Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Sa'id bin Salamah dari keluarga Ibnu Al Azraq] bahwa [Al Mughirah bin Abi Burdah] -dan ia dari Bani Abd Ad Dar, - mengabarkan kepadanya bahwa dia telah mendengar [Abu Hurairah] berkata; Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seraya berkata; "Wahai Rasulullah, kami naik kapal dan hanya membawa sedikit air, jika kami berwudhu dengannya maka kami akan kehausan, apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ia (laut) adalah suci airnya dan halal bangkainya." | AbuDaud:76 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir Al-'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Abu Malik] dari [Abdurrahman bin Abza] dia berkata; Saya pernah bersama Umar, lalu ada seorang laki-laki datang seraya berkata; Mungkin kita berada di tempat yang tidak ada air padanya sebulan atau dua bulan. Maka Umar berkata; Adapun saya, maka saya tidak akan shalat sampai saya menemukan air. Maka [Ammar] berkata; "Wahai Amirul Mukminin, Tidakkah Anda ingat tatkala saya dan Anda mengembala unta, kemudian kita junub. Adapun saya, maka saya berguling-guling di tanah. Lalu kita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan saya sebutkan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda: "Sesunngguhnya cukup bagimu melakukan begini", kemudian beliau menepukkan kedua tangannya ke tanah, lalu meniupnya, kemudian mengusapkan keduanya pada wajah dan kedua tangannya hingga pertengahan lengan. Lalu Umar berkata; Wahai Ammar, takutlah kamu kepada Allah. Maka dia berkata; Wahai Amirul Mukminin, demi Allah, jika anda menghendaki saya tidak akan menyebutnya selamanya. Umar berkata; Tidak demi Allah, kami akan biarkan apa yang engkau katakan. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-'Ala`] telah menceritakan kepada kami [Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Ibnu Abza] dari [Ammar bin Yasir] dalam hadits ini disebutkan beliau bersabda: "Wahai Ammar, sesungguhnya cukup bagimu begini", kemudian beliau menepukkan kedua tangannya ke tanah, lalu menepukkan salah satu tangannya pada yang lain, kemudian mengusap wajah dan kedua tangannya hingga pertengahan dua lengan dan tidak sampai siku, dengan satu kali tepukan. Abu Dawud berkata; Dan diriwayatkan oleh [Waki'] dari [Al-A'masy] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Abdurrahman bin Abza]. Dan diriwayatkan oleh [Jarir] dari [Al-A'masy] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] yakni dari [Ayahnya]. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah] dari [Dzarr] dari [Ibnu Abdirrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ammar] dengan kisah ini, disebutkan; Sesungguhnya cukup bagimu begini, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menepukkan tangannya ke tanah, lalu meniupnya dan mengusapkannya pada wajah dan kedua telapak tangannya, Salamah ragu-ragu dan berkata; Saya tidak tahu apakah sampai siku ataukah sampai telapak tangan. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sahl Ar-Ramli] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj Al-A'war] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dengan sanadnya dengan hadits ini, dia berkata; Kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam meniupnya dan mengusapkannya pada wajah dan kedua telapak tangannya hingga siku atau lengan. syu'bah berkata; [Salamah] berkata; dia telapak tangan dan wajah dan dua lengan. Manshur pada suatu hari berkata; Lihat apa yang engkau katakan, sesungguhnya tidak ada yang menyebutkan dua lengan selainmu. Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Al-Hakam] dari [Dzarr] dari [Ibnu Abdirrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ammar] di dalam hadits ini dia menyebutkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya cukup bagimu menepukkan kedua tanganmu ke tanah dan mengusapkan keduanya ke wajah dan dua telapak tanganmu. Lalu dia menyebutkan hadits itu. Abu Dawud berkata; Dan diriwayatkan oleh [Syu'bah] dari [Hushain] dari [Abu Malik] dia berkata; Saya pernah mendengar [Ammar] berkhutbah dengan semisal hadits ini, hanya saja dia tidak menyebutkan perihal meniup. Dan [Husain bin Muhammad] menyebutkan dari [Syu'bah] dari [Al-Hakam] di dalam hadits ini dia menyebutkan; Beliau menepukkan dengan kedua telapak tanagnnya ke tanah dan meniupnya. | AbuDaud:275 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abdullah bin Rabah Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Abu Qatadah] bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah melakukan suatu safar, tiba-tiba beliau menyimpang dari jalan dan aku pun mengikuti beliau. Beliau bersabda: "Lihatlah (apakah engkau melihat seseorang)?" Saya berkata; Ada seorang penunggang kuda, dua, dan tiga. Hingga kami berjalan bertujuh. Beliau lalu bersabda: "Jagalah shalat kita, yakni shalat Fajar. Lalu telinga-telinga mereka tertutupi (tidak mendengar apa-apa karena tertidur pulas), sehingga tidak ada yang membangunkan mereka kecuali panasnya matahari. Mereka berjalan sebentar, kemudian singgah di suatu tempat dan berwudhu. Bilal mengumandangkan adzan, kemudian mereka shalat sunnah dua rakaat sebelum fajar, lalu shalat fajar dan berjalan kembali. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain; Kita telah lalai dalam shalat kita. Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada sikap lalai dalam tidur, sesungguhnya kelalaian itu hanya ada ketika terjaga. Apabila salah seorang di antara kalian lupa shalat, maka shalatlah ketika dia ingat pada waktu yang sama di keesokan harinya. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Sumair] dia berkata; [Abdullah bin Rabah Al Anshari] datang kepada kami dari Madinah, orang-orang Anshar menganggapnya sebagai orang yang fakih. Lalu dia menceritakan kepada kami, dia berkata; Telah menceritakan kepadaku [Abu Qatadah Al Anshari], penunggang kuda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah mengutus pasukan para pemimpin (Jaisy Al Umara`) dengan kisah ini. Dia berkata; Tidak ada yang membangunkan kami kecuali matahari yang telah terbit tinggi. Maka kami pun bangun sangat kaget dan takut karena belum shalat. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pelan-pelanlah." Hingga tatkala matahari telah meninggi, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian yang mau shalat sunnah dua rakaat fajar silahkan melakukannya." lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memerintahkan adzan shalat, lalu beliau shalat mengimami kami. Seusai shalat beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya kita bersyukur kepada Allah karena tidak sedang berada pada urusan dunia yang menyibukkan kita dari shalat, akan tetapi ruh-ruh kita ada di tangan Allah Azza wa Jalla, Dia membebaskannya kapan Dia mau. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatkan shalat shubuh di esok hari, maka qadla`lah ia bersamanya. Telah menceritakan kepada kami [Amr bin Aun] telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Hushain] dari [Ibnu Abu Qatadah] dari [Abu Qatadah] dalam hadits ini. Dia menyebutkan; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menggenggam ruh-ruh kalian sesuai dengan KehendakNya dan melepaskannya sesuai dengan kehendakNya. Bangkit dan kumandangkanlah adzan shalat." Maka mereka pun bangkit dan bersuci, hingga tatkala matahari telah meninggi, Nabi Shallallahu alaihi wasallam berdiri dan shalat mengimami para sahabat. Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami ['Abtsar] dari [Hushain] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Ayahnya] dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam dengan makna yang sama. Dia menyebutkan; Lalu beliau berwudlu tatkala matahari telah meninggi kemudian shalat mengimami mereka. | AbuDaud:372 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sarri] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] dari [Al Mukhtar bin Fulful] dia berkata; saya mendengar [Anas bin Malik] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tadi telah di turunkan suatu surat kepadaku." Lalu beliau membaca: "BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM, INNAA A'THAINAAKAL KAUTSAR …" hingga akhir ayat. Beliau bersabda: "Apakah kalian tahu Al Kautsar?" para sahabat menjawab; "Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Ia adalah sungai di dalam surga yang telah di janjikan oleh Rabbku kepadaku kelak." | AbuDaud:666 |
Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi'ah' bin Sulaiman Al Azdi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Al Haitsam bin Humaid] telah mengabarkan kepadaku [Zaid bin Waqid] dari [Makhul] dari [Nafi' bin Mahmud bin Ar Rabi'ah' Al Anshari], Nafi' berkata; ['Ubadah bin Shamit] terlambat dari shalat shubuh, maka Abu Nu'aim seorang Mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat, lalu Abu Nu'aim mengimami shalat orang banyak, tidak lama kemudian Ubadah datang bersamaku hingga kami mengambil shaf di belakang Abu Nu'aim, sedangkan Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya, sementara 'Ubadah membaca Al Fatihah. Ketika shalat selesai, aku bertanya kepada Ubadah; "Aku mendengar kamu membaca Al Fatihah ketika Abu Nu'aim mengeraskan bacaannya." Dia menjawab; "Ya, kami juga pernah melakukan ketika shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sebagian shalat yang bacaannya di keraskan." Katanya melanjutkan; "Hingga bacaannya bercampur, selepas shalat, beliau menghadap kami sambil bersabda: "Apakah kalian juga ikut membaca ketika aku mengeraskan bacaanku?" sebagian kami menjawab; "Kami melakukan hal itu." Beliau bersabda: "Oleh karenanya aku berkata (dalam hati), kenapa ada yang membaca bersamaku dan mendahuluiku dalam membaca Al Qur'an?, janganlah kalian membaca sesuatu pun ketika aku mengeraskan bacaan, kecuali bacaan Al Fatihah." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sahl Ar Ramli] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Ibnu Jabir] dan [Sa'id bin Abdul Aziz] dan [Abdullah bin Al 'Ala`] dari [Makhul] dari ['Ubadah] seperti haditsnya Ar Rabi'ah' bin Sulaiman, mereka berkata; "Mak-hul biasa membaca Al Fatihah dengan suara lirih pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, di setiap raka'atnya. Kata Mak-hul; "Bacalah Al Fatihah dengan suara lirih (pelan) ketika imam mengeraskan bacaannya ketika berhenti dari membaca Al Fatihah, apabila imam tidak berhenti (diam), maka bacalah sebelum imam membaca atau membaca bersamanya atau setelah imam membacanya, yang penting, janganlah kamu meninggalkannya (tidak membaca Al Fatihah)." | AbuDaud:702 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa dia mendengar [Thawus] berkata; kami bertanya kepada [Ibnu Abbas] mengenai duduk iq`a' (duduk bersimpuh) di atas kedua tumit di antara sujud." Ibnu Abbas menjawab; "itu termasuk sunnah." Kata Thawus; "kami berkata; "Sesungguhnya kami melihatnya kurang sopan." Ibnu Abbas menjawab; "Itu adalah sunnah Nabimu shallallahu 'alaihi wasallam." | AbuDaud:719 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Shufwan] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khumair Ar Rahabi] dia berkata; [Abdullah bin Busr] -salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- keluar untuk melaksanakan shalat Iedul Fithri atau Iedul Adha bersama orang-orang, dia tidak membenarkan keterlambatan imam, lalu berkata; "Sesungguhnya kami dahulu pada saat seperti ini telah selesai melaksanakan shalat." waktu itu adalah waktu Dhuha." | AbuDaud:960 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabah Al Bazzaz] telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Musa As Sinani] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari ['Atha`] dari [Abdullah bin As Sa`ib] dia berkata; "Aku menyaksikan shalat Ied bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah melaksanakan shalat, beliau bersabda: "Kami akan melaksanakan khutbah, barangsiapa ingin mendengarkan khutbah, hendaklah dia duduk. Dan barangsiapa ingin pergi, silahkan pergi." Abu Daud berkata; "Hadits ini Mursal, dari 'Atha` dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | AbuDaud:975 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shabbah bin Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Utsman bin Umar yaitu Ibnu Musa] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah] bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam dua raka'at fajar dengan; "Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami…" QS Ali Imran; 84, ayat ini beliau baca di raka'at pertama, sedangkan di raka'at kedua, beliau membaca dengan ayat ini; "Ya Tuhan kami, kami Telah beriman kepada apa yang Telah Engkau turunkan dan Telah kami ikuti rasul, Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah) " (QS Ali Imran; 53) atau membaca; "Sesungguhnya kami Telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka Jahannam." (QS Al Baqarah; 119) -Ad Darawardi ragu mengenai redaksi hadits ini-." | AbuDaud:1069 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] dari [Bukair bin Al Asyaj] dari [Kuraib] bekas budak Ibnu Abbas, bahwa Abdullah bin Abbas dan Abdurrahman bin Azhar serta Al Miswar bin Al Mahramah pernah mengutusnya untuk menemui Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; "Sampaikanlah salam kami kepada Aisyah dan tanyakan kepadanya tentang shalat (sunnah) setelah Ashar, dan katakan pula kepadanya bahwa kami pernah di beritahukan bahwa anda pernah mengerjakan dua raka'at setelah Ashar padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya." Lalu aku pergi menemui Aisyah dan menyampaikan pesan mereka kepadanya, lalu Aisyah berkata; "Tanyakanlah kepada Ummu Salamah!." Maka aku keluar dan kembali menemui mereka dan menyampaikan apa yang di katakan Aisyah. Mereka mengembalikanku untuk menemui Ummu Salamah dengan berpesan seperti yang di pesankan kepadaku ketika pergi ke rumah Aisyah. Maka [Ummu Salamah] berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua raka'at setelah Ashar, kemudian aku melihat beliau mengerjakan dua raka'at tersebut, ketika beliau melaksanakannya, yaitu beliau mengerjakan dulu shalat Ashar, lalu beliau masuk, sementara di rumahku ada beberapa wanita Anshar dari Bani Haram. Lalu beliau mengerjakan dua raka'at tersebut, setelah itu aku menyuruh seorang pelayan wanita untuk menemui beliau, kataku; "Berdirilah di samping beliau dan tanyakan kepadanya; [Ummu Salamah] berkata; "Wahai Rasulullah, aku pernah mendengar anda telah melarang dua raka'at ini, namun aku melihat justru anda melaksanakannya." Beliau memberi isyarat dengan tangannya, karena itu beliau mundur. Setelah selesai shalat, beliau bersabda: "wahai putri Abu Umayyah, kamu tanyakan dua raka'at setelah Ashar? Sesungguhnya telah datang beberapa orang kepadaku dari kaum Abdul Qais, sementara mereka baru masuk Islam. Karena itu, mereka membuatku sibuk untuk mengerjakan dua raka'at setelah Dluhur, maka dua raka'at (Dluhur) adalah ini." | AbuDaud:1081 |
Telah menceritakan dari Kami [Muhammad bin Al Mutsanna], telah menceritakan kepada Kami [Mu'adz bin Hisyam], telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Qatadah] dari [Abu Burdah bin Abdullah] bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila khawatir kepada suatu kaum beliau berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya Kami menjadikanMu di leher-leher mereka (yaitu menghadapi mereka) dan Kami berlindung kepadaMu dari kejahatan mereka." | AbuDaud:1314 |
Telah menceritakan kepada Kami [Al Hasan bin Ali], telah menceritakan kepada Kami [Waki'] dari [Zakariya bin Ishaq Al Makki] dari ['Amr bin Abu Sufyan Al Jumahi] dari [Muslim bin Tsafinah Al Yasykuri], [Al Hasan] berkata; [Rauh] berkata; [Muslim bin Syu'bah] berkata; Nafi' bin 'Alqamah mempekerjakan ayahku untuk melakukan urusan kaumnya, ia memerintahkannya agar mengambil zakat mereka. Muslim bin Syu'bah berkata; kemudian ayahku mengutusku pada sekelompok orang diantara mereka, kemudian aku datang kepada seseorang yang sudah tua yang dipanggil [Si'r bin Daisam], lalu aku katakan; sesungguhnya ayahku mengutusku untuk datang kepadamu yaitu agar aku mengambil zakatmu. Ia berkata; wahai anak saudaraku, semisal apakah kalian mengambilnya? Aku katakan; Kami akan memilih hingga Kami mengetahui kantong-kantong susu kambing. Ia berkata; wahai anak saudaraku, aku akan menceritakan kepadamu bahwa aku dahulu berada pada lembah diantara lembah-lembah ini pada zaman Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam diantara kambing-kambingku, kemudian terdapat [dua orang laki-laki datang kepadaku dengan menunggang unta] dan berkata; sesungguhnya Kami adalah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu agar engkau menunaikan zakat kambingmu. Kemudian aku katakan; apa yang harus aku tunaikan diantara kambing-kambingku? Kemudian mereka berkata; ini adalah kambing yang memiliki anak, dan Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah melarang Kami untuk mengambil kambing yang memiliki anak. Aku katakan; apakah yang akan kalian ambil? Mereka berkata; kambing yang berumur empat tahun memasuki lima tahun atau yang berumur dua tahun memasuki tiga tahun. Si'r bin Daisam berkata; kemudian aku mengambil kambing yang berumur empat tahun yang mu'tath, mu'tath adalah yang belum melahirkan, dan telah datang waktunya melahirkan. Kemudian aku membawanya kepada mereka. Kemudian mereka berkata; berikan kepada Kami! Kemudian mereka membawanya bersama mereka di atas unta mereka, kemudian mereka pergi. Abu Daud berkata; [Abu 'Ashim] telah meriwayatkannya dari [Zakariya`], [Muslim bin Syu'bah] mengatakan pula sebagaimana yang dikatakan Rauh. Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Yunus An Nasai], telah menceritakan kepada Kami [Rauh], telah menceritakan kepada Kami [Zakariya` bin Ishaq] dengan sanadnya dengan hadits ini. [Muslim bin Syu'bah] berkata dalam hadits tersebut; dan syafi' adalah yang di dalam perutnya terdapat anak. | AbuDaud:1348 |
Telah menceritakan kepada Kami [Hamid bin Yahya], telah mengabarkan kepada Kami [Sufyan]. Dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada Kami [Musaddad] telah menceritakan kepada Kami [Yahya] dari [Ibnu 'Ajlan], ia mendengar ['Iyadh] berkata; saya mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata; aku tidak akan mengeluarkannya selamanya kecuali satu sha'. Sesungguhnya Kami dahulu mengeluarkan pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam satu sha' kurma atau gandum atau keju atau kismis. Ini adalah hadits Yahya, Sufyan menambahkan; atau satu sha' dari gandum. Hamid berkata; kemudian mereka mengingkarinya, dan Sufyan meninggalakannya. Abu Daud berkata; tambahan ini adalah kesalahan dari Ibnu'Uyainah. | AbuDaud:1378 |
Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Sawwar Al Mishri], Telah menceritakan kepada Kami [Abdussalam bin Harb] dari [Yunus bin 'Ubaid] dari [Ziyad bin Jubair bin Hayyah] dari [Sa'd], ia berkata; tatkala para wanita berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, terdapat seorang wanita yang bertubuh besar sepertinya dia termasuk wanita dari kabilah Mudhar, ia berkata; wahai Nabi Allah, sesungguhnya Kami adalah beban bagi bapak-bapak Kami dan anak laki-laki Kami -Abu Daud berkata; aku menganggap ada kata: dan suami Kami- maka apakah yang halal bagi Kami untuk Kami dari harta mereka? Beliau menjawab: makanan basah yang kalian makan dan kalian hadiahkan. Abu Daud berkata; makanan basah adalah roti dan sayur-sayuran serta ruthab, AbuDaud berkata; seperti inilah yang diriwayatkan [Ats Tsauri] dari [Yunus]. | AbuDaud:1436 |
Telah menceritakan kepada Kami [Abu Salamah Mua bin Isma'il], telah menceritakan kepada Kami [Hammad] dari [Qais] dari ['Atha`] dari [Ibnu Abbas] bahwa ia berkata; wahai [Zaid bin Arqam], apakah engkau mengetahui bahwa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah diberi hadiah paha binatang buruan dan beliau tidak menerimannya, dan beliau mengatakan; sesungguhnya Kami sedang berihram? Ia berkata; ya. | AbuDaud:1576 |
Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Khallad Al Bahili], telah menceritakan kepada Kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij], telah mengabarkan kepadaku ['Atha`], telah mengabarkan kepadaku [Seseorang] dari [Asma`] bahwa ia melempar jumrah. Aku katakan; sesungguhnya Kami melempar jumrah pada malam hari. Ia berkata; sesungguhnya Kami melakukan hal ini pada masa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam. | AbuDaud:1659 |
Telah menceritakan kepada Kami [Abu Bakr Muhammad bin Khallad Al Bahili], telah menceritakan kepada Kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij], telah menceritakan kepada Kami [Hariz atau Abu Hariz] -ada keraguan dari Yahya- bahwa ia mendengar Abdurrahman bin Farrukh bertanya kepada [Ibnu Umar]; Kami menjualkan barang-barang orang, kemudian salah seorang dari Kami datang ke Mekkah dan bermalam dalam keadaan menjaga harta? Ibnu Umar berkata; adapun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau siang dan malam berada di Mina. | AbuDaud:1673 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami ['Anbasah], telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab], telah menceritakan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair], dari [Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serta [Ummu Salamah] bahwa Abu Hudzaifah bin 'Utbah bin Rabi'ah bin Abdu Syams pernah mengangkat Salim sebagai anak, dan menikahkannya dengan anak saudaranya yaitu Hindun binti Al Walid bin 'Utbah bin Rabi'ah, sementara Salim adalah mantan budak seorang wanita anshar, sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat Zaid sebagai anak. Dahulu pada masa jahiliyah orang yang mengangkat seseorang sebagai anak, maka orang-orang memanggilnya dengan menisbatkannya kepadanya dan diberi warisannya hingga Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan wahyu mengenai hal tersebut: "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu." Kemudian mereka dikembalikan nasabnya kepada bapak-bapak mereka, sedangkan yang tidak diketahui ayahnya maka ia adalah seorang maula dan saudara seagama. Kemudian Sahlah binti Suhail bin 'Amr Al Qurasyi Al 'Amiri yang merupakan isteri Abu Hudzaifah datang dan berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya dahulu kami melihat Salim masih kecil, dan ia tinggal bersamaku dan bersama Abu Hudzaifah dalam satu rumah. Ia melihatku dalam keadaan memakai pakaian kerja, sedangkan Allah 'azza wajalla telah menurunkan wahyu yang engkau mengerti, maka bagaimana pendapat engkau dalam hal tersebut? Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Susuilah dia!" Lalu Sahlah menyusuinya lima kali susuan, maka Salim sama seperti anaknya sepersusuan. Oleh karena itu Aisyah memerintahkan anak-anak wanita saudari-saudarinya serta anak-anak wanita saudara-saudaranya agar menyusui orang yang ia ingin melihat serta menemuinya walaupun ia adalah orang dewasa sebanyak lima kali susuan, kemudian orang tersebut dapat menemuinya. Sedangkan Ummu Salamah dan isteri-isteri Nabi yang lain menolak memasukkan seseorang kepada mereka dengan persusuan tersebut kecuali menyusu pada saat masih bayi. Dan mereka berkata kepada Aisyah; demi Allah, kami tidak tahu, kemungkinan hal tersebut merupakan keringanan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk Salim, bukan orang selainnya. | AbuDaud:1764 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Al Qamah] dari [Abdullah bin Mas'ud], ia berkata; pernah pada suatu malam Jum'at kami berada di masjid, tiba-tiba terdapat seorang laki-laki anshar yang memasuki masjid dan berkata; seandainya seorang laki-laki mendapati laki-laki lain bersama isterinya kemudian ia membicarakannya hingga kalian mencambuknya atau ia membunuh laki-laki tersebut hingga kalian membunuhnya. Apabila ia diam maka ia diam dalam keadaan marah. Demi Allah, aku akan tanyakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam. Kemudian setelah keesokan harinya ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepadanya. Ia berkata; seandainya seorang laki-laki mendapati laki-laki lain bersama isterinya kemudian ia membicarakannya hingga kalian mencambuknya atau ia membunuh laki-laki tersebut hingga kalian membunuhnya. Kemudian beliau berdoa: "Ya Allah, bukakanlah!" kemudian turunlah ayat li'an: "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." Kemudian laki-laki tersebut diuji di antara orang-orang. Kemudian ia datang bersama isterinya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka saling melaknat. Laki-laki tersebut bersumpah empat kali sumpah dengan nama Allah bahwa ia termasuk diantara orang-orang yang jujur, kemudian pada sumpah yang kelima ia melaknat dirinya apabila ia termasuk diantara orang-orang yang berdusta. Ia berkata; kemudian wanita tersebut pergi untuk melakukan laknat, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Tahanlah!" Namun wanita tersebut enggan untuk menahan diri, maka ia pun melakukan laknat. Kemudian tatkala mereka pergi beliau berkata: "Kemungkinan wanita tersebut akan melahirkan anak yang hitam dan berambut keriting." Kemudian wanita tersebut ternyata melahirkan anak yang hitam dan berambut keriting. | AbuDaud:1920 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Sa'id bin 'Amr bin Sa'id bin Al 'Ash] dari [Ibnu Umar], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi yang tidak dapat menulis, dan tidak menghitung bulan demikian, demikian dan demikian." Dan Sulaiman menggenggam satu jarinya pada hitungan yang ketiga; artinya adalah berjumlah dua puluh sembilan dan tiga puluh. | AbuDaud:1975 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al 'Ala` Az Zubaidi] dari kitabnya, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al 'Ala`], dari [Abu Al Azhar Al Mughirah bin Firwah], ia berkata; [Mu'awiyah] berdiri diantara orang-orang di Dair Mishal yang berada di depan pintu Himsh, ia berkata; wahai para manusia; sesungguhnya kami telah melihat Hilal pada hari ini dan ini, dan aku akan mendahului. Barang siapa yang ingin melakukannya maka hendaknya ia melakukannya. Al Mughirah berkata; kemudian Malik bin Hubairah As Sabai berdiri di sampingnya dan berkata; wahai Mu'awiyah, apakah hal tersebut sesuatu yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau sesuatu yang berasal dari pendapatmu? Ia berkata; aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam. Mereka berkata; berpuasalah pada bulan tersebut dan sirrnya (awalnya). Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman Ad Dimasyqi, mengenai hadits ini, ia berkata; Al Walid berkata; saya mendengar Abu 'Amr Al Auza'i berkata; sirrnya yaitu awalnya. Abu Daud berkata; sebagian mereka mengatakan sirrnya adalah pertengahannya, sedangkan yang lain mengatakan; akhirnya. | AbuDaud:1984 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb], telah mengabarkan kepadaku [Haiwah bin Syuraih] dari [Ibnu Al Had], dari [Zumail] mantan budak 'Urwah, dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah], ia berkata; aku dan Hafshah telah diberi hadiah makanan sementara kami sedang berpuasa, kemudian kami berbuka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tidak mengapa, berpuasalah pada hari yang lain sebagai gantinya." | AbuDaud:2101 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Maryam], telah menceritakan kepada kami [pamanku yaitu Sa'id bin Al Hakam], ia berkata; telah mengabarkan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab], ia berkata; dan ['Urwah bin Az Zubair] menyebutkan bahwa [Marwan] serta [Al Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya bahwa ketika utusan orang-orang muslim Hawazin datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta agar beliau mengembalikan harta mereka, maka beliau berkata kepada mereka: "Bersamaku orang-orang yang kalian lihat, dan perkataan yang paling aku senangi adalah yang paling benar. Maka pilihlah tawanan atau harta!" Lalu mereka berkata; kami memilih tawanan kami. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan memuji Allah, kemudian beliau berkata: "Adapun selanjutnya, sesungguhnya saudara-saudara kalian ini telah datang dalam keadaan bertaubat dan aku ingin mengembalikan tawanan kepada mereka. Maka barangsiapa diantara kalian yang ingin merelakan hal tersebut, silahkan ia melakukannya, dan barangsiapa yang hendak mengambil bagiannya hingga kami berikan kepadanya dari pertama kali Allah memberikan fai` kepada kita, maka silahkan ia melakukannya." Kemudian orang-orang berkata; kami telah merelakan hal tersebut untuk mereka wahai Rasulullah! Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami tidak mengetahui siapakah diantara kalian yang mengizinkan dan siapakah diantara kalian yang tidak mengizinkan. Maka kembalilah, hingga para pemimpin kalian mengadukan perkara kalian kepada kami!" Lalu orang-orang tersebut kembali dan berbicara dengan para pemimpin mereka. Kemudian memereka mengabarkan kepada mereka bahwa mereka telah merelakan dan mengizinkan. | AbuDaud:2318 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Yahya bin Ma'in], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Malik] dari [Al Fudhail] dari [Abdullah bin Niyar], dari ['Urwah] dari [Aisyah], Yahya berkata; sesungguhnya terdapat seorang musyrik yang mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk berperang bersama beliau. Kemudian beliau berkata; kembalilah! -kemudian mereka berdua sama lafazhnya: kemudian beliau berkata: "Sesungguhnya kami tidak meminta bantuan kepada orang musyrik." | AbuDaud:2356 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'], telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Al Malih], dari [Nubaisyah], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya dahulu kami telah melarang kalian dari memakan daging kurban di atas tiga hari agar mencukupi kalian. Allah telah memberikan keluasan, maka dan simpanlah serta juallah! Ketahuilah bahwa hari-hari ini adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah 'azza wajalla." | AbuDaud:2430 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash], telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Masruq], dari ['Abayah bin Rifa'ah] dari [ayahnya], dari [kakeknya yaitu Rafi' bin Khadij], ia berkata; aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku katakan; wahai Rasulullah, sesungguhnya kita akan bertemu musuh besok, dan kita tidak memiliki pisau. Bolehkah kami menyembelih menggunakan marwah (batu putih yang dibuat seperti pisau) dan belahan tongkat? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Percepat dan segeralah, apa yang dapat mengalirkan darah dan telah disebutkan nama Allah, maka makanlah, selama bukan gigi atau kuku dan akan saya ceritakan mengenai hal tersebut; adapun gigi maka itu adalah tulang, adapun kuku maka itu adalah pisau orang-orang Habasyah." Kemudian orang-orang terdepan maju dan cepat-cepat mereka menyembelih kambing, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di belakang orang-orang. Kemudian mereka meletakkan bejana-bejana mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati bejana-bejana tersebut dan memerintahkan untuk dipenuhi dan beliau membagikan daging tersebut diantara mereka. Beliau menyetarakan satu ekor unta sama dengan sepuluh kambing. Kemudian salah satu unta orang-orang tersebut kabur, dan mereka tidak membawa kuda. Kemudian seseorang memanahnya dan Allah menghentikannya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya hewan-hewan ternak ini memiliki hewan-hewan yang menjadi liar seperti liarnya hewan yang liar, apa yang dilakukan orang ini terhadapnya (unta yang kabur tersebut), maka lakukanlah seperti ini!" | AbuDaud:2438 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali], dari [Bisyr bin Al Mufadhdhal] secara makna, telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`], dari [Abu Qilabah], dari [Abu Al Malih], ia berkata; [Nubaisy] berkata; seorang laki-laki memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; sesungguhnya kami dahulu menyembelih hewan pada sepuluh pertama Bulan Rajab pada masa jahiliyah, maka apakah yang anda perintahkan kepada kami? Beliau berkata: "Sembelihlah karena Allah pada bulan apa saja, dan berbaktilah kepada Allah 'azza wajalla, serta berilah makan!" orang tersebut berkata; sesungguhnya kami dahulu kami menyembelih anak hewan pertama pada masa jahiliyah, maka apakah yang anda perintahkan kepada kami? Beliau berkata: "Pada setiap hewan yang telah digembala lebih dari satu tahun terdapat anak pertama yang kalian yang diberi makan oleh hewan ternakmu, hingga apabila ia siap untuk dibebani -Nashr mengatakan; siap untuk dibebani orang-orang yang berhaji- maka engkau menyembelihnya dan bersedekah dengan dagingnya." Khalid berkata; aku katakan kepada Abu Qilabah; berapakah hewan saimah (yang digembala lebih dari satu tahun) (yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk disembelih anak pertamanya?) ia berkata; seratus. | AbuDaud:2447 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhail] dari [Bayan] dari ['Amir] dari [Adi bin Hatim], ia berkata; aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku katakan; sesungguhnya kami berburu dengan anjing- anjing ini. Kemudian beliau berkata kepadaku: "Apabila engkau melepas anjingmu yang terlatih dan engkau sebut nama Allah, maka makanlah apa yang mereka tangkap untukmu! Walaupun anjing-anjing tersebut telah membunuh buruan, kecuali apabila ada anjing (lain) yang makan. Apabila ada anjing (lain) yang makan maka jangan engkau makan, karena sesungguhnya aku khawatir anjing tersebut menangkap untuk dirinya sendiri." | AbuDaud:2465 |
Telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Marzuq], telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin Murrah] dari [Abu Al Bakhtari], ia berkata; saya mendengar sebuah hadits dari [seorang laki-laki], dan hadits tersebut menarik bagiku. Kemudian aku katakan; tuliskan untukku! Kemudian ia datang dengan membawanya dalam keadaan tertulis dan mudah dibaca; Al Abbas dan Ali menemui Umar dan di sisinya terdapat Thalhah serta Az Zubair, Abdurrahman, dan Sa'd, dan keduanya sedang berselisih. Kemudian [Umar] berkata kepada Thalhah dan Az Zubair, Abdurrahman dan Sa'd; bukankah kalian mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Seluruh harta Nabi adalah sedekah, kecuali makanan yang diberikan kepada keluargannya dan pakaian yang diberikan kepada mereka. Sesungguhnya kami tidak diwarisi." Mereka berkata; benar. Umar berkata; dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi nafkah keluarganya dari hartanya dan bersedekah dengan kelebihannya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dan Abu Bakr menjabat khalifah selama dua tahun, dan ia melakukan apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lakukan. Kemudian ia menyebutkan sebagian dari hadits Malik bin Aus. | AbuDaud:2583 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Muhammad bin Ishaq], dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab], telah mengabarkan kepadaku [Jubair bin Muth'im], ia berkata; tatkala pada saat perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan saham kaum kerabat pada Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib, dan beliau meninggalkan Bani Naufal serta Bani Abdu Syams. Kemudian aku dan Utsman bin Affan pergi hingga datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami berkata; wahai Rasulullah, mereka Bani Hasyim, kami tidak mengingkari keutamaan mereka karena posisi yang Allah tempatkan anda diantara mereka, namun bagaimana dengan saudara-saudara kami Bani Abdul Muththalib? Anda telah memberikan kepada mereka dan meninggalkan kami, sementara kerabat kami adalah satu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kami dan Bani Al Muththalib tidak berpisah pada masa jahiliyah dan pada masa Islam, sesungguhnya kami dan mereka adalah sesuatu yang satu." Dan beliau menjalin jari-jari beliau shallallahu 'alaihi wasallam. | AbuDaud:2587 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Hammad], telah mengabarkan kepada kami [Tsabit], dari [Ibnu Umar bin Abu Salamah], dari [ayahnya] dari [Ummu Salamah], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian tertimpa musibah maka hendaknya ia mengucapkan; INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN ALLAAHUMMA 'INDAKA AHTASIBU MUSHIIBATII FA-AAJIRNII FIIHAA WA ABDIL LII BIHAA KHAIRAN MINHAA (sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali. Ya Allah aku mengharapkan pahala pada musibahku dan berilah aku pahala padanya dan gantikanlah untukku yang lebih baik darinya!) | AbuDaud:2712 |
Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh], Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya tadi malam anakku lahir, kemudian aku menamainya dengan nama ayahku yaitu Ibrahim…" kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Anas berkata; sungguh aku melihat anak tersebut mengalami sakarat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian kedua mata beliau mencucurkan air mata. Kemudian beliau berkata: "Mata menangis dan hati bersedih, dan kami tidak mengucapkan kecuali apa yang membuat Tuhan kami ridha. Sesungguhnya kami sangat bersedih terhadapmu wahai Ibrahim." | AbuDaud:2719 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [beberapa orang dari keluarga Abdullah bin Shafwan] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Shafwan, apakah engkau memiliki senjata?" Shafwan menjawab, "Sebagai pinjaman atau perampasan?" Beliau menjawab: "Bukan perampasan, melainkan peminjaman." Kemudian ia meminjamkan kepada beliau antara tiga puluh hingga empat puluh baju besi. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerangi Hunain. Ketika orang-orang musyrik dapat dikalahkan, maka baju-baju besi milik Shafwan dikumpulkan, namun beliau kehilangan beberapa baju zirah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata kepada Shafwan: "Sesungguhnya kami kehilangan sebagian baju besimu, apakah kami menanggung untukmu?" Shafwan menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah! Karena dalam hatiku pada hari ini terdapat sesuatu yang tidak ada pada saat itu." Abu Daud berkata, " Ia memberi pinjaman itu sebelum ia masuk Islam." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Rufai'] dari ['Atha] dari [beberapa orang keluarga Shafwan] ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminjam….. kemudian ia menyebutkan maknanya." | AbuDaud:3093 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Murtsad bin Abdullah Al Yazini] dari [Dailam Al Himyari] ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berada di negeri yang dingin, di sana kami melakukan pekerjaan berat, dan kami membuat minuman dari gandum ini agar kami kuat untuk melakukan pekerjaan kami dan tahan terhadap dinginnya negeri kami?" Beliau menjawab: "Apakah hal itu memabukkan?" Aku menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Jauhilah minuman tersebut!" Aku katakan, "Orang-orang tidak meninggalkannya." Beliau bersabda: "Apabila mereka tidak meninggalkannya maka perangilah mereka." | AbuDaud:3198 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Muhammad bin 'Ubaid] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin 'Abbad] dari [Abu Jamrah] ia berkata; aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata -Musaddad menyebutkan dari Ibnu Abbas; ini adalah hadits Sulaiman- Ibnu Abbas berkata, "Delegasi Abdul Qais datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami orang-orang kampung Rabi'ah, antara kami dan anda terhalangi oleh orang-orang kafir Mudlar, dan kami tidak dapat dengan bebas pergi kepada anda kecuali pada Bulan Muharram. Maka perintahkanlah sesuatu kepada kami sehingga kami dapat lakukan dan sampaikan kepada orang-orang yang ada di belakang kami." Beliau bersabda: "Aku perintahkan kalian untuk melakukan empat perkara dan aku larang kalian dari melakukan empat perkara. Yaitu beriman kepada Allah, bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah…." dan beliau menghitung dengan satu tangan beliau. [Musaddad] menyebutkan, 'Beriman kepada Allah', kemudian beliau menafsirkannya kepada mereka, 'Yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, dan menunaikan seperlima dari rampasan perang yang kalian dapatkan. Dan aku larang kalian dari Ad dubba`, Al hantam, Al muzzaffat dan Al muqayyar." Sedangkan Ibnu 'Ubaid menyebutkan, 'An Naqir sebagai ganti muqayyar. ' Dan Musaddad menyebutkan, 'An naqir dan Al muqayyar tanpa menyebutkan Al muzaffat." Abu Daud berkata, "Abu Hamzah adalah Nashr bin Imran Adl Dluba'i." | AbuDaud:3207 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muslim Ath Thusi] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhak bin Utsman] dari [Abdullah bin 'Ubaid bin 'Umair] ia berkata, "Aku pernah bersama ayahku pada zaman kekhilafahan Ibnu Az Zubair menuju kepada [Abdullah bin Umar], kemudian 'Abbad bin Abdullah bin Az Zubair berkata, "Sesungguhnya kami mendengar bahwa makan lebih didahulukan daripada shalat?" Abdullah bin Umar menjawab, "Celaka kami! Apa kamu kira makan malam mereka seperti makan malam ayah kamu? | AbuDaud:3267 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Wahsyi bin Harb] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." Abu Daud berkata, "Apabila engkau berada pada sebuah pesta kemudian dihidangkan makan malam, maka janganlah engkau memakannya hingga pemilik rumah mengizinkanmu." | AbuDaud:3272 |
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Al 'Ala bin Zabr] dari [Abu 'Ubaidullah Muslim bin Misykam] dari [Abu Tsa'labah Al Khusyani] bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Sesungguhnya kami bertetangga dengan orang ahli kitab sementara mereka merebus babi di dalam kuali mereka dan minum khamr dalam bejana mereka?" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kalian mendapatkan selainnya maka makan dan minumlah padanya, dan apabila kalian tidak mendapatkan selainnya maka cucilah menggunakan air dan makan serta minumlah!" | AbuDaud:3342 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Zakaria] ia berkata; telah menceritakan kepadaku ['Amir] dari [Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi] dari [Pamannya] bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu masuk Islam, kemudian kembali dari sisinya dan melewati sebuah kaum yang pada mereka terdapat orang gila yang diikat dengan sebuah besi. Keluarganya lalu berkata, "Telah sampai kabar kepada kami bahwa sahabat kalian ini datang dengan membawa kebaikan, apakah kalian memiliki sesuatu yang dapat engkau gunakan untuk mengobati? ' Lalu aku menjampinya menggunakan Surat Al Fatihah sehingga orang itu pun sembuh. Kemudian mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan hal tersebut, beliau lantas bertanya: "Apakah engkau hanya mengucapkan ini?" Musaddad pada tempat yang lain menyebutkan, 'Apakah engkau mengucapkan selain hal ini? ' Maka aku jawab, "Tidak." Beliau lalu bersabda: "Demi Dzat yang memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan jampi batil sedangkan engkau makan dengan jampi yang benar." Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Ayahku]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Kharijah bin Ash Shalt] dari [Pamannya] bahwa ia lewat, Kharijah berkata, "Kemudian ia menjampi orang tersebut menggunakan Surat Al Fatihah selama tiga hari pagi dan sore, setiap kali ia menyelesaikannya maka ia mengumpulkan ludahnya kemudian meludah. Maka orang tersebut seolah-olah telah terbebas dari ikatan, kemudian mereka memberinya sesuatu. Lalu ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam… lalu ia menyebutkan makna hadits Musaddad." | AbuDaud:3398 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu As Sabbaq] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Maimunah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jibril Alaihis Salam pernah berjanji untuk menemuiku pada waktu malam, tetapi ia tidak datang." Kemudian beliau teringat bahwa ada anak anjing berada di bawah permadani milik kami, beliau memerintahkan (agar anjing itu dikeluarkan). Anak anjing itu lalu dikeluarkan, kemudian beliau mengambil air dengan tangannya seraya memercikkan pada bekasnya. Ketika Jibril Alaihis Salam menemui beliau, ia berkata, "Sesungguhnya kami tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing-anjing hingga beliau juga memerintahkan untuk membunuh anjing penjaga kebun yang masih kecil, dan membiarkan anjing penjaga kebun yang sudah besar." | AbuDaud:3626 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Abu Laila bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Sahl] dari [Sahl bin Abu Hatsmah] Bahwasanya ia dan beberapa tokoh kaumnya mengabarkan kepadanya, bahwa Abdullah bin Sahl dan Muhayishah keluar menuju Khaibar karena penderitaan yang mereka alami. Muhayyishah lalu didatangkan, lalu dikabarkan bahwa Abddullah bin Sahl dibunuh dan dibuang ke dalam lubang atau sumur. Muhayishah lalu mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya, "Demi Allah, kalian yang telah membunuhnya?" orang-orang Yahudi itu menjawab, "Demi Allah, kami tidak membunuhnya." Muhayishah lalu pergi hingga sampai ke Madinah, ia lantas ceritakan semua kejadian tersebut kepada kaumnya. Kemudian, ia bersama saudaranya Huwayishah -dan ia umurnya lebih tua- serta 'Abdurrahman bin Sahl pergi menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Muhayishah angkat bicara -karena dialah yang waktu itu di Khaibar-, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang tua dahulu, yang tua dahulu." Huwayishah lalu berbicara dan diteruskan oleh Muhayishah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka mau mambayar diyat untuk temanmu atau mereka mengumumkan peperangan!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menulis surat kepada mereka menuntut perkara tersebut, lalu mereka membalas (surat beliau) dengan menulis jawaban, "Demi Allah kami tidak membunuhnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata kepada Huwayishah, Muhayishah dan 'Abdurrahman bin Sahl, "Apakah kalian mau bersumpah, sehingga kalian berhak mendapatkan hak atas pembunuhan saudara kalian?" mereka menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "(Padahal) orang-orang Yahudi akan bersumpah atas tuduhan kalian." Mereka menimpali, "Mereka bukan orang-orang muslim!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu menebus diyat itu dengan harta pribadinya, beliau kirimkan unta hingga unta-unta tersebut di masukkan ke dalam rumah mereka." Sahl berkata, "Salah satu unta tersebut bahkan telah menendangku, yakni unta merah." | AbuDaud:3918 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] berkata, telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Abu Nadhrah] dari [Imran bin Hushain] berkata, "Bahwasanya ada budak laki-laki milik orang miskin memotong telinga budak laki-laki milik orang kaya. Lalu keluarga budak (milik orang miskin) tersebut mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kami ini adalah orang-orang yang miskin! ' Beliau akhirnya tidak memberikan hukuman apapun." | AbuDaud:3974 |
Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Al Mukhtar bin Fulful] ia berkata; Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terlelap beberapa saat, setelah itu beliau mengangkat kepala dan tersenyum. (waktu itu) beliau berkata kepada mereka, atau mereka yang berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau tertawa?" beliau menjawab: "Baru saja turun kepadaku satu surat." Beliau lalu membaca: (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak…) hingga akhir ayat. Ketika beliau selesai membacayanya, beliau bertanya: "Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan Al kautsar?" para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Itu adalah sungai di surga yang janjikan Rabbku kepadaku. Padanya banyak kebaikan. Padanya juga ada telaga yang digunakan untuk minum oleh umatku pada hari kiamat. Gelasnya sejumlah bintang di langit." | AbuDaud:4122 |
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ishaq bin Suwaid] dari [Abu Qatadah] ia berkata, "Aku pernah bersama [Imran bin Hushain] dan Busyair bin Ka'b, lalu Imran bin Hushain bercerita. Ia mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malu itu baik semuanya." Atau beliau mengatakan: "Malu itu semuanya baik." Busyair bin Ka'b lalu berkata, "Kami mendapatkan dalam beberapa buku bahwa malu dapat mendatangkan ketenangan, kewibawaan dan kelemahan!" Imran mengulangi hadits yang ia sampaikan, sementara Busyair juga mengulangi kata-katanya." Perawi berkata, "Imran lalu marah hingga kedua matanya memerah. Lantas ia berkata, "Tidakkah kamu tahu bahwa aku sedang menyampaikan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tapi kenapa justru kamu menyampaikan apa yang ada dalam bukumu!" Abu Qatadah berkata, "Kami lalu mengatakan, "Wahai Abu Nujaid! jangan begitu, jangan begitu." | AbuDaud:4163 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] ia berkata, "Pernah [Ibnu Mas'ud] didatangi seseorang lalu ditanya, "Fulan ini telah melumuri janggutnya dengan khamer!" Ibnu Mas'ud berkata, "Sebenaranya kita dilarang untuk memata-matai, namun jika telah jelas perkaranya maka kita harus memberinya hukuman." | AbuDaud:4246 |
Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Humaid] dari [Anas] berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, berilah aku anak unta yang aku kendarai." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami akan memberimu anak unta." Laki-laki itu bertanya, "Apa yang bisa aku lakukan dengan anak unta?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Bukankah unta dewasa juga dilahirkan oleh seekor unta yang pernah kecil?" | AbuDaud:4346 |
Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] ia berkata; Kami bersama [Salim bin Ubaid], lalu ada seorang laki-laki bersin dan mengucapkan, "Assalamu Alaikum (semoga keselamatan atas kamu)." Salim menjawab, "(semoga) untukmu dan untuk ibumu juga." Setelah itu Salim berkata lagi, "Semoga engkau akan mendapatkan apa yang aku ucapkan untukmu." Laki-laki itu ganti berkata, "Aku sangat berharap jika kamu tidak menyebutkan kebaikan atau pun keburukkan untuk ibuku." Salim berkata, "Aku hanya mengatakan sesuatu yang pernah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ada seorang laki-laki yang bersin. Laki-laki itu kemudian mengucapkan, "Assalamu Alaikum (semoga keselamatan atas kamu)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "(semoga) untukmu dan untuk ibumu juga." Kemudian beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian bersin hendaklah memuji Allah (mengucapkan 'Al hamdulillah') -Lalu menyebutkan beberapa kata lafadz pujian-. Lalu hendaklah orang yang ada di sisinya mengucapkan 'YARHAMUKAALLAH (semoga Allah merahmatimu). Dan hendaklah ia ganti mengucapkan kepada mereka YAGHFIRULLAHU LANA WA LAKUM (semoga Allah mengampuni kami dan kalian)." Telah menceritakan kepada kami [Tamim Ibnul Muntashir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ishaq] -yaitu Ibnu Yusuf- dari [Abu Bisyr Warqa] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Khalid bin Arfajah] dari [Salim bin Ubaid Al Asyja'i] dengan hadits yang sama, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | AbuDaud:4376 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah] dia berkata; sekelompok orang dari syam datang kepada Umar, kemudian mereka berkata; "Sesungguhnya kami mempunyai harta, kuda dan budak, dan kami ingin mengeluarkan zakat dan pensucinya." [Umar] menjawab; "Sebagaimana yang dilakukan oleh kedua sahabatku sebelumku maka aku akan melakukan seperti yang dilakukan mereka berdua." Kemudian dia bermusyawarah dengan para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan diantara mereka ada Ali, maka Ali berkata; "Itu adalah baik jika itu bukan pajak rutin yang diambil dari mereka setelah kamu." | ahmad:78 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Az Zuhri] dari [Malik bin Aus] saya mendengar [Umar radliallahu 'anhu] berkata kepada [Abdurrahman], [Thalhah], [Az Zubair], dan [Sa'd]; "aku menyumpah kalian dengan nama Allah yang dengannya langit dan bumi tegak."-dalam kesempatan lain [Sufyan] berkata; "yang dengan izin-Nya (langit dan bumi) tegak- Apakah kalian mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggalkan adalah sedekah.'" Mereka menjawab; "Ya." | ahmad:1319 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Az Zuhri] dari [Malik bin Aus] saya mendengar [Umar radliallahu 'anhu] berkata kepada [Abdurrahman], [Thalhah], [Az Zuhair], dan [Sa'd]; "aku menyumpah kalian dengan nama Allah yang dengan-Nya langit dan bumi tegak."-dalam kesempatan lain Sufyan berkata; "yang dengan izin-Nya (langit dan bumi) tegak- Apakah kalian mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggalkan adalah sedekah.'" Mereka menjawab; "Ya." | ahmad:1332 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] mantan budak Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami [Syaddad] yaitu Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami [Ghailan bin Jarir] dari [Mutharrif] berkata; kami bertanya kepada Zubair radliallahu 'anhu "Wahai Abu Abdullah, apa yang kamu terima, padahal kamu telah menyia-nyiakan khalifah sehingga dia terbunuh, kemudian kalian datang menuntut darahnya?" [Zubair] radliallahu 'anhu menjawab; "Sesungguhnya kami telah membacanya pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman: (Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu.) sebelumnya kami tidak menyangka bahwa kamilah orang yang tertimpa siksaan itu sehingga siksaan itu benar-benar terjadi kami. | ahmad:1340 |
Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Az Zuhri] dari [Malik bin Aus] saya mendengar [Umar radliallahu 'anhu] berkata kepada [Abdurrahman], [Thalhah], [Az Zuhair], dan [Sa'd]; "Demi Allah, yang dengan-Nya langit dan bumi tegak.-Sufyan berkata; "Demi yang dengan izinnya (langit dan bumi) tegak"- Apakah kalian mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggalkan adalah sedekah." Mereka menjawab; "Ya." | ahmad:1570 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Buraidah bin Abu Maryam] dari [Abu Al Haura` As Sa'idi] berkata; Aku bertanya pada Al Hasan bin Ali; "Masalah apakah yang paling engkau ingat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" [Al Hasan] menjawab; "yang aku ingat adalah bahwa aku pernah mengambil sebutir kurma dari kurma sedekah dan aku memasukkannya ke dalam mulutku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengeluarkan kurma tersebut yang sudah bercampur dengan air liur, kemudian beliau membuangnya ke gundukan kurma lainnya." Ada seseorang yang bertanya; "Memangnya kenapa jika engkau memakan kurma tersebut?" Al Hasan menjawab; "Sesungguhnya kami (ahlul bait) tidak memakan sedekah." | ahmad:1629 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] yaitu Az Zubair, telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala` bin Shalih] telah menceritakan kepadaku [Buraidah bin Abu Maryam] dari [Abu Al Haura`] berkata; ketika aku sedang bersama [Hasan bin Ali], dia ditanya; "Apakah yang paling engkau ingat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab; "Pada suatu hari saya berjalan bersama beliau, kemudian lewatlah di tempat pengumpulan dan pengeringan kurma sedekah. Lalu saya mengambil sebutir kurma dan memasukkannya ke dalam mulutku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasukkan jarinya ke mulutku dan mengeluarkan kuma tersebut yang sudah bercampur dengan air liurku. Kemudian ada sebagian sahabat bertanya; "Memangnya kenapa jika engkau membiarkannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "Sesungguhnya kami keluarga Muhammad, tidak halal sedekah bagi kami". Dan saya hapal dari beliau shalat lima waktu." | ahmad:1633 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu 'Ulayyah, telah memberitakan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] bahwa ['Aqil bin Abu Thalib] radliallahu 'anhu menikahi seorang wanita dari Bani Jusyaim, kemudian anggota kaum menemuinya dan berkata; "Semoga kamu mendapatkan kecocokan dan keturunan" maka 'Aqil berkata; "Janganlah kalian mengucapkan hal seperti itu!" mereka bertanya; "Apa yang harus kami baca Wahai Abu Yazid?" dia berkata; "Bacalah: BARAKA ALLAH LAKUM WA BARAKA 'ALAIKUM (semoga Allah memberi berkah kepada kalian dan juga memberi berkah atas kalian), demikianlah kami diperintahkan." | ahmad:1648 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yaitu Ibnu Harun, telah memberitakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Abu Khalid, dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Al Abbas bin Abdul Muththalib] berkata; Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, jika orang-orang Quraisy bertemu satu sama lain, mereka selalu berseri-seri dan berwajah manis. Sedang jika bertemu dengan kami, maka mereka memasang tampang yang kami tidak mengerti." Al Abbas berkata; Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat marah dan bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, iman tidak akan masuk kedalam hati seseorang sampai ia mencintai kalian karena Allah dan RasulNya." Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Abdul Muththalib bin Rabi'ah] berkata; [Al Abbas] menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengatakan: "Ketika kami keluar, kami melihat orang-orang Quraisy saling berbincang.." lalu dia menyebutkan hadits itu. | ahmad:1677 |
Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid, Abu Abdullah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Abdul Muththalib bin Rabi'ah] berkata; Al Abbas menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Kami keluar kemudian kami melihat orang-orang Quraisy sedang berbincang-bincang, tatkala mereka melihat kami mereka terdiam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah dan keringatnya keluar antara kedua matanya kemudian bersabda: "Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seseorang sehingga dia mencintai kalian karena Allah dan karena hubungan kekerabatan kalian denganku." | ahmad:1681 |
Telah menceritakan kepada kami ['Attab bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah] yaitu Ibnu Mubarok, telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'd] telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin Al Mugirah] dari ['Irak bin Malik] [Hakim bin Hizam] berkata; Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam adalah orang paling saya cintai pada masa Jahiliyyah. Ketika dia mencari berita dengan keluar menuju Madinah, Hakim bin Hizam mengikuti haji padahal dia masih kafir, maka dia menemukan baju Dziyazan yang sedang dijual lalu dia membelinya dengan lima puluh dinar, untuk dihadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Dia membawanya ke Madinah dengan maksud memberikannya dan berharap beliau menerimanya sebagai hadiah namun beliau menolak. 'Ubaidillah berkata; saya kira dia berkata; "kami tidak menerima sesuatu dari orang musyrik, namun jika kamu mau, saya akan mengambilnya dengan membayarkan uang." (Hizam Radliyallahu'anhu berkata), lalu saya tetap memberikannya ketika beliau menolak hadiah dari saya. | ahmad:14784 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] dari ['Amr bin Abu Sufyan] telah mendengarnya dari [Muslim bin Tsafinah] berkata; Ibnu Al Qomah menugaskan bapakku untuk menjadi pemimpin kaumnya dan menyuruhnya untuk mengambil zakat mereka. (Muslim Radliyallahu'anhu) berkata; lalu ayahku mengutusku kepada sebuah kaum agar saya mengambil zakat mereka. Lalu saya keluar hingga menemui seorang yang telah tua yang bernama [Si'ir], lalu saya katakan, 'Ayahku mengutusku kepadamu agar kamu menunaikan zakat kambingmu.' (orang tua itu) berkata; 'Wahai anak saudaraku! kambing seperti apa yang akan kalian ambil? saya berkata; biarkan saya memilih sampai saya bisa mengukur susu kambingmu. Dia berkata; wahai anak saudaraku, saya akan memberitahumu bahwa ketika saya berada di sebuah bukit bersama kambing-kambingku pada masa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba datang kepadaku [dua orang laki-laki] yang mengendarai unta dan berkata; kami adalah utusan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang datang kepadamu agar kamu menunaikan zakat kambingmu, saya berkata; apa yang wajib saya keluarkan darinya? (Keduanya) berkata; seekor kambing. Lalu saya pergi menuju seekor kambing, yang saya melihatnya telah mengandung dan gemuk, lalu saya mengeluarkannya kepada mereka. Lalu keduanya berkata 'Ini adalah kambing yang sedang hamil, padahal Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang kami untuk mengambil kambing yang hamil', saya bertanya 'Kalau begitu kambing yang bagaimana? ' Keduanya berkata 'Anak kambing betina yang berumur enam hingga satu tahun, atau yang baru berumur tiga tahun', (orang tua itu) berkata; lalu saya menuju 'anaq (kambing betina yang berumur enam bulan hingga satu tahun) yang mu'tath, dia berkata; mu'tath adalah kambing yang tidak bisa melahirkan anak (karena gemuk) padahal sudah masanya untuk bisa melahirkan anak, lalu saya mengeluarkannya kepada keduanya dan keduanya berkata; 'Berikan kepada kami, maka saya memberikannya kepada mereka hingga keduanya menaikkannya ke atas unta mereka lalu pergi.' Abdullah berkata; 'Saya telah mendengar ayahku berkata seperti ini.' Waki' berkata; nama Muslim bin Tsafinah adalah salah baca. Rauh berkata; yang benar adalah Ibnu Syu'bah. Bapakku dan Bisyr bin As-Sari berkata; LAA ILAAHA ILLA ALLAH, dalam hadits ini dia itu adalah anaknya, yaitu Muslim bin Syu'bah. | ahmad:14879 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] berkata; telah menceritakan kepadaku ['Amr bin Abu Sufyan] berkata; telah menceritakan kepadaku [Muslim bin Syu'bah] Ibnu Al Qomah menugaskan bapaknya untuk menjadi pemimpin kaumnya. Muslim berkata; lalu ayahku mengutusku kepada sebuah kelompok dari kaumku agar saya mengambil zakat. (Muslim Radliyallahu'anhu) berkata; Lalu saya keluar hingga menemui seorang yang telah tua yang bernama [Si'ir], di sebuah bukit. lalu saya katakan 'Ayahku mengutusku kepadamu agar kamu memberikan zakat kambingmu.' (orang tua itu) berkata; 'Wahai anak saudaraku! kambing seperti apa yang akan kalian ambil? saya berkata; biarkan saya memilih sampai saya bisa mengukur susu kambingmu.' Orang tua itu berkata; ketika saya berada di sebuah bukit bersama kambing-kambingku, tiba-tiba datang kepadaku [dua orang laki-laki] yang mengendarai unta berboncengan dan berkata; kami adalah utusan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang telah mengutus kami agar kamu memberikan zakat kambingmu, saya berkata; 'Apa yang wajib saya keluarkan darinya? (Keduanya) berkata; seekor kambing. Lalu saya pergi menuju seekor kambing, yang saya melihatnya telah mengandung dan gemuk atau mengandung dan berlemak, lalu saya mengeluarkannya kepada mereka. Lalu keduanya berkata; 'Ini adalah kambing syafi', padahal Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang kami untuk mengambil kambing syafi', syafi' adalah kambing yang sedang hamil.' Saya bertanya, 'Kalau begitu kambing yang bagaimana yang akan kalian berdua ambil? ' Keduanya berkata 'Anak kambing betina yang berumur belum sampai satu tahun, atau yang baru berumur satu tahun, atau yang telah masuk umur tiga tahun.' (Muslim Radliyallahu'anhu) berkata; lalu orang itu mengeluarkan 'anaq (kambing betina yang berumur enam bulan hingga satu tahun). (Muslim Radliyallahu'anhu) berkata; keduanya berkata; 'Berikan kepada kami', lalu keduanya menerimanya lalu menaikkannya ke atas unta. | ahmad:14880 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] berkata; telah menceritakan kepada kami [Mujammi' bin Ya'qub] berkata; saya telah mendengar [bapakku] dari [pamannya, Abdurrahman bin Yazid] dari [pamannya, Mujammi' bin Jariyah Al Ashori] dia adalah salah seorang Qurra' yang pandai dalam membaca Al Qur'an, berkata; Kami ikut hadir dalam perdamaian Hudaibiyyah, ketika kami selesai dari sana tiba-tiba orang-orang membawa lari unta-unta mereka. Sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, ada apa dengan mereka? Mereka menjawab, sebuah wahyu turun kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka kami keluar bersama mereka dengan cepat hingga kami menemukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di atas kendaraannya di Kura'il Ghamim. Mereka berkumpul kepada (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) lalu beliau membacakan: "kami Telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." Lalu ada seorang sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang berkata; Wahai Rasulullah! apakah itu sebuah kemenangan? (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: Ya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, itu adalah kemenangan. Maka (Ghanimah) Khaibar dibagi kepada orang-orang yang mengikuti Hudaibiyyah, tidak ada yang mendapatkan bagian darinya kecuali orang yang ikut dalam peristiwa Hudaibiyyah. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaginya menjadi delapan belas saham, pasukan tersebut jumlahnya yaitu seribu lima ratus, yang diantaranya terdapat tiga ratus kafaleri, (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) memberi para kafaleri dengan dua saham dan memberi para infantri dengan satu saham. | ahmad:14923 |
(Ahmad bin Hanbal RH) berkata; dibacakan di hadapan [Ya'qub] pada kitab perang bapaknya, dari [Ibnu Ishaq]. Ibnu Ishaq berkata; dan telah menceritakan kepadaku [Buraidah bin Sufyan Al Aslami] dari [beberapa orang dari Bani Salamah] dari [Abu Al Yasar Ka'b bin 'Amr] berkata; demi Allah kami benar-benar bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di Khaibar pada sore hari, ketika ada sekumpulan kambing milik seorang dari Yahudi yang sedang menuju benteng mereka, sedang kami sedang mengepung mereka. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Siapakah yang akan mengambilkan kami makanan dari kambing tersebut" Abu Al Yasar berkata; saya Wahai Rasulullah, beliau bersabda: "Lakukanlah!" (Abu Al Yasar Radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya keluar pada saat gulita malam, tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihatku hendak berangkat, beliau berdo'a, Ya Allah senangkanlah kami dengannya. (Abu Al Yasar Radliyallahu'anhu) berkata; saya mendapatkan kambing ternyata sebagiannya telah masuk dalam benteng, lalu saya mengambil dua kambing yang lain, lalu saya taruh di bawah tanganku, lalu saya membawanya pergi karena rasa khawatirku seolah-olah saya tidak membawa sesuatupun sampai saya membawanya di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu beliau menyembelih keduanya, lalu mereka memakannya." Abu Al Yasar adalah termasuk sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang terakhir meninggal, jika dia menceritakan hadis ini, dia menangis lalu berkata; mereka telah merasa senang denganku dan umurku adalah yang terakhir di antara mereka. | ahmad:14977 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi] dari [Abu Al Haitsam bin Nashr bin Dahr Al Aslami], [bapaknya] menceritakannya, dia mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda pada saat perjalanannya menuju Khaibar kepada 'Amir bin Al Akwa', dia adalah paman Salamah bin 'Amr bin Al Akwa'. Nama Al Akwa' adalah Sinan. "Turunlah wahai Ibnu Al Akwa', tantanglah dengan syair-syairmu". (Nashr bin Dahr Al Aslami Radliyallahu'anhu) berkata; lalu dia melantunkan syair kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 'Demi Allah, seandainya tidak ada Allah, kita tidak akan mendapatkan petunjuk, tidak bersedekah, dan tidak akan Shalat. Jika ada kaum yang berbuat kejahatan kepada kami, dan menghendaki fitnah, kami akan menolaknya. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami dan mengokohkan kaki kami jika kami bertemu. | ahmad:15005 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] berkata; telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sulaim] dari [Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Sa'id bin Abu Rosyid] berkata; Saya pernah bertemu dengan [At Tanuhi] utusan Hirqol kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di Hims. Saya memiliki seorang tetangga tua yang sudah hampir meninggal, saya bertanya, maukah kamu beritahukan surat Hirqol kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan surat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadanya? Maka dia menjawab, ya. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sampai di Tabuk, lalu beliau mengutus Dihyah Al Kalbi kepada Hirqol. Tatkala datang surat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadanya, dia memanggil para tokoh petinggi Romawi dan para panglimanya, ditutuplah pintu di antara mereka. Lalu dia (raja Hirqol) berkata; orang ini telah sampai sebagaimana kau lihat, dia telah mengutus kepadaku dan mengajakku kepada tiga hal. Dia mengajakku untuk mengikuti agamanya atau kita harus menyerahkan kepadanya apa yang telah dipanen dari tanah kita atau kita memeranginya. Demi Alloh. Sunguh kalian tahu, apa yang kalian dapatkan pada kitab-kitab yang ada, sungguh dia akan mengambil apa yang ada di bawah kakiku, marilah kita mengikuti pada agamanya atau kita memberikan harta kita saja. Lalu mereka berkata dengan perkataan yang penuh kemarahan dengan satu suara sehingga mereka melepaskan pakaian kebesaran mereka. Mereka berkata; anda mengajak kami untuk meninggalkan Agama Nasrani atau kami menjadi budak bagi Arab yang datang dari Hijaz. Dia menyangka jika dia meninggalkan mereka maka Romawi akan hancur, maka dia sangat sayang kepada mereka dan dia tidak mau. Dan berkata; saya mengatakan hal itu kepada kalian, agar saya mengetahui kekukuhan pada urusan kalian, lalu dia mengundang seorang laki-laki dari Arab Tujib, dia adalah orang Arab Nasrani. Lalu dia (raja Hirqol) berkata; panggilkan kepadaku seorang yang hafal hadits dan bisa berbahasa Arab, yang akan saya utus untuk menjawab surat tersebut, lalu saya di bawa pada Hirqol yang menyerahkan kepadaku suatu surat. Lalu dia (Hirqol) berkata; pergilah dengan membawa suratku ini kepada orang ini, maka saya (At Tanuhi) tidak menyia-nyiakannya, dia menyuruhku menghafal tiga hal. Lihatlah apakah dia menyebutkan lembarannya yang dia tulis kepadaku dan lihatlah tatkala dia membaca tulisanku, apakah dia menyebutkan malam. Lihatlah pada punggungnya apakah ada sesuatu yang meragukanmu. Lalu saya berangkat membawa suratnya sampai saya di Tabuk. Beliau (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) sedang berada ditengah-tengah sahabatnya, yang sedang menjulurkan kakinya pada air. Lalu saya bertanya, di manakah sahabat kalian? Ada yang menjawab, dia ada di sini. Lalu saya menemuinya dengan berjalan sehingga saya duduk di depannya lalu saya serahkan tulisanku lalu beliau meletakkannya di pangkuannya. Lalu bersabda: "Dari mana kamu?" Saya menjawab, saya adalah satu Tanukh. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bertanya, apakah termasuk orang Islam yang lurus yaitu agama bapak kalian Ibrahim. Saya menjawab, saya adalah utusan suatu kaum, yang beragama dengan suatu agama yang tidak akan saya tinggalkan sehingga saya kembali kepada mereka. Lalu (Nabi Shallallahu'alaihiwasallam) tertawa dan bersabda: "kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." Wahai saudara Tanukh, saya telah menulis suratku kepada Kisra, lalu dia meRabeknya dan Alloh akan meRabeknya dan meRabek kerajaannya. Saya mengirim suratku kepada Najasyi dengan sebuah lembaran, lalu dia membakarnya dan Alloh akan membakarnya dan membakar kerajaannya. Saya telah mengirim kepada temanmu sedang lembaran, lalu dia memegangnya dan orang-orang akan tetap mendapatkan darinya kejelekan walau dalam hidupnya baik. Saya berkata; ini adalah satu dari tiga hal yang dia pesankan kepadaku, lalu saya mengambil satu anak panah dari tempatnya lalu saya tulis dalam kulit pedangku lalu beliau telah menyerahkan lembaran pada seseorang dari sebelah kirinya. Saya bertanya, siapakah orang yang akan membawa surat kalian yang akan membacakan dan kalian? Mereka menjawab, Mu'awiyah. Ternyata dalam surat sahabatku dia mengajakku kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, maka di manakah neraka? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Maha Suci Alloh, di mana malam jika telah datang waktu siang". (utusan itu) berkata; lalu saya mengambil anak panah dari tempatnya lalu saya menuliskan pada pedangku setelah beliau selesai membaca suratku, beliau bersabda: " kamu mendapatkan hak, kamu adalah utusan, jika ada pada kami sesuatu yang akan kami berikan kepadamu. kami sedang kehabisan bekal" (utusan itu) berkata; lalu ada seorang laki-laki yang berada pada tengah-tengah mereka memanggilnya. Dia berkata; saya yang akan memberinya hadiah, lalu dia membuka barangnya, ternyata dia membawa perhiasan yang berwarna kuning, lalu dia meletakkannya di pangkuanku, lalu saya bertanya siapakah yang telah memberi hadiah, ada yang mengatakan dia adalah 'Utsman. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Siapa yang akan memberikan penginapan kepada orang ini?" Lalu ada seorang pemuda dari Anshor yang berkata; saya. Lalu pemuda itu berdiri dan saya berdiri bersamanya sampai ketika saya telah keluar dari kelompok majlis. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memanggilku dan berkata; kemari wahai saudara Tanukh, lalu saya menemui panggilanya sehingga saya berdiri dari tempat dudukku yang tadi saya berada di situ. Lalu beliau membuka cara duduk ihtiba'nya (duduk dengan mengumpulkan kedua lututnya ditaruh di depan dada). Lalu beliau bersabda: "Kesinilah, lakukan apa yang kau diperintahkan, lalu saya melihat ke belakang punggungnya, ternyata saya melihat stempel di pundak yang paling atas seperti bekas bekam yang besar". | ahmad:15100 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atha' bin As Sa'ib] berkata; saya menemui [Ummu Kultsum] salah seorang anak 'Ali dengan membawa barang hasil sedekah, lalu dia menolaknya dan berkata; salah seorang budak Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan kepadaku yang bernama [Mihran], Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " Keluarga Muhammad tidak halal sedekah bagi mereka, dan budak suatu kaum adalah bagian dari mereka." | ahmad:15152 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] ['Aqil bin Abu Thalib] menikahi seorang wanita dari Jusyam, lalu kaumnya menemuinya dan berkata; BIR ROFA'I WA AL BANIN (Semoga kamu mendapat barakah, menyatu dan mendapat banyak anak). Lalu beliau berkata 'Jangan kalian mengatakan hal itu!. Mereka berkata; bagaimana kami harus mengatakannya, Wahai Abu Yazid? Dia berkata; "Katakanlah 'Semoga Allah memberi barakah kepada kalian baik saat suka maupun duka' demikianlah kami diperintah." | ahmad:15181 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mustalim bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Khubaib bin Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [kakeknya] berkata; saya menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau hendak berperang, saya bersama dengan salah seorang dari kaumku. Ketika itu kami belum masuk Islam. Kami berkata; kami malu kalau kaum kami mengikuti sebuah peristiwa sebaliknya kami tidak mengikutinya bersama mereka. Beliau bertanya, apakah kalian telah masuk Islam?. kami menjawab, belum. Beliau bersabda: "Kami tidak akan meminta tolong kepada orang musyrik untuk memerangi orang musyrik". Kami pun masuk Islam dan kami ikut bersama beliau. Lalu saya membunuh seorang laki-laki dan dia memukulku satu pukulan, lalu saya menikahi anak perempuanya setelah itu. Wanita itu menolak seraya mengatakan 'Tidak, kamu telah menghilangkan (membunuh) seseorang yang memberimu pedang.' Saya menjawab 'Tidak, engkau telah menghilangkan (menolak kesempatan diperistri) seseorang yang mempercepat ayahmu ke neraka. | ahmad:15203 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Masruq] dari ['Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij] dari [kakeknya Rafi' bin Khadij] berkata; "Wahai Rasulullah, kita bertemu dengan musuh pada esok hari dan kita tidak memiliki pisau (untuk menyembelih) " Rasulullah bersabda: "Darah yang mengalir dan disebut nama Allah, makanlah selain bagian gigi dan kuku, saya beritahukan kepada kalian, gigi termasuk dari tulang. Sedang kuku termasuk pisau orang Habasyah". (Rafi' Radliyallahu'anhu) berkata; Rasulullah pernah mendapatkan rampasan perang, yang salah satunya adalah unta yang kabur, mereka berusaha menangkapnya tapi tidak ada yang berhasil, lalu ada seorang laki-laki yang melemparnya dengan panah dan berhasil menangkapnya. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: " dalam unta ini atau hewan ternak ini terdapat suatu rampasan yang buas, jika kalian mendapatkannya lakukan seperti ini." | ahmad:15245 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Masruq] dari ['Abayah bin Rifa'ah bin Rafi'] dari [Rafi' bin Khadij] yaitu kakeknya bahwa dia berkata; Wahai Rasulullah, kita besok akan bertemu musuh dan kita tidak mempunyai bekal walau satu mud. Beliau bersabda: "Makanlah yang telah disembelih dan disebut nama Allah selain tulang dan kukunya. Saya beritahukan sesuatu, yang dimaksudkan dengan 'assin' adalah tulang dan 'adldlufru' adalah pisau Habasyah." | ahmad:15252 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Ma'ruf] yaitu Ibnu Wasil, berkata; telah menceritakan kepadaku [Hafshah], anak Thalq, seorang wanita dari suatu desa tahun sembilan puluh, dari [Abu 'Umairah] berkata; kami sedang duduk di samping Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada suatu hari, selanjutnya seorang laki-laki membawa periuk berisi kurma. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Apakah ini sedekah ataukah hadiah?" laki-laki tersebut menjawab, "Itu adalah sedekah". beliau bersabda: "Berikanlah untuk orang-orang". Lantas Hasan memasukkan jarinya, mengambil kurma lalu meletakkanya di mulutnya. Kontan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memasukkan jarinya pada mulut bayi dan mengeluarkan kurma dan membuangnya. Beliau bersabda: "Sesungguhnya keluarga Muhammad, tidak halal sedekah bagi kita". Saya berkata kepada Ma'ruf bahwa Abu 'Umair adalah kakekmu, maka (Ma'ruf) berkata; dia adalah kakek bapakku. (Ahmad bin Hanbal radliyallhu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] berkata; telah menceritakan kepada kami [Ma'ruf] dari [Hafshah binti Thalq] dari [Abu 'Amirah, Usaid bin Malik, kakek Ma'ruf] berkata; kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu menyebutkan hadisnya secara lengkap | ahmad:15429 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdurobbih] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Wahsy bin Harb] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, kami makan, tapi tidak merasakan kenyang. (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Mungkin kalian makan dengan berpencar-pencar, maka berkumpullah ketika makan, dan sebutlah nama Allah Ta'ala, semoga kalian akan diberi berkah di dalamnya" | ahmad:15498 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yahya bin Sa'id] telah mendengar [Busyair bin Yasar] budak Bani Haritsah, Sufyan berkata; ini adalah hadis Ibnu Hatsmah, yang mengabari dari [Sahl bin Abu Hatsmah], Abdullah bin Sahl seseorang dari Anshar diketemukan terbunuh di salah satu sumur tua di Khaibar. Dua pamannya dan saudara laki-lakinya mengadukan perkaranya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. saudaranya yaitu Abdurrahman bin Sahl dan dua pamannya yaitu Huwaishah dan Muhaishah. Abdurrahman berangkat dan menceritakan kasusnya di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Hanya nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 'Tolong yang menyampaikan yang tua, tolong yang menyampaikan yang tua.' Selanjutnya salah seorang pamannya, entah Huwaishah, entah Muhaishah menyampaikan uneg-unegnya. [Sufyan] berkata; saya lupa mana yang lebih tua di antara keduanya. Dia berkata; Wahai Rasulullah, kami mendapatkan Abdullah terbunuh di salah satu sumur tua di Khaibar, lalu dia ceritakan orang Yahudi dan kejelekannya dan permusuhannya. Beliau bersabda: "Hendaklah di antara kalian lima puluh orang yang bersumpah bahwa orang yahudi itu yang membunuhnya". Mereka berkata; bagaimana kami bersumpah terhadap sebuah kasus yang tidak kami lihat!. Beliau bersabda: "Suruhlah orang Yahudi terbebaskan dari kalian dengan cara lima puluh dari mereka bersumpah bahwa mereka tidak membunuhnya!" Mereka berkata; bagaimana kami rela dengan sumpah mereka, sedangkan mereka adalah orang musyrik?. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membayarkan diyatnya dari hartanya sendiri, dan untanya menendangku. Dikatakan kepada Sufyan dalam hadis, dan kalian berhak atas darah saudara kalian. Dia menjawab, ya. Seperti itu. | ahmad:15509 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata; telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq bin Yasar] berkata; "Ketika kami sedang berada di Makkah, tiba-tiba Abdullah Bin Zubair menemui kami, beliau melarang Haji dengan cara tamattu' (melaksanakan umrah lantas diikuti haji) dan beliau mengingkari bahwa para sahabat pernah melakukan yang demikian bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Hal tersebut sampai kepada [Abdullah bin 'Abbas], lalu dia berkata; apa yang diketahui oleh Ibnu Az Zubair tentang hal itu, hendaklah dia merujuk kepada ibunya [Asma` binti Abu Bakar], dan menanyakan kepadanya. Jika dia tidak mau merujuk kepadanya, maka berarti dia telah bertahalul dan juga ibunya. Hal itu sampai pada Asma`, lalu dia berkata; semoga Allah mengampuni Ibnu Abbas, demi Allah, dia telah berbuat kekejian. Demi Allah, Ibnu Abbas benar, mereka telah bertahallul dan juga kami dan mereka mendatangi para isteri-isterinya. | ahmad:15521 |
(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Bakr As-Sahmi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Abu Saghirah] dari [An Nu'man bin Salim] ['Amr bin Aus] mengabarinya, [Bapaknya, Aus] mengabarinya berkata; kami sedang duduk di samping Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam di suatu bangunan, beliau berbagi cerita kepada kami dan mengingatkan kami. Tiba-tiba datanglah seorang yang marah-marah kepada beliau. Lalu beliau bersabda: "Pergilah dan bunuhlah dia". (Aus) berkata; tatkala laki-laki itu telah berpaling, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memanggilnya dan bersabda: "Apakah dia mengucapkan "Tidak ada tuhan selain Allah? '". Orang itu berkata; ya, ya Wahai Rasulullah, Lalu beliau bersabda: "Pergilah dan biarkanlah, saya hanya diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah. Jika mereka melakukan hal itu, maka diharamkan bagiku darah mereka dan harta mereka kecuali ada alasan yang dibenarkan." (Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Yunus, Hatim bin Abu Saghirah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Nu'man bin Salim] ['Amr bin Aus] mengabarinya dari [Bapaknya, Aus] berkata; kami sedang duduk di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, beliau menceritakan kepada kami dan memberi nasehat kepada kami. Tiba-tiba datang seorang laki-laki, lalu menyebutkan hadis secara lengkap. | ahmad:15576 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu 'Umar] dari [Bapaknya] dari [Ummu Salamah] bahwa [Abu Salamah] menceritakan kepada mereka Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Jika diantara kalian yang terkena suatu musibah maka hendaklah berkata, "INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJI'UN ALLAHUMMA 'INDAKA AHTASIBU MUSIBATI FA'JURNI FIIHA WABDILNI BIHA KHAIRAN MINHA" (Segala sesuatu milik Allah dan hanya kepada Allah-lah kita kembali. Ya Allah Disisi-Mu aku mengharapkan pahala atas musibah yang menimpaku, dan berikanlah kepadaku balasan dan gantilah itu dengan sesuatu yang lebih baik). Ketika Abu Salamah meninggal, Allah AzzaWaJalla menggantinya dengan orang yang lebih baik (yaitu Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam, pent) | ahmad:15750 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] berkata, Tatkala Nabiyyullah Shallallahu'alaihiwasallam datang pada waktu pagi ke Khaibar, penduduknya telah mondar mandir dan berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga beliau bersabda: Allahu Akbar Allahu Akbar, kita jika telah memasuki bumi sebuah kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu." | ahmad:15755 |
