Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Suqair Al 'Abdi] dari [Sulaiman bin Shurad] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata, "Aku mendengar seseorang membaca Al-Qur'an. Lalu aku bertanya, "Siapa yang membacakannya padamu?" Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pergilah kepada beliau!" Maka aku pun mendatangi beliau dan berkata, "Mintalah agar orang ini membaca." Beliau lalu bersabda: "Bacalah." Orang itu lalu membacanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Bagus." Aku pun bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Bukankah engkau pernah membacakannya padaku begini dan begini?" Beliau menjawab: "Benar. Dan engkau juga bagus." Aku lalu berkata dengan isyarat kedua tanganku, "Engkau juga bagus." -dua kali-. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukul dadaku dan bersabda: "Ya Allah hilangkan keraguan dari Ubay bin Ka'b." Akupun berkeringat dan berdebar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ubay, sungguh telah datang kepadaku dua malaikat, salah seorang dari keduanya berkata, "Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan)! ' lalu yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan dua dialek! ' Maka yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan tiga dialek! ' Maka yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan empat dialek!.' Maka yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan lima dialek!.' Maka yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan enam dialek! ' Maka yang lain berkata, 'Tambahlah.' Maka akupun bermohon: 'Tambahkanlah.' Maka ia berkata, 'Bacalah dengan tujuh dialek! ' Maka Al-Qur'an diturunkan dalam tujuh dialek." | ahmad:20223 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hisyam] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]. Dan diceritakan juga, telah menceritakan kepada saya [Mahmud] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razaaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari [Bapaknya radliallahu 'anhu] berkata; "Sudah menjadi kebiasaan seseorang pada masa hidup Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila bermimpi, biasanya dia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku pun berharap bermimpi hingga aku dapat mengisahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu aku masih remaja. Pada suatu hari di jaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku tidur di masjid lalu aku bermimpi ada dua malaikat memegangku lalu membawaku ke dalam neraka, aku melihat neraka yang ternyata adalah lubang besar bagaikan lubang sumur (atau jurang). Neraka itu memiliki dua emperan dan aku melihat di dalamnya ada orang-orang yang sebelumnya aku sudah mengenal mereka. Dengan melihat mereka, membuat aku berkata,; "Aku berlindung kepada Allah dari neraka" Dia berkata,; "Kemudian kami berjumpa dengan malaikat lain lalu dia berkata, kepadaku; "Janganlah kamu takut". Kemudian aku ceritakan mimpiku itu kepada [Hafshah], lalu Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau pun bersabda: "Sungguh 'Abdullah (bin "Umar) adalah seorang yang beruntung (bahagia) bila dia mendirikan shalat malam". Setelah peristiwa ini 'Abdullah bin 'Umar tidak tidur malam kecuali sedikit". | bukhari:1054 |
Telah bercerita kepada kami [Ishaq bin Nashr] telah bercerita kepada kami ['Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhriy] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; "; "Seseorang pada masa hidup Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila bermimpi, biasanya dia menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku pun berharap bermimpi hingga aku dapat mengisahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu aku masih remaja. Pada suatu hati di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku tidur di masjid, lalu aku bermimpi ada dua malaikat memegangku lalu membawaku ke dalam neraka, aku melihat neraka yang teryata ada lubang besar bagaikan lubang sumur (atau jurang). Neraka memiliki tanduk dan aku melihat di dalamnya ada orang-orang yang sebelumnya aku sudah mengenal mereka. Karena melihat mereka membuat aku berkata; "Aku berlindung kepada Allah dari neraka" Dia berkata; "Kemudian kami berjumpa dengan malaikat lain lalu yang berpesan kepadaku; "Janganlah kamu takut". Kemudian aku ceritakan mimpiku itu kepada Hafshah, lalu Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau pun bersabda: "Sungguh 'Abdullah (bin "Umar) adalah seorang yang beruntung (bahagia) bila dia mendirikan shalat malam". Setelah peristiwa ini 'Abdullah bin 'Umar tidak tidur malam kecuali sedikit". | bukhari:3457 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] mengatakan, aku anak muda lajang di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku tidur di masjid. Dahulu ada satu kebiasan, siapa yang bermimpi, maka ia menceritakan mimpinya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Maka aku panjatkan doa; 'Ya Allah, jikalau aku mempunyai kebaikan disisi-Mu, maka perlihatkanlah kepadaku dalam mimpi sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dapat mentakwilkan mimpiku.' aku pun tertidur, dan kulihat dua malaikat mendatangiku dan membawaku. kemudian ada malaikat lain menemui keduanya dan berujar keadaku; 'jangan khawatir, sebab kamu laki-laki shalih.' Lantas kedua malaikat