Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadist dalam bahasa Arab

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Rabi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Jubair bin Nufair Al Hadlrami] dari ['Uqbah bin 'Amir Al Juhani] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kalian yang berwudlu, dan menyempurnakan wudlunya kemudian shalat (sunnah) dua raka'at dengan menghadapkan hati dan mukanya (khusyu' dan ikhlas) melainkan ia berhak mendapatkan surga."

AbuDaud:771

Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Rafi'], telah menceritakan kepada Kami [Abu Al Husain Zaid bin Al Hubab], telah menceritakan kepada Kami [Abdurrahman bin Syuraih Al Iskandarani], telah menceritakan kepadaku [Abu Hani` Al Khaulani] bahwa ia mendengar [Abu Ali Al Hanbi] bahwa ia mendengar [Abu Sa'id Alkhudri] radliallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan; RADHIITU BILLAAHI RABBAN WA BIL-ISLAAMI DIINAN WA BIMUHAMMADIN RASUULAN (Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai rasul), maka wajib baginya untuk masuk Surga.

AbuDaud:1306

Telah menceritakan kepada Kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada Kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Abdullah bin Abdurrahman bin Yuhannas] dari [Yahya bin Abu Sufyan Al Akhnasi] dari [neneknya yaitu Hukaimah] dari [Ummu Salamah] istri Nabi shalla Allahu 'alaihi wa sallam bahwa ia telah mendengar Nabi shalla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bertalbiyah untuk melakukan haji atau umrah dari Masjid Al Aqsha hingga Masjid Al Haram maka akan dihapuskan dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, atau wajib ia mendapatkan Surga. Abdullah merasa ragu yang manakah yang beliau ucapkan. Abu Daud berkata; semoga Allah merahmati Waki' sebab dia telah melaksanakan ihram dari Baitul Maqdis sampai ke Mekkah.

AbuDaud:1479

Telah menceritakan kepada Kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi], telah mengabarkan kepada Kami [Isa]. Dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: telah menceritakan kepada Kami [Musaddad], telah mengabarkan kepada Kami [Isa], dan ini adalah lafazh Ibrahim, dari [Tsaur] dari [Rasyid bin Sa'd] dari [Abdullah bin 'Amir bin Luhai] dari [Abdullah bin Qurth] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya hari yang teragung di sisi Allah tabaraka wa ta'ala adalah hari Nahr (Hari Raya Kurban), kemudian hari setelah hari Nahr." Isa berkata; Tsaur berkata; yaitu hari kedua. Ia berkata; dan telah didekatkan kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam lima atau enam ekor unta. Unta-unta tersebut mendekat kepadanya, beliau memulai dengan unta yang manapun. Kemudian tatkala telah terjatuh beliau mengucapkan sebuah kalimat yang samar, saya tidak memahaminya. Lalu saya katakan; apakah yang beliau katakana? Ia mengatakan; "Barang siapa yang menginginkan maka boleh ia mengambil sepotong darinya."

AbuDaud:1502

Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Khalid Abu Marwan], dan [Ibnu Al Mushaffa], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Ibnu Tsauban], dari [ayahnya], dan dikembalikan kepada [Makhul], kepada [Malik bin Yukhamir], bahwa [Mu'adz bin Jabal], telah menceritakan kepada mereka bahwa ia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barangsiapa yang berperang di jalan Allah di atas unta maka telah wajib Surga baginya, dan barang siapa yang memohon kepada Allah agar terbunuh dengan niat yang benar, kemudian ia meninggal atau terbunuh maka baginya pahala orang yang mati syahid." Ibnu Al Mushaffa menambahkan dari sini; dan barangsiapa yang terluka di jalan Allah, atau tertimpa musibah maka sesungguhnya musibah tersebut akan datang pada Hari Kiamat seperti darah yang paling deras, warnanya adalah warna za'faran dan baunya adalah bau minyak kasturi. Barangsiapa yang padanya keluar bisul di jalan Allah maka sesungguhnya padanya terdapat stempel sebagai orang syahid.

AbuDaud:2179

Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim bin 'Amir], dari ['Amir bin Sa'd] dari [Abu Hurairah] ia berkata; orang-orang melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa seorang jenazah, kemudian mereka memuji jenazah tersebut dengan baik, lalu beliau berkata: "Telah wajib baginya surga." Kemudian mereka lewat dengan jenazah yang lain dan mereka lewat dengan membawa jenazah yang lain, dan mereka memberikan persaksian akan keburukannya. Lalu beliau berkata: "Telah wajib baginya neraka." Kemudian beliau berkata: "Sesungguhnya sebagian kalian adalah saksi bagi sebagian yang lain."

AbuDaud:2814

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah?], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair], telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Hasyim], telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Nithas] dari keluarga Katsir bin Ash Shalt bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang bersumpah di samping mimbarku ini dengan sumpah palsu walaupun untuk mendapatkan satu siwak, melainkan ia telah mempersiapkan tempatnya di neraka atau wajib baginya neraka."

AbuDaud:2825

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Muhajir Abu Al Hasan] dari [seorang yang sudah tua yang mendapatkan masa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam] berkata; saya keluar bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dalam suatu perjalanan, lalu kami melewati seorang laki-laki yang sedang membaca, QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN, maka beliau bersabda: "dia telah terbebas dari syirik", dan yang lainnya membaca QUL HUWA AllAHU AHAD, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Dengan surat itu, wajib baginya mendapatkan surga."

ahmad:16010

Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Sawadah] dari [Ziyad bin Nua'im] dari [Wafa' Al Hadlrami] dari [Ruwaifi' bin Tsabit Al Anshari] sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang bershalawat atas Muhammad dan berkata; 'Ya Allah, turunkanlah dia pada tempat yang dekat di sisi-Mu pada Hari Kiamat' maka wajib baginya mendapat syafaatku."

ahmad:16377

Telah meneritakan kepada kami [Hasan] dia berkata, Telah meneritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dia berkata, Telah meneritakan kepada kami [Abu Usyanah] Bahwasanya ia mendengar [Uqbah bin Amir] berkata dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa merelakan kematian dari tiga orang anaknya dengan mengharap ganjaran di sisi Allah Azza wa Jalla." Sekali waktu Abu Utsanah mengatakan, 'Di jalan Allah', namun sekali waktu tidak mengatakan, maka wajib baginya masuk surga."

ahmad:16660

Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] dan ['Affan] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Hanzhalah Al Katib] ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa selalu menjaga shalat wajib yang lima, baik rukuk, sujud, wudlu atau waktu-waktunya. Dan ia mengetahui bahwa semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka ia akan masuk surga." Atau beliau mengatakan; "Wajib baginya surga."

