Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadist dalam bahasa Arab

Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Nafi' Abu Tsaubah] dan [Musa bin Isma'il] sedangkan maksud haditsnya sama, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mubarrak] dari [Musa]. Abu Salamah Musa bin Ayyub mengatakan; dari [pamannya] dari ['Uqbah bin 'Amir] dia berkata; Ketika turun; "FASABBIH BISMIRABBIKAL 'ADZIIM (maka sucikanlah dengan nama Rabbmu yang Maha Agung)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah ia sebagai bacaan ruku' kalian." dan ketika turun; "SABBIHISMA RABBIKAL A'LA (Sucikanlah dengan nama Rabbmu yang Maha tinggi) " maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jadikanlah ia sebagai bacaan sujud kalian." telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Al Laits yaitu Ibnu Sa'd] dari [Ayyub bin Musa atau Musa bin Ayyub] dari [seorang laki-laki dari Kaumnya] dari ['Uqbah bin 'Amir] dengan makna yang sama, dia menambahkan; Uqbah berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ruku' beliau mengucapkan; "Subhaana rabbiyal 'azhiim wa bihamdihi (Maha suci Rabbku yang Maha Agung dengan pujian-Nya) " sebanyak tiga kali, dan apabila sujud beliau mengucapkan; "Subhaana rabbiyal a'la wa bihamdih (Maha suci Rabbku yang Maha Tinggi dengan segala pujian-Nya) " sebanyak tiga kali." Abu Daud mengatakan; "Saya khawatir tambahan ini tidak dari tambahan yang benar-benar terjaga (kebenarannya)." Abu Daud mengatakan; "Penduduk Mesir meriwayatkan dengan periwayatan tunggal mengenai dua isnad hadits ini yaitu hadits Rabi' dan hadits Ahmad bin Yunus.

AbuDaud:736

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atha` bin Mina`] dari [Abu Hurairah] dia berkata; "Kami pernah bersujud (tilawah) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada surat "idzaas samaa'un syaqqat" dan "iqra` bismirabbikal ladzii khalaq" Abu Daud berkata; "Abu Hurairah masuk Islam pada tahun ke enam (hijriyah) yaitu ketika hari penaklukan Khaibar, sedangkan sujud ini adalah yang terakhir kali di kerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

AbuDaud:1198

Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Anthoki Mahbub bin Musa], telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari], dari [Sufyan] dari ['Alqamah bin Martsad], dari [Sulaiman bin Buraidah], dari [ayahnya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah, dan perangilah orang yang kafir kepada Allah! Berperanglah, janganlah mundur, jangan mengkhianati (dalam pembagian ghanimah), dan janganlah kalian mencincang (memotong anggota tubuh), serta jangan kalian bunuh anak kecil!"

AbuDaud:2246

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], serta ['Ubaidullah bin Musa] dari [Hasan bin Shalih] dari [Khalid bin Al Fizr], telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pergilah dengan nama Allah, di atas agama Rasulullah, dan janganlah membunuh orang tua, anak kecil, dan wanita. Dan janganlah berkhianat (dalam pembagian ghanimah), dan kumpulkanlah rampasan perang kalian. Ciptakan perdamaian dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

AbuDaud:2247

Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi], telah menceritakan kepada kami [Isa], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq], dari [Yazid bin Abu Habib], dari [Abu 'Ayyasy] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Kurban menyembelih dua domba yang bertanduk dan berwarna abu-abu yang terkebiri. Kemudian tatkala beliau telah menghadapkan keduanya beliau mengucapkan: "INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA 'ALAA MILLATI IBRAAHIIMA HANIIFAN WA MAA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN. ALLAAHUMMA MINKA WA LAKA WA 'AN MUHAMMADIN WA UMMATIHI. BISMILLAAHI WALLAHU AKBAR" (Sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi di atas agama Ibrahim dengan lurus, dan aku bukan termsuk orang-orang yang berbuat syirik. Sesungguhnya shalatku, dan sembelihanku serta hidup dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu bagiNya, dengan itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah, ini berasal dariMu dan untukMu, dari Muhammad dan ummatnya. Dengan Nama Allah, dan Allah Maha Besar).

AbuDaud:2413

Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh], Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya tadi malam anakku lahir, kemudian aku menamainya dengan nama ayahku yaitu Ibrahim…" kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Anas berkata; sungguh aku melihat anak tersebut mengalami sakarat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian kedua mata beliau mencucurkan air mata. Kemudian beliau berkata: "Mata menangis dan hati bersedih, dan kami tidak mengucapkan kecuali apa yang membuat Tuhan kami ridha. Sesungguhnya kami sangat bersedih terhadapmu wahai Ibrahim."

AbuDaud:2719

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah], ia berkata; kami pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi nama para calo, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat di hadapan kami, dan menamai kami dengan nama yang lebih baik darinya. Beliau mengatakan: "Wahai para pedagang, sesungguhnya dalam transksi jual beli itu diwarnai tindakan sia-sia dan pengucapan sumpah, maka bersihkanlah jual beli tersebut dengan bersedekah!" telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Isa Al Bisthami], dan [Hamid bin Yahya], serta [Abdullah bin Muhammad Az Zuhri], mereka mengatakan; telah menceritakan kepada kami [Sufyan], dari [Jami' bin Abu Rasyid], [Abdul Malik bin A'yan] dan ['Ashim] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah] dengan makna hadits tersebut, ia berkata; dihadiri ucapan dusta dan sumpah. Abdullah Az Zuhri mengatakan; perbuatan sia-sia dan ucapan dusta.

AbuDaud:2890

Abu Dawud berkata; Aku diceritakan dari [Harun Ibnul Mughirah] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu Qais] dari [Syu'aib bin Khalid] dari [Abu Ishaq] ia berkata; Sambil melihat puteranya Al hasan, Ali radliallahu 'anhu berkata berkata, "Puteraku ini adalah seorang pemimpin sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan akan keluar dari keturunannya seorang laki-laki yang bernama seperti nama Nabi kalian, akhlaqnya sama tetapi tidak untuk postur tubuhnya." Kemudian beliau menyebutkan kisahnya, "Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan." Harun berkata, "Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu Qais] dari [Mutharrif bin Tharif] dari [Abu Al Hasan] dari [Hilal bin Amru] ia berkata; Aku mendengar [Ali radliallahu 'anhu] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar seorang laki-laki dari seberang sungai (seperti Bukhara dan Samarqan), dia bernama Al Harits bin Hurrats, lalu setelahnya akan keluar seorang laki-laki bernama Manshur. Ia memperkokoh keluarga Muhammad sebagaimana bangsa Quraisy memperkokoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka wajib atas setiap mukmin menolongnya, atau beliau mengatakan: "memenuhi seruannya."