itu membawaku ke neraka, ternyata neraka itu digulung seperti gulungan sumur, dan disana ada sebagian orang yang kukenal, lantas keduanya menggandengku ke sebalah kanan. Di pagi hari aku ceritakan mimpiku kepada [Hafshah], dan Hafshah mengaku telah menceritakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi bersabda: "Abdullah adalah laki-laki shalih, sekiranya ia memperbanyak shalat malam." Kata Az Zuhri, setelah peristiwa itu, Abdullah memperbanyak shalat malam. | bukhari:6511 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir Al Hizami] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mu'adz Ash Shan'ani] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] dia berkata, "Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku adalah seorang remaja yang tumbuh dengan gagah, aku biasa bermalam di masjid, ketika ada yang bermimpi maka pastilah mimpi tersebut diceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hati aku berkata, "Ya Allah, seandainya aku memiliki kebaikan pada-Mu, maka perlihatkan kepadaku suatu mimpi yang akan dita'birkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untukku." Setelah itu aku tidur, tiba-tiba aku bermimpi melihat dua malaikat yang datang menghampiriku. Keduanya membawaku dan bertemu dengan malaikat yang lain. Malaikat itu berkata, 'Jangan diteruskan.' Akhirnya keduanya membawaku ke neraka, ternyata neraka itu dipasangi dengan bebatuan bagaikan sumur di tembok batu. Dan ternyata di dalamnya terdapat orang-orang yang sebagiannya telah aku kenal, dan mereka mengambil beberapa sumpah dariku. Ketika aku bangun di pagi harinya, aku langsung memberitahukannya kepada [Hafshah], maka Hafshah mengaku telah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Abdullah itu seorang yang shalih sekiranya mau memperbanyak shalat malam." Perawi berkata, "Maka sejak saat itu Abdullah menjadi seorang yang banyak mengerjakan shalat malam." | ibnu-majah:3909 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] bahwa dia pernah mendengar [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi] berkata, "Di pagi hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan Dajjal, kemudian beliau merendahkan dan meninggikan (suara) sehingga kami mengira bahwa sudah berada di kebun kurma. Tatkala kami mendekat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengetahui maksud kami, maka beliau pun bertanya: "Ada apa dengan kalian?" kami menjawab, "Wahai Rasulullah, anda menyebutkan Dajjal pada waktu pagi, kemudian anda merendahkan dan meninggikan sehingga kami mengira bahwa dia sudah berada di kebun kurma." Beliau bersabda: "Bukan Dajjal yang aku takuti terhadap kalian, (karena) jika dia keluar sedang aku masih berada di tengah-tengah kalian, maka aku akan menghadangnya hingga ia tidak sampai kepada kalian, dan apabila dia keluar sedang aku tidak ada di tengah-tengah kalian, maka setiap orang harus membentengi dirinya sendiri, dan Allah adalah khalifahku (penggantiku) atas setiap orang muslim. Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya juling, seakan-akan kalau aku serupakan dia seperti Abdul 'Uzza bin Qathan. Barangsiapa dari kalian melihatnya, maka bacakanlah kepadanya permulaan surat Al Kahfi, sesungguhnya dia keluar dari celah antara Syam dan Irak, dia berjalan sempoyongan ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah, teguhkanlah diri kalian." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah dia tinggal di bumi?" Beliau menjawab: "Empat puluh hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan dan seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, saat itu yang satu hari sama dengan satu tahun apakah shalat kita sati hari bisa mencukupinya?" beliau menjawab: "Perkirakanlah sesuai dengan ukurannya." Kami bertanya, "Bagaimana kecepatannya di bumi?" beliau menjawab: "Seperti awan yang tertiup angin." Beliau melanjutkan: "Kemudian dia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka, dan mereka pun mengikuti seruannya dan beriman kepadanya. Dajjal lalu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka langitpun menurunkan hujan, dia juga memerintahkan bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan bumipun menumbuhkan tumbuihannya, binatang ternak mereka kembali sendiri pada sore hari dengan punggung yang sangat tinggi yang penuh dengan daging dan susu. Kemudian Dajjal mendatangi kaum yang lain dan mengajak mereka, akan tetapi mereka menolak seruannya, lantas dia meninggalkan kaum tersebut. Tiba-tiba mereka jatuh miskin dan lumpuh. Dajjal lalu berkata kepada bumi, "Keluarkanlah kekayaanmu." Maka kekayaan yang di bumi akhirnya keluar dan mengikutinya sebagaimana sekawanan lebah mengikuti ratunya. Kemudian dia memanggil seorang laki-laki dan menebasnya dengan pedang, maka laki-laki tersebut terbelah menjadi dua sejauh lemparan. Kemudian Dajjal memanggil laki-laki yang terbelah tersebut, maka wajah orang tersebut terlihat gembira dan tertawa. Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, maka Allah mengutus Isa bin Maryam, ia turun di menara putih yang terletak di negeri Damaskus dengan mengenakan dua pakaian, sambil meletakkan kedua tangannya di atas pundak dua Malaikat. Jika ia menganggukkan kepala, maka akan nampak juman berbentuk mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang menemui angin nafasnya, kecuali ia akan binasa. Lalu Isa bin Maryam mencari Dajjal dan menemukannya di pintu Ludd (suatu tempat di dekat Baitul Maqdis), lalu ia membunuhnya. Kemudian Nabi Allah Isa mendatangi suatu kaum yang telah Allah lindungi. Maka ia mengusap wajah mereka dan menceritakan derajat mereka di surga. Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam: 'Wahai Isa, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku tanpa ada kekuatan manapun yang dapat memeranginya, maka bawalah hamba-hamba-Ku ke bukit Tursina." Lalu Allah mengirimkan Ya'juj dan Ma'juj sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah: '(Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang Tinggi) ' (Qs. Al Anbiyaa: 96), Orang yang pertama dari mereka berjalan dan melintasi danau At Thabariyah dan meminum semua, kemudian kelompok yang lain datang dan melintasi daerah itu, lalu berkata, 'Dahulu tempat ini pernah mengalirkan airnya'. Nabi Isa dan para sahabatnya lalu datang dan mendapati harga satu kepala lembu lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar yang ada pada kalian hari ini. Maka Nabi Allah Isa dan para sahabatnya dengan sangat memohon kepada Allah, maka Allah mengutus sekawanan naghaf (sejenis ulat yang berada dihidung kambing atau unta) pada leher mereka, maka di pagi harinya mereka mati bergelimpangan seperti matinya satu jiwa. Kemudian Nabi Allah Isa dan para sahabatnya sampai ke suatu tempat, akan tetapi tempat tersebut telah dipenuhi (oleh pengikut Dajjal), bau nafas mereka pun memenuhi tempat tersebut. Lantas mereka (Nabi Isa dan sahabatnya) memohon kepada Allah, maka Allah mengutus sekawanan burung seperti unta yang berleher panjang, supaya melemparkan mereka (pengikut Dajjal) ke berbagai tempat yang dikehendaki Allah. Setelah itu, Allah mengirim hujan kepada mereka sehingga tidak tersisa satu rumahpun yang keras atau tenda-tenda hingga air hujan tersebut membersihkannya sehingga menjadikannya seperti cermin yang bening. Kemudian dikatakan kepada bumi, 'Keluarkanlah tumbuhan-tumbuhanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.' Pada hari itu, sekelompok manusia makan buah delima dan dapat berlindung dengan kulitnya. Allah memberikan keberkahan pada susu, sehingga seekor unta yang sebentar lagi beranak dapat mencukupi untuk dimakan orang banyak, seekor lembu yang hendak beranak juga dapat mencukupi untuk dimakan satu kabilah, dan seekor kambing yang hendak beranak juga dapat mencukupi untuk dimakan sekelompok manusia. Dan ketika mereka tengah dalam kondisi demikian, lantas Allah mengirimkan hembusan angin yang baik dan harum, lalu dicabutlah seluruh ruh orang Muslim. Dan yang tersisa adalah orang-orang yang jahat dan berkelakuan seperti keledai, serta kepada merekalah hari Kiamat pun datang." | ibnu-majah:4065 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang hamba sakit, Allah Ta'ala mengirim kepadanya dua orang Malaikat seraya berfirman; 'Lihatlah apa yang ia katakan terhadap para penjenguknya, jika ia bertahmid dan memuji Allah, ' maka mereka berdua akan mengangkatnya ke hadapan Allah 'azza wajalla -dan Dia Maha Tahu-, lalu Allah berfirman; 'Aku berjanji kepada hamba-Ku, jika Aku mewafatkannya, maka Aku akan memasukkan ia ke surga. Jika Aku menyembuhkannya, niscaya Aku akan mengganti untuknya daging yang lebih baik dari dagingnya, dan darah yang lebih baik dari darahnya. Dan Aku akan ampuni keburukan-keburukan dirinya." | malik:1475 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abad bin Humaid] dan lafazh ini milik 'Abad dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]; Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; 'Apabila ada seseorang yang bermimpi, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah, saya pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang yang saya kenal dan segera saya ucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.' Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia berkata kepada saya; 'Kamu akan aman.' Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sebaik-baik orang adalah Abdullah bin 'Amru, jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian malam.' Salim berkata; 'Setelah itu Abdullah bin 'Amru tidak pernah tidur di malam hari kecuali sebentar.' Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]; Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Khalid Khatan Al Firyabi] dari [Abu Ishaq Al Fazari] dari ['Ubaidillah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; Aku bermalam di masjid, waktu itu aku tidak mempunyai keluarga yang dapat aku tempati. Lalu aku bermimpi seakan-akan aku di bawa ke sebuah sumur…-lalu dia menyebutkan Hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya.- | muslim:4528 |
Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dari [Ibnu Wahab] dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Amr bin Al Haritst] bahwa seorang budak tuannya - [Ibnu Sa'id] - berkata kepadanya; Sesungguhnya [Al Bunani] berkata kepadanya, dari [Anas bin Malik] bahwa shalat diwajibkan di Makkah, dan ada dua Malaikat datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Keduanya pergi membawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke sumur zamzam, lalu membelah perutnya dan mencuci dengan air zamzam. Setelah itu memasukkan ke dalam hatinya hikmah dan ilmu. | nasai:448 |