Ibrahim ayat ke 10 |
| | |
Mahir al-Mu'aiqly |
Kajian kata | بِسُلْطَٰنٍ pada surat Ibrahim ayat ke 10 | Bacaan dalam tulisan arab latin | bisulthânin |
Jenis kata | kata benda abstrak atau sifat | |
Arti kata بِسُلْطَٰنٍ | dengan alasan | |
Jumlah pemakaian | kata بِسُلْطَٰنٍ dalam AlQuran dipakai sebanyak 8 kali | |
Kata بِسُلْطَٰنٍ tersusun dari kata dasar dengan suku kata | س ل ط | |
huruf pertama k1=س , huruf kedua k2=ل, dan huruf ketiga k3=ط | ||
Makna dari kata dasar س ل ط : | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna wewenang, kekuasaan, kuasa, penguasa, kewibawaan, wibawa, pengaruh, ahli, sumber, hak untuk bertindak, orang berkuasa, hak memerintah, orang yg berwenang, daya, kekuatan, tenaga, kemampuan, pangkat, kodrat, kesanggupan, keperkasaan, negara besar, kekayaan, sultan, dominion, hal memerintah, pemerintahan, kerajaan, kekuasaan raja, kekuasaan bangsawan, pemilikan bangsawan, raja, kopling, genggaman, kopeling, cengkeraman, cengkam, sarang Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna menggerakkan, memerintah, menguasai, mencengkam, merajalela, mengampukan, menggenggam, mengepit, memperapitkan, berpegang pd (Kami mohon maaf jika ada keterkaitan makna yang tidak tepat. Keterkaitan makna ini diambil begitu saja dari makna kata dasar diambil dari google. Keterkaitan makna dari kata dasar ini belum dilakukan koreksi dan perbaikan untuk makna yang tepat untuk dipakai memahami makna secara langsung dari AlQuran. Terkadang keterkaitan makna ini bisa jadi lawan katanya, walau jarang tentunya). Pesan kami bahwa AlQuran pasti benar, sedang keterkaitan makna ini tentu bisa jadi ada penyimpangan atau ketidak sesuaian makna. | |
Jumlah pemakaian pola dasar س ل ط dalam AlQuran | 39 kali, yang terdiri dari dipakai kata benda sebanyak 37 kali, dipakai kata kerja sebanyak 2 kali | |
Kajian kata بِسُلْطَٰنٍ ditinjau dari aspek tatabahasa : | 1. kata benda : kata بِسُلْطَٰنٍ termasuk dalam jenis kata benda. adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang. 2. gender laki-laki : kata بِسُلْطَٰنٍ ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki 3. kata dengan jumlah tunggal : untuk kata بِسُلْطَٰنٍ ini digolongkan dalam bentuk kata tunggal yang memiliki jenis laki-laki. 4. imbuan : kata بِسُلْطَٰنٍ ini memiliki imbuan bi ( بِ ). imbuan bi ( بِ ) ini dapat berarti dengan, untuk, agar, kepada, merupakan. imbuan bi ( بِ ) ini jika diikuti kata yang memiliki kata dasar yang bisa ditasrifkan maka akan mengakibatkan konsonan_k3 berupa kasrah (i) jika bi ( بِ ) ini tidak akan memiliki pengaruh jika diikuti oleh kata tergolong dalam kata harf. imbuan bi ( بِ ) ini hanya dipakai untuk kata benda dan harf saja. 5. kata benda abstrak : kata بِسُلْطَٰنٍ ini sering kali digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (artinya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. |
Pemakaian kata dasar س ل ط pada AlQuran
Kata semacam dalam Al-Quran berikut ayat-ayatnya
 
 
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ | Huud 96 | ![]() |
ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُّبِينٍ | Al-Mu'minuun 45 |