AbuDaud:3739

(Ahmad bin Hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Jami' bin Abu Rasyid] dan ['Ashim] dari [Abu Wa'il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata; kami menamakan diri kami dengan nama samasirah (Makelar) pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) mendatangi kami waktu di Baqi' dan bersabda: "Wahai para pedagang", beliau menamakan kami dengan nama yang lebih baik dari nama kita sendiri (makelar, pent), "Sesunguhnya jual beli itu terdapat sumpah dan kebohongan, maka campurkanlah dengan sedekah."

ahmad:15549

(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'Masy] dari [Abu Wa'il] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata; kami menjual watsaq (ukuran takaran kurma setara dengan enam puluh sho`) di Madinah, kami menamai diri kami dengan samasirah. (Qais bin Abu Gharzah) berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi kami dan memberi nama kepada kami dengan nama yang terbaik daripada nama kami sebelumnya, beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini ada unsur hal yang sia-sia dan sumpah maka campurkanlah dengan sedekah."

ahmad:15550

(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Qais bin Abu Gharzah] berkata; kami diberi nama pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan samamir (makelar) lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melewati kami lalu memberi nama pada kami dengan nama yang lebih dari nama sebelumnya.beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini telah tercampur dengan hAl hal yang sia-sia dan sumpah maka campurlah dengan sedekah". (Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Al Awwam bin Hausyab] berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibrahim] budak Shukhair, dari [beberapa sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam], berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam hendak melarang jual beli. lalu mereka berkata; itu adalah mata pencaharian kami. (beberapa sahabat ASC) berkata; yang tidak ada hilab (penghianatan dalam agama), kami menamainya dengan Samasirah (makelar), lalu menyebutkan hadis secara lengkap.

ahmad:15554

Telah menceritakan kepada kami [Affan] ia berkata, telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman] dari [Dawud bin Abu Ashim] dari [Utsman bin Abul Ash], bahwa yang terakhir dari apa yang ditinggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah, bahwa beliau bersabda: "Jika kamu shalat mengimami suatu kaum, maka ringankanlah." Hingga beliau menentukan (bacaan untukku): 'IQRA` BISMI RABBIKALLADZII KHALAQ (Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan)."

ahmad:17236

Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Rauq Al Hamdani] bahwa [Abul Gharib] menceritakan kepada mereka, ia berkata; [Shafwan] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus kami dalam ekspedisi, beliau bersabda: "Berjalanlah kalian dengan menyebut nama Allah untuk memerangi musuh-musuh Allah. Janganlah kalian berkhianat dan jangan pula membunuh anak-anak. Bagi seorang musafir maka ia boleh mengusap sepatunya selama tiga hari tiga malam jika saat ia memakai sepatu kakinya dalam keadaan suci. Dan bagi oranq yang mukim adalah sehari semalam."

ahmad:17400

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Jabirah bin Adl Dlahak] ia berkata, "Telah turun ayat berkenaan dengan kami, yakni Bani Salamah: '(Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan..) ' (Qs. Al Hujuraat: 11). Abu Jabirah berkata, "Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di kota Madinah, tidak seorang laki-laki dari kami yang mempunyai nama kecuali memiliki nama lebih dari dua atau tiga. Dan jika salah seorang dari mereka dipanggil dengan salah satu nama tersebut mereka berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia marah karena panggilan itu." Maka turunlah ayat: '(Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan) '.

ahmad:17572

Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Qais bin Abu Gharazah] ia berkata; Kami berjual beli beberapa wasaq di Madinah. Dan kami menamakan diri dengan panggilan, "As Samasirah (tukang makelar)." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun menamai kami dengan panggilan yang lebih baik, beliau berseru: "YA MA'SYARAT TUJJAAR (Wahai pedagang), sesungguhnya jual beli ini terasuki kelalaian dan sumpah, maka hapuskanlah dengan mengeluarkan sedekah."

ahmad:17737

Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Al Aswad bin Qais] ia berkata, saya mendengar [Jundub] menceritakan bahwa ia pernah mengikuti shalat Ied bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau berkhutbah seraya bersabda: "Barang siapa yang menyembelih sebelum ditunaikannya shalat, maka ia harus mengulangi (untuk menyembelih hewan kurban) yang lain." Kemudian sekali waktu, beliau bersabda: "Dan barang siapa yang belum menyembelih, maka sembelihlah dengan menyebut nama Allah."

ahmad:18045

Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah bin Humaid] Telah menceritakan kepadaku [Al Aswad bin Qais] dari [Jundub bin Sufyan Al Bajali Al 'Aqali] bahwa ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Adlha. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam usai menunaikan shalat, beliau mendapati daging dan sembelihan Adlha. Akhirnya, beliau tahu, bahwa semua itu disembelih sebelum shalat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelu ditunaikannya shalat, maka hendaklah ia menyembelih hewan lain sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih sampai selesai shalat, maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

ahmad:18049

Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais Al Abdi] ia berkata, saya mendengar [Jundub bin Sufyan Al 'Alaqi] penduduk dari Bajilah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, -sementara Abdurrahman mengatakan- Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Idul Adlha menemui kaum muslimin yang mereka telah menyembelih (Nahr/Dzabh) atau kaum muslimin yang belum menyembelih (hewan kurban), maka beliau pun bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelum shlalat kita ini (Idul Adlha), maka hendaklah ia mengulanginya (dengan menyembelih hewan kurban yang lain). Sedangkan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

ahmad:18052

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata, Telah menceritakan kepada kami dari [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah] -Ibu Kaum Mu'minin-, bahwasanya dia berkata: "Permulaaan wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dengan mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh. Kemudian Beliau dianugerahi kecintaan untuk menyendiri, lalu Beliau memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu 'ibadah di malam hari dalam beberapa waktu lamanya sebelum kemudian kembali kepada keluarganya guna mempersiapkan bekal untuk bertahannuts kembali. Kemudian Beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal. Sampai akhirnya datang Al Haq saat Beliau di gua Hiro, Malaikat datang seraya berkata: "Bacalah?" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali kepada keluarganya dengan membawa kalimat wahyu tadi dalam keadaan gelisah. Beliau menemui Khadijah binti Khawailidh seraya berkata: "Selimuti aku, selimuti aku!". Beliau pun diselimuti hingga hilang ketakutannya. Lalu Beliau menceritakan peristiwa yang terjadi kepada Khadijah: "Aku mengkhawatirkan diriku". Maka Khadijah berkata: "Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selamanya, karena engkau adalah orang yang menyambung silaturrahim." Khadijah kemudian mengajak Beliau untuk bertemu dengan Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul 'Uzza, putra paman Khadijah, yang beragama Nasrani di masa Jahiliyyah, dia juga menulis buku dalam bahasa Ibrani, juga menulis Kitab Injil dalam Bahasa Ibrani dengan izin Allah. Saat itu Waroqoh sudah tua dan matanya buta. Khadijah berkata: "Wahai putra pamanku, dengarkanlah apa yang akan disampaikan oleh putra saudaramu ini". Waroqoh berkata: "Wahai putra saudaraku, apa yang sudah kamu alami". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuturkan peristiwa yang dialaminya. Waroqoh berkata: "Ini adalah Namus, seperti yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kaummu". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah aku akan diusir mereka?" Waroqoh menjawab: "Iya. Karena tidak ada satu orang pun yang datang dengan membawa seperti apa yang kamu bawa ini kecuali akan disakiti (dimusuhi). Seandainya aku ada saat kejadian itu, pasti aku akan menolongmu dengan sekemampuanku". Waroqoh tidak mengalami peristiwa yang diyakininya tersebut karena lebih dahulu meninggal dunia pada masa fatroh (kekosongan) wahyu. [Ibnu Syihab] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Jabir bin Abdullah Al Anshari] bertutur tentang kekosongan wahyu, sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ceritakan: "Ketika sedang berjalan aku mendengar suara dari langit, aku memandang ke arahnya dan ternyata Malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hiro, duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku pun ketakutan dan pulang, dan berkata: "Selimuti aku. Selimuti aku". Maka Allah Ta'ala menurunkan wahyu: (Wahai orang yang berselimut) sampai firman Allah (dan berhala-berhala tinggalkanlah). Sejak saat itu wahyu terus turun berkesinambungan." Hadits ini juga diriwayatkan oleh [Abdullah bin Yusuf] dan [Abu Shalih] juga oleh [Hilal bin Raddad] dari [Az Zuhri]. Dan [Yunus] berkata; dan [Ma'mar] menyepakati bahwa dia mendapatkannya dari Az Zuhri.

