Hadits riyawat : bukhari dengan nomor hadits : 797
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو مَعْبَدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ أَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّكْبِيرِ قَالَ عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ كَانَ أَبُو مَعْبَدٍ أَصْدَقَ مَوَالِي ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ عَلِيٌّ وَاسْمُهُ نَافِذٌ
Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :موالي
Arti kata mawâliya ( موالي ) | pewaris-pewaris |
Jumlah pemakaian kata مَوَٰلِىَ | 1 kali. Rinciannya ada disini |
Kata dasar dari kata مَوَٰلِىَ tersusun dari suku kata | و-ل-ي kata dasar و-ل-ي ini huruf hijaizah yang pertama yaitu و yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya. kata dasar و-ل-ي ini huruf hijaizah yang ketiga yaitu ي yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya. Penggunaan kata dasar و-ل-ي ini pada AlQuran ada di sini |
Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata و-ل-ي pada AlQuran | 227 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 113 kali. Rinciannya ada disini Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 114 kali. Rinciannya ada disini |
Jumlah variasi pemakaian kata dasar و-ل-ي pada AlQuran | 88 macam. Rinciannya ada disini |
Makna dari kata dasar و-ل-ي Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata pusat pertokoan, daerah pertokoan, pusat berbelanja, keuangan, kas, tunai, uang tunai, uang kontan, uang, kontan, uang yg tersedia pd seseorang, pusat perbelanjaan, tempat berjalan. Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata mengongkosi, membelanjai, membayar, menguangkan, menunaikan, mempergunakan kesempatan, menulis dgn huruf besar, menggunakan untuk modal, memperongkosi, memfinansir, memperkaya, memperkayakan, menyuburkan, mempersubur, menguangi. |
Kajian kata مَوَٰلِىَ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 obyek : kata مَوَٰلِىَ ini berposisi sebagai obyek dengan dicirikan dengan adanya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna 3 jamak tidak teratur : kata مَوَٰلِىَ ini merupakan bentuk jamak tidak teratur, yaitu jamak yang tidak ditandai dengan tanda-tanda jamak seperti ûna ( ونَ ), îna ( ينَ ), âti ( اتِ ) ,âtu ( اتُ ). dalam pemakaian jamak tidak teratur seperti ini mengunakan bentuk perempuan baik untuk kata kerjanya atau kata sifatnya. 4 diikuti kata ganti kepemilikan aku : kata مَوَٰلِىَ ini memiliki kata ganti kepemilikan ku. adapun cirinya adalah adanya imbuan akhir berupa iy ( ي ) , yang menunjukkan kata ganti kepemilikan orang pertama tunggal (ku). Kata ganti iy ( ي ) ini berfungsi sebagai pemilik dari kata مَوَٰلِ (yang maknanya pewaris-pewaris). 5 diikuti kata ganti kepemilikan aku : kata مَوَٰلِىَ ini memiliki kata ganti kepemilikan ku. adapun cirinya adalah adanya imbuan akhir berupa iy ( ي ) , yang menunjukkan kata ganti kepemilikan orang pertama tunggal (ku). Kata ganti iy ( ي ) ini berfungsi sebagai pemilik dari kata مَوَٰلِ (yang maknanya pewaris-pewaris). 6 Diawali kata إِنَّ : kata مَوَٰلِىَ ini berfungsi sebagai obyek, setelah didahului oleh kata جَعَلْنَا, kata depan جَعَلْنَا ini akan menyebabkan akan menyebabkan konsonan akhir dari arabUnicodeOriginal berharakat fathah. |