ahmad:17622

Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] ia berkata, [Ali bin Zaid] telah mengabarkan kepada kami dari [Zurarah bin Aufa] dari [Malik bin Harits] yakni seorang laki-laki dari mereka, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menyerahkan seorang anak yatim pada dua orang tua muslim dengan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya hingga anak itu ter cukupi, maka wajib baginya surga. Dan barangsiapa yang memerdekakan satu orang budak muslim, maka budak itu akan menjadi tebusannya dari api neraka. Setiap anggota badan budak itu, akan menjadi tebusan untuk setiap anggota tubuhnya."

ahmad:18252

Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] -dalam riwayat lain 'Affan berkata dalam haditsnya- telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Malik bin Amru Al Qusyairi] ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak wanita muslimah, maka wanita itu akan menjadi tebusan baginya dari neraka." Affan berkata, "Yakni setiap anggota tubuh wanita itu akan menjadi tebusan bagi setiap anggota tubuhnya (dari neraka). Dan barangsiapa yang mendapati salah seorang dari kedua orang tuanya, kemudian ia tidak ampuni dosanya, maka Allah telah menjauhkannya (dari rahmat-Nya). Barangsiapa yang menyerahkan seorang anak yatim pada dua orang tua muslim -Affan berkata- dengan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya hingga anak itu ter cukupi, maka wajib baginya surga."

ahmad:18256

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abdurrahman] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] dari [bapaknya] dari [pamannya] yakni Fulan bin Alimah, dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia ada empat, sedangkan amalan itu ada enam. Manusia ada yang memiliki kelapangan di dunia dan juga di akhirat. Ada yang memiliki kelapangan di dunia, namun ia fakir di akhirat. Ada yang fakir ketika hidup di dunia, akan tetapi di akhiratnya ia mendapat kelapangan. Kemudian, ada juga yang sengsara di dunia dan di juga di akhirat. Sedangkan amalan itu, adalah yang mendapatkan ganjaran dua kali lipat, semisal amalan itu sendiri, ada yang dilipatkan hingga sepuluh kali, dan ada juga yang dilipat gandakan menjadi seratus tujuh kali. Maka yang pertama, barangsiapa yang mati dalam keadaan muslim, dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, maka wajib baginya surga. Dan siapa yang mati dalam keadaan kafir, maka wajib baginya neraka. Kemudian, barangsiapa yang bertekad untuk berbuat kebaikan, namun ia belum sempat melakukannya, padahal Allah mengetahui bahwa hatinya telah memiliki keinginan keras untuk melakukan amalan tersebut, maka Allah akan menuliskannya sebagai amalan kebaikan. Dan barangsiapa yang bertekat untuk melakukan kejahatan, maka hal itu belum ditulis sebagai suatu keburukan, dan siapa yang melakukannya, baru akan ditulis baginya satu keburukan dan keburukan itu tidaklah dilipatgandakan. Dan barangsiapa yang beramal kebaikan, maka kebaikan itu, akan dilipatgandakan baginya menjadi sepuluh kebaikan. Kemudian, siapa yang mengeluarkan nafaqah di jalan Allah, akan dilipatgandakan baginya menjadi tujuh ratus kali."

ahmad:18260

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Tsaur] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Rasyid Bin Sa'd] dari [Abdullah bin Luhay] dari [Abdullah bin Qurth] bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari-hari yang paling agung disisi Allah adalah hari Nahr (hari-hari penyembelihan hewan kurban), kemudian hari An Nafr (yakni saat-saat kembali dari Mina ke Madinah)." Kemudian didekatlan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lima atau enam Badanaat (Unta atau sapi yang disembelih di Mekah) untuk beliau sembelih,

ahmad:18292

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata; Aku mendengar [Ali bin Zaid] menceritakan dari [Zurarah bin `Aufa] dari seseorang dari kaumnya, ada yang menyebutnya [Malik atau Ibnu Malik] menceritakan dari Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Siapa saja seorang muslim yang menjamin makan dan minum anak yatim karena ditinggal orang tuanya yang muslim, hingga ia mandiri, maka wajib baginya surga. Dan siapa saja dari orang muslim yang memerdekakan budak atau membebaskan seorang muslim, maka ia terbebas dari Neraka, dan barangsiapa mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masuk Neraka maka Allah telah menjauhkannya."

ahmad:19441

Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], berkata [Ali bin Zaid], telah mengabarkan kepada kami [Zurarah bin Aufa] dari [Malik bin Harits] salah seorang dari mereka bahwa ia mendengar Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjamin kehidupan seorang yatim yang ditinggal orang tuanya muslim, dengan memberinya makan dan minum hingga ia mandiri, maka wajib baginya surga. Dan barangsiapa seorang muslim yang memerdekakan budak atau membebaskan dari urusan seorang muslimlainnya, maka ia terbebas dari Neraka, dan akan dibalas pada setiap anggota badannya dengan angota badan budak tersebut."

ahmad:19442

Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah bercerita kepada kami [Isra`il] dari ['Abdullah bin 'Isa] dari [Jabr bin 'Atik] dari [pamannya] berkata; Aku mengunjungi jenzah seorang Anshar dan keluarganya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka manangis lalu aku berkata: Kenapa kalian menangis sementara disini ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarlah mereka menangis selama jenazahnya ada didekat mereka dan bila sudah wajib maka janganlah mereka menangis." Berkata Jabr: Aku menceritakannya pada 'Umar bin Humaid Al Qurasy lalu ia bertanya kepadaku: Wajib apa? Aku menjawab: Bila sudah dimasukkan ke dalam kubur.

ahmad:22633

Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Khubab] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] telah menceritakan kepadaku [Abu Az Zahiriyyah Hudair bin Kuraib] dari [Katsir bin Murrah Al hadhrami] dia berkata, "Aku mendengar [Abu Darda'] berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah disetiap shalat ada bacaan? Beliau menjawab: "Ya, " maka seorang laki-laki dari Anshar

ahmad:26254

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Muhammad bin 'Amru bin Al Hasan bin 'Ali] berkata, "Al Hajjaj pernah menunda pelaksanaan shalat, maka kami bertanya kepada [Jabir bin 'Abdullah]. Maka dia menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat Zhuhur ketika matahari telah condong, shalat 'Ashar saat matahari masih terasa panas sinarnya, shalat Maghrib ketika matahari telah terbenam, dan shalat 'Isya terkadang beliau mengikuti kedaan jama'ah; jika beliau lihat sudah berkumpul maka beliau segerakan, dan jika mereka belum berkumpul maka beliau akhirkan. Sementara untuk shalat Subuh, mereka atau beliau melaksanakannya saat pagi masih gelap."