bukhari:3

Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Kuraib] dari [Ibnu 'Abbas] dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi isterinya (untuk bersetubuh), maka hendaklah ia membaca; 'ALLAHUMMA JANNIBNASY SYAITHAANA WA JANNIBISY SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA (Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rizkikan (anak) kepada kami) '. Jika dikaruniai anak dari hubungan keduanya maka setan tidak akan dapat mencelakakan anak itu."

bukhari:138

Telah menceritakan kepada kami [Muslim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad] dari [Jundub] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat Hari Raya kurban lalu menyampaikan khutbah, beliau katakan: "Barangsiapa menyembelih hewan sebelum shalat maka dia harus menyembelih hewan kurban lain sebagai penggantinya. Dan siapa yang belum menyembelihnya maka sembelihlah atas nama Allah."

bukhari:932

Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ali bin Al Mubarak] dari [Yahya bin Abu Katsir] aku bertanya kepada [Abu Salamah bin Abdurrahman] mengenai ayat Al Qur`an yang pertama kali turun, maka ia pun menjawab, "YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR." Aku berkata, "Orang-orang mengatakan bahwa yang pertama kali turun adalah: 'IQRA`BISMI RABBIKALLADZII KHALAQ.'" Maka Abu Salamah berkata; Aku pernah menanyakan hal itu pada [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma. Dan aku juga mengatakan seperti apa kamu katakan. Namun Jabir berkata; Aku tidak akan menceritakan kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Aku berdiam diri di gua Hira` Setelah selesai, aku pun beranjak keluar dan tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku, maka aku pun menoleh ke sebelah kananku, namun aku tidak melihat siapa-siapa, ke sebelah kiri, juga aku tidak melihat seseorang, kuarahkan pandanganku ke depan juga tidak ada seorang pun yang terlihat, akhirnya aku menoleh ke belakang, aku juga tidak melihat siapa-siapa. Lalu aku mengangkat kepalaku, dan ternyata aku melihat sesuatu di atas langit. Setelah itu, aku segera mendatangi Khadijah dan berkata, 'Selimutilah aku. Dan tuangkanlah air dingin pada tubuhku.' Pada saat itulah, diturunkanlah ayat ini padaku: 'YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR, QUM FA`ANDZIR, WA RABBAKA FAKABBIR (Wahai orang yang berselimut, bangunlah dan berilah peringatakan. Dan Tuhan-mu, agungkanlah).'"

bukhari:4541

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Harb] Telah menceritakan kepada kami [Yahya] ia berkata; Aku pernah bertanya kepada [Abu Salamah], "Bagian manakah dari Al Qur`an yang pertama kali turun?" Ia pun menjawab, "YAA AYYUHAL MUDDATSTSIR." Aku berkata, "Aku pernah dikabarkan bahwa bagian Al Qur`an yang pertama kali turun adalah: 'IQRA` BISMI RABIKALLADZII KHALAQ (Sebutlah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan).'" Maka Abu Salamah pun berkata; Aku pernah bertanya kepada [Jabir bin Abdullah], "Bagian Al Qur`an yang manakah yang pertama kali turun?" Maka ia menjawab, "YA `AYYUHAL MUDDATSTSIR." Kukatakan, "Pernah diberitakan kepadaku, bahwa yang pertama kali turun adalah, 'IQRA` BISMI RABIKALLADZII KHALAQ.'" Maka ia menjelaskan kembali; Aku tidak akan mengabarkan kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berdiam diri di gua Hira`. Setelah selesai, aku pun beranjak keluar dan menelusuri lembah, tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku, maka aku pun menoleh ke depan, ke arah belakang, ke samping kanan dan juga ke kiri. Ternyata, yang memanggilku duduk di atas kursi yang terbentang antara langit dan bumi. Setelah itu, aku segera mendatangi Khadijah dan berkata, 'Selimutilah aku. Dan tuangkanlah air dingin pada tubuhku.' Pada saat itulah, diturunkanlah ayat ini padaku: 'YAA `AYYUHAL MUDDATSTSIR, QUM FA`ANDZIR, WA RABBAKA FAKABBIR (Wahai orang yang berselimut, bangunlah dan berilah peringatakan. Dan Tuhan-mu, agungkanlah).'"

bukhari:4543

Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] bahwa [Aisyah] radliallahu 'anha berkata, "Peristiwa turunnya wahyu yang pertama kali kepadanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah Ar Ru`yah Shalihah (mimpi yang baik). Yaitu malaikat mendatangi beliau seraya berkata, 'IQRA` BISMI RABBIKAL LADZII KHALAQ, KHALAQAL INSAANA MIN 'ALAQ, IQRA` WARABBUKAL AKRAM.'"

bukhari:4573

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] -dalam riwayat lain- Dan [Al Laits] berkata; Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] ia berkata; Telah berkata [Muhammad] Telah mengabarkan kepadaku [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha. Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah Ar Ru`yah Ash Shadiqah (mimpi yang benar). Ketika itu, Malaikat mendatanginya seraya berkata, "IQRA` BISMI RABBIKAL LADZII KHALAQ, KHALAQAL INSAANA MIN 'ALAQ, IQRA` WARABBUKAL AKRAM ALLADZII 'ALLAMAL BIL QALAM."

bukhari:4574

Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Hafsh] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya saat mereka mendatangi isterinya membaca: 'BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNIBNISY SYAITHAANA WA JANNIBISY SYAITHAANA MA RAZAQTANAA.' Lalu mereka pun ditakdirkan mendapat keturunan dari hasil pergaulan itu, atau mereka dikaruniyai anak, maka ia tidak akan diganggu oleh syetan selama-lamanya."

bukhari:4767

Telah menceritakan kepada kami [Ayyasy bin Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Utsman] dari [Abdurrahman bin Abu Bakr] radliallahu 'anhuma bahwa Abu Bakar kedatangan tamu beberapa orang, lalu dia berkata kepada Abdurrahman; "Layani tamu-tamumu dengan baik, karena aku hendak menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pergilah untuk menjamu mereka sebelum aku kembali." Lantas Abdurrahman beranjak dan menjamu apa yang dia miliki kepada mereka, lalu dia berkata; "Silahkan makan." Namun mereka berkata; "Kemanakah tuan rumah?" Abdurrahman berkata; "Makanlah." Mereka tetap berkata; "Kami tidak akan menyantap makanan sampai tuan rumah datang." Abdurrahman berkata; "Terimalah jamuan kalian ini, karena bila ia datang, sedangkan kalian belum memakannya, dia akan membuangnya." Namun mereka tetap menolaknya, maka akupun tahu kalau Abu Bakr akan memarahiku, ketika dia datang, aku langsung menghidar darinya, Abu Bakr berkata; "Apakah kalian telah memakannya?" maka mereka mengabarinya (bahwa mereka belum menjamahnya), maka Abu Bakr menyeru; "Wahai Abdurrahman?" aku pun terdiam, kemudian dia berkata lagi; "Wahai Abdurrahman?" aku tetap diam, lalu dia berkata; "Wahai Ghuntsar (sebutan untuk Abdurrahman), aku bersumpah kepadamu, jika kamu mendengar suaraku." Ketika aku datang dan keluar, aku langsung berkata; "Tanyalah kepada para tamumu." Mereka pun menjawab; "Dia benar, dia telah menyodorkannya kepada kami." Abu Bakr berkata; "Apakah kalian menungguku?, demi Allah aku tidak akan makan malam ini." Dan yang lain pun menimpali; "Demi Allah, kami tidak akan memakannya hingga kamu memakannya lebih dulu." Abu Bakr berkata; "Aku sama sekali tidak pernah melihat keburukan seperti yang terjadi malam ini.' Celakalah kalian kenapa kalian tidak mau menerima hidangan kami? Berikanlah makananmu kepadaku, " lalu disodorkanlah makanan tersebut kepadanya kemudian dia meletakkan di tangannya dan berkata; "Dengan nama Allah, (sumpah) yang pertama adalah untuk syetan." Lalu Abu Bakr memakannya dan mereka pun ikut makan."

