Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] dari [Al Hasan bin Dzakwan] dari [Marwan Al Ashfar] dia berkata; Saya pernah melihat [Ibnu Umar] menderumkan untanya menghadap kiblat, lalu dia duduk dan buang air kecil dalam keadaan menghadapnya, lalu saya bertanya; "wahai Abu Abdurrahman, bukankah hal ini telah dilarang?" Dia menjawab; "Benar, akan tetapi hal itu dilarang jika dilakukan di tempat terbuka, apabila antara dirimu dan kiblat ada sesuatu yang menutupimu, maka itu tidaklah mengapa." | AbuDaud:10 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Dawud bin Shalih bin Dinar At Tammar] dari [Ibunya], bahwasanya tuan wanitanya memerintahkan kepadanya untuk membawa kue (terbuat dari tepung gandum) kepada Aisyah radliallahu 'anha, namun dia mendapati Aisyah sedang shalat, maka Aisyah memberikan isyarat kepadanya untuk meletakkan apa yang dia bawa. Lalu seekor kucing datang dan langsung memakan sesuatu darinya. Setelah [Aisyah] selesai shalat, dia memakan dari bagian yang dimakan oleh kucing tersebut seraya berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kucing tidaklah najis, ia di antara binatang yang selalu mengelilingi kalian." Dan aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dengan air sisa jilatan kucing. | AbuDaud:69 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Atha` bin Yazid Al Laitsi] dari [Humran bin Aban] mantan sahaya Utsman bin Affan, dia berkata; Saya pernah melihat [Utsman bin Affan] berwudhu, dia menuangkan air pada kedua tangannya tiga kali lalu membasuhnya, kemudian berkumur dan beristinsyaq, lalu membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya hingga siku tiga kali, kemudian yang kiri juga demikian, lalu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya tiga kali, lalu yang kiri juga demikian, kemudian berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian shalat dua rakaat yang mana dia tidak membicarakan keduanya pada dirinya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu". Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahhak bin Mikhlad] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Wardan] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepadaku [Humran] dia berkata; Saya pernah melihat [Utsman bin Affan] berwudhu, kemudian dia menyebutkan hadits semisalnya, namun dia tidak menyebutkan tentang berkumur dan beristinsyaq, dan dia dalam hadits tersebut menyebutkan; "dan dia mengusap kepalanya tiga kali kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali lalu berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu seperti ini dan bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu kurang dari ini maka mencukupunya", dan dia (Abu Salamah) tidak menyebutkan tentang perkara shalat. | AbuDaud:96 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Amir bin Syaqiq bin Jamrah] dari [Syaqiq bin Salamah] dia berkata; Saya pernah melihat [Utsman bin Affan] membasuh dua lengannya tiga kali tiga kali dan mengusap kepalanya tiga kali, kemudian dia berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan ini." Abu Dawud berkata; Diriwayatkan oleh [Waqi'] dari [Isra`il] dia berkata; Dia hanya berwudhu tiga kali. | AbuDaud:98 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Khalid bin 'Alqamah] dari [Abdi Khair], dia berkata; [Ali radliallahu 'anhu] pernah menemui kami sedangkan dia telah shalat, lalu dia meminta untuk didatangkan air bersuci, maka kami katakan; "Apa yang akan dia lakukan dengan air suci sedangkan dia sudah shalat? Dia tidak berkehendak kecuali untuk mengajari kita." Lalu didatangkan bejana berisi air, kemudian dia menuangkan air dari bejana tersebut pada tangan kanannya, dia membasuh kedua tangannya tiga kali, lalu berkumur dan beristinsyaq tiga kali, dia berkumur dan beristinsyaq dari telapak tangan yang dia gunakan untuk mengambil air (yakni dengan tangan kanannya), lalu dia membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya tiga kali dan membasuh tangan kirinya tiga kali, kemudian berkata; "Barangsiapa yang ingin mengetahui wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia adalah seperti ini." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Za`idah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Alqamah Al Hamdani] dari [Abdi Khair], "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada waktu Shubuh, lalu masuk ke Rahbah, kemudian beliau meminta untuk didatangkan air, lalu datanglah seorang pemuda dengan membawa bejana berisi air." Dia berkata; "Kemudian beliau mengambil bejana dengan tangan kanannya, lalu menuangkan ke tangan kirinya dan membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, lalu beliau memasukkan tangan kanannya ke bejana, kemudian berkumur tiga kali, lalu beristinsyaq tiga kali." Kemudian dia (Za`idah bin Qudamah) menyebutkan hadits Abu Awanah yang baru saja disebutkan dan meneruskannya dengan mengatakan; Kemudian beliau mengusap kepalanya, bagian depan dan bagian belakangnya satu kali, lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dia berkata; Saya pernah mendengar [Malik bin Urfuthah], saya mendengar [Abdi Khair], saya pernah melihat [Ali radliallahu 'anhu] didatangkan kursi lalu dia duduk di atasnya, kemudian didatangkan gayung berisi air kepadanya, lalu dia membasuh kedua tangannya tiga kali, kemudian berkumur bersamaan dengan beristinsyaq dengan air yang sama. Lalu Syu'bah menyebutkan hadits ini. Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah Al Kinani] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Zir bin Hubaisy], bahwa dia pernah mendengar [Ali radliallahu 'anhu] ditanya tentang wudhunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia pun menyebutkan hadits ini. Dia (Zirr) berkata; dan dia mengusap kepalanya hingga air tidak menetes darinya, lalu membasuh kedua kakinya tiga kali tiga kali, kemudian berkata; Demikianlah wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. | AbuDaud:99 |
Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub Ath Thusi] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Abu Farwah] dari [Abdurrahman bin Abi Laila], dia berkata; Saya pernah melihat [Ali radliallahu 'anhu] berwudhu, dia membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga kali, dan mengusap kepalanya satu kali, kemudian berkata; Beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu. | AbuDaud:100 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid] dan [Ya'qub bin Ka'ab Al Anthaki] lafazhnya: dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Al-Walid bin Muslim] dari [Hariz bin Utsman] dari [Abdurrahman bin Maisarah] dari [Al-Miqdam bin Ma'diy Karib] dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu, tatkala sampai pada gerakan mengusap kepalanya, beliau meletakkan kedua telapak tangannya pada bagian depan kepala, lalu menjalankan keduanya hingga tengkuk, kemudian mengembalikan keduanya ke tempat yang dipergunakannya ketika ia mulai. [Mahmud] berkata; telah mengabarkan kepada saya [Hariz]. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid] dan [Hisyam bin Khalid] dengan makna yang sama. Mereka berdua berkata; [Al-Walid] telah menceritakan kepada kami dengan sanad ini, dia berkata; Beliau mengusap dua telinganya; bagian luar dan dalamnya. Hisyam menambahkan; Dan beliau memasukkan jari-jarinya pada lubang kedua telinganya. | AbuDaud:106 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Abdul Aziz bin Muslim] dari [Abu Ma'qil] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dalam keadaan memakai sorban qithriyah, beliau memasukkan tangannya dari bawah sorbannya kemudian mengusap bagian depan kepalanya tanpa menanggalkan sorban. | AbuDaud:126 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin 'Amru] dari [Abu Abdirrahman Al Hubuliy] dari [Al-Mustaurid bin Syaddad] dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berwudhu, beliau menggosok jari-jari kedua kakinya dengan jari kelingking beliau. | AbuDaud:127 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Husain Ad-Dirhami] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Dawud] dari [Bukair bin 'Amir] dari [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] bahwasanya [Jarir] pernah buang air kecil, kemudian berwudhu, lalu mengusap bagian atas khufnya dan berkata, Apakah gerangan yang menghalangiku untuk mengusapnya, padahal aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusapnya? Para sahabat berkata, Mengusap kedua khuf itu berlaku sebelum turunnya ayat pada surat Al-Ma`idah, maka dia menjawab, Aku tidaklah masuk Islam kecuali setelah turunnya surah Al-Ma`idah tersebut. | AbuDaud:132 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan ['Abbad bin Musa] mereka berdua berkata; Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Ayahnya] -berkata 'Abbad- telah mengabarkan kepada saya [Aus bin Abu Aus Ats-Tsaqafi] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu dan mengusap kedua sandal dan kedua kaki beliau. Abbad berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi tempat wudhu suatu kaum, namun Musaddad tidak menyebutkan perihal tempat wudhu tersebut, kemudian keduanya sepakat dengan lafazh; lalu beliau berwudhu dan mengusap bagian atas kedua sandal dan kedua kaki beliau. | AbuDaud:138 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-'Ala] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Al A'masy] dari [Abu Ishaq] dari ['Abdu Khair] dari [Ali radliallahu 'anhu] dia berkata; Seandainya agama (Islam) itu berdasarkan hasil pikiran, niscaya bagian bawah sepatu lebih pantas untuk diusap daripada bagian atasnya, dan sungguh saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khufnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdul Aziz] dari [Al A'masy] dengan isnadnya, dengan hadits ini, dia (Ali) berkata; Saya tidak pernah membayangkan kecuali bahwa bagian bahwa kedua telapak kaki itu lebih pantas untuk dibasuh, sampai saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khuf beliau. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Al A'masy] dengan hadits ini, dia (Ali) berkata; Seandainya agama (Islam) itu berdasarkan hasil pikiran, tentulah bagian dalam kedua kaki lebih pantas untuk diusap daripada bagian atasnya. Dan sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengusap bagian atas kedua khufnya. Dan diriwayatkan oleh [Waki'] dari [Al A'masy] dengan isndanya, dia (Ali) berkata; Saya pernah berpendapat bahwa bagian bawah telapak kaki itu lebih pantas untuk diusap daripada bagian atasnya, hingga saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian luar (atas) keduanya. Waki' berkata; Maksudnya sepasang khuf. Dan diriwayatkan oleh [Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] sebagaimana diriwayatkan oleh Waki' dan diriwayatkan oleh [Abu As-Sauda`] dari [Ibnu Abdi Khair] dari [Ayahnya] dia berkata; Saya pernah melihat Ali berwudhu, dia membasuh bagian luar (atas) kedua telapak kakinya dan berkata, Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, … lalu dia menyebutkan Hadits tersebut. | AbuDaud:140 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ibnu Abi Najih] dari [Mujahid] dari [seorang lelaki dari Tsaqif] dari [Ayahnya] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah buang air kecil kemudian memercikkan air kepada kemaluan beliau. | AbuDaud:143 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abidah bin Humaid Al Hadzdza`] dari [Ar-Rakin bin Ar-Rabi'] dari [Hushain bin Qabishah] dari [Ali radliallahu 'anhu] dia berkata; Saya adalah seorang yang sering keluar madzi, maka aku selalu mandi, sehingga punggungku terasa mau pecah. Karena itu saya sampaikan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau disampaikan kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan kamu lakukan hal itu, apabila kamu melihat madzi, maka basuhlah kemaluanmu, kemudian berwudhulah seperti kamu berwudhu untuk mengerjakan shalat. Apabila kamu mengeluarkan air mani, maka mandilah!" | AbuDaud:178 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al-Faraj bin Fadlalah] dari [Abu Sa'id] dia berkata; Saya pernah melihat [Watsilah bin Al-Asqa'] di Masjid Damaskus, meludah pada tikar sejenis alburiyy, kemudian dia mengusapnya dengan kakinya. Lalu ditanyakan kepadanya; Mengapa kamu melakukan ini? Maka dia menjawab; Karena saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya. | AbuDaud:409 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Ar-Rabi'] Al-Hadits. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al-Anbari] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] semuanya dari ['Aun bin Abi Juhaifah] dari [Ayahnya] dia berkata; Saya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Mekkah, dan beliau sedang berada dalam suatu Qubah berwarna merah dari kulit, lalu Bilal keluar, lalu adzan, sedang aku memperhatikan mulutnya yang mengarah ke kanan dan ke kiri. Abu Juhaifah berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dengan memakai pakaian merah, yaitu kain bergaris Yaman jenis buatan Qitr (kain ini biasanya diselimutkan untuk badan). Musa berkata; Saya pernah melihat Bilal keluar ke Abthah, lalu mengumandangkan adzan. Tatkala dia sampai pada kalimat hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah, dia membelokkan lehernya ke kanan dan ke kiri, dan dia tidak memutar, kemudian dia masuk ke rumahnya dan keluar dengan tongkat. Lalu Musa menyebutkan hadits lengkapnya. | AbuDaud:436 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki' bin Al-Jarrah] telah menceritakan kepada kami [Al-Walid bin Abdullah bin Jumai'] dia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Nenekku] dan [Abdurrahman bin Khallad Al-Anshari] dari [Ummu Waraqah binti Abdillah bin Naufal Al-Anshariyah] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika menuju ke pertempuran badar, dia berkata; saya bertanya kepada beliau; Ya Rasulullah, izinkanlah saya ikut serta dalam peperangan bersamamu untuk merawat prajurit-prajurit yang sakit, mudah mudahan Allah menganugerahkan kepadaku mati syahid. Beliau bersabda; "Tetaplah di rumahmu, sesungguhnya Ta'ala akan menganugerahkan kepadamu mati syahid." Perawi Hadits ini berkata; Karena itulah dia disebut Asy Syahidah (wanita yang mati syahid). Kata perawi; Dia adalah ahli Al Quran, lalu dia meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam supaya diperbolehkan mengambil seorang muadzin di rumahnya. Lalu beliau mengizinkannya. Katanya; Dia membuat kedua budaknya yang laki laki dan perempuan sebagai budak Mudabbar (budak yang dijanjikan merdeka sepeninggal tuannya). Pada suatu malam, kedua budak itu bangun dan pergi kepadanya, Ialu menyelubungkan sehelai kain tutup mukanya ke wajahnya sampai wanita itu meninggal, sementara kedua budak itu melarikan diri. Pada keesokan harinya, Umar berdiri di hadapan orang banyak, lalu berkata; Barangsiapa yang mengetahui kedua atau melihat kedua budak ini, hendaklah membawanya kemari! Setelah tertangkap, maka keduanya diperintahkan untuk disalib. Kedua budak inilah orang yang pertama kali disalib di kota Madinah. Telah menceritakan kepada kami [Al-Hasan bin Hammad Al-Hadlrami] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Al-Walid bin Jumai'] dari [Abdurrahman bin Khallad] dari [Ummu Waraqah binti Abdullah bin Al-Harits] dengan hadits ini, namun yang pertama lebih lengkap. Dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumahnya dan beliau mengangkat seorang muadzin yang menyerukan adzan untuknya dan beliau mengizinkan Ummu Waraqah menjadi imam keluarganya. Abdurrahman berkata; Saya melihat muadzinnya adalah seorang laki laki yang sudah tua. | AbuDaud:500 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Harun bin 'Antarah] dari [Abdurrahman bin Al-Aswad] dari [Ayahnya] dia berkata; Alqamah dan Al-Aswad pernah meminta izin untuk berkunjung ke rumah [Abdullah bin Mas'ud], kami telah lama duduk menunggu di depan pintunya. Tidak lama kemudian keluar seorang gadis, lalu memohonkan izin untuk kedua orang ini, maka beliau (Abdullah) mengizinkan keduanya. Kemudian Abdullah berdiri mengerjakan shalat antara saya dan Alqamah, setelah itu dia berkata; Demikianlah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakannya. | AbuDaud:518 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Umamah bin Sahl] dari [Umar bin Abu Salamah] dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat memakai sehelai kain dengan cara berselimut. Beliau silangkan kedua ujungnya di atas kedua pundak beliau." | AbuDaud:533 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al-Anbari] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata; Sungguh saya melihat kaum lelaki yang mengikat kain selimutnya di leher mereka karena sempit sedang mengerjakan shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti anak kecil. Lalu ada seseorang berkata; Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala sehingga kaum pria (terlebih dahulu) mengangkat kepala.. | AbuDaud:535 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim bin Bazi'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abi Bukair] dari [Isra`il] dari [Abu Haumal Al-'Amiri], Abu Dawud berkata; demikian dia mengatakan, sedangkan yang benar adalah Abu Harmal dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Bakar] dari [Ayahnya] dia berkata; [Jabir bin Abdullah] pernah mengimami kami dengan mengenakan baju yang tidak berselendang. Tatkala selesai, dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengenakan baju. | AbuDaud:538 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Ath-Thabba'] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata; Sering saya melihat ['Atha`] shalat dengan menjulurkan pakaian. Abu Dawud berkata: Hadits ini melemahkan hadits sebelumnya. | AbuDaud:549 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abbad bin Ja'far] dari [Ibnu Sufyan] dari [Abdullah bin As-Sa`ib] dia berkata; Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang melaksanakan shalat pada hari Fathu Makkah, sementara kedua sandalnya diletakkan di sisi kirinya. | AbuDaud:553 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al-Mubarak] dari [Husain Al-Mu'allim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat dengan kaki telanjang dan memakai sandal. | AbuDaud:557 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid Ad-Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaidah Al-Walid bin Kamil] dari [Al-Muhallab bin Hujr Al-Bahrani] dari [Dluba'ah binti Al-Miqdad bin Al-Aswad] dari [Ayahnya] dia berkata; Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap kayu, tiang, dan tidak pula pohon, kecuali beliau menjadikannya di depan sebelah kanannya atau kirinya, dan beliau tidak menghadapnya. | AbuDaud:594 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al-Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dia berkata; [Abu Shalih] berkata; Saya ceritakan kepadamu dari apa yang telah saya lihat dari [Abu Sa'id] dan saya dengar darinya. Abu Sa'id pernah berkuinjung kepada Marwan lalu berkata; Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat dengan bersutrahkan sesuatu, lalu ada seseorang yang hendak lewat di depannya, maka cegahlah (doronglah) dadanya, apabila dia enggan, maka lawanlah, karena sesungguhnya ia itu setan." Abu Dawud berkata; Sufyan Ats-Tsauri berkata; Pernah ada seorang laki-laki lewat di depanku dengan sombong, sementara saya sedang shalat, maka saya mencegahnya. Kemudian ada orang lemah lewat di depanku, maka saya tidak mencegahnya. | AbuDaud:600 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Bekas budak Yazid bin Nimran] dari [Yazid bin Nimran] dia berkata; Aku bertemu [seorang lumpuh] di Tabuk, lalu dia bercerita: "Aku pernah lewat di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dengan mengendarai keledai ketika beliau sedang shalat, maka beliau bersabda: "Ya Allah, potonglah jejaknya." Setelah itu aku tidak dapat berjalan." Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Ubaid yaitu Al Madhiji] telah menceritakan kepada kami [Abu Haiwah] dari [Sa'id] dengan isnad dan maknanya, dia menambahkan; "Dia telah memotong shalat kami, semoga Allah memotong jejaknya." Abu Daud berkata; sedangkan [Abu Mushir] meriwayatkan dari [Sa'id] dia berkata; "Dia telah memotong shalat kami." | AbuDaud:605 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] dia berkata; saya mendengar [Al Qasim] bercerita dari [Aisyah] dia berkata; alangkah jeleknya kalian yang menyetarakan kami dengan keledai dan anjing, sungguh aku telah melihat Rasulullah mengerjakan shalat sedangkan saya melintang antara diri beliau dengan kiblat, apabila beliau hendak sujud, beliau meraba kakiku, sebab itu aku menarik kakiku lalu beliau sujud." | AbuDaud:611 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [ayahnya] dia berkata; "Saya pernah melihat apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga setara dengan kedua bahunya, demikian juga apabila hendak ruku' yaitu setelah mengangkat kepalanya dari ruku'." Di kali yang lain, Sufyan mengatakan; "Apabila beliau mengangkat kepalanya." Dan lafadz yang sering dia pergunakan adalah; "Yaitu setelah beliau mengangkat kepalanya dari ruku' dan tidak mengangkat kedua tangannya antara dua sujud." | AbuDaud:619 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wa`il bin Hujr] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya, katanya; kemudian aku datang kepada mereka (para sahabat), maka aku melihat mereka mengangkat kedua tangan sampai ke dada mereka ketika memulai shalat, sementara mereka ada yang mengenakan mantel yang menutupi kepala dan ada juga yang mengenakan pakaian." | AbuDaud:625 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari [Fithr] dari [Abdul Jabbar bin Wa'il] dari [ayahnya] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua jempol jarinya sejajar dengan kedua telinga ketika shalat." | AbuDaud:628 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abu Hubairah] dari [Maimun Al Makki] bahwa dirinya melihat Maimun bin Zubair mengerjakan shalat bersama mereka (orang-orang) seraya mengangkat kedua tangannya ketika berdiri, ruku', sujud, lalu berdiri sambil mengangkat kedua tangannya. Lalu aku menemui Ibnu Abbas, kataku; "Aku pernah melihat Ibnu Zubair mengerjakan shalat yang aku belum pernah melihat seseorang mengerjakan shalat seperti dirinya." Sambil mengisyaratkan dengan mengangkat tangan ini kepada Ibnu Abbas, maka [Ibnu Abbas] menjawab; "Jika kamu ingin melihat tata cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ikutilah tata cara shalat Abdullah bin Zubair." | AbuDaud:630 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin Aban] sedangkan maksud haditsnya sama, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Katsir yaitu As Sa'di] dia berkata; Abdullah bin Thawus shalat di sampingku di masjid Khaif, apabila dia sujud pada sujud pertama, lalu bangkit dari sujudnya, dia mengangkat kedua tangannya ke depan mukanya, lalu aku pun mengingkari perbuatannya, setelah itu aku adukan hal tersebut kepada Wuhaib bin Khalid, maka Wuhaib bin khalid berkata kepadanya; "Kamu telah melakukan sesuatu yang belum pernah aku melihat seorangpun melakukannya." [Ibnu Thawus] menjawab; "Aku pernah melihat ayahku melakukannya, kata [ayahku]; "Aku melihat [Ibnu Abbas] melakukan hal itu, namun aku tidak mengetahui kecuali dia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga melakukan hal itu." | AbuDaud:631 |
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Nashr bin 'Ashim] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika bertkbir, ruku', dan ketika mengangkat kepalanya dari ruku' (i'tidal) hingga mencapai kedua ujung telinganya." | AbuDaud:636 |
Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Saudaranya yaitu Isa] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Barra` bin 'Azib] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika memulai shalat, kemudian beliau tidak mengangkatnya hingga selesai shalat." Abu Daud mengakata; "Hadits ini tidak shahih." | AbuDaud:641 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Hammad] dari [Qatadah], [tsabit] dan [Humaid] dari [Anas bin Malik] bahwa seorang laki-laki datang untuk menunaikan shalat, sedangkan lafadznya terengah-engah sambil mengucapkan; "ALLAHU AKBAR, AL HAMDU LILLAHI HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik dan penuh berkah)." Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai mengerjakan shalat, beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang mengucapkan beberapa kalimat tadi? Sungguh dia telah mengucapkan kalimat yang tidak di larang." Laki-laki tiu menjawab; "Saya wahai Rasulullah, aku datang dengan tergesa-gesa, sehingga nafasku terengah-engah, lalu saya ucapkan do'a seperti tadi." Beliau bersabda: "Sungguh, saya melihat dua belas Malaikat yang masing-masing dari mereka berlomba-lomba untuk mengangkat (kalimat tersebut)." Dalam riwayatnya Humaid menambahkan; "Apabila salah seorang dari kalian datang, hendaknya ia berjalan seperti biasa, lalu mengerjakan shalat sesuai raka'at yang ia dapat, dan mengganti raka'at yang tertinggal." | AbuDaud:650 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Ali bi Yahya Az Zuraqi] dari [ayahnya] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] dia berkata; "Suatu hari kami pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari ruku' (i'tidal), tiba-tiba seorang laki-laki di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan; "ALLAHUMMA RABBANA WALAKAL HAMDU HAMDAN KATSIIRA THAYYIBA MUBAARAKAN FIIH (Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik dan penuh berkah)." Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai menunaikan shalat, beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang mengucapkan beberapa kalimat tadi?" laki-laki itu menjawab; "Saya wahai Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku telah melihat lebih dari tiga puluh malaikat yang berlomba-lomba untuk mencatat kalimat tersebut lebih dulu." | AbuDaud:654 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Urwah bin Zubair] dari [Marwan bin Al Hakam] dia berkata; [Zaid bin Tsabit] berkata kepadaku; "Kenapa anda biasa membaca surat-surat pendek pada saat shalat Maghrib? Padahal aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dua surat panjang dari surat-surat panjang dalam shalat Maghrib?." Ibnu Abu Mulaikah berkata; "Kataku; "Apakah dua surat panjang dari surat-surat panjang tersebut?" Urwah menjawab; "Yaitu Al A'raf dan Al An'am." Ibnu Juraij berkata; Aku bertanya kepada Ibnu Abu Mulaikah, lalu menurut dirinya adalah surat Al Maidah dan Al A'raf." | AbuDaud:689 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] dan [Husain bin Isa] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wa'il bin Hujr] dia berkata; saya melihat apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [ayahnya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam…" kemudian dia melanjutkan hadits tentang shalat. katanya; "Ketika beliau sujud, beliau meletakkan kedua lututnya ke lantai sebelum meletakkan kedua telapak tangannya. ' Hammam mengatakan; telah menceritakan kepadaku [Syaqiq] dia berkata; telah menceritakan kepadaku ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini. sedangkan dalam hadits salah satu dari keduanya (Muhammad bin Juhadah dan Syaqiq) yang lebih tahu daripadaku adalah hadits yang (di riwayatkan) oleh Muhammad bin Juhadah; "Apabila beliau bangkit, maka beliau bangkit dengan menumpu kedua lututnya dengan bersandarkan pada kedua pahanya." | AbuDaud:713 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Isma'il yaitu Ibnu Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dia berkata; [Abu Sulaiman Malik bin Al Huraits] datang menemui kami di masjid, dia berkata; "Demi Allah, sungguh aku akan mengerjakan shalat bersama kalian, sebenarnya aku tidak bermaksud untuk shalat (bersama kalian), namun aku hendak memperlihatkan kepada kalian bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat." Abu Ayyub berkata; "Kataku kepada Abu Qilabah; 'Bagaimana dia (Malik) mengerjakan shalat?" jawabnya; "Seperti cara shalatnya syaikh kita yaitu 'Amru bin Salamah, imam mereka. Abu Qilabah menyebutkan; apabila Malik bin Huwairits bangkit dari sujud terakhir pada raka'at pertama, dia duduk sesaat kemudian berdiri." | AbuDaud:716 |
Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dia berkata; [Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits] datang ke masjid kami seraya berkata; "Sesungguhnya aku akan shalat, dan sebenarnya aku tidak bermaksud untuk shalat (bersama kalian), akan tetapi aku hendak memperlihatkan kepada kalian bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat." Abu Qilabah berkata; "Maka (Malik) duduk sejenak di raka'at pertama setelah mengangkat kepala dari sujud kedua." | AbuDaud:717 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Muhammad bin Salam] telah menceritakan kepada kami [Yazid yaitu Ibnu Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammad yaitu Ibnu Salamah] dari [Tsabit] dari [Mutharif] dari [ayahnya] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, sedang dalam dada beliau terdengar bunyi seperti batu penggiling gandum karena tangisan beliau shallallahu 'alaihi wasallam." | AbuDaud:769 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Muradi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Makhramah] dari [ayahnya] dari ['Amru bin Sulaim Az Zuraqi] dia berkata; saya mendengar [Abu Qatadah Al Anshari] berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama orang-orang, sedangkan Umamah binti Abu Al 'Ash berada di tengkuk beliau, apabila sujud, beliau meletakkannya." Abu Daud berkata; "Al Makhramah tidak pernah mendengar hadits dari Ayahnya kecuali hanya satu hadits." | AbuDaud:784 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Isa Al Khurasani Ad Damighani] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dia berkata; saya mendengar [Abdullah bin Umar] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat menuju Quba` dan shalat di sana, lantas orang-orang Anshar datang menemui beliau sambil mengucapkan salam, sedangkan beliau tengah mengerjakan shalat." Abdullah berkata; "Aku bertanya kepada Bilal; "Bagaimana kamu melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab salam ketika mereka memberi salam kepada beliau yang sedang shalat?" Bilal menjawab; "Seperti ini, sambil membuka telapak tangannya. dan Ja'far bin 'Aun membuka telapak tangannya dengan menjadikan bagian dalamnya di bawah dan bagian luarnya di atas." | AbuDaud:792 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yunus An Nasa`i] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Hilal bin Ali] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] dia berkata; Ketika aku tiba datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tahu beberapa perkara Islam, di antara yang aku ketahui adalah, beliau bersabda kepadaku: "Apabila kamu bersin, maka ucapkanlah "Al hamdulillah" dan apabila seseorang bersin, kemudian ia mengucapkan "Al hamdulillah" maka katakanlah "Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu) " Mu'awiyah melanjutkan; "Ketika kami mengerjakan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang bersin dan mengucapkan "Al Hamdulillah", maka sambil mengeraskan suaraku, aku berkata; "Yarhamukallah." Dengan itu, orang-orang mengalihkan pandangan ke arahku, sehingga aku gugup karenanya, kataku; "Kenapa kalian memandangku dengan pandangan marah." Katanya; "Bertasbihlah kalian." ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari shalatnya, beliau bersabda: "Siapakah yang berbicara tadi?" di jawab; "Orang arab badui ini." lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku dan bersabda: "Sesungguhnya shalat itu untuk membaca Al Qur'an dan berdzikir kepada Allah Jalla wa 'Azza, apabila kamu sedang shalat, maka kamu harus seperti itu (membaca Al Qur'an dan berdzikir)." Maka aku belum pernah melihat seorang pengajar yang lebih lembut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | AbuDaud:796 |
Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid As Sya'iri] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Shalih] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Hujr bin 'Anbas] dari [Wa`il bin Hujr] bahwa dia shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mengeraskan suara bacaan "Amin" dan memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga aku melihat putihnya pipi beliau." | AbuDaud:798 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari ['Urwah] dari [Aisyah] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam shalat malam sambil duduk sehingga beliau memasuki usia lanjut, di masa itu, barulah beliau membaca sambil duduk, apabila ayat yang belum di baca tinggal sekitar empat puluh atau tiga puluh ayat, beliau membacanya sambil berdiri kemudian sujud." | AbuDaud:816 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili] telah menceritakan kepada kami [Utsman yaitu Ibnu Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami ['Isham bin Qudamah] dari Bani Bajilah, dari [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [ayahnya] dia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan lengan kanannya diatas paha kanannya sambil mengangkat jari telunjuknya dengan sedikit melengkung." | AbuDaud:840 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Umar Al Jusyami] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dia berkata; " [Al Mughirah bin Syu'bah] shalat bersama kami, lalu langsung berdiri di raka'at kedua, lantas kami mengucapkan "Subhanallah" dia juga mengucapkan; "Subhanallah" dan dia terus berdiri. Setelah menyempurnakan shalat dan memberi salam, dia sujud sahwi dua kali, seusai shalat dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan seperti yang aku kerjakan." Abu Daud berkata; "Demikian pula yang di riwayatkan oleh [Ibnu Abu Laila] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] dan dia merafa'kan hadits tersebut." Dan di riwayatkan pula oleh [Abu 'Umais] dari [Tsabit bin 'Ubaid] dia berkata; " [Al Mughirah bin Syu'bah] shalat bersama kami…" seperti haditsnya Ziyad bin 'Ilaqah. Abu Daud mengatakan; "Abu 'Umais adalah saudara Al Mas'udi, sedangkan Sa'd bin Abu Waqash juga pernah mengerjakan apa yang di kerjakan oleh Al Mughirah, begitu juga dengan 'Imran bin Hushain, Dlahak bin Qais, Mu'awiyah bin Abu Sufyan dan Ibnu Abbas. Umar bin Abdul Aziz juga pernah memberi fatwa seperti itu. Abu Daud berkata; "Dan yang demikian bagi orang yang langsung berdiri dari dua raka'at (lupa dari tasyahud), kemudian dia sujud (sahwi) setelah salam." | AbuDaud:873 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah] dia berkata; "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian memberi kesempatan bagi syetan dalam shalatnya, hendaknya ia tidak berbalik kecuali ke sisi kanan. Namun aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam paling banyak berbalik ke sisi kiri." Ammarah berkata; "Setelah itu, aku mengunjungi Madinah, maka aku dapati rumah-rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sebelah kiri beliau." | AbuDaud:878 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] dan [Utsman bin Abi Syaibah] sedangkan ma'na haditsnya dari [Abu Al Ahwash] telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa menyampaikan dua kali khutbah, beliau duduk di antara dua khutbah tersebut, beliau membaca Al Qur'an dan memberi peringatan kepada orang-orang." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khutbah dengan berdiri kemudian duduk, beliau tidak mengatakan sepatah katapun,,,, " kemudian dia melanjutkan hadits tersebut." | AbuDaud:923 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Hushain bin Abdurrahman] dia berkata; ['Umarah bin Ruwaibah] melihat Bisyr bin Marwan sedang berdo'a pada hari Jum'at (dengan mengangkat tangan), maka Umarah berkata; "Semoga Allah menjadikan kedua tangan ini jelek." [Za`idah] berkata; [Hushain] berkata; telah menceritakan kepadaku ['Umarah] dia berkata; "Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau di atas mimbar, (berdo'a) tidak lebih dari memberi isyarat dengan ini." yaitu jari telunjuk dekat ibu jari." | AbuDaud:930 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Bisyr yaitu Ibnu Al Mufadlal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman yaitu Ibnu Ishaq] dari [Abdurrahman bin Mu'awiyah] dari [Ibnu Abu Dzubab] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat sama sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika berdo'a, baik di atas mimbar maupun di tempat lain, akan tetapi aku melihat beliau hanya memberi isyarat seperti ini." lalu Sahl memberi isyarat dengan jari telunjuk sambil mengenggam jari tengah dengan jempol." | AbuDaud:931 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] bahwa [Zaid bin Al Hubab] telah menceritakan kepada mereka, katanya; telah menceritakan kepada kami [Husain bin Waqid] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Buraidah] dari [ayahnya] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah berkhutbah di tengah-tengah kami, tiba-tiba Hasan dan Husain radliallahu 'anhuma membawakan dua baju yang berwarna merah. Keduanya lalu terjatuh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar dan menggendong keduanya lalu kembali ke mimbar dengan bersabda: "Maha benar Allah atas firman-Nya: 'Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan'. (Qs. Al-Anfaal (8): 28). Aku melihat kedua anak ini terjatuh dalam kedua bajunya, maka aku tidak sabar hingga aku mempersingkat khutbahku." | AbuDaud:935 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] dari [Jarir yaitu Ibnu Hazim] aku tidak tahu bagaimana yang di katakan Muslim, kalau bukan dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar, tiba-tiba seseorang muncul dan hendak menyampaikan kebutuhannya kepada beliau, lantas orang tersebut berdiri bersama beliau hingga hajatnya selesai, setelah itu beliau berdiri dan mengerjakan shalat." Abu Daud berkata; "Hadits ini tidak di kenal dari Tsabit, akan tetapi ia merupakan riwayatnya Jarir bin Hazim secara terpisah (sendiri)." | AbuDaud:945 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku ['Atha`] bahwa dia melihat [Ibnu Umar] mengerjakan shalat setelah (shalat) Jum'at, lalu dia bergeser sedikit dari tempat ia mengerjakan shalat Jum'at." 'Atha` berkata; "Kemudian ia shalat dua raka'at." 'Atha` melanjutkan; "Setelah itu Ibnu Umar berjalan sedikit dari tempat tersebut dan mengerjakan shalat empat raka'at." Tanyaku kepada 'Atha`; "Berapa kalikah anda melihat Ibnu Umar melakukan hal itu?" 'Atha` menjawab; "Sering." Abu Daud mengatakan; "Di riwayatkan pula oleh [Abdul Malik bin Abu Sulaiman], namun tidak selangka hadits di atas." | AbuDaud:958 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta hujan dengan begini maksudnya beliau memanjangkan kedua tangannya dengan menjadikan punggung telapak tangannya menghadap ke arah bumi, sehingga aku melihat putih ketiaknya." | AbuDaud:990 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Al Laits] dia berkata; [Rabi'ah] berkata; -yaitu ia menulis surat kepada Al Laits- telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Dinar] dia berkata; "Matahari telah terbenam, sementara aku berada di samping Abdullah bin Umar, lalu kami berangkat. Ketika kami tahu waktu telah sore, kami berkata; "Waktu shalat telah tiba!." Namun Ibnu Umar masih tetap berjalan, hingga mega merah telah hilang dan bintang-bintang mulai muncul, kemudian [Ibnu Umar] singgah untuk menjama' dua shalat tersebut (Maghrib dan Isya), lalu dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila dalam suatu perjalanan mengalami kepayahan, beliau mengerjakan dua shalat ini." dia berkata; "yaitu dengan menjama'nya ketika malam telah tiba." Abu Daud berkata; "Di riwayatkan pula oleh ['Ashim bin Muhammad] dari [Saudaranya] dari [Salim]. Dan di riwayatkan pula oleh [Ibnu Abu Najih] dari [Isma'il bin Abdurrahman bin Dzu`aib] bahwa menjama' keduanya yang berasal dari Ibnu Umar adalah setelah hilang mega merah." | AbuDaud:1029 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari ['Amru bin Yahya Al Mazini] dari [Abu Al Habbab Sa'id bin Yasar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa dia berkata; aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas keledai, sedangkan beliau menghadap ke arah Khaibar." | AbuDaud:1037 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Syu'aib] dari [Thawus] dia berkata; [Ibnu Umar] pernah di tanya mengenai dua raka'at sebelum Maghrib, dia menjawab; "Aku tidak pernah melihat seorang pun pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang melakukan dua raka'at tersebut, namun beliau memberi keringanan pada dua raka'at setelah Ashar." Abu Daud berkata; aku mendengar Yahya bin Ma'in berkata; "bahwa Perawi yang meriwayatkan hadits dari Thawus adalah Syu'aib (bukan Abu Syu'aib), Syu'bah ragu mengenai nama Syu'aib." | AbuDaud:1092 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah isteri Nabi] shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat di dalam masjid, kemudian orang-orang turut mengikuti shalat beliau, kemudian beliau mengerjakan lagi di malam berikutnya, ternyata orang-orang yang mengikuti shalat beliau semakin banyak, Dan di malam ketiga, ketika orang-orang telah berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak kunjung keluar. Keesokan harinya, beliau bersabda: "Aku telah mengetahui apa yang kalian perbuat semalam, dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangiku keluar menemui kalian, hanya saja aku khawatir jika shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian." Kejadian itu terjadi pada bulan Ramadhan." Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sarri] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] dia berkata; "Biasanya orang-orang mengerjakan shalat di masjid pada bulan Ramadhan secara terpisah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku (untuk menghamparkan tikar), maka aku pun menghamparkan tikar untuk beliau, lalu beliau shalat di atas tikar tersebut…" seperti kisah dalam hadits ini, Aisyah berkata; "Beliau yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, demi Allah, segala puji bagi Allah, tidaklah aku lalai pada malam hariku ini, dan tidak pula tempat kalian samar bagiku." | AbuDaud:1166 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai beri'tikaf pada sepuluh kedua pada bulan Ramadan. Beliau beri'tikaf pada tahun itu, hingga ketika tiba malam kedua puluh satu, yaitu hari ketika beliau keluar dari I'tikafnya, beliau bersabda: 'Barangsiapa ingin melaksanakan I'tikaf bersamaku, hendaklah dia mengerjakannya pada sepuluh hari yang terakhir ini. Aku telah melihat dalam mimpiku, namun aku lupa. Aku mimpi pada waktu paginya aku bersujud pada air dan tanah. Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil. ' Abu Sa'id berkata; "Pada malam itu terjadi hujan, dan saat itu masjidnya laksana bangsal untuk berteduh dan bocor, " Abu Sa'id menambahkan; "Dengan kedua mataku, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi, sementara pada dahi dan hidungnya ada bekas tanah dan air. Itu terjadi pada pagi hari malam ke dua puluh satu." | AbuDaud:1174 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; Surat Shaad sebenarnya bukan termasuk surat yang di haruskan untuk sujud, akan tetapi aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud pada surat tersebut." | AbuDaud:1200 |
Telah menceritakan kepada Kami [Ahmad bin 'Amr bin As Sarh], telah memberitakan kepada Kami [Ibnu Wahb], telah memberitakan kepadaku [Mu'awiyah] dari [Al 'Ala`bin Al Harits] dari [Al Qasim] mantan budak Mu'awiyah dari ['Uqbah bin 'Amir], ia berkata; aku menuntun unta Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam yang beliau tunggangi dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau berkata: "Wahai 'Uqbah, maukah aku ajarkan kepadamu dua surat terbaik yang dibaca?" Kemudian beliau mengajarkan kepadaku QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ, dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS. Kemudian tatkala Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam selesai dari shalat beliau menoleh kepadaku dan berkata: "Wahai 'Uqbah, bagaimana pendapatmu?" | AbuDaud:1250 |
Telah menceritakan kepada Kami [Hafsh bin Umar], telah menceritakan kepada Kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Abdullah bin Mughaffal], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam pada saat penaklukan Mekkah berada di atas unta membaca surat Al Fath, dan beliau mengulang-ulangnya. | AbuDaud:1255 |
Telah menceritakan kepada Kami ['Uqbah bin Mukram] telah menceritakan kepada Kami [Salm bin Qutaibah] dari [Umar bin Nabhan] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu berkata; aku melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam berdo'a seperti ini dengan menggunakan telapak tangannya dan belakangnya. | AbuDaud:1272 |
Telah menceritakan kepada Kami ['Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] dan [Muhammad bin Qudamah] diantara orang-orang yang lain, mereka berkata; "Telah menceritakan kepada Kami ['Atstsam] dari [Al A'masy] dari ['Atho` bin As Saib] dari [ayahnya] dari [Abdullah bin 'Amr], ia berkata; aku melihat Rasulullah shallla Allahu 'alaihi wa sallam menghitung tasbih. Ibnu Qudamah berkata: yaitu dengan tangan kanannya. | AbuDaud:1284 |
Telah menceritakan kepada Kami [Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi], telah menceritakan kepada Kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Az Zuhri], telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Abu Hurairah], ia berkata; tatkala Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam meninggal dan Abu Bakr diangkat sebagai khalifah setelah beliau dan telah kafir sebagian orang Arab, [Umar bin Al Khathab] berkata kepada Abu Bakr; bagaimana engkau memerangi orang-orang tersebut padahal Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAH. Barang siapa yang mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAH maka ia telah melindungi dariku harga dan jiwanya kecuali dengan haknya, sedangkan perhitungannya kembali kepada Allah 'azza wajalla." Maka [Abu Bakr] berkata; sungguh aku akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi Allah seandainya mereka menahanku satu 'iqal yang dahulunya mereka tunaikan kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam niscaya aku akan memerangi mereka karena penolakannya. Kemudian [Umar bin Al Khathab] berkata; Demi Allah sungguh aku melihat Allah 'azza wajalla telah melapangkan dada Abu Bakr untuk memerangi orang-orang tersebut. Umar berkata; maka aku mengetahui bahwa ia adalah yang benar. Abu Daud berkata; dan hadits tersebut diriwayatkan oleh [Rabah bin Zaid], dan diriwayatkan oleh [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dengan sanadnya. Sebagian ulama mengatakan; 'iqal, sedangkan [Ibnu Wahb] dari [Yunus] meriwayatkannya, ia mengatakan; anak kambing. Abu Daud berkata; [Syu'aib bin Abu Hamzah] serta [Ma'mar] dan [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] berkata; seandainya mereka menolakku satu ekor anak kambing, sedangkan ['Anbasah] telah meriwayatkan dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dalam hadits ini, ia berkata; anak kambing. Telah menceritakan kepada Kami [Ibnu As Sarh] dan [Sulaiman bin Daud] mereka berkata; telah mengabarkan kepada Kami [Ibnu Wahb], telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Az Zuhri] hadits ini, ia berkata; Abu Bakr berkata; sesungguhnya haknya adalah menunaikan zakat. Dan ia menyebutkan; 'iqal. | AbuDaud:1331 |
Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Katsir], telah mengabarkan kepada Kami [Sufyan], telah menceritakan kepada Kami [Mush'ab bin Muhammad bin Syurahbil], telah menceritakan kepadaku [Ya'la bin Abu Yahya], dari [Fathimah binti Humais], dari [Husain bin Ali], ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang meminta-minta memiliki hak walaupun ia berada di atas kuda." Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Rafi'], telah menceritakan kepada Kami [Yahya bin Adam], telah menceritakan kepada Kami [Zuhair] dari [seorang laki-laki tua], ia berkata; aku melihat Sufyan di sisinya dari [Fathimah binti Husain] dari [ayahnya] dari [Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. | AbuDaud:1418 |
Telah menceritakan kepada Kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari ['Ubaid bin Juraij] bahwa ia berkata kepada [Abdullah bin Umar]; wahai Abu Abdurrahman, aku melihat engkau melakukan empat perkara yang tidak aku lihat seorang pun dari para sahabatmu melakukannya. Ia berkata; apakah itu wahai Ibnu Juraij? Ia berkata; aku melihatmu tidak menyentuh rukun kecuali dua rukun yamani, aku melihat engkau memakai sandal sibti (yang tidak berbulu), dan aku melihat engkau mencelup dengan shufrah (minyak yang terbuat dari campuran kunyit dan yang lainnya), dan aku melihat engkau apabila berada di Mekkah orang-orang bertalbiyah apabila melihat hilal sementara engkau tidak bertalbiyah hingga pada Hari Tarwiyah (yaitu tanggal delapan Dzul Hijjah). Kemudian Abdullah bin Umar berkata; adapun rukun, maka sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam menyentuh kecuali dua rukun Yamani, adapun sandal sibti (sandal dari yaman), maka sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam memakai sandal yang tidak berambut, dan berwudhu dengan memakai sandal tersebut maka aku ingin memakainya, adapun shufrah, sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam mencelup rambut dengan shufrah, maka aku ingin mencelup dengannya, adapun talbiyah, sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bertalbiyah hingga kendaraan beliau berdiri. | AbuDaud:1509 |
Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Katsir], telah mengabarkan kepada Kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abis bin Rabi'ah] dari [Umar] bahwa ia datang ke Hajar Aswad, kemudian menciumnya dan berkata; sungguh aku mengetahui bahwa engkau hanya sekedar batu yang tidak bermanfaat, dan tidak membawa madharat, seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam menciummu maka aku tidak akan menciummu. | AbuDaud:1597 |
Telah menceritakan kepada Kami [Harun bin Abdullah] dan [Muhammad bin Rafi'] secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami [Abu 'Ashim] dari [Ma'ruf yaitu Ibnu Kharrabudz Al Makki], telah menceritakan kepada Kami [Abu Ath Thufail], ia berkata; saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berthawaf di Ka'bah di atas kendaraannya, dan mengusap rukun menggunakan tongkatnya, kemudian beliau menciumnya. Muhammad bin Rafi' menambahkan; kemudian beliau keluar menuju bukit Shafa serta Marwa dan melakukan thawaf sebanyak tujuh kali diatas kendaraannya. | AbuDaud:1603 |
Telah menceritakan kepada Kami [Musaddad], telah menceritakan kepada Kami [Isa bin Yunus], telah menceritakan kepada Kami [Al Mutsanna bin Ash Shabah] dar ['Amr bin Syu'aib] dari [ayahnya], ia berkata; aku melaksanakan thawaf bersama [Abdullah], ketika sampai dibelakang Ka'bah aku berkata: apakah kamu tidak meminta perlindungan? Dia berkata; Kami berlindung kepada Allah dari Neraka. kemudian dia pergi hingga mengusap hajar aswad dan berdiri diantara rukun dan pintu Ka'bah lalu dia meletakkan dadanya, wajahnya, lengan dan telapak tangannya dengan membentangkannya demikian, kemudian berkata; beginilah aku melihat Rasulullah shallla Allahu 'alaihi wa sallam melakukannya. | AbuDaud:1623 |
Telah menceritakan kepada Kami [An Nufaili], telah menceritakan kepada Kami [Zuhair], telah menceritakan kepada Kami ['Atho` bin As Saib], dari [Katsir bin Jamhan] bahwa seseorang berkata kepada [Abdullah bin Umar] diantara Shafa dan Marwa: wahai Abu Abdurrahman aku melihatmu berjalan antara Shafa dan Marwa, sementara orang-orang berlari-laki kecil? Dia menjawab: Kalau aku berjalan karena aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan, dan kalau aku berlari-lari kecil karena aku juga telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil. Sementara aku sekarang aku sudah tua. | AbuDaud:1627 |
Telah menceritakan kepada Kami [Hannad], dari [Ibnu Abu Zaidah], telah menceritakan kepada Kami [Sufyan bin 'Uyainah], dari [Zaid bin Aslam], dari [seseorang dari Bani Dhamrah] dari [ayahnya] atua pamannya, ia berkata; aku melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam berada di atas mimbar di 'Arafah. | AbuDaud:1636 |
Telah menceritakan kepada Kami [Hannad bin As Sari], serta [Utsman bin Abu Syaibah], mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami [Waki'] dari [Abdul Majid], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Al 'Adda` bin Khalid bin Haudzah], [Hannad] berkata; dari [Abdul Majid Abu 'Amr], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Khalid bin Al 'Adda` bin Khalid bin Haudzah], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam berkhutbah kepada orang-orang pada Hari 'Arafah di atas unta, kedua kakinya berada dalam dua sanggurdi. Abu Daud berkata; hadits tersebut diriwayatkan oleh [Ibnu Al 'Ala`] dari [Waki'], sebagaimana yang dikatakan [Hannad]; telah menceritakan kepada Kami [Abbas bin Abdul 'Azhim], telah menceritakan kepada Kami ['Utsman bin Umar], telah menceritakan kepada Kami [Abdul Majid Abu 'Amr] dari [Al 'Ala` bin Khalid] dengan maknanya. | AbuDaud:1638 |
Telah menceritakan kepada Kami [Musaddad] bahwa [Abdul Wahid bin Ziyad] dan [Abu 'Awanah] dan [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada mereka dari [Al A'masy] dari ['Imarah] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Ibnu Mas'ud], ia berkata; aku tidak melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam melakukan shalat apapun kecuali pada waktunya kecuali dengan menjama', sesungguhnya beliau menjama' Shalat Maghrib dan Isya` dan melakukan shalat Subuh keesokan hari sebelum waktunya. | AbuDaud:1650 |
Telah menceritakan kepada Kami [Harun bin Abdullah], telah menceritakan kepada Kami [Hisyam bin Abdul Malik], telah menceritakan kepada Kami [Ikrimah], telah menceritakan kepadaku [Al Hirmas bin Ziyad Al Bahili], ia berkata; aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya yaitu Al 'Adhba` pada hari Raya Adhha di Mina. | AbuDaud:1669 |
Telah menceritakan kepada Kami [Abdul Wahhab bin Abdurrahim Ad Dimasyqi], telah menceritakan kepada Kami [Marwan] dari [Hilal bin 'Amir Al Muzni], telah menceritakan kepadaku [Rafi' bin 'Amr Al Muzni], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah kepada orang-orang di Mina ketika matahari pagi telah naik diatas bighal yang warnanya putih kehitam-hitaman. Sementara Ali Bin Abu Thalib radliallahu 'anhu menyampaikan khutbah beliau sementara orang-orang ada yang berdiri dan ada yang duduk. | AbuDaud:1671 |
Telah menceritakan kepada Kami [Ibrahim bin Mahdi], telah menceritakan kepadaku [Ali bin Mushir] dari [Yazid bin Abu Ziyad], telah mengabarkan kepada Kami [Sulaiman bin 'Amr bin Al Ahwash] dari [ibunya], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam melempar jumrah dari tengah bukit, dalam keadaan berkendaraan. Beliau bertakbir bersama setiap lemparan kerikil. Dan orang yang ada dibelakang menutupi beliau. Kemudian aku tanyakan mengenai orang tersebut, lalu mereka mengatakan; Al Fadhl bin Al Abbas. Orang-orang dalam keadaan berdesak-desakan, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai para manusia, janganlah sebagian kalian membunuh sebagian yang lain, apabila kalian melempar jumrah maka lemparlah dengan kerikil sebesar kerikil khadzaf (kerikil untuk ketapel). | AbuDaud:1677 |
Telah menceritakan kepada Kami [Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid], dan [Wahb bin Bayan], mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami ['Ubaidah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bin 'Amr bin Al Ahwash] dari [ibunya], ia berkata; aku melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam ketika melempar jumrah 'aqabah beliau dalam keadaan berdiri. Dan aku aku melihat diantara jari-jarinya terdapat batu, kemudian beliau melempar dan orang-orang pun melempar. Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Al 'Ala`], telah menceritakan kepada Kami [Ibnu Idris], telah menceritakan kepada Kami [Yazid bin Abu Ziyad] dengan sanadnya dalam hadits seperti ini, dan ia menambahkan kata; dan beliau tidak berdiri ketika melemparnya. | AbuDaud:1678 |
Telah menceritakan kepada Kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada Kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij], telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair], saya mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; saya melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam melempar jumrah di atas kendaraannya pada hari Nahr. Beliau berkata: "Ambillah dariku ibadah haji kalian, sesungguhnya aku tidak tahu barangkali aku tidak akan melakukan haji setelah hajiku ini." | AbuDaud:1680 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim], telah menceritakan kepadaku [Ya'la bin Hakim] dari [Sulaiman bin Abu Abdullah], ia berkata; aku melihat [Sa'd bin Abu Waqqash] menangkap seorang laki-laki yang berburu di tanah haram Madinah yang telah diharamkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ia melucuti pakaiannya, kemudian para walinya datang kepadanya dan berbicara dengannya mengenai orang tersebut. Lalu Sa'd berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengharamkan tanah haram ini, dan berkata: "Barangsiapa yang menangkap seseorang yang berburu padanya (di tanah Haram), maka hendaknya ia melucuti pakaiannya." Maka aku tidak akan mengembalikan kepada kalian apa yang telah diberikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadaku. Akan tetapi, apabila kalian mau, maka aku akan serahkan uang seharga barang tersebut kepada kalian. | AbuDaud:1741 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq], dari [Daud bin Hushain], dari [Waqid bin Abdurrahman bin Sa'd bin Mu'adz] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian meminang seorang wanita, jika ia mampu untuk melihat sesuatu yang mendorongannya untuk menikahinya hendaknya ia melakukannya." Jabir berkata; kemudian aku meminang seorang gadis dan aku bersembunyi untuk melihatnya hingga aku melihat darinya apa yang mendorongku untuk menikahinya, lalu aku pun menikahinya. | AbuDaud:1783 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsaur] dari [Ma'mar], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; aku tidak melihat sesuatu yang lebih mirip dengan dosa-dosa kecil daripada apa yang dikatakan [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian zina anak keturunan Adam yang pasti ia jumpai, zina kedua mata adalah melihat, zina lidah adalah mengucap, zina hati adalah berangan dan bernafsu, dan kemaluan akan membenarkan hal tersebut atau mendustakannya." Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Suhail bin Abu Shalih], dari [ayahnya], dari [Abu Hurairah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anak keturunan Adam memiliki bagiannya dari zina…." Dengan kisah ini, beliau bersabda: "Kedua tangan berzina dan zinanya adalah menyentuh, kedua kaki berzina dan zinanya adalah berjalan, mulut berzina dan zinanya adalah mencium." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], Telah menceritakan kepada kami [Al Laits], dari [Ibnu 'Ajlan], dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan kisah ini. Beliau mengatakan: "Dan zina telinganya adalah mendengar." | AbuDaud:1840 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il Ath Thalaqani], telah menceritakan kepada kami [Sufyan], telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Aban] dari [Ikrimah] bahwa seorang laki-laki telah menzhihar isterinya kemudian ia menggaulinya sebelum membayar kafarat. Kemudian ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan hal tersebut kepadanya. Lalu beliau berkata: "Apa yang mendorongmu untuk melakukan apa yang telah engkau perbuat?" Ia berkata; aku melihat putih betisnya dalam cahaya rembulan. Beliau berkata: "Jauhi dia hingga engkau membayar kafarah." | AbuDaud:1897 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan], telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Abu Tsaur], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali], telah menceritakan kepada kami [Al Husain Al Ju'fi] dari [Zaidah] secara makna, dari [Simak], dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; seorang badui telah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; sesungguhnya aku telah melihat Hilal -Al Hasan dalam haditsnya mengatakan; yaitu Hilal Ramadhan-, kemudian beliau berkata; apakah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah disembah kecuali Allah? Ia berkata; ya. Beliau berkata; apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah? Ia berkata; ya. Beliau berkata; wahai Bilal, umumkan kepada orang-orang agar mereka berpuasa besok. | AbuDaud:1993 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Yahya Abu Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Hasan], telah mengabarkan kepadaku [Al Husain bin Waqid], telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Salim Al Muqaffa'], ia berkata; saya melihat [Ibnu Umar] menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi telapak tangan. Dan ia berkata; dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berbuka beliau mengucapkan: DZAHABAZH ZHAMAA`U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah). | AbuDaud:2010 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Mukharrimi] dan [Yahya bin Musa Al Balkhi], mereka berdua mengatakan; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Isa] dari [Al A'masy], ia berkata; aku tidak melihat seorang pun dari para sahabat kita yang membenci celak bagi orang yang berpuasa. Dan Ibrahim memberikan keringanan agar orang yang berpuasa bercelak menggunakan shabir. | AbuDaud:2031 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah], dari [Malik], dari [Abu An Nadhr] mantan budak Umar bin 'Ubaidullah, dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasa satu bulan sama sekali kecuali pada Bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau dalam satu bulan lebih banyak melakukan puasa daripada berpuasa pada Bulan Sya'ban. Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin 'Amr] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan maknanya. Ia menambahkan; beliau melakukan puasa padanya kecuali sedikit, bahkan beliau pernah berpuasa pada bulan tersebut secara penuh. | AbuDaud:2079 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah], dari [Al A'masy] dari [Ibrahim], dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa sepuluh hari sama sekali. | AbuDaud:2083 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], dari [Mu'awiyah bin Ghallab]. Dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: dan telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah mengabarkan kepadaku [Hajib bin Umar] secara makna, dari [Al Hakam bin Al A'raj], ia berkata; aku mendatangi [Ibnu Abbas], sementara ia sedang berbantalkan pakaiannya di Masjid Haram kemudian aku bertanya kepada mengenai puasa Hari 'Asyura`. Kemudian ia berkata; apabila engkau melihat hilal Bulan Muharram maka hitunglah, kemudian apabila pada hari yang kesembilan. Kemudian pada paginya beliau berpuasa. Aku katakan; begitulah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa. | AbuDaud:2090 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud Al 'Ataki], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Anas bin Malik], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ummu Haram binti Milhan], saudara Ummu Sulaim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur siang di rumah mereka, kemudian beliau terbangun dan tertawa, Ummu Haram berkata; lalu aku katakan; wahai Rasulullah, apakah yang membuat engkau tertawa? Beliau berkata: "Aku melihat sebuah kaum yang mengarungi laut ini seperti para raja di atas dipan-dipan." Ia berkata; aku katakan; wahai Rasulullah, doakan kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka! Beliau berkata: "Sesungguhnya engkau bagian dari mereka." Ummu Haram berkata; kemudian beliau tidur lalu terbangun dan tertawa. Ummu Haram berkata; lalu aku katakan; wahai Rasulullah, apakah yang membuat engkau tertawa? Kemudian beliau mengatakan seperti apa yang telah beliau katakan. Ia berkata; aku katakan; wahai Rasulullah, doakan kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka! Beliau berkata: "Sesungguhnya engkau bagian dari orang-orang yang pertama." Anas berkata; kemudian 'Ubadah bin Ash Shamit menikahi Ummu Haram, lalu ia berperang di laut dan membawa Ummu Haram bersamanya. Kemudian tatkala kembali di dekatkan kepada Ummu Haram seekor bighal untuk ia naiki. Lalu bighal tersebut menjatuhkan Ummu Haram sehingga lehernya patah dan ia pun meninggal. Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah], dari [Anas bin Malik], bahwa ia mendengarnya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila pergi ke Quba` beliau menemui Ummu Haram binti Milhan, ia adalah isteri 'Ubadah bin Ash Shamit. Kemudian ia menemuinya pada suatu hari lalu ia memberi makan beliau dan duduk serta mencari kutu pada rambut kepala beliau, …… Al Qa'nabi menyebutkan hadits ini. Abu Daud berkata; dan Bintu Milhan meninggal di Qubrush. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf], dari [Ma'mar] dari [Zaid bin Aslam], dari ['Atha` bin Yasar], dari [Saudari Ummu Sulaim Ar Rumaisha`], ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidur kemudian terbangun -dan Saudari Ummu Sulaim Ar Rumaisha`sedang mencuci kepalanya- kemudian beliau terbangun dan tertawa. Lalu ia berkata; wahai Rasulullah, apakah anda mentertawakan rambut kepalaku? Ia berkata; tidak….. dan Yahya menyebutkan hadits ini, dengan menambah dan mengurangi. Abu Daud berkata; Ar Rumaisha` adalah saudari Ummu Sulaim sepersusuan. | AbuDaud:2131 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami [Asad bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih], telah menceritakan kepadaku [Dhamrah] bahwa [Ibnu Zughb Al Iyadi] telah menceritakan kepadanya, ia berkata; [Abdullah bin Hawalah Al Azdi] singgah di tempatku, lalu ia berkata kepadaku; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus kami untuk mendapat rampasan perang dengan berjalan kaki. Kemudian kami tidak mendapatkan sesuatu, dan beliau mengetahui kondisi berat pada wajah kami. Kemudian beliau berdiri dan berdoa: ALLAAHUMMA LAA TAKILHUM ILAYYA FA-ADH'UFA 'ANHUM, WA LAA TAKILHUM ILAA ANFUSIHIM FAYA'JIZUU ANHAA, WA LAA TAKILHUM ILAN NAASI FAYASTA`RUU 'ALAIHIM (Ya Allah, janganlah engkau serahkan mereka kepadaku sehingga aku lemah (tidak kuat) menanggung mereka, dan janganlah Engkau serahkan diri mereka kepada mereka sehingga mereka tidak mampu menanggung diri mereka. Dan janganlah Engkau serahkan mereka kepada orang-orang sehingga mereka mementingkan diri mereka atas diri mereka."kemudian beliau meletakkan tanganku di atas kepalaku. Kemudian beliau berkata: "Wahai anak Hawalah, apabila engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi yang disucikan maka sungguh telah dekat bencana gempa dan berbagai kesedihan serta perkara-perkara besar. Pada saat itu Hari Kiamat lebih dekat kepada orang-orang daripada tanganku ini dari kepalaku." Abu Daud berkata; Abdullah bin Hawalah adalah orang Himsh. | AbuDaud:2173 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash], telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Al Hamdani], dari [Ali bin Rabi'ah], ia berkata; aku menyaksikan [Ali] radliallahu 'anhu dan ia telah diberi unta untuk ia naiki, kemudian tatkala ia telah meletakkan kakinya di dalam sanggurdi, ia mengucapkan; BISMILLAAH, dan ketika telah berada di atas punggungnya ia mengucapkan; AlHAMDULILLAAH, kemudian ia mengucapkan; SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN, WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN (Maha Suci Dzat yang telah menundukkan untuk kami hewan ini, dan tidaklah kami dapat memaksakannya, dan kepada Tuhan kami niscaya kami akan kembali). Kemudian ia mengucapkan; AlHAMDULILLAAH tiga kali, WALLAAHU AKBAR tiga kali, SUBHAANAKA INNII ZHALAMTU NAFSII FAGHFIR LII, FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA (Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau). Kemudian ia tertawa. Kemudian ia ditanya; wahai Amirul mukminin, kenapa engkau tertawa? Ia berkata; aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan seperti apa yang aku lakukan kemudian beliau tertawa dan aku katakan; wahai Rasulullah, kenapa engkau tertawa? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Tuhanmu sungguh merasa kagum kepada hambaNya apabila mengucapkan; ya Allah, ampunilah dosa-dosaku! Ia mengetahui bahwa tidak ada yang mengampuni dosa selainKu." | AbuDaud:2235 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in], telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad bin Abdul Warits], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal], dari [Bisyr bin 'Ashim] dari ['Uqbah bin Malik] dari keluarganya, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengirim satuan pasukan kemudian aku mempersenjatai seseorang diantara mereka dengan pedang, kemudian tatkala kembali ia berkata; seandainya engkau melihat celaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita, beliau berkata: "Apakah kalian mampu ketika aku mengirim seseorang (sebagai utusan) diantara kalian kemudian ia tidak menunaikan perintahku, lalu kalian menjadikannya sebagai orang yang menunaikan perintahku?" | AbuDaud:2258 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili], telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq], ia berkata; saya mendengar [Al Bara`] bercerita; ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuk Abdullah bin Jubair sebagai pemimpin para pemanah pada saat perang Uhud, dan jumlah mereka adalah lima puluh orang. Beliau bersabda: "Apabila kalian melihat kami disambar burung, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini hingga aku mengirimkan utusan kepada kalian. Dan apabila kalian melihat kami telah mengalahkan musuh dan kami memukul mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat hingga aku mengirim utusan kepada kalian." Kemudian Allah mengalahkan mereka. Al Bara` berkata; demi Allah aku melihat para wanita menaiki gunung. Kemudian para sahabat Abdullah bin Jubair berkata; rampasan perang wahai kaum! Para sahabat kalian telah mendapat kemenangan, maka apa yang kalian tunggu? Kemudian Abdullah bin Jubair berkata; apakah kalian lupa apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kalian? Kemudian mereka berkata; demi Allah, kami akan datang kepada orang-orang tersebut dan mendapatkan sebagian harta rampasan. Lalu mereka datang dengan wajah-wajah mereka dipalingkan (langkah tak menetu) dan dalam keadaan kalah. | AbuDaud:2288 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Maryam], telah menceritakan kepada kami [pamanku yaitu Sa'id bin Al Hakam], ia berkata; telah mengabarkan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab], ia berkata; dan ['Urwah bin Az Zubair] menyebutkan bahwa [Marwan] serta [Al Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya bahwa ketika utusan orang-orang muslim Hawazin datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta agar beliau mengembalikan harta mereka, maka beliau berkata kepada mereka: "Bersamaku orang-orang yang kalian lihat, dan perkataan yang paling aku senangi adalah yang paling benar. Maka pilihlah tawanan atau harta!" Lalu mereka berkata; kami memilih tawanan kami. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan memuji Allah, kemudian beliau berkata: "Adapun selanjutnya, sesungguhnya saudara-saudara kalian ini telah datang dalam keadaan bertaubat dan aku ingin mengembalikan tawanan kepada mereka. Maka barangsiapa diantara kalian yang ingin merelakan hal tersebut, silahkan ia melakukannya, dan barangsiapa yang hendak mengambil bagiannya hingga kami berikan kepadanya dari pertama kali Allah memberikan fai` kepada kita, maka silahkan ia melakukannya." Kemudian orang-orang berkata; kami telah merelakan hal tersebut untuk mereka wahai Rasulullah! Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami tidak mengetahui siapakah diantara kalian yang mengizinkan dan siapakah diantara kalian yang tidak mengizinkan. Maka kembalilah, hingga para pemimpin kalian mengadukan perkara kalian kepada kami!" Lalu orang-orang tersebut kembali dan berbicara dengan para pemimpin mereka. Kemudian memereka mengabarkan kepada mereka bahwa mereka telah merelakan dan mengizinkan. | AbuDaud:2318 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb], telah mengabarkan kepadaku ['Amr] dari [Bukair bin Al Asyajj] dari [Al Husan bin Ali bin Abu Rafi'], bahwasanya [Abu Rof'] telah mengabarkan kepadanya, ia berkata; orang-orang Quraisy telah mengutusku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian tatkala aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka terbetik dalam hatiku untuk masuk Islam. Lalu aku katakan; wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya aku tidak akan kembali kepada mereka selamanya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku tidak akan membatalkan perjanjianku, dan tidak akan menahan utusan. Akan tetapi kembalilah apabila dalam hatimu apa yang ada dalam hatimu sekarang ini maka kembalilah!" Al Husain berkata; lalu aku kembali, kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan masuk Islam. Bukair berkata; dan ia telah mengabarkan kepadaku bahwa Abu Rafi' adalah seorang Qibthi (orang asli Mesir). Abu Daud berkata; ini adalah pada zaman dulu, adapun sekarang maka tidak boleh. | AbuDaud:2377 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Al Hasna`] dari [Al Hakam] dari [Hanasy], ia berkata; aku melihat [Ali] berkurban dengan dua kambing. Kemudian aku katakan kepadanya; apa ini? Lalu ia berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berwasiat kepadaku agar berkurban untuknya, maka aku berkurban untuknya. | AbuDaud:2408 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa`], telah menceritakan kepada kami [ayahku], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd], dari [Zaid bin Aslam] bahwa [Abdullah bin Umar] menemui Mu'awiyah dan berkata; apa keperluanmu wahai Abdurrahman? 'Atho` berkata; ia berkata; memberikan pemberian kepada budak-budak yang telah dibebaskan. Sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu pertama yang beliau lakukan adalah beliau memulai dari budak-budak yang telah dimerdekakan. | AbuDaud:2562 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah?], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair], telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Barid], telah menceritakan kepada kami [Husain bin Maimun], dari [Abdullah bin Abdullah], dari [Abdurrahman bin Abu Laila], ia berkata; saya mendengar [Ali] berkata; aku berkumpul bersama Al 'Abbas, Fathimah, dan Zaid bin Haritsah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian aku katakan; wahai Rasulullah, apabila anda memandang perlu untuk anda serahkan kepadaku hak kami dari seperlima yang ada dalam kitab Allah ini dan aku membaginya di masa hidup anda agar tidak ada seorangpun yang menyelisihiku setelahmu, maka lakukanlah! Ali berkata; kemudian beliau melakukan hal tersebut. Kemudian aku membaginya pada masa hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Abu Bakr menyerahkannya kepadaku hingga setelah akhir tahun kekhilafahan Umar radliallahu 'anhu maka sesungguhnya telah datang kepadanya harta yang banyak kemudian ia melepas hak kami kemudian mengirimkan sebagian harta tersebut kepadaku. Lalu aku katakan; pada tahun ini kami tidak butuh kepadanya dan orang-orang muslim membutuhkan kepadanya, maka kembalikan kepada mereka! Kemudian Umar mengembalikan harta tersebut kepada mereka, kemudian tidak ada seorangpun yang mengundangku untuk mengambil harta tersebut setelah Umar. Kemudian aku menemui Ibnu Abbas setelah aku keluar dari sisi Umar, lalu ia berkata; wahai Ali, sungguh pagi ini engkau telah menghalangi kita mengambil sesuatu yang tidak akan dikembalikan kepada kita selamanya. Dan ia adalah laki-laki yang memiliki pemikiran yang baik. | AbuDaud:2591 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Sa'id bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa yang menghidupkan lahan yang mati maka lahan tesebut adalah miliknya, tidak ada hak bagi keringat yang zhalim." Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yahya bin 'Urwah] dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barang siapa yang menghidupkan lahan yang mati maka lahan tesebut adalah miliknya." Dan ia menyebutkan sesuatu yang sama dengannya. Ia berkata; sungguh telah telah mengabarkan kepadaku orang yang telah menceritakan kepadaku hadits ini, bahwa dua orang telah memperkarakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Salah seorang diantara diantara mereka menanam pohon kurma di lahan orang lain. Kemudian beliau memutuskan bahwa orang yang memiliki lahan mendapatkan lahannya dan memerintahkan kepada pemilik pohon kurma agar mengeluarkan pohon kurma dari lahan tersebut. 'Urwah berkata; sungguh aku melihat pohon kurma tersebut akarnya telah ditebang menggunakan kapak. Sesungguhnya pohon kurma tersebut adalah pohon kurma yang sempurna tinggi dan lebatnya. Hingga pohon tersebut telah dikeluarkan darinya. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi], telah menceritakan kepada kami [Wahb] dari [ayahnya], dari [Ibnu Ishaq] dengan sanad dan maknanya, hanya saja ia mengatakan pada perkataan (di tempat ia menceritakan kepadaku ini); kemudian seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; dan perkiraan kuatku bahwa ia adalah [Abu Sa'id Al Khudri], dan aku melihat seorang laki-laki yang menebang akar pohon kurma. | AbuDaud:2671 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Al Qasim] dari [Aisyah] ia berkata; aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium Utsman bin Mazh'un sementara ia telah meninggal hingga aku melihat air mata beliau mengalir. | AbuDaud:2750 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi], telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [ayahnya], ia berkata; aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakr, dan Umar berjalan kaki di depan jenazah. | AbuDaud:2765 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al 'Ala`], dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Yusuf bin Abdullah bin Abdullah bin Salam], ia berkata; aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan satu biji kurma di atas potongan roti kemudian mengatakan; "Ini (kurma) adalah lauk untuk ini (potongan roti)." Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafash] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Muhammad bin Abi Yahya] dari [Yazid Al A'war] dari [Yusuf bin Abdullah bin Salam] seperti itu. | AbuDaud:2837 |
Telah menceritakan kepada kami [Muammal bin Hisyam], telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Jurairi], dan [Abu Utsman] atau dari [Abu As Salil], dari [Abdurrahman bin Abu Bakr], ia berkata; terdapat beberapa tamu yang singgah pada kami. Ia berkata; dan Abu Bakr sedang berbicara di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam tersebut. Ia berkata; sungguh aku tidak akan pulang hingga engkau selesai dari menjamu mereka dan memberi makan mereka. Para tamu tersebut berkata; kami tidak akan memakannya hingga Abu Bakr datang. Kemudian Abu Bakr bertanya kepada keluarganya; apa yang dilakukan para tamu kalian? Apakah kalian selesai dari memberi makan mereka? Mereka berkata; tidak. Aku katakan; aku telah datang kepada mereka dengan membawa makan untuk mereka. Kemudian mereka menolak dan berkata; demi Allah kami tidak akan memakannya hingga ia datang. Kemudian para tamu tersebut berkata; benar, ia telah datang kepada kami dengan membawanya kepada kami. Lalu kami menolak hingga engkau datang. Abu Bakr berkata; apa yang menghalangimuuntuk memakannya? Mereka berkata; kedudukannmu. Abu Bakr berkata; demi Allah aku tidak akan memakannya malam ini sama sekali. Kemudian mereka berkata; dan kami, demi Allah, tidak akan memakannya hingga engkau memakannya. Dekatkan makanan kalian. Abdurrahman berkata; kemudian ia mendekatkan makanan mereka dan berkata; bismillah. Lalu ia makan dan merekapun makan. Lalu aku diberitahu bahwa Abu Bakr pada pagi harinya pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau apa yang telah ia perbuat dan apa yang mereka perbuat. Beliau berkata: "Bahkan engkau adalah orang yang terbaik diantara mereka dan paling benar." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Salim bin Nuh] serta [Abdul A'la] dari [Al Jurairi], dari [Abu Utsman] dari [Abdurrahman bin Abu Bakr] dengan hadits ini seperti itu. Ia tambahkan dari Salim dalam haditsnya ia berkata; dan tidak sampai kepadaku kafarah. | AbuDaud:2846 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] bahwa [Bisyr bin Al Mufadldlal] dan [Khalid bin Abdullah] telah mengabarkan kepada mereka secara makna, dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Barakah] -Musaddad menyebutkan dalam hadits Khalid bin Abdullah; dari Barakah Abu Al Walid, kemudian keduanya sepakat- dari [Ibnu Abbas] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk di rukun. Kemudian beliau mengangkat pandangannya ke langit seraya tertawa. Beliau bersabda: "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi -Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-, sesungguhnya Allah telah mengharamkan lemak atas mereka, kemudian mereka menjual dan memakan hasil penjualannya. Sungguh, jika Allah telah mengharamkan suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka Allah pun mengharamkan hasil penjualannya." Namun dalam hadits Khalid bin Abdullah Ath Thahhan tidak disebutkan lafadz, "Aku melihat." Beliau mengatakan: "Semoga Allah melaknat orang-orang yahudi." | AbuDaud:3026 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku lihat orang-orang dipukul jika membeli makanan Juzaman (tanpa ditakar dan ditimbang), kemudian menjualnya kembali, kecuali ia membawanya terlebih dahulu ke tempat tinggalnya." | AbuDaud:3035 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Fulait Al 'Amiri] dari [Jasrah binti Dajajah] ia berkata, " [Aisyah] radliallahu 'anha berkata, "Aku tidak melihat pembuat makanan seperti Shafiyyah, ia membuat makanan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengirimkannya kepada beliau. Maka aku merasa gemetar, hingga aku pun memecahkan bejana tersebut. Kemudian aku katakan, "Wahai Rasulullah, apa hukuman dari apa yang telah aku perbuat?" Beliau menjawab: "Bejana yang sama, dan makanan yang sama." | AbuDaud:3097 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah Adl Dalbbi] telah mengabarkan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] ia berkata, "Abu Utsman Asy Syami mengabarkan kepadaku, dan aku tidak pernah melihat orang yang Syam yang lebih baik darinya, yaitu Huraiz bin Utsman." | AbuDaud:3114 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Al Mu'allim bin Ziyad] dari [Al 'Ala bin Basyir Al Muzni] dari [Abu Ash Shiddiq An Nahi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata, "Aku duduk di antara beberapa orang lemah dari kalangan orang-orang muhajirin, dan sebagian mereka menutupi sebagian aurat sementara sebagian yang lain membacakan Al Qur'an kepada kami, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berdiri di sisi kami. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri orang-orang yang membaca Al Qur'an diam. Lalu beliau mengucapkan salam dan bertanya: "Apakah yang kalian lakukan?" Kami menjawab, "Wahai Rasulullah, dia adalah orang yang pandai membaca Al-Qur'an di antara kami, ia membacakan kepada kami dan yang mendengarnya." Abu Sa'id berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan di antara umatku, seseorang yang aku diperintahkan untuk bersabar bersama mereka." Abu Sa'id berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di tengah-tengah kami agar bisa bersama kami." Kemudian bersabda dengan isyarat tangannya seperti ini -mereka lalu melingkar dan wajah-wajah mereka nampak bagi beliau-." Abu Sa'id berkata, "Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui seorangpun di antara mereka selain diriku. Kemudian beliau bersabda: "Bergembiralah kalian wahai orang-orang fakir muhajirin dengan mendapatkan cahaya sempurna pada Hari Kiamat, kalian akan masuk Surga setengah hari sebelum orang-orang kaya, dan setengah hari itu adalah lima ratus ribu tahun." | AbuDaud:3181 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Mis'ar bin Kidam] dari [Abdul Malik bin Maisarah] dari [An Nazzal bin Saburah] bahwa [Ali] minta diambilkan air minum, lalu ia meminumnya sambil berdiri, kemudian ia berkata, "Banyak orang membenci untuk membenci untuk melakukan seperti ini, padahal aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan apa yang kalian lihat aku melakukannya (minum sambil berdiri)." | AbuDaud:3230 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Qutaibah bin Sa'id] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] ia berkata, "Telah disebutkan pernikahan Zainab binti Jahsy di sisi [Anas bin Malik] maka Anas pun berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merayakan pesta pernikahan dengan para isterinya, sebagaimana pesta pernikahan yang beliau rayakan bersama Zainab. Beliau merayakan hanya dengan satu kambing." | AbuDaud:3252 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Muhammad bin Abu Yahya] dari [Yazid Al A'war] dari [Yusuf bin Abdullah bin Salam] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambil pecahan roti yang terbuat dari gandum lalu meletakkan kurma di atasnya, dan beliau bersabda: 'Kurma ini adalah lauk untuk roti ini." | AbuDaud:3334 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Suraih Ar Razi] telah mengabarkan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin 'Ubaid] ia berkata, "Aku melihat pengaruh pukulan pada betis [Salamah], lalu aku katakan, 'Apakah ini? ' Ia menjawab, 'Aku mendapatkan luka ini saat perang Khaibar. ' Kemudian orang-orang berkata, 'Salamah telah terkena musibah'. Kemudian aku dibawa ke hadapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau meludah padaku sebanyak tiga kali, kemudian aku tidak mengeluhkannya hingga saat ini." | AbuDaud:3396 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Yahya Abu Al Ashbagh Al Harrani] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Salamah] dari [Ibnu Ishaq] dari [Muhammad bin Ja'far bin Az Zubair] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Juwairiyah binti Al Harits bin Al Mushthaliq menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syammas saat pembagian ghanimah, atau pada anak pamannya. Kemudian Juwairiyah mengadakan perjanjian pembebasan dirinya. Ia adalah wanita menawan yang selalu menarik perhatian orang yang memandangnya. Aisyah radliallahu 'anha berkata, "Kemudian ia datang memohon bantuan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hal perjanjian pembebasannya. Ketika ia berdiri di depan pintu dan aku melihatnya, maka aku tidak menyukai posisinya dan aku mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan melihat dirinya seperti yang aku lihat. Kemudian Juwairiyah berkata, "Wahai Rasulullah, aku adalah Juwairiyah binti Al Harits, permasalahanku sudah tuan ketahui. Sungguh, aku telah menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syammas dalam pembagian, dan aku telah mengadakan perjanjian pembebasan diriku. Maka aku datang kepadamu memohon pertolongan dalam perjanjian pembebasanku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Apakah engkau mau mengambil sesuatu yang lebih baik dari hal itu?" Juwairiyah bertanya, "Hal apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Aku bayarkan perjanjian pembebasanmu dan aku akan menikahimu!" Jiwairiyah menjawab, "Aku telah melakukannya (siap)." Aisyah berkata, "Kemudian orang-orang mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menikahi Juwairiyah, mereka pun melepaskan tawanan yang ada di tangan mereka dan membebaskan mereka. kemudian mereka berkata, "Para tawanan itu adalah kerabat (besan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kami tidak melihat seorang wanita yang lebih besar berkahnya bagi kaumnya dari pada dirinya, sebab karenanya seratus keluarga Bani Mushthaliq dibebaskan." Abu Daud berkata, "Hadits ini adalah hujjah bahwa seorang wali boleh menikahkan dirinya." | AbuDaud:3429 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Muhammad Al Anmathi Al Bashari] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdullah Ar Razi]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdurrahman Ar Razi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata, telah mengabarkan kepadaku bapakku [Abdullah bin Sa'd] dari bapaknya [Sa'd] ia berkata, "Di Bukhara aku melihat [seorang laki-laki] di atas bighal putih mengenakan imamah (semacam surban yang lilitkan pada kepala) hitam bersulam sutera, laki-laki itu lantas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakanku imamah ini." Ini adalah lafadz Utsman dalam haditsnya. | AbuDaud:3520 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Ziyad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah Abu Umar] mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) [Asma binti Abu Bakr], ia berkata, "Ibnu Umar membeli kain Syam yang padanya terdapat warna merah, lalu ia mengembalikannya. Maka aku mendatangi Asma dan aku ceritakan hal itu kepadanya. Asma lalu berkata, "Wahai jariah, bawalah kemari jubah (semacam selendang) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Pembantu perempuan itu lalu mengeluarkan jubah tebal yang masing masing dari tepi kantong, dan kedua lengan baju, serta kedua tepi belahan bajunya dari jenis sutera. | AbuDaud:3532 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz Ibnu Muhammad- dari [Zaid] -maksudnya Zaid bin Aslam- ia berkata, " [Ibnu Umar] pernah mewarnai janggutnya dengan warna kuning (waras dan za'faran) hingga bajunya penuh dengan warna kuning. Lalu dikatakan kepadanya, "Kenapa engkau celup dengan warna kuning?" Ia menjawab, "Karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup dengan warna itu, dan tidak ada sesuatu yang beliau sukai kecuali warna itu. Bahkan beliau memberi warna pakian dan surbannya dengan warna itu." | AbuDaud:3542 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Hilal bin Amir] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di Mina di atas bighal, beliau mengenakan selendang beludru berwarna merah, sementara Ali radliallahu 'anhu berada di depannya sebagai penerjemah." | AbuDaud:3551 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar mengenakan surban berwarna hitam, sementara ujungnya menjuntai pada dua pundaknya." | AbuDaud:3555 |
Telah menceritakan kepada kami [An Nufail] dan [Ahmad bin Yunus] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Urwah bin Abdullah]. Ibnu An Nufail bin Qusyair Abu Mahl Al Ju'fi berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Qurrah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata, "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di antara kumpulan orang-orang Muzainah, lalu kami berbaiat kepadanya. Dan baju beliau tidak berkancing. Perawi berkata, "Aku berbaiat kepada beliau beliau, lalu aku masukkan tanganku ke dalam saku baju beliau hingga aku dapat menyentuh setempel (tanda kenabian)." Urwah berkata, "Aku tidak pernah melihat Mu'awiyah dan anaknya kecuali membiarkan kancing bajunya terbuka, mereka tidak pernah menutup kancing bajunya, baik saat musim dingin atau musim panas." | AbuDaud:3560 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abu Ghifar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Tamimah Al Hujaimi] -dan Abu Tamimah namanya adalah Tharif bin Mujalid- dari [Abu Jurai Jabir bin Sulaim] ia berkata, "Aku melihat seorang laki-laki yang fikirannya dijadikan sandaran oleh orang banyak, dan ia tidak mengatakan sesuatu kecuali orang-orang akan mengikutinya. Aku lalu bertanya, "Siapakah dia?" orang-orang menjawab, "Ini adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." maka aku pun berkata, 'Wahai Rasulullah, 'Alaika As Salam (semoga keselamatan bersamamu) ' wahai Rasulullah, sebanyak dua kali. Beliau bersabda: "Jangan engkau ucapkan 'Alaika As Salam', karena 'Alaika As Salam adalah penghormatan dan salam untuk mayit. Tetapi ucapkanlah 'As Salamu 'Alaika'." Jabir bin Sulaim berkata, "Aku lalu bertanya, "Apakah engkau utusan Allah?" beliau menjawab: "Ya, aku adalah utusan Allah, Dzat yang jika engkau tertimpa musibah, lalu engkau berdoa kepada-Nya, maka Dia akan menghilangkannya darimu. Jika kamu tertimpa paceklik, lalu engkau berdoa maka Dia akan menumbuhkan (tanaman) bagi kamu. Jika engkau berada di suatu tempat yang luas hingga kendaraanmu hilang, lalu engkau berdoa kepada-Nya, maka Dia akan mengembalikannya kepadamu." Jabir bin Sulaim berkata, "Lalu aku berkata, "Berilah kami perjanjian." Beliau bersabda: "Jangan sekali-kali engaku cela orang lain." Jabir bin Sulaim berkata, "Setelah itu aku tidak pernah mencela seorang pun; orang merdeka atau budak, unta atau kambing." Beliau bersabda lagi: "Janganlah engkau remehkan perkara ma'ruf, berbicaralah kepada saudaramu dengan wajah yang penuh senyum dan berseri, sebab itu bagian dari perkara yang ma'ruf. Angkatlah sarungmu hingga setengah betis, jika tidak maka hingga kedua mata kaki. Dan janganlah engkau julurkan sarungmu karena itu bagian dari sifat sombong, sesungguhnya Allah tidak menyukai sifat sombong. Jika ada seseorang yang mencela dan memakimu karena cela yang ia ketahui darimu, maka janganlah engkau balas memaki karena cela yang engkau ketahui padanya, karena hal itu akan memberatkannya (pada hari kiamat)." | AbuDaud:3562 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Muhammad bin Abu Yahya] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ikrimah] Bahwasanya ia pernah melihat [Ibnu Abbas] mengenakan sarung, ia meletakkan ujung sarungnya mulai dari arah depan hingga ujung telapak kakinya dengan meninggikan bagian belakang. Aku lalu bertanya, "Kenapa engkau memakai sarung seperti ini?" ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai sarung seperti ini." | AbuDaud:3573 |
Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman bin Sa'id Al Himshi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Bahira] dari [Khalid] ia berkata, " [Al Miqdam bin Ma'di Karib], Amru bin Al Aswad dan seorang laki-laki dari bani Asad, dari penduduk Qinnasrin datang kepada [Mu'awiyah bin Abu Sufyan]. Mu'awiyah lalu berkata kepada Al Miqdam, "Tidakkah kamu tahu bahwa Al Hasan bin Ali telah wafat?" Al Miqdam pun mengucapkan istirja' (ucapan inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun). Lalu ada seorang laki-laki berkata kepadanya, "Apakah kamu menganggapnya sebagai musibah?" Al Miqdam balik berkata, "Kenapa aku tidak menganggapnya sebagai musibah, padahal ia adalah orang yang pernah berada dalam pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? beliau juga telah bersabda: "Ini (Hasan) dariku, dan Husain dari Ali." Al Asadi lantas berkata, "Bara api ini (Hasan) telah Allah matikan (kalimat untuk membuat Mu'awiyah senang)." Maka Al Miqdam pun berkata, "Pada hari ini aku tidak akan bisa gembira sehingga aku dapat membuatmu marah, dan akan aku perdengarkan kepadamu sesuatu yang membuatmu benci." Kemudian ia berkata, "Wahai Mu'awiyah! Jika aku benar maka benarkanlah, dan jika aku dusta maka dustakanlah aku." Mu'awiyah berkata, "Akan aku lakukan." Al Miqdam lalu berkata, "Aku bersumpah kepada Allah atas kamu, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk mengenakan emas?" Mu'awiyah menjawab, "Benar." Al Miqdam berkata, "Aku bersumpah kepada Allah atas kamu, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengenakan sutera?" Mu'awiyah menjawab, "Benar." Al Miqdam berkata, "Aku bersumpah kepada Allah atas kamu, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengenakan kulit binatang buas dan mengendarainya?" Mu'awiyah menjawab, "Benar." Al Miqdam berkata, "Wahai Mu'awiyah, demi Allah semua ini telah aku lihat di rumahmu!" Al Miqdam berkata, "Wahai Al Miqdam, aku tahu bahwa aku tidak akan selamat dari kamu." Khalid berkata, "Mu'awiyah memerintahkan (untuk memberikan sesuatu) yang belum pernah ia perintahkan kepada dua sahabatnya, dan ia juga memberikan kepada anak Al Miqdam sebanyak dua ratus (dinar). Maka Al Miqdam membagikannya kepada kawan-kawannya, tetapi ia tidak memberikan kepada Al Asadi sedikit pun dari apa yang ia ambil. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Mu'awiyah hingga ia berkata, "Al Miqdam itu seorang yang mulia lagi dermawan, adapun Al Asadi adalah orang baik tetapi pelit." | AbuDaud:3602 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] dan [Utsman bin Abu Syaibah] secara makna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata, "Allah melaknat wanita yang mentato dan wanita yang minta untuk ditato." Muhammad menyebutkan, "dan wanita yang meyambung rambut." Utsman menyebutkan, "dan wanita yang mencukur bulu alis." Dan keduanya sepakat dengan penyebutan, "dan mengikir gigi untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah Azza Wa Jalla. Hadits ini kemudian di dengar oleh seorang wanita dari bani Asad yang biasa di panggil dengan nama Ummu Ya'qub, Utsman menambahkan, "yang sedang membaca Al-Qur'an. Ia lalu mendatangi Abdullah dan berkata, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa engkau melaknat Wanita yang mentato dan wanita yang minta untuk ditato?" Muhammad menyebutkan, "dan wanita yang menyambung rambut." Utsman menyebutkan, "dan wanita yang mencukur alis. Kemudian keduanya sepakat dengan penyebutan, "wanita yang mengikir gigi, Utsman menyebutkan, "untuk kecantikan dengan merubah ciptaan Allah Ta'ala." Ummu Ya'qub berkata, "Aku telah membaca lembaran-lembaran Al-Qur'an tetapi aku tidak mendapatkannya." Abdullah berkata, "Demi Allah, jika engkau membacanya, sungguh engkau pasti mendapatkannya." Kemudian Abdullah membaca: (Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.. (Qs. Al Hasyr: 7)." Ummu Ya'qub berkata, "Aku melihat hal ini ada pada isterimu!" Abdullah berkata, "Masuk dan lihatlah." Ummu Ya'qub kemudian masuk dan keluar lagi. Abdullah berkata, "Apa yang engkau lihat?" Utsman berkata (dalam riwayatnya) maka Ummu Ya'qub berkata; "Aku tidak melihatnya", Ibnu Mas'ud berkata; "Jikalau hal itu ada pada istriku niscaya dia tidak akan ada bersama kami." | AbuDaud:3638 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dan [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] ia berkata, "Aku belum pernah melihat seseorang berambut panjang yang lebih bagus ketika mengenakan pakaian berwarna merah melebihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." [Muhammad bin Sulaiman] menambahkan, "Beliau mempunyai rambut hingga kedua bahu." Abu Dawud berkata, "Demikian [Isra'il] meriwayatkannya dari [Abu Ishaq], ia berkata, "(Rambutnya) Hingga kedua pundaknya." Sementara Syu'bah menceritakan, "Hingga daun telinga." | AbuDaud:3651 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] ia berkata, "Aku melihat [Ash Shalt bin Abdullah bin Naufal bin Abdul Muthallib] mengenakan cincin pada jari kelingking sebelah kanan. Aku lalu bertanya, "Apa ini?" ia menjawab, "Aku melihat [Ibnu Abbas] mengenakan cincinnya seperti ini, ia menghadapkan mata cincinnya ke punggung telapak tangannya." Ia (Muhammad bin Ishaq) berkata, "dia tidak berpendapat kecuali Ibnu Abbas sendiri yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan cincinnya seperti itu." | AbuDaud:3693 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Musya'ats bin Tharif] dari [Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar!" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu dan kebahagiaan semoga bersamamu, " -lalu ia menyebutkan hadits secara lengkap-. Dalam hadits tersebut beliau bertanya: "Apa yang akan kamu lakukan jika datang kematian kepada manusia, kemudian rumahnya pindah ke kuburan?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Atau ia menyebutkan, "(Aku akan melakukan) apa yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki (pilih)." Beliau bersabda: "Hendaklah engkau sabar, atau beliau mengatakan: "Bersabarlah." Kemudian beliau berkata lagi kepadaku: "Wahai Abu Dzar!" aku menjawab, "Aku penuhi panggilanmu dan kebahagiaan semoga bersamamu, "Apa pendapatmu jika Ahjar Az Zait (nama suatu tempat di Madinah) berlumuran darah?" Aku menjawab, "(Aku akan melakukan) apa yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki untukku." Beliau bersabda: "Hendaklah engkau bergabung bersama orang terdekatmu (keluarga, atau Imam yang kamu berbaiat kepadanya)." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apa tidak lebih baik jika aku ambil pedangku, lalu aku letakkan di atas pundakku?" beliau menjawab: "Kalau begitu kamu telah ikut serta bersama orang-orang (dalam dosa)." Aku lalu bertanya lagi, "Lantas apa yang engkau perintahkan untukku?" beliau menjawab: "Berdiamlah engkau dirumahmu." Aku terus bertanya, "Bagaimana jika ada seseorang yang masuk ke dalam rumahku!" beliau menjawab: "Jika engkau merasa takut dengan kilauan pedang musuh, maka letakkanlah kain baju di mukamu (pasrah), maka ia akan menanggung dosamu dan dosanya sendiri." Abu Dawud berkata, "Al Musya'ats dalam hadits ini tidak menyebutkan selain Hammad bin Zaid." | AbuDaud:3717 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] ia berkata, "Aku melihat [Jabir bin Abdullah] bersumpah dengan nama Allah bahwa Ibnu Shaid adalah Dajjal." Aku lalu berkata, "Engkau benar-benar bersumpah kepada Allah!" Ia lalu menjawab, "Aku mendengar Umar bersumpah dengan hal yang sama di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak mengingkarinya." | AbuDaud:3770 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Utbah bin Abu Hakim] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Amru bin Jariyah Al Lakhmi] berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Umayyah Asy Sya'bani] ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada [Abu Tsa'labah Al Khusyani], aku katakan kepadanya, "Wahai Abu Tsa'labah, apa pendapatmu tentang ayat ini: '(.. jagalah dirimu..) -Al Maidah: 105-?" Ia menjawab, "Demi Allah, engkau telah menanyakan hal itu kepada orang yang tepat. Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu menjawab: "Bahkan perintahkanlah kepada perkara yang ma'ruf dan cegahlah dari perkara yang munkar, sehingga ketika engkau melihat sifat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia lebih diutamakan (dari urusan agama), dan setiap orang bangga dengan pendapatnya sendiri, maka hendaklah engkau jaga dirimu sendiri, dan jauhilah orang-orang awam (bodoh). Sebab di belakang kalian ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar, sabar pada saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, dan orang yang beramal pada saat itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal seperti amalnya, ia menambahkan untukku, "seperti amalan selainnya." Abu Tsa'labah bertanya, "Wahai Rasulullah, seperti pahala lima puluh orang dari mereka!" beliau menjawab: "(Bahkan) seperti pahala lima puluh orang dari kalian." | AbuDaud:3778 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] berkata, "Beberapa orang dari 'Ukl, atau ia mengatakan, "dari Urainah datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Namun mereka tidak cocok dengan iklim Madinah (hingga jatuh sakit). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memerintahkan untuk menyediakan liqah (unta hamil) bagi mereka. Beliau perintahkan mereka minum air kencing dan susu unta tersebut. Mereka pun pergi (menuju kandang unta), namun ketika telah sembuh mereka justru membunuh pengembala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membawa lari unta-unta tersebut. Menjelang siang hari, berita yang menimpa mereka sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengirim (beberapa orang) untuk mengikuti jejak mereka. Matahari belum tinggi, orang-orang tersebut telah ditangkap dan dihadapkan kepada beliau. Beliau pun memberi perintah untuk memberi hukuman kepada mereka, tangan dan kaki mereka lalu dipotong, matanya dicongkel kemudian mereka dibuang ke padang pasir. Mereka minta minum namun tidak diberi." [Abu Qilabah] berkata, "Orang-orang itu telah mencuri dan membunuh, murtad setelah beriman, serta memerangi Allah dan Rasul-Nya." Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ayyub] dengan sanadnya sebagaimana dalam hadits tersebut. Namun ia menambahkan dalam haditsnya, "Beliau memerintahkan untuk mengambil beberapa paku yang dipanaskan, lalu mereka disayat (dengan paku tersebut), tangan dan kaki mereka juga dipotong, namun beliau tidak memerintahkan untuk menghentikan darah mereka dengan menempelkan besi panas." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan] ia berkata; telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Al Auza'i] dari [Yahya] -maksudnya Yahya bin Abu Katsir- dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] dengan hadits yang sama. Dalam hadits tersebut ia mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengirim teliksandi untuk mencari mereka, hingga akhirnya mereka tertangkap. Anas berkata, "Allah Tabaaraka Wa Ta'ala lalu menurunkan ayat: '(Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan..) ' -Qs. Al Maidah: 33-. Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dan [Qatadah] dan [Humaid] dari [Anas bin Malik] ia lalu menyebutkan hadits tersebut. Anas berkata, "Aku melihat salah seorang dari mereka menjilati bumi dengan mulutnya karena haus, hingga akhirnya mati." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] sama dengan hadits tersebut, namun ia menambahkan, "kemudian beliau melarang untuk melakukan mutslah (Mutilasi atau menyayat mayat). dan ia tidak menyebut kata; 'min khilaf' (secara bersilang). [Syu'bah] juga meriwayatkan dari [Qatadah] dan [Salam bin Miskin], dari [Tsabit]. Semuanya juga berasal dari [Anas], namun keduanya juga tidak menyebutkan kata; min khilaf (dipotong tangan dan kakinya secara bersilang). Aku tidak pernah mendapatkan dalam hadits seorang pun yang menyebutkan; 'beliau memotong tangan dan kaki mereka secara bersilang', kecuali hadits hadits riwayat Hammad bin Salamah." | AbuDaud:3798 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata, "Saat Ma'iz bin Malik dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku melihat bahwa ia adalah seorang laki-laki pendek, berotot besar dan tidak mengenakan selendang. Ia bersaksi -sebanyak empat kali- atas dirinya sendiri bahwa ia telah berbuat zina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya: "Mungkin kamu hanya menciumnya?" ia menjawab, "Demi Allah, tidak! Ma'iz justru mengakui bahwa ia benar-benar telah berzina. Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian merajamnya kemudian berpidato: "Ketahuilah, ketika kita sedang jihad di jalan Allah 'azza wajalla, ada seorang laki-laki (yang bertugas menjaga para wanita di rumah) dari mereka suka mendesah layaknya kambing bandot. Ia memberikan kepada salah seorang wanita dari mereka sesuatu yang sedikit (memberi sedikit susu untuk menipu, kemudian menzinainya). Demi Allah, jika Allah memberiku kemampuan untuk menangkapnya, maka aku akan menghukumnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dari [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Simak] ia berkata; Aku mendengar [Jabir bin Samurah] dengan hadits ini, tapi hadits yang pertama lebih lengkap. Ia (perawi) berkata, "Ia ulangi hingga dua kali." [Simak] berkata, "Hadits itu kemudian aku ceritakan kepada [Sa'id bin Jubair], ia balik berkata, "(Bahkan) ia mengulanginya hingga empat kali." Telah menceritakan kepada kami Abdul Ghani bin Abu Aqil Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid -makasudnya Khalid bin 'Abdurrahman- ia berkata; Syu'bah berkata; Aku pernah bertanya Simak maksud dari 'Al Kutsbah' (sesuatu yang sedikit), lalu ia menjawab, "Itu adalah susu yang sedikit." | AbuDaud:3839 |
Telah menceritakan kepada kami [Al hasan bin Ali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] dari ['Abdurrahman bin Azhar] ia berkata, "Saat aku masih kecil, dipagi hari penaklukan kota Makkah, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada orang-orang di mana letak rumah Khalid bin Walid. Lalu didatangkanlah seorang peminum khamer kepada beliau, beliau lalu memerintahkan kepada orang-orang untuk menghukumnya. Maka mereka memukuli orang itu dengan apa saja yang ada di tangan mereka; di antara mereka ada yang memukul dengan pecut, tongkat dan sandal, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melemparnya dengan pasir. Ketika dihadapkan seorang peminum khamer kepada Abu Bakar, maka ia bertanya kepada orang-orang bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi hukuman. Mereka lalu memeritahukan bahwa Rasulullah memukulnya sebanyak empat puluh kali, maka ia memukul (peminum itu) sebanyak empat puluh kali. Ketika Umar memerintah, Khalid Ibnul Walid menulis surat kepadanya bahwa orang-orang telah banyak minum khamer dan meremehkan hukuman hudud. Umar menjawab, "Kasus mereka terserah kamu, maka tanyakanlah kepada mereka (kaum muhajirin)." Karena di sisi Khalid banyak sahabat-sahabat Muhajirin, maka ia bertanya kepada mereka, dan mereka pun sepakat untuk mendera peminum khamer sebanyak delapan puluh kali." Ali radliallahu 'anhu berkata, "Seorang laki-laki jika minum khamer, maka ia akan mudah berdusta, maka aku berpandangan untuk menyamakan hukuman mereka dengan pelaku firyah (menuduh zina tanpa bukti)." Abu Dawud berkata, " [Uqail bin Khalid] menempatkan [Abdullah bin 'Abdurrahman Ibnul Azhar] dari [ayahnya] (sebagai sanad) dalam hadits ini berada di antara Az Zuhri dan Ibnul Azhar." | AbuDaud:3892 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin bakr bin Abdullah Al Muzani] dari [Atha bin Abu Maimunah] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendapat pengaduan yang padanya ada Qishas, kecuali beliau menganjurkan untuk memaafkan." | AbuDaud:3899 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari] dari [Al Jurairi] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu firas] ia berkata, " [Umar Ibnul Khaththab] radliallahu 'anhu berkhutbah di hadapan kami, ia mengatakan, "Aku tidak mengutus para petugasku untuk memukul badan atau mengambil harta kalian, maka siapa di antara kalian yang mendapatkan perlakukan seperti itu hendaklah ia datang kepadaku, sehingga aku dapat mengqishasnya." Amru Ibnul Ash berkata, "Jika ada seorang laki-laki yang mendidik (dengan memukul) sebagian orang yang ada dalam pengawasannya apakah ada qishasnya?" Umar menjawab, "Benar. Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, aku tetap akan mengqishasnya. Sebab aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengqishas karena (kesalahan) dirinya sendiri." | AbuDaud:3933 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Humaid] ia berkata, " [Al Hasan] mendatangi kami di Makkah, lalu para ulama Makkah berbicara kepadaku agar aku menyampaikan kepadanya permohonan mereka supaya Al Hasan bersedia meluangkan waktu untuk memberikan nasihat kepada mereka. Al Hasan lalu menjawab, "Ya." Orang-orang lantas berkumpul dan Al Hasan berkhutbah di hadapan mereka, dan aku tidak pernah melihat seseorang berkhuthbah sebaik dirinya. kemudian ada seorang laki-laki berkata, "Wahai Abu Sa'id, siapakah yang menciptakan setan?" Al Hasan menjawab, "Maha Suci Allah! Adakah pencipta selain Allah? Allah-lah yang menciptakan setan, kebaikan dan keburukkan." Laki-laki itu berkata lagi, "Semoga Allah melaknat mereka semua, bagaimana mungkin mereka mendustai penjelasan syaikh ini." | AbuDaud:4002 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Affan bin Muslim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Asy'ats bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Samurah bin Jundub] berkata, "Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku melihat seakan ada sebuah ember yang diulurkan dari atas langit, Abu Bakar lantas datang mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan sedikit, kemudian datang Umar mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan puas, kemudian datang Utsman mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan puas, kemudian datang Ali mengambil kayu pengaitnya lalu minum secara berlebihan hingga ia terkena air tersebut." | AbuDaud:4019 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Bakr bin Mudhar] dari [Ibnul Had] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah bersabda: "Aku tidak pernah melihat seorang yang mempunyai hati, yang agama dan akalnya kurang selain kalian (para wanita)." Seorang wanita bertanya, "Apakah kekurangan para wanita dalam hal agama dan akal?" beliau bersabda: "Kurangnya akal itu adalah, bahwa persaksian dua orang wanita sebanding dengan persaksian seorang laki-laki. Sedangkan kurangnya agama kalian adalah, bahwa salah seorang dari kalian berbuka di sebagian ramadhan (karena haidh atau menyusui) dan tidak mengerjakan shalat selama beberapa hari." | AbuDaud:4059 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Nashr] dan [Muhammad bin Yunus An Nasai] secara makna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid Al Muqri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Harmalah] -maksudnya Harmalah bin Imran- berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Yunus Sulaim bin Jubair] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abu Hurairah- ia berkata; Aku mendengar [Abu Hurairah] membaca ayat ini: (Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya) -Qs. An Nisa: 48- sampai pada firman-Nya (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat). Abu Hurairah berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan ibu jarinya ke telinga, sementara jari setelahnya pada mata." Abu Hurairah melanjutkan, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat tersebut seraya meletakkan kedua jarinya tersebut." Ibnu Yunus berkata, "Al Muqri menyebutkan bahwa makna ayat: (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat) adalah, bahwa Allah memiliki penglihatan dan pendengaran." Abu Dawud berkata, "Ini adalah bantahan untuk orang-orang Jahmiyah." | AbuDaud:4103 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Qathn] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Mubarak] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat seorang pun yang sedang berbisik dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau menjauhkan kepalanya, sehingga orang tersebut-lah yang menjauhkan sendiri kepalanya. Dan aku juga tidak pernah melihat seorang pun yang menjabat tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau melepas tangannya, sehingga orang tersebut-lah yang melepaskan tangannya sendiri." | AbuDaud:4161 |
Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Mu'adz bin Khalif] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Ath Thufail] ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Aku lalu bertanya, "Bagaimana engkau melihat Rasulullah?" Ia menjawab, "Beliau putih seperti garam, jika berjalan seakan di atas angin (cepat)." | AbuDaud:4222 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Auf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu maryam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Umarah bin Ghaziyah] bahwa [Muhammad bin Ibrahim] menceritakan kepadanya dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba dari perang Tabuk atau Khaibar, sementara kamar 'Aisyah ditutup dengan satir. Ketika ada angin yang bertiup, satir itu tersingkap hingga boneka-bonekaan 'Aisyah terlihat. Beliau lalu bertanya: "Wahai 'Aisyah, ini apa?" 'Aisyah menjawab, "Anak-anak bonekaku." Lalu beliau juga melihat patung kuda yang mempunyai dua sayap. Beliau bertanya: "Lalu suatu yang aku lihat di tengah-tengah boneka ini apa?" 'Aisyah menjawab, "Boneka Kuda." Beliau bertanya lagi: "Lalu yang ada di bagian atasnya ini apa?" 'Aisyah menjawab, "Dua sayap." Beliau bertanya lagi: "Kuda mempunyai dua sayap!" 'Aisyah menjawab, "Tidakkah engkau pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman mempunyai kuda yang punya banyak sayap?" 'Aisyah berkata, "Beliau lalu tertawa hingga aku dapat melihat giginya." | AbuDaud:4284 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abdul hamid Al Bahrani] -ia membaca dalam buku Isma'il bin Ayyasy- dan telah menceritakan kepadanya [Muhammad bin Isma'il] anaknya, ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Dhamdham] dari [Syuraih bin Ubaid] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Zhabyah] berkata, "Bahwa [Amr bin Al Ash] suatu hari pernah berkata -saat itu ada seorang laki-laki berdiri dan banyak berbicara- Amru berkata, "Sekiranya ia biasa saja dalam berbicara tentu itu lebih baik baginya. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berpandangan, atau beliau mengatakan, "Aku diperintahkan untuk sederhana dalam berbicara, sebab sederhana dalam berbicara adalah suatu kebaikan." | AbuDaud:4355 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semalam aku bermimpi seakan kami sedang berada di rumah milik Uqbah bin Rafi', lalu kami diberi hidangan kurma segar dari suku Ibnu Thab. Aku lalu takwilkan mimpi itu, bahwa kita akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan balasan (yang baik) di akhirat. Dan agama kita akan berjaya." | AbuDaud:4371 |
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Atha bin As Saib] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Amr] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada dua perkara, sekiranya keduanya itu selalu dijaga oleh seorang muslim, maka ia akan masuk surga. Dua perkara itu sangat mudah untuk dikerjakan, tetapi sedikit yang mau melaksanakannya. Yaitu; setiap selesai shalat mengucapkan tasbih sebanyak sepuluh kali, tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali. Hal itu akan sama dengan seratus lima puluh dengan lisan dan seribu lima ratus dalam timbangan. Membaca takbir sebanyak tiga puluh empat jika akan tidur, membaca tahmid sebanyak tiga puluh tiga dan membaca tasbih sebanyak tiga puluh tiga, maka itu adalah seratus dalam hitungan lisan dan seribu dalam hitungan timbangan." Sungguh, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghitungnya dengan tangan." Lau para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, dua hal itu mudah untuk dilakukan tetapi kenapa sedikit yang melakukannya?" beliau menjawab: "Setan datang kepada salah seorang dari kalian saat tidur, lalu dia akan menidurkan kalian sebelum kalian membacanya. Setan juga datang saat shalat, lalu dia akan mengingatkan semua keperluannya sebelum ia membacanya." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ayyasy bin Uqbah Al Hadhrami] dari [Al fadhl bin Hasan Adh Dhamri] bahwa [Ibnu Ummul hakam] atau [Dhaba'ah] -keduanya puteri Az Zubair- ia menceritakan kepadanya dari salah seorang dari mereka, bahwa ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan tawanan, lalu aku dan saudaraku Fatimah binti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami mengadukan semua permasalahan kami dan minta agar beliau memerintahkan (petusnya) memberikan budak kepada kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Kalian telah di dahului oleh anak-anak yatim badar (anak-anak yang bapaknya meninggal di badar)." Kemudian ia menyebutkan kisah hadits tasbih. Beliau bersabda: "Setiap selesai dari melaksanakan shalat …namun tidak menyebutkan ketika akan tidur." | AbuDaud:4404 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam Bin Yahya] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Salim Bin Abul Ja'd Al Ghatafani] dari [Ma'dan Bin Abu Thalhah Al Ya'mari] bahwa [Umar Bin Al Khaththab] berdiri di atas mimbar pada hari Jum'at, kemudian memuji dan mengagungkan Allah lalu menyebutkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu bakar, kemudian berkata; "Aku bermimpi dan aku menganggapnya itu adalah pertanda akan tibanya ajalku, aku bermimpi seakan akan seekor ayam jantan mematukku dua kali." Ma'dan berkata; dia (Umar) menyebutkan bahwa ayamnya berwarna merah, kemudian aku ceritakan kepada Asma' Binti Umais istri Abu Bakar, maka dia berkata; "Seorang lelaki asing/selain arab akan membunuhmu." Umar berkata; "Sesungguhnya orang-orang menyuruhku untuk mengangkat seorang pengganti, dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan agama dan kekhilafahanNya, yang telah mengutus Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengusungnya, dan jika ajal menjemputku maka urusan ini diserahkan didalam Syuraa (musyawarah) diantara enam orang yang ketika Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal beliau ridla kepada mereka, maka siapa saja diantara mereka yang kalian bai'at hendaklah kalian dengar dan taati, dan sesungguhnya aku mengetahui akan ada orang-orang yang akan mengacaukan urusan ini, dan aku adalah yang akan memerangi mereka dengan tanganku atas dasar Islam, mereka itulah musuh musuh Allah, orang-orang kafir lagi sesat, demi Allah, aku tidak akan meninggalkan dari apa-apa yang telah Rabbku janjikan kepadaku kemudian menggantikanku dengan sesuatu yang lebih penting bagiku ketimbang Al Kalalah (seseorang yang meninggal dan tidak meninggalkan bapak serta anak), dan demi Allah, tidak pernah Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan sesuatu kepadaku tentang sesuatu sejak aku menemani beliau melebihi ketegasannya kepadaku dalam masalah kalalah sampai beliau menusukkan jarinya ke dadaku dan berkata: "Cukup bagimu ayat tentang shaif yang ada di akhir surat An Nisa', sesungguhnya jika aku hidup maka aku akan putuskan masalah itu dengan keputusan yang dapat diketahui oleh orang yang membaca dan orang yang tidak membaca, dan aku bersaksi kepada Allah atas pemimpin pemimpin negri, bahwasannya aku mengutus mereka supaya mereka mengajarkan kepada manusia perihal urusan agama mereka dan agar supaya mereka menjelaskan tentang sunnah Nabi mereka shallallahu 'alaihi wasallam dan mengadukan kepadaku apa yang tidak mereka tidak ketahui, kemudian sesungguhnya kalian wahai manusia, kalian memakan dua pohon yang tidak aku anggap kecuali keduanya adalah menjijikan, yaitu bawang putih dan bawang merah ini, demi Allah aku telah melihat Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika mencium bau keduanya dari seorang lelaki, beliau menyuruhnya sambil memegang tangannya untuk keluar dari masjid sehingga diletakkan di Baqi', maka barangsiapa memakan keduanya hendaklah memasaknya hingga tidak ada baunya." Ma'dan berkata; "Umar berkhutbah di hadapan manusia pada hari jum'at dan terbunuh pada hari Rabu." | ahmad:85 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il] berkata; [Qais] berkata; "Aku melihat tangan [Thalhah] lumpuh, karena menjaga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada Perang Uhud." | ahmad:1313 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Abdullah bin Ja'far] berkata; saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan mentimun dengan kurma basah. | ahmad:1650 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] berkata; saya melihat [Ibnu Abu Rafi'] memakai cincin di jari kanannya, saya pun menanyakan hal itu kepadanya, maka dia menjawab; bahwa dia melihat [Abdullah bin Ja'far] memakai cincin di jari tangan kanannya, dan Abdullah bin Ja'far berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincinnya di jari tangan kanannya." | ahmad:1655 |
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Bab] dari [Hajjaj] sesungguhnya [Qatadah] dari [Abdullah bin Ja'far] berkata; Sesungguhnya hal terakhir yang kulihat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah pada salah satu tangannya ada beberapa kurma dan di tangan yang lainnya ada buah sejenis timun, beliau memakan yang satu, dan menggigit yang lainnya. Beliau bersabda: "Sesungguhnya daging kambing yang paling baik adalah bagian punggungnya." | ahmad:1658 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Katsir bin Abbas bin Abdul Muththalib] dari [Bapaknya, Al Abbas] berkata; Saya menyaksikan perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak di kawal oleh seorangpun kecuali aku dan Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muththalib, maka kami memutuskan untuk tetap mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak meninggalkan beliau. Pada saat itu, beliau berada di atas keledai putih kehitam-hitaman -Ma'mar berkata; berwarna putih- pemberian Farwah bin Nu'amah Al Judzami. Tatkala pasukan kaum muslim dan pasukan kafir bertemu, orang-orang muslim kabur sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengarahkan bighalnya ke arah orang kafir. Al Abbas berkata; Saya memegang kekang bighal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya menahannya agar kuda tersebut tidak berjalan cepat menuju orang-orang musyrik, sedangkan Abu Sufyan bin Al Harits memegang pijkan kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abbas panggillah orang-orang yang mengikuti Bai'atur Ridlwan." Aku adalah orang yang sangat tinggi suaranya, maka aku pun mengangkat suaraku dengan tinggi; "Dimanakah ashhab as samurrah (orang yang mengikuti Bai'atur Ridlwan)?" Demi Allah, rasa sayang mereka (kepada Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam) ketika mendengar suaraku (memanggil mereka) seperti rasa sayang seekor induk sapi terhadap anak-anaknya. Mereka menjawab; "Kami datang memenuhi panggilanmu, kami datang memenuhi panggilanmu." Maka kaum muslimin pun datang, kemudian terjadilah pertempuran antara kaum muslimin dan orang-orang kafir. Orang-orang Anshar pun (tak ketinggalan) menyeru; "Wahai segenap kaum Anshar!" Kemudian panggilan semakin menyempit kepada Bani Al Harits bin Al Khazraj, mereka memanggil; "Wahai Bani Al Harits bin Al Khazraj." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat pada saat di atas bighalnya, seakan-akan beliau berdiri di atasnya, memandangi peperangan yang sedang terjadi, dan bersabda: "Inilah yang terjadi ketika peperangan sangat sengit sedang terjadi." Kemudian beliau mengambil (segenggam) kerikil dan melemparkannya kepada arah orang-orang kafir, lalu bersabda: "Mereka akan kalah, Demi Rabb Ka'bah, mereka akan kalah, Demi Rabb Ka'bah." Al Abbas melanjutkan ceritanya; Aku bergegas melihat peperangan, dan ternyata peperangan masih dalam keadaan seperti yang kulihat. Demi Allah, tidak ada yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali melempar kerikil-kerikil tersebut kepada arah mereka, dan saya dapat melihat kekuatan mereka melemah dan akhirnya mundur sehingga Allah mengalahkan mereka. Saya tetap memperhatikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang mengejar di belakang mereka di atas bighalnya." | ahmad:1679 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughiroh] telah menceritakan kepada kami [Shafwan] telah menceritakan kepadaku [Syuraih bin 'Ubaid Al Hadlromi] dan yang lainnya berkata; ['Iyadl bin Ghonim] mencambuk orang Dariya ketika ditaklukkan. [Hisyam bin Hakim] meninggikan suaranya kepadanya untuk menegur sehingga 'Iyadl marah. ('Iyadl Radliyallahu'anhu) tinggal beberapa hari, lalu Hisyam bin Hakim mendatanginya, memberikan alasan. Hisyam berkata kepada 'Iyadl, tidakkah kau mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " Orang yang paling keras siksaannya adalah orang-orang yang paling keras menyiksa manusia di dunia?." 'Iyadl bin ghanim berkata; Wahai Hisyam bin Hakim, kami pernah mendengar apa yang kau dengar dan kami juga melihat apa yang kau lihat, namun tidakkah kau mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang hendak menasehati penguasa dengan suatu perkara, maka jangan dilakukan dengan terang-terangan, tapi gandenglah tangannya dan menyepilah berdua. Jika diterima memang begitu, jika tidak maka dia telah melaksakan kewajibannya", kamu Wahai Hisyam, kamu sungguh orang yang berani, jika kamu berani kepada penguasa Allah, kenapa kamu tidak takut dibunuh penguasa dan kau menjadi korban penguasa Allah subhanahu wata'ala?. | ahmad:14792 |
Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Abu Al Hakam] atau Al Hakam bin Sufyan Ats-Tsaqofi berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kencing lalu berwudhu dan memerciki kemaluannya. Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir berkata; Syarik berkata; saya telah bertanya kepada keluarga Al Hakam bin Sufyan, maka mereka menyebutkan dia tidak bertemu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. | ahmad:14840 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; saya telah mendapatkan dalam kitab bapakku dengan tulisan tangannya, telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari seorang laki-laki dari Tsaqif, yaitu Al Hakam bin Sufyan atau [Sufyan bin Al Hakam] berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kencing lalu memerciki kemaluannya. | ahmad:14841 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Aiman bin Nabil] berkata; saya telah mendengar seorang syaikh dari Bani Kilab yang bernama [Qudamah bin Abdullah bin 'Ammar] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada Hari Nahr melempar jumrah di atas untanya Shohba' dengan tidak memukulnya atau menariknya atau berdesak-desakan. | ahmad:14864 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Yunus] dan [Muhriz bin 'Aun bin Abu 'Aun, Abu Al Fadl] berkata; telah menceritakan kepada kami [Qurron bin Tamam Al Asadi] telah menceritakan kepada kami ['Aiman] dari [Qudamah bin Abdullah] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di atas unta beliau menyentuh hajar dengan tongkat. | ahmad:14866 |
Berkata; Abu Abdurrahman telah menceritakan kepadaku [Muhriz bin 'Aun] dan ['Abbad bin Musa] berkata; telah menceritakan kepada kami [Qurron bin Tamam] dari ['Aiman bin Nabil] dari [Qudamah bin Abdullah] dia telah melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melempar jumrah di atas untanya dengan tidak memukulnya atau menariknya atau berdesak-desakan. 'Abbad menambahkan dalam haditsnya, berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di atas unta Shohba' melempar jumrah. | ahmad:14867 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari ['Aiman bin Nabil] dari [Qudamah bin Abdullah] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada Hari Nahr, melempar jumrah di atas untanya Shohba' dengan tidak memukulnya atau menariknya atau berdesak-desakan. | ahmad:14868 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman At Taimi] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Abdullah bin 'Ubaid] dari [salah seorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam] berkata; saya pernah melihat Nabiyullah ShallallahuAlaihiWasallam tidur hingga mendengkur kemudian beliau bangun, lalu Shalat tanpa berwudhu. | ahmad:14875 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Mubarak, berkata; telah mengabarkan kepada kami [Al Auza'i] berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Muthalib bin Hanthab Al Mahzumi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu 'Amrah Al Anshari] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata; kami bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam sebuah peperangan, lalu para pasukan tertimpa kelaparan hingga mereka meminta ijin kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk menyembelih sebagian kendaraan mereka, dan mereka berkata; 'Semoga Allah membuat kita cukup dengannya.' Tatkala 'Umar bin Khattab mengetahui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam hendak mengijinkan mereka untuk menyembelih sebagian kendaraan mereka, ia berkata; 'Wahai Rasulullah bagaimana jika besok kita bertemu dengan musuh dalam keadaan lapar dan berjalan kaki. namun jika anda mau, suruhlah kami untuk mengumpulkan sisa-sisa bekal mereka, lalu anda mengumpulkannya dan berdoa kepada Allah memohon barokah kepada-Nya, niscaya Allah akan mencukupkan kita dengan doa anda. atau berkata; Allah akan memberi barokah kita dengan doa anda.' Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menyuruh untuk mengumpulkan perbekalan mereka, hingga orang-orang mengumpulkan perbekalan mereka. Ada yang menyerahkan satu cakupan makanan, ada yang lebih dari itu, dan paling banyak dari mereka adalah yang datang dengan membawa dengan satu sho' kurma. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengumpulkannya, lalu berdoa dengan do'anya, lalu menyuruh para pasukan untuk membawa tempat makanan dan menyuruh mereka untuk mencakup perbekalan makanan yang telah dikumpulkan, maka tak ada seorang pun yang membawa tempat makanan mereka melainkan mereka telah mengisinya dengan makanan tersebut dan ternyata masih tetap utuh seperti sedia kala. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tersenyum hingga terlihat gerahamnya, lalu bersabda: "ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH WA ANNI ROSULULLOH, tidak seorang hamba yang mukmin yang bertemu Allah dengan kedua kalimat ini melainkan neraka ditutup darinya." | ahmad:14902 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari ['Ikrimah bin Khalid] dari [Al Muthalib bin Abu Wada'ah] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sujud karena membaca ayat dalam surat An-Najm, (AN Najm:) lalu orang-orang ikut sujud bersama beliau. Al Muthalib berkata; saya tidak ikut sujud bersama mereka, karena ketika itu dia masih musyrik. Lalu Al Muthalib berkata; namun di kemudian hari saya tidak meninggalkan sujud ketika membacanya selamanya. | ahmad:14917 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Muhammad bin Abdullah bin Malik] [Muhammad bin 'Amr bin Atho'] berkata; saya melihat [As-Sa'ib] mencium bau bajunya, maka saya bertanya, kenapa itu? (As-Sa'ib Radliyallahu'anhu) berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada wudlu kecuali karena bau angin atau terdengar suara." | ahmad:14959 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abidah bin Humaid] berkata; telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Shafwan] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di antara Hajar Aswad dengan pintu, meletakkan wajahnya pada Ka'bah. | ahmad:14999 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Shafwan] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menetap di pintu, antara Hajar Aswad dan pintu ka'bah. Saya melihat orang-orang menetap pada Ka'bah bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. | ahmad:15001 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlol] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] berkata; saya telah melihat beberapa orang beristirahat dan makan siang pada Hari Jumat. | ahmad:15010 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] berkata; saya telah melihat beberapa orang yang mengikatkan sarung mereka pada leher mereka, seperti anak kecil karena sempitnya sarung di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada saat Shalat. Lalu ada seorang yang berkata; Wahai para wanita, janganlah kalian mengangakat kepala kalian sampai kaum laki-laki mengangkatnya. | ahmad:15011 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] [Abu Qilabah] berkata; datang [Abu Sulaiman, Malik bin Al Huwarits] ke masjid kami lalu berkata; demi Allah saya hendak Shalat namun bukan shalat yang sebenarnya, saya hanya ingin memperlihatkan kepada kalian bagaimana saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam Shalat. (Abu Qilabah Radliyallahu'anhu) berkata; lalu dia duduk pada rekaat yang pertama ketika mengangkat kepalanya dari sujud akhir lalu berdiri. | ahmad:15046 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari ['Amir bin Rabi'ah] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kalian melihat jenazah maka berdirilah sehingga jenazah itu melewatimu." Atau bersabda: "Berhentilah sampai jenazah tersebut lewat." (Nafi' Radliyallahu'anhu) berkata; Ibnu 'Umar jika melihat jenazah, dia berdiri sampai melewatinya, dan jika selesai menyertai jenazah, dia memalingkan punggungnya dari kuburan. | ahmad:15120 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [Bapaknya] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam hingga jumlah yang saya tidak bisa menghitungnya, yaitu beliau bersiwak sedang beliau dalam keadaan puasa. Sedang 'Abdurrahman berkata dengan redaksi 'Saya tidak bisa menghitungya, yaitu beliau selalu menjaga bersiwak dalam keadaan berpuasa. | ahmad:15124 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] berkata; saya telah mendengar [Syu'bah] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] berkata; saya mendengar [Abdullah bin 'Amir] menceritakan dari [Bapaknya] ada seorang laki-laki menikahi seorang wanita dengan (maskawin) dua sandal, maka wanita itu berkata; 'Ya.' Syu'bah berkata; saya berkata kepada ('Ashim bin 'Ubaidullah Radliyallahu'anhu) sepertinya (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) membolehkannya. ('Ashim bin 'Ubaidullah Radliyallahu'anhu) berkata; sepertinya (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) membolehkannya. Syu'bah berkata; kemudian saya menemuinya. ('Amir Radliyallahu'anhu) berkata; apakah kamu rela dengan dirimu dan hartamu dengan maskawin dua sandal?, wanita itu menjawab. 'Saya pikir nggak masalah.' Maka ('Amir radliallahu 'anhu) berkata; 'Saya pikir juga nggak masalah.' | ahmad:15125 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari ['Amir bin Rabi'ah] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kamu melihat jenazah, sedang kamu tidak mengiringi jenazah tersebut, maka berdirilah karenanya sampai jenazah tersebut menjauh atau diletakkan." (Nafi' Radliyallahu'anhu) berkata; Kebiasaan Ibnu 'Umar jika ada jenazah yang dibawa, dia duduk. Namun begitu dia melihatnya dan jenazah telah dekat, maka dia berdiri sampai jenazah itu diletakkan atau tidak kelihatan lagi. | ahmad:15130 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] yaitu Ibnu Abdullah bin Jumai', berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abu Al Jahm] berkata; saya menemui Ibnu Rumanah mantan budak Abdul Aziz bin Marwan sedang Zaid bin Hasan ada diantara kami, kami menegakkan tangan kami, selanjutnya (Ibnu Rumanah) sedang bersandar pada tangan kami dalam masjid, yaitu masjid Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Lantas ada seseorang dari kalangan sahabat yang bernama [Ibnu Niyar] melarang, lalu dia mengutus seseorang kepada Abu Bakar dengan mengatakan 'Datangilah aku.' Abu Bakar pun mendatangi Ibnu Niyar, lalu Ibnu Niyar berkata 'Saya melihat Ibnu Rumanah ada di antara kalian berdua, bersandar padamu dan pada Zaid bin Hasan, padahal saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Dunia tidak akan sirna kecuali setelah berada pada orang yang tercela, bodoh lagi tak berilmu". | ahmad:15277 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Adam] berkata; telah menceritakan kepada kami [Isham bin Qudamah Al Bajali] berkata; telah menceritakan kepadaku [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [bapaknya] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam shalat dalam keadaan duduk dan meletakkan lengan kanan tangan beliau diatas paha kanan dengan mengangkat jari tengahnya dan memiringkannya, beliau dalam keadaan berdoa. | ahmad:15305 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Isham bin Qudamah] dari [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [bapaknya] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam meletakkan tangan kanannya diatas paha kanan dalam shalat dengan memberi isyarat dengan jarinya. | ahmad:15306 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdusshamad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Abu Isra'il] di rumah Qatadah, berkata; saya mendengar [Ja'dah] yaitu budak bani Isra'il, berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam dan seorang laki-laki yang menceritakan mimpinya, dia menyebutkan kegemukan dan kebesaran badannya. Lalu Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam bersabda kepadanya, "Duhh, kalau saja kegemukannya tidak di perut, itu lebih baik bagimu." | ahmad:15309 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Suma] dari [Abu Bakr bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari [sebagian sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam], Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam memerintahkan kepada manusia pada Fathul Makkah untuk berbuka puasa, beliau bersabda: "Perlihatkanlah kekuatan kalian di hadapan musuh kalian". Sedangkan Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam berpuasa pada hari itu. Abu Bakar berkata; telah berkata orang yang menceritakan kepadaku, sungguh saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam berhenti dan menuangkan air di atas kepalanya, karena rasa haus atau panas. Lalu ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, sesungguhnya sebagian kelompok sahabat berpuasa ketika anda berpuasa, ketika sampai di Kadid, beliau meminta bejana air minum lalu meminumnya, maka para sahabAt pun membatalkan puasanya. | ahmad:15338 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hilal bin 'Amir Al Muzni] dari [Bapaknya] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam sedang berkhotbah di atas keledainya di Mina dengan memakai selendang merah. ('Amir Al Muzni Radliyallahu'anhu) berkata; seorang laki-laki dari Ahli Badar di hadapan beliau menyampaikan dari beliau. Saya datang lalu kumasukkan tanganku di antara kaki dan tali sandalnya. Dan saya kagum dengan selendangnya. | ahmad:15355 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] berkata; telah menceritakan kepada kami [seorang syaikh dari Bani Fazarah] dari [Hilal bin 'Amir Al Muzani] dari [Bapaknya] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam berkhutbah kepada orang-orang di atas bighal yang diberi nama Syahba' dan 'Ali mengeraskannya. | ahmad:15356 |
Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Muhammad] dan saya telah mendengarnya dari ['Utsman bin Muhammad bin Abu Syaibah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khutsaim Al Hilali] berkata; saya mendengar [kakek perempuanku, Rabi'ah binti Iyadl] berkata; saya mendengar [kakekku, 'Ubaidah bin 'Amr Al Killaby] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam berwudlu dan menyempurnakanya. ('Ubaidah Radliyallahu'anhu) berkata; Rabi'ah jika berwudlu menyempurnakannya. | ahmad:15384 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sallam Abu Al Mundzir] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Abu Wa'il] dari [Al Harits bin Hassan] berkata; saya melewati seseorang yang sudah tua di Rabdzah berjalan sendirian dari Bani Tamim. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; dia bertanya: 'Kalian hendak kemana? ' (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; saya menjawab, kami hendak menemui Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam. Dia berkata; 'Ajaklah saya bersama kalian, saya memiliki keperluan kepada beliau.' (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; saya masuk ke masjid, waktu itu beliau sedang dipenuhi orang-orang, dan di situ juga ada bendera hitam yang berkibar. Saya bertanya ada apa orang-orang pada hari ini? Mereka menjawab, Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam hendak mengutus 'Amr bin Al 'Ash ke suatu peperangan. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda jika anda menjadikan Dahna' sebagai penghalang, antara kami dengan Bani Tamim?. Jika anda setuju, karena tempat itu menjadi tempat lewat kami.' (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; orang tua tadi tidak tenang dalam duduknya dan mulai terlihat rasa fanatisme kesukuannya, lalu berkata; 'Wahai Rasulullah, di mana anda memaksa rasa masam anda. Saya berkata; Wahai Rasulullah, saya mengajak orang ini dan saya tidak merasa kalau dia mememusuhiku. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; saya berkata; saya berlindung kepada Allah jika saya menjadi sebagaimana yang dikatakan pertama kali. Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam bertanya, apa yang dikatakan pertama. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; tepat kamu pada orang yang tahu, Sallam berkata; orang ini bodoh ini, Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam bersabda: tepat kamu pada orang yang tahu. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam bersabda: "Tambahkan kepadaku", -beliau meminta tambahan perkataan cerita-. Dia berkata; sesungguhnya kaum 'Ad telah mengutus utusan mereka yaitu Qail, lalu singgah pada Mu'awiyah bin Bakr selama sebulan, dan memberinya minum dengan arak, ada dua budak yang bernyanyi untuknya, lalu dia pergi sampai di gunung Muhrah. Lalu berkata; Ya Allah, sesungguhnya saya tidak datang kepada tawanan yang akan saya tebus, juga bukan orang yang sakit lalu saya obati, berilah minum hamba-Mu dengan apa yang engkau kehendaki, berilah minum Mu'awiyah bin Bakr selama sebulan dengan arak yang dia minum. (Al Harits bin Hassan Radliyallahu'anhu) berkata; lalu lewatlah awan-awan yang hitam lalu diserukan agar mengambilnya untuk merusakkan serusak-rusaknya. Jangan tinggalkan kaum 'Ad satupun. Abu Wa'il berkata; sampai kepadaku, sesungguhnya yang dikirimkan kepada mereka berupa angin seukuran apa yang bisa melewati cincin. | ahmad:15387 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaib bin Al Habhab] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Al Mundzir, Sallam bin Sulaiman Al Nahwi] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Abu An-Nujud] dari [Abu Wa'il] dari [Al Harits bin Yazid Al Bakri] berkata; saya keluar hendak mengadukan Al 'Ala' bin Al Hadlrami kepada Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam Lalu saya melewati Rabdzah, di sana ada nenek tua dari Bani Tamim berjalan sendirian. Lalu dia berkata kepadaku, Wahai Abdullah, saya hendak menuju Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam karena suatu urusan, maukah kamu mengantarkan saya kepada beliau?. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; saya membawanya ke Madinah, ternyata masjid telah ramai dengan orang yang berada di dalamnya, di situ juga ada bendera hitam yang berkibar. Bilal sedang menenteng pedang di depan Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam. Saya bertanya, ada apa dengan orang-orang? Mereka menjawab, (Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam) hendak mengutus 'Amr bin Al 'Ash ke suatu lokasi. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; saya duduk, dan beliau masuk ke dalam rumah beliau, atau kendaraannya, saya meminta ijin kepada beliau, beliau mengijinkannya. Saya masuk dan mengucapkan salam kepada beliau. Beliau bertanya, apakah antara kalian dan Bani Tamim ada masalah yang harus dipecahkan?. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; saya menjawab, Ya. Kami menguasai mereka, saya melewati seseorang wanita tua dari Bani Tamim yang berjalan sendirian, dia memintaku untuk mengajaknya menemui anda dan ini orangnya ada di depan pintu. Beliau pun mengijinkannya dan dia masuk. Saya berkata; Wahai Rasulullah, jika anda berkenan, tolong buatlah benteng yang menghalangi antara antara kami dengan Bani Tamim, dan buatlah padang luas yang terbuka. Nenek tua tadi kontan terlihat rasa fanatisme sukunya dan duduk bergerak kesana-kesini pertanda nggak suka. Dia berkata; 'Wahai Rasulullah, di mana anda memaksa bani Mudharmu?. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; saya katakan, permisalanku sebagaimana yang dikatakan pertama kali, 'Padang tandus yang membawa bebatuannya' -maksudnya Harits bin Yazid membawa musuh bebuyutan- saya mengajak wanita tua ini, saya tidak merasa kalau dia ternyata musuh bagiku. Saya berlindung kepada Allah dan Rasul-Nya, jika saya seperti utusan kepada kaum 'Ad. Beliau bersabda: "Apakah utusan 'Ad itu?", padahal beliau lebih tahu dengan yang terjadi tentangnya namun beliau memintanya di jelaskan. Saya berkata; kaum 'Ad mengalami masa paceklik, lalu mengutus seseorang yang bernama Qail bin 'Athar, selanjutnya dia singgah di Mu'awiyah bin Bakr. Dia singgah di tempatnya selama sebulan. Qail menjamunya dengan minuman arak, sedang dua budak yang bernama Al Jaradatan mendendangkan lagu-lagu untuknya. Setelah habis sebulan, Qail pergi ke gunung Tihamah lalu berkata; 'Ya Allah, sungguh Kamu tahu bahwa saya tidak datang kepada orang yang sakit untuk saya obati, tidak pula kepada tawanan untuk saya tebus, berilah siraman hujan kepada kaum 'Ad, hanya kamu yang memberi mereka minuman, awan-awan hitam datang mengepul, lalu adau suara panggilan dari awan itu 'pilihlah'. Qail memberi isyarat ke arah awan yang berwarna hitam, kontan ada suara panggilan dari awan tersebut 'Ambillah sebagai awan yang menghancurkan sehancur-hancurnya.' Jangan kau tinggalkan kaum 'Ad seorang pun. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; berita yang sampai kepadaku angin yang dikirim kepada mereka kecuali hanya seukuran angin yang bisa melewati cincinku ini namun mereka musnah. Abu Wa'il berkata; dan benar. (Al Harits bin Yazid Al Bakri Radliyallahu'anhu) berkata; atas kejadian ini, jika ada seorang laki-laki maupun wanita mengutus utusan, mereka menyampaikan pesan, 'Namun kalian janganlah seperti utusan kaum 'Ad.' | ahmad:15388 |
Telah menceritakan kepada kami ['Isham bin Khalid] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus bin Abu Ishaq Al Hamdani] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] dari [Dzil Jausyan] berkata; saya menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam setelah beliau menemui Ahli Badar dengan anak kuda milikku. Saya berkata; Wahai Muhammad! Saya datang kepada anda, saya membawa Ibnu Al Arja', agar anda mengambilnya. Beliau bersabda: "Saya tidak berminat dengannya, namun jika kau mau, saya akan menggantikan dengan anak kuda itu untukmu dengan baju besi dari Badar yang mahal. Saya berkata; saya tidak akan menukarkannya hari ini dengan barang lain. (Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam) bersabda: "Saya tidak ada keperluan dengan barang itu" lalu bersabda: "Wahai Dzal Jausyan!, tidakkah kau masuk Islam, lalu kamu menjadi menjadi orang yang pertama pada urusan ini". Saya berkata; tidak. (Rasulullah Shallallahu'alahiwasallam) bersabda: "Kenapa?" Saya menjawab, saya melihat kaum anda telah terkena fitnah dengan anda. Beliau bersabda: "Bagaimana kabar yang sampai padamu tentang tempat meninggalnya mereka di Badar?." (Dzil Jausyan Radliyallahu'anhu) berkata; ya, telah sampai kepadaku. Bisakah anda mengalahkan Makkah dan anda tinggal di dalamnya?. Beliau bersabda: "Semoga jika kau masih hidup, kamu bisa menyaksikan hal itu". (Dzil Jausyan Radliyallahu'anhu) berkata; beliau bersabda: "Wahai Bilal, ambilah tas orang ini dan isilah dengan kurma 'Ajuwa. Tatkala saya hendak berangkat, beliau bersabda: "Dia adalah orang paling baik di Bani 'Amir". (Dzil Jausyan Radliyallahu'anhu) berkata; demi Allah, ketika saya bersama dengan keluarga pada suatu tempat yang rendah, datanglah orang yang berkendaraan. Saya bertanya, dari mana? Dia menjawab, dari Makkah. Saya (Dzil Jausyan Radliyallahu'anhu) berkata; apa yang terjadi di sana? Dia menjawab, Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam telah mengalahkannya. (Dzil Jausyan Radliyallahu'anhu) berkata; 'ibuku telah kehilanganku' demi Allah, seandainya saya masuk Islam saat itu, lalu saya meminta Al Hirah (nama tempat) agar saya dapat memotongnya. Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Al Hakam bin Musa] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] dari [Dzil Jausyan] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semisalnya. (Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Dzil Jausyan, Abu Syimr Al Dlababi] seperti ini. | ahmad:15399 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Ikrimah bin 'Ammar] berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Hirmas bin Ziyad Al Bahily] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berpidato di atas untanya pada hari nahar ketika di Mina. | ahmad:15401 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Waqid] berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Al Hirmas] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat di atas unta menghadap Syam. | ahmad:15403 |
Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Uwais] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif], [bapaknya] menceritakan kepadanya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keluar melakukan perjalanan bersama para sahabat menuju Makkah. Ketika mereka sampai pada suatu daerah pegunungan di daerah Juhfah, Sahal bin Hunaif mandi, dia adalah seorang yang berperawakan putih wajah dan kulitnya. Lalu 'Amir bin Rabi'ah-saudara bani Ady bin Kaab- melihatnya, dia juga dalam sedang mandi. 'Amir bin Rabi'ah berkata; "Belum pernah aku melihat seperti hari ini, dan juga tidak kulit yang begitu putih". Seketika itu juga, terjatuhlah Sahal, Sahal kontan digotong kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah engkau mengetahui apa yang terjadi dengan Sahal?", demi Allah, Sahal tidak dapat mengangkat kepalanya dan tidak sadar. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Mungkin kalian bisa menebak seseorang dalam kasus ini". Mereka berkata; 'Amir bin Rabi'ah tertegun melihat Sahal. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kontan memanggil 'Amir dengan agak marah, lalu bersabda: "Atas dasar apa di antara kalian membunuh saudaranya, jika di antara kalian melihat sesuatu yang membuat terkagum, mintalah Allah agar memberkahinya". Lalu bersabda: "Mandikanlah", lalu 'Amir bin Rabi'ah membasuh wajahnya, kedua tangannya, kedua sikutnya, pergelangan kaki dan ujung kakinya serta menyiram apa yang ada pada sarungnya dengan gayung, lalu memercikinya dengan air itu. Ada seorang laki-laki memercikan air ke kepala dan punggungnya dari belakang, sehingga habislah air dalam bejana, setelah itu Sahal istirahat bersama yang lain dan tidak terjadi apa-apa dengannya. | ahmad:15413 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallhu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Hasyim] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Fadlalah bin Al Faraj] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'd] berkata; Saya melihat [Watsilah bin Asyqa'] shalat di masjid Damaskus, lalu dia meludah di bawah kaki kirinya kemudian mengubur bekas ludahnya dengan kakinya. Selesai shalat, saya bertanya, "Apa kamu termasuk sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, berludah di masjid?", maka dia berkata; "Begitulah saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berbuat". | ahmad:15435 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Abdullah Az Zubairi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Muhammad bin Abu 'Ubaid] dari [Ibnu Abu dzi`b] dari [Sa'id bin Khalid Al Qarizhi] dari [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] dia melihat Abu Lahab di pasar 'Ukazh mengikuti Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan berseru, "Wahai manusia, orang ini telah sesat. Janganlah kalian tersesat olehnya sehingga meninggalkan tuhAn tuhan bapak kalian" Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun menjauh darinya, namun Abu Lahab tetap mengikutinya. Kami pada waktu itu masih anak-anak membuntuti (Abu lahab) yang aku melihatnya seakAn akan aku melihat orang yang juling, yang rambutnya di kepang dua, kulitnya sangat putih dan sangat tampan di antara mereka". | ahmad:15445 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar, bundar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amr] dari [Muhammad Al Munkadir] dari [Rabi'ah bin 'Abbad] berkata; saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam di Dzil Majaz, menyeru orang-orang masuk Islam dan di belakangnya seorang laki-laki juling dan berkata; jangan sesekali laki-laki ini menghalangi kalian dari agama nenek moyang kalian". Saya (Rabi'ah bin 'Abbad) bertanya, siapakah ini?, mereka menjawab, pamannya Abu Lahab. | ahmad:15446 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin 'Abbad] dari [Muhammad bin 'Amr] dari [Rabi'ah bin 'Abbad] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyeru manusia kepada Islam di Dzil Majaz dan di belakangnya ada seorang yang juling yang berkata 'Jangan sesekali orang ini mengalahkan kalian dari agama kalian dan agama nenek moyang kalian.' Saya bertanya kepada bapakku, waktu itu saya ada seorang pemuda, siapakah orang juling yang mengikuti di belakangnya?. Dia menjawab, orang itu adalah pamannya, Abu Lahab. 'Abbad berkata; sepengetahuanku antara Muhammad bin 'Amr dan Rabi'ah bin 'Abbad ada [Muhammad bin Munkadir]. | ahmad:15447 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Sulaiman Adl-Dlabbi, Daud bin 'Amr bin Zuhair Al Musayyibi], berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Az Zinad] dari [Bapaknya] dari [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] dia awalnya jahiliyyah, lantas masuk Islam. Dia berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan mataku sendiri, di pasar Dzil Majaz berseru 'Wahai manusia. katakanlah "Tidak ada tuhan selain Allah, niscaya kalian akan beruntung" beliau memasuki lorong-lorong pasar itu. Orang-orang berhiruk pikuk kepadanya dan saya tidak melihat seorangpun yang berbicara. Sedang beliau tidak diam. Beliau menyerukan 'Katakanlah "Tidak ada tuhan selain Allah", niscaya kalian akan beruntung.' Sedang di belakangnya ada seorang yang juling, wajahnya berseri-seri, memiliki dua kepang rambut yang dipintal seraya berkata 'Ini adalah orang murtad dan pendusta.' Saya bertanya siapakah orang itu? Mereka menjawab, itu adalah pamannya, Abu Lahab. Saya berkata; kamu waktu itu adalah masih kecil. Dia berkata; tidak demi Allah, saya waktu itu sudah berakal. | ahmad:15448 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ar-Rabi' As-Saman] berkata; telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Salamah] yaitu Ibnu Abu Al Husam, berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Munkadir] mendengar [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkeliling kepada manusia di Mina di tempat tinggal mereka sebelum hijrah ke Madinah. Beliau menyerukan, 'Wahai manusia, Allah Azzawajalla memerintahkan kalian agar kalian menyembah-Nya dan janganlah kalian menyekutukAn Nya dengan sesuatupun. Sedang di belakangnya seorang laki-laki yang berkata 'Orang ini memerintahkan kalian untuk meninggalkan agama bapak-bapak kalian', saya bertanya 'Siapakah orang ini?. Ada yang menjawab, ini adalah Abu Lahab. | ahmad:15449 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Bakr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdullah bin Dzakwan] dari [Bapaknya, Abu Az Zinad] berkata; saya melihat seorang laki-laki yang bernama [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melewati lorong-lorong pasar Dzul Majaz, mereka mengikutinya dan berkata; ini adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. (Rabi'ah bin 'Abbad) berkata; dan ada laki-laki juling yang wajahnya cerah memiliki dua kepang rambut membuntutinya di lorong-lorong Dzil Majaz dan berkata 'Dia adalah orang murtad lagi pendusta.' Saya bertanya 'Siapakah orang itu?. Mereka menjawab, itu adalah pamannya, Abu Lahab. | ahmad:15451 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Al Hajjaj bin Arthah] dari [Muhammad bin Sulaiman bin Abu Hatsmah] dari [Sahal bin Abu Hatsmah] berkata; saya melihat [Muhammad bin Maslamah] mengintip seorang wanita dengan matanya. Saya bertanya, kamu mengintipnya padahal kamu adalah seorang sahabat Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam? lalu dia berkata; 'Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika Allah Azzawajalla menjadikan hati seseorang tertarik untuk melamar seorang wanita, tidak masalah ia melihatnya." | ahmad:15453 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallhu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadl, Abu Dlamrah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Dlahaq bin 'Utsman] dari [Abu Nadlr] budak 'Umar bin 'Ubaidullah dari [Busr bin Sa'id] dari [Abdullah bin Unais] Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Saya bermimpi malam Lailaitul Qadr lalu saya lupa, saya mengingatnya pada pagi harinya. Saya bersujud pada air dan tanah". Lalu kami mendapatkan hujan pada malam ke dua puluh tiga. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat bersama kami. Dan beliau pergi. Bekas air dan tanah terlihat pada keningnya dan hidungnya. | ahmad:15467 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallhu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq] berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Munkadir bin Muhammad] yaitu Ibnu Al Munkadir, dari [Bapaknya] dari [Abdurrahman bin 'Utsman At-Taimi] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri melihat-lihat di pasar pada hari raya, dan manusia berlalu lalang." | ahmad:15488 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] dari [Yazid] dari [Sulaiman bin 'Amr bin Al Ahwash] dari [ibunya] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sedang melempar jumrah Aqabah di tengah bukit pada Hari Nahr, sambil bersabda: "Wahai manusia, janganlah kalian membunuh sebagian kalian, melempari sebagian lainnya. Jika kalian melempar Jumrah, lakukan dengan kerikil". Lalu beliau melemparkan tujuh kali, dan tidak berdiri. Di belakangnya ada seorang laki-laki yang menutupinya. Saya bertanya, "Ini siapa"? mereka menjawab, "Al Fadl bin Al 'Abbas." | ahmad:15505 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdulquddus bin Bakr bin Khunais] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari ['Amir bin Abdullah Az Zubair] dari [Bapaknya] berkata; Aku melihat Rasulullah memulai shalat dan mengangkat kedua tangannya sampai melewati kedua daun telinganya. (Ahmad bin hanbal) berkata; dibacakan hadis ini di hadapan [Sufyan] dan aku menyaksikan, aku mendengar [Ibnu 'Ajlan] dan [Ziyad bin Sad] dari ['Amir bin Abdullah bin Zubair] dari [bapaknya] berkata; saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berdoa seperti ini dan Abu Zubair melipat tangannya. | ahmad:15517 |
Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Bapaknya] dari [Aus bin Aus Al Atsaqafi] berkata; Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi tempat penampungan air, kemudian beliau berwudlu." | ahmad:15569 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dengan [Ibnu Abu Aus] dari [kakeknya], Sepasang sandal didatangkan baginya ketika ia shalat, lalu dia mengenakannya waktu shalat dan berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah shalat dengan memakai kedua sandalnya." | ahmad:15570 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Bapaknya] dari [Aus bin Abi Aus] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berwudlu dan mengusap kedua sandalnya, kemudian berdiri dan mendirikan shalat." | ahmad:15571 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Atha`] dari [Aus bin Abu Aus] berkata; saya telah melihat [bapakku] pada suatu hari berwudlu dan mengusap kedua sandalnya, lalu saya bertanya kepadanya, apakah bapak mengusap keduanya?. Dia menjawab, beginilah saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan. | ahmad:15577 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Khatsmah] dari ['Urwah bin Abdullah bin Qusyair Al ju'fy] telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [bapaknya] berkata; Aku menemui Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dalam rombongan dari Muzainah, lalu kami berbaiat kepadanya dan gamisnya diselempangkan begitu saja (tidak dikancing), lantas aku berbaiat kepadanya, lalu kumasukkan tanganku ke dalam kantong gamis, dan kusentuh cincinnya" 'Urwah berkata; "Di hari-hari selanjutnya aku tidak pernah melihat Mu'awiyah dan juga ayahnya, baik di musim dingin maupun musim panas selain melepas kancing bajunya dan tidak mengancingkannya." | ahmad:15655 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Al 'Ala` bin Abdullah bin Asy-Syikhir] dari [bapaknya] berkata, Aku melihat Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan menggunakan kedua sandalnya." | ahmad:15719 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Mutharrif bin Abdullah] dari [bapaknya] berkata, Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang ketika itu dalam dadanya terdengar rintihan suara tangisan sebagaimana suara air yang bergolak ketika dimasak dalam periuk karena menangis." Abdullah berkata, tidak ada yang mengatakan dengan redaksi karena menangis kecuali Yazid bin Harun. | ahmad:15722 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] yaitu Ibnu 'Urwah berkata, telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari ['Umar bin Abu Salamah] Dan [Waki'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata, Aku melihat Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu baju. Waki' berkata, pada waktu di rumah Ummu Salamah dengan kedua sisinya terjurai ke pundak beliau. | ahmad:15737 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata, saya melihat Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Umu Salamah dengan memakai satu kain dengan menyelendangkannya. | ahmad:15741 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Ishaq] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Umamah bin Sahal] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata, saya melihat Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu pakaian dengan menyelempangkan pada kedua ujungnya pada kedua pundaknya. | ahmad:15743 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata, dan [Yahya bin Sa'id bin Qais Al Anshari] menyebutkan dari [Abu Umamah bin Sahal] dari ['Umar bin Abu Salamah] berkata, sungguh saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan satu kain dengan menyarungkannya (melingkarkannya). | ahmad:15744 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata, telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata, telah menceritakan kepadaku [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Abdullah bin Abu Umayyah Al Makhzumy] berkata, Aku melihat Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Ummu Salamah istri beliau, dengan memakai satu baju yang tertutup yang bagian atasnya tidak terdapat apapun selainnya. | ahmad:15748 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Az Zuhri] dan [Abdurrazzaq] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [pamannya] berkata; Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam -- [Abdurrazzaq] berkata dalam hadisnya-- Di masjid, meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain." | ahmad:15835 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Habban bin Wasi'] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Yazid bin 'Ashim] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan wudlu pada suatu hari, beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa dari kedua tangannya. | ahmad:15845 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Zaid Al Habhab Abu Al Husain Al 'Ukli] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Sahl, Muhammad bin 'Amr] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Muhammad bin Zaid] dari [pamannya. Abdullah bin Zaid] dia diperlihatkan adzan. Lalu (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata; Maka aku datang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan memberitahukan perihal hal tersebut, maka beliau bersabda: "Beritahukanlah kepada Bilal" Maka aku memberitahukannya, lalu Bilal pun mengumandangkan adzan. (Abdullah bin Zaid Radliyallahu'anhu) berkata; dia hendak mengumandangkan Iqamah, maka aku bertanya, "Wahai Rasulullah, aku ingin mengumandangkan iqamah" maka beliau bersabda: "Kumandangkanlah iqamah", dia pun mengumandangkan iqamah dan Bilal mengumandangkan adzan. | ahmad:15880 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata; telah mengabarkan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata; [Muhammad bin Muslim Az Zuhri] menyebutkan dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi] berkata; tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam hendak memukul lonceng sebagai tanda mengumpulkan manusia untuk shalat, beliau membencinya karena menyamai dengan orang Nasrani. Lalu ada seorang yang mengelilingiku pada malam hari tepatnya pada waktu tertidur yaitu seorang yang memakai dua pakaian yang berwarna hijau dan pada salah satu tangannya ada lonceng yang dibawanya. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; saya bertanya kepadanya, Wahai Abdullah, apakah kamu menjual lonceng? Dia berkata; akan kau pergunakan untuk apa lonceng itu? saya menjawab, akan saya pergunakan untuk memanggil shalat. Dia berkata 'Maukah saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada itu?. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; saya menjawab, Ya. Dia berkata; bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya menunggu dalam waktu yang tidak lama. Dia berkata; lalu kamu baca, jika kamu hendak mendirikan shalat: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH QAD QAMATIS SHALAH, QAD QAMATIS SHALAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; tatkala pada pagi hari, saya menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya mengabarkan kepada beliau dengan apa yang saya alami. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " Itu mimpi yang haq, jika Allah menghendaki". Lalu beliau memerintahkan untuk mengumandangkan adzan. Bilal, budak Abu Bakar mengumandangkan hal itu dan memanggil Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk melakukan shalat. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu (Bilal Radliyallahu'anhu) datang dan memanggilnya pada suatu pagi, lalu diberitahukan kepadanya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sedang tidur. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu Bilal berteriak dengan suaranya yang paling keras, ASH SHALATU KHAIRUN MINANNAUM Sa'id bin Musayyab berkata; kemudian kalimat itu dimasukkan dalam kalimat adzan pada shalat fajar. | ahmad:15881 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata; telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata; telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At-Taimi] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Zaid] berkata; tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyuruh lonceng dipukul untuk mengumpulkan orang shalat, ada seorang yang mengelilingiku pada malam hari pada waktu saya tertidur, yaitu seorang yang membawa lonceng di tangannya. Saya bertanya kepadanya, Wahai Abdullah, apakah kamu menjual lonceng? Dia berkata; untuk apakau pergunakan? saya menjawab, kami pergunakan untuk memanggil shalat. Dia berkata; maukah saya tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada itu?. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; saya menjawab, Ya. Dia berkata; bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. lalu dia menunggu dalam waktu yang tidak lama, lalu dia berkata; dan jika kamu hendak mendirikan shalat bacalah: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR Radliyallahu'anhuSULULLAH, HAYYA 'ALAS SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH QAD QAMATIS SHALAH, QAD QAMATIS SHALAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLA ALLAH. Tatkala pagi hari, saya menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saya mengabarkan beliau dengan apa yang saya lihat dalam mimpi. Lalu (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: " Itu adalah mimpi yang haq, jika Allah menghendaki". Lalu berdirilah bersama Bilal, lalu saya sampaikan kepadanya dan dia pergunakan untuk mengumandangkan adzan. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu 'Umar bin Al Khattab mendengarnya, pada saat dia sedang berada di rumahnya, lalu beliau keluar dan menyeret selendangnya dan berkata; demi yang mengutus anda dengan Al Haq, sungguh saya telah bermimpi sebagaimana yang saya lihat. (Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabbihi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bagi Allah segala puji." | ahmad:15882 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Ikirimah bin 'Ammar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Bapaknya] berkata; kami datang ke Madinah pada masa Hudaibiyah bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saya berangkat bersama Rabah, budak Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan kendaraan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Saya berangkat dengan membawa kuda milik Abu Thalhah bin 'Ubaidullah. Ketika itu saya hendak mengembalakan kudaku dan sekawanan untaku ke padang gembalaan. Sialnya ketika menjelang malam, Abdurrahman bin 'Uyainah menyerang unta-unta Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan dia membunuh penggembalanya, lantas dia menggiring unta-unta itu bersama beberapa orang kawannya dengan membawa kuda. Saya berkata; 'Wahai Rabah, duduklah pada kuda ini dan susullah Thalhah, beritahukanlah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bahwa unta ternaknya telah diserang.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; 'Saya berdiri pada anak bukit. Lalu saya arahkan wajahku ke arah Madinah lalu saya memangggil tiga kali: 'Tolonglah aku di pagi hari ini, tolonglah aku di pagi hari ini! '. Lalu saya membuntuti para perampok itu dengan membawa pedangku dan panahku. Tiada henti saya memanahi mereka untuk membunuh mereka, dan peristiwa itu kebetulan saat pepohonan bersemi. Ternyata lantas ada seorang penunggang kuda yang kembali mencari-cariku, dan saya hanya duduk menunggunya di pangkal pohon, lalu saya memanahinya. Rupanya dia tidak mau menyerahkan kudaku, kecuali saya harus membunuhnya. Saya pun memanah mereka lagi seraya melantunkan bait-bait syair: # Saya adalah Ibnu Al Akwa', # sekarang adalah hari hari kehinaan # Lantas saya berpapasan dengan salah seorang diantara mereka, saya lempari panah, dia tetap berada pada kendaraannya. Lalu panahku mengenai kendaraannya sampai saya bisa merusak pundaknya lalu saya melantunkan bait-bait syair # Ambillah! saya adalah Ibnu Al Akwa' # sekarang adalah hari kehinaan # Lalu saya bersembunyi pada sebuah pohon, dan saya membakar mereka ketapel untuk melemparkan api. Tatkala jalan yang ada pada bukit itu telah sempit, saya naik ke gunung, saya lempari mereka dengan batu, saya tetap melakukan hal itu. Keadaan mereka juga tetap seperti itu, saya terus membuntuti mereka sambil melantunkan bait-bait syair, tidaklah Allah menciptakan unta tunggangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kecuali saya saya salip dengan kendaraanku. Lalu saya selamatkan unta-unta kendaraan itu dari tangan-tangan mereka, dan saya tetap memanah mereka, sampai musuh harus melepaskan panah lebih dari tiga puluh lemparan dan lebih dari tiga puluh pakaian dengan harapan mereka membawa beban lebih ringan. Dan tidaklah mereka melemparkan sebuah benda kecuali saya tindih dengan batu dan saya kumpulkan pada jalan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Hingga saat waktu dluha datang, 'Uyainah bin Badar Al Fazari datang dalam rangka menolong mereka, mereka sedang berada di bukit yang sempit, lalu saya naik ke gunung, namun saya berada di gunung yang jauh diatas mereka. 'Uyainah berkata; apa sebenarnya yang saya lihat sekarang ini? Mereka menjawab, kami sedang menghindar dari keadaan yang sangat payah, yang tidak pernah membiarkan kami semenjak waktu sahur sampai sekarang dan dia mengambil setiap sesuatu yang ada pada tangan kami, dan diletakkannya di belakang untanya. 'Uyainah berkata; kalaulah dia tidak melihat di belakangnya ada pasukan pembantu yang mencari musuh, niscaya telah meninggalkan kalian. Hendaklah ada empat orang diantara kalian meladeni orang itu!. Lalu empat orang berdiri untuk memburu kediaman Al akwa', mereka naik ke gunung. Tatkala saya berteriak dan saya yakin mereka bisa mendengar suaraku, mereka bertanya 'Apakah kalian mengenaliku?. Mereka bertanya siapakah kamu?, saya menjawab, saya adalah Ibnu Al Akwa', demi Dzat yang telah memuliakan wajah Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam, tidak mungkin ada seorang dari kalian yang memburuku lalu bisa menangkapku atau saya memburunya lalu dia selamat dari tangkapanku. Ada salah seorang dari mereka yang berkata; 'Saya kira begitu.' (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; maka saya tidak meninggalkan tempat dudukku sampai saya dapat melihat penunggang-penunggang kuda terbaik Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang menyelinap diantara pepohonan, yang pertama adalah Al Ahram Al Asadi dan setelahnya adalah Abu Qatadah, pasukan penunggang kuda Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan setelahnya adalah Abu Qatadah Al Miqdad Al Kindi, lalu orang-orang musryrik lari meninggalkan dan turun dari gunung. Kontan saya menghadapi Ahram, lalu saya mengambil tali kudanya, saya katakan, 'Wahai Akhram, hati-hatilah terhadap kaum, sesungguhnya saya tidak percaya, mereka bisa menghalangi langkahmu dan pelanlah sampai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya datang. Akhram Al asady berkata; 'Wahai Salamah jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan kamu tahu bahwa syurga itu benar, dan neraka adalah benar, janganlah kamu halangi antara aku dan kesyahidan. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya lepaskan tali kuda (Ahram) lalu dia menyusul Abdurrahman bin 'Uyainah. Abdurrahman lantas berusaha menjauhinya. Keduanya saling bergantian menebas dengan pedangnya, lalu Ahram menyerang Abdurrahman dan Abdurrahman menebasnya sampai dapat membunuhnya. Lalu Abdurrahman berpindah ke kuda Al Ahram, lantas Abu Qatadah menyusul Abdurrahman, lalu mereka berdua saling menyerang, lalu dia dapat menyerang Abu Qatadah, namun akhir peperangan tanding ini Abu Qatadah dapat membunuhnya, lalu Abu Qatadah perpindah ke kuda Ahram. Lalu saya berlari membututi jejak kaum sampai saya tidak dapat melihat debu para sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sedikit pun dan mereka (musuh) kembali menjelang terbenamnya matahari menuju jalan yang terletak antara bukit yang ada mata airnya yang bernama Dzu Qarad. Mereka hendak meminum airnya namun mereka melihatku, yang waktu itu saya berlari mengejar mereka dari belakang, lalu mereka menghindar darinya. Rupanya mereka merasa keberatan berada di bukit, yaitu bukit yang ada sumurnya dan matahari telah tenggelam. Lalu saya mengejar seorang laki-laki, saya serang dia dengan panah, lalu saya katakan kepadanya, # ambillah panahku, saya adalah Ibnu Al Akwa', # sekarang adalah hari kehinaan.# (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; lalu dia menjawab, 'Celaka, Inikah Al Akwa' yang pagi-pagi tadi mendatangkan kesialan bagiku? '. Saya menjawab, Ya, akulah Al akwa'. Musuh itulah yang saya lempari dengan anak panah pada pagi hari, lantas saya cecar dengan panah yang lain. Dua panahku berhasil mengenainya dan mereka meninggalkan dua kuda, lalu kedua kuda tersebut saya giring menuju Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saat itu beliau sedang berada di mata air yang sebelumnya kuusir musuh dari tempat itu, yaitu Dzu Qarad, ternyata Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersama limaratus orang sahabatnya dan Bilal telah menyembelih unta yang saya tinggalkan. Dia sedang membakarnya untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Bilal membakar hati dan daging punggung. Lalu saya mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya katakan: Wahai Rasulullah, Berilah aku kebebasan sehingga saya bisa memilih seratus orang diantara sahabat-sahabatmu. Lantas saya menyerang orang-orang kafir pada malam hari dan tidaklah tersisa dari mereka kecuali saya bantai. Beliau bertanya, apa kamu yang telah melakukan hal itu Wahai Salamah?, maka saya menjawab, ya demi yang telah memuliakanmu. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tertawa sampai saya bisa melihat gigi gerahamnya karena sinar api, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka sekarang sedang berada di Ghathafan", lalu datanglah seorang laki-laki dari Ghathafan, lalu dia berkata; lewatilah pada seorang dari Ghathafan, lalu dia menyembelih untuk mereka unta sembelihan. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; tatkala mereka mulai meletkan kulitnya, lalu mereka melihat debu, lalu mereka meninggalkannya. Mereka kabur. Pada pagi harinya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: {"Penunggang kuda terbaik pada hari ini adalah Abu Qatadah, sedangkan pejalan kaki terbaik adalah Salamah" Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memberikan kepadaku bagian bagi pejalan kaki dan bagian untuk penunggang kuda semuanya, lalu beliau memboncengkanku di belakang untanya Al 'Adlba` pulang ke Madinah. Tatkala jarak antara kami dengan Madinah itu mendekati waktu dluha, ada seorang laki-laki dari anggota kaum dari Anshar, dia tidak ada yang bisa mendahului, dia memanggil: adakah orang yang bisa mendahului, ketahuilah adakah seorang yang bisa mendahului sampai Madinah. Lalu dia mengulangi hal itu berkali-kali, sedangkan saya berada di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, karena membonceng beliau. Saya berkata kepadanya, kenapa kamu tidak memuliakan orang yang mulia dan memberi pada orang yang utama. Dia menjawab, tidak kecuali Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; saya berkata; Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibu, biarkanlah saya akan saya dahului dia. Beliau bersabda: "Jika kau mau" Lalu saya berkata; saya akan menyusulmu, lalu dia melompat dari kendaraan (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) dan saya mengecualikan kedua kakiku, saya melompat dari unta, lalu saya mengikatnya ikat atau dua ikat, yaitu membiarkan diriku, lalu saya berlari sampai saya bisa menyusulnya, lalu saya pukul antara kedua pundaknya dengan kedua tanganku, lalu saya katakan kepadanya, saya bisa mendahuluimu demi Allah, atau kalimat yang semisalnya. (Salamah bin Al Akwa' radliyallahu'anhu) berkata; lalu dia tertawa dan berkata; saya kira harus sampai Madinah. | ahmad:15942 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr Hasyim bin Al Qasim] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] yaitu Ibnu Fadlalah berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu 'Imran Al Jauni] dari [Rabi'ah Al Aslami] berkata; saya melayani Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu beliau bersabda: "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?" (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; "Demi Allah, Wahai Rasulullah, saya tidak mau menikah, saya tidak mempunyai sesuatu unuk menanggung beban-beban pernikahan, saya juga tidak mau jika isteriku menyibukkanku sehingga kurang perhatian ketika melayani anda", lalu beliau memalingkan dariku, lalu saya melayaninya dan tetap melayaninya. Selanjutnya beliau bersabda yang kedua kalinya, "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?", lalu saya menjawab, "Demi Allah, Wahai Rasulullah, saya tidak mau menikah, saya tidak mempunyai sesuatu untuk menanggung beban-beban kerumahtanggaan, saya juga tidak mau jika isteriku menyibukkanku sehingga kurang perhatian ketika melayani anda, lalu beliau berpaling dariku." Lalu saya merenung diri dan berkata; "Demi Allah, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pasti lebih tahu terhadap segala yang hal yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akheratku daripada aku sendiri. Demi Allah, Seandainya beliau mengatakan menikahlah, tentu saya menjawab, 'Ya Wahai Rasulullah, perintahkan terserah anda. (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; lalu beliau bersabda: "Wahai Rabi'ah, kenapa kamu tidak menikah?" lalu saya menjawab 'Perintahlah aku sekehendak anda". Beliau bersabda: "Pergilah kepada keluarga si 'A' salah satu perkampungan dari Anshar, yang karena tinggal disana lantas ia bermalAs malasan melayani Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan katakan kepada mereka bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutusku kepada kalian, bahwa nabi menyuruh kalian agar kalian menikahkanku dengan fulanah salah seorang wanita dari mereka". Lalu saya pergi dan saya katakan kepada mereka, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah mengutusku kepada kalian agar kalian menikahkanku dengan fulanah", lalu mereka berkata; 'Selamat datang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan selamat datang utusan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, demi Allah, tidaklah utusan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kembali kecuali keperluannya telah terpenuhi. Mereka menikahkanku, mereka berbuat baik kepadaku. Mereka tidak memintaku bukti, lalu saya pulang kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam keadaan sedih. Beliau bertanya, "Kenapa kamu Wahai Rabi'ah?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, saya telah mendatangi suatu kaum yang sangat mulia, mereka menikahkanku, memuliakanku dan berlemah lembut terhadapku. Mereka tidak meminta bukti sedikitpun, hanya sayang saya tidak memiliki mas kawin." Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wahai Buraidah Al Aslami, kumpulkanlah untuknya sebiji emas". (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; lalu mereka mengumpulkan sebiji emas untukku, saya mengambilnya, lalu saya bawa kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu beliau bersabda: "Bawalah ini kepada mereka dan katakan kepada mereka ini adalah maskawinnya',. Mereka pun menyetujuinya dan menerimanya dan berkata 'Mas kawin seperti ini sudah sangat banyak dan baik sekali. (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya pulang menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dalam keadaan sedih, lalu beliau bertanya Wahai Rabi'ah kenapa kamu bersedih? Saya menjawab, Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat kaum yang lebih mulia dari mereka, mereka rela dengan apa yang saya berikan dan mereka berbuat sangat baik dan berkata; ini adalah sangat banyak dan bagus. Hanya sayang saya tidak punya sesuatu apa yang saya gunakan untuk mengadakan walimah. Beliau bersabda: "Wahai Buraidah, tolong kumpulkan kambing untuknya". (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; lalu mereka mengumpulkan kambing yang banyak dan gemuk, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadaku 'Pergilah dan temuilah 'Aisyah dan katakan kepadanya agar dia mengirim beberapa keranjang berisi makanan', lalu saya mendatanginya dan aku katakan kepadanya segala yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam perintahkan kepadaku. Lalu dia berkata; 'Ini keranjang berisi sembilan Sha' gandum, demi Allah, dan jika ada makanan lain besok hari maka ambillah.' Lalu saya mengambilnya dan saya bawa kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan saya kabarkan kepada beliau apa yang dikatakan 'Aisyah, lalu beliau bersabda: "Bawalah barang-barang ini ke sana, dan katakan kepada mereka agar mereka pergunakan untuk membuat roti". Lalu saya berangkat ke sana, saya membawa kambing dan saya berangkat bersama beberapa orang dari Aslam, lalu seorang dari Aslam berkata 'Tolong besok barang-barang ini telah diolah menjadi roti '. Maka saya datangi mereka dan saya juga membawa kambing bersama beberapa orang Aslam, lantas salah seorang dari Aslam mengatakan 'tolong besok gandum ini besok sudah diolah menjadi roti, dan kambing ini telah dimasak'. Mereka menjawan 'Untuk membuat roti maka cukuplah kami saja, namun untuk menyembelih kambing, kalianlah yang mengerjakan'. Kontan kami mengambil kambing yang ada, saya bersama dengan beberapa orang Aslam. Kami menyembelihnya lalu kami bersihkan. Kami memasaknya dan sudah siaplah pada kami segala daging dan roti, saya mengadakan walimah dengan mengundang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. lalu (Rabi'ah Al Aslami radliyallahu'anhu) berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah memberi tanah kepadaku dan juga kepada Abu Bakar, rupanya dunia telah datang, lalu kami kami saling berselisih dalam masalah pelepah kurma, saya katakan mayang itu dalam batasanku sedang Abu Bakar berkata 'mayang itu dalam batas tanahnya sehingga terjadilah cekcok antara saya dan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar berkata dengan perkataan yang tak sepantasnya sehingga ia menyesalinya dan merasa bersalah, ia pun berkata kepadaku 'Wahai Rabi'ah balaslah ucapkanku yang tak sepantasnya kepadaku sehingga menjadi pembalasan yang sebanding". Saya menjawab 'Tidak sudi, saya tidak bakalan melakukannya', Abu Bakar berkata; 'Baiklah, sekarang kamu katakan atau aku yang akan meminta pertolongan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk mengalahkanmu. Saya tetap berkata; 'Saya tidak sudi melakukannya.' Lantas Abu Bakar menolak tanah itu sebagai milikku sehingga ia temui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan saya mengikutinya, lalu datanglah beberapa orang dari Aslam sembari menyumpah serapahiku 'Semoga Allah merahmati Abu Bakar, ada masalah apa hingga dia meminta Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk mengalahkanmu dan dia mengatakan kepadamu sampai begini-begini? Saya jawab, apakah kalian tidak tahu siapa dia, dia adalah satu-satunya sahabat nabi yang menemaninya dalam gua ketika hanya berdua, dia adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi di kalangan kaum muslimin, salahnya dia tidak menoleh kemana-mana lantas memandang kalian menolongku untuk mengalahkannya, maka dia pun marah. Lantas Abu Bakar pun mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan harapan nabi pun marah kerena kemarahannya, lantas Allah marah karena kemarahan keduanya, sehingga Rabi'ah akan celaka. Mereka berkata 'Apa yang kau perintakan kepada kami.' Pulanglah saja kalian, kata rabiah. Lalu Abu Bakar radliyallahu'anhu pulang menuju Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saya ikuti sendirian sampai kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Saya sampaikan segala hal ihwal kejadian tersebut sampai beliau mengangkat kepalanya kepadaku dan berkata; Wahai Rabi'ah apa yang terjadi antara kamu dengan As Shididiq?, saya menjawab 'Wahai Rasulullah, telah terjadi begini dan begitu.' Dia mengatakan kepadaku suatu kalimat yang sebenarnya dia pun muak terhadap ucapan itu, lalu dia mengatakan kepada ku; 'Katakanlah sebagaimana yang aku katakan sehingga hal itu menjadi qishah', namun saya menolaknya. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Benar, janganlah kau balas kepadanya tapi katakanlah 'Semoga Allah mengampuni kamu Wahai Abu Bakar', lalu saya berkata 'Semoga Allah mengampunimu Wahai Abu Bakar". Al Hasan berkata; lalu Abu Bakar radliyallahu'anhu pulang dengan keadaan menangis. | ahmad:15982 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nuh] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumai] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari [seseorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam] berkata; saya telah melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menuangkan pada kepalanya dengan air dengan dengan bejana, entah karena panas atau karena haus padahal beliau sedang berpuasa, lalu beliau tetap berpuasa sampai beliau di Kadid, lalu beliau meminta air dan berbuka dan orang-orang berbuka pada saat tahun terjadinya Fathu Makkah. | ahmad:16006 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Sumai] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits] dari [seorang sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam], Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berpuasa dalam suatu perjalanan pada saat Fathu Makkah, dan beliau memerintahkan para sahabatnya untuk berbuka dan bersabda: "Kalian akan menjumpai musuh kalian, maka perkuatlah fisik kalian" Lalu ada yang bertanya 'Wahai Rasulullah, sebagian orang berpuasa karena anda berpuasa.' Tatkala sampai di Kadid beliau berbuka. Orang yang telah menceritakan kepadaku berkata; sungguh saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memercikkan air pada kepalanya karena panas dan beliau dalam keadaan puasa. | ahmad:16007 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Asy'ats] berkata; telah menceritakan kepadaku [Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di pasar Dzil Majaz, beliau melewati sela-selanya. Beliau bersabda: "Wahai manusia, katakanlah LAA ILAAHA ILLALLAAH (tidak ada tuhan selain Allah) maka kalian akan beruntung." (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata; Abu Jahal melemparkan tanah kepada beliau dan berkata; Wahai manusia jangan sampai orang ini menyesatkan kalian dari agama kalian. Dia hanya menginginkan agar kalian meninggalkan tuhan-tuhan kalian, kalian meninggalkan Lata dan Al Uzza. (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata; dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak menoleh kepadanya. (Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah radliyallahu'anhu) berkata; kami bertanya, berikan tanda-tanda Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepada kami! Dia menjawab, beliau memakai dua mantel yang berwarna, tinggi beliau sedang dan banyak dagingnya, wajahnya bagus, rambutnya sangat hitam, kulitnya putih sangat dan rambutnya lebat. | ahmad:16008 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Al Asy'ats] dari [Al Aswad bin Hilal] dari [seorang dari kaumnya] berkata; dia berkata pada masa ke khilafahan 'Umar Al Khattab, tidak akan mati 'Utsman sehingga dia diangkat menjadi seorang khilafah. Kami bertanya, 'Dari mana kamu mengetahui hal itu?. Dia menjawab, saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " Tadi malam aku bermimpi seolah-olah tiga sahabatku ditimbang, Abu Bakar ditimbang dan timbangan begitu berat, 'Umar ditimbang dan timbangan begitu berat, kemudian 'Utsman namun sahabat kami menguranginya dan dia adalah orang yang shalih." | ahmad:16009 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Hakam bin Musa] telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] berkata; telah mengabarkan kepada kami dari [Bapaknya] dari [Dzil Jausyan Adl-Dlababi], berkata; saya menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan anak penunggang kudaku yang bernama Al Qarha' setelah beliau selesai membereskan Ahli Badar, lalu saya berkata; Wahai Muhammad sesungguhnya saya datang untuk menemui kamu dengan anak (penunggang kuda) Al Qarha` ini agar anda bersedia mengambilnya. Beliau bersabda: "Saya tidak berminat dengannya, namun jika kau mau, saya akan menggantikan anak penunggang kudamu dengan baju besi dari Badar yang sangat mahal". Saya berkata; saya tidak akan menukarkannya hari ini dengan barang lain. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Saya tidak ada keperluan dengan anak itu" lalu bersabda: "Wahai Dzal Jausyan!, tidak sebaiknyakah engkau masuk Islam, lalu kamu menjadi menjadi orang yang pertama-tama dalam urusan agama ini?". Saya berkata; tidak. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Kenapa?" Saya menjawab, saya melihat kaummu telah tertipu denganmu. Beliau bersabda: "Bagaimana kabar yang sampai padamu tentang lokasi-lokasi mereka terbunuh di Badar?." (Dzil Jausyan) berkata; ya, telah sampai berita itu kepadaku.Beliau bersabda: "Jika kamu masuk Islam, kami memberimu hadiah". Saya (Dzil Jausyan) berkata; "Saya mau masuk Islam asalkan engkau bisa menguasai Makkah dan tinggal disana". Beliau bersabda: "Semoga jika kau masih hidup, kamu bisa menyaksikan hal itu". Lalu beliau bersabda: "Wahai Bilal, ambilah tas orang ini dan isilah dengan kurma Ajwah". Tatkala saya hendak berangkat beliau bersabda: "Sesungguhnya dia termasuk penunggang kuda terbaik di Bani 'Amir". (Dzil Jausyan) berkata; demi Allah, ketika saya bersama dengan keluarga pada suatu tempat yang rendah, datanglah orang yang berkendaraan. Saya bertanya, apa yang telah dilakukan orang-orang? Dia menjawab, "Demi Allah, Muhammad telah menguasai kakbah dan tinggal disana." Lalu saya (Dzil Jausyan) berkata; 'Uhh, aduhai seandainya saya masuk Islam saat itu dengan harapan nabi memberiku tanah Hirah (nama tempat). Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abu Syaibah Abu Muhammad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] yaitu Ibnu Hazm dari [Abu Ishaq Al Hamdani] berkata; [Dzul Jausyan] menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan memberihadiah seekor penunggang kuda. Pada saat itu dia masih dalam keadaan musyrik, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menolaknya dengan bersabda: "Jika kamu mau kamu juallah kepadaku", atau "Maukah kau menjualnya untukku dan kuganti dengan baju-baju besi dari Badar?. Kemudian beliau bersabda kepadanya tidak sebaiknyakah engkau menjadi orang pertama-tama memasuki agama ini? Dia menjawab, "Menurutku, karena kaummu telah mendustakanmu dan mengusirmu serta memerangimu, lihatlah apa ang kau perbuat. Jika kamu bisa mengalahkan mereka saya akan beriman kepadamu dan saya akan mengikutimu. Jika mereka yang mengalahkanmu maka saya tidak akan mengikutimu". Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya, "Wahai Dzal Jausyan, jika kamu masih hidup, " lalu menyebutkan hadits yang sama dengan yang di atas. Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] dari [Dzil-Jausyan] berkata; saya menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam setelah beliau selesai dari Perang Badar dengan membawa anak penunggang kuda milikku yag bernama Al Qarha`, lalu saya berkata; "Wahai Muhammad, " lalu dia menyebutkan hadis secara sempurna. | ahmad:16038 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata; telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [pamannya, Musafi'] dari [Shafiyyah binti Syaibah, Ummu Manshur] berkata; telah mengabarkan kepadaku [seorang perempuan dari Bani Sulaim] yang telah melahirkan seorang budak wanita pada salah satu kelurga kami, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus kalian 'Utsman bin Thalhah, dan pernah berkata; sesungguhnya dia (seorang perempuan dari Bani Sulaim) bertanya kepada 'Utsman bin Thalhah, mengapa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memanggilmu. Dia menjawab, sesungguhnya saya melihat dua tanduk kambing ketika saya memasuki rumah, lalu saya lupa menyuruh kamu menutupinya, sesungguhnya tidak boleh di dalam rumah ada sesuatu yang bisa menyibukkan orang shalat. Sufyan berkata; maka dua tanduk tersebut tetap berada di rumah sampai rumah itu terbakar sehingga tanduk itu ikut terbakar. | ahmad:16040 |
Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdushshomad bin Abdul Warits] berkata; telah menceritakan kepadaku [Sakan bin Al Mughirah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Abu Hisyam] dari [Farqad Abu Thalhah] dari [Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keluar lalu beliau menyemangati pada pasukan Perang 'Usrah. Lalu 'Utsman bin 'Affan berkata; saya akan memberikan seratus unta lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata; lalu beliau menyemangati lagi, lalu 'Utsman berkata; saya tambah seratus lagi lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata; lalu beliau turun dari satu tingkat tingkat dari mimbar, lalu menyemangati lagi. Lalu 'Utsman bin 'Affan berkata; saya tambah seratus lagi lengkap dengan perhiasan dan pelananya. (Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan tangannya, begini dengan mengerakkannya. Abdushshamad mengeluarkan tangannya layaknya orang yang kaget atas apa yang telah dilakukan 'Utsman dan apa yang telah dia lakukan setelahnya. Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al 'Anazi] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sakan bin Al Mugirah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Hisyam] dari [Abu Thalhah] dari [Abdurrahman bin Khabbab As-Sulami] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkhutbah lalu memberi semangat pada pasukan Al 'Usrah, lalu menyebutkan hadits secara lengkap. | ahmad:16099 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] dari kitabnya, berkata; telah mengabarkan kepada kami [Abu Isma'il Al Mu`addab] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin 'A`id] berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkhutbah di atas unta Kharma` dan seorang budak memegang tali kendali untanya. Dan Qais meninggal pada masa Al Mukhtar berkuasa. | ahmad:16116 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsa'labah bin Sawa`] berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sawa`] berkata; telah menceritakan kepada kami [Humran bin Yazid yang buta] dari [Qatadah] dari [seorang laki-laki dari Bani Sundus] dari [Quthbah bin Qatadah] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berbuka jika matahari telah tenggelam. | ahmad:16119 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim, Abu Ma'mar Al Hudzali] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata; telah menceritakan kepadaku [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah] dari [kakeknya, 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata; saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau sedang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Umu Abu Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah Radliyallahu'anhuma) jika berwudlu menyempurnakan wudlu sampai mengangkat kerudungnya dan mengusap kepalanya. | ahmad:16122 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku ['Utsman bin Muhammad bin Abu Syaibah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata; saya telah mendengar [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl] dari [kakeknya 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Sa'id bin Khustaim Al Hilali Radliyallahu'anhu) berkata; Rabi'ah jika berwudlu maka dia menyempurnakan wudlunya. | ahmad:16123 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Muhammad An-Naqid] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khustaim Al Hilali] berkata; telah menceritakan kepadaku [nenekku, Rabi'ah binti Iyadl Al Kilabiyah] dari [kakeknya, 'Abidah bin 'Amr Al Kilabi] berkata; saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya. (Sa'id bin Khustaim Al Hilali Radliyallahu'anhu) berkata; dia (Rabi'ah Radliyallahu'anhu) alias neneknya, jika berwudlu maka dia menyempurnakan wudlunya. | ahmad:16124 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] berkata; telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] berkata; telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Azhar] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berada di tengah-tengah orang-orang pada Perang Hunain untuk mencari rumah Khalid bin Al Walid. Tiba-tiba dibawa ke hadapan beliau seorang pemabuk, dan beliau menyuruh para sahabat yang bersamanya untuk mencambuk dengan peralatan seadanya yang mereka bawa. | ahmad:16206 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Usamah Zaid] dari [Az Zuhri] sesungguhnya telah mendengar [Abdurrahman bin Al Azhar] berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada saat Fathu Makkah, waktu itu masih sangat muda, beliau berada di tengah-tengah mereka untuk mencari rumah Khalid bin Al Walid. Tiba-tiba dibawa ke hadapan beliau seorang peminum, lalu beliau menyuruh agar dia di cambuk. Mereka mencambuknya dengan peralatan yang berada di tangan mereka. Diantara mereka ada yang mencambuk dengan tongkat, ada yang mencambuknya dengan cemeti sedangkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengambil tanah dengan kedua telapak tangannya. | ahmad:16207 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata; dan [Abdurrahman bin Al Azhar] menceritakan sesungguhnya Khalid bin Al Walid bin Al Mughirah terluka pada hari itu, yaitu saat berada pada kuda Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Ibnu Al Azhar berkata; saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam setelah Allah mengalahkan orang-orang kafir dan kaum muslimin kembali pada kendaraan mereka, beliau berjalan di tengah-tengah kaum muslimin dan bersabda: "Siapa yang mau menunjukkan kepada kendaraan Al Khalid bin Al Walid?.(Ibnu Al Azhar Radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya berjalan, atau berkata; lalu saya bersegera ke hadapan beliau dan saat itu saya dalam keadaan habis mimpi basah. Saya berkata; siapa yang bisa menunjukkan kepadaku tentang kendaraan Khalid bin Al Walid, sampai kami mendapatkan pada kendaraannya, ternyata dia dalam keadaan bersandar pada kendaraannya lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menemuinya dan beliau melihat lukanya. [Az Zuhri] berkata; seingat saya dia berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memberi tiupan kepadanya. | ahmad:16208 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Hariz] dari [Abdurrahman bin Abu Auf Al Jarasyi] dari [Mu'awiyah] berkata; saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengisap lidah atau mulut Al Hasan bin 'Ali dan sesungguhnya tidak akan disiksa lidah atau mulut yang telah dihisap oleh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. | ahmad:16245 |
Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Yusuf bin Saif] dari [Ghudlaif Al Harits] atau Al Harits bin Ghudlaif berkata; "Ada beberapa hal yang tidak pernah saya lupakan, sebagaimana kelupaan saya kepada lainnya, sesungguhnya saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya dalam shalat." | ahmad:16353 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari [Yunus bin Saif] dari [Al Harits bin Ghudlaif] atau Ghudlaif Al Harits berkata; "Beberapa hal yang tidak pernah saya lupakan, sungguh saya tak pernah melupakannya. Sesungguhnya saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya dalam shalat." | ahmad:16354 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mus'ab] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Syaddad Abu 'Ammar] berkata; saya menemui [Watsilah bin Al Asqa'] saat itu di sisinya ada suatu kaum, lalu mereka menyebutkan Ali. Tatkala mereka berdiri, dia berkata kepadaku, "Maukah saya beritahukan dengan apa yang telah saya lihat dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam?" saya menjawab, Ya. (Watsilah bin Al Asqa' Radliyallahu'anhu) berkata; "Saya mendatangi Fathimah Radliyallahu'anha, saya bertanya tentang Ali." Maka dia menjawab, "Dia sedang menuju ke Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu saya duduk dan menunggunya sampai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang bersama Ali, Hasan dan Husain 'alaihimussalam, " masing-masing beliau gandeng tangannya sampai masuk lalu Ali mendekati Fatimah dan Rasul mendudukkan hasan dan Husain di hadapan beliau. Dia mendudukkan Hasan dan Husain pada lutut beliau lalu beliau melipat pakaiannya pada mereka, " atau berkata; "Kain." Lalu beliau membaca ayat, "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." dan bersabda: "Ya Allah, mereka adalah Ahli Baitku, dan Ahli Baitku-lah yang paling berhak." | ahmad:16374 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah Al Qaisi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata; telah bercerita kepadaku [Bisyr bin 'Ashim Al Laitsi] dari [Uqbah bin Malik] dia termasuk dari rombongannnya, berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengutus sebuah satuan Perang lalu saya menyerungkan satu pedang pada seorang laki-laki. (Uqbah bin Malik Radliyallahu'anhu) berkata; Tatkala dia kembali, dia berkata; "Saya tidak pernah melihat sebagaimana Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mencela kami, beliau bersabda: 'Apakah kalian telah lemah jika saya mengutus seorang laki-laki dan dia belum selesai melakukannya lalu kalian mengantikan tempatnya pada orang yang akan menyelesaikan urusanku." | ahmad:16393 |
Telah menceritakan kepada kami ['Attab bin Ziyad] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [As-Sari bin Yahya] dari [Katsir bin Ziyad] berkata; [Ibnu 'Abasah] berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung pada bulan Ramadlan." | ahmad:16403 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dan [Ibnu Bakar] berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata; saya telah mendengar [Abu Sa'id Al A'ma] mengabarkan dari [seorang laki-laki] yang bernama As-Sa`ib, budak orang-orang Persi. [Ibnu Bakar] berkata; budak orang Persi dan [Hajjaj] berkata; budak salah seorang Persi, dari [Zaid bin Khalid], 'Umar bin Al Khattab sang khalifah melihat dia shalat dua rekaat setelah ashar, khalifah kontan mendatanginya dan memukulnya dengan tongkat, dan tetap shalat saja tanpa mempedulikannya. Setelah selesai, Zaid berkata; "Wahai Amirul Mukminin, demi Allah saya tidak akan meninggalkannya selamanya setelah saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya." (Zaid bin Khalid Al Juhani Radliyallahu'anhu) berkata; lalu 'Umar mendatanginya. Lalu dia berkata; "Wahai Zaid bin Khalid, seandainya saya tidak takut orang-orang mengambil sebagai sarana shalat sampai malam, maka saya tidak memukul karenanya." | ahmad:16421 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Mas'ud] berkata; telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata; "Wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya saya akan memperlambat shalat subuh karena saya khawatir kepada seseorang, " yaitu imam mereka (yang biasanya shalat terlalu panjang). (Abu Mas'ud Radliyallahu'anhu) berkata; " Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lebih marah saat memberi nasehatnya daripada ketika itu." Lalu bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya diantara kalian ada orang yang membuat orang kabur. Siapa saja diantara kalian yang memimpin shalat orang-orang maka ringankanlah, karena di dalamnya ada orang yang lemah, orang yang telah tua dan orang yang punya keperluan." | ahmad:16448 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami ['Atha` bin As-Sa`ib] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Salim Al Barad] berkata; dan menurutku dia adalah lebih tsiqah dari padaku, berkata; [Abu Mas'ud Al Badari] berkata kepada kami, "Maukah saya berikan contoh shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepada kalian?" (Salim Al Barad Radliyallahu'anhu) berkata; "Lalu dia bertakbir, rukuk, meletakkan kedua telapak tanganya pada lututnya dengan memisah jarinya pada betisnya dan merenggangkan kedua ketiaknya sampai semua telah menetap lalu membaca, 'SAMI'A 'ALLAHU LIMAN HAMIDAH', lalu beliau berdiri dengan lurus sampai semuanya telah menetap pada tempatnya lalu bertakbir dan bersujud dengan merenggangkan kedua ketiaknya sampai semuanya tetap pada tempatnya, lalu mengangkat kepalanya sehingga duduk dengan tetap pada tempatnya, lalu sujud untuk kedua kalinya, lalu dia shalat bersama kami empat rekaat, demikian lalu berkata; demikianlah shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam" atau berkata; "demikianlah yang telah saya lihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat." | ahmad:16459 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata; [Ma'mar] telah mengabarkan kepadaku [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Al Asy'asts As-Shan'ani] dari [Abu Asma` Ar Rahabi] dari [Syaddad bin Aus] sesungguhnya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " Allah Azzawajalla telah mendekatkan bumi kepadaku sehingga saya bisa melihat timurnya dan baratnya. Sesungguhnya kerajaan umatku akan sampai pada apa yang ditampakkan kepadaku. Sesungguhnya saya telah diberi dua simpanan di bumi, yang putih dan warna merah. Sesungguhnya saya meminta pada Rabku AzzaWaJalla agar tidak membinasakan umatku dengan kelaparan yang merata, agar umatku tidak dikalahkan musuh sehingga mereka hancur, Agar Allah tidak menjadikan mereka terpecah belah sehingga satau sama lainnya merasakan keganasan kepada sebagian yang lain. (Allah Azzawajalla) berfirman, 'Wahai Muhammad, sesungguhnya Aku jika telah memutuskan suatu putusan, maka tidak akan bisa ditolak. Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadamu untuk umatmu, Aku tidak akan menghancurkan mereka dengan kelaparan yang panjang, Aku tidak akan menguasakan musuh atas mereka sehingga menghancurkan mereka secara merata, hingga justru sebagian mereka menghancurkan sebagian yang lain (terjadi konflik internal muslimin) dan sebagian mereka membunuh yang lainnya. Sebagian menawan sebagian yang lain." | ahmad:16492 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syua'ib] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Husain] telah menceritakan kepada kami [Syahr bin Hausyab] dari ['Amir] atau [Abu 'Amir] atau [Abu Malik], Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tatkala duduk pada sebuah majlis yang dihadiri para sahabatnya, Jibril 'alaihissalam datang bukan dengan bentuk aslinya yang dikira seseorang laki-laki dari kaum muslimin, lalu dia mengucapkan salam kepada beliau. Beliau pun menjawabnya, Jibril tangannya diletakkan pada kedua lutut Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?" Beliau menjawab, "Kamu menyerahkan wajahmu kepada Allah dan bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, Kamu menegakkan shalat, membayar zakat. (Jibril alaihissalam) berkata; "Jika saya telah melakukan hal itu, saya telah masuk Islam" beliau menjawab, "Ya, " lalu dia bertanya, "Apakah iman itu?" beliau menjawab, "Kamu beriman kepada Allah, Hari Akhir, para Malaikat, Kitab-Kitab, para Nabi, kematian dan kehidupan setelah kematian, surga, neraka, perhitungan, timbangan dan semua taqdir baik buruk maupun yang jelek. (Jibril alaihissalam) berkata; "Jika saya melakukan hal itu, maka saya telah beriman." Beliau menjawab, "Ya." lalu dia bertanya, "Apakah ihsan itu? Wahai Rasulullah" beliau menjawab, "Kamu menyembah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak bisa demikian maka Dia adalah melihatmu." (Jibril 'alaihissalam) berkata; "Jika saya melakukan hal itu, maka saya telah melakukan ihsan."Beliau menjawab, "Ya." Dan kami mendengar jawaban Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadanya dan tidak terlihat yang mengajaknya bicara, dan tidak terdengar suaranya. (Jibril alaihissalam) berkata; "Kapankah Hari Kiamat itu? Wahai Rasulullah, " Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Maha Suci Allah, lima hal ghaib yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Azzawajalla. Allah sajalah yang mengetahui ilmu Hari Kiamat, menurunkan hujan, mengetahui apa yang ada di rahim, dan tidaklah jiwa mengetahui apa yang akan terjadi besok harinya. Tidak juga jiwa mengetahui dimana dia akan meninggal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Tahu." Lalu orang yang bertanya berkata; "Wahai Rasulullah, Jika kamu mau, saya akan menceritakannya dengan dua tanda yang akan terjadi sebelumnya, " lalu beliau bersabda: "Ceritakan kepadaku!" dia menjawab, "Jika kamu melihat seorang budak melahirkan tuannya, lalu orang-orang sudah banyak yang meninggikan bangunannya, dan ada orang yang miskin dan tidak bersepatu menjadi pemimpin manusia, " ('Amir, Abu 'Amir atau Abu Malik radliyallahu'anhum) berkata; "Siapakah orang itu Wahai Rasulullah,?" lalu dia pergi, tatkala kami tidak melihatnya, beliau bersabda: "Maha Suci Allah, " tiga kali, "Itu adalah Jibril 'alaihissalam telah datang untuk mengajarkan orang-orang agama mereka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah dia datang kepadaku kecuali saya pasti mengetahuinya kecuali tadi." Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] berkata; telah menceritakan kepadaku [Syhar bin Hausyab] dari [Ibnu 'Abbas] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah dilarang sekian macam wanita yang tidak boleh dinikahi, lalu menyebutkan hadis secara lengkap dan beliau sebutkan bahwa lutut jibril menempel pada lutut Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam (katanya selanjutnya), "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam duduk pada suatu majlis lalu Jibril alaihissalam datang, dia duduk di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan ia sebutkan hadis secara lengkap dan didalamnya ada tambahan, "Jika kamu mau, saya akan menceritakannya dengan tanda-tanda kiamat selain hal itu. (Jibril alaihissalam) berkata; "Ya. Wahai Rasulullah, ceritakanlah." Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kamu melihat budak yang melahirkan tuannya, lalu menyebutkan hadis secara lengkap." | ahmad:16541 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Habhab] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Syuraikh] berkata; saya telah mendengar [Muhammad bin Sumair Ar-Ru'aini] berkata; saya telah mendengar [Abu 'Amir At-Tujibi] bapakku berkata; dan yang lainnya berkata; Al Janabi yaitu selain Zaid Abu Ali yaitu Al Janabi berkata; saya telah mendengar [Abu Raihanah] berkata; "Kami bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam suatu peperangan, pada suatu malam kami mendatangi ke suatu tempat yang agak tinggi, lalu kami bermalam disitu. Kami merasakan kedinginan yang sangat, sampai saya melihat ada orang yang menggali lobang pada tanah lalu dia jadikan untuk berdiam diri, dan dia letakkan hajfah atau tamengnya diatas lubang itu." Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat hal itu, beliau memanggil, "Siapa yang hendak menjaga kami pada malam itu, dan saya akan mendoakannya dengan doa yang berisikan keutamaan!, lalu ada seorang laki-laki anshar berkata; "Saya Wahai Rasulullah." lalu beliau bersabda: "Siapakah kamu", lalu orang Anshar itu menyebutkan namanya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka dengan do'a, dengan banyak doa. Abu Raihanah berkata; "Tatkala saya mendengar doa yang dipanjatkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saya berkata; 'Saya akan ikut." Beliau bersabda: "Mendekatlan, " Saya pun mendekat, beliau bertanya, "Siapakah kamu?". Dia berkata; "Saya Abu Raihanah, " lalu beliau berdoa dengan doa yang lain dengan doa kepada orang Anshar. Beliau bersabda: "Diharamkan neraka atas mata yang menetes atau menangis karena takut kepada takut Allah dan diharamkan neraka atas mata yang berjaga di jalan Allah, " atau berkata; "Atau diharamkan pada neraka atas mata lain (yang disebut nabi pada kali ketiga) yang tidak didengar Muhammad bin Sumair dan yang lainnya berkata; yaitu selain Zaid Abu Ali Al Janabi. | ahmad:16581 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hushain bin Abdurrahman] dari ['Umarah bin Ruwaibah Ats-Tsaqafi] berkata; Bisr bin Marwan melihat mengangkat kedua tangannya pada hari Jumat, lalu dia berkata; "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di atas mimbar pada hari Jumat dan tidak membaca kecuali demikian dengan mengisyaratkan jarinya telunjuknya. | ahmad:16587 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Daud] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Hushain bin Abdurrahman As-Sulami] berkata; saya berada di samping ['Imarah bin Ruwaibah] dan Bisyr berkhutbah kepada kami, tatkala berdoa, dia mengangkat kedua tangannya, lalu Imarah berkata; "Semoga Allah menjelekkan kedua tangan itu, saya telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkhutbah, jika berdo'a hanya mengangkat jari telunjuknya satu saja." | ahmad:16591 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dia berkata, Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Umayyah Adl Dlamrui] dan dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Ja'far bin Amru bin Umayyah] dari [bapaknya] dia berkata, "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap kedua khufnya." | ahmad:16607 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mus'ab] dia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin Amruu bin Umayyah Adl Dlamrui] dari [Bapaknya] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap kedua khuf dan Khimar (sejenis imamah penutup kepala)." | ahmad:16608 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Amru bin Umayyah] bahwa [Bapaknya] berkata, "Saya melihat Rasulullah sedang memotong pundak kambing lalu beliau diajak untuk menunaikan shalat, maka beliau pun menanggalkan pisaunya (untuk memenuhi panggilan shalat) dengan tanpa berwudlu." | ahmad:16612 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] ia berkata, telah menceritakan kepada kami [bapakku], dari [Ibnu Syihab] dari [Ja'far bin Amru bin Umayyah] dari [Bapaknya] dia berkata, "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dan memotong pundak kambing, kemudian beliau diseru untuk menunaikan shalat, maka beliau pun shalat sedang beliau tidak berwudlu." | ahmad:16613 |
Telah meneritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dia berkata, Telah meneritakan kepada kami [Ibnu Jabir] dari [Al Qasim Abu Abdirrahman] dari [Uqbah bin Amir] dia berkata, "Ketika saya menuntun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sebuah jalan di antara dua gunung (Naqab) tiba-tiba beliau berkata kepadaku, "Wahai Uqbah tidakkah kamu menaiki kendaraan?" Uqbah berkata, "Maka aku merasa segan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk naik kendaraannya." Kemudian beliau bertanya lagi: "Wahai Uqaib, tidakkah kamu menaiki kendaraan?" Uqbah berkata, "Maka timbullah kekawatiran jika penolakanku itu termasuk maksiat." Uqbah berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun turun dari kendaraan lalu saya menaiki kendaraan beberapa saat, kemudian beliau naik kembali. Setelah itu beliau bersabda: "Wahai Uqbah, maukah kamu Saya ajari dua surat yang lebih baik dari surat-surat yang biasa dibaca oleh orang-orang?" Saya lalu menjawab, "Mau wahai Rasulullah." Beliau kemudian membacakan kepadaku: 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ' dan 'QUL A'UUDZU BIRABBIN NAS'. Setelah itu iqamah shalat dikumandangkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju dan membaca kedua surat itu. Lalu beliau melewatiku dan berkata, "Bagaimanakah menurutmu wahai Uqaib? Bacalah kedua surat itu pada setiap kali kamu akan tidur dan ketika bangun." 'Abdurrahman -yaitu Uqbah bin Amir bin Abis- berkata; Ibnu Abs Al Juhani berkata. | ahmad:16658 |
Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Husain] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Syahr bin Hausyab] dari [Amir] atau [Abu Amir] atau [Abu Malik], bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk-duduk di masjlisnya bersama dengan para sahabat, malaikat Jibril Alaihis Salam datang kepada beliau dengan rupa yang berbeda. Sehingga beliau mengira bahwa itu adalah seorang laki-laki biasa dari kaum muslimin. Jibril 'Alaihis salam lantas mengucapkan salam kepada beliau dan beliau pun membalas salamnya. Kemudian Jibril meletakkan tangannya di atas kedua lutut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?" beliau menjawab: "Kamu menyerahkan sepenuhnya wajahmu kepada Allah dan kamu bersaksi bahwasanya, tidak ada tuhan yang berhak diibadahi melainkan Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasulul-Nya. Kemudian kamu menunaikan shalat, dan membayar zakat." Jibril bertanya, "Jika saya melakukan hal itu, apakah saya telah sah sebagai seorang Muslim?" beliau menjawab: "Ya." Kemudian Jibril bertanya lagi, "Apakan Iman itu?" beliau menjawab: "Kamu beriman kepada Allah, hari akhirat, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Nabi-Nya, kematian, hidup setelah mati, surga dan neraka, hisab, mizan dan Qadar; yang baik atau yang buruk." Jibril bertanya lagi, "Jika aku lakukan itu semua, apakah aku telah beriman?" beliau menjawab: "Ya." Kemudian Jibril bertanya."Apakah Ihsan itu wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Jibril bertanya lagi, "Jika saya lakukan hal itu, apakah telah berbuat ihsan?" beliau menjawab: "Ya." Abu Malik (perawi) mendengar jawaban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun ia tidak melihat orang berbicara dengannya dan tidak mendengar pembicaraannya. Jibril bertanya lagi, "Kapankah datangnya hari kiamat wahai Rasulullah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menjawab: "Subhaanallah, ada lima perkara ghaib tidak ada yang tahu kecuali Allah. '(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) ' (Qs. Luqman: 31). Jibril berkata, "Wahai Rasulullah, jika engkau mau maka akan saya beritahukan dua tanda yang akan terjadi sebelumnya?" Beliau bersabda: "Ceritakanlah kepadaku." Jibril pun berkata, "Jika engkau melihat seorang budak perempuan melahirkan tuannya. Dan orang-orang saling berlomba untuk meninggikan bangunannya, serta orang-orang miskin berwatak keras menjadi pemimpin manusia." Kemudian Jibril bertanya, "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Arab dusun." Kemudian Jibril berlalu pergi dan tidak lagi terlihat jejaknya setelah itu. Beliau kemudian bersabda: "Subhaanallah -tiga kali-, ia datang untuk mengajari manusia tentang agama mereka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, ia tidak pernah datang kepadaku kecuali aku pasti mengenalnya. Kecuali kedatangannya pada kali ini." Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] telah menceritakan kepadaku [Syahr bin Hausyab] dari [Ibnu Abbas] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang macam-macam dari kelas wanita…kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah duduk dalam suatu majelis, kemudian datanglah Jibril 'Alahis Salam seraya duduk di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam…lalu Ibnu Abbas menyebutkan hadits tersebut. Dan dalam hadits tersebut disebutkan, Rasulullah berkata, "Jika kamu mau, saya akan menceritakan kepadamu mengenai tanga-tandanya selain itu." Jibril berkata, "Tentu wahai Rasulullah, ceritakanlah padaku." Rasulullah bersabda: "Jika kamu telah melihat budak wanita melahirkan tuannya…kemudian ia menyebutkan hadits tersebut." | ahmad:16851 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Utsman bin Hakim] ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Abdul Aziz dari [Ya'la bin Murrah] ia berkata, "Saya telah melihat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiga hal yang belum pernah dilihat oleh seorang pun, baik sebelum atau setelahku. Saya pernah keluar bersama beliau dalam suatu perjalanan, hingga ketika kami sampai pada suatu jalan, kami melewati seorang wanita yang sedang duduk membawa anaknya yang masih kecil. Wanita itu lalu berkata, "Wahai Rasulullah, anak ini telah ditimpa penyakit, kami juga terkena karenanya, saya tidak tahu pasti berapa kali ia kambuh dalam sehari." Berliau berkata: "Bawalah kemari anak itu." kemudian wanita itu pun mengangkat dan menyerahkan anaknya kepada beliau, ia letakkan anaknya antara beliau dengan kayu pelana kendaraan beliau. Beliau kemudian membukan mulut anak itu dan meninupnya tiga kali sambil membaca: "Bismillah, saya adalah Abdullah, keluar dan pergilah wahai musuh Allah." Setelah itu, beliau menyerahkan kembali anak itu sambil mengatakan: "Temuilah kami saat kembali di tempat ini, dan kabarkanlah kepada kami apa yang dilakukannya." Ya'la bin Murrah berkata, "Kemudian kami bergegas pergi, dan pada saat kembali kami mendapati wabita itu berada di tempat yang sama dengan membawa tiga ekor domba. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya: "Apa yang dilakukan oleh anakmu?" wanita itu menjawab, "Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan kebenaran, hingga saat ini kami tidak medapati suatu kelainan pun darinya. Karena itu ambil dan bawalah domba-domba ini." Beliau berkata: "Turun (wahai Ya'la) dan ambillah satu ekor darinya lalu kembalikanlah sisanya." Ya'la bin Murrah melanjutkan ceritanya, "Pada suatu hari saya keluar menuju kuburan hingga kami keluar ke tanah lapang. Beliau berkata: "Celaka kamu, lihatlah! Apakah ada sesuatu yang dapat melindungiku?" Aku menjawab, "Aku tidak melihat sesuatu yang dapat menutupi tuan kecuali sebatang pohon yang saya kira tidak dapat melindungi tuan." Beliau bertanya lagi: "Lalu apa yang ada di dekatnya?" saya menjawab, "Pohon yang sama, atau yang hampir sama." Beliau bersabda: "Pergilah kepada keduanya dan katakan kepada mereka, 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kalian berdua untuk bersatu dengan izin Allah.'" Ya'la bin Murrah berkata, "Maka keduanya pun bersatu hingga beliau dapat buang hajat, kemudian beliau kembali seraya bersabda: "Katakanlah kepada keduanya 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar setiap kalian kembali ke tempatnya semula.' Maka pohon itu pun kembali ke tempatnya. Ya'la bin Murrah berkata, "Pada suatu hari saya duduk di sisi beliau, tiba-tiba datanglah seekor unta yang mengamuk. Rasulullah kemudian segera menundukkan kepala unta itu di depannya, dan serta merta unta itu meneteskan air mata. Beliau pun berkata: "Hai celaka kamu! Lihatlah milik siapa unta ini? Sesungguhnya ia menginginkan sesuatu." Ya'la berkata, "Lalu saya keluar mencari pemiliknya, hingga aku pun mendapatkan si pemilik. Ia adalah seorang laki-laki dari Anshar. Kemudian aku membawanya menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau pun bertanya: "Ada apa dengan unta milikmu ini?" laki-laki itu balik bertanya, "Memang ada apa dengannya? ' Laki-laki itu melanjutkan, "Saya tidak tahu, demi Allah ada apa dengannya. Kami telah mengurusi dan meredakannya hingga ia tidak mau minum. Sehingga kami berkumpul tadi malam untuk menyembelihnya dan membagi-bagikan dagingnya." Beliau lantas bersabda: "Janganlah kamu melakukannya. Hibahkanlah padaku, atau juallah ia padaku." Maka laki-laki itu berkata, "Bahkan, unta itu aku serahkan menjadi milikmu wahai Rasulullah." Ya'la bin Murrah berkata, "Maka beliau pun menandainya dengan tanda shadaqah dan beliau pun mengirimkannya (untuk disembelih)." | ahmad:16889 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] ia berkata, dan telah mengabarkan kepadaku [Abdurrahman bin Malik Al Mudliji] -ia adalah anak saudara Suraqah bin Malik bin Ju'syum- bahwa [Bapaknya] mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar [Suraqah] berkata, "Beberapa utusan orang-orang kafir Quraisy datang kepada kami, mereka menjadikan tebusan berupa diyat atas diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar, yaitu bagi siapa saja yang dapat membunuh atau menawan mereka berdua. Pada saat aku duduk dalam suatu majelis dari majelis-majelis kaumku Bani Mudlij, lalu salah seorang dari mereka (utusan orang-orang Quraisy) datang dan berdiri di hadapan kami. Lalu salah seorang dari mereka berkata, "Wahai Suraqah, sesungguhnya aku tadi melihat warna hitam di pesisir pantai, aku menduga itu adalah Muhammad dan para sahabatnya." Suraqah berkata, "Aku tahu benar bahwa itu adalah mereka. Maka aku berkata, "Sesungguhnya, sekelompok orang itu bukanlah mereka. Akan tetapi aku melihat si Fulan dan si Fulan yang baru berangkat tadi." Suraqah melanjutkan, "Kemudian aku berdiam di majelis beberapa saat hingga aku pun beranjak dan masuk ke dalam rumahku, aku lalu meminta budak perempuanku agar ia mengeluarkan kuda milikku dari belakang bukit kecil. Budak itu pun kemudian menyiapkannya. Setelahitu aku mengambil panahku dan keluar dengan membawanya dari atas rumah. Aku menyeret panah itu hingga menggarisi tanah, sementara ujungnya aku sembunyikan. Hingga ketika aku sampai pada kudaku, aku langsung mengendarainya dan mengangkat panah itu dekat denganku, hingga aku melihat warna hitam keduanya. Ketika aku telah dekat mereka dengan jarak yang mereka dapat mendengar suara kudaku, tiba-tiba kudaku terjatuh dan aku pun tersungkur jatuh bersamanya. Kemudian aku berdiri dan mengulurkan tangan ke arah sarung anak panah dan mengeluarkan Al Azlam (anak panah untuk mengundi nasib) darinya, kemudian meminta petunjuknya, apakah aku membidik mereka atau tidak. Maka keluarlah sesuatu yang aku benci, yakni agar tidak membidik dan melukai mereka. Maka aku pun menanggalkan anak panahku, lalu menaiki kendaraanku dan mengangkat panah itu dekat denganku. Hingga aku mendengar bacaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau tidak menoleh sedikitpun. Sementara Abu Bakar radliallahu 'anhu banyak menoleh. Tiba-tiba kedua kaki kudaku tersungkur ke tanah dan aku pun terjatuh. Aku kemudian membatu kudaku untuk bangkit, namun kuda tetap saja tidak dapat mengeluarkan kedua kakinya dari lubang. Setelah kudaku tegak berdiri tidak ada bekas goresan luka pun padanya. Sementara di langit terdapat awan kelabu menyerupai asap yang berhamburan." Ma'mar berkata, "Aku berkata kepada Amru bin Ala, "Apakah Al 'Utsaan itu?" maka ia pun diam sejenak lalu berkata, "Itu adalah Ad Dukhkhaan (asap) yang tanpa api." Az Zuhri menyebutkan dalam haditsnya, "Kemudian aku meminta petunjuk dengan Al Azlam, lalu keluarlah sesuatu yang aku benci, yaitu agar tidak membidik dan mencelakai mereka. Maka aku pun mengajak mereka berdua untuk berdamai, akhirnya mereka pun berhenti. Kemudian aku menaiki kudaku dan mendatangi mereka. Dan terbesitlah di dalam jiwaku (untuk menahan diri dari menyerang mereka) saat menjumpai mereka, bahwa perkara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan segera terjadi. Maka aku berkata kepada beliau, "Sesungguhnya kaummu, telah membuat diyat (tebusan) berkenaan dengan dirimu." Dan aku juga mengabarkan kepada mereka terkait berita perjalanan orang-orang Quraisy dan apa yang mereka ingin lakukan. Lalu aku pun menawarkan perbekalan dan harta benda, namun mereka tidak jua mau mengambilnya sedikitpun dan tidak pula meminta kepadaku kecuali agar aku merahasiakan mereka. Maka aku meminta agar beliau menuliskan untukku surat penjanjian damai, beliau kemudian memerintahkan Amir bin Fuhairah, lalu ia pun menuliskan untukku pada selembar kulit dan ia pun berlalu." | ahmad:16930 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Ismail] -yakni Ibnu Abu Khalid- dari [Qais bin Aidz] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas unta berkhutbah di hadapan manusia, sementara seorang budak Habasyi memegang tali kekangnya." | ahmad:16941 |
Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Yunus bin Kifayah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Isma'il Al Muaddib] dari [Ismail bin Abu Khalid] dari [Qais bin Aidz] ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas unta merah, sementara seorang budak Habasyi memegang tali kekangnya." | ahmad:16942 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam bin Urwah] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Fulan bin Amru bin Umayyah] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan daging kemudian beliau tidak berkumur-kumur dan tidak pula menyentuh air, setelah itu beliau shalat." | ahmad:16951 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Amr bin Umayyah Adl Dlamri] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap khuf." | ahmad:16953 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Manshur] dan [Abdurrahman bin Mahdi] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Zaidah] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] atau [Sufyan bin Al Hakam], [Abdurrahman] menyebutkan dalam haditsnya, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam buang air kecil, lalu beliau berwudlu dan memercikkan air pada kemaluannya." Yahya menyebutkan dalam haditsnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam buang air kecil, lalu beliau berwudlu dan memercikkan air pada kemaluannya." Telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir Telah menceritakan kepada kami Syarik ia berkata, "Aku bertanya kepada keluarga Al Hakam bin Sufyan, lalu mereka menyebutkan bahwa ia belum pernah bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Abu Abdurrahman berkata, " [Syu'bah] dan [Wuhaib] menceritakannya dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] dari [Bapaknya], bahwa ia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan selain keduanya juga telah menceritakan dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | ahmad:16958 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'dari] telah menceritakan kepadaku [Qais bin Bisyr At Taghlibi] dari [Bapaknya] ia pernah duduk di majlis Abu Darda di Damaskus. Ia berkata, "Di Damaskus ada seorang laki-laki yang biasa dipanggil [Ibnu Hanzhaliyah], dia selalu menyendiri dan tidak mau berbincang-bincang dengan seorang pun. Perhatiannya hanya tertuju pada shalat, jika selesai dari shalatnya ia pun membaca tasbih, takbir dan tahlil hingga ia kembali kepada keluarganya. Kemudian pada suatu hari, ia melewati kami, dan saat itu kami sedang berada di sisi Abu Darda. Lalu Abu Darda berkata kepadanya, "(Kami berharap) satu kata darimu, yang mana kata itu bermanfaat bagi kami dan tidak membahayakanmu." Laki-laki itu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus kami dalam suatu ekspedisi. Ketika kami kembali, seorang laki-laki dari mereka duduk dalam majelis di tempat dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk. Orang itu kemudian berkata, "Wahai Fulan, jika kamu melihat si Fulan menikam musuh lalu ia berkata, 'Hadapilah aku, aku adalah seorang Al Ghifari.' Bagaimanakah pendapatmu?" ia menjawa, "Sungguh, ganjaran pahalanya akan terhapus." Al Hanzhaliyyah berkata, "Maka mereka pun berdiskusi mengenai hal itu hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar suara mereka, beliau lalu bersabda: "Bahkan si Fulan itu akan dipuji dan diberi ganjarang pahala." Mendengar itu, Abu Darda pun gembira hingga ia ingin duduk di atas lututnya, kemudian bertanya, "Apakah kamu mendengarnya?" ia ulangi pertanyaan itu berulang-ulang, Al Hanzhaliyyah menjawab, "Ya." | ahmad:16964 |
Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ayyasy] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Syurahbil bin Muslim Al Khaulani] ia berkata, "Saya melihat tujuh orang, lima di antaranya pernah bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan yang dua orang pernah menumpahkan darah pada masa jahiliyah dan belum bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Adapun dua orang yang belum sempat bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah Abu Inabah Al Khaulani dan Abu Fatih Al Anmari." | ahmad:17117 |
Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Abu Al Hakam atau Al Hakam bin Sufyan Ats Tsaqafi] ia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kencing kemudian berwudlu dan memerciki air ke arah kemaluannya." Telah menceritakan kepada kami Aswad bin Amir ia berkata, Syarik berkata, saya bertanya kepada keluarga Al Hakam bin Sufyan, lalu mereka menuturkan bahwa ia belum pernah bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | ahmad:17179 |
Abdullah berkata; Saya mendapatkan dalam kitab bapakku dan dengan tulisan tangannya sendiri; Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan atau Sufyan bin Al Hakam] ia berkata, "Saya melihat Rasulullah buang air kecil kemudian berwudlu dan memercikkan air ke arah kemaluannya." | ahmad:17181 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Ikrimah bin Khalid] dari [Al Muthallib bin Abu Wada'ah] ia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud sahwi dalam surat An Najm, dan orang-orang pun ikut sujud bersama beliau." Al Muthallib berkata, "Namun saya tidak ikut sujud bersama mereka -saat itu ia masih dalam keadaan musyrik-." Al Muthallib berkata lagi, "(Sekarang) selamanya aku tidak akan meninggalkan sujud saat pembacaan surat itu." | ahmad:17219 |
Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Harun Al Balkhi Abu Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [sebagian Bani Ya'la bin Umayyah], dari [Bapaknya] ia berkata, "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melipat kain burd (sejenis kain) Najran miliknya dari bawah ketiak sebelah kanan hingga ke bagian atas pundak sebelah kiri saat sa'i antara shafa dan marwah." | ahmad:17275 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umayyah bin Abu Utsman Al Qurasy] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Huyay bin Ya'la bin Umayyah] dari [Bapaknya] ia berkata, "saya melihat [Ya'la] shalat sebelum matahari terbit, maka seorang laki-laki berkata kepadanya, "Anda adalah termasuk salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, akan tetapi kenapa anda shalat sebelum terbitnya matahari?" Ya'la menjawab, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk setan." Ya'la lalu berkata kepada laki-laki itu, "Kamu berada dalam ketaatan kepada Allah saat matahari terbit adalah lebih baik daripada kamu berada dalam kelalaian." | ahmad:17279 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far Ghundar] dan [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Arthat] dari [Muhammad bin Sulaiman] dari [Pamannya]. [Ibnu Abu Zaidah] [Sahl bin Abu Hatsmah] berkata, "Aku melihat [Muhammad bin Maslamah] membuntuti seorang wanita Anshar agar ia dapat melihatnya." Ibnu Abu Zaaidah berkata, "Wanita itu bernama Butsainah binti Adl Dlahak. Aku kemudian berkata kepada Muhammad bin Maslamah, "Engkau adalah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun kenapa engkau melakukan hal ini?" Muhammad bin Maslamah menjawab, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika Allah azza wa jalla telah menumbuhkan keinginan untuk mengkhitbah wanita pada hati seorang laki-laki, maka tidak mengapa bagi dirinya melihat wanita tersebut.'" Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An Nu'man] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Al Awwam] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] dari [Muhammad bin Sulaiman bin Abu Hatsmah] dari pamannya [Sahal bin Abu Hatsmah] ia berkata, "Aku melihat [Muhmamad bin Maslamah] membuntuti Butsainah binti Adl Dlahak, saudara perempuan Jabirah bin Adl Dlahak yang sedang berada di tempat penyewaan miliknya… lalu ia menceritakan hadis tersebut." | ahmad:17294 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] ia berkata, telah mengabarkan kepadaku [Sahal bin Abu shalt] ia berkata, saya mendengar [Al Hasan] berkata, "Sesungguhnya Ali pernah mengutus Muhammad bin Maslamah, lalu dihadapkanlah [Muhammad bin Maslamah] ke hadapannya. Ali lalu bertanya, "Apa yang membuatmu menghindar dari perkara ini?" Muhammad bin Maslamah menjawab, "Anak pamanmu (maksudnya ialah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) telah memberiku sebuah pedang seraya bersabda: "Gunakanlah ia untuk berperang melawan musuhmu. Dan jika engkau melihat manusia (umat Islam) saling membunuh, sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya, maka pergilah menuju batu besar dan pukulkanlah pedangmu ke arah batu besar itu. Kemudian kembalilah ke rumahmu dan tetaplah berada di dalamnya sampai maut menjemputmu, atau orang yang keliru dalam membunuh.'" Maka Ali berkata, "Biarkan dia." | ahmad:17296 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Amru] dari [Abu Abdurrahman Al Hubali] dari [Al Mustaurid bin Syidad] salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Saya melihat jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berwudlu, maka beliau menyela jari-jari kakinya dengan jari kelingkingnya." | ahmad:17324 |
Abdullah berkata; saya membaca kitab bapakku; telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Ja'far Ar Rumli] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Rudaih bin Athiyyah] dari [Ibrahim bin Abu Ablah] ia berkata; Saya melihat [Abu Ubai Al Anshari] -dia adalah anak Abu Haram Al Anshari- ia mengabarkan kepadaku, bahwa ia pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadap ke arah dua kiblat sementara beliau memakai kain tenunan yang berwarna seperti debu." | ahmad:17356 |
Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Marwan Abu Muhammad] -pada tahun seratus delapan puluh satu- ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abu Ablah] ia berkata, saya melihat Abdullah bin Amru bin Ummi Haram Al Anshari shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadap ke arah dua kiblat dan beliau menggunakan baju tenunan yang berwarna seperti debu. Lalu Ibrahim memberi isyarat dengan tangannya ke arah dua pundaknya hingga orang-orang menduga bahwa itu adalah Ar Rida`(selendang)." | ahmad:17357 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] telah menceritakan kepadaku [Zir bin Hubaisy] ia berkata, "Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin 'Affan, aku dikirim sebagai seorang utusan. Dan yang membaku dalam rombongan tersebut adalah Ubay bin Ka'ab dan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu aku berjumpa [Shafwan bin Assal], maka aku pun bertanya kepadanya, "Apakah anda pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia menjawab, "Ya. Aku pernah ikut berperang bersama beliau sebanyak dua belas kali." | ahmad:17395 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abu Malik Al Asyja'i] ia berkata; aku pernah duduk bersama [Muhammad bin Hathib] lalu ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah melihat lahan yang memiliki pohon kurma, karena itu keluarlah kalian." Maka berangkatlah Hathib dan Ja'far dengan berlayar di laut menuju An Najasyi. Muhammad berkata, "Maka aku dilahirkan di dalam perahu itu." | ahmad:17562 |
Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Atha` bin As Sa`ib] ia berkata, "Pertaka kali aku mengetahui [Abdurrahman bin Abu Laila] adalah ketika aku melihat seorang laki-laki tuan yang telah memutih rambut dan jenggotnya mengendarai seekor Himar sedang mengikuti jenazah. Aku mendengar [laki-laki tua itu] berkata, "Fulan bin Fulan menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mencintai untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah mencintai perjumpaan dengannya. Dan barangsiapa membenci untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah akan membenci perjumpaan-Nya dengannya." Lalu orang-orang pun menelungkup dan menangis. Maka beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan kalian menangis?" mereka menjawab, "Sesungguhnya kami membenci kematian." Beliau bersabda: "Bukan itu maksudnya, akan tetapi saat kematian itu datang. '(Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka ia akan memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan) ' (Qs. Al Waaqi'ah: seorang laki-laki-89). Maka saat ia diberi kabar gembira tentangnya, ia akan mencintai perjumpaannya dengan Allah, dan Allah mencintai perjumpaan dengannya. '(Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih) ' (Qs. Al Waaqi'ah: 92-92). Atha` berkata, "Dalam qira`ah Ibnu Mas'ud; "Kemudian Tashliayatu Jahim (api yang bergejolak). Maka jika ia diberi kabar tentangnya, ia akan membenci perjumpaan Allah, dan Allah pun lebih membenci perjumpaan dengannya." | ahmad:17567 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] telah menceritakan kepada kami [Hushain] dari [Umarah bin Ruwaibah], bahwa ia melihat Bisyr bin Marwan berada di atas mimbar mengangkat kedua tangannya berdoa seraya berisyarat dengan dua jarinya. Maka Umarah pun berkata, "Semoga Allah melaknati dua tangan ini, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas mimbar berdo'a berisyarat dengan menggunakan satu jarinya." | ahmad:17582 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata, saya mendengar [Al Baraa`] saat itu, seorang laki-laki dari Qais bertanya kepadanya, "Apakah kalian melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat perang Hunain?" Al Baraa` menjawab, "Akan tetapi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak lari dari medan peperangan. Saat itu, kaum Hawazin mempunyai pasukan pemanah. Dan ketika kami memukul mundur dan menjadikan mereka terpecah belah, kami segera melahap ghanimah hingga mereka pun balik menghujani kami dengan anak panah. Dan sungguh, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas Bighal putihnya, sementara Sufyan bin Al Harits memegang tali kekangnya. Dan saat itu, beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi yang tidak pernah berdusta. Aku adalah putra Abdul Muthallib." | ahmad:17745 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Abdurrahman Abu Yahya Al Himmani] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Nubaith] ia berkata; Bapak, kakek dan pamanku, pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka [ayahku] mengabarkanku, ia berkata; Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada sore hari di Arafah, sedangkan beliau berada di atas Unta merahnya. | ahmad:17974 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [saudaranya] dari [Abu Kahil] -telah berkata Isma'il; saya melihat Abu Kahil- ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah kepada manusia pada saat hari raya. Sedangkan saat itu, beliau berada di atas Untanya yang dilubangi telinganya, sementara seorang budak Habsyi memegang tali kekangnya. | ahmad:17977 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [As Sudi] telah menceritakan kepadaku [seorang] yang mendengar [Amru bin Huraits], ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan memakai terompah yang sering beliau gunakan untuk bepergian. | ahmad:17987 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata, saya mendengar [Abu Juhaifah] ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sesungguhnya orang yang paling mirip dengan beliau adalah Al Hasan bin Ali. | ahmad:17999 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah Wahb bin Abdullah As Suwa`i] ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Ashar dua raka'at di Abthah, kemudian beliau meletakkan tombak di depannya, yakni tepat antara beliau dan jalan. Dan saya melihat uban pada rambut yang tumbuh antara bawah bibir dan dagunya. | ahmad:18003 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Ibnu Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Ashar dua raka'at di di Abthah. | ahmad:18004 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Aun bin Abu Juhaifah] ia berkata; Saya melihat [bapakku] membeli seorang budak yang berprofesi sebagai tukang bekam. Kemudian ia memerintahkannya untuk mengambil alat-alat bekam miliknya lalu alat-alat bekam itu pun dipecahkan. Maka menanyakan hal itu kepadanya, dan ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang, Tsaman Ad Dam (bayaran dari hasil bekam), hasil penjualan anjing, pendapatan wanita pelacur. Dan beliau melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato serta melaknati pemakan riba dan orang yang memberi makan dari hasil riba, kemudian beliau juga melaknat tukang gambar." | ahmad:18007 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Dukain] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ja'far Al Farra`] ia berkata, saya mendengar [Abu Umayyah Al Fazari] berkata; Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bekam. Dan sekali waktu, Abu Nu'aim tidak menyebutkan, Al Faraa`. Abu Ja'far berkata; Ia belum menyebutkan Al Farraa`. | ahmad:18028 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Syu'bah] dan [Ibnu Ja'far] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qais bin Muslim] ia berkata, saya mendengar [Thariq bin Syihab] berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saya juga pernah berperang pada masa kekhilafahan Abu Bakar dan Umar sebanyak empat puluh kali lebih atau tiga puluh kali lebih ghazwah dan Sariyyah. Ibnu Ja'far berkata; Tiga puluh tiga atau empat puluh tiga kali peperangan dari Ghazwah hingga Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi khusus). | ahmad:18075 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata; Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saya juga telah berperang pada masa kekhilafahan Abu Bakar dan Umar sebanyak tiga puluh tiga atau empat puluh tiga kali, dari Ghazwah hingga Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi khusus). | ahmad:18081 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [bapaknya] ia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika beliau sujud, maka beliau meletakkan hidungnya di atas tanah. | ahmad:18085 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Umair Al Bari] dari [Alqamah bin Wa`il Al Hadlrami] dari [bapaknya] ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dalam shalat. | ahmad:18091 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Al Bakhtari] dari [Abdurrahman bin Al Yahshubi] dari [Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir. | ahmad:18093 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata, saya mendengar [Abdullah bin Salamah] berkata; Saya melihat [Ammar] pada perang Shiffin. Ia adalah seorang yang telah tua renta berkulit sawo matang dan berpostur tinggi. Ia sedang mengambil tombak dengan tangannya seraya berguruh dan berkata, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh, saya telah berperang dengan bendera ini bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tiga kali peperangan, dan ini adalah keempat kalinya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya mereka memukul kami hingga mendapati kami di puncak gunung, niscaya aku tahu bahwa Mushlih (yang mendamaikan) kami berada di atas kebenaran dan mereka berada di atas kesesatan." | ahmad:18127 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq bin Yasar] dari [Az Zuhri Muhammad bin Muslim bin Syihab] dari ['Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] dan [Marwan bin Hakam], kata keduanya, Pada tahun Hudaibiyah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berangkat dengan niyat mengunjungi baitullah, ka'bah, bukan niyat untuk berperang, sekaligus beliau giring unta sembelihannya (hadyu) sebanyak tujuh puluh ekor. Sahabat ketika itu berjumlah tujuh ratus orang. Setiap satu ekor unta untuk sepuluh orang. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terus melanjutkan perjalanan, hingga ketika beliau di 'Usfan, Bisyir bin Sufyan alka'bi memergoki beliau dan berujar "Hai Rasulullah, ini quraisy telah mendengar berita keberangkatanmu dan mereka ikutsertakan wanita dan anak-anak, baik yang masih kecil atau dewasa. Telah mereka pakai kulit macan loreng - kulit macan loreng mereka pakai sebagai symbol kebanggaan dan keberingasan, dan kesiapan matinya betul-betul serius--, mereka telah berjanji kepada Allah agar engkau tidak memasuki baitullah secara paksa. Disana telah ada Khalid bin Walid yang tiba di Kura'il ghamim. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kontan bersabda "Celaka quraisy, mereka telah tercabik-cabik oleh perang, apa beratnya sekiranya mereka tidak menghalang-halangi aku dan sahabatku, kalaulah mereka berhasil mengalahkanku, itu ambisi mereka, dan sekiranya Allah menjadikanku menang atas mereka, jumlah mereka banyak sekali. Kalaulah (keIslaman) itu tidak mereka kerjakan, musti mereka lakukan peperangan karena mereka juga mempunyai kekuatan. Quraisy, apa lagi keinginan mereka? Demi Allah, sungguh aku tidak akan berhenti memerangi mereka karena risalah Allah yang utuskan kepadaku hingga Allah memenangkannya atau tali kekang unta tinggal satu -maksudnya hingga binasa, sebab tali kekang hewan yang biasanya sepasang sangat jarang satunya putus selain karena pembunuhan atau peperangan--. Kemudian beliau perintahkan para sahabat hingga mereka menyusuri jalan jalur sebelah kanan antara dua rerimbunan pohon yang bisa menghantarkan mereka ke Tsaniyatul mirar dan Hudaibiyah di bawah Makkah. Kata Marwan atau Miswar, sahabat Nabi menyusuri jalan tersebut. Ketika pasukan berkuda quraisy melihat debu-debu para sahabat nabi menyelisihi jalur mereka, mereka kembali pulang menemui Quraisy. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terus berangkat hingga ketika beliau selesai menempuh Tsaniyyatul mirar, unta beliau menderum. Para sahabat berujar "Wah, unta Nabi rupanya mogok." Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab "Unta ini tidak mogok karena kemauannya sendiri, dan mogok bukanlah adat kebiasaannya, namun Dzat yang pernah menahan gajah (pasukan Abrahah) dari Makkah-lah yang menahannya. Demi Allah, tidaklah quraisy mengajakku hari ini kepada ajakan yang isinya memintaku untuk menyambung silatu rahim, selain akan aku penuhi. Dan beliau katakan kepada para sahabatnya "Silahkan kalian turun." Para sahabat berujar "Ya rasulullah, lembah yang dijadikan kawan-kawan untuk singgah ini tak ada sumber mata air." Rasulullah kemudian mencabut anak panah dari tabungnya, beliau berikan kepada salah seorang sahabatnya, lantas beliau singgah di sebuah sumur tua dari beberapa sumur tua yang ada. Beliau lemparkan anak panahnya ke dalam sumur tersebut hingga air memancar deras. Para sahabat minum dengan puas, untanya juga minum dengan puas, sehingga mereka jadikan tempat bermukim. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tenang, tak tahunya Budail bin Warqa' bersama rombongan bani khuza'ah datang dan Rasulullah berujar kepada mereka sebagaimana ucapannya kepada Busyair bin Abi Sofyan. Akhirnya mereka kembali ke quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, kalian tergesa-gesa menimpakan bahaya kepada Muhammad, sungguh Muhammad datang bukan untuk berperang, hanyasanya ia datang dalam rangka mengunjungi baitullah untuk menghormati haknya.Quraisy pun menuduh dengan tuduhan buruk kepada Budail bin Warqa' dan rombongannya ini. Kata Muhammad, alias Ibn ishaq, kata Azzuhri, Tradisi bani Khuza'ah ketika itu, mereka senantiasa membongkar keburukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, baik mereka yang muslim maupun yang musyrik, mereka tak pernah menyembunyikan sedikitpun berita yang ada pada diri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika di Makkah. Kata Quraisy, "Sekalipun ia datang untuk itu, demi Allah, selama-lamanya mereka tak bisa memasukinya secara paksa, dan jangan sampai bangsa arab berbicara mengenai hal itu!" Lantas quraisy mengutus Mikraz bin Hafs bin al-akhyaf salah seorang bani Amir bin Lu'ay. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkomentar "Yang ini laki-laki pengkhianat! Ketika Mikraz sampai ke Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyampaikan kepadanya sebagaimana yang telah beliau konsultasikan kepada para sahabatnya. Lantas Mikraz kembali ke Quraisy dan mengabari mereka segala yang diucapkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Miswar atau Marwan, Quraisy kemudian mengutus Alhilsa bin 'Alqamah Alkinani yang ketika itu adalah tokoh kabilah yang ikut bersekutu dengan quraisy. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkomentar: "Laki-laki ini dari sebuah kaum yang suka menyembah tuhan, tolong persiapkanlah hewan kurban yang bisa dilihatnya." Para sahabat pun mengumpulkan beberapa hewan kurban. Ketika Hilsa bin 'Alqamah melihat hewan kurban susul-menyusul berjalan menghadapnya dari lembah bagian lebarnya dan lengkap dengan kalung-kalungnya, --tradisi arab mengalungi hewan yang akan dijadikan kurban- dan hewan tersebut memakan tali kalungnya karena sekian lama tertahan ditempatnya, Hilsa langsung pulang dan tidak menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebagai penghormatan atas peristiwa yang dilihatnya sendiri. Dan ia katakan kepada quraisy "Wahai segenap quraisy, telah kulihat kejadian yang terlarang dihalang-halangi, yaitu hewan-hewan kurban lengkap dengan kalung-kalungnya, mereka memangsa tali-tali kalungnya karena sekian lama tertahan di tempatnya. Quraisy menjawab "Duduk engkau hai Hilsa, kau adalah manusia arab primitife yang tak kenal apa-apa." Quraisy kemudian mengutus 'Urwah bin mas'ud atstsaqafi. 'Urwah kemudian mengatakan "Hai segenap quraisy, telah kulihat segala yang kalian temui dari sahabat-sahabat yang kalian utus kepada Muhammad, yang membawa kata-kata menyakitkan dan penghinaan. Kalian telah sama-sama mengerti bahwa kalian adalah orang tua dan aku adalah anak kecil, dan telah kudengar utusan yang mewakili kalian. Maka aku kumpulkan siapapun yang menaatiku dari kaumku, kemudian aku datang hingga aku tolong kalian dengan pribadiku sendiri. Qurays menjawab "Engkau benar, engkau tak lagi tersanksikan lagi oleh kami-kami ini." Urwah spontan berangkat hingga menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Ia pun duduk di hadapannya dan berujar "Hai Muhammad, telah kau kumpulkan sekian banyak kabilah kemudian kau datangkan mereka kepada keluargamu untuk kau pecah belah. Ketahuilah bahwa quraisy telah berangkat membawa isteri-isteri dan anak-anak mereka, telah mereka pakai kulit-kulit harimau -ungkapan kesombongan bahwa mereka siap mati, menumpahkan darah, dan pantang mundur-mereka ikrarkan janji kepada Allah agar engkau tidak memasukinya secara paksa selama-lamanya. Demi Allah, sungguh seolah-olah aku bersama mereka akan kelihatan olehmu tinggal esok saja! Kata Marwan atau miswar, Abu Bakar ketika itu duduk di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar "Hisaplah kemaluan berhala Lattamu, apa mungkin kami kelihatan oleh berhalamu itu! (Perkataan ini Abu bakar ucapkan untuk menghina Urwah bin mas'ud). Urwah bertanya "Siapa ini hai Muhammad!"Itu Ibnu Abu Quhafah!" jawab Rasulullah. Urwah berujar "Kalaulah bukan karena budi baikmu kepadaku yang belum sempat saya balas, niscaya kubalas ucapan kotormu, namun cukuplah ucapan kotormu sekarang cukuplah sebagai pembalasan budi baikmu yang belum terbalaskan." Selanjutnya Urwah berusaha ingin menarik jenggot Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang ketika itu Mughirah bin Syu'bah berdiri diatas kepala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan berbaju besi yang menutup seluruh tubuhnya. Kata Marwan atau Miswar, Mughirah seketika itu juga memukul tangan 'Urwah bin mas'ud agar jangan sampai menarik jenggot Rasul. Mughirah katakan " Heih, tahan tanganmu dari jenggot Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, demi Allah, tanganmu tak bakalan bisa meraih jenggotnya! 'Urwah menjawab "Huss, alangkah jahat dan kasarnya engkau! Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun tersenyum. Urwah bertanya "Siapa ini ya Muhammad! Rasul menjawab "Ini anak saudaramu,. Mughirah bin Syu'bah. Kata 'Urwah " Pengkhianatan apa lagi ini, engkau tidak menghapus kesalahanmu masa lalu selain baru kemaren?! Kemudian Rasulullah sampaikan kepada 'Urwah bin mas'ud sebagaimana yang telah ia konsultasikan terlebih dahulu kepada para sahabatnya. Dan Rasul beritahukan bahwa beliau tidak berambisi berperang. Kata Marwan atau Miswar, kemudian Urwah tinggalkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan ia lihat perlakuan para sahabatnya terhadap beliau. Tidaklah Rasulullah berwudhu, selain para sahabatnya berebutan memperoleh sisa air wudhunya, dan tidaklah Rasulullah meludah selain mereka juga berebutan untuk memperoleh sisa ludahnya. Tidaklah rambut rasululah terjatuh selain mereka mengambilnya. Urwah kontan kembali menemui quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, aku pernah menemui Kisra dalam kerajaannya, dan juga pernah kudatangi Kaisar dan Najasyi dalam dua kerajaannya. Demi Allah, sama sekali belum pernah kulihat raja seorang pun yang seperti Muhammad di kalangan sahabat-shaabatnya. Telah kulihat sebuah kaum yang mereka tidak menyerahkannya kepada apapun selama-lamanya. Maka sekarang keluarkanlah saran dan ide kalian. Kata Marwan atau Miswar, sebelum itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah mengirim Khirasy bin Umayyah alkhuza'i ke Makkah dan beliau berikan kendaraan untanya yang seringkali dijuluki Tsa'lab. Ketika Khirasy bin Umayyah masuk Makkah, Quraisy membantai untanya dan ingin membantai Khirasy, namun sekutu-sekutu Quraisy mencegahnya hingga Khirasy datangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lantas Rasulullah panggil 'Umar untuk beliau utus ke Makkah. 'Umar menampik seraya mengatakan "Wahai Rasulullah, saya khawatir Quraisy akan mencelakai diriku, sementara disana tidak ada seorang pun dari bani Adi yang membelaku, dan semua quraisy tahu permusuhanku terhadapnya dan kekasaranku kepadanya, namun baiklah kutunjukkan kepadamu seseorang yang lebih kuat daripadaku, yaitu Usman bin Affan." Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam panggil Usman bin Affan, dan beliau utus ke Quraisy dengan misi memberitahu mereka bahwa kedatangan Nabi bukan untuk menyalakan perang, hanyasanya tujuannya sekedar mengunjungi baitullah, mengagungkan kehormatannya. Usman terus berangkat hingga beliau datangi Makkah, dan Usman dicegat oleh Abban bin Sa'id bin 'Ash. Usman turun dari untanya. Abban bin Sa'id menaikkan Usman keatas untanya, dan ia dudukkan didepannya sedang ia sendiri membonceng di belakangnya dan melindunginya, hingga 'Usman bisa menyampaikan surat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Usman terus berangkat hingga ia temui Abu Sofyan dan pejabat-pejabat elit quraisy. Ia sampaikan semua misi pengutusannya dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Mereka katakan kepada Usman "Kalaulah engkau berkenan, silahkan engkau thawaf di baitullah. Usman hanya menjawab "Saya tak akan melakukan thawaf sampai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan tawaf." Quraisy kemudian menahan Usman di baitullah, namun Rasulullah dan para sahabatnya keburu mendapat issue (alias hanya ghosip) bahwa Usman telah dibunuh. Kata Muhammad, telah menceritakan kepadaku Azzuhri, Quraisy mengutus Suhail bin Amru dan salah seorang bani 'Amir bin Lu'ay seraya mereka pesankan "Tolong kalian berdua datangilah Muhammad dan ajaklah untuk berdamai. Dan jangan sampai terjadi dalam perdamaiannya selain ia harus pulang untuk tahun ini, demi Allah, jangan sampai bangsa arab berujar bahwa Rasulullah bisa menemui kita secara paksa selama-lamanya! Suhail kemudian mendatangi Nabi, ketika Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Nabi berkomentar "Quraisy rupanya ingin berdamai ketika mengutus si laki-laki ini! Sesampai Suhail di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Suhail dan kawannya berbicara, mengajak diskusi yang sedemikian lama dan berlangsung alot hingga terjadi perdamaian diantara keduanya. Setelah terjadi titik kesepakatan dan hanya tinggal penulisan, Umar bin Khattab berlari dan ia datangi Abu bakar seraya berujar "Wahai Abu bakar, bukankah dia itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam? Bukankah kita muslimin? Bukankah mereka musyrikin? Abu bakar hanya menjawab "Benar." Kata Umar "Lantas karena alasan apa kita memberi kehinaan terhadap agama kita?!" Abu bakar menjawab "Wahai Umar, jagalah kayu tunggangannya sebagaimana apa adanya, karena saya bersaksi bahwa ia adalah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Umar "Kalau masalah bersaksi, aku juga bersaksi!." Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kemudian datang, lantas Umar menyatakan protesnya sevara vulgar "Wahai Rasulullah, bukankah kita muslimin dan mereka musyrikin?"Benar" Jawab Rasulullah." Lanjut Umar " lalu mengapa kita kita berikan kehinaan terhadap agama kita? Nabi hanya menjawab "Ingat, saya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sekali-kali aku tak bakalan menyelisihi perintah-Nya, dan sekali-kali Allah tak bakalan menelantarkan keadaanku." Kemudian hari Umar katakan, "Aku tidak berhenti melakukan puasa dan bersedekah, shalat dan membebaskan budak untuk menebus kesembronoanku terhadap Rasulullah, tepatnya karena ketakutanku terhadap ucapanku yang kuucapkan ketika itu, hingga aku berharap semua itu membawa kebaikan. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu memanggil Ali bin Abi Thalib dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam katakana "Coba kamu tulis Bismillaahirrohmaanirrohiim." Suhail memprotes seraya ia katakan "Saya tidak tahu kalimat ini, namun ucapkanlah Alloohumma." Rasulullah pun mengucapkan "Yah, tulis saja Bismikalloohumma, inilah perjanjian damai yang ditetapkan Rasulullah untuk Suhail bin Amru." Suhail protes lagi seraya mengatakan "Kalaulah aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, niscaya aku tidak akan memerangimu, namun tulis saja Ini perjanjian yang ditetapkan Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amru untuk menghentikan perang selama sepuluh tahun. Selama sepuluh tahun itu manusia aman dan satu sama lain saling menahan diri. Siapa saja yang menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dari sahabat Suhail dengan tanpa seijin walinya, maka Rasulullah wajib mengembalikan kepada mereka. Sebaliknya siapa saja yang menemui Quraisy dari sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Quraisy tak berkewajiban mengembalikan kepada mereka. Sesama kita (Quraisy dan muslimin) harus melupakan balas dendam yang terjadi masa lalu yang bisa menyulutkan perang, juga tidak ada pencurian, tak ada pengkhianatan. Dalam syarat mereka ketika penulisan dilangsungkan juga disetujui, siapa yang ingin memihak akad Muhammad dan janjinya, maka ia bersama Muhammad, dan barangsiapa memihak akad quraisy dan janji mereka, ia bersama quraisy. Serta merta Bani khuza'ah datang dan berujar "Kami memihak akad Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan janjinya." Sedang banu Bakar bergegas datang dan berujar "Adapun kami akan memihak akad quraisy dan janji mereka." Dan engkau (Muhammad) tidak berhak memasuki baitullah tahun ini, maka janganlah menemui kami (Quraisy Makkah), adapun tahun depan kami (Quraisy) mengosongkan Mekkah untuk anda (Muhammad) sehingga engkau bisa memasuki Makkah bersama sahabatmu dan tinggal disana selama tiga hari saja, engkau (Muhammad) boleh membawa senjata sebatas senjata pengendara, maksudnya selain pedang itupun harus disarungkan. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melangsungkan penulisan, tiba-tiba Abu jandal bin Suhail bin Amru datang dengan terantai besi, ia melarikan diri kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Marwan atau Miswar, sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelumnya keluar dengan | ahmad:18152 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Akhi bin Syihab] dari [pamannya] ia berkata, [Urwah bin Zubair] telah berdalih bahwa [Marwan] dan [Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika utusan Hawazin mendatanginya dalam keadaan telah memeluk Islam. Kemudian mereka meminta agar harta dan para tawanan (wanita dan anak-anak) mereka dibebaskan dan dikembalikan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Kalau aku, terserah pendapat kalian. perkataan yang paling aku sukai adalah perkataan yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, imma As Sabyu (tawanan para wanita dan anak-anak) ataukah harta. Dan saya tidak memaksa (kalian untuk memutuskannya) dengan segera." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi waktu kepada mereka selama sepuluh malam lebih saat beliau kembali dari Tha`if. Ketika telah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak ridla kecuali salah satu dari dua hal itu, mereka pun berkata, "Kami lebih memilih para tawanan wanita dan anak-anak kami (untuk dikembalikan)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan kaum muslimin, beliau memuji Allah 'azza wajalla dengan pujian yang memang layak untuk-Nya. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya saudara kalian telah datang dengan bertaubat. Dan saya berpendapat untuk mengembalikan para tawanan wanita dan anak-anak kepada mereka. karena itu, siapa diantara kalian yang merelakan hal itu, maka hendaklah ia melakukannya. Dan siapa di antara kalian yang lebih memilih untuk mengambil bagiannya dari Fai` yang telah diberikan Allah, hendaknya ia juga melakukannya." Kemudian kaum muslimin pun berkata, "Kami telah merelakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak tahu, siapa di antara kalian yang merelakannya dan siapa pula yang tidak merelakannya. Karena itu, pulanglah kalian hingga orang-orang 'arif kalian menyerahkan urusan itu kepada kami." Maka kaum muslimin pun berkumpul dan bermusyawarah dengan orang-orang arif mereka. setelah itu, mereka kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau bahwa mereka telah merelakan dan mengizinkannya. Inilah yang sampai padaku mengenai tawanan wanita dan anak-anak Hawazin. | ahmad:18156 |
(Imam Ahmad) Berkata, Saya telah membacakan kepada [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Ali bin Yahya Az Zuraqi] dari [ayahnya] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] ia berkata; Pada suatu hari, kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari ruku' dan membaca, "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memujinya)." Tiba-tiba seorang laki-laki menyahut di belakangnya, "RABBANAA LAKAL HAMDU KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIH (Ya Rabb kami, bagi-Mu segala pujian yang baik dan banyak, serta mengandung keberkahan)." Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau bertanya: "Siapa yang berkata-kata tadi?" laki-laki itu pun menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungghnya saya telah melihat tiga puluh lebih Malaikat yang saling berlomba, siapa di antara mereka yang menulisnya pertama kali." | ahmad:18226 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abuz Zinad] dari [bapaknya] ia berkata, telah mengabarkan kepadaku seorang laki-laki yang biasa dipanggil [Rabi'ah bin Abbad] dari Bani Ad Dil dan ia adalah seorang yang telah mengenyam masa jahiliyah, ia berkata; Saat masih Jahiliyah, saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di pasar Dzul Majaz. Saat itu, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusian, ucapkanlah, 'LAA ILAAHA ILLALLAH, niscaya kalian akan selamat." Maka orang-orang pun mengerumuninya, sementara di belakangnya ada seorang laki-laki yang berwajah tampan, bermata juling dan rambut terjalin dua bagian, si laki-laki berkata, "Dia adalah seorang yang murtad (keluar dari agama nenek moyangnya) dan pendusta." Laki-laki itu selalu mengikutinya kemana pun beliau pergi. Maka saya pun menanyakan siapa lelaki itu, mereka pun menurutkan nasab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Laki-laki ini adalah pamannya, yakni Abu Lahab. Telah menceritakan kepada kami [Suraij] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zinad] dari [bapaknya] dari [Rabi'ah bin Abbad Ad Du`ali] ia adalah seorang yang mengenyam masa jahiliyah dan kemudian memeluk Islam. Ia berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian ia pun menyebutkan hadits. Rabi'ah berkata; Saya bertanya, "Siapakah orang ini?" ia menjawab, "Ia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib." Ia pun menyebutkan tentang kenabian. Kemudian saya bertanya lagi, "Siapakah orang yang selalu mendustakannya ini?" mereka menjawab, "Orang ini adalah pamannya, yakni Abu Lahab." Abu Zinad berkata; Saya berkata kepada Rabi'ah bin Abbad, "Sesungguhnya pada hari itu kamu masih kecil." Ia menjawab, "Tidak, demi Allah. Pada hari itu saya telah mencapai masa aqil baligh. Saya benar-benar telah mampu membawa Qirbah (kantong kulit untuk menyimpan air)." | ahmad:18234 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Harmalah] dari [Yahya bin Hind] bahwa ia telah mendengar [Harmalah bin Amru] ia adalah Abu Abdurrahman, ia berkata; Saya ikut serta dalam haji wada' dengan membonceng di belakang pamanku, Sinan bin Sannah. Ketika kami melakukan wukuf di Arafah, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam salah satu dari dua jarinya di atas jari yang lain. Kemudian saya pun bertanya kepada pamanku, "Apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab; Beliau bersabda: "Lemparilah jumrah dengan menggunakan batu kerikil." | ahmad:18243 |
Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Al Ja'd] dari [Al Hasan bin Abdullah] bahwa [Amru bin Ubaid] telah menceritakan kepadanya, bahwa ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan bahu kambing, kemudian beliau berdiri dan berkumur-kumur lalu shalat dengan tidak berwudlu lagi. | ahmad:18273 |
Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abdullah bin Isa] dari [Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abu Laila] bahwa ia pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, beliau sedang menggendong Hasan atau Husain -Zuhari ragu-, lalu anak itu kencing hingga saya melihat air kencingnya mengalir di perut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membasahi kainnya. Kami pun segera melompat hendak mengambilnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkan anakku -atau- janganlah kalian mengagetkannya." Kemudian beliau meminta air, lalu menuangkan ke atasnya. Kemudian anak itu mengambil satu biji dari kurma sedekah dan memasukkan ke dalam mulutnya, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera menariknya kembali dari mulutnya. | ahmad:18278 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Abu Ma'mar] dan [Muhammad bin Hassan As Samti] mereka berkata, Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abis] dari [Abu Fazarah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] ia berkata; Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan i'tikaf di dalam Qubah yang terbuat dari daun kurma. | ahmad:18283 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubbab] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Azhar] ia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan di tengah-tengah manusia pada hari Hunain seraya menanyakan kediaman Khalid bin Al Walid. Kemudian didatangkanlah seorang peminum khamer (pemabuk), maka beliau pun memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk memukulinya dengan benda apa saja yang ada di tangan mereka." | ahmad:18296 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] bahwa ia mendengar [Abdurrahman bin Azhar] berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat perang Fathu Makkah. Dan saat itu saya masih anak muda belia. Beliau berjalan di tengah-tengah manusia seraya menanyakan kediaman Khalid bin Al Walid. Kemudian didatangkanlah seorang peminum khamer, dan beliau pun memerintahkannya (untuk menghukumnya). Maka mereka pun memukulinya dengan benda-benda yang ada pada tangan mereka. di antara mereka ada yang memukul dengan sendalnya, ada yang memukul dengan tongkat dan ada juga yang memukul dengan cambuk. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melemparinya dengan pasir. | ahmad:18297 |
Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Isa] Telah mengabarkan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] mengatakan, Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Azhar] mengatakan, Pernah kulihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada perang Hunain menerobos kerumunan para sahabat, rupanya beliau bertanya kemah Khalid bin alwalid. Lantas seorang pemabuk dikeler. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyuruh siapa saja yang disisinya untuk memukulinya dengan benda apa saja yang mereka punyai, dan beliau menaburinya dengan tanah. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Azhar Azzuhri] mengatakan, pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerobos kerumunan para shabaat bertanya persinggahan Khalid bin alwalid, lantas ia mengishakan. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Ibn Ishaq, dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah, maksudnya Ibnul Mubarak Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abi Khalid dari Qais bin Abi hazim dari Ashshunabihi mengatakan, kudengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " bersabda, lantas ia sebutkan. Sedang Yazid bin harun Assunabihi mengatakan dengan redaksi seorang dari Bajilah dari Ahmas. | ahmad:18304 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ayub] dari [Al Qasim Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata; Ketika Mu'adz sampai di negeri Yaman atau Syam, ia melihat orang-orang Nasrani sujud kepada para komandan dan ulamanya. Lalu terpikirkanlah di dalam hatinya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah lebih berhak. Maka ketika ia kembali, ia berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah melihat orang-orang sujud kepada para komandan dan para ulama mereka, lalu terpikirkanlah di dalam hatiku bahwa Anda adalah lebih berhak untuk dimuliakan." Maka beliau bersabda: "Sekiranya saya boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya saya akan memerintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya. Dan seorang wanita tidak akan memenuhi hak Allah 'azza wajalla atas dirinya sepenuhnya, kecuali ia memenuhi hak suaminya atas dirinya. Bahkan sekiranya suaminya meminta dirinya, sementara ia saat itu berada di atas pelana kendaraan, maka ia harus mentaatinya." Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qasim bin Auf] seorang laki-laki dari Kufah, yaitu Bani Murrah bin Hammam, dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata; ia mendatangi negeri Syam, lalu ia melihat orang-orang Nasrani. Ia pun menyebutkan maknanya. Hanya saja ia mengatakan; Saya berkata, "Untuk apa kalian berbuat seperti ini?" mereka menjawab, "Ini adalah bentuk penghormatan kepada para Nabi pada masa sebelum kami." Maka saya pun berkata, "Sesungguhnya kami lebih berhak untuk berbuat seperti ini kepada Nabi kami." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya mereka telah berdusta kepada Nabi-Nabi mereka, sebagaimana mereka telah merubah Kitab-Kitab mereka. sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menggantikan untuk kita sesuatu yang lebih baik dari itu, yaitu Salam, ucapan selamat bagi penghuni surga." | ahmad:18591 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] dan [Bahz], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid bin Hilal], dia berkata; 'Aku diberitahu oleh orang yang pernah mendengar [seorang Arab Badui] dia mengatakan; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang shalat.' Dia berkata lagi, 'Beliau kemudian mengangkat kepalanya dari rukuk lalu mengangkat kedua telapak tangannya hingga sejajar atau sampai kedua daun telinganya, seakan-akan seperti kipas." | ahmad:19201 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] dan [Bahz], keduanya berkata; telah telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid], dia berkata; 'Aku diberitahu oleh orang yang pernah mendengar [seorang Arab Badui] mengatakan; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang shalat dengan mengenakan sandal dari kulit sapi." Katanya lagi, "Beliau kemudian meludah ke kiri lalu menggosok tempat beliau meludah tadi dengan sandalnya." | ahmad:19202 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad]; telah telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Khadza`] dari [Yazid bin Syikhkhir] dari [Mutharrif bin Syikhkhir], dia berkata; "Seorang [Arab Badui] pernah mengabari kami, katanya, "Kulihat sandal Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam ada jahitannya." | ahmad:19203 |
Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin 'Amar], telah telah menceritakan kepada kami [Al Hirmaz bin Ziyad Al Bahili] berkata; 'Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam sedangkan ayahku memboncengkanku di belakangnya di atas keledai, ketika itu aku masih kecil dan aku sempat melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam berada diatas untanya Al Adlba' tengah berkhutbah di Mina.' | ahmad:19217 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Syaiban], telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab] dari [Hammad bin Abu Sulaiman Al Kufi] ia berkata; saya melihat Al Mughirah bin Abdullah telah mengganti giginya dengan emas, maka hal itu disebutkan kepada [Ibrahim], namun ia berkata; 'Tidak mengapa." Telah menceritakan kepada kami Abdulah Abu Abdurrahman, ia berkata; saya mendengar Ayahku berkata; "Telah datang suatu kaum dari ahli hadits kepada Abul Al Asyhab, mereka meminta izin menemuinya, setelah Abu Al Asyhab mengizinkannya, mereka bertanya; "Sampaikanlah hadits kepada kami!." Ia bekata; "Tanyakanlah!." Mereka menjawab; "Tidak ada sesuatu yang kami tanyakan padamu." putrinya yang berada di balik satir berkata; "Tanyakanlah kepadanya tentang hadits 'Arfajah bin As'ad yang hidungnya terluka dalam peristiwa Kulab." | ahmad:19395 |
Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin 'Amru Adh Dhabbi], telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hasyim yaitu Ibnul Barid] dari [Abu Bisyr Al Halabi] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Ayahnya] ia berkata; "Pernah hujan turun di hari Jum'at, maka Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya shalat Jum'at hari itu dikerjakan di persinggahan masing-masing." Telah menceritakan kepada kami Dawud bin 'Amru, telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Umar bin Jamil Al Jumahi ia berkata; saya pernah melihat 'Atha` dan Abu Mulaikah serta Ikrimah bin Khalid melempar jumrah sebelum fajar pada hari Idul Qurban, lantas ayahku berkata; "Wahai Abu Sulaiman, pada tahun berapakah anda mendengar dari Nafi' bin Umar?." Ia berkata; "Ketika terjadi peristiwa pembunuhan Husain di tahun seratus enam puluh sembilan." | ahmad:19399 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Humaid bin Hilal], ia berkata; saya mendengar [Mutharrif] menceritakan dari [seorang Arab badui] ia berkata; "Saya melihat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam mengenakan sandal yang ditambal (dijahit)." | ahmad:19434 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan padaku [Abdul Majid Abu 'Amru], telah menceritakan padaku [Al 'Adda` bin Khalid bin Haudzah], dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah berkhutbah di hadapan orang-orang pada hari Arafah di atas unta, beliau berdiri di atas dua pijakan kaki (pada pelana)." | ahmad:19446 |