bukhari:527

Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Muhammad bin 'Amru] -yaitu Ibnu Al Hasan bin 'Ali- ia berkata, "Kami pernah bertanya kepada [Jabir bin 'Abdullah] tentang shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia lalu menjawab, "Beliau melaksanakan shalat Zhuhur jika matahari sudah condong, shalat 'Ashar saat matahari masih terasa panasnya (masih terang), shalat Maghrib ketika matahari sudah tenggelam, sedangkan shalat 'Isya; jika orang-orang sudah berkumpul maka beliau segerakan, dan jika belum maka beliau akhirkan. Dan waktu untuk shalat Subuh saat pagi masih gelap."

bukhari:532

Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] berkata; aku mendengar [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata,: "Mereka (para sahabat) pernah melewati satu jenazah lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Pasti baginya". Kemudian mereka melewati jenazah yang lain lalu mereka menyebutnya dengan keburukan, maka Beliaupun bersabda: "Pasti baginya". Maka kemudian 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu bertanya: "Apa yang dimaksud pasti baginya?". Beliau menjawab: "Jenazah pertama kalian sanjung dengan kebaikan, maka pasti baginya masuk surga sedang jenazah kedua kalian menyebutnya dengan keburukan, berarti dia masuk neraka karena kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi".

bukhari:1278

Telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim, dia dijuluki Ash-Shaffar] telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abu Al Furat] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari [Abu Al Aswad] berkata,: "Aku pernah berkunjung ke kota Madinah saat sedang berjangkitnya penyakit. Saat aku sedang duduk dekat ['Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu] tiba-tiba ada jenazah yang lewat di hadapan mereka lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan. Maka 'Umar radliallahu 'anhu berkata,: "Pasti baginya". Tak lama kemudian lewat jenazah yang lain lalu jenazah itu pun disanjung dengan kebaikan. Maka 'Umar radliallahu 'anhu berkata, lagi: "Pasti baginya". Kemudian lewat jenazah yang ketiga lalu jenazah itu disebut dengan keburukan, maka 'Umar radliallahu 'anhu pun berkata,: "Pasti baginya". Berkata, Abu Al Aswad; maka aku bertanya: "Apa yang dimaksud pasti baginya, wahai Amirul mu'minin?". Maka dia berkata,: "Aku mengatakannya seperti yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "Bilamana seorang muslim (meninggal dunia) lalu disaksikan (disanjung) oleh empat orang muslim lainnya dengan kebaikan maka pasti Allah akan memasukakannya ke dalam surga". Maka kami bertanya kepadanya: "Bagaimana kalau tiga orang muslim?". Dia menjawab; "Juga oleh tiga orang". Kami berkata lagi: "Bagaimana kalau dua orang muslim?". Dia menjawab; "Juga oleh dua orang". Dan kami tidak menanyakannya lagi bagaimana kalau satu orang".

bukhari:1279

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata, telah menceritakan kepada saya ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] dari [Al Bara' bin 'Azib] dari [Abu Ayyub radliallahu 'anhum] berkata,: Suatu hari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam keluar saat matahri sudah meninggi lalu Beliau mendengar suara, maka Beliau bersabda: "Orang Yahudi sedang disiksa didalam kuburnya". Dan berkata, [An-Nadhar] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami ['Aun] aku mendengar [Bapakku], (berkata,) Aku mendengar [Al Bara'] dari [Abu Ayyub radliallahu 'anhu] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.

bukhari:1286

Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Ada jenazah yang diusung lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu orang-orang memuji jenazah tersebut dengan kebaikan lalu Beliau berkata: "Pasti". Kemudian lewat jenazah yang lain dan orang-orang mengatakan keburukan kepadanya atau lain dari yang pertama tadi lalu Beliau berkata: "Pasti". Maka ditanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "(Apa maksudnya) Baginda mengatakan untuk yang ini pasti dan untuk yang itu pasti?" Beliau bersabda: "Persaksian orang-orang beriman adalah saksi-saksinya Allah di muka bumi".

bukhari:2448

Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abi Al Furat] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Buraidah] dari [Abu Al Aswad] berkata: "Aku mengunjungi Madinah saat banyak orang sakit yang membawa kepada kematian mereka kemudia aku duduk di sisi ['Umar] radliallahu 'anhu saat lewat jenazah lalu jenazah itu dipuji dengan kebaikan maka 'Umar berkata: "Pasti". Kemudian lewat jenazah lain lalu dipuji pula dengan kebaikan maka 'Umar berkata: "Pasti". Kemudian lewat jenazah ketiga namun dicela dengan kejelekkan lalu diapun berkata: "Pasti". Maka aku tanyakan: "Apa yang dimaksud pasti wahai amirul mu'minin?" Maka 'Umar berkata: "Sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengatakannya: "Siapa saja dari muslim (yang meninggal dunia) lalu dipersaksikan dengan kebaikan oleh empat orang maka dia pasti akan dimasukkan oleh Allah kedalam surga". Kami bertanya: "Bagaimana kalau hanya disaksikan oleh tiga orang?" Beliau menjawab: "Ya juga oleh tiga orang". Aku katakan: "Bagaimana kalau dua orang?" Beliau menjawab: "Ya juga oleh dua orang". Kemudian kami tidak bertanya bila hanya oleh satu orang".

bukhari:2449

Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Idris] berkata, aku mendengar [Hushain bin 'Abdur Rahman] dari [Sa'ad bin 'Ubadah] dari [Abu 'Abdur Rahman as-Sulamiy] dari ['Ali] radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus aku, Abu Martsad Al Ghanawiy dan Az Zubair bin Al 'Awwam, yang mana kami adalah penunggang kuda yang ulung. Beliau berkata: "Berangkatlah kalian hingga sampai di sebuah taman yang bernama Khakh, disana ada seorang wanita dari kaum Musyrikin yang membawa sepucuk surat dari Hathib in Abi Balta'ah yang ditujukan untuk kaum Musyrikin". Maka kami dapati wanita itu sedang berjalan dengan untanya persis seperti apa yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka kami bertanya; "Mana surat itu?". Wanita itu menjawab; "Tidak ada surat pada kami". Maka kami memeriksanya, namun kami tidak melihat adanya sepucuk suratpun. Kami katakan; "Tidak mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdusta. Kamu keluarkan surat itu atau kami akan menggeladah kamu". Setelah wanita melihat kesungguhan kami, dia melirik pada kain ikat pinggangnya, yaitu yang ternyata surat itu disembunyikan dibalik kain ikat pinggangnya. Akhirnya dia mengeluarkan surat itu. Kemudian kami berangkat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa surat itu. Lalu 'Umar berkata; "Wahai Rasulullah, dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum m'uminin. Biarkan aku memenggal leher orang ini". Kemudian beliau bertanya: "Apa yang mendorongmu berbuat seperti?". Hathib menjawab; "Demi Allah, tidaklah aku bermaksud untuk tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksudku, hanyalah agar aku memiliki penjamin di tengah kaum (musyrikin) yang dengannya Allah melindungi keluarga dan hartaku. Juga tidak ada satupun dari shahabat anda melainkan dia punya kerabat di sana yang dengannya Allah akan melindungi keluarga dan hartanya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia benar. Dan janganlah kalian katakan padanya kecuali kebaikan". Namun 'Umar tetap berkata; "Dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan juga kaum m'uminin. Biarkan aku memenggal leher orang ini"Maka beliau bersabda: "Bukankan dia termasuk ahlu Badar. Dan Allah telah mendatangi Ahlu Badar dan berfirman: "Silakan kalian berbuat apa yang kalian suka karena telah wajib bagi kalian untuk masuk ke dalam surga" atau: "Sungguh Aku telah mengampuni kalian". Maka air mata 'Umar bercucuran lalu berkata; "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui".

