Ayat
ini merupakan komentar ilahi yang menegaskan kebenaran kisah Nabi
Isa AS, sebagai penutup dan penegas perdebatan sebelumnya.
I'rab
Surah Ali 'Imran Ayat 60
|
Kata
|
Jenis
Kata
|
I'rab (Kedudukan)
|
Penjelasan
|
|
الْحَقُّ
|
Isim
|
Marfu' (Kedudukan Rafa')
|
Mubtada' (Subjek).
|
|
مِن
رَّبِّكَ
|
Haraf + Isim + Dhamir
|
مِنْ adalah Haraf
Jarr. رَبِّ adalah Isim
Majrur (Mudhaf). كَ adalah Mudhaf
Ilaih.
|
Syibhul
jumlah fi
mahalli Rafa' sebagai Khabar bagi الْحَقُّ (Kebenaran
itu berasal dari Tuhanmu).
|
|
فَ
|
Huruf
Fasīḥah
|
Fā'
Al-Faṣīḥah
|
Menghubungkan
akibat/konsekuensi logis dari pernyataan sebelumnya (jika
kebenaran itu dari Tuhanmu...).
|
|
لَا
|
Huruf
Nāhiyah
|
Haraf
Jazm
|
Huruf
larangan, men-jazm-kan fi'il mudhāri' setelahnya.
|
|
تَكُن
|
Fi'il
Mudhāri' Nāqis
|
Majzūm (Kedudukan Jazm)
|
Fi'il
Mudhāri' Nāqis yang Majzūm oleh لَا.
Tanda jazm-nya sukun (akhirnya
dibuang nūn untuk
meringankan). Isim
Takun adalah dhamir
mustatir takdirnya Anta.
|
|
مِّنَ
الْمُمْتَرِينَ
|
Haraf + Isim (Isim
Fā'il)
|
مِنْ adalah Haraf
Jarr. الْمُمْتَرِينَ adalah Isim
Majrur.
|
Syibhul
jumlah fi
mahalli Nashab sebagai Khabar dari تَكُن.
Tanda jarr-nya yā' karena Jam'
Mudzakkar Sālim.
|
Catatan
Penting Mengenai I'rab:
Struktur
Mubtada'-Khabar: Bagian
pertama (الْحَقُّ
مِن رَّبِّكَ)
adalah Jumlat
Ismiyyah sederhana
yang memberikan penegasan mutlak. Khabar-nya
berbentuk Syibhul
Jumlah (jarr
wa majrūr).
Lā
an-Nāhiyah (لَا
تَكُن): Penggunaan لَا di
sini adalah larangan, dan fi'il
mudhāri' setelahnya
(تَكُن -
asalnya takūnu)
harus majzūm (berkedudukan jazm).
Huruf Wāw pada wazan asalnya
(ك
و ن)
dibuang karena bertemu sukun, mengikuti aturan i'lal.
Khabar
Takun: Khabar dari fi'il
nāqis تَكُن adalah Syibhul
Jumlah مِّنَ
الْمُمْتَرِينَ (dari
orang-orang yang ragu). Maknanya adalah, "Janganlah kamu
menjadi bagian dari kelompok orang-orang yang ragu."