Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

Al-Baqarah

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 241

Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa.

Irab Surat AlBaqarah ayat 241



1. I'rab Surah Al-Baqarah Ayat 241

Kata

Jenis I'rab

Kedudukan / Keterangan

وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ (Walil muṭallaqāti)

Harf + Ism

Wawu istī'nāf (permulaan). Lām harf jarr (preposisi). Al-muṭallaqāti majrūr dengan kasrah (merupakan jam' mu'annats sālim). Al-Jār wa al-majrūr dalam posisi raf'u sebagai Khabar Muqaddam (predikat yang didahulukan).

مَتَٰعٌۢ (Matā'un)

Ism

Mubtada’ Mu'akhkhar (subjek yang diakhirkan), marfū' dengan dhammah (artinya: pemberian penghibur).

بِٱلْمَعْرُوفِ (bil ma'rūfi)

Harf + Ism

Bā’ harf jarrAl-ma'rūfi majrūr dengan kasrahAl-Jār wa al-majrūr berkaitan dengan Matā'un (maknanya: diberikan secara patut/baik).

حَقًّا (Ḥaqqan)

Ism

Maf'ūl Mutlaq (objek absolut) bagi fi'il yang dibuang (maḥdzūf), taqdīrnya: aḥaqqa ḥaqqan (Dia menetapkan sebagai hak). Manshūb dengan fathah.

عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ ('ala al-muttaqīna)

Harf + Ism

'Alā harf jarrAl-muttaqīna majrūr dengan yā’ karena jam' mudzakkar sālim (plural maskulin salim). Al-Jār wa al-majrūr berkaitan dengan Ḥaqqan (hak yang wajib ditunaikan oleh orang-orang bertakwa).


2. Penjelasan Singkat Makna I'rab

Ayat ini merupakan salah satu ayat penting dalam hukum keluarga Islam karena menetapkan kewajiban pemberian mut'ah (hadiah penghibur) bagi wanita yang dicerai.

  • Jumla Ismiyyah Qashr (Kalimat Nominal yang Dibatasi): Kalimat وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ مَتَٰعٌ adalah Jumla Ismiyyah (Kalimat Nominal) yang menggunakan struktur Khabar Muqaddam (predikat didahulukan) dan Mubtada' Mu'akhkhar (subjek diakhirkan). Struktur ini memberikan penekanan dan pembatasan: "Bagi wanita-wanita yang dicerai hanya ada mut'ah (yang wajib diberikan)."

  • Matā'un bil Ma'rūfi (مَتَٰعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ): Kewajiban memberikan mut'ah harus dilakukan sesuai dengan yang patut dan baik, yang ukurannya disesuaikan dengan kemampuan suami dan kondisi sosial setempat.

  • Ḥaqqan 'alā al-Muttaqīna (حَقًّا عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ): Frasa ini adalah penegasan hukum. Penggunaan Ḥaqqan (sebagai Maf'ūl Mutlaq yang berarti "sebagai hak yang pasti") dan mengaitkannya dengan al-Muttaqīna (orang-orang yang bertakwa) menunjukkan bahwa menunaikan mut'ah ini bukan sekadar anjuran, melainkan ciri ketakwaan bagi seorang mukmin.