bukhari:3684

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu] ia berkata; "Kami mengadakan perjalanan malam bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, lalu seorang laki-laki dari rombongan berkata kepada 'Amir; "Wahai 'Amir, apakah tidak sebaiknya engkau perdengarkan kepada kami bait-bait sya'irmu?" -'Amir adalah seorang ahli penyair- Maka dia mulai melantunkan sya'ir kepada rombongan itu. Katanya; "Ya Alah, kalau nukan karena Engkau, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk. Kami tidak akan bershadaqah dan juga tidak akan shalat. Berilah ampunan sebagai tebusan untuk-Mu atas apa yang telah kami lalaikan. Teguhkan kaki-kaki kami bila bertemu musuh. Berikanlah ketenangan atas kami. Sesungguhnya jika diserukan kepada kami, niscaya kami enggan mengikutinya Namun dengan seruan itu mereka datang kepada kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah yang sedang bersenandung itu?. Mereka menjawab; "'Amir bin Al Akwa'." Beliau bersabda: "Semoga Alah merahmatinya". Tiba-tiba seorang laki-laki berkata; "Sudah semestinya wahai Nabiyullah. (Bagaimana jadinya) sekiranya engkau tidak menyenangkan kami dengannya." Lalu kami mengepung Khaibar, hingga kami ditimpa rasa lapar yang sangat. Kemudian Allah Ta'ala menaklukannya. Di sore harinya, yaitu di hari (pertama) Khaibar ditaklukkan, orang-orang menyalakan api, melihat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah api-apai itu. Untuk apa dinyalakan?". Mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging apa?". Mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuk-periuknya)." Seorang laki-laki bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah kita menumpahkannya lalu mencucinya?." Beliau bersabda: "Atau seperti itu". Ketika rombongan pasukan sudah saling berhadapan, saat itu 'Amir membawa pedangnya yang pendek, lalu dia mengayunkannya untuk menebas betis kaki seorang Yahudi. Namun pedangnya berbalik mengenai kakinya dan tepat melukai mata kaki 'Amir hingga menyebabkan dia gugur." Salamah berkata; "Ketika mereka kembali, Salamah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatku lalu memegang tanganku seraya berkata; "Ada apa denganmu?." Aku berkata kepada beliau; "Demi bapak ibuku sebagai tebusan tuan. Orang-orang menganggap bahwa 'Amir telah melakukan amalan yang sia-sia." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Mereka berdusta. Siapa yang mengatakannya? Sesungguhnya dia mendapatkan dua pahala." -Beliau mengumpulkan dua jarinya- "Sungguh dia seorang mujahid yang telah berjuang dengan gigih. Sedikit sekali orang Arab yang dapat melakukan seperti yang dia lakukan." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hatim] ia berkata; (Dalam riwayat lain menggunakan kalimat) nasya'a bihaa, artinya mencontohkannya.

bukhari:3875

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] dia berkata; "Aku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari, seorang anggota pasukan dari suatu Kaum berkata kepada 'Amir bin Al Akwa'; "Tidakkah kamu mau memperdengarkan kepada kami sajak-sajakmu? Salamah berkata; 'Amir memang seorang penyair, kemudian dia turun sambil menghalau unta dan berkata; "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan tidak akan mendirikan shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami, sebagai tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab; "Amir bin Al Akwa'." Beliau bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Lalu seorang anggota pasukan bertanya; "Betulkah begitu ya Rasulullah?, alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus." Salamah berkata; "Kiranya saat itu kami telah sampai di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar, kemudian Allah menaklukkan negeri itu atas mereka (kaum Muslimin)." Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka menyalakan api?" mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkanlah dan pecahkanlah." Lantas ada seorang laki-laki berkata; "Wahai Rasulullah, atau tumpahkan kemudian di cuci." Beliau menjawab: "atau seperti itu." Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek. Dengan pedang itu maka ia menikamnya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur karenanya." Setelah mereka kembali pulang, Salamah mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatku murung, lalu beliau bersabda kepadaku: "Kenapa denganmu?" Aku menjawab; "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, orang-orang menganggap pahala 'Amir telah terhapus." Beliau bertanya; "Siapa yang mengatakannya?" jawabku; "Fulan, fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dusta orang yang mengatakannya, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda -sambil beliau menggabungkan kedua jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia."

bukhari:5682

Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Buhlul] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Husain bin Abdurrahman] dari [Sa'd bin 'Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman bin As Sulami] dari [Ali] radliallahu 'anhu dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku, Zubair serta Abu Martsad Al Ghanawi, sedangkan kami semua adalah para penunggang kuda, lalu beliau bersabda; "Berangkatlah kalian hingga tiba di Raudlah Khakh, karena di sana ada seorang wanita musyrik yang membawa surat dari Hatib Bin Abi Balta'ah untuk orang-orang Musyrik, lalu bawalah surat itu kepadaku, " Ali berkata; "Akhirnya kami menjumpai wanita itu tengah mengendarai untanya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ali berkata; "Lantas kami langsung bertanya kepadanya; "Di mana surat yang ada pada kamu?" dia menjawab; "Saya tidak membawa surat." Kemudian kami menderumkan untanya dan menggeledah kendaraannya, namun kami tidak menemukan sesuatu, kedua sahabatku berkata; "Kita tidak menemukan suratnya." Ali melanjutkan; "Akupun menjawab; "Saya yakin bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mungkin berdusta, demi Dzat yang aku bersumpah dengan-Nya, jika kamu tidak mau mengeluarkan surat tersebut, maka kami akan menelanjangimu!" Ali melanjutkan; "Ketika ia melihat kesungguhanku, dia langsung menggapai ikat pinggangnya -karena ia memakai ikat pinggang dengan secarik kain- dan mengeluarkan surat itu." Ali melanjutkan; "Setelah itu kami membawa surat itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu berabda: "Wahai Hatib, apa yang menyebabkanmu berbuat demikian?" Hatib menjawab; "Tidaklah aku melakukan seperti ini melainkan aku ingin beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, aku tidak akan merubahnya dan tidak pula hendak menggantinya, akan tetapi aku ingin memiliki tangan (orang yang menolong -red) di tengah-tengah suatu kaum, yang dengannya Allah akan membela keluarga dan hartaku, sementara tidak seorangpun dari sahabatmu di sana melainkan ada kaum yang dengannya Allah membela keluarga dan hartanya." Beliau menjawab; "Kamu benar, maka kalian jangan berkata kepadanya kecuali kebaikan." Ali melanjutkan; "Kemudian Umar berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan kaum mukminin, izinkanlah saya memenggal lehernya." Ali melanjutkan; "Maka beliau menjawab; "Wahai Umar, apa yang kamu ketahui?, padahal Allah telah melihat amalan ahli Badar dan berfirman; 'lakukan apa yang kalian kehendaki sesungguhnya kalian telah di jamin masuk syurga." Mendengar itu berlinanglah kedua mata Umar sambil berkata; "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."

