<title>Arti كَغَلْىِ AlQuran Perkata, AlQuran dan Tafsir, Al Quran dan Terjemah, atau makna كغلي Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Sudah lewat sini

<<<==ayat berikutnya

Ad-Dukhaan ayat ke 46

ayat sebelumnya ===>>

كَغَلْىِ الْحَمِيمِ

Setiap Huruf arab ini dapat diklik untuk diperdalam maknanya

Kajian kata كَغَلْىِ pada surat 44.Ad-Dukhaan ayat ke 46
Juz ke : 25 Halaman : 498 Baris ke : 4 pada mushaf Quran Madinah
Bacaan dalam tulisan arab latin Kaghalyi
Arti kata Kaghalyi ( كغلي )seperti didihan
Jenis kata كَغَلْىِkata benda abstrak atau sifat

Pemakaian jenis kata ini pada AlQuran ada di sini

Jumlah pemakaian kata كَغَلْىِ1 kali. Rinciannya ada disini
Kata dasar dari kata كَغَلْىِ tersusun dari suku kata غ-ل-ي

kata dasar غ-ل-ي ini huruf hijaizah yang ketiga yaitu ي yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya.

Penggunaan kata dasar غ-ل-ي ini pada AlQuran ada di sini

Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata
غ-ل-ي pada AlQuran
2 kali.

Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 1 kali. Rinciannya ada disini

Dipakai untuk kata benda sebanyak : 1 kali. Rinciannya ada disini

Jumlah variasi pemakaian kata dasar غ-ل-ي pada AlQuran2 macam. Rinciannya ada disini
Makna dari kata dasar غ-ل-ي

Catatatan :
Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya
Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata maksud jahat, penjahatan, kebusukan hati, belenggu, borgol, rantai, penghalang, rantai kaki, kekang-kekang, kongkong, kungkung, alat penyangga, kekesalan, kejengkelan, perasaan tersinggung, kain pike, bisa ular, kebencian, kesengitan, kecemburuan, rasa cemburu, cemburuan, keirian, perasaan iri hati, perasaan dengki

Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata
membelenggu, mengikat, mengungkung, mengongkong, mengganggu, menyatukan, kedengkian, menyinggung, melukai hati, menyinggung perasaan, menjengkelkan, menimbulkan minat ingin tahu
Kajian kata كَغَلْىِ ditinjau dari aspek tata bahasa :

1 kata benda : kata كَغَلْىِ termasuk dalam jenis kata benda.

adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.

2 imbuan : imbuan awal ka ( كَ ) untuk kata كَغَلْىِ ini digunakan untuk menerangkan makna seperti. Imbuan awal ka ( كَ ) menyebabkan untuk kata benda tunggal menyebabkan konsonan ketiganya kasrah, sedangkan untuk jamak konsonan ketiganya berupa yna ( ينَ ). Imbuan awal ka ( كَ ) ini hanya dipakai untuk kata benda saja

3 kata benda abstrak atau penamaan : kata كَغَلْىِ ini masuk dalam kelompok kata yang sering digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (artinya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan Allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. Kata كَغَلْىِ ini sering digunakan untuk menerangkan penamaan suatu obyek, kondisi, keadaan atau situasi.

4 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata كَغَلْىِ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini,. untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah i (kasrah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran i (kasrah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran kasrah.

5 Mudhaf : Merupakan kata kepemilikan yaitu sesuatu yang dimiliki, dalam hal ini kata كَغَلْىِ merupakan sesuatu yang dimiliki oleh kata berikutnya (mudhaf ilaih) yaitu الْحَمِيمِ. Sehingga gabungan dari kataكَغَلْىِ الْحَمِيمِ bermakna seperti didihan (nya) air yang sangat panas

Disclaimer / penafian