bukhari:5675

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Salim] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya salah seorang diantara kalian hendak mendatangi isterinya, maka ucapkanlah; 'BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNIBNASY SYAITHAANA WAJANNIBIS SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA' Dengan nama Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan terhadap sesuatu yang Engkau anugerahkan kepada kami, jika ditakdirkan memperoleh anak dari keduanya, maka setan tidak akan mampu membahayakannya selama-lamanya."

bukhari:5909

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari Ibnu Syihab -lewat jalur periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar], [Az Zuhri] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia menceritakan; wahyu pertama-tama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam adalah berupa mimpi yang baik ketika tidur, beliau tidak bermimpi selain datang seperti fajar subuh, dan beliau selalu pergi ke goa Hira bertahannus di sana, yaitu beribadah beberapa malam, dan beliau untuk hal tersebut berbekal, kemudian kembali kepada Khadijah agar dia dapat membekali beliau untuk keperluan seperti itu, sampai akhirnya beliau di kejutkan dengan al haq ketika beliau sedang berada di dalam goa Hira`, malaikat datang kepada beliau dan berujar; 'bacalah! ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "maka aku menjawab; 'Saya tidak bisa membaca! ' Lalu dia mendekapku dan menutupiku hingga aku kepayahan. kemudian melepasku dan berkata; 'Bacalah! ' aku menjawab; 'Saya tidak bisa membaca! ' Ia mendekapku lagi dan menutupiku untuk kedua kalinya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi seraya mengatakan; 'Bacalah! ' saya menjawab; 'Saya tidak bisa membaca.' Maka ia mendekapku dan menutupiku untuk kali ketiganya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi dan mengatakan; 'IQRO' BISMI ROBBIKAL LADZII KHOLAQO sampai ayat 'ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA'LAM, '" kemudian beliau pulang dengan menggigil hingga menemui Khadijah dan berkata; "Selimutilah aku, selimutilah aku!" maka keluarganya pun menyelimuti beliau, sampai rasa ketakutan beliau menghilang, kemudian beliau berkata: "ya Khadijah, apa yang terjadi pada diriku?" beliau menceritakan peristiwa tersebut kepadanya dan berkata; "Aku mengkhawatirkan diriku" Maka Khadijah menjawab: 'Sekali-kali tidak, bergembiralah, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya, sebab engkau suka menyambung silaturrahim, berkata jujur, menghilangkan kesusahan serta menjamu tamu, serta membela kebenaran! ' Maka Khadijah pergi bersama beliau menemui Waraqah bin naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushshay, anak paman Khadijah, atau saudara ayahnya, ia adalah semasa jahiliyah beragama nashrani dan suka menulis kitab suci arabi, ia menulis injil arabi dengan kehendak Allah, dan dia seorang kakek yang cukup umur dan buta. Maka Khadijah berkata kepadanya; 'Wahai anak paman, dengarlah (apa yang dituturkan) anak saudaramu! ' Waraqah bertanya; 'Hai anak saudaraku, apa yang telah kau lihat? ' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan apa yang telah beliau lihat, spontan Waraqah mengatakan; 'Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Musa, duhai sekiranya ketika itu aku masih gagah perkasa dan masih hidup, ketika kaummu mengusirmu! ' "Adakah kaumku akan mengusirku?" Tanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Waraqah menjawab; 'Iya, tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang kau bawa, melainkan ia akan dimusuhi. Jikalau aku temui hari-harimu, niscaya aku membelamu dengan gigih.' kemudian tak berselang lama Waraqah meninggal dan wahyu berhenti beberapa lama hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Berita yang sampai kepada kami, kesedihan yang beliau alami sedemikian rupa, hingga beliau beberapa kali ingin bunuh diri dengan cara menerjukan diri dari puncak gunung, setiap kali beliau naik puncak gunung untuk menerjunkan dirinya, Jibril menampakkan diri dan mengatakan; 'hai Muhammad, sesungguhnya engkau betul-betul Rasulullah! ' nasehat ini menjadikan hatinya lega dan jiwannya tenang dan pulang. Namun jika sekian lama wahyu tidak turun, jiwanya kembali terguncang, dan setiap kali ia naik puncak gunung untuk bunuh diri, Jibril menampakkan diri dan menasehati semisalnya. Ibnu Abbas mengatakan tentang ayat; 'Faaliqul ishbah' yaitu cahaya matahari ketika siang, dan cahaya bulan ketika malam.

bukhari:6467

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata, telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] berkata; "Mu'adz bin Jabal shalat isya bersama para sahabatnya dengan memanjangkan bacaannya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Bacalah WASY SYAMSI WA DLUHAHA (Demi matahari dan cahayanya di pagi hari), SABBIHISMA RABBIKAL A'LA (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi) dan WAL LAILI IDZA YAGHSYA (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)). Dan bacalah BISMI RABBIKA (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu). "

ibnu-majah:827

Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi' Al Bajali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Musa bin Ayyub Al Ghafiqi] berkata; "Aku mendengar [Iyas bin Amir] berkata; "Aku mendengar [Uqbah bin Amir Al Juhani] berkata, "Ketika turun ayat; (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Lakukanlah itu dalam sujud kalian. "

ibnu-majah:877

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ziyad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamar bin Sulaiman]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Aiman bin Nabil] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Zubair] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kami tasyahud sebagaimana mengajarkan kami surat dari Al Qur`an: BISMILLAH, WABILLAH, AT TAHIYYAATU LILLAH, WASH SHALAWAATU WATH THAYYIBAATU LILLAH, ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKA'ATUH, ASSALAMU ALAINAA WA 'ALA IBAADILLAHISH SHALIHIIN. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHUU WA RASUULUH. AS`ALULLAHA AL JANNAH WA A'UUDZU BILLAHI MINAN NAAR (Dengan nama Allah, dan karena Allah. Segala penghormatan hanya untuk Allah, shalawat beserta kebaikan itu hanya milik Allah. Semoga kesejahteraan tercurahkan atasmu wahai Nabi, begitu juga dengan rahmat dan keberkahan dari Allah atasmu. Semoga kesejahteraan juga dicurahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku memohon kepada Allah surga dan berlindung kepada Allah dari neraka). "

ibnu-majah:892

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata, telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata, "Mu'adz bin Jabal Al Anshari melaksanakan shalat isya bersama sahabatnya, ia memanjangkan shalat hingga ada seorang laki-laki dari kami keluar dan shalat sendirian. Mu'adz diberi kabar tentang laki-laki itu hingga dia berkata, "Ia orang munafik. " Ketika ucapan Mu'adz itu sampai kepada laki-laki tersebut, ia pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan apa yang diucapkan oleh Mu'adz. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah engkau akan menciptakan fitnah! Jika engkau shalat bersama manusia maka bacalah: WASY SYAMSI WA DLUHAHA, SABBIHISMA RABBIKAL A'LA dan WAL LAILI IDZA YAGHSYA. Bacalah BISMI RABBIKA. "

ibnu-majah:976

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atho` bin Mina] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Kami sujud sajdah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada ayat IDZAS SAMAA`UN SYAQQAT (Apabila langit terbelah) dan IQRA` BISMIRABBIKA (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu). "

ibnu-majah:1048

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Qais bin Abu Gharazah] ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami diberi julukan dengan nama Samasirah (calo), lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati kami dan memberi nama kami dengan nama yang lebih baik. Beliau bersabda: "Wahai para pedagang, sesungguhnya perdagangan itu selalu disusupi oleh sumpah palsu, maka susupilah dengan sedekah (seakan-akan itu sebagai kafarahnya)."