bukhari:5789

Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Yahya] dan [Al Hasan bin Ali Al Khallal] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dari [Ibnu Juraij] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengumandangkan adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya surga, Dan dengan adzannya, dalam setiap harinya akan dituliskan enam puluh kebaikan, dan tiga puluh kebaikan untuk setiap iqamah yang ia lakukan."

ibnu-majah:720

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata; Ada satu jenazah yang melintas di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu jenazah itu dipuji dengan suatu kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya surga). " Setelah itu ada lagi jenazah lain yang lewat di hadapannya, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu keburukan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya neraka). " lalu ditanyakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, engkau katakan untuk jenazah ini, "Telah wajib, " dan untuk jenazah ini, "Telah wajib! " beliau menjawab: "Persaksian orang-orang dan kaum muslimin adalah persaksian Allah di muka bumi. "

ibnu-majah:1480

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Ada satu jenazah lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya surga). " Setelah itu ada lagi jenazah lain yang lewat di hadapannya, lalu jenazah tersebut dipuji dengan suatu keburukan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib (baginya neraka). Sesungguhnya kalian adalah para saksi Allah di muka bumi. "

ibnu-majah:1481

Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Abdullah bin Muharrar] dari [Qatadah] dari [Anas] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berkata, "Kalau begitu aku menjadi orang Yahudi saja." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Ia telah menjadi Yahudi."

ibnu-majah:2090

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dan [Zaid bin Akhzam] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Makhlad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Yazid bin Farukh] -Muhammad bin Yahya berkata; dia adalah Abu Yunus Al Qawi-; Aku mendengar [Abu Salamah] berkata; aku mendengar [Abu Hurairah] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang budak laki-laki atau perempuan yang bersumpah palsu di sisi mimbar ini meskipun untuk sebuah siwak, kecuali telah wajib baginya masuk neraka."

ibnu-majah:2317

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Ar Raqqi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Abdul Karim] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Aku memberikan kebun milikku kepada ibuku, namun ia meninggal. Dan ibuku tidak meninggalkan ahli waris kecuali aku?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekahmu telah diterima, dan kebun itu akan kembali kepadamu (sebagai warisan)."

ibnu-majah:2386

Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahak bin Makhlad], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Malik bin Yukhamir], telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Jabal], sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "seorang laki-laki muslim yang berperang dijalan Allah dengan mengendarai untanya, maka wajib baginya surga."

ibnu-majah:2782

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Ubaidah] dari [Ayahnya] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Para sahabat bertanya; 'Wahai Rasulullah, apakah haji wajib dilaksanakan setiap tahun? ' Beliau menjawab: 'Andai aku jawab: 'Ya' niscaya (akan dianggap) wajib (untuk dilaksanakan) setiap tahun, dan andai memang wajib untuk dikerjakan setiap tahun, tentu kalian tidak akan sanggup melaksanakannya. (Dan jika kalian tidak melaksanakannya) maka kalian tentu akan diadzab'."

ibnu-majah:2876

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari ['Ubaidullah bin Abdurrahman] dari ['Ubaid bin Hunain] mantan budak keluarga Zaid bin Khattab, dia berkata; Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata, "Ketika aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, terdengarlah seseorang membaca 'QUL HUWALLAHU AHAD'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Telah wajib." Aku lantas bertanya, "Wahai Rasulullah, apa?" Rasulullah menjawab: "Masuk surga." Abu Hurairah berkata, "Lalu aku berkeinginan menemui orang tersebut dan menyampaikan kabar gembira ini. Tetapi aku tidak mau kehilangan kesempatan makan siang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga aku pun akhirnya lebih mengutamakan makan siang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu aku pergi menemui laki-laki (beruntung) itu, namun ternyata ia telah pergi."

malik:435

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Muhammad bin 'Uqbah] mantan budak Az Zubair, ia bertanya kepada [Al Qasim bin Muhammad] tentang mukatab miliknya yang ia beri tanggungan untuk menebus dirinya dengan jumlah yang besar, maka apakah ia wajib mengeluarkan zakatnya?" Al Qasim menjawab, " [Abu Bakar Ash Shiddiq] tidak mengambil zakat sedikitpun dari harta seseorang hingga genap satu tahun." Al Qasim melanjutkan, "Jika Abu Bakar hendak memberikan harta kepada seseorang, dia bertanya, 'Apakah kamu memiliki harta yang wajib dizakati? ' Jika orang tersebut menjawab, 'Ya." Maka dia akan mengambil zakat dari harta yang akan diberikan itu. Tapi jika orang tersebut menjawab, 'Tidak.' Maka orang tersebut akan menerima harta itu sepenuhnya dan dia tidak dikurangi sedikitpun."

malik:515

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Umar bin Husain] dari [Aisyah binti Qudamah] dari [Bapaknya] bahwa dia berkata; "Jika aku mendatangi [Utsman] untuk mengambil jatah zakatku, ia bertanya kepadaku 'Apakah kamu memiliki harta yang wajib dizakati? ' Qudamah berkata, "Jika aku menjawab, 'Ya, ' maka Utsman akan memotong zakat dari bagianku tersebut. tetapi jika aku menjawab 'Tidak, ' maka Utsman akan memberikan bagianku secara penuh."

