Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Sawwar Abul Ala`] Telah menceritakan kepada kami [Laits] -yakni Ibnu Sa'dari- dari [Mu'awiyah bin Shalih] bahwa [Abdurrahman bin Jubair] telah menceritakan kepadanya, dari [Bapaknya] dari [Nawwas bin Sam'an] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah memberikan perumpamaan berupa jalan yang lurus. Kemudian di atas kedua sisi jalan itu terdapat dua dinding. Dan pada kedua dinding itu terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar. Kemudian di atas setiap pintu terdapat tabir penutup yang halus. Dan di atas pintu jalan terdapat penyeru yang berkata, 'Wahai sekalian manusia, masuklah kalian semua ke dalam shirath dan janganlah kalian menoleh kesana kemari.' Sementara di bagian dalam dari Shirath juga terdapat penyeru yang selalu mengajak untuk menapaki Shirath, dan jika seseorang hendak membuka pintu-pintu yang berada di sampingnya, maka ia berkata, 'Celak kamu, jangan sekali-kali kamu membukanya. Karena jika kamu membukanya maka kamu akan masuk kedalamnya.' Ash Shirath itu adalah Al Islam. Kedua dinding itu merupakan batasan-batasan Allah Ta'ala. Sementara pintu-pintu yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Dan adapun penyeru di depan shirath itu adalah Kitabullah (Al Qur`an) 'azza wajalla. Sedangkan penyeru dari atas shirath adalah penasihat Allah (naluri) yang terdapat pada setiap kalbu seorang mukmin." | ahmad:16976 |
Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Bahir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Jubair bin Nufair] dari [Nawwas bin Sam'an] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla memberikan perumpamaan mengenai Shirath Mustaqim (jalan yang lurus) berada di atas dua sisi jalan. Pada kedua sisi jalan itu terdapat pintu-pintu yang terbuka lebar. Pada setiap pintu terdapat tabir dan penyeru yang mengajak di depannya. Sedangkan dari atasnya terdapat satu penyeru pula yang selalu mengajaknya, dan Allah senantiasa mengajak ke negeri keselamatan (Darus salam) dan memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki untuk menapaki shirath mustaqim. Pintu-pintu yang berada di kedua sisi jalan itu merupakan batasan-batasan Allah hingga batasan Allah itu dilanggar. Sedang yang menyeru dari atasnya adalah Wa'izhullah (penasehat agar mereka kepada jalan) Allah 'azza wajalla." | ahmad:16978 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr As Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Baqiyah bin Al Walid] dari [Bahir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Jubair bin Nufair] dari [An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah membuat perumpamaan jalan yang lurus, di atas dua tepi jalan ada dua tembok, pada keduanya ada beberapa pintu terbuka, pintu-pintu itu bertirai dan disetiap penghujung jalan ada penyeru yang meyeru manusia dan penyeru yang menyeru di atasnya Dan Allah menyeru menuju negeri keselamatan, memberi petunjuk kepada siapa saja yang Ia kehendaki menuju jalan yang lurus. QS Yunus; 25 Pintu-pintu yang ada di sisi jalan adalah batasan-batasan Allah, karenanya janganlah ada seorang pun yang jatuh di batasan-batasan Allah hingga tirai terbuka, sementara yang menyeru dari atasnya adalah penyeru Rabbnya." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib. Ia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Abdurrahman berkata; Aku mendengar Zakariya bin Adi berkata; Abu Ishaq Al Fazari berkata; "Ambillah hadits yang disampaikan oleh para perawi tsiqah yang masih ada, dan jangan mengambil hadits yang disampaikan Isma'il bin Ayyasy, baik dari para perawi tsiqah atau bukan tsiqah." | tirmidzi:2786 |