ibnu-majah:2136

Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal]; telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]; telah menceritakan kepadaku ['Athiyah bin Al Harits Abu Ruq Al Hamdani]; telah menceritakan kepadaku [Abul Gharif Ubaidullah bin Khalifah] dari [Shafwan bin 'Assal], ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus kami di satu peperangan, beliau bersabda: "Berjalanlah dengan asma Allah di jalan Allah, perangilah siapa saja yang kafir kepada Allah, jangan mencincang, jangan khianat, jangan mencuri dan jangan membunuh orang jompo."

ibnu-majah:2848

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf Al Firyabi]; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Ayahnya] berkata; Apabila Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengangkat komandan pasukan atau mengutus ekspedisi pasukan, secara khusus beliau berwasiat kepada panglima pasukan untuk bertakwa kepada Allah dan beliau berwasiat kepada kaum muslimin yang bersamanya agar menegakkan kebaikan-kebaikan, lantas beliau bersabda: "Berperanglah dengan nama Allah di jalan Allah, perangilah orang yang kafir terhadap Allah, berperanglah dan janganlah berkhianat, jangan memutilasi dan jangan membunuh anak kecil, bila kau bertemu musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, serulah mereka pada satu dari tiga hal, mana saja diantaranya yang mereka terima maka terimalah dari mereka; serulah mereka menuju Islam, bila mereka menerimamu maka terimalah dari mereka kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari tempat mereka ke tempat kaum muhajirin. Beritahukan kepada mereka bila mereka mengerjakannya, bahwa mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti kaum muhajirin lainnya, bila mereka enggan dan lebih memilih tempat mereka, beritahukan pada mereka bahwa mereka seperti kaum badui kalangan muslimin, mereka berkewajiban melaksanakan hukum Allah yang berlaku bagi kaum mu`minin dan mereka tidak mendapatkan fai` dan ghanimah sama sekali kecuali bila mereka berjihad bersama kaum muslimin, bila mereka enggan maka serulah mereka untuk membayar jizyah, bila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah dirimu (untuk menyerang mereka), bila mereka enggan maka memintalah pertolongan pada Allah kemudian perangilah mereka. Bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka berkeinginan agar engkau membuat jaminan Allah dan nabi-Nya untuk mereka, jangan kalian lakukan tapi buatlah saja jaminanmu, jaminan ayahmu dan jaminan teman-temanmu untuk mereka, karena bila kalian melanggar jaminanmu dan jaminan ayah-ayahmu itu lebih ringan dari pada kalian melanggar jaminan Allah dan Rasul-Nya, bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka menginginkanmu agar engkau memutuskan hukum Allah atas mereka, jangan kau turuti, tapi berilah mereka keputusan dengan hukummu, karena kau tidak tahu apakah kau sesuai dengan hukum Allah tentang mereka ataukah tidak." Berkata ['Alqamah]; lalu aku menceritakana hal itu kepada [Muqatil bin Hayyan] lalu ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Muslim bin Haidlam] dari [An Nu'man bin Muqarrin] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.

ibnu-majah:2849

Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Muhammad] dan [Amru bin Abdullah], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki']; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Rawwad] dari [Abu Salamah Al Himsha] dari [Bilal bin Rabah] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Wahai Bilal. (Perintahkan) orang-orang untuk diam! " (Atau beliau bersabda: '(Perintahkan) orang untuk mendengarkan), Kemudian bersabda: 'Sesungguhnya Allah menganugerahi kalian di Muzdalifah kalian ini, Dia menganugerahi orang yang berbuat jahat dari kalian untuk yang berbuat baik, dan memberi yang berbuat baik diantara kalian apa yang dia minta. Berangkatlah dengan menyebut nama Allah."

ibnu-majah:3015

Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Abu As Sirri] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Aus Al 'Absi] dari [Bilal bin Yahya Al 'Absi] dari [Abu Bakr bin Hafsh] dari [Ibnu Al Muhairiz] dari [Tsabit bin As Simth] dari ['Ubadah bin As Shamit] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beberapa orang dari umatku akan meminum khamer dengan nama yang mereka sematkan sendiri, "

ibnu-majah:3376

Telah menceritakan kepada kami [Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru bin Sarh] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata, telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Urwah bin az-Zubair] bahwa [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah mengabarkan kepadanya bahwa, dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi adalah dalam bentuk mimpi yang benar dalam tidur beliau. Tidaklah beliau mendapati mimpi tersebut melainkan sebagaimana munculnya keheningan fajar subuh, kemudian beliau suka menyepi sendiri. Beliau biasanya menyepi di gua Hira'. Di sana beliau menghabiskan beberapa malam untuk beribadah kepada Allah sebelum kembali ke rumah. Untuk tujuan tersebut, beliau membawa sedikit perbekalan. (Setelah beberapa hari berada di sana) beliau pulang kepada Khadijah, mengambil perbekalan untuk beberapa malam. Keadaan ini terus berlarut, sehingga beliau dibawakan wahyu ketika beliau berada di gua Hira'. Wahyu tersebut disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: "Aku tidak pandai membaca." Rasulullah bersabda: "Lalu malaikat memegang dan memelukku erat-erat, ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasku. Kemudian dia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: 'Aku lalu menjawab, 'Aku tidak bisa membaca'. Beliau melanjutkan: 'Jibril kemudian memegang dan memelukku erat-erat lagi, hingga ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasnya kembali. Kemudian ia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: "Aku lalu menjawab: 'Aku tidak pandai membaca.' Beliau melanjutkan: 'Jibril kembali memegang dan memelukku erat-erat, sehingga ketika aku merasakan kepayahan, ia pun melepaskanku. Kemudian dia membaca firman Allah: '(Bacalah wahai Muhammad dengan nama Rabbmu yang menciptakan sekalian makhluk. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan Rabbmu Yang Maha Pemurah yang mengajar manusia melalui pena. Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak diketahui) ' (Qs. Al 'Alaq: 1-5). Setelah kejadian itu beliau pulang dalam keadaan ketakutan hingga menemui Khadijah, seraya beliau berkata: 'Selimutilah aku! Selimutilah aku.' Lalu Khadijah memberi beliau selimut hingga hilang rasa gementar dari diri beliau. Beliau kemudian bersabda kepada Khadijah: 'Wahai Khadijah! Apakah yang telah terjadi kepadaku? ' Beliau pun menceritakan seluruh peristiwa yang telah terjadi. Beliau bersabda lagi: 'Aku benar-benar khawatir pada diriku.' Khadijah terus menghibur beliau dengan berkata, 'Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka mengusahakan sesuatu yang tidak ada, menjamu tamu dan sentiasa membela faktor-faktor kebenaran.' Khadijah beranjak seketika menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah. Dia pernah menjadi Nashrani pada zaman Jahiliyah. Dia suka menulis dengan tulisan Arab dan cukup banyak menulis kitab Injil dalam tulisan Arab. Ketika itu dia telah tua dan buta. Khadijah berkata kepadanya, 'Paman! (Paman adalah panggilan yang biasa digunakan oleh bangsa Arab bagi sepupu dan sebagainya karena menghormati mereka atas dasar lebih tua) Dengarlah cerita anak saudaramu ini.' Waraqah bin Naufal berkata, 'Wahai anak saudaraku! Apakah yang telah terjadi? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan semua peristiwa yang beliau telah alami. Mendengar peristiwa itu, Waraqah berkata, 'Ini adalah undang-undang yang dahulu pernah diturunkan kepada Nabi Musa. Alangkah baik seandainya aku masih muda di saat-saat kamu dibangkitkan menjadi Nabi. Juga alangkah baik kiranya aku masih hidup di saat-saat kamu diusir oleh kaummu.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan: 'Apakah mereka akan mengusirku? ' Waraqah menjawab, "Ya, tidaklah setiap Nabi yang bangkit membawa tugas sepertimu, melainkan pasti akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup di zamanmu, niscaya aku akan tetap menolong dan membelamu'." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dia berkata, [az-Zuhri] berkata, Dan telah mengabarkan kepada kami [Urwah] dari [Aisyah] bahwa dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi adalah…lalu dia melansirkan hadits seperti hadits Yunus, hanya saja dia berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan membuatmu sedih selamanya." Dan dia berkata, "Khadijah berjakah, 'Wahai pamanku, dengarkan dari anak saudaramu ini'." Dan telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [kakekku] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Uqail bin Khalid] berkata [Ibnu Syihab] saya mendengar [Urwah bin az-Zubair] berkata, [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Lalu beliau kembali pada Khadijah dalam keadaan hatinya ketakutan, " lalu menceritakan hadits seperti hadits Yunus dan Ma'mar. Hanya saja dia tidak menyebutkan awal dari hadits keduanya, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi adalah mimpi yang benar." Dan dia mengikuti perkataan Yunus, "Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya." Lalu dia menyebutkan perkataan Khadijah, "Wahai pamanku, dengarkan dari anak saudaramu."