malik:516

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Hazim bin Dinar] dari [Abu Idris Al Khaulani] berkata, "Aku memasuki masjid Damaskus. Ternyata di dalamnya ada seorang pemuda yang bergigi putih berkilau. Apabila orang-orang yang bersamanya berselisih pendapat, mereka mengembalikannya kepada pemuda itu dan menerima pendapatnya. Lalu aku bertanya tentangnya, lantas ada yang menjawab bahwa dia adalah [Mu'adz bin Jabal] . Keesokan harinya, aku bergegas ke masjid pada waktu yang masih sangat pagi, ternyata aku mendapatinya telah mendahuluiku. Aku mendapatinya sedang shalat, maka aku menunggunya sampai dia selesai shalat. Lalu aku menemuinya dari arah depannya seraya mengucapkan salam, aku berkata kepadanya; 'Demi Allah, sungguh aku mencintaimu karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya lagi; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah.' Dia bertanya; 'Apakah karena Allah? ' Aku menjawab; 'Karena Allah'." Abu Idris berkata; "Dia menarik ujung serbanku dan menarik diriku ke arahnya lalu berkata; Bergembiralah! aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman; 'Kecintaan-ku pasti turun kepada siapa yang saling mencintai karena-Ku. Siapa saja yang bermajlis karena-Ku, dan saling mengunjungi karena-Ku. Yang saling berusaha karena-Ku'." Telah menceritakan kepadaku dari Malik bahwa telah sampai kabar kepadanya, dari Abdullah bin Abbas bahwa dia berkata; "Tengah-tengah dalam suatu urusan (adil), bersikap lemah lembut dan penyambutan yang baik adalah sebagian dari dua puluh bagian kenabian."

malik:1503

Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] dan [Ali bin Hujr As Sa'di] semuanya dari [Ibnu Ulayyah] -sedangkan lafazhnya milik Yahya- telah mengabarkan kepada kami [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mayit itu dipuji dengan kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya." Kemudian lewatlah iringan jenazah lain di hadapan beliau, namun mayat itu dicaci dengan keburukan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya." Maka Umar berkata, "Ibu dan ayahku menjadi tebusan bagimu, telah lewat iringan jenazah lalu mayit itu dipuji dengan kebaikan kemudian Anda mengatakan: 'Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya.' Setelah itu, lewatlah jenazah lain, dan mayit itu dicaci dengan keburukan lalu Anda pun mengatakan: 'Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya.'" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga. Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka. Kalian adalah Syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah Syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Rabi' Az Zahrani] telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Zaid -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] keduanya dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia pun menyebutkan makna hadits Abdul Aziz, dari Anas. Hanya saja haditsnya Abdul Aziz lebih sempurna.

muslim:1578

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin 'Abbad] sedangkan lafadznya dari Ibnu 'Abbad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hatim] -yaitu Ibnu Isma'il- dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] bekas budak Salamh bin Al Akwa', dari [Salamah bin Al Akwa'] dia berkata, "Kami pergi berperang ke khaibar bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari. Seorang anggota pasukan lalu berkata kepada 'Amir bin Al Akwa', "Bacakanlah kepada kami sajak-sajakmu!" -'Amir memang seorang penyair- kemudian dia turun sambil menghalau unta dan berkata, "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan kami tidak akan mendirikan shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami sebagai, selaku tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu denga musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab, "Amir." Beliau bersabda: "Semoga Allah memberinya rahmat." Lalu seorang anggota pasukan bertanya, "Betulkah begitu ya Rasulullah? alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus." Kiranya saat itu kami telah sampa di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menaklukkan negeri itu kepada kalian." Salamah berkata, "Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka menyalakan api tersebut?" mereka menjawab, "Untuk membakar daging." Beliau bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuknya)." Lantas ada seorang laki-laki berkata, "Tumpahkan lalu di cuci." Beliau menjawab: "Atau seperti itu." Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek. Dengan pedang itu maka ia menikamkannya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur karenanya." Salamah berkata, "Tatkala mereka telah kembali pulang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang tanganku, ketika beliau melihat aku diam." Beliau bertanya: "Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, mereka mengatakan, 'Pahala 'Amir telah terhapus'." Beliau bertanya: "Siapa yang mengatakannya?" Aku menjawab, "Fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Beliau bersabda: "Orang yang telah mengatakannya telah berdusta, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda -sambil beliau memberi isyarat dengan jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia."

muslim:3363

Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah menceritakan kepadaku [Abu Hani`Al Khaulani] dari [Abu Abdirrahman Al Hubuli] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai Abu Sa'id, barangsiapa ridla Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, maka ia pasti masuk surga." Abu Sa'id takjub serya berkata, "Wahai Rasulullah, sudikah anda mengulanginya lagi untukku?" Beliau pun mengulanginya, kemudian beliau melanjutkan: "Dan ada satu amalan yang dengannya seorang hamba akan diangkat derajatnya di surga sebanyak seratus derajat, antara derajat satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id berkata, "Amalan apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah, Jihad di jalan Allah."

muslim:3496

Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Wadlih] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Qudamah yaitu Ibnu Syihab] dari [Burad] dari [Atha bin Abu Rabah] dari [Jabir bin Abdullah], bahwa Jibril datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam untuk mengajari waktu-waktu shalat. Jibril maju dan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di belakangnya, sedangkan manusia berada di belakang Rasullah Shallallahu'alaihi wasallam. Lalu Jibril shalat Zhuhur ketika matahari telah tergelincir, dan datang kembali ketika bayangan sudah seperti aslinya, lalu melakukan seperti yang dilakukan pertama kali, Jibril maju dan Rasullah Shallallahu'alaihi wasallam di belakangnya, sedangkan manusia dibelakang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, lalu jibril shalat Maghrib tatkala mega merah telah hilang, Jibril datang lagi, lalu Jibril maju dan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di belakangnya, sedangkan manusia di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, lantas Jibril segera shalat Isya. Saat fajar mulai terbit, Jibril datang lagi, lalu Jibril maju dan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di belakangnya, sedangkan manusia di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, lalu Jibril shalat Subuh. Pada hari kedua, Jibril datang ketika bayangan seseorang seperti aslinya dan berbuat sebagaimana yang diperbuat kemarin, yakni melaksanakan shalat Zhuhur. Kemudian datang lagi saat bayangan seseorang seperti dua kali aslinya dan berbuat seperti yang diperbuat kemarin dan segera shalat Ashar. Lalu datang lagi saat matahari terbenam, dan melakukan seperti yang dilakukan kemarin dan shalat Maghrib kemudian kami tidur. Kemudian bangun, kemudian tidur, kemudian bangun lagi, dan datanglah Jibril dan berbuat seperti yang diperbuat kemarin, lalu shalat Isya'. Besoknya, ketika fajar telah terbentang dan waktu sudah pagi, Jibril datang sedangkan bintang sangat terang. Ia segera berbuat seperti kemarin, lalu ia shalat Subuh. Kemudian ia berkata, "Waktu shalat ada diantara dua shalat tadi."

nasai:510

Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Mas'adah] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Muhammad bin Amru bin Hasan] dia berkata, "Hajjaj datang, lalu kami bertanya kepada [Jabir bin Abdullah]. Ia berkata, 'Rasullulah Shallallahu'alaihi wasallam shalat Zhuhur pada tengah hari, shalat Ashar tatkala matahari masih putih bersih, shalat Maghrib saat matahari telah terbenam, dan shalat Isya kadang-kadang bila beliau Shallallahu'alaihi wasallam melihat para sahabat sudah berkumpul beliau menyegerakan, dan bila melihat mereka terlambat maka beliau Shallallahu'alaihi wasallam mengakhirkannya'.

