| <<<==ayat berikutnya | Al-Anbiyaa' ayat ke 83 | ayat sebelumnya ===>> | ||
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّٰحِمِينَ |
Setiap Huruf arab ini dapat diklik untuk diperdalam maknanya
| Kajian kata | الضُّرُّ pada surat 21.Al-Anbiyaa' ayat ke 83 Juz ke : 17 Halaman : 329 Baris ke : 3 pada mushaf Quran Madinah |
| Bacaan dalam tulisan arab latin | a(l)d7d7urru |
| Arti kata a(l)d7d7urru ( الضر ) | bahaya |
| Jenis kata الضُّرُّ | kata benda abstrak atau sifat Pemakaian jenis kata ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata ٱلضُّرُّ | 5 kali. Rinciannya ada disini |
| Kata dasar dari kata الضُّرُّ tersusun dari suku kata | ض-ر-ر Penggunaan kata dasar ض-ر-ر ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata ض-ر-ر pada AlQuran | 74 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 45 kali. Rinciannya ada disini Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 29 kali. Rinciannya ada disini |
| Jumlah variasi pemakaian kata dasar ض-ر-ر pada AlQuran | 41 macam. Rinciannya ada disini |
| Makna dari kata dasar ض-ر-ر Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata kerugian, salah, khilaf, keliru, tdk adil, kesalahan, kejahatan, ketidakadilan, silap, rugi, kemalangan, celaka, cedera, luka, prasangka, kecurigaan, purbasangka, praanggapan, keadaan merugikan, mudarat Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata merusakkan, mendapat cedera, membejatkan, mencacati, membahayakan, merugikan, menyakiti, merusak, mencelakakan, melukai, mengganggu, menjahati, mencacatkan, sakit, melukai hati, mempersakiti, melukakan, menimbulkan prasangka |
| Kajian kata الضُّرُّ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 subyek : kata الضُّرُّ ini berposisi sebagai subyek, yang ditandai dengan akhiran u atau un. 3 kata pemanggil : kata الضُّرُّ ini diawali dengan kata panggilan ya, yang maknanya memanggil dengan menggunakan kata panggil wahai atau hai 4 kata dengan jumlah tunggal : kata ٱلضُّرُّ ini merupakan jenis kata berjenis tunggal untuk perempuan 5 kata benda abstrak atau penamaan : kata الضُّرُّ ini masuk dalam kelompok kata yang sering digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (maknanya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan Allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. Kata الضُّرُّ ini sering digunakan untuk menerangkan penamaan suatu obyek, kondisi, keadaan atau situasi. 6 Subyek didahului katakerja : kata الضُّرُّ sebagai subyek mendahului katakerja yaitu مَسَّنِىَ |