muslim:231

Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] bahwasanya dia berkata, "Mu'adz bin Jabal al-Anshari shalat Isya' mengimami para sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas mereka, maka seorang laki-laki dari kalangan kami berpaling, lalu shalat sendirian. Lalu Mu'adz diberitahu tentangnya, maka dia berkata, 'Dia seorang yang munafik.' Ketika hal tersebut sampai pada laki-laki tersebut maka dia mengunjungi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu yang dikatakan Mu'adz. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya, 'Apakah kamu ingin menjadi pemfitnah (yang membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu'adz?. Apabila kamu mengimami manusia, maka bacalah surat asy-Syams wa dhuhaha, Sabbihisma Rabbika al-A'la, dan Iqra' Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya'."

muslim:710

Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan ['Amru An Naqid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atha` bin Mina'] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Kami pernah sujud bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam surat Idzassamaa'un syaqqat dan Iqra` bismi rabbikal ladzii khalaq (maksudnya, ayat sajdah yang terdapat pada keduanya -pent).

muslim:905

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Hubaib] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Abdurrahman Al A'raj] mantan budak Bani Makhzum dari [Abu Hurairah], dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah sujud pada surat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT dan IQRA' BISMI RABBIK (maksudnya pada ayat sajdah dalam kedua surat itu -pent). Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibn Wahb] telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Harits] dari ['Ubaidullah bin Abu Ja'far] dari [Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.

muslim:906

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Ishaq bin Ibrahim] sedangkan lafazhnya dari Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Salim] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi istrinya (mengajak bersetubuh), hendaknya mengucapkan; BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS SYAITHAANA WAJANNIBIS SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada kami), apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka anak tersebut tidak akan dicelakakan setan selamanya." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku]. Dan diriwayatkan dari jalur lain [Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razzaq] semuanya dari [At Tsauri] keduanya dari [Manshur] dengan makna hadits Jarir, namun dalam hadits riwayat Syu'bah tidak disebutkan lafazh "BISMILLAH", dan dalam riwayat Abdur Razzaq dari At Tsauri menyebutkan "BISMILLAH" sedangkan dalam riwayat Ibnu Numair disebutkan; Manshur berkata; Saya menyangka beliau bersabda: "BISMILLAH."

muslim:2591

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan ini adalah lafadz Utsman. [Ishaq] berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan [Utsman] berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Mughirah] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata, "Dulu ketika saya berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau menemuiku, sedangkan saya tengah mengendarai untaku yang kelelahan dan hampir tidak dapat berjalan. Setelah itu beliau bertanya kepadaku: "Ada apa dengan untamu wahai Jabir?" Saya menjawab, "Sedang sakit wahai Rasulullah." Kemudian beliau mundur ke belakang, lalu menghentak dan mendo'akan unta saya. Setelah itu unta saya selalu berjalan di depan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Bagaimana kamu sekarang melihat untamu wahai Jabir?" saya menjawab, "Wah, sekarang untaku terlihat kuat dan sehat kembali." Lalu beliau bertanya lagi: "Maukah kamu menjual untamu kepadaku?" Sebenarnya saya merasa sungkan dan malu mendengar tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab saya tidak memiliki kendaraan selain untaku ini, namun akhirnya saya menjawab, "Baiklah." Namun saya menjual unta tersebut dengan syarat saya boleh mengendarainya hingga tiba di Madinah. Setelah itu saya berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah pengantin baru, oleh karena itu saya hendak meminta izin kepada anda untuk pulang terlebih dahulu." Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan izin kepada saya, maka saya pun mendahului para sahabat untuk pulang ke Madinah. Sesampainya di rumah, paman saya langsung menemui saya seraya menanyakan unta kepunyaanku. Lalu saya menceritakan kepadanya tentang apa yang telah terjadi." Jabir melanjutkan, "Pada saat saya meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk pulang terlebih dahulu -karena saya berstatus masih pengantin baru- maka beliau bertanya kepada saya: "Wahai Jabir, siapakah yang kamu nikahi, gadis ataukah janda?" saya menjawab, "Saya menikahi seorang janda." Beliau melanjutkan sabdanya: "Mengapa kamu tidak menikahi gadis saja, sehingga dia dapat mengajakmu bercumbu dan kamu dapat mengajaknya bercumbu juga?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, ayahku telah meninggal dunia, sedangkan saya memiliki beberapa orang saudara perempuan yang masih muda, dan saya tidak menyukai jika menikahi seorang gadis yang seumuran dengan mereka, sehingga dia tidak bisa mendidik dan mengayomi mereka. Oleh karena itulah saya menikah dengan seorang janda supaya dia dapat mengayomi dan mendidik mereka." Jabir melanjutkan, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, maka saya langsung pergi menemui beliau dengan membawa unta, kemudian beliau membayarnya dan mengembalikan unta tersebut kepada saya." Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Jabir] dia berkata, "Kami kembali dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba untaku sakit." Kemudian dia melanjutkan hadits dengan ceritanya. Dan dalam riwayatnya dikatakan, "Kemudian beliau bersabda kepadaku: "Jualah untamu kepadaku!" Jabir berkata, "Saya menjawab, "Tidak, akan tetapi saya hadiahkan kepada anda." Beliau bersabda: "Tidak, juallah kepadaku." Jabir berkata, "Saya menjawab, "Tidak, akan tetapi saya hadiahkan kepada anda, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tidak, juallah kepadaku!" Saya menjawab, "Saya punya hutang kepada seseorang satu uqiyah emas, maka sebanyak itulah anda bayar." Beliau bersabda: "Baiklah. Bawalah unta itu sampai ke Madinah." Setibanya di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada Bilal: "Hai Bilal, bayarlah kepada Jabir uang harga untanya satu uqiyah emas, dan tambahi sedikit." Lalu Bilal memberikan kepadaku satu uqiyah emas, ditambahnya dengan beberapa qirath." Jabir melanjutkan, "Maka saya berkata, "Dan tambahan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut selalu saya bawa dan berada dalam kantung uangku, ketika terjadi perang harrah penduduk Syam mengambilnya dariku." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Al Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Nadlrah] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata, "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, tiba-tiba hewan tungganganku lambat jalannya …, " kemudian dia melanjutkan haditsnya. Dia berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghardiknya seraya bersabda kepadaku: "Naikilah dengan menyebut nama Allah." Dan ditambahkan pula: "Dan beliau senantiasa memberikan tambahan kepadaku sambil berkata: "Semoga Allah mengampunimu."

