Ayat
ini turun berkaitan dengan kebingungan para sahabat Nabi yang
terpecah menjadi dua kubu dalam menyikapi orang-orang munafik
(apakah diperangi atau dibiarkan). Allah menegur perpecahan
tersebut dan menegaskan status orang munafik yang telah dikunci
hatinya.
🧐
Analisis
I'rāb (Gramatikal)
I.
Bagian Pertama: Teguran atas Perpecahan
فَمَا
لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
فَ
(Fa)
|
Fā'
Isti'nāfiyyah
|
Permulaan
kalimat/topik baru.
|
مَا
(Mā)
|
Ism
Istifhām
|
Mubtada'.
Kata tanya bermakna Inkārī (Ingkar/Heran).
Artinya: "Mengapa/Ada apa dengan kalian?"
|
لَكُمْ
(Lakum)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Khabar dari Mā.
|
فِي
الْمُنَافِقِينَ (Fī
al-Munāfiqīna)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Terkait
dengan keadaan umum (ḥāl) atau dengan kata fī'ataini.
|
فِئَتَيْنِ
(Fi'ataini)
|
Ḥāl (Keterangan
Keadaan)
|
Manṣūb dengan
tanda Yā' karena Muṡannā (Dual/Dua
kelompok).
Takdirnya:
"Mengapa kamu (terpecah) dalam keadaan menjadi dua
golongan mengenai orang munafik?"
|
II.
Bagian Kedua: Penyebab Kesesatan (Hukum Kausalitas)
وَاللَّهُ
أَرْكَسَهُم بِمَا كَسَبُوا
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَ
(Wa)
|
Wāw
Ḥāliyyah
|
Huruf
Waw yang menjelaskan keadaan. "Padahal Allah..."
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Lafẓul
Jalālah
|
Mubtada'. Marfū'.
|
أَرْكَسَهُم
(Arkasahum)
|
Fi'l
Māḍī + Maf'ūl bih
|
Arkasa:
Fi'l Māḍī. Hum: Maf'ūl bih (Objek).
Fā'il-nya Huwa (Allah).
Kalimat
ini adalah Khabar dari Allāhu.
|
بِمَا
(Bimā)
|
Bā'
Sababiyyah + Mā Mawṣūl/Maṣdariyyah
|
Bi:
Karena/Sebab. Mā: Apa yang/Perbuatan.
|
كَسَبُوا
(Kasabū)
|
Fi'l
Māḍī
|
Ṣilah
al-Mawṣūl. Artinya: "apa yang mereka perbuat
(dosa-dosa)."
|
III.
Bagian Ketiga: Larangan Memberi Petunjuk pada yang Sesat
أَتُرِيدُونَ
أَن تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
أَ
(A)
|
Hamzah
Istifhām Inkārī
|
Apakah
kalian ingin? (Pertanyaan retoris/teguran).
|
تُرِيدُونَ
(Turīdūna)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Marfū' dengan
tetapnya Nūn. Wāw adalah Fā'il.
|
أَن
(An)
|
Ḥarf
Maṣdariyyah wa Naṣib
|
Huruf
yang menashabkan fi'il.
|
تَهْدُوا
(Tahdū)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Manṣūb dengan
membuang Nūn (Ḥaẓfun Nūn). Fā'il-nya Wāw.
|
(Masdar
Mu'awwal)
|
An
+ Tahdū
|
Menempati
posisi Naṣb sebagai Maf'ūl
bih (Objek) dari Turīdūna.
Takdirnya: Aturīdūna Hidāyata man... (Apakah
kalian menginginkan hidayah bagi orang yang...).
|
مَنْ
(Man)
|
Ism
Mawṣūl
|
Maf'ūl
bih dari Tahdū. "Orang yang."
|
أَضَلَّ
(Aḍalla)
|
Fi'l
Māḍī
|
Ṣilah
al-Mawṣūl. "Telah disesatkan."
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Lafẓul
Jalālah
|
Fā'il (Subjek)
dari Aḍalla.
|
IV.
Bagian Keempat: Ketetapan Allah
وَمَن
يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ
سَبِيلًا
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَمَن
(Wa
Man)
|
Wāw
Isti'nāfiyyah + Ism Syarṭ
|
Man:
Isim Syarat Jāzim, berposisi sebagai Maf'ūl bih
Muqaddam (Objek yang didahulukan) karena fi'il
syaratnya (Yuḍlil) transitif tapi belum menyebut
objek.
|
يُضْلِلِ
(Yuḍlili)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Fi'l
Syarṭ. Majzūm dengan sukun (berubah
kasrah karena iltiqā’ sākinain).
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Lafẓul
Jalālah
|
Fā'il.
|
فَ
(Fa)
|
Fā'
Rābiṭah
|
Pengikat
jawaban syarat (karena diawali Lan).
|
لَن
(Lan)
|
Ḥarf
Nafi wa Naṣib
|
Penyangkal
masa depan (Tidak akan pernah).
|
تَجِدَ
(Tajida)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Manṣūb oleh Lan.
Fā'il-nya Anta (Engkau - Nabi/Umat). Kalimat
ini adalah Jawāb Syarṭ.
|
لَهُ
(Lahu)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Terkait
dengan Tajida.
|
سَبِيلًا
(Sabīlan)
|
Maf'ūl
bih
|
Objek
dari Tajida. Artinya: "jalan (menuju
hidayah)."
|
🔑
Poin
Utama I'rāb Ayat
Posisi
"Fi'ataini" (فِئَتَيْنِ)
sebagai Ḥāl: Kata
ini berbentuk Manṣūb (tanda
Ya') karena berkedudukan sebagai Ḥāl (keadaan)
dari ḍamīr
Kum (kalian).
Makna:
"Kenapa kalian bersikap terhadap orang munafik dalam
kondisi terpecah menjadi dua kubu?"
Ini
menunjukkan bahwa fokus teguran ayat ini adalah pada perpecahan
internal umat Islam, bukan sekadar status orang
munafiknya.
Makna
"Arkasahum" (أَرْكَسَهُم): Secara
bahasa, Arkasa berarti
"membalikkan sesuatu hingga bagian atasnya menjadi di bawah"
(menjungkirbalikkan).
Huruf
"Ba" pada "Bimā Kasabū": Huruf Bā' di
sini adalah Bā' Sababiyyah (Kausalitas).