nasai:524

Telah mengabarkan kepadaku [Harun bin 'Abdullah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zahiriyyah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Murrah Al Hadhrami] dari [Abu Ad Darda'] dia mendengarnya berkata; "Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam pernah ditanya, 'Apakah setiap shalat ada bacaannya? ' Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Ya. Seorang laki-laki Anshar lalu berkata, 'Apakah itu wajib? ' Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam menoleh kepadaku - aku orang yang paling dekat dengannya - dan bersabda: 'Aku berpendapat bahwa bila imam mengimami shalat pada suatu kaum maka imam tersebut telah mencukupi mereka (makmum) '." Abu Abdurrahman berkata; 'Yang mengatakan ini adalah ucapan Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam adalah salah, sebab itu sekedar ucapan Abu Darda dan dia (yang mengatakan) tidak membaca bukunya.'

nasai:914

Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abdullah bin Abdurrahman] dari ['Ubaid bin Hunain] budak keluarga Zaid bin Al Khaththab dia berkata; Aku telah mendengar [Abu Hurairah] berkata; "Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, lalu beliau Shallallallahu'alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki membaca surat Al Ikhlas: qul huwallahu ahad, allahush-shamad lam yalid walam yulad walam yakullahu kufuwan ahad. Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam kemudian bersabda: 'Wajib baginya'. Aku bertanya, 'Apa yang wajib bagi dia wahai Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam? ' Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam menjawab: Surga."

nasai:984

Telah mengabarkan kepadaku [Ziyad bin Ayyub] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas] dia berkata; "Ada jenazah -di usung- melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu jenazah tersebut dipuji dengan kebaikan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib." Dan ada jenazah yang lain -diusung- melewati beliau, lalu jenazah itu dikecam dengan keburukan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib." Umar kemudian berkata, "Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya! Ada jenazah -diusung- melewati beliau, lalu dikecam dengan keburukan, kemudian engkau bersabda: "Wajib." beliau bersabda: "Barang siapa yang kalian puji dengan kebaikan, wajib baginya surga dan barang siapa yang kalian kecam dengan keburukan, wajib baginya neraka. Kalian adalah saksi Allah di bumi."

nasai:1906

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Abdul Malik] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; Aku mendengar [Ibrahim bin 'Amir] -dan kakeknya Umayyah bin Khalaf- berkata; Aku mendengar ['Amir bin Sa'd] dari [Abu Hurairah] dia berkata; "Ada jenazah -diusung- melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka memujinya dengan kebaikan! Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib, " kemudian ada jenazah lain yang -di usung- melewati beliau, lalu mereka mengacamnya dengan keburukan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib, " lalu mereka berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perkataan engkau kepada yang pertama dan yang lainnya adalah "Wajib?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat adalah saksi Allah di langit dan manusia adalah saksi Allah di bumi."

nasai:1907

Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Abdul Malik] dan ['Abdullah bin Yazid] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abul Furat] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Buraidah] dari [Abul Aswad Ad Daili] dia berkata; Aku datang ke madinah, lalu aku duduk di hadapan [Umar Al Khattab], kemudian ada jenazah diusung -lewat- di hadapannya dan jenazah itu dipuji dengan kebaikan, Umar lalu berkata; "Wajib". Kemudian ada jenazah lain yang di usung -lewat- di hadapannya dan jenazah itu dikecam dengan keburukan, umar lalu berkata; "Wajib." Kemudian ada jenazah ketiga -diusung- lewat di hadapannya dan jenazah tersebut dicekam dengan keburukan, Umar lalu berkata; "Wajib." Aku bertanya, "Apa yang wajib, wahai amirul mukminin?" ia menjawab, "Aku mengatakan sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim mana saja yang disaksikan untuk dirinya oleh empat orang, dan mereka mengatakan kebaikan, Allah akan memasukannya ke dalam surga, " kami berkata, "Atau tiga." Beliau bersabda: "Atau tiga." Kami berkata; "Atau dua." Beliau bersabda: "Atau dua."

nasai:1908

Telah? mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Al Mubarak Al Makhzumi], ia berkata; telah? menceritakan kepada kami [Abu Hisyam namanya adalah Al Mughirah bin Salamah], ia berkata; telah? menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Muslim], ia berkata; telah? menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah kepada manusia kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada kalian untuk melakukan haji." Lalu terdapat seorang laki-laki yang bertanya; apakah setiap tahun? Maka beliau terdiam hingga orang tersebut mengulangnya sebanyak tiga kali. Lalu beliau bersabda: "Jika saya katakan "ya", niscaya akan menjadi wajib, dan jika telah wajib maka kalian tidak mampu melakukannya. Biarkan saya, tidaklah saya meninggalkan kalian, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena banyak bertanya, dan sering menyelisihi para nabi. Maka apabila saya perintahkan sesuatu kepada kalian, lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, dan jika saya melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah."

nasai:2572

Telah berkata [Al Harits bin Miskin] dengan membacakan riwayat dan saya mendengar, dari [Ibnu Wahb], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Hani`] dari [Abu Abdur Rahman Al Hubuli] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Wahai Abu Said, barangsiapa yang ridha dengan Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabinya, wajib baginya masuk Surga, " Abu Abdur Rahman Al Hubuli berkata; maka Abu Said merasa heran akan hal itu, ia berkata ulangilah ya Rasulullah, beliau lalu melakukannya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan karunia yang lain adalah seorang hamba diangkat karenanya hingga seratus derajat di surga, jarak antara dua derajat seperti langit dan bumi, " Abu Sa'id berkata; karunia apa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: " Berjihad di jalan Allah, berjihad di jalan Allah"

nasai:3080

Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id], ia berkata; saya pernah mendengar [Hajjaj] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Musa], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Malik bin Yukhamir] bahwa [Mu'adz bin Jabal] telah menceritakan kepada mereka bahwa ia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa dari orang muslim yang berperang di jalan Allah 'azza wajalla seukuran dua kali memerah unta, wajib baginya masuk Surga, dan barang siapa memohon benar-benar dari dirinya kepada Allah agar ia terbunuh, kemudian ia meninggal atau terbunuh baginya pahala orang yang syahid, dan barang siapa yang terluka di jalan Allah, atau tertimpa suatu musibah, maka pada Hari Kiamat darahnya bercucuran dengan sangat deras, warnanya seperti kunyit, dan baunya seperti kasturi. Dan barang siapa yang terluka di jalan Allah maka padanya terdapat stempel orang-orang yang syahid."