muslim:2998

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa orang-orang Quraisy pernah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan dikalangan mereka terdapat Suhail bin 'Amru. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Tulsilah Bismillahirrahmanirrahim." Suhail berkata, "Aku tidak tahu apa itu Bismillahirrahmanirrahim, akan tetapi tulislah sebagaimana yang kami ketahui yaitu, 'Bismikallahumma'." Beliau bersabda: "Tulislah dari Muhammad Rasulullah." Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bahwa kamu adalah Rasulullah, sungguh kami akan mengikutimu, akan tetapi tulislah namamu dan nama ayahmu." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tulislah dari Muhammad bin Abdullah." Kemudian mereka mengajukan persyaratan-persyaratan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, di antaranya ialah, bahwa setiap orang yang datang dari pihak kalian, maka kami tidak akan mengembalikannya kepada kalian, namun jika pihak kami ada yang datang kepada kalian, maka kalian harus mengembalikannya kepada kami." Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita harus menulis persyaratan tersebut?" beliau menjawab: "Ya, sebab orang-orang kita yang pergi kepada mereka, maka Allah akan menjauhkannya (dari rahmat-Nya), namun jika dari pihak mereka datang kepada kita, mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar."

muslim:3337

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Qais]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Al Aswad bin Qais] telah menceritakan kepadaku [Jundab bin Sufyan] dia berkata, "Saya pernah ikut hadir shalat Idul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tidak lama setelah selesai shalat, beliau melihat daging kurban yang telah disembelih, maka beliau bersabda: "Siapa yang menyembelih hewan kurban sebelum shalat, hendaknya ia mengulanginya sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih hendaknya menyembelih dengan menyebut nama Allah."

muslim:3621

Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad] bahwa dia mendengar [Jundab Al Bajali] berkata, "Saya pernah ikut shalat Iedul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau berkhutbah: "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat hendaknya ia mengulanginya, dan barangsiapa belum menyembelih hendaknya dengan menyebut nama Allah." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dengan isnad seperti ini."

muslim:3623

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkurban dua ekor domba putih yang bertanduk." Anas melanjutkan, "Saya melihat beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca basmalah dan takbir, dan dengan menginjakkan kaki di pangkal leher domba itu." Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Khalid] -yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Qatadah] dia berkata; saya mendengar [Anas] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkurban...seperti hadits di atas." Syu'bah berkata, "Lalu saya bertanya, "Apakah kamu sendiri yang mendengar dari Anas?" dia menjawab, "Ya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun dia menyebutkan, "Dengan mengucapkan bisimillah dan Allhu akbar."

muslim:3636

Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dia berkata; [Haiwah] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Shahr] dari [Yazid in Qusaith] dari ['Urwah bin Zubair] dari ['Aisyah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyuruh untuk diambilkan dua ekor domba bertanduk yang di kakinya berwarna hitam, perutnya terdapat belang hitam, dan di kedua matanya terdapat belang hitam. Kemudian domba tersebut di serahkan kepada beliau untuk dikurbankan, lalu beliau bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, bawalah pisau kemari." Kemudian beliau bersabda: "Asahlah pisau ini dengan batu." Lantas 'Aisyah melakukan apa yang di perintahkan beliau, setelah di asah, beliau mengambilnya dan mengambil domba tersebut dan membaringkannya lalu beliau menyembelihnya." Kemudian beliau mengucapkan: "Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan ummat Muhammad." Kemudian beliau berkurban dengannya."

muslim:3637

Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim], ['Utsman] berkata; 'Telah menceritakan kepada kami.' Dan [Ishaq] bekata; 'Telah mengabarkan kepada kami' [Jarir] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'di] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; "(Isteri) seseorang di antara kami melahirkan anak laki-laki, lalu diberi nama 'Muhammad'." Maka famili orang itu berkata; 'Kami tidak membolehkan Anda menamai anakmu dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Maka dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil menggendong anaknya seraya berkata: 'Ya Rasulullah! Anakku lahir seorang laki-laki, lalu kuberi nama 'Muhammad'. Familiku mengatakan tidak boleh memberi nama dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Namailah dengan namaku, tetapi jangan menggelari dengan gelarku. Aku bergelar 'Qasim' (yang membagi). Karena aku membagi-bagikan rahmat Allah di antara kamu sekalian.'

muslim:3976

Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawaf]; Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits]; Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id] bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata; "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan; 'Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.'

muslim:4056

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] serta [Ibnu Abu 'Umar] dan lafazh ini miliknya Ibnu Abu 'Umar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari ['Amrah] dari ['Aisyah] bahwa apabila seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti sakit kudis, atau luka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berucap sambil menggerakkan anak jarinya seperti ini -Sufyan meletakkan telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya- Bismillahi turbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi saqiimuna bi idzni rabbina." (Dengan nama Allah, dengan debu di bumi kami, dan dengan ludah sebagian kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Rabb kami). Ibnu Abu Syaibah berkata; ruqyah tersebut berbunyi; Yusyfaa saqiimunaa'. Dan Zuhair berkata; Doa ruqyah tersebut berbunyi; Liyusyfaa saqiimunaa.'

muslim:4069

Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]; Telah mengabarkan kepadaku [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari ['Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi] bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A'udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru." (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan).

muslim:4082

Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] dan [Syaiban bin Farrukh] keduanya dari [Sulaiman] dan lafazh ini milik Syaiban; Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]; Telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada suatu malam anakku lahir, yaitu seorang bayi laki-laki, lalu kuberi nama dengan nama bapakku, Ibrahim. Kemudian anak itu beliau berikan kepada Ummu Saif, isteri seorang pandai besi, yang bernama Abu Saif. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya dan aku ikut menyertai beliau. Ketika kami sampai di rumah Abu Saif, aku dapatkan dia sedang meniup Kirnya (alat pemadam besi) sehingga rumah itu penuh dengan asap. Maka aku segera berjalan di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kuberi tahu Abu Saif; "Hai, Abu Saif! Berhentilah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah datang!" Maka dia pun berhenti. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanyakan bayinya, lalu diserahkan ke pangkuan beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan kata-kata sayang apa saja yang Allah kehendaki. Kata Anas; "Kulihat bayi itu begitu tenang di pangkuan beliau saat ajal datang kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menangis mengucurkan air mata. Kata beliau: "Air mata boleh mengalir, hati boleh sedih, tetapi kita tidak boleh berkata-kata kecuali yang diridlai Rabb kita. Demi Allah, wahai Ibrahim, kami sungguh sedih karenamu!"

