Ayat ini merupakan kelanjutan dari kecaman terhadap Ahli Kitab yang
kikir dan iri hati. Ayat ini menjelaskan nasib yang menimpa
orang-orang yang berpaling dari kebenaran yang dibawa oleh Nabi
Ibrahim dan Nabi Muhammad ﷺ,
yaitu adanya yang beriman dan adanya yang berpaling, serta balasan
bagi mereka yang berpaling.
I. Bagian Pertama:
Pembagian Manusia Berdasarkan Sikap Terhadap Kebenaran
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
فَمِنْهُم
(Fa minhum)
|
Fā'
(Istināf/Penjelasan) dan Minhum (Jārr wa Majrūr)
|
Khabar Muqaddam
(Predikat yang didahulukan) pada posisi raf' (secara
makna).
|
مَّنْ
(Man)
|
Ism Mawṣūl
(Kata Sambung)
|
Mubtada' Mu'akhkhar
(Subjek yang diakhirkan) pada posisi raf'. Artinya:
"sebagian dari mereka ada yang."
|
آمَنَ
(Āmana)
|
Fi'l Māḍī
(Kata Kerja Lampau)
|
Fā'il-nya ḍamīr
mustatir (kembali ke Man). Kalimat ini adalah Ṣilah
al-Mawṣūl (Anak Kalimat Penghubung) untuk مَنْ.
|
بِهِ
(Bihī)
|
Jārr wa Majrūr
|
Muta'alliq
(terkait) dengan Āmana. Hā' (ـه)
kembali kepada Nabī (Nabi Muhammad ﷺ)
atau Al-Kitāb (Al-Qur'an).
|
وَمِنْهُم
مَّن صَدَّ عَنْهُ
|
Struktur 'Aṭf
(Mengikuti) yang sama.
|
Ṣadda
(berpaling) adalah Ṣilah al-Mawṣūl. 'Anhu
(Jārr wa Majrūr) terkait dengan Ṣadda.
|
🔑 Poin Utama I'rāb
Ayat
Struktur Khabar Muqaddam dan Mubtada'
Mu'akhkhar: Ayat dimulai dengan فَمِنْهُم
مَّن (Maka sebagian dari mereka ada yang...).
Minhum (dari mereka) adalah Khabar yang didahulukan,
dan Man (siapa pun) adalah Mubtada' yang diakhirkan.
Struktur ini digunakan untuk membagi (Taqsim) kelompok Ahli
Kitab menjadi dua: kelompok yang beriman dan kelompok yang
berpaling.
Dua Tindakan yang Berlawanan: Kalimat dibagi menjadi dua
Jumlatayn Mu'ṭūfatayn (dua kalimat yang di-'aṭaf-kan):
Kaidah Kafā bi... (Penekanan Hukuman):
Frasa وَكَفَىٰ
بِجَهَنَّمَ سَعِيرًا (Dan
cukuplah Jahannam sebagai api yang menyala-nyala) mengikuti kaidah
Kafā bi... untuk penekanan:
كَفَىٰ
adalah kata kerja.
بِ adalah
Bā' Zā'idah (tambahan untuk penekanan).
جَهَنَّمَ
adalah Fā'il Kafā (posisi raf')
tetapi Majrūr dengan fatḥah karena ia adalah
Mamnu' min aṣ-Ṣarf.
سَعِيرًا
(api yang menyala-nyala) adalah Tamyīz
(Manṣūb) yang menjelaskan aspek kecukupan tersebut (yaitu,
sebagai hukuman, Jahannam saja sudah cukup).
Ayat ini menyajikan kontras antara orang-orang yang menerima risalah
kenabian (yang berasal dari keturunan Ibrahim) dan mereka yang
menolaknya, dan menegaskan balasan pasti bagi yang menolak, yaitu
Neraka Jahannam.