Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 6

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).

Irab Surat AnNisa ayat 6



📝 Uraian I'rāb Pilihan Kata Kunci

Kata

Kedudukan I'rāb (Fungsi)

Keterangan/Status

وَابْتَلُوا (Wabtalū)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Amr (Kata Kerja Perintah)

Mabnī 'alā ḥaḍfi an-nūn (menghilangkan nūn). Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

الْيَتَامَىٰ (Al-Yatāmā)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (dalam posisi naṣb), tanda naṣb-nya adalah fatḥah muqaddarah (tersembunyi) di atas alif.

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغُوا (Ḥattā iḍā balagū)

Ḥattā (Harf Ghāyah - sampai) dan Iḍā (Syarat Waktu)

Iḍā adalah Ism yang mabnī pada sukūn, sebagai Ẓarf Zamān (Keterangan Waktu) yang terkait dengan jawab-nya (فَادْفَعُوا).

النِّكَاحَ (An-Nikāḥa)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

فَإِنْ آنَسْتُم (Fa in ānastum)

Fā' ('Aṭf) dan Fi'l Syarṭ (Kata Kerja Syarat)

In adalah Ḥarf Syarṭ Jāzim. Ānastum adalah Fi'l Māḍī pada posisi jazm. Tā' (ـتم) adalah Fā'il.

رُشْدًا (Rušdan)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

فَادْفَعُوا (Fadfa'ū)

Fā' (Jawāb Syarṭ) dan Fi'l Amr

Jawāb Syarṭ, dalam posisi jazm secara keseluruhan. Fi'l Amr mabnī 'alā ḥaḍfi an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

أَمْوَالَهُمْ (Amwālahum)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

وَلَا تَأْكُلُوهَا (Wa lā ta'kulūhā)

Lā Nāhiyah dan Fi'l Muḍāri' Majzūm

Majzūm dengan ḥaḍfu an-nūn. Hā' (ها) adalah Maf'ūl bih.

إِسْرَافًا (Isrāfan)

Ḥāl (Keadaan) atau Maf'ūl Li Ajlih

Manṣūb (berharakat fatḥah). Menjelaskan cara makan harta (berlebihan).

وَبِدَارًا (Wa bidāran)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti isrāfan.

أَن يَكْبَرُوا (An yakbarū)

An Nāṣibah dan Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Yakbarū adalah Manṣūb oleh An, tanda naṣb-nya adalah ḥaḍfu an-nūn. Sumber kata (maṣdar mu'awwal) أَن يَكْبَرُوا berada pada posisi jarr dengan Harf Jarr yang diperkirakan ada (مخافة), artinya: "karena khawatir mereka menjadi besar".

وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ

Man (Ism Syarṭ)

Man adalah Ism Syarṭ Jāzim pada posisi raf' sebagai Mubtada'. Kāna adalah Fi'l Syarṭ pada posisi jazm. فَلْيَسْتَعْفِفْ adalah Jawāb Syarṭ yang dijazmkan oleh Lām al-Amr.

حَسِيبًا (Ḥasīban)

Tamyīz atau Ḥāl

Manṣūb (berharakat fatḥah) setelah كَفَىٰ بِاللَّهِ (Cukuplah Allah).




🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Struktur Ḥattā Iḍā (Hingga Apabila): Frasa حَتَّىٰ إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ menunjukkan batas waktu wajibnya pengujian anak yatim. Jawaban dari iḍā adalah فَإِنْ آنَسْتُم (yang di-i'rāb sebagai Fi'l Syarṭ) yang kemudian jawaban dari syarṭ (syarat) adalah فَادْفَعُوا (maka serahkanlah).

  2. I'rāb An Yakbarū: أَن يَكْبَرُوا (bahwa mereka menjadi besar) adalah maṣdar mu'awwal (bentuk kata kerja yang diubah menjadi kata benda). Ia berada dalam posisi jarr oleh Harf Jarr yang diperkirakan ada (misalnya مخافة أن يكبروا - karena takut/khawatir mereka menjadi besar). Ini menjelaskan alasan larangan memakan harta mereka.

  3. Hukum Syarat Ganda (Man Kāna): Bagian وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ ۖ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ merupakan dua kalimat syarat yang terpisah:

    • Man (siapa saja) adalah Mubtada' (Subjek).

    • Kāna (adalah) adalah Fi'l Syarṭ yang menyebabkan kalimat berikutnya فَلْيَسْتَعْفِفْ (maka hendaklah ia menahan diri) menjadi Majzūm oleh Lām al-Amr.

  4. I'rāb Kafā: Frasa وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا (Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas) adalah i'rāb khusus untuk kata Kafā:

    • Bā' (ب) pada بِاللَّهِ adalah Bā' Zā'idah (tambahan) untuk menguatkan. اللَّهِ (Lafẓ al-Jalālah) adalah Fā'il (Marfū' secara makna, meskipun terlihat Majrūr).

    • حَسِيبًا (Ḥasīban) adalah Tamyīz atau Ḥāl Muqaddarah (keadaan yang diperkirakan), dan statusnya adalah Manṣūb.

Ayat ini memberikan pedoman lengkap bagi para wali yatim, mulai dari kewajiban menguji kedewasaan, larangan menyalahgunakan harta, hingga ketentuan etika bagi wali yang kaya maupun miskin.