muslim:4279

Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Al Mu'tamir] dari [Qurrah] dari [Muhamad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dia berkata; "Abu Bakar dan Umar Radliyallahu'anhum juga orang yang lebih baik dari keduanya (yakni Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) pernah sujud pada surat Idzas-samaaun syaqqat (surat Al Insyiqaaq) dan Iqra bismi rabbika (surat Al 'Alaq)."

nasai:956

Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syufyan] dari [Ayub bin Musa] dari ['Atha bin Mina] dari [Abu Hurairah]. Dan (menurut jalur periwayatan yang lain) [Waqi'i] dari [Sufyan] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atha bin Mina] dari [Abu Hurairah] dia berkata; "Kami pernah sujud bersama Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam pada surat Idzas-samaaun syaqqat -surat al-insyiqaq- dan Iqra' bismi rabbika- surat al'alaq-."

nasai:957

Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dia berkata; "Mu'adz bin Jabal shalat Isya' bersama para sahabatnya dan ia memperlama shalatnya, sehingga ada salah seorang dari kami yang keluar dari jamaah shalat. Mua'dz lalu segera diberitahu hal itu, lalu ia berkata; 'Dia munafik'. Setelah berita itu sampai kepada orang tersebut, ia segera datang kepada Nabi Shallallallahu'alaihi wasallam dan memberitahukan tentang perkataan Mu'adz. Kemudian Rasulullah Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda kepada Mu'adz, 'Wahai Mua'dz, apakah engkau hendak menjadi orang yang menimbulkan fitnah? ' Jika kamu jadi imam, maka bacalah, "Wasy syamsi wadhuhaha (Qs. Asy-Syamsy) ", "Sabbihisma Rabbikal A'laa (Qs. Al A'laa), "Wallaili Idzaa Yaghsyaa (Qs. Al Lail), dan "Iqra bismi Rabbika (Qs. Al Alaq)."

nasai:988

Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Malik] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah] berkata, "Kami dahulu dipanggil dengan sebutan samasirah (para calo), kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami dan kami sedang berjualan, maka beliau pun menamakan kami dengan nama yang lebih baik daripada nama kami. Beliau bersabda: "Wahai para pedagang, sesungguhnya perdagangan ini dihadiri oleh orang yang bersumpah dan pendusta maka campurlah perdagangan kalian dengan sedekah."

nasai:3737

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Yazid] dari [Sufyan] dari [Abdul Malik] ['Ashim] dan [Jami'] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah] berkata, "Kami berjual beli di Baqi', kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami, kami dahulu dipanggil dengan sebutan para calo, kemudian beliau bersabda: "Wahai para pedagang, " kemudian beliau menamai kami dengan nama yang lebih baik daripada nama kami. Beliau bersabda: "Sesungguhnya perdagangan ini dihadiri orang yang bersumpah dan pendusta, maka campurkanlah perdagangan tersebut dengan sedekah."

nasai:3738

Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dan [Muhammad bin Qudamah] mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah] berkata, "Kami pernah berada di Madinah menjual beberapa wasaq makanan dan membelinya. Dan kami menamai diri kami dengan sebutan para calo, demikian juga dengan orang-orang. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami pada suatu hari dan memberi kami dengan nama yang lebih baik daripada yang kami dan orang-orang memberi nama untuk diri kami. Setelah itu beliau bersabda: "Wahai para pedagang, sesungguhnya jual beli kalian ini disaksikan oleh orang yang bersumpah dan pendusta, maka campurlah dengan sedekah."

nasai:3740

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Umar bin Ali bin Muqaddam Al Muqadami], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam], ia berkata; telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus kami bersama Abu 'Ubaidah dan jumlah kami adalah seratus tiga belas dan beliau membekali satu kantong kurma, kemudian ia memberi kami satu genggam satu genggam. Kemudian setelah kami menghabiskannya lalu ia memberi kami satu kurma satu kurma hingga kami menghisab-hisab sebagaimana seorang bayi menghisab dan meminum air. Kemudian setelah kami kehilangan kurma tersebut maka kami benar-benar kehilangan kurma. Hingga kami memukul pohon agar daunnya rontok menggunakan busur kami memakannya dan minum airnya, hingga kami dinamai pasukan khabat (yang merontokkan daun pohon menggunakan busur). Kemudian kami melewati tepi laut, tiba-tiba terdapat hewan seperti bukit pasir yang disebut ikan paus. Kemudian Abu 'Ubaidah berkata; itu adalah bangkai janganlah kalian makan. Kemudian ia berkata; kalian adalah pasukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berada di jalan Allah 'azza wajalla, dan kami dalam keadaan terdesak. Makanlah dengan menyebut nama Allah, maka kami makan sebagian darinya dan dendengnya. Sungguh tempat matanya telah diduduki oleh tiga belas orang. Kemudian Abu 'Ubaidah mengambil satu dari tulang-tulang rusuknya kemudian membawanya kepada unta yang terbesar kemudin unta tersebut melewati dibawahnya. Kemudian tatkala kami telah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apakah yang menahan kalian?" kami berkata; kami mengikuti kelompok dagang orang-orang Quraisy.... dan kami sebutkan kepada beliau perkara mengenai hewan tersebut. Kemudian beliau bersabda: "Itu adalah rizqi yang telah Allah berikan kepada kalian, apakah kalian membawa sedikit darinya?" kami mengatakan; ya.

nasai:4279

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dari [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Qais bin Abu Gharazah], ia berkata; dahulu kami di Madinah menjual beberapa wasaq makanan dan juga membelinya, kami kami serta orang-orang menamai diri kami para calo, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami dan menamai kami dengan nama yang lebih baik bagi kami daripada apa yang telah kami namai diri kami dengannya. Beliau bersabda: "Wahai para pedagang, sesungguhnya jual beli kalian disaksikan oleh orang bersumpah dan sesuatu yang sia-sia, maka campurlah dengan sedekah."

nasai:4387

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ayyub bin Musa] dari ['Atha' bin Mina'] dari [Abu Hurairah] dia berkata, saya telah sujud (tilawah) bersama Rasulullah Sallallaahu 'alaihi wasallam pada surat IQRA' BISMIRABBIK (Al Alaq) dan surat WAIDZAS SAMAAUN SYAQQAT (Al Insyiqaq). Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Bakr bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Abu Bakr bin Abdurraham bin Al Harits bin Hisyam] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Sallallaahu 'alaihi wasallam seperti hadits diatas. Abu 'Isa berkata, hadits Abu Hurairah ialah hadits hasan shahih dan para ahlul ilmi juga mengamalkannya, mereka berpendapat adanya sujud tilawah pada surat WAIDZAS SAMAAUN SYAQQAT (Al Insyiqaq) dan IQRA' BISMIRABBIK (Al Alaq), dalam hadits ini empat orang dari tabi'in sebagian mereka dari sebagian yang lain.

tirmidzi:523

Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Al Basyri Ash Shawaf], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] bahwa Jibril menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas berkata; "Wahai Muhammad, apakah engkau menderita sakit?" Beliau menjawab: "Ya." (Jibril AS) berdo'a; "BISMILLAH ARQIKA MIN KULLI SYAIIN YU`DZIKA MIN KULLI NAFSIN WA 'AININ HASIDIN BIS MILLAHI ARQIKA WAALLAHU YASYFIKA. (Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menimpamu, dari segala keburukan jiwa yang jelek serta 'ain yang dengki. Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dan Allahlah yang menyembuhkanmu)."

tirmidzi:894