Telah menceritakan kepada kami [Yunus], telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ibrahim Al Yasykuri], telah menceritakan kepada kami seorang guru besar dari bani 'Uqail yang disebut dengan [Abdul Majid Al 'Uqaili], ia berkata; kami bertolak untuk menunaikan haji di malam hari, lalu keluarlah Yazid bin Al Muhallab -telah disebutkan sebelumnya kepada kami mengenai mata air di 'Aliyah yang disebut dengan 'Zujaij'- ketika kami selesai dari manasik, kami mendatangi 'Zujaij', hingga ketika sampai kami beristirahat, sedang aku berjalan-jalan hingga mendapati suatu mata air, ternyata di sana terdapat beberapa orang tua yang tengah berbincang-bincang. kami berkata; 'Orang inikah yang telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dimanakah rumahnya?, mereka menjawab; 'Ya, dia telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan itu rumahnya. Akupun beranjak menuju rumahnya hingga sampai di depan pintu, kami memberi salam. Setelah ia mempersilahkan kami masuk, ternyata ada seorang syaikh tergolek di pembaringan, ia biasa dikenal dengan [Al 'Adda` bin Khalid Al Kilabi], aku lalu bertanya; 'Engkaukah yang telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?.' Ia menjawab; 'Ya, kalaulah bukan malam hari, aku akan membacakan padamu hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebenarnya kalian ini siapa?.' Kami menjawab; 'Kami dari penduduk Bashrah.' Syaikh itu berkata; 'Selamat datang buat kalian, apa yang dikerjakan Yazid bin Muhallab?.' Aku menjawab; 'Ia menyeru kitabullah Tabaraka wa Ta'ala dan sunah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ' Syaikh itu berkata; 'Sejauh mana ia menyampaikan hal itu? Sejauh mana ia menyampaikan hal itu?.' Aku berkata; 'Mari kita ikut mereka, ikut mereka yaitu penduduk Syam atau Yazid.' Syaikh itu berkata; 'Kalau kalian bergaul dengannya, maka kalian akan beruntung dan dapat petunjuk, kalau kalian bergaul denganya, maka kalian akan beruntung dan mendapat petunjuk, ' -Aku tidak mengerti kecuali ia mengulangi perkataan tersebut hingga tiga kali- (syaikh itu melanjutkan); "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di hari Arafah, beliau berdiri di atas dua pikakan kaki (di atas pelananya) sambil berseru dengan suara yang keras: 'Wahai sekailan manusia, hari apakah ini?.' Mereka menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.' Kemudian beliau bertanya: 'Bulan apakah ini?.' Mereka menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya yang tahu.' Beliau bersabda: 'Dan negeri apakah ini?.' Mereka juga menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya yang tahu.' Beliau bersabda: 'Sekarang Ini adalah hari haram kalian, bulan haram kalian dan negeri haram kalian, sesungguhnya darah kalian, harta kalian, adalah haram sebagaimana keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini dan di negeri kalian ini, sampai kalian menemui Rabb kalian Tabraka wa Ta'ala, kemduian Dia akan menanyai kalian tentang amalan-amalan kalian." Setelah itu Beliau mengangkat tangannya ke arah langit sambil bersabda: 'Ya Allah, saksikanlah atas mereka?, Ya Allah saksikanlah atas mereka!." Beliau mengulang-ulanginya hingga aku tidak tahu berapa kali beliau mengulanginya. | ahmad:19447 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] dari [Nashr bin 'Ashim] dari [Malik bin Huwairits] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengangkat kedua tangannya ketika memulai shalat, ketika ruku dan bangkit dari ruku' hingga sejajar dengan kedua daun telinga beliau." | ahmad:19629 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami [Dzayyal bin Ubaid bin Handzalah] ia berkata; saya mendengar [Hadzalah bin Hidzyam] kakekku, bahwa kakeknya yaitu Hanifah berkata kepada Hidzyam; "Kumpulkan kepadaku anak-anakku, karena aku ingin berwasiat!." Lalu dia mengumpulkan mereka, kemudian Hanifah berkata; "Sesungguhnya yang pertama kali aku wasiatkan untuk anak yatim yang menjadi tanggunganku adalah seratus ekor unta, yang pada masa Jahiliyah kami menamakannya dengan "Al Muthayyabah." kemudian Hidzyam berkata; "Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar anak-anakmu mengatakan; "Hanyasannya kami mengakui ini di sisi ayah kami, bila ia meninggal kami akan kembali (mengambil seratus unta)." Ia berkata; "Dan antara aku dan kalian ada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam (sebagai saksi)." Judzyam berkata; "Kami ridha." Setelah itu Hidzyam, Hanifah dan Handzalah bersama dengan seorang anak yang membonceng kendaraan Hidzyam beranjak pergi, hingga ketika mereka menjumpai Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, mereka memberi salam dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Ada apa denganmu wahai Abu Hidzyam?." Abu Hidzam berkata; "Ini." Sambil menepuk paha Hidzyam dengan tangannya. Ia berkata; "Aku takut bila aku tua nanti atau kematian menjemputku, aku telah berwasiat dan aku telah mengatakan bahwa wasiat yang pertama aku sampaikan pada anak yatimku dengan memberikan seratus unta yang aku miliki, yang di masa jahiliyah kami menyebutnya dengan "Al Muthayyibah." Maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam marah hingga kami melihat kemarahan di wajah beliau, beliau lalu duduk sambil bertumpu pada lututnya seraya bersabda: "Tidak, tidak, tidak, sedekah itu hanya seperlima, kalau tidak maka sepersepuluh, kalau tidak maka seperlima belas, kalau tidak maka seperduapuluh, kalau tidak maka seperdua puluh lima, kalau tidak maka sepertiga puluh, kalau tidak maka seper tiga puluh lima, dan bila hartanya banyak maka seperempat puluh." Lalu aku menitipkan kepada mereka dan aku berikan tongkat untuk memukul unta kepada si yatim. Lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Alangkah besar tongkat anak yatim ini." Handzalah berkata; "Lalu aku mendekati Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan mengadu; "Sungguh aku punya banyak anak yang sudah dewasa dan selainnya dan mereka juga punya anak-anak mereka, maka berdo'alah pada Allah untuknya!." Maka beliau mengusap kepalanya dan bersabda: "Barakallah fiik au burika fiihi (semoga Allah memberi keberkahan padamu atau diberkai padanya." [Dzayyal] berkata; "Aku telah melihat [Handzalah] didatangkan seseorang yang wajahnya bengkak atau bintang yang susunya bengkak, lalu ia meludahi kedua tangannya dan berkata; "Bismillah (dengan menyebut nama Allah) dan meletakkan tangannya di atas kepala orang atau binatang yang bengkak, dan mengucapkan sambil meletakkan tangannya persis di tempat tangan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dahulu meletakkan, lalu beliau mengusapnya. Dzayyal berkata; "Maka bengkaknya pun sembuh." | ahmad:19744 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Daud bin Abu Hind] dari seorang lelaki penduduk Syam yang biasa dipanggil dengan [Ammar] dia berkata; selama setahun, kami terbiasa tak ada masalah kemudian kami merasa gersang, sedangkan di antara kami ada seorang [syeikh] dari Khats'am, ketika disebut nama Al Hajjaj, serta merta dia mencelanya, maka aku bertanya kepadanya; "Kenapa kamu mencelanya, padahal dia memerangi orang-orang Irak dalam rangka taat kepada Amirul Mukminin?." Syaikh itu menjawab; "Sungguh dialah yang telah mengkafirkan mereka, lalu dia berkata; "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Akan terjadi lima fitnah pada umat ini, yang empat telah terjadi dan yang tersisa satu lagi yaitu Ash Shailam (perpecahan yang hebat), dan akan terjadi pada kalian wahai penduduk Syam, jika kamu menjumpainya, sementara dirimu dapat menjadi batu, lebih baik menjadi batu dan janganlah kamu bergabung dengan salah satu dari dua golongan, ketahuilah ambilah nafkahmu di bumi." Hammad berkata;; "Janganlah kamu menjadi." Dan telah menceritakan kepada kami Hammad sebelum ini, aku berkata; "Apakah kamu mendengarnya dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam?." dia menjawab; "ya." Aku berkata; "Semoga Allah merahmatimu, kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu pernah melihat Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam sehingga aku bisa bertanya banyak hal kepadamu." | ahmad:19775 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], dia berkata; aku mendengar [seorang syaikh] dari bani Qais yang bercerita dari [Ayahnya] bahwa dia berkata; Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam datang kepada kami, sementara kami hanya memiliki seekor unta muda yang payah dan tidak termanfaatkan, dia berkata; "Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mendekatinya lalu mengusap susunya, menampung dan memerahnya, ketika ayahku wafat, beliau datang sementara aku tengah mengencangkan kafannya, aku mengambil duri pohon kurma yang aku gunakan sebagai pengencang kafan, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menyiksa bapakmu dengan duri kurma!." [Hammad] berkata (dalam riwayat); "Beliau mengatakannya hingga tiga kali, " dia berkata; "Kemudian beliau membuka bagian dadanya dan membuang duri kurma, dan meludahi dadanya, sehingga aku melihat tetesan ludah beliau di atas dada ayahku." | ahmad:19777 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] dan [Aswad bin Amir], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, aku menemui dan makan dan minum bersamanya dari makanan dan minuman beliau, lalu aku melihat khatam (tanda) kenabiannya." [Hasyim] mengatakan; "yaitu di pundaknya atas sebelah kiri seperti gumpalan tahi lalat layaknya daging tumbuh." | ahmad:19852 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Hasan] dari [Utay] dari [Ubay bin Ka'b] berkata, "Pernah kulihat seseorang telanjur membanggakan diri dengan kebanggaan jahiliyah pada Ubbay bin Ka'b. Ia membangga-banggakan ayahnya. Hanya sesaat kemudian ia menggigit (menahan, menyembunyikan) kebanggaan itu dan tidak menyatakannya secara vulgar (terang-terangan). Laki-laki itu (menyatakan keinsafannya) seraya berkata kepada mereka 'Ketahuilah, saya sebenarnya juga sependapat dengan kalian, saya tak bisa apa-apa, hanya telah kudengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membangga-banggakan diri dengan kebanggaan jahiliyah, tolong gigitlah (tahanlah) dan jangan (diterus-teruskan hingga) dinyatakan secara vulgar (terang-terangan)." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Auf] dari [Hasan] dari [Utay] dari [Ubay] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu." Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Hasan] dari [Utay], bahwa seseorang yang membanggakan nasabnya seperti perbuatan orang-orang Jahiliyah…lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits tersebut." [Ubay] berkata, "Jika ada seorang laki-laki membangga-banggakan nasabnya secara jahiliyah maka kami diperintahkan untuk menahan (dari membangga-banggakan) dengan menjelekkan bapaknya tanpa dengan cara yang vulgar." Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah]. Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Hasan] dari [Utay] berkata, [Ubay] berkata, "Kami diperintah jika seseorang yang membanggakan keturunannya…lalu ia menyebutkan hadits tersebut." | ahmad:20285 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hudbah binKhalid] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Humaid] dari [Hasan] dari [Utai] dia berkata, "Aku pernah melihat seorang lelaki tua di Madinah sedang berbicara, maka aku bertanya kepada orang-orang tentang siapa dia. Mereka lantas menjawab, "Ini adalah [Ubay bin Ka'b]." Lalu ia berkata, "Sesungguhnya Adam 'Alaihis Salam ketika ajalnya tiba, dia berkata kepada anak-anakya, "Wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari Surga." Mereka kemudian pergi memintakan buah untuk Adam, lalu para Malaikat menyambut mereka dengan membawa kain kafannya (Adam) dan keranda, sementara mereka (anak-anak Adam) membawa kapak, sekop dan keranjang buah. Para Malaikat lantas bertanya kepada mereka, "Wahai Bani Adam apa yang kalian inginkan dan kalian minta?, Atau dalam riwayat lain, "Apa yang kalian inginkan dan hendak ke mana kalian pergi?" Mereka menjawab, "Bapak kami sakit dan menginginkan buah Surga." Para Malaikat menjawab, "Kembalilah! Sungguh telah ditetapkan keputusan untuk bapak kalian (kematian)." Mereka pun kembali. Ketika Hawa' melihat para malaikat dan ia tahu siapa mereka, maka ia kembali kepada Adam untuk menjaganya. Kemudian Adam berkata kepada Hawa`, "Menyingkirlah kamu dariku, hanyasannya aku telah diberi dari sisimu, maka biarkan yang berada di antara aku dan para Malaikat adalah Rabbku Tabaaraka Wa Ta'ala. Maka para Malaikat pun mencabut nyawanya, memandikan, mengkafani, membuatkannya lubang dan lahat untuknya, serta menshalatinya. Kemudian mereka masuk ke dalam makamnya dan meletakkan Adam ke dalam kuburnya, mereka letakkan batu bata di atasnya kemudian mereka keluar dari dalam makamnya. Setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah seraya berkata, "Wahai anak Adam ini adalah sunnah kalian." | ahmad:20288 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata, "Ketika kami berbaris untuk shalat zhuhur atau ashar di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami melihat beliau meraih sesuatu di hadapannya untuk beliau ambil padahal sedang dalam shalat, kemudian beliau meraihnya lagi untuk beliau ambil namun kemudian terhalang sesuatu, lalu beliau mundur ke belakang dan kami pun mundur ke belakang, kemudian beliau mundur untuk yang kedua kalinya dan kamipun mundur. Setelah salam Ubay? radliallahu 'anhu bertanya, "Wahai Rasulullah, hari ini kami melihat engkau melakukan sesuatu dalam shalat yang sebelumnya tidak pernah engkau lakukan?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya telah ditampakkan kepadaku Surga beserta isinya berupa bunga bunga, kemudian aku memetik setangkai dari pohon anggur untuk aku berikan kepada kalian yang seandainya aku dapat mengambilnya pasti akan dapat dimakan oleh siapa saja yang ada di antara langit dan bumi dan tidak akan berkurang. Namun aku terhalang darinya, kemudian ditampakkan kepadaku Neraka dan ketika aku mendapatkan panas sinarnya aku mundur ke belakang, dan kebanyakan orang yang aku lihat di dalamnya adalah para wanita yang jika di percaya (tentang rahasia) mereka justru menyebarkannya, dan jika bertanya mereka memaksa dengan bersikeras." Bapakku berkata, " [Zakaria bin Adi] menyebutkan dalam riwayat yang lain: "Memaksa sedang jika diberi mereka tidak bersyukur. Aku (Rasulullah) juga melihat Luhai bin Amru menjulurkan lambungnya, dan orang yang paling mirip dengan dia dari yang pernah aku lihat adalah Ma'bad bin Aktsam." Ma'bad pun berkata, "Wahai Rasulullah, aku takut menyerupainya sebab ia adalah seorang bapak." Nabi menjawab: "Tidak, karena kamu adalah seorang yang mukmin sedangkan dia adalah kafir dan dia adalah orang yang pertama kali mengumpulkan orang-orang arab untuk menyembah patung." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] dari [Thufail bin Ubay] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang serupa." | ahmad:20297 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] dan [Wahab bin Jarir] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] berkata, Aku mendengar [Iyas bin Qatadah] menceritakan dari [Qais bin Ubad] dia berkata, "Aku datang ke Madinah untuk bertemu para sahabat Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang aku temui yang lebih aku cintai ketimbang [Ubay]. Kemudian ditegakkanlah shalat dan Umar keluar bersama para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku lalu berdiri di barisan pertama. Namun kemudian datanglah seorang lelaki seraya memandang ke wajah orang-orang, dan dia (seperti telah) mengenal mereka semua selain aku, kemudian dia menggeserku dan berdiri di tempatku, maka aku tidak mengingat shalatku. Ketika selesai shalat dia berkata, "Wahai anakku, Allah tidak berbuat jahat padamu dan aku tidak datang kepadamu dengan ketidak-tahuan, akan tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepada kami: 'Jadilah kalian berada di barisan yang di belakangku!, ' dan sesungguhnya aku melihat ke wajah orang-orang dan aku mengenal mereka kecuali kamu." Kemudian dia (perawi) menceritakan, "Aku tidak melihat para lelaki yang merendah punggungnya dengan rendah melebihinya, orang itu pun berkata, "Aku mendengar beliau bersabda: "Binasalah ahlul 'Uqdah (orang yang memiliki perjanjian), demi Rabb pemilik Ka'bah, ketahuilah bukan kepada mereka aku kasihan akan tetapi aku kasihan kepada orang orang muslim yang binasa." Dan ternyata orang itu adalah Ubay." -Hadits ini adalah lafadz Sulaiman bin Daud-. | ahmad:20310 |
Ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Uqbah] ia berkata, Aku mendengar [Abu Nadlar] menceritakan dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam membuat sebuah kamar di masjid dengan tikar, beliau shalat di situ beberapa malam hingga manusia berkumpul. Pada suatu malam orang-orang tidak lagi mendengar suara beliau, lalu mereka menyangka bahwa beliau telah terlelap tidur. Kemudian salah seorang di antara mereka berteriak-teriak agar beliau terbangun dan menemui mereka. Maka beliau pun bersabda: "Kalian masih saja melakukan hal-hal yang aku takutkan hal itu akan diwajibkan atas kalian, sekiranya hal itu diwajibkan maka kalian tidak akan mampu. Wahai manusia, shalatlah di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat adalah yang di kerjakan di rumah kecuali shalat wajib." | ahmad:20600 |
Telah bercerita kepada kami [Affan] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ja'far Al Hathmi] dari [Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit] bahwa [ayahnya] berkata: Saya bermimpi bersujud diatas dahi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian saya memberitahukan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya ruh itu tidak bertemu dengan ruh." Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memasukkan wajah beliau ke baju beliau seperti ini lalu Umaroh meletakkan dahinya diatas dahi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam | ahmad:20861 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qabishah bin Al Hulb] dari [ayahnya], ia berkata; Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan beliau diatas tangan kiri saat shalat dan saya melihat beliau menoleh ke kanan dan ke kiri. | ahmad:20962 |
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Simak] dari [Qobishoh bin Hulb] dari [ayahnya], ia berkata; Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh ke kedua sisi beliau. | ahmad:20969 |
Pada tahun duaratus duapuluh delapan, telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] dari [Mu'adz bin Jabal]; bahwasanya saat ia kembali dari Yaman, ia berkata; Wahai Rasulullah! Saya melihat orang-orang di Yaman saling sujud satu sama lain, bolehkan kami bersujud pada baginda. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Andaikan aku memerintahkan manusia sujud kepada sesama manusia, pastilah aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] ia menceritakan dari [seorang Anshar] dari [Mu'adz bin Jabal], ia datang dari Yaman dan berkata; Wahai Rasulullah! Saya melihat orang-orang. Ia menyebutkan maknanya. | ahmad:20983 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah bercerita kepada kami [Isma'il] telah bercerita kepadaku [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr] berkata; Seseorang mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata; Aku sengaja melambatkan diri pada shalat shubuh karena si fulan yang memperlama shalatnya bersama kami. Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam begitu marah seperti saat itu, beliau bersabda; "Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya diantara kalian ada yang menyusahkan. Siapa saja diantara kalian yang mengimami shalat hendaklah mempercepat karena diantara mereka ada yang lemah, tua dan punya keperluan." | ahmad:21312 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Al Judi] dari [Balj] dari [Abu Syaibah Al Mahri] -ahli ceramah di Kostantinopel- berkata; Dikatakan kepada [Tsauban]; Ceritakan kepada kami dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Ia berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam muntah lalu beliau berbuka. | ahmad:21338 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Asy Sya'bi] dari [Ri'yah As Suhaimi] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengirim surat padanya dalam kulit merah, ia mengambil surat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam kemudian dipakai untuk menambal gayungnya. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengirim tentara sariyah (ekspedisi militer yang tanpa diikutsertai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam), Tidaklah mereka meninggalkan angin, ternak, keluarga dan hartanya, melainkan mereka pasti mengambilnya. Ri'yah melarikan diri dengan telanjang mengendarai kuda miliknya yang tidak ada pelananya hingga tiba di hadapan putrinya yang sudah memiliki suami di Bani Hilal, putrinya sudah masuk Islam dan keluarganya juga. Majelis kaum diselenggarakan di halaman rumahnya. Ia berputar keliling hingga masuk ke rumah putrinya dari belakang. Saat purinya melihatnya, ia memberinya baju. Putrinya berkata; Ada apa denganmu? Ia menjawab; Semua keburukan menimpa ayahmu. Aku tidak ditinggali angin, binatang ternak, keluarga dan harta, semuanya diambil. Putrinya berkata; 'Kau diseru untuk masuk Islam? Ia balik bertanya; Mana suamimu? Putrinya menjawab; Sedang mengurus unta. Lalu Ri'yah mendatangi suami putrinya, suami putrinya bertanya; Ada apa denganmu? Ri'yah menjawab; Semua keburukan menimpaku. Aku tidak ditinggali angin, binatang ternak, keluarga dan harta, semuanya diambil dan aku menginginkan Muhammad, aku akan bergegas menemuinya sebelum membagi-bagikan keluarga dan hartaku. suami putrinya berkata; Ambillah kendaraanku sebagai gantinya. Ri'yah berkata; Aku tidak membutuhkannya. suami putrinya mengambil perbekalan dan membekalinya dengan sekantong air, ia mengenakan baju yang bila wajahnya ditutupi, pantatnya kelihatan dan bila pantatnya ditutupi, mukanya terlihat sementara ia tidak mau dikenali. Ia pergi hingga tiba di Madinah lalu mengikat tunggangannya kemudian mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saat itu beliau tengah shalat. Seusai Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam shalat fajar, Ri'yah berkata; Wahai Rasulullah! Bentangkan tanganmu, aku akan berbaiat pada baginda. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam membentangkan tangan beliau. Saat Ri'yah hendak memukul tangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam meraihnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam melakukan hal itu sebanyak tiga kali. Pada kali ketiganya Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Siapa kamu?" ia menjawab; Ri'yah As Suhaimi. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam meraih lengan atasnya dan mengangkatnya lalu bersabda; "Hai sekalian kaum muslimin! Ini Ri'yah As Suhaimi yang saya kirimi surat lalu suratku dipakai untuk menambal gayungnya." Ri'yah pun menunduk-nunduk pada beliau dan berkata; wahai Rasulullah! Keluarga dan hartaku. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Harta sudah dibagi, sementara keluargamu, siapa yang bisa kau kenali dari mereka?" ia keluar, ternyata putranya telah mengenali kendaraannya, ia tengah berdiri didekatnya ia lalu kembali menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ia berkata; Ini putraku. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Hai Bilal! Keluarlah bersamanya dan tanyakan siapa ayahnya, bila ia mengiyakan serahkan pada ayahnya." Bilal keluar menemuinya dan bertanya; Ini ayahmu? Ia menjawab; Ya. Kemudian Bilal kembali menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam dan berkata; Wahai Rasulullah! Aku tidak melihat seorang pun yang bersedih hati pada temannya. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Itulah kasarnya tabiat orang badui." | ahmad:21429 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin 'Amr bin Umaiyah Adh Dhamri] dari [ayahnya] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengusap bagian atas dua sepatunya dan tudung kepalanya. | ahmad:21444 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin 'Amr bin Umaiyah] dari [ayahnya] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengusap bagian atas dua sepatunya. | ahmad:21445 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih] berkata [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin 'Amr bin Umaiyah] bahwa [ayahnya] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam memotong ketiak kambing kemudian shalat diserukan, beliau melempar pisau dan tidak berwudhu. | ahmad:21446 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Syihab] dari [Ja'far bin 'Amr bin Umaiyah] dari [ayahnya] bahwa ia berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam memotong ketiak kambing kemudian shalat diserukan, beliau melempar pisau dan tidak berwudhu. | ahmad:21447 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari [Dhomroh bin Habib] bahwa [Ibnu Zughbi Al Iyadi] menceritakan kepadanya, ia berkata; ['Abdullah bin Hawalah Al Azdi] singgah ditempatku, ia berkata padaku; Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengutus kami ke seputar Madinah berjalan kaki untuk mencari harta rampasan perang. Kami kembali tanpa mendapatkan apa pun. Beliau melihat keletihan di wajah-wajah kami. Beliau berdiri menghampiri kami lalu bersabda; "Ya Allah! Janganlah Kau serahkan mereka padaku hingga aku lemah, janganlah mereka Engkau telantarkan hingga mereka lemah, jangan serahkan mereka pada orang-orang hingga mereka lebih mementingkan diri mereka sendiri." Selanjutnya Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Sesungguhnya Syam, Romawi dan Persia -atau Romawi dan Persia- akan ditaklukkan untuk kalian hingga salah seorang dari kalian memiliki unta sekian dan sekian, sapi sekian dan sekian dan kambing sekian dan sekian hingga salah satu diantara mereka diberi seratus dinar lalu ia memarahinya." Beliau meletakkan tangan beliau diatas kepalaku lalu bersabda; "Hai Ibnu Hawalah! Bila kau melihat khilafah turun ditanah suci maka telah dekatlah gempa bumi-gempa bumi, bencana, dan hal-hal besar, dan kiamat saat itu lebih dekat pada manusia melebihi tanganku ini dari kepalamu." | ahmad:21449 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari [Yunus bin Saif] dari [Al Harits bin Ghuthoif atau Ghuthoif bin Al Harits] berkata; Aku tidak melupakan hal-hal yang tidak aku lupakan, aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri beliau saat shalat. | ahmad:21459 |
Telah menceritakan kepada kami ['Arim] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya] telah menceritakan kepada kami [As Sumaith] dari [Abu As Sawwar] telah menceritakan kepadanya dari [pamannya], berkata; Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam diikuti oleh orang-orang lalu saya turut mengikuti mereka. Sekelompok kaum tiba-tiba datang, mereka berlari-lari kecil kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mendatangiku kemudian memukulku dengan tulang ekor, dahan, siwak atau suatu benda yang beliau bawa. Demi Allah pukulan itu tidak menyakitiku lalu aku bermalam atau berkata; Tidaklah Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam memukulku kecuali karena suatu hal yang diketahui Allah subhanahu wata'ala berkenaan denganku. Hatiku berkata aku harus mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam pagi nanti. Kemudian Jibril 'alaihissalam turun mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiWasallam dan berkata; 'Engkau adalah penggembala, janganlah kau mematahkan tanduk gembalaanmu.' Berkata Abu As Sawwar; Saat kami shalat shubuh -atau berkata; Dipagi harinya- Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Orang-orang mengikutiku dan aku tidak suka diikuti. Ya Allah! Orang yang aku pukul atau cela, jadikanlah itu sebagai penghapus dosanya dan sebagai pahala" -atau bersabda; Ampunan, rahmat, atau seperti yang beliau sabdakan. | ahmad:21472 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Utsman bin Abu Sulaiman] dan [Ibnu 'Ajlan] dari ['Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair] dari ['Amr bin Sulaim] dari [Abu Qatadah] berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mengimami orang dan beliau menggendong Umamah binti Abu Al 'Ash, bila ruku' beliau meletakkannya dan bila usia sujud beliau mengangkatnya. | ahmad:21493 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah menceritakan kepadaku [Husain bin Waqid] berkata: Aku mendengar [Abu Nuhaik] berkata: Aku mendengar [Abu Zaid 'Amru bin Akhthab] berkata: Aku melihat tanda di dua pundak Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seperti bentuk orang. Berkata Abu Nuhaik dengan tiga jarinya seperti ini kemudian aku mengusapnya dengan tanganku. | ahmad:21812 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepadaku [Manshur] dari [pamannya, Musafi'] dari [Shafiyyah binti Syaibah, Ummu Manshur] berkata; [Seorang wanita dari Bani Sulaim] yang melahirkan sebagaian besar penghuni kawasan kami memberitahuku, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengirim utusan menemui 'Utsman bin Thalhah -sesekali ia berkata; Ia tanya 'Utsman: Kenapa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam memanggilmu? Ia menjawab: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: " Aku melihat dua tanduk kambing saat aku memasuki baitullah tapi aku lupa menyuruhmu menutupinya, tutupilah kedua tanduk itu, karena tidak sepatutnya dibaitullah ada sesuatu yang mengalihkan perhatian orang shalat." Berkata Sufyan: Kedua tanduk kambing itu tetap berada dibaitullah hingga baitullah terbakar, kedua tanduk itu ikut terbakar. Inilah akhir hadits. | ahmad:22137 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan ['Abdur Rahman bin Mahdi] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dan [Za`idah] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari Al Hakam bin Sufyan atau [Sufyan bin Al Hakam] berkata ['Abdur Rahman] dalam haditsnya: Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam buang air kecil lalu berwudhu, beliau memercik-mercikkan air di kemaluan beliau. Berkata [Yahya] dalam haditsnya: Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam buang air kecil dan beliau memercik-mercikkan kemaluan beliau. | ahmad:22372 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari seseorang dari Tsaqif, [Al Hakam bin Sufyan] atau Sufyan bin Al Hakam berkata; Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam buang air kecil, beliau memercik-mercikkan kemaluan beliau. Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir Telah menceritakan kepada kami Syarik berkata; Aku bertanya pada keluarga Al Hakam bin Sufyan, mereka menyatakan bahwa Al Hakam tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam. Berkata Abu 'Abdur Rahman dan diriwayatkan oleh [Syu'bah] dan [Wuhaib] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] dari [ayahnya] bahwa ia melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Berkata [selain keduanya] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Al Hakam bin Sufyan] berkata; Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menyebutkannya. | ahmad:22373 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari seseorang dari Tsaqif, Al Hakam bin Sufyan atau [Sufyan bin Al Hakam] berkata; Aku melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam buang air kecil kemudian beliau memermeciki kemaluan beliau. | ahmad:22375 |
Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin 'Adi] telah mengkhabarkan kepada kami [Baqiyah] dari [Bahir bin Sa'ad] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Ayyub] berkata; Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam tiba di Madinah, kaum Anshar membuat undian siapa diantara mereka yang memberi tempat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam. Abu Ayyub mendapatkan undian lalu ia memberi tempat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam, bila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam diberi hadiah makanan, maka hadiah itu otomatis dihadiahkan kepada Abu Ayyub. Pada suatu hari Abu Ayyub masuk, ternyata disana ada piring yang ada bawang merahnya. Abu Ayyub bertanya: Apa ini? Mereka menjawab: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengirimnya. Kemudian Abu Ayyub mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam dan berkata; Wahai Rasulullah! Apa yang menghalangimu dari piring ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku lihat ada bawang merahnya." Berkata Abu Ayyub: Tidak halalkah bawang merah bagi kita? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Halal, makanlah, hanya karena ada sesuatu yang aku merasa terganggu dan kalian tidak merasakannya." Berkata [Haiwah] dalam riwayatnya: " Aku merasa terganggu, yang kalian tidak merasakannya." | ahmad:22408 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah mengkhabarkan kepadaku ['Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [Haritsah bin An Nu'man] berkata: Aku melintasi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau bersama Jibril 'alaihis Salam yang tengah duduk ditempat duduk, aku mengucapkan salam pada beliau kemudian aku menyingkat, saat aku kembali dan nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak pulang, beliau bersabda: "Apa kau lihat yang bersamaku tadi?" Haritsah menjawab: Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya dia adalah Jibril, ia menjawab salammu." | ahmad:22565 |
Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah bercerita kepadaku [Hajjaj bin Abu 'Utsman] telah bercerita kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] berkata: Saat kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang bersin, aku mengucapkan: YARHAMUKALLAAH, lalu orang-orang menatapku, aku berkata: Celaka aku, kenapa kalian menatapku. Mereka memukul-mukulkan tangan mereka ke lutut. Saat aku melihat mereka menyuruhku diam, aku pun diam, seusai shalat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memberi pelajaran yang paling indah yang belum pernah aku lihat sebelum dan sesudahnya, demi Allah beliau tidak membentakku, tidak mencelaku dan tidak memukulku, beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu kata-kata orang pun didalamnya, shalat hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran, " atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku berkata: Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang belum lama ini berada dimasa jahiliyah, Allah membawa Islam dan sebagaian dari kami ada kaum yang biasa mendatangi dukun. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Jangan kalian mendatangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang biasa merasa sial. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dihati mereka, karena itu jangan sekali-kali ia (kesialan) menghalangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang membuat garis. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dulu ada seorang nabi membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan garis nabi itu maka itu benar." | ahmad:22644 |
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), [Mu'awiyah bin Al Hakam] berkata, Aku shalat dibelakang Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallampada suatu hari, tiba-tiba seseorang bersin, aku mengucapkan: YARHAMUKALLAAH, lalu orang-orang menatapku, aku berkata: Celaka aku, kenapa kalian menatapku. Mereka memukul-mukulkan tangan mereka ke lutut. Saat aku melihat mereka menyuruhku diam, aku pun diam, seusai shalat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memanggilku, sungguh aku tidak pernah melihat seorang pengajar sebelum dan sesudahnya yang ajarannya paling bagus melebihi beliau, beliau tidak membentakku, tidak mencelaku dan tidak memukulku, beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu kata-kata orang pun didalamnya, shalat hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran, " atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ini ada tiga hadits yang diceritakannya kepadaku. Telah bercerita kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Aban bin Yazid Al Athar] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] telah bercerita kepada kami [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] ia menceritakan hadits sepertinya padaku, ia menambahkan dalam riwayatnya: "Sesungguhnya ia hanyalah tasbih, takbir, tahmid dan bacaan Al Quran" atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. | ahmad:22650 |
Telah bercerita kepada kami [Ishaq bin Yusuf] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad] dari [Qais bin 'Abbad] berkata; Aku berada di masjid lalu seseorang datang dan diwajahnya terdapat sisa kekhusyu'an, ia masuk lalu shalat dua rakaat ringan, orang-orang berkata: Orang itu termasuk penghuni surga. Saat ia keluar, aku mengikutinya hingga ia masuk rumah, aku masuk bersamanya lalu aku bercerita kepadanya, saat ia mendengar, aku berkata padanya: Saat kau masuk masjid, orang-orang berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata: Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui, aku akan menceritakan kepadaku, aku bermimpi sesuatu dimasa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallamlalu aku ceritakan mimpin itu pada beliau, aku bermimpi sepertinya aku berada ditaman hijau -berkata Ibnu 'Aun dalam riwayatnya: Ia menyebut hijaunya, luasnya dan di tengahnya ada tiang besi, bawahnya di bumi dan atasnya di langit, di atasnya ada tali lalu dikatakan kepadaku; Naiklah. Aku berkata: Aku tidak bisa. Lalu datanglah misnhaf -berkata Ibnu 'Aun: Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata: Naiklah. Aku pun naik hingga aku meraih tali, ia berkata: Berpeganganlah pada tali. Lalu aku terbangun dan tali itu ada ditanganku. Aku mendatangi nabi Shallalahu 'alaihi wa sallamkemudian aku ceritakan padanya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maksud tanam itu adalah Islam, tiang itu adalah tiang Islam sedangkan tali itu adalah tali yang erat, engkau berada dalam Islam hingga meninggal." Berkata Ibnu 'Aun dalam riwayatnya; Dia adalah ['Abdullah bin Salam]. | ahmad:22671 |
Telah bercerita kepada kami [Hasan bin Musa] dan [Affan] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Al Musayyib bin Rafi'] dari [Kharasyah bin Al Hurr] berkata; Aku datang ke Madinah lalu aku menghampiri seorang tua di masjid nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian orang tua lain datang dengan bertumpu pada tongkat miliknya, orang-orang berkata: Siapa yang ingin melihat salah seorang penghuni surga, silahkan lihat orang itu. Orang itu berdiri dibelakang tiang lalu shalat dua rakaat, aku menghampirinya lalu aku berkata: Sebagaian kaum berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata: Surga itu milik Allah 'azza wajalla, Ia memasukkan siapa saja yang dikehendaki ke sana, dulu aku pernah bermimpi dimasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku bermimpi sepertinya ada seseorang mendatangiku lalu berkata; Ayo pergi. Aku pergi bersamanya, ia menempuh jalan besar bersamaku, di sebelah kiriku terbentang jalan lalu aku ingin melaluinya, orang itu berkata: Kau tidak termasuk pengikut jalan itu. Kemudian terbentang jalan di sebelah kananku, aku menempuh jalan itu hingga tiba disebuah gunung curam, orang itu meraih tanganku lalu mendorongku ternyata aku telah berada dipuncaknya, aku tidak memegangi apa pun ternyata ada tiang dari besi, ujungnya ada untaian emas lalu aku meraihnya, orang itu mendorongku hingga aku meraih tali itu, orang itu berkata: Peganglah tali itu. Aku berkata: Ya. Orang itu mendorong tiang itu dengan kakinya lalu aku berpegangan pada tali itu. Aku kemudian menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mimpimu baik, jalan besar itu adalah padang mahsyar, jalan yang terbentang di sebelah kirimu adalah jalan penghuni neraka dan engkau bukan pengikutnya, sedangkan jalan yang terbentang di sebelah kananmu adalah jalan penghuni surga, gunung curam itu adalah tempat para syuhada`, tali yang kau pegang itu adalah tali Islam, peganglah tali itu hingga kau mati." Ia berkata: Aku berharap menjadi penghuni surga. Berkata Kharasyah; Ternyata orang itu adalah ['Abdullah bin Salam]. | ahmad:22674 |
Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Ma'ruf Al Makki] berkata; Aku mendengar [Abu Ath Thufail 'Amir bin Watsilah] berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu aku masih muda, beliau berthawaf di sekitar ka'bah diatas kendaraan beliau, beliau menyentuh hajar aswad dengan tongkat yang berkeluk. | ahmad:22682 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdush Shamad] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah bercerita kepada kami ['Ali bin Zaid] dari [Abu Ath Thufail] berkata: Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku bermimpi seperti yang dimimpikan orang tidur, sepertinya aku menarik sebidang tanah yang menghampiriku beserta kambing berwarna hitam dan kambing lusuh, lalu Abu Bakar datang dan menarik satu atau dua timba berisi air penuh, ia lemah menarik keduanya dan Allah mengampuninya lalu 'Umar datang dan menarik lalu ia beralih menghadap ke barat, ia memenuhi telaga dan memberi minum yang datang. Aku tidak melihat pemimpin yang lebih baik tarikannya seperti 'Umar, lalu aku mengartian kambing berwarna hitam sebagai bangsa arab dan kambing lusuh adalah bangsa ajam." | ahmad:22685 |
Telah bercerita kepada kami [Ya'mur bin Bisyr] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Al Mubarok] telah memberitakan kepada kami [Shafwan bin 'Amru] telah bercerita kepadaku ['Abdur Rahman bin Jubair bin Nufair] dari [ayahnya] berkata; Kami menemani [Al Miqdad bin Al Aswad] pada suatu hari lalu seseorang melewatinya, ia berkata; Alangkah beruntungnya dua mata yang pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami ingin melihat seperti yang engkau lihat, menyaksikan seperti yang kau saksikan. Al Miqdad dibuat marah lalu ia terkesima dengan kebaikan yang diucapkan lalu ia menghampirinya Al Miqdad, ia berkata: Apa gerangan yang membuat orang itu mengharapkan sesuatu yang telah terjadi yang telah disembunyikan Allah darinya, ia tidak tahu andai ia menyaksikan bagaimana bila ia ada disana, demi Allah, beberapa kaum yang ditelungkupkan Allah diatas hidung mereka di neraka jahanam pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak menerima seruan nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam dan tidak membenarkan beliau, kenapa kalian tidak memuji Allah Subhaanahu wa Ta'ala saat kalian lahir kalian hanya mengenal Rabb kalian dan membenarkan yang dibawa nabi kalian, kalian telah dilindungi dari bencana yang menimpa orang lain selain kalian. Demi Allah, Allah Subhaanahu wa Ta'ala mengutus nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam dalam kondisi yang sangat sulit untuk seorang nabi, disuatu masa dan kejahiliyahan, mereka tidak menilai agama lebih baik dari paganisme, beliau datang membawa al-Qur'an, dengannya beliau membedakan antara yang haq dan yang batil, membedakan antara orang tua dan anak hingga seseorang menilai orang tua, anak atau saudaranya sebagai orang kafir dan Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah membuka kunci hatinya untuk keimanan, ia tahu bila ia mati akan masuk neraka sehingga hatinya tidak tenang karena tahu orang tercintanya berada di neraka dan itulah yang difirmankan Allah 'azza wajalla: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Furqaan: 74) | ahmad:22693 |
Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ubaidah Al Walid bin Kamil] penduduk Himsh Al Bajali, telah bercerita kepadaku [Al Muhallab bin Hujr Al Bahrani] dari [Dluba'ah binti Al Miqdad bin Al Aswad] dari [ayahnya] ia berkata; Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap tiang, kayu atau pohon melainkan beliau memposisikannya di sebelah alis kanan dan kiri, beliau tidak bersandar padanya. | ahmad:22703 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdul Jabbar bin Muhammad Al Khaththabi] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Wahab] dari ['Amru bin Al Harits] bahwa [Bukair bin 'Abdullah] bercerita kepadanya dari [Al Hasan bin 'Ali bin Abu Rafi'] dari [ayahnya] dari kakeknya, Abu Rafi' berkata: Kaum Quraisy mengutusku untuk menemui nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam. Saat aku melihat nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam, Islam menghujam di hatiku, aku berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak akan kembali pada mereka. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku tidak mengingkari janji, aku tidak mengingkari kebaikan, kembalilah kepada mereka, bila dihatimu sekarang ada sesuatu, kembalilah." Berkata Bukair dan telah mengkhabarkan kepadaku Hasan bahwa Abu Rafi' adalah orang Qibti. | ahmad:22737 |
Telah bercerita kepada kami [Ya'qub] telah bercerita kepada kami [ayahku] dari ['Abdullah bin Ja'far] dari ['Abdul Wahid bin Abu 'Aun] dari [neneknya] dari [Ibnu Abi Hadrad Al Aslami] ia menyebutkan bahwa ia menikahi seorang wanita lalu mendatangi Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam untuk meminta bantuan membayar maharnya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berapa kau memberinya mahar?" ia menjawab: Duaratus dirham. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Andai kalian menciduk dirham-dirham dari lembah kalian ini niscaya milik kalian lebih banyak dari milik kami dan niscaya kau tidak memberimu. Ia berkata: Aku diam lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memanggilku kemudian beliau mengirimku untuk menemui tentara sariyah yang beliau kirim ke arah Najed. Beliau bersabda: "Temuilah tentara sariyah itu mudah-mudahan mereka mendapatkan sesuatu lalu aku akan memberimu harta rampasan perang." Berkata Ibnu Abi Hadrad: Kami pergi hingga tiba di Hadlir pada sore hari. Saat gelapnya malam berlalu, pemimpin kami mengutus kami dua orang-dua orang, kami mengepung kamp. Pemimpin kami berkata: Bila aku bertakbir dan menyerang, kalian harus bertakbir dan menyerang. Pemimpin kami berkata saat mengutus dua orang: Kalian jangan berpencar dan aku akan bertanya kepada salah seorang dari kalian berdua tentang kondisi temannya. Tapi aku tidak menemukannya didekatnya sementara mereka tidak serius mencari. Saat kami hendak menyerang, kami mendengar seseorang dari Hadlar berteriak: Wahai orang-orang Hadlar. Mereka merasa sial bahwa kami maju, pemimpin kami bertakbir dan menyerang, kami pun bertakbir dan menyerang. Berkata Ibnu Abi Hadrad: Seseorang melintasi kami dengan membawa pedang, aku mengikutinya lalu kawanku berkata: Pemimpin kita memerintahkan agar kita tidak teliti dalam mencari, karena itu kembalilah. Saat aku mengikutinya, ia berkata: Demi Allah, kau yang kembali atau aku yang kembali menemuinya dan aku akan memberitahukan padanya bahwa kau menyerang. Aku berkata: Demi Allah aku akan mengikutinya. Aku pun mengikuti orang itu hingga aku mendekatinya, aku melesakkan anak panah ke musuh lain lalu aku membunuhnya, orang yang aku ikuti melemparkan pedang ke arahku tapi meleset, aku ambil pedangnya lalu aku membunuhnya dan memotong kepalanya, kami mengikat unta dan kambing dalam jumlah besar. Kami pun kembali pulang. Dipagi harinya ternyata unta milikku dihela oleh unta lain yang ditunggangi oleh wanita muda yang cantik. Wanita itu menoleh ke belakang lalu bertakbir. Aku berkata: Kemana kau menoleh? Wanita itu menjawab: Ke seseorang yang demi Allah bila masih hidup akan menemani kalian. Aku kira orang yang dimaksud adalah temanku yang aku bunuh. Aku berkata: Demi Allah aku telah membunuhnya dan ini pedang miliknya. Pedang itu tergantung di pelana unta yang aku tunggangi sementara sarung pedang yang tergantung di pelana unta wanita itu kosong. Saat aku mengatakan hal itu pada wanita itu, wanita itu berkata: Tetaplah berada di tempatmu, angkatlah sarung pedang ini bila kau benar. Lalu aku mengambilnya dan mengangkatnya, ia lalu menutupnya. Saat melihatnya, wanita itu menangis. Kami tiba dihadapan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu beliau memberi sebagaian dari harta yang kami bawa itu. | ahmad:22757 |
Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin 'Ali Al Muqaddami] berkata: Aku mendengar [Hajjaj] bercerita dari [Makhlul] dari ['Abdur Rahman bin Muhairiz] berkata: Aku berkata kepada [Fadlalah bin 'Ubaid]: Bagaimana menurutmu, apakah mengalungkan tangan dileher seorang pencuri itu termasuk sunnah? Ia menjawab: Ya, dulu aku pernah melihat seorang pencuri dibawa ke hadapan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar tangannya diputus, setelah itu beliau memerintahkan agar tangannya dikalungkan di lehernya. Berkata Hajjaj: Fadlalah bin 'Ubaid termasuk salah seorang yang berbaiat Ridlwan dibawah pohon. Berkata Abu 'Abdur Rahman 'Abdullah bin Ahmad: Aku berkata kepada Yahya bin Ma'in: Aku mendengar sesuatu dari 'Umar bin 'Ali Al Muqaddami: Apa yang ia miliki? Aku Berkata: Hadits Fadlalah bin 'Ubaid Al Anshari tentang mengalungkan tangan. Ia: Tidak, 'Affan telah menceritakan kepada kami darinya Fadlalah bin 'Ubaid. | ahmad:22820 |
Ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim Alfadl bin Dukain] berkata; telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Abi Zaidah] dari [Al Firasy] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] berkata; " [Fatimah] datang dengan berjalan seperti jalannya Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun lantas menyambutnya: "Selamat datang putriku, " lalu beliau mendudukkannnya di samping kanan atau kiri beliau. Lantas beliau membisikkan sesuatu kepadanya, ia pun menangis. Beliau pun membisikkan kembali sesuatu kepadanya dan ia tertawa. Aku berkata; "Aku tidak melihat sesuatu seperti hari ini yang lebih membahagiakan daripada kesedihan." Aku bertanya; "Apa yang beliau sabdakan?" ia menjawab; "Aku tidak akan membeberkan rahasia Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam hingga Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam meninggal." Aku bertanya kepadanya; "Apa yang beliau katakan?" Ia menjawab; "Beliau mengatakan kepadaku: 'Sesungguhnya Jibril 'alaihissalam datang kepadaku, dulu ia membacakan Al Qur'an kepadaku sekali selama setahun, pada tahun itu ia membacakan kepadaku dua kali, dan aku tidak melihatnya kecuali ajalku akan segera datang. Engkau adalah ahli baitku yang pertama kali akan menyusulku, dan sebaik-baik orang yang terdahulu untuk mu adalah aku.' maka aku menangis karena itu. Kemudian beliau bersabda: 'Tidakkah engkau suka jika engkau menjadi pemimpin para wanita umat ini, atau ummul mukminin? ' maka aku tertawa karena itu." | ahmad:25209 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Khubab] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Dlamrah bin Habib] bahwa [Muhammad bin Abu Sufyan At Tsaqafi] menceritakan kepadanya, bahwa dirinya mendengar [Ummu Habibah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan tetap memakai pakaian yang dipakai waktu bersamaku." | ahmad:25536 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Simak] dari [Qabus bin Abu Al Mukhariq] dari [Ummi Fadll] dia berkata, "Aku melihat seakan-akan di rumahku ada bagian dari bagian tubuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sehingga aku pun menjadi cemas, aku lalu mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menyebutkan akan hal itu, beliau lalu bersabda: "Kabar baik, Fatimah akan melahirkan seorang anak, lalu kamu yang menanggungnya dengan susu anakmu, Qutsam." Ummu Fadll berkata, "kemudian Fatimah melahirkan Hasan, kemudian aku memberinya, aku susui hingga ia bergerak -menyampihnya-, setelah itu bayi tersebut aku bawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku dudukkan di pangkuannya. Namun anak itu kencing hingga aku pun memukul antara kedua pundaknya, maka beliau pun bersabda: "Bersikap lembutlah kepada anakku semoga Allah merahmatimu -atau, semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu-, kamu telah membuat cemas cucuku." Aku lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, lepaslah sarungmu dan pakailah kain yang lain hingga aku mencucinya, ' beliau bersabda: "Hanyasanya yang dicuci itu adalah dari kencing yang sudah dewasa, adapun anak kecil cukup dipercikkan saja." | ahmad:25641 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Shalih Abu Al Khalil] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Ummu Fadll] dia berkata, "Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya saya bermimpi bahwa di rumahku atau di kamarku ada bagian dari bagian tubuhmu?" Beliau bersabda: "Insyaallah Fatimah akan melahirkan seorang bayi (anak), kemudian kamu yang akan mengasuhnya." Lalu Fatimah melahirkan Hasan, lantas Fatimah pun menyerahkan bayi tersebut kepadanya, kemudian ia menyusuinya dengan susu Qutsam. Setelah itu aku bawa anak tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di hari berkunjungku, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambilnya dan meletakkannya di atas dada, anak itu lalu kencing di atas dada beliau sehingga kencingnya mengenai kain sarung beliau, maka saya memukul di antara pundaknya. Beliau pun bersabda: "Kamu telah menyakiti cucuku, semoga Allah memperbaiki dirimu." Atau, beliau berkata: "Semoga Allah merahmatimu." Saya pun berkata, "Lepaslah sarungmu hingga saya dapat mencucinya." Namun beliau bersabda: "Hanyasanya yang dicuci itu adalah dari kencing anak perempuan, adapun anak laki-laki cukup dipercikkan saja." | ahmad:25644 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Yazid bin Miqsam] berkata, telah menceritakan kepadaku bibiku [Sarah binti Miqsam] dari [Maimunah binti Kardam] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah dan beliau berada di atas untanya, sedangkan aku bersama ayahku. Pada tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat tongkat seperti tongkat seorang penulis. Aku lalu mendengar orang-orang mengatakan At thabtiyah (tongkat), lalu ayahku mendekati tongkat tersebut dan mengambilnya dengan kakinya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya (seakan setuju)." Maimunah berkata, "Maka aku tidak akan lupa apa yang aku lihat bahwa panjang jari telunjuk kakinya melebihi yang lain. Lalu ayahku berkata kepada beliau, "Sesungguhnya aku pernah bergabung dengan pasukan 'Itsron!" Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui akan pasukan itu." Thariq bin Muraqqa' berkata, "Siapakah yang mampu memberiku tombak maka ia akan memperoleh imbalan?" Ayah Maimunah berkata, 'Aku bertanya, 'Apa balasannya? ' Thariq menjawab, 'Aku akan menikahkannya dengan putri pertama yang aku miliki, " Ayahku berkata, 'Lalu aku memberikan tombakku, kemudian aku tinggalkan hingga isterinya melahirkan anak perempuan. Ketika anaknya sampai umur baligh aku mendatanginya dan berkata, 'Siapkan calom isteriku, ' namun Thariq berkata, 'Tidak, aku tidak akan menyiapkannya untukmu hingga kamu memberikan mahar kepadanya, ' maka aku bersumpah tidak akan melakukannya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita seperti apa dia?" dia (ayah Maimunah) menjawab, "Ia terlihat beruban." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Tinggalkan ia, karena ia tidak ada kebaikannya bagimu." Dia (ayah Maimunah) Berkata, "Hal itu membuatku lega, dan aku menunggunya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu berbuat dosa, dan temanmu itu tidak berdosa." Maimunah berkata, "Lalu ayahku berkata di tempat itu, "Aku bernadzar (janji) akan menyembelih beberapa kambing -perawi berkata; aku tidak mengetahui kecuali dia mengatakan; lima puluh ekor kambing- di atas Buwanah (tempat orang musyrik menyembelih). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah ia bermaksud menyembelih sesuatu pada berhala ini?" dia (ayah Maimunah) menjawab, "Tidak." Beliau lalu bersabda: "Laksanakanlah nadzar yang kau niatkan untuk Allah tersebut." Maimunah berkata, "Lalu ayahku mengumpulkan kambing-kambingnya dan mulai menyembelihnya, lalu seekor kambing terlepas darinya hingga ia pun mencarinya, kemudian dia berdoa, "Allahumma aufi 'anny binadzri (Ya Allah penuhilah dariku nadzarku) ', hingga menemukannya dan menyembelihnya." Telah menceritakan kepada kami [Abdus Shamad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid bin Dlabbah Atthaifi] berkata, "Bibiku yang bernama [Sarah binti Miqsam] menceritakan kepadaku dari bekas budaknya [Maimunah binti Kardam], bahwa saat bersama ayahnya ia meyebutkan bahwa ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas untanya dan di tangannya ada tongkat…lalu dia menyebutkan hadistnya." | ahmad:25818 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bin 'Amru bin Al Ahwash] dari [Ibunya] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jumrah Aqabah pada hari raya nahr (Idul Adlha) dari tengah lembah sembari bersabda: "Wahai sekalian manusia, janganlah sebagian kalian membunuh sebagian yang lain, jika kalian melempar Jumrah maka lemparlah dengan dan kerikil di antara dua jari." | ahmad:25881 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari ['Abdullah bin Abu Rafi'] dari [ayahnya] dia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adzan untuk shalat di telinganya Hasan sewaktu dia dilahirkan." | ahmad:25939 |
Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Yunus] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Laits] berkata, telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari [Manshur Al Kalbi] dari [Dihyah bin Khalifah], bahwa dia keluar dari desanya menuju tempat di dekat desa 'Uqbah pada bulan Ramadan, lalu dia dan orang-orang yang bersamanya berbuka, namun sebagian yang enggan untuk berbuka." Manshur berkata, "Ketika Dihyan kembali ke desanya, dia berkata, "Demi Allah, sungguh aku telah melihat hari dimana aku tidak pernah melihatnya, sebagian kaum telah membenci petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya, " dia mengatakan hal itu bagi yang berpuasa, lalu dia mengucapkan, "Ya Allah, genggamkanlah aku kepada-Mu." | ahmad:25972 |
Dan sekali waktu [Sufyan] berkata; telah menceritakan kepadaku [Katsir bin Katsir bin Al Mutthalib bin Abu Wada'ah] dari [orang] yang pernah mendengar [kakeknya] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di sisi pintu Bani Sahm sedangkan manusia lalu lalang di antara kedua tangannya, sementara antara beliau dengan Ka'bah tidak ada penghalang." | ahmad:25982 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] berkata, telah menceritakan kepadaku [Katsir bin Katsir] dari [ayahnya] dari [Al Mutthalib bin Abu Wada'ah] dia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam setelah selesai dari tujuh putaran, beliau menuju sisi Thawaf (Ka'bah) lalu mendirikan shalat dua rakaat, sedangkan antara beliau dengan Thawaf (Ka'bah) tidak ada seseorang (penghalang)." | ahmad:25984 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari ['Ikrimah bin Khalid] dari [Al Mutthalib bin Abu Wada'ah] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud dalam surat An Najm, dan orang-orang ikut bersujud bersama beliau, Al Mutthalib berkata, "Sedangkan aku tidak sujud bersama mereka, " dan dia (Al Mutthalib) pada saat itu masih musyrik." Al Mutthalib berkata, "Maka aku tidak lagi meninggalkan sujud di dalam (surat An Najm) selamanya." | ahmad:25986 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathn] berkata, Telah menceritakan kepada kami [Yunus] -yakni Ibnu Abu Ishaq- dari [Al 'Aizar bin Huraits] dari [Ummu Hushain Al Ahmasiyah] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu haji Wada', beliau berkhutbah di atas mimbar dengan mengenakan kain burdah yang beliau lilitkan dari bawah ketiaknya." Ummul Hushain berkata, "Aku lihat urat lengannya beliau bergetar, kemudian aku mendengar beliau bersabda: "Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah sekalipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habsyah yang pesek hidungnya, dengar dan taatlah selama dia menegakkan Kitabullah Azza Wa jalla di tengah-tengah kalian." | ahmad:25999 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al 'Aizar bin Huraits] berkata, aku mendengar [Ummu Hushain Al Ahmasiyah] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu Haji Wada' mengenekan selendang yang terbelih dari bawah ketiaknya, dan aku lihat urat lengannya yang besar bergetar, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan patuhlah meskipun kalian diperintah oleh seorang budak yang pesek batang hidungnya, selagi dia menegakkan kitabullah di antara kalian." | ahmad:26007 |
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mufadlal] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ishaq bin Ka'b bin 'Ujrah Al Anshari] dari bibinya [Zainab binti Ka'b] bahwa [Furai'ah binti Malik bin Sinan] saudarinya Abu Sa'id Al Khudri, bahwa dia telah menceritakan kepadanya, bahwa suaminya keluar untuk mencari budaknya, namun kemudian mereka membunuhnya dengan kapak. Kemudian saat berita duka itu datang ia berada di salah satu rumah orang-orang Anshar yang sangat jauh dari rumah keluarganya, sehingga ia tidak ingin saat iddah berada di rumah tersebut (rumah suami). Kemudian dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, saat berita kematian suamiku datang aku berada di salah satu rumah orang-orang Anshar, dan jauh dari rumah keluargaku. Suamiku meninggalkan aku di rumah yang bukan miliknya, dan ia juga tidak meninggalkan nafkah untukku, bahkan tidak ada yang bisa aku warisi dari hartanya. Bagaimana pendapat tuan jika aku pindah ke rumah saudara dan keluargaku, sehingga perkara semuanya mudah, dan itu lebih aku cintai?" kemudian beliau mengizinkan aku untuk tinggal bersama saudara dan keluargaku, akupun keluar dengan perasaan gembira. Sehingga ketika aku sampai di kamar atau di masjid, beliau memanggilku, atau menyuruh utusan untuk memanggilku, beliau bersabda kepadaku: "Bagaimana perasaanmu, " maka aku kembali menegaskan kepada beliau (tentang keinginanku) kepada beliau." Beliau kemudian bersabda: "Tinggallah kamu di tempat suamimu, sehingga selesai masa iddahmu." Furai'ah berkata, "Kemudian aku menunggu masa iddah di rumahnya selama empat bulan sepuluh hari." | ahmad:26097 |
Telah menceritakan kepada kami [Suraij] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Muammal] dari Umar bin Abdurrahman dari [Atha' bin Rabah] dari [Shafiyah binti Syaibah] dari [Habibah binti Abu Tajrah] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam thawaf antara Shafa dan Marwa, sedangkan orang-orang berada di samping kanan dan kirinya, dan Beliau berada di belakang mereka. Aku melihat beliau melakukan sa'i sambil melingkarkan kain ihramnya di kedua lututnya karena payahnya melaksanakan sa'i. Kemudian beliau berkata kepada para sahabatnya: "Lakukanlah sa'i karena Allah akan mencatat pahala sa'i kalian." | ahmad:26102 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id] dari [Abu Murrah] bekas budak Aqil, dari [Ummu Hani'] dia berkata, "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu berada di ujung kota Makkah, aku pun tidak menemukan beliau dan hanya menemukan Fatimah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu datang dengan bekas debu, lantas aku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah menanggung kedua saudara iparku, sedangkan anak laki-laki dari ibuku mengaku akan membunuh keduanya?" Beliau pun bersabda: "Sungguh, aku telah menjamin siapa saja yang kamu jamin." Kemudian beliau diberi air dalam bejana untuk mandi, dan sungguh aku melihat bekas adonan dalam bejana tersebut. Kemudian beliau berwudlu atau mandi -aku ragu-, kemudian beliau shalat fajar dengan berselimutkan kain." | ahmad:26112 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Nafi'] berkata, aku mendengar [Ibnu Abu Najih] menyebutkan dari [Mujahid] dari [Ummu Hani'] dia berkata, "Aku melihat di kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat empat jalinan rambut." | ahmad:26122 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Husain] dia mendengar [Syahr] berkata, aku mendengar dari [Asma' binti Yazid] salah seorang isteri bani Abdul Asyhal, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati kami yang sedang berkumpul bersama para wanita, kemudian beliau memberikan salam kepada kami seraya bersabda: "Jauhilah oleh kalian kufrul Muna'amin, " Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu kufrul Muna'amin?" beliau menjawab: "Mungkin salah seorang di antara kalian mengundur-undur masa perawannya di antara kedua orang tuanya, kemudian Allah memberinya seorang suami dan Allah beri rizki berupa harta dan anak. Kemudian ia marah dan pergi sambil berkata, 'Sungguh, sehari punaku tidak pernah melihatnya berbuat baik sama sekali." Dan sekali waktu ia menyebutkan, "Kebaikan sama sekali." | ahmad:26281 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] dia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abu Aisyah] berkata, Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] tentang firman Allah Ta'ala: (Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat ingin (menguasainya)." Berkata Ibnu 'Abbas: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat kuat keinginannya untuk menghafalkan apa yang diturunkan (Al Qur'an) dan menggerak-gerakkan kedua bibir Beliau." Berkata Ibnu 'Abbas: "aku akan menggerakkan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya kepadaku". Berkata Sa'id: "Dan aku akan menggerakkan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana aku melihat Ibnu 'Abbas melakukannya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggerakkan kedua bibirnya, Kemudian turunlah firman Allah Ta'ala: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya". Maksudnya Allah mengumpulkannya di dalam dadamu (untuk dihafalkan) dan kemudian kamu membacanya: "Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu". Maksudnya: "Dengarkanlah dan diamlah". Kemudian Allah Ta'ala berfirman: "Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. Maksudnya: "Dan Kewajiban Kamilah untuk membacakannya" Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sejak saat itu bila Jibril 'Alaihis Salam datang kepadanya, Beliau mendengarkannya. Dan bila Jibril 'Alaihis Salam sudah pergi, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membacakannya (kepada para sahabat) sebagaimana Jibril 'Alaihis Salam membacakannya kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam | bukhari:4 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi'] dia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa [Abdullah bin 'Abbas] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Sufyan bin Harb] telah mengabarkan kepadanya; bahwa Heraclius menerima rombongan dagang Quraisy, yang sedang mengadakan ekspedisi dagang ke Negeri Syam pada saat berlakunya perjanjian antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Abu Sufyan dan orang-orang kafir Quraisy. Saat singgah di Iliya' mereka menemui Heraclius atas undangan Heraclius untuk di diajak dialog di majelisnya, yang saat itu Heraclius bersama dengan para pembesar-pembesar Negeri Romawi. Heraclius berbicara dengan mereka melalui penerjemah. Heraclius berkata; "Siapa diantara kalian yang paling dekat hubungan keluarganya dengan orang yang mengaku sebagai Nabi itu?." Abu Sufyan berkata; maka aku menjawab; "Akulah yang paling dekat hubungan kekeluargaannya dengan dia". Heraclius berkata; "Dekatkanlah dia denganku dan juga sahabat-sahabatnya." Maka mereka meletakkan orang-orang Quraisy berada di belakang Abu Sufyan. Lalu Heraclius berkata melalui penerjemahnya: "Katakan kepadanya, bahwa aku bertanya kepadanya tentang lelaki yang mengaku sebagai Nabi. Jika ia berdusta kepadaku maka kalian harus mendustakannya."Demi Allah, kalau bukan rasa malu akibat tudingan pendusta yang akan mereka lontarkan kepadaku niscaya aku berdusta kepadanya." Abu Sufyan berkata; Maka yang pertama ditanyakannya kepadaku tentangnya (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) adalah: "bagaimana kedudukan nasabnya ditengah-tengah kalian?" Aku jawab: "Dia adalah dari keturunan baik-baik (bangsawan) ". Tanyanya lagi: "Apakah ada orang lain yang pernah mengatakannya sebelum dia?" Aku jawab: "Tidak ada". Tanyanya lagi: "Apakah bapaknya seorang raja?" Jawabku: "Bukan". Apakah yang mengikuti dia orang-orang yang terpandang atau orang-orang yang rendah?" Jawabku: "Bahkan yang mengikutinya adalah orang-orang yang rendah". Dia bertanya lagi: "Apakah bertambah pengikutnya atau berkurang?" Aku jawab: "Bertambah". Dia bertanya lagi: "Apakah ada yang murtad disebabkan dongkol terhadap agamanya?" Aku jawab: "Tidak ada". Dia bertanya lagi: "Apakah kalian pernah mendapatkannya dia berdusta sebelum dia menyampaikan apa yang dikatakannya itu?" Aku jawab: "Tidak pernah". Dia bertanya lagi: "Apakah dia pernah berlaku curang?" Aku jawab: "Tidak pernah. Ketika kami bergaul dengannya, dia tidak pernah melakukan itu". Berkata Abu Sufyan: "Aku tidak mungkin menyampaikan selain ucapan seperti ini". Dia bertanya lagi: "Apakah kalian memeranginya?" Aku jawab: "Iya". Dia bertanya lagi: "Bagaimana kesudahan perang tersebut?" Aku jawab: "Perang antara kami dan dia sangat banyak. Terkadang dia mengalahkan kami terkadang kami yang mengalahkan dia". Dia bertanya lagi: "Apa yang diperintahkannya kepada kalian?" Aku jawab: "Dia menyuruh kami; 'Sembahlah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan tinggalkan apa yang dikatakan oleh nenek moyang kalian. ' Dia juga memerintahkan kami untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim". Maka Heraclius berkata kepada penerjemahnya: "Katakan kepadanya, bahwa aku telah bertanya kepadamu tentang keturunan orang itu, kamu ceritakan bahwa orang itu dari keturunan bangsawan. Begitu juga laki-laki itu dibangkitkan di tengah keturunan kaumnya. Dan aku tanya kepadamu apakah pernah ada orang sebelumnya yang mengatakan seperti yang dikatakannya, kamu jawab tidak. Seandainya dikatakan ada orang sebelumnya yang mengatakannya tentu kuanggap orang ini meniru orang sebelumnya yang pernah mengatakan hal serupa. Aku tanyakan juga kepadamu apakah bapaknya ada yang dari keturunan raja, maka kamu jawab tidak. Aku katakan seandainya bapaknya dari keturunan raja, tentu orang ini sedang menuntut kerajaan bapaknya. Dan aku tanyakan juga kepadamu apakah kalian pernah mendapatkan dia berdusta sebelum dia menyampaikan apa yang dikatakannya, kamu menjawabnya tidak. Sungguh aku memahami, kalau kepada manusia saja dia tidak berani berdusta apalagi berdusta kepada Allah. Dan aku juga telah bertanya kepadamu, apakah yang mengikuti dia orang-orang yang terpandang atau orang-orang yang rendah?" Kamu menjawab orang-orang yang rendah yang mengikutinya. Memang mereka itulah yang menjadi para pengikut Rasul. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah bertambah pengikutnya atau berkurang, kamu menjawabnya bertambah. Dan memang begitulah perkara iman hingga menjadi sempurna. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah ada yang murtad disebabkan marah terhadap agamanya. Kamu menjawab tidak ada. Dan memang begitulah iman bila telah masuk tumbuh bersemi di dalam hati. Aku juga sudah bertanya kepadamu apakah dia pernah berlaku curang, kamu jawab tidak pernah. Dan memang begitulah para Rasul tidak mungkin curang. Dan aku juga sudah bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya kepada kalian, kamu jawab dia memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan melarang kalian menyembah berhala, dia juga memerintahkan kalian untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim. Seandainya semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada diantara kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku akan basuh kedua kakinya. Kemudian Heraclius meminta surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang dibawa oleh Dihyah untuk para Penguasa Negeri Bashrah, Maka diberikannya surat itu kepada Heraclius, maka dibacanya dan isinya berbunyi: "Bismillahir rahmanir rahim. Dari Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya untuk Heraclius. Penguasa Romawi, Keselamatan bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Kemudian daripada itu, aku mengajakmu dengan seruan Islam; masuk Islamlah kamu, maka kamu akan selamat, Allah akan memberi pahala kepadamu dua kali. Namun jika kamu berpaling, maka kamu menanggung dosa rakyat kamu, dan: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Rabb selain Allah". Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." Abu Sufyan menuturkan: "Setelah Heraclius menyampaikan apa yang dikatakannya dan selesai membaca surat tersebut, terjadilah hiruk pikuk dan suara-suara ribut, sehingga mengusir kami. Aku berkata kepada teman-temanku setelah kami diusir keluar; "sungguh dia telah diajak kepada urusan Anak Abu Kabsyah. Heraclius mengkhawatirkan kerajaan Romawi."Pada masa itupun aku juga khawatir bahwa Muhammad akan berjaya, sampai akhirnya (perasaan itu hilang setelah) Allah memasukkan aku ke dalam Islam. Dan adalah Ibnu An Nazhur, seorang Pembesar Iliya' dan Heraclius adalah seorang uskup agama Nashrani, dia menceritakan bahwa pada suatu hari ketika Heraclius mengunjungi Iliya' dia sangat gelisah, berkata sebagian komandan perangnya: "Sungguh kami mengingkari keadaanmu. Selanjutnya kata Ibnu Nazhhur, "Heraclius adalah seorang ahli nujum yang selalu memperhatikan perjalanan bintang-bintang. Dia pernah menjawab pertanyaan para pendeta yang bertanya kepadanya; "Pada suatu malam ketika saya mengamati perjalanan bintang-bintang, saya melihat raja Khitan telah lahir, siapakah di antara ummat ini yang di khitan?" Jawab para pendeta; "Yang berkhitan hanyalah orang-orang Yahudi, janganlah anda risau karena orang-orang Yahudi itu. Perintahkan saja keseluruh negeri dalam kerajaan anda, supaya orang-orang Yahudi di negeri tersebut di bunuh." Ketika itu di hadapakan kepada Heraclius seorang utusan raja Bani Ghasssan untuk menceritakan perihal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah orang itu selesai bercerita, lalu Heraclius memerintahkan agar dia diperiksa, apakah dia berkhitan ataukah tidak. Seusai di periksa, ternyata memang dia berkhitam. Lalu di beritahukan orang kepada Heraclius. Heraclius bertanya kepada orang tersebut tentang orang-orang Arab yang lainnya, di khitankah mereka ataukah tidak?" Dia menjawab; "Orang Arab itu di khitan semuanya." Heraclius berkata; 'inilah raja ummat, sesungguhnya dia telah terlahir." Kemudian heraclisu berkirim surat kepada seorang sahabatnya di Roma yang ilmunya setarf dengan Heraclisu (untuk menceritakan perihal kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam). Sementara itu, ia meneruskan perjalanannya ke negeri Himsha, tetapi sebelum tiba di Himsha, balasan surat dari sahabatnya itu telah tiba terlebih dahulu. Sahabatnya itu menyetujui pendapat Heraclius bahwa Muhammad telah lahir dan bahwa beliau memang seorang Nabi. Heraclius lalu mengundang para pembesar Roma supaya datang ke tempatnya di Himsha, setelah semuanya hadir dalam majlisnya, Heraclius memerintahkan supaya mengunci semua pintu. Kemudian dia berkata; 'Wahai bangsa rum, maukah anda semua beroleh kemenangan dan kemajuan yang gilang gemilang, sedangkan kerajaan tetap utuh di tangan kita? Kalau mau, akuilah Muhammad sebagai Nabi!." Mendengar ucapan itu, mereka lari bagaikan keledai liar, padahal semua pintu telah terkunci. Melihat keadaan yang demikian, Heraclius jadi putus harapan yang mereka akan beriman (percaya kepada kenabian Muhammad). Lalu di perintahkannya semuanya untuk kembali ke tempatnya masing-masing seraya berkata; "Sesungguhnya saya mengucapkan perkataan saya tadi hanyalah sekedar menguji keteguhan hati anda semua. Kini saya telah melihat keteguhan itu." Lalu mereka sujud di hadapan Heraclius dan mereka senang kepadanya. Demikianlah akhir kisah Heraclius. Telah di riwayatkan oleh [Shalih bin Kaisan] dan [Yunus] dan [Ma'mar] dari [Az Zuhri]. | bukhari:6 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaidillah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif] bahwasanya dia mendengar [Abu Said Al Khudri] berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku bermimpi melihat orang-orang dihadapkan kepadaku. Mereka mengenakan baju, diantaranya ada yang sampai kepada buah dada dan ada yang kurang dari itu. Dan dihadapkan pula kepadaku Umar bin Al Khaththab dan dia mengenakan baju dan menyeretnya. Para sahabat bertanya: "Apa maksudnya hal demikian menurut engkau, ya Rasulullah?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ad-Din (agama) ". | bukhari:22 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho' bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas] berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari". Ditanyakan: "Apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu". | bukhari:28 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Al Mas'ud Al Anshari] berkata, seorang sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, aku hampir tidak sanggup shalat yang dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang." Maka aku belum pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi peringatan dengan lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: "Wahai manusia, kalian membuat orang lari menjauh. Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah. Karena diantara mereka ada orang sakit, orang lemah dan orang yang punya keperluan". | bukhari:88 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Abdullah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] dari ['Amru bin Abu 'Amru] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah], bahwa dia berkata: ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari kiamat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya". | bukhari:97 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Abu Salamah] dari [Az Zuhri] dari ['Isa bin Thalhah] dari ['Abdullah bin 'Amru] berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sisi jumrah sedang ditanya. Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, aku menyembelih hewan sebelum aku melempar?" Beliau lalu bersabda: "Melemparlah sekarang, dan kau tidak dosa." Kemudian datang orang lain dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah mencukur rambut sebelum aku menyembelih?" Beliau menjawab: "Sembelihlah sekarang, tidak kau tidak berdosa." Dan tidaklah beliau ditanya tentang sesuatu yang dikerjakan lebih dahulu atau sesuatu yang diakhirkan dalam mengerjakannya kecuali menjawab: "Lakukanlah dan tidak dosa." | bukhari:121 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abu Salamah Al Khaza'i Manshur bin Salamah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Bilal] -yaitu Sulaiman- dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas], bahwa dia berwudlu', ia mencuci wajahnya, lalu mengambil air satu cidukan tangan dan menggunakannya untuk berkumur dan istintsaq, lalu ia kembali mengambil satu cidukan tangannya dan menjadikannya begini -menuangkan pada tangannya yang lain-, lalu dengan kedua tangannya ia membasuh wajahnya, lalu mengambil air satu cidukan dan membasuh tangan kanannya, lalu kembali mengambil air satu cidukan dan membasuh tangannya yang sebelah kiri. Kemudian mengusap kepala, lalu mengambil air satu cidukan dan menyela-nyela kaki kanannya hingga membasuhnya, lalu mengambil air satu cidukan lagi dan membasuh kaki kirinya. Setelah itu ia berkata, "Seperti inilah aku lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu." | bukhari:137 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Atha' bin Yazid] dari [Humran] mantan budak 'Utsman bin 'Affan, bahwa ia melihat ['Utsman bin 'Affan] minta untuk diambilkan air wudlu. Ia lalu menuang bejana itu pada kedua tangannya, lalu ia basuh kedua tangannya tersebut hingga tiga kali. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudlunya, kemudian berkumur, memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Kemudian membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua lengannya hingga siku tiga kali, mengusap kepalanya lalu membasuh setiap kakinya tiga kali. Setelah itu ia berkata, "Aku telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti wudluku ini, beliau lalu bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian dia shalat dua rakaat dan tidak berbicara antara keduanya, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu." | bukhari:159 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sa'id Al Maqbari] dari ['Ubaid bin Juraij] bahwa dia berkata kepada ['Abdullah bin 'Umar], "Wahai Abu 'Abdurrahman, aku melihat anda mengerjakan empat hal yang tidak aku lihat seorangpun dari sahabatmu melakukannya!" 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Apa sajakah itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata, "Aku melihat anda tidak menyentuh rukun-rukun (Ka'bah) kecuali rukun Yamani, aku melihat anda mengenakan sandal terbuat dari kulit, aku melihat anda mengecat (rambut) dengan berwarna kuning, dan saat manusia di Makkah melakukan talbiyah setelah melihat hilal aku melihat anda tidak melakukannya kecuali pada hari tarwiyah?" 'Abdullah bin 'Umar pun berkata, "Adapun tentang rukun Ka'bah, sungguh aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusapnya kecuali rukun Yamani. Sedangkan mengenai sandal dari kulit, sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga mengenakan sandal kulit yang tidak berbulu, dan berwudlu dengan tetap mengenakannya, dan aku suka bila tetap mengenakannya. Adapun tentang warna kuning, sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup dengan warna tersebut dan aku juga suka melakukannya. Dan tentang talbiyah, sungguh belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyah kecuali setelah kendaraannya melaju (menuju Mina)." | bukhari:161 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] berkata, "Ketika waktu shalat Ashar tiba, orang-orang mencari air wudlu namun tidak mendapatkannya. Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi air wudlu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian meletakkan tangannya di atas bejana tersebut seraya memerintahkan orang-orang untuk berwudlu darinya." Anas berkata, "Aku melihat air keluar dari jari-jari beliau hingga semua orang sampai yang terakhir dapat berwudlu." | bukhari:164 |
Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Mukhallad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] berkata, " Pamanku berlebihan dalam berwudlu, lalu ia berkata kepada ['Abdullah bin Zaid], "Beritahu kami berdua bagaimana kamu melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wudlu. 'Abdullah bin Zaid minta bejana berisi air, lalu ia menuangkan ke telapak tangannya dan mencucinya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana tersebut, lalu berkumur dan mengeluarkan air dari dalam hidung sebanyak tiga kali dari satu cidukan tangan. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam bejana menciduk air dan membasuh mukanya tiga kali. Kemudian membasuh tangannya sampai siku dua kali-dua kali. Kemudian mengambil air dengan tangannya dan mengusap kepalanya, ia tarik tangannya ke belakang kepala lalu dikembalikan ke depan. Kemudian membasuh kakinya. Setelah itu berkata, "Begitulah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu'." | bukhari:192 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata, telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap sorban dan sepasang sepatunya." Hadits ini diperkuat oleh [Ma'mar] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari ['Amru] berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:198 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Zaid] -yaitu Ibnu Aslam- dari ['Iyadl bin 'Abdullah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari raya 'Iedul Adlha atau Fitri keluar menuju tempat shalat, beliau melewati para wanita seraya bersabda: "Wahai para wanita! Hendaklah kalian bersedekahlah, sebab diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah yang paling banyak menghuni neraka." Kami bertanya, "Apa sebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan banyak mengingkari pemberian suami. Dan aku tidak pernah melihat dari tulang laki-laki yang akalnya lebih cepat hilang dan lemah agamanya selain kalian." Kami bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apa tanda dari kurangnya akal dan lemahnya agama?" Beliau menjawab: "Bukankah persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki?" Kami jawab, "Benar." Beliau berkata lagi: "Itulah kekurangan akalnya. Dan bukankah seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak shalat dan puasa?" Kami jawab, "Benar." Beliau berkata: "Itulah kekurangan agamanya." | bukhari:293 |
Telah menceritakan kepada kami [Mutharrif Abu Mush'ab] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abu Al Mawali] dari [Muhammad bin Al Munkadir] berkata, "Aku melihat [Jabir bin 'Abdullah] melaksanakan shalat dengan mengenakan satu pakaian. Lalu dia berkata, "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengenakan (satu) kain." | bukhari:340 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] bahwa ['Umar bin Abu Salamah] mengabarkan kepadanya, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di rumah Ummu Salamah dengan mengenakan satu kain yang menutupi seluruh badannya yang diletakkan pada kedua pundaknya." | bukhari:343 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Sa'id bin Al Harits] berkata, "Kami bertanya kepada [Jabir bin 'Abdullah] tentang shalat dengan mengenakan satu lembar kain. Maka ia menjawab, "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam salah satu perjalanannya. Pada suau malamnya aku datang untuk keperluanku. Saat itu aku dapati beliau sedang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka aku bergabung dengan beliau dan shalat disampingnya. Setelah selesai beliau bertanya: "Ada urusan apa (malam-malam begini) kamu datang wahai Jabir?" Maka aku sampaikan keperluanku kepada beliau. Setelah aku selesai, beliau berkata: "Kenapa aku lihat kamu menyelimutkan (kain) seperti ini? ' Aku jawab, "Kainku sempit!" Beliau bersabda: "Jika kain itu lebar maka diikatkanlah dari pundak, namun bila sempit maka cukup dikenakan (sebatas untuk menutup aurat)." | bukhari:348 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Aziz bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Al Mawali] dari [Muhammad bin Al Munkadir] berkata, "Aku masuk menemui [Jabir bin 'Abdullah] yang saat itu sedang shalat dengan menggunakan kain sarung yang diikatkannya pada tengkuk, sedangkan pakaiannnya diletakkan pada gantungan baju. Setelah selesai kami bertanya, "Wahai Abu 'Abdullah, bagaimana kamu shalat sedangkan kain rida' (selendang) mu kau gantung pada gantungan baju? ' Maka Jabir menjawab, "Benar. Sesungguhnya aku senang bila berbuat seperti itu agar bisa dilihat oleh orang bodoh seperti kamu. Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan cara seperti itu." | bukhari:357 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Umar bin Abu Za'idah] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam kemah merah yang terbuat dari kulit yang disamak. Dan aku lihat Bilal mengambilkan air wudlu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku lihat orang-orang saling berebut air tersebut. Orang yang mendapatkanya maka ia langsung mengusapkannya, dan bagi yang tidak maka ia mengambilnya dari dari tangan temannya yang basah. Kemudian aku lihat Bilal mengambil tombak kecil dan menancapkannya di tanah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dengan mengenakan pakaian merah menghadap ke arah tombak kecil dan memimpin orang-orang shalat sebanyak dua raka'at. Dan aku lihat orang-orang dan hewan berlalu melewati depan tombak tersebut." | bukhari:363 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] berkata, aku mendengar [Ibrahim] menceritakan dari [Hammam bin Al Harits] berkata, "Aku pernah melihat [Jarir bin 'Abdullah] kencing, lalu ia berwudlu dan mengusap dua sepatunya lalu berdiri shalat. Maka hal itu ditanyakan kepadanya, ia lantas menjawab, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuat seperti ini." Ibrahim berkata, "Yang jadi mengherankan mereka adalah karena Jarir adalah termasuk di antara orang yang masuk Islam belakangan". | bukhari:374 |
Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadll] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Hayyan] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] berkata, "Aku melihat [Ibnu 'Umar] shalat menghadap untanya, dan ia mengatakan, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." | bukhari:412 |
Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin 'Isa] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hazm] dari [Abu Hurairah] berkata, "Sungguh, aku pernah melihat sekitar tujuh puluh orang dari Ashhabush Shuffah. Tidak ada seorangpun dari mereka yang memiliki rida' (selendang), atau kain, atau baju panjang kecuali mereka ikatkan dari leher mereka. Di antara mereka ada yang kainnya sampai ke tengah betisnya dan ada yang sampai ke mata kaki. Kemudian dia lipatkan dengan tangannya karena khawatir auratnya terlihat." | bukhari:423 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] berkata, "Pada suatu hari aku penah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu rumahku sedangkan budak-budak Habasyah sedang bermain di dalam Masjid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kain selendangnya saat aku menyaksikan permainan mereka." [Ibraim bin Al Mundzir] menambahkan, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikan budak-budak Habasyah mempertunjukkan permainan tombak mereka." | bukhari:435 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Makki bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu 'Ubaid] berkata, "Aku dan [Salamah bin Al Akwa'] datang (ke Masjid), lalu dia shalat menghadap tiang yang dekat dengan tempat muhshaf. Lalu aku tanyakan, 'Wahai Abu Muslim, kenapa aku lihat kamu memilih tempat shalat dekat tiang ini? ' Dia menjawab, 'Sungguh aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memilih untuk shalat di situ'." | bukhari:472 |
Telah menceritakan kepada kami [Qabishah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin 'Amir] dari [Anas bin Malik] berkata, "Aku pernah melihat para sahabat senior berlomba mendekati tiang saat adzan Maghrib." [Syu'bah] menambahkan dari ['Amru] dari [Anas], "Sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar." | bukhari:473 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Khalil] telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Muslim] -yakni Abu Shubaih- dari [Masruq] dari ['Aisyah], bahwa telah disebutkan di sisinya tentang sesuatu yang dapat memutuskan shalat, orang-orang mengatakan, 'Yang dapat memutus shalat diantaranya adalah anjing, keledai dan wanita.' Maka 'Aisyah pun berkata, "Sungguh kalian telah menganggap kami (kaum wanita) sebagaimana anjing. Sungguh aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat, sementara aku berbaring di atas tikar antara beliau dan dengan arah biblatnya. Saat aku ada keperluan dan aku tidak ingin menghadapnya, maka aku pergi dengan pelan-pelan." Dan dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] seperti ini." | bukhari:481 |
Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin 'Iyats] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah]. (dalam jalur lain disebutkan) [Al A'masy] berkata, telah menceritakan kepadaku [Muslim] dari [Masruq] dari ['Aisyah], bahwa telah disebutkan kepadanya tentang sesuatu yang dapat memutuskan shalat; anjing, keledai dan wanita. Maka ia pun berkata, "Kalian telah menyamakan kami dengan keledai dan anjing! Demi Allah, aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat sedangkan aku berbaring di atas tikar antara beliau dan arah kiblatnya. Sehingga ketika aku ada suatu keperluan dan aku tidak ingin duduk hingga menyebabkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terganggu, maka aku pun pergi diam-diam dari dekat kedua kaki beliau." | bukhari:484 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] berkata, "Aku melaksanakan shalat sebagaimana aku melihat para sahabatku melaksanakannya. Aku tidak melarang seorangpun untuk melaksanakan shalat baik di malam hari maupun di siang hari, kecuali bila kalian sengaja mengerjakannya saat matahari sedang terbit atau ketika sedang terbenamnya." | bukhari:554 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al 'Umais] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Abthah, lalu Bilal datang dan memberitahukan kepada beliau bahwa waktu shalat telah tiba. Kemudian Bilal keluar dengan membawa sebatang kayu (tongkat) dan menancapkannya di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau kemudian melaksanakan shalat di tempat tersebut." | bukhari:597 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata, "Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri] (tentang Lailatul Qadar)." Ia lalu menjawab, "Pada suatu hari ada banyak awan (mendung) lalu turun hujan lebat hingga atap Masjid menjadi bocor oleh air hujan. Waktu itu atap masih terbuat dari daun pohon kurma. Ketika shalat dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud di atas air dan lumpur hingga tampak sisa tanah becek pada dahi beliau." | bukhari:629 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah] bahwanya [bapaknya] telah berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakan daging paha lalu memotongnya. Kemudian beliau diserukan untuk shalat. Maka Beliau berdiri lalu meletakkan pisau kemudian shalat tanpa berwudlu' lagi". | bukhari:634 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata, " [Malik bin Al Huwairits] datang menemui kami di Masjid kami ini, ia lalu berkata, "Aku akan melaksanakan shalat dengan kalian. Dan aku tidak ingin mengerjakan suatu shalat selain cara shalat yang pernah aku lihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakannya." Aku pun bertanya kepada kepada Abu Qilabah, "Bagaimanakah cara shalat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Ia menjawab, "Seperti guru kita ini. Setelah mengangkat kepalanya dari sujud, ia duduk sebentar sebelum bangkit di rakaat pertama." | bukhari:636 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata, telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata, "Aku mendengar [Qais] berkata, telah mengabarkan kepada ku [Abu Mas'ud] bahwa ada seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah! Aku mengakhirkan shalat shubuh berjama'ah karena fulan yang memanjangkan bacaan dalam shalat bersama kami." Maka aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah dalam memberi pelajaran melebihi marahnya pada hari itu. Beliau kemudian bersabda: "Sungguh di antara kalian ada orang yang dapat menyebabkan orang lain berlari memisahkan diri. Maka bila seseorang dari kalian memimpin shalat bersama orang banyak hendaklah dia melaksanakannya dengan ringan. Karena di antara mereka ada orang yang lemah, lanjut usia dan orang yang punya keperluan." | bukhari:661 |
telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la bin Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim Abu An Nadlr] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat satu ruangan." Busr berkata, "Aku menduga Zaid bin Tsabit berkata, 'Membuat tikar pada bulan Ramadan, lalu beliau melaksakan shalat malam di (kamar atau tikar) tersebut dalam beberapa malam. Kemudian para sahabat mengikuti shalat beliau. Ketika mengetahui apa yang mereka lakukan beliau pun berdiam di rumah, setelah itu beliau keluar seraya berkata kepada mereka: "Sungguh aku telah mengetahui sebagaimana aku lihat apa yang kalian lakukan. Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dilakukannya di rumahnya, kecuali shalat fardlu." ['Affan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Musa] aku mendengar [Abu An Nadlr] dari [Busr] dari [Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:689 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] berkata, telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari ['Abdullah bin 'Umar] radliallahu 'anhuma berkata, "Aku melihat jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan pundaknya. Beliau melakukan seperti itu ketika takbir untuk rukuk dan bangkit dari rukuk dengan mengangkat kepalanya sambil mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya) '. Namun beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud." | bukhari:694 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Salim bin 'Abdullah] bahwa ['Abdullah bin 'Umar] radliallahu 'anhuma berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat dengan bertakbir. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga meletakkan kedua tangannya sejajar dengan pundaknya. Ketika takbir untuk rukuk beliau juga melakukan seperti itu, jika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar siapa yang memuji-Nya) ', beliau juga melakukan seperti itu sambil mengucapkan: 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian) '. Namun Beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud." | bukhari:696 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Fulaih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hilal bin 'Ali] dari [Anas bin Malik] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memimpin shalat kami, kemudian Beliau naik ke atas mimbar lalu memberi isyarat (menunjuk) dengan tangannya ke arah kiblat masjid seraya bersabda: "Sejak aku memimpin shalat kalian hingga sekarang, aku diperlihatkan surga dan neraka secara bersamaan di hadapan dinding ini. Dan aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini." Beliau mengucapkannya tiga kali. | bukhari:707 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Aun] berkata, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari ['Ikrimah] berkata, "Aku melihat seseorang shalat di dekat Maqam (Masjidil Haram), lalu dia bertakbir pada setiap menurunkan tangan, setiap mengangkat tangan dan ketika berdiri dan turun." Aku lalu kabarkan hal itu kepada [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhu, maka ia berkata, "Bagaimana kamu ini, bukankah memang begitu caranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalatnya!" | bukhari:745 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir] dari ['Ali bin Yahya bin Khallad Az Zuraqi] dari [Bapaknya] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] berkata, "Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar punjian orang yang memuji-Nya) '. Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah) '." Selesai shalat beliau bertanya: "Siapa orang yang membaca kalimat tadi?" Orang itu menjawab, "Saya." Beliau bersabda: "Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk menuliskan kalimat tersebut." | bukhari:757 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata, Aku pergi menemui [Abu Sa'id Al Khudri], lalu aku bertanya kepadanya, "Maukah anda pergi bersama kami ke bawah pohon kurma lalu kita berbincang-bincang di sana?" Ia pun pergi dan bercakap-cakap bersama kami. Aku kemudian berkata, "Ceritakanlah kepadaku apa yang pernah anda dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang Lailatul Qadar." Dia lalu menjelaskan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan i'tikaf pada sepuluh malam yang awal dari Ramadan, dan kami juga ikut beri'tikaf bersama beliau. Lalu datanglah Malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)." Maka Beliau beri'tikaf pada sepuluh malam pertengahannnya dan kami pun ikut beri'tikaf bersama Beliau. Kemudian Malaikat Jibril datang lagi dan berkata, "Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri memberi khuthbah kepada kami pada pagi hari di hari ke dua puluh dari bulan Ramadan, sabdanya: "Barangsiapa sudah beri'tikaf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka pulanglah, karena aku diperlihatkan (dalam mimpi) Lailatul Qadar namun aku dilupakan waktunya yang pasti. Namun dia ada pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud di atas tanah dan air (yang becek)." Pada masa itu atap masjid masih terbuat dari daun dan pelepah pohon kurma, dan kami tidak melihat sesuatu di atas langit hingga kemudian datang awan dan turunlah air hujan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami hingga aku melihat sisa-sisa tanah dan air pada wajah dan ujung hidung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai bukti kebenaran mimpi beliau." | bukhari:771 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata, "Aku tidak akan segan-segan untuk mencontohkan kepada kalian cara shalat sebagaimana aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakanakan shalat bersama kami." Tsabit berkata, "Anas bin Malik mengerjakan sesuatu yang belum pernah aku melihat kalian mengerjakannya. Dia mengangkat kepala dari rukuk lalu berdiri (lama sekali) hingga ada seseorang berkata, 'Dia lupa', dan jika duduk di antara dua sujud dia berdiam lama hingga ada seseorang berkata, 'Dia lupa'." | bukhari:778 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'allaa bin Asad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata, " [Malik bin Al Huwairits] datang kepada kami lalu shalat bersama di masjid milik ini, kemudian berkata, "Aku bukan ingin melaksanakan shalat, tapi aku akan menerangkan kepada kalian bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat." Ayyub berkata, "Lalu aku bertanya kepada Abu Qilabah, "Bagaimana cara shalat dia?" Abu Qilabah menjawab, "Seperti shalatnya guru (syaikh) kita ini, yaitu 'Amru bin Salamah." Ayyub berkata, "Guru kita itu selalu menyempurnakan takbir. Dan jika mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua dia duduk di atas tanah, kemudian baru berdiri." | bukhari:781 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Sa'id bin Al Harits] berkata, " [Abu Sa'id] memimpin kami shalat, dia lalu mengeraskan bacaan takbirnya ketika mengangkat kepala dari sujud, ketika mau sujud, ketika mengangkat (kepala dari sujud) dan ketika bangkit berdiri dari rakaat kedua, setelah itu ia berkata, "Begitulah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:782 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata, "Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri] (tentang Lailatul Qadar). Lalu ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud di atas air dan lumpur hingga aku bisa melihat bekas lumpur itu di dahi beliau." | bukhari:792 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Al Aswad] berkata, [Abdullah] berkata, "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada setan untuk menggangu shalatnya." Dia berpendapat bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari sebelah kanannya, dan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sering beranjak pergi dari sebelah kirinya." | bukhari:805 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin 'Abdurrahman bin Muhammad bin 'Abdullah bin 'Abdul Qari Al Qurasyi Al Iskandarani] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim bin Dinar] bahwa ada orang-orang mendatangi [Sahl bin Sa'd As Sa'idi] yang berdebat tentang mimbar dan bahan membuatnya? Mereka menanyakan hal itu kepadanya. Sahl lalu berkata, "Demi Allah, akulah orang yang paling mengerti tentang masalah ini. Sungguh aku telah melihat hari pertama mimbar tersebut dipasang dan hari saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atasnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus orang untuk menemui seorang wanita Anshar, yang namanya sudah disebutkan oleh Sahl, Sahl lalu berkata, "Perintahkanlah budak lelakimu yang tukang kayu itu untuk membuat mimbar bertangga, sehingga saat berbicara dengan orang banyak aku bisa duduk di atasnya." Maka kemudian wanita itu memerintahkan budak lelakinya membuat mimbar yang terbuat dari batang kayu hutan. Setelah diberikan kepada wanita itu, lalu itu mengirimnya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau memerintahkan orang untuk meletakkan mimbar tersebut di sini. Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat diatasnya. Beliau bertakbir dalam posisi di atas mimbar lalu rukuk dalam posisi masih di atas mimbar. Kemudian Beliau turun dengan mundur ke belakang, lalu sujud di dasar mimbar, kemudian Beliau mengulangi lagi (hingga shalat selesai). Setelah selesai, beliau menghadap kepada orang banyak lalu bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku berbuat seperti tadi agar kalian mengikuti dan agar kalian dapat mengambil pelajaran tentang tata cara shalatku." | bukhari:866 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amru Al Auza'i] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] berkata, "Pasa masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam manusia tertimpa paceklik. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang Arab badui berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan telah terjadi kelaparan, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangan berdoa, dan saat itu kami tidak melihat sedikitpun ada awan di langit. Namun demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh beliau tidak menurunkan kedua tangannya kecuali gumpalan awan telah datang membumbung tinggi laksana pegunungan. Dan beliau belum turun dari mimbar hingga akhirnya aku melihat hujan turun membasahi jenggot beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Maka pada hari itu, keesokan harinya dan lusa kami terus-terusan mendapatkan guyuran hujan dan hari-hari berikutnya hingga hari Jum'at berikutnya. Pada Jum'at berikut itulah orang Arab badui tersebut, atau orang yang lain berdiri seraya berkata, "Wahai Rasulullah, banyak bangunan yang roboh, harta benda tenggelam dan hanyut, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangannya dan berdoa: 'ALLAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA 'ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan sampai menimbulkan kerusakan kepada kami) '. Belum lagi beliau memberikan isyarat dengan tangannya kepada gumpalan awan, melainkan awan tersebut hilang seketika. Saat itu kota Madinah menjadi seperti danau dan aliran-aliran air, Madinah juga tidak mendapatkan sinar matahari selama satu bulan. Dan tidak seorang pun yang datang dari segala pelosok kota kecuali akan menceritakan tentang terjadinya hujan yang lebat tersebut." | bukhari:881 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Abu Bakar? radliallahu 'anhu pernah masuk menemuinya pada hari-hari saat di Mina (Tasyriq). Saat itu ada dua budak yang sedang bermain rebana, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi wajahnya dengan kain. Kemudian Abu Bakar melarang dan menghardik kedua sahaya itu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melepas kain yang menutupi wajahnya seraya bersabda: "Biarkanlah wahai Abu Bakar. Karena ini adalah Hari Raya 'Ied." Hari-hari itu adalah hari-hari Mina (Tasyriq)." 'Aisyah berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi aku dengan (badannya) sedangkan aku menyaksikan budak-budak Habasyah yang sedang bermain di dalam masjid. Tiba-tiba 'Umar menghentikan mereka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Biarkanlah mereka dengan jaminan Bani Arfidah, yaitu keamanan." | bukhari:934 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang laki-laki mendatangi beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, hujan sudah lama tidak turun, berdo'alah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kita." Maka beliau pun berdoa hingga hujan pun turun, dan hampir-hampir kami tidak bisa pulang ke rumah kami. Dan hujan terus turun hingga hari Jum'at berikutnya." Anas bin Malik berkata, "Laki-laki itu atau lelaki lain berdiri lalu berkata, "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah agar hujan segera dialihkan dari kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahyakan kami." Anas bin Malik berkata, "Sungguh aku melihat awan berpencar ke kanan dan kiri, lalu hujan turun namun tidak menghujani penduduk Madinah." | bukhari:959 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Az Zuhri] dari ['Abbad bin Tamim] dari [Pamannya] berkata, "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di hari saat beliau keluar minta turunnya hujan. Beliau kemudian menghadap ke arah kiblat dengan menghadapkan punggungnya ke arah manusia, beliau lalu berdoa sambil membalikkan kain selendangnya. Setelah itu beliau mengimami kami shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaan." | bukhari:969 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] berkata, telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Al Mubarak] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Al Auza'i] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah Al Anshari] berkata, telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] berkata, "Di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam manusia pernah terkena musibah paceklik kekeringan. Pada hari Jum'at ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah, tiba-tiba seorang Arab badui berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan telah terjadi kelaparan, maka berdo'alah kepada Allah agar menurunkan hujan untuk kita!" Anas bin Malik berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berdoa dengan mengangkat kedua telapak tangannya. Dan saat itu tidak sedikitpun ada awan di langit." Anas bin Malik melanjutkan perkataannya, "Maka awan seperti gunung bergerak. Beliau belum lagi turun dari mimbarnya hingga aku melihat air hujan membasahi jenggotnya. Maka pada hari itu kami mendapatkan hujan hingga esok harinya dan lusa, hingga hari Jum'at berikutnya. Pada hari Jum'at berikut itulah orang Arab badui tersebut, atau orang yang lain berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, banyak bangunan yang roboh, harta benda tenggelam dan hanyut, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berdoa dengan mengangkat kedua telapak tangannya: 'ALLAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA 'ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeling kami saja dan jangan sampai menimbulkan kerusakan kepada kami) '. Belum lagi beliau memberikan isyarat dengan tangannya ke langit, awan tersebut telah hilang. Saat itu kota Madinah menjadi seperti danau dan aliran-aliran air, bahkan tidak mendapatkan sinar matahari selama satu bulan." Anas bin Malik berkata, "Tidak ada satupun orang yang datang dari segala pelosok kota kecuali akan menceritakan tentang terjadinya hujan yang lebat tersebut." | bukhari:975 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari ['Abdullah bin 'Abbas] ia berkata, "Telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian melaksanakan shalat, beliau berdiri dengan sangat panjang (lama) sekadar bacaan surah Al Baqarah. Lalu beliau rukuk dengan rukuk yang panjang, lalu mengangkat (kepala) berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian rukuk kembali dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama. Kemudian sujud. Kemudian beliau kembali berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama, lalu rukuk dengan rukuk yang panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama, lalu mengangkat (kepala) berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian beliau rukuk kembali dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama. Kemudian sujud. Kemudian beliau berlalu pergi sementara matahari sudah nampak kembali. Beliau kemudian bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihatnya maka banyaklah mengingat Allah." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami melihat tuan merasakan sesuatu pada posisi tuan dan kami melihat seakan tuan menahan perasaan takut?" Beliau menjawab: "Sungguh aku melihat surga, dan didalamnya aku memperoleh setandan anggur. Seandainya aku mengambilnya tentu kalian akan memakannya sehingga urusan dunia akan terabaikan. Kemudian aku melihat neraka, dan aku belum pernah melihat suatu pemandangan yang lebih mengerikan dibanding hari ini, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." Para sahabat bertanya lagi, "Mengapa begitu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Karena mereka sering kufur (mengingkari)." Ditanyakan kepada beliau, "Apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap salah seorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata, 'Aku belum pernah melihat kebaikan darimu sedikitpun'." | bukhari:993 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Abu an-Nu'man] keduanya berkata,, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata: Pada surat Shad tidak ada kewajiban untuk sujud tilawah, namun aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan sujud ketika membacanya". | bukhari:1007 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Salim] dari ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu] berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika perjalanan mendesak, Beliau menangguhkan shalat Maghrib dan menggabungkannya bersama shalat 'Isya'". Berkata, Salim: "Dan 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu mengerjakannya juga bila terdesak (tergesa-gesa) dalam perjalanan". [Al Laits] menambahkan dan berkata, telah menceritakan kepada saya [Yunus] dari [Ibnu Syihab]; [Salim] berkata: [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] menggabungkan antara shalat Maghrib dan 'Isya' saat berada di Muzdalifah. Salim berkata, lagi; "Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma mengakhirkan shalat Maghrib karena hendak menolong isterinya Shafiyah binti Abu 'Ubaid (yang sedang sakit). Aku katakan kepadanya; "Mari kita dirikan shalat?!". Dia menjawab: "Terus saja berjalan". Aku katakan lagi; " Mari kita dirikan shalat?!". Dia menjawab: "Terus saja berjalan". Hingga ketika perjalanan sudah mencapai dua atau tiga mil, dia turun lalu mendirikan shalat. Setelah selesai dia berkata: "Beginilah, aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat bila dalam keadaan terdesak dalam perjalanannya". Dan berkata, 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika perjalanan mendesak, Beliau menangguhkan shalat Maghrib, kemudian Beliau mengerjakan tiga raka'at lalu salam. Kemudian diam sejenak lalu mengerjakan shalat 'Isya' dengan dua raka'at lalu salam. Beliau tidak bertasbih (mengerjakan shalat sunnah) setelah shalat 'Isya' hingga Beliau bangun di penghujung malam". | bukhari:1029 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Abdullah'laa] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari ['Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [bapaknya] berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat diatas hewan tunggangannya kearah mana saja hewan tunggangannya berjalan". | bukhari:1030 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] bahwa ['Amir bin Rabi'ah] mengabarkannya berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas hewan tunggangannya bertasbih dengan memberi isyarat dengan kepala beliau kearah mana saja hewan tunggangannya menghadap. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah melakukan seperti ini untuk shalat-shalat wajib". Dan berkata, [Al Laits] telah menceritakan kepada saya [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata; Telah berkata, [Salim]: ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhua] ketika bepergian pernah shalat malam diatas tunggangannya ke arah mana saja tunggangannya menghadap. berkata, Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnat diatas tunggangan Beliau ke arah mana saja menghadap dan juga melaksanakan shalat witir di atasnya. Hanya saja Beliau tidak melaksanakan yang demikian untuk shalat wajib". | bukhari:1034 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Habban] berkata, [Hammam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Anas bin Sirin] berkata: "Kami menemui [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] sekembalinya dia dari negeri Syam di daerah 'Ainu Tamar. Aku melihat dia sedang shalat di atas keledai dan menghadap ke samping yaitu sebelah kiri arah qiblat. Maka aku tanyakan kepadanya: "Aku melihat anda shalat tidak menghadap qiblat?" Maka dia menjawab: "Seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan seperti itu pasti aku pun tidak akan mengerjakannya". Dan diriwayatkan oleh [Ibrahim bin Thahman] dari [Hajjaj] dari [Anas bin Sirin] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. | bukhari:1036 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Salim] dari ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu] berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika perjalanan mendesak, Beliau menangguhkan shalat Maghrib dan menggabungkannya bersama shalat 'Isya'". Berkata, Salim: "Dan 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu mengerjakannya juga bila terdesak (tergesa-gesa) dalam perjalanan. Beliau hanya melaksanakan shalat Maghrib sebanyak tiga raka'at lalu salam. Kemudian berdiam sejenak lalu melaksanakan shalat 'Isya' sebanyak dua raka'at dan dia tidak menyelingi diantara keduanya dengan shalat sunnah satu raka'atpun dan juga tidak sesudahnya hingga Beliau bangun di penghujung malam (untuk shalat malam). | bukhari:1042 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah Ummul Mu'minin radliallahu 'anha] berkata; "Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat di masjid, maka orang-oang mengikuti shalat Beliau. Pada malam berikutnya Beliau kembali melaksanakan shalat di masjid dan orang-orang yang mengikuti bertambah banyak. Pada malam ketiga atau keempat, orang-orang banyak sudah berkumpul namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Ketika pagi harinya, Beliau bersabda: "Sungguh aku mengetahui apa yang kalian lakukan tadi malam dan tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar shalat bersama kalian. Hanya saja aku khawatir nanti diwajibkan atas kalian". Kejadian ini di bulan Ramadhan. | bukhari:1061 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] berkata, [bapakku] telah mengabarkan kepadaku dari ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata: "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat dalam shalat malam dalam keadaan duduk kecuali ketika Beliau sudah berusia lanjut, ketika usia tua itu Beliau membaca dalam keadaan duduk. Namun bila surat yang dibacanya tinggal tersisa sekitar tiga puluh atau empat puluh ayat, maka Beliau berdiri dan melanjutkan bacaannya itu dengan berdiri. Kemudian Beliau ruku'". | bukhari:1080 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu An-Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata: "Pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam aku pernah bermimpi, ditanganku ada sehelai kain sutera dan seakan tidaklah aku menginginkan satu tempat di surga kecuali akan segera nampak buatku. Aku juga mengalami mimpi yang lain, aku melihat dua malaikat yang membawaku ke dalam neraka, disana keduanya ditemui oleh malaikat yang lain seraya berkata; "Jangan kamu takut, tolong biarkan orang ini leluasa". Kemudian [Hafshah] menceritakan salah satu mimpiku itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh 'Abdullah menjadi orang yang paling berbahagia jika mau shalat malam". 'Abdullah radliallahu 'anhu adalah orang yang seantiasa mendirikan shalat malam sementara para sahabat selalu menceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang mimpi-mimpi mereka bahwa pelaksanaan Lailatul Qadar terjadi pada malam ketujuh dari sepuluh malam yang akhir, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku melihat bahwa mimpi kalian benar bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam yang akhir. Maka siapa yang mau mencari Lailatul Qadar, carilah pada sepuluh malam yang akhir (dari Romadhan) ". | bukhari:1088 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dza'bi] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata: "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnat Dhuha. Adapun aku mengerjakannya". | bukhari:1106 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia adalah Ad-Dawraqiy telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhumaa] tidak pernah mengerjakan shalat Dhuha kecuali pada dua kali kesempatan (hari) yaitu hari ketika dia mengunjungi Makkah saat dia memasuki kota Makkah di waktu Dhuha lalu dia melakukan thawaf di Al Bait (Ka'bah) kemudian shalat dua raka'at di belakang Maqam (Ibrahim) dan satunya lagi saat dia mengunjungi masjid Quba', yang dia mendatanginya pada hari Sabtu. Bila dia sudah memasukinya, maka dia enggan untuk keluar darinya hingga dia shalat terlebih dahulu di dalamnya. Berkata, Nafi'; "Dan Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi (masjid Quba') baik dengan berkendaraan ataupun berjalan kaki". Berkata, Nafi'; "Dan Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Sesungguhnya aku mengerjakan yang demikian seperti aku melihat para sahabatku melakukannya, namun aku tidak melarang seseorangpun untuk mengerjakan shalat pada waktu kapanpun yang dia suka baik di waktu malam maupun siang hari, asalkan tidak bersamaan waktunya saat terbitnya matahari atau saat tenggelam". | bukhari:1117 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] berkata; Berkata, ['Aisyah radliallahu 'anha]: "Ketika terjadi gerhana matahari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri melaksanakan shalat, Beliau membaca bacaan yang panjang lalu Beliau ruku' dengan ruku' yang panjang lalu mengangkat kepala lalu memulai membaca surat yang lain, lalu ruku' kembali sampai menyempurnakannya dan kemudian sujud. Kemudian Beliau melakukan seperti itu lagi pada raka'at kedua kemudian setelah selesai Beliau bersabda: "Keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian melihat (gerhana) nya, maka dirikanlah shalat hingga menghilang gerhana itu dari kalian. Sungguh aku telah melihat segala sesuatu yang telah dijanjikan bagiku dengannya dari tempatku berdiri ini, sehingga aku ingin mengambil setandan anggur di dalam surga, itu terlihat saat kalian melihatku aku ingin bergerak ke depan. Dan sungguh aku melihat jahanam yang apinya saling membakar satu sama lain saat kalian melihatku aku bergerak mundur dan aku melihat didalamnya ada 'Amru bin Luhai dan dialah yang pertama-tama merumuskan saibah". | bukhari:1136 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin "Ali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata,: "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan do'a qunut selama sebulan pada waktu terbunuhnya para Qurra' (penghafal AL Qur'an). Dan belum pernah aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sedemikian sedih yang melebihi kesedihannya pada waktu itu". | bukhari:1217 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan [bapakku] kepadaku nd [Syu'bah]; aku mendengar [Al Asy'ats] dari [Bapaknya] dari [Masruq] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] (berkata); ada seorang wanita Yahudi menemuinya lalu menceritakan perihal siksa kubur kemudian berkata (kepada Aisyah radliallahu 'anha); "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur". Kemudian setelah itu 'Aisyah radliallahu 'anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam perihal siksa kubur, maka Beliau menjawab: "Ya benar, siksa kubur itu ada". Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Maka sejak itu aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam setelah melaksanakan shalat kecuali Beliau memohon perlindungan dari siksa kubur". [Ghundar] menambhakan: "Siksa kubur itu benar adanya". | bukhari:1283 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] dari [Samrah bin Jundab] berkata; Sudah menjadi kebiasaan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bila selesai melaksanakan suatu shalat, Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami lalu berkata,: "Siapa diantara kalian yang tadi malam bermimpi". Dia (Samrah bin Jundab) berkata,: "Jika ada seorang yang bermimpi maka orang itu akan menceritakan, saat itulah Beliau berkata,: "Maa sya-allah" (atas kehendak Allah) ". Pada suatu hari yang lain Beliau bertanya kepada kami: "Apakah ada diantara kalian yang bermimpi?". Kami menjawab: "Tidak ada". Beliau berkata,: "Tetapi aku tadi malam bermimpi yaitu ada dua orang laki-laki yang mendatangiku kemudian keduanya memegang tanganku lalu membawaku ke negeri yang disucikan (Al Muqaddasah), ternyata disana ada seorang laki-laki yang sedang berdiri dan yang satunya lagi duduk yang di tangannya memegang sebatang besi yang ujungnya bengkok (biasanya untuk menggantung sesuatu). Sebagian dari sahabat kami berkata, dari Musa bahwa: batang besi tersebut dimasukkan ke dalam satu sisi mulut (dari geraham) orang itu hingga menembus tengkuknya. Kemudian dilakukan hal yang sama pada sisi mulut yang satunya lagi, lalu dilepas dari mulutnya dan dimasukkan kembali dan begitu seterusnya diperlakukan. Aku bertanya: "Apa ini maksudnya?". Kedua orang yang membawaku berkata,: "Berangkatlah". Maka kami berangkat ke tempat lain dan sampai kepada seorang laki-laki yang sedang berbaring bersandar pada tengkuknya, sedang ada laki-laki lain yang berdiri diatas kepalanya memegang batu atau batu besar untuk menghancurkan kepalanya. Ketika dipukulkan, batu itu menghancurkan kepala orang itu, Maka orang itu menghampirinya untuk mengambilnya dan dia tidak berhenti melakukan ini hingga kepala orang itu kembali utuh seperti semula, kemudian dipukul lagi dengan batu hingga hancur. Aku bertanya: "Siapakah orang ini?". Keduanya menjawab: "Berangkatlah". Maka kamipun berangkat hingga sampai pada suatu lubang seperti dapur api dimana bagian atasnya sempit dan bagian bawahnya lebar dan dibawahnya dinyalakan api yang apabila api itu didekatkan, mereka (penghuninya) akan terangkat dan bila dipadamkan penghuninya akan kembali kepadanya, penghuninya itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Aku bertanya: "Siapakah mereka itu?". Keduanya menjawab: "Berangkatlah". Maka kami pun berangkat hingga sampai di sebuah sungai yang airnya adalah darah, disana ada seorang laki-laki yang berdiri di tengah-tengah sungai". Berkata, [Yazid] dan [Wahb bin Jarir] dari [Jarir bin Hazim]: 'Dan di tepi sungai ada seorang laki-laki yang memegang batu. Ketika orang yang berada di tengah sungai menghadapnya dan bermaksud hendak keluar dari sungai maka laki-laki yang memegang batu melemparnya dengan batu kearah mulutnya hingga dia kembali ke tempatnya semula di tengah sungai, dan terjadilah seterusnya begitu, setiap dia hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan batu sehingga kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya: "Apa maksudnya ini?" Keduanya menjawab: "Berangkatlah". Maka kamipun berangkat hingga sampai ke suatu taman yang hijau, didalamnya penuh dengan pepohonan yang besar-besar sementara dibawahnya ada satu orang tua dan anak-anak dan ada seorang yang berada dekat dengan pohon yang memegang api, manakala dia menyalakan api maka kedua orang yang membawaku naik membawaku memanjat pohon lalu keduanya memasukkan aku ke sebuah rumah (perkampungan) yang belum pernah aku melihat seindah itu sebelumnya dan didalamnya ada para orang laki-laki, orang-orang tua, pemuda, wanita dan anak-anak lalu keduanya membawa aku keluar dari situ lalu membawaku naik lagi ke atas pohon, lalu memasukkan aku ke dalam suatu rumah yang lebih baik dan lebih indah, didalamnya ada orang-orang tua dan para pemuda. Aku berkata: "Ajaklah aku keliling malam ini dan terangkanlah tentang apa yang aku sudah lihat tadi". Maka keduanya berkata,: "Baiklah. Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari qiyamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Al Qur'an oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Al Qur'an pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari qiyamat. Dan orang-orang yang kamu lihat berada didalam dapur api mereka adalah para pezina sedangkan orang yang kamu lihat berada di tengah sungai adalah mereka yang memakan riba' sementara orang tua yang berada dibawah pohon adalah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, sedangkan anak-anak yang ada disekitarnnya adalah anak-anak kecil manusia. Adapun orang yang menyalakan api adalah malaikat penunggu neraka sedangkan rumah pertama yang kamu masuki adalah rumah bagi seluruh kaum mu'minin sedangkan rumah yang ini adalah perkampungan para syuhada' dan aku adalah Jibril dan ini adalah Mika'il, maka angkatlah kepalamu. Maka aku mengangkat kepalaku ternyata diatas kepalaku ada sesuatu seperti awan. Keduanya berkata,: "Itulah tempatmu". Aku berkata: "Biarkanlah aku memasuki rumahku". Keduanya berkata,: " Umurmu masih tersisa dan belum selesai dan seandainya sudah selesai waktunya kamu pasti akan memasuki rumahmu". | bukhari:1297 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Zaid] dia adalah putra Aslam dari ['Iyadh bin 'Abdullah] dari [Abu Sa'id Al Khurdri radliallahu 'anhu]; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keluar menuju lapangan tempat shalat untuk melaksanakan shalat 'Iedul Adhha atau 'Iedul Fithri. Setelah selesai Beliau memberi nasehat kepada manusia dan memerintahkan mereka untuk menunaikan zakat seraya bersabda: "Wahai manusia, bershadaqahlah (berzakatlah) ". Kemudian Beliau mendatangi jama'ah wanita lalu bersabda: "Wahai kaum wanita, bershadaqahlah. Sungguh aku melihat kalian adalah yang paling banyak akan menjadi penghuni neraka". Mereka bertanya: "Mengapa begitu, wahai Rasulullah?". Beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan mengingkari pemberian (suami). Tidaklah aku melihat orang yang lebih kurang akal dan agamanya melebihi seorang dari kalian, wahai para wanita". Kemudian Beliau mengakhiri khuthbahnya lalu pergi. Sesampainya Beliau di tempat tinggalnya, datanglah Zainab, isteri Ibu Mas'ud meminta izin kepada Beliau, lalu dikatakan kepada Beliau; "Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ini adalah Zainab". Beliau bertanya: "Zainab siapa?". Dikatakan: "Zainab isteri dari Ibnu Mas'ud". Beliau berkata,: "Oh ya, persilakanlah dia". Maka dia diizinkan kemudian berkata,: "Wahai Nabi Allah, sungguh anda hari ini sudah memerintahkan shadaqah (zakat) sedangkan aku memiliki emas yang aku berkendak menzakatkannya namun Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa dia dan anaknya lebih berhak terhadap apa yang akan aku sedekahkan ini dibandingkan mereka (mustahiq). Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ibnu Mas'ud benar, suamimu dan anak-anakmu lebih barhak kamu berikan shadaqah dari pada mereka". | bukhari:1369 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Salim bin 'Abdullah bin 'Umar] mengabarkannya bahwa [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunggang hewan tunggangannya di Dzul Hulaifah kemudian Beliau bertalbiyyah (memulia niat hajji) ketika tunggangannya itu berdiri tegak". | bukhari:1418 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud Abu Ar-Rabi'] telah menceritakan kepada kami [Filaih] dari [Nafi'] berkata; "Adalah [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] apabila hendak keluar menuju Makkah (untuk berhajji) dia memakai pakaian yang tidak menggunakan wewangian kemudian memasuki masjid Dzul Halaifah lalu shalat kemudian menaiki tunggangannya. Dan apabila tunggangannya sudah berdiri tegak dia memulai ihram kemudian berkata: "Beginilah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakannya" (memulai ihram untuk hajji). | bukhari:1452 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Jamrah Nashr bin 'Imran Adh Dhuba'iy] berkata: "Aku mengerjakan haji dengan tamattu' namun orang-orang melarangku maka aku tanyakan hal itu kepada [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma]. Maka dia memerintahkan aku (melanjutkan tamattu'). Kemudian aku bermimpi yang dalam mimpiku aku melihat ada seseorang berkata kepadaku; "hajji yang mabrur dan 'umrah yang diterima". Lalu hal ini aku kabarkan kepada Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu. Maka dia berkata: "Sebagai suatu sunnah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ". Lalu dia berkata, kepadaku: "Berdirilah di hadapanku, karena aku akan memberimu bagian dari hartaku". Syu'bah berkata: Maka aku tanyakan: "Mengapa?". Dia (Abu Hamzah) berkata: "Karena mimpi yang aku alami itu". | bukhari:1465 |
Telah menceritakan kepada kami [Bayan bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin hazim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepadanya: "Seandainya bukan karena keberadaan kaummu yang masih lekat dengan kejahiliyahan, tentu aku sudah perintahkan agar Ka'bah Baitulloh dirabohkan lalu aku masukkan ke dalamnya apa yang sudah dikeluarkan darinya dan aku akan jadikan (pintunya yang ada sekarang) rata dengan permukaan tanah, lalu aku buat pintu timur dan pintu barat dengan begitu aku membangunya diatas pondasi yang telah dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam". Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam inilah yang kemudian dijadikan alasan oleh 'Abdullah bin Az Zubair untuk merabohkannya. Berkata, Yazid: "Aku melihat Ibnu Zubair ketika merabohkannya lalu membangunnya kembali, dia memasukkan sebagian Hijir Isma'il dan aku melihat pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim Alaihissalam berupa bebatuan menyerupai punuk-punuk unta". Jarir berkata: "Aku bertanya kepadanya: "Dimana posisinya?". Dia berkata: "Akan kutunjukkan kepadamu sekarang". Maka aku bersamanya masuk ke dalam Al Hijir lalu dia menunjuk pada suatu tempat seraya berkata; "Inilah posisinya". Jarir berkata: "Kemudian aku mengukur jaraknya dari Al Hijir ternyata kira-kira kurang lebih enam hasta". | bukhari:1483 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abis bin Rabi'ah] dari ['Umar radliallahu 'anhu] bahwa dia mendatangi Hajar Al Aswad lalu menciumnya kemudian berkata: "Sungguh aku mengetahui bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan madharat maupun manfa'at. Namun kalau bukan karena aku telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciummu tentu aku tidak akan menciummu". | bukhari:1494 |
Telah menceritakan kepada kami [Ashbagh bin Al Faraj] telah mengabarkan kepada saya [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [bapaknya] radliallahu 'anhu berkata,: "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tatkala datang ke Makkah (melaksanakan haji atau 'umrah) bila menyentuh sudut Al Hajar Al Aswad ketika melaksanakan thawaf qudum, Beliau berlari-lari kecil pada tiga kali putaran dari tujuh putaran". | bukhari:1500 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] bahwa ['Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu] berkata kepada rukun (Al Hajar AL Aswad): "Sungguh aku mengetahui bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan madharat maupun manfa'at. Namun kalau bukan karena aku telah melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menciummu tentu aku tidak akan menciummu". Maka dia menciumnya lalu berkata: "Kenapa pula kita harus berlari-lari kecil?. Sungguh kami telah menyaksikan orang-orang musyrikin melakukannya namun kemudian mereka dibinasakan oleh Allah subhanahu wata'ala". Dia berkata: "Berlari-lari kecil ini adalah sesuatu sunnah yang telah dikerjakan oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan kami tidak suka bila meninggalkannya". | bukhari:1502 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] berkata: "Tidak pernah aku meninggalkan dari menyentuh (mengusap) dua rukun ini (yang ada Al Hajar Al Aswad) baik dalam keadaan sulit maupun mudah semenjak aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengusap keduanya". Aku bertanya klepada Nafi': "Apakah Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berjalan diantara dua rukun itu?". Dia berkata: "Dia berjalan agar dapat lebih mudah untuk mengusapnya". | bukhari:1503 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Warqa'] telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] berkata; Aku melihat ['Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu] mencium Al Hajar Al Aswad lalu berkata: "Kalau bukan karena aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menciummu tentu aku tidak akan menciummu". | bukhari:1506 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Az Zubair bin 'Arabiy] berkata; Ada seseorang bertanya kepada [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] tentang mengusap Al Hajar Al Aswad. Maka dia berkata: "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusap dan menciumnya". Dia berkata; Aku bertanya lagi: "Bagaimana kalau berdesakan atau aku gagal menggapainya?". Dia menjawab: "Tetap laksanakanlah". Bagaimana kalau kamu berada di Yaman?."Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusap dan menciumnya". | bukhari:1507 |
Telah menceritakan kepada kami [Ashbagh] dari [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepada saya ['Amru] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman]; aku menyebutkan sesuatu kepada ['Urwah], maka ia berkata: ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika Beliau sampai (di Makkah) adalah berwudhu kemudian thawaf dan tidak ber'umrah. Kemudian Abu Bakar dan 'Umar radliallahu 'anhuma melakukan hajji seperti beliau, lalu aku berhajji bersama Abu Zubair radliallahu 'anhu dan yang pertama kali ia lakukan adalah thawaf. Kemudian aku melihat orang-orang Muhajirin dan Anshar melakukan seperti itu. Dan sungguh ibuku mengabarkan kepadaku bahwa ia, saudara perempuannya, Az Zubair, fulan dan fulan berniat ihram untuk umrah, dan setelah mereka mengusap Ar-Rukun (Al Hajar Al Aswad) maka mereka bertahallul. | bukhari:1510 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Amru bin Al Harits] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman bin Nawfal Al Furasyi] bahwa dia bertanya kepada ['Urwah bin Az Zubair], maka ia berkata: "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah melaksanakan hajji, dan ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika Beliau sampai (di Makkah) adalah thawaf di Ka'bah Baitullah dan tidak melaksanakan 'umrah. Kemudian Abu Bakar radliallahu 'anhu melaksanakan haji dan yang pertama dilakukannya adalah thawaf di Ka'bah Baitullah dan tidak melaksanakan 'umrah. Kemudian 'Umar radliallahu 'anhu melaksanakan hajji dan melakukannya seperti itu. Kemudian 'Utsman melaksanakan hajji dan aku melihatnya apa yang dilakukannya pertama kali adalah thawaf di Ka'bah Baitullah dan tidak melaksanakan 'umrah. Kemudian Mu'awiyah dan 'Abdullah bin 'Umar juga melaksanakan haji seperti itu. Kemudian aku melaksanakan hajji bersama bapakku Az Zubair bin Al 'Awam dan yang pertama dilakukannya adalah thawaf di Ka'bah Baitullah dan tidak melaksanakan 'umrah. Kemudian aku melihat Kaum Muhajirin dan Anshar melaksanakan haji seperti itu juga, tidak melaksanakan 'umrah. Dan orang yang terakhir aku lihat melakukan seperti itu adalah Ibnu 'Umar, dia tidak mengubahnya menjadi 'umrah', Dan inilah Ibnu 'Umar, orang-orang tidak bertanya kepadanya, tidak pula seorangpun (yang masih hidup) dari orang-orang yang terdahulu, mereka tidak memulai sesuatu manasik hingga mereka menginjakkan kaki untuk melaksanakan thawaf di Ka'bah Baitullah, lalu mereka tidak bertahallul setelah itu. Sungguh aku telah melihat ibu dan bibiku ketika keduanya melaksanakan hajji, keduanya tidak memulai mengerjakan sesuatu melainkan thawaf di Ka'bah Baitullah kemudian keduanya tidak bertahallul". Dan ibuku telah mengabarkan kepada saya bahwa dia dan saudara perempuannya dan Az Zubair serta fulan dan fulan berniat ihram untuk umrah, setelah mereka mengusap Ar-Rukun (Al Hajar Al Aswad) maka mereka bertahallul. | bukhari:1533 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] berkata; Aku mendengar ['Abdurrahman bin Yazid] berkata: " ['Abdullah] (bin Mas'ud) radliallahu 'anhu melaksanakan hajji dan kami tiba di Muzdalifah ketika terdengar adzan tanda masuk waktu 'Isya' atau sekitar itu. Maka dia memerintahkan seseorang untuk mengumandangkan adzan lalu iqamat, lalu dia shalat Maghrib, lalu shalat sunnat dua raka'at sesudahnya, lalu dia mengajak makan malam, lalu dia menikmati makannya kemudian memerintahkan seseorang, aku kira dia memerintahkan seseorang untuk adzan dan iqamat, 'Amru berkata: Aku tidak mengetahui adanya keraguan kecuali dari Zuhair, kemudian dia shalat 'Isya' dua raka'at. Ketika fajar telah terbit dia berkata: "Sesungguhnya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tidak pernah shalat kecuali pada waktu seperti ini, di tempat ini (saat berada di Muzdalifah dan pada hari ini". Berkata, 'Abdullah (bin Mas'ud) radliallahu 'anhu: "Itulah dua shalat yang ditangguhkan waktu pelaksanaannya, yaitu shalat Maghrib dilaksanakan setelah orang-orang tiba di Al Muzdalifah dan shalat Shubuh ketika fajar telah terbit". Dia berkata: "Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melaksanaknnya seperti itu". | bukhari:1563 |
Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata, telah menceritakan kepada saya ['Umarah] dari ['Abdur Rahman] dari ['Abdullah] radliallahu 'anhu berkata: "Tidaklah pernah aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat bukan pada waktunya kecuali dua shalat ini, yaitu Beliau menjama' shalat Maghrib dan 'Isya' dan melaksanakan shalat fajar sebelum waktunya". | bukhari:1570 |
Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Tholhah bin Abu Yahya] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] bahwa dia melempar Al Jumrah Ad-Dunya (Al Ulaa, awal) dengan tujuh kerikil dengan bertakbir pada setiap kali lemparannya, kemudian dia maju hingga sampai pada permukaan yang datar dia berdiri menghadap qiblat dengan agak lama, lalu berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya kemudian melempar jumrah Al Wustho lalu dia mengambil jalan sebelah kiri pada dataran yang rata lalu berdiri menghadap qiblat dengan agak lama lalu berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya dan tetap berdiri agak lama, kemudian dia melempar jumrah Al 'Aqabah dari dasar lembah dan dia tidak berhenti disitu, lalu segera pergi dan berkata: "Begitulah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakannya". | bukhari:1633 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada saya [saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin 'Abdullah] bahwa ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu] melempar Al Jumrah Ad-Dunya (Al Ulaa, awal) dengan tujuh kerikil kemudian bertakbir pada setiap kali lemparannya, kemudian dia maju hingga sampai pada permukaan yang datar dia berdiri menghadap qiblat dengan agak lama, lalu berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian melempar jumrah Al Wustho seperti itu pula, dia mengambil jalan sebelah kiri pada dataran yang rata lalu berdiri menghadap qiblat dengan agak lama, lalu berdo'a dengan mengangkat kedua tangannya, kemudian melempar jumrah Al 'Aqabah dari dasar lembah dan dia tidak berhenti disitu lalu berkata: "Begitulah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakannya". | bukhari:1634 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami ['Atho'] berkata, telah menceritakan kepada saya [Shawan bin Ya'la bin Umayyah], yaitu dari [bapaknya] bahwa ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat Beliau berada di Al Ji'ranah. Orang itu mengenakan jubah (baju besar) yang masih terasa sisa wewangian padanya atau nampat sisa pewarna kuning, berkata: "Bagaimana aku harus mengerjakan 'umrahku?". Maka Allah subhanahu wata'ala menurunkan wahyu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan wajah Beliau ditutup dengan kain. Ya'la bin Umayyah berkata; "Aku sendiri sangat ingin dapat melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang menerima wahyu". Maka 'Umar radliallahu 'anhu berkata: "Kemarilah, apakah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang menerima wahyu dapat menyenangkanmu?". Aku katakan: "Ya". Maka 'Umar membuka ujung kain yang tadi menutupi wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku dapat melihat Beliau sedang bernapas dalam tidurnya". (Kata Shafwan) aku menduga bapakku berkata: "Beliau mendengkur sejenak". Ketika Beliau selesai menerima wahyu, Beliau bertanya: "Mana orang tadi yang bertanya tentang 'umrah?. Lepaslah jubahmu, cucilah dari sisa wewangian dan pewarna kuning dan kerjakan 'umrahmu seperti kamu mengerjakan haji". | bukhari:1664 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] berkata; Aku pernah bersama ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu] pada suatu jalan di kota Makkah. Lalu sampai berita kepadanya bahwa Shafiyyah binti Abu 'Ubaid sedang menderita sakit. Maka dia mempercepat jalannya hingga apabila warna kuning dilangit telah hilang dia berhenti dan melaksanakan shalat Maghrib dan 'Isya' dengan dijama' (menggabungkan keduanya), kemudian dia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila perjalanannya sedang berat dan tergesa-gesa Beliau mengakhirkan shalat Maghrib lalu menggabungkannya dengan keduanya (dengan shalat 'Isya') ". | bukhari:1678 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] bahwa dia berkata: "Seandainya aku melihat seekor kijang sedang digembalakan di Madinah ini tentu aku tidak akan membuatnya terkejut (menggannggunya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Antara dua batu hitam kota Madinah adalah tanah haram". | bukhari:1740 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] berkata, telah menceritakan kepada saya [Az Zuhriy] dari ['Atho' bin Yazid] dari [Humran] (berkata,): "Aku melihat ['Utsman bin 'Affan] berwudhu', dia menuangkan air ke telapak tangannya (untuk membasuh kedua telapak tangannya) tiga kali. Kemudian berkumur-kumur dan membasuh hidung lalu mengeluarkan (air) darinya. Kemudian membasuh mukanya tiga kali lalu membasuh lengannya yang kanan hingga ke siku dan lengannya yang kiri hingga ke siku tiga kali kemudian berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu' seperti wudhu'ku ini lalu Beliau bersabda: "Barangsiapa berwudhu' seperti wudhu'ku ini kemudian dia shalat dua raka'at dan tidak berbicara apapun antara keduanya, maka Allah mengampuni dosanya yang lalu". | bukhari:1798 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dari [Sulaiman] dari [Ibnu Abu Awfa radliallahu 'anhu] berkata; Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, ketika itu Beliau berpuasa. Hingga ketika sampai pada waktu petang, Beliau berkata kepada seseorang: "Turunlah, dan siapkanlah minuman aku". Orang yang disuruh itu berkata: "Bagaimana jika anda menunggu hingga sore". Beliau berkata: "Turunlah dan siapkan minuman buat aku. Apabila kamu telah melihat malam sudah datang dari arah sana maka orang yang puasa sudah boleh berbuka ". | bukhari:1822 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu An-Nadhar] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian sering melaksanakan shaum hingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berbuka (tidak shaum), namun beliau juga sering tidak shaum sehingga kami mengatakan seolah-olah Beliau tidak pernah shaum. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan dan aku tidak pernah melihat Beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnat) kecuali di bulan Sya'ban". | bukhari:1833 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Ibnu 'Uyainah] dari ['Ubaidullah bin Abu YAzid] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata: "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan". | bukhari:1867 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadhalah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata; Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudriy] yang merupakan salah seorang sahabat karibku. Maka dia berkata: " Kami pernah ber'i'tikaf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada sepuluh malam pertengahan dari bulan Ramadhan. Kemudian Beliau keluar pada sepuluh malam yang akhir lalu memberikan khuthbah kepada kami dan berkata: "Sungguh aku diperlihatkan (dalam mimpi) tentang Lailatul Qadar namun aku lupa atau dilupakan waktunya yang pasti. Namun carilah pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud diatas tanah dan air (yang becek). Oleh karena itu siapa yang sudah beri'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka pulanglah". Maka kami pun pulang. Dan tidaklah kami melihat awan yang tipis sekalipun di langit hingga kemudian tiba-tiba datang awan yang banyak, lalu hujan turun hingga air menetes (karena bocor) lewat atap masjid yang terbuat dari dedaunan kurma. Kemudian setelah shalat (Shubuh) selesai aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud diatas air dan tanah yang becek hingga aku melihat sisa-sisanya pada dahi Beliau. | bukhari:1877 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Munir] dia mendengar [Harun bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami ['Ali bin AL Mubarak] berkata, telah menceritakan kepada saya [Yahya bin Abu Katsir] berkata, aku mendengar [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] berkata; Aku pernah bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudriy], aku katakan: "Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan tentang Lailatul Qadar?" Dia menjawab: "Ya pernah, kami pernah ber'i'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sepuluh malam pertengahan dari bulan Ramadhan. Dia berkata: "Kemudian kami keluar pada pagi hari kedua puluh. Dia berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan khuthbah kepada kami pada pagi hari kedua puluh dan berkata: "Sungguh aku diperlihatkan (dalam mimpi) tentang Lailatul Qadar namun aku dilupakan waktunya yang pasti. Maka carilah pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud diatas tanah dan air (yang becek). Oleh karena itu siapa yang sudah beri'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka kembalilah beri'tikaf". Maka orang-orang kembali ke masjid. Dan saai itu tidaklah kami melihat awan yang tipis sekalipun di langit hingga kemudian tiba-tiba datang awan yang banyak lalu hujan turun. Kemudian shalat didirikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud diatas tanah yang becek dan air hingga aku melihat sisa-sisa tanah pada ujung hidung dan dahi Beliau. | bukhari:1895 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] dari [Samrah bin Jundub radliallahu 'anhu] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi dua orang menemuiku lalu keduanya membawa aku keluar menuju tanah suci. Kemudian kami berangkat hingga tiba di suatu sungai yang airnya dari darah. Disana ada seorang yang berdiri di tengah sungai dan satu orang lagi berada (di tepinya) memegang batu. Maka laki-laki yang berada di tengah sungai menghampirinya dan setiap kali dia hendak keluar dari sungai maka laki-laki yang memegang batu melemparnya dengan batu kearah mulutnya hingga dia kembali ke tempatnya semula di tengah sungai dan terjadilah seterusnya yang setiap dia hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan batu sehingga kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya: "Apa maksudnya ini?" Maka orang yang aku lihat dalam mimpiku itu berkata: "Orang yang kamu lihat dalam sungai adalah pemakan riba'". | bukhari:1943 |
Dan berkata, kepada kami [Al Humaidiy] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami ['Amru] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata: "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu perjalanan yang ketika itu aku menunggang anak unta yang masih liar milik 'Umar. Anak unta itu selalu mendahulukanku (membawaku paling depan). Maka ia berjalan pada barisan paling depan, lalu 'Umar membentaknya dan mengembalikannya ke belakang. Namun ia kembali maju paling depan dan 'Umarpun kembali membentak dan mengembalikannya ke belakang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepada 'Umar: "Juallah anak unta itu kepadaku". 'Umar menjawab: "Ia untukmu wahai Rasulullah". Beliau bersabda: "Juallah kepadaku". Maka 'Umarpun menjualnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekarang anak unta itu untukmu wahai 'Abdullah bin 'Umar kamu dapat berbuat dengannya sesukamu". Dan Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata: "Dan Laits berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Abdurrahman bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Salim bin 'Abdullah dari Abdulloh bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata: "Aku menjual (dengan cara barter) kepada amirul Mukminin 'Utsman bin 'Affan hartaku berupa tanah yang ada lembahnya dengan harta dia berupa tanah yang terletak di Khaibar. Setelah kami bertransaksi aku kembali ketempatku semula dan aku keluar dari rumahnya karena khawatir jika ia akan membatalkan transaksi, karena termasuk dari sunnah adalah bahwasanya dua orang yang bertransaksi mempunyai hak pilih hingga mereka berpisah. 'Abdullah berkata: "Ketika jual beli antara aku dan dia telah sah terjadi, aku merasa bahwa aku telah mendhaliminya, bahwa aku telah membawanya (mendekatkannya) ke daerah Tsamud yang jaraknya selama tiga malam, dan ia membawaku (mendekatkan) ke Madinah yang jaraknya selama tiga malam. | bukhari:1973 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Awza'iy] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari [bapaknya radliallahu 'anhu] berkata; "Aku melihat orang-orang yang membeli makanan yang tanpa ditimbang di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan dipukul bila menjualnya kembali, hingga mereka mengangkutnya kepada kendaraan angkut mereka". | bukhari:1987 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Salim bin 'Abdullah] bahwa [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; "Sungguh aku melihat orang-orang yang membeli makanan yang tanpa ditimbang di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan dipukul bila menjualnya kembali di tempat membelinya hingga mereka mengangkutnya kepada kendaraan angkut mereka". | bukhari:1993 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata, telah menceritakan kepada saya [Al Laits] berkata, telah menceritakan kepada saya ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata; dan ['Urwah] menduga bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika datang kepada Beliau suku Hawazin yang telah ditundukkan lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta dan para tawanan mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepada mereka: "Ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal apakah tawanan atau harta dan sungguh aku akan memberi kesempatan terhadap mereka". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menanti mereka sekitar sepuluh malam ketika akhirnya mereka kembali dari Tho'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata; "Kami memilih tawanan". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian memuji Allah yang memang Dia paling berhak untuk dipuji lalu bersabda: "Kemudian dari pada itu, sesungguhnya saudara-saudara kalian ini telah datang kepada kita dengan bertobat dan sungguh aku berpikir akan mengembalikan para tawanan. Maka siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (dengan membebaskan tawanan) dalam masalah ini maka lakukanlah dan siapa diantara kalian yang ingin tetap menjadikannya sebagai haknya hingga kami berikan kepadanya harta fa'i yang Allah karuniakan kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata: "Kami serahkan mereka untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak tahu siapa diantara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang bukan, maka itu kembalilah hingga kalian bawa para pimpinan yang mengurusi urusan kalian". Akhirnya mereka pulang dan berbicara dengan para pimpinan mereka lalu kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka mengabarkan bahwa mereka telah menyetujui dan memberi izin". | bukhari:2142 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin Abu Tsaur] dari ['Abdullah bin 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata: "Aku selalu antusias untuk bertanya kepada ['Umar] tentang dua wanita diantara isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang Allah berfirman kepada keduanya: ("Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan) …QS At-Tahrim 4). Maka aku kunjungi dia namun dia menghindar dan aku susul dia dengan membawa kantong terbuat dari kulit berisi air hingga dia datang, lalu aku tuangkan air dari kantong air tadi keatas kedua tangannya hingga dia berwudhu' lalu aku tanya: "Wahai amirul mu'minin, siapakah dua wanita dari isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang Allah berfirman kepadanya ("Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan) …), maka dia menjawab: "Aku heran kepadamu wahai Ibnu 'Abbas!, dia adalah 'Aisyah dan Hafshah". Kemudian 'Umar menyebutkan hadits, katanya: "Aku dan tetanggaku dari Anshar berada di desa Banu Umayyah bin Zaid, termasuk suku kepercayaan di Madinah dan kami saling bergantian menemui Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Sehari aku yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam, hari lain dia yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Jika giliranku menemui Beliau, aku menanyakan seputar wahyu yang turun hari itu dan perkara lainnya. Dan jika giliran tetangguku itu, ia pun melakukan hal sama. Kami adalah kaum Quraisy yang bisa menundukkan para isteri, hingga ketika kami mendatangi Kaum Anshar, ternyata mereka adalah sebuah kaum yang ditundukkan oleh isteri-isteri mereka. Lalu isteri-isteri kami segera saja meniru kebiasaan wanita Anshar tersebut. Suatu hari aku nasehati isteriku tapi dia membantahku dan aku larang dia membantahku tapi dia berkata: "Kenapa kamu melarang aku membantahmu? Demi Allah, sesungguhnya hari ini isteri-isteri Nabi Shallallahu 'alaihiwasallam telah membantah Beliau bahkan seorang dari mereka tidak berbicara kepada Beliau hingga malam hari". Aku kaget mendengar itu lalu aku katakan: "Sangat celakalah diantara kalian orang yang berbuat hal seperti ini". Kemudian aku bergegas untuk menemui Hafshah lalu aku bertanya: "Wahai Hafshah, apakah salah seorang dari kalian hari ini telah membantah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga malam hari?" Dia menjawab: "Iya". Aku katakan: "Celaka dan rugilah. Apakah kalian merasa aman dari murka Allah disebabkan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam marah lalu kalian menjadi binasa? Janganlah kalian menuntut terlalu banyak kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan jangan kalian membantahnya tentang suatu apapun dan jangan pula kalian menghindar untuk berbicara dengan Beliau. Mintalah kepadaku apa yang menjadi keperluanmu dan jangan kamu cemburu bila ada (isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), madu kamu, yang lebih cantik dan lebih dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ". Yang dimaksudkannya adalah 'Aisyah radliallahu 'anha. Suatu hari kami membicarakan suku Ghossan sebagai tukang sepatu yang biasanya menyiapkan sepatu kami untuk perang. Maka sahabatku pergi (menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) pada hari gilirannya lalu dia kembali pada waktu 'Isya dengan mengetuk rumahku dengan sangat keras seraya berkata: "Apakah dia sudah tidur?" Aku kaget lalu keluar menemuinya. Dia berkata: "Telah terjadi masalah besar". Aku bertanya: "Masalah apa itu? Apakah suku Ghassan sudah datang?" Dia menjawab: "Bukan, bahkan urusannya lebih penting dan lebih panjang dari masalah itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan isteri-isteri Beliau. 'Umar berkata: "Sungguh celaka dan rugilah Hafshah. Aku mengira hal ini tidak akan terjadi. Maka aku lipat pakaianku kemudian aku shalat Shubuh bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau memasuki bilik yang tinggi dan mengasingkan diri disana. Maka aku menemui Hafshah yang ternyata sedang menangis lalu aku bertanya: "Apa yang membuatmu menangis, bukankah aku sudah peringatkan kamu? Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan kalian?" Dia menjawab: "Aku tidak tahu, sekarang Beliau berada di tempat pengasingannya". Maka aku keluar lalu mendatangi mimbar ternyata di sekelilingnya ada sejumlah orang (kurang dari sepuluh) yang sedang berkumpul diantaranya ada yang menangis. Maka aku duduk bersama mereka sebentar lalu aku sangat ingin mendatangi tempat pengasingan tempat Beliau berdiam disana. Aku katakan kepada Aswad, anak kecil pembantu Beliau: "Mintakanlah izin untuk 'Umar?" Maka dia masuk dan berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu keluar dan berkata: "Aku sudah sampaikan tentang maksudmu namun Beliau diam saja". Maka kemudian aku kembali dan berkumpul bersama orang-orang yang berada dekat mimbar. Sesaat kemudian timbul lagi keinginanku maka aku temui anak kecil itu lalu aku sampaikan maksudku seperti tadi dan diapun menjawab seperti tadi pula. Maka aku kembali duduk bersama orang-orang yang berada dekat mimbar. Ternyata timbul lagi keinginanku, maka aku datangi lagi anak kecil itu dan aku katakan: "Mintakanlah izin untuk 'Umar?" Maka dia menjawab seperti tadi pula. Ketika aku hendak kembali, anak kecil itu memanggilku dan berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan kamu masuk". Maka aku masuk menemui Beliau yang ketika itu Beliau sedang berbaring diatas pasir sebagai kasurnya, dan tidak ada kasur yang menengahi antara pasir dan beliau sehingga pasir itu membekas pada sisi badan Beliau, Beliau bersandar diatas bantal yang terbuat dari kulit yang isinya sabut. Aku memberi salam kepada Beliau lalu aku berkata dalam posisi tetap berdiri: "Apakah anda telah menceraikan isteri-isteri anda". Maka Beliau memandang ke arahku lalu berkata: "Tidak". Kemudian aku katakan: "Apakah anda merasa tidak enak karena melihat aku?" Kami ini adalah orang Quraisy yang biasa menundukkan isteri-isteri. Ketika kami datang disini bertemu dengan Kaum yang mereka ditundukkan oleh isteri-isteri mereka". Maka 'Umar menceritakan. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Kemudian aku katakan: "Bagaimana seandainya anda melihatku menemui Hafshah dan aku katakan kepadanya: "Jangan kamu cemburu bila ada (isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), madu kamu, yang lebih cantik dan lebih dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ". Yang dimaksudkan Umar adalah 'Aisyah radliallahu 'anha. Maka Beliau tersenyum lagi. Lalu aku duduk ketika melihat Beliau tersenyum lalu aku memandang ke rumah Beliau. Demi Allah, aku tidak melihat apapun disana, karena mataku bolak balik melihat tidak kurang dari tiga kali. Lalu aku katakan: "Mintalah kepada Allah agar melapangkan dunia buat ummat anda karena bangsa Persia dan Ramawi saja dilapangkan dan diberikan dunia padahal mereka tidak menyembah Allah". Saat itu Beliau sedang berbaring lalu berkata: "Apakah kamu ragu wahai Ibnu Al Khaththob? Mereka itulah kaum yang telah disegerakan kebaikan mereka dalam kehidupan dunia ini". Aku katakan: "Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampun buatku". Ternyata disebabkan kalimatku seperti tadilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengasingkan diri ketika Hafshah menyampaikannya kepada 'Aisyah radliallahu 'anha. Sebelumnya Beliau telah berkata: Aku tidak akan tinggal bersama mereka selama satu bulan karena disebabkan kesalnya Beliau terhadap mereka setelah Allah menegur Beliau. Ketika telah berlalu masa selama dua puluh sembilan hari, yang pertama kali Beliau datangi adalah 'Aisyah. Maka 'Aisyah berkata, kepada Beliau: "Anda sudah bersumpah untuk tidak mendatangi kami selama satu bulan, sedangkan hari ini kita baru melewati malam kedua puluh sembilan, aku sudah menghitungnya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Bulan ini berjumlah dua puluh sembilan hari". Pada bulan itu memang berjumlah dua puluh sembilan hari. Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Maka turunlah ayat takhyiir (pilihan). Maka Beliau memulainya dari aku sebagai yang pertama dari isteri-isteri Beliau. Beliau berkata: "Sesungguhnya aku mengingatkan kamu pada suatu urusan yaitu janganlah kamu tergesa-gesa hingga kamu meminta pendapat kedua orangtuamu". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Aku sudah mengetahui bahwa kedua orangtuaku tidaklah menyuruh aku untuk bercerai dari anda" Kemudian Beliau berkata: "Sesungguhnya Allah telah berfirman: ("Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu … hingga sampai pada firmanNya … pahala yang besar) QS Al Ahzab: 28 -29). Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Apakah begitu kedua orangtuaku memerintahkannya? Sungguh aku lebih memilih Allah, RasulNya dan kehidupan akhirat". Kemudian para isteri Beliau memilih hal yang sama lalu mereka berkata, seperti yang diucapkan 'Aisyah radliallahu 'anha. | bukhari:2288 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dari [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah radliallahu 'anhu] berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam " atau katanya "Sungguh aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kencing di tempat pembuangan kotoran sambil berdiri". | bukhari:2291 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] berkata, telah menceritakan kepadaku [AL Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab]; ['Urwah] menceritakan bahwa [Marwan] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika datang utusan HawAzin yang mereka meminta kepada Beliau agar beliau bersedia mengembalikan harta dan para tawanan (wanita dan anak-anak) mereka. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya bersama aku ada orang-orang yang kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling jujur, silakan kalian pilih apakah harta atau tawanan. Sungguh aku akan menunggu mereka". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunggu mereka sekitar sepuluh malam saat kembali dari Tho'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata: "Baik kami memilih para tawanan". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah yang memang Dia yang paling berhak dipuji kemudian bersabda: "Amma ba'du, sungguh saudara-saudara kalian telah datang kepada kita dengan bertobat dan aku memilih untuk membebaskan tawanan kepada mereka. Maka siapa yang suka berbuat baik (dengan mengikhlaskannya) silakan dan siapa yang suka mengambil haknya, kami akan berikan kepadanya haknya dari sejak awal Allah memberikan harta fa'i kepada kami, maka silakan dia lakukan". Maka orang-orang berkata: "Kami ikhlaskan semuanya untuk Anda". Beliau berkata: "Kami tidak tahu siapa dari kalian yang berwenang memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah kalian hingga orang-orang yang berwenang atas urusan kalian menyerahkannya kepada kami". Maka orang-orang itu kembali lalu para pimpinan mereka mengadakan pembicaraan dengan mereka kemudian mereka kembali menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah setuju dan mengizinkan". Dan inilah riwayat yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku HawAzin. Dan Anas berkata; 'Abbas berkata, kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Kalau begitu aku tebus diriku dan aku tebus pula 'Aqil". | bukhari:2354 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Maryam] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata, bahwa ['Urwah] menyebutkan bahwa [Al Miswar bin Makhramah radliallahu 'anhu] dan [Marwan] keduanya mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika datang kepada Beliau utusan suku HawAzin, Beliau berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah Dzat yang paling berhak dipuji kemudian bersabda: "Kemudian dari pada itu, bahwa saudara-saudara kalian telah datang dengan bertobat dan aku berpikir untuk mengembalikan tawanan mereka. Maka itu siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (untuk membebaskannya) maka lakukanlah dan siapa yang ingin mendapatkan haknya maka kami akan berikan haknya kepadanya dari sejak awal harta fa'i yang Allah karuniakan kepada kita". Maka orang-orang berkata: "Kami memilih berbuat kebaikan untuk anda." | bukhari:2395 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didatangi oleh utusan suku Hawazin yang telah memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta dan para tawanan mereka. Maka Beliau berkata kepada mereka: "Bersamaku sekarang ada orang-orang sebagaimana kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, apakah tawanan atau harta dan sungguh aku akan memberi kesempatan terhadap mereka". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanti mereka sekitar sepuluh malam ketika mereka kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata; "Kami memilih tawanan". Beliau berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian memuji Allah yang memang Dia paling berhak untuk dipuji lalu bersabda: "Kemudian dari pada itu, saudara-saudara kalian ini datang kepada kita dengan bertobat dan sungguh aku berpikir akan mengembalikan para tawanan. Maka siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (dengan membebaskan tawanan) dalam masalah ini maka lakukanlah, dan siapa diantara kalian yang ingin tetap menjadikannya sebagai haknya maka kami akan berikan kepadanya harta fa'i yang sejak awal Allah mengaruniakannya kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata: "Kami memilih berbuat baik (menyerahkan mereka wahai Rasulullah". Lalu Beliau berkata, kepada mereka: "Kami tidak tahu siapa diantara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang bukan, maka itu kembalilah hingga kalian bawa para pimpinan yang mengurusi urusan kalian". Akhirnya mereka pulang dan berbicara dengan para pimpinan mereka lalu kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka mengabarkan bahwa mereka telah menyetujui dan memberi izin". Inilah kisah yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku Hawazin". Kalimat terakhir (inilah kisah…) adalah ucapan Az Zuhriy. | bukhari:2417 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhoil] dari [bapaknya] dari [Nafi'] dari [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi rumah Fathimah namun Beliau tidak segera masuk. Kemudian 'Ali datang, dan Fathimah ceritakan peristiwa ini kepadanya. Kemudian 'Ali menceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Beliau berkata: "Aku melihat di pintu ada tabir yang ada lukisannya". Maka 'Ali berkata: "Aku tidak punya kepentingan dengan dunia". Lalu 'Ali menemui Fathimah dan menceritakan, maka Fathimah berkata: "Silakan Beliau memerintahkanaku apa saja sesuka Beliau". 'Ali berkata: "Sebaiknya kamu kirimkan saja tabir itu untuk si fulan yang barangkali keluarga mereka membutuhkannya." | bukhari:2421 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Abu Musa] berkata aku mendengar [Al Hasan] berkata; "Demi Allah, Al Hasan bin 'Ali menghadap Mu'awiyah dengan membawa pasukan yang jumlahnya hampir sebanyak gunung lalu 'Amru bin Al 'Ash berkata; "Sungguh aku melihat pasukan yang tidak akan berpaling melainkan akan memerangi lawannya". Maka Mu'awiyah berkata kepadanya, demi Allah dia adalah orang terbaik dari dua orang yang ada, maksudnya 'Amru: "Seandainya mereka berperang satu sama lain yang ini menghadapi mereka dan mereka menghadapi yang ini lalu siapa orang yang akan mengurus mereka dan siapa yang akan menanggung istri-istri mereka dan siapa pula yang akan mengurus sawah ladang mereka". Maka Mu'awiyah mengutus dua orang laki-laki dari Quraisy dari suku Bani 'Abdi Syams 'Abdur Rahman bin Samrah dan 'Abdullah bin 'Amir bin Kuraiz seraya berkata; "Pergilah kalian berdua menemui orang ini dan tawarkan kepadanya dan katakan dan mintalah kepadanya. Maka dua orang itu menemuinya dan masuk lalu berbicara dan berkata serta meminta. Maka Al Hasan bin 'Ali berkata kepada keduanya; "Kami ini Banu 'Abdul Muthallib dimana kami telah mendapatkan harta benda dan sesungguhnya ummat ini sudah saling berperang dengan menunmpahkan darah-darah merka". Kedua utusan berkata; "Sesungguhnya dia menawarkan kepada anda begini begini dan mencari penyelesaian serta meminta kepada anda". Dia berkata; "Siapa yang bisa membantuku dalam perkara ini?" Kedua utusan berkata; "Kami yang dapat membantu anda untuk menyampaikan kepadanya". Maka Al Hasan tidak meminta kepada keduanya melainkan keduanya berkata; "Kamilah yang akan membantu anda dan dia mau berdamai". Maka Al Hasan berkata; "Sungguh aku telah mendengar Abu Bakrah berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar sedangkan Al Hasan bin 'Ali ada di samping beliau sementara beliau sesekali memandang ke hadapan orang banyak dan sesekali memandang kepadanya lalu bersabda: "Sesungguhnya anakku ini adalah sayyid (pemimpin) dan semoga Allah akan mendamaikan dua kelompok besar kaum Muslimin lewat tangannya". Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy; berkata kepadaku ['Ali bin 'Abdullah]; "Sesungguhnya riwayat ini kami tetapkan berdasarkan apa yang didengar Al Hasan dari Abu Bakrah dengan lafazh hadits ini". | bukhari:2505 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Ahmad Marrar bin Hammuyah] telah bercerita kepada kami [Muhammad binYahya Abu Ghossan Al Kinaniy] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata: Ketika penduduk Khaibar membuat tangan 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma terkilir, ['Umar] berdiri menyampaikan khotbah lalu berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu membuat kesepakatan kerja dengan orang Yahudi Khaibar untuk mengerjakan harta mereka (lahan) dimana Beliau berkata: "Kami tetapkan sebagaimana Allah menetapkannya atas kalian". Dan bahwa pada suatu hari 'Abdullah bin 'Umar keluar untuk bekerja pada lahan miliknya disana lalu dia di malam hari diperlakukan secara kasar hingga tangan dan kakinya terkilir (bergeser dari sendinya) padahal disana kami tidak memiliki musuh selain mereka (penduduk Khaibar). Merekalah musuh kami dan pihak yang kami curigai dan aku sudah bertekad untuk mengusir mereka". Ketika 'Umar sudah membulatkan tekadnya ada seorang dari suku Banu Abi Al Huqoiq yang datang kepadanya lalu berkata: 'Wahai amirul mu'minin, apakah anda akan mengusir kami padahal Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah membuat perjanjian kerja dengan kami atas harta-harta (kebun) dan juga membuat persyaratan (pembagian hasil) tentangnya". Maka 'Umar berkata: "Apakah kamu menduga bahwa aku telah lupa dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu? Yaitu; "Bagaimana kamu seandainya diusir dari Khaibar lalu unta betinamu membawamu lari malam demi malam?" Orang itu berkata: "Ini hanyalah gurauan dari Abu Al Qosim". 'Umar berkata: "Kamu berdusta wahai musuh Allah". Maka 'Umar mengusir mereka dan memberi ganti harga buah-buahan yang menjadi hak mereka dengan uang, unta, barang-barang, pelana, tali kekang dan lainnya. Dan diriwayakan oleh [Hammad bin Salamah] dari ['Ubaidullah]; Aku menduga dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] dari ['Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkannya secara singkat/ringkas. | bukhari:2528 |
Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami ['Abdur Rozzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] berkata telah bercerita kepadaku [Az Zuhriy] berkata telah bercerita kapadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari [Al Miswar bin Makhramah] dan [Marwan] dimana setiap perawi saling membenarkan perkataan perawi lainnya, keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada waktu perjanjian Hudaibiyah hingga ketika mereka berada di tengah perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Khalid bin Al Walid sedang berada di wilayah al-Ghomim mengawasi pasukan berkuda Quraisy yang ada di bagian depan pasukan, karena itu ambillah jalan sebelan kanan (jalan yang menuju pasukan Khalid) ". Demi Allah, Khalid tidak menyadari dengan keberadaan mereka (Quraisy) hingga ketika mereka berada di markas pasukan, Khalid bergegas berlari menakut-nakuti Quraisy. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjalan hingga ketika sampai di bukit yang menjadikan mereka berjalan menurun, unta Beliau berhenti dan menderum. Maka orang-orang berkata: "Bangun, bangun ayo jalan". Namun unta itu tetap menderum. Lalu mereka berkata: "Unta al-Qushwa' mogok, unta al-Qushwa' mogok". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "al-Qushwa' tidaklah mogok karena bukan tabi'atnya tapi dia ditahan oleh Yang Menahan pasukan gajah". Lalu Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, mereka tidaklah meminta kepadaku satu langkah perbuatan yang membuat mereka mengangungkan kehormatan-kehormatan Allah melainkan aku pasti akan memenuhinya". Lalu Beliau menghentaknya maka unta itu bangkit. Perawi berkata: Maka Beliau meninggalkan mereka (berjalan lebih dahulu) hingga singgah di ujung Hudaibiyah di tepi sumur yang airnya sedikit dimana orang-orang sedang mengerumuninya. Tidak lama orang-orang mengerumuninya maka airnya habis lalu mereka melaporkan rasa haus kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau mencabut anak panah dari sarungnya lalu memerintahkan mereka agar menancapkannya disana. Maka demi Allah, setelah itu sumur itu selalu saja mengalirkan airnya yang segar untuk mereka sampai mereka meminum darinya. Ketika mereka sedang dalam keadaan keadaan tersebut tiba-tiba datang Budail bin Warqo' Al Khuza'iy beserta serambongan orang dari kaumnya yaitu suku Khuza'ah. Dahulu mereka adalah orang-orang kepercayaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari penduduk Tihamah. Ia berkata: "Sesungguhnya aku biarkan Ka'ab bin Lu'ay dan 'Amir bin Lu'ay singgah mengambil air di tanah Hudaibiyah. Bersama mereka ada beberapa ekor unta yang baru melahirkan yang masih menyusukan anaknya dan menjadi induk yang ditemani anak-anaknya. Mereka akan memerangi dan menghalangi Tuan dari Baitulloh. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya kami datang bukan untuk memerangi seorangpun, akan tetapi kedatangan kami untuk melaksanakan 'ibadah 'umrah. Dan sesungguhnya orang-orang Quraisy telah dilemahkan kekuatannya dan menderita kerugian akibat perang. Jika mereka mau aku akan memberikan tempo kepada mereka untuk bebas berlalu tanpa terhalang apapun antara aku dan manusia. Seandainya aku menang, kalau mau mereka boleh masuk (Islam), agama yang telah dipeluk orang banyak. Kalau tidak mau, mereka bisa beristirahat dari kelelahan berperang. Namun jika mereka enggan (dari tawaran ini), maka demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku sungguh akan memerangi mereka atas nama agama ini hingga siapa yang akan menang lebih dahulu dan sungguh Allah akan merelisasikan urusan-Nya". Maka Budail berkata: "Aku akan sampaikan kepada mereka apa yang Anda katakan tadi". Perawi berkata; Maka iapun pergi menjumpai kaum Quraisy lalu berkata: "Sesungguhnya kami datang kepadamu setelah menemui laki-laki ini dimana kami mendengar apa yang telah dikatakannya. Jika kalian mau untuk kami paparkan perkataannya itu maka akan kami lakukan". Orang-orang yang bodoh dari mereka mengatakan: "Kami tidak butuh kabar apapun tentangnya dari kamu". Dan orang yang bijak dari mereka berkata: "Sampaikan apa yang kamu dengar darinya". Dia (Budail) berkata: "Aku mendengar dia berkata begini begini, lalu dia menyampaikan kepada mereka apa yag dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka 'Urwah bin Mas'ud berdiri seraya berkata: "Wahai kaum, bukankah kalian ini para orangtua?" Mereka menjawab: "Ya benar". Dia berkata lagi: "Atau bukankah aku ini adalah seorang anak (dari kalian)? ' Mereka menjawab: "Ya benar". Lalu dia bertanya lagi: "Apakah kalian mencurigai aku?" Mereka menjawab: "Tidak". Dia berkata lagi: "Bukankah kalian mengetahui bahwa aku pernah meminta bantuan kepada orang-orang Ukazh lalu ketika enggan, aku datang menemui kalian dengan membawa keluargaku, anak-anakku dan orang-orang yang taat kepadaku?" Mereka menjawab: "Ya benar". Dia berkata: "Sungguh orang ini telah menawarkan kepada kalian satu penawaran yang bijak maka terimalah dan biarkanlah aku untuk menemuinya". Mereka berkata: "Temuilah dia". Maka dia menemui Beliau lalu dia berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata seperti yang Beliau katakan kepada Budail. Lalu saat itu 'Urwah berkata: "Wahai Muhammad, apa pendapatmu jika kamu menghabisi urusan kaummu, apakah kamu pernah mendengar ada orang dari kalangan bangsa 'Arab yang pernah melakukannya sebelummu? Kalau ada yang lain, demi Allah, sesungguhnya aku melihat beberapa tokoh, dan juga beberapa kelompok orang dibelakang yang akan menghindar darimu dan meninggalkanmu". Maka Abu Bakar berkata kepadanya: "Tutup mulutmu!. Apakah kami akan menghindar dan meninggalkannya?" Ia bertanya: "Siapa orang ini?" Para sahabat menjawab: "Dia Abu Bakar". Abu Bakar berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya tidak ada jasa yang pernah kamu lakukan terhadapku dan belum aku balas tentu aku akan menjawabmu". Perawi berkata; 'Lalu 'Urwah kembali berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan setiap kali berbicara dia memegang jenggot Beliau sementara Al Mughirah bin Syu'bah berdiri dekat kepala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dia memegang pedang serta mengenakan baju besi. Dan setiap kali 'Urwah memegang jenggot Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangannya, Al Mughirah memukul tangannya dengan bagian bawah sarung pedang seraya berkata: "Enyahkan tanganmu dari jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Maka; 'Urwah mengangkat kepalanya sera berkata: 'Siapakah orang ini?" Para sahabat menjawab: "Dia adalah Al Mughirah bin Syu'bah". 'Urwah lantas berkata: "Hai pengkhianat, bukankah aku telah menjadi susah payah akibat pengkhianatanmu?" Dahulu Al Mughirah dimasa jahiliyah pernah menemani suatu kaum lalu dia membunuh dan mengambil harta mereka. Kemudian dia datang dan masuk Islam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata saat itu: "Adapun keIslaman maka aku terima. Sedangkan mengenai harta, aku tidak ada sangkut pautnya sedikitpun". Kemudian 'Urwah melayangkan pandangan kedua matanya kepada para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Perawi berkata: "Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila membuang dahak lalu dahak Beliau tepat jatuh di telapak tangan salah seorang dari sahabat melainkan orang itu menggosokkannya pada wajah dan kulitnya. Dan bila Beliau menyuruh mereka, merekapun segera begegas melaksanakan perintah Beliau. Dan apabila Beliau hendak berwudhu', selalu mereka hampir berkelahi karena berebut untuk menyiapkan air untuk wudhu' Beliau. Bila Beliau berbicara, mereka merendahkan suara mereka di hadapan Beliau dan mereka tidaklah menajamkan pandangan kepada Beliau sebagai pengagungan mereka terhadap Beliau. Maka 'Urwah pun kembali kepada sahabat-sahabatnya lalu berkata: "Wahai kaum, demi Allah, sungguh aku pernah menjadi utusan yang diutus mengahap raja-raja, juga Qaisar (raja Romawi) dan Kisra (raja Parsia) juga kepada raja an-Najasiy. Demi Allah, tidak pernah aku melihat seorang rajapun yang begitu diagungkan seperti para sahabat Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam mengagungkan Muhammad. Sungguh tidaklah dia berdahak lalu mengenai telapak seorang dari mereka kecuali dia akan membasuhkan dahak itu ke wajah dan kulitnya dan jika dia memerintahkan mereka maka mereka segera berebut melaksnakannya dan apabila dia berwudhu' hampir-hampir mereka berkelahi karena memperebutkan sisa air wudhu'nya itu dan jika dia berbicara maka mereka merendahkan suara mereka (mendengarkan dengan seksama) dan tidaklah mereka mengarahkan pandangan kepadanya karena sangat menghormatinya. Sungguh dia telah menawarkan kepada kalian satu tawaran yang membawa kepada kebaikan, maka terimalah". Lalu seorang dari Bani Kinanah berkata: "Biarkan aku yang akan menemuinya". Mereka berkata: "Temuilah". Ketika orang itu telah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat Beliau, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Ini si fulan. Dia berasal dari kaum yang mengagungkan unta, karena itu kirimkan unta kepadanya". Maka dikirimlah unta kepadanya. Dan orang-orang kemudian menyambutnya seraya mengucapkan talbiyah. Ketika orang itu melihat hal ini maka dia berkata: "Maha suci Allah. Tidak sepatutnya orang-orang ini dihalangi untuk mendatangi Baitulloh". Setelah dia kembali kepada teman-temannya dia berkata: "Aku melihat unta-unta telah dikalungi dan diberi tanda, maka aku berpendapat tidak sepatutnya mereka dihalangi dari Baitulloh". Tiba-tiba berdiri seorang laki-laki dari mereka yang biasa dipanggil dengan Mikraz bin Hafsh seraya berkata: "Biarkan aku untuk menemuinya". Lalu mereka berkata: "Temuilah". Ketika orang itu telah mendatangi mereka, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Inilah Mikraz, dia adalah seorang yang durjana". Maka Mikraz mulai berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika dia sedang berbicara dengan Beliau, tiba-tiba Suhail bin 'Amru datang. [Ma'mar] berkata; Maka telah bercerita kapadaku [Ayyub] dari ['Ikrimah] bahwa dia mengabarkan: Ketika Suhail bin 'Amru datang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sungguh urusan kalian telah menjadi mudah". [Ma'mar] berkata; [Az Zuhriy] berkata dham periwayatan hadits ini: "Maka Suhail bin 'Amru datang seraya berkata: "Bawa kemari (kertas) dan buatlah surat perjanjian antara kami dan kalian". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggil seorang penulis lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Tulislah) bismillahir rahmaanir rahim". Maka Suhail berkata: "Tentang sebutan ar-Rahman, demi Allah, aku tidak mengenalnya. Tetapi tulislah Bismika Allahumma (Dengan namu-Mu ya Allah) sebagaimana sebelumnya kamu biasa menuliskannya". Maka kaum Muslimun berkata: "Demi Allah, janganlah ditulis melainkan bismillahir rahmaanir rahim". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tulislah; "Bismika Allahumma". Kemudian Beliau berkata: "Ini adalah perjanjian yang ditetapkan oleh Muhammad Rasulullah". Seketika itu juga Suhail berkata: "Demi Allah, seandainya kami mengetahui bahwa kamu utusan Allah, tentu kami tidak akan mengahalangi kamu dari Baitulloh dan tidaklah kami memerangimu. Akan tetapi tulislah: "Muhammad bin 'Abdullah". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Demi Allah, sungguh aku ini adalah memang benar Utusan Allah sekalipun kalian mendustakan aku. Tulislah: Muhammad bin 'Abdullah". Az Zuhriy berkata: "Hal ini berkenaan dengan sabda Beliau: "Tidaklah mereka meminta kepadaku satu permintaan dimana didalamnya mereka mengagungkan kehormatan-kehormatan Allah melainkan pasti aku akan berikan kepada mereka". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Dengan syarat kalian memberi kebebasan kami mendatangi Baitulloh untuk melaksanakan thawaf disana". Suhail berkata: "Demi Allah, jangan sampai bangsa 'Arab bercerita bahwa kami direbut secara paksa. Namun kesempatan itu kami akan berikan untuk tahun depan. Dan syarat berikutnya, bahwa tidak seorangpun yang datang kepadamu dari pihak kami sekalipun dia sudah mengikuti agamamu, melainkan kamu harus mengembalikannya kepada kami". Lalu Kaum Muslimun (prates) berkata: "Subhaanalloh, bagaimana mungkin dia dikembalikan kepada orang-orang musyrik padahal dia datang sebagai seorang muslim?" Ketika mereka sedang dalam keadaan bersitegang itu, tiba-tiba datang Abu Jandal bin Suhail bin 'Amru dalam keadaan terikat yang kabur dari dataran rendah kota Makkah hingga bisa bergabung ditengah-tengah Kaum Muslimin. Maka Suhail berkata: "Wahai Muhammad, inilah orang pertama yang kamu harus serahkan kepadaku sesuai kesepatan kamu". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sungguh kita belum lagi menetapkan kesepakatan". Suhail berkata: "Demi Allah, kalau begitu aku tidak akan membuat perjanjian damai apapun kepadamu untuk selamanya". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Berikanlah dia kepadaku sebagai pengecualian". Suhail berkata: "Aku tidak akan pernah memberikannya kepadamu". Beliau kembali berkata: "Jangan begitu, berikanlah kepadaku". Suhail berkata: "Aku tidak akan melakukannya". Mikraz berkata: "Bahkan kami telah memberikannya (kemudahan) kepadamu". Abu Jandal berkata: "Wahai sekalian Muslimin, apakah aku akan dikembalikan kepada orang-orang musyrik padahal aku datang sebagai seorang Muslim? Tidakkah kalian melihat apa yang sudah aku alami?" Memang Abu Jandal telah didiksa dengan siksaan yang sangat kejam karena memilih jalan Allah. Perawi berkata; Maka 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata: 'Maka aku menemui Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku bertanya: "Bukankah Anda ini benar-benar Nabi Allah?" Beliau menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Bukankah kita berada diatas kebenaran sedangkan musuh-musuh kita di atas kebatilan". Beliau menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Lalu kenapa kita terima penghinaan ini kepada agama kita?" Beliau berkata: "Sungguh aku ini adalah Utusan Allah dan aku tidak mendurhakai-Nya dan Dialah Penolongku". Aku katakan: "Bukankah Anda pernah mengatakan bahwa kita pasti akan mendatangi Baitulloh lalu kita thawaf disana?" Beliau berkata: "Benar. Tapi apakah aku mengatakannya kepadamu bahwa kita akan mendatanginya tahun ini?" 'Umar berkata: Aku jawab: "Memang tidak". Beliau berkata lagi: "Sungguh kamu pasti akan mendatanginya dan thawaf disana". 'Umar berkata: "Maka kemudian aku menemui Abu Bakar lalu aku katakan: "Wahai Abu Bakar, bukankah Beliau itu benar-benar Nabi Allah?" Abu Bakar menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Bukankah kita berada diatas kebenaran sedangkan musuh-musuh kita di atas kebatilan". Dia menjawab: "Ya benar". Aku katakan lagi: "Lalu kenapa kita terima kehinaan ini kepada agama kita?" Abu Bakar berkata: "Wahai pejuang, sungguh Beliau itu adalah Utusan Allah shallallahu 'alaihi wasallam dan Beliau tidak akan durhaka kepada Robb-Nya dan Dialah Penolongnya. Maka itu berpeganglah pada perintah Beliau dan jangan menyelisihinya. Demi Allah, sungguh Beliau berada diatas kebenaran". Aku katakan: "Bukankah Beliau pernah mengatakan bahwa kita pasti akan mendatangi Baitulloh lalu kita thawaf disana?" Abu Bakar menjawab: "Benar. Tapi apakah Beliau mengatakannya bahwa kita akan mendatanginya tahun ini?" Aku jawab: "Tidak". Abu Bakar berkata: "Sungguh kamu pasti akan mendatanginya dan melaksanakan thawaf disana". [Az Zuhriy] berkata; 'Umar berkata: "Karena tindakanku itu maka aku melakukan beberapa amal kebajikan (sebagai penebus atas ucapan yang tidak patut) ". Setelah selesai dari membuat perjanjian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabat Beliau: "Bangun dan sembelihlah hewan qurban kalian lalu cukurlah kepala kalian". Perawi berkata: "Demi Allah, tidak ada satupun orang yang beranjak berdiri (untuk melaksanakan perintah Beliau) hingga Beliau memerintahkannya sampai tiga kali. Ketika tidak ada seorangpun dari mereka yang berdiri, untuk melaksanakan perintah Beliau, akhirnya Beliau masuk menemui Ummu Salamah lalu menceritakan kejadian yang Beliau dapatkan di kalangan Kaum Musliminan. Maka Ummu Salamah berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah Tuan suka agar mereka melakukannya? Keluarlah lalu janganlah Tuan berbicara sepatah katapun dengan siapapun dari mereka hingga Tuan menyembelih unta qurban Tuan lalu Tuan panggil tukang cukur Tuan untuk mencukur rambut Tuan". Maka Beliau keluar dan tidak berbicara dengan seorangpun dari mereka hingga Beliau menyembelih unta qurban Beliau lalu memanggil tukang cukur Beliau hingga tukang cukur | bukhari:2529 |
Telah bercerita kepada kami [Musa] telah bercerita kepada kami [Jarir] telah bercerita kepada kami [Abu Roja'] dari [Samrah]: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada malam (Isra' dan Mi'raj) aku ditemui oleh dua malaikat yang mengajakku mendaki sebuah pohon lalu keduanya memasukkan aku ke sebuah negeri (kampung) yang terbaik dan paling utama yang belum pernah aku melihat yang lebih bailk darinya. Kedua malaikat itu berkata: "Adapun negeri ini adalah kampungnya para syuhada' (orang yang mati syahid) ". | bukhari:2582 |
Telah bercerita kepada kami [Hafsh bin 'Amru] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara' radliallahu 'anhu] berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang al-Ahzab mengangkut tanah bebatuan dimana tanah-tanah itu telah menutup perut Beliau yang putih sambil bersya'ir: "Kalaulah bukan karena Engkau ya Allah, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak pula menunaikan zakat dan mendirikan shalat". Untuk itu turunkanlah sakinat (ketenangan) kepada kami, dan kuatkanlah kaki-kaki kami bila bertenu (musuh) "."Sesungguhnya orang-orang (itu) telah berbuat aniaya terhadap kami, jika mereka menghendaki fitnah, kami tidak pernah peduli (menyerah) ". | bukhari:2625 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'mar] telah bercerita kepada kami ['Abdul Warits] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Ketika perang Uhud berkecamuk, orang-orang melarikan diri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dia berkata: "Sungguh aku melihat 'Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim berjalan dengan cepat hingga terlihat gelang kaki keduanya sambil membawa qirab (tempat ait terbuat dari kulit). Dan berkata perawi lain: mengangkut qirab, dengan selendang keduanya lalu menuangkan ke mulut para pasukan. Kemudian keduanya kembali untuk mengisi air kedalam qirab kemudian kembali datang menuangkan air ke mulut pasukan". | bukhari:2667 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Yunus bin 'Ubaid] dari [Tsabit Al Bananiy] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata: "Aku pernah menyertai Jarir bin 'Abdullah dan saat itu dia melayaniku". Jarir bin 'Abdullah lebih tua usianya dibanding Anas. Jarir berkata: "Sungguh aku melihat Kaum Anshor mengerjakan sesuatu (melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) dimana kemudian tidak aku temui seorangpun dari mereka kecuali aku memuliakannya". | bukhari:2674 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata telah bercerita kepadaku [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Ibnu Syihab] dari [Ja'far bin 'Amru bin Umayyah Adh Dhomriy] dari [bapaknya] berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakan daging paha depan (kambing) yang langsung dipotong darinya, kemudian dikumandangkan seruan shalat maka Beliau shalat tanpa berwudhu' lagi". Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy], dan dia menambahkan: "Lalu beliau melemparkan pisaunya (kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam)." | bukhari:2706 |
Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata telah mengabarkan kepadaku [Zaid, dia adalah putra dari Aslam] dari [bapaknya] berkata; "Aku pernah bersama ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma] di suatu jalan menuju kota Makkah lalu sampai berita kepadanya bahwa Shofiyah binti Abi 'Ubaid menderita sakit keras. Maka dia mempercepat jalannya hingga ketika syafaq (warna merah di langit) telah hilang dia berhenti lalu shalat Maghrib dan 'Atmah ('Isya') dengan menjama' keduanya kemudian berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendesak perjalanannya, Beliau mengakhirkan shalat Maghrib lalu menjama' keduanya (dengan 'Isya') ". | bukhari:2778 |
Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Qais bin Abi Hazim] berkata, [Jarir] berkata kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berkata kepadaku: "Bisakah kamu membuat aku dapat beristirahat dari urusan Dzul Khalashah". Yang Beliau maksud adalah sebuah rumah di Khots'am yang dinamakan Ka'bah Al Yamaniyah (dijadikan sebagai kiblat dan didalamnya banyak patung yang disembah). Jarir berkata: "Maka aku berangkat dalam rambongan berjumlah seratus lima puluh pasukan berkuda dari suku Ahmas yang gagah berani. Mereka adalah para penunggang kuda yang ulung. Jarir berkata: "Saat itu aku adalah orang yang tidak ahli menunggang kuda hingga akhirnya Beliau memukul dadaku hingga aku lihat bekas jari tangan Beliau di dadaku". Kemudian Beliau berdo'a: "Ya Allah mantapkanlah dia dan jadikanlah dia seorang pemberi petunjuk yang senantiasa mendapatkan petunjuk". Maka Jarir berangkat menuju rumah yang dimaksud lalu merusak dan membakarnya. Kemudia dia mengutus utusan untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan apa yang sudah terjadi. Utusan Jarir berkata: "Demi Dzat Yang Mengutus Tuan dengan haq, tidaklah aku menemui Tuan melainkan aku telah meninggalkan rumah tersebut seolah seperti unta yang berlobang atau kudisan (sebutan untuk kehancuran rumah tersebut karena telah dibakar). Jarir berkata: "Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan keberkahan kepada kuda kuda dan orang-orang suku Ahmas sebanyak lima kali. | bukhari:2797 |
Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Abu Al Ahwash] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baro' radliallahu 'anhu] berkata; Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pada perang Khondaq sedang mengangkut tanah hingga tanah itu menutup bulu dada Beliau. Beliau memang seorang yang berbulu lebat Saat itu Beliau menyenandungkan sya'ir 'Abdullah: "Ya Allah, kalau bukan karena Engkau, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk. Dan tidak akan pula kami bershodaqoh dan sholat". Maka turunkanlah sakinah kepada kami dan teguhkanlah kaki berpijak kami karena kami sedang berhadapan"."Dengan musuh yang telah durjana terhadap kami. Jika mereka menghendaki fitnah terhadap kami, kami akan mengabaikannya". Beliau menyenandungkannya dengan suara keras. | bukhari:2808 |
Telah bercerita kepada kami ['Amru bin Kholid] telah bercerita kepada kami [Zuhair] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] berkata aku mendengar [Al Baro' bin 'Azib radliallahu 'anhuma] dia bercerita, katanya; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menunjuk 'Abdullah bin Jubair sebagai komandan pasukan pejalan kaki (pemanah) pada perang Uhud yang berjumlah lima puluh orang. Beliau berpesan: "Jika kalian melihat kami disambar burung, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini hingga aku mengirim utusan untuk memberi tahu. Dan jika kalian melihat kami mengalahkan musuh dan menginjak-injak mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian hingga aku mengirim utusan". Akhirnya Kaum Muslimin dapat mengalahkan musuh mereka. Al Baro' berkata: "Adapun aku, sungguh demi Allah, aku melihat para wanita (musuh) berlarian sehingga nampak perhiasan gelang di kaki-kaki mereka dan betis-betis mereka karena mereka mengangkat pakaian mereka". Maka para anak buah 'Abdullah bin Jubair berkata: "Itu ghonimah (rampasan perang), maksudnya para wanita itu sebagai ghonimah. Para shohabat kalian telah mengalahkan mereka, jadi, apa yang kalian tunggu?". Maka 'Abdullah bin Jubair berkata: "Apakah kalian lupa apa pesan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam kepada kalian?". Mereka menjawab: "Sungguh kita harus mendatangi mereka agar kita mendapatkan ghonimah". Ketika mereka mendatangi pasukan yang di bawah, wajah-wajah mereka dipalingkan (dari tujuan utama) hingga mereka menjadi berlarian kocar-kacir. Begitulah peristiwa ketika Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam memanggil mereka dari belakang mereka sedang saat itu tidak ada yang tersisa bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam kecuali dua belas orang pasukan. Dari pihak kami yang gugur sebanyak tujuh puluh orang Sedangkan pada perang Badar, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan para shohabat Beliau dapat mengalahkan seratus empat puluh pasukan Musyrikin yaitu tujuh puluh orang terbunuh dan tujuh puluh orang lagi menjadi tawanan. Saat itu Abu Sufyan berkata: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Muhammad?". Dia bertanya hingga tiga kali. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melarang para shohabat untuk menjawabnya. Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Ibnu Abi Qohafah (Abu Bakar radliallahu 'anhu)?" sebanyak tiga kali. Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Ibnu Al Khoththob?", tiga kali. Kemudian dia kembali menemui teman-temannya dan berkata: 'Mereka semua sudah terbunuh". Maka 'Umar tidak dapat menahan emosinya lalu berkata: "Kamu dusta. Demi Allah, wahai musuh Allah, sesungguhnya orang yang kamu cari semuanya masih hidup dan masih tersisa untuk menimpakan keburukan kepadamu". Abu Sufyan berkata: "Perang ini sebagai balas bagi perang Badar karena dalam perang kemenangan memang silih berganti. Sungguh kalian akan dapatkan kaum (kafirin) memutilasi jasad dan mencincang korban yang aku tidak memerintahkannya tapi aku juga tidak merisaukanku". Kemudian Abu Sufyan mulai menyenandungkan sya'ir: "Agunglah Hubal, agunglah Hubal". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata: "Mengapa kalian tidak membalasnya?". Para shohabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang harus kami katakan?". Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi". Abu Sufyan berkata lagi: "Kami punya tuhan Hubal sedangkan kalian tidak punya". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata lagi: "Mengapa kalian tidak membalasnya?". Para shohabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang harus kami katakan?". Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah Pelindung kami sedangkan kalian tidak punya pelindung". | bukhari:2812 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Abi Sufyan bin Asid bin Jariyah Ats Tsaqofiy], dia adalah sekutu Bani Zuhroh dan dia termasuk diantara shohabat Abu Hurairah, bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam mengutus ekspedisi militer dengan jumlah sepuluh orang sebagai mata-mata dan Beliau angkat 'Ashim bin Tsabit Al Anshoriy, kakek dari 'Ashim bin 'Umar bin Al Khoththob sebagai pemimpin pasukan tersebut. Mereka berangkat hingga ketika sampai di Al Hada', suatu tempat antara 'Ushfan dan Makkah, keberadaan mereka diceritakan kepada penduduk dari suku Hudzail yang biasa disebut dengan Banu Lahyan. Maka suku ini mengerahkan hampir dua Ratus orang yang kesemuanya ahli memanah. Mereka pun mencari jejak keberadaan anggota ekspedisi militer muslimin. Ketika melihat mereka, 'Ashim dan pasukannya bersembunyi di balik bukit kecil (fad-fad). Namun suku itu langsung mengepung mereka dan berseru: "Turun dan serahkanlah kepada kami apa yang ada ditangan kalian. Bagi kalian ada jaminan dan perjanjian agar kami tidak membunuh seorangpun dari kalian". 'Ashim bin Tsabit, sebagai pemimpin ekspedisi militer itu berkata: "Adapun aku, demi Allah, tidak akan mau turun dengan jaminan orang kafir. Ya Allah, beritahukanlah keadaan kami kepada Nabi-Mu". Maka suku itu menyerang mereka dengan anak panah hingga mereka dapat membunuh 'Ashim beserta tujuh orang anak buahnya. Akhirnya tiga orang anggota ekspedisi yang masih hidup turun dengan menyetujui jaminan dan perjanjian. Diantara mereka ada Khubaib Al Anshoriy dan Ibnu Datsinah serta seorang lagi. (Setelah ketiganya turun) mereka menangkapnya dan melepas tali busur panah mereka untuk mengikat ketiganya. Orang ketiga berkata: "Ini merupakan awal pengkhiyanatan. Demi Allah, aku tidak akan mengikuti kalian. Sungguh mereka bagiku sebagai teladan". Yang dia maksud adalah shohabat mereka yang sudah terbunuh. Maka mereka menyeretnya dan memaksanya agar mengikuti mereka namun dia menolaknya hingga akhirnya mereka membunuhnya. Kemudian mereka berangkat dengan membawa Khubaib dan Ibnu Datsinah hingga akhirnya mereka menjual keduanya di Makkah sesudah peristiwa perang Badar. Khubaib dibeli oleh Banu Al Harits bin 'Amir bin Nawfal bin 'Abdu Manaf. Sebelumnya Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits bin 'Amir saat perang Badar. Maka jadilah Khubaib di tangan mereka sebagai tawanan. ['Ubaidullah bin 'Iyadl] mengabarkan kepadaku bahwa [putri dari Al Harits (Zainab)] mengabarkan kepadanya bahwa, ketika mereka bersepakat (untuk membunuh Khubaib), Khubaib meminjam (kepada Zainab) sebilah pisau cukur untuk mencukur bulu kemaluannya maka dia meminjamkannya. Kemudian Khubaib mengambil anakku saat aku lengah, itu karena anakku menghampirinya. (Zainab) berkata: "Aku dapati anakku sedang dipangku olehnya sedangkan dia (Khubaib) sambil memegang pisau cukur. Aku sungguh terperanjat seketika itu". Khubaib mengetahui keterperanjatanku pada wajahku, maka dia berkata: "Kamu khawatir bila aku akan membunuhnya?. Sungguh aku tidak akan melakukannya". (Zainab berkata); Sungguh demi Allah, belum pernah aku melihat ada seorang tawanan sebaik Khubaib. Demi Allah, aku pernah mendapatkan dia pada suatu hari sedang memakan buah anggur di tangannya padahal tangannya sedang dibelenggu dengan besi dan juga di Makkah saat itu bukan musimnya buah-buahan". Dia berkata: "Sungguh itu merupakan rezeki dari Allah yang Dia berikan kepada Khubaib". Ketika mereka hendak keluar dari tanah Harom untuk membunuh Khubaib di daerah halal, Khubaib berkata kepada mereka: "Biarkanlah aku untuk melaksanakan sholat dua roka'at". Maka mereka mempersilakanhya. Maka Khubaib sholat dua Raka'at kemudian berkata: "Seandainya bukan karena kalian akan mengira aku takut tentu aku akan memanjangkan sholatku ini. Ya Allah, binasakanlah mereka semuanya". (Kemduaian dia bersya'ir); "Aku tidak peduli selagi aku dibunuh sebagai muslim # Dibagian tubuh manakah diriku terbunuh jalan Allah". # "Semuanya itu pastilah ada balasan disisi AIlah # jika Dia berkendak, Dia memberkahi pada daging tercabik-cabik". Akhirnya Ibnu Al Harits membunuhnya. Dan Khubaib adalah orang pertama yang mencontohkan sholat dua roka'at bagi setiap muslim yang akan dibunuh sebagai wujud keshabaran. Dan Allah mengabulkan do'a 'Ashim bin Tsabit pada saat dia dibunuh. Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengabarkan kepada para shohabat Beliau tentang berita mereka dan musibah yang mereka alami. (Saat kematian 'Ashim) orang-orang kafir Quraisy mengirim orang mendatangi 'Ashim dan mengabarkan bahwa dia telah dibunuh agar mereka datang mengambil sesuatu dari bagian jasad 'Ashim agar mereka dapat mengenalinya. Sebelumnya 'Ashim memang telah membunuh seorang dari pembesar mereka saat perang Badar. (Ketika mereka hendak membalaskan dendam kepada 'Ashim), Allah mengirim kepada 'Ashim pasukan lebah yang melindunginya dari para utusan kafir Quroisy sehingga mereka tidak mampu untuk mengambil secuilpun daging dari jasad 'Ashim. | bukhari:2818 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannaa] telah bercerita kepada kami [Yahya] telah bercerita kepada kami [Isma'il] berkata telah bercerita kepadaku [Qais] berkata, [Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu] berkata kepadaku, Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam telah berkata kepadaku:: "Bisakah kamu membuatku dapat beristirahat dari urusan Dzul Khalashah". Yang Beliau maksud adalah sebuah rumah di Khots'am yang dinamakan Ka'bah Al Yamaniyah (dijadikan sebagai kiblat dan isinya banyak patung yang disembah). (Jarir berkata); "Maka aku berangkat dalam rombongan berjumlah seratus lima puluh pasukan berkuda yang mereka dari Ahmas. Mereka adalah para penunggang kuda yang ulung. Lalu aku kabarkan kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa aku tidak ahli menunggang kuda hingga akhirnya Beliau pukul dadaku hingga kulihat bekas jari tangan Beliau di dadaku". Kemudian Beliau berdo'a: "ALLOOHUMMA TSABBITHU WAJ'ALHU HAADIYAN MAHDIYAN "Ya Allah mantapkanlah dia dan jadikanlah dia seorang pemberi petunjuk yang lurus". Maka Jarir berangkat menuju rumah yang dimaksud lalu merusak dan membakarnya. Kemudian dia mengutus utusan untuk menemui Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan mengabarkan apa yang sudah terjadi. Utusan Jarir berkata kepada Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam: "Wahai Rasulullah, demi Dzat Yang Mengutus Baginda dengan haq, tidaklah aku menemui Baginda melainkan telah Kutinggalkan rumah tersebut seolah seperti unta yang berlobang atau kudisan (sebutan untuk kehancuran rumah tersebut karena telah dibakar). (Jarir berkata): "Lalu Beliau Shallallahu'alaihiwasallam mendo'akan keberkahan untuk pasukan berkuda dari Ahmas tersebut sebanyak lima kali. [Musaddad] berkata dengan redaksi; "Rumah yang dimaksud terletak di Khats'am". | bukhari:2847 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] berkata telah mengabarkan kepadaku ['Ali bin Al Husain] bahwa [Husain bin 'Ali ASa] mengabarkan kepadanya bahwa ['Ali] berkata; "Aku memiliki seekor unta betina berumur satu tahun hasil jatah bagianku dari harta ghanimah perang Badar, dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam juga memberiku seekor unta betina lain dari hak seperlima harta ghanimah. Ketika aku hendak menikahi Fathimah binti Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam, aku berjanji dengan seorang laki-laki ahli membuat perhiasan dari suku Bani Qainuqa' agar pergi bersamaku. Kami pergi dengan membawa idzkhir (rumput yang harum baunya) yang akan aku jual kepada para ahli perhiasan yang hasilnya aku akan gunakan untuk menyelenggarakan walimah perkawinanku. Ketika aku mengumpulkan barang-barang untuk kedua untaku berupa beberapa pelana, wadah makanan dan tali, kedua untaku menderum (berdiam) di sisi kamar seorang shahabat Anshar, aku kembali setelah selesai mengumpulkan barang-barang. Ternyata aku dapatkan kedua untaku telah dipotong-potong punuknya, dibedah lambungnya dan diambil bagian dalamnya. Aku tidak dapat menguasai kedua mataka ketika melihat pemandangan kedua untaku diperlakukan seperti itu. Maka aku bertanya; "Siapa yang melakukan ini?". Orang-orang menjawab; "Hamzah bin 'Abdul Muthallib yang melakukannya dan sekarang dia sedang berada di Baitullah bersama para pemabuk dari kalangan orang Anshar". Maka aku berangkat hingga aku bertemu dengan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang saat itu sedang bersama Zaid bin Haritsah. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dapat mengetahui apa yang aku alami dari wajahku maka Beliau bertanya: "Ada apa denganmu?". Aku jawab; "Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat sekalipun kejadian sekejam seperti hari ini. Hamzah telah menganiaya kedua untaka, ia memotong-motong punuknya dan membedah isi perutnya dan sekarang dia sedang berada di dalam Baitullah bersama para pemabuk". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam meminta rida' Beliau (selendang yang lebar) kemudian mengenakannya lalu berangkat dengan berjalan sedangkan aku dan Zaid bin Haritsah mengilkuti Beliau hingga tiba di Baitullah, tempat Hamzah berada. Beliau meminta izin masuk, mereka pun mengizinkannya dan ternyata mereka adalah sekelompok orang yang sedang mabuk. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam langsung mencela Hamzah atas apa yang telah dilakukannya. Ternyata Hamzah benar-benar dalam keadaan mabuk, kedua matanya merah. Hamzah memandangi Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam, lalu mengarahkan pandangannya ke atas, kemudian memandang ke arah lutut Beliau, lalu mengarahkan pandangannya kembali ke atas, kemudian memandang pusar Beliau, lalu mengarahkan pandangan ke atas lagi, kemudian memandang wajah Beliau. Kemudian Hamzah berkata; "Kalian tidak lain kecuali hamba-hamba sahaya bapakku". Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam mengetahui bahwa dia sedang dalam keadaan mabuk. Beliau pun berbalik dan meninggalkannya dan kamipun keluar bersama Beliau. | bukhari:2861 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdan] dari [Abu Hamzah] dari ['Ashim] dari [Ibnu Sirin] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata; "Gelas milik Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pecah lalu Beliau mengumpulkan dan mengikatnya dengan Rantai terbuat dari perak". 'Ashim berkata; "Aku melihat gelas tersebut lalu kupergunakan untuk minum". | bukhari:2878 |
Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata telah bercerita kepadaku [Al Laits] berkata telah bercerita kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata; ['Urwah] menganggap bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata ketika datang kepada beliau utusan suku Hawazin yang telah menyatakan diri memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta-harta mereka dan para tawanan mereka. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Perkataan yang paling aku sukai adalah yang paling jujur. Untuk itu silakan kalian pilih satu dari dua pilihan, apakah tawanan atau harta. Sungguh aku memberi kesempatan untuk mereka". Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam menunggu kedatangan kabar mereka sekitar sepuluh malam ketika Beliau kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali satu diantara dua pilihan akhirnya mereka berkata; "Kami memilih tawanan kami". Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian Beliau memuji Allah yang memang Dialah satu-satunya yang berhak untuk dipuji lalu berkata: "Amma ba'du. Sesungguhnya saudara-saudara kalian datang kepada kita dengan bertobat dan aku berpikir untuk mengembalikan tawanan mereka. Maka siapa yang suka untuk berbuat baik, lakukanlah (mengembalikan tawanan) dan siapa yang suka di antara kalian untuk mengambil haknya hingga kami akan berikan kepadanya bagian dari fa'i yang dari awal Allah telah mengkaruniakannya kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata; "Kami memilih untuk berbuat baik kepada mereka, wahai Rasulullah". Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami belum mengetahui siapa di antara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah kalian sampai jelas bagi kami siapa orang yang memegang urusan kalian". Maka mereka kembali lalu orang-orang yang memegang urusan mereka berbicara kepada mereka kemudian mereka kembali menemui Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah bersikap baik dan mengizinkan. Inilah kisah yang sampai kepada kita tentang para tawanan suku Hawazin. | bukhari:2899 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari ['Abdullah bin Dinar] dari ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuk ke arah timur lalu bersabda: "Fitnah itu akan timbul dari sana. Fitnah timbul dari tempat terbitnya tanduk setan". | bukhari:3037 |
Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Ketika malam aku diisra'kan, aku melihat Musa 'alaihis salam, ternyata dia adalah seorang laki-laki yang berambut lurus dan seakan dia seorang laki-laki yang gagah berasal dari kalangan Syanu'ah (Yaman). Aku juga melihat 'Isa 'alaihis salam yang ternyata dia adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang, berkulit merah seakan ia keluar dari ruang bawah tanah (kamar mandi) sedangkan aku adalah anak keturunan Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam yang paling mirip dengannya. Kemudian aku disuguhi dua buah gelas, satunya berisi susu dan satunya lagi berisi khamer (arak, minuman keras) lalu dia berkata; "Minumlah mana yang kamu suka". Maka aku mengambil gelas berisi susu dan meminumnya". Tiba-tiba ada suara; "Kamu telah mengambil sesuai fithrah. Seandainya yang kamu ambil adalah khamar, niscaya kaummu tersesat." | bukhari:3143 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Walid] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] berkata aku mendengar [Abu Wa'il] berkata aku mendengar ['Abdullah radliallahu 'anhu] berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi pembagian lalu ada seseorang berkata; "Sungguh pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap wajah Allah (keridlaan-Nya) ". Lalu aku ('Abdullah) mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan apa yang dikatakan laki-laki itu, maka Beliau marah hingga aku lihat tampak kemarahan pada wajah Beliau. Beliau lalu bersabda: "Semoga Allah merahmati Musa, karena dia pernah disakiti lebih banyak dari ini dan dia tetap shabar". | bukhari:3153 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] telah mengabarkan kepada kami ['Utsman bin Al Mughirah] dari [Mujahid] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Saat aku diisra'kan), Aku melihat 'Isa dan Musa serta Ibrahim 'alahimis salam. Adapun 'Isa, dia adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa adalah orang yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika) ". | bukhari:3183 |
Telah bercerita kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] telah bercerita kepada kami [Abu Dlamrah] telah bercerita kepada kami [Musa] dari [Nafi'] telah berkata ['Abdullah]; "Suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bercerita di hadapan orang banyak tentang al-Masihud Dajjal, sabda beliau: "Allah tidak buta sebelah, dan Masih Dajjal buta sebelah kanan, seakan matanya seperti buah anggur yang menjorok. Dan ketika aku mimpi juga diperlihatkan disisi Ka'bah seorang laki-laki dalam rupa yang paling baik diantara manusia, rambutnya keriting dan panjang sampai ke bahunya. Kepalanya seakan meneteskan air, ia letakkan kedua tangannya diantara dua pundak laki-laki di sampingnya, dan ia lakukan thawaf (mengelilingi) Ka'bah. Aku bertanya: "Siapakah orang itu?". Mereka berkata: "Dia adalah Al Masih bin Maryam. Kemudian aku melihat di belakangnya ada seseorang berbadan tegap dengan rambut keriting sedangkan mata kanannya buta. Keadaannya seperti orang yang aku lihat sebelumnya yaitu, Ibnu Qathan. Tangannya menggandeng pundak dua orang laki-laki di sebelahnya dan melakukan thawaf di Ka'bah. Aku bertanya: "Siapakah orang itu?". Mereka berkata: "Dia adalah al-Masihud Dajjal". Hadits ini dikuti pula oleh ['Ubaidullah] dari [Nafi'] | bukhari:3184 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, aku mendengar [Sa'id bin Al Musayyab] berkata; Al Bahirah adalah unta yang tidak boleh ditunggangi dan tidak boleh diambil air susunya oleh seorang pun dipersembahkan untuk berhala, sedang as-sa'ibah (jamaknya as-Sawa'ib) adalah unta yang tidak hamil lagi yang mereka persembahkan untuk tuhan-tuhan mereka (patung). Sa'id bin Al Musayyab berkata; dan [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat 'Amru bin Luhay Al Khuza'iy menarik punggungnya ke neraka dan dia adalah orang pertama mempersembahkan as-Sawa'ib (saibah) ". | bukhari:3260 |
Telah bercerita kepada kami [Zaid, dia adalah anak dari Akhzam] berkata, telah bercerita kepada kami [Abu Qutaibah, Salmu bin Qutaibah] telah bercerita kepadaku [Mutsanna bin Sa'id Al Qashir] berkata, telah bercerita kepadaku [Abu Jamrah] berkata, [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata kepada kami; "Maukah kalian aku ceritakan tentang masuk Islamnya Abu Dzarr radliallahu 'anhu?". Abu Jamrah berkata; Kami jawab; "Ya, mau". Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Abu Dzarr radliallahu 'anhu menuturkan; "Aku adalah seorang laki-laki dari suku Ghifar, kemudian sampai berita kepada kami bahwa ada seorang laki-laki di Makkah yang mengaku sebagai Nabi, kemudian aku katakan kepada saudaraku; "Pergilah kamu menemui laki-laki itu, bicaralah dengannya lalu bawalah kepadaku kabar tentangnya". Maka saudaraku berangkat menemui laki-laki itu kemudian kembali. Aku bertanya; "Apa yang kamu bawa?". Dia menjawab; "Demi Allah, sungguh aku telah melihat dia seseorang yang mengajak kepada kebaikan dan melarang keburukan". Aku katakan kepadanya; "Aku belum puas tentang kebaikan yang kamu sampaikan". Maka aku ambil kantong (terbuat dari kulit) dan sebatang tongkat kemudian aku berangkat menuju Makkah. Sesampainya di sana aku tidak kenal laki-laki yang dimaksud sedang aku enggan bertanya tentangnya. Maka kuminum air zamzam lalu aku duduk di masjid (al-Haram) ". Abu Dzar melanjutkan; "Lalu 'Ali radliallahu 'anhu lewat di dekatku dan berkata; Sepertinya anda orang asing?". Abu Dzarr berkata; "Aku jawab; "Ya, benar". 'Ali berkata; "Mari singgah ke rumah". Abu Dzarr berkata; "Maka aku berangkat bersamanya dan dia tidak bertanya apapun kepadaku dan aku juga tidak menceritakan maksud kedatanganku'. Pada pagi harinya, aku kembali menuju masjid untuk bertanya tentang orang yang mengaku Nabi namun tidak ada seorangpun yang dapat memberi kabar kepadaku". Abu Dzarr melanjutkan; "Lalu 'Ali menghampiriku dan berkata; "Mungkin orang ini (maksud Ali Abu Dzar sendiri) sudah tahu rumah Muhammad!". Abu Dzarr menjawab; "Ah belum". 'Ali berkata; "Mari ikut aku". Abu Dzarr berkata; Lalu 'Ali bertanya; "Apa kepentinganmu dan apa tujuanmu mengunjungi negeri ini?". Abu Dzarr berkata; Aku katakan kepadanya, "Kalau kamu mau merahasiakannya, aku akan memberitahumu!. 'Ali menjawab; "Ya, akan kulakukan!". Abu Dzarr berkata, "lalu aku ceritakan kepadanya; "Telah sampai berita kepada kami bahwa di negeri ini telah datang seseorang yang mengaku sebagai Nabi maka aku mengutus saudaraku untuk berbicara dengannya, lalu dia kembali, namun aku tidak puas dengan kebaikan yang diterangkannya. Maka aku ingin menemuinya". Maka 'Ali berkata kepadanya; "Sungguh kamu telah mendapat petunjuk dan inilah aku orang yang akan menunjukkan jalan untuk menemuinya. Untuk itu, ikutilah aku, dan masuklah saja jika aku masuk, dan jika aku melihat ada orang yang aku khawatiri, aku akan berdiri merapat ke tembok seakan-akan aku sedang membetulkan sandalku, maka saat itu pergilah kamu". Kemudian 'Ali pergi berlalu dan aku ikut pergi bersamanya hingga ketika dia masuk aku pun ikut masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian aku bertanya kepada beliau; "Terangkanlah Islam kepadaku?". Maka beliau menerangkannya kepadaku lalu akhirnya aku masuk Islam dan berganti agama. Kemudian beliau berkata kepadaku; "Wahai Abu Dzarr, rahasiakanlah masalah ini dan kembalilah ke negerimu. Nanti jika sampai berita kepadamu tentang kejayaaan kami datanglah menghadap kemari." Aku berkata; "Demi Dzat yang telah mengutus baginda dengan haq, sungguh aku pasti akan menjelaskan masalah ini di hadapan mereka". Maka dia mendatangi masjid sedangkan orang-orang Quraisy sedang berada di sana lalu dia berkata; 'Wahai sekalian Quraisy, aku bersaksi tidakada yang berhak disembah selain Allah dan aku besaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Maka mereka berkata; "Berdirilah kalian untuk (menghajar) orang yang baru saja mengganti agamanya ini". Maka mereka berdiri semuanya lalu aku dipukuli hingga hampir mampus. Kemudian 'Abbas mendapatkan aku, lalu membaringkan badanku, kemudian memandang mereka seraya berkata; "Celaka kalian, kalian hendak membunuh seorang pemuda dari suku Ghifar. Bukankah tempat berdagang kalian dan lalu lalang kalian (menuju Syam) melewati Ghifar?". Akhirnya mereka melepaskanku. Keesokan harinya, aku kembali ke masjid dan kembali mengatakan seperti yang kemarin. Maka mereka kembali berkata; "Berdirilah kalian untuk (menghajar) orang yang baru saja mengganti agamanya ini". Maka aku diperlakukan seperti yang mereka lakukan kemarin dan kembali 'Abbas mendapatkan aku lalu membaringkan badanku seraya berkata kepada Quraisy seperti yang kemarin dia katakan". Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Itulah awal keIslaman Abu Dzarr, semoga Allah merahmatinya". | bukhari:3261 |
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa Abu Bakr radliallahu 'anhu datang kepada ('Aisyah radliallahu 'anha) saat di sisinya ada dua orang budak wanita yang sedang bernyanyi pada hari-hari Mina sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutup wajahnya dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar radliallahu 'anhu melarang dan menghardik kedua sahaya itu. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melepas kain yang menutupi wajahnya dan berkata: "Biarkanlah wahai Abu Bakar. Karena ini adalah Hari Raya 'Ied". Hari-hari itu adalah hari-hari Mina (Tasyriq). Dan berkata 'Aisyah radliallahu 'anha; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi aku dengan (badannya) sedangkan aku menyaksikan budak-budak dari Habasyah itu bermain di dalam masjid. Tiba-tiba dia ('Umar radliallahu 'anhu) menghentikan mereka. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata: "Biarkanlah mereka dengan jaminan Bani Arfidah, yaitu keamanan". | bukhari:3266 |
Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah bercerita kepada kami [Zuhair] telah bercerita kepada kami [Isma'il] dari [Abu Juhaifah radliallahu 'anhu] berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bersama Al Hasan) dan Al Hasan mirip dengan beliau'. | bukhari:3279 |
Telah bercerita kepadaku ['Amru bin 'Ali] telah bercerita kepada kami [Ibnu Fudlail] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] berkata, Aku mendengar [Abu Juhaifah radliallahu 'anhu] berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Hasan bin 'Ali 'alaihimas salam sangat mirip dengan beliau". Aku katakan kepada Abu Juhaifah; "Coba ceritakan ciri-ciri sifat beliau kepadaku!". Abu juhaifah berkata; "Beliau berkulit putih dan rambut beliau sudah banyak yang beruban dan beliau pernah memerintahkan untuk memberikan kami tiga belas anak unta". Dia melanjutkan; "Selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia sementara kami belum sempat mengambil pemberian beliau tersebut'. | bukhari:3280 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Raja'] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ish aq] dari [Wahb Abu Juhaifah as-Suwa'iy] berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan kulihat warna putih pada rambut yang terletak antara bibir bawah dan dagu beliau'. | bukhari:3281 |
Telah bercerita kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] bahwa dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat waktu shalat 'Ashar hampir masuk. Orang-orang mencari air wudlu' namun mereka tidak mendapatkannya. Langsung saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi bejana air untuk wudlu', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan beliau di atas bejana tersebut, kemudian beliau perintahkan orang-orang agar berwudlu' dari air tersebut. Maka kulihat air mengalir dari balik sela-sela jari beliau, dan orang-orang pun berwudlu' hingga orang yang paling akhir dari mereka". | bukhari:3308 |
Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Al Mutsannaa] telah bercerita kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairiy] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] berkata; "Kami dahulu menganggap tanda-tanda luar biasa (seperti Mu'jizat) sebagai barakah sedangkan kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan kemudian persediaan air menipis, maka beliau bersabda: "Carilah sedikit air". Maka mereka datang dengan membawa sebuah bejana berisi air yang sedikit lalu beliau memasukkan tangan beliau ke dalam bejana itu kemudian bersabda: "Kemarilah bersuci dengan penuh keberkahan dan keberkahan itu datang hanya dari Allah". Sungguh aku melihat air memancar dari sela-sela jari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sungguh kami pun pernah mendengar makanan bertasbih ketika sedang dimakan". | bukhari:3314 |
Telah bercerita kepada kami ['Ali bin Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami [Syabib bin Gharfadah] berkata, aku mendengar [orang-orang dari qabilahku] yang bercerita dari ['Urwah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberinya satu dinar untuk dibelikan seekor kambing, dengan uang itu ia beli dua ekor kambing, kemudian salah satunya dijual seharga satu dinar, lalu dia menemui beliau dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Maka beliau mendoa'akan dia keberkahan dalam jual belinya itu". Sungguh dia apabila berdagang debu sekalipun, pasti mendapatkan untung". [Sufyan] berkata; "Adalah Al Hasan bin 'Umarah yang datang kepada kami dengan membawa hadits ini darinya (dari Syabib). Katanya (Al Hasan); " [Syabib] mendengar hadits ini dari ['Urwah], maka aku (Sufyan) menemui Syabib lantas dia berkata; "Aku tidak mendengarnya dari 'Urwah". Syabib berkata; "Aku mendengarnya dari orang-orang yang mengabarkan hadits darinya namun aku mendengar dia berkata, Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kebaikan senantiasa terikat dengan ubun-ubun kuda hingga hari qiyamat". Dia Syabib berkata; "Sungguh aku telah melihat di rumahnya ada tujuh puluh ekor kuda". Sufyan berkata; "Dia ('Urwah) membeli seekor kambing untuk beliau shallallahu 'alaihi wasallam sepertinya untuk keperluan hewan kurban". | bukhari:3370 |
Telah bercerita kepadaku [Ahmad bin Abu ath-Thayyib] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Mujalid] telah bercerita kepada kami [Bayan bin Bisyir] dari [Wabarah bin 'Abdur Rahman] dari [Hammam] berkata, aku mendengar ['Ammar] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada orang yang bersama beliau (pertama kali memeluk Islam) kecuali lima orang budak, dua orang wanita dan Abu Bakr". | bukhari:3387 |
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata, telah bercerita kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah bercerita kepadaku ['Umar, dia adalah Ibnu Muhammad] bahwa [Zaid bin Aslam] bercerita kepadanya dari [bapaknya] berkata, [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] bertanya kepadaku tentang sebagian aktifitas yang biasa dilakukannya, maksudnya 'Umar radliallahu 'anhu, maka dia mengabarkan aku, katanya; "Tidak pernah aku melihat seorangpun setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih bersungguh-sungguh dan lebih dermawan (dalam harta) hingga meninggal dunia daripada 'Umar bin Al Khaththab". | bukhari:3411 |
Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Khalid] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] berkata; "Aku melihat tangan [Thalhah] yang pernah digunakan untuk melindungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (pada perang Uhud) telah menjadi lumpuh". | bukhari:3445 |
Telah bercerita kepada kami [Hajjaj bin Al Minhal] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Adiy] berkata, aku mendengar [Al Bara' radliallahu 'anhu] berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat Al Hasan bin 'Ali digendomg di bahu beliau sambil bersabda: "Ya Allah, sungguh aku mencintainya maka itu cintailah dia". | bukhari:3466 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Ma'mar] telah bercerita kepada kami ['Abdul Warits] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Ketika perangUhud orang-orang kabur dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan Abu Thalhah tetap bertahan di dekat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk melindungi beliau dengan perisainya. Abu Thalhah adalah seorang yang ahli memanah yang apabila mengenai target langsung menembus kulit. Pada perang itu dia telah mematahkan dua atau tiga anak panah karena sangat kerasnya bidikannya. Ada seorang laki-laki lewat di hadapannya dengan membawa sarung anak panah dan berkata; "Berikan ini kepada Abu Thalhah". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendongakkan kepala beliau melihat keberadaan musuh, maka Abu Thalhah berkata; "Wahai Nabi Allah, demi ayah ibuku sebagai tebusannya, janganlah baginda mendongakkan kepala sebab bisa jadi ada panah musuh yang mengenai baginda. Cukup aku saja sebagai taruhannya. Sungguh aku melihat 'Aisyah binti Abu Bakr dan Ummu Sulaim, keduanya mengangkat pakaiannya setinggi mata kakinya sehingga terlihat perhiasan yang ada pada betisnya. Keduanya membawa kendi-kendi air untuk memberi minum kepada mulut-mulut dari orang yang terluka. Sementara itu pedang musuh telah mengenai badan Abu Thalhah dua atau tiga kali. | bukhari:3527 |
Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Azhar as-Samman] dari [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad] dari [Qais bin 'Abbad] berkata; Aku pernah duduk di masjid Madinah lalu datang seorang laki-laki yang nampak pada wajahnya tanda-tanda kekhusyu'an. Orang-orang berkata; "Inilah seseorang diantara calon penghuni surga". Orang itu kemudian mengerjakan shalat dua raka'at dengan menyempurnakannya lalu keluar masjid. Aku mengikutinya lalu aku berkata; " ketika anda masuk masjid tadi orang-orang mengatakan bahwa anda termasuk calon penghumi surga". Orang itu berkata; "Demi Allah, sungguh tidak patut buat seorangpun mengatakan hal yang dia tidak mengetahuinya. Aku akan ceritakan kepadamu apa alasannya. Sungguh aku pernah bermimpi pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku ceritakan mimpiku kepada beliau. Dalam mimpiku itu seolah aku melihat taman yang luas, suasananya yang hijau nan asri, di tengahnya ada tiang-tiang dari besi. Bagian bawahnya adalah bumi sedang atasnya adalah langit. Pada bagian atasnya itu ada tali. Dikatakan kepadaku; "Mendakilah". Aku katakan; "Aku tak sanggup". Kemudian datang kepadaku orang yang membantuku, lalu dia mengangkat bajuku dari belakangku sehingga aku mampu mendakinya hingga ketika sudah berada di atas aku pegang tali tersebut. Dikatakan kepadaku; "Berpeganglah". Maka aku sanggup memegangnya dan sungguh tali itu berada pada genggamanku". Kemudian aku ceritakan mimpiku itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka beliau berkata; "Yang dimaksud dengan taman itu adalah Islam sedangkan tiang-tang adalah tiangnya Islam dan tali itu adalah al-'urwatul wutsqa (kalimat tauhid). Dan kamu berada dalam Islam hingga meninggal dunia". Orang itu adalah ['Abdullah bin Salam]. Dan berkata kepadaku [Khalifah] telah bercerita kepada kami [Mu'adz] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad] telah bercerita kepada kami [Qais bin 'Abbad] dari [Ibnu Salam] berkata; Kata Shiifu sebagai kata ganti dari minshaf". | bukhari:3529 |
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), [Musa] berkata, telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abdullah], aku tidak mengetahuinya kecuali apa yang diceritakannya dari [Ibnu 'Umar] radliallahu 'anhuma, bahwa Zaid bin Amru bin Nufail pergi ke negeri Syam mencari agama yang hendak dia ikuti. Kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Yahudi (rahib) dan bertanya kepadanya tentang agama mereka. Zaid berkata; "Sungguh barangkali aku dapat memeluk agama kalian. Untuk itu tolong terangkan kepadaku". Maka rahib itu berkata; "Janganlah kamu mengikuti agama kami kecuali jika kamu mau mendapat bagian dari murka Allah". Zaid berkata; "Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah, dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari murka Allah. Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya?. Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada agama yang lain?". Rahib Yahudi itu berkata; "Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif". Zaid bertanya; "Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?". Rahib itu berkata; "Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula Nashrani, dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah". Maka Zaid pun pergi, kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Nashrani (pendeta) dan menceritakan seperti tadi, tetapi sang pendeta berkata; "sekali-kali tidaklah kamu mengikuti agama kami kecuali kamu akan mendapat bagian dari laknat Allah". Maka Zaid berkata; "Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah, dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari laknat Allah dan murka Allah. Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya? Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada agama yang lain?". Pendeta Nashrani itu berkata; "Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif". Zaid bertanya; "Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?" Pendeta itu berkata; "Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula Nashrani, dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah". Setelah Zaid merenungkan apa yang mereka katakan tentang Ibrahim 'alaihis salam, Zaid pergi dan setelah nampak dia berdo'a; "Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku memeluk agama Ibrahim". Dan Al Laits berkata; Hisyam menulis surat kepadaku dari bapaknya dari Asma' biti Abu Bakr radliallahu 'anhuma berkata; Aku melihat Zaid bin 'Amru bin Nufail berdiri sambil menyandarkan punggungnya di Ka'bah seraya berseru; "Wahai sekalian kaum Quraisy, demi Allah, tidak ada seorangpun dari kalian yang berada di atas agama Ibrahim selain aku". Zaid dahulu adalah orang yang mempertahankan hidup anak perempuan yang biasanya dikubur hidup-hidup dan dia berkata kepada seseorang yang hendak membunuh putrinya; "Janganlah kamu membunuhnya karena aku yang akan mencukupi kebutuhan hidupnya". Maka dia mengambil anak perempuan itu dan apabila anak perempuan itu sudah beranjak menjadi dewasa, Zaid berkata kepada bapak anak perempuan itu; "Jika kamu mau aku serahkan anak ini kepadamu, dan jika kamu mau aku bebaskan kamu dari kebutuhan hidupnya". | bukhari:3541 |
Telah menceritakan kepada kami [Nu'aim bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Hushain] dari ['Amru bin Maimun] berkata; "Aku pernah melihat di zaman jahiliyyah seekor monyet sedang dikerumuni oleh monyet-monyet lainnya. Monyet itu telah berzina lalu monyet-monyet lain merajamnya (melempari dengan batu) dan aku ikut merajamnya bersama mereka". | bukhari:3560 |
Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Hammad Al Amuli] berkata, telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Mujalid] dari [Bayan] dari [Wabarah] dari [Hammam bin Al Harits] berkata, ['Ammar bin Yasir] menceritakan; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak ada sorangpun yang menyertai beliau melainkan lima orang hamba sahaya, dua orang wanita dan Abu Bakr. | bukhari:3568 |
Telah menceritakan kepadaku ['Amru bin 'Abbas] telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna] dari [Abu Hamzah] dari [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhuma berkata; Ketika berita pengangkatan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Nabi sampai kepada Abu Dzar, dia berkata kepada saudaranya; "Berangkatlah kamu menuju lembah (Makkah) itu, dan kabarkan kepadaku tentang laki-laki yang mengaku sebagai Nabi ini dan mengaku berita dari langit datang kepadanya, dengarkanlah ucapannya kemudian kembalilah kepadaku". Maka saudaranya berangkat hingga sampai di Makkah dan mendengarkan apa yang diucapkan laki-laki yang dimaksud (Nabi), lalu dia kembali kepada Abu Dzar, dan berkata; "Aku melihatnya mengajak kepada keluhuran perilaku dan ucapan yang bukan sya'ir". Abu Dzar berkata; "Kamu belum bisa memuaskan apa yang aku cari". Maka Abu Dzar berkemas menyiapkan bekal perjalanan dan membawa kantong (terbuat dari kulit) berisi air hingga dia sampai di Makkah. Dia memasuki Masjidil Haram lalu mencari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam padahal dia tidak mengenalnya, dan dia juga tidak suka bertanya tentang beliau hingga masuk tengah malam. Akhirnya dia berbaring, dan 'Ali radliallahu 'anhu melihatnya dan dia mengetahui bahwa dia orang asing. Tatkala melihat 'Ali, dia mengikutinya namun satu sama lain tidak saling bertanya tentang sesuatu hinga pagi. Kemudian dia membawa kantong air dan bekalnya ke masjid dan berada di sana sepanjang hari itu namun dia belum juga melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sore hari. Kemudian dia kembali ke tempat pembaringannya, dan 'Ali lewat di hadapannya dan berkata; "apa yang akan diperoleh seorang lelaki jika mengetahui tempat tinggalnya?" Maka 'Ali mengajak tinggal bersamanya kemudian mereka berdua pergi namun satu sama lain tidak saling bertanya tentang sesuatupun. Hingga ketika hari ketiga, 'Ali mengulangi seperti sebelumnya dan mengajak tinggal bersamanya kemudian berkata; "Maukah kamu menceritakan maksud kedatanganmu?". Abu Dzar berkata; "Jika kamu berjanji dan membuat kesepakatan untuk memberikan petunjuk kepadaku maka aku akan menceritakan maksud kedatanganku". Maka 'Ali menyanggupinya dan memberitahukan kepada Abu Dzar, 'Ali berkata; "sungguh itu merupakan kebenaran, dia memang seorang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Besok pagi ikutlah denganku, maka jika aku melihat sesuatu yang mengkhawatir dirimu, aku akan bangun seolah aku menuangkan air, dan jika aku bergegas maka ikutilah aku hingga kamu masuk ke dalam tempat dimana aku masuk." Maka Abu Dzar pun melakukannya. Dia berangkat mengikuti 'Ali hingga 'Ali masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Dzar ikut masuk. Maka dia mendengar ucapan beliau dan menyerahkan kedudukannya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Kembalilah kepada kaummu dan sampaikan kabar kepada mereka hingga datang perintahku kepadamu". Maka Abu Dzar berkata; "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku akan umumkan kalimat tauhid ini kepada mereka (Musyrikin) secara terang-terangan". Maka dia keluar lalu datang ke Masjidil Haram dan berseru dengan suara yang keras; "Asyhadu an laa ilaaha illallah wa anna Muhammdar rasululah". Seketika itu juga kaum Musyrikin terperangah lalu mereka memukuli Abu Dzar hingga terjatuh. Kemudian Al 'Abbas datang mengangkatnya dan berkata; "Celaka kalian. Bukankah kalian tahu bahwa orang ini berasal dari suku Ghifar dan bukankah jalan perdagangan kalian menuju Syam melewatinya?". Maka 'Abbas menolong Abu Dzar dari perlakuan mereka. Esok harinya Abu Dzar kembali mengulangi keberaniannya seperti itu dan merekapun kembali menyiksa Abu Dzar hingga membuatnya tersungkur dan 'Abbas kembali menolongnya. | bukhari:3572 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Umar] bahwa [Salim] bercerita kepadanya dari [Abdullah bin 'Umar] radliallahu 'anhuma berkata; Aku tidak pernah mendengar ['Umar] karena sesuatu hal berkata; "Aku menduganya demikian, " melainkan kenyataannya akan seperti yang diduganya. Pada suatu saat 'Umar sedang duduk, tiba-tiba lewat seorang laki-laki tampan. 'Umar berkata; "Dugaanku salah" atau "Orang ini masih berpegang pada agamannya di masa jahiliyyah" atau "Ia adalah dukun mereka. Bawa kemarilah laki-laki itu". Maka laki-laki itu dipanggil menghadap 'Umar lalu dia menyampaikan dugaannya dan berkata; "Aku belum pernah melihat sesuatu seperti hari ini, yaitu seorang muslim dihadapkan pada suatu pembicaraan". 'Umar berkata lagi; "Sungguh aku yakin (tentang dugaanku) kepadamu kecuali bila kamu memberitahukan sesuatu yang lain kepadaku". Laki-laki itu berkata; "Dahulu aku memang dukun mereka di masa jahiliyyah". 'Umar bertanya; "Apa yang paling menakjubkan yang pernah didatangkan jinmu kepadamu?". Laki-laki itu menjawab; "Pada suatu hari ketika aku berada di pasar, jin itu datang kepadaku. Aku tahu dia dalam keadaan sedang ketakutan. Jin itu berkata; "Tidakkah engkau mengetahui jika jin sedang berada dalam kebingungan dan keputus asaannya setelah dia berpaling dari menjumpai unta-unta muda dengan alas pelananya". 'Umar berkata; "Jin itu benar. Pada waktu aku sedang tidur di dekat berhala-berhala mereka, (dalam mimpi) tiba-tiba datang seorang laki-laki membawa seekor anak sapi lalu dia menyembelihnya. Kemudian seseorang berseru dengan seruan yang belum pernah aku dengar selantang suara orang itu. Katanya; 'Wahai jalih (orang yang sungguh-sungguh dalam melawan musuh), sesungguhnya urusan najih (keberhasilan) ada pada seseorang yang fasih, yang berkata; "Laa ilaaha illallah".' Maka orang-orang melompat kaget. Aku berkata; 'Aku tidak akan meninggalkannya hingga aku mengetahui apa yang terjadi di balik semua ini.' Kemudian orang itu berteriak kembali; 'Wahai jalih, sesungguhnya urusan najih, ada pada seseorang yang fasih, yang berkata; "Laa ilaaha illallah.' Maka aku berdiri dan tidak lama kemudian dikatakan; "Orang ini adalah Nabi". | bukhari:3577 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] berkata [Ibnu Syihab], telah menceritakan kepadaku ['Urwan bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Aku belum baligh ketika kedua orang tuaku sudah memeluk Islam, sejak saat itu tidak ada satu haripun yang kami lalui melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami di sepanjang hari baik pagi ataupun petang. Ketika Kaum Muslimin mendapat ujian, Abu Bakar keluar berhijrah menuju Habasyah (Ethiopia), ketika sampai di Barkal Ghimad dia didatangi oleh Ibnu Ad Daghinah seorang kepala suku, seraya berkata; "Kamu hendak kemana, wahai Abu Bakar?" Abu Bakar menjawab: "Kaumku telah mengusirku, maka aku ingin keliling dunia agar aku bisa beribadah kepada Tuhanku". Ibnu Ad Daghinah berkata: "Seharusnya orang seperti anda tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir, karena anda termasuk orang yang bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturrahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran. Aku akan menjadi pelindung anda. Maka kembali dan sembahlah Tuhanmu di negerimu." Maka Abu Bakar kembali dan berangkat pula Ibnu Ad Daghinah bersamanya. Lalu Ibnu Ad Daghinah pada sore hari berjalan di hadapan para pembesar Quraisy seraya berkata kepada mereka; "Sesungguhnya orang seperti Abu Bakar tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir. Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?". Akhirnya orang-orang Quraisy tidak mendustakan perlindungan Ibnu ad Daghimah tehadap Abu Bakar, dan mereka berkata kepada Ibnu Ad Daghinah; "Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar beribadah menyembah Tuhannya di rumahnya saja dan shalat serta membaca Al Qur'an sesukanya, dan janganlah dia mengganggu kami dengan kegiatannya itu dan jangan mengeraskannya karena kami khawatir akan menimbulkan fitnah terhadap istri-istri dan anak-anak kami". Ibnu Ad Daghinah menyampaikan hal ini kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar mulai beribadah di rumahnya dan tidak mengeraskan bacaan shalat dan tidak membaca al Qur'an diluar selain di rumahnya. Kemudian muncul ide pada diri Abu Bakar untuk membangun tempat shalat di halaman rumahnya yang melebar keluar, yang dapat dia gunakan untuk shalat disana dan membaca al Qur'an. Tetapi istri-istri dan anak-anak Kaum Musyrikin berkumpul disana dengan penuh keheranan dan menanti selesainya Abu Bakar beribadah. Dan sebagaimana diketahui Abu Bakar adalah seorang yang suka menangis yang tidak sanggup menahan air matanya ketika membaca al Qur'an. Maka kagetlah para pembesar Quraisy dari kalangan Musyrikin yang akhirnya mereka memanggil Ibnu Ad Daghinah ke hadapan mereka dan berkata kepadanya: "Sesungguhnya kami telah memberikan jaminan kepada Abu Bakar dengan jaminan dari anda untuk beribadah di rumahnya, namun dia melanggar hal tersebut dengan membangun tempat shalat di halaman rumahnya serta mengeraskan shalat dan bacaan, padahal kami khawatir hal itu akan dapat mempengaruhi istri-istri dan anak-anak kami, dan ternyata benar-benar terjadi. Maka laranglah dia. Jika dia mau beribadah kepada Rabbanya di rumahnya saja silakan. Namun jika dia menolak dan tetap mengeraskan suaranya, mintalah kepadanya agar dia mengembalikan perlindungan anda, karena kami tidak suka bila kamu melanggar perjanjian dan kami tidak setuju bersepakat dengan Abu Bakar". Berkata 'Aisyah radliallahu 'anha: Maka Ibnu Ad Daghinah menemui Abu Bakar dan berkata: "Kamu telah mengetahui perjanjian yang kamu buat, maka apakah kamu tetap memeliharanya atau mengembalikan perlindunganku kepadaku, karena aku tidak suka bila orang-orang Arab mendengar bahwa aku telah melanggar perjanjian hanya karena seseorang yang telah aku ikat dengannya." Maka Abu Bakar menjawab; "aku mengmbalikan kepadamu jaminan perlindunganmu, dan aku ridla dengan jaminan perlindungan Allah 'azza wajalla." Dan NAbi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat itu sedang berada di Makkah, beliau bersabda kepada kaum muslimin: "Sungguh telah di perlihatkan kepadaku negeri tempat hijrah kalian yang memiliki pepohonan kurma diantara dua bukit yang berbatu hitam". Maka berhijrahlah orang yang mau berhijrah menuju Madinah. Begitu pula secara umum mereka yang berhijrah ke Habasyah ikut berhijrah ke Madinah. Lalu Abu Bakar juga bersiap-siap hendak berangkat menuju Madinah. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Diamlah kamu di tempatmu, sesungguhnya aku berharap semoga aku mendapat izin (untuk berhijrah) ". Abu Bakar berkata: "Sungguh demi bapakku sebagai tebusan, apakah benar Tuan mengharapkan itu?". Beliau bersabda: "Ya benar". Maka Abu Bakar berharap dalam dirinya bahwa dia benar-benar dapat mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam berhijrah. Maka dia memberi makan dua hewan tunggangan yang dimilikinya dengan dedaunan Samur selama empat bulan. Ibnu Syihab berkata, 'Urwah berkata, 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Pada suatu hari di tengah siang ketika kami sedang duduk di rumah Abu Bakar, tiba-tiba ada orang yang berkata kepada Abu Bakar; "Ini ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang pada waktu yang sebelumnya tidak pernah beliau datang kepada kami pada waktu seperti ini". Maka Abu Bakar berkata; "Bapak ibuku menjadi tebusan untuk beliau. Demi Allah, tidaklah beliau datang pada waktu seperti ini melainkan pasti ada urusan penting". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kemudian meminta izin lalu beliau dipersilakan masuk. Beliau masuk dan berkata kepada Abu Bakar; "Perintahkan orang-orang yang ada di rumahmu untuk keluar". Abu Bakar berkata; "Mereka itu dari keluarga tuan juga, bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah". Beliau lalu berkata; "Sunnguh aku telah diizinkan untuk keluar berhijrah". Abu Bakar bertanya; "Apakah aku akan menjadi pendamping, demi bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya benar". Abu Bakar berkata; "Demi bapakku sebagai tebusanmu, ambillah salah satu dari unta tungganganku ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "(Harus) dengan harga" 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Maka kami mempersiapkan untuk keduanya dengan baik dan kami buatkan bagi keduanya bekal makanan yang kami simpan dalan kantung kulit. Sementara Asma' binti Abu Bakar memotong kain ikat pingganngnya menjadi dua bagian lalu satu bagiannya digunakan untuk mengikat kantung kulit itu. Dari peristiwa inilah kemudian dia dikenal sebagai Dzatin Nithaqain (Wanita yang mempunyai dua potongan ikat pinggang). -'Aisyah radliallahu 'anha melanjutkan; - Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sampai di gua di bukit Tsur. Mereka bersembunyi disana selama tiga malam. 'Abdullah bin Abu Bakar, seorang pemuda yang cerdik lagi cepat tanggap ikut bersama keduanya bermalan disana. Pada waktu sahur (akhir malam) dia keluar meninggalkan keduanya dan pada pagi harinya dia berbaur dengan orang-orang Quraisy seperti layaknya orang yang bermalam di Makkah. Tidaklah dia mendengar suatu rahasia yang dapat memperdaya keduanya melainkan dia akan mengingatnya hingga dia datang menemui keduanya dengan membawa kabar ketika hari sudah mulai gelap. Dan 'Amir bin Fuhairah, mantan budak Abu Bakar menggembalakan kambing untuk diperah susunya dan diberikan kepada keduanya sesaat setelah berlalu waktu 'Isya', Maka keduanya dapat bermalam dengan tenang, dengan mendapat susu segar, yaitu susu hasil perahan kambing itu hingga Amir bin Fuhairah menggiring kambing-kambing tersebut untuk digembalakan saat menjelang pagi. Dia melakukan ini pada setiap malam selama tiga malam persembunyian itu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar mengupah seseorang dari suku Bani ad Diil, yaitu suku keturunan Bani 'Abdu 'Adi sebagai pemandu jalan. Orang itu adalah orang yang mengerti tentang jalur perjalanan. Orang ini telah ikut bersumpah dengan keluarga Al 'Ash bin Wa'il as Sahmiy dan juga dia adalah seorang yang beragama dengan agamanya orang-orang Kafir Quraisy. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar menpercayainya dan menyerahkan kedua unta tunggangannya dan membuat perjanjian dengannya untuk membawa kembali unta tunggangan tersebut di gua Tsur setelah tiga malam pada waktu shubuh di malam ketiga. Kemudian 'Amir bin Fuhairah berangkat bersama keduanya dan seorang penunjuk jalan tadi. Pemandu jalan itu mengambil jalan di pesisir bersama mereka. [Ibnu Syihab] berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku ['Abdur Rahman bin Malik Al Mudliji], keponakan Suraqah bin Malik bin Ju'syam, bahwa [bapaknya] mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar [Suraqah bin Ju'syam] berkata; Datang kepada kami beberapa orang utusan Kaum Kafir Quraisy, yang menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sebagai sayembara berhadiah bagi orang yang membunuh atau menawan salah seorang dari keduanya. Dan ketika aku sedang duduk bermajelis di tengah majelis kaumku, Bani Mudlij, tiba-tiba datang menghadap seorang dari mereka lalu berdiri di hadapan kami yang sedang duduk bermajelis seraya berkata; "Wahai Suraqah, sungguh barusan aku melihat hitam-hitam di pesisir. Aku kira mereka itu adalah Muhammad dan shahabatnya". Suraqah berkata; Saya tahu bahwa mereka itu adalah yang dimaksud, tetapi aku berkata kepadanya; "sesungguhnya mereka itu bukan mereka (rombongan Rasulullah), akan tetapi kamu telah melihat fulan dan fulan, yang bergerak bersama-sama dengan mata-mata kami." Aku tetap berdiam di majelis itu beberapa saat, kemudian aku pergi pulang dan masuk ke rumah. Kemudian aku perintahkan pembantu wanitaku agar membawa keluar kudaku dari balik bukit dan menahannya hingga aku datang. Aku mengambil tombak lalu keluar dari belakang rumah. Aku menyembunyikan tombakku dengan meletakkan ujung bawah tombak itu ke tanah dan merendahkan ujung atasnya, ketika aku sampai pada kudaku, aku langsung menungganginya. Aku mempercepat lari kudaku itu agar aku dapat mendekati mereka. Ketika aku sudah dekat dengan mereka, kudaku terperosok ke tanah dan aku jatuh tersungkur. Aku bangun lalu aku menggapaikan tanganku ke tempat anak panahku lalu aku keluarkan beberapa anak panah untuk aku jadikan alat mengundi nasib. Aku mencari penjelasan denga cara mengundi anak panah itu, apakah aku akan mencelakai mereka atau tidak. Maka undian yang keluar adalah apa yang tidak aku senangi. Kemudian aku menunggang kudaku lagi tanpa percaya dengan hasil undian tadi agar aku dapat mendekati mereka lagi. Ketika aku (mendekat) sampai dapat mendengar bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan pada saat itu beliau tidak menoleh, sedangkan Abu Bakar sering kali menoleh kesana kemari, kaki depan kudaku kembali terperosok di dalam tanah hingga mencapai kedua lututnya dan aku terpelanting dari atasnya. Aku menghalau kudaku, lalu dia bangkit dan hampir saja dia tidak dapat mencabut kedua kakinya. Ketika kudaku sudah berdiri tegak, tiba-tiba pada bekas jejak kakinya keluar asap (yang tidak berasal dari api) lalu membubung ke langit bagaikan awan. Kemudian aku kemabli mencari penjelasan dengan undian dan lagi-lagi undian yag keluar adalah yang aku tidak sukai. Akhirnya aku memanggil mereka dengan jaminan keamanan. Maka mereka berhenti. Lalu aku menunggang kudaku hingga sampai kepada mereka. Ketika aku memperolah kegagalan (membunuh mereka), terbetiklah dalam hatiku bahwa kelak urusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan menang. Aku berkata kepada beliau; "Sesungguhnya kaum anda telah membuat sayembara berhadiah atas engkau". Lalu aku menceritakan kepada mereka apa yang sedang diinginkan oleh orang-orang atas diri beliau. Kemudian aku menawarkan kepada mereka berdua perbekalan dan harta bendaku, namun keduanya tidaklah mengurangi dan meminta apa yang ada padaku. Akan tetapi beliau berkata: "Rahasiakanlah keberadaan kami". Lalu aku meminta kepada beliau agar menulis surat jaminan keamanan, maka beliau menyuruh 'Amir bin Fuhairah untuk menuliskannya pada kulit yang telah disamak. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan. Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Az Zubair dalam rombongan kafilah dagang Kaum Muslimin. Mereka adalah para pedagang yang baru kembali dari negeri Syam, Az Zubair memakaikan pakaian berwarna putih kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar. Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar keluarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah, dan mereka setiap pagi pergi ke Harrah untuk menyambut kedatangan beliau sampai udara terik tengah hari memaksa mereka untuk pulang. Pada suatu hari, ketika mereka telah kembali kerumah-rumah mereka, setelah menanti dengan lama, seorang laki-laki Yahudi naik ke atas salah satu dari benteng-benteng mereka untuk keperluan yang akan dilihatnya, tetapi dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan shahabat-shahabatnya berpakaian putih yang hilang timbul di telan fatamorgana (terik panas). Orang Yahudi itu tidak dapat menguasai dirinya untuk berteriak dengan suaranya yang keras; "Wahai orang-orang Arab, inilah pemimpin kalian yang telah kalian nanti-nantikan". Serta merta Kaum Muslimin berhamburan mengambil senjata-senjata mereka dan menyongsong kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di punggung harrah. Beliau berdiri berjajar dengan mereka di sebelah kanan hingga beliau singgah di Bani 'Amru bin 'Auf. Hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal. Abu Bakar berdiri sementara beliau duduk sambil terdiam. Maka mulailah orang-orang Anshar yang belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi ucapan selamat kepada Abu Bakar hingga sinar matahari langsung mengenai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakar menghampiri beliau dan memayungi beliau dengan selendangnya. Saat itulah orang-orang baru tahu mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di rumah Bani 'Amru bin 'Auf sekitar sepuluh malam dan beliau membangun sebuah masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di masjid itu. Selanjutnya beliau mengendarai unta beliau untuk berjalan bersama orang-orang sampai unta beliau menderum di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah, masjid dimana Kaum Muslimin mendirikan shalat. Sebelumnya masjid tersebut adalah tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahal, dua anak yatim di bawah perwalian As'ad bin Zurarah. Kemudian ketika untanya menderum, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Insya Allah, inilah tempat tinggalku". Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil kedua anak yatim itu untuk membeli tempat penjemuran kurma itu, untuk dijadikan masjid. Kedua anak yatim itu berkata; "Tidak. Bahkan kami telah menghibahkannya kepada tuan. Wahai Rasulullah." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau menerima hibah keduanya sampai akhirnya beliau membelinya dari kedua anak itu. Selanjutnya beliau membangunnya sebagai masjid dan mulailah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama para shahabat beliau memindahkan batu-batu untuk membangunnya. Sambil memindahkan batu-batu itu beliau bersya'ir: "Barang yang dibawa ini (batu-batuan) bukanlah barang dari Khaibar.Ini adalah lebih baik, wahai Rabb kami, dan lebih suci". Dan beliau juga bersya'ir: "Ya Allah, sesungguhnya pahala itu adalah pahala akhirat. Maka rahmatilah kaum Anshar dan Muhajirin". Perawi membawakan sya'ir seseorang dari Kaum Muslimin namun tidak disebutkannya kepadaku. Ibnu Syihab berkata; Diantara hadits-hadits yang ada, tidak ada satupun hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membawakan sya'ir secara sempurna selain dari hadits ini". | bukhari:3616 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata; aku mendengar [Al Bara' bin 'Azib] radliallahu 'anhu berkata; "Orang yang pertama datang kepada kami (dari kaum Muhajirin) adalah Mush'ab bin 'Umair dan Ibnu Ummi Maktum. Keduanya membacakan al-Qur'an kepada orang-orang. Kemudian Bilal, Sa'ad dan 'Ammar bin Yasir. Setelah itu datang pula 'Umar bin Al Khaththab dalam rombongan berjumlah sepuluh orang dari shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu datang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Aku tidak pernah melihat penduduk Madinah bergembira sebagaimana gembiranya mereka dengan kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga para budak wanita berseru; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah datang." Dan tidaklah beliau tiba melainkan aku telah membaca (menghafal) "Sabbihismaa Robbikal a'laa, " yang termasuk dalam surat-surah Al Mufashshal (surat-surat pendek)." | bukhari:3632 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Umar bin Asid bin Jariyah Ats-Tsaqafiy], orang yag membuat perjanjian dengan Bani Zuhrah dan dia termasuk shahabatnya Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus sepuluh orang sebagai sariyah (pasukan) mata-mata dan beliau mengangkat 'Ashim bin Tsabit Al Anshariy, kakek 'Ashim bin 'Umar bin Al Khaththab sebagai pemimpin pasukan tersebut. (Mereka berangkat) hingga ketika sampai di al-Hada', suatu tempat antara 'Ashfan dan Makkah, keberadaan mereka diceritakan kepada penduduk dari suku Hudzail yang biasa disebut dengan Banu Lahyan. Maka suku tersebut mengerahkan hampir seratus orang yang kesemuanya pemanah yang ahli. Mereka mencari jejak keberadaan pasukan sariyah hingga dapat menemukan tempat makan kurma mereka dimana mereka singgah. Mereka berseru; "Ini kurma Yatsrib". Maka suku itu mengikuti jejak pasukan sariyah. Ketika 'Ashim dan pasukannya merasa ada kehadiran musuh, mereka bersembunyi di balik bukit kecil. Namun suku itu langsung mengepung mereka dan berseru kepada mereka; "Turun dan serahkanlah kepada kami apa yang kalian miliki. Bagi kalian ada jaminan dan perjanjian. Kami tidak akan membunuh seorangpun dari kalian". Maka 'Ashim bin Tsabit berkata: "Aku, demi Allah, Aku tidak akan turun dengan jaminan orang kafir". Lalu dia berdo'a: "Ya Allah, beritahukanlah keadaan kami kepada Nabi-Mu shallallahu 'alaihi wasallam". Maka suku itu menyerang mereka dengan anak panah hingga mereka dapat membunuh 'Ashim (beserta tujuh orang anak buahnya). Akhirnya tiga orang anggota sariyah yang masih hidup turun dengan menyetujui jaminan dan perjanjian. Diantara mereka ada Khubaib Al Anshariy dan Zaid bin ad-Datsinah serta seorang lagi. (Setelah ketiganya turun) mereka menangkapnya dan melepas tali busur panah mereka untuk mengikat ketiganya. Orang ketiga berkata: "Ini merupakan awal pengkhianatan. Demi Allah, aku tidak akan mengikuti kalian. Sungguh mereka bagiku sebagai teladan". Yang dia maksud adalah shahabat mereka yang sudah terbunuh. Mereka menyeretnya dan memaksanya agar mengikuti mereka namun dia menolaknya hingga akhirnya mereka membunuhnya. Kemudian mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid bin ad-Datsinah hingga akhirnya mereka menjual keduanya di Makkah sesudah perang Badar. Banu Al Harits bin 'Amir bin Nawfal bin 'Abdu Manaf membeli Khubaib. Sebelumnya Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits bin 'Amir saat perang Badar. Maka jadilah Khubaib di tangan mereka sebagai tawanan. Hingga akhirnya mereka sepakat akan membunuhnya. (Pada suatu hari dalam masa tahanannya), Khubaib meminjam kepada salah satu anak perempuan Al Harits sebilah pisau cukur untuk mencukur bulu kemaluannya maka anak perempuan itu meminjamkannya. (Kata Zainab); "Kemudian Khubaib memangku anakku saat aku lengah ketika anakku menghampirinya. Hingga dia menemuinya dan dia dapatkannya sedang dipangku sementara pisau cukur berada di tangan Khubaib." (Zainab) berkata; "Aku sangat terperanjat seketika itu dan Khubaib mengetahui hal itu". Maka dia (Khubaib) berkata: "Kamu khawatir bila aku akan membunuhnya?.. Sungguh aku tidak akan melakukannya". (Zainab berkata); "Demi Allah, belum pernah aku melihat ada seorang tawanan sebaik Khubaib. Demi Allah, aku pernah mendapatkan dia pada suatu hari sedang memakan buah anggur di tangannya padahal tangannya sedang dibelenggu dengan besi dan di Makkah saat itu bukan musim buah-buahan". Dia berkata: "Sungguh itu merupakan rezeki dari Allah yang Dia berikan kepada Khubaib". Ketika mereka hendak keluar dari tanah Haram untuk membunuh Khubaib di daerah halal, Khubaib berkata kepada mereka: "Biarkanlah aku untuk melaksanakan shalat dua raka'at". Maka mereka mempersilahkanya. Khubaib shalat dua reka'at kemudian berkata: "Seandainya bukan karena sangkaan kalian bahwa aku takut, niscaya aku akan memanjangkan shalatku ini". Kemudian dia melanjutkan; "Ya Allah, binasakanlah mereka semuanya dan bunuhlah mereka dan jangan Engkau sisakan seorangpun dari mereka". Kemudian dia bersya'ir; "Aku tidak peduli selama aku dibunuh sebagai muslim. Pada kondisi apapun aku tersungkur yang penting di jalan Allah. Semuanya itu pada Dzat Ilah, jika Dia berkendak. Dia dapat memberkahi urat-urat yang tercabik-cabik". Akhirnya Abu Sirwa'ah 'Uqbah bin Al Harits bangkit dan membunuhnya. Khubaib adalah orang pertama yang mencontohkan shalat dua raka'at bagi setiap muslim yang akan dibunuh sebagai wujud kesabaran. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan kepada para sahabat beliau tentang berita mereka dan apa yang mereka alami. Orang-orang kafir Quraisy mengirim beberapa orang mendatangi 'Ashim bin Tsabit setelah mereka diberitakan tentang terbunuhnya Khubaib untuk mengambil sesuatu dari bagian jasad 'Ashim, apa yang dapat menjadi pengenal. Sebelumnya memang 'Ashim telah membunuh seorang dari pembesar mereka saat perang Badar. (Ketika mereka hendak membalaskan dendam kepada 'Ashim), Allah mengirim kepada 'Ashim pasukan lebah yang melindunginya dari para utusan kafir Quraisy sehingga mereka tidak mampu untuk mengambil secuilpun daging dari jasad 'Ashim. Dan Ka'ab bin Malik berkata; "Mereka telah menceritakan bahwa Mararah bin ar-Rabi' Al 'Amriy dan Hilal bin Umayyah Al Waqifiy adalah dua orang shalih yang turut serta dalam perang Badar". | bukhari:3690 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] [Amr] berkata, aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah yang akan membunuh Ka'b bin Asyraf yang telah durhaka kepada Allah dan melukai Rasul-Nya?" Maka Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, sukakah anda jika aku yang akan membunuhnya?" beliau menjawab: "Ya." Muhammad bin Maslamah berkata, "Izinkan aku untuk mengatakan sesuatu." Beliau bersabda: "Katakanlah." Setelah itu Maslamah mendatangi Ka'b, lalu dia berkata, "Sesungguhnya laki-laki itu (maksudnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -pent) telah meminta sedekah kepada kami padahal kami dalam keadaan susah, oleh karena itu aku datang kepadamu untuk berhutang." Ka'b berkata, "Dan juga -demi Allah- kalian akan bosan kepadanya." Maslamah berkata, "Sesungguhnya kami telah mengikutinya, dan kami tidak suka meninggalkannya hingga kami mengetahui akhir kesudahannya, dan kami hendak meminjam satu atau dua wasaq." 'Amru tidak hanya sekali menceritakan kepada kami, namun ia tidak menyebutkan 'satu atau dua wasaq'. Atau, aku berkata kepadanya, 'satu atau dua wasaq'." Perawi berkata, "Seingatku dalam hadits tersebut disebutkan 'satu atau dua wasaq'." - Ka'b bin Al Asyraf menjawab, "Baiklah, akan tetapi kalian harus memberikan jaminan kepadaku." Mereka menjawab, "Engkau harus kami beri jaminan apa?" Ka'b menjawab, "Gadaikanlah isteri-isteri kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana kami harus menggadaikan isteri-isteri kami, sementara kamu adalah orang yang paling rupawan di Arab." Ka'b berkata, "Kalau begitu, gadaikanlah puteri-puteri kalian." Mereka berkata, "Bagaimana kami harus menggadaikan puteri-puteri kami, nantinya mereka akan dihina orang-orang dan dikatakan, 'Mereka telah digadaikan dengan satu atau dua wasaq, ' hal ini akan membuat kami terhina, akan tetapi kami akan menggadaikan la'mah kami." -Sufyan mengatakan; maksudnya adalah senjata- Kemudian mereka membuat perjanjian untuk bertemu kembali, di suatu malam Maslamah bersama Abu Na`ilah -ia adalah saudara sepersusuan Ka'b- datang menemui Ka'b, lalu Ka'b mengundangnya untuk masuk ke dalam benteng, setelah itu Ka'b turun menemui mereka. Isteri Ka'b berkata kepadanya, "Kemana engkau hendak keluar pada saat seperti ini?" Ka'b menjawab, "Dia adalah Muhammad bin Maslamah dan saudaraku Abu Na`ilah." -Selain 'Amru menyebutkan, "Isteri Ka'b berkata, "Aku mendengar suara seperti darah menetes." Ka'b menjawab, "Dia hanyalah saudaraku, Muhammad bin Maslamah dan saudara sepersusuanku Abu Na`ilah. Sesungguhnya sebagai seorang yang terhormat, apabila dipanggil, maka ia akan menemuinya walaupun di malam hari." Perawi berkata, "Kemudian Muhammad bin Maslamah memasukkan (ke dalam benteng) dua orang bersamanya." -Dikatakan kepada Sufyan, "Apakah 'Amru menyebutkan nama mereka?" Ia menjawab, "Amru hanya menyebutkan nama sebagian dari mereka." 'Amru berkata, "Ia datang dengan dua laki-laki." Sementara yang lain mengatakan, "Abu Abs bin Jabr, Al Harits bin Aus dan 'Abbad bin Bisyr." 'Amru mengatakan- Ia datang bersama dua orang laki-laki." Maslamah melanjutkan, "Sungguh, aku akan meraih rambut kepalanya dan menciumnya, jika kalian melihatku telah berhasil menguasai kepalanya, maka mendekatlah dan tebaslah dia." Sesekali Maslamah berkata, "Kemudian aku akan memberikan kesempatan kepada kalian untuk menciumnya." Ketika Ka'b turun untuk menemui mereka, dan bau minyak wanginya mulai tersebar, Maslamah berkata, "Aku belum pernah mencium aroma wangi yang lebih bagus dari ini." Selain 'Amru menyebutkan, "Aku memiliki minyak wangi wanita arab dan lebih sempurna dikalangan Arab." 'Amru mengatakan, "Maslamah berkata, "Apakah engkau mengizinkanku untuk mencium kepalamu?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Kemudian Maslamah menciumnya dan diikuti oleh sahabat-sahabatnya." Setelah itu Maslamah berkata lagi, "Apakah engkau mengizinkanku lagi?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Ketika ia telah berhasil menguasainya, Maslamah berkata, "Mendekatlah." Maka mereka langsung membuhnya, setelah itu mereka menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau." | bukhari:3731 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra] radliallahu 'anhu, dia berkata, "Suatu ketika kami bertemu pasukan Musyrikin, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menempatkan pasukan pemanah di bawah komando Abdullah. Beliau berpesan: "Diamlah kalian di sini, walaupun kalian melihat kami menang atas mereka, janganlah kalian meninggalkan tempat ini, dan jika kalian melihat kami kalah, janganlah kalian (pindah tempat) untuk menolong kami." Ketika perang mulai berkecamuk, maka pasukan musuh dapat dipukul mundur hingga aku melihat para wanita berlarian ke gunung hingga tersingkap betis mereka dan tampaklah gelang kaki mereka. Lalu kaum Muslimin (pasukan pemanah) berebut mengambil (ghanimah) sambil berkata, "Ghanimah, ghanimah!" Abdullah pun akhirnya berteriak, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berpesan, janganlah kalian meninggalkan tempat kalian!" Namun mereka tidak peduli, ketika mereka tidak memperdulikan wasiat Nabi, maka wajah mereka menjadi terseret (kocar kacir) hingga menyebabkan tujuh puluh sahabat gugur, kemudian Abu Sufyan naik ke tempat yang tinggi dan berseru, "Apakah di antara kalian ada Muhammad?" beliau bersabda: "Jangan dijawab." Abu Sufyan kembali bertanya, "Apakah di antara kalian terdapat Abu Quhafah?" Beliau bersabda: "Jangan dijawab." Dia kembali bertanya, "Apakah di antara kalian terdapat Ibnul Khattab?" Abu Sufyan melanjutkan, "Sesungguhnya mereka telah tewas, sekiranya mereka masih hidup, tentu mereka akan menjawabnya." Ternyata Umar tidak dapat menahan dirinya dan berkata, "Kamu telah berdusta wahai musuh Allah, Allah akan tetap membuat kalian terhina." Abu Sufyan berkata, "Tinggilah Hubal." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jawablah." Para sahabat bertanya, "Apa yang harus kami katakan?" Beliau bersabda: "Katakanlah, 'Allah lebih tinggi dan lebih mulia'." Abu Sufyan kemudian berkata, "Kami memiliki 'Uzza sementara kalian tidak memilikinya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jawablah." Para sahabat bertanya, "Apa yang harus kami katakan?" Beliau bersabda: "Katakanlah, 'Allah adalah penolong kami dan kalian tidak memiliki penolong'." Abu Sufyan kembali berkata, "Hari ini adalah hari pembalasan untuk hari Badr, dan perang silih berganti, dan kalian akan menemukan penyincangan yang tidak aku perintahkan, namun aku tidak membencinya." | bukhari:3737 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dari [Sa'd bin Abu Waqash] radliallahu 'anhu, dia berkata, "Pada perang Uhud, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dua orang laki-laki yang sedang bertempur, keduanya mengenakan pakaian putih, seolah-olah singa dalam medan pertempuran, aku belum pernah melihatnya baik sebelum mamupun sesudahnya." | bukhari:3748 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari kakeknya yaitu [Abu Burdah] dari [Abu Musa] radliallahu 'anhu, seingatku dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku melihat dalam mimpiku bahwa diriku terlihat menghunus pedang, tiba-tiba bagian tengah pedang itu patah dan ternyata itu adalah musibah yang menimpa orang-orang mukmin pada perang Uhud. Setelah itu aku pun terlihat menghunus pedang lagi dan ternyata pedang itu lebih baik dari yang pertama. Itulah kemenangan yang diberikan Allah dan bersatunya orang-orang Mukmin. Dan dalam mimpiku juga, aku melihat sapi -dan Allah Maha Baik- ternyata tafsiran mimpi itu adalah orang-orang mukmin yang mati syahid dalam perang Uhud." | bukhari:3772 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Amru bin Abu Sufyan Ats Tsaqafi] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus sekelompok pasukan pengintai yang dipimpin oleh 'Ashim bin Tsabit -dia adalah kakek 'Ashim bin Umar- Lalu mereka berangkat, mereka kemudian singgah disuatu tempat antara 'Usfan dan Makkah, keberadaan mereka diberitahukan kepada suatu perkampungan dari suku Hudzail, mereka biasa disebut dengan Bani Lahyan. Maka mereka diikuti oleh orang-orang dari perkampuangan tersebut, yaitu sekitar seratus orang pemanah, mereka mengiuti jejak para sahabat tersebut, sesampainya mereka di suatu persinggahan yang pernah disinggahi oleh para sahabat, mereka mendapati biji kurma Madinah yang dibawa oleh para sahabat sebagai perbekalan mereka, mereka berkata, "Ini adalah kurma Madinah." Mereka terus mengikuti para sahabat sehingga berhasil menyusulnya, ketika 'Ashim bin Tsabit dan para sahabatnya merasakan kehadiran orang-orang itu, para sahabat langsung berlindung dibalik bukit, orang-orang itu datang dan langsung mengepung, mereka berkata, "Turunlah kalian, kalian dapat membuat perjanjian dan kesepakatan, supaya kami tidak membunuh seorangpun dari kalian, " 'Ashim bin Tsabit menimpali; "Demi Allah, aku tidak akan berada dalam lindungan orang kafir, ya Allah beritahukanlah kabar kami kepada Nabi-Mu shallallahu 'alaihi wasallam, " Lalu mereka menyerang para sahabat hingga berhasil membunuh 'Ashim bersama tujuh pemanah lainnya, tinggal tersisa Khubaib, Zaid dan seorang sahabat lagi. Lalu mereka membuat perjanjian dan kesepakatan dengan mereka jika bersedia untuk turun dan menyerahkan diri. Tatkala pasukan tersebut telah menyandera tiga utusan Nabi, mereka memudar tali anak panah mereka untuk mengikat sandra mereka dengan tali itu, maka laki-laki yang ketiga berkata, "Ini adalah pengkhinatan pertama, demi Allah aku tidak akan menjadi teman kalian, " lalu mereka menyeretnya, namun ia tetap berontak, akhirnya mereka membunuhnya dan mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid hingga mereka menjualnya di Makkah. Bani Harits bin 'Amir bin Naufal lalu membeli Khubaib. -Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits ketika perang badar- Khubaib menjadi tawanan bagi mereka hingga mereka sepakat untuk membunuhnya, lalu Khubaib meminjam pisau kecil dari salah satu anak perempuan Al Harits untuk membersihkan bulu kemaluannya, lalu ia meminjamkannya kepada Khubaib. Wanita itu berkata, "Namun aku lalai dengan anak laki-laki kecilku, anak itu datang kepadanya, lalu ia mengambilnya dan mendudukkanya diatas pangkuannya. Ketika aku melihatnya, aku sangat takut dengan rasa takut yang bisa ia pahami, sedangkan pisau kecil masih ada dalam tangannya. Khubaib berkata, "Apakah kamu takut kalau aku akan membunuhnya?, Insya Allah aku tidak akan melakukan itu." Wanita itu berkata, "Demi Allah aku tidak pernah melihat tawanan yang sangat baik seperti Khubaib, aku pernah melihatnya memakan setangkai anggur di tangannya dalam keadaan terikat dengan rantai besi, padahal di Makkah tidak ada buah anggur, tidaklah hal itu melainkan rizqi yang Allah berikan kepada Khubaib." Lalu mereka membawa Khubaib keluar dari Haram untuk membunuhnya. Khubaib berkata, " "Berikanlah kesempatan kepadaku untuk mengerjakan (shalat) dua raka'at!" Setelah itu Khubaib kembali kepada mereka dan berkata, "Sekiranya aku tidak kuwatir kalian menganggapku takut dari kematian, niscaya aku akan menambah bilangan raka'atku." Dan dialah orang yang pertama kali melakukan shalat dua raka'at sebelum menghadapi kematian, kemudian ia berkata, "Ya Allah hitunglah jumlah mereka, " kemudian dia melanjutkan; "Aku tak peduli bila terbunuh sebagai seorang muslim, di bagian manapun hanya untuk Allah kematianku, yang demikian bagi Sang Ilah, jika Dia berkehendak akan memberkahi semua persendian jasad yang terpisah." Lalu berdirilah 'Uqbah bin Al Harits dan membunuhnya. Orang-orang Quraisy kemudian mengutus utusan kepada 'Ashim untuk mendapatkan sebagian jasadnya sebagai bukti, sebab ia telah membunuh sebagian besar dari para pembesar mereka pada perang badar, ternyata Allah mengutus semacam gulungan debu yang menggulung utusan mereka hingga mereka tidak berhasil mengambil sedikitpun dari jasad Khubaib." | bukhari:3777 |
Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Aiman] dari [Ayahnya] dia berkata, aku pernah menemui [Jabir] radliallahu 'anhu, "Ketika kami menggali parit pada peristiwa khandaq, sebongkah batu yang sangat keras menghalangi kami, lalu para sahabat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata, "Batu yang sangat keras ini telah menghalangi kami dalam menggali parit, lalu beliau bersabda: "Aku sendiri yang akan turun." Kemudian beliau berdiri (di dalam parit), semntara perut beliau tengah diganjal dengan batu (karena lapar). Semenjak tiga hari kami lalu tanpa ada makanan yang dapat kami rasakan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambil kampak dan memukulkan pada batu tersebut hingga ia menjadi pecah berantakan -atau hancur-. Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk ke rumah." Setelah itu kukatakan kepada isteriku, "Aku melihat pada diri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang aku sendiri tidak tega melihatnya, apakah kamu memiliki sesuatu (makanan)?" isteriku menjawab, "Aku memiliki gandum dan anak kambing." Kemudian ia meyembelih anak kambing tersebut dan membuat adonan gandum hngga menjadi makanan dalam tungku, setelah itu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara adonan mulai matang, dan periuk berada diantara dua tungku api dan hampir masak, maka aku berkata, "Aku memiliki sedikit makanan, " maka berdirilah wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan satu atau dua orang saja. Beliau bersabda: "Untuk berapa orang?" Lalu aku memberitahukan kepada beliau, beliau bersabda: "Tidak mengapa orang banyak untuk datang." Beliau bersabda lagi: "Katakan kepada isterimu, jangan ia angkat periuknya dan adonan roti dari tungku api hingga aku datang." Setelah itu beliau bersabda: "Bangunlah kalian semua." Bergegas kaum Muhajirin dan Anshar berdiri berangkat, ketika Jabir menemui Isterinya, dia berkata, "Waduh, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah datang bersama kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang bersama mereka." Isteri Jabir berkata, "Memang beliau (Rasulullah) memintamu yang demikian?" Jabir menjawab, "Ya, begitu." Lalu Rasulullah berkata: "Masuklah dan jangan berdesak-desakan." Kemudian Rasulullah mencuil-cuil roti dan ia tambahkan dengan daging, dan ia tutup periuk dan tungku api. Selanjutnya beliau ambil dan beliau dekatkan kepada para sahabatnya. Lantas beliau ambil kembali periuk itu dan terus menerus beliau lakukan antara mencuili roti dan menciduknya hingga semua sahabat kenyang dan masih menyisakan sisa. Setelah itu beliau bersabda: "Sekarang makanlah engkau (maksudnya isteri Jabir) dan kalau bisa, hadiahkanlah kepada yang lain, sebab orang-orang, banyak yang masih kelaparan." | bukhari:3792 |
Telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Hanzhalah bin Abu Sufyan] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Mina'] dia berkata, aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma berkata, "Tatkala penggalian parit pertahanan Khandaq sedang dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar. Karena itu aku kembali kepada isteriku, menanyakan kepadanya, 'Apakah engkau mempunyai makanan? Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang lapar.' Maka dikeluarkannya suatu karung, di dalamnya terdapat satu sha' (segantang) gandum. Di samping itu kami mempunyai seekor anak kambing. Lalu aku sembelih kambing itu, sementara isteriku membuat adonan tepung. Ketika aku selesai mengerjakan pekerjaanku, aku lalu memotong-motong kecil daging kambing tersebut dan aku masukkan ke dalam periuk. Setelah itu aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Isteriku berkata kepadaku, 'Janganlah kamu mempermalukanku dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau.' Aku langusng menemui beliau seraya berbisik kepadanya, 'Wahai Rasulullah! Aku menyembelih seekor anak kambing milikku, dan isteriku telah membuat adonan segantang gandum yang kami miliki. Karena itu sudilah kiranya anda datang bersama-sama dengan beberapa orang sahabat.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berteriak: 'Hai para penggali Khandaq! Jabir telah membuat hidangan untuk kalian semua. Marilah kita makan bersama-sama!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata kepada Jabir: 'Jangan kamu menurunkan periukmu dan janganlah kamu memasak adonan rotimu sebelum aku datang.' Lalu aku pulang. Tidak lama kemudian Rasulullah datang mendahului para sahabat. Ketika aku temui isteriku, dia berkata, 'Bagaimana engkau ini! Bagaimana engkau ini! ' Jawabku, 'Aku telah melakukan apa yang engkau pesankan kepadaku.' Maka aku mengeluarkan adonan roti kami, kemudian nabi meludahi adonan itu untuk memberi keberkahan. Setelah itu beliau menuju periuk (tempat memasak kambing), maka beliau meludahi dan mendo'akan keberkahan kepadanya, sesudah itu beliau berkata kepada isteriku: 'Panggillah tukang roti untuk membantumu memasak. Nanti isikan gulai ke mangkok langsung dari kuali dan sekali-kali jangan kamu menurunkan periukmu. 'Kala itu para sahabat semuanya berjumlah seribu orang. Demi Allah, semuanya turut makan dan setelah itu mereka pergi. Tetapi periuk kami masih tetap penuh berisi seperti semula. Sedangkan adonan masih seperti semula." | bukhari:3793 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abdullah bin Suraqah] dari [Jabir bin Abdullah Al Anshari] ia berkata; "Pada saat perang Anmar, aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah di atas tunggangannya menghadap ke arah timur." | bukhari:3825 |
Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] katanya, kudengar [Abdullah bin Mughaffal] mengatakan; aku Pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari penaklukan Makkah diatas hewan tunggangannya membaca surat Al Fath dan beliau ulang-ulang. Dan Mu'awiyah berkata; "Kalaulah para sahabat tidak berkumpul di sekitarku, niscaya akan kuulang-ulang sebagaimana Rasulullah mengulang-ulanginya." | bukhari:3945 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Ismail] pernah kulihat ditangan [Ibnu Abu Aufa] ada bekas-bekas sabetan. Kata Ibnu Abu Aufa, aku terkena sabetan itu bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Hunain, saya tanyakan; "Engkau ikut perang Hunain? Jawabnya; "Sebelum itu." | bukhari:3972 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar] Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq], ia mendengar [Al Barra'] yang ketika itu seseorang dari Qais bertanya kepadanya "Apakah kalian melarikan diri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang hunain? Jawab Al Barra; "Adapun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pantang melarikan diri, ketika itu Hawazin adalah para pemanah ulung, ketika kami menyerbu mereka, mereka kocar-kacir sehingga kami tergiur mendapatkan ghanimah, dan gantian kami yang dihujani dengan anak panah." Kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diatas bighalnya yang putih, dan Abu Sufyan bin Al Harits memegang kendalinya sedang Nabi sambil berseru; "Aku Nabi yang tiada dusta # Aku anak Abd Muthalib. Sedang [Israil] dan [Zuhair] mengatakan dengan redaksi; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam turun dari bighalnya." | bukhari:3975 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Qais] dia berkata; [Jarir] berkata kepadaku; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada saya: "Wahai Jarir, pimpinlah pasukan kaum muslimin ke Dzil Khalashah suatu tempat ibadah orang-orang Khats'am yang disebut Ka'bah Yamaniah." Maka aku segera berangkat bersama seratus lima puluh pasukan penunggang kuda yang tangguh. Namun pada waktu itu aku tidak bisa diam di atas kudaku. Maka beliau memukul dadaku dengan tangannya hingga aku dapat melihat bekas jari-jari beliau di dadaku. Beliau berdo'a: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk dan ditunjuki." Lalu dia berangkat kemudian menghancurkan dan membakarnya dengan api. Setelah itu Jarir mengutus seseorang untuk mengabarkan kemenangan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai, utusan itu berkata kepada Rasulullah; 'Tidaklah aku menemuimu kecuali aku telah meninggalkan rumah itu dalam keadaan terbakar hingga seakan-akan seekor unta berkudisan (berwarna hitam).' Maka kemudian Rasulullah memberkahi kuda-kuda yang tangguh dan para penunggangnya sebanyak lima kali. | bukhari:4008 |
Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] dari [Isma'il bin Khalid] dari [Qais] dari [Jarir] dia berkata; Rasulullah berkata kepadaku: ""Wahai Jarir, bisakah kamu menyenangkanku dengan menghancurkan Dzil Khalashah? Aku menjawab: 'Tentu.' Maka aku segera berangkat bersama seratus lima puluh pasukan penunggang kuda yang tangguh. Namun pada waktu itu aku tidak bisa diam di atas kudaku. Maka hal itu aku kabarkan kepada Rasulullah, lalu beliau memukul dadaku dengan tangannya hingga aku dapat melihat bekas tangan beliau di dadaku. Beliau berdo'a: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk dan ditunjuki." Jabir berkata; setelah itu aku tidak pernah jatuh lagi dari kudaku. Dzil Khalashah adalah suatu tempat ibadah di Yaman milik orang-orang Khats'am dan Bajilah. Di dalamnya banyak patung-patung yang mereka sembah, mereka menyebutnya Ka'bah." Lalu Jarir mendatanginya dan membakarnya dengan api serta menghancurkannya. Setelah Jarir sampai di Yaman di sana dia melihat seseorang yang sedang bersumpah atas nama berhala-berhala. Maka dikatakan kepadanya; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di sini, apabila beliau berkehendak beliau bisa saja memenggal lehermu. Tatkala orang tersebut menghancurkan berhalanya, tiba-tiba Jarir berdiri di hadapannya seraya berkata; 'Apakah kamu mau menghancurkannya dan bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah atau aku penggal lehermu.' Jarir berkata; 'maka orang itu menghancurkannya dan bersyahadat. Kemudian Jarir mengutus seorang laki-laki dari Ahmas bernama Abu Arthah untuk mengabarkan kemenangan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai, utusan itu berkata kepada Rasulullah; 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, tidaklah aku menemuimu kecuali aku telah meninggalkan rumah itu dalam keadaan terbakar hingga seakan-akan seekor unta berkudisan (berwarna hitam).' Maka kemudian Rasulullah memberkahi kuda-kuda Ahmas dan para penunggangnya sebanyak lima kali. | bukhari:4009 |
Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Abdullah bin Abu Husain] Telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Jubair] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma] dia berkata; Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Musailamah Al Kadzab pernah datang ke Madinah. Sesampainya di sana, dia berkata; 'Kalau Muhammad mau mewariskan urusan kenabiannya kepadaku, niscaya aku akan mengikuti ajarannya.' Musailamah datang ke Madinah bersama dengan beberapa orang dari kaumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Tsabit bin Qais bin Syammas menyambut kedatangannya, dan pada saat itu beliau sedang memegang sebilah pelepah kurma. Setelah berhadapan dengan Musailamah dan para pengikutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Hai Musailamah, seandainya kamu meminta agar aku memberikan sepotong pelepah kurma ini kepadamu, tentu aku tidak akan pernah memberikannya. Dan jika kamu meminta urusan Allah ini kepadaku, tentu aku lebih tidak akan pernah memberikannya kepadamu. Jika kamu tidak akan mematuhi perintah dan ajaran Allah, niscaya Dia pasti akan membinasakanmu. Hai Musailamah, sungguh aku telah melihat tentang kebinasaanmu, sebagaimana yang aku saksikan dalam mimpiku itu. inilah Tsabit yang akan menggantikanku untuk menjawab tantanganmu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan Musailamah Al Kadzdzab. Ibnu Abbas berkata; 'Saya pernah bertanya tentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, yaitu tentang mimpi beliau yang berhubungan dengan Musailamah Al Kadzdzab, maka [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi bahwa di kedua tanganku ada dua buah gelang emas, hingga aku merasa cemas dengan keberadaan dua buah gelang itu. Kemudian aku diberi wahyu dalam tidurku itu agar aku meniup kedua gelang tersebut, lalu aku pun meniupnya hingga kedua gelang itu hilang. Maka dari mimpi itu aku menafsirkan bahwa dua buah gelang tersebut adalah dua orang pembohong (nabi palsu) yang akan muncul sepeninggalku kelak, yang satu adalah Al Ansi, seorang pemimpin dari Shan'a dan yang satunya adalah Musailamah, seorang pemimpin dari Yamamah. | bukhari:4025 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami ['Abdus Salam] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam] dia berkata; Tatkala [Abu Musa] datang ke Kufah, dia memuliakan penduduk Jaram. Kami duduk disampingnya ketika ia sedang makan siang dengan daging ayam. Di antara penduduk ada seseorang yang sedang duduk, lalu Abu Musa mengajaknya untuk makan. Tapi orang itu berkata; aku melihatnya makan sesuatu yang tidak aku sukai. Abu Musa berkata; kemarilah, karena aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakannya. Namun orang itu berkata; Sesungguhnya aku telah bersumpah untuk tidak memakannya. Abu Musa berkata; kemarilah, akan aku kabarkan kepadamu tentang sumpahmu. Kami pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama beberapa orang Asy'ariyyin. Lalu kami meminta hewan tunggangan, namun beliau menolak memberikan hewan tunggangan. Kemudian kami meminta lagi, tapi beliau bersumpah untuk tidak memberikan hewan tunggangan kepada kami. Tidak lama kemudian, beliau shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kepada kami unta ghanimah. Lalu menyuruh kami untuk mengambil beberapa ekor dari unta itu. Tatkala unta itu telah kami bawa, kami berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah lupa dengan sumpahnya. Sungguh, setelah ini kita tidak akan beruntung! Lalu kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Ya Rasulullah, bukankah engkau telah bersumpah tidak akan memberikan kepada kami hewan tunggangan, tapi kenapa engkau memberikannya kepada kami? Beliau menjawab: "Ya, sebab jika aku bersumpah atas sesuatu dan ternyata di sana ada yang lebih baik dari itu tentu aku akan melakukan yang terbaik." | bukhari:4034 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Affan] dari [Shakhr bin Juwairiyah] dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar di dadaku, Abdurrahman bin Abu Bakr masuk ke rumah sambil membawa kayu siwak yang biasa dia pakai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun melihat kepadanya. Aku berkata kepadanya; 'Berikan siwak itu kepadaku wahai Abdurrahman! ' Lalu dia memberikannya kepadaku. Kemudian aku bersihkan, dan aku kunyah setelah itu aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau pun bersiwak dengannya. Aku tidak pernah melihat sebelumnya beliau bersiwak sebaik itu. Setelah selesai, beliau mengangkat tangannya, atau jarinya seraya berkata; 'Arrafiiqul A'laa, Arrafiiqul A'laa (Ya Allah, sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi) sebanyak tiga kali. Lalu beliau wafat. Aisyah berkata; 'Beliau wafat di antara dagu dan tenggorokanku.' | bukhari:4084 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan [Khalifah] berkata kepadaku Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Pada hari kiamat orang-orang yang beriman berkumpul lalu mereka berkata; 'Sebaiknya kita meminta syafa'at kepada Rabb kita 'azza wajalla sehingga kita dapat pindah dari tempat kita sekarang juga.' Lalu mereka mendatangi Adam 'Alaihis Salam seraya mengatakan; 'Wahai Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama segala sesuatu, maka mintakanlah syafa'at kepada Rabb kami 'azza wajalla agar Dia memindahkan kami dari tempat kami ini! ' Maka Adam berkata; 'Bukan aku yang kalian maksud, ' kemudian Adam menyebutkan dosa yang pernah ia lakukan, hingga dosa tersebut membuatnya malu kepada Allah, lalu Adam berkata; 'Datanglah kalian kepada Nuh 'Alaihis Salam karena ia adalah rasul pertama kali yang Allah utus ke muka bumi, ' kemudian mereka pun mendatangi Nuh 'Alaihis Salam, lalu Nuh berkata; 'Bukan aku yang kalian maksud, ' lalu ia menyebutkan kesalahan dan permintaannya kepada Rabbnya dengan tanpa ilmu, hingga membuatnya malu kepada Rabbnya; 'akan tetapi datangilah Ibrahim 'Alaihis Salam kekasih Ar Rahman 'azza wajalla, ' maka mereka pun mendatanginya, lalu Ibrahim mengatakan; 'Bukan aku yang kalian maksud, tapi datanglah kalian kepada Musa 'Alaihis Salam, seorang hamba yang Allah ajak bicara secara langsung dan diberikan Taurat.' Maka mereka pun mendatangi Musa, dan Musa juga berkata; 'Bukan aku yang kalian maksud, ' seraya menyebutkan seseorang yang dia bunuh tanpa alasan yang benar, hingga hal itu membuatnya malu kepada Rabbnya; 'akan tetapi datanglah kalian kepada Isa 'Alaihis Salam, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat serta ruh-Nya.' Maka mereka pun mendatangi Isa, kemudian Isa mengatakan; 'Bukan aku yang kalian maksud, akan tetapi datanglah kalian kepada Muhammad, seorang hamba yang dosanya telah diampuni Allah, baik yang lalu atau yang akan datang.' Maka mereka pun mendatangiku, maka aku pun pergi sehingga aku meminta izin kepada Rabbku 'azza wajalla, lalu aku pun diizinkan. Maka ketika aku melihat Rabbku, aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku 'azza wajalla, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Setelah itu dikatakan; 'Bangunlah ya Muhammad! memintalah maka engkau akan diberikan! berkatalah maka engkau akan didengarkan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at)." Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga. Kemudian aku kembali kepada Rabbku 'azza wajalla untuk yang kedua kalinya, dan ketika aku melihat Rabbku aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan; 'Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at)." Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga." Kemudian aku kembali kepada Rabbku 'azza wajalla untuk yang ketiga kalinya, dan ketika aku melihat Rabbku aku langsung tersungkur bersujud kepada Rabbku, kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan; 'Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at).' Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga." Kemudian aku kembali kepada Rabbku 'azza wajalla untuk yang keempat kalinya, lalu aku berkata: 'Wahai Rabb, tidak ada yang tersisa kecuali orang yang terhalang oleh Al Qur`an dan wajib kekal di neraka.' | bukhari:4116 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ibrahim At Tustari] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Aisyah radliallahu 'anha] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat ini; "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat darinya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata; Kami beriman kepada Al Qur'an seluruhnya dari Rabb kami. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang memiliki akal pikiran. (Ali Imran: 7). Aisyah berkata; kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah orang-orang yang disebutkan oleh Allah, Maka Waspadalah kalian terhadap mereka!" | bukhari:4183 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata; Telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa [Usamah bin Zaid radliallahu 'anhu] telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai seekor keledai, dilengkapi dengan penutup kaki yang dibuat di Fadak dan aku berada di belakangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi untuk berkunjung kepada Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al Harits bin Al Khazraj; kejadian ini berlangsung sebelum perang Badar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, melewati sekelompok orang, yang di dalamnya ada 'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Dan itu terjadi sebelum 'Abdullah bin 'Ubay masuk Islam. Di dalam kerumunan itu berkumpul orang-orang dari berbagai agama yaitu: orang-orang Muslim, kafir, para penyembah berhala, dan Yahudi. Di sana juga terlihat 'Abdullah bin Rawahah. Ketika debu yang di timbulkan dari keledai (yang dikendarai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) mengenai kerumunan itu, 'Abdullah bin 'Ubay menutup hidungnya dengan bajunya dan berkata; "Jangan tutupi kami dengan debu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada mereka, lalu turun dan mengajak mereka kepada Allah (memeluk agama Islam) dan membacakan kepada mereka Al Qur'an mulia. Mendengar hal itu 'Abdullah bin 'Ubay berkata; 'Wahai ki sanak! Tak ada yang lebih baik daripada yang engkau ucapkan, jika itu benar, kalau begitu jangan mengganggu pertemuan kami. Pulanglah. Bacakan saja kepada orang-orang yang datang kepadamu.' Mendengar itu 'Abdullah bin Rawahah berkata; 'Ya Rasulullah! Bawalah (apa yang ingin Anda sampaikan) kepada kami dalam pertemuan kami, karena kami menyukainya.' Maka orang-orang Muslim, kafir, dan Yahudi saling mencaci maki satu sama lain hingga mereka mau berkelahi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menenangkan mereka dan mereka semua kembali tenang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali keledainya dan melanjutkan perjalanan hingga sampailah dikediaman Sa'ad bin 'Ubadah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: 'Apakah engkau mendengar apa yang disampaikan Hubab? ' Yang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maksudkan adalah 'Abdullah bin 'Ubay. 'Ia berkata ini dan itu.' Mendengar itu Sa'ad bin 'Ubadah berkata; 'Ya Rasulullah! Ampuni dan beri maaf dia, karena demi Allah yang memberimu Al Kitab, Allah memberikan kepadamu Kebenaran (Al Qur'an) pada saat penduduk kota ini (Madinah) tengah mencari seseorang untuk memimpin mereka. Tetapi ketika Allah menentang (keputusan) itu melalui Kebenaran (Al Qur'an) yang diberikan kepada Anda, maka ('Abdullah bin 'Ubay) dengki terhadapmu, seperti kelakuannya yang engkau lihat terhadapmu.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya memaafkan orang-orang kafir dan para Ahli Kitab sebagaimana yang diperintahkan Allah, dan mereka bersabar terhadap kesalah pahaman. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan prinsip memberikan ampunan kepada mereka selama Allah memerintahkannya demikian hingga Allah memberikan izin untuk memerangi mereka. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertempur dalam Perang Badar dan Allah membinasakan orang-orang terkemuka Quraisy, Ibnu Ubay bin Salul dan orang-orang kafir serta para penyembah berhala yang berkelompok dengannya berkata; 'Islam telah muncul.' Lalu mereka memberikan baiat mereka (untuk memeluk agama Islam) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menjadi Muslim. | bukhari:4200 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Ya'qub Abu 'Abdullah Al Karmani] Telah menceritakan kepada kami [Hassan bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] bahwa ['Aisyah radliallahu 'anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat penghuni Jahannam sebagiannya saling mematahkan (menindih) sebagian yang lain dan aku melihat Amru bin Amir Al Khuza'i menyeret ususnya di neraka." Ia adalah orang pertama yang membuat unta sa`ibah." | bukhari:4258 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Isa] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An Nadrl] menceritakan kepadanya, dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Aisyah radliallahu 'anha] -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- ia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat anak lidahnya, beliau hanya tersenyum." Aisyah berkata; "Apabila beliau melihat awan atau angin maka hal itu dapat diketahui pada wajahnya." Dia berkata; "Wahai Rasulullah! Apabila orang-orang melihat awan, mereka sangat bahagia berharap supaya turun hujan. Sedangkan saya melihat engkau setiap kali melihatnya tampak kekhawatiran di wajahmu." Beliau bersabda: "Wahai Aisyah! Saya tidak merasa aman, jangan-jangan isinya mendatangkan siksaan. Telah diadzab suatu kaum dengan angin dan suatu kaum lagi melihat adzab, namun dia malah mengatakan; 'Ini adalah awan yang mengandung hujan, yang akan menghujani kami (padahal justru awan itu akan mendatangkan siksa) '. (QS. Al Ahqaf 24)." | bukhari:4454 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Miqdam] Telah menceritakan kepada kami [Al Fudlail bin Sulaiman] Telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin Sa'dari] radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata sambil memberi isyarat dengan kedua jarinya seperti ini -yakni dengan jari tengah dan jari telunjuk-: "Sesungguhnya aku di utus, sementara kedatangan hari kiamat adalah sebagaimana jarak antara kedua jari ini (jarak selisih antara jari tengah dan telunjuk)." | bukhari:4555 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdan] ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [bapakku] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara` radliallahu 'anhu] ia berkata; Orang yang pertama-tama kali menemui kami dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah Mush'ab bin Umair dan Ibnu Ummu Maktum. Lalu keduanya pun membacakan Al Qur`an kepada kami. Setelah itu, datanglah Bilal dan Sa'd. Lalu disusul kemudian oleh Umar bin Al Khaththab bersama dua puluh orang. Setelah itu, barulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang. Maka aku tidak pernah melihat penduduk Madinah gembira menyerupai senang dan gembiranya mereka dengan kedatangan beliau, sampai-sampai anak-anak kecil dan para hamba sahaya pun berseru, "Ini adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah datang." Tidaklah beliau datang hingga aku selesai membaca surat Al A'la dan surat-surat semisalnya. | bukhari:4560 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Abdul Karim Al Jazari] dari [Ikrimah] ia berkata; [Ibnu Abbas] berkata; Abu Jahal berkata, "Jika aku melihat Muhammad shalat di Ka'bah, maka aku benar-benar akan mencekik lehernya." Kemudian, ungkapan itu pun akhirnya sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kalau dia benar melakukannya, maka niscaya Malaikat akan menghajarnya." Periwayatan hadits ini, diikuti pula (Muta'abah) oleh [Amru bin Khalid] dari [Ubaidullah] dari [Abdul Karim]. | bukhari:4576 |
Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Abu Iyas] ia berkata; Aku mendengar [Abdullah bin Mughaffal] berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Fathu Makkah, dan saat itu, beliau sedang membaca surat Al Fath di atas kendaraannya." | bukhari:4646 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Iyas] ia berkata, Aku mendengar [Abdullah bin Mughaffal] berkata; Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca saat beliau berada di atas Untanya yang berjalan, ketika itu beliau membaca surat Al Fath atau bagian dari surat Al Fath, yakni dengan bacaan yang pelan seraya mengulang-ngulangnya." | bukhari:4659 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] ia berkata; Suatu ketika, pernah disebutkan mengenai perkawinan Zainab binti Jahsyi di hadapan [Anas], maka ia pun berkata, "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah terhadap seorang pun dari para isteri-isterinya sebagaimana walimah yang beliau adakan terhadapnya. Saat itu, beliau mengadakan walimah dengan seekor kambing." | bukhari:4773 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur] dari [Abdullah bin Abbas] radliallahu 'anhuma, ia berkata; Aku selalu bersikeras untuk menanyakan kepada Umar bin Al Khaththab tentang dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang Allah berfirman terhadap mereka berdua: "IN TATUUBAA ILALLAHI FAQAD SHAGHAT QULUUBUKUMAA." Hingga suatu saat, ia menunaikan haji dan aku pun ikut menunaikan haji bersamanya. Dalam perjalanan ia menyingkir hendak buang hajat, lalu aku mengikutinya dengan membawakan kantong air. Ia pun buang air besar, dan ia kembali aku pun menuangkan air pada kedua tangannya, lalu ia pun berwudlu. Saat itulah aku bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang Allah Ta'ala berfirman kepada keduanya, 'IN TATUUBAA ILALLAHI FAQAD SHAGHAT QULUUBUKUMAA (Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua Telah condong (untuk menerima kebaikan..).'" [Umar] pun menjawab, "Sungguhnya mengherankan kamu ini wahai Ibnu Abbas. Kedua wanita itu adalah Aisyah dan Hafshah." Kemudian Umar menceritakan haditsnya dengan lebih luas, ia berkata; Dulu, aku mempunyai seorang tetangga dari kalangan Anshar di Bani Umayyah bin Zaid yang mereka adalah para penduduk Manidah yang fakir. Kami saling bergantian untuk menghadiri majelis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Aku hadir sehari dan ia pun hadir sehari. Bila aku yang hadir, maka aku akan menyampaikan hal-hal yang disampaikan oleh beliau berupa wahyu atau yang lainnya di hari itu. Dan jika gilirannya yang hadir, ia pun melakukan hal yang sama. Kami adalah bangsa Quraisy yang posisinya selalu di atas kaum wanita. Dan setelah kami bertemu dengan kaum Anshar, ternyata mereka adalah kaum yang banya dipengaruhi oleh kaum wanitanya. Maka para isteri-isteri kami pun mulai meniru dan mengambil adab dan kebiasaan wanita-wanita Anshar. Kemudian aku mengajak isteriku berdiskusi, lalu ia pun mendebat argumentasiku. Aku mengingkari akan perlakuannya itu, ia pun berkata, "Kenapa kamu tidak mengajakku berdiskusi? Demi Allah, sesungguhnya para isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak beliau berdiskusi. Bahkan pada hari ini hingga malam nanti, salah seorang dari mereka mendiamkan beliau." Aku pun kaget akan hal itu. Kukatakan padanya, "Sesungguhnya telah merugilah bagi siapa di antara mereka yang melalukan hal itu." Setelah itu, aku bergegas memberesi pakaianku lalu menemui Hafshah. Kukatakan padanya, "Wahai Hafshah, apakah salah seorang dari kalian telah menyebabkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah di hari ini hingga malam?" Ia menjawab, "Ya." Aku berkata, "Sesungguh, kamu telah merugi. Apakah engkau merasa sekiranya Allah menjadi marah lantaran marahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu kamu akan binasa? Janganlah kamu menuntut banyak kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan jangan pula kamu membantahnya dalam sesuatu apa pun. Dan janganlah kamu mendiamkannya. Pintalah padaku apa yang kamu mau. Janganlah kamu merasa cemburu terhadap madumu yang lebih dicintai oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -maksudnya adalah Aisyah-." Umar berkata; Sebelumnya, kami telah saling berbincang bahwa Ghassan tengah mempersiapkan pasukan berkuda untuk memerangi kami. Pada hari gilirannya hadir, sahabatku yang Anshari menghadiri majelis lalu kembali menemuiku setelah sahalat Isya'. Ia mengetuk pintu rumahku dengan sangat keras seraya berkata, "Cepatlah buka!" maka aku pun segera keluar menemuinya. Ia berata, "Sesungguhnya pada hari ini telah terjadi perkara yang besar." Aku bertanya, "Peristiwa apa itu? Apakah Ghassan telah datang?" Ia menjawab, "Tidak, bahkan yang lebih besar dari itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan isteri-isterinya." [Ubaid bin Hunain] berkata; Ia mendengar [Ibnu Abbas], dari [Umar], ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan isteri-isterinya, maka aku pun berakata, "Sungguh, Hafshah telah merugi." Aku telah menduga hal ini akan terjadi. Aku pun segera mengemasi pakaianku, lalu shalat Fajar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasuki tempat minumnya dan berdiam diri situ. Kemudian aku masuk menemui Hafshah, ternyata ia sedang menangis. Aku berkata padanya, "Apa yang menyebabkanmu menangis. Bukankah aku telah mengingatkanmu akan hal ini? Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan kalian?" Ia menjawab, "Aku tidak tahu, itu beliau sedang minggat di tempat minum." Maka aku pun segera keluar dan mendatangi mimbar, ternyata di sekeliling itu ada beberapa orang yang sebagian dari mereka juga sedang menangis, lalu aku pun duduk bersama mereka sebentar kemudian aku tak kuasa lagi akan suasana itu. Maka aku datang ke tempat minum yang dipergunakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk berdiam. Aku pun berkata kepada budaknya yang hitam, "Mintakanlah izin untuk Umar." Lalu sang budak pun masuk dan berbicara kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian kembali dan berkata, "Aku telah berbica dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan juga telah menyebutmu, namun beliau diam." Akhirnya aku pun kembali dan duduk lagi bersama sekelompok orang yang tadi berada di sekitar mimbar. Setelah itu, aku tak sabaran lagi, maka aku mendatangi sang budak itu lagi dan berkata padanya, "Mintakanlah izin untuk Umar." Ia pun masuk lalu kembali seraya berkata, "Aku telah menyebutmu, namun beliau tetap diam." Aku kembali lagi dan duduk bersama beberapa orang yang ada di mimbar. Namun, aku tak sabaran lagi dan mendatangi sang budak itu lalu berkata, "Mintakanlah ini untuk Umar." Ia pun masuk dan kembali seraya berkata, "Sungguh, aku telah menyebut namamu, namun beliau tetap diam." Maka ketika aku berpaling hendak pergi, tiba-tiba sang budak itu memanggilku seraya berkata, "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkanmu." Akhirnya aku pun menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berbaring di atas pasir beralaskan tikar tanpa kasur. Pasir-pasir itu telah berbekas pada sisi badan beliau. beliau berbantalkan kulit yang berisikan sabut. Aku mengucapkan salam atasnya dan berkata sambil berdiri, "Wahai Rasulullah, apakah Anda telah menceraikan isteri-isteri Anda?" Maka beliau pun mengangkat pandangannya ke arahku dan menjawab: "Tidak." Maka aku pun berkata, "Allahu Akbar." Kukatakan lagi sambil berdiri, "Aku mendengar wahai Rasulullah, sekiranya Anda melihatku. Kita adalah bangsa Quraisy yang selalu mengatur wanita. Namun, ketika kita mendatangi Madinah, ternyata mereka adalah kaum yang didominasi oleh kaum wanita." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Lalu aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sekiranya Anda mau melihatku. Aku telah menemui Hafshah dan berkata padanya, 'Janganlah sekali-kali kamu merasa cemburu bilamana tetanggamu lebih dicintai oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -maksudnya adalah Aisyah-.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum lagi. Maka ketika itu, aku pun duduk dan mengangkat pandanganku ke arah rumahnya. Maka demi Allah, aku tidak melihat sedikit pun di rumah beliau kecuali tiga kulit yang telah disamak. Aku berkata pada beliau, "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah untuk ummat Anda. Karena orang-orang Persi dan Romawi telah diberi keleluasaan, dan mereka juga telah diberi dunia, padahal mereka tidak menyembah Allah." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk yang sebelumnya berbaring. Kemudian beliau bersabda: "Beginikah sikapmu wahai Ibnul Khaththab? Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang kebaikan mereka disegerakan di dunia." Aku pun berkata, "Mintakanlah ampun untukku." Jadi, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan isteri-isterinya karena perkara itu. Yakni, ketika Hafshah menyebarkannya pada Aisyah, yaitu selama dua puluh sembilan hari. Saat itu, beliau bersabda: "Aku tidak akan masuk menemui mereka selama satu bulan." Demikian itu, karena kerasnya rasa kesal beliau pada mereka, yakni saat Allah menegur dirinya. Dan ketika telah berlalu dua puluh sembilan hari, beliau menemui Aisyah dan beliau memulai darinya. Maka Aisyah pun berkata pada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah bersumpah untuk tidak menemui kami selama satu bulan penuh. Sedangkan hari ini Anda baru memasuki hari yang kedua puluh sembilan, sebagaimana yang aku hitung." Kemudian beliau pun bersabda; "Sesungguhnya hitungan bulan itu adalah dua puluh sembilan hari." Dan memang jumlah hari pada bulan itu adalah dua puluh sembilan malam. Aisyah berkata; Kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat At Takhyir (ayat yang berisi pilihan untuk tetap menjadi isteri nabi atau tidak). Beliau memulai dariku, wanita yang pertama dari isteri-isterinya. Dan aku pun lebih memilih beliau. setelah itu, beliau memberi pilihan kepada para isterinya semuanya, dan mereka pun menjawab sebagaimana yang dikatakan Aisyah. | bukhari:4792 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abdullah bin Abbas] bahwa ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat bersama kaum muslimin. Beliau berdiri dengan berdiri yang sangat panjang sebagaimana panjangnya bacaan surat Al Baqarah. Kemudian beliau ruku' dengan ruku' yang panjang pula. Sesudah itu beliau bangkit dari ruku' lalu berdiri lagi dengan sangat panjang namun tidak sebagaimana panjangnya berdiri beliau yang pertama. Kemudian beliau ruku' dengan panjang, namun tidak sepanjang ruku'nya yang pertama. Lalu beliau teruskan dengan sujud. Setelah itu, beliau bangkit kembali dan berdiri dengan panjang, namun tidak sepanjang berdirinya pertama kali. Kemudian ruku' dengan panjang, tetapi tidak sebagaimana ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau bangkit lagi dan berdiri dengan lama, namun tidak selama berdirinya yang pertama. Lalu beliau ruku' kembali dengan lama, tetapi tidak seperti ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau bangkit lalu sujud. Setelah beliau selesai shalat matahari pun kembali menampakkan cahaya. Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda Allah, tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun karena kehidupannya. Jika kalian melihat hal itu, maka berdzikirlah kepada Allah." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kamu melihat bahwa Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda berdiri, lalu kami melihat bahwa Anda tertahan." Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya aku melihat surga -atau- surga telah diperlihatkan padaku, lalu aku pun hendak mengambil seranting darinya, sekiranya kau dapat mengambilnya niscaya kalian akan memakannya selama dunia masih ada. Kemudian aku melihat neraka, maka aku tidak pernah melihat pemandangan seperti yang terjadi pada hari ini. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita." Mereka bertanya lagi, "Kenapa wahai Rasulullah." Beliau menjawab: "Karena kekufuran mereka." Para sahabat bertanya lagi, "Apakah lantaran kekafiran mereka kepada Allah?" beliau menjawab: "Mereka mengkufuri perlakuan dan kebaikan suaminya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama setahun penuh, lalu ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, ia pun akan berkata, 'Aku tidak melihat kebaikan sedikit pun darimu.'" | bukhari:4798 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dari [Isa] dari [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan pakaiannya, sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia yang suka bercanda." | bukhari:4835 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ja'far bin Amru bin Umayyah Adl Dlamri] dari [Bapaknya] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memotong-motong pundak kambing dan memakannya. Ketika panggilan shalat tiba, beliau langsung meletakkan pisaunya lalu melaksanakan shalat tanpa berwudlu lagi." | bukhari:5002 |
Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ali] berkata; telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Sa'd] dari [Ibnu Aun] dari [Tsumamah bin Anas] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi seorang penjahit pernah menjadi budaknya. Beliau lalu diberi buah labu yang kemudian memakannya, maka aku selalu menyukainya semenjak aku melihat beliau memakannya." | bukhari:5013 |
Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Munir]; ia mendengar [An Nadlr]; telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Aun] ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Tsumamah bin Abdullah bin Anas] dari [Anas] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal aku masih seorang bocah. Beliau lalu menemui budaknya yang tukang jahit, budak itu kemudian menghidangkan kepada beliau makanan dalam sebuah bejana yang di antaranya adalah buah labu. Beliau lalu memilih-milih buah tersebut (untuk dimakan)." Anas berkata, "Ketika aku melihat beliau seperti itu, maka aku pun mengambil dan meletakkannya di hadapannya. Sementara budak tersebut kembali mengerjakan pekerjaannya." Anas berkata, "Maka aku sangat menyukai buah labu semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan hal tersebut." | bukhari:5015 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Salamah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] Bahwasanya ia mendengar [Anas bin Malik] berkata, "Seorang tukang jahit mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadiri jamuan yang ia masak. Aku lalu pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memenuhi undangan tersebut, penjahit itu lalu menyodorkan roti gandum dan kuah yang di dalamnya ada labu dan daging yang telah dikeringkan. Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memilih-milih buah labu di dalam bejana tersebut, maka setelah hari itu aku sangat menyukai buah labu." | bukhari:5016 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ishaq bin Abdullah] dari [Anas] radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi hidangan kuah yang di dalamnya ada buah labu dan daging yang telah dikeringkan, dan aku lihat beliau memilih-milih buah labu lalu memakannya." | bukhari:5017 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib] radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan buah kurma segar dengan qitsa` (semacam mentimun)." | bukhari:5020 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Zakaria] dari [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan kurma kepada kami, lalu aku mendapat bagian lima biji, empat masih dalam keadaan bagus dan satu telah rusak. Maka, satu biji itulah yang membuat gigiku susah untuk mengunyahnya." | bukhari:5022 |
Telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Abdullah] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku mendengar [Abdullah bin Ja'far] berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma segar dengan qitsa` (sejenis mentimun)." | bukhari:5027 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Muqatil] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Ja'far] radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma segar dengan qitsa` (sejenis mentimun)." | bukhari:5029 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman Al Ju'fi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An Nadlr] menceritakan kepadanya dari [Nafi] mantan budak Abu Qatadah, dan [Abu Shalih] mantan budak At Tau`amah ia berkata, Aku mendengar [Abu Qatadah] berkata, "Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu daerah antara Makkah dan Madinah, saat itu para sahabat sedang ihram. Sementara aku tidak melakukan ihram, dan sedang di atas kuda. Ketika aku sedang berada di atas gunung, aku melihat orang-orang berkerumun melihat sesuatu, kemudian aku pergi ke arah mereka dan ternyata yang mereka lihat itu adalah keledai liar. Aku lalu bertanya kepada mereka, "Apa ini?" Mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Aku pun berkata, "Itu adalah keledai liar." Mereka lantas berkata, "Ya itu adalah sebagaimana yang kamu lihat." Saat itu aku lupa dengan cambukku, maka aku pun berkata kepada mereka, "Tolong ambilkan cambukku." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menolong kamu dalam masalah itu." Aku lalu turun dan mengambilnya sendiri, kemudian aku mengikuti jejak keledai liar tersebut hingga dapat menangkap dan menyembelihnya. Kemudian aku datang menemui mereka dan kukatakan, "Bangun dan angkatlah." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menyentuhnya." Maka aku pun membawa ke hadapan mereka, lalu sebagian mereka ada yang makan dan sebagian lain tidak mau memakannya. Aku lalu berkata kepada mereka, "Aku akan sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan keberatan kalian." Kemudian aku menyusul beliau dan menceritakan kejadian tersebut, beliau pun bersabda kepadaku: "Apakah kalian masih mempunyai sisa dagingnya?" Aku jawab, "Ya." Beliau bersabda lagi: "Itu adalah makanan yang Allah berikan kepada kalian." | bukhari:5068 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam Al Jarmi] dari [Abu Musa] -yaitu Al Asy'ari- radliallahu 'anhu, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan daging ayam." | bukhari:5093 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Abu Tamimah] dari [Al Qasim] dari [Zahdam] ia berkata, "Aku pernah bersama [Abu Musa Al Asy'ari], sementara kami dengan kaum tersebut sedang menjalin hubungan persaudaraan, kemudian kami di jamu dengan jamuan yang terdapat daging ayam. Di kaum tersebut terdapat seorang laki-laki berkulit merah sedang duduk menyendiri dan tidak mau mendekat, lalu Abu Musa berkata, "Mendekatlah karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya." Laki-laki itu menjawab, "Sesungguhnya aku pernah melihat beliau memakan sesuatu yang aku merasa jijik dengannya, lalu aku bersumpah untuk tidak memakannya." Abu Musa berkata, "Kemarilah aku akan memberitahukanmu, atau menceritakan kepadamu, Saya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama sekelompok orang-orang Asy'ari, ketika itu kami mendapati beliau sedang marah sambil membagi unta sedekah, lalu kami memohon perbelanjaan perang kepada beliau, namun beliau bersumpah untuk tidak memberikan perbelanjaan perang, beliau bersabda: "Sungguh saya tidak dapat memberikan perbelanjaan perang kepada kalian, karena saya tidak memiliki sesuatu untuk membelanjai kalian semua." Selang beberapa saat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi beberapa unta (hasil ghanimah), kemudian beliau bersabda: "Kemanakah orang-orang Asy'ariyyin tadi? Kemanakah orang-orang Asy'ariyyin tadi?" Abu Musa melanjutkan, "Lalu beliau menyuruh untuk memberikannya kepada kami, yaitu lima ekor unta berpunuk putih. Belum jauh kami pergi, aku berkata kepada teman-temanku, "Sepertinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lupa dengan sumpahnya tadi, demi Allah sekiranya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam benar-benar lupa dengan sumpah yang pernah di ucapkan tadi, niscaya kita tidak akan beruntung selama-lamanya." Lalu kami kembali menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami meminta perbelanjaan perang kepada anda, namun anda bersumpah untuk tidak memberikan perbelanjaan perang kepada kami, kami menyangka anda lupa dengan sumpah yang telah anda ucapkan." Beliau menjawab: "Memang, sesungguhnya bukan sayalah yang menanggung perbelanjaan kalian, tetapi Allahlah yang menanggungnya. Demi Allah, sesungguhnya saya -Insya Allah- tidak akan mengucapkan suatu sumpah, bila kemudian saya melihat sesuatu yang lebih baik daripada sumpahku itu, melainkan saya melaksanakan yang lebih baik dari sumpahku, dengan membayar denda sumpahku itu." | bukhari:5094 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abdul Malik bin Maisarah] dari [An Nazal] dia berkata; [Ali] radliallahu 'anhu pernah datang dan berdiri di depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata; "Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini." | bukhari:5184 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Al Mudrik] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Ashim bin Al Ahwal] dia berkata; aku pernah melihat mangkuk nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada pada [Anas bin Malik], sedangkan mangkuk tersebut telah retak, lalu dia menyambungnya dengan perak, Anas berkata; "Mangkuk itu adalah mangkuk yang sangat bagus yang terbuat dari kayu pilihan, 'Ashim melanjutkan; Anas berkata; Sungguh aku telah menuangkan (minuman) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mangkuk tersebut hingga sekian kali. Perawi berkata; Ibnu Sirin mengatakan; bahwa mangkuk tersebut terdapat rantai yang terbuat dari besi, lalu Anas hendak menggantinya dengan rantai yang terbuat dari emas atau perak, maka Abu Thalhah berkata kepadanya; "Janganlah kamu merubah sesuatu yang telah di buat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas pun membiarkan seperti itu." | bukhari:5207 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma tentang hadits ini, dia berkata; "Sungguh aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu waktu shalat Ashar telah tiba sedangkan kami tidak memiliki persediaan air kecuali hanya sedikit, lalu air tersebut ditaruh ke dalam wadah dan diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah itu beliau memasukkan tangan beliau ke dalam wadah tersebut sambil meregangkan jari jemarinya kemudian beliau bersabda: "Mari berwudlu' untuk mendapatkan keberkahan dari Allah." Sungguh aku melihat air memancar dari jari-jemari beliau, orang-orang pun bergegas melakukan wudlu sambil minum, dan aku pun bergegas untuk mengenyangkan perutku dengan air tersebut karena aku tahu kalau air itu sarat dengan keberkahan." Kataku kepada Jabir; "Berapakah jumlah kalian waktu itu?" dia menjawab; "seribu empat ratus personil" hadits ini juga di perkuat oleh riwayat ['Amru bin Dinar] dari [Jabir], sementara [Hushain] dan ['Amru bin Murrah] mengatakan dari [Salim] dari [Jabir] sebanyak seribu lima ratus personil, hadits ini juga di perkuat pula oleh riwayat [Sa'id bin Musayyib] dari [Jabir]." | bukhari:5208 |
Telah menceritakan kepada kami [Qabishah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Masruq] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata; "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih merasakan penderitaan ketika sakit dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:5214 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa [Usamah bin Zaid] mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai keledai milik beliau, diatasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah sebelum peristiwa Badar, lalu beliau berjalan dan sempat melintasi suatu majlis yang di majlis tersebut terdapat Abdullah bin Ubay bin Salul, kejadian itu sebelum Abdullah masuk Islam, dan dalam majlis tersebut terdapat pula beberapa orang kaum Muslimin yang bercampur baur dengan orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, terdapat pula Abdullah bin Rawahah, saat majlis itu dipenuhi kepulan debu keledai, 'Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata: "Jangan mengepuli kami dengan debu, " kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak mereka menuju Allah lalu beliau membacakan al-Qur'an kepada mereka. 'Abdullah bin Ubay berkata kepada beliau: "Wahai saudara! Sesungguhnya apa yang kamu katakan tidak ada kebaikannya sedikit pun, bila apa yang kau katakan itu benar, maka janganlah kamu mengganggu kami di majlis ini, silahkan kembali ke kendaraan anda, lalu siapa saja dari kami mendatangi anda, silahkan anda bercerita padanya." 'Abdullah bin Rawahah berkata; "Wahai Rasulullah, bergabunglah dengan kami di majlis ini karena kami menyukai hal itu." Kaum muslimin, orang-orang musyrik dan orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saling menyerang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus menenangkan mereka hingga mereka semuanya diam, kemudian beliau naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'd bin 'Ubadah lalu beliau bersabda: "Hai Sa'd! Apa kau tidak mendengar ucapan Abu Hubab?" maksud beliau tentang ucapan 'Abdullah bin Ubay. Sa'ad berkata; "Maafkan dia wahai Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya, demi Allah, Allah telah memberi anda apa yang telah diberikan pada anda. Penduduk telaga ini (penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul, sehingga menghalangi ia menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah perbuatannya sebagaimana yang anda lihat." | bukhari:5231 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Nafi'] dari [Al Hasan] dari [Thawus] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang suka bersedekah seperti dua orang yang memakai dua jubah dari besi, mulai dari payudara (dada) sampai tulang selangka mereka berdua. Jika orang tersebut ingin berinfak, maka baju besinya melebar atau bergerak hingga menutupi ujung jarinya dan menghilangkan bekas jalannya. Jika orang yang bakhil ingin berinfak, baju besinya mengerut, dan setiap baju besi tetap di tempatnya (tidak melebar) hingga mengambilnya dengan tulang selangkanya atau dengan lehernya." Abu Hurairah berkata; 'Aku menyaksikan bahwa ia melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam memberi isyarat dengan jari-jarinya dengan melebarkan tameng besi, namun aku melihat baju tersebut tidak melebar.' Hadits ini juga diperkuat oleh [Ibnu Thawus] dari [Ayahnya] dan [Abu Az Zinnad] dari [Al A'raj] mengenai dua jubah, sedangkan [Hanzhalah] mengatakan; aku mendengar [Thawus] saya mendengar [Abu Hurairah] mengatakan dua jubah, [Ja'far bin Hayyan] mengatakan dari [Al A'raj] yaitu dua jubah." | bukhari:5351 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Ikrimah] bahwa Rifa'ah telah menceraikan isterinya, kemudian isterinya menikah dengan Abdurrahman bin Zubair Al Qurdli, [Aisyah] berkata; "Ketika itu mantan isteri Rifa'ah tengah mengenakan kerudung hijau, lalu mantan isteri Rifa'ah mengadukan permasalahannya kepada Aisyah, mantan isteri Rifaah memperlihatkan bekas hijau di kulitnya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang -kala itu para wanita membela satu sama lainnya. Kata 'Aisyah 'Sungguh yang kulihat padanya, seperti yang ditemui wanita mukminah lainnya, sungguh kulitnya jauh lebih hijau dari pada bajunya. Kata Ikrimah, tiba-tiba Abdurrahman datang bersama dua anaknya yang di hasilkan bukan dari isteri keduanya (mantan isteri Rifa'ah). Isterinya berkata; "Demi Allah, tidaklah aku berdosa ketika bersamanya melainkan karena ia tidak dapat memuaskan diriku." Sambil memegang ujung kainnya. Abdurrahman berkata; "Demi Allah, ia dusta wahai Rasulullah, sesungguhnya aku dapat memuaskannya, akan tetapi ia berbuat nusyuz (membangkang terhadap perintah suami) karena ia hendak kembali kepada Rifa'ah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seperti itu, maka kamu tidak halal bagi Rifa'ah atau tidak sah bagi Rifa'ah hingga ia (suami kedua) merasakan madumu." Ikrimah berkata; "Lalu Abdurrahman memperlihatkan kedua anaknya, beliau pun bersabda: "Apakah mereka semua anak-anakmu?" Abdurrahman menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Demi Allah, ini adalah sesuatu yang kamu sangka? demi Allah, mereka lebih menyerupai dengan ayahnya dari pada burung gagak dengan induknya." | bukhari:5377 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Ayahnya] dari [Sa'd] dia berkata; saya melihat di samping kanan dan kiri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dua orang laki-laki tengah mengenakan pakaian serba putih pada waktu perang Uhud, aku tidak pernah melihat sebelum dan sesudahnya." | bukhari:5378 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia mendengar [Al Barra`] radliallahu 'anhu berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), saya melihat beliau mengenakan pakaian merah, dan saya tidak pernah melihat orang yang lebih bagus dari beliau." | bukhari:5400 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Sa'id Al Maqburi] dari ['Ubaid bin Juraij] bahwa dia berkata kepada [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma; "Aku melihatmu mengerjakan empat perkara yang belum pernah kulihat dari para sahabatmu melakukan hal itu." Ibnu Umar bertanya; 'Apa perkara itu wahai Ibnu Juraij? ' Ibnu Juraij menjawab; 'Aku melihatmu tidak menyentuh rukun kecuali dua rukun yamani, aku melihat engkau memakai sandal sibti (yang tidak berbulu), dan aku melihat engkau mencelup dengan shufrah (minyak yang terbuat dari campuran kunyit dan yang lainnya), dan aku melihat engkau apabila berada di Mekkah orang-orang bertalbiyah apabila melihat hilal sementara engkau tidak bertalbiyah hingga hari Tarwiyah (yaitu tanggal delapan Dzul Hijjah). Kemudian Abdullah bin Umar berkata kepadanya; 'Adapun rukun, maka sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyentuh kecuali dua rukun Yamani, adapun sandal sibti (sandal yang tidak berbulu), maka sesungguhnya aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai sandal yang tidak berbulu, dan berwudlu dengan memakai sandal tersebut maka aku ingin memakainya, adapun shufrah, sesungguhnya aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut dengan shufrah, maka aku ingin mencelup dengannya, adapun talbiyah, sesungguhnya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyah hingga kendaraan beliau berdiri.' | bukhari:5403 |
Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] saya mendengar [Al Barra`] berkata; saya belum pernah melihat seseorang yang paling bagus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengenakan baju berwarna merah, Sebagian sahabatku mengatakan; dari Malik bahwa rambut beliau menjuntai hingga mendekati kedua bahunya." Abu Ishaq mengatakan; bahwa saya mendengar ia menceritakan hadits ini tidak hanya sekali, dan tidaklah ia menceritakan hal ini kecuali ia tersenyum." [Syu'bah] mengatakan; "Bahwa rambut beliau hingga melebihi kedua telinganya." | bukhari:5450 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin Umar] berkata; saya mendengar Umar radliallahu 'anhu berkata; "Barangsiapa mengepang rambutnya hendaknya ia mencukurnya (ketika haji) dan janganlah ia seperti orang yang mengikat rambutnya (menguncir), sementara Ibnu Umar mengatakan; "Sesungguhnya saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat (menguncir) rambutnya." | bukhari:5459 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sawa`] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Al Qasim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari ['Urwah] dari [Aisyah] Bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau melihat orang tersebut, beliau bersabda: "Amat buruklah saudara Kabilah ini atau seburuk-buruk saudara Kabilah ini." Saat orang itu duduk, beliau menampakkan wajahnya yang berseri-seri, setelah orang itu keluar 'A`isyah berkata; "Wahai Rasulullah, ketika anda melihat (kedatangan) orang tersebut, anda berkata seperti ini dan ini, namun setelah itu wajah anda nampak berseri-seri, Maka Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai 'A`isyah, kapankah kamu melihatku mengatakan perkataan keji? Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kekejiannya." | bukhari:5572 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata; "Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa selimut bersulam. Sahal bertanya: Apa kalian tahu selimut apakah itu? Mereka menjawab; "Ya, ia adalah mantel." Sahal berkata; Ia adalah mantel bersulam yang ada rendanya. Lalu wanita itu berkata; "Wahai Rasulullah! aku membawanya untuk mengenakannya pada anda." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambilnya karena beliau sangat memerlukannya. Kemudian beliau mengenakan mantel tersebut ternyata salah seorang dari sahabat melihat beliau mengenakan mantel itu lalu berkata; "Alangkah bagusnya selimut ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya." Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi, orang-orang pun mencela sahabat tersebut sambil berkata; "Demi Allah, kau berlaku kurang ajar. Kamu tahu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi selimut itu saat beliau memerlukannya, malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta pun." Sahabat itu berkata; "Aku hanya mengharap keberkahannya ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakannya semoga kain itu menjadi kafanku pada saat aku meninggal." | bukhari:5576 |
Telah menceritakan kepadaku ['Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ma'rur yaitu Ibnu Suwaid] dari [Abu Dzar], (Ma'rur) berkata; "Saya pernah melihat Abu Dzar memakai pakaian serupa dengan sahayanya. Maka saya berkata kepadanya; "Sekiranya kamu mengambil kain tersebut untuk kamu kenakan kemudian kamu memberi kain lagi untuk sahayamu (itu akan lebih baik), Lalu Abu Dzar berkata; "Bahwa dahulu aku dengan seorang laki-laki terjadi percekcokan, sementara ibu laki-laki itu adalah orang 'ajm (non Arab) lalu aku pun menghinakannya. Kemudian laki-laki itu mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda kepadaku: "Apakah kamu habis menjelekkan fulan?" jawabku; "Benar." Beliau bertanya lagi; "Apakah kamu juga menghinakan ibunya?" jawabku; "Benar." Beliau bersabda: "Sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah, " aku pun berkata; "Apakah saya masih memiliki sifat jahiliyahan padahal aku sudah tua?" beliau menjawab: "Ya, benar, mereka adalah saudaramu dan paman-pamanmu yang dititipkan Allah dibawah pengurusanmu, barangsiapa memiliki saudara yang masih dalam pengurusanya, hendaklah dia diberi makan sebagaimana yang dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan pakaian. Dan janganlah kamu bebaninya diluar batas kemampuannya, dan jika kamu membebaninya, maka bantulah dia dalam menyelesaikan tugasnya." | bukhari:5590 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepada kami ['Amru] bahwa [Abu Nadlr] telah menceritakan kepadanya, dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Aisyah] radliallahu 'anha dia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum." | bukhari:5627 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Jarir] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja`] dari [Samurah bin Jundab] radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku tadi malam bermimpi ada dua orang yang membawaku, keduanya berkata; "Dan yang kamu lihat seseorang yang dirobek-robek mulutnya adalah seorang pendusta yang selalu berbicara dengan kedustaannya hingga dibawanya sampai ke ufuk (cakrawala) sana, dan ia selalu seperti itu hingga datang hari Kiamat." | bukhari:5631 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Mas'ud] radliallahu 'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Sesungguhnya aku akan mengakhirkan shalat shubuh karena fulan yang memanjangkan (bacaannya)." Abu Mas'ud berkata; "Maka aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat marah dalam menyampaikan nasihatnya melebihi marahnya beliau pada hari itu, Abu Mas'ud melanjutkan; "Lalu beliau bersbada: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang menjadikan orang-orang lari (dari keta'atan), barangsiapa di antara kalian shalat dengan orang banyak, hendaklah ia memperingan shalatnya, sebab di antara mereka ada orang yang lemah, orang yang sudah lanjut usia dan orang yang mempunyai keperluan." | bukhari:5645 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] saya berkata kepada [Ibnu Abu Aufa]; "Apakah kamu mengetahui Ibrahim putra Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? Ibnu Abu Aufa menjawab; "Ibrahim meninggal ketika masih kecil, sekiranya ia ditetapkan sebagai Nabi setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia akan tetap hidup, namun tidak ada Nabi setelah beliau." | bukhari:5726 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Saudaraku] dari [Sulaiman] dari [Muhammad bin Abu 'Atiq] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] bahwa [Usamah bin Zaid] radliallahu 'anhuma telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai seekor keledai, dilengkapi dengan pelana yang terbuat dari kain Fadak, sementara Usamah berada di belakang beliau. Beliau pergi untuk menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al Harits bin Al Khazraj; kejadian ini berlangsung sebelum perang Badar. Kemudian beliau berangkat hingga melewati suatu majlis, yang di dalamnya terdapat 'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Itu terjadi sebelum 'Abdullah bin 'Ubay masuk Islam. Di dalam majlis itu berkumpul pula orang-orang dari kaum Muslimin, orang-orang Musyrik, para penyembah berhala, dan orang-orang Yahudi. Di kalangan kaum Muslimin terdapat 'Abdullah bin Rawahah. Ketika majlis tersebut di kepuli oleh debu yang ditimbulkan dari hewan tunggangan, 'Abdullah bin 'Ubay langsung menutup hidungnya sambil berkata; "Hei, jangan kamu kepuli kami dengan debu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada mereka, lalu beliau berhenti, turun dan mengajak mereka kepada Allah (memeluk agama Islam) dan membacakan kepada mereka Al Qur'an. Mendengar hal itu 'Abdullah bin 'Ubay berkata; 'Hei..! apa tak ada yang lebih baik dari yang engkau ucapkan! jika itu benar, jangan ganggu di pertemuan kami. Kembalilah! Dan bacakan saja kepada orang-orang yang datang kepadamu! ' Mendengar itu 'Abdullah bin Rawahah berkata; 'Ya Rasulullah! sampaikan saja kepada kami dalam pertemuan ini, karena kami menyukai hal itu.' Maka Kaum Muslimin, orang-orang kafir, dan Yahudi saling mencaci-maki satu sama lain hingga hampir saja mereka berkelahi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak henti-hentinya menenangkan mereka hingga mereka semua kembali tenang. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali keledainya dan melanjutkan perjalanan hingga sampai di kediaman Sa'ad bin 'Ubadah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: 'Wahai Sa'd, tidakkah engkau mendengar apa yang diucapkan Abu Hubab? ' -yang beliau maksudkan adalah 'Abdullah bin 'Ubay- 'Dia telah berkata ini dan itu.' Mendengar itu Sa'ad bin 'Ubadah berkata; Demi ayahku, maafkan dia wahai Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya. Demi dzat yang menurunkan kitab kepada anda, Allah telah datang dengan kebenaran yang diturunkan kepada anda. (dahulu) Penduduk telaga ini (penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul, sehingga menghalanginya (Abdullah bin Ubay) menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah perbuatannya sebagaimana yang anda lihat." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya, karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya memaafkan orang-orang kafir dan para Ahli Kitab sebagaimana yang diperintahkan Allah, dan mereka bersabar terhadap gangguan mereka. Allah Ta'ala berfirman: (…kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab…) QS Ali Imran; 186. dan firman Allah (…Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu…) QS Al Baqarah; 109. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menafsirkan (ayat di atas) suatu prinsip memberikan ampunan kepada mereka selama Allah memerintahkannya demikian hingga Allah memberikan izin untuk memerangi mereka. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerangi mereka dalam Perang Badar dan Allah membinasakan orang-orang terkemuka Quraisy, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya pun kembali dengan membawa kemenangan, baik harta ghanimah maupun para tawanan dari pembesar-pembesar Qurasy, Abdullah bin Ubay bin Salul dan orang-orang kafir dari para penyembah berhala yang bersamanya berkata; 'Perkara ini (Islam) telah muncul.' Lalu mereka berbaiat atas Islam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, akhirnya mereka masuk Islam. | bukhari:5739 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah bin Zubair] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai keledai milik beliau, di atasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa'ad bin 'Ubadah di Bani Al Harits Al Khazraj, peristiwa itu tersjadi sebelum perang Badar, lalu beliau berjalan hingga melewati suatu majlis yang di majlis tersebut bercampur antara kaum Muslimin, orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi, dan dalam majlis tersebut terdapat pula Abdullah bin Ubay bin Salul dan Abdullah bin Rawahah, saat majlis itu dipenuhi kepulan debu hewan kendaraan, 'Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata: "Jangan mengepuli kami dengan debu, " kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak mereka menuju Allah sambil membacakan al-Qur'an kepada mereka. 'Abdullah bin Ubay bin Salul berkata kepada beliau: "Wahai saudara! Sesungguhnya apa yang kamu katakan tidak ada kebaikannya sedikit pun, bila apa yang kau katakan itu benar, maka janganlah kamu mengganggu kami di majlis ini, silahkan kembali ke kendaraan anda, lalu siapa saja dari kami mendatangi anda, silahkan anda bercerita padanya." Abdullah bin Rawahah berkata; "Wahai Rasulullah, bergabunglah dengan kami di majlis ini karena kami menyukai hal itu." Maka Kaum muslimin, orang-orang musyrik dan orang-orang Yahudi pun saling mencaci hingga mereka hendak saling menyerang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus menenangkan mereka hingga mereka semuanya diam, kemudian beliau naik kendaraan hingga masuk ke kediaman Sa'd bin 'Ubadah, lalu beliau bersabda: "Hai Sa'd! Apa kau tidak mendengar ucapan Abu Hubab?" maksud beliau tentang ucapan 'Abdullah bin Ubay. Beliau bersabda: "Dia telah mengatakan ini dan ini." Sa'ad berkata; "Maafkan dia wahai Rasulullah dan berlapang dadalah kepadanya, demi Allah, Allah telah memberi anda apa yang telah diberikan pada anda. (dahulu) Penduduk telaga ini (penduduk Madinah -red) bersepakat untuk memilihnya dan mengangkatnya, namun karena kebenaran yang diberikan kepada anda itu muncul, sehingga menghalanginya (Abdullah bin Ubay) menjabat sebagai pemimpin, maka seperti itulah perbuatannya sebagaimana yang anda lihat." Akhirnya beliau pun mema'afkannya. | bukhari:5784 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Ghalib] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Khizami] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fulaih] dari [Ayahnya] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma dia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di serambi Ka'bah duduk ihtiba` dengan tangannya seperti ini." | bukhari:5801 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa] dari [Abu 'Awanah] telah menceritakan kepada kami [Firas] dari ['Amir] dari [Masruq] telah menceritakan kepadaku [Ummul Mukminin Aisyah] dia berkata; 'Suatu ketika kami para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan berada di sisi beliau, dan tidak ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Lalu datanglah Fatimah 'alaihi salam dengan berjalan kaki. Demi Allah, cara berjalannya persis dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, beliau menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan Fatimah, beliau sekali lagi membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepadanya ketika aku masih berada di sekitar isteri-isteri beliau-; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' -Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu-, saya pun bertanya kepada Fatimah 'Sebenarnya apa yang dibisikkan Rasulullah kepadamu? ' Fatimah menjawab; 'Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya.' 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya bertanya kepadanya; 'Saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepadaku.' Fatimah menjawab; 'Sekarang, saya akan memberitahukan. Lalu Fatimah memberitahukan kepadaku, katanya; 'Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepadaku, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwa Jibril biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya sebanyak dua kali, maka aku tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika beliau melihat kesedihanku, maka beliau pun membisikkan yang kedua kalinya kepadaku, sabdanya: 'Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat ini? ' | bukhari:5812 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Abbad bin Tamim] dari [Pamannya] dia berkata; "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur terlentang di masjid sambil menumpukan salah satu kakinya di atas kakinya yang lain." | bukhari:5813 |
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dia berkata; "Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagi suatu pembagian, lalu seorang laki-laki berkata; 'Sungguh pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap ridla Allah.' Lalu aku memberitahukannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau marah hingga aku lihat tampak kemarahan pada wajah Beliau. Beliau lalu bersabda: 'Semoga Allah merahmati Musa, karena dia disakiti lebih banyak dari ini namun dia tetap bersabar'." | bukhari:5861 |
Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu; bahwa para sahabat banyak bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Maka beliau marah dan langsung naik mimbar sambil bersabda: 'Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, melainkan aku selalu jelaskan kepada kalian', lantas aku melihat kanan-kiri, tak tahunya setiap orang menutupi kepalanya dengan pakaiannya sambil menangis, Secara spontan muncullah seseorang yang jika bermusuhan, ia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, maka orang itu berujar 'Wahai nabiyullah siapakah ayahku? Beliau menjawab: 'ayahmu adalah Hudzafah." Umarpun bergegas mengucapkan RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN shallallahu 'alaihi wasallam RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MINAL FITANI (Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari fitnah), lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku belum pernah melihat keburukan dan kebaikan sama sekali seperti hari ini, sebab hari ini neraka dan surga digambarkan bagiku hingga aku melihat kedua-duanya berada dibalik dinding ini. Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini ketika membaca ayat 'Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian." (QS. Al Maidah; 101). | bukhari:5885 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ar Rabi'] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari ['Ashim] dari [Anas] radliallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus suatu pasukan, yang terkenal dengan qurra` (para penghafal Al Qur'an), lalu mereka dibunuh, maka belum pernah kulihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersedih atas suatu bencana seperti halnya kesedihan beliau atas kematian sahabatnya tersebut. Lalu beliau qunut selama sebulan di shalat shubuh sambil mengucapkan; "Sesungguhnya 'Ushayyah telah bermaksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya." | bukhari:5915 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Muhammad bin Ibrahim Al Qurasiy] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Mu'adz bin Abdurrahman] bahwa [Humran bin Aban] telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Aku mendatangi [Utsman bin 'Affan] ketika sedang bersuci, dia duduk di atas bangku lalu berwudlu' dengan membaguskan wudlu'nya, kemudian dia berkata; "Saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu di tempat ini, beliau membaguskan wudlu'nya lalu beliau bersabda: 'Barangsiapa berwudlu seperti ini kemudian mendatangi masjid dan shalat dua raka'at, lalu duduk, maka akan terampuni dosa-dosanya yang telah lalu.'" Ustman berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Dan janganlah kalian tertipu.' | bukhari:5953 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ala] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [Abu Buraid] dari [Abu Musa] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dan perumpamaan risalah yang kubawa bagaikan seseorang yang mendatangi suatu kaum, lantas orang itu memberi peringatan; 'Awas, awas, telah kulihat sebuah pasukan dengan kedua mataku, dan aku adalah pemberi peringatan orang yang telanjang, selamatkanlah kalian-selamatkanlah kalian, ' sebagian diantara kalian menaatinya dan cepat-cepat meneruskan perjalanannya sehingga selamat, sebaliknya sebagian kalian mendustakannya sehingga pasukan menyerangnya secara mendadak di pagi buta dan menyandera mereka." | bukhari:6001 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] telah menceritakan kepada kami [Khudzaifah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua kejadian, satunya betul-betul telah kulihat, dan satunya masih kutunggu-kutunggu, beliau menceritakan kepada kami; "Diawal mula amanat diturunkan dalam relung hati para hamba, kemudian mereka tahu alquran dan tahu sunnah, " Dan beliau menceritakan kepada kami tentang diangkatnya amanah, beliau bersabda: "seseorang tidur nyenyak dan amanat dicerabut dari hatinya sehingga bekasnya bagaikan bekas perjalanan, lantas ia tidur nyenyak dan amanat dicerabut kembali dan bekasnya bagaikan kutu di tangan, seperti bara api yang digelindingkan di kakimu sehingga nampak memar (beram-beram) dan kau lihat nampak memar (beram-beram) padahal sebenarnya tidak mengapa, kontan manusia berbondong-bondong berbaiat, dan nyaris tak seorangpun menunaikan amanat. Selanjutnya ada berita; 'Di Bani Fulan bin Fulan ada laki-laki terpercaya'. Dan di katakan kepada Laki-laki tadi; 'Alangkah bijaknya dia, alangkah cerdasnya dia, alangkah pemberaninya dia, ' padahal sama sekali tak ada setitik iman pun dalam hatinya." Telah berlalu suatu masa bagiku yang aku tidak peduli siapa diantara kalian yang berbaiat, sebab jikalau ia muslim, kemuslimannya menuntunnya kepadaku, dan jikalau ia nashrani, pemungut pajaknya akan menuntunnya kepadaku, adapun hari ini, aku tidak membai'at selain si 'fulan' dan fulan.' | bukhari:6016 |
Telah menceritakan kepadaku [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Ibnu 'Abbas] mengatakan, belum pernah kulihat sesuatu yang lebih mirip dengan dosa-dosa kecil daripada apa yang dikatakan oleh [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti melakukan hal itu dengan tidak dipungkiri lagi, zina mata adalah memandang, zina lisan adalah bicara, jiwa mengkhayal dan kemaluan yang akan membenarkan itu atau mendustakannya". Dan [Syababah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami [Warqa'] dari [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. | bukhari:6122 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] telah memberitakan kepada kami [Jarir ibnu Jazim] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] menuturkan; aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di perang Khandaq memindahkan tanah-tanah bersama kami seraya melantunkan bait syair; "Demi Allah, kalaulah Allah tidak memberi kami petunjuk, kami tidak puasa dan tidak pula shalat, maka turunkanlah ketenangan bagi kami, kokohkanlah kaki-kaki kami jika kami bertemu musuh, musuh musyrikin telah sewenang-wenang terhadap kami, kalaulah mereka ingin mengganggu kami, kami menolaknya." | bukhari:6130 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Al Qasim at Tamimi] dari [Zahdam Al Jarmi] mengatakan; kami pada Abu Musa yang ketika itu antara kami dan penghuni dusun Jarom terjalin hubungan kekeluargaan, kecintaan dan persahabatan. Kata Zahdam; kami diberi hidangan yang berisi daging ayam. Ditengah perkumpulan itu ada seorang laki-laki dari bani taimullah ahmar yang seakan-akan dia adalah dari kalangan mantan budak, yang tidak mendekati hidangan. Maka [Abu musa] memanggilnya; 'Mendekatlah, sebab aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam juga menyantapnya.' Kata Zahdam; maka aku melihat ia menyantap suatu makanan yang kuanggap jijik. Maka aku bersumpah untuk tidak menyantapnya selama-lamanya. Seketika itu juga Abu musa memanggilku seraya mengatakan; 'Mendekatlah kesini, kukabarkan kepadamu tentang sumpahmu itu. kami pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersama sekelompok orang-orang asy'ari dengan niat untuk meminta beliau agar menyediakan kendaraan untuk mengangkut kami, ketika itu beliau sedang membagi-bagikan unta dari unta sedekah.' -Ayyub mengatakan; dalam ucapan Abu Musa ada tambahan redaksi - 'yang ketika itu beliau dalam keadaan marah. Lantas Nabi mengatakan: "Demi Allah, saya tak menyediakan kendaraan untuk kalian, dan saya tak punya kendaraan kalian." Maka kami pun berangkat, selanjutnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mendapat rampasan berupa sekelompok unta kemudian diserukan: "dimana orang-orang asy'ari yang meminta kendaraan tadi?" Kami pun mendatangi beliau, dan beliau memberi kami kurang lebih tiga puluh puluh ekor hingga seratusan unta yang punggungnya putih. -Kata Zahdam, - kami pun meneruskan perjalanan, kemudian saya katakan kepada sahbat-sahabatku; "kita mula-mula mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam untuk meminta kendaraan, tetapi beliau bersumpah tidak menyediakan kendaraan untuk kita, namun selanjutnya beliau mengutus seorang utusan kepada kita dan menyediakan kendaraan bagi kita. Rupanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah lupa terhadap sumpahnya, demi Allah, kalaulah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melupakan sumpahnya terhadap kita, kita tak akan untung. Mari kembali kita temui Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan kita ingatkan beliau terhadap sumpahnya.' Kami pun pulang dan kami katakan; 'ya Rasulullah, dahulu kami pernah mendatangimu meminta kendaraan untuk mengangkut kami, tetapi anda bersumpah tidak menyediakan kendaran bagi kami, namun akhirnya anda menyediakan kendaraan juga, maka kami mengira anda telah melupakan sumpah anda.' Nabi pun menjawab: "Teruskan perjalanan kalian, sebab Allah-lah yang menyediakan kendaraan bagi kalian, sesungguhnya aku, demi Allah, insya-Allah, tidak melakukan suatu sumpah kemudian aku melihat selainnya ada yang lebih baik, melainkan akan aku lakukan yang lebih baik dan kubayar kaffarat sumpahku." Hadits ini diperkuat oleh [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan [Al Qasim bin 'Ashim Al Kalbi]. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan [Al Qasim at Tamimi] dari [Zahdam] dengan hadits ini. Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Al Qasim] dari [Zahdam] dengan hadits ini. | bukhari:6226 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] bahwasanya Fathimah dan Abbas alaihimassalam mendatangi [Abu Bakar] untuk memperoleh warisan keduanya dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ketika itu keduanya meminta tanah bagiannya di Fadak, dan bagiannya di Khaibar. Maka Abu Bakar menjawab; 'Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kami tidak diwarisi dan semua yang kami tinggalkan adalah sedekah, dan hanyasanya keluarga Muhammad dari harta ini." Lanjut Abu Bakar; 'Demi Allah, tidaklah aku tinggalkan sebuah urusan yang kulihat Rsulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakannya, selain aku juga melaksanakan seperti yang dilaksanakannya.' Kata 'Urwah, semenjak itu Fathimah terus menjauhi Abu Bakar dan tidak pernah mengajaknya bicara hingga ia menjemput ajalnya. Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abban] telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "kami tidak di warisi dan harta yang kami tinggalkan sebagai sedekah." | bukhari:6230 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Abdullah] telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ibnu 'Abbas] mengatakan; aku menyampaikan petuah-petuah untuk beberapa orang muhajirin yang diantara mereka adalah 'Abdurrahman bin Auf, ketika aku berada di persinggahannya di Mina dan dia bersama [Umar bin Khattab], di akhir haji yang dilakukannya. Tiba-tiba Abdurrahman bin Auf kembali kepadaku dan mengatakan; 'sekiranya engkau melihat seseorang yang menemui amirul mukminin hari ini, orang itu mengatakan; 'Wahai amirul mukminin, apakah engkau sudah tahu berita si fulan yang mengatakan; 'sekiranya Umar telah meninggal, aku akan berbaiat kepada fulan, pembaiatan Abu Bakar ash Shiddiq tidak lain hanyalah sebuah kekeliruan dan sekarang telah berakhir.' Umar serta merta marah dan berujar; 'Sungguh sore nanti aku akan berdiri menghadapi orang-orang dan memperingatkan mereka, yaitu orang-orang yang hendak mengambil alih wewenang perkara-perkara mereka.' Abdurrahman berkata; maka aku berkata; 'Wahai amirul mukminin, jangan kau lakukan sekarang, sebab musim haji sekarang tengah menghimpun orang-orang jahil dan orang-orang bodoh, merekalah yang lebih dominan didekatmu sehingga aku khawatir engkau menyampaikan sebuah petuah hingga para musafir yang suka menyebarkan berita burung yang menyebarluaskan berita, padahal mereka tidak jeli menerima berita dan tidak pula meletakkannya pada tempatnya, maka tangguhkanlah hingga engkau tiba di Madinah, sebab madinah adalah darul hijrah dan darus sunnah yang sarat dengan ahli fikih para pemuka manusia, sehingga engkau bisa menyampaikan petuah sesukamu secara leluasa dan ahlul ilmi memperhatikan petuah-petuahmu dan meletakkannya pada tempatnya.' Umar menjawab; 'Demi Allah, insya Allah akan aku lakukan hal itu diawal kebijakan yang kulakukan di Madinah.' Kata ibnu Abbas, Maka kami tiba di Madinah setelah bulan Dzulhijjah, begitu hari jumat kami segera berangkat ketika matahari condong hingga kutemui Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin Nufail yang duduk ke tiang minbar, aku duduk di sekitarnya yang lututku menyentuh lututnya, tak lama aku menunggu hingga datanglah Umar bin Khattab, begitu aku melihat dia datang, saya katakan kepada Sa'id bin Zaid dan Amru bin Nufail; 'Sore ini sungguh Umar akan menyampaikan sebuah pesan yang belum pernah ia sampaikan sebelumnya semenjak dia diangkat menjadi khalifah,.' Namun Sa'id mengingkariku dengan mengatakan; 'Semoga kamu tidak kecela, Umar menyampaikan pidato yang belum pernah ia sampaikan sebelumnya.' Kemudian Umar duduk diatas minbar. Ketika juru-juru pengumuman telah diam, Umar berdiri memanjatkan pujian yang semestinya bagi-NYA, kemudian dia berkata; 'Amma ba'du, saya sampaikan maklumat kepada kalian yang telah ditakdirkan bagiku untuk menyampaikannya, saya tidak tahu mungkin pidato ini adalah menjelang kematianku, maka barangsiapa mencermatinya dan memperhatikannya dengan baik-baik, hendaklah ia menyampaikannya hingga ke tempat-tempat hewan tunggangannya pergi, dan barangsiapa yang khawatir tidak bisa memahaminya, tidak aku halalkan kepada seorang pun untuk berdusta kepadaku. Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam dengan membawa kebenaran, dan telah Allah turunkan al Qur`an kepadanya, yang diantara yang Allah turunkan adalah ayat rajam sehingga bisa kita baca, kita pahami dan kita cermati, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah melaksanakan hukum rajam, maka kita pun harus melakukan hukuman rajam sepeninggal beliau, aku sedemikian khawatir jika zaman sekian lama berlalu bagi manusia, ada seseorang yang berkata; 'Demi Allah, kami tidak menemukan ayat rajam dalam kitabullah, ' kemudian mereka tersesat dengan meninggalkan kewajiban yang Allah turunkan, padahal rajam menurut kitabullah adalah hak (benar) bagi orang yang berzina dan ia telah menikah baik laki-laki maupun perempuan dan bukti telah jelas, atau hamil atau ada pengakuan, kemudian kita juga membaca yang kita baca dari kitabullah, janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab membenci ayah kalian adalah kekufuran -atau Umar mengatakan dengan redaksi; 'Sesungguhnya ada pada kalian kekufuran jika membenci ayah-ayah kalian- kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "janganlah kalian memujiku berlebihan sebagaimana Isa bin maryam dipuji, katakanlah bahwa aku hanyalah hamba Allah dan rasul-NYA, " kemudian sampai berita kepadaku bahwa seseorang diantara kalian berkata; 'Sekiranya Umar telah meninggal maka aku akan berbaiat kepada fulan, janganlah seseorang tertipu dengan yang mengatakan; 'hanyasanya pembaiatan Abu Bakar kebetulan dan sudah selesai, ' ketahuilah, pembaiatan itu memang telah berlalu, namun Allah menjaga keburukannya, ketahuilah bahwa orang yang mempunyai kelebihan diantara kalian, yang tak mungkin terkejar kelebihannya, ia tak akan bisa menyamai kelebihan Abu Bakar, barangsiapa berbaiat kepada seseorang tanpa musyawarah kaum muslimin, berarti ia tidak dianggap dibaiat begitu juga yang membaiatnya, yang demikian karena dikhawatirkan keduanya akan dibunuh. Diantara berita yang beresar di tengah kita adalah, ketika Allah mewafatkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Shallallahu'alaihiwasallam, orang-orang anshar menyelisihi kami dan mereka semua berkumpul di Saqifah bani Sa'idah, dan Ali serta Zubair menyelisihi kami serta siapa saja yang bersama keduanya, dan orang-orang muhajirin berkumpul kepada Abu Bakar, maka aku katakan kepada Abu Bakar; 'Wahai Abu Bakar, mari kita temui kawan-kawan kita dari Anshar, ' maka kami berangkat untuk menemui mereka, tatkala kami telah mendekati mereka, dua orang shalih diantara mereka menemui kami dan mengutarakan kesepakatan orang-orang, keduanya berkata; 'Kalian mau kemana wahai orang-orang muhajirin? ' kami menjawab; 'Kami akan menemui ikhwan-ikhwan kami dari anshar.' Keduanya berkata; 'Jangan, jangan kalian dekati mereka, putuskanlah urusan kalian.' namun aku katakan; 'Demi Allah, kami harus mendatangi mereka', maka kami pun berangkat hingga mendatangi mereka di Saqifah bani Sa'idah, ternyata disana seorang laki-laki yang berselimut kain ditengah-tengah mereka, saya pun bertanya; 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab; 'Ini Sa'd bin Ubadah.' Saya bertanya; 'kenapa dengannya? ' Mereka menjawab; 'Dia tengah sakit dan mengalami demam yang serius.' Tatkala kami duduk sebentar, juru pidato mereka bersaksi dan memanjatkan pujian kepada Allah dengan pujian yang semestinya bagi-NYA, kemudian mengatakan; "Amma ba'd. Kami adalah penolong-penolong Allah (ansharullah) dan laskar Islam, sedang kalian wahai segenap muhajirin hanyalah sekelompok manusia biasa dan golongan minoritas dari bangsa kalian, namun anehnya tiba-tiba kalian ingin mencongkel wewenang kami dan menyingkirkan kami dari akar-akarnya." Tatkala juru pidato itu diam, aku ingin berbicara dan telah aku perindah sebuah ungkapan kata yang menjadikanku terkagum-kagum dan ingin aku ungkapkan di hadapan Abu Bakar, yang dalam beberapa batasan aku sekedar menyindirnya. Tatkala aku ingin bicara, Abu Bakar menegur; 'Sebentar! ' Maka aku tidak suka jika niatku menjadikannya marah! Maka Abu Bakar berbicara yang dia lembut daripadaku dan lebih bersahaja. Demi Allah, tidaklah dia meninggalkan sebuah kata yang aku kagumi dalam susunan yang kubuat indah selain ia ucapkan dalam pidato dadakannya yang semisalnya atau bahkan lebih baik hingga dia diam. Kemudian dia mengatakan; 'Kebaikan yang kalian sebut-sebutkan memang kalian penyandangnya dan sesungguhnya masalah kekhilafahan ini tidak diperuntukkan selain untuk penduduk quraisy ini yang mereka adalah pertengahan dikalangan bangsa arab yang nasab dan keluarganya, dan aku telah meridhai salah satu dari dua orang ini untuk kalian, maka baiatlah salah seorang diantara keduanya yang kalian kehendaki.' Kemudian Abu Bakar menggandeng tanganku dan tangan Abu Ubaidah bin Al Jarrah, dan dia duduk ditengah-tengah kami. Dan tidak ada yang aku benci dari perkataannya selainnya. Demi Allah, kalaulah saya digiring kemudian leherku dipenggal dan itu tidak mendekatkan diriku kepada dosa, itu lebih aku sukai daripada aku memimpin suatu kaum padahal disana masih ada Abu Bakar ash Shiddiq, Ya Allah, kalaulah bukan karena jiwaku membujukku terhadap sesuatu pada saat kematian yang tidak aku dapatkan sekarang, rupanya ada seorang berujar; 'Aku adalah kepercayaan anshar, berpengalaman, cerdas dan tetua yang dihormati, kami punya amir dan kalian juga punya amir tersendiri, wahai segenap quraisy! ' Spontan kegaduhan terjadi seru, suara sangat membisingkan, hingga aku memisahkan diri dari perselisihan dan kukatakan; "Julurkan tanganmu hai Abu Bakar! ' Lantas Abu Bakar menjulurkan tangannya, dan aku berbaiat kepadanya, dan orang-orang muhajirinpun secara bergilir berbaiat, kemudian orang anshar juga berbaiat kepadanya, lantas kami melompat kearah Sa'd bin Ubadah sehingga salah seorang diantara mereka berujar; 'Kalian telah membunuh Sa'd bin Ubadah? ' Kujawab 'Allah yang membunuh Sa'ad bin Ubadah.' Umar melanjutkan; 'Demi Allah, tidaklah kami dapatkan urusan yang kami temui yang jauh lebih kuat daripada pembaiatan Abu Bakar, kami sangat khawatir jika kami tinggalkan suatu kaum sedang mereka belum ada baiat, kemudian mereka membaiat seseorang sepeninggal kami sehingga kami membaiat mereka diatas suatu hal yang tidak kami ridhai, atau kita menyelisihi mereka sehingga terjadi kerusakan, maka barangsiapa yang membaiat seseorang dengan tanpa musyawarah kaum muslimin, janganlah diikuti, begitu juga orang yang di baiatnya, karena dikhawatirkan keduanya terbunuh.' | bukhari:6328 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa] Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari [Warrad] juru tulis Almughirah, dari [Al Mughirah] mengatakan; Sa'd bin Ubadah mengatakan; 'Kalau kulihat ada seorang laki-laki bersama isteriku niscaya kusabet dengan pedang tepat dengan mata besinya. Berita ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga Nabi bertanya: "Apakah kalian merasa heran dari kecemburan Sa'd, sungguh aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku." | bukhari:6340 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah], bahwasanya [Abu Hurairah] mengatakan; Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, beberapa orang arab menjadi kafir, lalu [Umar] bertanya; 'Hai Abu bakar, bagaimana engkau memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Saya diperintahkan memerangi manusia hingga mereka mengucapkan laa-ilaaha-illallah, siapa yang telah mengucapkan laa-ilaaha-illallah, berarti ia telah menjaga kehormatan darahnya dan jiwanya kecuali karena alasan yang dibenarkan dan hisabnya kepada Allah." [Abu Bakar] menjawab; 'Demi Allah, saya akan terus memerangi siapa saja yang memisahkan antara shalat dan zakat, sebab zakat adalah hak harta, Demi Allah, kalaulah mereka menghalangiku dari anak kambing yang pernah mereka bayarkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya aku perangi mereka karena tidak membayarnya.' Umar kemudian berkata; 'Demi Allah, tiada lain kuanggap memang Allah telah melapangkan Abu Bakar untuk memerangi dan aku sadar bahwa yang dilakukannya adalah benar.' | bukhari:6413 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Abu Umamah bin Sahal] bahwasanya ia mendengar [Abu Sa'id Al Khudzri] mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku melihat manusia diperlihatkan kepadaku sedang mereka memakai baju gamis, ada yang sampai ke dadanya, ada yang sampai lebih bawah daripada itu, dan Umar bin Khattab melewati dengan gamis yang ia seret." Para sahabat bertanya; 'Bagaimana anda menakwilkan? ' Rasulullah menjawab: "Itulah agama!" | bukhari:6491 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] telah menceritakan kepadaku [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abu Umamah bin Sahal] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] radliallahu 'anhu mengatakan; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, diperlihatkan manusia padaku dan mereka memakai gamis, diantaranya ada yang sampai putting susunya, ada yang dibawahnya, dan Umar diperlihatkan kepadaku sedang menyeret baju gamisnya." Para sahabat bertanya; 'bagaimana anda menakwilkan ya Rasulullah? ' Nabi menjawab; "itulah agama." | bukhari:6492 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi] telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] dari [Muhammad bin Sirin] mengatakan, [Qais bin Ubad] mengatakan; aku berada di suatu halaqah yang disana terdapat Sa'd bin malik dan Ibnu Umar, lantas [Abdullah bin Salam] lewat, kemudian mereka mengatakan; 'Ini adalah seorang penghuni surga.' Maka saya katakan kepada Abdullah bahwa mereka telah mengatakan demikian dan demikian. Spontan Abdullah bin Salam mengatakan: 'Subhanallah, tak sepantasnya mereka mengucapkan suatu hal yang mereka tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, hanyasanya aku bermimpi seolah-olah ada sebuah tiang yang diletakkan dalam sebuah kebun hijau, kemudian tiang itu ditegakkan disana sedang di ujung tongkat itu terdapat tali dan bagian bawahnya terdapat seorang pelayan, kemudian ada suatu suara yang terdengar; 'naikilah tiang tersebut! ' Maka aku menaikinya hingga aku berhasil mengambil tali. Kejadian ini aku kisahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Abdullah bin Salam meninggal sedang ia memegang tali yang kokoh." | bukhari:6493 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "aku melihatmu dalam mimpi sebelum aku menikahimu sebanyak dua kali, kulihat seorang malaikat menggendongmu dalam sebuah kain sutera, maka aku berujar; 'singkaplah kain ini! ' maka malaikat tersebut menyingkapnya, dan ternyata engkau. Maka aku katakan; 'Kalaulah ini benar-benar dari Allah, laksanakanlah! ' Kemudian engkau diperlihatkan dalam mimpiku, ada malaikat yang menggendongmu dalam sehelai kain sutera, maka aku berujar; 'singkaplah kainnya! ' malaikat pun menyingkapnya, dan ternyata engkau, maka kukatakan; 'Kalaulah ini dari Allah, laksanakanlah! '" | bukhari:6495 |
Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Azhar] dari [Ibnu Aun] -lewat jalur periwayatan lain-dan telah menceritakan kepadaku [Khalifah] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Ubbad] dari ['Abdullah bin Salam] mengatakan; di sebuah taman atau tengah-tengah taman seolah-olah aku melihat sebuah tiang yang bagian paling atas tiang terdapat tali, kemudian dikatakan kepadaku; 'naikilah! ' aku berkata; 'aku tidak bisa menaikinya! ' lantas seorang pelayan mendatangiku dan mengangkat pakaianku, dan aku dinaikkan, dan aku berpegang erat dengan tali tersebut. Tiba-tiba aku terbangun dalam kondisi masih berpegangan dengan tali itu. Kejadian mimpiku ini kukisahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan beliau bersabda; "Taman itu maksudnya taman Islam, dan tiang itu maksudnya tiang Islam, dan tali itu maksudnya tali yang kokoh, engkau senantiasa memegang teguh Islam, hingga engkau meninggal." | bukhari:6497 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma, mengatakan; aku bermimpi dalam tidur, seolah-olah di tanganku ada sehelai kain sutera, tidaklah aku berkeinginan menuju suatu tempat dalam surga dengan membawanya melainkan kain itu menerbangkan aku. Maka kukisahkan mimpiku kepada [Hafshah], dan Hafshah mengisahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau bersabda: "Saudaramu adalah laki-laki Shalih, " atau beliau bersabda: "Sesungguhnya Abdullah laki-laki Shalih." | bukhari:6498 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus], telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim] dari [ayahnya] tentang mimpi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan Abu Bakar dan Umar, beliau bersabda: "aku melihat orang-orang berkumpul, kemudian Abu Bakar berdiri dan menarik ember atau dua ember dan dalam tarikannya ada kelemahan, Allah pun mengampuninya, kemudian Umar bin Khattab berdiri dan tiba-tiba ember tersebut berubah menjadi besar, aku tidak pernah melihat seorang jenius yang beramal serius (gigih) seperti kegigihannya, sehingga orang banyak bisa minum dengan kenyang." | bukhari:6502 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibarhim] telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Hammam] bahwasanya ia mendengar [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku melihat diriku diatas telaga memberi minum kepada orang-orang, Abu Bakar mendatangiku dan mengambil ember dariku dengan tujuan agar aku bisa istirahat, ia menarik dua tarikan, dan dalam tarikannya ada kelemahan, Allah pun mengampuninya, lantas Umar bin Khattab datang dan mengambilnya, ia tiada henti menarik ember hingga manusia pulang dan telaga terus memancar." | bukhari:6504 |
telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Muhammad Abu Abdullah Al Jarmi] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Shalih] dari [Ibnu Ubaidah bin Nasyith] mengatakan, [Ubaidullah bin Abdullah] mengatakan; aku bertanya [Abdullah bin Abbas] radliallahu 'anhuma tentang mimpi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang pernah beliau ceritakan. Ibnu Abbas mengatakan; aku pernah diceritai, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengatakan; "Ketika aku tidur, aku bermimpi bahwa ditanganku diletakkan dua gelang emas. Aku merasa jijik dan tidak suka terhadap kedua benda itu, kemudian aku di izinkan untuk meniupnya sehingga keduanya beterbangan. Kedua gelang itu kutakwilkan, aka muncul dua pendusta." Ubaidullah menjelaskan; salah satunya Al Aswad al 'Ansi yang dibunuh oleh Fairuz ad Dailami di Yaman, dan satunya lagi Musailamah Alkadzdzab. | bukhari:6513 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al 'Ala`] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa], setahuku ia dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda; "Aku bermimpi bahwa aku hijrah dari Makkah ke suatu kawasan yang banyak pohon kurmanya. Awal perkiraanku, kawasan itu adalah Yamamah atau Hajar, ternyata itu adalah Madinah atau Yatsrib. Dan aku melihat disana ada sapi, demi Allah, yang bagus sekali. Dan ternyata mereka adalah orang-orang mukmin di hari Uhud. Dan kebaikan yang Allah datangkan serta pahala kejujuran adalah yang Allah berikan kepada kita setelah peperangan badar." | bukhari:6514 |
telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah] telah menceritakan kepadaku [Saudaraku, Abdul Hamid] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim bin Abdullah] dari [ayahnya], bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Aku bermimpi melihat wanita hitam, rambutnya acaka-acakan keluar dari madinah hingga berdiri di Mahya'ah yaitu Juhfah, maka aku takwilkan bahwa wabah penyakit Madinah telah dipindahkan kesana." | bukhari:6516 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abi Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Fudhail bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abdullah] dari [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma tentang mimpi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah: "aku melihat wanita hitam berambut acak-acakan keluar dari Madinah hingga singgah di Mahya'ah, maka aku takwilkan bahwa wabah di Madinah telah dipindahkan ke Mahya'ah, yaitu Juhfah." | bukhari:6517 |
Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Mundzir] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abi Uwais] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim] dari [Ayahnya], bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Aku (bermimpi) melihat seorang wanita hitam berambut acak-acakan keluar dari Madinah hingga berdiri di Mahya'ah, maka aku takwilkan bahwa wabah Madinah telah dipindahkan ke Mahya'ah yaitu Juhfah." | bukhari:6518 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al'ala] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abi Burdah] dari [kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa], seingatku dia dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Pernah aku bermimpi menggerakkan pedang lantas bagian tengahnya terputus, itu berarti musibah kaum mukminin di hari Uhud, kemudian aku gerakkan sekali lagi, dan kali ini kembali lebih baik dari semula, maka itu berarti kemenangan yang Allah datangkan dan bersatu kembalinya kaum mukminin." | bukhari:6519 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah] bahwasanya [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma menceritakan; Ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengatakan; 'Tadi malam aku bermimpi melihat segumpal awan yang meneteskan minyak samin dan madu, lantas kulihat orang banyak memintanya, ada yang meminta banyak dan ada yang meminta sedikit, tiba-tiba ada tali yang menghubungkan antara langit dan bumi, kulihat engkau memegangnya kemudian engkau naik, kemudian ada orang lain memegangnya dan ia pergunakan untuk naik, kemudian ada orang yag mengambilnya dan dipergunakannya untuk naik namun tali terputus, kemudian tali tersambung.' Spontan Abu Bakar berujar; 'Wahai Rasulullah, ayah dan ibuku untuk tebusanmu, demi Allah, biarkan aku untuk mentakwilkannya! ' "takwilkanlah" Kata Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Abu Bakar mengatakan; 'Adapun awan, itulah Islam, adapun madu dan minyak samin yang menetes, itulah Alquran, karena alqur'an manisnya menetes, maka silahkan ada yang memperbanyak atau mempersedikit, adapun tali yang menghubungkan langit dan bumi adalah kebenaran yang engkau pegang teguh sekarang ini, yang karenanya Allah meninggikan kedudukanmu, kemudian ada seseorang sepeninggalmu mengambilnya dan ia pun menjadi tinggi kedudukannya, lantas ada orang lain yang mengambilnya dan terputus, kemudian tali itu tersambung kembali sehingga ia menjadi tinggi kedudukannya karenanya, maka beritahulah aku ya Rasulullah, ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, saya benar ataukah salah? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Engkau benar sebagian dan salah sebagian!" Abu Bakar mengatakan; 'Demi Allah ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kepadaku takwilku yang salah! ' Nabi menjawab: "Janganlah engkau bersumpah!" | bukhari:6524 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] telah menceritakan kepada kami [Khudzaifah] mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dua Hadits, satunya sudah saya lihat sendiri dan satunya aku sedang menunggu-nunggu, beliau menceritakan kepada kami: "bahwa Amanat mula-mula turun pada relung hati orang-orang, lantas mereka paham terhadap alquran dan paham terhadap sunnah." Khudzaifah menceritakan kepada kami kemarfu'annya, Nabi bersabda; "seseorang tertidur nyenyak kemudian amanat dicerabut dari hatinya, dan masih ada bekasnya seperti bekas yang kecil, kemudian dia tidur lagi dan amanat dicerabut darinya sehingga bekasnya seperti kutu di tangan, sepeti bara yang kau gelindingkan di kakimu sehingga ia memar (beram-beram), maka engkau melihatnya beram-beram (memar) padahal sebenarnya tidak terjadi apa-apa, dan manusia secara beruntun melakukan baiat dan nyaris tak seorang pun menunaikan amanat dengan baik, dan ada berita bahwa di bani fulan ada seseorang yang dapat di percaya, kemudian dikatakan kepada tersebut; 'alangkah cerdasnya dia, alangkah bijaknya dia, alangkah pemberaninya dia, ' padahal tidak ada seberat biji gandum pun iman di dalam hatinya, pernah datang suatu masa kepadaku yang ketika itu aku tak peduli siapa diantara kalian yang aku baiat, kalaulah ia muslim, maka keIslamannya akan mengembalikannya kepadaku, dan kalaulah nasrani, penarik pajaknya akan mengembalikannya kepadaku, namun hari ini aku tidak membaiat selain fulan dan fulan." | bukhari:6559 |
Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadhalah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qotadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu mengatakan, para sahabat banyak bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suatu hari naik ke mimbar dan bersabda: "Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian, " lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar; 'Wahai Nabiyullah siapakah ayahku? ' Nabi menjawab: "ayahmu adalah Hudzafah." Kontan Umar bergegas mengucapkan; 'RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MIN SUUIL FITANI (Kami ridha Allah sebagai rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah), " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini." Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini berkaitan dengan ayat: 'Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian (QS. Almaidah; 101). [Abbas An Narsi] mengatakan, Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka; bahwa Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam besabda masalah ini dengan redaksi: Setiap orang membungkus kepalanya dalam bajunya sambil menangis, dan ia mengatakan dengan redaksi: 'aaidzan billah min suu'il fitan (aku berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah) atau ia mengatakan; 'a'uudzu billah min sau`atil fitan (Saya berlindung kepada Allah dari keburukan-keburukan fitnah). Sedang [Khalifah] mengatakan kepadaku Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Mu'tamir] dari [ayahnya] dari [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini dan dia mengatakan dengan redaksi; 'aaidzan billah min syarril fitan (berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah). | bukhari:6562 |
Telah menceritakan kepada kami [Badal bin Al Muhabbar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami ['Amru] aku mendengar [Abu Wa`il] mengatakan; [Abu Musa] dan [Abu Mas'ud] menemui ['Ammar] ketika ia diutus Ali ke Kufah untuk mengajak masyarakat Kufah ikut dalam barisannya, lantas keduanya mengatakan kepada Ammar; 'Kami belum pernah melihatmu melakukan sesuatu yang lebih kami benci daripada kesegeraanmu dalam masalah ini semenjak kamu masuk Islam.' 'Ammar lantas menjawab; 'Dan Saya belum pernah melihat kamu berdua melakukan sesuatu yang lebih saya benci daripada keterlambatan kalian mengikuti urusan ini, ' lantas Ammar memberi keduanya masing-masing satu pakaian, kemudian mereka bertiga pergi ke masjid. | bukhari:6573 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] dari [Abu Hamzah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah], aku pernah duduk bersama [Abu mas'ud] dan [Abu Musa] dan ['Ammar], Abu Mas'ud berkata; 'Tak ada seorangpun dari sahabatmu yang jika aku berkenan pasti aku berkomentar tentangnya kecuali kamu, dan belum pernah kulihat sesuatu darimu yang lebih tercela bagiku semenjak kamu bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam daripada kesegeraanmu ikut serta masalah ini.' Ammar menjawab; 'Wahai Abu mas'ud, dan aku tidak pernah melihat sesuatu darimu dan juga dari para sahabatmu sesuatu yang lebih tercela bagiku semenjak engkau bersahabat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain keterlambatanmu ikut serta dalam masalah ini.' Lantas Abu mas'ud mengatakan -yang ketika itu ia lapang rezekinya-; 'hai anak kecil, tolong ambilkan dua pakaian untuk kedua orang ini, ' satunya untuk Abu Musa, dan satunya untuk Ammar, lantas ia berujar; 'Berangkatlah kalian berdua untuk melaksanakan shalat jum'at.' | bukhari:6574 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] Telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu hazim] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] mengatakan, seorang laki-laki menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar; "Hai Rasulullah, Demi Allah, sungguh saya memperlambat-lambatkan diri dari shalat subuh karena si fulan yang menjadi imam, ia selalu memanjangkan bacaan shalatnya jika shalat bersama kami." Abu mas'ud Kata; belum pernah kulihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian marahnya seperti ketika beliau menasehatinya. Lantas Nabi menegur; "Hai manusia, diantara kalian ada yang menjadikan orang lain menjauhkan diri dari (masjid dan ibadah), siapa diantara kalian mengimami orang-orang, lakukanlah secara ringkas (sederhana), sebab disana ada orang-orang tua, orang lemah dan orang yang mempunyai keperluan." | bukhari:6626 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il] dari [Qais] ia berkata; "Aku melihat tangan [Thalhah] lumpuh karena ia gunakan untuk melindungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Uhud." | ibnu-majah:125 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abdullah bin Syaddad] dari [Ali Radiallahu 'anhu] ia berkata; "Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan kedua orang tuanya (bersumpah) untuk seseorang selain Sa'd bin Malik. Pada perang Uhud beliau bersabda kepadanya: "Lemparlah wahai Sa'd! ayah dan ibuku sebagai tebusanmu." | ibnu-majah:126 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] berkata, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepadaku [Syaqiq bin Salamah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Humran] mantan budak Utsman bin Affan, ia berkata; Aku melihat [Utsman bin Affan] duduk di tempat duduk, lalu ia minta diambilkan air berwudlu dan berwudlu, kemudian berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tempat dudukku ini minta diambilkan air wudlu, lalu beliau berwudlu sebagaimana wudluku ini. Kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa berwudlu sebagaimana wudluku ini maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." Dan beliau bersabda lagi: "Janganlah kalian terpedaya." Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Habib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata, telah menceritakan kepadaku [Yahya] berkata, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepadaku [Isa bin Thalhah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Humran] dari [Utsman] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits diatas tersebut. | ibnu-majah:281 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isa Al Hannath] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap kiblat di dalam WC nya." Isa berkata; Aku sampaikan hal itu kepada Asy Sya'bi, maka ia pun berkata; "Benar apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar dan Abu Hurairah." Adapun Abu Hurairah, ia berkata; "Di padang pasir janganlah engkau menghadap kiblat atau membelakanginya." Sedangkan perkataan Ibnu Umar; "Sesungguhnya WC tidak ada kiblatnya, maka menghadaplah sesukamu." | ibnu-majah:318 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] ia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari buang hajat kecuali menyentuh air (bersuci)." | ibnu-majah:348 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Razin] berkata; Aku melihat [Abu Hurairah] memukul keningnya dengan tangan dan berkata; "Wahai penduduk Irak, kalian mengklaim bahwa aku telah berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, biarlah kalian mendapatkan pahala dan aku yang mendapatkan dosa (jika aku berdusta, pent). Aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seekor anjing menjilat di bejana salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencucinya tujuh kali." | ibnu-majah:357 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] ia berkata; [Ali] minta untuk diambilkan air, kemudian ia pun mencuci kedua tangannya sebelum memasukkan keduanya ke dalam bejana, setelah itu ia berkata; "Seperti inilah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." | ibnu-majah:390 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad Al Bahili] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] dari [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu satu gayung-satu gayung." | ibnu-majah:405 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] berkata, telah memberitakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Syurahbil] dari [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya] dari [Umar] ia berkata; "Pada perang Tabuk aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu satu kali-satu kali." | ibnu-majah:406 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim Ad Dimasyqi] dari [Ibnu Tsauban] dari ['Abdah bin Abu Lubabah] dari [Syaqiq bin Salamah] ia berkata, "Aku melihat [Utsman] dan [Ali] berwudlu tiga kali-tiga kali, lalu keduanya berkata: "Seperti inilah wudlu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abul Hasan bin Salamah berkata; telah menceritakannya kepada kami Abu Hatim berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban kemudian dia menyebutkan hadits yang serupa. | ibnu-majah:407 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Faid bin Abdurrahman] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu tiga kali-tiga kali dan mengusap kepalanya sekali." | ibnu-majah:410 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abdullah Ar Raqqi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah Al Kilabi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Washil bin Sa`ib Ar Raqasyi] dari [Abu Saurah] dari [Abu Ayyub Al Anshari] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seraya menyelah-nyelah jenggotnya." | ibnu-majah:427 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Al 'Awwam] dari [Hajjaj] dari ['Atho`] dari [Utsman bin 'Affan] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap kepalanya satu kali." | ibnu-majah:429 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Harist Al Mishri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Rasyid Al Bashri] dari [Yazid] -mantan budak Salamah- dari [Salamah bin Al Akwa'] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap kepalanya satu kali." | ibnu-majah:431 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mushaffa Al Himshi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Himyar] dari [Ibnu Lahi'ah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Yazid bin 'Amru Al Ma'afiri] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli] dari [Al Mustaurid bin Syaddad] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu menyela jari-jari kakinya dengan jari kelingkingnya." Abu Al Hasan bin Salamah berkata; telah menceritakan kepada kami Khazim bin Yahya Al Hulwani berkata, telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits di atas." | ibnu-majah:440 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah] ia berkata; Aku melihat Ali berwudlu, lalu ia membasuh kedua telapak kakinya hingga mata kaki, kemudian ([Ali]) berkata; "Aku ingin memperlihatkan kepada kalian tatacara Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam dalam bersuci." | ibnu-majah:449 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Taubah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Mubasysyir] ia berkata; Aku melihat [Jabir bin Abdullah] melaksanakan beberapa shalat dengan satu kali wudlu, maka aku bertanya; "Apa ini?" ia menjawab; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan seperti ini, maka aku melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | ibnu-majah:504 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Abdul Aziz bin Ubaidullah] dari [Muhammad bin 'Amru bin 'Atho`] ia berkata; "Aku melihat [As Sa`ib bin Yazid] mencium kainnya, maka akupun bertanya; "Kenapa?" ia menjawab; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada wudlu kecuali karena bau atau suara." | ibnu-majah:509 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam Ibnul Harits] ia berkata; [Jarir bin Abdullah kencing], kemudian ia berwudlu dan mengusap khufnya. Lalu ditanyakan kepadanya; "Kenapa engkau melakukan ini?" ia menjawab; "Apa yang menghalangiku! Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan seperti itu." Ibrahim berkata; "Orang-orang merasa ta'ajub dengan hadits Jarir, sebab ia masuk Islam setelah turunnya surat Al Maidah." | ibnu-majah:536 |
Telah menceritakan kepada kami [Duhaim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i]. (dalan jalur lain disebutkan, telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari ['Amru bin Umaiyyah] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap kedua khuf dan imamahnya (surban yang dililitkan pada kepala)." | ibnu-majah:555 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dari [Dawud bin Abul Furat] dari [Muhammad bin Zaid] dari [Abu Syuraih] dari [Abu Muslim] mantan budak Zaid bin Shuhan, ia berkata; Aku pernah bersama [Salman], tiba-tiba ia melihat seorang lelaki melepas kedua khufnya untuk berwudlu. Maka iapun menegurnya; "Usaplah kedua khuf, imamah dan ubun-ubunmu. Karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap kedua khuf dan surbannya." | ibnu-majah:556 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin As Sarh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Abdul Aziz bin Muslim] dari [Abu Ma'qil] dari [Anas bin Malik] ia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu sementara beliau mengenakan imamah Qithriyyah, lalu beliau memasukkan tangannya pada bagian bawah surbannya, kemudian mengusap bagian depan kepalanya dan tidak melepaskan surbannya." | ibnu-majah:557 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggendong Husain bin Ali di atas pundaknya, sedang air liurnya mengalir ke tubuh beliau." | ibnu-majah:650 |
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Mis'ar]. Dan menurut jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Utsman bin Karamah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Mis'ar] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [Bapaknya] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi satu ember air, lalu beliau berkumur-kumur dan mengeluarkan air dari mulutnya seharum minyak misk, atau lebih baik dari itu, dan beliau mengeluarkan air dari hidung di luar ember." | ibnu-majah:651 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Musa bin Abdullah bin Yazid] dari [Mantan budak Aisyah] dari [Aisyah] ia berkata; "Aku tidak pernah melihat kemaluan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali." Abu Bakr berkata; "Abu Nu'aim menceritakan dari mantan budak Aisyah. | ibnu-majah:654 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaid Muhammad bin Ubaid bin Maimun Al Madani] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid] dari [Bapaknya] ia berkata; "Diawal mula Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berkehendak agar (panggilan shalat) menggunakan terompet, dan beliau suruh sahabatnya memukul kentongan. Lalu Abdullah bin Zaid bermimpi. Ia menuturkan; "Aku melihat seseorang mengenakan dua kain hijau membawa kentongan. Lalu aku bertanya; "Wahai hamba Allah, kamu menjual kentongan ini?" Ia bertanya; "Apa perlumu dengan kentongan?" "Akan kupergunakan untuk panggilan shalat" Jawabku. Ia lalu berkata; "Maukah engkau kutunjukkan yang lebih baik dari itu?" Aku menjawab; "Apa itu?" Ia menjawab; "Ucapkanlah; 'ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR - ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH - ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH - HAYYA 'ALASH SHALAAH. HAYYA 'ALASH SHALAAH - HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH-ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR-LAA ILAAHA ILLALLAH (Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Allah Maha Besar-Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah-Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah-Mari menuju shalat. Mari menuju shalat-Mari menuju kemenangan. Mari menuju kemenangan-Allah Maha Besar. Allah Maha Besar-Tidak ada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah)." Ia berkata; Lalu Abdullah bin Zaid mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan perihal mimpinya, ia berkata; "Wahai Rasulullah, aku melihat seseorang mengenakan dua kain hijau membawa kentongan, " lalu ia menceritakan kabar mimpinya kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya sahabat kalian telah bermimpi, keluarlah ke masjid bersama Bilal, beritahukanlah kepada Bilal dan hendaklah ia yang menyerukan hal itu, sebab suaranya lebih keras daripada kamu." Abdullah bin Zaid berkata; "Maka aku keluar bersama Bilal menuju masjid, aku ceritakan mimpiku hingga ia menyerukannya. Dan Umar Ibnul Khaththab mendengar suara itu hingga ia mendatangi Rasulullah seraya berkata; "Wahai Rasulullah, Demi Allah aku juga bermimpi sebagaimana yang ia impikan! " Abu Ubaid berkata; "Abu Bakr Al Hakami mengabarkan kepadaku bahwa Abdullah bin Zaid Al Anshari berkata kaitannya dengan mimpi itu; "Aku memuji Allah Dzat pemilik Kebesaran dan Kemuliaan". | ibnu-majah:698 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Abdullah Al Wasithi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta pendapat para sahabat terhadap sesuatu yang membuat mereka berangkat menuju shalat. Maka mereka menyebutkan terompet, tetapi beliau tidak menyukainya karena menyerupai orang-orang Yahudi, kemudian mereka menyebutkan lonceng, tetapi beliau tidak menyukai pula karena menyerupai orang-orang Nasrani. Maka pada malam itu seorang sahabat Anshar bermimpi tentang (lafadz) adzan, sahabat itu dikenal dengan nama Abdullah bin Zaid, dan begitu juga Umar bin Al Khatthab telah memimpikannya. Maka pada saat malam seorang sahabat Anshar mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan." Az Zuhri berkata; "Bilal menambah dalam adzan subuh; ASH SHALAATU KHAIRUM MINANNAUM (Shalat itu lebih baik dari pada tidur). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menetapkannya. Lantas Umar berkata; "Ya Rasulullah, aku juga bermimpi seperti apa yang dia mimpikan, tetapi dia telah mendahuluiku." | ibnu-majah:699 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Badr 'Abbad bin Al Walid] berkata, telah menceritakan kepadaku [Mu'ammar bin Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi'] -mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Muhammad bin Ubaidullah] dari ayahnya [Ubaidullah] dari [Abu Rafi'], ia berkata; "Di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku melihat Bilal mengumandangkan adzan dua-dua, dan iqamah satu-satu." | ibnu-majah:724 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Muhammad bin Utsman Al Utsmani] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari [Mahmud bin Ar Rabi' Al Anshari] -dia telah menjaga Majjah (air yang dikeluarkan dari dalam mulut) dalam ember yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluarkan (muntahkan) ke dalam sumur milik mereka-, dari ['Itban bin Malik As Salimi] -ia adalah imam bagi kaumnya, bani Salim. Dan ia juga pernah ikut dalam perang badar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.- Ia berkata; Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku bertanya kepadanya; "Wahai Rasulullah, mataku sakit dan banjir menghalangiku untuk mendatangi masjid kaumku, hingga aku tidak dapat melaluinya, sekiranya engkau berkehendak datang dan shalat di rumahku yang bisa aku jadikan sebagai tempat shalat, maka lakukanlah." Beliau bersabda: "Aku akan datang." maka di awal siang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar berangkat, beliau minta izin dan akupun memberinya izin (masuk). Namun beliau tidak langsung duduk hingga beliau bertanya: "Tempat mana yang engkau sukai untuk aku jadikan tempat shalat di rumahmu ini?" lalu aku memberi isyarat kepada beliau tempat yang aku sukai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berdiri dan kami membuat shaf di belakangnya, lalu beliau shalat dua raka'at bersama kami. Setelah itu aku menghidangkan daging yang berkuah kepada mereka." | ibnu-majah:746 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim Al Hajari] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] ia berkata; "Barangsiapa suka bertemu Allah dalam keadaan muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat lima waktu setiap ia dipanggil untuk mengerjakannya. Sebab itu adalah jalan menuju petunjuk. Dan Allah telah memerintahkan Nabi kalian untuk mengikuti jalan petunjuk. Demi hidupku, sekiranya kalian semua shalat di rumah masing-masing sungguh kalian telah meninggalkan sunah Nabi kalian. Dan sekiranya kalian meninggalkan sunah Nabi kalian maka kalian akan tersesat. Kami perhatikan bahwa orang-orang yang meninggalkan shalat berjama'ah adalah seorang munafik yang tampak jelas kemunafikannya. Sungguh, aku telah melihat seorang laki-laki yang menyibak antara dua orang hingga ia masuk dalam barisan shalat, tidaklah seorang laki-laki bersuci dan membaguskannya, kemudian menuju masjid untuk shalat, maka tidaklah ia melangkahkan kaki kecuali dengan langkah tersebut Allah akan mengangkat derajatnya dan menghapus dosanya." | ibnu-majah:769 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari ['Ashim Al 'Anazi] dari [Ibnu Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] ia berkata; Ketika membuka shalat, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan; "ALLAHU AKBAR KABIIRA, ALLAHU AKBAR KABIIRA (Sungguh Maha besar Allah, Sungguh Maha besar Allah) sebanyak tiga kali, ALHAMDULILLAHI KATSIIRA, ALHAMDULILLAHI KATSIIRA (Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya) sebanyak tiga kali, SUBHAANAALLAHI BUKRATAU WA ASHIILA (Maha suci Allah diwaktu pagi dan petang) sebanyak tiga kali, ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINASY SYAITHANIR RAJIIM MIN HAMZIHI WA NAFKHIHI WA NAFTSIHI (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk; dari goda, tiupan dan hembusannya)." 'Amru berkata; "Godaannya adalah kebimbangan, tiupannya adalah sya'ir dan hembusannya adalah kesombongan." | ibnu-majah:799 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Busyr bin Mu'adz Adl Dlarir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bisyr Ibnul Mufadldlal] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat, tangan kanannya menggenggam tangan kiri." | ibnu-majah:802 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Utsman] berkata, telah menceritakan kepadaku [Bukair bin Ubaidullah bin Al Asyaj] dari [Sulaiman bin Yashar] dari [Abu Hurairah] ia berkata; "Aku tidak pernah melihat seseorang yang shalatnya mirip Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain si fulan. " Abu Hurairah berkata, "Dalam shalat zhuhur ia memanjangkan dua raka'at pertama dan meringankan dua raka'at terakhir, dan ia juga meringankan shalat ashar. " | ibnu-majah:819 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Hisyam bin Ammar] dan [Abu Umar Adl Dlarir] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika membuka shalat beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya, begitu juga ketika rukuk dan ketika mengangkat kepala dari rukuk. Tetapi beliau tidak mengangkatnya ketika duduk antara dua sujud. " | ibnu-majah:848 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Hisyam bin Ammar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Shalih bin Kaisan] dari ['Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata; "Dalam shalat aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya ketika membuka shalat, ketika rukuk dan ketika akan sujud. " | ibnu-majah:850 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Hudzaifah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Abu Zubair] berkata; " [Jabir bin Abdullah] selalu mengangkat kedua tangannya ketika memulai shalat, ketika akan rukuk dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk. Ia lalu berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan seperti itu. " Ibrahim bin Thahman juga mengangkat kedua tangannya sejajar dengan ke kedua telinganya. " | ibnu-majah:858 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Muhammad bin Yusuf Al Firyabi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin 'Atho`] berkata, telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Zaid] dari [Rasyid] ia berkata; "Aku mendengar [Wabishah bin Ma'bad] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat, jika rukuk beliau meluruskan punggungnya, sehingga jika dituangkan air di atasnya tidak akan tumpah. " | ibnu-majah:862 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata, telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, jika sujud beliau meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya. Dan jika bangun dari sujud beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lutut. " | ibnu-majah:872 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isham bin Qudamah] dari [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [Bapaknya] ia bersabda, "Dalam shalat aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan di atas paha kanannya dan berisyarat dengan jari. " | ibnu-majah:901 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melingkarkan antara ibu jari dan jari tengah, lalu mengangkat jari setelahnya (telunjuk), beliau berdo'a dengan itu saat tasyahud. " | ibnu-majah:902 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Harits Al Mishri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Rasyid] dari [Yazid] mantan budak Salamah, dari [Salamah bin Al Akwa'] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengucapkan satu kali salam. " | ibnu-majah:910 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Khallad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Umarah] dari [Al Aswad] berkata; [Abdullah] berkata, "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian memberi celah kepada setan dalam dirinya; ia memandang bahwa hak Allah atas dirinya adalah meninggalkan tempat shalat dari sebelah kanannya. Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering meninggalkan tempat shalat dari sebelah kirinya. " | ibnu-majah:920 |
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpaling ke kanan dan ke kiri dalam shalat. " | ibnu-majah:921 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] dari [Abu Mas'ud] ia berkata, "Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku berlambat-lambat menghadiri shalat subuh karena si Fulan panjang dalam bacaannya, " Abu Mas'ud berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi nasihat dengan kemarahan sebagaimana hari itu, beliau bersabda: "Wahai manusia sekalian, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang menjadikan manusia lari! Siapa saja dari kalian shalat bersama orang banyak hendaklah memperingan shalatnya, sebab di antara mereka ada orang lemah, orang tua dan orang yang mempunyai keperluan. " | ibnu-majah:974 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [An Nu'man bin Salim] dari [Ibnu Abu Aus] ia berkata, " [Aus] kakekku, terkadang dalam shalat ia berisyarat kepadaku, lalu aku ambilkan sandal miliknya. Lalu berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengenakan sandal. " | ibnu-majah:1027 |
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Husain Al MuAllim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan sandal dan terkadang tidak. " | ibnu-majah:1028 |
Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid Ibnul Harits] dari [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Mukhawwal bin Rasyid] berkata; Aku mendengar [Abu Sa'id] -seorang laki-laki dari Madinah- berkata; Aku melihat [Abu Rafi'] mantan budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia pernah melihat Hasan bin Ali shalat dengan menyanggul rambut kemudian melepasnya, atau ia melarang hal hal demikian itu. Ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang shalat dengan menyanggul rambutnya. " | ibnu-majah:1032 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Umar bin Abu Salamah] ia berkata, "Aku pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengenakan satu kain, beliau menyelempangkan dan meletakkan ujungnya pada kedua pundak. " | ibnu-majah:1039 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq Asy Syafi'I Ibrahim bin Muhammad bin Al Abbas] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hanzhalah bin Abbad Al Makhzumi] dari [Ma'ruf bin Musykan] dari ['Abdurrahman bin Kaisan] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan mengenakan satu kain di Bi`rul 'Ulya. " | ibnu-majah:1040 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata, telah menceritakan kepada kami [Amru bin Katsir] dari [Ibnu Kaisan] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat zhuhur dan ashar dengan mengenakan satu kain mutalabbiban (mengumpulkan ujungnya di depan dada). " | ibnu-majah:1041 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Haritsah bin Abu Rijal] dari [Amrah] ia berkata, "Aku bertanya kepada ['Aisyah], "Bagaimana shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 'Aisyah menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila berwudlu, beliau meletakkan kedua tangannya dalam bejana, membaca basmallah, dan menyempurnakan wudlunya. Lalu beliau berdiri menghadap kiblat, bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya. Beliau rukuk dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya. Kemudian menjauhkan kedua tangannya dari lambung, beliau mengangkat kepalanya hingga punggungnya lurus, dan beliau berdiri lebih lama dari berdirinya kalian. Setelah itu beliau sujud dan meletakkan kedua tangannya menghadap kiblat seraya menjauhkan keduanya dari lambung semampunya sebagaimana yang aku lihat. Setelah itu beliau mengangkat kepalanya dan duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan, dan beliau tidak suka condong ke sebelah kiri. " | ibnu-majah:1052 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Bapaknya] ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas mimbar sedang beliau memakai imamah (semacam surban yang diikatkan pada kepala) warna hitam. " | ibnu-majah:1094 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Azraq] dari [Sufyan] dari [Jabir] dari [Abu Hariz] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat sambil duduk pada bagian sebelah kanan ketika sakit. " | ibnu-majah:1214 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Marwan Al Utsmani] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di malam hari kecuali dengan berdiri, hingga ketika telah tua beliau shalat dengan duduk. Maka ketika bacaan beliau masih tersisa antara empat puluh atau tiga puluh ayat, beliau berdiri dan membacanya dengan berdiri lalu sujud. " | ibnu-majah:1217 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Bapaknya] dari [Barakah] dari [Basyir bin Nahik] dari [Abu Hurairah] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat istisqa` meminta hujan hingga aku melihat putihnya ketiak beliau. " Mu'tamir berkata, "Menurutku, hal itu terjadi pada waktu shalat istisqa`. " | ibnu-majah:1261 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il bin Abu Khalid] berkata; Aku melihat Abu Kahil -ia pernah bersahabat dengan Rasulullah-, [saudaraku] pernah menceritakan hadits kepadaku dari [Abu Kahil], ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas unta, sementara seorang Habsyi memegang tali kekangnya. " | ibnu-majah:1274 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin 'A`idz] -yakni Abu Kahil- ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas unta yang bagus, sementara seorang Habsyi memegang tali kekangnya. " | ibnu-majah:1275 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Salamah bin Nubaith] dari [Bapaknya] Bahwasanya ia pernah melaksanakan haji, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas untanya. " | ibnu-majah:1276 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin 'Abdurrahman Al Makhzumi] dari [Yazid bin Abu Ubaid] dari [Salamah Ibnul Akwa'] bahwa ia pernah shalat sunnah dluha. Ia menuju tiang, tidak ke mushhaf Utsmani, lalu ia shalat di dekatnya. Aku tanyakan kepadanya, "Kenapa kamu tidak shalat di sini? Lalu aku menunjuk pada salah satu sujud masjid. Ia menjawab, "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghindari tempat ini. " | ibnu-majah:1420 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Muhammad bin 'Abbad] dari [Abdullah bin Sufyan] dari [Abdullah bin As Sa`ib] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di hari penaklukan kota Makkah, beliau meletakkan kedua sandalnya di samping kirinya. " | ibnu-majah:1421 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Hisyam bin Ammar] dan [Sahl bin Abu Sahl] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar berjalan di depan jenazah. " | ibnu-majah:1471 |
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] dari [Hammam] dari [Abu Ghalib] ia berkata, "Aku pernah melihat [Anas bin Malik] menshalati jenazah laki-laki. Lalu berdiri di sisi kepalanya. Kemudian di datangkan jenazah perempuan, orang-orang berkata, "Wahai Abu Hamzah, shalatlah untuknya. " Lalu ia berdiri di bagian tengah keranda. " Al 'Ala bin Ziyad berkata, "Wahai Abu Hamzah, seperti posisimu inikah engkau melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalati jenazah laki-laki dan jenazah perempuan?" ia menjawab, "Benar. " Kemudian ia menghadap ke arah kami seraya berkata, "Jagalah. " | ibnu-majah:1483 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata; Aku bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apa yang anda ketahui tentang Ibrahim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab: "Dia meninggal ketika masih kecil. Sekiranya ada Nabi setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam niscaya puteranya (Ibrahim) akan hidup, tetapi tidak ada Nabi setelahnya. " | ibnu-majah:1499 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Zakaria] dari [Firas] dari [Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata, "Semua isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkumpul dan tidak ada seorang pun yang tertinggal, lalu datanglah Fatimah yang jalannya persis sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan. Beliau kemudian berkata, "Selamat datang wahai puteriku, " beliau lantas mendudukkannya di sisi sebelah kiri. Beliau kemudian membisiki Fatimah dengan perkataan yang membuatnya menangis. Setelah itu beliau kembali membisikinya dengan sesuatu hingga membuatnya tertawa. Lantas aku bertanya kepada Fatimah, "Apa yang membuatmu menangis?" ia menjawab, "Tidak mungkin aku menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. " Aku berkata lagi, "Aku tidak pernah melihat kebahagiaan yang bersanding dengan kesedihan sebagaimana hari ini. " Ketika Fatimah menangis aku berkata kepada Fatimah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbicara denganmu secara khusus yang tidak beliau lakukan kepada kami, lantas kamu menangis? Maka aku tanyakan kepadanya apa yang dikatakan oleh beliau, ia pun menjawab, "Beliau menceritakan kepadaku bahwa Jibril membacakan Al Qur`an di hadapan beliau sekali dalam setahun, sementara beliau membacakan kepadanya dua kali dalam setahun. Beliau mengatakan: "Tidak diperlihatkan kepadaku kecuali bahwa ajalku telah dekat, dan engkaulah orang pertama kali yang akan menyusulku dari keluargaku. Dan sebaik-baik orang yang lebih dahulu meninggal sebelum kamu (meninggal) adalah aku, " maka aku pun menangis. Kemudian beliau membisiki aku, beliau mengatakan: "Tidak ridlakah jika kamu adalah pemimpin bagi wanita kaum muslimin, atau beliau mengatakan: "wanita umat ini?" maka aku pun tertawa karenanya. " | ibnu-majah:1610 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Al Miqdam] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Masruq] ia berkata, " ['Aisyah] berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih berat sakitnya selain dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. " | ibnu-majah:1611 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Musa bin Sarjis] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang sakit, sementara di sisinya terdapat bejana berisi air. Beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam bejana kemudian membasuhkan air ke wajah seraya bersabda: "Ya Allah, mudahkanlah aku dalam menghadapi sakaratul maut. " | ibnu-majah:1612 |
Dan -masih dari perawi yang sama dengan hadits sebelumnya (yakni dari [Ali bin Muhammad] dari [Abu Usamah] dari [Hammad bin Zaid]) - telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa [Fatimah] pernah berkata ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, "Wahai bapakku, kepada Jibril kami memberitahu. Wahai bapakku, engkau dekat dengan Tuhanmu. Wahai bapakku, surga Firdaus tempatmu. Wahai bapakku, Tuhanmu telah menjawab do`amu. " Hammad berkata, "Ketika membacakan hadits ini aku melihat ia menangis, seakan-akan aku melihat tulang rusuknya bersilangan. " | ibnu-majah:1620 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata, telah memberitakan kepada kami [Abu Dawud] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari ['Ashim] dari [Zirr] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata, "Jarang sekali aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbuka di hari jum'at. " | ibnu-majah:1715 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sarri] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] ia berkata, "Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada sepuluh hari tersebut. " | ibnu-majah:1719 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan walimah untuk isteri-isterinya dengan sesuatu sebagaimana melaksanakan walimah untuk Zainab. Sesungguhnya Beliau menyembelih seekor kambing." | ibnu-majah:1898 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Musa bin Abdullah bin Yazid] dari [mantan budak 'Aisyah] dari ['Aisyah] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat kemaluan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali." [Abu Bakr] berkata, " [Abu Nu'aim] berkata; dari [mantan budak 'Aisyah]." | ibnu-majah:1912 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari ['Abdurrahman Ibnul Qasim] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata, "Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku melihat adanya kebencian pada wajah Abu Hudzaifah ketika Salim masuk menemuiku?! Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Susuilah ia." Sahlah binti Suhail bertanya, "Bagaimana aku menyusuinya, padahal ia seorang laki-laki yang telah dewasa! " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum, kemudian beliau bersabda: "Aku sudah tahu kalau ia seorang laki-laki yang sudah dewasa." Maka Sahlah binti Suhail pun melakukannya, setelah itu ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Aku tidak lagi melihat sesuatu yang aku benci pada wajah Abu Hudzaifah setelah itu." Abu Hudzifah adalah seorang yang pernah ikut dalam perang Badar." | ibnu-majah:1933 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Badr 'Abbad bin Al Walid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadlalah] dari [Ali bin Zaid] dari [Ummu Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata, "Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, dan beliau sedang menjadi pengantin baru dengan Shafiyyah binti Huyay. Datanglah wanita-wanita Anshar menyebarkan kabar tentangnya. Maka aku menyamar dengan memakai cadar lantas pergi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat ke mataku dan mengetahuinya. Maka aku berpaling dan mempercepat jalan, tetapi beliau menyusulku seraya mendekapku dan bertanya: "Bagaimana pendapatmu?" Dia berkata, "Aku berkata, "Kirimlah seorang wanita Yahudi pada sekelompok wanita Yahudi." | ibnu-majah:1970 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Umar Hafsh bin Amru] dan ['Abdurrahman bin Umar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat wanita yang mentato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambung rambutnya, wanita yang mencukur alis, dan wanita yang merenggangkan gigi agar tampak cantik, dengan merubah ciptaan Allah." Lalu sampailah hal itu pada seorang wanita dari bani Asad yang dipanggil dengan nama Ummu Ya'qub, ia kemudian datang menemui Abdullah dan berkata, "Telah sampai kepadaku bahwa engkau mengatakan begini dan begini?" Abdullah berkata: "Apa yang menghalangiku hingga aku tidak melaknat orang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melaknatnya, dan itu juga telah ada dalam kitabullah! " wanita itu berkata, "Aku telah membaca dalam lembaran-lembaran (Al Quran) itu namun aku tidak mendapatkannya! " Abdullah berkata, "Jika memang engkau telah membacanya, pasti engkau akan mendapatkannya, tidakkah engkau membaca ayat: ' Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah' wanita itu menjawab, "Sudah, " Abdullah berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang perbuatan tersebut." Wanita itu berkata, "Sungguh, aku beranggapan celakalah mereka yang telah melakukannya." Abdullah berkata; "Pergi dan lihatlah, " maka wanita itu pergi dan melihat, namun ia tidak melihat sesuatu yang ia butuhkan. Ia berkata; "Aku tidak melihat sesuatu pun! " Abdullah berkata; "Jika memang sebagaimana yang engkau katakan, maka ia tidak akan menggauli kami (mencerainya)." | ibnu-majah:1979 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaim] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata, "Aku tidak pernah merasa cemburu melebihi rasa cemburuku kepada Khadijah, hal itu karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu menyebut namanya. Dan Rabbnya telah memerintahkan kepadanya agar beliau memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara, yakni emas." Demikian yang disebutkan oleh Ibnu Majah. | ibnu-majah:1987 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Yazid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ghundar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Al Hakam bin Aban] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata, "Seseorang menzhihzar isterinya kemudian ia menggaulinya sebelum membayar kafarah. Lalu ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menerangkan permasalahannya. Beliau bertanya: "Apa yang membuatmu berbuat seperti itu?" ia menjawab, "Ya Rasulullah, aku melihat putih kedua kakinya saat terkena sinar rembulan, hingga aku tidak mampu menguasai jiwaku untuk menggaulinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa dan memerintahkannya agar tidak mendekatinya hingga membayar kafarah." | ibnu-majah:2055 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Dawud] dari [Abul Hamra] ia berkata, "Aku melihat Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam melewati warung seseorang yang mempunyai makanan dalam bejana. Beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana itu, lalu beliau bersabda: "Kenapa kamu menipu? barangsiapa menipu kami, maka dia bukan dari golongan kami." | ibnu-majah:2216 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Qais bin Wahb] dari [seorang laki-laki] dari Bani Su`ah, ia berkata, "Aku berkata kepada ['Aisyah] beritahukanlah kepadaku bagaimana akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 'Aisyah berkata, "Apakah kamu tidak membaca Al Qur'an? (Dan sesungguhnya kamu benar-benar di atas akhlak yang agung)." 'Aisyah kembali menuturkan, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang bersama-sama para sahabatnya, aku membuatkan makanan untuknya, dan ternyata Hafshah juga membuatkan makanan untuk beliau." 'Aisyah melanjutkan, "Ternyata Hafshah lebih dahulu dalam membuat makanan, maka aku berkata kepada budak perempuanku, "Pergi dan tumpahkanlah mangkuk piringnya! " Budak itu pun menyusul Hafshah, sementara Hafshah telah siap untuk meletakkan makanan itu di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu budak perempuan itu menumpahkannya hingga mangkuknya pecah dan makanannya berhamburan." 'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian mengumpulkan pecahan mangkuk dan makanan yang tertumpah di atas tikar dari kulit, hingga para sahabat dapat memakannya. Setelah itu Rasulullah mengambil mangkuk milikku dan memberikannya kepada Hafshah seraya bersabda: "Ambilah wadah ini sebagai ganti wadah kalian dan makanlah makanan yang ada di dalamnya." 'Aisyah berkata, "Aku tidak melihat tanda emosi itu di wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | ibnu-majah:2324 |
Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Abdul Karim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Khalid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid]. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Hatim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Khalid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Yazid bin Abu Malik] dari [Bapaknya] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada malam aku diisrakan aku melihat di atas pintu surga tertulis 'Sedekah akan dikalikan menjadi sepuluh kali lipat, dan memberi pinjaman dengan delapan belas kali lipat'. Maka aku pun bertanya: "Wahai Jibril, apa sebabnya memberi hutang lebih utama ketimbang sedekah?" Jibril menjawab: "Karena saat seorang peminta meminta, (terkadang) ia masih memiliki (harta), sementara orang yang meminta pinjaman, ia tidak meminta pinjaman kecuali karena ada butuh." | ibnu-majah:2422 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Fadhal bin Dalham] dari [Al Hasan] dari [Qubishah bin Huraits] dari [Salamah bin Al Muhabbiq] berkata; Telah dikatakan kepada Abu Tsabit, Sa'd Bin 'Ubadah, tatkala turun ayat hudud, dan ia adalah seorang lelaki yang pencemburu; "Apa pandanganmu jika kamu mendapati seorang lelaki bersama istrimu? Apa yang akan kamu lakukan?" Ia menjawab; "Aku akan memukul keduanya dengan pedang sampai aku mendatangkan empat orang hingga dia menyelesaikan hajatnya dan pergi atau aku akan berkata; "aku melihat seperti ini dan seperti ini kemudian kalian melaksanakan had kepadaku dan kalian jangan menerima persaksianku selamanya." Ia berkata; maka hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Cukuplah dengan pedang sebagai saksi." Kemudian beliau bersabda: "Tidak, sesungguhnya aku khawatir itu merupakan pengaruh dari mabuk atau cemburu." Telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Ibnu Majah; aku mendengar Abu Zur'ah mengatakan hadits ini dari Ali bin Muhammad Ath Thanafisi. | ibnu-majah:2596 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Yazid bin Abu Ziyad], telah menceritakan kepada kami [Jami' bin Syadad] dari [Thariq Al Muharabi], ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya sampai aku melihat warna putih ketiaknya, beliau bersabda: "Ketahuilah! Seorang ibu tidak menanggung (hukuman) akibat perbuatan jahat anaknya. Ketahuilah! Seorang ibu tidak menanggung (hukuman) akibat perbuatan jahat anaknya." | ibnu-majah:2660 |
Telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Abdul Karim]; telah menceritakan kepada kami [Sunaid bin Dawud] dari [Khalid bin Hayyan Ar Riqqi]; telah memberitakan kepada kami ['Ali bin 'Urwah Al Bariqi]; telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Yazid] dari [Abu Az Zinad] dari [Kharijah bin Zaid] berkata; "Aku melihat seorang lelaki bertanya kepada ayahku tentang seorang lelaki yang berperang sambil membeli dan menjual serta berniaga di dalam peperangan. Maka [ayahku] berkata kepadanya; 'Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Tabuk, kami membeli dan menjual sedang beliau melihat kami dan beliau tidak melarang kami." | ibnu-majah:2813 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]; telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Al Ahwal] dari [Abdullah bin Sarjis], ia berkata; "Aku melihat seorang yang gundul ([Umar bin Khaththab radliallahu 'anhu]) mencium Hajar Aswad sambil mengucapkan; 'Aku sungguh menciummu, walau ku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak memberi mudlarat dan juga tidak memberi manfaat. Seandainya tidak karena kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, tentu aku tidak akan menciummu." | ibnu-majah:2934 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]; telah menceritakan kepada kami [Waki']; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami [Hadiyyah bin Abdul Wahhab]; telah menceritakan kepada kami [Fadlal bin Musa], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'ruf bin Kharrabudz Al Maki], ia berkata; aku mendengar [Abu Ath Thufail 'Amir bin Watshilah], berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas kendaraannya berthawaf di Baitullah. Beliau mengusap rukun Hajar Aswad dengan tongkatnya, lalu mencium tongkat tersebut." | ibnu-majah:2940 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]; telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Ibnu Juraij] dari [Katsir bin Katsir bin Muththalib bin Abu Wada'ah As Sahmi] dari [Ayahnya] dari [Al Muththalib] berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila selesai melakukan thawaf yang ke tujuh, beliau datang dan shalat di belakang rukun di ujung tempat thawaf dan tidak ada seseorang pun yang menghalanginya diantara beliau dan orang yang sedang thawaf." Ibnu Majah berkata; "Ini khusus di Mekah." | ibnu-majah:2949 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], ia berkata; Aku mendengar [Al Mutsanna bin Ash Shabah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya], ia berkata; "Aku pernah melakukan thawaf bersama Abdullah bin 'Amru dan setelah kami selesai dari putaran ke tujuh, kami shalat di belakang Ka'bah. Aku kemudian berkata; 'Tidakkah kita seharusnya memohon perlindungan kepada Allah dari neraka? ' Maka ia berkata; 'Aku berlindung kepada Allah dari neraka.' Kemudian ia berlalu, lantas mengusap rukun Hajar Aswad, kemudian berdiri di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah lalu menempelkan dada, kedua tangan dan pipinya di sana seraya berkata; 'Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya'." | ibnu-majah:2953 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki']; telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad Dastuwa`i] dari [Budail bin Maisarah] dari [Shafiyyah binti Syaibah] dari [Ummu Waladnya Syaibah], ia berkata; "Aku melihat Rasulullah melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa, dan beliau bersabda: 'Jarak (dalam sa'i) tidak terpotong kecuali dengan berlari.' | ibnu-majah:2978 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Amru bin Abdullah], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki']; telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari ['Atha` bin As Sa`ib] dari [Katsir bin Jumhan] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Jika aku bersa'i antara Shafa dan Marwa, maka terlihat olehku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersa'i dan jika aku berjalan, maka aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan, sedangkan aku adalah orang yang sudah tua." | ibnu-majah:2979 |
Telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Muhammad Al Hasyimi]; telah menceritakan kepada kami [Abdul Qahir bin Sari As Sulami]; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Kinanah bin Abbas bin Mirdas As Sulami] bahwa [Ayahnya]; telah mengabarkan kepadanya dari [ayahnya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa untuk kebahagiaan dan ampunan, maka Allah menjawab: "Aku mengampuni mereka kecuali orang yang berbuat kezhaliman maka aku memberikannya kepada yang dizhalimi." Beliau bertanya: 'Kenapa wahai Rabbku, bukankah Engkau dapat memasukan yang terzhalimi ke dalam surga dan mengampuni yang berbuat kezhaliman? ' Maka Allah tidak menjawabnya, hingga ketika Nabi berada di Muzdalifah beliau kembali mengulangi doanya, maka dijawab apa yang beliau minta, Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa atau tersenyum, Abu Bakar dan Umar pun berkata; 'Demi bapak ibuku, sungguh pada saat ini, apa yang membuat engkau tertawa, siapa lagi yang bukan menjadikan tertawa kecuali Allah menjadikanmu tertawa dengan gigi-gigimu.' Beliau menjawab: 'Sesungguhnya musuh Allah, Iblis, ketika mengetahui Allah mengabulkan doaku, dan mengampuni umatku maka ia mengambil tanah dan di letakkan di kepalanya seraya mendoakan dengan kecelakaan dan kebinasaan, maka itu menjadikanku tertawa dari sikapnya itu.' | ibnu-majah:3004 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Mushir], dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bin Amru bin Al Ahwash], dari [Ibunya], ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 'Idul Adha ketika melontar jumrah Aqabah dengan mengendarai bahgalnya. Beliau bersabda: 'Wahai manusia sekalian, jika kalian melontar jumrah, maka lontarlah dengan kerikil kecil seperti kerikil ketapel'." | ibnu-majah:3019 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Mushir] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bi Amru bin Al Ahwash], dari [ibunya], ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 'Iedul Adha berada di sisi jumrah Aqabah, beliau masuk ke tengah lembah, lalu melontar jumrah dengan tujuh kerikil. Beliau bertakbir setiap kali melempar lontaran lalu pergi." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]; telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bin Amru bin Al Ahwash] dari [Ummu Jundab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. | ibnu-majah:3022 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]; telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Aiman bin Nabil] dari [Qudamah bin Abdullah Al Amiri], ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melontar jumrah pada hari 'Ied Adha dari atas unta coklat muda beliau, tidak ada pukulan dan tidak pula usiran, serta tidak ada ucapan: 'Kepadamu, kepadamu." | ibnu-majah:3026 |
Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya Al Mishri]; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab]; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melontar jumrah Aqabah pada waktu Dluha. Sedangkan melontar selanjutnya (beliau lakukan) setelah tergelincirnya matahari." | ibnu-majah:3044 |
Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad Al Mishri] telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] telah mengabarkan kepadaku ['Uqail] dari [Muhammad bin Muslim] bahwa dia berkata; bahwasanya [Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf] mengabarkan kepadanya, bahwa [Abdullah bin 'Adi bin Al Hamra`] berkata kepadanya, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya berhenti di dekat Al Hazwarah, beliau bersabda: "Demi Allah, sungguh kamu adalah sebaik-baik bumi Allah dan bumi Allah yang paling aku cintai. Demi Allah, seandainya aku tidak di keluarkan darimu, tentu aku tidak akan keluar." | ibnu-majah:3099 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] saya mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Sungguh saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih hewan kurbannya dengan tangan beliau sendiri sambil meletakkan kaki beliau di leher hewan kurban tersebut." | ibnu-majah:3146 |
Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Yusuf Al Jubairi] telah menceritakan kepada kami [Abu Bahr] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan di atas Khiwan (tempayan besar) sampai beliau meninggal dunia." | ibnu-majah:3284 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] dan [Isma'il bin Musa] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Ja'far] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan mentimun dengan kurma basah, " | ibnu-majah:3316 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Bakr bin Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] dari [Hammam] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi kurma yang telah usang, beliau lalu memeriksanya terlebih dahulu." | ibnu-majah:3324 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabah] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dia berkata, "Saya bertanya kepada [Sahl bin Sa'd], 'Apakah kamu mengetahui alat pemutih (alat pembersih)?" dia menjawab, "Aku tidak pernah melihat alat pemutih sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia." Maka aku bertanya, "Apakah mereka (para sahabat) melihat alat pengayak tepung pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab, "Tidak, aku tidak pernah melihat alat pengayak tepung sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia." Aku bertanya lagi, "Bagaimana kalian memakan gandum yang belum ditapis?" dia menjawab, "Ya, kami meniupnya hingga kotoran yang ada padanya terbang, lalu yang tersisa kami basahi dengan air, " | ibnu-majah:3326 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Sulaiman bin 'Amru Al Ahwash] dari [Ummu Jundab] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar jumrah aqabah dari tengah lembah pada hari Idul Adlha (hari penyembelihan) kemudian pergi, sedangkan seorang wanita dari Khats'am bersama bayinya yang menderita sakit tuna wicara mengikuti beliau, wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, ini adalah anakku dan keluargaku yang masih tersisa, dia menderita sakit tuna wicara." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah air untukku." Lantas di bawakanlah air untuk beliau, beliau lalu mencuci kedua tangannya dan berkumur-kumur, kemudian beliau memberikan kepada wanita itu seraya bersabda: "Berilah ia minum dan tuangkanlah kepadanya sambil meminta kesembuhan kepada Allah." Ummu Jundub berkata, "Maka aku menjumpai wanita itu dan berkata, "Jika berkenan, berikanlah kepadaku sedikit darinya?" Dia menjawab, "Air ini hanya untuk orang yang tertimpa musibah seperti ini." Ummu Jundub berkata, "Kemudian aku bertemu lagi setelah lewat satu tahun dan aku menanyakan perihal anaknya, maka dia menjawab, "Ia telah sembuh dan cerdas akalnya, tidak seperti kecerdasan otak orang yang lain." | ibnu-majah:3523 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] telah menceritakan kepadaku ['Uyainah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Utsman bin Abu Al 'Ash] dia berkata, "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan aku di Tha`if, tiba-tiba ada sesuatu yang selalu menggangguku di dalam shalat sehingga aku tidak menyadari shalat yang aku kerjakan. Ketika aku sadari, maka aku lekas pergi kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bertanya: "Ibnu Abu Al 'Ash?" Aku menjawab, Ya, wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Kabar apa yang kamu bawa?" Aku menjawab, "Ada sesuatu yang mengganguku di dalam shalat, sehingga aku tidak menyadari shalat yang aku kerjakan." Beliau bersabda: "Itu adalah setan, mendekatlah kamu." Maka aku pun mendekat kepada beliau, dan aku duduk di atas kedua telapak kakiku. Dia melanjutkan, "Kemudian beliau menyentuh dadaku dengan tangannya, lalu meludah di mulutku dan bersabda: "Keluarlah wahai musuh Allah." Beliau melakukan hal itu hingga tiga kali, kemudian bersabda: "Kembalilah kepada tugasmu semula." (Perawi) berkata, "Utsman berkata, "Demi Dzat yang menghidupkan aku, aku tidak pernah lagi merasakan ada yang menggangguku." | ibnu-majah:3538 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Quddus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin 'Umar] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Aswad] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Ali bin Al Husain] dari [Aisyah] dia berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencaci maki seseorang dan juga tidak melipat bajunya." | ibnu-majah:3544 |
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Al Fadl] dari [Syu'bah] dari [Hisyam bin Zaid] dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi tanda di telinga kambing dan saya melihat beliau mengenakan pakaian sarung." | ibnu-majah:3555 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Dukain] dari [Zuhair] dari ['Urwah bin Abdullah bin Qusyair] telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Ayahnya] dia berkata, "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berbai'at kepadanya, dan sungguh kancing gamis beliau terbuka." 'Urwah berkata, "Aku tidak pernah melihat Mu'awiyah maupun anaknya baik di musim dingin maupun panas kecuali kancing-kancing bajunya terbuka." | ibnu-majah:3568 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyaianh] dari [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin 'Amru bin Huraits] dari [Ayahnya] dia berkata, "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam khutbah di atas minbar dengan mengenakan surban berwarna hitam." | ibnu-majah:3574 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mughirah bin Ziyad] dari [Abu Umar] mantan budak Asma, dia berkata, "Saya melihat Ibnu Umar membeli surban yang bergambar, kemudian dia meminta di ambilkan gunting lalu mengguntingnya. Setelah itu aku menjumpai Asma dan kuceritakan hal itu kepadanya, [Asma] lantas berkata, "Sungguh buruk apa yang telah di lakukan oleh Abdullah! Wahai pembantu, ambilkanlah jubah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian pembantu wanita itu datang dengan membawa jubah berlengan dan bersaku serta kedua selanya bergaris yang terbuat dari dibaj (campuran sutera)." | ibnu-majah:3584 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Anas] dia berkata, "Aku melihat Zainab binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan gamis sutera yang bergaris." | ibnu-majah:3588 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dari [Syarik bin Abdullah Al Qadli] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra] dia berkata, "Saya tidak pernah melihat yang lebih indah dari sosok Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali saat beliau berjalan dengan mengenakan pakaian merah." | ibnu-majah:3589 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari ['Ubaidullah bin Umar] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] bahwa [Ubaid bin Juraij] bertanya kepada [Ibnu Umar] ia berkata, "Aku melihatmu mengecat kuning jenggotmu dengan Al Wars (sejenis tumbuhan)." Lantas Ibnu Umar berkata, "Aku mengecat kuning jenggotku ini, karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengecat kuning jenggotnya." | ibnu-majah:3616 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada bagian ininya putih." -maksudnya adalah pada bagian rambut di bawah bibir-. | ibnu-majah:3618 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Az Zubair] dari [Umar bin Sa'id bin Abu Husain] telah menceritakan kepadaku ['Atha bin Abu Rabah] dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Saya pernah mimpi bahwa kepalaku di pukul sehingga terputus, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Setan sengaja berbuat demikian kepada salah seorang dari kalian, sehingga membuatnya takut dan kemudian di pagi harinya menceritakan kepada orang-orang." | ibnu-majah:3901 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang berkhutbah, laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, tadi malam aku bermimpi leherku dipeneggal sehingga kepalaku pun terlepas, lalu aku mencarinya, ketika kudapatkan kepala tersebut aku pasang kembali ke tempatnya semula." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Apabila setan mempermainkan seseorang di antara kalian dalam tidurnya, maka hendaknya ia tidak menceritakannya kepada orang-orang." | ibnu-majah:3902 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib Al Madani] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau kembali dari perang Uhud, laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, aku bermimpi melihat awan menaungi dan menurunkan hujan minyak samin dan madu. Aku juga melihat orang-orang menadahinya dengan kedua telapak tangan mereka, maka ada yang mendapat banyak dan ada pula yang mendapat sedikit. Aku juga melihat tangga yang menghubungkan ke langit, kulihat anda menaikinya sampai ke atas. Kemudian ada seorang laki-laki menaikinya setelah anda, sehingga ia sampai ke atas. Lalu seorang laki-laki setelahnya pun turut menaikinya namun terputus dan diperbaiki untuknya sehingga ia pun sampai ka atas." Abu Bakar berkata, "Izinkanlah aku untuk menta'birkannya, wahai Rasulullah." Beliau menjawab: "Ta'birkanlah." Abu Bakar berkata, "Adapun awan itu adalah Islam, sedangkan hujan minyak samin dan madu yang turun darinya adalah Al Quran dengan kenikmatan dan kelembutannya. Adapun yang ditadahi oleh orang-orang dengan kedua telapak tangan mereka adalah orang-orang yang mengambil Al Quran, ada yang mendapat banyak dan ada pula yang mendapat sedikit. Sedangkan tangga yang sampai ke langit adalah kebenaran yang ada pada dirimu, dan kamu mempertahankannya sehingga kamu dapat mencapai kemualiaan. Setelah itu seorang laki-laki setelahmu juga mempertahankannya dan membuat dirinya juga mulia. Setelah itu datang laki-laki lain dan ia juga mendapatkan kemuliaan dengannya, dan yang lain ada yang terputus, namun disambungkan lagi untuknya sehingga dengannya ia juga mendapatkan kemuliaan." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang kamu ta'birkan itu sebagiannya benar, dan sebagiannya lagi ada yang keliru." Abu Bakar berkata, "Aku bersumpah atas namamu wahai Rasulullah, sekiranya anda berkenan untuk memberitahukan sebagian yang benar dan sebagian yang keliru kepadaku." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Bakar, janganlah kamu bersumpah dengan urusan seperti ini." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; [Abu Hurairah] pernah bercerita bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, saya pernah bermimpi melihat naungan awan yang berada antara langit dan bumi, ia menurunkan minyak samin dan madu…kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas." | ibnu-majah:3908 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa Al Asyaib] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim bin Bahdalah] dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Kharasyah bin Al Hur] dia berkata, "Saya tiba di Madinah, lalu duduk-duduk bersama dengan beberapa orang tua di masjid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tiba-tiba seorang yang telah lanjut usia datang dengan bersandar pada tongkatnya, lalu orang-orang berkata, "Barangsiapa ingin melihat seorang penghuni surga maka lihatlah orang ini! " Orang itu kemudian berdiri dan shalat dua rakaat di belakang tiang masjid. Aku lalu mendekat dan berkata kepadanya, "Sebagian orang telah menceritakan tentang dirimu begini dan begini." Orang itu menjawab, "Segala puji bagi Allah, surga adalah milik Allah dan Dia memasukkan ke dalamnya siapa saja yang di kehendaki-Nya. Ketahuilah, bahwa pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku telah bermimpi, kulihat seakan-akan seorang laki-laki telah menjumpaiku dan berkata kepadaku, 'Berangkatlah! ' Lalu aku berangkat bersamanya dan ia membawaku menelusuri tempat yang terang dan besar, lantas ditampakkan kepadaku jalan yang berada di sisi kiriku, dan aku ingin berjalan mengikuti jalan tersebut. Maka laki-laki yang bersamaku berkata, 'Sesungguhnya kamu bukan termasuk dari golongan mereka." Kemudian di tampakkan kepadaku jalan yang berada di sebelah kananku, maka aku berjalan mengikuti jalan tersebut hingga sampailah ke suatu gunung yang tidak dapat ditapaki kaki. Tiba-tiba lelaki itu memegang tanganku lantas mendorongku, dan tak disangka ternyata aku telah berada di puncaknya hingga aku tidak dapat bersandar dan berpegangan. Ternyata ada suatu tiang dari besi di atas puncak tersebut yang terbuat dari emas, maka ia pegang tanganku dan melemparkanku sehingga aku berpegangan pada seutas tali. Lalu dia bertanya, 'Sudahkah kamu berpegangan? ' Aku menjawab, 'Sudah.' Kemudian dia menghempaskan tiang tersebut dan aku pun berpegangan pada tali tersebut.' Orang itu berkata, 'Kemudian aku menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 'Kamu telah bermimpi dengan mimpi yang baik. Adapun tempat yang terang dan besar itu adalah padang Mahsyar. Sedangkan jalan yang di perlihatkan di sisi kirimu adalah jalan penghuni neraka, dan kamu bukan termasuk dari penghuninya. Sedangkan jalan yang di perlihatkan di sisi kananmu adalah jalan kananmu adalah jalan penghuni surga. Adapun gunung yang tidak dapat ditapaki kaki itu adalah kediaman para syuhada, dan tali yang kamu berpegang padanya adalah Islam. Maka berpeganglah kamu erat-erat sampai ajal menjemputmu.' Oleh sebab itu, aku berharap menjadi penghuni surga." Ternyata orang tua itu adalah [Abdullah bin Salam]." | ibnu-majah:3910 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Buraidah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku bermimpi bahwa aku berhijrah dari Makkah ke bumi yang banyak terdapat pohon kurma, maka aku mengira bahwa itu adalah Yamamah atau Hajar, ternyata daerah itu adalah Madinah, Yatsrib. Dan di dalam mimpiku itu, kulihat aku menebaskan pedang namun tengah-tengahnya patah, ternyata itu pertanda musibah yang menimpa kaum mukminin di perang Uhud. Kemudian aku memukulkannya kembali dan dia kembali lebih bagus dari sebelumnya, dan ternyata itu pertanda sesuatu kemenangan yang diberikan oleh Allah dan bersatunya kaum mukminin. Demi Allah, dalam mimpiku tersebut aku juga melihat seekor lembu dan kebaikan yang diberikan Allah, dan ternyata itu pertanda sekelompok orang dari kaum mukminin pada perang Uhud, dan ternyata kebaikan itu adalah semua yang telah dianugerahkan oleh Allah dari kebaikan yang datang setelahnya, sebagai balasan atas kesungguhan yang di anugerahkan oleh Allah pada perang badar." | ibnu-majah:3911 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya bermimpi bahwa di tanganku terdapat dua gelang dari emas kemudian keduanya aku tiup, aku lalu takwilkan keduanya sebagai dua orang pembohong, yaitu Musailamah dan Al 'Ansi." | ibnu-majah:3912 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Shalih] dari [Simak] dari [Qabus] dia berkata; [Ummul Fadll] berkata, "Wahai Rasulullah, aku bermimpi seakan-akan di dalam rumahku ada anggota tubuh dari tubuhmu." Beliau menjawab: "Itu pertanda baik, kamu akan menyaksikan Fatimah melahirkan seorang anak laki-laki, kemudian kamu yang akan menyusuinya." Maka Fatimah melahirkan Husain atau Hasan, dan Ummu Fadll menyusuinya. Dia berkata, "Maka aku datang membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian aku letakkan di pangkuan beliau, ternyata dia kencing hingga aku pun menepuk pundaknya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Kamu telah menyakiti anakku, semoga Allah merahmatimu." | ibnu-majah:3913 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] dari [Abdullah bin Umar] mengenai mimpi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku pernah mimpi melihat seorang perempuan hitam yang tidak memakai penutup kepala keluar dari kota Madinah dan singgah di Al Mahya'ah (daerah dekat Juhfah). Maka aku ta'wilkan bahwa wabah penyakit di Kota Madinah telah dipindahkan ke daerah Juhfah." | ibnu-majah:3914 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Qasim bin Abu Dlamrah Nashr bin Muhammad bin Sulaiman Al Himshi] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Qais An Nashr] telah menceritakan kepada kami [Abbdullah bin Umar] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam thawaf di Ka'bah sambil mengucapkan: "Alangkah indahnya kamu, alangkah harumnya baumu, alangkah agungnya dirimu dan alangkah agungnya kehormatanmu. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin, hartanya, darahnya itu lebih agung di sisi Allah darimu, dan kami tidak berprasangka kepadanya kecuali dengan baik." | ibnu-majah:3922 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Ibnu Al Had] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai para wanita, perbanyaklah sedekah dan istighfar, sungguh saya melihat kebanyakan kalian adalah penghuni neraka." Lalu seorang wanita berbadan gemuk dari mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa kami yang paling banyak masuk ke dalam neraka?" Beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan mengkhianati perlakuan suami, saya tidak pernah melihat makhluk berakal yang akal dan agamanya kurang selain kalian." Wanita tersebut kembali bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang di maksud dengan kekurangan akal dan agama?" beliau menjawab: "Adapun akalnya kurang disebabkan karena kesaksian dua orang wanita sama dengan kesaksian seorang laki-laki, ini termasuk dari kekurangan akal. Kalian berdiam beberapa hati tidak shalat dan berbuka di bulan Ramadan adalah bukti kurangnya agama kalian." | ibnu-majah:3993 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] telah menceritakan kepadaku ['Utbah bin Abu Hakim] telah menceritakan kepadaku dari pamannya ['Amru bin Jariyah] dari [Abu Umayyah As Sya'bani] dia berkata; Saya pernah mendatangi [Abu Tsa'labah Al Khusyani] dan bertanya, "Apa yang kamu perbuat dengan ayat ini?" Abu Tsa'labah ganti bertanya, "Ayat yang mana?" aku lalu membaca: '(Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk) ' (Qs. Al Maidah; 105). Abu Tsa'labah lalu berkata, "Kamu bertanya kepada orang yang tahu, aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang itu, dan beliau menjawab: "Yaitu mereka saling memerintahkan kepada kebaikan dan saling melarang pada yang mungkar, sehingga jika kamu melihat bakhil ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia yang diprioritaskan, setiap orang bangga dengan pendapatnya, dan kamu melihat perkara tidak sesuai denganmu, maka kamu harus kembalikan kepada mata hatimu. Karena sesungguhnya di belakang kalian adalah hari-hari kesabaran, kesabaran saat itu seperti seseorang menggenggam bara api, bagi orang yang beramal pada saat itu seperti pahala lima puluh orang yang mengamalkan seperti amalannya." | ibnu-majah:4004 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Abu Thuwalah] telah menceritakan kepada kami [Nahar Al 'Abdi] bahwa dia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah pasti akan menanyakan hamba-Nya pada hari Kiamat kelak, hingga Dia bertanya, 'Apa yang menghalangimu untuk mencegah kemungkaran ketika kamu melihatnya?" hamba itu akan menjawab, 'Wahai Rabb, aku mengharapkan ridla-Mu dan mengasingkan diri dari manusia'." | ibnu-majah:4007 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Basyir] dari [Qatadah] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'ab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ketika malam diisra`kan, beliau menemukan bau yang sangat harum. Maka beliau pun bertanya: "Wahai Jibril, apakah bau harum ini?" Jibril menjawab, "Ini adalah bau harum kuburanya Masyithah, kedua anaknya beserta suami." Jibril melanjutkan, "Pada awal mulanya, khidlir termasuk dari kalangan orang-orang mulia Bani Israil dan dia sering melewati seorang Rahib yang tinggal di biara. Setiap kali lewat Rahib itu muncul ke hadapannya, lantas dia mengajarkan Islam kepadanya. Tatkala Khidlir telah mencapai aqil baligh, bapaknya menikahkannya dengan seorang perempuan, maka Khidlir pun mengajarkan (Islam) kepada isterinya. Lalu dia minta kepada isterinya agar tidak memberitahukan ajaran tersebut kepada seorangpun. Karena Khidlir tidak pernah mendekati seorang wanita, maka dia mentalaknya, kemudian ayahnya menikahkannya lagi dengan wanita lain, maka Khidlir pun mengajarkan kepada isterinya yang baru dan meminta kepadanya agar tidak memberitahukan ajaran tersebut kepada seorangpun. Ternyata salah seorang dari keduanya menyembunyikannya dan yang lainnya menyebarkannya, Maka dia bergegas pergi sehingga tiba di suatu pulau di tengah laut. Dan di sana dua lelaki yang sedang mencari kayu melihatnya, maka salah seorang darinya menyembunyikan sedang yang lain menyebarkan, Orang yang menyebarkan (berita itu) berkata, "Aku telah melihat Khidlir." Maka dia ditanya, "Dengan siapa kamu melihatnya." Dia menjawab, "Dengan fulan." Laki-laki itu berkata lagi, "Tetapi dia menyembunyikannya. Dan kebiasaan dalam agama mereka, bahwa siapa berdusta maka akan dibunuh." Dia menuturkan kembali, "Maka laki-laki itu menikahi seorang perempuan yang bisa menjaga rahasia, ketika dia sedang menyisir anak perempuan Fir'aun, tiba-tiba sisirnya terjatuh, sambil berkata, "Celaka Fir'aun." Maka puterinya memberitahukan kepada bapaknya. Sedangkan wanita itu memiliki dua orang anak dan suami. Maka Fir'aun mengutus utusan kepada perempuan itu dan suaminya untuk merayu agar kembali kepada agamanya, tetapi keduanya menolak, maka utusan itu berkata, "Aku akan membunuh kalian berdua." Keduanya berkata, "Sebagai budi baik darimu kepada kami, apabila kamu membunuh kami hendaknya kamu jadikan kami di satu rumah." Maka dia melakukannya." Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di israkan, beliau mendapati bau harum, maka dia bertanya kepada Jibril dan Jibril pun memberitahukan kepada beliau." | ibnu-majah:4020 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Hudzaifah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepadaku dua peristiwa, aku telah melihat satu dari keduanya dan aku sedang menunggu yang lainnya. Beliau memberitahukan kepada kami bahwa amanat telah turun dilubuk hati seseorang. -At Thanafisi berkata; maksudnya di tengah hati seseorang- Al-Qur'an turun hingga kami pun bisa mengetahui darinya, dan juga dari sunnah. Kemudian beliau menceritakan kepada kami tentang diangkatnya amanat, beliau mengatakan: "Seseorang terlelap dalam tidurnya lalu diangkatlah amanat tersebut dari hatinya, dan hanya tertinggal sedikit. Lalu ia tidur dan diangkatlah amanah hingga tertinggal bekasnya seperti lepuh kulit, seperti bara api yang kamu gelincirkan dengan kakimu hingga melepuh (terluka), dan kamu melihatnya menggembung, padahal tidak ada sesuatu di dalamnya." Kemudian Hudzaifah mengambil segenggam kerikil, lalu ia menggelincirkan dengan betisnya seraya berkata, "Maka orang-orang pun akan saling berbaiat, dan nyaris tidak ada seorangpun yang menjalankan amanat. Hingga dikatakan, 'Sesungguhnya di Kabilah si Fulan terdapat seorang laki-laki yang jujur.' Kemudian dikatakan kepada seorang laki-laki yang jujur itu, 'Pandai sekali ia, dan beruntunglah ia.' Padahal di dalam hatinya tidak ada keimanan sebesar biji gandum sekalipun." Sesungguhnya telah tiba suatu zaman kepadaku saat aku tidak peduli mana yang layak aku baiat. Jika ia seorang muslim, maka pastilah ia akan memperlihatkan kepadaku keIslamannya. Jika ia seorang Yahudi atau Nashrani, pastilah ia akan memperlihatkan kepadaku usahanya. Adapun hari ini, tidaklah aku hanya membaiat si fulan dan si fulan." | ibnu-majah:4043 |
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] dia berkata; saya mendengar [Umar bin Khaththab] berkata, "Suatu hari saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membungkuk karena kelaparan, beliau tidak mendapatkan kurma (yang telah rusak) yang dapat di masukkan dalam perutnya." | ibnu-majah:4136 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] dari [Abdullah bin Bahir] dari [Hani` bekas budak 'Utsman] dia berkata; "Jika [Utsman bin 'Affan] berhenti di suatu kuburan, dia menangis sehingga jenggotnya basah. Di tanyakan kepadanya; "Apakah kamu ingat surga dan neraka?, janganlah kamu menangis, apakah kamu menangis hanya karena ini?" dia menjawab; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kuburan adalah tempat singgah pertama akhirat. Jika selamat darinya, maka setelahnya pun ia akan lebih mudah (urusannya) namun jika ia tidak selamat darinya, maka sesudahnya pun ia akan lebih sulit lagi." Utsman berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Aku tidak pernah melihat suatu pemandangan melainkan kuburan itu lebih buruk dari dari segalanya." | ibnu-majah:4257 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Muhammad bin 'Amru bin Al 'Atha`] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya (ketika) mayit masuk ke dalam kuburnya, maka seorang yang shalih akan di di dudukkan dalam kuburnya tanpa rasa takut dan rasa kekhawatiran. Lalu akan di katakan kepadanya; "Bagaimana keadaan akhir hayatmu?" maka ia akan menjawab; "Aku dalam keadaan Islam (berserah diri)." kemudian ditanyakan lagi; "siapakah lelaki ini?" ia akan menjawab; "Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia telah datang kepada kami dengan membawa keterangan-keterangan dari sisi Allah, lalu kami membenarkannya." di tanyakan lagi kepadanya; "Apakah kamu melihat Allah?" Ia menjawab; "Tidak layak bagi seseorang untuk melihat Allah." maka di singkapkanlah baginya celah yang membatasi neraka, ia melihat gejolak apinya yang saling menghantam satu sama lainnya. Dan di katakan kepadanya; "Lihatlah apa yang telah Allah perbuat untuk menyelamatkanmu." kemudian di singkapkan baginya celah yang menghalangi surga dan ia melihat hiasan dan seluruh keindahan yang terdapat di dalamnya. Maka di katakan kepadanya; "Inilah tempatmu." dan di katakan kepadanya; "atas keyakinan yang kamu jalankan, dan karenanya kamu di matikan serta dengannya pula kamu di bangkitkan Insya Allah." Dan seorang yang jahat akan didudukkan di dalam kuburnya dengan penuuh rasa takut dan kekhawatiran. Lalu di tanyakan kepadanya; "Bagaimana keadaan akhir hayatmu?" ia menjawab; "Aku tidak tahu." di tanyakan kepadanya; "Siapakah laki-laki ini?" ia menjawab; "Aku mendengar orang-orang membicarakan sesuatu dan aku pun mengikutinya." lalu di bukakan celah yang membatasi surga, dan ia melihat keindahan yang terdapat di dalamnya, maka di katakan kepadanya; "Lihatlah kepada orang-orang yang Allah jauhkan dirimu darinya." kemudian di bukakan celah yang membatasi neraka dan ia melihat apinya saling menghantam satu sama lain, maka di katakan kepadanya; "Inilah tempatmu, atas keraguan yang ada pada dirimu. Karenanya pula kamu mati dan dengannya pula kamu di bangkitkan Insya Allah Ta'ala." | ibnu-majah:4258 |
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Said], bahwa dia bertanya pada [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] tentang seorang laki-laki yang telah berwudlu untuk shalat, lalu dia makan makanan yang tersentuh oleh api, apakah dia berwudlu lagi?" (Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah) menjawab; "Saya melihat [bapakku] melakukan itu dan ia tidak berwudlu." | malik:48 |
Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Al 'Ala` bin Abdurrahman] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah]; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju pekuburan lalu beliau membaca; "(Keselamatan bagi kalian, Wahai para penghuni kubur orang-orang mukmin. Jika Allah berkehendak, kami akan menyusul kalian.) Sungguh saya ingin melihat saudara-saudara kami." Maka para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, bukankah kami adalah saudara anda." Beliau menjawab: "bahkan kalian adalah sahabat-sahabatku, tetapi saudara-saudaraku adalah yang akan datang nanti, pada saat aku menunggu mereka di tepi telaga" mereka berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana engkau bisa mengenal orang yang datang sepeninggalmu dari umatmu?" Rasulullah menjawab: "bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang memiliki kuda putih cemerlang di antara kuda hitam yang pekat, bukankah dia mengetahuinya?" mereka menjawab; "Ya benar wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka datang pada Hari Kiamat dengan putih bersinar karena wudlu, saya yang akan menyambut mereka di telaga. Maka jangan sampai ada yang terusir dari telagaku, sebagaimana unta tersesat yang terusir, saya memanggil mereka; 'Ayolah ke sini, ayolah ke sini! ayolah kesini! " tiba-tiba ada yang menegur; 'Sesungguhnya mereka telah mengganti (agamanya) sepeninggalmu' maka saya berkata; 'Menjauhlah, menjauhlah, menjauhlah'." | malik:53 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika masuk waktu shalat ashar dan orang-orang mencari air wudlu namun mereka tidak mendapatkannya. Lalu diberikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam air wudlu dalam bejana. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya ke dalam bejana itu, kemudian menyuruh orang-orang berwudlu dari bejana tersebut. Anas berkata; "Saya melihat air yang terpancar dari bawah jari jemari beliau, lalu orang-orang berwudlu darinya, hingga yang paling akhir dari mereka masih bisa berwudlu." | malik:57 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Yahya bin Abdurrahman bin Hathib] bahwa ia pernah berumrah bersama [Umar bin Al Khattab] dalam sebuah rombongan kendaraan yang di dalamnya terdapat Amru bin Al 'Ash. Umar berhenti untuk beristirahat di sebuah jalan yang dekat dengan telaga. Dia mengalami mimpi basah. Ketika hampir subuh, dia bersama rombongan tidak mendapatkan air. Dia terus berjalan hingga mendapatkan air, lalu dia mencuci bekas mimpi basah yang terlihat sampai hilang. Amru bin Al 'Ash berkata; "Kamu telah pergi sepagi ini, padahal kami masih memiliki persediaan baju. Tanggalkanlah bajumu untuk kami cuci." Umar bin Al Khattab berkata; "Alangkah mengherankan kamu ini wahai Amru bin Al 'Ash. Kalau engkau membawa banyak baju, apa orang lain juga sepertimu? Demi Allah, jika aku melakukannya, itu adalah sunnah. Tapi cukup bagiku mencuci yang kelihatan dan memerciki apa yang tidak kelihatan." | malik:104 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdullah bin Dinar] dia berkata; "Aku pernah melihat [Abdullah bin Umar] buang air kecil dengan berdiri." | malik:130 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di masjid, dan orang-orang mengikutinya dari belakang. Pada malam berikutnya, beliau shalat lagi dan semakin banyak yang mengikutinya. Sehingga pada malam ketiga atau keempat, orang-orang berkumpul (di masjid) sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak kunjung keluar. Pada pagi harinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya tahu apa yang kalian lakukan, tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian, melainkan saya takut hal itu menjadi wajib bagi kalian." Hal itu terjadi pada bulan Ramadlan." | malik:229 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [As-Sa`ib bin Yazid] dari [Abdul Muthallib bin Abu Wada'ah As-Sahmi] dari [Hafshah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah dengan duduk sama sekali, hingga setahun sebelum beliau meninggal. Beliau shalat sunnah dengan duduk dan membaca surat dengan tartil hingga menjadi sangat lama, lebih lama dari biasanya." | malik:285 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari ['Amru bin Yahya Al Mazini] dari [Abu Al Hubab Sa'id bin Yasar] dari [Abdullah bin Umar], bahwasanya ia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas keledai menghadap ke arah Khaibar". | malik:319 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat sunnah dluha sama sekali, namun saya menganjurkannya. Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkadang meninggalkan suatu amalan padahal beliau suka (melakukannya), karena khawatir jika orang-orang senantiasa mengerjakannya akan menjadi wajib bagi mereka." | malik:324 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abdullah bin Abbas] bahwa dia berkata; "Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu shalat dan orang-orang ikut bersamanya. Beliau berdiri dalam waktu yang panjang seperti panjangnya bacaan surat Al Baqarah." Ibnu Abbas berkata; "Kemudian beliau rukuk dengan rukuk yang panjang, lalu beliau bangkit dari rukuk. Beliau berdir bangun dengan berdiri yang panjang, namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian beliau rukuk dengan rukuk yang panjang, namun tidak sepanjang rukuk yang sebelumnya. Kemudian beliau bersujud, lalu berdiri lama namun tidak selama berdirinya yang pertama. Kemudian beliau rukuk dengan panjang namun tidak selama rukuk yang pertama. Beliau bangkit dari rukuk dan berdiri dengan panjang, namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian rukuk dengan rukuk yang panjang, namun tidak sepanjang rukuk yang sebelumnya. Setelah itu sujud dan berlalu pergi (selesai) . Sementara matahari sudah mulai nampak, beliau kemudian bersabda: "Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda Kebesaran Allah. Terjadinya gerhana pada keduanya bukan karena kematian atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat itu, maka berdzikirlah kepada Allah" Mereka bertanya; "Wahai Rasulullah! kami melihat anda menjulurkan tangan kepada sesuatu di tempat anda berdiri. Lalu kami melihat anda mundur ke belakang." Beliau menjawab: "Saya telah melihat surga. Lalu saya meraih buah dari surga, sekiranya aku mengambilnya, niscaya kalian akan memakannya selama dunia masih ada. Saya juga melihat neraka, saya tidak pernah melihat pemandangan seperti itu. Dan saya lihat paling banyak penghuninya adalah para wanita." Mereka bertanya; "Kenapa wahai Rasulullah! " beliau menjawab: "Karena keingkaran mereka." Mereka bertanya: "Apakah karena mereka ingkar terhadap Allah?" beliau menjawab; "Mereka ingkar terhadap suami dan ingkar terhadap kebaikan. Jika kamu berbuat kepadanya dalam waktu yang lama, lalu mereka melihat sesuatu darimu, dia berkata; 'Saya tidak pernah melihat kebaikanmu sedikitpun'." | malik:399 |
Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Ali bin Yahya Az Zuraqi] dari [Bapaknya] dari [Rifa'ah bin Rafi'] bahwa dia berkata, "Suatu hari kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari rukuk dan membaca; SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, ada seseorang di belakangnya yang membaca; RABBANAA WALAKAL HAMDU, HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (Rabb kami, bagi-Mu pujian yang banyak dan baik serta diberkati di dalamnya) . Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau bertanya: "Siapakah yang mengucapkan tadi?" Seorang laki-laki menjawab: "Aku, wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat tiga puluh lebih Malaikat yang bersaing untuk lebih dahulu menulisnya." | malik:442 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] berkata, "Sama sekali aku tidak pernah melihat [bapakku] kecuali di depan jenazah." Hisyam berkata lagi, "Bapakku tiba di Baqi' dan duduk, hingga orang-orang melewatinya." | malik:472 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Said] bahwa [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Aku bermimpi ada tiga rembulan jatuh di kamarku. Lantas aku menceritakan mimpiku pada Abu Bakar Ash Shiddiq." Abu Bakar lalu berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia dan dikuburkan di rumahnya, Abu Bakar berkata, 'Ini adalah salah satu dari bulan-bulan yang kau lihat, dan ini adalah yang terbaik dari ketiganya'." | malik:489 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar bin Abdurrahman, dari [Abu Bakar bin Abdurrahman] dari [beberapa sahabat Rasulullah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada orang-orang dalam perjalanannya saat Fathu Makkah untuk berbuka. Beliau bersabda: "Perkuatlah diri kalian untuk menghadapi musuh kalian." Sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa. Abu Bakar berkata, "Seseorang menceritakan kepadaku, "Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengguyur kepalanya dengan air dari sepatunya karena kehausan, atau karena kepanasan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya, "Wahai Rasulullah, ada orang-orang yang ikut berpuasa ketika anda berpuasa." Orang tersebut kemudian berkata lagi, "Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Kadid, beliau meminta kantung yang berisi air dan beliau minum, lalu orang-orang pun berbuka." | malik:577 |
telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Abu Nadlr] mantan budak 'Umar bin 'Ubaidullah, dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa terus menerus hingga kami berkata, beliau tidak pernah berbuka. Beliau juga pernah berbuka terus menerus hingga kami berkata, bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melengkapi puasanya satu bulan penuh kecuali bulan Ramadan. Dan aku tidak melihatnya banyak berpuasa dalam satu bulan kecuali pada bulan Sya'ban." | malik:601 |
Telah menceritakan kepadaku Ziyad dari Malik dari [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sa'id al Khudri] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai beri'tikaf pada sepuluh kedua pada bulan Ramadan. Beliau beri'tikaf pada tahun itu, hingga ketika tiba malam kedua puluh satu, yaitu hari di mana beliau keluar dari I'tikafnya setelah waktu subuh, beliau bersabda: 'Barangsiapa ingin melaksanakan I'tikaf bersamaku, hendaklah dia mengerjakannya pada sepuluh hari yang terakhir ini. Aku telah melihat dalam mimpiku, namun aku lupa. Aku mimpi pada waktu paginya aku bersujud pada air dan tanah. Carilah pada sepuluh hari yang terakhir, serta pada malam yang ganjil.' Abu Sa'id berkata; "Pada malam itu terjadi hujan, dan masjidnya berada pada bangsal, sehingga masjidnya bocor." Dia menambahkan; "Dengan kedua mataku, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi, sementara pada dahi dan hidungnya ada bekas tanah dan air. Itu terjadi pada pagi hari malam ke dua puluh satu." | malik:611 |
telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Bapaknya], bahwa Abdullah bin Abbas dan Al Mishwar bin Makhramah berbeda pendapat saat berada di Abwa'. [Abdullah bin Abbas] berkata, "Orang yang ihram itu boleh membasuh kepalanya." Sementara [Al Mishwar bin Makhramah] berkata, "Orang yang ihram itu tidak boleh membasuh kepalanya." Perawi berkata, "Abdullah bin Abbas mengutusku untuk menemui [Abu Ayyub Al Anshari] . Aku mendapatinya sedang mandi di antara dua pembatas serta ditutup dengan selembar kain. Aku lalu mengucapkan salam padanya. Dia bertanya; "Siapa itu?" Aku menjawab, "Aku adalah Abdullah bin Hunain yang diutus Abdullah bin Abbas kepadamu untuk menanyakan; bagaimanakah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membasuh kepala saat beliau ihram." Abu Ayyub kemudian meletakkan tangannya di atas pakaiannya, kemudian menggerak-gerakkannya hingga terlihat kepalanya. Kemudian ia berkata kepada orang yang akan mengguyurkan air padanya, 'Guyurkanlah! ' Orang itu pun mengguyurkan air ke kepalanya. Lalu Abu Ayyub menyela-nyela kepalanya dengan kedua tangannya, kemudian menggerakkannya dari depan ke belakang. Setelah itu berkata, "Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." | malik:620 |
telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari ['Ubaid bin juraij] ia berkata kepada [Abdullah bin 'Umar], "Wahai Abu Abdurrahman, aku telah melihatmu melakukan empat hal yang tidak pernah aku lihat dari para sahabatmu." Ibnu Umar bertanya; "Apakah itu, wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij menjawab; "Aku lihat engkau tidak menyentuh rukun-rukun yang ada kecuali dua rukun Yamani saja. Aku melihatmu memakai sandal yang terbuat dari kulit yang tidak ada bulunya. Aku melihatmu mencelup dengan air yang berwarna kuning. Aku juga melihat, jika kamu di Makkah, orang-orang berihram setelah melihat hilal sedangkan kamu tidak melakukannya sampai pada hari tarwiyah." Abdullah bin 'Umar menjawab; "Mengenai rukun, aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyentuhnya kecuali dua rukun Yamani tersebut. Sedangkan sandal yang terbuat dari kulit yang tidak ada bulunya, karena aku telah melihat Rasulullah Abu Mu'awiyah memakai sandal yang tidak ada bulunya dan beliau berwudlu dengan memakainya sehingga aku suka memakainya. Sedangkan wewangian yang berwarna kuning, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelupkan dengannya, sehingga aku suka mencelup dengannya. Masalah ihram, aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai berihram sehingga kendaraan beliau telah berjalan dengan baik." | malik:646 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Bapaknya] dari [Jabir bin Abdullah] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil dari Hajar Aswad dan kembali berakhir di Hajar Aswad sebanyak tiga kali putaran." Malik berkata; "Perbuatan itulah yang selalu dilakukan oleh ulama negeri kami." | malik:713 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] berkata, " [Umar bin al Khatthab] pernah berkata tatkala sedang melakukan thawaf di ka'bah -saat berada di Hajar Aswad-, 'Kamu hanyalah sebuah batu, kalau bukan karena saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, maka saya tidak akan menciummu.' Kemudian dia menciumnya." | malik:720 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Az Zubair Al Maki] berkata, "Saya melihat Ka'bah kosong setelah shalat shubuh dan setelah shalat ashar. Tidak ada seorang pun yang melaksanakan thawaf di sekelilingnya." | malik:724 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dari [Al Qasim bin Muhammad] Bahwasanya ia mendengarnya berkata, "Seorang wanita menemui Abdullah bin Abbas dan berkata; "Saya telah bernadzar untuk menyembelih anakku." [Ibnu Abbas] lalu berkata; "Jangan kamu sembelih anakmu, dan bayarlah denda atas sumpahmu." Kemudian orang tua yang berada di sisi Ibnu Abbas berkata, "Bagaimana bisa dia harus membayar kafarah? ' Ibnu Abbas menjawab; "Allah Ta'ala berfirman: '(Dan orang-orang yang melakukan zhihar di antara kalian terhadap isteri-isteri mereka) ' (Qs. Al Mujadilah: 3) kemudian Allah menetapkan kafarah padanya sebagaimana yang kamu ketahui." | malik:901 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] bahwa Abu Nahsyal bin Al Aswad berkata kepada [Al Qasim bin Muhammad], "Saya melihat pakaian budak wanitaku tersingkap, lalu aku mendudukinya layaknya seorang suami menduduki isterinya (posisi senggama) . Lantas ia berkata, "Saya sedang haid! " Aku lalu berdiri dan tidak mendekatinya setelah itu, maka apakah aku boleh memberikan budak tersebut kepada anakku supaya menyetubuhinya?" Tetapi Al Qasim melarangnya. | malik:990 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ibrahim bin Abu 'Ablah] dari [Abdul Malik bin Marwan] bahwa dia pernah memberi hadiah kepada sahabatnya seorang budak wanita. Kemudian dia bertanya tentang perihal budak wanita tersebut, sahabatnya lalu berkata, "Aku punya keinginan untuk memberikan budak tersebut kepada anakku hingga dia dapat melakukan ini dan itu." Abdul Malik berkata; "Sungguh [Marwan] lebih wara' (menjaga diri) darimu, dia pernah memberikan budak perempuan kepada anaknya seraya berkata; "Kamu jangan mendekati budak wanita itu, karena aku pernah melihat betisnya tersingkap." | malik:991 |
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Malik dari [Zaid bin Aslam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengganti agamanya (murtad), maka penggallah lehernya." Waallahu A'lam, menurut yang kami ketahui bahwa makna sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa mengganti agamanya, penggallah lehernya" yaitu orang yang keluar dari agama Islam dan masuk ke dalam agama selainnya, seperti zindiq dan yang semisalnya. Jika mereka menampakkan diri mereka, maka mereka boleh dibunuh dan tidak perlu untuk diminta taubat. Karena taubatnya tidak diakui, dan mereka mungkin dapat menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keIslamannya. Jadi menurut kami, orang-orang seperti itu tidak perlu diberi kesempatan bertaubat, dan ucapannya tidak diterima. Adapun orang yang keluar dari Islam dan masuk ke dalam agama lain kemudian menampakkannya, maka hendaklah ia diminta untuk bertaubat, jika tidak bertaubat maka dibunuh. Kemudian, jika suatu kaum dalam keadaan seperti itu, maka menurutku mereka diajak masuk Islam, jika mereka tidak menerima maka diperangi. Dan bukan maksud hadits tersebut adalah berpindahnya seorang Yahudi ke dalam agama Nasrani atau seorang Nasrani ke dalam agama Yahudi. Atau, bukan dari agama lain ke agama lain. Kecuali Islam, sebab maksud dari hadits tersebut adalah orang yang keluar dari agama Islam dan masuk ke dalam agama lain, lalu menampakkannya." Waallahu A'lam. | malik:1219 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] Ummul Mukminin, ia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal diserang panas." Aisyah berkata; "Lalu aku menemui keduanya. Aku berkata; 'Wahai ayahku, bagaimana kabarmu? Wahai Bilal bagaimana kabarmu? '" dia menambahkan; "Jika Abu Bakar diserang demam, dia selalu berkata; 'Setiap jiwa bangun di pagi hari pada keluarganya, padahal kematian lebih dekat dari tali sandalnya.' Adapun Bilal jika sembuh dari demamnya, dia mengangkat suaranya dan berkata; 'Duhai, seandainya ada yang mendengarkan syairku, akankah aku tinggal malam ini di suatu lembah dan di sekelilingku pohon idkhir dan pohon jalil. Dan akankah aku mendatangi suatu hari, air Majinnah ataukah nampak bagiku Syamah dan Thafil." Aisyah berkata; "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau. Beliau lalu berdoa: "Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada Madinah sebagaimana kecintaan kami kepada Makkah, atau lebihkan cinta kami padanya. Berkahilah kami dalam Sha' kami dan mud kami, dan pindahkanlah demamnya menuju Juhfah, " Malik berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Amir bin Fuhairah berkata; "Saya telah melihat kematian sebelum merasakannya, sesungguhnya kematian seorang pengecut adalah dari atasnya." | malik:1385 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Muhammad bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] ia mendengar [Bapaknya] berkata; "Abu Sahl bin Hunaif mandi di sungai, lalu ia melepaskan jubah yang dikenakannya, sementar 'Amir bin Rabi'ah melihatnya." As'ad bin Sahl berkata; "Sahl adalah seorang pemuda yang putih dan bagus kulitnya. Amir bin Rabi'ah berkata kepadanya; "Aku tidak pernah melihat kulit yang sebagus ini, bahkan kulit seorang gadis sekalipun." Kemudian Sahl terserang demam, dan penyakit tersebut bertambah parah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian didatangi dan dikabarkan kepada beliau 'Sesungguhnya Sahl sakit, ia tidak bisa datang bersama anda, Wahai Rasulullah! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menemuinya, kemudian Sahl mengabarkan tentang apa yang telah dilakukan Amir terhadapnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Kenapa salah seorang dari kalian hendak membunuh saudaranya? Tidaklah (sebaiknya) engkau mendo'akan agar diberkati. Sesungguhnya penyakit 'ain itu benar adanya. Berwudlulah kamu untuknya! ' Amir lantas berwudlu untuk Sahl. Setelah itu Sahl dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dengan keadaan sehat." | malik:1471 |
Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] berkata; "Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif mandi lalu ia berkata; 'Tidak pernah kulihat seperti (yang kulihat) hari ini, bahkan kulit seorang gadis dalam pingitannya sekalipun.' Kemudian Sahl terkapar di atas tanah, maka dibawalah ia ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian kepada Rasulullah dikatakan, "Wahai Rasulullah, apakah anda mengetahui sesuatu yang menimpa Sahl bin Hunaif? Demi Allah, ia tidak dapat mengangkat kepalanya." Beliau bertanya: 'Apakah kalian menduga ada seseorang yang melakukan hal itu kepadanya? ' Mereka menjawab, "Kami menuduh bahwa yang melakukannya adalah Amir bin Rabi'ah." Abu Umamah bin Sahl berkata; "Kemudian beliau memanggil Amir dan memarahinya. Beliau bertanya: "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian membunuh saudaranya. Tidakkah kalian mendoakannya agar dia diberkati? Bersihkanlah dirimu segera untuknya! ' Lalu Amir mencuci wajah dan kedua tangannya sampai sikunya, kedua lutut dan ujung-ujung kakinya, lalu apa yang ada di dalam sarungnya dalam sebuah bejana. Kemudian air sisa mandinya tersebut disiramkan ke tubuh Sahl. Maka setelah itu, Sahl pun berangkat bersama orang-orang dalam keadaan sehat." | malik:1472 |
Telah menceritakan kepadaku Malik dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuk ke arah timur dan bersabda: 'Sesungguhnya fitnah itu dari sana, sesungguhnya fitnah itu dari sana, dari tempat munculnya tanduk setan'." | malik:1544 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Umarah] -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bertanyalah kepadaku'. Namun mereka takut dan segan untuk bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadlan.' Dia berkata, 'Kamu benar.' Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki telanjang, tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " kemudian beliau membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) " (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut bangun (mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Panggillah dia menghadapku! ' Maka dia dicari, namun mereka tidak mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak bertanya'." | muslim:11 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'ad] dari [Uqail] dari [az-Zuhri] dia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, dan Abu Bakar diangkat sebagai khalifah setelahnya, serta orang-orang kafir dari kalangan Arab melakukan kekufuran, maka [Umar bin al-Khaththab] berkata kepada Abu Bakar, 'Bagaimana mungkin kamu akan memerangi manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka barangsiapa yang mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya diserahkan kepada Allah.' Maka [Abu Bakar] berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah (tuntuan) hak terhadap harta. Demi Allah, kalau mereka menghalangiku karena keengganan mereka sedangkan mereka pernah membayarnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tetap akan memerangi mereka karena keengganan mereka.' Maka [Umar bin al-Khaththab] berkata, 'Demi Allah tidaklah dia melainkan bahwa aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk memerangi (mereka) lalu aku mengetahui bahwa ia adalah kebenaran'." | muslim:29 |
Telah meriwayatkan [Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir al-Mishri] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Ibnu al-Had] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka." Seorang wanita yang pintar di antara mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang paling banyak menjadi penghuni Neraka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: "Kalian banyak mengutuk dan mengingkari (pemberian nikmat dari) suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu." Wanita itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Maksud kekurangan akal ialah persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan akal. Begitu juga kaum wanita tidak mengerjakan shalat pada malam-malam yang dilaluinya kemudian berbuka pada bulan Ramadlan (karena haid). Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama." Dan telah menceritakan tentangnya kepada kami [Abu ath-Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Bakar bin Mudlar] dari [Ibnu al-Had] dengan sanad ini semisalnya." Dan telah menceritakan kepadaku [al-Hasan bin Ali al-Hulwani] dan [Abu Bakar bin Ishaq] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Iyadl bin Abdullah] dari [Abu Sa'id al-Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami [Ismail] -yaitu Ibnu Ja'far- dari [Amru bin Abu Amru] dari [al-Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits yang semisal dengan hadits Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | muslim:114 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mua'wiyah] dan [Waki']. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Zaid bin Wahab] dari [Hudzaifah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan kepada kami dua hadits, aku telah mengetahui salah satu darinya, dan aku masih menunggu Hadits yang kedua. Beliau menceritakan kepada kami bahwa Amanah ditempatkan pada pangkal hati seorang lelaki. Setelah al-Qur'an diturunkan, mereka mulai mempelajari dari al-Qur'an dan mereka mulai mengetahui dari Sunnah. Lalu beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah dengan bersabda: "Seorang lelaki sedang tidur lalu amanah diambil dari hatinya sehingga nampaklah bekasnya. Kemudian dia tidur lagi lalu diambil pula amanah dari hatinya sehingga bekasnya bengkak seperti melepuh karena terkena bara yang jatuh ke kaki. Bekas tersebut terus membengkak, sedangkan tidak ada apa-apa di dalamnya, " lalu beliau mengambil batu kecil lalu menjatuhkannya ke kaki beliau. Orang-orang kembali meneruskan perdagangan masing-masing. Hampir tidak ada seorang pun yang menunaikan amanah, lantas dikatakan, 'Di kalangan Bani Fulan ada seorang lelaki yang sangat amanah. Sehingga dikatakan untuk laki-laki tersebut, 'Alangkah tabahnya! Alangkah cerdasnya! Alangkah pintarnya! ' Sedangkan di hatinya tidak ada iman walaupun sebesar biji sawi. Benar-benar telah datang kepadaku suatu zaman, dan aku tidak peduli kepada siapa di antara kalian yang mana aku berjual beli dengannya. Jika dia orang Islam maka agamanya akan mencegahnya mengkhianatiku. Seandainya dia seorang Nashrani atau Yahudi maka pemimpinnya akan mencegahnya dari mengkhianatiku. Adapun hari ini, aku hanya berjual beli dengan si Fulan dan si Fulan." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dan [Waki']. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] semuanya dari [al-A'masy] dengan sanad ini semisalnya." | muslim:206 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-laki bani Syanu'ah, dan aku melihat Isa bin Maryam Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang telah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, Urwah bin Mas'ud. Dan aku melihat Ibrahim Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dahyah." Dalam riwayat Ibnu Rumh, "Dahyah bin Khalifah." | muslim:244 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq al-Musayyabi] telah menceritakan kepada kami [Anas] -yaitu Ibnu Iyadl- dari [Musa] -yaitu Ibnu Uqbah- dari [Nafi'] dia berkata, " [Abdullah bin Umar] berkata, "Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tetang al-Masih ad-Dajjal di hadapan orang banyak, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya al-Masih ad-Dajjal buta sebelah mata kanan, seakan-akan matanya adalah anggur yang sudah masak." Perawi berkata, "Lalu Rasulullah bersabda: "Aku bermimpi pada suatu malam di sisi Ka'bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo matang sebagaimana seorang laki-laki sawo matang yang paling ganteng yang pernah kalian lihat, rambut ikalnya mengepak di antara bahunya, rambutnya terurai, dan kepalanya meneteskan air, dia meletakkan kedua tangannya pada bahu dua orang laki-laki. Dia berthawaf di Baitullah di antara keduanya, maka aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih bin Maryam. Dan aku melihat di belakangnya seorang laki-laki keriting buta sebelah kanan mirip orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada pundak dua orang laki-laki. Dia thawaf di Baitullah, maka aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih ad-Dajjal'." | muslim:247 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Hanzhalah] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat di sisi Ka'bah seorang laki-laki sawo matang, rambut terurai dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada dua orang laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau meneteskan air, maka aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam atau al-Masih bin Maryam -Kami tidak mengetahui yang mana perkataan beliau itu-." Beliau bersabda lagi: 'Dan aku melihat di belakangnya seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah kanan mirip orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan. Lalu aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih ad-Dajjal'." | muslim:248 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Yazid bin Ibrahim] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Abu Dzar] dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Apakah kamu melihat Rabbmu? ' Beliau menjawab, 'Hanya cahaya, bagaimana mungkin aku bisa melihatNya. | muslim:261 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [bapakku]. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin asy-Sya'ir] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] keduanya dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dia berkata, "Aku berkata kepada [Abu Dzar], 'Kalau seandainya aku melihat Rasulullah, niscaya aku menanyakan itu kepadanya.' Abu Dzar berkata, 'Tentang apa yang akan kamu tanyakan? ' Aku menjawab, 'Aku akan bertanya, 'Apakah tuan melihat Rabbmu? ' Abu Dzar berkata, 'Aku telah menanyakan itu, beliau menjawab: 'Aku hanya melihat cahaya'." | muslim:262 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali] keduanya meriwayatkan dari [Jarir], [Utsman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang terakhir keluar darinya dan dia menjadi penduduk surga yang terakhir kali masuk surga, yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, 'Pergilah, dan masuklah surga. Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berfirman kepadanya, 'Masuklah surga.' Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa ia telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berkata kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah ke surga, karena kamu mendapatkan seperti dunia dan sepuluh kali lipat semisalnya, -atau kamu mendapatkan sepuluh kali lipat semisal dunia-.' Dia berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olokku atau sedangkan Engkau adalah Raja'." Perawi berkata, "Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat." Perawi melanjutkan: "Dan dikatakan bahwa dia adalah penduduk surga yang paling rendah kedudukannya." | muslim:272 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dan lafzhnya milik Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang paling akhir keluar dari nereka, yaitu seorang laki-laki yang keluar darinya dengan cara merangkak. Lalu dikatakan kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah surga." Beliau bersabda lagi, "Lalu dia pergi, lalu masuk surga, hingga mendapatkan manusia telah mengambil tempat-tempatnya. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Apakah kamu ingat zaman yang mana dahulu kamu pernah di dalamnya? ' Dia menjawab, 'Ya.' Lalu dikatakan kepadanya, 'Berangan-anganlah! ' Maka dia berangan-angan. Lalu dikatakanlah kepadanya, 'Kamu mendapatkan sesuatu yang kamu khayalkan dan sepuluh kali lipat dunia.' Beliau berkata, 'Lalu dia berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olokku, sedangkan Engkau adalah Raja.' Perawi berkata, 'Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum hingga gigi gerahamnya terlihat'." | muslim:273 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ahmad bin 'Abdahadl-Dlabbi] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -yaitu ad-Darawardi- dari [Zaid bin Aslam] dari [Humran] budak Utsman, dia berkata, "Saya membawakan [Utsman bin Affan] air wudlu, lalu dia berwudlu, kemudian berkata, 'Sesungguhnya manusia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beberapa hadits yang mana aku tidak mengetahui hakikatnya, hanya saja aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti wudluku ini, kemudian beliau berkata, 'Barangsiapa berwudlu demikian niscaya dia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Sedangkan shalat dan berjalannya dia ke masjid adalah sebagai sunnah." Dan dalam suatu riwayat Ibnu Abdah, "Aku mendatangi Utsman, lalu dia berwudlu." | muslim:336 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id al-Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dia berkata, telah menceritakan kepadaku [Makhramah bin Bukari] dari [bapaknya] dari [Humran] mantan budak Utsman, dia berkata, "Suatu hari [Utsman bin Affan] berwudlu dengan wudlu yang bagus kemudian dia berkata, 'Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, lalu membaguskan wudlunya, kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa berwudlu demikian, kemudian keluar pergi ke masjid, tidak ada yang membangkitkannya kecuali shalat itu niscaya akan diampuni dosanya yang masih ada'." | muslim:340 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Jawwas al-Hanafi Abu Ashim] telah menceritakan kepada kami [Abu al-Ahwash] dari [Syabib bin Gharqadah] dari [Abdullah bin Syihab al-Khaulani] dia berkata, "Aku mengunjungi [Aisyah], lalu aku bermimpi dan mengeluarkan mani pada bajuku, lalu aku mencelupkannya pada air, saat budak Aisyah melihat tindakanku hingga ia pun mengabarkannya kepada Aisyah. Aisyah kemudian mengutusnya kembali untuk menemuiku seranya berkata, 'Apa yang mendorongmu untuk mencelupkan kedua bajumu? ' Abdullah berkata, "Aku lalu menjawab, 'Aku telah bermimpi basah sebagaimana orang yang tidur bermimpi.' Aisyah bertanya, 'Apakah kamu telah melihat sesuatu padanya? ' Aku menjawab, 'Tidak.' Aisyah berkata, 'Kalau kamu melihat sesuatu yang telah kamu cuci (mani), maka sungguh aku mengeriknya (mani) yangtelah kering dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kukuku." | muslim:437 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] --lewat jalur periwayatan lain-- Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yazid bin Abi Habib] dari [Ja'far] dari ['Irak] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwasanya dia berkata, " Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah." Lalu Aisyah berkata lagi, "Saya melihat baskom besarnya penuh dengan darah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, "Tetap tahanlah dirimu selama kadar haidmu menahanmu, kemudian mandilah dan shalatlah." | muslim:504 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin al-Harits] dari [Ibnu Syihab] dari [Ja'far bin Amru bin Umayyah adh-Dhamri] dari [bapaknya] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memotong sebagian pundak kambing, lalu beliau makan sebagiannya, lalu shalat diserukan, maka beliau berdiri dan membuang pisau, dan shalat tanpa berwudhu. [Ibnu Syihab] berkata, dan telah menceritakan kepadaku [Ali bin Abdullah bin Abbas] dari [bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan hal tersebut. | muslim:534 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ali bin Hujr] sedangkan lafazh tersebut milik Abu Bakar, Ibnu Hujr berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [al-Mukhtar bin Fulful] dari [Anas] dia berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu hari, ketika beliau telah menyelesaikan shalat, maka beliau menghadap kami dengan wajahnya seraya bersabda, 'Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahului aku dengan rukuk, sujud, berdiri, dan berpaling dari shalat. Karena aku melihat kalian dari arah depanku dan belakangku.' Kemudian beliau bersabda, 'Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di TanganNya, kalau kalian melihat sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa, dan banyak menangis.' Mereka bertanya, 'Apa yang kamu lihat wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Aku melihat surga dan neraka'." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Ibnu Fudhail] semuanya meriwayatkan dari [al-Mukhtar] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, dan tidak ada dalam hadits Jarir, "Jangalah kalian mendahuluiku dalam berpaling." | muslim:646 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata, "Sungguh aku melihat para lelaki mengikat sarung mereka pada leher mereka seperti anak-anak kecil karena sempitnya sarung di belakang Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka seseorang berkata, 'Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian hingga kaum lelaki mengangkat kepala'." | muslim:665 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Ismail bin Abi Khalid] dari [Qais] dari [Abu Mas'ud al-Anshari] dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, 'Aku mengundurkan diri dari shalat shubuh karena (tindakan) fulan berupa memanjang-manjangkan shalat dalam mengimami kami.' Tidaklah aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam marah dalam suatu nasihat satu kali pun daripada kemarahannya pada waktu itu, seraya beliau bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang membuat lari orang lain. Siapapun di antara kalian mengimami manusia, maka hendaklah dia meringkasnya, karena di belakangnya ada orang yang sudah tua, lemah, dan orang yang memiliki hajat'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dan [Waki'] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] semuanya meriwayatkan dari [Ismail] dalam isnad ini semisal hadits Husyaim. | muslim:713 |
Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata, "Sesungguhnya aku tidak memendekkan untuk shalat mengimami kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami." Perawi berkata, "Anas melakukan sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya. Dia apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia lurus berdiri hingga seseorang berkata, 'Dia telah lupa (dalam keadaan shalat).' Dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud, maka dia diam (sebentar) hingga seseorang mengatakan, 'Dia telah lupa (dalam keadaan shalat) '." | muslim:726 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Mufadhdhal] dari [al-A'masy] dari [Muslim bin Shubaih] dari [Masruq] dari [Aisyah ra] dia berkata, "Tidaklah aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sejak beliau diberi wahyu, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath' melakukan shalat, melainkan beliau berdoa atau mengucapkan di dalamnya, 'SUBHAANAKA ROBBII WABIHAMDIKA ALLOOHUMMAGH FIRLII Mahasuci Engkau wahai Rabbku dan dengan memujiMu, ya Allah, ampunilah aku'." | muslim:748 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abi Zaidah] telah menceritakan kepada kami ['Aun bin Abi Juhaifah] bahwa [bapaknya] melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam memakai jubah merah dari kulit, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudhu, lalu aku melihat orang-orang bersegera mendatangi air wudhu itu (berebutan). Maka barangsiapa mendapatkan sedikit darinya maka dia mengusap dengannya, dan barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka dia mengambil air tersebut dari basahan tangan temannya. Kemudian aku melihat Bilal mengeluarkan tombak, lalu menancapkannya. Dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memakai mantel merah yang lengannya dilipat, lalu beliau shalat mengimami orang-orang menghadap tombak tersebut dua rakaat. Dan aku melihat orang-orang dan hewan ternak berjalan di depan tombak." Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [al-Qasim bin Zakariya'] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] keduanya meriwayatkan dari ['Aun bin Abi Juhaifah] dari [Bapaknya] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Sufyan. Dan Umar bin Abi Zaidah menambahkan, "Sebagian mereka atas sebagian yang lain." Dan dalam Hadits Malik bin Mighwal, "Ketika beliau berada pada terik siang, maka Bilal keluar lalu melakukan adzan untuk shalat." | muslim:778 |
Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Makki], berkata [Yazid], telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, "Dahulu [Salamah] memilih shalat di sisi menara yang di sisi mushaf (Utsman), lalu aku katakan kepadanya, 'Wahai Abu Muslim, aku melihatmu memilih shalat di sisi menara ini.' Dia menjawab, 'Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memilih shalat di sisinya'." | muslim:788 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] bahwa [Umar bin Abi Salamah] telah mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Pernah kulihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan berbalut dengannya di rumah Ummu Salamah dalam keadaan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pundaknya." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Waki'] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dengan isnad ini, hanya saja dia mengatakan, "Mutawasysyih (berbalut) bukan musytamil (berbalut)." | muslim:802 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Umar bin Abi Salamah] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Ummu Salamah dengan mengenakan baju yang antara ujungnya disilangkan." | muslim:803 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Isa bin Hammad] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Umar bin Abi Salamah] dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara diselimuti lagi yang antara kedua ujungnya disilangkan." Isa bin Hammad menambahkan dalam riwayatnya, "Pada atas pundaknya." | muslim:804 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] dia berkata, "Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara dibalutkan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] semuanya dengan isnad ini, dan dalam hadits Ibnu Numair dia berkata, "Saya mengunjungi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." | muslim:805 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Utsman bin Abi Sulaiman] dan [Ibnu 'Ajlan] keduanya mendengar [Amir bin Abdullah bin az-Zubair] bercerita dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dari [Abu Qatadah al-Anshari] dia berkata, "Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya (maksudnya menggendongnya kembali)." | muslim:845 |
Telah menceritakan kepadaku [Abu ath-Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Makhramah bin Bukair] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id al-Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Makhramah] dari [Bapaknya] dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dia berkata, Saya mendengar [Abu Qatadah al-Anshari] berkata, "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang, sedangkan Umamah binti Abu al-'Ash berada di atas pundaknya. Apabila beliau sujud, maka beliau meletakkannya." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar al-Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] semuanya meriwayatkan dari [Sa'id al-Maqburi] dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dia mendengar [Abu Qatadah] berkata, "Ketika kami di masjid duduk-duduk, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengunjungi kami, " sebagaimana hadits mereka, hanya saja dia tidak menyebutkan bahwa dia mengimami orang-orang dalam shalat tersebut. | muslim:846 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya meriwayatkan dari [Abdul Aziz] berkata [Yahya], telah mengabarkan kepada kami [Abdul Aziz bin Abi Hazim] dari [Bapaknya] "Bahwa sejumlah orang datang kepada [Sahl bin Sa'd] karena mereka bertengkar mengenai mimbar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terbuat dari kayu apakah mimbar itu? Sahal menjawab, 'Demi Allah, aku tahu betul dari kayu apa mimbar itu dibuat, siapa yang membuatnya, bahkan aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam duduk di situ pada hari pertama mimbar itu selesai dibuat.' Kata Abu Hazim, 'Hai Abu Abbas (Sahl)! Ceritakanlah kepada kami! ' Lalu Sahal bercerita, 'Pada suatu hari Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menyuruh (untuk memanggil) seorang perempuan -Abu Hazim berkata, 'Beliau menyebutkan namanya pada waktu itu'.- lalu beliau bersabda kepadanya, 'Suruhlah anakmu yang tukang kayu itu membuatkan sebuah mimbar kayu untuk tempatku berpidato kepada orang-orang'. Maka dia membuat tiga tingkat ini. Kemudian Rasulullah memerintahkan supaya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbuat dari kayu hutan. Aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat di atas mimbar itu. Lalu beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari rukuk, lalu turun sambil mundur sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga selesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang lalu bersabda, 'Wahai sekalian manusia, aku melalukan ini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian belajar cara shalatku'." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul Qari al-Qurasyi] telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim] bahwa beberapa laki-laki datang kepada [Sahl bin Sa'd] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] serta [Ibnu Abi Umar] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Hazim] dia berkata, "Mereka mendatangi [Sahl bin Sa'ad], lalu mereka menanyakan kepadanya, 'Terbuat dari apa mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' lalu mereka membawakan hadits tersebut semisal hadits Ibnu Abi Hazim." | muslim:847 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibn Basyar], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Atha` bin Abu Maimunah] dari [Abu Rafi'] katanya; "Aku pernah [Abu Hurairah] sujud (tilawah) pada ayat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT, lalu aku berkata; "Kenapa anda sujud pada ayat itu?" Jawabnya; "Aku pernah melihat sahabat akrabku, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sujud pada ayat tersebut, oleh karena itu aku akan selalu sujud pada ayat tersebut hingga aku meninggal." [Syu'bah] mengatakan; "Apakah itu perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?, Abu Hurairah menjawab: "Benar." | muslim:908 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] dan [Tsabit] dan [Humaid] dari [Anas] bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan) sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan ALHAMDU LILLAHI HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, lagi berbarakah)." Seusai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?" Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi pertanyaannya; "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah baginya." Lantas seorang sahabat berujar; "Aku tadi dating, sementara napasku masih ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu (maksudnya pendek dan ringkas)." Beliau bersabda: "Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu." | muslim:942 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim] katanya; aku mendengar [Anas] mengtaakan; "Belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian murkanya karena kehilangan pasukannya, sebagaimana kemurkaan beliau ketika kehilangan tujuh puluh sahabatnya yang terbantai pada peristiwa Bi'ru Ma'unah, ketujuh puluh sahabat tersebut digelari Qurra` (para Ahlul Qur'an), oleh karena itu selama sebulan penuh beliau mendoakan kecelakaan kepada kaum yang telah membunuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Hafs] dan [Ibnu Fudlail] (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami [Ibn Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Marwan] semuanya dari ['Ashim] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadis seperti ini, dan satu sama lain saling menambah." | muslim:1090 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] katanya; "Aku pernah menyetorkan hapalan di hadapan [Malik] dari ['Amru bin Yahya Al Mazini] dari [Said bin Yasar] dari [Ibnu Umar], katanya; "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah shalat diatas keledai dan menghadap ke Khaibar." | muslim:1132 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah bin Said] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan ['Amru An Naqid], semuanya dari [Ibnu 'Uyainah]. ['Amru] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ayahnya], bahwa aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamk antara Maghrib dan Isya' jika dalam perjalanannya. | muslim:1141 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] katanya; telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] bahwa [Ayahnya] mengatakan; "Aku pernah melihat apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyegerakan perjalanannya, beliau akan mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau menjamak antara shalat tersebut dengan shalat isya'." | muslim:1142 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bukair bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Al Aswad] dari [Abdullah] katanya; "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada setan untuk menggangu shalatnya, bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari sebelah kanannya, dan tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi dari sebelah kirinya." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dan [Isa bin Yunus] (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khasyram] telah mengabarkan kepada kami [Isa], semuanya dari [Al A'masy] dengan sanad seperti ini. | muslim:1156 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Said] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [As Sudi], katanya; "Aku pernah bertanya kepada [Anas]; "Bagaimana seharusnya aku melakukan ketika beranjak pergi dari shalat, aku beranjak ke sebelah kanan ataukah kiri?" dia menjawab; "Kebanyakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beranjak dari sebelah kanannya." | muslim:1157 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], katanya; aku pernah menyetorkan hapalan kepada [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], katanya; "Sama sekali belum pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat sunnah dhuha, namun aku melakukan shalat sunnah dhuha. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan amalan yang sebenarnya beliau suka melakukannya, karena beliau khawatir jangan-jangan para sahabat menirunya sehingga amalan itu diwajibkan." | muslim:1174 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Hafs] dari [Ibnu Juraij] dari ['Atha`] dari [Ubaid bin Umair] dari ['Aisyah] katanya; "Aku belum pernah melihat shalat sunnah yang lebih disegerakan untuk dikerjakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam daripada dua rakaat sebelum fajar." | muslim:1192 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], katanya, Pernah aku menyetorkan hapalan kepada [Malik] dari [Ibn Syihab] dari [Saib bin YAzid] dari [Muththalib bin Abi Wada'ah Assahmi] dari [Hafsah], katanya, belum pernha kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat sunnahnya beliau lakukan dengan duduk, hingga setahun sebelum wafatnya, beliau lakukan shalat sunnahnya dengan duduk, beliau baca sebuah surat dan beliau baca dengan tartil, hingga melebihi panjang daripada yang pernah beliau baca dengan panjang. Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Tahir] dan [Harmalah], kata keduanya, Telah mengabarkan kepada kami [Ibn Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] --Lewat jalur periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abd bin humaid], kata keduanya, Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar], kesemuanya dari [Azzuhri] dengan isnad ini semisalnya hanya keduanya katakan, setahun atau dua tahun sebelum kewafatannya. | muslim:1212 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khasyram] telah mengabarkan kepada kami [Isa yaitu Ibnu Yunus], dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah] dari [Sa'd bin Hisyam Al Anshari] dari ['Aisyah] katanya; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu aktivitas, maka beliau berusaha melanggengkannya (menjadikan abadi, rutin), jika beliau ketiduran malam hari atau sakit, maka beliau melaksanakan shalat dua belas raka'at di siang harinya." 'Aisyah melanjutkan; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam hingga pagi hari, dan beliau juga tidak pernah berpuasa sebulan penuh secara turut berturut selain bulan Ramadhan." | muslim:1235 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, saya mendengar [Uqbah bin Huraits] ia berkata, saya mendengar [Ibnu Umar] menceritakan bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Jika kamu telah merasa bahwa waktu Shubuh akan segera masuk, maka shalat witirlah dengan satu raka'at." Kemudian ditanyakanlah kepada Ibnu Umar, "Apa artinya dua-dua?" Ibnu Umar menjawab, "Yaitu, kamu mengucapkan salam setiap dua raka'at." | muslim:1252 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata, saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwasanya; Pada suatu malam (di bulan Ramadlan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di Masjid, lalu diikuti oleh beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah pagi, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian." | muslim:1270 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] -Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] ia berkata, saya mendengar [Abdullah bin Mughaffal], ia berkata; Pada hari Fathu Makkah, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya membaca surat Al Fath. Ibnu Mughaffal pun membacanya dan mengulangi bacaannya kembali. Kemudian Mu'awiyah berkata, "Sekiranya bukan karena (akan berkumpulnya) manusia, niscaya saya melakukan seperti yang telah disebutkan oleh Ibnu Mughaffal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah menceritakannya kepada kami [Yahya bin Habib Al Haritsi] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Harits] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Khalid bin Harits, ia berkata; "Di atas kendaraannya yang berjalan, sementara beliau membaca surat Al Fath." | muslim:1324 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya dari [Al A'la] - [Ibnul Mutsanna] berkata- telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la] ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Amru bin Sa'id] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu`ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDLILLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata, "Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku." Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah (pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena mereka adalah kaumnya Dlimad." | muslim:1436 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hushain] dari [Umarah bin Ru`aibah] bahwa suatu ketika ia melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua tangannya di atas mimbar, maka ia pun berkata; Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan tangannya seperti ini -ia pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya-. Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Hushain bin Abdurrahman] ia berkata; Saya melihat Bisyra bin Marwan pada hari Jum'at mengangkat kedua tangannya, maka [Umarah bin Ru`aibah] pun berkata. Kemudian ia pun menyebutkan hadits semisal. | muslim:1443 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Dawud bin Qais] dari [Iyadl bin Abdullah bin Sa'd] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika keluar pada hari 'iedul Fitri dan 'iedul Adlha, beliau selalu memulainya dengan shalat. Dan jika beliau telah selesai mengerjakan shalat dan menutupnya dengan salam, beliau segera berdiri menghadap ke arah para jama'ah yang sedang duduk di tempat mereka shalat. Apabila beliau memiliki suatu keperluan seperti ingin mengutus sebuah pasukan beliau mengumumkannya kepada para jama'ah, atau beliau memiliki keperluan lain beliau menyuruh mereka agar mengerjakannya. Dan beliau selalu bersabda: "Bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian!." Dan orang yang paling banyak bersedekah adalah dari kalangan kaum wanita. Kemudian setelah itu beliau baru meninggalkan lapangan. Hal ini masih terus berlangsung sampai pada masa Marwan bin Al Hakam. Aku keluar dengan menggandeng Marwan hingga sampai di lapangan. Namun ternyata Katsir bin Ash Shalt telah membangun mimbar yang terbuat dari tanah dan batu bata. Dan tiba-tiba Marwan menarik tanganku seakan-akan ia menyuruhku naik ke mimbar dan memulainya dengan khutbah terlebih dahulu, dan akupun menyuruhnya untuk memulainya dengan shalat terlebih dahulu. Ketika aku melihat kejadian itu, aku berkata kepadanya, "Mulailah dengan shalat!" Namun ia menjawab, "Tidak wahai Abu Sa'id, sesuatu yang kau ketahui itu telah ditinggalkan." Aku menjawab, "Sekali-kali tidak, demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, setahuku kalian tidak akan mendatangkan kebaikan sedikitpun (ia mengulangi hingga tiga kali)." Kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu. | muslim:1472 |
Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al `Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadanya dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwa pada hari-hari di Mina Abu Bakar masuk ke dalam rumahnya, sementara di tempatnya terdapat dua orang budak wanita yang sedang bernyanyi dan memukul rebana, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup diri dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar pun menghentikan keduanya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menyingkap kainnya dan bersabda: "Biarkanlah keduanya, wahai Abu Bakar. Karena hari-hari ini adalah hari raya." Aisyah berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kainnya, sementara saya sedang melihat kepada orang-orang Habasyah yang sedang bermain. Saya adalah seorang anak wanita, karena itu berilah kesempatan kepada para anak wanita untuk bermain." | muslim:1480 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Zubair] ia berkata, [Aisyah] berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menutupiku dengan kainnya agar aku dapat melihat permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar aku lebih leluasa melihat), sampai saya sendiri yang berhenti (setelah bosan) melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada anak-anak wanita untuk bermain." | muslim:1481 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] dari [Syu'bah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya saat berdo'a hingga terlihat putih ketiaknya." | muslim:1490 |
Dan Telah meceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr] -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Syarik bin Abu Namir] dari [Anas bin Malik] bahwasanya; Ada seorang laki-laki yang masuk Masjid pada hari Jum'at dari pintu yang menghadap Darul Qadla`, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri sedang menyampaikan khutbah. Kemudian laki-laki itu segera menghadap ke arah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan pun telah terputus. Karena itu, berdo'alah kepada Allah agar menurunkan hujan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdo'a: "ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA, ALLAHUMMA AGHITSNAA (Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami). Anas berkata, "Tidak, demi Allah, kami tidak melihat mendung maupun gumpalan awan sedikitpun di langit, juga tidak ada di antara kami ataupun di antara celah meski satu rumah maupun tempat tinggal." Ia berkata, "Maka datanglah dari arah belakangnya segumpalan awan yang menyerupai sebuah perisai. Setelah memenuhi langit, awan tersebut menyebar lalu turunlah hujan." Ia berkata, "Tidak, demi Allah kami tidak dapat melihat matahari kala itu." Ia berkata, "Kemudian ada seorang laki-laki yang masuk melalui pintu tersebut pada hari Jum'at selanjutnya, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbah, maka ia menghampiri beliau dengan berdiri dan mengatakan, "Wahai Rasulullah, harta benda kami telah lenyap dan jalan-jalan pun sudah buntu, maka berdo'alah kepada Allah supaya Dia menetapkannya bagi kami." Ia mengatakan, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya lalu berdo'a, "Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan." Maka kami segera berdiri dan keluar berjalan di bawah sinar matahari." Syarik berkata; Lalu aku pun bertanya kepada Anas bin Malik, "Apakah laki-laki itu adalah laki-laki yang pertama?" Ia menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah meceritakan kepada kami [Dawud bin Rusyaidin] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Orang-orang tertimpa musim paceklik pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan khutbah kepada orang banyak di atas mimbar pada hari Jum'at, tiba-tiba berdirilah seorang Arab pegunungan dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta telah binasa dan sanak keluarga kami pun kelaparan." Ia pun menuturkan hadits yang semakna dengan hadits di atas. Dan di dalamnya ia menyebutkan do'a: "ALLAHUMMA HAWAALAINAA WALAA 'ALAINAA (Ya Allah, hujanilah sekitar kami dan jangan kepada kami)." Dan tidaklah beliau memberi isyarat dengan tangannya, kecuali terlihat (gumpalan awan), hingga aku melihat kota Madinah bagaikan lobang. Dan lembah Qanath mengalirkan airnya selama satu bulan, dan tidaklah seseorang datang dari seberang, kecuali dengan membawa berita terjadinya hujan yang lebat. Dan telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la bin Hammad] dan [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, kemudian orang-orang datang kepada beliau dengan berteriak seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, hujan tak lagi turun, pepohonan telah memerah dan hewan ternak pun telah binasa." Ia pun menuturkan hadits. Dan di dalamnya -dari riwayatnya Abdul A'la- tercantum; "Kemudian (awan itu pun) menyebar dari Madinah, hingga hujan pun turun membasahi sekelilingnya, sementara di kota Madinah tak turun hujan setetes pun. Sesudah itu, aku melihat Madinah, ternyata kota Madinah saat itu benar-benar seperti mahkota (lantaran hujan telah merata membasahinya)." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] semisalnya. Dan ia menambahkan; "Maka Allah menyatukan gumpalan-gumpalan awan itu, lalu kami tinggal di situ sejenak hingga aku melihat laki-laki itu tak sanggup lagi menahan keinginannya untuk segera mendatangi keluarganya." Dan Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah menceritakan kepadaku [Usamah] bahwa [Hafsh bin Ubaidullah bin Anas bin Malik] telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar [Anas bin Malik] berkata; "Ada seorang A'rabi (Arab pegunungan) datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at saat beliau berada di atas mimbar." Ia pun menuturkan hadits itu, dan ia menambahkan; "Maka aku pun melihat awan yang saling memisah bagaikan air saat dituangkan." | muslim:1493 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] -yang lafazhnya hampir sama- ia berkata, telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] dari [Atha`] dari [Jabir] ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim bin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka orang-orang pun mengatakan, "Terjadinya gerhana matahari adalah karena kematiannya Ibrahim." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menunaikan shalat (gerhana) bersama para sahabat sebanyak enam raka'at dengan empat kali sujud. Mula-mula beliau bertakbir, dan membaca ayat dan memanjangkan bacaannya itu. Kemudian beliau ruku' lama, lamanya kira-kira selama beliau berdiri itu. Kemudian beliau mengangkat kepala dari ruku' (I'tidal), lalu beliau membaca ayat, namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian beliau ruku', lamanya kira-kira seperti lamanya beliau berdiri. Kemudian I'tidal, lalu membaca ayat, tetapi panjangnya tidak sepanjang yang kedua. Kemudian beliau ruku', seperti lamanya beliau berdiri. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari ruku' kemudian langsung turun untuk sujud, dan beliau sujud dua kali. Kemudian beliau berdiri, dan sesudah itu ruku' pula tiga kali; dan bacaannya setiap raka'at yang dahulu lebih panjang daripada yang setelahnya. Begitu pula lama ruku' hampir sama dengan lamanya sujud. Kemudian beliau mundur, maka mundur pula seluruh shaf di belakang beliau hingga sampai dekat shafnya kaum wanita. Kemudian beliau maju, dan maju pula seluruh jama'ah mengikuti beliau, hingga sampai ke tempatnya semula. Sesudah itu, shalat gerhana selesai, dan matahari telah terang kembali. Di dalam khutbahnya antara lain beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat (bukti) di antara sekian banyak bukti kebesaran Allah. Dan gerhana pada keduanya itu terjadi bukan karena kematian seseorang. Karena itu, apabila kalian melihat gerhana, maka shalatlah, hingga ia terang kembali. Segala yang dijanjikan Allah telah diperlihatkan kepadaku dalam shalatku yang sebentar ini. Diperlihatkannya kepadaku neraka; yaitu ketika kalian melihat aku mundur, karena aku takut terkena jilatannya. Sehingga tampak olehku seorang pemilik tongkat (yang ujungnya bengkok) sedang menyeret ususnya di neraka, karena ia (dahulu) pernah mencuri harta jama'ah haji dengan tongkatya tersebut. Jika ada orang bertanya kepadanya, kenapa kamu mencuri? Ia menjawab, aku tak sengaja karena menyangkut pada tombakku. Tetapi jika orang lengah, dia mencuri lagi. Kulihat juga di dalam neraka ada seorang wanita pemilik kucing. Dia mengikat kucing itu namun tidak diberinya makan, dan tidak pula dilepaskannya agar kucing tersebut bisa mencari makannya sendiri seperti rumput-rumput kering, hingga akhirnya kucing itu mati kelaparan. Kemudian diperlihatkan pula kepadaku surga; yaitu ketika kalian melihatku maju, sehingga meski aku berdiri di tempatku ini aku ulurkan tanganku untuk memetik buah-buahannya, supaya kamu semua dapat melihatnya. Tapi ternyata aku tak dapat melakukannya. Tidak ada sesuatupun yang dijanjikan Allah, melainkan kulihat nyata di dalam shalatku ini." | muslim:1508 |
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat dan para sahabat pun ikut menyertainya. Kemudian beliau berdiri sangat lama kira-kira selama pembacaan surat Al Baqarah, lalu beliau ruku' dengan ruku' yang sangat lama. Kemudian beliau bangkit (dari ruku') dan berdiri dengan sangat lama namun tidak selama berdirinya yang pertama, lalu beliau ruku' lama sekali, namun tidak selama ruku'nya yang pertama, kemudian beliau sujud. setelah itu, beliau berdiri kembali dan berdirinya sangat lama, namun tidak selama berdirinya yang pertama. Lalu beliau ruku' dengan ruku' yang lama pula, namun tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau bangkit dan berdiri sangat lama, namun tidak sebagaimana berdirinya yang pertama, lalu beliau ruku' sangat lama, tetapi tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau sujud, hingga kemudian beliau beranjak (setelah usai menunaikan shalat) sementara matahari telah terang kembali. Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun kelahirannya. Jika kalian melihatnya, maka berdzikirlah kepada Allah." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda berdiri ini, dan kami juga melihat Anda menahan kedua tangan." Maka beliau pun menjelaskan: "Sesungguhnya saya telah melihat surga, lalu saya mendapati satu tandan, sekiranya saya mengambilnya, niscaya kalian akan makan darinya selama dunia ini ada. Kemudian saya juga melihat neraka, maka saya belum pernah melihat pemandangan yang dahsyat seperti hari ini, dan saya melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." Para sahabat bertanya, "Apakah penyebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Lantaran kekufuran mereka." kemudian ditanyakan lagi kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" beliau menjawab: "Yaitu kufur (tidak menerima) kelebihan suami, dan mengkufuri kebaikannya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, lalu ia mendapati satu keburukan darimu, niscaya ia akan mengatakan, 'Saya tidak pernah mendapati satu kebaikan pun darimu.'" Dan telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Ishaq] yakni Ibnu Isa, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dalam isnad ini semisalnya. Hanya saja ia menyebutkan; "Kemudian kami melihat Anda menahan diri sejenak." | muslim:1512 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Al Jurairi] dari [Abul Ala`] dari [Al Ahnaf bin Qais] ia berkata; Ketika aku berada di Madinah dan berada dalam sekelompok orang Quraisy, tiba-tiba datanglah [seorang laki-laki] yang berpakaian dari bahan yang kasar, kulit serta wajahnya juga kasar. Kemudian laki-laki itu berdiri seraya berkata, "Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang menumpuk harta (tidak membayar zakat), bahwa mereka akan disiksa dengan batu yang dipanaskan di dalam neraka jahannam. Lalu diletakkan di atas dada salah seorang dari mereka hingga batu itu keluar dari pundak mereka. Kemudian batu itu diletakkan di tengah-tengah kedua pundaknya hingga keluar dari dadanya dengan mendidih." (Mendengar hal itu) orang-orang pun menundukkan kepala. Dan aku tidak melihat seorang pun dari mereka kembali memandangnya. Kemudian laki-laki itu berbalik, lalu kuikuti sampai ia duduk di rombongannya. Maka kukatakan padanya, "Tidaklah aku melihat mereka, melainkan benci terhadap apa yang telah Anda katakan." Ia berkata, "Sesungguhnya orang-orang itu tidak memahami sedikitpun. Sesungguhnya kekasihku Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggilku, lalu aku pun menjawab panggilannya. Kemudian beliau bertanya: 'Apakah kamu melihat bukit gunung Uhud? ' Lalu aku melihat matahari yang menyinariku, dan aku menyangka bahwa beliau akan mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku jawab, "Ya, aku lihat." Maka beliau bersabda: 'Tidaklah membahagiakanku jika aku memiliki emas sebesar bukit itu, bahkan aku akan menginfakkannya seluruhnya, kecuali tiga Dinar.' Namun mereka itu mengumpulkan harta benda dunia dan mereka tidak berakal sedikitpun." Aku bertanya, "Kenapa Anda dan saudara perempuan Anda dari Quraisy tidak mendatangi dan meminta kepada mereka?" Ia menjawab, "Tidak, dan demi Rabb-mu, aku tidak akan meminta dunia pada mereka dan tidak pula akan meminta fatwa pada mereka hingga aku berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya." | muslim:1656 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [Jarir] ia berkata; Pada suatu pagi, ketika kami berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang segerombongan orang tanpa sepatu, dan berpaiakan selembar kain yang diselimutkan ke badan mereka sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka, mungkin seluruhnya berasal dari suku Mudlar. Ketika melihat mereka, wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terharu lantaran kemiskinan mereka. Beliau masuk ke rumahnya dan keluar lagi. Maka disuruhnya Bilal adzan dan iqamah, sesudah itu beliau shalat. Sesudah shalat, beliau berpidato. Beliau membacakan firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri…, " hingga akhir ayat, "Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian." kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah..., " Mendengar khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu, serta merta seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu sha' kurma sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Meskipun hanya dengan setengah biji kurma." Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat. Demikianlah, akhirnya orang-orang lain pun mengikuti pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berubah menjadi bersinar bagaikan emas. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Aun bin Abu Juhaifah] ia berkata, saya mendengar [Al Mundziri bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata; Suatu hari, kami berada di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni sebagaimana hadits Ibnu Ja'far. Dan di dalam hadits Ibnu Mu'adz terdapat tambahan, yakni; Kemudian beliau shalat Zhuhur dan kemudian berkhutbah." Telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] dan [Abu Kami] dan [Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Al Mundziri bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata; Kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu datanglah suatu rombongan yang tak beralas kaki. Ia pun menyebutkan hadits, dan didalamnya; Kemudian beliau shalat Zhuhur lalu naik mimbar kecil, memuji Allah dan menyanjung-Nya dan kemudian bersabda: "Amma Ba'du, sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menurunkan di dalam kitab-Nya; 'Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian.." Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Musa bin Abdullah bin Yazid] dan [Abu Dluha] dari [Abdurrahman bin Hilal Al Absi] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata; Sekelompok orang Arab pegunungan mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengenakan sehelai kain Shuf (wool), dan beliau melihat keadaan mereka yang memprihatinkan, bahwa mereka benar-benar membutuhkan bantuan. Ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits mereka. | muslim:1691 |
Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] yakni Al 'Aqadi, Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Nafi'] dari [Al Hasan bin Muslim] dari [Thawus] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat perumpamaan: "Perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang menafkahkan hartanya bagaikan dua orang yang memakai baju besi, tetapi baju besi itu telah menghimpit kedua tangannya dan buah dadanya hingga tulang selangkanya. Adapun baju besi yang dipakai oleh orang yang bersedekah, setiap kali ia bersedekah maka baju besinya akan melonggar, hingga akhirnya menutupi seluruh badan hingga jari-jari kakinya, bahkan dapat menghapus bekas jejak kakinya. Sedangkan jubah besi yang dipakai oleh orang yang bakhil, maka setiap kali ia menolak untuk menafkahkan hartanya, niscaya baju besi itu akan menyempit sehingga menempel ketat di kulitnya." Abu Hurairah berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan memberi isyarat menggunakan jari-jemarinya di dalam kantong bajunyunya: "Sekiranya kalian melihatnya ia berusaha untuk meluaskannya, namun perisai itu tetap saja tidak dapat melonggar." | muslim:1696 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah] -salah seorang dari keduanya menambahkan huruf demi huruf kepada yang lain- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Hisyam bin Zaid bin Anas] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Pada saat perang Hunain, suku Hawazin, Ghathafan dan lainnya menghadapi kaum muslimin dengan mengajak anak cucu dan membawa hewan ternak mereka (sebagai perbekalan). Sedangkan di pihak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada sepuluh ribu pasukan beserta para Thulaqa` (orang-orang yang baru memeluk agama Islam saat Fathu Makkah). Mereka kemudian meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga beliau berdiri sendirian. Anas berkata; Kemudian pada waktu itu, beliau berseru dua kali tanpa diselingi dengan kata-kata lain, beliau menoleh ke kanan dan berseru: "Wahai kaum Anshar!" mereka menjawab, "Labbaik, ya Rasulullah, jangan khawatir kami bersama Tuan." Kemudian beliau menoleh ke kiri dan berseru: "Wahai kaum Anshar?" mereka menjawab: "Labbaik ya Rasulullah! Jangan khawatir kami bersama Tuan." Anas berkata; Saat itu beliau sedang menaiki kuda putih, lalu turun dan bersabda: "Aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya." Akhirnya orang-orang musyrik pun menyerah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapat harta rampasan yang banyak sekali, kemudian beliau berikan kepada kaum muhajirin dan para Thaulaqa` tanpa memberikan sedikit pun kepada kaum Anshar. Maka kaum Anshar pun berkata, "Pada saat genting kami dipanggil, sedangkan hasil rampasan perang diberikan kepada selain kami." Kemudian ucapan itu terdengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun mengumpulkan mereka di suatu kemah dan bertanya: "Wahai kaum Anshar benarkah perkataan kalian yang sampai kepadaku itu?" Mereka terdiam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai kaum Anshar! Tidakkah kalian rela, Orang-orang pulang membawa harta benda sedangkan kalian pulang membawa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang akan bergaul bersama kalian sampai ke rumah-rumah kalian?" mereka menjawab, "Tentu ya Rasulullah, kami rela." Anas berkata; Kemudian beliau bersabda: "Seandainya orang-orang itu menempuh suatu lembah, kemudian kaum Anshar menempuh jalan setapak, pasti akau akan ikuti jalannya kaum Anshar." Hisyam berkata; Saya bertanya, "Wahai Abu Hamzah, apakah Anda turut menyaksikan peristiwa itu?" Abu Hamzah menjawab, "Lalu, kemanakah gerangan aku menghilang." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] dan [Hamid bin Umar] dan [Muhammad bin Abdul A'la] Telah berkata [Ibnu Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [bapaknya] ia berkata, Telah menceritakan kepadaku [As Sumaith] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Kami menaklukkan kota Makkah, setelah itu kami memerangi Hunain, maka datanglah kaum musyirikin dengan barisan tersusun baik. Pasukan berkuda berbaris di depan, setelah itu para pasukan perang, dan di belakang mereka barisan para wanita baru kemudian kambing-kambing serta harta benda mereka. Sedangkan jumlah kami saat itu adalah banyak, bahkan mencapai enam ribu orang. Komando sayap kanan adalah Khalid bin Walid. Lalu pasukan berkuda kami melingkar di belakang punggung kami, dan tak lama kemudian pasukan kuda itu pun tersingkap dan orang-orang Arab pun kabur beserta orang-orang yang kami kenal. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru: "Wahai kamu Muhajirin..wahai kaum Muhajirin.." kemudian beliau berseru lagi: "Wahai kaum Anshar..wahai kaum Anshar." Anas berkata; Ini adalah hadits 'Immiyyah. Kami berkata, "Labbaik wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju. Demi Allah, tidaklah kami mendatangi mereka hingga Allah mengalahkan mereka. Dan akhirnya kami pun mengambil harta itu, lalu berangkat ke Tha`if dan mengepung mereka selama empat puluh malam lalu kembali ke Makkah dan singgah di sana. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi seratus ekor Unta kepada satu orang. -Kemudian ia menyebutkan sisa hadits sebagaimana haditsnya Qatadah dan Abu At Tayyah dan Hisyam bin Zaid.- | muslim:1756 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki' bin Jarrah] dari [Hajib bin Umar] dari [Al Hakam bin Al A'raj] ia berkata; Aku pernah mendatangi [Ibnu Abbas] ketika ia sedang berbantal dengan selendangnya di dekat Zamzam, lalu aku berkata padanya, "Beritahukanlah kepadaku tentang puasa 'Asyura`." Ia menjawab, "Jika kamu telah melihat Hilal (bulan sabit) pada bulan Muharram, maka hitunglah, lalu berpuasalah sejak subuh pada hari ke sembilan." Aku bertanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa seperti itu?" Ia menjawab, "Ya." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] dari [Mu'awiyah bin Amru] Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hakam bin Al A'raj] ia berkata; Saya bertanya kepada [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma yang sedang berbantal dengan selendangnya di sisi Zamzam mengenai puasa di hari 'Asyura`. Yakni serupa dengan hadits Hajib bin Umar. | muslim:1915 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata, saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Abu Nadlr] Maula Umar bin Ubaidullah, dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah] Ummul Mukminin, bahwa ia berkata; "Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadlan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban." | muslim:1956 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Mudlar] dari [Ibnul Hadi] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sa'id Al Khudri] radliallahu 'anhu, ia berkata; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadlan, dan ketika dua puluh hari dari bulan Ramadlan telah berlalu dan hari ke dua puluh satu akan segera masuk, beliau kembali ke tempat tinggalnya dan orang-orang yang ikut beri'tikaf bersamanya pun ikut pulang. Namun pada malam ke dua puluh satu Ramadlan, beliau kembali beri'tikaf dan menyuruh orang-orang agar ikut beri'tikaf bersamanya: "Barangsiapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, hendaklah ia bermalam di tempat I'tikafnya. Dan sesungguhnya, aku telah melihat (bahwa) malam ini (adalah malam lalaitul Qadar), namun aku dilupakan kembali. Karena itu, carilah (Lailatul Qadar itu) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Yakni pada setiap malam ganjil. Dan aku juga telah bermimpi sujud di tanah yang basah." Abu Sa'id berkata, "Hujan pun turun pada malam ke dua puluh satu hingga air hujan itu merambat ke tempat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku melihat ke tempat itu, ternyata beliau telah beranjak usai menunaikan shalat Shubuh, sementara di wajah beliau basah dengan tanah bercampur air." Dan Telah mennceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] yakni Ad Darawardi, dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Sa'id Al Khudri] radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; "Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadlan." Maka ia pun menyebutkan hadits yang semisalnya, hanya saja ia menyebutkan; "FALYUTSBIT FI MU'TAKAFIHI (Hendaklah ia menetap di tempat I'tikafnya)." Dan ia juga menyebutkan; "WA JABIINUHU MUMTALI`AN THIINAN WA MAA`AN (Dan pada keningnya terdapat tanah dan air)." | muslim:1993 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dan [Ishaq] -Ishaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad], dari ['Aisyah], ia berkata; "Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah)." | muslim:2010 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata, saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Ubaid bin Juraij] bahwa ia berkata kepada [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma, "Wahai Abu Abdurrahman, saya melihat Anda melakukan empat hal yang tidak pernah dilakukan oleh teman-temanmu." Abdullah bin Umar bertanya, "Apakah empat hal itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata, "Aku tidak melihat Anda menyentuh rukun-rukun di Ka'bah kecuali rukun (sudut) Yamani. Aku juga melihat Anda mengenakan terompah Sabtiyyah (terompah yang tidak berbulu). Dan aku melihat Anda menggunakan warna kuning. Kemudian ketika Anda berada di Makkah dan melihat orang-orang sudah berihram saat mereka melihat bulan sabit, tetapi Anda sendiri tidak berihram hingga tiba hari Tarwiyah." Abdullah bin Umar berkata; "Mengenai rukun-rukun di Ka'bah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyentuh rukun-rukun tersebut kecuali rukun Yamani. Tentang sandal jenis sabtiyyah, sebab aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai terompah yang tidak berbulu dan beliau berwudlu dengannya, sehingga aku pun senang memakainya. Mengenai warna kuning, karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggunakan warna tersebut, maka aku senang memakainya. Adapun tentang Ihram, karena aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram kecuali setelah kendaraannya melaju cepat (yakni ketika hari Arafah hampir tiba)." Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepadaku [Abu Shakhr] dari [Ibnu Qusaith] dari [Ubaid bin Juraij] ia berkata; Saya pernah menunaikan ibadah haji bersama [Abdullah bin Umar bin Al Khaththab] radliallahu 'anhuma kemudian antara haji dan umrah adalah sebanyak dua belas kali. Saya pun berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, sungguh, saya telah melihat empat hal dari Anda." Maka ia pun menyebutkan hadits itu dengan makna di atas, kecuali mengenai kisah Ihlal, sebab ia menyelisihi riwayatnya Al Maqburi, maka ia pun menyebutkan makna yang lain. | muslim:2035 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Salim bin Abdullah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abdullah bin Umar] radliallahu 'anhuma, berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kendaraannya di Dzulhulaifah, kemudian beliau memulai Ihram saat kendaraannya berdiri di situ. | muslim:2038 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, saya mendengar [Abu Jamrah Adl Dluba'i] berkata; Aku melakukan haji tamattu', lalu orang-orang pun melarangku untuk melakukannya. Maka aku menemui [Ibnu Abbas] dan menanyakan hal itu padanya. Lalu beliau memerintahkanku untuk tetap melakukannya. Kemudian aku pulang ke rumah dan tidur. Lalu aku bermimpi didatangi oleh seseorang dan berkata, "Umrah Mutaqabbalah (diterima) dan haji mabrur." Sesudah itu, akau menemui Ibnu Abbas dan mengabarkan kepadanya tentang apa yang kulihat dalam mimpiku, maka ia pun berkata; "ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) itulah sunnah Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." | muslim:2183 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] -Harmalah berkata- telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Salim bin Abdullah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abdullah bin Umar] berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau datang ke Makkah. Bila beliau hendak mencium Hajar Aswad, maka pertama kali datang beliau thawaf qudum, dari tujuh kali putaran, beliau berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran." | muslim:2212 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abdul Malik bin Sa'id bin Al Abjar] dari [Abu Thufail] ia berkata; Saya berkata kepada [Ibnu Abbas], "Aku bermimpi melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas berkata, "Jelaskanlah kepadaku." Aku pun menjelaskan, "Aku melihat beliau berada di atas kendaraannya, sementara di sekeliling beliau banyak sekali manusia." Ibnu Abbas pun berkata, "Benar, itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya mereka tidak pernah dipisahkan dari beliau dan tidak pula dibenci." | muslim:2219 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Zuhair bin Harb] dan [Ubaidullah bin Sa'id] semuanya dari [Yahya Al Qaththan] - [Ibnul Mutsanna] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata; "Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, semenjak kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merabanya, baik dalam keadaan sempit (kesulitan) maupun dalam keadaan lapang (longgar)." | muslim:2225 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] semuanya dari [Abu Khalid] - [Abu Bakr] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] ia berkata; Saya melihat [Ibnu Umar] mengusap Hajar Aswad dengan tangannya, lalu mencium tangannya, kemudian ia berkata, "Saya tidak pernah meninggalkannya semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." | muslim:2226 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dan [Amru] -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] bahwa [bapaknya] telah mengabarkan kepadanya, ia berkata; [Umar bin Khaththab] mencium Hajar Aswad. Kemudian Umar berkata, "Ketahuilah, demi Allah, aku tahu kamu hanyalah batu. Kalaulah aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." [Harun] menambahkan dalam riwayatnya, [Amru] berkata; dan telah menceritakan kepadaku seperti di atas, [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya, Aslam] | muslim:2228 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa [Umar] mencium Hajar Aswad, lalu ia berkata, "Aku benar-benar menciummu, dan aku juga tahu pasti bahwa kamu hanyalah batu, akan tetapi aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu." | muslim:2229 |
Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] dan [Al Muqaddami] dan [Abu Kamil] dan [Qutaibah bin Sa'id] semuanya dari [Hammad] - [Khalaf] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Sajis] ia berkata; Aku pernah melihat al-Ashla' alias [Umar bin Al Khathab] mencium Hajar Aswad dan ia pun berkata, "Demi Allah, aku benar-benar akan menciummu, meskipun aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak dapat memberi madlarat dan tidak pula dapat memberi manfaat. Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." Dan di dalam riwayat Al Muqaddami dan Abu Kamil tercantum; "Aku melihat Al Ushaili'." | muslim:2230 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Numair] semuanya dari [Abu Mu'awiyah] - [Yahya] berkata- telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abis bin Rabi'ah] ia berkata; Saya pernah melihat [Umar] mencium Hajar Aswad, dan setelah itu ia berkata, "Aku menciummu, dan aku tahu bahwa kamu hanyalah batu, sekiranya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." | muslim:2231 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] semuanya dari [Waki'] - [Abu Bakr] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ibrahim bin Abdul A'la] dari [Suwaid bin Ghafalah] ia berkata; Aku melihat [Umar] mencium Hajar dan berdiri sejenak seraya berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghormatimu." Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dengan isnad ini, ia berkata; "Akan tetapi aku telah melihat Abul Qasim bersikap hormat padamu." Dan ia tidak menyebutkan; "iltazamahu (berhenti sejenak di situ)." | muslim:2232 |
Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] Telah menceritakan kepada kami [Ma'ruf bin Kharrabudz] ia berkata, saya mendengar [Abu Thufail] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf di Baitullah dan beliau mengusap rukun (Yamani) dengan menggunakan tongkat, lalu beliau mencium tongkat tersebut." | muslim:2237 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] semuanya dari [Abu Mu'awiyah] - [Yahya] berkata- telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Umarah] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah] ia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat melainkan tepat pada waktunya, kecuali dua shalat, yaitu shalat Maghrib dan Isya`. Dan di hari itu, beliau shalat Shubuh sebelum waktunya." Dan Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] semuanya dari [Jarir] dari [Al A'masy] dengan isnad ini, dan ia menyebutkan; "Sebelum waktunya, yakni saat kegelapan malam masih melekat." | muslim:2270 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibarahim] dan [Ali bin Khasyram] semuanya dari [Isa bin Yunus] - [Ibnu Khasyram] berkata- telah mengabarkan kepada kami [Isa] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abu Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir] berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah dari atas kendaraan beliau pada hari Nahr (penyembelihan hewan kurban). Beliau bersabda: "Lakukanlah haji kalian, sebab aku tidak tahu, barangkali aku tidak berhaji lagi sesudah hajiku ini." | muslim:2286 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] dan [Abdu bin Humaid] - [Ibnu Hatim] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada kami [Abu Zubair] bahw ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah dengan kerikil seperti biji kacang." | muslim:2289 |
Dan Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] - [Abu Bakr] berkata- Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Isa bin Thalhah] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata; Seorang laki-laki datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, "Aku telah bercukur sebelum menyembelih hewan kurban?" beliau bersabda: "Sembelihlah sekarang, tidaklah mengapa." Kemudian yang lain bertanya lagi, "Aku telah menyembelih hewan kurban sebelum melontar jumrah?" beliau bersabda: "Sekarang melontarlah, tidak mengapa." Dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] dan [Abdu bin Humaid] dari [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dengan isnad ini; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas kendaraannya di Mina. Lalu seorang laki-laki mendatangi beliau. Yakni semakna dengan haditsnya Ibnu Uyainah. | muslim:2304 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] dari [bapaknya] ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Ka'bah beserta Usamah bin Zaid, Bilal dan Utsman bin Thalhah. Tidak ada orang lain yang masuk selain mereka, lalu mereka pun menutup pintunya. [Abdullah bin Umar] berkata; Lalu [Bilal] atau [Utsman] mengabarkan padaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dalam Ka'bah yakni di antara dua tiang Yamani. | muslim:2363 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata, saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Sekiranya aku melihat kijang dikembalikan di Madinah, niscaya aku tidak akan khawatir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Wilayah antara dua bukit berbatu-batu hitam dalah tanah haram." | muslim:2435 |
Dan Telah menceritakannya kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abdullah bin Dinar] bahwasanya; [Ibnu Umar] mendatangi Masjid Quba` pada setiap hari Sabtu. Dan ia berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya pada setiap hari Sabtu." | muslim:2483 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Umar] telah menceritakan kepadaku [Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani] bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya bahwa dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (dalam Fathu Makkah), beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya pernah mengizinkan kepada kalian nikah mut'ah terhadap wanita, dan sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai Hari Kiamat, oleh karena itu barangsiapa yang masih memiliki (wanita yang dimut'ah), maka ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil kembali apa yang telah kamu berikan padanya." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Abdul Aziz bin Umar] dengan isnad ini, dia berkata; saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di antara rukun (Ka'bah) dan pintu (Ka'bah) seraya bersabda seperti hadits Ibnu Numair. | muslim:2502 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Az Zahrani] dan [Abu Kamil Fudlail bin Husain] serta [Qutaibah bin Sa'id] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dia adalah Ibnu Zaid dari [Tsabit] dari [Anas] dan dalam riwayatnya Abu Kamil saya mendengar Anas berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan jamuan makan (walimah) terhadap para istrinya -Abu kamil berkata- terhadap para istri-istrinya, seperti jamuan yang beliau adakan waktu menikahi Zainab. Ketika itu beliau menyembelih kambing." | muslim:2568 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] dia berkata; Tidak ada seorang wanita yang lebih saya sukai sebagai contoh teladan selain Saudah binti Zam'ah, yaitu seorang yang berpikiran tajam. Dia (Aisyah) berkata; Tatkala Saudah sudah agak tua, dia memberikan hari gilirannya di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Aisyah, dia berkata; Wahai Rasulullah, hari giliranku saya berikan kepada Aisyah. Karena itu giliran Aisyah bersama beliau menjadi dua hari yaitu harinya dia dan harinya Saudah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Khalid]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Mujahid bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syarik] semuanya dari [Hisyam] dengan isnad ini, yaitu; Bahwa tatkala Saudah telah beranjak tua, dengan makna hadits Jarir, dan dalam hadits Syarik ditambahkan, dia (Aisyah) berkata; Dialah wanita yang pertama kali menikah setelahku. | muslim:2657 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Zakariya` bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdillah], dia berkata; Suatu ketika Abu Bakar pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memasuki rumah beliau dan dia mendapati beberapa orang sedang duduk di depan pintu rumah beliau dan tidak satu pun dari mereka yang diizinkan masuk. Dia berkata: Lalu Abu Bakar pun diizinkan masuk, maka dia pun masuk ke rumah beliau. Setelah itu Umar datang dan meminta izin, dan dia pun diizinkan masuk. Di dalam rumah Umar mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk, dan di sekeliling beliau nampak isteri-isteri beliau sedang terdiam dan bersedih. Ia berkata: Lalu Umar berkata; Sungguh saya akan mengucapkan satu perkataan yang dapat membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. Dia berkata: Wahai Rasulullah, jika engkau melihat anak perempuan Khorijah meminta nafkah (berlebihan) kepadaku niscaya akan saya hadapi dia dan saya pukul tengkuknya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa seraya berkata: Mereka semua ada di sekelilingku, seperti yang kau lihat mereka semua sedang meminta nafkah (lebih) dariku. Maka Abu Bakar pun segera berdiri menghampiri 'Aisyah dan memukulnya. Demikian juga dengan Umar, dia berdiri menghampiri Hafshah dan memukulnya. Lantas keduanya berkata: Mengapa kalian meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak dimilikinya? Lalu keduanya menjawab: Demi Allah, kami tidak akan meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak dimilikinya. Lalu beliau ber'uzlah dari mereka selama sebulan atau selama dua puluh sembilan hari. Kemudian turunlah ayat: "Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, -sampai Firman-Nya- Bagi orang-orang yang baik di antara kalian pahala yang besar". Dia berkata: Beliau memulainya dari 'Aisyah, beliau berkata kepadanya: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya saya hendak menawarkan suatu perkara kepadamu, dan saya harap kamu tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya hingga kamu meminta persetujuan dari kedua orang tuamu." Aisyah berkata: Apa itu wahai Rasulullah? Maka beliau pun membacakan ayat tersebut di atas kepadanya. Aisyah berkata: Apakah terhadap anda, saya mesti meminta persetujuan kepada orang tuaku?! Tidak, bahkan saya lebih memilih Allah, Rasul-Nya dan Hari Akhir, dan saya mohon kepada anda untuk tidak memberitahukan pernyataanku ini kepada isteri-isterimu yang lain. Beliau menjawab: "Tidaklah salah seorang di antara mereka meminta hal itu kepadaku kecuali saya pasti memberitahukan hal ini kepadanya. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mengutusku untuk memaksa orang atau menjerumuskannya, akan tetapi Dia mengutusku sebagai seorang pengajar dan orang memudahkan urusan". | muslim:2703 |
Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] bahwa [ayahnya] berkata; Saya telah melihat orang-orang pada zaman Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam dipukul, jika mereka membeli makanan secara taksiran kemudian mereka menjualnya di tempat itu juga, dan yang demikian itu seharusnya mereka membawanya terlebih dahulu." Ibnu Syihab mengatakan; Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin Umar bahwa ayahnya pernah membeli bahan makanan secara taksiran, kemudian dia membawanya kepada keluarganya." | muslim:2816 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Malik bin Mighwal] dari [Thalhah bin Musharif] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] bahwa dia pernah berseru, "Hari kamis, apakah hari kamis itu!?" kemudian dia meneteskan air mata hingga saya melihat di pipinya seakan-akan mengeluarkan butiran permata, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kesinilah dengan membawa tulang dan lembaran, saya akan menuliskan buat kalian suatu catatan yang kalian tidak akan tersesat sepeninggalku selamanya." Maka mereka berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang mengigau." | muslim:3090 |
Telah menceritakan kepadaku [Abu Rabi' Al Ataki] telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yaitu Ibnu Zaid- dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan dari [Qasim bin 'Ashim] dari [Zahdam Al Jarmi] -Ayyub berkata; dan aku lebih hafal dengan hadits Abu Qilabah- dia berkata, "Kami berada di sisi [Abu Musa], lalu dia menyuguhkan kepadaku hidangan yang terdapat daging ayam, selang beberapa saat, ada seorang laki-laki dari Bani Taimillah berkulit merah seperti seorang budak masuk ke rumah, maka dia memanggilnya, "Kesinilah." Dia pun menolaknya. Abu Musa memanggilnya lagi, "Kesinilah, sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memakannya." Laki-laki itu mejawab, "Sesungguhnya aku pernah melihat beliau memakan sesuatu, karena merasa jijik maka aku menjauhinya, setelah itu aku bersumpah untuk tidak memakannya lagi." Abu Musa menjawab, "Kemarilah, aku akan menceritakan kepadamu mengenai hal itu, sungguh aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta sekelompok orang dari Bani Asy'ariyah, untuk meminta kepada beliau kendaraan sebagai pengangkut perbekalan, lalu beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak dapat membawa perbekalan kalian, dan sungguh aku tidak memiliki sesuatupun untuk dapat mengangkut perbekalan kalian." Kami terdiam beberapa saat -sebagaimana yang dikehendaki Allah-, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi beberapa ekor unta, lalu beliau memanggil kami dan memerintahkan kepada kami supaya membawa lima ekor unta yang semuanya berwarna putih." Abu Musa melanjutkan, "Tatkala kami berangkat, sebagian kami saling berkata kepada sebagian lainnya, 'Sepertinya Allah tidak memberkahi kita, sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyalahi sumpahnya'." Lantas kami kembali menemui beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Kami tadi menemui anda dan meminta kepadamu supaya anda dapat membawa perbekalan kami, dan anda terlanjur bersumpah bahwa anda tidak dapat membantu membawakan perbekalan kami, namun beberapa saat anda dapat membantu membawa perbekalan kami, apakah anda lupa wahai Rasulullah?" beliau menjawab; "Demi Allah, sungguh-Insya Allah-, tidaklah aku bersumpah lalu melihat yang lebih baik dari itu (sumpah), kecuali aku akan mengambil yang lebih baik dan akan aku bayar kafarahnya. Oleh karena itu berangkatlah kalian, sesungguhnya yang menanggung kalian adalah Allah Azza Wa Jalla." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab At Tsaqafi] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan [Qasim At Tamimi] dari [Zahdam Al Jarmi] dia berkata; "Bahwa antara penduduk kampung ini yaitu dari Jarm dan Kaum Asy'ariyun masih ada ikatan kecintaan dan persaudaraan, dan saat itu kami berada di samping Abu Musa Al Asy'ari dan dia menyuguhkah kepadanya suatu hidangan yang terdapat daging ayam…" kemudian dia menyebutkan seperti riwayat di atas. Dan telah menceritakan kepadaku [Ali bin Hujr As Sa'di] dan [Ishaq bin Ibrahim] serta [Ibnu Numair] dari [Isma'il bin 'Ulayyah] dari [Ayyub] dari [Al Qasim At Tamimi] dari [Zahdam Al Jarmi]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam Al Jarmi]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan [Qasim] dari [Zahdam Al Jarmi] dia berkata; "Kami pernah berada di samping [Abu Musa] …" kemudian mereka menceritakan hadits-hadits yang semakna dengan hadits Hammad bin Zaid. Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farruh] telah menceritakan kepada kami [As Sha'q yaitu Ibnu Hazn] telah menceritakan kepada kami [Mathar Al Warraq] telah menceritakan kepada kami [Zahdam Al Jarmi] dia berkata; "Aku pernah menemui [Abu Musa], saat itu dia sedang memakan daging ayam …" kemudian dia melanjutkan hadits itu seperti hadits mereka, namun dia sedikit menambahkan; Beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak lupa." | muslim:3111 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Ma'rur bin Suwaid] dia berkata, "Aku pernah melihat [Abu Dzar] memakai pakaian serupa dengan sahayanya. Lalu aku bertanya perihal itu, dia mengatakan bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ia pernah mencela seorang laki-laki dengan cara mencela ibunya (laki-laki tersebut). Lalu laki-laki itu mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Sungguh, dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah! Sesungguhnya mereka adalah saudaramu dan paman-pamanmu yang dititipkan Allah di bawah pengurusanmu, karena barangsiapa memiliki saudara yang masih dalam pengurusanya, hendaklah dia diberi makan sebagaimana yang dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan pakaian. Dan janganlah kamu bebani mereka di luar batas kemampuan mereka, dan jika kamu membebani mereka, maka bantulah mereka dalam menyelesaikan tugasnya." | muslim:3140 |
