Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 88

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.

Irab Surat AnNisa ayat 88



Ayat ini turun berkaitan dengan kebingungan para sahabat Nabi yang terpecah menjadi dua kubu dalam menyikapi orang-orang munafik (apakah diperangi atau dibiarkan). Allah menegur perpecahan tersebut dan menegaskan status orang munafik yang telah dikunci hatinya.


🧐 Analisis I'rāb (Gramatikal)

I. Bagian Pertama: Teguran atas Perpecahan

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَ (Fa)

Fā' Isti'nāfiyyah

Permulaan kalimat/topik baru.

مَا (Mā)

Ism Istifhām

Mubtada'. Kata tanya bermakna Inkārī (Ingkar/Heran). Artinya: "Mengapa/Ada apa dengan kalian?"

لَكُمْ (Lakum)

Jārr wa Majrūr

Khabar dari .

فِي الْمُنَافِقِينَ (Fī al-Munāfiqīna)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan keadaan umum (ḥāl) atau dengan kata fī'ataini.

فِئَتَيْنِ (Fi'ataini)

Ḥāl (Keterangan Keadaan)

Manṣūb dengan tanda Yā' karena Muṡannā (Dual/Dua kelompok).



Takdirnya: "Mengapa kamu (terpecah) dalam keadaan menjadi dua golongan mengenai orang munafik?"

II. Bagian Kedua: Penyebab Kesesatan (Hukum Kausalitas)

وَاللَّهُ أَرْكَسَهُم بِمَا كَسَبُوا

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَ (Wa)

Wāw Ḥāliyyah

Huruf Waw yang menjelaskan keadaan. "Padahal Allah..."

اللَّهُ (Allāhu)

Lafẓul Jalālah

Mubtada'Marfū'.

أَرْكَسَهُم (Arkasahum)

Fi'l Māḍī + Maf'ūl bih

Arkasa: Fi'l Māḍī. Hum: Maf'ūl bih (Objek). Fā'il-nya Huwa (Allah).



Kalimat ini adalah Khabar dari Allāhu.

بِمَا (Bimā)

Bā' Sababiyyah + Mā Mawṣūl/Maṣdariyyah

Bi: Karena/Sebab. : Apa yang/Perbuatan.

كَسَبُوا (Kasabū)

Fi'l Māḍī

Ṣilah al-Mawṣūl. Artinya: "apa yang mereka perbuat (dosa-dosa)."

III. Bagian Ketiga: Larangan Memberi Petunjuk pada yang Sesat

أَتُرِيدُونَ أَن تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

أَ (A)

Hamzah Istifhām Inkārī

Apakah kalian ingin? (Pertanyaan retoris/teguran).

تُرِيدُونَ (Turīdūna)

Fi'l Muḍāri'

Marfū' dengan tetapnya Nūn. Wāw adalah Fā'il.

أَن (An)

Ḥarf Maṣdariyyah wa Naṣib

Huruf yang menashabkan fi'il.

تَهْدُوا (Tahdū)

Fi'l Muḍāri'

Manṣūb dengan membuang Nūn (Ḥaẓfun Nūn). Fā'il-nya Wāw.

(Masdar Mu'awwal)

An + Tahdū

Menempati posisi Naṣb sebagai Maf'ūl bih (Objek) dari Turīdūna. Takdirnya: Aturīdūna Hidāyata man... (Apakah kalian menginginkan hidayah bagi orang yang...).

مَنْ (Man)

Ism Mawṣūl

Maf'ūl bih dari Tahdū. "Orang yang."

أَضَلَّ (Aḍalla)

Fi'l Māḍī

Ṣilah al-Mawṣūl. "Telah disesatkan."

اللَّهُ (Allāhu)

Lafẓul Jalālah

Fā'il (Subjek) dari Aḍalla.

IV. Bagian Keempat: Ketetapan Allah

وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa Man)

Wāw Isti'nāfiyyah + Ism Syarṭ

Man: Isim Syarat Jāzim, berposisi sebagai Maf'ūl bih Muqaddam (Objek yang didahulukan) karena fi'il syaratnya (Yuḍlil) transitif tapi belum menyebut objek.

يُضْلِلِ (Yuḍlili)

Fi'l Muḍāri'

Fi'l SyarṭMajzūm dengan sukun (berubah kasrah karena iltiqā’ sākinain).

اللَّهُ (Allāhu)

Lafẓul Jalālah

Fā'il.

فَ (Fa)

Fā' Rābiṭah

Pengikat jawaban syarat (karena diawali Lan).

لَن (Lan)

Ḥarf Nafi wa Naṣib

Penyangkal masa depan (Tidak akan pernah).

تَجِدَ (Tajida)

Fi'l Muḍāri'

Manṣūb oleh Lan. Fā'il-nya Anta (Engkau - Nabi/Umat). Kalimat ini adalah Jawāb Syarṭ.

لَهُ (Lahu)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Tajida.

سَبِيلًا (Sabīlan)

Maf'ūl bih

Objek dari Tajida. Artinya: "jalan (menuju hidayah)."


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Posisi "Fi'ataini" (فِئَتَيْنِ) sebagai Ḥāl: Kata ini berbentuk Manṣūb (tanda Ya') karena berkedudukan sebagai Ḥāl (keadaan) dari ḍamīr Kum (kalian).

    • Makna: "Kenapa kalian bersikap terhadap orang munafik dalam kondisi terpecah menjadi dua kubu?"

    • Ini menunjukkan bahwa fokus teguran ayat ini adalah pada perpecahan internal umat Islam, bukan sekadar status orang munafiknya.

  2. Makna "Arkasahum" (أَرْكَسَهُم): Secara bahasa, Arkasa berarti "membalikkan sesuatu hingga bagian atasnya menjadi di bawah" (menjungkirbalikkan).

    • Makna tafsir: Allah mengembalikan mereka kepada kekafiran/kesesatan setelah sebelumnya mereka mengaku beriman, disebabkan oleh kemunafikan mereka sendiri.

  3. Huruf "Ba" pada "Bimā Kasabū": Huruf Bā' di sini adalah Bā' Sababiyyah (Kausalitas).

    • Poin Teologis: Allah tidak menyesatkan manusia secara zalim tanpa seba