Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

Al-Baqarah

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 240

Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang makruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Irab Surat AlBaqarah ayat 240



1. Ketentuan Wasiat (Wasiyyah)

Kata

Jenis I'rab

Kedudukan / Keterangan

وَٱلَّذِينَ (Walladzīna)

Harf + Ism Mausūl

Wawu istī'nāfAlladzīna Mubtada’ (subjek), mabnī 'alā al-fath pada posisi raf'u.

يُتَوَفَّوْنَ (yutawaffauna)

Fi'il Mudhāri'

Fi'il mudhāri' majhūl (pasif), marfū' dengan tsubūt an-nūnWāwu al-jamā'ah adalah Nā'ib al-Fā'il (pengganti subjek). Jumla ini adalah shilah al-mausūl.

مِنكُمْ (minkum)

Harf + Dhamīr

Jār wa majrūr berkaitan dengan hāl dari nā'ib al-fā'il.

وَيَذَرُونَ (wa yadzarūna)

Harf + Fi'il Mudhāri'

Wawu 'athfYadzarūna fi'il mudhāri' marfū'Wāwu fā'il.

أَزْوَٰجًا (azwājan)

Ism

Maf'ūl bih (objek) bagi yadzarūnamanshūb.

وَصِيَّةً (waṣiyyatan)

Ism

Maf'ūl Mutlaq bagi fi'il yang dibuang (maḥdzūf), taqdīrnya: falyūṣū waṣiyyatan (maka hendaklah mereka berwasiat dengan wasiat). Jumla ini berfungsi sebagai Khabar bagi Alladzīnamanshūb secara mahall (kedudukan).

لِّأَزْوَٰجِهِم (li azwājihim)

Harf + Ism

Jār wa majrūr berkaitan dengan waṣiyyatan.

مَّتَٰعًا (matā'an)

Ism

Badal (pengganti) dari waṣiyyatanmanshūb.

إِلَى ٱلْحَوْلِ (ila al-ḥauli)

Harf + Ism

Jār wa majrūr berkaitan dengan matā'an. (Al-Ḥaul artinya satu tahun).

غَيْرَ إِخْرَاجٍ (ghaira ikhrājin)

Ism

Ḥāl (keadaan) dari matā'anmanshūbIkhrājin mudhāf ilaihmajrūr.


2. Ketentuan Kepergian Istri Setelah Iddah

Kata

Jenis I'rab

Kedudukan / Keterangan

فَإِنْ خَرَجْنَ (fa in kharajna)

Harf + Harf + Fi'il

Fā' istī'nāfIn harf syartKharajna fi'il mādhī pada posisi jazm (fi'il syarat), Nūn an-niswah fā'il.

فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ (fa lā junāha 'alaikum)

Harf + Harf + Ism

Fā' al-jāmi'ah (jawab syarat).  nāfiyah li al-jinsiJunāha ism lā mabnī 'alā al-fath'Alaikum jār wa majrūr (khabar lā). Jumla ini adalah jawab syart.

فِى مَا فَعَلْنَ (fī mā fa'alna)

Harf + Ism + Fi'il

 harf jarr ism mausūl dalam posisi jarFa'alna fi'il mādhī dan fā'il (nūn an-niswah), shilah al-mausūl.

فِىٓ أَنفُسِهِنَّ (fī anfusihinna)

Harf + Ism

Jār wa majrūr berkaitan dengan fa'alna.

مِن مَّعْرُوفٍۢ (min ma'rūfin)

Harf + Ism

Jār wa majrūr berkaitan dengan hāl dari  (yaitu perbuatan yang makruf), atau sebagai bayān (penjelasan) untuk .


3. Penutup (Sifat Allah)

Kata

Jenis I'rab

Kedudukan / Keterangan

وَٱللَّهُ (Wallāhu)

Harf + Ism

Wawu istī'nāfAllāhu Mubtada’marfū'.

عَزِيزٌ ('Azīzun)

Ism

Khabar awwal (pertama) bagi Allāhumarfū'.

حَكِيمٌ (Ḥakīmun)

Ism

Khabar tsānī (kedua) bagi Allāhumarfū'.


Ringkasan Poin Kunci I'rab dan Hukum

  • Wasiyyatan (وَصِيَّةً): Berfungsi sebagai Maf'ūl Mutlaq, menunjukkan bahwa kalimat ini adalah perintah bagi suami yang meninggal untuk mewasiatkan nafkah dan tempat tinggal bagi istrinya.

  • Ghaira Ikhrājin (غَيْرَ إِخْرَاجٍ): Berfungsi sebagai Ḥāl (keadaan), menekankan bahwa wasiat tersebut harus mencakup hak istri untuk tidak diusir selama setahun.

  • Naskh Hukum: Ketentuan wasiat satu tahun ini telah dinaskh oleh Surah Al-Baqarah ayat 234, yang menetapkan iddah wajib 4 bulan 10 hari. Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang tersisa dari ayat 240 adalah hak janda untuk memilih tinggal di rumah wasiat selama sisa tahun (jika dia mau) dan mendapatkan nafkah wasiat, selama ia tidak melanggar ketentuan ma'rūf (seperti menikah lagi setelah iddahnya habis).

  • Jawab Syart: فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ (Maka jika mereka keluar, tidak ada dosa atas kalian) memberi izin kepada wali/masyarakat untuk tidak menghalangi wanita yang telah menyelesaikan iddahnya (4 bulan 10 hari) jika ia memilih keluar dan melakukan hal-hal yang makruf.