Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 55

Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahanam yang menyala-nyala apinya.

Irab Surat AnNisa ayat 55

Ayat ini merupakan kelanjutan dari kecaman terhadap Ahli Kitab yang kikir dan iri hati. Ayat ini menjelaskan nasib yang menimpa orang-orang yang berpaling dari kebenaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad , yaitu adanya yang beriman dan adanya yang berpaling, serta balasan bagi mereka yang berpaling.


I. Bagian Pertama: Pembagian Manusia Berdasarkan Sikap Terhadap Kebenaran

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَمِنْهُم (Fa minhum)

Fā' (Istināf/Penjelasan) dan Minhum (Jārr wa Majrūr)

Khabar Muqaddam (Predikat yang didahulukan) pada posisi raf' (secara makna).

مَّنْ (Man)

Ism Mawṣūl (Kata Sambung)

Mubtada' Mu'akhkhar (Subjek yang diakhirkan) pada posisi raf'. Artinya: "sebagian dari mereka ada yang."

آمَنَ (Āmana)

Fi'l Māḍī (Kata Kerja Lampau)

Fā'il-nya ḍamīr mustatir (kembali ke Man). Kalimat ini adalah Ṣilah al-Mawṣūl (Anak Kalimat Penghubung) untuk مَنْ.

بِهِ (Bihī)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Āmana. Hā' (ـه) kembali kepada Nabī (Nabi Muhammad ) atau Al-Kitāb (Al-Qur'an).

وَمِنْهُم مَّن صَدَّ عَنْهُ

Struktur 'Aṭf (Mengikuti) yang sama.

Ṣadda (berpaling) adalah Ṣilah al-Mawṣūl. 'Anhu (Jārr wa Majrūr) terkait dengan Ṣadda.




II. Bagian Kedua: Penegasan Balasan di Neraka

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَكَفَىٰ (Wa kafā)

Wāw (Istināf/I'tirāḍiyyah) dan Fi'l Māḍī

Kata kerja yang bermakna kecukupan.

بِجَهَنَّمَ (Bi jahannama)

Bā' (Zā'idah - Tambahan) dan Jahannama

Jahannam adalah Fā'il (Subjek) dari Kafā pada posisi raf' yang diperkirakan. Secara lafaz, ia Majrūr dengan fatḥah karena Mamnu' min aṣ-Ṣarf (nama tempat/nama non-Arab).

سَعِيرًا (Sa'īran)

Tamyīz (Penjelas/Pembeda)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "sebagai api yang menyala-nyala."


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Struktur Khabar Muqaddam dan Mubtada' Mu'akhkhar: Ayat dimulai dengan فَمِنْهُم مَّن (Maka sebagian dari mereka ada yang...). Minhum (dari mereka) adalah Khabar yang didahulukan, dan Man (siapa pun) adalah Mubtada' yang diakhirkan. Struktur ini digunakan untuk membagi (Taqsim) kelompok Ahli Kitab menjadi dua: kelompok yang beriman dan kelompok yang berpaling.

  2. Dua Tindakan yang Berlawanan: Kalimat dibagi menjadi dua Jumlatayn Mu'ṭūfatayn (dua kalimat yang di-'aṭaf-kan):

    • آمَنَ بِهِ (beriman kepadanya/kepada Nabi Muhammad ).

    • صَدَّ عَنْهُ (berpaling darinya/dari kebenaran).

  3. Kaidah Kafā bi... (Penekanan Hukuman): Frasa وَكَفَىٰ بِجَهَنَّمَ سَعِيرًا (Dan cukuplah Jahannam sebagai api yang menyala-nyala) mengikuti kaidah Kafā bi... untuk penekanan:

    • كَفَىٰ adalah kata kerja.

    • بِ adalah Bā' Zā'idah (tambahan untuk penekanan).

    • جَهَنَّمَ adalah Fā'il Kafā (posisi raf') tetapi Majrūr dengan fatḥah karena ia adalah Mamnu' min aṣ-Ṣarf.

    • سَعِيرًا (api yang menyala-nyala) adalah Tamyīz (Manṣūb) yang menjelaskan aspek kecukupan tersebut (yaitu, sebagai hukuman, Jahannam saja sudah cukup).

Ayat ini menyajikan kontras antara orang-orang yang menerima risalah kenabian (yang berasal dari keturunan Ibrahim) dan mereka yang menolaknya, dan menegaskan balasan pasti bagi yang menolak, yaitu Neraka Jahannam.