Telah menceritakan kepadaku [Abu Kamil Fudlail bin Hushain Al Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata, "Aku melihat Ma'iz bin Malik ketika dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kelihatan olehku bahwa dia adalah orang yang pendek betisnya dan tidak memakai mantel, lalu dia mengaku sampai empat kali bahwa dirinya telah berzina. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Barangkali kamu hanya sekedar mencium." Namun dia memperkuat pengakuannya dengan diserati sumpah, bahwa dia memang telah berzina." Jabir melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya merajamnya. Setelah itu beliau berkhutbah: "Ketika kami akan berangkat perang di jalan Allah, ternyata salah seorang dari kalian ada yang tidak ikut serta, lalu dia mempunyai desahan seperti kambing jantan mendesah (saat kawin), lalu dia memberikan sedikit sesuatu (kepada wanita tersebut). Demi Allah, sekiranya aku diberikan kesempatan, niscaya aku akan memberikan hukuman kepadanya sebagai suatu pelajaran." | muslim:3203 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata; aku mendengar? [Al Barra] ditanya oleh seorang laki-laki dari Qais, "Apakah kalian pernah lari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu peperangan Hunain?" Al Barra menjawab, "(pasukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah lari dari peperangan, ketika itu Bani Hawazin memiliki sekelompok ahli pemanah. Dan ketika kami menyerang mereka, mereka lari kocar kacir sehingga kami berdesak-desakan untuk mengambil ghanimah, tidak lama setelah itu mereka mengadakan serangan balik dengan melempari anak panah kepada kami, sungguh saat itu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas bighal putihnya, sedangkan Abu Sufyan bin Harits memegang tali kekangnya. Beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, bukan seorang pendusta, aku adalah putra Abdul Mutthalib." Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Abu Bakar bin Khallad] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Al Barra] dia berkata, "Seorang laki-laki pernah bertanya kepadanya, "Wahai Abu 'Umarah…kemudian dia menyebutkan hadits tersebut, sedangkan hadits mereka lebih sempurna daripada haditnya dia." | muslim:3327 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al Ja'fi] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim] -yaitu Ibnu Sulaiman- dari [Zakaria] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun Al Audi] dari [Ibnu Mas'ud] dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dekat Ka'bah, Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang duduk-duduk, sementara ada bekas unta yang disembelih pada hari sebelumnya. Abu Jahal berkata, "Siapa di antara kalian yang sanggup mengambil perut unta sembelihan bani Fulan itu, lalu meletakkannya di bahu Muhammad apabila dia sujud." Dan orang yang paling jahat di antara mereka pergi mengambil isi perut unta tersebut, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, dia meletakkannya di bahu beliau." Ibnu Mas'ud berkata, "Setelah itu mereka tertawa terbahak-bahak, dan dorong-mendorong antara satu sama lain. Aku berdiri saja melihat peristiwa tersebut. Sekiranya aku anggup, tentu aku akan membuang isi perut unta tersebut dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus saja sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga ada orang yang lewat, lalu orang tersebut memberitahukannya kepada Fathimah -ketika itu dia masih gadis kecil-. Fatimah datang dan membuang isi perut unta itu dari punggung beliau, sesudah itu Fatimah menghampiri mereka dan memaki-makinya. Seusainya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat, beliau mengeraskan suaranya dan mendo'akan kejelekan terhadap mereka. Apabila beliau berdo'a, biasanya beliau mengulanginya sampai tiga kali, dan apabila beliau meminta, beliau juga mengucapkan tiga kali, kemudian beliau berucap: "Allahumma 'alaika bi Quraisy (Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy)." Beliau mengucapkannya tiga kali. Tatkala mereka mendengar suara beliau, mereka berhenti tertawa dan merasa khawatir dengan do'a beliau, kemudian beliau melanjutkan do'anya: "ALLAHUMMA 'ALAIKA BI ABI JAHAL BIN HISYAM, WA 'UTBAH BIN RABI'AH WA SYAIBAH BIN RABI'AH WA WALID BIN 'UQBAH WA 'UMAYYAH BIN KHALAF WA 'UQBAH BIN ABI MU'ITH." (Ya Allah, binasakanlah Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Walid bin 'Uqbah, 'Umayyah bin Khalaf dan 'Uqbah bin Abu Mu'ith)." -Ibnu Mas'ud menyebutkan yang ketujuh, namun perawi lupa namanya- Maka demi dzat yang telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kebenaran, sungguh aku telah melihat orang-orang yang namanya disebut oleh beliau, mereka mati tergeletak dalam perang Badar. Kemudian mereka diseret ke sumur Badar." Abu Ishaq berkata, "Al Walid bin 'Uqbah masih ada kekeliruan dalam hadits ini." | muslim:3349 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dan [Muhammad bin Rafi'] serta [Abd bin Humaid] sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi', [Ibnu Rafi'] berkata; telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] bahwa [Usamah bin Zaid] telah mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menaiki keledai yang berpelana dan di bawahnya ada kain selimut usang hasil produksi Fadakiyah. Sedangkan Usamah membonceng di belakang beliau. Ketika itu beliau pergi hendak menjenguk Sa'd bin Ubadah di perkampungan Bani Harits bin Khazraj sebelum terjadi perang Badar. (Di tengah perjalanan) beliau melewati suatu majlis yang terdiri dari orang-orang Muslim, orang-orang Musyrik penyembah berhala dan orang-orang Yahudi, dan di antara mereka terdapat Abdullah bin Ubay dan Abdullah bin Rawahah. Ketika melihat debu bekas derap langkah kami, maka Abdullah bin Ubay menutup hidungnya dengan kain cadar, sambil berkata, "Janganlah kalian taburkan debu kepada kami." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam kepada mereka, kemudian berhenti dan turun. Beliau mengajak mereka kepada Allah dengan membacakan ayat-ayat Al Qur'an kepada mereka, justru Abdullah bin Ubay berkata, "Heh...tidak adakah yang lebih baik daripada ini?" jika apa yang kamu katakan benar, maka kalian jangan mengganggu dalam majlis kami, pulanglah ke rumahmu, dan bacakanlah kepada orang yang datang kepadamu." Maka Abdullah bin Rawahah angkat bicara, "Datanglah ke Majlis kami, sesungguhnya kami menyukai hal itu." Usamah mengatakan, "Maka terjadilah perang mulut antara orang-orang Muslim, orang-orang Musyrik dan orang-orang Yahudi, hingga hampir terjadi perkelahian. Akan tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dapat menenangkan mereka, lalu beliau menaiki kendaraannya dan pergi ke rumah Sa'ad bin Ubadah. Kemudan beliau bersabda: "Hai Sa'd, tahukah kamu apa yang baru diucapkan oleh Abu Hubab? -maksudnya adalah Abdullah bin Ubay- dia telah mengatakan begini dan begini." Sa'd lalu berkata, "Ma'afkanlah dia wahai Rasulullah, demi Allah, sesungguhnya Allah telah memberi Anda apa yang telah diberi-Nya, sebelum kedatangan Anda, penduduk negeri ini telah sepakat hendak memakaikan mahkota dan melilitkan surban kepadanya. Tetapi Allah menggagalkannya dengan kebenaran yang diberikan-Nya kepada Anda. Karena itu, dia merasa iri terhadap anda. Itulah sebabnya dia banyak membuat ulah seperti yang anda saksikan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memaafkannya." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Hujjain] -yaitu Ibnu Al Mutsanna- telah menceritakan kepada kami [Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dengan isnad seperti ini, dengan sedikit tambahan, "Hal itu terjadi sebelum Abdullah masuk Islam." | muslim:3356 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin 'Amru] -yaitu Abu Ma'mar Al Minqari- telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -yaitu Ibnu Shuhaib- dari [Anas bin Malik] dia berkata, "Ketika perang Uhud berkecamuk, beberapa orang dari pasukan Islam lari meninggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Abu Thalhah adalah seorang pamanah yang terampil. Pada hari itu, dia sampai mematahkan dua atau tiga busur panah." Anas mengatakan, "Saat itu ada seseorang yang lewat di hadapan temannya dengan membawa panah, maka temanya berkata, "Berikanlah itu kepada Abu Thalhah!" Anas melanjutkan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sendiri berdiri tegak memperhatikan seluruh pasukan. Lalu Abu Thalhah berkata, "Wahai Nabi Allah, demi ayah dan ibuku sebagai tebusannya, aku memohon anda tidak berdiri tegak supaya tidak terkena panah musuh, biarlah leherku yang terkena asal bukan leher anda." Kata Anas selanjutnya, "Sungguh, aku melihat 'Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim, keduanya menyingsingkan pakainnya sehingga terlihat olehku gelang kakinya, keduanya membawa geribah di punggung mereka, kemudian dituangkannya di mulut kaum Muslimin. Sesudah itu mereka pergi lagi mengisi geribah mereka dan datang lagi untuk menuangkannya ke mulut anggota pasukan. Seusai pertempuran, pedang Abu Thalhah sampai terjatuh dua hingga tiga kali karena sangat mengantuknya." | muslim:3376 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Hatim] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] dari [Sufyan] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Ibnu Ka'b bin Malik] dari [Bapaknya] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjilati ketiga jarinya dari sisa makanan." Namun Ibnu Hatim tidak menyebutkan 'ketiga'. Dan Ibnu Syaibah berkata dalam meriwayatkannya; dari Abdurrahman bin Ka'ab dari Bapaknya. | muslim:3789 |
Telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'iri]; Telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak bin Makhlad] dari selembar kertas yang dia perlihatkan kepadaku, kemudian dia membacakannya kepadaku, dia berkata; Telah mengabarkannya kepada kami [Handzalah bin Abu Sufyan]; Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Mina] ia berkata; Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; "Tatkala penggalian parit pertahanan Khandaq sedang dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar. Karena itu aku kembali kepada isteriku, menanyakan kepadanya; 'Adakah engkau mempunyai makanan? Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang lapar.' Maka dikeluarkannya sebuah karung, di dalamnya terdapat satu sha' (segantang) gandum. Di samping itu kami mempunyai seekor kambing ternak. Maka aku sembelih kambing itu, sementara istriku menumbuk tepung. Ketika aku selesai menyembelih, ia pun telah selesai menumbuk. Lalu aku potong-potong kambing itu dan aku masukkan ke dalam kuali. Kemudian aku pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (mengundangnya datang untuk makan ke rumah). Sementara itu istriku berkata kepadaku; 'Engkau jangan memalukan aku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau.' Maka aku temui beliau seraya berbisik kepadanya; 'Ya, Rasulullah! Aku menyembelih seekor kambing ternak kepunyaan kami, dan isteriku telah menumbuk satu sha' (segantang) gandum yang kami miliki. Karena itu sudilah Anda datang makan bersama-sama dengan beberapa sahabat.' Maka berteriaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Hai orang-orang Khandaq! Jabir membuat hidangan untuk kamu semua. Marilah kita makan bersama-sama!" Sementara itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Jabir: "Jangan kamu turunkan kualimu dan jangan dimasak dulu adonan rotimu sebelum aku datang"' Lalu aku pulang. Tidak lama kemudian Rasulullah pun datang mendahului para sahabat. Ketika aku temui isteriku, dia menyesaliku, katanya; 'Bagaimana engkau! Bagaimana engkau! ' Jawabku; 'Aku telah lakukan apa yang engkau pesankan kepadaku.' Maka aku keluarkan adonan roti kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meludahi adonan itu untuk memberi keberkahan. Kemudian beliau menuju kuali (tempat memasak kambing), maka beliau pun memohonkan keberkahan untuknya. Sesudah itu beliau berkata kepada isteriku: "Panggillah tukang roti untuk membantumu memasak. Nanti isikan gulai ke mangkok langsung dari kuali dan sekali-kali jangan diturunkan kualimu itu." Kala itu para sahabat semuanya berjumlah seribu orang. Demi Allah, semuanya turut makan dan setelah itu mereka pergi. Tetapi kuali kami masih tetap penuh berisi seperti semula. Sedangkan adonan -sebagaimana kata Ad Dlahak- masih tersedia pula sebanyak semula. | muslim:3800 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair], demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] lafazh ini miliknya, telah menceritakan kepada kami [Bapakku], Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Sa'id], Telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dia berkata; "Abu Thalhah menyuruhku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengundang beliau makan ke rumahnya, dan Abu Thalhah telah menyediakan hidangan. Lalu aku pergi mengundang beliau. Aku dapati beliau sedang bersama orang banyak. Beliau menengok kepadaku sehingga aku malu karenanya. Lalu aku katakan; 'Abu Thalhah mengundang anda makan ke rumahnya, sudilah Anda berkenaan (memenuhinya)! ' Maka beliau berkata: 'Berdirilah semuanya! ' Kata Abu Thalhah; 'Ya, Rasulullah! Aku hanya menyediakan makanan untuk Anda seorang.' Lalu beliau menyentuh makanan yang tersedia itu dan mendoakan keberkahan bagi makanan tersebut. Kemudian beliau bersabda: 'Suruh masuk kawan-kawan itu sepuluh orang.' Kata beliau: 'Silahkan Makanlah! ' Dari sela-sela jari beliau keluar sesuatu (berupa makanan), maka makanlah mereka sampai kenyang, sesudah itu mereka keluar. Kata beliau: 'Suruh masuk sepuluh orang lagi.' Mereka makan pula sampai kenyang. Begitulah seterusnya secara bergantian mereka masuk sepuluh orang, sehingga tidak seorangpun yang ketinggalan, semuanya masuk dan makan sampai kenyang. Kemudian ternyata makanan masih tersisa sebanyak semula." Dan Telah menceritakan kepadaku [Said bin Yahya Al Umawi] Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Sa'id] dia berkata; Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata; Abu Thalhah mengutusku untuk mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam…dan seterusnya seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Numair, tapi dia berkata pada akhir hadisnya; 'Kemudian beliau mengambil sisa makanan dan mengumpulkannya lalu mendo'akan keberkahan untuknya hingga makanan tersebut kembali (banyak) seperti semula, kemudian beliau bersabda: 'Yang ini bukan untuk kalian.' Dan Telah menceritakan kepadaku [Amru An Naqid], Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Ar Raqi], Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abu Laila], dari [Anas bin Malik] dia berkata; 'Abu Thalhah menyuruh Ummu Sulaim agar membuat makanan yang khusus untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja. Kemudian dia mengutusku untuk mengundang beliau shallallahu 'alaihi wasallam…… dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. Namun disebutkan di dalamnya, 'Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam meletakan tangannya sambil menyebut nama Allah kemudian berkata; 'Persilahkan sepuluh orang masuk, lalu mereka masuk.' Beliau bersabda: 'Makanlah dan ucapkanlah basmalah.' Mereka pun kemudian makan hingga jumlah mereka mencapai tujuh puluh orang laki-laki. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang menjamunya makan hingga habis. Dan Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Humaid] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah], Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dari [Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Anas bin Malik] -dengan kisah ini- (kisah Abu Thalhah menjamu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). -Dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam.- Dan disebutkan di dalamnya; 'Lalu Abu Thalhah berdiri di depan pintu hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang. Kemudian dia berkata; 'Wahai Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, kami hanya memiliki sedikit makanan.' Rasulullah menjawab: 'Bawa kesini, sesungguhnya Allah akan memberikan keberkahan.' Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid], Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad Al Bajali], Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Musa], Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini. Dan di dalamnya disebutkan, 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tuan rumahnya makan. Namun makanan itu tetap tersisa yang dapat mencukupi untuk tetangganya.' Dan telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Hulwani], Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir], Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata; 'Aku mendengar [Jarir bin Zaid] menceritakan dari ['Amru bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; 'Abu Thalhah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, kemudian Abu Thalhah menemui Ummu Sulaim dan berkata; 'Aku melihat Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, sepertinya beliau sedang lapar.' -Kemudian perawi menyebutkan Hadits diatas.- Dan disebutkan di dalamnya; 'Lalu Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, Abu Thalhah, Ummu Sulaim dan Anas bin Malik makan, namun makanan itu tetap tersisa. Maka kami membagikannya kepada tetangga kami.' Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya At Tujibi], Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab], Telah mengabarkan kepadaku [Usamah] bahwa [Ya'qub bin Abdullah bin Abu Thalhah Al Anshari] telah menceritakan kepadanya, dia mendengar [Anas bin Malik] berkata; 'Pada suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku mendapatkan beliau sedang duduk berbincang-bincang dengan para sahabatnya, sedangkan perut beliau dalam keadaan di ikat. Seingatku beliau mengikatkan batu pada perutnya. Lalu aku bertanya kepada para sahabatnya; 'Kenapa Rasulullahu Shallallah 'Alaihi Wa Sallam mengikat perutnya? ' Mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.' Akupun segara pergi menemui Abu Thalhah suami Ummu Sulaim binti Milhan, Aku katakan kepadanya; 'Wahai Bapak, Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat perutnya, lalu aku tanyakan kepada para sahabatnya, mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.' Abu Thalhah pun masuk menemui ibuku, dia bertanya kepadanya; 'Apakah ada makanan? ' Dia menjawab; 'Ya aku punya sepotong roti dan beberapa kurma, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kita sendirian, kita bisa membuat beliau menjadi kenyang. Namun jika ada orang lain bersama beliau, maka makanan itu tidak cukup untuk mereka.' -Kemudian perawi menyebutkan semua kisah Hadits di atas. Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin As Syaa'ir], Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Harb bin Maimun] dari [An Nadhr bin Anas] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -mengenai Abu Thalhah menjamu makanan kepada Rasulullah sebagaimana Hadits mereka.' | muslim:3802 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala` Abu Kuraib], Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata; "Seseorang mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku ikut bersama beliau. Kemudian dihidangkan kepada beliau kuah yang berisi labu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan kuah labu tersebut dan beliau menyukainya. Anas berkata; 'Ketika aku melihat demikan, aku tidak memakannya, aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Anas berkata; 'Setelah itu aku selalu menyukai labu.' Dan Telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin As Syaa'ir] dan [Abad bin Humaid] -semuanya- dari [Abdurrazzaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit Al Bunani] dan ['Ashim Al Ahwal] dari [Anas bin Malik] bahwa seorang penjahit (pakaian) mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk makan. Di dalamnya ada tambahan, Tsabit berkata; Aku mendengar Anas berkata; 'Setelah itu, tidak dibuatkan untukku makanan yang memungkinkan ada labunya melainkan pasti dibuatkan.' | muslim:3804 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Abdullah bin 'Aun Al Hilali], Yahya berkata; Telah mengabarkan kepadaku, sedang Ibnu 'Aun berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Ja'far] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakan mentimun dengan ruthab (kurma basah yang baru matang)." | muslim:3806 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Sa'id Al Asyaj], keduanya dari [Hafs]. [Abu Bakr] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Giyats] dari [Mush'ab bin Sulaim], telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma dalam keadaan duduk iq'a (posisi duduk tanpa kursi dengan menegakkan kedua kakinya)." | muslim:3807 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]; Telah menceritakan kepada kami [Salim bin Nuh Al 'Aththar] dari [Al Jurairi] dari [Abu 'Utsman] dari ['Abdurrahman bin Abu Bakr] ia berkata; 'Beberapa tamu kami singgah di rumah kami.' Abdurrahman berkata; 'Sedangkan pada malam itu Ayahku ada janji untuk berbincang-bincang dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakr berajak pergi seraya mengatakan; 'Wahai Abdurrahman, layani tamu-tamumu dengan baik! ' Abdurrahman berkata; 'Pada sore harinya, aku melayani tamu-tamu dengan menyuguhkan hidangan untuk mereka, namun mereka menolaknya seraya berkata; 'Tunggulah, sampai tuan rumah ini datang, hingga dia bisa makan bersama kami.' Abdurrahman berkata; 'Maka aku katakan kepada mereka; 'Dia itu orangnya keras, apabila kalian tidak menyantap apa yang aku hidangkan, aku takut ayahku memarahiku. Abdurrahman berkata; 'Namun mereka tetap menolaknya.' Tatkala Abu Bakr datang, sedangkan di antara mereka belum ada yang menyentuhnya sama sekali. Abu Bakr bertanya kepada mereka; 'Apakah kalian sudah selesai menikmati hidangan kami? ' Abdurrahman berkata; maka mereka menjawab; 'Demi Allah, belum.' Abu Bakr berkata; Bukankah aku telah menyuruh Abdurrahman? Abdurrahman berkata; 'Maka akupun menjauh dari Abu Bakr, namun dia segera memanggilku; 'Wahai Abdurrahman! ' Abdurrahman berkata; 'namun aku terus menghindar darinya.' Maka Abu Bakr memanggilku; Ya Guntsar! (kalimat menghardik) 'Saya bersumpah kepadamu jika kamu mendengar suaraku, maka datanglah! Abdurrahman berkata; Maka aku pun datang seraya kukatakan; 'Demi Allah, aku tidak bersalah, mereka itu tamu Ayah, maka tanyalah mereka. Aku telah melayani dan menjamu mereka, namun mereka menolak menyantap hidangan sampai ayah datang.' Abdurrahman berkata; Maka Abu Bakr bertanya; 'Kenapa kalian tidak mau menyantap hindangan yang kami berikan kepada kalian? ' Abdurrahman berkata; Maka Abu Bakr berkata; 'Demi Allah, Aku tidak akan makan malam ini! ' Abdurrahman berkata; lalu mereka berkata; 'Demi Allah, kami tidak memakannya sampai anda memakannya.' Abu Bakr berkata; 'Aku sama sekali tidak pernah melihat keburukan seperti yang terjadi malam ini.' Celakalah kalian kenapa kalian tidak mau menerima hidangan kami? Abdurrahman berkata; kemudian Abu Bakr berkata; 'Sumpah kalian tadi itu adalah dari syetan, ayo santaplah hidangan kalian.' Maka makananpun disodorkan kepada mereka. Abu Bakr berdo'a terlebih dahulu lalu makan, kemudian mereka pun ikut makan. Abdurrahman berkata; 'Di pagi harinya Abu Bakr menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya Rasulullah, para tamuku telah berbuat kebaikan dengan menepati sumpahnya. Sedangkan aku telah melanggar sumpahku.Abdurrahman berkata; Abu Bakr menceritakan kejadian tadi malam kepada Rasulullah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak, bahkan kamu yang paling baik dan lebih utama dari mereka. Abdurrahman berkata; 'Aku tidak mendengar ada kafarah (penebus) terhadap sumpah tersebut.' | muslim:3834 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Abu Kuraib], [Muhammad bin Al Mutsanna], ['Amru An Naqid] dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib ia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]; Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Yahya] budak milik keluarga Ja'dah dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela suatu makanan. Apabila beliau menyukainya maka dimakannya dan apabila beliau tidak menyukainya maka beliau diam saja." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. | muslim:3845 |
Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]; Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim]; Telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] ia berkata; "Umar bin Khattab melihat 'Utharid At Tamimi berdiri di pasar memamerkan sebuah baju sutera. 'Uthraid adalah seorang laki-laki yang berdekatan dengan para raja dan memperoleh baju itu dari mereka. Kata 'Umar: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku melihat si 'Utharid berdiri di pasar memamerkan sebuah baju sutera. Alangkah bagusnya seandainya Anda beli untuk memakainya di saat menerima para utusan 'Arab yang datang menghadap Anda, -sepertinya dia mengatakan pula; 'dan untuk Anda pakai berkhutbah pada hari jum'at'.- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang memakai sutera di dunia hanyalah orang yang tidak dapat bagian di akhirat." Tidak berapa lama sesudah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi orang beberapa helai pakaian sutera. Lalu beliau kirimkan kepada 'Umar sehelai, juga beliau berikan kepada Usamah bin Zaid sehelai, dan beliau berikan kepada 'Ali bin Abi Thalib sehelai, seraya beliau berkata kepada 'Ali: "Potong baju itu untuk selendang isterimu!" Umar datang kepada beliau membawa baju sutera yang dikirimkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuknya. Kata 'Umar; "Ya Rasulullah! untuk apa anda kirimi aku baju sutera ini? Bukankah kemarin Anda telah berkata kepadaku tentang baju yang dipamerkan 'Utharid?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku tidak mengirimkannya kepadamu untuk kamu pakai, tetapi kukirimkan supaya engkau manfaatkan dalam memenuhi kebutuhanmu." Adapun Usamah, dengan gembira dipakainya baju itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang kepadanya dengan pandangan yang menunjukkan beliau tidak setuju degan perbuatan Usamah itu. Kata Usamah; "Ya Rasulullah! mengapa Anda memandangku seperti itu, bukankah Anda yang mengirimiku baju ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku tidak mengirimkannya untuk kamu pakai sendiri, tetapi supaya engkau potong kembali menjadi selendang isterimu. | muslim:3852 |
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Syaibah dan dia ['Utsman] dan [Ishaq bin Ibrahim Al Handzali] keduanya dari [Jarir] dan lafazh ini milik Ishaq; Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu 'Utsman] ia berkata; "Ketika kami sedang bersama Uthbah bin Farqad, tiba-tiba datang kepada kami surat dari [Umar] yang berisi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh memakai sutera. Karena orang-orang yang memakainya tidak akan mendapatkan apapun pada hari kiamat kelak, kecuali hanya seperti ini. Abu Utsman berkata sambil menunjukkan kedua jari tangan (yaitu telunjuk dan jari tengah). Maka aku melihat keduanya seperti aku melihat jubah Thayalis (baju tebal kekaisaran) ketika aku melihat jubah Thayalis dulu. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la]; Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] dari [Bapaknya]; Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Utsman] ia berkata; 'Dulu ketika kami bersama Utbah bin Farqad……dan seterusnya sebagaimana Hadits Jarir. | muslim:3858 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf]; Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza'i] dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku pernah melihat di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam alat cap dan ketika itu beliau sedang memberi cap (memberi tanda) unta-unta sedekah zakat." | muslim:3958 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Utsman bin Abu Syaibah]; Dan lafazh ini miliknya Ishaq; Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari ['Abdullah] ia berkata; "Allah telah mengutuk orang-orang yang membuat tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang mencabut bulu mata, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah." Ternyata ucapan 'Abdullah bin Mas'ud itu sampai kepada seorang wanita dari Bani Asad yang biasa dipanggil Ummu Ya'qub yang pada saat itu sedang membaca Al Qur'an. Kemudian wanita itu datang kepada Ibnu Mas'ud sambil berkata; 'Hai 'Abdullah, apakah benar berita yang sampai kepadaku bahwasanya kamu mengutuk orang-orang yang minta dicabut bulu mata wajahnya dan orang yang merenggangkan giginya demi kecantikan dan merubah ciptaan Allah? ' Abdullah bin Mas'ud menjawab; 'Bagaimana aku tidak akan mengutuk orang-orang yang dikutuk oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan hal itu ada dalam Al Qur'an? ' Wanita itu membantah; 'Aku sudah membaca semua ayat yang ada di antara sampul mushaf, tetapi aku tidak menemukannya.' Ibnu Mas'ud; 'Apabila kamu benar-benar membacanya, niscaya kamu pasti akan menemukannya. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman dalam Al Qur'an: 'Apa yang disampaikan Rasul kepadamu terimalah dan apa yang dilarang untukmu tinggalkanlah.' (Qs. Al Hasyr (59): 7). Wanita itu berkata; 'Aku melihat apa yang kamu bicarakan ada pada istrimu sekarang.' Ibnu Mas'ud menjawab; 'Pergi dan lihatlah ia sekarang! ' Lalu wanita itu pergi ke rumah 'Abdullah bin Mas'ud untuk menemui istrinya. Namun, ia tidak melihat sesuatu pun pada dirinya. Akhirnya ia pergi menemui Ibnu Mas'ud dan berkata; 'Benar, aku memang tidak melihat sesuatu pun pada diri istrimu.' Ibnu Mas'ud pun berkata; 'Ketahuilah, jika ia melakukan hal apa yang aku katakan itu, tentunya aku tidak akan menggaulinya lagi.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya; Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] yaitu Ibnu Mahdi; Telah menceritakan kepada kami [Sufyan]; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']; Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]; Telah menceritakan kepada kami [Mufadhdhal] yaitu Ibnu Muhalhil keduanya dari [Manshur] melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits Jarir namun di dalam Hadits Sufyan menggunakan lafazh 'Al Waasyimat wal Mustausyimat. Sedangkan di dalam Hadits Mufadhdhal dengan lafazh; 'Al Wasyimaat wal Mausyumaat. Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] melalui jalur Hadits ini (kisah yang menyebutkan Ummu Ya'qub semuanya) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semata. Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farukh] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] yaitu Ibnu Hazm Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Qamah] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. | muslim:3966 |
Dan telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]; Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata; "Seorang Arab dusun datang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal hingga menggelinding lalu aku mengejarnya, bagaimana itu? jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah kamu menceritakan kepada orang lain permainan setan denganmu kaetika kamu tidur." Kata jabir; 'kemudian aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Berkhutbah sesudah itu, sabdanya: "Janganlah sekali-kali seseorang dari kalian menceritakan permainan syetan dengannya ketika tidur." | muslim:4212 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Sa'id Al Asyaj] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata; Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal, bagaimana itu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, beliau bersabda: 'Apabila setan mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia menceritakannya kepada orang lain. Dan di dalam riwayat Abu Bakr; 'Apabila seseorang dari kalian dipermainkan…) -tanpa menyebutkan lafazh syetan.- | muslim:4213 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Banani] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semalam aku bermimpi sebagaimana lazimnya orang bermimpi. Rasanya kami berada di rumah 'Uqbah bin Rafi'. Lalu kami diberi sejenis kurma yang disebut kurma Ibnu Thab'. Maka kutafsirkan mimpi itu, bahwasannya kita akan mendapatkan kemulyaan di dunia dan di Akhirat, dan bahwa sesungguhnya agama kita adalah agama yang benar." | muslim:4215 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Allaa] lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] -kakeknya- dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku bermimpi dalam tidurku bahwa aku berhijrah dari mekkah ke suatu negri yang yang banyak pohon kurmanya. Aku menduga bahwa negri itu adalah Yamamah atau Hajar, tetapi ternyata itu adalah kota Madinah (Yatsrib). Dalam mimpi itu, aku juga terlihat menghunus pedang. Tiba-tiba bagian tengah pedang itu patah dan ternyata itu adalah musibah yang menimpa orang-orang mukmin pada perang uhud. Setelah itu aku aku pun terlihat menghunus pedang lagi dan ternyata pedang itu lebih baik dari yang pertama. Itulah kemenangan yang diberikan Allah dan bersatunya orang-orang Mukmin. Selain itu dalam mimpi itu pula, aku melihat sapi -dan Allah Maha Baik-. Ternyata tafsiran mimpi itu adalah bahwa orang-orang mukmin yang mati syahid dalam perang Uhud dan pahala yang diberikan Allah sesudah itu, serta pahala kejujuran pada perang Badar yang diberikan Allah setelahnya." | muslim:4217 |
Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Sahal At Tamimi] Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Abdullah bin Abu Husain] Telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Zubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; "Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Musailamah Al Kadzab pernah datang ke Madinah. Sesampainya di sana, dia berkata; 'Kalau Muhammad mau mewariskan urusan kenabiannya kepadaku, niscaya aku akan mengikuti ajarannya.' Musailamah datang ke Madinah bersama dengan beberapa orang dari kaumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Tsabit bin Qais bin Syammas menyambut kedatangannya, dan pada saat itu beliau sedang memegang sebilah pelepah kurma. Setelah berhadapan dengan Musailamah dan para pengikutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Hai Musailamah, seandainya kamu meminta agar aku memberikan sepotong pelepah kurma ini kepadamu, tentu aku tidak akan pernah memberikannya. Dan jika kamu meminta urusan Allah ini kepadaku, tentu aku lebih tidak akan pernah memberikannya kepadamu. Jika kamu tidak akan mematuhi perintah dan ajaran Allah, niscaya Dia pasti akan membinasakanmu. Hai Musailamah, sungguh aku telah melihat tentang kebinasaanmu, sebagaimana yang aku saksikan dalam mimpiku itu. inilah Tsabit yang akan menggantikanku untuk menjawab tantanganmu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan Musailamah Al Kadzdzab. Ibnu Abbas berkata; 'Saya pernah bertanya tentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, yaitu tentang mimpi beliau yang berhubungan dengan Musailamah Al Kadzdzab, maka [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi bahwa di kedua tanganku ada dua buah gelang emas, hingga aku merasa cemas dengan keberadaan dua buah gelang itu. Kemudian aku diberi wahyu dalam tidurku itu agar aku meniup kedua gelang tersebut, lalu akupun meniupnya hingga kedua gelang itu hilang. Maka dari mimpi itu aku menafsirkan bahwa dua buah gelang tersebut adalah dua orang pembohong (nabi palsu) yang akan muncul sepeninggalku kelak, yang satu adalah Al-Aswad al-Ansi, seorang pemimpin dari Shan'a dan yang satunya adalah Musailamah, seorang pemimpin dari Yamamah. | muslim:4218 |
Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Musa Al Anshari] Telah menceritakan kepada kami [Ma'an] Telah menceritakan kepada kami [Malik] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Malik bin Anas] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -ketika waktu Ashar telah tiba- dan orang-orang sedang mencari air wudlu, namun mereka belum mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudlu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut. beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudlu`darinya. Anas berkata; "Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu`sampai orang yang terakhir." | muslim:4225 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib] lafazh ini milik Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya perumpamaanku dan ajaran yang dengannya Allah mengutusku adalah bagaikan seseorang yang mendatangi kaumnya seraya berkata; 'Wahai kaumku, sungguh aku telah melihat pasukan musuh, dengan mata kepalaku sendiri, datang untuk menyerbumu dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus untuk keselamatan dirimu. Maka sebagian kaumnya ada yang patuh dan ta'at, hingga akhirnya mereka secara perlahan-lahan berangkat pergi dari kampung tersebut pada malam hari untuk menghindari serbuan pasukan musuh. Namun, ada pula sebagian kaumnya yang mendustakan orang yang memberi peringatan dan mereka tetap bertahan serta menetap di kampung itu sampai pagi hari. Tapi sayangnya, pasukan musuh menyerbu dan merusak kampung mereka di pagi hari. Itulah perumpamaan orang yang mematuhi dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta perumpamaan orang yang durhaka dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan." | muslim:4233 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Wahab] yaitu Ibnu Jarir Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata; Aku mendengar [Yahya bin Ayyub] bercerita dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad] dari ['Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu] Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda mengenai para korban perang Uhud. Beliau naik ke mimbar seolah-olah memberi amanat kepada yang masih hidup dan yang telah syahid. Sabda beliau: "Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian." Kata 'Uqbah; "Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpidato di mimbar." | muslim:4249 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dan [Abu Usamah] dari [Mis'ar] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Bapaknya] dari [Sa'd] dia berkata; "Di hari terjadinya perang Uhud, aku melihat dua orang berpakaian putih-putih. Masing-masing berada di kanan dan kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu. Mereka ialah Jibril dan Mikail 'alaihimas salam." | muslim:4264 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abdus Shamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Sa'd bin Abu Waqqash] dia berkata; "Sungguh aku melihat pada hari terjadinya perang Uhud dua orang laki-laki berpakaian serba putih. Masing-masing berada di kanan dan di kiri beliau. Keduanya ikut berperang dengan gagah berani. Aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu." | muslim:4265 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair] lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ismail] yaitu Ibnu 'Ulayyah dari [Ayyub] dari [Amru bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] dia berkata; "Tidak pernah kulihat orang yang lebih penyayang terhadap keluarganya melebihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; Ibrahim (anak beliau) disusukan pada suatu keluarga di sebuah kampung di perbukitan Madinah. Pada suatu hari beliau pergi menengoknya, dan kami ikut bersama beliau. Beliau masuk ke rumah yang kala itu penuh dengan asap, karena orang tua pengasuh Ibrahim adalah seorang tukang pandai besi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggendong Ibrahim seraya menciumnya, setelah itu beliau pun pulang. Kata 'Amru; "Tatkala Ibrahim wafat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Ibrahim adalah anakku. Dia meninggal dalam usia menyusu. Kedua orang tua pengasuhnya akan menyempurnakan susuannya nanti di surga." | muslim:4280 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']; Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr]; Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata; "Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang dicukur oleh seorang tukang cukur dengan dikerumuni oleh para sahabat beliau. Sebenarnya yang mereka inginkan adalah agar setiap helai rambut beliau yang tercukur itu jatuh ke tangan seorang sahabat yang mengerumuninya." | muslim:4292 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; Aku mendengar [Abu Ishaq] berkata; Aku mendengar [Al Barra'] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu berperawakan sedang, perpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping telinganya. Pada suatu ketika, beliau pernah mengenakan pakaian berwarna merah, tidak ada seorangpun yang lebih tampan dari beliau.' | muslim:4308 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra'] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih tampan berpakaian merah dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rambut beliau terurai ke bahunya yang bidang, perawakannya tidak tinggi kurus dan tidak pula pendek." Abu Kuraib berkata dengan lafazh; 'Lahu Sya'arun.' (beliau mempunyai rambut.) | muslim:4309 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri]; Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa bin 'Abdul A'la] dari [Al Jurairi] dari [Abu Ath Thufail] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada orang lain selain saya (setelah dia tidak ada sahabat lagi) yang pernah melihat beliau. Perawi berkata; 'Saya bertanya kepadanya, bagaimana kamu melihatnya? Dia menjawab; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu berkulit putih, manis dan bertubuh sedang.' | muslim:4316 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus]; Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]; Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] dia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sininya berwarna putih. -Zuhair sambil meletakan sebagian jari jemarinya di bawah bibirnya.- di katakan kepadanya; "Apa yang kamu lakukan pada waktu itu?" dia menjawab; Aku sedang meraut busur panah dan bulunya. | muslim:4323 |
Telah menceritakan kepada kami [Washil bin 'Abdul A'laa]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abu Juhaifah] dia berkata; 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkulit putih dan sudah beruban. Yang mirip dengan beliau adalah Hasan bin Ali.' Dan telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur]; Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Khalid bin 'Abdillah]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] seluruhnya dari [Isma'il] dari [Abu Juhaifah] dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan; berkulit putih dan sudah beruban.' | muslim:4324 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dia berkata; Aku mendengar [Jabir bin Samurah] berkata; "Aku melihat sebuah cap (stempel) di punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kira-kira sebesar telor merpati." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] Telah mengabarkan kepada kami [Hasan bin Shalih] dari [Simak] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. | muslim:4327 |
Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] bahwa [Ibn Syihab] Telah menceritakan kepadanya [Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab] dari [Bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Beliau bersabda: "Ketika tidur, aku bermimpi bahwasanya aku diberi segeIas susu. Setelah itu akupun langsung meminum sebagian susu tersebut hingga aku merasakan kesegaran hingga sampai ke ujung kuku. Kemudian aku berikan sisa susunya tersebut kepada Umar bin Khaththab." Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, apa ta'wiI mimpi tersebut?" Rasulullah menjawab: "Itu tentang ilmu." Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]; Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari ['Uqail]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] keduanya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]; Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa. | muslim:4404 |
Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Sa'id bin Al Musayyab]; Telah mengabarkan kepadanya dia medengar [Abu Hurairah] berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba aku bermimpi aku berada di sebuah sumur yang ada timbanya. Kemudian aku menimba air dari sumur itu dengan izin Allah. Lalu Ibnu Abu Quhafah mengambil timba itu dan menimba air sekali atau dua kali dari sumur tersebut dengan susah payah. Hingga ia sudah tidak kuat lagi. Tak lama kemudian timba tersebut dipegang oleh Umar bin Khathtab maka aku tidak pernah melihat orang kuat yang mampu menimba air seperti Umar bin Khaththab, hingga orang-orang berkerumun di dekat sumur tersebut, memberi minum untuk mereka." Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]; Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]; Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub]; Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dia berkata; [Al A'raj] dan yang lainnya berkata; bahwa [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Aku melihat Ibnu Quhafah mengambil timba, …dan seterusnya seperti Hadits Az Zuhri. | muslim:4405 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]; Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] yaitu Ibnu Tsabit; Telah menceritakan kepada kami [Al Bara' bin 'Azib] dia berkata; "Aku melihat Al Hasan bin Ali berada di atas pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata; 'Ya Allah, Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia." | muslim:4447 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bakr bin Nafi'] Berkata [Ibnu Nafi'] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ghundar]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] yaitu Ibnu Tsabit dari [Al Bara'] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah meletakkan Al Hasan bin Ali di atas pundak beliau seraya berkata; 'Ya Allah, Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia." | muslim:4448 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain]; Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Firas] dari ['Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata; 'Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan berada di sisi beliau tanpa ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis -dan tidak berbeda sama sekali- dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan hati Fatimah, maka sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu, saya pun bertanya kepada Fatimah; 'Hai Fatimah, sebenarnya apa yang dikatakan Rasulullah kepadamu dalam bisikan tersebut? ' Fatimah menjawab; "Wahai Ummul mukminin, sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata; 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab; 'Wahai Ummul mukminin, sekarang -setelah Rasulullah meninggal dunia- saya akan memberitahukannya kepadamu. Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepada saya, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kesedihan saya, maka beliau pun berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa seperti yang dulu kamu lihat." | muslim:4487 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]; Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dari [Zakaria]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]; Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]; Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari [Firas] dari ['Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata; "Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul tanpa ada seorang pun dari mereka yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. kemudian sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, Apa yang membuat kamu menangis? Fatimah menjawab; "Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata; maka aku katakana; Aku tidak pernah melihat kebahagian yang lebih dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu Aku bertanya kepadanya ketika dia menangis; Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengistimewakanmu dari kami dengan ucapannya, hingga kamu menangis? Aku bertanya terus tentang apa yang diucapkan Rasulullah kepadanya, namun dia tetap menjawab; 'Aku tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepada saya, beliau memberitahukan; "bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al Qur'an satu kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Sesungguhnya kamu adalah orang yang paling pertama menyusulku dari kalangan ahlul baitku. Sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa karena hal itu." | muslim:4488 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami] dan [Muhammad bin Hatim] lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan lafazh ini milik Ibnu Hatim keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi]; Telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; "Ketika Abu Dzar mendengar berita bahwasanya ada seorang nabi yang diutus di Makkah, maka ia berkata kepada Unais; 'Hai Unais pergilah ke Makkah! Setelah itu, beritahukanlah kepadaku tentang laki-laki yang menyatakan bahwa ia adalah seorang rasul Tuhan yang mendapat wahyu dari langit. Dengarkanlah apa yang diucapkannya lalu sampaikan hal itu kepadaku!" Kemudian Unais berangkat hingga ia tiba di Makkah dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu, Unais kembali kepada Abu Dzar seraya berkata; 'Menurut pengamatanku, nabi utusan Tuhan tersebut mengajarkan budi pekerti yang luhur dan menyampaikan firman-Nya yang tidak sama dengan syair.' Abu Dzar berkata; 'Sepertinya aku belum puas dengan apa yang kamu katakan hai Unais dan aku ingin mengetahui informasinya Iebih banyak. OIeh karena itu, sebaiknya aku berangkat sendiri ke sana.' Lalu Abu Dzar menyiapkan berbagai perbekalan dan membawa kantung berisi air minum. Setelah itu ia pun pergi berangkat menuju Makkah. Setibanya di Makkah, ia langsung pergi ke Masjidil Haram untuk menemui Rasulullah. Namun karena ia belum mengenalnya dan enggan untuk bertanya, maka ia pun mengalami kesulitan untuk bertemu dengan beliau. Setelah malam tiba, Ia tidur berbaring di dekat Ka'bah. Sementara Ali melihatnya dan ia tahu bahwa orang yang berbaring itu adaIah orang asing. Maka Ali menemani orang tersebut tanpa ada yang bertanya di antara keduanya sampai pagi. Kemudian Abu Dzar membawa kantung air dan perbekalannya ke masjid. Seharian lamanya ia berada di tempat itu, namun ia tidak melihat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai sore. Lalu ia kembali ke tempat peristirahatannya. Tak lama kemudian Ali melewati tempat itu seraya berkata; 'Mengapa orang ini belum pulang juga? ' Akhirnya Ali mengajaknya untuk tinggal bersamanya tanpa ada yang bertanya tentang sesuatu di antara mereka berdua. Pada hari yang ketiga, Abu Dzar melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya. Lalu Ali mengajaknya lagi untuk tinggal bersamanya. Ali bertanya kepada Abu Dzar; 'Mengapa engkau datang ke kota Makkah ini? ' Abu Dzar menjawab; 'Jika engkau berjanji untuk membimbing saya, maka saya akan mengerjakannya.' Lalu Abu Dzar pun menuturkan maksudnya itu kepada Ali. Mendengar penuturannya itu, maka Ali berkata; 'Sebenarnya Muhammad itu memang benar dan ia adalah utusan Allah. Sebaiknya, besok pagi engkau ikut saya. Karena jika saya mencemaskan sesuatu padamu, maka saya akan bangkit, seolah-olah saya menuangkan air. Oleh karena itu, ikutilah kemana saya pergi! ' Abu Dzar pergi mengikuti kepergian Ali, hingga keduanya masuk ke dalam rumah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Abu Dzar mendengarkan penjelasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga ia langsung masuk Islam seketika itu juga. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Abu Dzar: 'Pulanglah kamu ke kaummu dan sampaikanlah ajaran Islam kepada mereka hingga kamu mendapatkan kemenangan agama Islam.' Abu Dzar berkata; 'Demi Allah yang menguasai diriku, sungguh akan aku sampaikan Islam kepada mereka dengan sejelas mungkin.' Kemudian Abu Dzar keluar dari rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju Masjid Haram. Sesampainya di sana ia berseru dengan sekuat tenaganya mengucapkan; 'Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah semata dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah utusan Allah.' Mendengar seruan itu, maka para penduduk kota Makkah terkejut dan saling berdatangan ke tempat sumber suara tersebut. Setelah mengetahui bahwa yang mengumandangkan suara itu adalah orang asing dan bukan penduduk Makkah, maka mereka pun langsung memukulinya hingga ia terjatuh. Tak lama kemudian Abbas bin Abdul Muththalib datang melindunginya seraya berkata; 'Celaka kalian ini! Tidak tahukah kalian bahwa orang yang kalian pukuli itu adalah dari suku Ghifar? Dan tidak sadarkah kalian bahwa jalur perdagangan kalian ke negeri Syam pasti akan melalui wilayah suku Ghifar? ' Lalu Abbas pun langsung menyelamatkan Abu Dzar dari amukan orang-orang Quraisyy. Keesokan harinya Abu Dzar tetap melakukan perbuatan seperti itu, hingga orang-orang Quraisyy Makkah berdatangan untuk memukulinya. Kemudian Abbas pun datang untuk melindungi dan menyelamatkannya dari amukan mereka. | muslim:4521 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki] dan [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu Kamil Al Jahdari] seluruhnya dari [Hammad bin Zaid]. [Abu Ar Rabi'] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid]; Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; Aku bermimpi seakan-akan ditanganku ada seutas kain sutra. Dan tidaklah suatu tempat yang aku inginkan disurga, kecuali aku dapat melihatnya. Dia berkata; 'Lalu aku menceritakannya kepada Hafshah, kemudian Hafshah menceritakannya lagi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat Abdullah sebagai lelaki yang shalih." | muslim:4527 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]; Telah menceritakan kepada kami [Ja'far] yaitu Ibnu Sulaiman dari [Al Ja'ad Abu 'Utsman] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dia berkata; Suatu hari Rasulullah berjalan lewat rumah kami. Kebetulan ibu saya, Ummu Sulaim mendengar suara beliau. Ia pun memanggilnya, 'Ya Rasulullah, demi bapak dan ibuku inilah Unais! ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan untuk saya tiga hal, yang dua telah saya capai di dunia dan yang ketiga saya mengharapkannya di akhirat kelak." | muslim:4532 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari]; Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz]; Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Aun] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Qais bin 'Ubad] dia berkata; Pada suatu hari aku berada di Madinah bersama orang-orang yang di antara mereka terdapat sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. lalu seseorang datang dan di wajahnya terdapat tanda kekhusyu'an. Orang-orang berkata; Orang itu termasuk penghuni surga, orang itu termasuk penghuni surga. kemudian ia shalat dua rakaat yang ringan. Saat ia keluar dari masjid, aku mengikutinya hingga ia masuk rumah, akupun ikut masuk bersamanya lalu kami berbincang-bincang. saat ia mendengar, aku berkata padanya; Saat kau masuk masjid, orang-orang berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata; Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku akan menceritakan kepadamu, aku bermimpi sesuatu dimasa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu aku ceritakan mimpi itu pada beliau, aku bermimpi sepertinya aku berada di sebuah taman, -Ibnu 'Aun berkata; dia menyebutkan luasnya, hijau rumputnya, dan di tengahnya ada tiang besi, bawahnya menancap ke bumi dan atasnya sampai langit. Di atasnya ada tali lalu dikatakan kepadaku: Naiklah. Aku berkata; Aku tidak bisa. Lalu datanglah misnhaf -berkata Ibnu 'Aun al minshaf adalah Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata; Naiklah. Aku pun naik hingga aku berada di atas tiang dan meraih tali, ia berkata; Berpeganganlah pada tali. Lalu aku terbangun dan tali itu ada di tanganku. Aku mendatangi nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam kemudian aku ceritakan padanya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maksud tanaman itu adalah Islam, tiangnya itu adalah tiang Islam sedangkan talinya itu adalah tali yang erat, dan engkau berada dalam Islam hingga kamu meninggal." Berkata Ibnu 'Aun: 'orang yang dimaksudkan itu adalah ['Abdullah bin Salam].' | muslim:4536 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Barrad Abu 'Amir Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa] lafazh ini milik Abu 'Amir dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] dia berkata; "Usai perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan Abu Amir untuk memimpin pasukan kaum muslimin ke Authas. Kemudian Abu Amir menyerang Duraid bin Ash-Shimmah hingga Duraid tewas terbunuh dalam peperangan itu dan Allah pun menghancurkan musuh-musuh-Nya." Abu Musa berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus saya dan Abu Amir ke medan pertempuran. Pada suatu ketika, Abu Amir terkena panah yang tepat mengenai lututnya. Seorang laki-laki dari Bani Jusyam membidiknya hingga mengenai lututnya tersebut. Kemudian saya mendekatinya sambil bertanya; 'Paman, siapakah yang membidikmu? ' Abu Amir memberi isyarat kepada Abu Musa; 'Musuh yang kamu lihat di sana itulah yang telah membidikku.' Lalu saya mengejar orang tersebut hingga berhasil menyusulnya. Ketika laki-laki itu melihat saya, maka ia pun Iari menghindar. Tetapi saya terus mengejarnya dan kemudian saya katakan kepadanya; 'Tidak malukah kamu menghindar dariku? Bukankah kamu laki-laki Arab? Berhentilah dan mari kita bertarung! ' Tak lama kemudian orang tersebut berhenti dan saya pun bertarung dengannya. Setelah menyerang dua kali, maka saya berhasil membunuhnya dengan tebasan pedang saya. Setelah itu saya kembali kepada Abu Amir sambil berkata; 'Wahai paman, sesungguhnya Allah telah membunuh orang yang telah membidik paman.' Abu Amir berkata; 'Hai Abdullah (nama asli Abu Musa), cabutlah anak panah ini! ' Lalu saya mencabut anak panah yang menancap pada lutut Abu Amir itu hingga darah terus mengucur dari Iututnya. Abu Amir berkata; 'Hai kemenakanku, pergilah kamu kepada Rasulullah dan sampaikan salamku kepada beliau serta katakan kepada beliau; 'Abu Amir berpesan agar engkau mendoakannya.' Abu Musa berkata; 'SeteIah itu Abu Amir menugaskan saya untuk menggantikannya dalam memimpin pasukan kaum muslimin. Tak Iama kemudian, Abu Amir meninggal dunia.' Setelah kembali ke Madinah, saya pun langsung menemui Rasulullah di rumahnya. Pada saat itu beliau sedang berada di atas tempat tidur yang beralas tanah dengan dilapisi tikar, sementara butir-butir pasir dan debu menempel di punggung dan lambung beliau. Kemudian saya memberitahukan kepada beliau tentang berita pasukan kaum muslimin dan berita Abu Amir. Lalu saya berkata; 'Abu Amir berpesan agar Rasuluhlah bersedia mendoakan dirinya.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minta air dan langsung berwudlu. Setelah itu beliau mengangkat kedua tangannya sambil berdoa: 'Ya AlIah, ampunilah Ubaid dan Abu Amir! ' (saya melihat putih ketiak Rasulullah ketika mengangkat tangannya). Selanjutnya beliau berdoa: 'Ya Allah, tempatkanlah Abu Amir, pada hari kiamat kelak, di atas kebanyakan makhluk-Mu! ' Aku berkata kepada Rasuluhlah; 'Ya Rasulullah, mohonkanlah ampunan untuk saya juga! ' Lalu Rasulullah berdoa: 'Ya Allah, ampunilah dosa Abdullah bin Qais (nama asli Abu Musa) dan masukkanlah ia ke tempat yang mulia pada hari kiamat! ' Abu Burdah berkata; 'Doa yang pertama untuk Abu Amir dan doa selanjutnya adalah untuk Abu Musa.' | muslim:4554 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Muhammad bin Al Allaa Al Hamdani] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepadaku [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata; "Ketika kami sedang berada di Yaman, kami mendapat informasi tentang tujuan hijrah yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami pun turut pergi untuk berhijrah ke wilayah tersebut (Habasyah). Pada saat itu kami terdiri dari diri saya sendiri dan dua orang saudara laki-laki saya. Saya adalah orang yang paling kecil, sementara saudara saya yang satu bernama Abu Burdah dan yang lainnya bernama Abu Ruhm." Abu Musa berkata; 'Mereka terdiri dari beberapa orang atau Iima puluh tiga orang atau lima puluh dua orang dari kaum kami.' Abu Musa berkata; 'Kami berlayar hingga terbawa oleh perahu kami ke Raja Najasyi di Habasyah. Kemudian kami bergabung dengan Ja'far bin Abu Thalib beserta rombongannya di sisi Raja Najasyi. Ja'far berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus kami kemari. Selain itu, beliau juga menyuruh kami untuk menetap sini. OIeh karena itu, menetaplah kalian bersama kami.' Abu Musa berkata; 'Lalu kami tinggal bersama Ja'far hingga kami semua datang.' Abu Musa berkata; 'Kami semua bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau telah memenangkan perang Khaibar. Beliau memberikan jatah rampasan perang kepada kami. Beliau tidak memberikan jatah rampasan perang sedikitpun kepada orang yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar, kecuali kepada orang yang ikut berperang bersama beliau dan kepada orang yang ikut dalam rombongan kami bersama Ja'far dan kawan-kawannya.' Abu Musa berkata; 'Ada sebagian orang yang mengatakan kepada kami yang bergabung dalam pelayaran hijrah ke Habasyah; 'Kami mengungguli kalian dalam masalah hijrah.' Abu Musa berkata; 'Asma' binti Umais, yang termasuk dalam rombongan pelayaran kami, pernah berkunjung ke rumah Hafshah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Asma' pernah turut hijrah ke Raja Najasyi.' Pada suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Hafshah, kebetulan Asma' sedang berada di situ. Ketika Umar melihat Asma' ada di dalam rumah, maka ia pun bertanya; 'Siapa ini hai Hafshah? ' Hafshah menjawab; 'Dia adalah Asma' binti Umais! ' Umar bertanya lagi; 'Apakah ia pernah ikut hijrah ke Habasyah dengan berlayar? ' Asma' binti Umais menjawab; 'Ya, saya turut hijrah ke Habasyah.' Umar melanjutkan ucapannya; 'Kalau begitu, kami lebih berhak terhadap Rasulullah daripada kalian.' Asma' menjadi marah dan berkata; 'Kamu berdusta hai Umar! Demi Allah, kalian memang menyertai hijrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tapi beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan memberi nasihat orang yang tidak mengerti di antara kalian, sedangkan kami berhijrah ke suatu negeri yang amat jauh di Habasyah yang penuh dengan tantangan karena Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, saya tidak akan makan dan minum sebelum saya laporkan ucapanmu itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Karena kami merasa dihina dan dicemaskan. Oleh karena itu, akan saya adukan persoalan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah. saya tidak berdusta dan tidak mengada-ada.' Abu Musa berkata; 'Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah Hafshah, maka Asma' pun langsung menghadap beliau dan mengadukan persoalan yang mengganjal hatinya; 'Ya Rasulullah, Umar bin Khaththab tadi mengutarakan begini dan begitu.' Mendengar pengaduan Asma binti Umais itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Ketahuilah oleh mu hai Asma, Umar bukanlah orang yang lebih berhak daripada kalian terhadapku. Umar dan para sahabatnya hanya mendapat ganjaran pahala sekali hijrah. Sebaliknya kalian yang tergabung dalam hijrah dengan mengendarai perahu itu mendapat dua kali pahala hijrah.' Asma' binti Umais berkata; 'Setelah itu, saya melihat Abu Musa dan para sahabat yang tergabung dalam hijrah ke Habasyah dengan mengendarai perahu datang berbondong-bondong untuk bertanya kepada saya tentang hadits ini. Di dunia ini tidak ada yang Iebih menyenangkan dan membesarkan jiwa mereka dan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka.' Abu Burdah berkata; 'Asma' berkata; 'Sungguh saya lihat Abu Musa dan ia meminta saya mengulangi lagi hadits itu." | muslim:4558 |
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] seluruhnya dari [Ibnu 'Ar'arah] dan lafazh ini milik Jahdhami; Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ar'arah]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yunus bin 'Ubaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] dia berkata; 'Saya pernah bepergian bersama Jarir bin Abdullah Al Bajali dan dia melayani segala keperluan saya. Lalu saya berkata kepadanya; "Hai Jarir, janganlah kamu sibuk melayani saya!" Jarir menjawab; "Saya pernah melihat orang-orang Anshar membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga saya bersumpah bahwasanya jika saya berteman dengan seorang sahabat Anshar, maka saya pasti akan melayaninya." Ibnu Mutsanna dan Ibnu Basyar menambahkan di dalam Hadits keduanya, 'Jarir lebih tua dari Anas." | muslim:4570 |
Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan ['Ubaidullah bin Sa'id] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir]; Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]; Aku mendengar [Harmalah Al Mishri] bercerita dari ['Abdur Rahman bin Syimamah] dari [Abu Bashrah] dari [Abu Dzar] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi batu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' Abu Dzar berkata; 'Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.' | muslim:4615 |
Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim]. [Ishaq] berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan ['Utsman] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Masruq] dia berkata; ['Aisyah] berkata; "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang sakit melebihi sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di dalam riwayat Utsman disebutkan dengan lafazh; 'Makaanal Waj'i waja'an.' (tempat yang sakit). Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]; Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]; Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu Ja'far seluruhnya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Nafi']; Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]; Telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Al Miqdam] keduanya dari [Sufyan] dari [Al A'masy] melalui sanad Jarir dengan Hadits yang serupa. | muslim:4662 |
Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]; Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah]; Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sungguh aku melihat seseorang sedang berbahagia di surga dikarenakan ia telah memotong batang pohon yang menjuntai ke jalan yang mengganggu orang lewat." | muslim:4745 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -waktu Ashar sudah tiba- dan orang-orang mencari air wudlu, namun belum mendapatkannya. Lalu dibawakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam air wudlu, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut. Beliau kemudian memerintahkan orang-orang untuk berwudlu. Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu sampai orang yang terakhir." | nasai:75 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Abdur Razzak] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'Masy] dari [Ibrahim] dari [Al Qamah] dari [Abdullah] dia berkata; "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka tidak mendapatkan air. Lalu dibawakan kepada beliau sebuah bejana kecil. Beliau memasukkan tangannya kedalam bejana tersebut. Setelah itu aku melihat air memancar dari celah-celah jari-jarinya. Beliau kemudian bersabda, 'Mari bersuci dan memperoleh keberkahan dari Allah Azza wa Jalla." Al A'Masy berkata; maka telah menceritakan kepadaku [Salim bin Abu Ja'ad] dia berkata; aku bertanya kepada Jabir, "Berapa orang kalian saat itu?" [Jabir] menjawab; "seribu lima ratus orang." | nasai:76 |
Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Sufyan yaitu Ibnu Habib] dari [Syu'bah] dari [Nu'man bin Salim] dari [Ibnu 'Aus bin Abu Aus] dari [Kakeknya] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membasuh telapak tangan tiga kali." | nasai:82 |
Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Ma'mar] dari [Az-Zuhri] dari [Atha bin Yazid Al Laitsi] dari [Humran bin Abban] dia berkata; "Aku melihat [Utsman bin Affan] Radliyallahu'anhu berwudlu; dia menuangkan air ke dua tangannya tiga kali, lalu membasuhnya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Setelah itu ia membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian tangan kirinya, lalu mengusap kepalanya. Setelah itu membasuh kaki kanannya tiga kali dan kaki kirinya tiga kali. Ketika selesai, beliau berkata, 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti wudluku tadi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -tanpa berbicara terhadap dirinya diantara keduanya- Allah mengampuni dosa-dosanya yang lalu." | nasai:83 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Utsman yaitu Ibnu Sa'id bin Katsir bin Dinar Al Hamshi] dari [Syu'aib yaitu Ibnu Abu Hamzah] dari [Az-Zuhri] telah mengabarkan kepadaku ['Atha bin Yazid] dari [Humran], bahwa dia melihat [Utsman bin Affan] meminta air wudlu. Lalu dituangkanlah kepada kedua tangannya dari bejananya, maka beliau membasuh kedua tangannya tiga kali, kemudian dia memasukkan tangan kanannya kedalam air wudlu. Setelah itu berkumur dan memasukkan air ke hidung, membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya sampai ke siku-sikunya tiga kali, mengusap kepalanya, membasuh kakinya tiga kali, kemudian berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -tanpa berbicara terhadap dirinya diantara keduanya- maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." | nasai:84 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Hasan Al Miqsami] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata; [Ibnu Juraij] berkata; telah menceritakan kepadaku [Syaibah] bahwa [Muhammad bin Ali] Telah mengabarkan kepadanya dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku bapakku ([Ali]) bahwa [Husain bin Ali], berkata, " Bapakku ([Ali]) memintaku air wudlu, maka aku bawakan kepadanya. Lalu ia mulai membasuh kedua telapak tangannya tiga kali-sebelum memulai wudlunya-, berkumur tiga kali dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai siku-siku tiga kali, membasuh tangan kirinya tiga kali, mengusap kepalanya satu kali usapan, lalu membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali dan kaki kirinya tiga kali. Setelah itu ia berdiri dan berkata, 'Terima ini'. Aku segera menerima bejana yang masih ada sisa wudlunya, dan ia meminum air dari sisa wudlunya sambil berdiri. Akupun heran! Setelah melihatku terheran-heran, ia berkata, 'Jangan heran! Aku pernah melihat kakekmu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan apa yang kamu lihat dari perbuatanku ini." Ali bin Abu Thalib mengatakan tentang wudlunya dan minum air sisa wudlunya sambil berdiri. | nasai:94 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah yaitu Ibnu Qais] dia berkata; "Aku melihat [Ali] Radliyallahu'anhu berwudlu; ia membasuh kedua telapak tangannya hingga beliau mencucinya, kemudian berkumur tiga kali dan memasukkan air kedalam hidungnya juga tiga kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali serta membasuh kedua lengannya tiga kali-tiga kali, lalu mengusap kepalanya, selanjutnya beliau membasuh kedua telapak kakinya sampai kedua mata kakinya. Setelah itu berdiri dengan mengambil sisa wudlunya, dan meminumnya sambil berdiri. dia lalu berkata, 'Aku senang memperlihatkan cara wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kalian." | nasai:95 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amr bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] dia berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, maka beliau membasuh wajahnya tiga kali, kedua tangannya dua kali, kedua kakinya dua kali dan mengusap kepalanya dua kali." | nasai:98 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Haitsam bin Ayyub At Thalaqani] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Atha bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas], dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu. Beliau membasuh kedua tangannya, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung dari satu cidukan (mengambil air dari telapak tangan) dan membasuh muka serta kedua tangannya sekali-sekali. Kemudian mengusap kepalanya dan kedua telinganya satu kali." [Abdul 'Aziz] berkata; [orang] yang mendengar dari [Ibnu 'Ajlan] mengabarkan kepadaku, beliau dalam hadits ini dia berkata; 'Beliau membasuh kedua kakinya'." | nasai:100 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Abdurrahman Al Jarjaraa'i] dari [Thalaq bin Ghanam] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dan [Hafs bin Ghiyats] dari [Al 'Amasy] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Barra' bin 'Azib], dari [Bilal] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap kedua khufnya (sepatunya)." | nasai:104 |
Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sariyyi], dari [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Bilal] dia berkata: " Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap surban dan kedua khufnya (sepatunya)." | nasai:105 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Adam], dari [Ibnu Abu Zaidah] berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan yang lainnya, dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah Al Waadli'i] berkata; " Saya melihat [Ali] berwudlu, dia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung tiga kali, membasuh muka tiga kali, membasuh kedua lengan tiga kali-tiga kali, mengusap kepalanya, dan membasuh kedua kakinya tiga kali-tiga kali." Kemudian dia berkata: "Ini adalah Wudlunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | nasai:114 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Amr bin As Sarh] dan [Al Harits bin Miskin] yang dibacakan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia, dari [Ibnu Wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab], bahwasannya ['Atha bin Yazid Al Laitsi] telah mengabarkan kepadanya, sesungguhnya [Humran] -budak Usman- telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Usman] meminta air Wudlu dan dipakai untuk berwudlu. Dia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, berkumur, dan memasukkan air ke hidung, membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, membasuh tangan kiri seperti itu juga, mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, dan membasuh kaki kiri seperti itu juga. Kemudian dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti wudluku ini." Dia menambahkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka'at -sedang ia dalam dua raka'at itu tidak mengajak hati bicara selain konsentrasi shalat-maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." | nasai:115 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al 'Alla] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris], dari ['Ubaidillah] dan [Malik] dan [Ibnu Juraij] dari [Al Maqburi], dari ['Ubaid bin Juraij] dia berkata; "Aku pernah berkata kepada [Ibnu Umar], Aku melihatmu berwudlu dengan mengenakan sandal sibtiyyah (sandal yang terbuat dari kulit) ini? Ia menjawab, " Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu dengan mengenakannya." | nasai:116 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Al A'Masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Jarir bin Abdullah], bahwa dia pernah berwudlu dan mengusap kedua sepatunya. Lalu dia ditanya, "Apakah kamu mengusapnya?" dia menjawab, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusapnya." Para sahabat Abdullah merasa kagum dengan perkataan Jarir ini, karena Jarir masuk Islam beberapa saat sebelum wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. | nasai:117 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin Yazid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bahzu bin Asad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Maisa Radliyallahu'anha] berkata; "Saya mendengar [An Nazzal bin Sabrah] berkata: "Aku melihat [Ali] Radliyallahu'anhu shalat dzuhur. Kemudian dia duduk untuk keperluan orang lain. Tatkala datang waktu Ashar, dibawakanlah kepadanya seember air, maka beliau mengambilnya dengan telapak tangannya dan mengusap wajahnya, kedua lengannya, kepalanya, dan kedua kakinya. Lalu beliau mengambil sisanya dan meminumnya sambil berdiri. Setelah itu dia berkata, "Manusia tidak suka seperti ini! padahal aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, dan inilah cara berwudlu bagi orang yang belum batal." | nasai:130 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud Sulaiman bin Saif] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu 'Attab] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah], dia berkata: "Aku Melihat [Ali] Radliyallahu'anhu berwudlu tiga kali-tiga kali, kemudian berdiri dan meminum air sisa wudlunya, dan berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan, seperti yang ku lakukan sekarang." | nasai:136 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Al 'Alla bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah Radliyallahu'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari pekuburan, lantas beliau mengucapkan, " Assalamu'alaikum wahai penghuni negeri kaum mukmin. Kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku ingin melihat saudara-saudaraku!" mereka berkata, "Wahai Rasulullah, Bukankah kita semua ini bersaudara?" beliau menjawab, "Ya, kalian adalah sahabat dan saudaraku dan tidak akan datang lagi setelah ini. Aku akan mendahului kalian menuju Haudl." Mereka berkata, Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! bagaimana engkau tahu orang-orang setelah engkau dari umatmu?" beliau bersabda: "Apakah kamu tahu kalau seseorang mempunyai seekor kuda yang ada putih-putihnya di ujung kepalanya yang berada di antara kuda-kuda yang hitam pekat? Bukankah ia akan mengenali kuda-kudanya?" mereka berkata, "Ya, tentu." Beliau meneruskan sabdanya: "Mereka akan datang pada hari kiamat dengan wajah bersinar di wajahnya dari bekas wudlu, dan aku tidak mendahului mereka masuk ke dalam telaga (Haudl)." | nasai:150 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr] lafazh ini dari Qutaibah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] dari [Rukain bin Rabi'] dari [Husain bin Qabishah] dari [Ali] Radliyallahu'anhu berkata; "Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: " Apabila kamu melihat madzi, maka cucilah kemaluanmu dan berwudlulah seperti wudlu untuk shalat. Jika kamu mengeluarkan air mani, mandilah." | nasai:193 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari ['Irak bin Malik] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah? Aisyah Radliyallahu'anha berkata; "Aku melihat tempatnya mencuci pakaian penuh dengan darah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: " Tetapkanlah sesuai masa/waktu haid yang biasa kamu alami kemudian mandilah." Dan telah mengabarkan kepada kami lagi Qutaibah tanpa menyebutkan Ja'far. | nasai:207 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari ['Irak bin Malik] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah? Aisyah Radliyallahu'anha lalu berkata, "Aku melihat tempatnya mencuci pakaian penuh darah. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tetapkanlah olehmu sesuai ukuran kebiasaan haidlmu, kemudian mandilah." Juga telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dengan hadits yang serupa, tetapi tidak menyebutkan Ja'far bin Rabi'ah. | nasai:350 |
Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Yazid] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Bahaz bin Asad] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Kuhail] dia berkata; "Saya mendengar [Sa'id bin Jubair] berkata; "Aku melihat [Abdullah bin Umar] shalat di Jam' (Muzdalifah). Beliau qamat lalu shalat Maghrib tiga raka'at, kemudian shalat Isya dua raka'at. Setelah itu beliau berkata; 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan seperti ini di tempat ini'." | nasai:480 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Qamah Al Madani] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amr] dari [Abu Salamah] dia berkata; "Kami shalat pada masa Umar bin Abdul Aziz, kemudian kami pergi menemui [Anas bin Malik], dan ternyata dia sedang shalat. Setelah selesai dia berkata kepada kami, "Kalian sudah shalat?" Kami menjawab, "Ya, sudah shalat Dzuhur". Dia berkata, "Aku shalat Ashar.". Mereka bertanya kepadanya, 'engkau menyegerakannya'. Dia menjawab, ' Aku hanya shalat sebagaimana aku melihat para sahabatku melakukan shalat". | nasai:506 |
Telah mengabarkan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Ismail bin Abdurahman] -pemuka Quraisy- dia berkata, "Aku menemani [Ibnu Umar] ke perbatasan, dan tatkala matahari terbenam aku berkata kepadanya, "Shalat dulu". Namun beliau tetap berjalan hingga lenyap cahaya putih di ufuk dan kegelapan Isya'. Kemudian beliau singgah dan mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Lalu shalat dua rakaat setelahnya dan berkata; 'Dulu aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukannya seperti ini'." | nasai:587 |
Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Utsman] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Ibnu Abu Hamzah] dan Telah memberitakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan lafazh ini darinya, dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bila tergesa-gesa dalam perjalanannya, beliau mengakhirkan shalat Maghrib hingga menjama' antara Maghrib dan Isya'." | nasai:588 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dia berkata; Aku mendengar [Az Zuhri] dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata; "Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bila tergesa-gesa dalam perjalanan beliau menjama' antara shalat Maghrib dan Isya'." | nasai:596 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al-A'masy] dari ['Umarah] dari ['Abdurrahman bin Yazid] dari ['Abdullah] dia berkata; "Aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menjamak antara dua shalat kecuali di Jama' (Muzdalifah) beliau shalat Subuh sebelum waktunya." | nasai:604 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] dari ['Umar bin Sa'id] dari [Asy'ats bin Abu Asy-Sya'tsa'] dari [Bapaknya] dia berkata; aku melihat Abu Hurairah kemudian seorang laki-laki berjalan di masjid setelah adzan hingga dia keluar dari masjid. Lalu [Abu Hurairah] berkata; "Orang ini telah melakukan perbuatan maksiat terhadap Abu Qasim (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam)." | nasai:676 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Salim bin Abu Ja'ad] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Umar bin Khaththab], dia berkata, "Wahai manusia, kalian makan dari dua pohon ini, aku tidak berpendapat melainkan keduanya tidak menyedapkan, yang pertama bawang merah dan yang kedua bawang putih. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bila mencium bau keduanya dari seseorang maka beliau memerintahkan agar ia diasingkan di Baqi'. Siapa saja yang ingin memakannya maka hilangkan bau itu dengan memasaknya." | nasai:701 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Isa bin Yunus] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dia berkata; "Aku dan [Alqamah] pernah datang kepada [Abdullah bin Mas'ud], lalu dia berkata kepada kami, 'Apakah kalian telah shalat? ' Kami menjawab, 'Belum'. la berkata lagi, 'Berdirilah dan shalatlah'. Lalu kami shalat di belakangnya, dan beliau menjadikan salah seorang dari kami di samping kanannya dan yang lain disamping kirinya. Kemudian ia shalat tanpa adzan dan iqamah. Setelah ia shalat, maka ia menjalin jari jemari tangannya dan meletakkannya di antara dua lututnya. Ia lalu berkata, 'Beginilah dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukannya." Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [An-Nadlar] dia berkata; Telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dia berkata; "Saya mendengar [Ibrahim] dari [AlQamah] dan [Al Aswad] dari [Abdullah] dia menyebutkan seperti Hadis diatas. | nasai:712 |
Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abul 'Alla bin As-Syakhir] dari [Bapaknya] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berdahak lalu menggosoknya dengan kaki kirinya." | nasai:719 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin 'Abdurrahman] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim bin Dinar] bahwasanya beberapa orang laki-laki mendatangi Sahl bin Sa'd As-Sa'idi dan mereka berdebat tentang kayu yang digunakan untuk membuat mimbar; Mereka bertanya tentang hal itu. [Sahal bin Sa'ad] berkata, "Demi Allah, aku mengetahui jenis kayu yang digunakan untuk membuat mimbar itu. Aku pernah melihat pada hari pembuatannya dan pada hari pertama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam duduk di atasnya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah mengutus seseorang kepada Fulanah -perempuan yang namanya disebutkan oleh Sahal- dan dikatakan kepadanya, 'Suruh budakmu si tukang kayu agar membuatkan kayu-kayu untuk tempat dudukku bila sedang berbicara dengan orang banyak'. Lalu perempuan itu menyuruhnya membuatnya dari kayu hutan. Kemudian orang ini membawanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan beliau Shallallahu'alaihi wasallam menyuruhnya meletakkannya di sini. Setelah itu aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam naik ke atas mimbar tersebut lalu shalat di atasnya. Beliau bertakbir di atas mimbar kemudian ruku', juga masih di atasnya. Lantas beliau turun sambil mundur, kemudian sujud di dasar mimbar, dan kembali lagi. Setelah selesai shalat beliau menghadap kepada manusia dan bersabda, 'Wahai manusia, aku berbuat demikian agar kalian mengikutiku dan mempelajari shalatku '." | nasai:731 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari ['Amr bin Yahya] dari [Sa'id bin Yasar] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat di atas keledai saat beliau menuju Khaibar." | nasai:732 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abdul 'Aziz bin Juraij] dari [Katsir bin Katsir] dari [Bapaknya] dari [kakeknya], dia berkata; 'Kami melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam thawaf di Ka'bah tujuh kali, kemudian beliau shalat dua raka'at dengan memakai sepatunya di ujung Maqam Ibarahim, dan tidak ada seorangpun bersamanya ketika beliau thawaf. | nasai:750 |
Telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dia berkata; Aku melihat [Jarir] buang air kecil lalu meminta air, kemudian berwudhu dan mengusap sepasang sepatunya (khuff), lalu berdiri dan mengerjakan shalat. Kemudian beliau ditanya (tentang perbuatannya tadi, maka ia menjawab. 'Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan hal seperti ini." | nasai:766 |
Telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Kufi] dari [Muhammad bin Fudhail] dari [Harun bin 'Antarah] dari ['Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Al Aswad] dan ['Alqamah] mereka berdua berkata; Pernah kami menemui [Abdullah] pada pertengahan siang, lalu ia berkata; 'Akan ada penguasa yang lalai waktu shalat, maka shalatlah kalian pada waktunya'. Kemudian ia berdiri dan mengerjakan shalat di antara aku dan temanku, lalu berkata, 'Beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya." | nasai:790 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] dia berkata; "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meluruskan barisan seperti meluruskan anak panah. Jika Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melihat dada seseorang keluar dari barisan, maka aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, 'Luruskan barisan kalian, atau Allah akan menyelisihkan wajah-wajah kalian." | nasai:801 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Utsman bin Abu Sulaiman] dari ['Amir bin Abdullah bin Az Zubair] dari ['Amr bin Sulaim Az Zuraqi] dari [Abu Qatadah] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengimami orang-orang sedangkan beliau membawa Umamah binti Abu Ash di atas pundaknya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkannya ketika ruku dan menggendongnya ketika bangun dari sujud." | nasai:818 |
Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Al Mas'udi] dari ['Ali bin Al Aqmar] dari [Abul Ahwash] dari [Abdullah] bahwasanya ia pernah berkata; "Barangsiapa ingin berjumpa dengan Allah Azza wa Jalla dalam keadaan muslim, jagalah shalat lima waktu tatkala diseru untuk mengerjakannya. Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan jalan-jalan petunjuk kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam. Dan shalat lima waktu termasuk jalan petunjuk itu. Aku tidak menaksir salah seorang dari kalian kecuali pasti memiliki masjid dalam rumahnya yang digunakan untuk shalat. Ingat, andaikan engkau shalat di rumah kalian dan meninggalkan masjid kalian, berarti kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan Sunnah nabi kalian, kalian pasti tersesat. Tidak ada orang muslim yang berwudhu' dan memperbaiki wudhunya kemudian pergi ke masjid, kecuali Allah Azza wa Jalla menuliskan satu kebaikan bagi setiap langkahnya atau mengangkatnya satu derajat, atau menghapus satu kesalahan darinya dengan langkah tersebut. Aku menyaksikan diri kami merapatkan langkahnya dan Aku bersaksi bahwa tidak ada yang ketinggalan dari shalat berjamaah kecuali orang munafik yang sudah populer kemunafikannya. Aku juga menyaksikan seorang laki-laki yang dipapah oleh dua orang hingga ia berdiri di shaf (barisan) shalat." | nasai:840 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Muhammad At Taimi] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Husain Al Mu'allim] dari ['Amr bin Syu'aib] dari [Sulaiman] -budak Maimunah- dia berkata; "Aku melihat [Ibnu 'Umar] duduk di lantai, padahal orang-orang sedang mengerjakan shalat. Aku lalu bertanya kepadanya, 'Wahai Abu Abdur Rahman, kenapa kamu tidak shalat? ' la menjawab, 'Aku sudah shalat dan aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Jangan mengulangi shalat dua kali dalam satu hari." | nasai:851 |
Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam jika berdiri untuk shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya sampai lurus dengan pundaknya, lalu bertakbir." Ibnu Umar lalu berkata; 'Beliau Shallallahu'alaihi wasallam juga melakukan hal tersebut saat takbir untuk ruku' dan saat mengangkat kepala dari ruku', sambil mengucapkan 'Sami'allahu liman Hamidah (Allah Maha Mendengar siapa yang memuji-Nya) ', dan beliau Shallallahu'alaihi wasallam tidak melakukannya saat sujud." | nasai:867 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] dari [Ibnu Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Nashr bin 'Ashim] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tatkala memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bagian atas kedua telinganya, juga ketika hendak ruku' serta saat mengangkat kepala dari ruku'." | nasai:871 |
Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abdullah] dari [Musa bin 'Umair Al 'Anbari] dan [Qais bin Sulaim Al 'Anbari] mereka berdua berkata; Telah menceritakan kepada kami ['Alqomah bin Wa'il] dari [bapaknya], dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila berdiri untuk shalat beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya." | nasai:877 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dan [Qatadah] dan [Humaid] dari [Anas] dia berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat bersama kami, tiba-tiba ada seorang lelaki yang masuk ke dalam masjid, dan nafasnya masih tersengal-sengal, kemudian ia mengucapkan, 'Allahu akbar, alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih (Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak serta pujian yang diberkahi) ', Setelah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam selesai shalat beliau Shallallahu'alaihi wasallam berkata: "Siapa di anlara kalian yang mengucapkan kalimat tersebut? ' Orang-orang terdiam, lantas Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkata lagi 'Orang yang mengucapkan kalimat tadi tidak mengucapkan hal yang salah'. Lelaki tersebut lalu berkata. 'Aku wahai Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam! Aku datang dalam keadaan nafasku yang tersengal - sengal. lalu aku mengucapkannya'. Kemudian beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Aku melihat dua belas malaikat berebut untuk mengangkat kalimat tersebut '." | nasai:891 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Abul Aswad] bahwa dia telah mendengar [Urwah bin Az Zubair] berkata; dari [Zaid bin Tsabit] bahwa ia pernah berkata kepada Marwan, "Wahai Abdul Malik, apakah kamu membaca qul huwallahu ahad (Qs. AI Ikhlash) dan Innaa a'thainaakal kautsaar (Qs. Al Kautsar) saat shalat Maghrib? Dia menjawab, "Ya." la berkata, "Demi Allah, aku mendengar Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam membaca surat yang paling panjang dari dua surat yang panjang Aliif laam miim shaad (Qs. Shaad) - dalam shalat Maghrib -." | nasai:979 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al A'la] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] Telah mengabarkan kepadaku ['Urwah Az Zubair] bahwasanya [Marwan bin Al Hakam] Telah mengabarkan kepadanya, sesungguhnya [Zaid bin Tsabit] berkata; "Kenapa kamu membaca surat pendek pada shalat Maghrib, padahal aku menyaksikan Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam membaca surat yang paling panjang dari dua surat yang panjang pada shalat Maghrib?" Aku berkata, "Wahai Abu Abdullah surat apakah yang paling panjang dari dua surat yang panjang itu?" la menjawab, "Surah Al A'raaf." | nasai:980 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Isma'il] dari [Sa'ad] dari [Qatadah] dari [Nashr bin 'Ashim Al Laitsi] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tatkala memulai shalat mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua daun telinganya, juga ketika hendak ruku' serta saat mengangkat kepala dari ruku'." | nasai:1014 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam jika memulai shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya sampai lurus dengan kedua bahunya. Beliau Shallallahu'alaihi wasallam juga melakukan hal itu saat takbir untuk ruku' dan saat mengangkat kepala dari ruku'." | nasai:1015 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Ar Rubathiy] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin 'Abdullah] dia berkata; telah memberitakan kepada kami ['Amr bin Abu Qais] dari [Az Zubair bin 'Adiy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dan ['Alqamah] mereka berdua berkata; "Kami shalat bersama [Abdullah bin Mas'ud] di rumahnya, dan ia berdiri di antara kami. Kami meletakkan tangan-tangan kami di atas lutut kami, lalu ia menariknya dan merapatkan jari-jari kami, kemudian berkata, 'Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan hal ini'." | nasai:1020 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman Ar Rahawiy] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Zaidah] dari ['Atha] dari [Salim Abu 'Abdulah] dari ['Uqbah bin 'Amr] dia berkata; "Maukah kalian aku ajari cara shalat yang pernah kulihat dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam?" Kami menjawab, "Tentu." Lalu ia berdiri, dan ketika hendak ruku' ia meletakkan kedua telapak tangannya pada dua lututnya dan meletakkan jari-jarinya merenggang di kedua lututnya. la merenggangkan kedua sikunya dari kedua lambungnya, kemudian mengangkat kepalanya, dan berdiri lagi hingga lurus semuanya. Kemudian ia sujud, lalu merenggangkan kedua sikunya dari kedua lambungnya. Lalu ia duduk hingga tenang, kemudian sujud lagi hingga tenang. la melakukan semua itu dalam empat rakaat, kemudian berkata, "Beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan shalat dan begitulah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan shalat bersama kami." | nasai:1027 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dari [Ibnu 'Ulayyah] dari ['Atha bin As-Sa'ib] dari [Salim Al Barrad] dia berkata; [Abu Mas'ud] berkata "Maukah kalian aku beritahu tentang cara shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam?" Kami menjawab; "Tentu." Lalu ia berdiri dan ketika hendak ruku' ia merenggangkan kedua sikunya dari kedua lambungnya hingga tenang, kemudian ia mengangkat kepalanya. Setelah itu ia shalat empat rakaat, kemudian berkata, "Beginilah aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melakukan shalat." | nasai:1028 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin 'Isa Al Qaumasi Al Basthami] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wa'il bin Hujr] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakan lututnya terlebih dahulu sebelum kedua tangannya apabila hendak sujud, dan mengangkat kedua tangannya dahulu sebelum kedua lututnya apabila bangkit dari sujud." | nasai:1077 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Nashih] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dia berkata; aku mendengar ['Ashim bin Kulaib] menyebutkan dari [bapaknya] dari [Wa'il bin Hujr] dia berkata; "Aku datang ke Madinah, lalu aku berkata; 'Aku benar-benar pernah melihat shalatnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, beliau Shallallahu'alaihi wasallam bertakbir dengan mengangkat kedua tangan hingga' aku melihat kedua jempolnya berdekatan dengan kedua telinganya, dan ketika hendak ruku' beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, kemudian mengangkat kepalanya sambil mengucapkan, "Sami'allahu liman Hamidah." Kemudian ia bertakbir dan sujud. Kedua tanganya sejajar dengan kedua telinganya, seperti posisi saat menghadap kiblat'." | nasai:1090 |
Telah mengkhabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr Al Marwazi] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dia berkata; Al Barra' menjelaskan sujud kepada kami, maka ia meletakkan kedua tangannya dan mengangkat perutnya dari menempel tanah. [Al Barra] berkata; Beginilah yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. | nasai:1092 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Ibrahim bin 'Umar bin Kaisan] dia berkata; [bapakku] telah menceritakan kepadaku dari [Wahb bin Manus] dia berkata; aku mendengar [Sa'id bin Jubair] berkata; aku mendengar [Anas bin Malik] berkata; "Tidaklah aku melihat seorangpun yang shalatnya lebih menyerupai shalat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dari pemuda ini, -yaitu Umar bin Abdul Aziz-. Kami mengira dia membaca sepuluh tasbih dalam setiap ruku dan sujudnya." | nasai:1123 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrohim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Al Fadhl bin Dukain] dan [Yahya bin Adam] mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari ['Abdurrahman bin Al Aswadi] dari [bapaknya] dan [Alqamah] dari ['Abdullah] dia berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selalu takbir pada setiap turun ataupun bangun. Beliau Shallallahu'alaihiwasallam juga mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, 'Assalamu'alaikum warahmatullah' hingga terlihat pipinya yang putih." la berkata; "Aku melihat Abu Bakar dan Umar Radliyallahu'anhuma melakukannya juga." | nasai:1130 |
Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin 'Abdullah bin Musa Al Bashri] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Katsir Abu Sahl Al Azdi] dia berkata; "Abdullah bin Thawus shalat di sampingku saat di Mina, di dalam masjid AI Khaif. Jika ia sujud pada rakaat pertama maka ia mengangkat kepalanya dari sujud dengan mengangkat kedua tangannya di hadapan wajahnya, dan aku mengingkari hal itu. Lalu aku berkata kepada Wuhaib bin Khalid, 'Orang ini telah berbuat sesuatu yang tidak pernah kulihat ada orang yang melakukannya'. Lalu Wuhaib berkata kepadanya, 'Kamu telah berbuat sesuatu yang tidak pernah kami lihat ada orang yang melakukannya! ' [Abdullah bin Thawus] berkata; 'Aku melihat ayahku melakukannya. [Ayahku] juga mengatakan bahwa dirinya melihat Ibnu Abbas melakukannya, dan [Ibnu Abbas] juga mengatakan bahwa ia pernah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan hal itu'." | nasai:1134 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dia berkata; [Abu Sulaiman Malik bin Al Huwairits] datang ke masjid kami, lalu berkata; "Aku ingin memperlihatkan cara shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepada kalian'." Abu Qilabah berkata lagi; "Beliau duduk pada rakaat pertama ketika mengangkat kepalanya saat sujud terakhir." | nasai:1139 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Husyaim] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat; jika dalam (rakaat) ganjil dari shalatnya maka beliau tidak bangun hingga ia duduk dengan lurus." | nasai:1140 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Yazid bin Harun] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wail bin Hujr] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila hendak sujud, beliau meletakan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. Abu Abdurrahman berkata; 'Tidak ada yang mengatakan perkataan ini dari Syarik kecuali Yazid bin Harun. Wallahu Ta'ala A'lam.' | nasai:1142 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Muslim bin Abu Maryam] dari ['Ali bin 'Abdurrahman Al Mu'awiy] dari ['Abdullah bin 'Umar] dia melihat seorang laki-laki menggerak-gerakkan kerikil dengan tangannya saat shalat. Setelah selesai, Abdullah berkata kepadanya; "Janganlah kamu menggerak-gerakkan kerikil saat shalat, sesungguhnya itu perbuatan syetan. Berbuatlah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam." la berkata; "Bagaimana cara Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya?" Aku menjawab; "Beliau meletakkan tangan kanan di atas paha kanan, lalu menunjukkan jari telunjuknya ke kiblat dan mengarahkan pandangan ke jari tersebut-atau ke sekitarnya." Kemudian ia berkata, "Begitulah cara Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya." | nasai:1148 |
Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Jabalah Ar Rafiqiy] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala bin Hilal] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Amr] dan dari [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Hammad] dari [Ibrahim] dari [Alqamah bin Qais] dari ['Abdullah] dia berkata; "Kami dulu tidak tahu apa yang mesti diucapkan jika kami dalam shalat. Lalu Nabi Allah Shallallahu'alaihiwasallam mengajarkan "Jawami'ul kalim' (kalimat yang singkat penuh makna) Beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Ucapkanlah, "At-tahiyyatu lillahi wash-shalawaatu wath-thayyibaatu, assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, assalaamu 'alainaa wa 'ala 'ibadillaahish-shaalihiin, asyhadu allaa ilaah illallaah wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuuluh (penghormatan, rahmat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan tetap ada pada engkau wahai Nabi. Keselamatan juga semoga ada pada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)." Ubaidullah berkata; Zaid berkata; dari Hammad dari Ibrahim dari Alqomah, dia berkata; 'Aku telah melihat Ibnu Mas'ud mengajarkan kalimat tersebut kepada kami, sebagaimana ia mengajarkan Al Qur'an kepada kami.' | nasai:1154 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Utsman bin Abi Sulaiman] dari ['Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair] dari ['Amr bin Sulaim] dari [Abu Qatadah] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat manusia dengan menggendong Umamah binti Abu Al Ash di pundaknya. Jika ruku' maka beliau meletakkannya dan ketika selesai dari sujud maka beliau menggendongnya kembali." | nasai:1190 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Atha bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Salami] dia berkata; bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam; "Wahai Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, kami baru saja meninggalkan masa Jahiliyah, lalu Allah menurunkan Islam dan beberapa orang dari kami melakukan thathayyur!" Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Itu hanyalah bisikan hati, maka jangan menghalangi niatan mereka." Kami berkata; "Di antara kita juga ada yang mendatangi dukun-dukun." Nabi Shallallallahu'alaihi wasallam berkata: "Jangan kalian datangi mereka." la berkata; "Wahai Rasulullah, di antara kita ada yang membuat garis ramal." Lalu Nabi berkata: "Dulu juga ada salah satu nabi yang membuat garis petunjuk. Jadi barangsiapa garisnya sama dengan garis yang dibuat olehnya, maka hal itu boleh." Ketika kami bersama Rasulullah dalam suatu shalat, tiba-tiba ada seseorang yang bersin, maka aku spontan mengucapkan; "Yarhamukallah (semoga Allah merahmati-Mu)." Orang-orangpun melototiku, maka aku berkata; "Celakalah kalian, kenapa kalian melototiku?" la berkata; "Lalu orang-orang menepukkan tangan ke paha mereka. Setelah aku lihat mereka menyuruhku diam yang (sebenarnya aku ingin mendebatnya), aku akhirnya diam. Setelah Rasulullah selesai shalat, beliau memanggiku - demi ibu dan bapakku yang menjadi jaminan - beliau tidak memukulku, tidak menghardikku, dan tidak mencelaku. Aku belum pernah melihat seorang guru pun sebelum ataupun setelah beliau yang pengajarannya lebih baik daripada beliau. Lantas Rasulullah sekedar bersabda; 'Shalat kita ini tidak boleh ada ucapan sesuatupun dari pembicaraan manusia. Shalat adalah bertasbih, bertakbir, dan membaca Al Qur'an." la berkata, "Kemudian aku melihat kambingku yang digembalakan oleh seorang budak perempuanku di daerah antara Uhud dan Jawaniyyah, dan aku melihat seekor srigala membawa kabur salah satu kambing - aku seorang manusia yang kecewa sebagaimana umumnya orang yang kecewa - maka aku menampar budak itu sekali. Kemudian aku datang kepada Rasulullah dan mengabarkan hal itu. Beliau anggap perlakuanku itu keterlaluan, sehingga aku berkata; "Bagaimana kalau dia kumerdekakan?" Beliau menjawab: "Panggillah dia." Lantas Rasulullah bersabda kepadanya: "Di mana Allah 'azza wajalla?" la - budak tersebut -menjawab; "Di langit." Beliau bertanya lagi, "Lalu siapa aku?" la - budak tersebut-menjawab: "Engkau utusan Allah." Beliau berkata: "Dia perempuan yang beriman. maka merdekakanlah." | nasai:1203 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Wa'il bin Hujr] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam mengangkat kedua tangannya apabila hendak memulai shalat, hendak ruku' dan bangkit dari ruku' dan apabila beliau duduk, maka beliau menghamparkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanan, meletakan tangan kanan diatas paha sebelah kanan dan tangan kiri di paha sebelah kiri dan melipat kedua jari tengah serta ibu jari, dengan mengisyaratkan telunjuknya. | nasai:1246 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Muslim bin Abu Maryam] -seorang Syaikh dari Madinah-, kemudian saya bertemu dengan syaikh, maka dia berkata; aku mendengar ['Ali bin 'Abdurrahman] berkata; aku shalat di belakang [Ibnu 'Umar] dan aku membalik-balikkan kerikil, lalu Ibnu Umar berkata kepadaku; "Kenapa kamu membolak-balikkan kerikil, itu adalah perbuatan syaithan!. Lakukanlah sebagaimana yang telah aku lihat dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Aku berkata kepadanya; 'Bagaimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam melakukannya? Ibnu Umar menjawab, begini; lalu dia menegakkan kaki kanan, dan menghamparkan kaki kiri, meletakkan tangan kanan diatas paha sebelah kanan dan tangan kiri di paha sebelah kiri dan mengisyaratkan dengan telunjuknya. | nasai:1249 |
Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin 'Abdullah bin 'Ammar Al Maushili] dari [Al Mu'afa] dari ['Ashim bin Qudamah] dari [Malik bin Numair Al Khuza'i] dari [Bapaknya], dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam meletakkan tangan kanan diatas paha kanan dalam shalat, dan berisyarat dengan jarinya." | nasai:1254 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dari [Muhammad] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Asy'ats] dari [Bapaknya] dari [Masruq] dari ['Aisyah] radliallahu 'anha dia berkatas "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam tentang adzab kubur, lalu Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Ya, adzab kubur itu benar (adanya)." Aisyah berkata, "Setelah itu aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan suatu shalat kecuali berlindung dari adzab kubur sesudahnya." | nasai:1291 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari ['Abdurrahman bin Al Aswad] dari [Al Aswad] dan ['Alqamah] dari ['Abdullah] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam bertakbir disetiap turun, bangun, berdiri, dan duduk. Beliau mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, 'Assalamu'alaikum wa rahmatullah, assalamu 'alaikum wa rahmatullah' hingga terlihat pipinya yang putih. Dan aku melihat Abu Bakar dan Umar Radliallah 'Anhuma melakukan yang demikian juga." | nasai:1302 |
Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari ['Atha bin As Saib] dari [bapaknya] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata; Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Ada dua perkara yang jika dilakukan oleh orang muslim maka ia masuk surga. Kedua perkara tersebut ringan, namun jarang yang mengamalkannya." Abdullah bin 'Amru melanjutkan, "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda lagi: 'Shalat lima waktu lalu setiap selesai shalat bertasbih sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, dan bertakbir sepuluh kali. Semua hal tersebut bernilai seratus lima puluh di lisan dan seribu lima ratus di mizan (timbangan amal di akhirat). Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menghitung dzikir dengan jari-jarinya, lalu bersabda: 'Jika kalian hendak menuju kasur atau tempat tidur, hendaklah bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, serta bertakbir tiga puluh empat kali, maka hal itu bernilai seratus kali di lisan dan seribu di mizan." Abdullah bin Amru melanjutkan lagi, "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Siapakah diantara kalian yang berbuat dua ribu lima ratus kejelekan setiap siang dan malam hari? ' Lalu beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam ditanya, 'Wahai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, bagaimana kami tidak menghitungnya? ' Beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab: 'Syetan mendatangi kalian yang sedang shalat sambil membisikkan, "Ingatlah ini dan ingatlah itu". Syetan juga datang ketika tidurnya dan membiusnya." | nasai:1331 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul A'la Ash-Shan'ani] dan [Al Husain bin Muhammad Adz-Dzari'] -dan lafadz ini miliknya- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami ['Atstsam bin 'Ali] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Atha bin As Saib] dari [bapaknya] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam bertasbih dengan menggunakan jarinya -untuk menghitung jumlah tasbihnya.-" | nasai:1338 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Mudlar] dari [Ibnul Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata; "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam beri'tikaf pada tanggal sepuluh di pertengahan bulan (Ramadhan), dan bila telah lewat dua puluh malam dan menjelang dua puluh satu maka beliau kembali ke rumahnya. Orang yang beri'tikaf dengannya juga ikut kembali. Kemudian beliau bangun malam di bulan tersebut dan beri'tikaf di malam yang ia pulang saat itu. Lalu beliau memberikan ceramah kepada orang-orang dan memerintahkan mereka dengan apa yang Allah kehendaki, kemudian beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 'Aku I'tikaf pada sepuluh malam ini, kemudian nampak bagiku untuk I'tikaf pada sepuluh terakhir. Barangsiapa I'tikaf bersamaku, maka tetaplah ia ditempat I'tikafnya, dan aku melihat malam ini kemudian aku dilupakan, maka carilah (lailatul qadar) pada sepuluh terakhir tiap malam ganjil. Aku melihat diriku sujud diatas air dan lumpur." Abu Sa'id berkata; "Pada malam dua puluh satu kami diguyur hujan, dan masjid (Nabawi) saat itu bocor tepat pada tempat shalatnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Lalu aku melihatnya dan beliau telah usai dari shalat Subuh dengan wajah berlumpur dan berair." | nasai:1339 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [As Suddi] dia berkata; aku bertanya kepada [Anas bin Malik], 'Bagaimana cara beranjak jika aku sudah selesai shalat? Dari sebelah kanan atau sebelah kiri? ' Ia menjawab; 'Aku sering melihat Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam beranjak pergi dari sebelah kanan." | nasai:1342 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Hafsh 'Amr bin 'Ali] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Al Aswad] dia berkata; ['Abdullah] berkata; "Janganlah salah seorang dari kalian memberi bagian untuk syaithan pada dirinya, yaitu dengan mengharuskan seseorang untuk tidak beranjak dari shalat kecuali dari sebelah kanannya, sebab aku sendiri melihat Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam sering beranjak dari sebelah kirinya." | nasai:1343 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Baqiyyah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Az Zubaidi], telah menceritakan kepadanya [Makhul] telah menceritakan kepadanya, [Masruq bin Al Azda'] dari ['Aisyah] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam minum sambil berdiri, atau sambil duduk. Beliau mengerjakan shalat tanpa alas kaki, dan kadang memakai sandal. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam juga beranjak dari sebelah kanannya, atau dari sebelah kirinya." | nasai:1344 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushar] dari [Al Mukhtar bin Fulful] dari [Anas bin Malik] dia berkata; "Suatu hari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersama kami, kemudian beliau menghadap kami lalu bersabda: 'Aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku saat ruku', sujud, berdiri, dan saat aku beranjak dari shalat. Sesungguhnya aku melihat kalian dari arah depan dan balakang." Kemudian beliau menambahkan, 'Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, seandainya kalian dapat melihat apa yang aku lihat, maka kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis'. Kami bertanya, 'Apa yang engkau lihat wahai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam? ' Beliau menjawab: 'Aku melihat surga dan neraka." | nasai:1346 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Isra'il bin Musa] dia berkata; aku mendengar [Al Hasan] berkata; aku mendengar [Abu Bakrah] berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar, dan Hasan bersamanya. Beliau kadang menghadap manusia, dan kadang menghadap ke arah Hasan, lalu bersabda: 'Cucuku ini adalah Sayyid (Pemimpin). Semoga Allah mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin dengan perantaranya'." | nasai:1393 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul 'Aziz] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] dari [Husain bin Waqid] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari [bapaknya] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang khutbah, lalu datang Hasan dan Husain radliallahu 'anhuma yang memakai baju merah. Keduanya lalu terjatuh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar dan menggendong keduanya lalu kembali ke mimbar dengan berkata: "Maha benar Allah atas firman-Nya: 'Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan'. (Qs. Al Anfaal (8): 28). Aku melihat kedua anak ini terjatuh dalam kedua bajunya, maka aku tidak sabar hingga aku memotong pembicaraanku lalu aku menggendong keduanya." | nasai:1396 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Bazi'] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khutbah pada hari Jum'at dalam keadaan berdiri, kemudian duduk sejenak tanpa berbicara, lalu berdiri lagi untuk menyampaikan khutbah yang terakhir. Barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah dalam keadaan duduk, ia berdusta." | nasai:1400 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [An Nadhr bin Syumail] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid bin Khumair] dia berkata; Aku mendengar [Habib bin 'Ubaid] menceritakan dari [Jubair bin Nufair] dari [Ibnu As Simthi] dia berkata; "Aku melihat [Umar bin Khaththab] shalat dua raka'at di Dzilhulaifah, maka aku tanyakan tentang hal itu lalu dia menjawab; Aku tidak melakukannya melainkan hanya karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya'." | nasai:1420 |
Telah mengabarkan kepadaku [Ahmad bin Yahya] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala bin Zuhair] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Wabarah bin 'Abdurrahman] dia berkata; "Shalat Ibnu Umar dalam Safar (perjalanan) tidak pernah melebihi dua raka'at, dan dia tidak mengerjakan shalat sunnah sesudah maupun sebelumnya. Lalu [Ibnu Umar] ditanya, "Apa ini? ' Ia menjawab; 'Begitulah, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya'." | nasai:1440 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] dia berkata; "Pada masa hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, terjadi gerhana matahari. Beliau berdiri dan bertakbir, lalu orang-orang menyusun barisan di belakangnya. Beliau membaca bacaan yang panjang. Kemudian beliau bertakbir lalu ruku' dengan ruku' yang lama pula, lalu mengangkat kepalanya sambil mengucapkan; 'Sami' Allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamdu'. Kemudian beliau bangun lalu membaca bacaan yang panjang, namun lebih pendek dari yang pertama. Kemudian bertakbir dan ruku' dengan ruku' yang lama, namun lebih pendek dari yang pertama. Lalu beliau mengucapkan; 'Sami' Allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamdu', kemudian sujud. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga melakukan hal yang seperti itu pada rakaat berikutnya, maka lengkaplah menjadi empat kali ruku dan empat kali sujud. Dan matahari pun telah terang kembali sebelum beliau bangkit. Kemudian beliau berdiri dan menyampaikan khutbah kepada orang-orang. Beliau memuji Allah Azza Wa Jalla dengan sesuatu yang telah menjadi hak-Nya, lalu bersabda: 'Matahari dan bulan adalah dua tanda dari kebesaran Allah Ta'ala. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah hingga disingkapkan (diperlihatkan) kembali'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan sabdanya: 'Pada tempatku ini aku melihat semua yang dijanjikan kepada kalian. Kalian telah melihat bahwa aku ingin memetik sesuatu dari surga ketika kalian melihat aku maju. Sungguh aku telah melihat neraka Jahannam bertumpang tindih sebagiannya pada sebagian lagi ketika kalian melihatku mundur, dan aku melihat Abu Luhaiy bersada disana, dan dia adalah orang yang membiarkan unta Saibah'." | nasai:1455 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Qasim] dari [Malik] dia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari ['Abdullah bin 'Abbas] dia berkata; "Telah terjadi gerhana matahari, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama orang-orang. Beliau berdiri lama dengan membaca surat yang sepadan dengan surah Al Baqarah." Kemudian Abdullah berkata lagi; 'Kemudian beliau ruku' dengan ruku' yang lama, lalu mengangkat kepalanya dan berdiri (lagi), tapi lebih singkat dari yang pertama. Kemudian ruku' dengan ruku' yang lama tapi lebih singkat dari ruku' yang pertama. Lalu beliau mengangkat (kepalanya) dan berdiri lagi dengan lama, namun lebih singkat dari yang pertama. Kemudian beliau ruku' dengan ruku' yang lama, namun lebih singkat dari ruku' yang pertama. Lalu beliau sujud dan pergi sedangkan matahari telah terang. Setelah itu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Matahari dan Bulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka berdzikirlah kepada Allah Azza Wa Jalla.' Para sahabat berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami melihat engkau menggapai sesuatu pada posisimu ini, kemudian kami melihatmu juga mundur? ' Beliau bersabda: 'Aku melihat surga -atau diperlihatkan kepadaku surga. Seandainya aku mengambil sesuatu dari surga, maka kamu pasti akan memakannya, lalu tak akan tersisa lagi dunia ini. Aku juga melihat neraka. Aku belum melihat pandangan yang lebih menakutkan dari ini dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.' Para sahabat berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kenapa bisa begitu? ' Beliau menjawab: 'Karena kekufuran mereka'. -Dalam riwayat lain: Karena mereka kufur kepada Allah? - Beliau meneruskan lagi: 'Mereka juga kufur terhadap kebaikan suami dan kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka (wanita) sepanjang masa, Lalu dia melihat suatu (keburukan) pada dirimu', Maka dia akan berkata: 'Aku tidak melihat suatu kebaikanpun pada dirimu! ' | nasai:1476 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] dia berkata; '"Hujan pernah tidak turun selama satu tahun, maka sebagian kaum muslim datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at. Mereka berkata; 'Wahai Rasulullah, hujan telah terhenti, bumi telah menjadi tandus, dan harta benda telah hancur'. Lalu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam mengangkat kedua tangannya. Kami tidak melihat awan di langit. Lalu beliau menjulurkan tangannya (hingga kami melihat putihnya ketiak beliau Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam) untuk meminta hujan kepada Allah Azza wa Jalla." Anas berkata; "Kami belum (selesai) shalat Jum'at, namun seseorang yang tinggal dekat dengan masjid sudah merasa sulit untuk pulang ke keluarganya (karena derasnya hujan penerj). Hal tersebut berlangsung sampai hari Jum'at berikutnya. Pada hari Jum'at berikutnya orang-orang berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah, rumah-rumah telah hancur dan kendaraan tak bisa berjalan Anas berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum karena cepatnya rasa bosan anak Adam, lalu beliau bersabda: `Ya Allah (turunkanlah hujan) disekitar kami dan jangan di atas kami'. Lalu awan atau hujan itu menjauh dari Madinah." | nasai:1510 |
Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Khalid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Abu 'Amr Al Auza'i] dari [Ishaq bin 'Abdullah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terjadi paceklik selama satu tahun. Ketika Rasulullah sedang khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba seorang Badui berdiri lalu berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, harta benda hancur dan keluarga kelaparan, maka berdoalah kepada Allah untuk kami'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya, dan saat itu kami tidak melihat gumpalan awan di langit. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam belum meletakkan tangannya kembali, namun awan telah menggumpal laksana gunung. Ketika beliau masih di mimbarnya, kami melihat hujan telah turun hingga menetes ke jenggotnya. Kami diguyur hujan pada hari itu dan besoknya, hingga sampai hari Jum'at berikutnya. Lalu orang Badui itu berdiri atau orang lain kemudian berkata; Wahai Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam, bangunan telah hancur dan harta benda telah tenggelam, maka berdoalah kepada Allah untuk kami. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya sambil mengucapkan, Ya Allah (turunkanlah hujan) di sekitar kami dan jangan di atas kami'. Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengisyaratkan dengan tangannya ke sudut awan itu, melainkan awan itu berpencar sehingga Madinah menjadi cerah laksana kota yang dikelilingi suatu lingkaran. Lembah-lembah telah mengalir airnya dan tak ada orang yang datang ke Madinah dari arah mana saja melainkan ia akan menceritakan tentang hujan yang telah turun dengan sangat lebat." | nasai:1511 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Iyad] dari [bapaknya] dari [Abu Rimtsah] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam berkhutbah dengan memakai dua selendang yang berwarna hijau." | nasai:1554 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Isma'il bin Abu Khalid] dari [saudaranya] dari [Abu Kahil Al Ahmasi] dia berkata; "Aku pernah melihat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menyampaikan khutbah di atas untanya, dan seorang Habsyi yang memegangi tali kekang untanya." | nasai:1555 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam khutbah pada hari Jum'at sambil berdiri, kemudian duduk sejenak tanpa berbicara. Kemudian berdiri lagi untuk menyampaikan khutbah yang kedua. Barangsiapa menceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah sambil duduk maka janganlah kamu mempercayainya." | nasai:1565 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Tumailah] dari [Al Husain bin Waqid] dari [Ibnu Buraidah] dari [bapaknya] dia berkata; "Pada saat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam khutbah di atas mimbar, tiba-tiba Hasan dan Husain Radliallahu? nhuma datang dengan memakai baju merah. Keduanya berjalan, lalu terjatuh. Maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam turun dari mimbar, lalu menggendong keduanya, kemudian bersabda: `Allah Maha Benar (firman-Nya), 'Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah'. (Qs. Al Anfaal (8): 28). Aku melihat dua anak ini terjatuh dalam kedua bajunya, maka aku tidak sabar hingga aku turun lalu kugendong keduanya'." | nasai:1567 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Khasyram] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menutupiku dengan serbannya, dan aku melihat orang-orang Habasyah bermain di masjid, hingga aku merasa bosan. Maka, lihatlah dan jagalah dua anak perempuan kecil yang senang bermain." | nasai:1577 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dia berkata; Aku mendengar [Musa bin 'Uqbah] berkata; aku mendengar [Abu An Nadhr] menceritakan dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat ruangan khusus dari tikar di dalam masjid. Beliau shalat malam di dalamnya hingga orang-orang berkumpul kepadanya, kemudian suaranya tak terdengar selama semalam, maka orang-orang pun mengira bahwa beliau tertidur, maka sebagian mereka berdehem-dehem supaya beliau keluar. Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Aku senantiasa melihat perbuatan kalian hingga aku khawatir hal itu akan diwajibkan kepada kalian. Kalau sampai diwajibkan kepada kalian, maka kalian tidak mampu melakukannya. Wahai manusia, shalatlah di rumah-rumah kalian. Sesungguhnva shalat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib." | nasai:1581 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pada suatu malam mengerjakan shalat di masjid, dan orang-orang pun ikut shalat dengan beliau. Kemudian besoknya Rasulullah shalat lagi dan orang-orang yang ikut pun bertambah banyak. Lalu orang-orang berkumpul pada malam yang ketiga -atau keempat- namun beliau tidak keluar kepada mereka. Pada pagi harinya beliau bersabda: "Aku telah mengetahui apa yang kalian perbuat. Tidak ada yang menghalangiku untuk keluar kepada kalian melainkan aku khawatir hal tersebut akan diwajibkan kepada kalian." Dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan. | nasai:1586 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata; "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sambil duduk, kecuali saat umurnya sudah tua. Beliau juga mengerjakan shalat sambil duduk saat membaca Al Qur'an. Jika bacaan Al Qur'an tinggal tiga puluh atau empat puluh ayat, maka beliau berdiri lalu membaca surat sambil berdiri, lalu ruku'." | nasai:1631 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [As Saib bin Yazid] dari [Al Muththalib bin Abu Wada'ah] dari [Hafshah] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah sambil duduk, hingga menjelang setahun sebelum beliau walat, (saat itu) beliau sering shalat sambil duduk, membaca surah Al Qur'an dengan tartil, sampai-sampai beliau memperlama dalam membacanya." | nasai:1640 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abu Yahya] dari ['Abdullah bin 'Amru] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sambil duduk, maka aku berkata kepada beliau; 'Aku pernah mendapatkan hadits dari engkau, bahwa engkau bersabda: "Shalat orang sambil duduk (mendapatkan) setengah (pahala) dari shalat yang dilakukan sambil berdiri. Dan engkau shalat sambil duduk." Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: `Ya, tetapi aku tidak seperti salah satu dari kalian." | nasai:1641 |
Telah mengabarkan kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Ja'fari] dari [Hafsh] dari [Humaid] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] dia berkata; 'Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sambil duduk dengan kaki bersilang di bawah paha (mutarabi')." Abu Abdurrahman berkata; 'Aku tidak mengetahui seorangpun yang meriwayatkan hadits ini selain Abu Dawud dan ia adalah terpercaya dan aku menganggap hadits salah. Wallahu Ta'ala A'lam. | nasai:1643 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnul Had] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim] dari [bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, dan beliau berada diantara perut dan daguku, maka aku tidak lagi benci dengan beratnya kematian -yang dialami- oleh seorangpun selamanya setelah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -wafat-." | nasai:1807 |
Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Mas'ud bin Al Hakam] dari ['Ali] dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri, lalu kami pun berdiri dan kami melihat beliau duduk, lalu kami pun duduk." | nasai:1973 |
Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Abdullah bin Abu Mulaikah] bahwasanya ia mendengar [Muhammad bin Qais bin Makhramah] berkata; Aku mendengar ['Aisyah] bercerita, dia berkata; "Maukah kuceritakan kepada kalian tentangku dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Kami menjawab, "Ya." Dia berkata; "Ketika malam hari -yang menjadi giliranku- yang ketika itu beliau berada bersamaku -yakni: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, setelah pulang dari melaksanakan shalat Isya', beliau lalu meletakkan kedua sandal beliau di di depan kaki beliau dan membentangkan ujung kainnya di atas kasurnya. Tidak lama kemudian, beliau mengira bahwa aku telah tidur, beliau memakai sandal dan mengambil serbannya pelan-pelan, membuka pintu dan keluar pelan-pelan. Aku segera memakai baju di kepalaku, memakai kerudung, memakai kain bawah, lalu aku bergerak mengikuti jejak beliau, hingga sampai ke Baqi'. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tiga kali dalam waktu yang lama, lalu pulang, maka aku pun pulang, beliau cepat-cepat -jalannya- dan aku pun cepat-cepat, beliau berjalan setengah berlari, lalu beliau sampai dan aku pun sampai, namun aku mendahului beliau, lalu aku masuk. Tidak lama setelah aku berbaring beliau masuk seraya berkata: "Apa yang terjadi padamu wahai Aisyah, nafasmu terengah-engah", ia berkata; "Tidak." Beliau bersabda: "Sungguh engkau akan memberitahuku atau Dzat yang maha lembut lagi maha mengetahui yang akan memberitahukan kepadaku!" Aku berkata; "Wahai Rasulullah! Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya!, aku yang akan memberitahukan berita yang terjadi." Beliau bertanya; "Apakah kamu adalah orang berpakaian hitam yang ku lihat di depanku?" Aku menjawab, "Ya". Lantas nabi shallallahu 'alaihi wasallam memukulku yang cukup menjadikanku kesakitan." Kemudian beliau bersabda: "Apakah kamu mengira bahwa Allah dan rasul-Nya berbuat zhalim kepadamu?" Aku menjawab, "Bagaimanapun manusia merahasiakannya, sungguh Allah mengetahuinya." Beliau bersabda: " Jibril menemuiku ketika kamu melihatnya dan ia tidak masuk menemuiku, sebab saat itu kamu melepas pakaianmu, lalu ia memanggilku, maka aku bersembunyi darimu. Aku kira kamu telah tidur, aku tidak ingin membangunkanmu dan aku khawatir akan mengagetkanmu, lalu Allah menyuruhku untuk pergi ke Baqi' dan memintakan ampunan untuk mereka." Aku bertanya; "Apa yang harus aku ucapkan wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Beliau menjawab: "Ucapkanlah: "Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang-orang terdahulu di antara kita dan orang-orang yang akan datang kemudian, dan kami insya Allah akan bertemu kalian." | nasai:2010 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdul 'Aziz bin Abu Rizmah] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] dari [Sufyan] dari [Simak] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata; "Seorang Badui datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia berkata aku melihat hilal, beliau bersabda: 'Apakah engkau bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya? ' ia menjawab iya, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumumkan agar berpuasa." | nasai:2085 |
Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib bin Yusuf] dan [Muhammad bin Basysyar] -dan lafadz ini miliknya- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Salim] dari [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] dia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa dua bulan berturut-turut, hanya saja beliau menyambung bulan Sya'ban dengan Ramadlan." | nasai:2146 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman bin Dawud] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Malik] dan ['Amru bin Al Harits] dan menyebutkan yang lainnya sebelum mereka berdua, bahwasanya [Abu An Nadhr] menceritakan kepada mereka dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengatakan; "Beliau sering tidak berbuka, " dan beliau sering berbuka hingga kami mengatakan; "Beliau tidak berpuasa, " dan tidak pula aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebulan yang paling banyak puasanya dibanding bulan Sya'ban." | nasai:2311 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'la] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Musa bin Thalhah] dia berkata; "Nabi Shallallahu 'Alahi Wa Sallam diberi seekor kelinci yang di panggang oleh seseorang." Tatkala kelinci itu dihidangkan kepada beliau, orang yang membawanya tadi berkata; 'Aku melihat kelinci itu berdarah, Nabi pun tidak jadi memakannya, beliau berkata: 'Siapa saja yang mau makan, silahkan, jika aku berselera aku pun sudah memakannya. Diantara mereka ada seseorang yang duduk saja. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Mendekatlah kamu dan makanlah bersama orang-orang! ' Dia berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Aku sedang puasa'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 'Kalau begitu berpuasalah pada hari - hari Bidl. Dia bertanya: Apakah hari-hari Bidl itu? Beliau menjawab: Tanggal 13, 14, dan 15.' | nasai:2386 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, lalu -kekhalifahan- sesudahnya digantikan oleh Abu Bakar, namun orang kafir dari bangsa Arab mengingkarinya. [Umar] berkata kepada Abu Bakar; "Bagaimana caramu memerangi manusia, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengatakan, La Ilaaha Ilallah (tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah) '. Barangsiapa yang mengatakan, 'La Ilaaha Ilallah', berarti ia telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali dengan haknya dan hisabnya atas Allah'.' [Abu Bakar] -radliallahu 'anhu- berkata; 'Sungguh benar-benar aku akan perangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat. zakat adalah hak harta. Demi Allah, andaikata mereka menghalangiku untuk mengambil zakat unta yang dahulu mereka berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya akan aku perangi mereka karena hal itu.' Umar -radliallahu 'anhu- berkata; 'Demi Allah, tidak ada hal lain kecuali aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk berperang, aku mengetahui bahwa hal itu adalah suatu kebenaran.' | nasai:2400 |
Telah mengabarkan kepada kami [Azhar bin Jamil] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; -dan dia menyebutkan ['Aun bin Abu Juhaifah], - dia berkata; Aku mendengar [Al Mundzir bin Jarir] bercerita dari [Bapaknya] dia berkata; "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di siang hari, tiba-tiba datang suatu kaum dalam keadaan telanjang kaki sambil menggantungkan pedang-pedang mereka. Mayoritas mereka -bahkan seluruhnya- dari kalangan Mudlar. Maka wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berubah karena kemiskinan yang terlihat pada mereka. Kemudian beliau keluar dan menyuruh Bilal untuk mengumandangkan adzan, lalu mendirikan shalat. Kemudian beliau shalat dan setelah itu berkhuthbah seraya bersabda: " Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu Annisa: 1. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok Al Hasyr: 18. Lalu bersabda: 'seseorang bersedekah dengan uang dinarnya, atau dirhamnya, atau pakaiannya, atau satu sha gandum, atau satu sha kurma, hingga beliau bersabda; walaupun dengan sepotong kurma.' Lalu seseorang dari kalangan Anshar datang dengan membawa satu ikat barang yang ia bawa, seolah-olah ia sudah tidak sanggup untuk membawanya. Orang-orangpun berdatangan hingga aku melihat dua karung makanan dan pakaian. Akupun melihat wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersinar gembira seperti gemerlapnya emas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membuat contoh baik di dalam Islam, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengamalkan contoh baik tersebut tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang membuat contoh buruk di dalam Islam, maka baginya dosa dan dosa orang yang mengamalkan contoh buruk tersebut tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." | nasai:2507 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [bapaknya] dari Abdullah bin Abbas serta Al Miswar bin Makhramah bahwa keduanya berselisih di Abwa`. Ibnu Abbas berkata; orang yang berihram membasuh kepalanya, sedangkan Al Miswar mengatakan; ia tidak membasuh kepalanya. Kemudian Ibnu Abbas mengirimku untuk pergi menemui Abu Ayyub Al Anshari untuk menanyakan mengenai hal tersebut, lalu aku mendapatinya sedang mandi di antara dua sisi sumur, bertutupkan kain. Kemudian saya mengucapkan salam kepadanya, dan berkata; Ibnu Abbas telah mengirimku kepada anda untuk bertanya kepada anda bagaimana dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membasuh kepalanya sedang beliau dalam keadaan melakukan ihram. Maka [Abu Ayyub] meletakkan tangannya pada kain lalu merendahkannya hingga kepalanya kelihatan, kemudian berkata kepada seseorang agar menyiram kepalanya kemudian ia menggerakkan kepadanya dengan kedua tangannya, lalu menggerakkan keduanya ke depan dan ke belakang, dan berkata; beginilah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan. | nasai:2617 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Amr bin As Sarh] serta [Al Harits bin Miskin] dengan membacakan riwayat dan saya mendengar, lafazh tersebut adalah lafazhnya, dari [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [bapaknya], ia berkata; saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan do'a talbiyah dalam keadaan mengikat kepalanya. | nasai:2635 |
Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Khalid Al 'Askari], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Muhammad yaitu Ibnu Ja'far Ghundur] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; sungguh saya telah melihat kilauan minyak wangi pada kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan berihram. | nasai:2650 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Yazid], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atho` bin As Saib] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; sungguh saya telah melihat kilauan minyak wangi pada tempat belahan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah tiga hari. | nasai:2654 |