Telah menceritakan kepada kami [Husain] dalam tafsir [Syaiban], dari [Qatadah] berkata, [Anas bin Malik] menceritakan dari [Abu Thalhah] berkata, Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam datang pada waktu pagi di Khaibar, para penduduknya telah berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga beliau bersabda: Allahu Akbar Allahu Akbar, telah tumbang Khaibar, kami jika memasuki sebuah halaman kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu." (Ahmad bin Hanbal) berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] pada firman-Nya AzzaWaJalla, 'Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, Maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu' Dia berkata, [Anas bin Malik] menceritakan dari [Abu Thalhah] berkata, Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam datang pada saat masih pagi, ke Khaibar, seperti pada hadis di atas. | ahmad:15758 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Abu Thalhah] berkata, Tatkala Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam datang pada waktu pagi ke Khaibar, penduduknya telah mondar mandir dan berangkat ke ladang-ladang dan kebun mereka. Ketika mereka melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersama para pasukannya, mereka lari terbirit-birit hingga Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Allahu Akbar, Allahu Akbar, jika kami telah memasuki halaman sebuah kaum, maka alangkah buruklah pagi harinya (keadaan) orang-orang yang mendapatkan peringatan itu." | ahmad:15765 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata, telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata, telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Sa'id Al Maqrubi] dari [Abu Syuraih Al Khuza'i] berkata, tatkala 'Amr bin Sa'id mengutus ke Makkah, yang bertujuan menyerang Ibnu Az Zubair. Abu Syuraih mendatanginya lalu mengajaknya bicara dan menghabarinya dengan apa yang telah dia dengar dari Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam lalu dia keluar menuju tempat pertemuan kaumnya dan duduk di dalamya. Lalu saya berdiri mendatanginya, saya duduk bersamanya. Lalu dia menyampaikan kepada kaumnya sebagaimana dia menyampaikan kepada 'Amr bin Sa'id apa yang telah dia dengar dari Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam dan apa yang telah dikatakan 'Amr bin Sa'id kepadanya. (Abu Syuraih Al Khuza'i RA) berkata, ini, kami bersama Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam ketika terjadi Fathu Makah, maka pada esok harinya Khuza'ah menganggu seorang laki-laki dari Hudzail lalu mereka membunuhnya. Dia dalam keadaan musrik. Lalu Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam berdiri kepada kami dan berkutbah, beliau bersabda: "Wahai manusia, Allah 'azza wajalla telah mengharamkan Makkah pada saat diciptakannya langit dan bumi. Maka Makkah adalah haram sejak Allah Ta'ala mengharamkannya sampai Hari Kiamat. Tidak halal bagi seorangpun yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menumpahkan darah di dalamnya, tidak boleh menebang pohon di dalamnya. Tidak halal bagi seorangpun sebelumku juga kepada setelahku. Bahkan tidak halal bagiku kecuali pada saat ini saja, karena sebagai kemarahan kepada para penduduknya. Ketahuilah, kemudian saya telah mengembalikan keharamannya sebagaimana kemarin. Ketahuilah, hendaknya orang yang datang dari kalian memberitahukan orang yang tidak datang. Barangsiapa yang berkata kepada kalian Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam telah berperang di dalamnya maka katakanlah Allah 'azza wajalla telah menghalalkannya kepada Rasul-Nya dan Dia tidak menghalalkannya kepada kalian. Wahai orang-orang Khuza'ah angkatlah tangan-tangan kalian dari membunuh, karena hal itu telah banyak terjadi. Jika kalian telah membunuh, maka saya akan membayar diyatnya. Siapa yang dibunuh setelah saya di sini, maka keluarganya berhak memilih antara dua pilihan. Jika mereka menghendaki, maka dia mendapatkan darah orang yang melakukannya, jika mereka mau maka dia akan mendapatkan harta sebagai ganti rugi. Lalu Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam membayar diyat seorang laki-laki yang telah dibunuh oleh Khuza'ah. Lalu 'Amr bin Sa'id berkata kepada Abu Syuraih, pergilah Wahai syaikh, kami lebih tahu tentang keharamannya daripada kamu, hal itu tidak menghalangi orang yang menumpahkan darah atau orang yang melepaskan ketaatan atau orang yang enggan membayar jizyah. (Abu Syuraih Al Khuza'i RA) berkata, lalu saya berkata, saya telah menyaksikan dan terkadang saya tidak datang, dan terkadang saya sampaikan padahal Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam telah memerintahkan kepada kami sebagai orang yang hadir kepada orang yang tidak hadir, maka hal itu saya sampaikan kepadamu, maka terserah kepadamu. | ahmad:15782 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hasyim, Isma'il bin Katsir] dari ['Ashim bin Laqith bin Shabirah] dari [bapaknya] berkata, saya menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu menyembelih kambing untuk kami dan bersabda: "Nggak usah kamu hitung-hitung" dan tidak bersabda: "Nggak usah diantara kalian menghitung.' Sesungguhnya kami menyembelihnya memang untuk kalian, tapi kami memiliki kambing jika jumlahnya sudah mencapai seratus maka kami menyembelihnya satu." | ahmad:15787 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Katsir Abu Hasyim Al Maki] dari ['Ashim bin Laqit bin Shabirah] dari [bapaknya, utusan Bani Al Muntafiq] berkata, saya dan salah seorang sahabatku berangkat sampai kami temui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, hanya kami tidak mendapati beliau. Lalu 'Aisyah menyuguhi kami dengan kurma dan makanan yang terbuat dari gandum dan lemak. Tiba-tiba Nabi Shallallahu'alaihiwasallam datang dengan mengibAs ngibaskan kakinya namun tidak sampai menyentuh tanah. Lalu beliau bertanya, apakah kalian telah disuguhi sesuatu? Maka kami menjawab, Ya Wahai Rasulullah. Pada saat demikian itu tiba-tiba pengembala kambing mulai berjalan menuju kandang dengan membawa anak unta dengan tangannya. Beliau bertanya, apakah ternaknya telah beranak?. Dia menjawab, Ya. Beliau bersabda: "Kalau begitu, sembelihlah satu ekor kambing untuk kita, dan tolong bawalah kemari!. Lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menghitung-hitungnya" dan tidak berkata, "Janganlah seseorang menghitung-hitung, kami menyembelih kambing karena kalian berdua, kami memiliki seratus kambing, kami tidak suka jika jumlah itu bertambah". Adalah kebiasaan beliau jika ada unta yang melahirkan anaknya, maka memerintahkan kami untuk menyembelih kambing. Lalu dia berkata, Wahai Rasulullah, berilah kabar kepadaku tentang wudlu!. Beliau bersabda: "Jika kalian melakukan wudlu, maka ratakanlah dan silangilah jari-jarinya. Jika kamu memasukkan ke dalam hidungmu maka penuhilah, kecuali jika kau dalam keadaan puasa." (Laqit bin Shabirah) berkata, Wahai Rasulullah, saya memiliki istri, lalu dia menyebutkan tentang panjang lidahnya dan gangguannya. Lalu beliau bersabda: "Ceraikanlah dia." (Laqit bin Shabirah) berkata, Wahai Rasulullah, tapi dia sangat pandai bergaul dan sudah punya anak. Lalu beliau bersabda: "Tahanlah dia, dan perintahkan dia. Jika dia menjadi baik maka terimalah dan jangan kamu pukul istrimu sebagaimana kamu memukul budakmu." | ahmad:15789 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atha` bin As-Sa`ib] berkata; telah menceritakan kepadaku [Umu Kultsum, anak perempuan 'Ali] berkata; saya memberinya sedekah yang telah disuruh kepadanya. Salah satu anak tiri berkata; [Maimun] atau Mihran budak Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengabariku dia melewati Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu beliau bersabda kepadanya, Wahai Maimun atau Mihran, kami sebagai Ahli Bait, kami dilarang mengambil sedekah, dan orang-orang yang menjadi budak kami juga termasuk bagian dari kami. Kami tidak makan harta sedekah. | ahmad:15804 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; saya telah membaca di hadapan [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah Al Laits] dia menghadiahkan daging keledai kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau sedang berada di Abwa`, atau di Wadan,. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menolak pemberianku. Tatkala beliau melihat sesuatu pada wajahku beliau bersabda: "Kami tidak menolak pemberianmu, hanya karena kami sedang di Tanah Haram." | ahmad:15829 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah] dari [Ibnu 'Abbas] dari [Ash Sha'b bin Jatsamah] berkata; saya berkata kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 'Saat penyerangan malam hari, serangan kami mengenai kaum wanita dan anak-anak kaum musyrikin. beliau bersabda: "Mereka adalah bagian dari mereka". | ahmad:15832 |
(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dan [Hujain] berkata; telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Ibnu Ishaq] dari [Al Bara`] dari [pamannya, Abu Burdah] dia berkata; Wahai Rasulullah, kami telah menyembelih kambing milik kami. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Apakah sebelum shalat (idul adha)?." saya menjawab, Ya. Beliau bersabda: "Itu sudah terhitung kambing sembelihan." Dia berkata; Wahai Rasulullah, kami memiliki unta yang baru berumur enam bulan lebih yang lebih saya sukai daripada yang berumur satu tahun, beliau bersabda: "Itu boleh baginya dan tidak boleh bagi orang selainnya." | ahmad:15888 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Yazid bin Yazid] yaitu Ibnu Jabir dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari [Abdurrahman bin 'A`isy] dari [beberapa sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam] sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keluar menemui mereka pada suatu pagi dalam keadaan yang sangat baik dan berseri-seri wajahnya, terang wajahnya, lalu bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku, padahal telah datang Rabku Azzawajalla tadi malam dengan wajah sangat mempesona." Dia (Allah Azza wa jalla) berkata; 'Wahai Muhammad', saya menjawab, 'Ya Wahai Rabku.' Dia bertanya, dalam masalah apa para Malaikat yang tinggi saling berselisih, saya menjawab, saya tidak tahu Wahai Rabku. Dia berkata seperti itu dua kali atau tiga kali. Lalu Dia (Rab Muhammad) meletakkan kedua telapak tangannya antara kedua pundakku, lalu saya merasakan dinginnya di antara kedua dadaku sehingga Dia menampakkan kepadaku apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, lalu beliau membaca ayat ini, 'Dan Demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin. lalu Dia berfirman, Wahai Muhammad, dalam masalah apa para Malaikat yang tinggi saling berselisih?, saya menjawab, dalam masalah kaffarat (penghapusan dosa-dosa). Apakah kafarat itu? Saya menjawab, berjalan kaki menuju jamaah shalat dan duduk di masjid untuk menanti shalat-shalat ditegakkan dan meratakan berwudlu saat-saat tidak suka. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang melakukan hal itu maka dia akan hidup dengan baik dan meninggal dalam keadaan baik dan keadaannya dengan kesalahannya sebagaimana hari dia dilahirkan oleh ibunya, dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, shalat malam saat manusia dalam keadaan tidur." Dia berfirman, "Wahai Muhammad, jika kamu shalat maka bacalah: Ya Allah, sesungguhnya saya meminta kepada-Mu kebaikan-kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin dan kamu dalam keadaan bertaubat kepada-Ku, dan jika Engkau menghendaki fitnah pada manusia, tolong wafatkanlahku dalam keadaan tidak terkena fitnah. | ahmad:16026 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami [Mus'ab bin Abdullah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Masud] dari [Abdullah bin Abbas] dari [Ash-Shab bin Jatsamah Al Laitsi] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, sesungguhnya dia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam keledai liar. Dia sedang berada di Abwa` atau Waddan, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menolaknya. Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat ketidaksukaan pada wajahku, beliau bersabda: "Kami tidak menolaknya, hanya karena kami sedang dalam keadaan ihram." | ahmad:16066 |
(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata; saya telah mendengar [Shalih bin Kaisan] menceritakan dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Abdullah bin Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tatkala sedang berada di Waddan, Ash-Shab bin Jatsamah menemuinya atau beberapa orang dengan membawa keledai liar, lalu (Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam) menolaknya. Lalu bersabda: "Kami sedang berihram, kami tidak boleh makan hewan buruan." | ahmad:16068 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari [Ash-Sha'b bin Jatsamah] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam diberi keledai liar pada saat di Waddan, lalu beliau menolaknya dan bersabda: "Kami sedang berihram, kami tidak boleh makan hewan buruan." | ahmad:16071 |
Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An-Nu'man] berkata; telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Abu Bakar bin Abdullah] dari [Habib bin 'Ubaid Ar Rahabi] dari [Ghudlaif Al Harits] berkata; Abdul Malik bin Marwan mengutus kepadaku lalu berkata; "Wahai Abu Asma`, sesungguhnya kami telah mengumpulkan orang-orang atas dua hal, " (Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) berkata; "Apa dua hal itu?" Dia menjawab, "Mengangkat tangan di atas mimbar pada Hari Jumat dan membaca kisah setelah subuh dan asar." Maka (Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) berkata; "Sesungguhnya keduanya adalah contoh bid'ah kalian menurutku, saya tidak melaksanakannya." Dia bertanya, "Kenapa?" (Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) menjawab, "Karena Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Tidaklah sebuah kaum melakukan sebuah bid'ah kecuali pasti akan ada sunnah yang hilang. Berpegang teguh dengan sunah adalah lebih baik daripada melakukan hal yang bid'ah." | ahmad:16356 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Bapaknya] dari [Abayah bin Rifa'ah] dari kakeknya [Rafi' bin Khadij] dia berkata, "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Dzul Hulaifah wilayah Tihamah. Lalu kami mendapatkan harta ghanimah berupa kambing dan unta." Rafi' bin Khadij melanjutkan perkataannya, "Orang-orang kemudian menyegerakan untuk memasaknya, hingga mereka pun merebusnya dengan periuk besar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang seraya memerintahkan untuk mematikannya, maka periuk itu pun dimatikan apinya." Setelah itu beliau bersabda: "Sepuluh ekor kambing itu sebanding dengan satu ekor unta." Rafi' bin Khadij) berkata, "Kemudian ada seekor unta mencoba kabur, sementara orang-orang yang ada dalam rombongan tersebut tidak ada yang memiliki kuda, hingga mereka pun memanah unta tersebut dan menangkapnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Sesungguhnya binatang-binatang ini mempunyai sifat busa sebagaimana binatang buas. Maka jika satu darinya memberontak kalian, lakukanlah pada seperti ini." Ayabah berkata; Maka Rafi' bin Khadij berkata, "Sesungguhnya kami sangat berharap dan juga merasa takut untuk bertemu dengan pasukan musuh pada esok hari, sebab kami tidak memiliki pisau. Maka apakah kami boleh menyembeliah dengan Qashab (tumbuh-tumbuhan yang berbuku dan beruas)?" beliau bersabda: "Sembelihlah dengan sesuatu yang dapat mengalirkan darah, sebutlah nama Allah atasnya, lalu makanlah. Dan tidak dengan tulang dan kuku. Akan saya akan menceritakan kepadamu, bahwa As Sinn adalah tulang, sedangkan Azh Zhufur adalah pisau Habasyah." | ahmad:16626 |
Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Ya'la bin Atha`] dari [Jabir bin Yazid bin Aswad] dari [bapaknya] ia berkata, "Kami menunaikan haji wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Subuh bersama kami. kemudian ketika beliau memalingkan muka atau duduk menghadap jama'ah, tiba-tiba beliau melihat dua laki-laki di belakang jama'ah belum melaksanakan shalat. Maka pun beliau berkata: "Datangkanlah dua orang laki-laki ini kehadapanku." Yazid bin Aswad berkata, "Lalu didatangkanlah dua orang itu, sementara kedua bahu mereka gemetaran karena ketakutan. Rasulullah lalu bertanya: "Apa yang menghalangi kalian untuk shalat bersama jama'ah?" kedua laki-laki itu menjawab, "Wahai Rasulullah, kami telah menunaikan shalat di tempat telah menceritakan kepada kami inggal kami." Beliau bersabda: "Janganlah kamu berbuat seperti itu. Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat di rumah, lalu mendapati sedang shalat bersama Imam, maka hendaklah ia ikut shalat bersama Imam. Karena shalat tersebut merupakan Nafilah baginya." Yazid bin Aswad berkata, "Maka keduanya pun berkata, "Wahai Rasulullah, mintakanlah ampunan bagi kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memintakan ampunan baginya." Yazid berkata, "Kemudian orang-orang mengerumuni Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saya turut ikut bersama mereka. ketika itu saya adalah orang yang paling muda di antara mereka, namun saya bertekad (untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)." Yazid berkata, "Saya terus berlomba dan berdesak-desakan dengan manusia hingga saya sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu saya meraih tangan beliau dan saya letakkan tangannya di atas wajahku, atau di atas dadaku." Yazid melanjutkan ceritanya, "Sungguh, saya belum pernah mendapati sesuatu yang lebih harum, dan tidak pula lebih sejuk daripada tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Waktu itu beliau berada di masjid Al Khaif." Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan] dan [Syu'bah] dan [Syarik] dari [Ya'la bin Atha] dari [Jabir bin Yazid] dari [Bapaknya] ia berkata, "Kami pernah melaksanakan shalat subuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Masjidi Al Khaif….kemudian perawi menyebutkan hadits tersebut." Syarik menyebutkan dalam haditsnya, "Kedua laki-laki itu lalu berkata, "Wahai Rasulullah, mintakanlah ampunan untuk kami." Maka beliau pun berdo'a: "Semoga Allah mengampunimu." Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] dan [Abu An Nadlr] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. [Abu An Nadlr] berkata dari [Ya'la bin Atha]. Dan [Aswad] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Ya'la bin Atha] ia berkata, saya mendengar [Yazid bin Al Aswad As Suwa`i] dari [Bapaknya], bahwa ia pernah shalat subuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam… lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Yazid berkata, "Kemudian orang-orang mengerumuni beliau, mereka berebut mengambil tangannya untuk kemudian mereka usapkan ke wajah-wajah mereka." Yazid berkata, "Kemudian aku juga ikut mengambail tangan beliau dan mengusapkannya ke wajahku, maka aku merasakan kesejukannya melebihi sejuknya salju, dan wanginya melebihi harumnya wangi Misk." | ahmad:16831 |
Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Aun] dari [Al Hasan] dari [Iyadl bin Himar Al Mujasyi'] bahwa antara dirinya dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mempunyai perkenalan sebelumbeliau diutus sebagai nabi, maka ketika beliau diutus sebagai Nabi ia memberikan hadiah kepada beliau. Al Hasan berkata, "Saya menduga bahwa hadiah itu berupa unta." Namun beliau menolak untuk menerima hadiah tersebut seraya bersabda: "Sesungguhnya kami tidak mau menerima Zabdul Musyrikin (pemberian)." Al Hasan berkata, "Apakah itu Zabdul Musyrikin?" beliau menjawab: "Yaitu pemberian atau hadiah mereka." | ahmad:16835 |
Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Harits] dari [Abdul Muthalib bin Rabi'ah] ia berkata, "Al Abbas masuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami keluar dan melihat orang-orang Quraisy sedang berbincang-bincang, namun jika mereka melihat kami maka mereka pun diam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian marah dan keluar keringat antara kedua matanya. Beliau bersabda: "Demi Allah, iman tidak akan masuk ke dalam hati seseorang sehingga ia mencintai kalian dan kerabatku karena Allah 'azza wajalla." | ahmad:16860 |
Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhamad] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Atha] dari [Yazid] dari [Abdullah bin Harits bin Naufal] dari [Abdul Muthalib bin Rabi'ah bin Harits bin Abdul Muthalib] ia berkata, "Beberapa orang dari Anshar datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya kami mendengar dari kaummu hingga seorang dari mereka berkata, 'Sesungguhnya perumpamaan Muhammad adalah seperti sebatang pohon kurma yang tumbuh di Kiba`. Husain berkata, "Al Kibaa` adalah sampah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Wahai sekalian manuisa, siapakah saya?" Mereka menjawab, "Anda adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Beliau lalu bersabda: "Saya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib." -Abdul Muthallib (perawi) berkata, "Dan kami tidak mendengar beliau menisbatkan sesuatupun sebelumnya- Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menciptakan makhluk-Nya, lalu Dia menjadikan aku sebaik-baik makhluk-Nya. Kemudian Dia memisahkan mereka menjadi dua kelompok, dan Dia menjadikan aku sebaik-baik orang dari kedua kelompok itu. Setelah itu Allah menjadikan mereka beberapa kabilah, dan Dia menjadikan aku sebaik-baik kabilah dari kabilah-kabilah tersebut. Kemudian Allah menjadikan untuk mereka rumah-rumah, dan Dia menjadikan untukku sebaik-baik rumah di antara rumah-rumah mereka. Maka aku adalah orang yang rumah dan jiwanya paling baik di antara kalian, shallallahu 'alaihi wasallam." | ahmad:16862 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Hanzhalah At Tamimi Al Usaidi Al katib] ia berkata, "Kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menuturkan kepada kami tentang surga dan neraka hingga seolah-olah kami melihatnya dengan pandangan mata. Setelah itu aku mendatangi keluarku dan anak-anakku hingga aku pun tertawa dan bermain-main. Lantas aku teringat akan peristiwa yang kami alami (ketika bersama Rasulullah), maka aku pun keluar dan menemui dengan Abu Bakar. Aku berkata, "Aku telah berlaku munafik, aku telah berlaku munafik!" Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya kita juga melakukannya." Maka aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian aku ceritakan hal itu kepada beliau. Beliau pun bersabda: "Wahai Hanzhalah, sekiranya keadaan kalian adalah sebagaimana keadaan kalian saat bersamaku, niscaya para malaikat akan menyalami kalian di atas tempat tidur kalian atau di perjalanan kalian." Atau kalimat yang semisal dengan itu. Dan seperti inilah apa yang dikatakan oleh Sufyan, "Wahai Hanzhalah, sesaat dan sesaat." | ahmad:16949 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Ayyub Al Hadlrami] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Nasij Al Hadlrami] -ia pernah bertemu dengan Abu Bakar dan Umar Radiallahu 'Anhuma dan orang-orang selain keduanya- dari Utbah bin Abdu As Sulami, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Berdiri dan berperanglah kalian!" para sahabat menjawab, "Kami siap wahai Rasulullah. Kami tidak akan mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh Banu Isara`il kepada Musa, '(Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami Hanya duduk menanti disini saja) ' (Qs. Al Maidah: 34). Akan tetapi, (kami akan katakan) pergilah kamu bersama Tuhanmu wahai Muhammad dan berperanglah, sesungguhnya kami bersamamu untuk berperang." | ahmad:16987 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Arthah] dari [Makhul] dari [Abu Tsa'labah Al Khusyani] berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, kami adalah orang-orang yang suka berburu?" Maka beliau bersabda: "Jika kamu melepas anjingmu dengan membaca nama Allah, lalu anjing tersebut mendapatkan hasil, maka makanlah." Saya bertanya lagi, "Meskipun anjing itu membunuhnya?" beliau menjawab: "Ya, meskipun membunuhnya." Saya bertanya lagi, "Kami juga suka pandai memanah?" Beliau bersabda: "Apa yang terkena oleh anak panahmu, maka makanlah." Saya berkata lagi, "Kami bisa melakukan perjalanan, dan kami sering melewati orang-orang Yahudi, Nasrani dan Majusi. Dan kami tidak mendapatkan bejana kecuali bejana-bejana mereka." beliau bersabda: "Jika kalian tidak lagi mendapatkan selain bejana-bejana itu, maka cucilah dengan air lalu makan dan minumlah kalian dengannya." | ahmad:17067 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] dari [Ibnu Ishaq] -yakni Muhammad- dari [Ubaidullah] atau Ubadullah bin Thalhah bin Kariz dari [Al Hasan] ia berkata, " [Utsman bin Abi Al 'Ash] pernah di undang pada acara khitanan namun ia tidak mau menghadirinya. Lalu orang-orang pun bertanya kepadanya, maka ia menjawab: "Sesungguhnya pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak pernah mendatangi acara khitanan dan juga tidak pernah diundang untuk acara itu." | ahmad:17232 |
Telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahak bin Makhlad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] -yakni Ibnu Ja'far- ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] telah menceritakan kepada kami [Martsad bin Abdullah Al Yazani] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Ad Dailami], bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhya kami berada di suatu tempat yang sangat dingin, lalu kami menghangatkan tubuh kami dengan meminum minuman yang terbuat dari gandum?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya, "Apakah ia memabukkan?" Ad Dailami menjawab, "Ya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian meminumnya." Ad Dailami kemudian mengulangi pertanyaannya untuk kedua kalinya, maka Rasulullah pun bertanya lagi: "Apakah ia memabukkan?" Ad Dailami menjawab, "Ya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian meminumnya." Ad Dailami kemudian mengulangi lagi untuk yang ketiga kalinya, maka Rasulullah pun bertanya untuk yang ketiga kalinya: "Apakah ia memabukkan?" Ad Dailami menjawab, "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda, "Janganlah kalian meminumnya." Ad Dailami berkata, "Sesungguhnya mereka untuk tidak bisa sabar." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika mereka tidak tahan maka bunuh saja mereka." | ahmad:17342 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ishaq] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad bin Abdullah Al Yazani] dari [Dailam Al Himyari] ia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya katakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhya kami berada di suatu tempat yang sangat dingin, dan menangani pekerjaan yang sangat berat di dalamnya. Maka kami mengambil minuman dari gandum ini sebagai suplemen untuk pekerjaan kami dan (untuk menahan) dinginnya tempat kediaman kami." Beliau bertanya: "Apakah ia memabukkan?" Saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Jauhilah minuman itu." Kemudian saya mendatangi beliau dari arah depan dan bertanya seperti itu lagi. Beliau pun bersabda: "Apakah ia memabukkan?" Saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Jauhilah minuman itu." Saya berkata lagi, "Sesungguhnya orang-orang tidak (sanggup untuk) meninggalkannya." Beliau bersabda: "Jika mereka tidak juga meninggalkannya, maka bunuhlah mereka." | ahmad:17343 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad bin Abdullah Al Yazani] bahwa [Dailam] telah mengabarkan kepada mereka, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia tanyakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berada di tempat yang dingin, lalu kami mengambil minuman (sebagai suplemen) untuk menguatkan ketahanan tubuh." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah minuman itu memabukkan?" Dailam menjawab, "Ya." Kemudian Dailam mengulangi lagi pertanyaannya dan beliau pun bertanya lagi: "Apakah ia memabukkan?" Dailam menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Janganlah kalian dekati ia." Dailam berkata, "Sekali-kali mereka tidak akan sabar." Beliau bersabda: "Barangsiapa dari mereka tidak sabar dari meminumnya, maka bunuhlah ia." | ahmad:17344 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Ayyasy bin Ayyasy] -yakni Isma'il- berkata, telah menceritakan kepadaku [Yahya] -yakni Ibnu Abu Amru Asy Syaibani- dari [Abdullah bin Ad Dailami] dari bapaknya [Fairuz] ia berkata, "Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, kami adalah para pemilik anggur, sementara syariat pengharaman khamar telah turun, lantas apa yang mesti kami perbuat dengan anggur itu?" Beliau menjawab: "Olahlah ia menjadi zabib (kismis)." Fairuz bertanya lagi, "Lalu bagaimana kami mengolahnya menjadi zabib?" Beliau menjawab: "Kalian rendam saat siang hari lalu kalian minum pada malam hari. Kemudian kalian rendam di malam hari dan meminumnya pada pagi hari." Fairuz berkata; Saya berkata, "Wahai Rasulullah, kami adalah orang yang telah anda ketahui, dan kami tinggal di tengah-tengah orang yang telah anda ketahui, lantas siapa wali kami?" Beliau menjawab, "Allah dan rasul-Nya." Fuiruz berkata, "Kalau begitu cukuplah bagiku wahai Rasulullah." | ahmad:17350 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Qilabah] dari [Muhammad bin Abu Aisyah] dari [seorang laki-laki] sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sepertinya kalian membaca saat imam sedang membaca?" beliau mengulangi ucapannya itu dua atau tiga kali. Maka para sahabat pun menjawab, "Benar kami telah melakukannya wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukannya, kecuali salah seorang dari kalian membaca surat Al Fatihah." | ahmad:17376 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Simak] dari [Mura bin Qathari] dari [Adi bin Hatim Ath Tha`i] ia berkata, "Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Kami berburu hewan buruan, namun kami tidak mendapatkan pisau kecuali batu dan pecahan tongkat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Alirkanlah darah dengan menggunakan alat sekehendakmu, lalu sebutlah nama Allah." | ahmad:17539 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dari [Amir] dari [Adi bin Hatim] ia berkata, "Aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mengajariku tentang Islam, menjelaskan sifat shalat dan bagaimana agar aku shalat tepat pada waktunya. Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Bagaimana denganmu wahai Ibnu Hatim, jika kamu berkendaraan dari istana Yaman, apakah kamu tidak takut selain kepada Allah hingga kamu sampai di istana Hirah?" aku menjawab, "Wahai Rasulullah, lalu dimanakah posisi tentara suku Thayyi?" beliau bersabda: "Cukuplah Allah sebagai penjagamu dari orang-orang Thayyi dan selainnya." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang suka berburu dengan anjing-anjing ini dan burung ini. Lalu apa yang halal bagi kami dari hasil buruannya?" Beliau menjawab: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang Telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang Telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya) '. (Qs. Al Maidah: 4) Maka anjing atau burung buas yang telah kamu latih, kemudian kamu melepasnya dan menyebut nama Allah, maka makanlah hasil buruan yang ditangkapnya untukmu." Aku bertanya, "Kalau ia membunuhnya?" beliau menjawab: "Kalau ia membunuhnya namun tidak memakan secuil pun darinya, maka sesungguhnya ia hanya berburu untukmu." Aku bertanya lagi, "Bagaimanakah menurut anda, jika anjing-anjing kami berbaur dengan anjing-anjing yang lain saat kami melepaskannya?" beliau menjawab: "Jangan kamu makan hingga kamu memastikan bahwa anjing milikmulah yang telah menangkapnya." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, kami kadang melempar (buruan) dengan mi'rdl (bagian tombak yang tumpul), lalu mana yang halal bagi kami?" beliau bersabda: "Jangan kamu makan, kecuali buruan yang sempat kamu sembelih." | ahmad:17546 |
Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Atha` bin As Sa`ib] ia berkata, "Pertaka kali aku mengetahui [Abdurrahman bin Abu Laila] adalah ketika aku melihat seorang laki-laki tuan yang telah memutih rambut dan jenggotnya mengendarai seekor Himar sedang mengikuti jenazah. Aku mendengar [laki-laki tua itu] berkata, "Fulan bin Fulan menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mencintai untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah mencintai perjumpaan dengannya. Dan barangsiapa membenci untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah akan membenci perjumpaan-Nya dengannya." Lalu orang-orang pun menelungkup dan menangis. Maka beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan kalian menangis?" mereka menjawab, "Sesungguhnya kami membenci kematian." Beliau bersabda: "Bukan itu maksudnya, akan tetapi saat kematian itu datang. '(Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka ia akan memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan) ' (Qs. Al Waaqi'ah: seorang laki-laki-89). Maka saat ia diberi kabar gembira tentangnya, ia akan mencintai perjumpaannya dengan Allah, dan Allah mencintai perjumpaan dengannya. '(Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih) ' (Qs. Al Waaqi'ah: 92-92). Atha` berkata, "Dalam qira`ah Ibnu Mas'ud; "Kemudian Tashliayatu Jahim (api yang bergejolak). Maka jika ia diberi kabar tentangnya, ia akan membenci perjumpaan Allah, dan Allah pun lebih membenci perjumpaan dengannya." | ahmad:17567 |
Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Abu Kamil] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [Thariq bin Suwaid Al Hadlrami] bahwa ia berkata; saya berkata, "Wahai Rasulullah, di lahan kami terdapat hasil anggur yang kemudian kami memerasnya dan meminumnya, " Beliau bersabda: "(Hal itu) tidak boleh (kamu lakukan)." Saya mengulanginya kembali, kemudian beliau tetap bersabda: "Tidak boleh." Saya berkata lagi, "Kami meminumkannya kepada orang sakit." Maka beliau bersabda: "Itu bukanlah obat tapi justru penyakit." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [bapaknya yakni Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] -Hajjaj berkata, bahwa ia telah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- ditanya oleh seorang laki-laki dari Ja'tsam yang biasa dipanggil Suwaid bin Thariq -Ibnu Ja'far berkata- atau Thariq bin Suwaid Al Ju'fi bahwa pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang khamer. Maka beliau pun melarangnya. Kemudian ia menyebutkan hadits. | ahmad:18036 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mukhariq bin Khalifah Al Ahmasi] dari [Thariq] bahwa pada saat perang Badar Miqdad berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Bani Isra`il kepada Musa, 'Berangkatlah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami hanya akan duduk-duduk di sini.' Akan tetapi (kami akan katakan), 'Pergilah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami bersamamu untuk berperang.'" | ahmad:18073 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Akhi bin Syihab] dari [pamannya] ia berkata, [Urwah bin Zubair] telah berdalih bahwa [Marwan] dan [Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika utusan Hawazin mendatanginya dalam keadaan telah memeluk Islam. Kemudian mereka meminta agar harta dan para tawanan (wanita dan anak-anak) mereka dibebaskan dan dikembalikan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Kalau aku, terserah pendapat kalian. perkataan yang paling aku sukai adalah perkataan yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, imma As Sabyu (tawanan para wanita dan anak-anak) ataukah harta. Dan saya tidak memaksa (kalian untuk memutuskannya) dengan segera." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi waktu kepada mereka selama sepuluh malam lebih saat beliau kembali dari Tha`if. Ketika telah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak ridla kecuali salah satu dari dua hal itu, mereka pun berkata, "Kami lebih memilih para tawanan wanita dan anak-anak kami (untuk dikembalikan)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan kaum muslimin, beliau memuji Allah 'azza wajalla dengan pujian yang memang layak untuk-Nya. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya saudara kalian telah datang dengan bertaubat. Dan saya berpendapat untuk mengembalikan para tawanan wanita dan anak-anak kepada mereka. karena itu, siapa diantara kalian yang merelakan hal itu, maka hendaklah ia melakukannya. Dan siapa di antara kalian yang lebih memilih untuk mengambil bagiannya dari Fai` yang telah diberikan Allah, hendaknya ia juga melakukannya." Kemudian kaum muslimin pun berkata, "Kami telah merelakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak tahu, siapa di antara kalian yang merelakannya dan siapa pula yang tidak merelakannya. Karena itu, pulanglah kalian hingga orang-orang 'arif kalian menyerahkan urusan itu kepada kami." Maka kaum muslimin pun berkumpul dan bermusyawarah dengan orang-orang arif mereka. setelah itu, mereka kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau bahwa mereka telah merelakan dan mengizinkannya. Inilah yang sampai padaku mengenai tawanan wanita dan anak-anak Hawazin. | ahmad:18156 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hamamd] yakni Ibnu Salamah, Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Hunain menggerakkan kedua bibirnya setelah menunaikan shalat Fajar, suatu pemandangan yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Maka kami berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat Anda melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Apa maksud Anda menggerakkan kedua bibir Anda?" beliau menjawab: "Sesungguhnya para Nabi sebelum (masa) kalian terkagum-kagum akan banyaknya umatnya. Maka Nabi itu pun berkata, 'Mereka ini tidaklah diinginkan oleh sesuatu pun.' Akhirnya Allah mewahyuhkan padanya, 'Hendaknya kamu memilih salah satu dari tiga hal yaitu; mereka dikalahkan oleh musuh dari selain golongan mereka dan membinasakan mereka. Atau (mereka ditimpa) kelaparan, ataukah kematian yang akan menjemput mereka.' Maka sang Nabi itu pun bermusyawarah dengan mereka. mereka berkata, 'Adapan musuh, maka tidak ada ketaatan kami terhadap mereka. Sedangkan kelaparan, maka kami tidak akan sabar atasnya. Akan tetapi (biarlah kami dijemput) oleh kematian.' Setelah itu, Allah pun mengirimkan kematian atas mereka. Sehingga yang meninggal dari mereka dalam waktu tiga hari mencapai tujuh puluh ribu orang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka sekarang aku akan berdo'a -saat melihat banyaknya jumlah mereka-, 'ALLAHUMMA BIKA UHAAWIL WABIKA USHAAWIL WABIKA UQAATIL (Ya Allah, kepada-Mulah kuserahkan segala daya dan upaya, dengan-Mulah kami menyerang, dan dengan (kekuatan-Mulah) kami berperang).'" | ahmad:18176 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Jurairi] dari [Abu Utsman] dari [Hanzhalah] ia berkata; Suatu ketika, kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menyebutkan tentang surga dan neraka, hingga seolah-olah mata melihatnya. Setelah itu saya beranjak pulang menemui keluargaku, dan saat itu aku pun tertawa bersama isteri dan anakku. Kemudian aku teringat, akan perasaanku saat berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku keluar dan berjumpa dengan Abu Bakr. Aku pun berkata, "Wahai Abu Bakr, Hanzhalah telah munafik." Ia bertanya, "Kenapa bisa begitu?" saya berkata, "Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengingatkan kami surga dan neraka hingga seakan-akan mata melihatnya. Namun setelah itu, saya pulang menemui keluargaku, dan saya pun tertawa dan bermain-main bersama anak dan isteriku." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya kami juga melakukan hal yang demikian." Maka aku pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu pada beliau. Beliau bersabda: "Wahai Hanzhalah, sekiranya saat kalian berada di rumah-rumah kalian, sebagaimana saat kalian berada di sisiku, niscaya malaikat akan menyalami kalian. Dan saat kalian berada di rumah atau di jalan, maka (ingatlah sewaktu) waktu." | ahmad:18268 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thiyalisi] Telah menceritakan kepada kami [Imran] yakni Al Qaththan, dari [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah Asy Syikhkir] dari [Hanzhalah Al Usaidi] ia berkata; Saya berkata, "Jika kami berada di sisimu, maka (iman) kami (kuat), namun setelah kami meninggalakan Anda, kami tidak lagi seperti itu." Maka beliau pun bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya keadaan kalian seperti saat kalian berada di sisiku, niscaya malaikat menyalami kalian dan menaungi kalian dengan sayap-sayapnya." | ahmad:18269 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] dan [Affan] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Al Asy'ari] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi banyak sekali Al Haraj." Mereka (para sahabat) bertanya, "Apa maksud istilah Al Haraj?" Beliau menjawab: "(Yaitu) pembunuhan." Mereka bertanya: "Apakah lebih banyak dari yang kami lakukan, karena kami setiap tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?." Beliau bersabda: "Bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) kaum musyrikin. Akan tetapi (pembunuhan yang terjadi) antara sebagian kalian dengan sebagian yang lain (peperangan sesama muslimin)." Mereka bertanya lagi, "Apakah pada hari itu, kami masih bersama dengan orang-orang yang berakal?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya orang-orang yang berakal pada masa itu telah banyak yang meninggal, lalu digantikan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa dari manusia, kelompok yang banyak menyangka mereka mempunyai dasar yang kuat, padahal mereka tidak mempunyai pegangan apa-apa." Affan berkata dalam haditsnya; Abu musa berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, aku tidak mendapatkan jalan keluar untukku dan juga untuk kalian jika aku dan kalian menemuinya kecuali kita harus keluar darinya sebagaimana kita masuk didalamnya dan jangan sampai kita menumpahkan darah ataupun menjarah harta (orang lain)." | ahmad:18672 |
Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abdurrahman Abu Al Minhal bin Salamah Al Khuza'i], dari [pamannya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kabilah Aslam, "Puasalah kalian pada hari ini." Mereka berkata; "Sesungguhnya kami telah makan." Beliau bersabda lagi: "Puasalah kalian pada sisa hari kalian ini." Yakni, hari 'Asyura. | ahmad:19440 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Muhammad bin Abu 'Aisyah] dari [seorang sahabat Nabi] Shalallahu 'Alaihi Wasallam, ia berkata; "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Apakah kalian membaca di belakang imam sedang imam jiga membaca (ayat)?" Mereka menjawab; "Ya, sungguh kami melakukan hal itu." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Janganlah kalian lakukan lagi, kecuali kalian membaca Ummul Kitab -atau bersabda- membaca Al Fatihah." | ahmad:19690 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid], telah mengabarkan kepada kami [Sallam bin Miskin] dari ['Aqil bin Thalhah], telah menceritakan kepada kami [Abu Jurai Al Hujaimi] ia berkata; Aku datang kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah satu kaum dari penduduk dusun, maka ajarkanlah pada kami seseuatu yang Allah Tabaraka wa Ta'ala akan memberikan manfaat buat kami!." Beliau bersabda: "Janganlah meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun hanya dengan menuangkan ember airmu ke bejana orang yang membutuhkan air, dan sekalipun kamu berbicara dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan janganlah engkau menurunkan kain di bawah mata kaki (isbal) karena ia bagian dari sifat sombong, sementara Allah 'azza wajalla tidak menyukai menyukai sifat sombong, jika ada seseorang yang mencacimu dan menghinamu karena dia tahu tentang dirimu, maka janganlah kamu menghinanya karena kamu tahu tentang dia, maka itu akan menjadi pahalamu dan akan menjadi dosa baginya." Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], telah menceritakan kepada kami [Sallam], telah menceritakan kepada kami ['Aqil bin Thalhah] dari [Abu Jurai Al Hujaimi] bahwa ia datang bersama dengan penduduk dusun kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu mereka berkata; "Sugguh kami dari penduduk dusun… lalu ia menyebutkan hadits, kecuali ada tambahan dengan redaksi; "Maka janganlah kamu menghinanya dengan apa yang engkau tahu, karena pahalanya untukmu dan dosanya untuknya." | ahmad:19716 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abul Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah Al Hudzali] ia berkata; orang-orang bertanya; "Wahai Rasulullah, dahulu kami biasa menyembelih hewan sembelihan di bulan Rajab pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan kepada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah sembelihan karena Allah Tabaraka Wata'ala di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah dan berilah makan (dari daging sembelihan)!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih anak unta di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Beliau bersabda: "Di setiap sa`imah yang kalian gembalakan dan telah cukup umur untuk di sembelih, maka sembelihdan sedekahkanlah dagingnya." Khalid berkata; "Aku mengira belaiu bersabda; "Pada ibnu sabiil (orang-orang yang mengadakan perjalanan), maka itu merupakan kebaikan buat kalian, " Nubaisyah berlata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melarang kalian memakan dagingnya (daging sembelihan kurban) melewati tiga hari supaya kalian merasa lapang, sekarang Allah telah melapangkan kalian, oleh karena itu makanlah, simpanlah dan sedekahkanlah untuk memperoleh pahala, ketahuilah sesungguhnya hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala." Khalid berkata; Aku berktanya kepada Abu Qilabah; "Berapa sa`imah-kah (yang disembelih saat itu)?." Ia menjawab; "Seratus." | ahmad:19798 |
Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Malih] dari [Nubaisyah Al Hudzali] ia berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam; "Sesunguhnya kami dulu biasa menyembelih hewan sembelihan (di bulan Rajab) pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan pada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah sembelihan di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah Tabaraka Wata'ala dan bagi-bagikanlah makanan (sembelihan) tersebut!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih domba (untuk Tuhan-tuhan) di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Beliau bersabda: "Di setiap sa`imah dari far' yang kalian gembalakan, dan ketika sudah cukup umur untuk di sembelih, maka sedekahkanlah dagingnya kepada orang-orang yang dalam perjalanan." Aku menyangka beliau bersabda: "Pada ibnu sabil (orang-orang yang mengadakan perjalanan), karena hal itu lebih baik." | ahmad:19801 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah] ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "sesungguhnya kami telah melarang kalian memakan daging kurban lebih dari tiga hari, agar kalian menjadi lapang, dan sungguh Allah Tabaraka wa Ta'ala telah datang dengan kelapangan, maka makanlah, dan simpanlah serta bersedekahlah untuk memperoleh pahala darinya. Ketahuilah hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Tabaraka Wata'ala." | ahmad:19802 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah] -seorang laki-laki dari penduduk Hudzail dan termasuk dari sahbat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, bahwa beliau (Nabi) bersabda; "Hanyasanya aku melarang kalian memakan daging kurban lebih dari tiga hari hingga kalian merasa lapang, dan (sekarang) Allah Ta'ala telah mendatangkan kebaikan. Oleh Karena itu, makanlah, dan simpanlah serta bersedekahlah untuk memperoleh pahala darinya, karena hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Ta'ala." Lalu seseorang bertanya; "Wahai Rasulullah, kami biasa menyembelih hewan sembelihan (di bulan Rajab) pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan (sekarang) kepada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah karena Allah Tabrakan wa Ta'ala di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah Azza wa Jalla dan bagi-bagikanlah daging sembelihannya!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih domba (untuk Tuhan-tuhan) di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Maka Raasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di setiap sa`imah dari far' yang kalian gembalakan, dan ketika sudah cukup umur untuk di sembelih, maka sedekahkanlah dagingnya kepada orang-orang yang dalam perjalanan, karena hal itu lebih baik." | ahmad:19803 |
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad Al Quraisyi] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Ayahnya] dari [Ubay bin Ka'b] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Janganlah kalian mencela angin, jika kalian melihat angin yang tidak kalian sukai maka ucapkanlah; 'ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA MIN KHAIRI HAADZIHI AR RIIH WAMIN KHAIRI MAA FIIHAA, WAMIN KHARI MAA URSILAT BIHI WA NA'UUDZUBIKA MIN SYARRI HADZIHR RIIH WA MIN SYARRI MAA FIIHAA WA MIN SYARRI MAA URSILAT BIHI (Ya Allah kami memohon kepada-Mu dari kebaikan angin ini, dari kebaikan yang ada padanya dan dari kebaikan apa apa yang dibawanya, dan aku berlindung dari keburukan angin ini, dari keburukan apa yang ada padanya dan dari keburukan apa-apa yang dibawanya)." | ahmad:20214 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru bin Abbas AlBahili] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Ubay] radliallahu 'anhu, bahwa seorang lelaki berbangga dengan nasabnya maka Ubay mengingatkannya dengan kekurangan yang ada pada bapaknya. Mereka pun mengatakan, "Kamu (Ubay) bukanlah orang yang jalang." Kemudian Ubay berkata, "Kami diperintahkan untuk melakukan demikian." | ahmad:20271 |
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakariya]. Dan [Waki'] (juga berkata) Telah bercerita kepada kami [Zakariya] dari [Yahya] tentang haditsnya: telah bercerita kepadaku [Amir] dari [Kharijah bin Ash Sahlt], ia berkata: Yahya dari [pamannya], ia mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kemudian pergi meninggalkan beliau. Ia melintasi suatu kaum, ditengah-tengah mereka ada seorang gila yang diikat dengan rantai. Para penduduknya berkata: Kami diberitahu bahwa teman kalian itu datang membawa kebaikan, lalu apakah ia punya sesuatu untuk mengobatinya? Ia (pamannya Yahya) berkata: kemudian saya meruqyahnya dengan surat Al Faatihah. [Waki'] berkata: Selama tiga hari, dua kali sehari hingga orang itu sembuh lalu mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu saya mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu saya mengabarkan kepada beliau tentang hal itu lalu beliau bersabda: "Sungguh ada orang yang makan dari hasil ruqyah batil sementara kau memakan dari hasil ruqyah yang benar." | ahmad:20833 |
Telah bercerita kepada kami [Bahz] dan [Affan] keduanya berkata: Telah bercerita kepada kami [Hammad bin Salamah] telah bercerita kepada kami [Aqil bin Thalhah], -dalam hadits Affan: Telah mengabarkan kepada kami Aqil bin Thalhah Al Sulami- dari [Muslim bin Haidham] dari [Al Asy'ats bin Qais], ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersama rombongan dari Kindah. Mereka menilaiku sebagai orang terhormat diantara mereka. Saya berkata: Wahai Rasulullah! kami yakin bahwa engkau termasuk golongan kami. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Kami adalah keturunan Bani An Nadhr bin Kinanah, kami tidak mengikuti ibu kami tapi tidak menafikan ayah kami. Al Asy'ats berkata: Tidaklah seseorang didatangkan kepadaku yang menafikan Quraisy dari An Nadhr bin Kinanah melainkan pasti saya mencambuknya. | ahmad:20843 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Al Qasim] dari [Al Auza'i] dari [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah! disuatu tempat kami tertimpa kelaparan, bangkai apa yang halal bagi kami? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bila kalian tidak makan di pagi hari, di sore hari dan tidak mencabut sayuran, maka terserah kalian." | ahmad:20893 |
Telah bercerita kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Al Auza'i] telah bercerita kepada kami [Hassan bin 'Athiyyah] dari [Abu Waqid Al Laitsi], mereka berkata: 'Wahai Rasulullah! sesungguhnya kami berada di kawasan yang tertimpa kelaparan, kapankah bangkai halal bagi kami? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bila kalian tidak sarapan, tidak makan sore dan tidak mencabut tanaman, terserah kalian." Telah bercerita kepada kami [Ishak bin Sulaiman] telah bercerita kepada kami [Malik bin Anas] dari [Az Zuhri] dari [Sinan bin Abu Sinan Ad-Du`ali] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Kami pergi bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ke Hunain. Kemudian ia menyebutkan makna hadits Ma'mar, dan hadits Ma'mar lebih lengkap. | ahmad:20896 |
Telah bercerita kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abu Waqid Al Laitsi], ia berkata: Kami mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Bila turun wahyu pada beliau kemudian beliau bercerita kepada kami. Pada suatu hari beliau bersabda kepada kami: "Allah AzzaWaJalla berfirman, 'Kami menurunkan harta untuk (digunakan) mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Andai anak cucu Adam memiliki lembah, pasti ia ingin lembah yang lain, andai ia punya dua lembah pasti ingin punya lembah ketiga dan tidak ada yang memenuhi perut anak cucu Adam kecuali tanah, kemudian Allah menerima taubat orang yang bertaubat." | ahmad:20900 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa] dan [Abu Al Yaman] dan ini adalah hadits Ishaq, keduanya berkata; Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Rasyid bin Dawud Al Amluki] dari [Abu Asma` Ar Rohabi] dari [Tsauban], pelayan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam sebuah perjalanan beliau; "Kami berjalan semalaman, maka janganlah tunggangan yang bermasalah dan lemah berjalan semalaman." Lalu seseorang berjalan semalaman dengan mengendarai unta yang bermasalah, ia terjatuh dan lututnya terbentur lalu mati. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memerintahkan agar dishalati lalu memerintahkan seseorang menyerukan; Surga tidak halal bagi orang yang durhaka, surga tidak halal bagi orang yang durhaka. Sebanyak tiga kali. | ahmad:21330 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Simak bin Harb] dari ['Alqamah bin Wa`il] dari [Thariq bin Suwaid Al Hadhromi] berkata; Aku berkata; Wahai Rasulullah! Di tanah kami ada anggur yang kami peras, bolehkan kami meminumnya?. Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Tidak." Kemudian aku merujuk beliau lagi, beliau bersabda; "Tidak." Kemudian aku merujuk beliau lagi, beliau bersabda; "Tidak." Lalu aku berkata; "Kami memakainya untuk menyembuhkan orang sakit." Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Ia bukan obat tapi penyakit." | ahmad:21464 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Yazid bin Yazid ibn Jabir] dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari ['Abdur Rahman bin 'A`isy] dari [seorang] sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam keluar menemui mereka pada suatu hari dalam keadaan gembira dan berseri, kami berkata; Wahai Rasulullah! baginda terlihat bahagia dan berseri. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Apa yang menghalangiku, tadi malam Rabbku mendatangiku dalam bentuk yang paling indah lalu berfirman: Hai Muhammad! Aku berkata; Baik Rabbku. Ia berfirman: Apa yang diperdebatkan oleh malaikat tertinggi? Aku menjawab: Aku tidak tahu wahai Rabb. -beliau mengucapkannya dua atau tiga kali- lalu Ia meletakkan telapak tanganNya diantara pundakku, aku merasakan dinginnya diantara dadaku hingga terlihatlah olehku seluruh yang ada dilangit dan dibumi, kemudian beliau membaca ayat: 'Dan Demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi.' (Al-An'aam: 75) Ia berfirman: Hai Muhammad! Apa yang diperdebatkan oleh malaikat tertinggi? Aku menjawab: Tentang penghapus dosa. Ia bertanya: Penghapus dosa apa? Aku berkata; Berjalan kaki untuk berjamaah, duduk di masjid setelah shalat, menyempurnakan wudhu pada saat-saat tidak disukai. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: Barangsiapa melakukan hal itu, ia hidup seperti itu, ia hidup dalam keadaan baik dan mati dalam keadaan baik, dan kesalahannya seperti pada saat ia dilahirkan ibunya. Termasuk derajat adalah berkata-kata baik, menyampaikan salam, memberi makan, shalat di malam saat orang-orang tidur. Allah berfirman: Hai Muhammad! Bila kau berdoa, ucapkanlah: Ya Allah! aku meminta kebaikan-kebaikan padaMu, meninggalkan kemungkaran-kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, terimalah taubatku dan bila Kau menghendaki cobaan pada manusia maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak tertimpa cobaan." | ahmad:22126 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Al Walid Al 'Adani] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdaz`] dari [Abu Qilabah] dari [Muhammad bin Abu 'A`isyah] dari [seorang sahabat] Muhammad berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sepertinya kalian membaca saat imam membaca?"beliau mengucapkannya tiga kali, mereka berkata; kami melakukannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Jangan kalian lakukan kecuali bila salah seorang diantara kalian membaca Al Faatihah." | ahmad:22383 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Al Jurairi] dari [Abu Shakr Al 'Uqaili] telah menceritakan kepadaku [seorang badui] ia berkata; Aku membawa barang ke Madinah dimasa hidup Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam, seusai berjual beli, aku berkata; Aku akan menemui orang itu dan aku akan mendengarnya. Ia menemuiku diantara Abu Bakar dan 'Umar, mereka berjalan lalu aku mengikuti mereka dari belakang hingga mereka menemui seorang yahudi yang membuka taurat, orang itu membacanya untuk menghibur diri atas meninggalnya seorang putranya, putranya adalah pemuda yang tampan, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku bersumpah padamu dengan Yang menurunkan taurat, apakah kau menemukan sifatku dan kemunculanku dikitab itu? Orang itu dengan isyarat kepala menjawab: Tidak. Anak orang itu berkata; Demi Yang menurunkan taurat, kami menemukan sifatmu dan kemunculanmu dalam kitab kami, aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang haq) kecuali Allah dan engkau adalah utusan Allah. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Dirikan orang yahudi itu dari saudara kalian." Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam mengkafani, memberinya wewangian dan menshalatinya. | ahmad:22394 |
Telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah bercerita kepadaku [Hajjaj bin Abu 'Utsman] telah bercerita kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] berkata: Saat kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang bersin, aku mengucapkan: YARHAMUKALLAAH, lalu orang-orang menatapku, aku berkata: Celaka aku, kenapa kalian menatapku. Mereka memukul-mukulkan tangan mereka ke lutut. Saat aku melihat mereka menyuruhku diam, aku pun diam, seusai shalat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memberi pelajaran yang paling indah yang belum pernah aku lihat sebelum dan sesudahnya, demi Allah beliau tidak membentakku, tidak mencelaku dan tidak memukulku, beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu kata-kata orang pun didalamnya, shalat hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran, " atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku berkata: Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang belum lama ini berada dimasa jahiliyah, Allah membawa Islam dan sebagaian dari kami ada kaum yang biasa mendatangi dukun. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Jangan kalian mendatangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang biasa merasa sial. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dihati mereka, karena itu jangan sekali-kali ia (kesialan) menghalangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang membuat garis. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dulu ada seorang nabi membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan garis nabi itu maka itu benar." | ahmad:22644 |
Telah bercerita kepada kami ['Affan] telah bercerita kepada kami [Hammam] aku mendengar [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] bahwa ['Atha` bin Yasar] bercerita kepadanya bahwa [Mu'awiyah bin Al Hakam] menceritakan tiga hadits kepadanya yang ia hafal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia Mu'awiyah berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang belum lama ini berada dimasa jahiliyah dan Allah 'azza wajalla membawa Islam, diantara kami ada kaum yang membuat garis. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dulu ada seorang nabi membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan garis nabi itu maka itu benar." Aku berkata: Diantara kami ada yang biasa merasa sial. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dihati mereka, karena itu jangan sekali-kali ia (kesialan) menghalangi mereka." Aku berkata: Sebagaian dari kami ada yang biasa mendatangi dukun. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian mendatangi mereka." Ia Mu'awiyah bin Al Hakam berkata: Ini hadits pertama. | ahmad:22648 |
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hajjaj Ash Shawwaf] telah bercerita kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] telah bercerita kepadaku [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam] berkata: Aku shalat bersama Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallamlalu ada orang bersin, aku mengucapkan: YARHAMUKALLAAH, lalu orang-orang menatapku, aku berkata: Celaka aku, kenapa kalian menatapku. Mereka memukul-mukulkan tangan mereka ke lutut. Saat aku tahu mereka menyuruhku diam, aku pun diam, seusai shalat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallammemberi pelajaran yang paling indah yang belum pernah aku lihat sebelum dan sesudahnya, demi Allah beliau tidak membentakku, tidak mencelaku dan tidak memukulku, beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu kata-kata orang pun didalamnya, shalat hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran, " atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku berkata: Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang belum lama ini berada dimasa jahiliyah, Allah membawa Islam dan sebagaian dari kami ada kaum yang biasa mendatangi dukun. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallambersabda: "Jangan kalian mendatangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang biasa merasa sial. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dihati mereka, karena itu jangan sekali-kali ia (kesialan) menghalangi mereka." Aku berkata: Diantara kami ada kaum yang membuat garis. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dulu ada seorang nabi membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan garis nabi itu maka itu benar." | ahmad:22651 |
Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Adam] telah bercerita kepada kami [Malik bin Mighwal] berkata: Aku mendengar [Sayyar Abu Al Hakam] bercerita bukan hanya sekali dari [Syahr bin Hausyab] dari [Muhammad bin 'Abdullah bin Salam] berkata: Saat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami (di Quba`), beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla memuji baik kalian dalam hal bersuci, maukah kalian memberitahukannya kepadaku?" berkata Muhammad bin 'Abdullah bin Salam: Maksudnya firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala: "Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." (At-Taubah: 108) mereka berkata: Wahai Rasulullah, kami menemukan istinja` dengan air tertulis di taurat. Telah bercerita kepada kami Yazid dari Sallam bin Miskin telah bercerita kepada kami Syahr bin Hausyab dari Muhammad bin Yusuf bin 'Abdullah bin Salam lalu ia menyebutkan hadits tentang tetangga. | ahmad:22714 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Yunus Al Qusyairy] dari [Simak bin Harb] dari ['Abdullah bin Khabbab bin Al Art] dia berkata, telah menceritakan kepadaku ayahku [Khabbab bin Al Art] dia berkata, "Sungguh, saat itu kami sedang duduk-duduk depan pintu Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa Sallam, menunggu beliau keluar untuk melaksanakan shalat zhuhur, tatkala beliau keluar beliau bersabda: "Dengarkanlah." Maka kami menjawab, "Kami mendengar." Kemudian beliau bersabda: "Dengarkanlah." Maka kami berkata, "Kami mendengar." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya akan datang pemimpin atas kalian, maka janganlah kalian membantu kezhalimannya dan jangan pula kalian membenarkan kedustaannya, maka barangsiapa membantu akan kezhalimannya dan membenarkan atas kedustaannya, sungguh dia tidak akan minum dari telagaku." | ahmad:25960 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasan] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] berkata, aku mendengar [Abu Bashrah] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kita besok akan mendatangi orang-orang Yahudi, maka janganlah kalian memulai untuk beruluk salam, jika mereka mengucapkan salam kepada kalian, maka jawablah 'wa'alakum'." | ahmad:25976 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata, telah mengabarkan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian para sahabat berkata; "Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjadi marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku". | bukhari:19 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Ja'di] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] berkata: aku pernah duduk bersama [Ibnu 'Abbas] saat dia mempersilahkan aku duduk di permadaninya lalu berkata: "Tinggallah bersamaku hingga aku memberimu bagian dari hartaku". Maka aku tinggal mendampingi dia selama dua bulan, lalu berkata: Ketika utusan Abu Qais datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau bertanya kepada mereka: "Kaum manakah ini atau utusan siapakah ini? Mereka menjawab: "Rabi'ah!" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "selamat datang wahai para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal". para utusan itu berkata: "ya Rasulullah, kami tidak dapat mendatangimu kecuali di bulan suci, karena antara kami dan engkau ada suku Mudlor yang kafir. Oleh karena itu ajarkanlah kami dengan satu pelajaran yang jelas yang dapat kami amalkan dan dapat kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami, yang dengan begitu kami dapat masuk surga." kemudian mereka bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang minuman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, kemudian bertanya: "Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah satu-satunya?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: Persaksian tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadlan dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang". Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu janganlah kalian meminum sesuatu dari al hantam, ad Dubbaa`, an naqir dan al Muzaffaat. Atau Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menyebut muqoyyir (bukan naqir). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung kalian". | bukhari:51 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ghundar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] berkata aku pernah menjadi penerjemah antara [Ibnu 'Abbas] dan orang-orang, katanya; bahwasanya telah datang rombongan utusan Abdul Qais menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Utusan siapakah ini atau kaum manakah ini?" Utusan itu menjawab: "Rabi'ah". Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Selamat datang kaum atau para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal". Para utusan berkata: "Wahai Rasulullah kami datang dari perjalanan yang jauh sementara diantara kampung kami dan engkau ada kampung kaum kafir (suku) Mudlor, dan kami tidak sanggup untuk mendatangi engkau kecuali di bulan suci. Ajarkanlah kami dengan satu perintah yang jelas, yang dapat kami amalkan dan kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami dan dengan begitu kami dapat masuk surga." Lalu mereka bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang minuman. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, beliau berkata: "Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah satu-satunya?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan: "Persaksian tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan dan kalian mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang". Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu dari meminum dari dari al hantam, ad Dubbaa` dan al Muzaffaat. Syu'bah menerangkan; terkadang beliau menyebutkan an naqir dan terkadang muqoyyir (bukan naqir). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung kalian". | bukhari:85 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`] berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu yang Beliau tidak suka, ketika terus ditanya, Beliau marah lalu berkata kepada orang-orang: "Bertanyalah kepadaku sesuka kalian". Maka seseorang bertanya: "Siapakah bapakku?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Bapakmu adalah Hudzafah". Yang lain bertanya: "Siapakah bapakku wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?: "Bapakmu Salim, sahaya Syaibah" Ketika Umar melihat apa yang ada pada wajah Beliau, dia berkata: "Wahai Rasulullah, kami bertaubat kepada Allah 'azza wajalla". | bukhari:90 |
Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] berkata; telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata, aku mendengar [Syaqiq bin Salamah] berkata; aku pernah berada di dekat 'Abdullah bin Mas'ud dan [Abu Musa], Abu Musa lalu berkata kepadanya, "Bagaimana pendapatmu wahai Abu 'Abdurrahman bila seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan air. Apa yang harus ia lakukan?" 'Abdullah menjawab, "Ia tidak boleh shalat hingga mendapatkan air." Abu Musa berkata, "Bagaimana engkau menyikapi perkataan ['Ammar] ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya 'Cukup bagimu begini'? 'Abdullah, "Apakah kamu tidak tahu kalau 'Umar tidak menerima pendapat tersebut?" Abu Musa kembali berkata, "Baik kita tinggalkan pendapat 'Umar! ' Tapi bagaimana sikapmu dengan ayat ini? ' 'Abdullah tidak mengerti apa yang harus ia katakan, lalu ia berkata, "Jika kami beri keringanan mereka dalam masalah ini, dikhawatirkan jika mereka merasa dingin dengan air, maka mereka tidak mau menggunakan air dan akan melakukan tayamum." Aku berkata kepada Syaqiq, 'Hanyasanya 'Abdullah tidak suka adalah karena hal ini.' Ia menjawab, "Benar." | bukhari:333 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ima'il bin 'Ulayyah] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berperang di Khaibar. Maka kami melaksanakan shalat shubuh di sana di hari yang masih sangat gelap, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Thalhah mengendarai tunggangannya, sementara aku memboncenmg Abu Thalhah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu melewati jalan sempit di Khaibar dan saat itu sungguh lututku menyentuh paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau menyingkap sarung dari pahanya hingga aku dapat melihat paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang putih. Ketika memasuki desa beliau bersabda: "Allahu Akbar, binasalah Khaibar dan penduduknya! Sungguh, jika kami mendatangi halaman suatu Kaum, maka (amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu) ' (Qs. Asf Shaffaat: 177). Beliau mengucapkan kalimat ayat ini tiga kali." Anas bin Malik melanjutkan, "(Saat itu) orang-orang keluar untuk bekerja, mereka lantas berkata, 'Muhammad datang! ' 'Abdul 'Aziz berkata, "Sebagian sahabat kami menyebutkan, "Pasukan (datang)! ' Maka kami pun menaklukan mereka, para tawanan lantas dikumpukan. Kemudian datanglah Dihyah Al Kalbi seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, berikan aku seorang wanita dari tawanan itu!" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Pergi dan bawalah seorang tawanan wanita." Dihyah lantas mengambil Shafiyah binti Huyai. Tiba-tiba datang seseorang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Nabi Allah, Tuan telah memberikan Shafiyah binti Huyai kepada Dihyah! Padahal dia adalah wanita yang terhormat dari suku Quraizhoh dan suku Nadlit. Dia tidak layak kecuali untuk Tuan." Beliau lalu bersabda: "Panggillah Dihyah dan wanita itu." Maka Dihyah datang dengan membawa Shafiah. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Shafiah, beliau berkata, "Ambillah wanita tawanan yang lain selain dia." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerdekakan wanita tersebut dan menikahinya." Tsabit berkata kepada Anas bin Malik, "Apa yang menjadi maharnya?" Anas menjawab, "Maharnya adalah kemerdekaan wanita itu, beliau memerdekakan dan menikahinya." Saat berada diperjalanan, Ummu Sulaim merias Shafiah lalu menyerahkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat malam tiba, sehingga jadilah beliau pengantin. Beliau lalu bersabda: "Siapa saja dari kalian yang memeliki sesuatu hendaklah ia bawa kemari." Beliau lantas menggelar hamparan terbuat dari kulit, lalu berdatanganlah orang-orang dengan membawa apa yang mereka miliki. Ada yang membawa kurma dan ada yang membawa keju/lemak." Anas mengatakan, "Aku kira ia juga menyebutkan sawiq (makanan yang dibuat dari biji gandung dan adonan tepung gandum). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencampur makanan-makanan tersebut. Maka itulah walimahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:358 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abbad] -yaitu Ibnu 'Abbad- dari [Abu Hamzah] dari [Ibnu 'Abbas] berkata, "Utusan 'Abdul Qais datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya kami dari suku Rabi'ah, dan kami tidak dapat mengunjungi tuan kecuali pada bulan haram. Maka perintahlah kepada kami dengan sesuatu yang kami ambil dari tuan dan dapat kami sampaikan kepada penduduk kami. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku perintahkan kalian dengan empat perkara dan aku larang dari empat perkara; Iman kepada Allah. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada mereka; yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, pusa Ramadan dan kalian kelurakan seperlima dari harta rampasan perang. Dan aku larang kalian dari Ad Duba`, Al Hantam, Al Muqayyar dan An Naqir." | bukhari:492 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika memerangi suaku kaum bersama kami, maka beliau tidak menyerang kaum tersebut hingga datangnya waktu shubuh (menunggu). Jika mendengar suara adzan, beliau mengurungkannya. Namun bila tidak terdengar suara adzan maka beliau menyerangnya." Anas bin Malik berkata, "Maka pada suatu hari kami keluar untuk menyerbu perkampungan Khaibar, kami lantas menunggu hingga malam hari. Ketika datang waktu pagi dan beliau tidak mendengar suara adzan, maka beliau menaiki tunggangannya sementara aku membonceng di belakang Abu Thalhah. Sungguh kakiku menyentuh kaki Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Anas bin Malik melanjutkan kisahnya, "Penduduk Khaibar keluar ke arah kami dengan membawa keranjang dan sekop-sekop mereka, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka mereka berkata, "Muhammad! Demi Allah, Muhammad dan pasukannya (datang)!" Kata Anas, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat mereka, beliau bersabda: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, hancurlah Khaibar! Sesungguhnya kami, apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut) ' (Qs. Ash Shaffaat: 177). | bukhari:575 |
Telah menceritakan kepada kami [Musadad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] -dia adalah Ja'far bin Abu Wahsyiyyah- dari [Sa'id bin Jubair] dari ['Abdullah bin 'Abbas] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama sekelompok sahabat berangkat menuju pasar 'Ukazh. Saat itu telah ada penghalang antara setan dan berita-berita langit dimana telah dikirim kabut kepada setan sebagai penghalang. Maka setan-setan kembali menemui kaumnya, lalu kaumnya berkata, "Apa yang terjadi dengan kalian?" Setan-setan tersebut menjawab, "Telah ada penghalang antara kami dan berita-berita langit dengan dikirimnya kabut." Kaumnya berkata, "Tidak ada penghalang antara kalian dan berita-berita langit kecuali telah ada sesuatu yang terjadi. Pergilah kalian ke seluruh penjuru timur bumi dan baratnya, lalu perhatikanlah apa penghalang yang ada antara kalian dan berita-berita langit!" Maka berangkatlah setan-setan yang ada di Tihamah untuk mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat Beliau yang sedang berada di pasar 'Ukazh. Saat itu beliau dan para sahabat sedang melaksanakan shalat fajar. Ketika setan-setan itu mendengar Al Qur'an, mereka menyimaknya dengan baik hingga mereka pun berkata, "Demi Allah, inilah yang menjadi penghalang antara kalian dan berita-berita langit." Dan perkataan ini pula yang disampaikan ketika mereka kembali kepada kaum mereka. Lantas mereka berkata kepada kaumnya, "Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan. (Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami) ' (Qs. Al Jin: 1-2). Maka kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam: '(Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an)) ' (Qs. Al Jin: 1). Yakni diwahyukan kepada beliau perkataan jin." | bukhari:731 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dan [Tsabit Al Banani] dari [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat Shubuh dalam keadaan masih gelap, kemudian beliau mengendarai tunggangannya seraya bersabda: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar! Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, (maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut) (Qs. Ash Shaaffaat: 177). Orang-orang Khaibar keluar seraya berkata, "Muhammad dan Al Khamis!" Tabit berkata, "Al Khamis artinya pasukan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mengalahkan mereka, membunuh pasukan dan menawan tawanan. Maka Shafiah menjadi bagian Dihyah Al Kalbi, kemudian ia menjadi milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau kemudian menikahinya, dan maharnya adalah pembebasannya." 'Abdul 'Azizi berkata kepada Tsabit, "Wahai Abu Muhammad, apakah kamu bertanya kepada Anas bin Malik, apa yang Beliau jadikan mahar untuk wanita tersebut?" Tsabit menjawab, 'Maharnya adalah pembebasannya.' Ia pun tersenyum." | bukhari:895 |
Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masyruq] berkata, "Kami pernah bersama ['Abdullah] ketika dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika melihat orang-orang berpaling (dari Islam): "Ya Allah, timpakanlah kepada mereka masa paceklik tujuh tahun seperti kejadian zaman Yusuf." Maka terjadilah masa paceklik tersebut dimana tidak ada tunbuhan-tunbuhan yang tumbuh sehingga mereka memakan kulit, bangkai dan barang-barang busuk. Kemudian ada seorang dari mereka yang memandang ke langit melihat awan lantaran lapar. Lalu Abu Sufyan menemui beliau seraya berkata, "Ya Muhammad, kamu adalah orang yang memerintahkan untuk taat kepada Allah dan menyambung silaturrahim, kaummu telah binasa, maka mintalah kepada Allah untuk mereka." Allah lalu berfirman: '(Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata) hingga firman-Nya: '(Sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami adalah pemberi balasan) ' (Qs. Ad Dukhaan: 10-16). Siksaan (hantaman yang keras) adalah saat mereka terbunuh dalam perang Badar. Dan saat awan gelap sudah berlalu." | bukhari:952 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Al Anshari] berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku ['Abdullah bin Al Mutsanna] dari [Tsumamah bin 'Abdullah bin Anas] dari [Anas bin Malik] bahwa ['Umar bin Al Khaththab] radliallahu 'anhu ketika kaum muslimin tertimpa musibah, ia meminta hujan dengan berwasilah kepada 'Abbas bin 'Abdul Muththalib seraya berdo'a, "Ya Allah, kami meminta hujan kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami, kemudian Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka sekarang kami memohon kepada-Mu dengan perantaraan paman Nabi kami,, maka turunkanlah hujan untuk kami." Anas berkata, "Mereka pun kemudian mendapatkan hujan." | bukhari:954 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masyruq] berkata, "Aku pernah menemui [Ibnu Mas'ud], lalu ia berkata, "Orang-orang Quraisy telah berpaling dari (menolak) Islam, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa agar mereka terkena adzab. Maka terjadilah masa paceklik dimana tidak ada tumbuhan-tumbuhan yang hidup sehingga mereka memakan kulit, bangkai dan barang-barang yang telah busuk. Kemudian datang Abu Sufyan kepada beliau seraya berkata, "Ya Muhammad, kamu telah datang untuk memerintahkan orang agar menyambung silaturrahim, sekarang kaummu telah binasa. Maka mintalah kepada Allah!" Beliau kemudian membaca ayat: '(Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata) ' (Qs. Adl Dlukhaan: 10). Namun kemudian mereka kembali kepada kekafiran mereka. Maka terjadilah seperti dalam firman-Nya: '(Ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami adalah pemberi balasan) ' (Qs. Adl Dlukhaan: 16). Yakni pada saat perang Badar." Abu 'Abdullah berkata; [Asbath] menambahkan dari [Manshur], "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa hingga mereka mendapatkan air hujan, dan hujan tersebut menyelimuti mereka selama tujuh hari. Kemudian orang-orang mengeluh karena hujan yang lebat terus menerus. Beliau kemudian berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahyakan kami." Maka awan pun menyingkir dari atas kepala beliau, lalu orang-orang mendapatkan air dari sekeliling mereka." | bukhari:964 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid] -dia adalah Al Muqriy- berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata, telah menceritakan kepada saya [Yazid bin Abu Habib] berkata; Aku mendengar [Martsad bin 'Abdullah Al Yazaniy] berkata; "Aku menemui ['Uqbah bin 'Amir Al Juhaniy] lalu aku berkata kepadanya: "Apakah kamu tidak heran terhadap Abu Tamim yang dia shalat dua raka'at sebelum shalat Maghrib? Maka ('Uqbah) menjawab: "Kami dulu juga melakukannya pada masa hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ". Aku berkata: "Lalu apa yang menghalangimu dari mengerjakannya sekarang?" Dia menjawab: "Kesibukan". | bukhari:1112 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepada saya [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Amru] dari [Bukair] dari [Kuraib] bahwa Ibnu 'Abbas dan Al Mismar bin Makhramah dan 'Abdurrahman bin Azhar radliallahu 'anhum, ketiganya mengutusnya (Kuraib) untuk menemui 'Aisyah radliallahu 'anha dengan mengatakan; "Sampaikan salam dari kami semua kepadanya, dan tanyakan tentang dua raka'at setelah shalat 'Ashar dan tanyakan kepadanya bahwa kami mendapat berita bahwa dia mengerjakan shalat tersebut padahal telah sampai berita kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau melarang mengerjakannya, bahkan aku bersama 'Umar bin Al Khaththab pernah memukul orang yang mengerjakannya. Kuraib berkata; "Maka aku menemui 'Aisyah radliallahu 'anha lalu kusampaikan kepadanya semua tujuan aku diutus. Maka (Aisyah radliallahu 'anha) menjawab; "Tanyakan saja kepada [Ummu Salamah] ". Lalu aku menemui mereka yang mengutusku dan aku sampaikan ucapan 'Aisyah radliallahu 'anha. Lantas mereka memerintahkanku menemui Ummu Salamah dengan memerintahkan hal yang sama seperti ketika mereka mengutusku menemui 'Aisyah radliallahu 'anha. Maka Ummu Salamah radliallahu 'anhah berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang mengerjakannya namun di kemudian hari aku melihat Beliau mengerjakannya seusai mengerjakan shalat 'Ashar. Setelah itu Beliau menemuiku yang ketika itu bersamaku ada beberapa wanita dari suku Bani Haram dari kalangan Kaum Anshar. Maka aku utus seorang sahaya wanita dan aku berkata kepadanya; "Pergilah menemui Beliau (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) dan sampaikan kepadanya bahwa Ummu Salamah bertanya; Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Aku mendengar anda pernah melarang shalat dua raka'at setelah 'Ashar namun aku juga melihat anda mengerjakannya. Jika Beliau memberi isyarat dengan tangannya maka tunggulah". Maka sahaya tersebut melaksanakannya dan ternyata Beliau memberi isyarat dengan tangannya. Maka sahaya ini menunggu dari Beliau. Setelah selesai Beliau berkata: "Wahai binti Abu Umayyah, kamu bertanya tentang dua raka'at setelah 'Ashar. Sungguh aku kedatangan rambongan orang dari suku 'Abdul Qais yang menyebabkan aku terhalang dari mengerjakan dua raka'at setelah Zhuhur. Itulah yang aku kerjakan (setelah 'Ashar) ". | bukhari:1157 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy], berkata, ['Urwah]: Aku bertanya kepada ['Aisyah radliallahu 'anha], kataku kepadanya: "Bagaimana pendapatmu tentang firman Allah Ta'ala (QS Al Baqarah 158) yang artinya: ("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebahagian dari syi'ar-syi'ar Allah, maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'iy antara keduanya"), dan demi Allah tidak ada dosa bagi seseorang untuk tidak ber thawaf (sa'iy) antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Buruk sekali apa yang kamu katakan itu wahai putra saudariku. Sesungguhnya ayat ini bila tafsirannya menurut pendapatmu tadi berarti tidak berdosa bila ada orang yang tidak melaksanakan sa'iy antara keduanya. Akan tetapi ayat ini turun berkenaan dengan Kaum Anshar, yang ketika mereka belum masuk Islam, mereka berniat hajji untuk patung Manat Sang Thoghut yang mereka sembah di daerah Al Musyallal. Waktu itu, barangsiapa yang berniat hajji, dia merasa berdosa bila harus sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah (karena demi menghormatii patung mereka itu). Setelah mereka masuk Islam, mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang masalah itu, mereka berkata: "Wahai Rasulullah, kami merasa berdosa bila melaksanakan sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah". Maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat ("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebahagian dari syi'ar-syi'ar Allah"). 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Sungguh Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah mencontohkan sa'iy antara kedua bukit tersebut dan tidak boleh seorangpun untuk meninggalkannya". Kemudian aku kabarkan hal ini kepada Abu Bakar bin 'Abdurrahman, maka katanya: "Sungguh ini suatu ilmu yang aku belum pernah mendengar sebelumnya, padahal aku sudah mendengar dari orang-orang ahli ilmu yang menyebutkan bahwa diantara manusia, selain orang-orang yang diterangkan oleh 'Aisyah radliallahu 'anha itu, ada yang dahulu melaksanakan ihram untuk Manat, mereka juga melaksanakan sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah. Ketika Allah menyebutkan thawaf di Ka'bah Baitullah tapi tidak menyebut sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah dalam Al Qur'an, mereka bertanya kepada: "Wahai Rasulullah, dahulu kami melaksanakan thawaf (sa'iy) antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah dan Allah telah menurunkan ayat tentang thawaf di Ka'bah Baitullah tanpa menyebut Ash-Shafaa, apakah berdosa bagi kami bila kami sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah?". Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat ("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah"). Abu Bakar bin 'Abdurrahman berkata: "Maka aku mendengar bahwa ayat ini turun untuk dua golongan orang yaitu golongan orang-orang yang merasa berdosa karena pernah melaksanakan sa'i antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah saat mereka masih jahiliyyah (karena pernah melaksanakan untuk patung Manat), dan golongan orang-orang yang pernah melaksanakannya namun merasa berdosa bila melaksanakannya kembali setelah masuk Islam karena Allah pada mulanya hanya menyebutkan thawaf di Ka'bah Baitullah dan tidak menyebut Ash-Shafaa hingga kemudian Dia menyebutkannya setelah memerintahkan thawaf di Ka'bah Baitullah". | bukhari:1534 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ar-Rabi'] telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Al Mubarak] dari [Yahya] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] bahwa [bapaknya] menceritakan kepadanya, katanya: Kami berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun Perjanjian Hudaibiyah lalu para sahabat berihram sedangkan aku tidak. Lalu kami mendapatkan berita bahwa para musuh sudah berada di Ghoiqah. Kami berangkat menghadapi mereka. Dalam perjalanan para sahabatku melihat ada seekor keledai liar yang menjadikan mereka tertawa satu sama lain. Maka aku intai lalu aku ikuti dengan kudaku lalu aku tikam dan ikat sehingga tidak bergerak lagi. Aku meminta bantuan kepada mereka namun mereka enggan untuk membantuku. Lalu kami memakan dagingnya. Kemudian aku berusaha menyusul Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena kami khawatir ada musuh. Maka aku terkadang memacu lari kudaku dan terkadang aku memperlambatnya. Kemudian aku berjumpa dengan seseorang dari Bani Ghifar pada tengah malam lalu aku bertanya kepadanya: "Dimana kamu meninggalkan Nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?". Dia berkata: "Tadi aku meninggalkan Beliau di daerah Ta'han yang Beliau beristirahat siangnya di Suqya". Akhirnya aku berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga aku hampiri, lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, para sahabat baginda menyampaikan salam dan rahmat serta barakah Allah buat baginda. Mereka sedang khawatir menghadapi musuh tanpa mendampingi baginda, maka tunggulah mereka". Maka Beliau menunggu mereka. Aku katakan pula kepada Beliau: "Wahai Rasulullah, kami telah berburu keledai liar dan kami masih menyisakan dagingnya". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepada para sahabat Beliau: "Makanlah". Sedang saat itu mereka sedang berihram. | bukhari:1693 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] telah menceritakan kepada kami ['Utsman, dia adalah putra Mawhab] berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Abdullah bin Abu Qatadah] bahwa [Abu Qatadah] mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama mereka (para sahabat) berangkat untuk menunaikan haji. Lalu sebagian rambongan ada yang berpisah, diantaranya adalah Abu Qatadah radliallahu 'anhu. Beliau berkata, kepada rombongan ini: "Ambillah jalan menyusuri tepi pantai hingga kita bertemu". Maka mereka mengambil jalan di tepian pantai. Ketika mereka hendak berangkat, semua anggota rambongan itu berihram kecuali Abu Qatadah. Ketika mereka sedang berjalan, mereka melihat ada seeokor keledai liar. Maka Abu Qatadah menghampiri keledai itu lalu menyembelihnya yang sebagian dagingnya dibawa ke hadapan kami. Maka mereka berhenti lalu memakan daging keledai tersebut. Sebagian dari mereka ada yang berkata: "Apakah kita boleh memakan daging hewan buruan padahal kita sedang berihram?". Maka kami bawa sisa daging tersebut. Ketika mereka berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata: "Wahai Rasulullah, kami sedang berihram sedangkan Abu Qatadah tidak. Lalu kami melihat ada keledai-keledai liar kemudian Abu Qatadah menangkapnya lalu menyembelihnya kemudian sebagian dagingnya dibawa kepada kami, lalu kami berhenti dan memakan dari daging tersebut kemudian diantara kami ada yang berkata: "Apakah kita boleh memakan daging hewan buruan padahal kita sedang berihram?". Lalu kami bawa sisa dagingnya itu kemari". Beliau bertanya: "Apakah ada seseorang diantara kalian yang sedang berihram menyuruh Abu Qatadah untuk memburunya atau memberi isyarat kepadanya?". Mereka menjawab: "Tidak ada". Maka Beliau bersabda: "Makanlah sisa daging yang ada itu". | bukhari:1695 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Uqbah bin Mas'ud] dari ['Abdullah bin 'Abbas] dari [Ash-Sha'bi bin Jatstsamah Al Laitsiy] bahwa dia (Ash-Sha'bi) memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa seekor keledai yang liar saat beliau berada di Abwa' atau di Waddan. Lalu Beliau mengembalikan hadiah itu kepadanya. Ketika Beliau melihat apa yang ada di wajahnya, Beliau berkata: "Kami tidak bermaksud menolak hadiah darimu, namun ini tidak lain karena aku sedang berihram". | bukhari:1696 |
Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Qais] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Amru] bahwa dia mendengar [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita ini adalah ummat yang ummi, yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu jumlah harinya segini dan segini, yaitu sekali berjumlah dua puluh sembilan dan sekali berikutnya tiga puluh hari". | bukhari:1780 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] telah menceritakan kepada kami [Hilal] dari ['Atho' bin Yasar] berkata; Aku bertemu dengan ['Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radliallahu 'anhuma] lalu aku katakan: "Kabarkan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kitab At-Taurah?" Dia berkata: "Baik. Demi Allah, sungguh Beliau telah disebutkan dalam kitab At-Taurah sebagian dari sifat-sifat Beliau seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an (Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan), menjaga para ummiyyin (kaum yang tidak baca tulis). Engkau adalah hambaKu dan RasulKu, Aku memberimu nama Al Mutawakkil, bukan orang yang bersifat kasar lagi keras tidak suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas keburukan dengan keburukan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan Allah tidak akan mematikannya hingga Beliau meluruskan agama-agama yang bengkok agar hanya mengucapkan Laa ilaaha illallah yang dengannya akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup". Hadits ini dikuatkan pula oleh ['Abdul 'Aziz bin Abu Salamah] dari [Hilal]. Dan berkata, [Sa'id] dari [Hilal] dari ['Atho'] dari [Ibu Salam]: Arti ghulf adalah tertutup atau segala sesuatu yang masih mempunyai penutup, saif aghlaf artinya pedang yang tersimpan dalam sarung, qaus ghulafa' artinya anak panah yang tertutup (tersimpan dalam sarungnya). Dan seorang laki-laki dikatakan aghlaf bila dia belum dikhitan (kemaluannya belum dikhitan) ". | bukhari:1981 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari ['Abdul Majid bin Suhail bin 'Abdurrahman] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Sa'id Al Khudriy] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempekerjakan sesorang di daerah Khaibar kemudian orang itu datang dengan membawa kurma pilihan yang terbaik Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apakah semua kurma Khaibar seperti ini?" Orang itu berkata: "Demi Allah, tidak wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menukar (barter) satu sha' dari jenis kurma ini dengan dua sha' kurma lain dan dua sha' kurma ini dengan tiga sha' kurma lain. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu melakukannya, juallah semua dengan dirham kemudian beli dengan dirham pula". | bukhari:2050 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Ibnu Muhairiz] bahwa [Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu] mengabarkannya bahwa ketika dia bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata: "Wahai Rasulullah, kami mendapatkan tawanan, hanya kami juga masih menyukai harganya, bagaimana pendapat anda bila kami melakukan 'azal?. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian melakukannya?. Tidak dosa kalian untuk melakukannya, namun tidak ada satu nyawapun yang telah Allah tetapkan akan keluar (jadi) kecuali dia pasti akan muncul juga". | bukhari:2077 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Abdul Majid bin Suhail bin 'Abdurrahman bin 'Auf] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Sa'id Al Khudriy] dan [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperkerjakan seorang di tanah Khaibar lalu dia membawakan kurma yang banyak kepada mereka lalu Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah semua kurma Khaibar seperti ini?" Maka orang itu menjawab: "Sesungguhnya kami mengambil satu sha'jenis kurma ini dengan dua sha' kurma lain dan dua sha'kurma ini dengan tiga sha' kurma lain". Maka Beliau bersabda: "Janganlah kamu berbuat seperti itu. Juallah dengan dirham kemudian belilah dengan dirham pula". Dan bersabda: "Dan dengan timbangan seperti itu pula". | bukhari:2138 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata, telah menceritakan kepada saya [Al Laits] berkata, telah menceritakan kepada saya ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata; dan ['Urwah] menduga bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika datang kepada Beliau suku Hawazin yang telah ditundukkan lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta dan para tawanan mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, kepada mereka: "Ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal apakah tawanan atau harta dan sungguh aku akan memberi kesempatan terhadap mereka". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menanti mereka sekitar sepuluh malam ketika akhirnya mereka kembali dari Tho'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata; "Kami memilih tawanan". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian memuji Allah yang memang Dia paling berhak untuk dipuji lalu bersabda: "Kemudian dari pada itu, sesungguhnya saudara-saudara kalian ini telah datang kepada kita dengan bertobat dan sungguh aku berpikir akan mengembalikan para tawanan. Maka siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (dengan membebaskan tawanan) dalam masalah ini maka lakukanlah dan siapa diantara kalian yang ingin tetap menjadikannya sebagai haknya hingga kami berikan kepadanya harta fa'i yang Allah karuniakan kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata: "Kami serahkan mereka untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak tahu siapa diantara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang bukan, maka itu kembalilah hingga kalian bawa para pimpinan yang mengurusi urusan kalian". Akhirnya mereka pulang dan berbicara dengan para pimpinan mereka lalu kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka mengabarkan bahwa mereka telah menyetujui dan memberi izin". | bukhari:2142 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin 'Abdurrahman] dari [Abi Hazim] dari [Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu] bahwa dia berkata: "Kami selalu bergembira bila datang hari Jum'at karena ada seorang wanita tua yang mencabut ubi milik kami yang kami tanam di selokan kebun lalu dia memasaknya dengan mencampurnya dengan biji gandum". Ya'qub berkata: "Aku tidak tahu kecuali dia mengatakan bahwa tidak ada lemak dan minyak."Apabila kami telah selesai shalat Jum'at maka kami datang ke rumah wanita itu lalu dia menyuguhkan masakannya itu kepada kami. Itulah mengapa kami bergembira dengan kehadiran hari Jum'at karena adanya makanan yang disuguhkannya itu. Dan kami tidaklah makan siang dan tidak pula tidur siang (qailulah) melainkan setelah selesai shalat Jum'at". | bukhari:2178 |
Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Al Hakam Al Anshariy] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sa'id bin Masruq] dari ['Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij] dari [kakeknya] berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Dzul Hulaifah ketika sebagian orang terserang lapar lalu mereka mendapatkan (harta rampasan perang berupa) unta dan kambing. Saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di belakang bersama rombongan yang lain. Orang-orang yang lapar itu segera saja menyembelih lalu mendapatkan daging sebanyak satu kuali. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar kuali tersebut ditumpahkan isinya. Kemudian Beliau membagi rata dimana bagian setiap sepuluh kambing sama dengan satu ekor unta. Namun ada seekor unta yang lari lalu mereka mencarinya hingga kelelahan. Sementara itu diantara mereka ada yang memiliki seekor kuda yang lincah lalu ia mencari unta tadi dan memburunya dengan panah hingga akhirnya Allah menakdirkannya dapat membunuh unta tersebut. Beliau bersabda: "Sesungguhnya bintang seperti ini hukumnya sama dengan binatang liar. Maka apa saja yang kabur dari kalian (lalu didapatkannya,) perlakuklanlah seperti ini". Kakekku berkata: "Kita berharap atau khawatir bertemu musuh esok hari sedangkan kita tidak punya pisau, apakah kita boleh menyembelih dengan kayu?". Beliau berkata: "Setiap yang ditumpahkan darahnya dengan disebut nama Allah maka makanlah kecuali gigi dan kukunya, dan aku akan sampaikan tentang itu. Adapun gigi dia termasuk tulang sedangkan kuku merupakan pisaunya orang-orang Habsasyah". | bukhari:2308 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [bapaknya] dari ['Abayah bin Rifa'ah] dari [kakeknya, Rafi' bin Khadij radliallahu 'anhu] berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Dzul Hulaifah dari Tihamah lalu kami mendapatkan kambing dan unta (sebagai harta rampasan perang). Tiba-tiba rombongan menyembelih hewan-hewan tersebut hingga memenuhi kuali besar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan memerintahkan agar kuali tersebut ditumpahkan isinya. Kemudian Beliau membagi rata yang bagian setiap sepuluh kambing sama dengan satu ekor unta. Namun ada seekor unta yang lari sementara dalam rambongan itu tidak ada kuda kecuali seekor yang sangat lincah, lalu dengan kuda itu ada seorang yang mengejar sapi yang kabur tersebut hingga dapat membunuhnyadengan tombaknya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya binatang seperti ini hukumnya sama dengan binatang liar. Maka siapa yang dapat membunuhnya maka perlakuklanlah seperti ini". Dia berkata; Kakekku berkata: "Kami berharap atau khawatir bertemu musuh esok hari sedangkan kita tidak punya pisau, apakah kita boleh menyembelih dengan kayu?". Beliau berkata: "Ya, atau bawalah kepadaku, sesungguhnya setiap yang ditumpahkan darahnya dengan disebut nama Allah maka makanlah kecuali gigi dan kukunya, dan aku akan sampaikan tentang itu. Adapun gigi dia termasuk tulang sedangkan kuku merupakan pisaunya orang-orang Habasyah". | bukhari:2324 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] berkata, telah menceritakan kepadaku [AL Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab]; ['Urwah] menceritakan bahwa [Marwan] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika datang utusan HawAzin yang mereka meminta kepada Beliau agar beliau bersedia mengembalikan harta dan para tawanan (wanita dan anak-anak) mereka. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya bersama aku ada orang-orang yang kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling jujur, silakan kalian pilih apakah harta atau tawanan. Sungguh aku akan menunggu mereka". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunggu mereka sekitar sepuluh malam saat kembali dari Tho'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata: "Baik kami memilih para tawanan". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah yang memang Dia yang paling berhak dipuji kemudian bersabda: "Amma ba'du, sungguh saudara-saudara kalian telah datang kepada kita dengan bertobat dan aku memilih untuk membebaskan tawanan kepada mereka. Maka siapa yang suka berbuat baik (dengan mengikhlaskannya) silakan dan siapa yang suka mengambil haknya, kami akan berikan kepadanya haknya dari sejak awal Allah memberikan harta fa'i kepada kami, maka silakan dia lakukan". Maka orang-orang berkata: "Kami ikhlaskan semuanya untuk Anda". Beliau berkata: "Kami tidak tahu siapa dari kalian yang berwenang memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah kalian hingga orang-orang yang berwenang atas urusan kalian menyerahkannya kepada kami". Maka orang-orang itu kembali lalu para pimpinan mereka mengadakan pembicaraan dengan mereka kemudian mereka kembali menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah setuju dan mengizinkan". Dan inilah riwayat yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku HawAzin. Dan Anas berkata; 'Abbas berkata, kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Kalau begitu aku tebus diriku dan aku tebus pula 'Aqil". | bukhari:2354 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata, telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari ['Abdullah bin 'Abbas] dari [As Sha'bi bin Jatstsamah] radliallahu 'anhum bahwa dia menghadiahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seekor keledai liar di Abwa; atau di Waddan namun Beliau menolaknya. Ketika Beliau melihat raut mukanya, Beliau berkata: "Kami tidak bermaksud menolak keledai tersebut, tapi kami menolaknya karena kami sedang ihram". | bukhari:2385 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Utsman bin Jabalah] berkata, telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Syu'bah] dari [Salamah] berkata, aku mendengar [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Ada seorang laki-laki yang kepadanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai hutang lalu para sahabat ingin (memberina pelajaran) namun Beliau berkata: "Biarkanlah dia, karena bagi pemegang kebenaran berhak menyatakan kebenarannya". Lalu Beliau berkata: "Belilah satu ekor anak unta lalu berikanlah kepadanya". Orang-orang berkata: "Kami tidak mendapatkan anak unta yang dimaksud melainkan ada seekor anak unta yang umurnya lebih". Beliau berkata: "Beli dan berikanlah kepadanya karena sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah siapa yang paling baik menunaikan janji". | bukhari:2416 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Al Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam didatangi oleh utusan suku Hawazin yang telah memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta dan para tawanan mereka. Maka Beliau berkata kepada mereka: "Bersamaku sekarang ada orang-orang sebagaimana kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, apakah tawanan atau harta dan sungguh aku akan memberi kesempatan terhadap mereka". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanti mereka sekitar sepuluh malam ketika mereka kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali salah satu dari dua pilihan, mereka berkata; "Kami memilih tawanan". Beliau berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian memuji Allah yang memang Dia paling berhak untuk dipuji lalu bersabda: "Kemudian dari pada itu, saudara-saudara kalian ini datang kepada kita dengan bertobat dan sungguh aku berpikir akan mengembalikan para tawanan. Maka siapa diantara kalian yang suka berbuat baik (dengan membebaskan tawanan) dalam masalah ini maka lakukanlah, dan siapa diantara kalian yang ingin tetap menjadikannya sebagai haknya maka kami akan berikan kepadanya harta fa'i yang sejak awal Allah mengaruniakannya kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata: "Kami memilih berbuat baik (menyerahkan mereka wahai Rasulullah". Lalu Beliau berkata, kepada mereka: "Kami tidak tahu siapa diantara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang bukan, maka itu kembalilah hingga kalian bawa para pimpinan yang mengurusi urusan kalian". Akhirnya mereka pulang dan berbicara dengan para pimpinan mereka lalu kembali menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka mengabarkan bahwa mereka telah menyetujui dan memberi izin". Inilah kisah yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku Hawazin". Kalimat terakhir (inilah kisah…) adalah ucapan Az Zuhriy. | bukhari:2417 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Abu Musa] berkata aku mendengar [Al Hasan] berkata; "Demi Allah, Al Hasan bin 'Ali menghadap Mu'awiyah dengan membawa pasukan yang jumlahnya hampir sebanyak gunung lalu 'Amru bin Al 'Ash berkata; "Sungguh aku melihat pasukan yang tidak akan berpaling melainkan akan memerangi lawannya". Maka Mu'awiyah berkata kepadanya, demi Allah dia adalah orang terbaik dari dua orang yang ada, maksudnya 'Amru: "Seandainya mereka berperang satu sama lain yang ini menghadapi mereka dan mereka menghadapi yang ini lalu siapa orang yang akan mengurus mereka dan siapa yang akan menanggung istri-istri mereka dan siapa pula yang akan mengurus sawah ladang mereka". Maka Mu'awiyah mengutus dua orang laki-laki dari Quraisy dari suku Bani 'Abdi Syams 'Abdur Rahman bin Samrah dan 'Abdullah bin 'Amir bin Kuraiz seraya berkata; "Pergilah kalian berdua menemui orang ini dan tawarkan kepadanya dan katakan dan mintalah kepadanya. Maka dua orang itu menemuinya dan masuk lalu berbicara dan berkata serta meminta. Maka Al Hasan bin 'Ali berkata kepada keduanya; "Kami ini Banu 'Abdul Muthallib dimana kami telah mendapatkan harta benda dan sesungguhnya ummat ini sudah saling berperang dengan menunmpahkan darah-darah merka". Kedua utusan berkata; "Sesungguhnya dia menawarkan kepada anda begini begini dan mencari penyelesaian serta meminta kepada anda". Dia berkata; "Siapa yang bisa membantuku dalam perkara ini?" Kedua utusan berkata; "Kami yang dapat membantu anda untuk menyampaikan kepadanya". Maka Al Hasan tidak meminta kepada keduanya melainkan keduanya berkata; "Kamilah yang akan membantu anda dan dia mau berdamai". Maka Al Hasan berkata; "Sungguh aku telah mendengar Abu Bakrah berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar sedangkan Al Hasan bin 'Ali ada di samping beliau sementara beliau sesekali memandang ke hadapan orang banyak dan sesekali memandang kepadanya lalu bersabda: "Sesungguhnya anakku ini adalah sayyid (pemimpin) dan semoga Allah akan mendamaikan dua kelompok besar kaum Muslimin lewat tangannya". Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy; berkata kepadaku ['Ali bin 'Abdullah]; "Sesungguhnya riwayat ini kami tetapkan berdasarkan apa yang didengar Al Hasan dari Abu Bakrah dengan lafazh hadits ini". | bukhari:2505 |
Telah bercerita kepadaku ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami ['Abdur Rozzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] berkata telah bercerita kepadaku [Az Zuhriy] berkata telah bercerita kapadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari [Al Miswar bin Makhramah] dan [Marwan] dimana setiap perawi saling membenarkan perkataan perawi lainnya, keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada waktu perjanjian Hudaibiyah hingga ketika mereka berada di tengah perjalanan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Khalid bin Al Walid sedang berada di wilayah al-Ghomim mengawasi pasukan berkuda Quraisy yang ada di bagian depan pasukan, karena itu ambillah jalan sebelan kanan (jalan yang menuju pasukan Khalid) ". Demi Allah, Khalid tidak menyadari dengan keberadaan mereka (Quraisy) hingga ketika mereka berada di markas pasukan, Khalid bergegas berlari menakut-nakuti Quraisy. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjalan hingga ketika sampai di bukit yang menjadikan mereka berjalan menurun, unta Beliau berhenti dan menderum. Maka orang-orang berkata: "Bangun, bangun ayo jalan". Namun unta itu tetap menderum. Lalu mereka berkata: "Unta al-Qushwa' mogok, unta al-Qushwa' mogok". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "al-Qushwa' tidaklah mogok karena bukan tabi'atnya tapi dia ditahan oleh Yang Menahan pasukan gajah". Lalu Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, mereka tidaklah meminta kepadaku satu langkah perbuatan yang membuat mereka mengangungkan kehormatan-kehormatan Allah melainkan aku pasti akan memenuhinya". Lalu Beliau menghentaknya maka unta itu bangkit. Perawi berkata: Maka Beliau meninggalkan mereka (berjalan lebih dahulu) hingga singgah di ujung Hudaibiyah di tepi sumur yang airnya sedikit dimana orang-orang sedang mengerumuninya. Tidak lama orang-orang mengerumuninya maka airnya habis lalu mereka melaporkan rasa haus kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau mencabut anak panah dari sarungnya lalu memerintahkan mereka agar menancapkannya disana. Maka demi Allah, setelah itu sumur itu selalu saja mengalirkan airnya yang segar untuk mereka sampai mereka meminum darinya. Ketika mereka sedang dalam keadaan keadaan tersebut tiba-tiba datang Budail bin Warqo' Al Khuza'iy beserta serambongan orang dari kaumnya yaitu suku Khuza'ah. Dahulu mereka adalah orang-orang kepercayaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari penduduk Tihamah. Ia berkata: "Sesungguhnya aku biarkan Ka'ab bin Lu'ay dan 'Amir bin Lu'ay singgah mengambil air di tanah Hudaibiyah. Bersama mereka ada beberapa ekor unta yang baru melahirkan yang masih menyusukan anaknya dan menjadi induk yang ditemani anak-anaknya. Mereka akan memerangi dan menghalangi Tuan dari Baitulloh. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya kami datang bukan untuk memerangi seorangpun, akan tetapi kedatangan kami untuk melaksanakan 'ibadah 'umrah. Dan sesungguhnya orang-orang Quraisy telah dilemahkan kekuatannya dan menderita kerugian akibat perang. Jika mereka mau aku akan memberikan tempo kepada mereka untuk bebas berlalu tanpa terhalang apapun antara aku dan manusia. Seandainya aku menang, kalau mau mereka boleh masuk (Islam), agama yang telah dipeluk orang banyak. Kalau tidak mau, mereka bisa beristirahat dari kelelahan berperang. Namun jika mereka enggan (dari tawaran ini), maka demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku sungguh akan memerangi mereka atas nama agama ini hingga siapa yang akan menang lebih dahulu dan sungguh Allah akan merelisasikan urusan-Nya". Maka Budail berkata: "Aku akan sampaikan kepada mereka apa yang Anda katakan tadi". Perawi berkata; Maka iapun pergi menjumpai kaum Quraisy lalu berkata: "Sesungguhnya kami datang kepadamu setelah menemui laki-laki ini dimana kami mendengar apa yang telah dikatakannya. Jika kalian mau untuk kami paparkan perkataannya itu maka akan kami lakukan". Orang-orang yang bodoh dari mereka mengatakan: "Kami tidak butuh kabar apapun tentangnya dari kamu". Dan orang yang bijak dari mereka berkata: "Sampaikan apa yang kamu dengar darinya". Dia (Budail) berkata: "Aku mendengar dia berkata begini begini, lalu dia menyampaikan kepada mereka apa yag dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka 'Urwah bin Mas'ud berdiri seraya berkata: "Wahai kaum, bukankah kalian ini para orangtua?" Mereka menjawab: "Ya benar". Dia berkata lagi: "Atau bukankah aku ini adalah seorang anak (dari kalian)? ' Mereka menjawab: "Ya benar". Lalu dia bertanya lagi: "Apakah kalian mencurigai aku?" Mereka menjawab: "Tidak". Dia berkata lagi: "Bukankah kalian mengetahui bahwa aku pernah meminta bantuan kepada orang-orang Ukazh lalu ketika enggan, aku datang menemui kalian dengan membawa keluargaku, anak-anakku dan orang-orang yang taat kepadaku?" Mereka menjawab: "Ya benar". Dia berkata: "Sungguh orang ini telah menawarkan kepada kalian satu penawaran yang bijak maka terimalah dan biarkanlah aku untuk menemuinya". Mereka berkata: "Temuilah dia". Maka dia menemui Beliau lalu dia berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata seperti yang Beliau katakan kepada Budail. Lalu saat itu 'Urwah berkata: "Wahai Muhammad, apa pendapatmu jika kamu menghabisi urusan kaummu, apakah kamu pernah mendengar ada orang dari kalangan bangsa 'Arab yang pernah melakukannya sebelummu? Kalau ada yang lain, demi Allah, sesungguhnya aku melihat beberapa tokoh, dan juga beberapa kelompok orang dibelakang yang akan menghindar darimu dan meninggalkanmu". Maka Abu Bakar berkata kepadanya: "Tutup mulutmu!. Apakah kami akan menghindar dan meninggalkannya?" Ia bertanya: "Siapa orang ini?" Para sahabat menjawab: "Dia Abu Bakar". Abu Bakar berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya tidak ada jasa yang pernah kamu lakukan terhadapku dan belum aku balas tentu aku akan menjawabmu". Perawi berkata; 'Lalu 'Urwah kembali berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan setiap kali berbicara dia memegang jenggot Beliau sementara Al Mughirah bin Syu'bah berdiri dekat kepala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dia memegang pedang serta mengenakan baju besi. Dan setiap kali 'Urwah memegang jenggot Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangannya, Al Mughirah memukul tangannya dengan bagian bawah sarung pedang seraya berkata: "Enyahkan tanganmu dari jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Maka; 'Urwah mengangkat kepalanya sera berkata: 'Siapakah orang ini?" Para sahabat menjawab: "Dia adalah Al Mughirah bin Syu'bah". 