nasai:3090

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab At Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berlkata, barang siapa yang memanfaatkan harta tertentu ditengah-tengah haul (selama setahun) maka barang tersebut tidak dikeluarkan zakatnya hingga genap satu haul. Abu 'Isa berkata, riwayat ini lebih shahih dari hadits Abdurraham bin Zaid bin Aslam. Abu 'Isa berkata, hadits ini diriwayatkan juga oleh [Ayyub] dan ['Ubaidullah bin Umar] serta yang lain dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] secara mauquf, dan Abdurraham bin Zaid bin Aslam lemah dalam meriwayatkan hadits. Dia didla'ifkan oleh Ahmad bin Hanbal dan Ali bin Al Madini serta para ahlul hadits yang lain, bahkan dia juga banyak melakukan kesalahan. Telah diriwayatkan dari banyak sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam, bahwa tidak ada zakat dari harta yang dimanfa'atkan sampai genap satu haul (setahun). Ini juga merupakan pendapat Malik bin Anas, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Sebagian ahlul ilmi berpendapat, jika seseorang memiliki harta yang wajib dikeluatkan zakatnya maka harta yang dimanfa'atkan tersebut terkena wajib zakat, namun jika dia tidak memiliki harta yang terkena kewajiban zakat selain harta mustafad (yang dimanfa'atkan) maka dia tidak wajib untuk mengeluarkan zakat dari harta mustafad tersebut hingga genap satu tahun, karena sesungguhnya dia mengeluarkan zakat dari harta mustafad beserta harta yang wajib untuk dikeluarkan zakatnya dan ini merupakan pendapatnya Sufyan Ats Tsauri dan peneduduk Kufah.

tirmidzi:573

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Anas] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dilewati orang yang membawa jenazah. Orang-orang memuji kebaikan jenazah itu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib." Kemudian beliau menambahkan kalian adalah sebagai saksi Allah di atas bumi. (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadis semakna diriwayatkan dari Umar, Ka'ab bin 'Ujrah dan Abu Hurairah." Abu Isa berkata; "Hadits Anas merupakan hadits hasan sahih."

tirmidzi:978

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dan [Harun bin Abdullah Al Bazaar] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Daud bin Abu Al Furat], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari [Abu Al Aswad Ad Dili] berkata; "Saya datang ke Madinah, lalu saya menemui [Umar bin khattab]. Lalu lewatlah orang-orang yang membawa jenazah, dan mereka memujinya dengan kebaikan. Umar berkata; 'Wajib.' Saya bertanya kepada Umar; 'Apanya yang wajib." Dia menjawab; 'Saya menjawab sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; Tidaklah seorang muslim yang disaksikan oleh tiga orang kecuali wajib baginya syurga'. (Abu Al Aswad Ad Dili) bertanya; 'Kalau dua orang? ' dia menjawab; 'Dua orang juga.' (Umar bin khaththab) berkata; 'Kami tidak menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika satu orang'." Abu Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan sahih. Abu Aswad Ad Dili namanya adalah Zhalim bin 'Amr bin Sufyan."

tirmidzi:979

Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan dua penjualan dalam satu kali transaksi. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abdullah bin Amru. Ibnu Umar dan Ibnu Mas'ud. Abu Isa berkata; Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan shahih dan menjadi pedoman amal menurut para ulama. Sebagian ulama menafsirkan hadits ini, mereka mengatakan; maksud Dua penjualan dalam satu transaksi adalah perkataan seseorang; Aku menjual pakaian ini kepadamu dengan tunai seharga sepuluh dan kredit seharga dua puluh tanpa memisahkannya atas salah satu dari dua transaksi. Jika ia memisahkannya atas salah satu dari kedua transaksi tersebut maka tidak apa-apa selama akadnya jatuh pada salah satu dari keduanya. Asy Syafi'i berkata; Termasuk makna dari larangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang dua transaksi dalam satu kali jual beli adalah perkataan seseorang; Aku menjual rumahku kepadamu dengan harga sekian dengan syarat kamu menjual budakmu kepadaku dengan harga sekian. Jika budakmu sudah menjadi milikku berarti rumahku juga menjadi milikmu, tata cara jual beli seperti ini berbeda dengan tata cara jual beli barang yang tidak diketahui harganya dan salah satu dari keduanya (penjual dan pembeli) tidak mengetahui tansaksi yang ia tujukan.

tirmidzi:1152

Telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Asbath bin Muhammad Al Qurasyi Al Kufi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Hisyam bin Sa'd] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Ibnu Abu Dzubab] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Seorang laki-laki dari sabahat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati sebuah lembah yang terdapat mata air yang jernih hingga membuatnya kagum karena bagusnya. Ia lalu berkata, "Sekiranya aku tinggalkan manusia dan menetap di lembah ini. Tetapi sekali-kali aku tidak akan melakukannya hingga aku minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian laki-laki itu menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Jangan kamu lakukan! Sungguh, tempat salah seorang dari kalian di jalan Allah (jihad) lebih utama dari ibadah selama enam puluh tahun di dalam rumahnya. Apakah kalian tidak suka jika Allah mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga? Berperanglah kalian di jalan Allah, barangsiapa berperang di jalan Allah meskipun hanya sekadar orang memerah susu unta, maka telah wajib baginya masuk surga." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan."

tirmidzi:1574

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Malik bin Yukhamir] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang muslim yang berperang di jalan Allah selama waktu perasaan susu unta, maka telah wajib baginya masuk surga. Dan barangsiapa terluka di jalan Allah, atau terkena sebuah lemparan maka pada hari kiamat ia akan datang dalam keadaan terluka, warnanya warna za'faran (nama tumbuhan yang berwarna kuning keemasan) dan baunya bau kesturi." Hadits ini derajatnya shahih."

tirmidzi:1581

Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] dari [Malik bin Anas] dari ['Ubaidullah bin Abdurrahman] dari [Ibnu Hunain] bekas budak milik keluarga Zaid bin Al Khaththab atau budak Zaid bin Al Khaththab, dari [Abu Hurairah] ia berkata; "Saya pulang dari perjalanan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca QUL HUWALLAAHU AHAD ALAAHUSH SHAMAD, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib." Aku bertanya; "Wajib apa?" Beliau menjawab: "(mendapatkan) Surga." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Malik bin Anas. Ibnu Hunain adalah 'Ubaid bin Hunain.

tirmidzi:2822

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Hafs bin Sulaiman] dari [Katsir bin Zadzan] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca Al Qur`an kemudian dia menghafalnya dan menghalalkan apa yang dihalalkan Al Qur`an serta mengharamkan apa yang diharamkan Al Qur`an, niscaya dengannya Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh keluarganya yang wajib masuk neraka." Abu Isa berkata; Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini, padahal sanadnya tidak shahih, Hafs bin Sulaiman telah dilemahkan dalam masalah hadits.

tirmidzi:2830