Telah mengabarkan kepadaku [Isa bin Ibrahim] dari [Ibnu Wahb], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Salim bin Abdullah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abdullah bin Umar] berkata; Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai kendaraannya di Dzul Hulaifah, kemudian mengucapkan doa talbiyah di saat kendaraan tersebut berdiri membawanya. | nasai:2708 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abdur Rahman bin Muhammad bin Salam], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Jarir bin Jazim], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari [Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Wahai Aisyah, seandainya bukan karena kaummu dekat dengan masa jahiliyah niscaya saya akan memerintahkan untuk menghancurkan Ka'bah, kemudian saya masukkan kepadanya apa yang telah dikeluarkan darinya, dan saya tancapkan di Bumi, serta saya buat untuknya dua pintu, pintu timur dan pintu barat. Karena mereka tidak mampu untuk membangunnya, sehingga dengannya saya telah sampai kepada pondasi Ibrahim 'alaihissalam." Yazid berkata; itulah yang mendorong Ibnu Az Zubair untuk menghancurkannya. Yazid berkata; saya telah menyaksikan Ibnu Az Zubair ketika menghancurkan dan membangunkannya serta memasukkan hijir padanya. Dan saya lihat pondasi Ibrahim 'alaihissalam berupa bebatuan seperti punuk-punuk unta yang saling melekat. | nasai:2854 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin Abdullah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Suwaid yaitu Ibnu 'Amr Al Kalbi] dari [Zuhair], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bayan] bahwa [Wabarah] menceritakan kepadanya, ia berkata; saya mendengar Abdullah bin Umar dan seseorang bertanya kepadanya; bolehkan saya berthawaf di Ka'bah sedang saya telah berihram untuk melakukan haji? Ia berkata; apa yang menghalangimu? Orang tersebut menjawab; aku melihat Abdullah bin Abbas melarang hal itu sedangkan engkau lebih kami sukai daripadanya. [Abdullah bin Umar] berkata; saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram untuk haji lalu beliau melakukan thawaf di Ka'bah dan bersa'i diantara Shafa dan Marwah. | nasai:2880 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayub bin Musa] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa ia mengiringkan haji dan umrah, kemudian melakukan satu thawaf, dan berkata; demikian saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya. | nasai:2883 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Maimun Ar Raqqi], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub As Sahtiyani], [Ayyub bin Musa] dan [Isma'il bin Umayyah] serta ['Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'], ia berkata; [Abdullah bin Umar] pernah keluar, tatkala telah sampai Dzul Hulaifah ia mengucapkan talbiyah untuk melakukan umrah, kemudian berjalan sebentarl. Lalu ia khawatir dihalangi dari mendatangi Ka'bah, sehingga berkata; seandainya saya dihalangi maka saya akan melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia berkata; demi Allah, tidaklah jalan haji melainkan merupakan jalan umrah, saya persaksikan kepada kalian bahwa saya telah mewajibkan diriku melakukan haji bersamaan dengan umrahku. Kemudia ia berjalan hingga sampai di Qudaid, lalu ia membeli hewan kurban kemudian datang ke Mekkah, lalu melakukan thawaf di Ka'bah sebanyak tujuh kali, serta diantara Shafa serta Marwah. Ia berkata; demikianlah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya. | nasai:2884 |
Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki'], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim bin Abdul A'la] dari [Suwaid bin Ghafalah] bahwa [Umar] pernah mencium Hajar Aswad, serta memeluknya, dan berkata; saya pernah melihat Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam begitu perhatian kepadamu. | nasai:2887 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Isa bin Yunus] serta [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abis bin Rabi'ah], ia berkata; saya pernah melihat [Umar] mendatangi Hajar Aswad kemudian berkata; sungguh saya mengetahui bahwa engkau hanyalah batu, dan seandainya saya tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu maka saya tidak akan menciummu. Kemudian ia mendekatinya dan menciumnya. | nasai:2888 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Usman], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Hanzhalah], ia berkata; saya pernah melihat [Thawus] melewati rukun, apabila ia mendapati keramaian maka ia lewat dan tidak ikut berdesak-desakan, dan apabila ia melihatnya sunyi maka ia menciumnya tiga kali, kemudian berkata; saya melihat Ibnu Abbas melakukan seperti itu, dan [Ibnu Abbas] berkata; saya melihat [Umar bin Al Khaththab] melakukan seperti itu kemudian berkata; sesungguhnya engkau hanyalah batu yang tidak dapat memberikan manfaat dan kerugian, seandainya saya tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu niscaya saya tidak akan menciummu. Kemudian Umar berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan hal tersebut. | nasai:2889 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] serta [Al Harits bin Miskin] dengan membaca riwayat dan saya mendengar, dari [Ibnu Al Qasim], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [ayahnya] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan cepat dari satu Hijir kepada Hijir yang lain hingga sampai kepadanya sebanyak tiga kali putaran. | nasai:2895 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Az Zubair bin 'Arabi], ia berkata; terdapat seorang laki-laki yang bertanya kepada Ibnu Umar mengenai meng-istilami Hajar Aswad, kemudian [Ibnu Umar] berkata; saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap dan menciumnya. Orang tersebut berkata; bagaimana pendapatmu apabila saya terdesak atau tersingkirkan? Maka Ibnu Umar radliallahu 'anhu berkata; jadikanlah kata bagaimana pendapatmu berada di Yaman. Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meng-istilaminya dan menciumnya. | nasai:2897 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'], ia berkata; [Abdullah] radliallahu 'anhu berkata; saya tidak berhenti meng-istilami dua rukun ini semenjak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meng-istilami keduanya yaitu rukun yamani dan Hajar Aswad, baik dalam keadaan sulit maupun lapang. | nasai:2903 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Musa], ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata; saya tidak berhenti meng-istilami Hajar Aswad baik dalam keadaan lapang maupun sulit sejak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meng-istilaminya. | nasai:2904 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dari [Yahya] dari [Ibnu Juraij] dari [Katsir bin Katsir] dari [ayahnya] dari [Al Muththalib bin Abi Wada'ah], ia berkata; saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika telah selesai dari seperti tujuhnya datang ke sisi tempat thawaf kemudian melakukan shalat dua rakaat, dan tidak ada seorangpun antara dirinya dan orang-orang melakukan thawaf. | nasai:2910 |
Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin As Sari], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atho` bin As Saib] dari [Katsir bin Jumhan], ia berkata; saya pernah mendengar [Ibnu Umar] berjalan diantara Shafa dan Marwah, lalu berkata; jika saya berjalan sungguh saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan, dan jika saya bersa'i (berlari kecil) sungguh saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersa'i (berlari kecil). Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ats Tsauri] dari [Abdul Karim Al Jazari] dari [Sa'id bin Jubair], ia berkata; saya pernah melihat [Ibnu Umar] menyebutkan hal sama hanya saja ia berkata; dan saya adalah orang yang sudah tua. | nasai:2927 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Yasar] dari [Az Zurhri], ia berkata; orang-orang bertanya kepada [Ibnu Umar]; apakah engkau melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil diantara Shafa dan Marwah? Ia menjawab; beliau berada diantara sekelompok manusia dan mereka berlari-lari kecil, maka aku tidak melihat mereka berlari kecuali seperti lari yang beliau lakukan. | nasai:2928 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Budail] dari [Al Mughirah bin Hakim] dari [Shafiyah binti Syaibah] dari [seorang wanita], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sa'i di lembah bersungai (bathnul masil) dan bersabda: " Lembah ini tidak bisa dikarungi kecuali dengan perjuangan berat." | nasai:2930 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Ali], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Nubaith] dari [ayahnya], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas unta merah di Arafah sebelum melakukan shalat. | nasai:2957 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Adam] dari [Ibnu Al Mubarak] dari [Salamah bin Nubaith] dari [ayahnya], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada hari Arafah di atas unta merah. | nasai:2958 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Abdur Rahman bin Yazid] dari [Abdullah], ia berkata; saya tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu shalat kecuali pada waktunya, kecuali shalat Maghrib serta Isya` yang beliau lakukan dengan menjama' keduanya serta shalat subuh pada waktu itu sebelum waktunya. | nasai:2988 |
Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abdur Rahman], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il] serta [Daud] dan [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] dari ['Urwah bin Mudharris], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwukuf di Muzdalifah, kemudian bersabda: "Barang siapa yang melakukan shalat bersama kami dengan shalat kami ini di sini, kemudian bermukim bersama dengan kami dan sebelumnya telah melakukan wukuf di Arafah pada malam atau siang maka sungguh hajinya telah sempurna." | nasai:2989 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Waki'], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Aiman bin Nabil] dari [Qudamah bin Abdullah], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jumrah Aqabah pada hari kurban di atas untanya yang rambutnya berwarna merah kehitaman, tidak ada pemukulan, pengusiran dan perkataan "menjauhlah dariku, menjauhlah dariku". | nasai:3011 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Ali], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar jumrah dengan menaiki untanya, dan bersabda: "Wahai manusia, ambillah cara berhaji kalian, karena saya tidak mengetahui siapa tahu saya tidak melakukan haji lagi setelah tahun ini." | nasai:3012 |
Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dari [Husyaim] dari [Mughirah] dari [Ibrahim], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Yazid], ia berkata; saya melihat [Ibnu Mas'ud] melempar Jumrah Aqabah, dari tengah bukit kemudian berkata; demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, di sinilah tempat berdiri orang yang kepadanya diturunkan Surat Al Baqarah. | nasai:3022 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Abi Zaidah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy], saya mendengar Al Hajjaj berkata; janganlah kalian mengatakan; surat Al Baqarah, katakanlah Surat yang disebutkan padanya sapi. Maka saya sebutkan hal tersebut kepada [Ibrahim], lalu ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abdur Rahman bin Yazid] bahwa ia bersama [Abdullah] ketika melempar jumrah Aqabah, lalu ia berada ditengah bukit dan menghadap kepadanya yaitu jumrah, lalu melemparnya dengan tujuh kerikil, dan bertakbir bersamaan dengan setiap kerikil. Lalu saya katakan; sesungguhnya orang-orang menaiki gunung lalu ia berkata; demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain-Nya, di sinilah saya melihat orang yang diturunkan kepadanya Surat Al Baqarah melempar jumrah. | nasai:3023 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jumrah dengan kerikil seperti kerikil untuk melempar. | nasai:3025 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Ali], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Al Hasan Al 'Uraini] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; apabila telah melempar Jumrah maka halal baginya segala sesuatu kecuali wanita. Kemudian dikatakan kepadanya; dan minyak wangi? Maka ia berkata; adapun saya, melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlumuran Kasturi, apakah itu adalah minyak wangi? | nasai:3034 |
Telah mengabarkan kepada kami [Katsir bin 'Ubaid] dari [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi], dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdillah] dari [Abu Hurairah], ia berkata; tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dan Abu Bakr ditunjuk menjadi khalifah, serta telah kafir orang yang kafir dari kalangan orang-orang Arab, maka [Umar] berkata; wahai Abu Bakr, bagaimana engkau memerangi manusia sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH barang siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH, maka ia telah melindungi jiwa dan hartanya dariku kecuali dengan haknya dan perhitungannya kepada Allah." Maka [Abu Bakr] berkata; sungguh saya akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah haknya harta. Demi Allah seandainya mereka menolak memberikan kepadaku satu anak kambing saja yang dahulunya mereka tunaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam niscaya saya memerangi mereka karena penolakan tersebut. Demi Allah, tidak lain kecuali saya melihat Allah 'azza wajalla telah melapangkan hati Abu Bakr untuk memerangi mereka dan saya tahu bahwa ia adalah yang benar. | nasai:3040 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Amr bin 'Ashim], ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Imran Abu Al 'Awwam Al Qaththan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik], ia berkata; tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat orang-orang Arab murtad. Umar berkata; wahai Abu Bakr, bagaimana engkau memerangi orang-orang Arab? Maka [Abu Bakr] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan saya adalah Rasulullah, mendirikan shalat, dan menunaikan Zakat." Demi Allah seandainya mereka menahanku mengambil satu anak kambing diantara sesuatu yang dahulunya mereka berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam niscaya saya memerangi mereka karenanya. Umar radliallahu 'anhu berkata; tatkala saya melihat pendapat Abu Bakr telah dilapangkan, saya tahu bahwa ia adalah yang benar. Abu Abdur Rahman berkata; Imran bin Al Qaththan bukanlah orang yang kuat dalam hadis. hadis ini salah, dan yang sebelumnya adalah yang benar yaitu hadis Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdillah bin 'Utbah dari Abu Hurairah. | nasai:3043 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Anas bin Malik] dari [Ummu Haran binti Milhan], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami dan tidur siang di tempat kami, kemudian beliau terbangun dalam keadaan tertawa, lalu saya katakan; wahai Rasulullah, dengan ayah dan ibuku. Apakah yang menyebabkan anda tertawa? Beliau menjawab: "Saya bermimpi melihat suatu kaum dari umatku, mereka mengarungi lautan ini seperti para raja di atas ranjang-ranjang." Maka saya mengatakan; berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Beliau bersabda: "Engkau bagian dari mereka." Kemudian beliau tidur, kemudian terbangun dan tertawa. Lalu saya bertanya kepadanya; kemudian beliau bersabda seperti perkataannya semula. Maka saya katakan; berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka. Beliau bersabda: "Engkau termasuk orang-orang yang pertama." Lalu Ummu Haran dinikahi 'Ubadah bin Shamit, kemudian mengarungi lautan, dan Ummu haran mengarungi bersamanya. Tatkala ia keluar, ia diberi seekor Bighal, lalu ia menaikinya kemudian terjatuh dan lehernya patah. | nasai:3121 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Isa bin Yunus], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Dhamrah] dari [Abu Zur'ah As Saibani] dari [Abu Sukainah] yaitu seseorang yang telah dimerdekakan dari [seorang sahabat Nabi] shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintah untuk menggali parit, tampaklah sebuah batu besar yang menghalangi penggalian parit, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil cangkul, lalu meletakkan surbannya disamping parit dan bersabda: "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, " kemudian robohlah sepertiga batu dan Salman Al Farisi berdiri melihat lalu bersamaan dengan pukulan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muncullah kilatan cahaya, lalu beliau memukul kedua kalinya dan bersabda: "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, " lalu robohlah sepertiga lainnya dan muncullah kilatan cahaya, dan Salman melihatnya, kemudian beliau memukul untuk ketiga kalinya dan bersabda: "Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, " dan robohlah sepertiga sisanya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan mengambil selendangnya lalu beliau duduk, Salman berkata; wahai Rasulullah, saya melihatmu ketika engkau memukul, engkau tidak memukul satu pukulan kecuali bersamanya keluar kilatan cahaya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Hai Salman apakah engkau melihatnya?" ia menjawab; ya, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Beliau bersabda: "Ketika aku memukul pertama kali, ditampakkan kepadaku kota-kota Kisra dan apa yang ada disekitarnya serta kota-kota yang banyak hingga aku melihatnya dengan kedua mataku, " para sahabat yang menghadirinya berkata; wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia bukakan kota-kota tersebut bagi kita, dan memberikan kepada kita rumah-rumah mereka dan meruntuhkan negeri mereka dengan tangan-tangan kita. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan hal itu, beliau bersabda: " Kemudian aku memukul kedua kalinya, ditampakkan kepadaku kota-kota Qaisar dan apa yang ada disekitarnya hingga aku melihatnya dengan kedua mataku, " para sahabat berkata; wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia bukakan kota-kota tersebut bagi kita, dan memberikan kepada kita rumah-rumah mereka dan meruntuhkan negeri mereka dengan tangan-tangan kita. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan hal itu, beliau bersabda: " lalu aku memukul untuk ketiga kali, lalu ditampakkan kepadaku kota-kota Habasyah dan desa-desa yang ada disekitarnya, hingga aku melihatnya dengan kedua mataku, " lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah Habasyah selama mereka mengucapkan perpisahan kepada kalian, dan tinggalkan Turki selama mereka meninggalkan kalian." | nasai:3125 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abdur Rahman], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan], ia berkata; kami mendengarnya dari [Abdur Rahman yaitu Ibnu Al Qasim] dari [ayahnya] dari [Aisyah], ia berkata; Sahlah binti Suhail menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; saya melihat kemarahan di wajah Abu Hudzaifah karena Salim masuk rumahku. Beliau bersabda: "Susuilah dia." Ia berkata; bagaimana saya menyusuinya, sedangkan dia adalah laki-laki dewasa. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah saya tahu bahwa ia adalah laki-laki dewasa?" kemudian ia datang setelah itu, dan berkata; demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran sebagai Nabi. Saya tidak melihat sesuatupun di wajah Abu Hudzaifah setelah itu yang tidak saya suka. | nasai:3268 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Huraits] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Ma'mar] dari [Al Hakam bin Aban] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia telah menzhihar (mengatakan kepada isterinya engkau seperti punggung ibuku) isterinya lalu ia menggaulinya, ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah menzhihar isteriku lalu aku menggaulinya sebelum membayar kaffarat?" Beliau bersabda: "Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu, semoga Allah merahmatimu?" Aku melihat gelang kakinya di bawah cahaya bulan." Beliau bersabda: "Janganlah engkau mendekatinya hingga melakukan apa yang Allah Azza wa Jalla perintahkan." | nasai:3403 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Al Hakam bin Aban] dari ['Ikrimah] ia berkata, "Seorang laki-laki telah menzhihar isterinya, kemudian ia menggaulinya sebelum membayar kafarat. Lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal tersebut?" Ia menjawab, "Semoga Allah merahmatimu, wahai Rasulullah, aku telah melihat gelang kakinya atau kedua betisnya dalam cahaya rembulan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah dia hingga engkau melakukan apa yang telah Allah 'azza wajalla perintahkan." | nasai:3404 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Al Mu'tamir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] ia berkata; aku mendengar [Al Hakam bin Aban] ia berkata; aku mendengar ['Ikrimah] berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallamm dan berkata, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya ia telah menzhihar isterinya, kemudian menggaulinya sebelum melakukan apa yang menjadi kewajibannya?" Beliau bersabda: "Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal tersebut? Ia menjawab, "Wahai Nabi Allah, aku melihat betisnya yang putih dalam cahaya rembulan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hingga engkau menunaikan apa yang menjadi kewajibanmu." [Ishaq] menyebutkan dalam haditsnya, "Jauhilah dia hingga engkau menunaikan apa yang menjadi kewajibanmu." Dan lafazh tersebut adalah lafazh Muhammad. Abu Abdurrahman berkata, "Hadits mursal lebih benar daripada musnad. Wallahu A'lam." | nasai:3405 |
Telah mengabarkan kepada kami [Imran bin Musa] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata; telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari ['Amru bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] dari [Jarir] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganyam rambut jambul kuda di antara kedua jarinya, dan beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda telah tertulis kebaikan hingga Hari Kiamat; yaitu pahala dan rampasan perang." | nasai:3516 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin Ali] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [ayahnya] ia berkata; aku mendengar ['Amru bin Al Harits] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggalkan sesuatu kecuali bighalnya yang berwarna abu-abu, pedang dan tanah yang beliau tinggalkan sebagai sedekah." | nasai:3540 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Thariq] dari [Sa'id bin Al Musayyab], dia berkata; "Tidak mengapa menyewakan tanah kosong dengan upah emas atau perak." Dia juga berkata; "Jika seseorang membayar harta kepada orang lain dengan qirod (pemberian modal untuk berdagang dengan memperoleh bagian laba) dan dia ingin menuliskannya dalam surat lalu dia menulis; Ini adalah surat yang ditulis oleh fulan bin fulan dengan kerelaan darinya dalam keadaan sehat dan lisensinya untuk Fulan bin Fulan, bahwa engkau telah menyerahkan kepadaku pada permulaan bulan dari tahun ini, sebanyak sepuluh ribu dirham secara jelas dan baik dengan berat tujuh qiradh atas dasar ketakwaan kepada Allah baik dalam keadaan tersembunyi ataupun terang-terangan, serta menunaikan amanah agar saya membeli dengannya menurut kehendakku segala apa yang ingin saya beli, dan aku akan mengaturnya sekiranya saya pandang perlu untuk mengaturnya dari berbagai jenis perdagangan, dan akan aku keluarkan apa yang saya kehendaki kemana saja yang saya kehendaki dan menjual apa yang ingin saya jual dari barang yang telah saya beli, baik secara kontan atau kredit, baik dengan uang atau dengan barang dengan dasar saya mengerjakan semua itu sesuai pendapatku, dan saya akan mewakilkan dalam itu kepada orang yang kehendaki, dan setiap apa yang dirizqikan Allah dalam hal itu berupa kelebihan dan keuntungan diluar modal tersebut yang telah engkau serahkan kepadaku yang tertera banyaknya, didalam surat ini, maka hal itu dibagi antara saya dan engkau menjadi dua bagian, untukmu setengah sesuai dengan bagian modalmu, dan untukku setengah sesuai dengan pekerjaanku secara penuh, jika ada sesuatu yang hilang maka hal itu menjadi tanggungan modal. Saya terima sebanyak sepuluh ribu dirham secara jelas dan baik pada permulaan bulan ini pada tahun ini, dan menjadi qiradh milikmu yang ada padaku dengan persyaratan yang tercantum dalam surat ini. Telah menyatakan Fulan dan Fulan. Jika ia ingin membebaskannya untuk membeli dan menjual secara kredit, maka ia menulis; dan engkau telah melarangku untuk membeli dan menjualnya dengan kredit." | nasai:3875 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Fulait] dari [Jasrah binti Dajajah] dari [Aisyah], dia berkata; "Saya tidak melihat seorang wanita pembuat makanan seperti Shafiyah, dia memberikan hadiah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bejana yang berisi makanan, kemudian saya tidak dapat menahan diriku untuk memecahkannya. Lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai kafarah hal tersebut maka beliau bersabda: "Bejana seperti bejana dan makanan seperti makanan." | nasai:3895 |
Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb], ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Juraij] dari [Abdullah bin Katsir] bahwa ia mendengar [Muhammad bin Qais] berkata; saya mendengar [Aisyah] berkata; maukah saya ceritakan kepada kalian mengenai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dariku? Kami mengatakan; ya. Ia berkata; ketika datang malam giliranku beliau berbalik kemudian beliau meletakkan kedua sandalnya di kedua kakinya, dan meletakkan selendangnya di tengah sarungnya di atas kasurnya. Dan tidak lama kemudian beliau menyangka bahwa saya telah tertidur kemudian beliau memakai sandalnya perlahan dan mengambil selendangnya kemudian membuka pintu perlahan, dan keluar dan menutupnya perlahan. Dan saya meletakkan bajuku di kepala dan menutupi kepalaku dengan sarungku, dan pergi menikuti beliau hingga beliau sampai di Baqi' kemudian mengangkat kedua tangannya tiga kali dan beliau berdiri lama. Kemudian beliau pergi dan berjalan cepat dan saya berjalan cepat, beliau berlari-lari kecil dan sayapun berlari-lari kecil. Kemudian sampai rumah dan sayapun telah sampai dan mendahului beliau. Beliau bersabda: "Engkau terengah-engah, sungguh engkau memberitahuku atau Allah yang Maha Lembut dan Mengetahui akan memberitahuku?" saya katakan; wahai Rasulullah, tebusanmu dengan ayah dan ibuku.... kemudian saya beritahu beliau. Beliau bersabda: "Apakah engkau bayangan hitam yang saya lihat di depanku?" saya katakan; ya. Aisyah berkata; kemudian beliau dadaku dengan pulukan yang membuatku merasa sakit. Beliau bersabda: "Engkau menyangka bahwa Allah dan RasulullahNya akan berlaku sewenang-wenang kepadamu?" Aisyah berkata; bagaimanapun orang menyembunyikan sungguh Allah 'azza wajalla telah mengetahuinya. Beliau bersabda: "Ya, sesungguhnya Jibril 'alaihis salam telah datang kepadaku ketika engkau melihat dan ia tidak menemuimu sedang engkau telah meletakkan pakaianmu. Kemudian ia memanggilku dan menyembunyikannya darimu. Kemudian saya menjawabnya dan menyembunyikannya darimu. Saya mengira bahwa engkau telah tertidur, sehingga tidak inggin membangunkanmu karena khawatir engkau merasa kesepian. Kemudian ia memerintahkanku agar mendatangi penghuni Baqi' dan memintakan ampunan untuk mereka." Hajjaj bin Muhammad telah menyelisihinya, ia berkata; dari Ibnu Juraij dari Ibnu Mulaikah dari Muhammad bin Qais..... | nasai:3901 |
Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id bin Muslim Al Mishshishi], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Abi Mulaikah] bahwa ia mendengar [Muhammad bin Qais bin Makhramah] berkata; saya mendengar [Aisyah] menceritakan, ia berkata; maukah kalian saya ceritakan kepada kalian mengenai diriku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Kami mengatakan; ya. Ia berkata; di saat malamku yang mana beliau ada di sisiku yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berbalik dan meletakkan kedua sandalnya di kedua kakinya dan meletakkan selendangnya di tengah ujung sarungnya di atas kasurnya. Dan tidak lama kemudian beliau menyangka bahwa saya telah tertidur kemudian beliau memakai sandalnya perlahan dan mengambil selendangnya kemudian membuka pintu perlahan, dan keluar dan menutupnya perlahan. Dan saya meletakkan bajuku di kepala dan menutupi kepalaku dengan sarungku, dan pergi menikuti beliau hingga beliau sampai di Baqi' kemudian mengangkat kedua tangannya tiga kali dan beliau berdiri lama. Kemudian beliau pergi dan berjalan cepat dan saya berjalan cepat, beliau berlari-lari kecil dan sayapun berlari-lari kecil. Kemudian sampai rumah dan sayapun telah sampai dan mendahului beliau. Beliau bersabda: "Engkau terengah-engah, sungguh engkau memberitahuku atau Allah yang Maha Lembut dan Mengetahui akan memberitahuku?" saya katakan; wahai Rasulullah, tebusanmu dengan ayah dan ibuku.... kemudian saya beritahu beliau. Beliau bersabda: "Apakah engkau bayangan hitam yang saya lihat di depanku?" saya katakan; ya. Aisyah berkata; kemudian beliau dadaku dengan pulukan yang membuatku merasa sakit. Beliau bersabda: "Engkau menyangka bahwa Allah dan RasulullahNya akan berlaku sewenang-wenang kepadamu?" Aisyah berkata; bagaimanapun orang menyembunyikan sungguh Allah 'azza wajalla telah mengetahuinya. Beliau bersabda: "Ya, sesungguhnya Jibril 'alaihis salam telah datang kepadaku ketika engkau melihat dan ia tidak menemuimu sedang engkau telah meletakkan pakaianmu. Kemudian ia memanggilku dan menyembunyikannya darimu. Kemudian saya menjawabnya dan menyembunyikannya darimu. Saya mengira bahwa engkau telah tertidur, sehingga tidak inggin membangunkanmu karena khawatir engkau merasa kesepian. Kemudian ia memerintahkanku agar mendatangi penghuni Baqi' dan memintakan ampunan untuk mereka." Ashim telah meriwayatkannya dari Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah dari Aisyah dengan lafadz yang lain. Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Ashim] dari [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dari [Aisyah], ia berkata; saya kehilangan beliau pada suatu malam....dan ia menyebutkan hadits tersebut. | nasai:3902 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Amr bin 'Ashim], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Imran Abu Al 'Awwam], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik], ia berkata; tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat orang-orang Arab keluar dari agama Islam, kemudian Umar berkata; wahai Abu Bakar, bagaimana engkau memerangi orang-orang Arab? Maka [Abu Bakar] berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak Tuhan Yang berhak disembah kecuali Allah dan dan saya adalah Rasulullah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat." Demi Allah seandainya mereka menahanku mengambil satu anak kambing saja diantara apa yang dahulunya mereka berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam niscaya saya akan memerangi mereka karenanya. Umar berkata; tatkala saya melihat pendapat Abu Bakar telah diberi kelapangan maka saya melihat bahwa dia adalah yang benar. | nasai:3906 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Abu Hurairah], ia berkata; tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar dipilih menjadi penggantinya, telah kafirlah orang yang kafir dari kalangan orang-orang Arab. [Umar] berkata kepada Abu Bakar; bagaimana engkau memerangi manusia sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH, barang siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH, maka ia telah melindungi jiwa dan hartanya dariku kecuali dengan haknya dan perhitungannya kepada Allah." Maka [Abu Bakar] berkata; sungguh saya akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, karena sesungguhnya zakat adalah haknya harta. Demi Allah seandainya mereka menahanku mengambil satu tali pengikat unta saja yang dahulunya mereka menunaikannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam niscaya saya akan memerangi mereka karena menolak untuk memberikannya. Umar berkata; Demi Allah tidak lain kecuali saya melihat Allah 'azza wajalla telah melapangkan hati Abu Bakar untuk memerangi mereka dan saya tahu bahwa ia adalah yang benar. | nasai:3907 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Utsman] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri], ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] bahwa [Abu Hurairah] berkata; tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar menggantikan setelahnya serta telah kafir orang yang kafir dari kalangan orang-orang Arab, [Umar] berkata; wahai Abu Bakar, bagaimana engkau memerangi manusia sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH barang siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH, maka ia telah melindungi harta dan jiwanya kecuali dengan haknya dan perhitungannya kepada Allah 'azza wajalla." Maka [Abu Bakar] berkata; sungguh saya akan memerangi orang yang memisahkan antara shalat dan zakat, karena sesungguhnya zakat adalah haknya harta. Demi Allah seandainya mereka menolak memberikan kepadaku satu anak kambing saja yang dahulunya mereka menunaikannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam niscaya saya akan memerangi mereka karena penolakan tersebut. Demi Allah tidak lain kecuali saya melihat Allah telah melapangkan hati Abu Bakar untuk memerangi mereka dan saya tahu bahwa ia adalah yang benar. | nasai:3910 |
Telah mengabarkan kepadaku [Ahmad bin Yahya Ash Shufi], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Mardaniyah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dari ['Arfajah bin Syuraih Al Asyja'i], ia berkata; saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas mimbar sedang berkhutbah kepada manusia, beliau bersabda: "Sesungguhnya akan terjadi setelahku fitnah dan fitnah, maka siapa yang kalian lihat telah memisahkan diri dari jama'ah atau hendak memecah belah kesatuan umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam siapapun dia maka bunuhlah dia. Sesungguhnya tangan Allah bersama jama'ah dan syetan bergerak bersama orang yang misahkan diri dari jama'ah. | nasai:3954 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Nafi' Abu Bakar], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bahz], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dan [Tsabit] dari [Anas] bahwa beberapa orang dari 'Urainah singgah di Al Harrah kemudian datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu mereka terkena penyakit paru-paru di Madinah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka agar mendatangi unta shadaqah dan meminum sebagian susunya serta kencingnya. Kemudian mereka membunuh penggembala unta tersebut dan keluar dari Islam serta menggiring unta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim utusan untuk mengejar mereka hingga mereka dapat didatangkan. Kemudian beliau memotong tangan dan kaki mereka serta mencongkel mata mereka dan membuang mereka di daerah Al Harrah. Anas berkata; sungguh saya melihat salah seorang dari mereka menggigit tanah dengan mulutnya karena haus hingga mati. | nasai:3966 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Affan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yunus bin 'Ubaid] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Mutharrif bin Asy Syakhir] dari [Abu Barzah Al Aslami] bahwa Ia berkata kami pernah bersama [Abu Bakar Ash Shiddiq] kemudian ia marah kepada seseorang dari orang-orang muslim, dan kemarahannya sangat keras. Tatkala saya melihat hal tersebut saya katakan; wahai khalifah Rasulullah, bolehkah saya penggal lehernya? Kemudian tatkala saya menyebutkan pembunuhan maka ia berpaling dari peristiwa tersebut dan berniat untuk mengarah ke selain hal tersebut. Kemudian setelah kami bubar ia mengirim utusan kepadaku dan berkata; wahai Abu Barzah, apa yang engkau katakan? Dan saya lupa yang saya katakan, saya katakan; inggatkan saya. Ia berkata; tidakkah engkau ingat apa yang engkau katakan? Saya katakan; tidak, demi Allah. Ia berkata; tidakkah engkau melihat ketika engkau melihatku marah kepada seseorang kemudian engkau mengatakan; bolehkan saya memenggal lehernya wahai khalifah Rasulullah? Apakah engkau mengingat hal tersebut atau engkau akan melakukan hal tersebut? Saya katakan; ya, demi Allah. Dan sekarang jika engkau memerintahkan saya maka saya akan melakukannya. Ia berkata; demi Allah hal tersebut tidak boleh bagi seseorang setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Abdurrahman berkata; hadits ini adalah hadits yang terbaik. Allah ta'ala a'lam. | nasai:4009 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dan [Isma'il bin Mas'ud] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari ['Adi bin Hatim] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila engkau melihat anak panahmu ada padanya dan engkau tidakmelihat padanya bekas selainnya dan engkau tahu bahwa anak panah tersebut telah membunuhnya maka makanlah." | nasai:4227 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam] bahwa Abu Musa diberi ayam kemudian Seseorang menjauh. Kemudian Abu Musa berkata; ada apa engkau? Ia berkata; sesungguhnya saya telah melihat memakan sesuatu yang tidak saya sukai, kemudian saya bersumpah untuk tidak memakannya. Kemudian [Abu Musa] berkata; mendekatlah dan makanlah sesungguhnya saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya dan memerintahkannya. Dan Abu Musa memerintahkannya agar menebus sumpahnya. | nasai:4271 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ayyub] dari [Al Qasim At Taimi] dari [Zahdam Al Jarmi], ia berkata; kami pernah bersama Abu Musa kemudian disuguhkan makanannya dan di dalam makanannya disuguhkan daging ayam, dan diantara orang-orang terdapat seorang laki-laki dari Bani Taimillah ahmar, sepertinya ia adalah seorang budak dan ia tidak mendekat. Kemudian [Abu Musa] berkata kepadanya; mendekatlah, sesungguhnya saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakan sebagian darinya. | nasai:4272 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dari [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abdurrahman bin 'Abis] dari [ayahnya], ia berkata; saya menemui [Aisyah] kemudian berkata; apakah dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari daging kurban setelah tiga hari? Ia berkata; ya, orang-orang tertimpa kesusahan kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ingin agar orang kaya memberi makan orang yang miskin. 'Abis berkata; sungguh saya telah melihat keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memakan betis kambing setelah lima belas hari. Saya bertanya; apa sebab hal itu? Aisyah tertawa dan berkata; keluarga Muhammad tidaklah kenyang roti Yang diberi lauk sejak tiga hari hingga beliau menemui Allah 'azza wajalla. | nasai:4356 |
Telah mengabarkan kepada kami [Nashr bin Ali], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [ayahnya], ia berkata; saya melihat manusia pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan hukuman apabila mereka membeli makanan tidak diketahui kadarnya dan menjualnya kecuali mereka mengambilnya ada memindahkannya ke tempat tinggal mereka. | nasai:4529 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muammal bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abu Mas'ud Sa'id bin Iyas Al Jurairi] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Firas] bahwa [Umar] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta qishash untuk diri beliau." | nasai:4695 |
Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Yazid yaitu Ibnu Ziyad bin Abu Al Ja'di] dari [Jami' bin Syaddad] dari [Thariq Al Muharibi] bahwa seseorang berkata; "Wahai Rasulullah, mereka adalah Bani Tsa'labah yang membunuh Fulan pada masa Jahiliyah, maka lakukanlah pembalasan untuk kami, lalu beliau mengangkat tangan beliau hingga terlihat putih ketiaknya, beliau bersabda: "Tidaklah seorang anak dihukum karena kejahatan ibunya, " sebanyak dua kali. | nasai:4756 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dari [Jarir] dari [Abu Farwah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dan [Abu Dzar], mereka berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah duduk di antara para sahabat beliau. Kemudian datanglah orang asing dan ia tidak tahu yang manakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga ia bertanya. Kemudian kami meminta (izin) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk membuatkan beliau tempat duduk sehingga beliau bisa diketahui oleh orang asing apabila hendak menemui beliau. Kemudian kami membuatkan tempat duduk yang panjang untuk beliau dari tanah liat. Ketika kami tengah duduk, sedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di tempat duduk beliau, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang sangat elok wajahnya dan sangat harum baunya seolah-olah bajunya tidak pernah terkena kotoran, hingga dia memberikan salam di tepi permadani, dia berkata; "As Salaamu 'alaika wahai Muhammad! Lalu beliau membalas salamnya. Dia berkata; "Apakah aku boleh mendekat wahai Muhammad? Beliau bersabda: "Mendekatlah." Ia terus berkata; "Apakah aku boleh mendekat?", beberapa kali. Dan beliau bersabda kepadanya: "Mendekatlah." Hingga orang tersebut meletakkan tangannya pada kedua lutut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dia berkata; "Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku apakah Islam itu?" Beliau bersabda: "Islam adalah engkau menyembah Allah dan tidak mensekutukanNya dengan sesuatu, mendirikan shalat, membayar zakat, melakukan haji ke Baitulloh dan melakukan puasa Ramadhan." dia berkata; "Apakah apabila aku melakukannya maka aku telah masuk Islam?" Beliau menjawab: "Ya." dia berkata; Tuan benar. Tatkala kami mendengar perkataan; engkau benar, dari orang tersebut;, maka kami pun menjadi bingung terhadapnya. Dia berkata; "Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku apakah iman itu!" Beliau bersabda: "Beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, dan para nabi serta beriman kepada tagdir." Dia berkata; "Apakah apabila saya melakukan hal tersebut maka aku telah beriman?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "ya." Dia berkata; Tuan benar." Dia berkata; "Beritahukan kepadaku apa itu ihsan?" Beliau bersabda: "Engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihatNya dan apabila engkau tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu". Dia berkata; "Tuan benar." Dia berkata; "Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku kapankah Hari Kiamat tiba?" Beliau menundukkan kepala dan tidak menjawab sedikitpun, kemudian orang tersebut mengulang pertanyaan dan beliau tidak menjawab sedikitpun. Lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda: "Orang yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya. Akan tetapi ia memiliki tanda-tanda yang dengannya Hari Kiamat tersebut diketahui. Yaitu apabila engkau melihat para penggembala hewan ternak yang berlomba-lomba meninggikan bangunan dan engkau lihat orang-orang yang tidak beralas kaki dan telanjang sebagai para pemilik tanah, dan engkau melihat wanita yang melahirkan tuannya. Itulah lima tanda yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Sesungguhnya Allah memiliki ilmu mengenai Hari Kiamat hingga firman Allah: Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang mengutus Muhammad dengan kebenaran sebagai pemberi petunjuk dan kabar gembira, tidaklah aku lebih mengetahui dari salah seorang dari kalian. Sesungguhnya ia adalah Jibril 'alaihissalam yang turun dalam bentuk Dahjah Al Kalbi." | nasai:4905 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Abdullah], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab], dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Umamah bin Sahl] bahwa dia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika saya sedang tidur, saya melihat orang-orang diperlihatkan kepadaku. Di antara mereka ada yang memakai pakaian hingga payudara mereka dan ada pula yang kurang dari itu. Dan ditampakkan kepadaku Umar bin Al Khathab, dia memakai baju yang dia seret. Abu Sa'id berkata; apa yang Tuan tafsirkan (dari pakaian tersebut), wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Agama." | nasai:4925 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin 'Ammar], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mu'afa] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`], dia berkata; "Saya tidak melihat seseorang yang lebih baik ketika memakai pakaian merah daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan rambut beliau menyentuh kedua pundak beliau." | nasai:4974 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Abdul Hamid bin Muhammad], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Makhlad], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [ayahnya], dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Al Bara`], dia berkata; "Saya tidak melihat seseorang yang lebih baik ketika memakai pakaian merah daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dia juga berkata; "Saya juga melihat rambut beliau hampir menyentuh kedua pundak beliau." | nasai:4976 |
Telah mengkhabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ad Darawardi] dari [Zaid bin Aslam], dia berkata; "Saya melihat [Ibnu Umar] mewarnai kuning jenggotnya dengan menggunakan khaluq (kunyit yang dicampur dengan minyak wangi). Aku bertanya; "Wahai Abu Abdur Rahman (Mengapa) kamu mewarnai kuning jenggotmu dengan menggunakan khaluq?" Dia berkata; "Sesungguhnya saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewarnai kuning jenggot beliau dengan menggunakannya dan tidak ada pewarna yang lebih beliau sukai daripadanya. Beliau mencelup seluruh baju beliau dengan menggunakannya hingga sorban beliau." Abu Abdur Rahman berkata; "Ini lebih benar daripada hadits Qutaibah." | nasai:4998 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Makhramah bin Bukair] dari [bapaknya] dari [Sa'id Al Maqburi] ia berkata; Aku melihat [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] di atas mimbar sementara di tangannya terdapat gulungan rambut wanita. Ia lalu berkata, "Kenapa kaum Muslimah melakukan hal semacam ini! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wanita mana saja yang menambahi rambut palsu pada kepalanya, sungguh itu adalah kedustaan yang ditambahkan padanya." | nasai:5006 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Al Husain] dari [Umayyah bin Khalid] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang (tidak tinggi dan tidak tidak pendek), dadanya bidang melebar antara dua pundaknya, janggutnya sedang, warna kulitnya kemerah-merahan dan rambutnya menjuntai hingga daun telinga. Aku melihat beliau mengenakan pakaian merah, dan aku tidak pernah melihat orang yang lebih bagus dari beliau." | nasai:5137 |
Telah mengabarkan kepada kami [Hajib bin Sulaiman] dari [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat orang yang berambut panjang dan memakai pakaian yang indah melebihi keindahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan beliau memiliki rambut yang panjang menjuntai hingga kedua bahunya." | nasai:5138 |
Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Hakim] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] ia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar] dari [Zaid bin Aslam] dari [Ubaid] ia berkata, "Aku pernah melihat Ibnu Umar memberi warna kuning pada janggutnya, maka aku bertanya kepadanya tentang hal itu. [Ibnu Umar] lalu menjawab, "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi warna kuning pada janggutnya." | nasai:5148 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Huraits] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Anas] ia berkata, "Aku pernah melihat binti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakai kain yang bersulam sutera." | nasai:5201 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Utsman An Nahdi] ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Utsbah bin Farqad, datanglah surat [Umar] kepada kami, ia mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan memakai sutera kecuali orang yang tidak mendapat bagian darinya di akhirat, kecuali sekian." Utsman berkata dengan berisyarat dua jari setelah ibu jari. Lalu aku melihat keduanya sebesar kancing baju Ath Thayalisah (baju yang kainnya kasar)." | nasai:5217 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Husyaim] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan pakaian berwarna merah dengan rambut yang tersisir rapi. Dan aku tidak pernah melihat seorang yang lebih bagus dari beliau, baik sebelum atau sesudahnya." | nasai:5219 |
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan imamah harqaniah (surban berwarna hitam)." | nasai:5248 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] ia berkata; telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Razin] ia berkata, "Aku pernah melihat [Abu Hurairah] memukul keningnya dengan tangan seraya berkata, "Wahai penduduk Irak, kalian mengklaim bahwa aku telah berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sungguh, aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika tali sandal salah seorang dari kalian putus maka janganlah berjalan dengan yang lainnya hingga kalian memperbaikinya." | nasai:5275 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Amru] ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Ibnul Harits] -yaitu Al 'Ala`- dari [Al Qasim] mantan budak Mu'awiyah, dari ['Uqbah bin Amir] ia berkata, "Aku menuntun hewan tunggangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda kepadaku: "Wahai 'Uqbah, maukah jika aku ajarkan kepadamu dua surat pilihan untuk dibaca?" beliau kemudian mengajariku; 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh) ' dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia) '. Namun, sepertinya beliau tidak melihat tanda kebahagiaan pada diriku dengan diajari dua surat tersebut. Ketika kami singgah untuk shalat subuh, beliau mengimami orang-orang shalat subuh dengan dua ayat tersebut. Seusai shalat, beliau menoleh ke arahku dan bertanya: "Wahai 'Uqbah, bagaimana menurutmu?" | nasai:5341 |
Telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin Khalid] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Jabir] dari [Al Qasim Abu 'Abdurrahman] dari ['Uqbah bin Amir] ia berkata, "Ketika aku menuntun hewan tunggangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah lembah, beliau bersabda: "Tidak maukah jika engkau berkendaraan wahai 'Uqbah?" Maka aku merasa kurang nyaman untuk berkendaraan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bertanya lagi: "Tidak maukah engkau berkendaraan wahai 'Uqbah?" Aku lalu menjadi takut jika penolakanku itu dihitung sebagai perbuatan maksiat. Saat beliau turun aku kemudian naik sebentar dan turun lagi. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengendarainya kembali, kemudian beliau bersabda: "Tidak inginkah jika aku ajarkan kepadamu dua surat yang bagus untuk dibaca oleh manusia?" beliau lalu membacakan untukku: 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh) ' dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS (Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia) '. Setelah itu iqamah dikumandangkan dan beliau maju ke depan membaca dua surat tersebut. Ketika lewat di depanku beliau bertanya: "Wahai 'Uqbah bin Amir, bagaimana menurutmu? Bacalah dua surat tersebut saat engkau akan tidur dan akan bangun." | nasai:5342 |
telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zaid] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan, beliau lakukan hal itu tiga kali." Dan bab ini ada riwayat dari Abdullah bin Abbas." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin Zaid adalah hadits yang derajatnya hasan gharib. Hadits ini juga diriwayatkan oleh [Malik] dan [Ibnu Uyainah] juga selainnya dari [Amru bin Yahya], namun mereka tidak menyebutkan lafadz, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan." Namun yang menyebutkan itu adalah Khalid bin Abdullah. Menurut ahli hadits, Khalid bin Abdullah adalah seorang yang dipercaya dan banyak hafalannya. Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan adalah sah. Namun sebagian yang lain mengatakan; "Memisahkan antara keduanya adalah lebih kami sukai." Asy Syafi'i berkata; "Jika ia menghimpun dalam satu tangan maka itu telah sah, namun jika ia memisahkan antara keduanya maka hal itu lebih kami sukai." | tirmidzi:27 |
telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abdul Karim bin Abu Al Mukhariq Abu Umayyah] dari [Hassan bin Hilal] ia berkata; "Aku melihat ['Amar bin Yasir] berwudlu seraya menyela-nyela jenggotnya, lalu ditanyakan padanya, atau ia berkata; Aku bertanya kepadanya, "kenapa engkau menyela-nyela jenggotmu?" dia menjawab, "Apa yang menghalangiku, padahal aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyela-nyela jenggotnya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qotadah] dari [Hassan bin Hilal] dari ['Ammar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagimana hadits tersebut. Abu Isa berkata; "Dalam bab ini ada juga riwayat dari Utsman, Aisyah, Ummu Salamah, Anas, Ibnu Abu Aufa dan Abu Ayyub." Abu Isa berkata; Aku mendengar Ishaq bin Manshur berkata; Aku mendengar Ahmad bin Hanbal berkata; Ibnu Uyainah berkata; "Abdul Karim tidak mendengar dari Hassan bin Bilal tentang hadits tahlil (menyela-nyela jenggot)." | tirmidzi:28 |
telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin 'Amru] dari [Abu Abdurrahman Al Hubuli] dari [Al Mustaurid bin Syaddad Al Fihri] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, dan ternyata beliau menggosok jari-jari kakinya menggunakan jari kelingkingnya." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan gharib, dan kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ibnu Lahi'ah." | tirmidzi:38 |
telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Qutaibah] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Hayyah] ia berkata; "Aku melihat [Ali] berwudlu, ia membasuh kedua telapak tangannya hingga bersih, lalu ia berkumur tiga kali, memasukkan air ke dalam hidung tiga kali, membasuh wajah tiga kali, membasuh kedua siku tiga kali, dan mengusap kepalanya satu kali. Lalu membasuh telapak kakinya hingga mata kaki, kemudian ia berdiri seraya mengambil sisa air wudlu dan meminumnya, sedang ia masih dalam keadaan berdiri. Setelah itu ia berkata; "Aku senang bisa memperlihatkan kepada kalian bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu." Dalam bab ini juga ada riwayat dari Utsman, Abdullah bin Zaid, Ibnu Abbas, Abdullah bin 'Amru, Ar Rabi', Abdullah bin Unais dan Aisyah, semoga Allah meridlai mereka." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Hannad] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Abu Ishaq] dari [Abdu Khair], ia menyebutkan dari [Ali] sebagaimana hadits Abu Hayyah, hanya saja Abdu Khair mengatakan; "Jika Ali selesai dari bersuci, ia mengambil sisa air wudlunya dengan telapak tangan, setelah itu ia meminumnya." Abu Isa berkata; "Hadits Ali ini diriwayatkan oleh [Abu Ishaq Al Hamdani], dari [Abdu Khair] dan [Al Harits] dari [Ali]. Dan diriwayatkan pula oleh [Za`idah bin Qudamah] dan selainnya dari [Khalid bin Alqamah], dari [Abdu Khair], dari [Ali] Radliaallahu 'ahu (hadits tentang wudlu secara sempurna). Dan hadits ini derajatnya hasan shahih. Abu Isa berkata; "Syu'bah meriwayatkan hadits ini dari Khalid bin Alqamah, namun ia keliru dalam menyebutkan namanya dan juga nama bapaknya. Ia mengatakan; "Malik bin Urfuthah dari Abdu Khair dari Ali." Abu Isa berkata; "Hadits ini juga diriwayatkan oleh [Abu 'Awanah], dari [Khalid bin Alqamah], dari [Abdu Khair], dari [Ali]." Ia berkata; "Hadits diriwayatkan dari Malik bin Urfuthah sebagaimana dalam riwayat Syu'bah. Sedang yang benar adalah Khalid bin Alqamah." | tirmidzi:45 |
telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] dari [Abdurrahman bin Ziyad bin An'um] dari [Utbah bin Humaid] dari [Ubadah bin Nusai] dari [Abdurrahman bin Ghanmi] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam setelah selesai berwudlu mengusap wajahnya dengan ujung kainnya." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya gharib dan dalam sanadnya lemah. Risydin bin Sa'd dan Abdurrahman bin Ziyad bin An'um Al Afriqi melemahkan haditsnya. Beberapa ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang setelah mereka memberikan keringanan untuk mengelap sisa wudlu, adapun bagi mereka yang memakruhkannya, hal itu hanya berdasarkan atas sebuah pendapat bahwa wudlu akan ditimbang dalam timbangan amal. Hal itu diriwayatkan dari Sa'id Ibnul Musayyab dan Az Zuhri. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid Ar Razi berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir ia berkata; Ali bin Mujahid telah menceritakannya kepadaku, dan menurutku dia adalah seorang yang dapat dipercaya, yaitu dari Tsa'labah, dari Az Zuhri, ia berkata; "Tidak disukainya mengusap sisa wudlu karena itu akan ditimbang." | tirmidzi:49 |
Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: " Barangsiapa berwudlu dalam keadaan suci maka Allah akan mencatat baginya sepuluh kebaikan." Ia berkata; " [Al Afriqi] telah meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ghuthaif], dari [Ibnu Umar], dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. [Al Husain bin Huraits Al Marwazi] telah bercerita kepada kami seperti itu juga, bahwa [Muhammad bin Yazid Al Wasithi] telah bercerita kepada kami dari [Al Afriqi], dan sanadnya adalah lemah. Ali bin Al Madini berkata; "Yahya bin Sa'id Al Qaththan berkata; "Ketika disebutkan hadits ini kepada Hisyam bin Urwah dia menjawab, "Ini adalah sanad orang-orang timur." Abu Isa berkata; "Aku mendengar Ahmad bin Al Hasan berkata; "Aku mendengar Ahmad bin Hambal berkata; "Aku tidak pernah melihat seseorang dengan kedua mataku seperti Yahya bin Sa'id Al Qaththan." | tirmidzi:55 |
telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam Ibnul Harits] ia berkata; [Jarir bin Abdullah] buang air kecil, lalu berwudlu dan mengusap keduan khufnya. Lalu dikatakan kepadanya, "kenapa engkau melakukan ini?" ia berkata; "Apa yang menghalangiku untuk melakukan ini? aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." Ibrahim berkata; "Hadits Jarir ini membuat orang-orang merasa ta'ajub, karena Jarir masuk Islam setelah turunnya surat Al Maidah." Ini adalah perkataan Ibrahim, yakni perkataan, "Hadits ini membuat orang-orang merasa ta'ajub." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Umar, Ali, Hudzaifah, Al Mughirah, Bilal, Sa'd, Abu Ayyub, Salman, Buraidah, 'Amru bin Umayyah, Anas, Sahl bin Sa'd, Ya'la bin Murrah, Ubadah Ibnu Shamid, Usamah bin Syarik, Abu Umamah, Jabir, Usamah bin Zaid dan Ibnu Ubadah, ada juga yang mengatakan, Ibnu Umarah dan Ubai bin Imarah." Abu Isa berkata; "Hadits Jarir ini derajatnya adalah hasan shahih." | tirmidzi:86 |
Diriwayatkan dari [Syahr bin Hausyab], ia berkata; "Aku melihat [Jarir bin Abdullah] berwudlu, lalu ia mengusap sepasang khufnya. Maka aku pun bertanya kepadanya tentang hal itu, ia menjawab, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap kedua khufnya." Maka aku pun bertanya kepadanya, "Apakah itu sebelum turunnya surat Al Maidah atau sesudahnya?" Ia menjawab, "Aku belum masuk Islam kecuali setelah turunnya surat Al Maidah." [Qutaibah] menceritakan hal itu kepada kami, ia berkata; "Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Ziyad At Tirmidzi], dari [Muqatil bin Hayyan], dari [Syahr bin Hausyab], dari [Jarir]." Perawi berkata; " [Baqiyyah] meriwayatkan dari [Ibrahim bin Adham], dari [Muqatil bin Hayyan], dari [Syahr bin Hausyab], dari [Jarir]. Dan ini adalah hadits yang telah jelas, karena sebagian orang yang mengingkari tentang mengusap khuf mentakwilkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap khuf sebelum turunnya surat Al Maidah. Dan Jarir menyebutkan dalam haditsnya bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap khufnya setelah turunnya surat Al Maidah." | tirmidzi:87 |
telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Az Zinad] dari [Bapaknya] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata; " Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khufnya." Abu Isa berkata; "Hadits Al Mughirah ini derajatnya hasan, yaitu hadits Abdurrahman bin Abu Az Zinad, dari bapaknya, dari Urwah, dari Al Mughirah. Dan kami tidak pernah mengetahui ada seseorang yang menyebutkan dari Urwah dari Al Mughirah tentang lafadz, "pada bagian atas kedua khufnya, " selain dia. Ini adalah pendapat kebanyakan ahli ilmu. Pendapat ini juga diambil oleh Sufyan Ats Tsauri dan Ahmad. Muhammad berkata; "Malik bin Anas memberi isyarat kepada Abdurrahman bin Abu Az Zinad." | tirmidzi:91 |
telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qaththan] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Bakr bin Abdullah Al Muzani] dari [Al Hasan] dari [Ibnul Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, dan beliau mengusap khuf dan imamah (semacam surban yang diikatkan pada kepala)." [Bakr] berkata; "Aku telah mendengarnya dari [Ibnul Mughirah]. Perawi berkata; "Muhammad bin Basysyar menyebutkan tentang hadits ini di tempat lain, bahwa beliau mengusap ubun-ubun dan surbannya." Hadits ini juga diriwayatkan dari jalur lain, dari Al Mughirah bin Syu'bah. Sebagian mereka menyebutkan lafadz; "mengusap ubun-ubun serta surbannya", sedang yang sebagian tidak menyebutkannya. Dan aku mendengar Ahmad Ibnul Hasan berkata; Aku mendengar Ahmad bin Hanbal berkata; "Aku tidak pernah melihat seseorang semisal Yahya bin Sa'id Al Qaththan dengan kedua mataku." Perawi berkata, "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Amru bin Umayyah, Salman, Tsauban dan Abu Umamah." Abu Isa berkata; "Hadits Al Mughirah bin Syu'bah derajatnya hasan shahih, pendapat ini banyak diambil oleh banyak ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti Abu Bakar, Umar dan Anas." Pendapat ini juga dipegang oleh Al Auza'i, Ahmad dan Ishaq. Mereka berkata; "Seseorang boleh mengusap surbannya." Dan banyak ulama dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tabi'in mengatakan; "Seseorang tidak boleh mengusap surbannya kecuali jika ia mengusap kepala dan surbannya." Ini adalah pendapat Sufyan Ats Tsauri, Malik bin Anas, Ibnul Mubarak dan Syafri'i. Abu Isa berkata; Aku mendengar Al Jarud bin Mu'adz berkata; Aku mendengar Waki' Ibnul Jarrah berkata; "Jika ia hanya mengusap surbannya maka itu sudah mencukupinya, karena itu adalah sunnah." | tirmidzi:93 |
telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Al Aqadi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah] dari pamannya [Imran bin Thalhah] dari ibunya [Hamnah binti Jahsy] ia berkata; "Aku banyak mengeluarkan darah haid yang banyak dan deras, maka aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk memberi kabar dan meminta fatwa kepadanya. Aku mendapati beliau di rumah saudara perempuanku, Zainab binti Jahsy, lalu aku berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengeluarkan darah haid yang banyak dan deras, hal ini telah menghalangiku untuk shalat dan puasa, lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku dalam hal ini?" beliau bersabda: "Berilah kapas, karena itu akan menghilangkan darah, " ia berkata; "Darahnya lebih banyak dari itu?" beliau bersabda: "Sumbatlah ia dengan sesuatu yang dapat menghalangi keluarnya darah, " ia berkata; "Darahnya sangat deras." Beliau bersabda: "Ambillah kain, " ia berkata; "Darahnya lebih banyak dan deras, " maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Akan aku perintahkan kepadamu dengan dua hal, manapun yang engkau lakukan maka itu telah cukup. Dan jika engkau mampu atas keduanya maka engkau lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya itu adalah pukulan setan, maka berhaidlah selama enam atau tujuh hari dalam hitungan ilmu Allah, setelah itu mandilah. Jika engkau merasa bahwa engkau telah suci dan bersih maka shalatlah dua puluh empat malam atau dua puluh tiga siang dan malamnya, puasa dan shalatlah karena itu telah cukup bagimu. Seperti itu pula, lakukanlah sebagaimana wanita haid dan bersuci untuk waktu-waktu haid dan suci mereka. Jika kamu kuat mengakhirkan shalat zhuhur dan mensegerakan shalat asar, kemudian kalian mandi ketika kalian telah suci, lalu engkau shalat zhuhur dan asar. Setelah itu engkau akhirkan shalat maghrib dan mensegerakan shalat isya, lalu mandi dan menjamak antara dua shalat maka lakukanlah. Engkau mandi di waktu subuh maka kerjakanlah. Demikianlah, maka lakukanlah. Dan puasalah engkau jika kuat." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itulah dua hal yang paling aku kagumi." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih. [Ubaidullah bin Amru Ar Raqi] dan [Ibnu Juraij] dan [Syarik] meriwayatkan dari [Abdullah bin Muhammad bin Aqil] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah] dari pamannya [Imran] dari ibunya [Hamnah]. Hanya saja Ibnu Juraij menyebutkan dengan nama Umar bin Thalhah. Yang benar adalah Imran bin Thalhah. Ia berkata; "Aku bertanya Muhammad tentang hadits ini, maka ia pun bertanya, "Hadits hasan shahih." Demikian juga dengan Ahmad bin Hanbal, ia mengatakan, "Hadits ini derajatnya hasan shahih." Ahmad dan Ishaq berkata tentang wanita yang mustahadlah, "Jika ia mengetahui haidnya……….maka hukumnya sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Fatimah binti Abu Hubaisy. Jika wanita yang mengalami istihadlah itu mempunyai hari-hari yang diketahui sebelum istihadlah, maka hendaklah ia meninggalkan shalat pada hari-hari haidnya. Kemudian ia mandi dan berwudlu setiap shalat, maka ia boleh mengerjakan shalat. Apabila darah itu masih keluar dan ia tidak mempunyai hari-hari yang diketahui, atau tidak mengetahui haid dengan datang dan berlalunya darah, maka hukum yang sesuai baginya adalah hadits Hamnah binti Jahsy. Abu Ubaid juga berkata demikian. Syafi'i berkata; "Apabila wanita yang mengalami istihadlah, darahnya selalu mengalir pada awal mula ia melihat dan terus-menerus seperti itu, maka ia harus meninggalkan shalat di antara waktu itu selama lima belas hari. Namun jika ia dalam keadaan suci dalam jangka waktu lima belas hari atau sebelum itu, maka itu termasuk hari-hari haid. Apabila wanita itu melihat darah lebih dari lima belas hari, maka ia harus mengqadla shalat selama empat belas hari. Kemudian setelah itu ia meninggalkan shalat selama masa haid yang paling sebentar untuk ukuran wanita, yaitu sehari semalam." Abu Isa berkata; "Ulama berpeda pendapat tentang masa haid yang paling sebentar dan paling lama. Sebagian ulama berkata; "Masa haid yang paling cepat adalah tiga hari dan yang paling lama adalah sepuluh hari." Ini adalah pendapat Sufyan Ats Tsauri, bin Al Mubarak dan penduduk Kufah. Dan sebagian ulama yang lain seperti 'Atha bin Abu Rabah mengatakan, "Masa cepat yang paling cepat adalah sehari semalam, dan yang paling lama adalah lima belas hari. Ini adalah pendapat Malik, Al Auza'I, Syafi'i, Ahmad, Ishaq dan Abu Ubaid." | tirmidzi:118 |
telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Hakim bin Jubair] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] ia berkata; "Aku tidak pernah melihat seorang pun yang bersegera dalam melaksanakan shalat zhuhur kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tidak Abu Bakar dan tidak pula Umar." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Jabir bin Abdullah, Khabbab, Abu Barzah, Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit, Anas dan Jabir bin Samrah." Abu Isa berkata; "Hadits 'Aisyah ini derajatnya hasan. Pendapat inilah yang diambil oleh ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang setelah mereka. Ali Al Madini berkata; "Yahya bin Sa'id berkata; "Syu'bah telah memperbincangkan tentang Hakim bin Jubair karena hadits yang telah ia meriwayakan dari Ibnu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa meminta kepada manusia sedang dia tidak membutuhkannya ……….." Yahya berkata; sofyan meriwayatkan hadits ini demikian juga Zaidah meriwayatkannya, Yahya tidak melihat ada masalah dalam hadits ini, Muhammad berkata: telah diriwayatkan dari Hakim bin Jubair dari Aisyah dari Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam dalam masalah mempercepat shalat zhuhur " | tirmidzi:143 |
telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi] berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku] berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim Al Harits At Taimi] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid] dari [Ayahnya] ia berkata; "Pada suatu pagi kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku lalu mengabarkan kepadanya perihal mimpi yang aku alami, beliau lalu bersabda: "Ini mimpi yang benar, maka berdirilah bersama Bilal, karena suaranya lebih lantang dan panjang daripada kamu, sampaikanlah padanya apa yang dikatakan padamu (impikan), suruhlah agar ia menyeru dengannya." Abdullah bin Zaid berkata; "Ketika Umar bin Al Khaththab mendengar seruan Bilal, maka ia pun keluar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya menjinjing kain sarungnya, ia lantas berkata; "Wahai Rasulullah, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku juga telah mengimpikan sebagaimana yang ia serukan." Abdullah bin Zaid berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Milik Allah lah segala pujian, maka itu akan lebih menguatkan lagi." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Umar." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin Zaid ini derajatnya hasan shahih. [Ibrahim bin Sa'd] telah meriwayatkan hadits ini dari [Muhammad bin Ishaq] dengan lafadz yang lebih sempurna dan lebih panjang. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa adzan dua kali-dua kali, sedangkan iqamah dengan satu kali-satu kali." Abdullah bin Zaid adalah Ibnu Abdu Rabbih, dan disebut juga dengan Ibnu Abdu Rabbi. Dan kami tidak pernah mengetahui hadits shahih darinya yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain hadits yang berkenaan dengan adzan ini. sedangkan Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al Mazini, ia mempunyai beberapa hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia adalah paman Abbad bin Tamim." | tirmidzi:174 |
telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Ayahnya] ia berkata; "Aku melihat Bilal mengumandangkan adzan seraya berputar mengikuti mulutnya ke sini dan ke sini, sedang jari-jarinya ada di telinganya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam waktu itu berada di dalam kubah merahnya. Menurutku ia mengatakan, "Dari kulit." Lalu Bilal keluar dari dalam kubah tersebut dengan membawa tombak kecil, ia menancapkan tombak itu di tanah yang lapang. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap ke arah tombak tersebut, dan lewatlah seekor anjing dan keledai di hadapannya. Beliau waktu itu mengenakan pakaian merah dan seolah-olah aku dapat melihat kilatan kedua betisnya." Sufyan berkata; "Kami memperkirakan bahwa pakaian itu adalah hibrah (pakaian yang terbuat dari sutra dan wol." Abu Isa berkata; "Hadits Abu Juhaifah ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini diamalkan oleh para ulama, mereka menyukai sekiranya seorang mu'adzin memasukkan jari-jarinya ke dalam telinga saat adzan. Sedangkan ulama lain mengatakan, "Saat iqamah seseorang juga disunahkan untuk memasukkan jari-jarinya ke dalam telinganya." Ini adalah pendapat yang diambil oleh Al Auza'i. Dan Abu Juhaifah namanya adalah Wahb bin Abdullah As Suwa'i." | tirmidzi:181 |
telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Ibnu Abu Umar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ayahnya] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika membuka shalat mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya. Beliau juga mengangkat tangan ketika rukuk dan mengangkat kepalanya dari rukuk." Ibnu Umar menambahkan dalam haditsnya, "Beliau tidak mengangkat kedua tangannya antara dua sujud." Abu Isa berkata; "Telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Ash Shabbah Al Baghdadi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] sebagimana hadits Ibnu Abu Umar dengan sanad ini." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Umar, Ali, Wa`il bin Juhr, Malik bin Al Huwairits, Anas, Abu Hurairah, Abu Humaid, Abu Usaid, Sahl bin Sa'd, Muhammad bin Maslamah, Abu Qatadah, Abu Musa Al Asy'ari, Jabir dan Umair Al Laitsi." Abu Isa berkata; "Hadits Ibnu Umar ini derajatnya hasan shahih. Pendapat ini dipegang oleh para ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Seperti Ibnu Umar, Jabir bin Abdullah, Abu Hurairah, Anas, Ibnu Abbas dan Abdullah Ibnu Az Zubair. Juga oleh selain mereka dari kalangan tabi'in seperti Al Hasan Al Bashri, 'Atha`, Thawus, Mujahid, Nafi', Salim bin Abdullah, Sa'id bin Jubair dan selain mereka. Pendapat ini juga diambil oleh Malik, Mu'tamar, Al Auza'I, Ibnu Uyainah, Abdullah bin Al Mubarak, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq." Abdullah bin Al Mubarak berkata; "Hadits tentang diangkatnya kedua tangan tetap (diakui). Lalu ia menyebutkan hadits Az Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Dan Ibnu Mas'ud bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengangkat kepalanya kecuali di takbir pertama (takbiratul ikram) adalah tidak sah. Hal itu telah diceritakan kepada kami oleh Ahmad bin Abdah Al Amuli, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Wahb bin Zam'ah, dari Sufyan bin Abdul Malik, dari Abdullah bin Al Mubarak." Ia berkata; "Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Musa, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais, ia berkata; "Malik bin Anas berpandangan (diperintahkannya) mengangkat kedua tangan di dalam shalat." Yahya berkata; "Abdurrazaq meriwayatkan kepada kami bahwa Ma'mar berpendapat (diperintahkannya) mengangkat tangan shalat." Dan aku mendengar Al Jarud bin Mu'adz berkata; "Sufyan bin Uyainah, Umar bin Harun, An Nadlr bin Syumail, mereka mengangkat kedua tangannya ketika membuka shalat (takbiratul ihram), rukuk dan ketika mengangkat kepalanya." | tirmidzi:237 |
telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syabib] dan [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] dan [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] dan [Abdullah bin Munir] dan lain-lain mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Ayahnya] dari [Wa'il bin Hujr] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila sujud, beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya." Ia berkata; "[Al Hasan bin Ali] menambahkan dalam haditsnya bahwa [Yazid bin Harun] berkata; "Syarik tidak pernah meriwayatkan dari 'Ashim bin Kulaib kecuali hadits ini." Abu Isa berkata; "Hadits ini hasan gharib, dan kami tidak mengetahui seorangpun yang meriwayatkan hadits seperti ini dari Syarik. Hadits ini diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu, mereka berpendapat hendaknya seseorang meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan mengangkat kedua tangan sebelum kedua lututnya ketika bangkit. [Hammam] meriwayatkan hadits ini dari ['Ashim] secara mursal dan tidak menyebutkan di dalamnya nama Wa'il bin Hujr." | tirmidzi:248 |
telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah Al Asyja'i] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata; "Kika kami sedang duduk pada rakaat kedua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari kami untuk membaca; "ATTAHIYYATU LILLAAH WASH SHALAAWATU WATH THAYYIBAAT AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH, AS SALAAMU 'ALAINA WA 'ALAA 'IBAADILLAAHISH SHAALIHIIN, ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLAALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHUU WA RASUULUH (Segala penghormatan hanya milik Allah. (Demikian juga) segala rahmat dan kebaikan. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Umar, Jabir, Abu Musa dan 'Aisyah." Abu Isa berkata; "Hadits [Ibnu Mas'ud] ini telah diriwayatkan darinya dengan banyak jalur. Dalam masalah tasyahud, hadits ini adalah yang paling shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan kebanyakan ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tabi'in dan orang-orang setelah mereka juga telah mengamalkannya. Ini adalah pendapat yang diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, bin Al Mubarak, Ahmad dan Ishaq." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Musa berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari Ma'mar dari Khushaif ia berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di dalam mimpi, lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, orang-orang telah berselisih dalam perkara tasyahud!" lalu beliau menjawab: "Hendaklah engkau bertasyahud sebagaimana yang dipakai Ibnu Mas'ud." | tirmidzi:266 |
telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau melarang dari melantunkan sya'ir di dalam masjid, transaksi jual beli, dan membuat halaqah (perkumpulan) pada hari Jum'at sebelum waktu shalat." Ia berkata; "Dalam bab ini ada juga hadits dari Buraidah, Jabir dan Anas." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash ini derajatnya hasan. 'Amru bin Syu'aib adalah anak dari Muhammad bin Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash." Muhammad bin Isma'il berkata; "Aku melihat Ahmad dan Ishaq -dan menyebutkan selain keduanya-, mereka berdalil dengan hadits 'Amru bin Syu'aib." Muhammad berkata; "Syu'aib bin Muhammad telah mendengar dari kakeknya, yaitu Abdullah bin 'Amru." Abu Isa berkata; "Adapun orang yang memperbincangkan hadits 'Amru bin Syu'aib dan melemahkannya adalah karena 'Amru bin Syu'aib meriwayatkan hadits dari shahifah (kitab) kakeknya. Seakan-akan mereka melihat bahwa 'Amru bin Syu'aib tidak mendengar hadits-hadits ini dari kakeknya secara langsung." Ali bin Abdullah berkata; "Telah disebutkan dari Yahya bin Sa'id bahwa ia berkata; "Hadits 'Amru bin Syu'aib bagi kami adalah hadits yang wahin (lemah)." Sebagian ahli ilmu memakruhkan transaksi jual beli di masjid, dan ini adalah pendapat Ahmad dan Ishaq. Telah diriwayatkan dari sebagian ahli ilmu dari kalangan tabi'in bahwa ada keringanan untuk melakukan transaksi jual beli di dalam masjid. Dan telah diriwayatkan pula dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam banyak hadits tentang keringanan untuk melantunkan sya'ir di masjid." | tirmidzi:296 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Anshar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata; telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [As Sa`ib bin Yazid] dari [Al Muthallib bin Abu Wada'ah As Sahmi] dari [Hafshah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia pernah berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat sunnah dengan duduk hingga setahun menjelang kewafatannya. Beliau melaksanakan shalat sunnah sambil duduk dengan membaca surah secara tartil hingga surah itu menjadi panjang dari yang terpanjang." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ummu Salamah dan Anas bin Malik." Abu Isa berkata; "Hadits Hafshah ini derajatnya hasan shahih. Telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau pernah shalat malam dengan duduk, maka ketika bacaannya tersisa kira-kira tiga puluh atau empat puluh ayat beliau berdiri dan membaca lagi, setelah itu rukuk. Beliau juga melakukan demikian di rakaat kedua." Diriwayatkan pula darinya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika shalat dengan duduk, maka ketika membaca (surah) berliau berdiri, lalu rukuk dan sujud dengan berdiri. Ketika beliau membaca dalam keadaan duduk, maka beliau rukuk dan sujud dalam keadaan duduk. Ahmad dan Ishaq berpendapat atas dibolehkanya mengamalkan hadits ini. seakan-akan mereka berpandangan bahwa kedua hadits ini shahih dan boleh diamalkan. | tirmidzi:340 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dan [Abu Ammar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] ia berkata; "Aku memperhatikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selama satu bulan, beliau selalu membaca QUL YAA AYYUHAL KAFIRUN dan QUL HUWAALLAHU AHAD ketika mengerjakan dua rakaat sebelum subuh." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, Anas, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Hafshah dan 'Aisyah." Abu Isa berkata; "Hadits Ibnu Umar derajatnya hasan. Aku tidak mengetahui hadits ini dari hadits Ast Tsauri dari Ishaq, kecuali dari hadits Abu Ahmad. Namun yang terkenal menurut orang-orang adalah hadits Isra'il, dari Abu Ishaq. Dan hadits ini juga diriwayatkan dari [Abu Ahma], dari [Isra'il]. Abu Ahmad adalah seorang ahli hadits yang tsiqah (dapat dipercaya) dan hafidz (banyak hafalannya). Ia berkata; "Aku mendengar Bundar berkata; "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih baik hafalannya selain Abu Ahmad Az Zubairi." Dan Abu Ahmad namanya adalah Muhammad bin Abdullah bin Az Zubairi Al Kufi Al Asadi. | tirmidzi:382 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abu Bakar bin Umar bin Abdurrahman] dari [Sa'id bin Yasar] dia berkata, saya berjalan bersama [Ibnu Umar] dalam suatu perjalanan, lantas saya menghilang darinya, dia berkata, dimanakah kamu? Saya menjawab, saya melaksanakan shalat witir, maka dia berkata, tidakkah pada diri Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam terdapat teladan yang baik untukmu? Saya pernah melihat Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam shalat witir diatas kendaraan. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih, sebagian ulama dari kalangan sahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya berpendapat atas hadits ini, yaitu hendaknya seseorang mengerjakan shalat witir diatas kendaradliallahu 'anhannya (jika bepergian), ini sebagaimana perkataan Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Sebagian ahli ilmu dari penduduk Kufah berpendapat bahwa hendaknya seseorang tidak melaksanakan shalat witir diatas kendaradliallahu 'anhannya, yaitu hendaknya dia turun dari kendaradliallahu 'anhannya jika ingin melaksanakan shalat witir. | tirmidzi:434 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari ['Iyadl bin Abdullah bin Abu Sarh] bahwa [Abu Sa'id Al Khudri] masuk masjid pada hari Jum'at, sementara Marwan sedang berkhutbah, lantas dia (Abu Sa'id) berdiri untuk melaksanakan shalat, maka datanglah para pengawalnya dan menyuruhnya untuk duduk, namun dia menolak sampai dia selesai mengerjakan shalat, ketika ia (Marwan) beranjak pergi (dari shalat Jum'at), kami mendatanginya dan berkata, Semoga Allah merahmatimu hampir saja mereka melakukan sesuatu kepadamu, Abu Sa'id berkata, saya tidak akan meniggalkan dua raka'at itu selamanya setelah saya melihatnya dari Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam." kemudian dia menyebutkan bahwa ada seorang lelaki yang datang pada hari Jum'at dalam keadaan lusuh, Sementara Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhutbah, lantas beliau menyuruhnya untuk shalat dua raka'at, padahal beliau sedang berkhutbah. Ibnu Abu Umar berkata, Sufyan bin 'Uyainah biasa melaksanakan shalat dua raka'at, padahal imam sedang berkhutbah dan dia juga memerintahkan untuk mengerjakan shalat tersebut, padahal Abu Abdurrahman Al Muqri' melihatnya. Abu Isa berkata, saya mendengar Ibnu Abu Umar berkata, Sufyan bin 'Uyainah berkata, Muhammad bin Ajlan adalah tsiqah dan terpercaya dalam periwayatan haditsnya. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Jabir, Abu Hurairah dan Sahl bin Sa'ad. Abu Isa berkata, hadits Abu Sa'id Al Khudri adalah hadits hasan shahih, hadits ini juga diamalkan oleh sebagian ahli ilmu. Ini adalah pendapat Imam Syafi'I, Ahmad dan Ishaq. Sedangkan sebagian ahli ilmu yang lain berpendapat bahwa apabila seseorang masuk (masjid) dan imam sedang berkhutbah, maka hendaknya dia duduk dan tidak melaksanakan shalat, ini adalah pendapat Sufyan Ats Tsauri dan penduduk Kufah. Sedangkan pendapat pertama adalah yang paling shahih. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al 'la bin Khalid Al Qurasyi dia berkata, saya melihat Hasan Al Bashri masuk masjid pada hari Jum'at sedangkan imam berkhutbah, kemudian dia melaksanakan shalat dua raka'at lalu duduk, hanyasanya Hasan melakukan hal itu karena mengikuti hadits, dan dia telah meriwayatkan hadits ini dari Jabir dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam. | tirmidzi:469 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dia berkata, saya mendengar [Umarah bin Ruwaibah At Tsaqafi] sedangkan Bisyr bin Marwan berkhutbah, lalu dia mengangkat kedua tangannya waktu berdo'a, maka Umarah berkata, semoga Allah menghinakan kedua tanganmu yang pendek, sungguh saya telah melihat Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam, beliau tidak menambah dengan mengatakan seperti ini, lalu Husyaim mengisyaratkan dengan jari telunjuknya. Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih. | tirmidzi:473 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata, ketika shalat ditegakkan, saya melihat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam diajak bicara dengan seorang lelaki yang berdiri di antara beliau dan Qiblat, lelaki itu terus menerus berbicara dengan beliau, lantas saya melihat sebagian dari kami yang mengantuk karena saking lamanya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam berdiri dengannya. Abu Isa berkata hadits ini hasan shahih. | tirmidzi:476 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dia berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa diantara kalian yang shalat setelah shalat Jum'at hendaknya ia shalat empat raka'at." Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali telah menceritakan kepada kami Ali bin Madini dari Sufyan bin 'Uyainah dia berkata, kami menganggap bahwa Suhail bin Shalih adalah tsabat dalam hadits, hadits ini juga diamalkan oleh sebagian para ulama. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa dia shalat empat raka'at sebelum dan setela shalat jum'at sebanyak empat raka'at, dan telah diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu bahwa dia memerintahkan untuk shalat dua raka'at setelah shalat jum'at, kemudian empat raka'at, sedangkan Sufyan At Tsauri, Ibnu Mubarak berpendapat sebagaiaman perkataannya Ibnu Mas'ud. Ishaq berkata, jika pada hari Jum'at dia shalat dimasjid, maka ia shalat empat raka'at, jika ia shalat dirumahnya, maka ia shalat dua raka'at, dia berhujah bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam shalat dua raka'at dirumahnya setelah shalat jum'at, sedangkan hadits Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam: "Barang siapa diantara kalian yang shalat setelah shalat Jum'at hendaknya ia shalat empat raka'at." Abu Isa berkata, bahwa Ibnu Umar meriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau shalat dua raka'at dirumahnya setelah shalat jum'at, dan Ibnu Umar setelah Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam selesai melaksanakan shalat dua raka'at dimasjid, beliau shalat empat raka'at. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar seperti itu, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Juraij dari Atha' dia berkata, saya melihat Ibnu Umar mengerjakan shalat dua raka'at setelah shalat Jum'at, setelah itu dia shalat empat raka'at. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdurrahman Al Mahzumi, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Amru bin Dinar dia berkata, saya tidak pernah melihat seseorang yang sanggup menashkan hadits selain Az Zuhri, dan saya tidak pernah melihat seseorang yang menganggap remeh (hina) dianr dan dirham selain dia, bahwa dinar dan dinar menurutnya tak ubahnya seperti keledai. Abu Isa berkata, saya pernah mendengar Ibnu Abu Umar berkata, saya mendengar Sufyan bin 'Uyainah berkata, adalah Amru bin Dinar lebih tua dari Az Zuhri. | tirmidzi:481 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata, saya telah melihat Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam sujud tilawah pada surat Shad. Ibnu Abbas berkata, namun tidak termasuk dari ayat-ayat yang ditekankan untuk sujud. Abu 'Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih. Para ahlul ilmi telah berselisih pendapat dalam surat ini. sebagian ahlil ilmi dari kalangan sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam berpendapat adanya sujud tilawah dalam surat, ini juga merupakan pendapat Sufyan ats Tsauri, Ibnul Mubarak, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Dan sebagian dari mereka berpendapat itu merupakan taubatnya seorang nabi dengan berpendapat tidak adanya sujud tilawah dalam surat tersebut. | tirmidzi:526 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Ziyad] dari [Muqatil bin Hayyan] dari [Syahr bin Hausyab] dia berkata, saya melihat [Jarir bin Abdullah] berwudlu' lalu dia mengusap kedua sandalnya, dia (Syahr radliallahu 'anhu) berkata, saya bertanya kepadanya mengenai hal itu, dia menjawab, saya telah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap kedua sandalnya, saya bertanya kepadanya, sebelum turun surat Al Maidah ataukah sesudahnya? Dia menjawab, tidaklah saya masuk Islam kecuali setelah turunnya surat Al Maidah. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid Al Razi] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Nu'aim bin Maisarah Al Nahwi] dari [Khalid bin Ziyad] seperti hadits diatas. Abu 'Isa berkata, ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahui yang semisal dengan ini kecuali dari haditsnya Muqatil bin Hayyan dari Syahr bin Hausyab. | tirmidzi:556 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabah] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Abu Tsaur] dari [Simak] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata, seorang baduwi datang menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam sambil berkata, sesungguhnya saya telah melihat hilal (Ramadlan), beliau bertanya: " Apakah kamu bersaksi bahwa tidak ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah?" Dia menjawab, Iya, Nabi berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal, umumkan agar manusia mulai berpuasa besok." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Husain Al Ju'fi] dari [Zaidah] dari [Simak] seperti hadits diatas dengan sanad yang sama. Abu 'Isa berkata, didalam hadits Ibnu Abbas terdapat perselisihan, [Sufyan Ats Tsauri] dan yang lainnya meriwayatkan hadits ini dari [Simak] dari [Ikrimah] dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam secara mursal. Sebagian besar shahabat Simak meriwayatkannya dari Simak dari Ikrimah dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam secara mursal dan hadits ini diamalkan oleh kebanyakan ulama, mereka berkata, diterimanya persaksian seorang laki-laki dalam awal puasa ini juga merupakan pendapatnya Ibnu Al Mubarak, Syafi'i dan Ahmad dan Penduduk Kufah. Ishaq berkata, Tidak diterima kesaksian satu orang untuk awal puasa akan tetapi harus dua orang. Para Ulama tidak berselisih pendapat mengenai akhir Ramadlan, bahwa tidak diterima (persaksian ru'yah hilal) kecuali disaksikan oleh dua orang laki-laki. | tirmidzi:627 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [ayahnya] dia berkata, saya sering melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersiwak ketika sedang berpuasa. Dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari 'Aisyah. Abu 'Isa berkata, hadits 'Amir bin Rabi'ah merupakan hadits hasan. Para ulama melihat bahwa siwak tidak membatalkan puasa, hanya saja sebagian ulama tidak menyukai orang yang sedang berpuasa melakukan siwak dengan siwak basah, begitu juga malakukan siwak di sore hari. Imam Syafi'I berpendapat, bolehnya bersiwak baik di pagi hari atau di siang hari. sedangkan Imam Ahmad dan Ishaq tidak menyukai bersiwak pada sore hari. | tirmidzi:657 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Abu Salamah] dari [Ummu Salamah] dia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali pada bulan Sya'ban dan Ramadlan. Dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari 'Aisyah. Abu 'Isa berkata, hadits Ummu Salamah merupakan hadits hasan. Hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Salamah dari 'Aisyah bahwa dia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam lebih banyak berpuasa kecuali pada bulan Sya'ban, beliau dulu sering berpuasa pada bulan Sya'ban kecuali beberapa hari saja bahkan beliau sering berpuasa sebulan penuh. Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Muhammad bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari ['Aisyah] dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam seperti diatas. Dan diriwayatkan dari Ibnu Mubara bahwasanya dia berkata, menurut kaedah bahasa arab, hukumnya boleh mengungkapkan puasa sebulan kurang dengan ungkapan puasa sebulan penuh, sebagaimana dikatakan fulan terjaga sepanjang malam (beraktifitas terus) padahal dia hanya makan malam dan melakukan beberapa urusan. Berdasarkan pernyataan tadi, sepertinya Ibnu Mubarak melihat dua hadits diatas memiliki korelasi arti yang sama, dia berkata, sesungguhnya makna hadits diatas ialah Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam lebih banyak berpuasa pada bulan Sya'ban. Abu 'Isa berkata, [Salim Abu Nadlr] dan yang lainnya telah meriwayatkan hadits ini dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] seperti riwayatnya Muhammad bin Amru. | tirmidzi:668 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hajib bin Umar] dari [Al Hakam bin Al A'raj] dia berkata, saya menemui [Ibnu Abbas] ketika beliau tiduran di atas selendangnya di dekat zamzam, saya bertanya, beritahukanlah kepadaku mengenai puasa hari 'Asyura', hari apakah saya mulai berpuasa? beliau menjawab, jika kamu melihat hilal bulan Muharram maka mulailah untuk menghitungnya, lalu berpuasalah pada hari ke sembilan, dia (Hakam) berkata, saya berkata kepadanya, beginilah puasa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam?, beliau menjawab, iya. | tirmidzi:685 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] dia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Abu 'Isa berkata, demikian hadits ini diriwayatkan oleh banyak orang dari Al 'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah, sedangkan [Ats Tsauri] dan yang lainnya meriwayatkan hadits ini dari [Manshur] dari [Ibrahim] bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam tidak pernah terlihat puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah. Dan [Abu Al Ahwash] meriwayatkan dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Aisyah] namun di dalamnya tidak disebutkan dari Al Aswad. Ahlul hadits berselisih pendapat mengenai Manshur dalam meriwayatkan hadits ini, sedangkan riwayatnya Al A'masy lebih shahih dan sanadnya lebih tersambung. (perawi) berkata, saya mendengar Muhammad bin Aban bekata, saya mendengar Waki' berkata, Al A'masy lebih hafal sanad Ibrshim dari Manshur. | tirmidzi:687 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abis bin Rabi'ah] berkata; "Aku melihat [Umar bin Khattab] mencium Hajar Aswad sambil berkata; 'Saya menciummu dan saya tahu bahwa kamu hanyalah sebuah batu. Jikalau saya tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya saya tidak akan menciummu." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Abu Bakr dan Ibnu Umar." Abu 'Isa berkata; "Hadits Umar merupakan hadits hasan shahih." | tirmidzi:788 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Zubair bin 'Arabi] bahwa seorang lelaki bertanya kepada [Ibnu Umar] tentang menyentuh Hajar Aswad. (Ibnu Umar) menjawab; "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyentuh dan menciumnya." Laki-laki itu bertanya; "Bagaimana menurutmu, jika sulit dan berdesak-desakan?" Ibnu Umar menjawab; "Sentuhlah dengan tangan kanan. Saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyentuhnya dan menciumnya." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Ini adalah Zubair bin 'Arabi, yang mana Hammad bin Zaid meriwayatkan hadits darinya. Zubair bin 'Adi adalah orang Kufah, diberi kunyah Abu Salamah. Dia mendengar hadits dari Anas bin Malik dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Telah meriwayatkan hadits darinya Sufyan Ats Tsauri dan para ulama yang lain." Abu 'Isa berkata; "Hadits Ibnu Umar merupakan hadits hasan shahih. Hadits ini telah diriwayatkan darinya melalui banyak jalur. Diamalkan oleh para ulama, mereka menyunnahkan mencium Hajar Aswad, jika tidak memungkinkan dia boleh menyentuhnya dengan tangan kanannya lalu mencium tangannya. Jika tidak juga memungkinkan, cukup dengan menghadap kepadanya dan bertakbir. Pendapat inimerupakan perkataannya Syafi'i." | tirmidzi:789 |
Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] dari ['Atha` bin As Sa`ib] dari [Katsir bin Jumhan] berkata; "Saya melihat [Ibnu Umar] melakukan sa'i dengan berjalan, lalu saya bertanya; 'Kenapa engkau sa'i antara Shofa dan Marwa dengan berjalan? ' dia menjawab; 'Ya, saya melakukan sa'i, karena saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya. Jika saya berjalan, saya juga telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, sedangkan saya sekarang sudah tua'." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih dan diriwayatkan dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar] seperti hadits di atas." | tirmidzi:792 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Baysar], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qathan], telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Malik] bahwa [Ibnu Umar] shalat di Jama' (Muzdalifah) dan beliau menjama' dua shalat dengan satu iqamat, lalu dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya di tempat ini." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Muhammad bin Baysyar berkata; Yahya berkata; yang benar adalah hadits Sufyan. (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Ali, Abu Ayyub, Abdullah bin Mas'ud, Jabir dan Usamah bin Zaid." Abu 'Isa berkata; "Hadits Ibnu Umar riwayat Sufyan, lebih shohih daripada riwayat Isma'il bin Abu Khalid. Hadits Sufyan merupakan hadits shahih hasan. Diamalkan oleh para ulama karena shalat maghrib tidak bisa dilaksanakan kecuali di Jama', jika sudah sampai di sana. Jama' adalah Muzdalifah. Maka dia menjama' dua shalat dengan satu iqamat dengan tidak melakukan shalat sunnah di antara keduanya. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh sebagian ulama, di antaranya Sufyan Ats Tsauri. Sufyan berkata; 'Jika dia mau, boleh shalat maghrib lalu makan malam dan istirahat kemudian iqamat dan shalat isya'.' Sedangkan sebagian ulama berpendapat; 'Dia menjama' shalat maghrib dan isya' di Muzdalifah dengan satu adzan dan dua iqamat. Adzan untuk shalat maghrib lalu iqamat dengan melakukan shalat maghrib. Lalu iqamat dan dilaksanakan shalat isya`. Ini merupakan pendapatnya Syafi'i'." Abu 'Isa berkata; " [Isra`il] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah] dan [Khalid] keduanya anak Malik dari [Ibnu Umar]. Hadits Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar merupakan hadits hasan shahih juga. [Salamah bin Kuhail] meriwayatkannya dari [Sa'id bin Jubair]. Adapun Abu Ishaq, meriwayatkan hadits ini dari Abdullah dan Khalid, anak Malik dari Ibnu Umar." | tirmidzi:813 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qathan], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abu Zubair] dari [Jabir] berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar jumrah dengan kerikil kecil seukuran kacang." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Sulaiman bin 'Amr bin Al Ahwash dari ibunya, yaitu Ummu Jundub Al Azdiyah, Ibnu Abbas, Al Fadl bin Abbas, Abdurrahman bin Utsman Al Taimi dan Abdurrahman bin Mu'adz.' Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih dan merupakan pendapat yang dipilih oleh para ulama, yaitu hendaknya melempar jumrah dengan kerikil sebesar kacang." | tirmidzi:821 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'], telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Aiman bin Nabil] dari [Qudamah bin Abdullah] berkata; "Saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melempar jumrah di atas unta dengan tidak memukul, mengusir dan tidak menyuruh (orang-orang) untuk menyingkir." (Abu Isa At Tirmidzi RH) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Abdullah bin Handlalah." Abu 'Isa berkata; "Hadits Qudamah bin Abdullah merupakan hadits hasan shahih. Hadits ini dikenal diriwayatkan dari jalur ini yaitu dari hadits Aiman bin Nabil, dia seorang yang tsiqah menurut ahlul hadits." | tirmidzi:827 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari ['Atha` bin As Sa`ib] dari [Ibnu Ubaid bin Umair] dari [bapaknya] bahwa [Ibnu Umar] terlihat berdesak-desakan di antara dua rukun, yang mana tidak ada sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang lain seperti dia. Saya bertanya; "Wahai Abu Abdurrahman, kenapa kamu berdesak-desakan di antara dua rukun, padahal saya seorangpun sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang lain sepertimu." Dia menjawab; "Hal itu saya lakukan, karena saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Menyentuh keduanya dapat menghapuskan dosa-dosa, dan saya juga mendengar beliau bersabda: 'Barangsiapa yang thawaf selama seminggu lalu dia menghitungnya, maka seperti memerdekakan budak.' serta aku juga mendengar beliau bersabda: 'Tidaklah seorang meletakkan satu kaki dan mengangkat yang lainnya kecuali Allah akan menghapus kesalahannya dan menulisnya menjadi satu kebaikan'." Abu 'Isa berkata; " [Hammad bin Zaid] meriwayatkan dari ['Atha' bin As Sa`ib] dari [Ibnu Ubaid bin Umair] dari [Ibnu Umar] seperti hadits di atas, namun di dalamnya tidak menyebutkan dari bapaknya." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan." | tirmidzi:882 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Al Had] dari [Musa bin Suraij] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat menjelang kematiaannya, di sisi beliau terdapat bejana berisi air. Beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu membasuhkannya pada keningnya sambil membaca: ALLAHUMMA A'INNI 'ALA GHAMARATIL MAUT AU SAKARATIL MAUT (Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi sakaratul maut) '." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits gharib." | tirmidzi:900 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin As Shabah Al Bazar Al Baghdadi], telah menceritakan kepada kami [Mubasyir bin Isma'il Al Halabi] dari [Abdurrahman bin Al 'Ala`i] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Umar] dari ['Aisyah] berkata; "Aku tidak iri terhadap seseorang karena mudahnya kematian dia setelah melihat sulitnya kematian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini dan aku tanyakan kepadanya; siapakah Abdurrahman bin Al 'Alla`? Dia menjawab; 'Dia adalah Al 'Alla` bin Al Lajjaj, dia hanya mengenalkannya melalui jalur ini." | tirmidzi:901 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], [Ahmad bin Mani'], [Ishaq bin Manshur] dan [Mahmud bin Ghailan] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az-Zuhri] dari [Salim] dari [bapaknya] berkata; "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar semuanya berjalan di depan jenazah." | tirmidzi:928 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal], telah menceritakan kepada kami ['Amr bin 'Ashim] dari [Hammam] dari [Manshur], [Bakar Al Kufi], [Ziyad] dan [Sufyan] semuanya menyebutkan bahwa (Hammam) mendengar dari [Az-Zuhri] dari [Salim bin Abdullah] dari [bapaknya] berkata; "Saya telah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar dan Umar, semuanya berjalan di depan jenazah." | tirmidzi:929 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Munir] dari [Sa'id bin 'Amir] dari [Hammam] dari [Abu Ghalib] berkata; "Saya telah shalat bersama [Anas bin Malik] pada atas seorang jenazah laki-laki, maka dia berdiri pada arah kepalanya, lalu mereka datanglah seorang jenazah perempuan dari Quraisy. Mereka mengatakan; 'Wahai Abu Hamzah! Shalatlah atasnya.' Lalu dia berdiri pada arah tengahnya. Al 'Ala` bin Ziyad bertanya; 'Apakah begitu kamu melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat atas jenazah wanita dan jenazah laki-laki? ' Dia menjawab; 'Ya.' Tatkala telah selesai, dia berkata; 'Jagalah hal itu!" Hadits semakna diriwayatkan dari Samurah. Abu Isa berkata; "Hadits Anas merupakan hadits hasan. Lebih dari satu orang yang meriwayatkan dari [Hammam] seperti di atas. [Waki'] meriwayatkan hadits ini dari [Hammam] lalu dia ragu. Dia mengatakan dari Ghalib dari Anas, dan yang sahih adalah dari Abu Ghalib. [Abdul Warits bin Sa'id] dan yang lainnya meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ghalib] seperti riwayat hadits Hammam. Mereka berselisih pada nama Ghalib, sebagian berkata; namanya adalah Nafi', sebagian lagi namanya adalah Rafi'. Sebagian ulama berpendapat demikian, di antaranya adalah Ahmad dan Ishaq." | tirmidzi:955 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Mas'ud] berkata; "Seorang laki-laki yang bernama Abu Syua'ib menemui pelayannya, sebagai tukang daging. Dia berkata; 'Buatkan untukku makanan yang cukup untuk lima orang. Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tampak lapar.' (Abu Mas'ud) berkata; "Dia membuat makanan. Abu Syua'ib mengirim seseorang untuk mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang yang sedang duduk bersama beliau. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangkit, ada seorang laki-laki lain mengikutinya. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di depan pintu, beliau bertanya kepada tuan rumah: 'Ada seorang laki-laki yang ikut kami. Tadi dia tidak bersama kami saat kamu mengundangnya. Jika kamu mengizinkannya maka dia akan masuk'. Dia menjawab; 'Ya. Kami mengizinkannya. persilahkan dia masuk'." Abu Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan sahih." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Umar." | tirmidzi:1018 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] berkata; "Suami Barirah adalah orang yang merdeka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya untuk memilih." Abu Isa berkata; "Hadits Aisyah merupakan hadits hasan sahih. Demikian Hisyam meriwayatkan dari Bapaknya dari Aisyah berkata; "Suami Barirah adalah seorang budak." Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata; "Saya melihat suami Barirah, dia seorang budak yang bernama Mughits, demikian juga diriwayatkan dari Ibnu Umar. Sebagian ulama berpegang pada pendapat ini, mereka berkata; "Jika seorang budak menjadi isteri orang merdeka, lalu budak itu dibebaskan maka tidak ada khiyar baginya. Sedangkan jika dia dimerdekakan sedang suaminya masih budak, maka dia berhak memilih. Inilah pendapat Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Al A'masy meriwayatkan dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah berkata; "Suami Barirah adalah orang yang merdeka dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya untuk memilih." [Abu 'Awanah] meriwayatkan hadits ini dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] pada cerita Barirah. Al Aswad berkata; "Suaminya adalah seorang yang merdeka." Sebagian ulama dari kalangan Tabiin dan orang-orang setelah mereka berpendapat demikian. Inilah pendapat Sufyan Ats Tsauri dan penduduk Kufah. | tirmidzi:1075 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Al Fadhal bin Musa] dari [Ma'mar] dari [Al Hakam bin Aban] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa ada seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia telah mengucapkan kata zhihar lalu menggaulinya, ia bertanya; Wahai Rasulullah, aku telah mengucapkan kata zhihar kepada isteriku namun aku menggaulinya sebelum membayar kaffarat. Lalu beliau menjawab: "Apa yang mendorongmu melakukannya, semoga Allah merahmatimu?" Ia menjawab; Aku melihat gelang kakinya pada sinar bulan. Beliau bersabda: "Janganlah engaku menggaulinya hingga engkau mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepadamu." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib shahih. | tirmidzi:1120 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan ['Abdurrahman bin Mahdi] keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim bin Ubaidullah] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumandangkan adzan -shalat- pada telinga Hasan bin Ali saat ia dilahirkan oleh Fatimah." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih. Dan pelaksanaan dalam akikah adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari jalur yang banyak, yaitu dua ekor kambing yang telah cukup umur untuk laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Diriwayatkan pula dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Bahwasanya beliau pernah mengakikahi Al Hasan bin Ali dengan satu kambing. Dan sebagian ulama berpegangan dengan hadits ini." | tirmidzi:1436 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah] ia berkata, "Ketika perang badar usai dan para tawanan didatangkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa pendapat kalian mengenai pata tawanan itu…lalu perawi menyebutkan kisah yang panjang dalam hadits ini." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Umar, Abu Ayyub, Anas dan Abu Hurairah. Dan hadits ini derajatnya hasan. Abu Ubaidah belum pernah mendengar dari bapaknya. Telah diriwayatkan pula dari Abu Hurairah, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling sering bermusyawarah dengan para sahabat selain dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | tirmidzi:1636 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara] ia berkata, "Aku tidak pernah melihat seorang laki-laki yang mempunyai rambut panjang saat mengenakan kain berwarna merah sebagus Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rambut beliau panjangnya sebahu, tidak panjang dan tidak pendek." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Jabir bin Samurah, Abu Rimtsah dan Abu Juhaifah. Dan hadits ini derajatnya hasan shahih." | tirmidzi:1646 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid Ar Razi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ash Shult bin Abdullah bin Naufal] ia berkata, "Aku melihat [Ibnu Abbas] mengenakan cincin pada jari tangan kanannya, dan aku tidak mempunyai perkiraan lainnya kecuali ia mengatakan, 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincin pada jari tangan kanannya." Abu Isa berkata, "Muhammad bin Isma'il berkata, "Hadits Muhammad bin Ishaq, dari Ash Shalt bin Abdullah bin Naufal derajatnya hasan shahih." | tirmidzi:1664 |
Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Ahzam Ath Tha`i], telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] dari [Abu Al Awwam] dari [Qatadah] dari [Zahdam Al Jarmi] ia berkata; Aku pernah menemui [Abu Musa], dan ternyata saat itu ia sedang makan daging ayam. Maka ia berkata, "Mendekatlah, karena sungguh, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits Hasan. Dan hadits ini juga telah diriwayatkan lebih dari satu dari Zahdam, namun kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Zahdam. Abu Al Awwam adalah Imran Al Qaththan. | tirmidzi:1749 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam] dari [Abu Musa] ia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan daging ayam." Di dalam hadits ini terdapat ungkapan yang lebih panjang daripada ini. Dan hadits ini adalah hadits hasan shahih. Ayyub As Sakhtiyani juga telah meriwayatkan hadits ini dari [Al Qasim At Tamimi] dan dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam]. | tirmidzi:1750 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Maimun Al Makki], telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah], telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] ia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencari-cari labu di dalam shahfah (piring besar), hingga aku pun menyukainya." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits Hasan Shahih. Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh lebih dari satu jalur dari Anas. Dan telah diriwayatkan bahwasanya; Ia pernah melihat buah labu di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia pun bertanya, "Apa ini?" beliau menjawab: "Ini adalah buah labu. Kami menggunakannnya untuk memperbanyak makanan kami." | tirmidzi:1773 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Husain Al Mu'allim] dari [Amr bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minum sambil berdiri dan juga pernah sambil duduk. Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih. | tirmidzi:1804 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Umar] dari [Isa bin Abdullah bin Unais] dari [bapaknya] ia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan mengambil ghirbah (bejana air terbuat dari kulit) yang tergantung kemudian mengeluarkan mulut bejana tersebut dan meminum langsung dari mulutnya." Hadits semakna diriwayatkan dari Ummu Sulaim. Berkata Abu Isa; Hadits ini sanadnya tidak shahih dan Abdullah bin Umar Al Umari seorang yang dha'if dalam periwayatan hadits dan aku tidak tahu apakah dia mendengar dari Isa apa tidak? | tirmidzi:1813 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh, Umar bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin Atha'] [Bapaknya] dari [Abdullah bin Amr] radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridha Allah terdapat pada ridha seorang bapak, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang bapak." Bercerita kepada Kami Muhammad bin Basysyar, berkata: Bercerita kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Ya'la bin Atha' dari bapaknya dari Abdullah bin Amr seperti hadits diatas namun tidak memarfu'kannya dan riwayat ini lebih shohih. Berkata Abu Isa: Demikian shahabat-shahabat Syu'bah meriwayatkan dari Syu'bah dari Ya'la bin Atha' dari bapaknya dari Abdullah bin Amr secara mauquf dan kami tidak mengetahui seorangpun yang memarfu'kannya selain Khalid bin Harits dari Syu'bah dan Khalid bin Harits seorang yang tsiqah dan dipercaya. Dia berkata: aku mendengar Muhammad bin Al Mutsanna berkata: Aku tidak melihat seorang pun di Bashrah seperti Khalid bin Harits dan tidak juga di Kufah seperti Abdullah bin Idris. Hadits semakna diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud. | tirmidzi:1821 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad]; telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bercerita kepada kami: "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian, telah dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Kemudian ia menjadi darah pada empat puluh hari kemudian. Lalu empat puluh hari kemudian segumpal darah. Dan barulah pada saat itu, diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepanya. Kemudian ia diperintahkan dengan empat hal. Ditulis rezkinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia akan bahagia ataukah sengsara. Maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sesungguhnya salah seorang dari kalian ada yang beramal dengan amalan penduduk surga hingga tidak lagi tersisa jarak antara ia dan surga kecuali hanya sejengkal, namun kitab telah mendahuluinya, lalu ia pun ditutup dengan amalan penduduk neraka dan ia pun memasukinya. Dan sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali hanya sehasta, lalu ia pun didahului oleh kitab, lalu ia pun ditutup dengan amalan penduduk surga, lalu ia memasukinya." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id]; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy]; telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahb] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepada kami, dengan hadits semisalnya. Abu Isa berkata; Hadits semakna juga diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Anas. Aku mendengar Ahmad bin Al Hasan berkata; Aku mendengar Ahmad bin Hanbal berkata, "Aku tidak pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri seorang seperti Yahya bin Sa'id Al Qaththani. Dan ini adalah hadits Hasan Shahih. [Syu'bah] dan [Ats Tsauri] telah meriwayatkan dari [Al A'masy] semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Ala`] Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Zaid] hadits semisalnya. | tirmidzi:2063 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] dari [Hudzaifah bin Al Yaman] telah menceritakan kepada kami Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dua hadits; salah satunya sudah aku ketahui dan yang lainnya tengah aku nanti-nanti, beliau menceritakan kepada kami bahwa amanat turun di hati orang-orang kemudian Al-Qur`an turun dan mereka mengetahui dari sunnah lalu beliau menceritakan kami tentang tercabutnya amanah, beliau bersabda: "Seseorang tidur lalu amanah dicabut dari hatinya kemudian membekas seperti jejak kaki lalu ia tidur lagi kemudian amanat dicabut dari hatinya hingga bekasnya tetap ada seperti jejak tangan seperti bara api yang kau gelindingkan di atas kakimu lalu kau melihatnya membengkak padahal tidak ada apa pun didalamnya." Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengambil batu kerikil dan menggelindingkannya di atas kaki, orang-orang pun berbaiat kepada beliau hingga hampir salah seorang di antara mereka tidaklah menunaikan amanat hingga dikatakan: Di Bani Fulan ada seseorang terpercaya, hingga dikatakan pada seseorang: Alangkah kuatnya dia, alangkah cerdasnya ia, alangkah berakalnya ia padahal dihatinya tidak ada sedikit pun keimanan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Suatu masa telah mendatangiku dan aku tidak perduli siapa diantara kalian yang aku baiat di masa itu, bila ia muslim pastilah agamanya akan mengembalikannya padaku dan bila Yahudi atau Nasrani, para penarik pajaknya akan mengembalikannya padaku, sementara saat ini, aku hanya membaiat fulan dan fulan dari kalian." Berkata Abu Isa: Hadits hasan shahih. | tirmidzi:2105 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad Al Hariri Al balkhi] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif] dari [sebagaian sahabat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam], nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat aku tidur, aku memimpikan orang-orang didatangkan kepadaku, mereka mengenakan pakaian ada yang sampai dada, ada yang sampai sebawahnya, lalu 'Umar didatangkan kepada, ia mengenakan pakaian yang ia seret." Mereka bertanya: Bagaimana baginda menafsirkannya, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam menjawab: "Itulah agama." Telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] dari [ayahnya] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam semakna dengan hadits diatas dan berkata: Hadits ini lebih shahih. | tirmidzi:2210 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Asy'ats] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] bahwa pada suatu hari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Siapa di antara kalian yang bermimpi?" kemudian seseorang berkata: Saya bermimpi seakan akan timbangan turun dari langit, kemudian ditimbanglah engkau dan Abu Bakar maka timbangan engkau lebih berat dari Abu Bakar, kemudian ditimbanglah Abu Bakar dan Umar maka timbangan Abu Bakar lebih berat dari timbangan Umar, kemudian ditimbanglah Umar dan Utsman maka timbangan Umar lebih berat dari timbangan Utsman, lalu timbangan itu diangkat. Kami melihat ketidak sukaan dari wajah Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. | tirmidzi:2211 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah mengkhabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengkhabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] telah mengkhabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari ['Abdullah bin 'Umar] tentang mimpi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, Abu Bakar dan 'Umar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku memimpikan orang-orang berkumpul lalu Abu Bakar menarik satu dua timba tapi ia lemah, dan Allah mengampuninya. Setelah itu 'Umar berdiri lalu menarik timba yang lebih besar, aku tidak pernah melihat orang besar yang rajin melakukan pekerjaan besarnya hingga orang-orang puas meminumi untanya." Berkata Abu Isa: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Hurairah dan hadits ini shahih gharib dari hadits Ibnu 'Umar. | tirmidzi:2213 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengkhabarkan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] telah mengkhabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari [Abdullah bin 'Umar] tentang mimpi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Aku memimpikan wanita hitam berambut panjang keluar dari Madinah hingga berdiri di Mahya'ah, yaitu Juhfah dan aku mengartikannya bencana atau penyakit Madinah dipindahkan ke Juhfah." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib. | tirmidzi:2214 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata bahwa [Abu Hurairah] menceritakan ada seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Tadi malam aku memimpikan gumpalan awan yang mengalirkan mentega dan madu, kemudian aku melihat orang orang menadahkan tangan mereka, diantara mereka ada yang mendapatkan banyak dan di antara mereka ada yang mendapatkan sedikit, lalu aku melihat tali yang menghubungkan dari langit ke bumi dan aku melihat engkau wahai Rasulullah mengambil tali itu sampai engkau naik ke atas, kemudian setelah engkau ada seorang lelaki yang mengambilnya lalu dia naik ke atas, kemudian setelahnya ada seorang lelaki lagi yang mengambilnya lalu dia naik ke atas, kemudian setelahnya ada seorang lelaki lagi yang mengambilnya namun terputus kemudian disambung lagi lalu dia naik ke atas, maka berkatalah Abu Bakar: Wahai Rasulullah, aku rela mengorbankan bapak ibuku demi baginda, demi Allah izinkanlah aku menyeberangi tali itu, lalu beliau bersabda: "Menyeberanglah, " kemudian beliau bersabda: "Adapun gumpalan awan maksudnya adalah Islam, sedangkan yang mengalir berupa samin dan madu maksudnya adalah Al Qur'an karena lembut dan manisnya, adapun orang menadahkan dan mendapatkan banyak dan yang mendapatkan sedikit maksudnya adalah orang yang banyak mengambil Al Qur'an atau orang yang sedikit mengambilnya, sedangkan tali yang menghubungkan dari langit ke bumi maksudnya adalah kebenaran yang engkau jalani kemudian kamu mengambilnya lalu Allah mengangkatmu, kemudian ada seorang lelaki lain yang mengambilnya lalu dia terangkat dengannya, kemudian ada seorang lelaki lain lagi yang mengambilnya lalu dia terangkat dengannya, kemudian ada seorang lelaki lain yang mengambilnya namun terputus lalu disambungkan lagi kemudian dia terangkat." Orang itu bertanya: wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku apakah aku benar atau salah? Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menjawab: Kamu benar sebagian dan salah salah sebagian." Ia berkata: aku rela mengorbankan bapak dan ibuku demi baginda, hendaknya baginda memberitahukan kepadaku apa yang salah dariku? Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menjawab: Janganlah kamu bersumpah." Berkata Abu Isa: hadits ini hasan shahih. | tirmidzi:2217 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Bahir] ia mendengar [Hani`] budak 'Utsman, berkata: 'Utsman menangis bila berdiri diatas makam hingga jenggotnya basah. Dikatakan padanya: Surga dan neraka disebutkan tapi aku tidak menangis sementara kau menangis karena ini. ['Utsman] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya makam adalah tempat akhirat pertama, bila seseorang selamat darinya maka setelahnya lebih mudah dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit." 'Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku tidak melihat suatu pemandang pun melainkan pemakaman lebih mengerikan." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hisyam bin Yusuf. | tirmidzi:2230 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak bin Harb] berkata: Aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Bukankah kalian makan dan minum semau kalian? Dulu aku melihat nabi kalian Shallallahu 'alahi wa Salam sekedar kurma jelek (kualitas rendah) pun tidak beliau miliki, untuk sekedar mengganjal perut. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih. [Abu Awanah] dan perawi lain meriwayatkan dari [Simak bin Harb] seperti hadits Abu Al Ahwash, sementara [Syu'bah] meriwayatkan hadits ini dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] dari ['Umar]. | tirmidzi:2294 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Hujar] telah mengkhabarkan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas] ia berkata: Seseorang mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam lalu bertanya: Wahai Rasulullah, kapankah kiamat terjadi? Lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri untuk shalat, seusai shalat Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam bertanya: "Mana si penanya tentang hari kiamat tadi?" orang itu menjawab: Saya wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bertanya: "Apa yang telah kau persiapkan untuknya?" orang itu menjawab: Aku tidak menyiapkan sekian banyak shalat dan puasa untuknya, hanya saja aku mencintai Allah dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam bersabda: "Seseorang bersama orang yang ia cintai dan engkau bersama orang yang kau cintai." Aku tidak mengetahui kebahagian kaum muslimin setelah Islam seperti kegembiraan mereka karena hal ini. Berkata Abu Isa: Hadits ini shahih. | tirmidzi:2307 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah mengkhabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] berkata: Aku mendengar [Abu Wa`il] berkata: Berkata ' [Aisyah]: Belum pernah kulihat rasa sakit pada seseorang melebihi rasa sakitnya Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih. | tirmidzi:2321 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abidah as Salmani] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang paling terakhir keluar, dia adalah seorang laki-laki yang keluar darinya dalam keadaan merangkak seraya berkata; 'Wahai Rabbku manusia telah mengambil tempat-tempatnya'." Rasulullah berkata; "Lalu diperintahkan kepadanya; 'Pergilah, lalu masuklah surga'. Lalu dia pergi untuk masuk surga, dan dia mendapatkan manusia telah mengambil tempat-tempat mereka. Maka dia kembali seraya berkata; 'Wahai Rabbku, manusia telah mengambil tempat-tempatnya (sedangkan saya tidak memiliki tempat).' Lalu diperintahkan kepadanya; 'Apakah kamu mengingat zaman yang mana kamu berada di masanya.' Dia menjawab; 'Ya'. Lalu dikatakan kepadanya; 'Berangan anganlah (untuk tempatmu).' Maka dia mengangan angankannya. Kemudian dikatakan kepadanya; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan sesuatu yang telah kamu angan angankan dan sepuluh kali lipat dunia.' Maka dia berkata; 'Apakah Engkau mengejekku (dengan pahala yang melimpah ini), sedangkan Engkau adalah Raja Diraja.'" Perawi berkata; 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa sehingga tampaklah gigi gerahamnya." Abu Isa berkata; 'Hadits ini adalah hadits hasan shahih." | tirmidzi:2520 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [al A'masy] dari [al Ma'rur bin Suwaid] dari [Abu Dzarr] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang paling terakhir keluar dari neraka dan penduduk surga yang paling terakhir masuk surga. (Pada hari kiamat) seorang laki-laki didatangkan, lalu Dia berfirman; 'Tanyakanlah kepadanya tentang dosa-dosa kecilnya, dan sembunyikanlah dosa-dosa besarnya.' Maka ditanyakan kepadanya; '(Apakah) kamu mengetahui peristiwa demikian dan demikian pada hari demikian dan demikian, (Apakah) kamu mengetahui peristiwa demikian dan demikian pada hari demikian dan demikian? ' Lalu dikatakan kepadanya; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan pahala tempat segala kejelekan diganti menjadi kebaikan.' Lelaki tersebut berkata; '(benar) wahai Rabbku, sungguh saya telah mengetahui berbagai hal yang telah saya lihat di sini.'" Perawi berkata; 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa sehingga tampaklah gigi gerahamnya." Abu Isa berkata; 'Hadits ini adalah hadits hasan shahih." | tirmidzi:2521 |
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] dari [Yahya bin Ubaidillah] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku tidak melihat seperti (ketakutan yang berlebihan terhadap) api neraka (membuat) tidur orang yang ingin lari darinya. Dan aku tidak melihat seperti (kesungguhan menuju) surga membuat tidur orang yang mencari surga." Abu Isa berkata; 'Kami hanya mengetahui hadits ini dari hadits Yahya bin Ubaidillah, sedangkan Yahya bin Ubaidillah adalah lemah menurut kebanyakan ahli hadits di mana Syu'bah telah membicarakannya, dan Yahya bin Ubaidillah adalah Ibnu Mauhab, dan dia orang Madinah". | tirmidzi:2526 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Uqail] dari [az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] dari [Abu Hurairah] dia berkata, Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Abu Bakar menggantikan beliau menjadi khalifah, maka kafirlah orang yang kafir dari kalangan orang Arab, [Umar bin al Khaththab] berkata kepada Abu Bakar; 'Bagaimana bisa kamu memerangi manusia, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan; 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah'. Dan barangsiapa yang mengucapan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah' maka dia telah terlindungi harta dan jiwanya dariku, kecuali dengan haknya, sedangkan (apabila mereka menyembunyikan kekafiran dan kemaksiatan) maka Allah-lah yang menghisab mereka." Maka [Abu Bakar] menjawab; 'Demi Allah, Saya akan memerangi orang yang membedakan antara zakat dan shalat, karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, jika mereka menolakku untuk membayar seikat tali unta yang dulu mereka membayarkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya Aku akan memerangi mereka atas pembangkangannya.' Maka Umar bin al Khaththab berkata, 'Demi Allah, tidaklah kebijakannya yang demikian itu melainkan karena Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk memerangi mereka. Maka saya mengetahui bahwa dia benar'. Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih. Demikianlah [Syu'aib bin Abi Hamzah] meriwayatkannya dari [az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdillah] dari [Abu Hurairah]. Dan Imran al Qaththan meriwayatkan hadits ini dari Ma'mar dari az Zuhri dari Anas bin Malik dari Abu Bakar, dan ia merupakan hadits yang salah. Imran telah diselisihi (oleh ulama) dalam periwayatannya dari Ma'mar." | tirmidzi:2532 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad al Muhallabi] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; Delegasi Abdul Qais datang kepada Rasulullah seraya berkata; 'Sesungguhnya kampung ini adalah (melewati) kampung Rabi'ah, dan tidaklah kita mengunjungimu kecuali pada bulan bulan haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk melakukan sesuatu yang kami ambil darimu, dan kami akan mengajak orang-orang yang berada di belakang kami kepadanya, ' maka beliau bersabda; "Saya perintahkan kalian dengan empat perkara; iman kepada Allah, " kemudian beliau menafsirkannya untuk mereka, yaitu; "kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan seperlima dari harta ghanimah kalian." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Abu Isa berkata; ini adalah hadits hasan shahih, dan Abu Jamrah Adl Dlaba'I namanya adalah Nadlr bin Imran. Dan [Syu'bah] juga meriwayatkannya dari [Abu Jamrah]. Dan dia menambahkan di dalamnya; "Apakah kalian tahu apakah iman itu? Yaitu persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah…" dan dia menyebutkan kesempurnaan hadits. Saya mendengar Qutaibah bin Sa'id berkata, 'Saya tidak pernah melihat seperti mereka empat ahli fikih yang mulia; Malik bin Anas, al Laits bin Sa'ad, Abbad bin Abbad al Muhallabi, dan Abdul Wahhab ats Tsaqafi. Qutaibah berkata; 'Kami rela untuk pulang dari sisi Abbad setiap hari dengan membawa dua hadits. Dan Abbad bin Abbad adalah termasuk putera al Muhallab bin Abi Shufrah. | tirmidzi:2536 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Abdillah Huraim bin Mis'ar Al Azdi At Tirmdzi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan para sahabat lalu menasehati mereka kemudian berkata: "Wahai para wanita berinfaqlah karena kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak". Maka salah seorang wanita bertanya; 'Kenapa demikian wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Karena kalian banyak melaknat yaitu mengingkari terhadap (nikmat) suami, " lalu beliau bersabda: "Dan aku tidak melihat dari orang-orang yang sedikit akal dan agamanya lebih banyak orang yang memiliki hati dan pikiran daripada kalian", salah seorang wanita bertanya, 'Apa kekurangan agama dan akal wanita? ' Beliau menjawab: "Persaksian dua orang wanita dari kalian adalah sama dengan persaksian seorang lelaki sedangkan kekurangan din (agama) kalian adalah adanya masa haid yang dapat menahan salah seorang dari kalian tiga sampai empat hari dari melaksanakan sholat." Dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Sa'id dan Ibnu Umar, Abu Isa berkata; 'Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad ini". | tirmidzi:2538 |
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Tamimah Al Hujaimi] dari [salah seorang kaumnya], dia berkata; Aku mencari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun aku tidak menemukan beliau. Ketika aku duduk, tiba-tiba ada seseorang berada di tengah kumpulan orang-orang, namun saya tidak mengenalnya, menetara dia tengah mendamaikan di antara mereka. Setelah itu, sebagian di antara mereka berdiri bersamanya, lalu mereka berkata; "Wahai Rasulullah, " melihat seperti itu aku langsung mengucapkan; "'ALAIKAS SALAM wahai Rasulullah, 'ALAIKAS SALAM wahai Rasulullah, 'ALAIKAS SALAM wahai Rasulullah." Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya 'ALAIKAS SALAM ucapan untuk orang yang telah meninggal." -beliau mengucapkannya hingga tiga kali- kemudian beliau menghadapku sambil bersabda: "Apabila salah seorang bertemu dengan saudaranya semuslim, hendaknya ia mengucapkan; "ASSALAAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAH." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab salamku, beliau mengucapkan: "WA 'ALAIKA WARAHMATULLAH, WA 'ALAIKA WARAHMATULLAH, WA 'ALAIKA WARAHMATULLAH." Abu Isa berkata; [Abu Ghifar] telah meriwayatkan hadits ini dari [Abu Tamimah Al Hujaimi] dari [Abu Jurai Jabir bin Sulaim Al Hujaimi], dia berkata; aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan hadits, Abu Tamimah namanya adalah Tharif bin Mujalid. | tirmidzi:2645 |
Telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Muhammad Ad Duri Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Kufi] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandarkan bantal ke sebelah kiri beliau." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib, banyak perawi meriwayatkan hadits ini dari Isra`il dari Simak dari Jabir bin Samurah, dia berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersandarkan bantal." Namun dia tidak menyebutkan; "Ke sebelah kiri beliau." | tirmidzi:2694 |
Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata; "Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersandarkan bantal." Hadits ini shahih. | tirmidzi:2695 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abtsar bin Al Qasim] dari [Al Asy'ats yaitu Ibnu Sawwar] dari [Abu Ishaq] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata; "Pada malam bulan purnama aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan melihat bulan, ketika itu beliau tengah mengenakan pakaian berwarna merah, beliau bagiku lebih bagus rupanya daripada bulan." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Asy'ats. | tirmidzi:2735 |
Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Ats Tsauri] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara` bin Azib] ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan busana merah." Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] seperti itu, telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dengan hadits serupa. Dalam hadits tersebut, terdapat pembicaraan yang lebih banyak dari hadits ini. Perawi berkata; Aku bertanya kepada Muhammad, Aku berkata padanya: "Apakah hadits Abu Ishaq dari Al Barra` lebih shahih atau hadits Jabir bin Samurah?." Muhammad menilai kedua hadits itu shahih. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Al Barra` dan Abu Juhaifah. | tirmidzi:2736 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Iyad bin Laqith] dari [Ayahnya] dari [Abu Rimtsah] ia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan dua selimut berwarna hijau." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits 'Ubaidullah bin Iyad dan Abu Rimtsah At Taimi. Ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Habib bin Hayyan, yang lain mengatakan namanya Rifa'ah bin Yatsribi. | tirmidzi:2737 |
Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abu Juhaifah] ia berkata; Aku melihat (muka) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam putih (agak kemerah-merahan) dan tampak beruban, sementara Al Hasan bin Ali mirip beliau, beliau memerintahkan supaya memberikan kepada kami (kaumnya) tigabelas unta muda, kami lalu pergi hendak mengambilnya, belum sempat kami mengambilnya, berita kematian beliau sampai kepada kami, lantas mereka (para sahabat) tidak memberiku apa pun. Saat Abu Bakar berdiri, ia berkata; "Barangsiapa memiliki tanggungan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hendaklah ia datang." Aku pun menghampirinya dan memberitahunya, lalu ia memerintahkan untuk memberikan tigabelas unta kepada kami." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan. [Marwan bin Mu'awiyah] juga meriwayatkan hadits ini dengan sanadnya dari [Abu Juhaifah] seperti di atas. Dan yang lain juga meriwayatkan dari Isma'il bin Abu Khalid dari Abu Juhaifah, ia berkata; Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan Al Hasan bin Ali mirip beliau." Mereka tidak menambahkan lebih dari ini. | tirmidzi:2752 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepada kami [Abu Juhaifah] ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan Al Hasan bin Ali mirip beliau." Abu Isa berkata; Seperti itu juga yang diriwayatkan oleh beberapa orang dari Isma'il bin Abu Khalid. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Jabir. Abu Juhaifah namanya adalah Wahb As Suwa`i. | tirmidzi:2753 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khalid bin Yazid] dari [Sa'id bin Abu Hilal] bahwa [Jabir bin Abdullah Al Anshari] berkata; "Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku bermimpi seakan-akan Jibril berada di sisi kepalaku, sedangkan Mika'il berada di sisi kakiku, salah satu dari keduanya berkata kepada yang lain; "Buatlah perumpamaan baginya, " dia berkata; "Dengarkanlah pasti telingamu mendengar dan fahamilah pasti hatimu memahami, perumpamaanmu dengan ummatmu seperti seorang raja yang hendak membuat istana, dan didalamnya dibangun rumah, setelah membangun rumah, dia menyiapkan jamuan makan dalam rumah tersebut, lalu dia menyuruh seorang utusan untuk mengundang rakyat agar menghadiri jamuannya, di antara mereka ada yang memenuhi undangan utusan tadi dan di antara mereka ada yang meninggalkannya, Allah sebagai rajanya, istana sebagai Islamnya, rumah sebagai surganya dan engkau wahai Muhammad adalah sebagai seorang utusannya, barangsiapa yang memenuhi undanganmu berarti dia masuk Islam, dan barangsiapa masuk Islam, berarti akan masuk surga dan barangsiapa masuk surga, berarti dia memakan apa yang ada di dalamnya." Hadits ini telah diriwayatkan dari beberapa jalur dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan sanad yang lebih kuat dari sanad hadits ini. Abu Isa berkata; Hadits ini mursal, karena Sa'id bin Abu Hilal tidak bertemu dengan Jabir bin Abdullah. Dan dalam bab ini, ada juga hadits dari Ibnu Mas'ud. | tirmidzi:2787 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Ja'far bin Maymun] dari [Abu Tamimah Al Hujaimi] dari [Abu Utsman] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata; "Seusai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat isya, beliau keluar sambil memegang tangan Abdullah bin Mas'ud, ketika sampai di suatu lembah makkah, beliau mendudukkannya kemudian membuat garis lingkaran di sekitarnya lalu bersabda: "Janganlah kamu meninggalkan garismu, karena akan datang kepadamu beberapa orang dan janganlah kamu mengajak bicara kepada mereka, karena sesungguhnya mereka tidak mengajak bicara denganmu, " Ibnu Mas'ud berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlalu ke tempat yang beliau tuju, ketika aku sedang duduk di garisku, tiba-tiba datanglah kepadaku beberapa orang, seakan-akan mereka adalah orang-orang hitam India yang rambut dan tubuh mereka tidak terlihat, tapi tidak memakai kain penutup, mereka menghampiriku namun tidak bisa melewati garis, setelah itu mereka kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sampai ketika di akhir malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku, sementara saya dalam keadaan duduk, lalu beliau bersabda: "Sejak tadi malam aku tidak tidur, " kemudian beliau masuk ke dalam garis bersamaku dan menjadikan pahaku untuk bantalnya lalu beliau tertidur. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur, maka tarikan nafasnya terdengar. Ketika aku sedang duduk sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbantalkan pahaku, tiba-tiba saya melihat beberapa orang dengan mengenakan pakaian serba putih, hanya Allah yang tahu akan keindahan mereka, mereka menghampiriku, sedangkan sebagian dari mereka duduk di sisi kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagian yang lainnya di sisi kaki beliau, lalu mereka berkata kepada sesamanya: "Kita tidak pernah sama sekali melihat seorang hamba yang diberi sebagaimana yang diberikan kepada Nabi ini, sungguh kedua matanya tertidur sementara hatinya terjaga, buatlah oleh kalian permisalan untuknya, permisalannya seperti seorang tuan yang membangun istana, kemudian membuat jamuan makan, setelah itu ia mengundang orang-orang untuk menghadiri jamuan makan dan minumnya, barangsiapa memenuhi undangannya maka dia makan dan minum jamuan makanan dan minumannya, dan barangsiapa tidak memenuhi undangannya, maka dia akan memberinya sanksi, atau dia berkata; maka dia akan menyiksanya." kemudian mereka pergi, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terjaga dari tidurnya, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu mendengar apa yang mereka katakan dan apakah kamu tahu siapa mereka?" Aku menjawab; "Allah dan RasulNya yang lebih tahu, " beliau bersabda: "Mereka adalah para Malaikat, kemudian apakah kamu tahu apa permisalan yang mereka buat?" aku menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu, " beliau bersabda: "Permisalan yang mereka buat adalah Allah yang Maha pemurah dan Maha Tinggi telah membangum surga dan menyeru hamba-hambaNya menuju surga, barangsiapa menjawab seruanNya, dia masuk surga dan barangsiapa tidak menjawabnya, Dia akan memberinya sanksi atau menyiksanya." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur ini, Abu Tamimah adalah Al Juhani, namanya adalah Tharif bin Mujalid, Abu Utsman An Nahdi namanya adalah Abdurrahman bin Mull. Hadits [Sulaiman At Taimi] telah meriwayatkan hadits ini darinya [Mu'tamir] dan dia adalah Sulaiman bin Tharkhan, bukan Taimi namun dia pernah singgah di Bani Taim sehingga dia dinisbahkan kepadanya. Ali berkata bahwa Yahya bin Sa'id berkata; "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih takut kepada Allah melebihi Sulaiman At Taimi." | tirmidzi:2788 |