Ayat
ini membongkar sifat kaum munafik yang menampakkan ketaatan di
hadapan Nabi ﷺ,
namun merencanakan makar di malam hari. Ayat ini juga berisi
perintah kepada Nabi untuk berpaling dari mereka dan bertawakkal
hanya kepada Allah.
🧐
Analisis
I'rāb (Gramatikal)
I.
Bagian Pertama: Klaim Ketaatan Palsu
وَيَقُولُونَ
طَاعَةٌ
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَ
(Wa)
|
Wāw
Isti'nāfiyyah
|
Permulaan
kalimat baru/topik baru mengenai kaum munafik.
|
يَقُولُونَ
(Yaqūlūna)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Marfū' dengan
tetapnya Nūn (Ṡubūtun
Nūn)
karena termasuk Af'ālul
Khamsah. Wāw (و)
adalah Fā'il.
|
طَاعَةٌ
(Ṭā'atun)
|
Khabar (Predikat)
|
Marfū' dengan
ḍammah. Mubtada'-nya dihapus (Maḥzūf).
Takdir
kalimat: Amrunā Ṭā'atun (Urusan kami
adalah ketaatan).
|
II.
Bagian Kedua: Pengkhianatan di Malam Hari
فَإِذَا
بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ
مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
فَ
(Fa)
|
Fā'
al-'Aṭifah
|
Penghubung
urutan peristiwa.
|
إِذَا
(Iżā)
|
Ẓarf
Zamān (Keterangan Waktu)
|
Mengandung
makna syarat (Syarṭiyyah), namun Ghairu
Jāzim (tidak menjazmkan). Berposisi sebagai Muḍāf.
|
بَرَزُوا
(Barazū)
|
Fi'l
Māḍī
|
Mabni
'ala ḍammah. Wāw adalah Fā'il.
Kalimat ini berada pada posisi Jarr sebagai Muḍāf
Ilaih dari Iżā. Artinya:
"keluar/meninggalkan."
|
مِنْ
عِندِكَ (Min
'Indika)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Terkait
(Muta'alliq) dengan Barazū.
|
بَيَّتَ
(Bayyata)
|
Fi'l
Māḍī
|
Jawab
Syarat (secara makna). Artinya: "Mengatur siasat di malam
hari."
|
طَائِفَةٌ
(Ṭā'ifatun)
|
Fā'il (Subjek)
|
Marfū' dengan
ḍammah. Pelaku dari Bayyata.
|
مِنْهُمْ
(Minhum)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Berposisi
sebagai Ṣifah (sifat) untuk Ṭā'ifatun.
|
غَيْرَ
(Ghaira)
|
Maf'ūl
bih (Objek)
|
Manṣūb.
Objek dari perbuatan Bayyata. Artinya: "(mereka
merencanakan) selain dari yang..."
|
الَّذِي
(Allażī)
|
Ism
Mawṣūl
|
Berposisi Jarr sebagai Muḍāf
Ilaih.
|
تَقُولُ
(Taqūlu)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Kalimat Ṣilah
al-Mawṣūl. Fā'il-nya ḍamīr
mustatir (Anta/Engkau).
|
III.
Bagian Ketiga: Pencatatan Allah & Perintah Tawakkal
وَاللَّهُ
يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ ۖ فَأَعْرِضْ
عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَ
(Wa)
|
Wāw
I'tiraḍiyyah atau Isti'nāfiyyah
|
Kalimat
sela/baru yang menegaskan pengawasan Allah.
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Lafẓul
Jalālah
|
Mubtada'. Marfū'.
|
يَكْتُبُ
(Yaktubu)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Predikat
(Khabar) dari Mubtada'. Fā'il-nya Huwa.
|
مَا
(Mā)
|
Ism
Mawṣūl
|
Maf'ūl
bih (objek yang dicatat).
|
يُبَيِّتُونَ
(Yubayyitūna)
|
Fi'l
Muḍāri'
|
Ṣilah
al-Mawṣūl.
|
فَ
(Fa)
|
Fā'
al-Faṣīḥah
|
Menunjukkan
sebab-akibat tersirat. "Karena Allah mencatat makar
mereka, maka..."
|
أَعْرِضْ
(A'riḍ)
|
Fi'l
Amr (Kata Kerja Perintah)
|
Mabni
sukun. Fā'il-nya Anta. Artinya: "Berpalinglah."
|
عَنْهُمْ
('Anhum)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Terkait
dengan A'riḍ.
|
وَتَوَكَّلْ
(Wa
Tawakkal)
|
'Aṭaf + Fi'l
Amr
|
Perintah
kedua. Mabni sukun.
|
عَلَى
اللَّهِ ('Ala
Allāh)
|
Jārr
wa Majrūr
|
Terkait
dengan Tawakkal.
|
IV.
Bagian Keempat: Cukuplah Allah Pelindung
وَكَفَىٰ
بِاللَّهِ وَكِيلًا
Kata
|
I'rāb
(Kedudukan Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَ
(Wa)
|
Wāw
Isti'nāfiyyah
|
Penutup
paragraf.
|
كَفَىٰ
(Kafā)
|
Fi'l
Māḍī
|
Mabni
dengan fatḥah muqaddarah. Artinya: "Cukuplah."
|
بِاللَّهِ
(Bi
Allāhi)
|
Bā'
Zā'idah + Lafẓul Jalālah
|
Bā' adalah
huruf tambahan untuk penekanan (taukid). Allāhi secara
lafaz Majrūr, tapi secara kedudukan (mahall)
adalah Fā'il (Subjek) dari Kafā.
|
وَكِيلًا
(Wakīlan)
|
Tamyīz (Pembeda/Penjelas)
|
Manṣūb.
Menjelaskan dalam aspek apa Allah itu mencukupi. Artinya:
"sebagai pelindung/pengurus urusan."
|
🔑
Poin
Utama I'rāb Ayat
Ijaz
bil Hazf (Peringkasan dengan Penghapusan): Pada
frasa طَاعَةٌ
(Ṭā'atun),
Al-Qur'an menggunakan gaya bahasa yang sangat padat. Alih-alih
mengatakan kalimat lengkap "Urusan kami adalah ketaatan"
(Amrunā
Ṭā'atun),
hanya disebutkan "Ketaatan". Ini menggambarkan
kepura-puraan orang munafik yang ingin menjawab dengan cepat dan
singkat di depan Nabi.
Makna
Kata "Bayyata": Kata بَيَّتَ
(Bayyata) adalah
fi'il khusus yang berarti "merencanakan