'Urwah lantas berkata: "Hai pengkhianat, bukankah aku telah menjadi susah payah akibat pengkhianatanmu?" Dahulu Al Mughirah dimasa jahiliyah pernah menemani suatu kaum lalu dia membunuh dan mengambil harta mereka. Kemudian dia datang dan masuk Islam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata saat itu: "Adapun keIslaman maka aku terima. Sedangkan mengenai harta, aku tidak ada sangkut pautnya sedikitpun". Kemudian 'Urwah melayangkan pandangan kedua matanya kepada para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Perawi berkata: "Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila membuang dahak lalu dahak Beliau tepat jatuh di telapak tangan salah seorang dari sahabat melainkan orang itu menggosokkannya pada wajah dan kulitnya. Dan bila Beliau menyuruh mereka, merekapun segera begegas melaksanakan perintah Beliau. Dan apabila Beliau hendak berwudhu', selalu mereka hampir berkelahi karena berebut untuk menyiapkan air untuk wudhu' Beliau. Bila Beliau berbicara, mereka merendahkan suara mereka di hadapan Beliau dan mereka tidaklah menajamkan pandangan kepada Beliau sebagai pengagungan mereka terhadap Beliau. Maka 'Urwah pun kembali kepada sahabat-sahabatnya lalu berkata: "Wahai kaum, demi Allah, sungguh aku pernah menjadi utusan yang diutus mengahap raja-raja, juga Qaisar (raja Romawi) dan Kisra (raja Parsia) juga kepada raja an-Najasiy. Demi Allah, tidak pernah aku melihat seorang rajapun yang begitu diagungkan seperti para sahabat Muhamad shallallahu 'alaihi wasallam mengagungkan Muhammad. Sungguh tidaklah dia berdahak lalu mengenai telapak seorang dari mereka kecuali dia akan membasuhkan dahak itu ke wajah dan kulitnya dan jika dia memerintahkan mereka maka mereka segera berebut melaksnakannya dan apabila dia berwudhu' hampir-hampir mereka berkelahi karena memperebutkan sisa air wudhu'nya itu dan jika dia berbicara maka mereka merendahkan suara mereka (mendengarkan dengan seksama) dan tidaklah mereka mengarahkan pandangan kepadanya karena sangat menghormatinya. Sungguh dia telah menawarkan kepada kalian satu tawaran yang membawa kepada kebaikan, maka terimalah". Lalu seorang dari Bani Kinanah berkata: "Biarkan aku yang akan menemuinya". Mereka berkata: "Temuilah". Ketika orang itu telah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat Beliau, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Ini si fulan. Dia berasal dari kaum yang mengagungkan unta, karena itu kirimkan unta kepadanya". Maka dikirimlah unta kepadanya. Dan orang-orang kemudian menyambutnya seraya mengucapkan talbiyah. Ketika orang itu melihat hal ini maka dia berkata: "Maha suci Allah. Tidak sepatutnya orang-orang ini dihalangi untuk mendatangi Baitulloh". Setelah dia kembali kepada teman-temannya dia berkata: "Aku melihat unta-unta telah dikalungi dan diberi tanda, maka aku berpendapat tidak sepatutnya mereka dihalangi dari Baitulloh". Tiba-tiba berdiri seorang laki-laki dari mereka yang biasa dipanggil dengan Mikraz bin Hafsh seraya berkata: "Biarkan aku untuk menemuinya". Lalu mereka berkata: "Temuilah". Ketika orang itu telah mendatangi mereka, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Inilah Mikraz, dia adalah seorang yang durjana". Maka Mikraz mulai berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika dia sedang berbicara dengan Beliau, tiba-tiba Suhail bin 'Amru datang. [Ma'mar] berkata; Maka telah bercerita kapadaku [Ayyub] dari ['Ikrimah] bahwa dia mengabarkan: Ketika Suhail bin 'Amru datang, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sungguh urusan kalian telah menjadi mudah". [Ma'mar] berkata; [Az Zuhriy] berkata dham periwayatan hadits ini: "Maka Suhail bin 'Amru datang seraya berkata: "Bawa kemari (kertas) dan buatlah surat perjanjian antara kami dan kalian". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggil seorang penulis lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Tulislah) bismillahir rahmaanir rahim". Maka Suhail berkata: "Tentang sebutan ar-Rahman, demi Allah, aku tidak mengenalnya. Tetapi tulislah Bismika Allahumma (Dengan namu-Mu ya Allah) sebagaimana sebelumnya kamu biasa menuliskannya". Maka kaum Muslimun berkata: "Demi Allah, janganlah ditulis melainkan bismillahir rahmaanir rahim". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tulislah; "Bismika Allahumma". Kemudian Beliau berkata: "Ini adalah perjanjian yang ditetapkan oleh Muhammad Rasulullah". Seketika itu juga Suhail berkata: "Demi Allah, seandainya kami mengetahui bahwa kamu utusan Allah, tentu kami tidak akan mengahalangi kamu dari Baitulloh dan tidaklah kami memerangimu. Akan tetapi tulislah: "Muhammad bin 'Abdullah". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Demi Allah, sungguh aku ini adalah memang benar Utusan Allah sekalipun kalian mendustakan aku. Tulislah: Muhammad bin 'Abdullah". Az Zuhriy berkata: "Hal ini berkenaan dengan sabda Beliau: "Tidaklah mereka meminta kepadaku satu permintaan dimana didalamnya mereka mengagungkan kehormatan-kehormatan Allah melainkan pasti aku akan berikan kepada mereka". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Dengan syarat kalian memberi kebebasan kami mendatangi Baitulloh untuk melaksanakan thawaf disana". Suhail berkata: "Demi Allah, jangan sampai bangsa 'Arab bercerita bahwa kami direbut secara paksa. Namun kesempatan itu kami akan berikan untuk tahun depan. Dan syarat berikutnya, bahwa tidak seorangpun yang datang kepadamu dari pihak kami sekalipun dia sudah mengikuti agamamu, melainkan kamu harus mengembalikannya kepada kami". Lalu Kaum Muslimun (prates) berkata: "Subhaanalloh, bagaimana mungkin dia dikembalikan kepada orang-orang musyrik padahal dia datang sebagai seorang muslim?" Ketika mereka sedang dalam keadaan bersitegang itu, tiba-tiba datang Abu Jandal bin Suhail bin 'Amru dalam keadaan terikat yang kabur dari dataran rendah kota Makkah hingga bisa bergabung ditengah-tengah Kaum Muslimin. Maka Suhail berkata: "Wahai Muhammad, inilah orang pertama yang kamu harus serahkan kepadaku sesuai kesepatan kamu". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sungguh kita belum lagi menetapkan kesepakatan". Suhail berkata: "Demi Allah, kalau begitu aku tidak akan membuat perjanjian damai apapun kepadamu untuk selamanya". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Berikanlah dia kepadaku sebagai pengecualian". Suhail berkata: "Aku tidak akan pernah memberikannya kepadamu". Beliau kembali berkata: "Jangan begitu, berikanlah kepadaku". Suhail berkata: "Aku tidak akan melakukannya". Mikraz berkata: "Bahkan kami telah memberikannya (kemudahan) kepadamu". Abu Jandal berkata: "Wahai sekalian Muslimin, apakah aku akan dikembalikan kepada orang-orang musyrik padahal aku datang sebagai seorang Muslim? Tidakkah kalian melihat apa yang sudah aku alami?" Memang Abu Jandal telah didiksa dengan siksaan yang sangat kejam karena memilih jalan Allah. Perawi berkata; Maka 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata: 'Maka aku menemui Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku bertanya: "Bukankah Anda ini benar-benar Nabi Allah?" Beliau menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Bukankah kita berada diatas kebenaran sedangkan musuh-musuh kita di atas kebatilan". Beliau menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Lalu kenapa kita terima penghinaan ini kepada agama kita?" Beliau berkata: "Sungguh aku ini adalah Utusan Allah dan aku tidak mendurhakai-Nya dan Dialah Penolongku". Aku katakan: "Bukankah Anda pernah mengatakan bahwa kita pasti akan mendatangi Baitulloh lalu kita thawaf disana?" Beliau berkata: "Benar. Tapi apakah aku mengatakannya kepadamu bahwa kita akan mendatanginya tahun ini?" 'Umar berkata: Aku jawab: "Memang tidak". Beliau berkata lagi: "Sungguh kamu pasti akan mendatanginya dan thawaf disana". 'Umar berkata: "Maka kemudian aku menemui Abu Bakar lalu aku katakan: "Wahai Abu Bakar, bukankah Beliau itu benar-benar Nabi Allah?" Abu Bakar menjawab: "Ya benar". Aku katakan: "Bukankah kita berada diatas kebenaran sedangkan musuh-musuh kita di atas kebatilan". Dia menjawab: "Ya benar". Aku katakan lagi: "Lalu kenapa kita terima kehinaan ini kepada agama kita?" Abu Bakar berkata: "Wahai pejuang, sungguh Beliau itu adalah Utusan Allah shallallahu 'alaihi wasallam dan Beliau tidak akan durhaka kepada Robb-Nya dan Dialah Penolongnya. Maka itu berpeganglah pada perintah Beliau dan jangan menyelisihinya. Demi Allah, sungguh Beliau berada diatas kebenaran". Aku katakan: "Bukankah Beliau pernah mengatakan bahwa kita pasti akan mendatangi Baitulloh lalu kita thawaf disana?" Abu Bakar menjawab: "Benar. Tapi apakah Beliau mengatakannya bahwa kita akan mendatanginya tahun ini?" Aku jawab: "Tidak". Abu Bakar berkata: "Sungguh kamu pasti akan mendatanginya dan melaksanakan thawaf disana". [Az Zuhriy] berkata; 'Umar berkata: "Karena tindakanku itu maka aku melakukan beberapa amal kebajikan (sebagai penebus atas ucapan yang tidak patut) ". Setelah selesai dari membuat perjanjian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabat Beliau: "Bangun dan sembelihlah hewan qurban kalian lalu cukurlah kepala kalian". Perawi berkata: "Demi Allah, tidak ada satupun orang yang beranjak berdiri (untuk melaksanakan perintah Beliau) hingga Beliau memerintahkannya sampai tiga kali. Ketika tidak ada seorangpun dari mereka yang berdiri, untuk melaksanakan perintah Beliau, akhirnya Beliau masuk menemui Ummu Salamah lalu menceritakan kejadian yang Beliau dapatkan di kalangan Kaum Musliminan. Maka Ummu Salamah berkata: "Wahai Nabi Allah, apakah Tuan suka agar mereka melakukannya? Keluarlah lalu janganlah Tuan berbicara sepatah katapun dengan siapapun dari mereka hingga Tuan menyembelih unta qurban Tuan lalu Tuan panggil tukang cukur Tuan untuk mencukur rambut Tuan". Maka Beliau keluar dan tidak berbicara dengan seorangpun dari mereka hingga Beliau menyembelih unta qurban Beliau lalu memanggil tukang cukur Beliau hingga tukang cukur | bukhari:2529 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Humaid] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berangkat menuju Khaibar dan Beliau mendatanginya di malam hari. Dan Beliau apabila mendatangi suatu kaum di malam hari Beliau tidak langsung menyerang mereka hingga menunggu datangnya waktu shubuh. Ketika tiba waktu shubuh, orang-orang Yahudi keluar dengan membawa sekop-sekop dan keranjang mereka. Tatkala melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata: "Muhammad. Demi Allah Muhammad dan pasukannya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut". | bukhari:2726 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi Khaibar pada waktu shubuh dimana penduduk Khaibar sedang keluar dengan membawa alat bertani (cangkul, sekop dhl) diatas leher (pundak-pundak) mereka. Tatkala mereka melihat Beliau shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata: "Muhammad dan pasukannya, Muhammad dan pasukannya". Lalu mereka berlindung di balik benteng. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua belah tangan Beliau dan berdo'a: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut". Kemudian kami mendapatkan keledai-keledai sebagai harta rampasan perang) lalu kami memasaknya. Kemudian seorang penyeru Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru: "Sesungghnya Allah dan Rosul-Nya telah melarang kalian memakan daging-daging keledai". Hingga akhirnya seluruh kuali (bejana untuk memasak) beserta isinya ditumpahkan. Hadits ini juga ditelusuri oleh ['Ali] dari [Sufyan]: " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua belah tangan Beliau". | bukhari:2769 |
Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sa'id bin Masruq] dari ['Abayah bin Rifa'ah] dari [kakeknya, Rafi'] berkata; "Kami bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam di Dzul Hulaifah kemudian orang-orang dihinggapi Rasa lapar, lalu kami mendapatkan (ghanimah berupa) unta dan kambing. Saat itu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berada di belakang rombongan. Orang-orang yang lapar itu itu rupanya kemudian memasang tungku-tungkunya. Namun Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memerintahkan agar kuali tersebut ditumpahkan. Kemudian Beliau membagi Rata (sisa ghanimah yang ada), yang setiap sepuluh kambing dianggap sama dengan satu ekor unta. Namun ada seekor unta yang lari sementara di tengah-tengah rombongan ada seekor kuda yang lincah. Mereka pun segera mencari unta yang kabur tadi, namun tidak rupanya mereka kelelahan. Kemudian ada seseorang yang mencarinya dengan menggunakan tombak, dan akhirnya Allah menakdirkannya dapat membunuh unta tersebut. Kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya binatang ini masih mempunyai sifat-sifat keberingasan seperti binatang liar. Maka jika ada yang lari dari mereka, perlakuklanlah seperti ini". Kakekku berkata: "Kita berharap atau khawatir bertemu musuh esok hari sedangkan kita tidak membawa pisau, apakah kita boleh menyembelih hewan dengan kayu?". Beliau berkata: "Setiap yang ditumpahkan darahnya dengan disebut nama Allah maka makanlah kecuali gigi dan kukunya, dan akan kusampaikan tentang itu. Adapun gigi dia termasuk tulang sedangkan kuku merupakan pisaunya orang-orang Habsasyah". | bukhari:2846 |
Telah bercerita kepada kami [Abu an-Nu'man] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Abu Hamzah adl-Dluba'iiy] berkata aku mendengar [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata; Telah datang utusan 'Abdul Qois lalu berkata; "Wahai Rasulullah, dalam kehidupan kami ini, antara kami dan Baginda ada orang-orang kafir suku Mudlar, yang kami tidak dapat melakukan kontak hubungan bersama Baginda kecuali pada saat bulan-bulan Haram. Maka berilah kami suatu perintah yang kami ambil sebagai pegangan, yang dengannya kami mengajak orang-orang di belakang kami". Maka Beliau bersabda: "Aku perintahkan kalian dengan empat hal dan aku larang kalian dari empat hal pula. (Yang pertama) aku perintahkan kalian untuk beriman kepada Allah dengan bersyahadat laa ilaaha illallah. Beliau mengepalkan tangan Beliau,. mendirikan shalat, menunaikan zakat, shaum di bulan Ramadlan dan agar kalian menerapkan ketentuan seperlima untuk Allah dari harta ghanimah yang kalian dapat. Dan aku larang kalian dari duba', hantam, naqir, dan muzaffat". | bukhari:2864 |
Telah bercerita kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata telah bercerita kepadaku [Al Laits] berkata telah bercerita kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata; ['Urwah] menganggap bahwa [Marwan bin Al Hakam] dan [Miswar bin Makhramah] keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata ketika datang kepada beliau utusan suku Hawazin yang telah menyatakan diri memeluk Islam lalu mereka meminta kepada Beliau agar mengembalikan harta-harta mereka dan para tawanan mereka. Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Perkataan yang paling aku sukai adalah yang paling jujur. Untuk itu silakan kalian pilih satu dari dua pilihan, apakah tawanan atau harta. Sungguh aku memberi kesempatan untuk mereka". Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam menunggu kedatangan kabar mereka sekitar sepuluh malam ketika Beliau kembali dari Tha'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali satu diantara dua pilihan akhirnya mereka berkata; "Kami memilih tawanan kami". Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berdiri di hadapan Kaum Muslimin kemudian Beliau memuji Allah yang memang Dialah satu-satunya yang berhak untuk dipuji lalu berkata: "Amma ba'du. Sesungguhnya saudara-saudara kalian datang kepada kita dengan bertobat dan aku berpikir untuk mengembalikan tawanan mereka. Maka siapa yang suka untuk berbuat baik, lakukanlah (mengembalikan tawanan) dan siapa yang suka di antara kalian untuk mengambil haknya hingga kami akan berikan kepadanya bagian dari fa'i yang dari awal Allah telah mengkaruniakannya kepada kita, lakukanlah". Maka orang-orang berkata; "Kami memilih untuk berbuat baik kepada mereka, wahai Rasulullah". Maka Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami belum mengetahui siapa di antara kalian yang berhak memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah kalian sampai jelas bagi kami siapa orang yang memegang urusan kalian". Maka mereka kembali lalu orang-orang yang memegang urusan mereka berbicara kepada mereka kemudian mereka kembali menemui Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah bersikap baik dan mengizinkan. Inilah kisah yang sampai kepada kita tentang para tawanan suku Hawazin. | bukhari:2899 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin 'Abdul Wahhab] telah bercerita kepada kami [Hammad] telah bercerita kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qalabah] berkata telah bercerita kepadaku [Al Qasim bin 'Ashim Al Kulaibiy], hadits Al Qasim aku menghafalnya dari [Zahdam] berkata; "Kami pernah berada di sisi [Abu Musa] ketika dia diberikan seekor ayam jantan dan saat itu di sampingnya ada seorang dari suku Bani Taymillah yang berkulit merah nampak sebagai orang asing (non 'Arab). Abu Musa mengundangnya untuk makan. Zahdam berkata; "Sungguh aku lihat dia memakan sesuatu sehingga aku merasa jijik hingga aku bersumpah untuk tidak ikut makan". Abu Musa berkata; "Kemarilah karena aku akan bercerita kepada kalian tentang masalah ini. Aku pernah menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersama rombongan Al Asy'ariyin untuk meminta kepada Beliau agar menyertakan kami (dalam perang dan bagian ghanimah), maka Beliau berkata: "Demi Allah, aku tidak dapat menyertakan kalian dan akupun tidak punya kendaraan yang dapat menyertakan kalian". Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam diberikan ghanimah berupa unta lalu Beliau bertanya kepada kami: "Mana rombongan Al Asy'ariyin tadi?". Maka Beliau memberikan kami sejumlah unta putih yang paling baik. Ketika kami tengah bertolak pulang, kami berkata; "Apa yang telah kita lakukan ini tidak berkah". Akhirnya kami kembali kepada Beliau lalu kami katakan; "Kami telah meminta kepada Baginda agar menyertakan kami dan Baginda telah bersumpah untuk tidak akan menyertakan kami, apakah Baginda lupa?". Beliau menjawab: "Bukan aku yang menyertakan kalian tetapi Allah dan sungguh, demi Allah, aku insya Allah tidaklah aku bersumpah lalu aku lihat ada sesuatu yang lebih baik darinya melainkan aku akan mengambil yang lebih baik itu dan kubayar kafarat sumpahku". | bukhari:2900 |
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami [Al Mughirah bin an-Nu'man] berkata telah bercerita kepadaku [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari qiyamat) dalam keadaan telanjang dan tidak dikhitan". Lalu Beliau membaca firman Allah QS al-Anbiya' ayat 104 yang artinya ("Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti dari Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya"). Dan orang yang pertama kali diberikan pakaian pada hari qiyamat adalah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan ada segolongan orang dari sahabatku yang akan diculik dari arah kiri lalu aku katakan: "Itu Sahabatku, Itu sahabatku". Maka Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya mereka menjadi murtad sepeninggal kamu". Aku katakan sebagaimana ucapan hamba yang shalih (firman Allah dalam QS al-Maidah ayat 117 - 118 yang artinya ("Dan aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama mereka. Namun setelah Engkau mewafatkan aku…) hingga firman-Nya (….Engkau Maha Perkasa lagi Maha bijaksana"). | bukhari:3100 |
Telah bercerita kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah bercerita kepada kami [Sufyan] telah bercerita kepada kami [Abu 'Abdur Razzaq-Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat Shubuh (setelah selesai) Beliau menghadap kepada jama'ah lalu bersabda: bersabda: "Ada orang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika ditungganginya dia memukul sapi tersebut, lalu sapi itu berbicara; "Aku diciptakan bukan untuk dipukuli seperti ini, tapi aku diciptakan untuk membantu pengembangan sawah ladang". Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, sapi dapat berbicara?". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan ada pula seseorang yang sedang bersama kambingnya lalu ada seekor serigala yang akan memangsa kambingnya dan ketika serigala itu membawanya kabur, orang itu mencarinya seakan dia mengawasi kambingnya dari ancaman serigala maka serigala itu berbicara kepadanya; "Kini kamu merasa menjaganya dari aku tapi siapa yang menjaganya pada hari berburu saat tidak ada pengembala yang mengawasinya?". Lalu orang-orang berkata; "Maha suci Allah, serigala dapat berbicara?". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar". Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan telah bercerita kepada kami ['Ali] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Mis'ar] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. | bukhari:3212 |
Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Hammad] dari [Abu Jamrah] berkata, aku mendengar [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata; 'Telah datang utusan suku 'Abdul Qais kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu berkata: "Wahai Rasulullah, kami ini dari suku Rabi'ah, dan antara tempat tinggal kami dan baginda dipisahkan suku Mudlor yang kafir dan kami tidak dapat mengunjungi baginda kecuali pada bulan haram. Oh, Bila saja baginda dapat memerintahkan kami dengan satu perintah yang kami ambil dari baginda dan kami dapat menyampaikannya kepada orang-orang lain di belakang kami. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku perintahkan kalian dengan empat perkara dan aku larang dari empat perkara. (Yaitu) Iman kepada Allah dan persaksian (syahadah) tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan kalian mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang". Dan aku larang kalian dari (meminum sesuatu) dari labu kering, guci hijau, pohon kurma (yang diukir) dan tembikar yang dilumuri ter". | bukhari:3248 |
Telah bercerita kepada kami [Al Hasan bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Al Anshariy] telah bercerita kepadaku [bapakku, 'Abdullah bin Al Mutsannaa] dari [Tsumamah bin 'Abdullah bin Anas] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa 'Umar bin Al Khaththab ketika mereka ditimpa musibah kekeringan dia meminta hujan dengan berwasilah kepada 'Abbas bin 'Abdul Muththalib seraya berdo'a; "ALLOOHUMMA INNAA KUNNA NATAWASSALU ILAIKA BIN ABIYYINAA MUHAMMAD SHALLALLAHU'ALAIHIWASALLAM FATASQIINAA WA-INNAA NATAWASSALU ILAIKA BI'AMMI NABIYYINAA FASQINAA" Ya Allah, kami dahulu pernah meminta hujan kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami kemudian Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka sekarang kami memohon kepada-Mu dengan perantaraan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan untuk kami". Anas berkata; "Kemudian turunlah hujan. | bukhari:3434 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah bercerita kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa Fathimah 'alaihas salam pernah mengutus utusan kepada [Abu Bakr] dengan niyat memintanya bagian harta warisan yang ditinggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari harta fa'i yang Allah karuniakan kepada beliau. Fathimah meminta Abu bakar shadaqah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa pekarangan yang berada Madinah dan Fadak dan sisa dari pembagian seperlima harta fa'i perang Khaibar. Maka Abu Bakr berkata kepadanya; "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Kami tidak mewariskan. Dan apa yang kami tinggalkan semuanya sebagai shadaqah". Sesungguhnya keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam makan dari harta ini, yakni harta Allah yang tidak ada bagi mereka tambahan lain dari yang dimakannya. Dan aku, sungguh demi Allah, tidak akan merubah sesuatu dari shadaqah-shadaqah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah ada pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku pasti akan memberlakukan tentang shadaqah ini sebagaimana pernah diberlakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Kemudian 'Ali bersaksi atas yang disampaikan Abu Bakr dan berkata; "Sungguh kami telah mengetahui keutamaan anda wahai Abu Bakr". Lalu 'Ali menyebut ikatan kekeluargaan mereka terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam serta hak-hak mereka. Maka Abu Bakr kembali berbicara dan berkata; "Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih aku cintai untuk aku jalin hubungan kekeluargaannya dari pada keluargaku sendiri". | bukhari:3435 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] radliallahu 'anhu berkata; Kami pernah memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang melaksanakan shalat, lalu beliau menjawab salam kami. Dan ketika kami kembali dari negeri raja an Najasyi, kami pun kembali memberi salam namun kali ini beliau tidak menjawab salam kami. Maka kami tanyakan hal itu; "Wahai Rasulullah, kami dahulu pernah memberi salam kepada tuan dan tuan saat itu menjawab salam kami". Beliau menjelaskan: "Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan (konsentrasi) ". Aku bertanya kepada Ibrahim; "Kalau anda apa yang akan anda perbuat?" Dia menjawab; "Aku menjawabnya dalam hati". | bukhari:3586 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] berkata [Ibnu Syihab], telah menceritakan kepadaku ['Urwan bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Aku belum baligh ketika kedua orang tuaku sudah memeluk Islam, sejak saat itu tidak ada satu haripun yang kami lalui melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami di sepanjang hari baik pagi ataupun petang. Ketika Kaum Muslimin mendapat ujian, Abu Bakar keluar berhijrah menuju Habasyah (Ethiopia), ketika sampai di Barkal Ghimad dia didatangi oleh Ibnu Ad Daghinah seorang kepala suku, seraya berkata; "Kamu hendak kemana, wahai Abu Bakar?" Abu Bakar menjawab: "Kaumku telah mengusirku, maka aku ingin keliling dunia agar aku bisa beribadah kepada Tuhanku". Ibnu Ad Daghinah berkata: "Seharusnya orang seperti anda tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir, karena anda termasuk orang yang bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturrahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran. Aku akan menjadi pelindung anda. Maka kembali dan sembahlah Tuhanmu di negerimu." Maka Abu Bakar kembali dan berangkat pula Ibnu Ad Daghinah bersamanya. Lalu Ibnu Ad Daghinah pada sore hari berjalan di hadapan para pembesar Quraisy seraya berkata kepada mereka; "Sesungguhnya orang seperti Abu Bakar tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir. Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?". Akhirnya orang-orang Quraisy tidak mendustakan perlindungan Ibnu ad Daghimah tehadap Abu Bakar, dan mereka berkata kepada Ibnu Ad Daghinah; "Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar beribadah menyembah Tuhannya di rumahnya saja dan shalat serta membaca Al Qur'an sesukanya, dan janganlah dia mengganggu kami dengan kegiatannya itu dan jangan mengeraskannya karena kami khawatir akan menimbulkan fitnah terhadap istri-istri dan anak-anak kami". Ibnu Ad Daghinah menyampaikan hal ini kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar mulai beribadah di rumahnya dan tidak mengeraskan bacaan shalat dan tidak membaca al Qur'an diluar selain di rumahnya. Kemudian muncul ide pada diri Abu Bakar untuk membangun tempat shalat di halaman rumahnya yang melebar keluar, yang dapat dia gunakan untuk shalat disana dan membaca al Qur'an. Tetapi istri-istri dan anak-anak Kaum Musyrikin berkumpul disana dengan penuh keheranan dan menanti selesainya Abu Bakar beribadah. Dan sebagaimana diketahui Abu Bakar adalah seorang yang suka menangis yang tidak sanggup menahan air matanya ketika membaca al Qur'an. Maka kagetlah para pembesar Quraisy dari kalangan Musyrikin yang akhirnya mereka memanggil Ibnu Ad Daghinah ke hadapan mereka dan berkata kepadanya: "Sesungguhnya kami telah memberikan jaminan kepada Abu Bakar dengan jaminan dari anda untuk beribadah di rumahnya, namun dia melanggar hal tersebut dengan membangun tempat shalat di halaman rumahnya serta mengeraskan shalat dan bacaan, padahal kami khawatir hal itu akan dapat mempengaruhi istri-istri dan anak-anak kami, dan ternyata benar-benar terjadi. Maka laranglah dia. Jika dia mau beribadah kepada Rabbanya di rumahnya saja silakan. Namun jika dia menolak dan tetap mengeraskan suaranya, mintalah kepadanya agar dia mengembalikan perlindungan anda, karena kami tidak suka bila kamu melanggar perjanjian dan kami tidak setuju bersepakat dengan Abu Bakar". Berkata 'Aisyah radliallahu 'anha: Maka Ibnu Ad Daghinah menemui Abu Bakar dan berkata: "Kamu telah mengetahui perjanjian yang kamu buat, maka apakah kamu tetap memeliharanya atau mengembalikan perlindunganku kepadaku, karena aku tidak suka bila orang-orang Arab mendengar bahwa aku telah melanggar perjanjian hanya karena seseorang yang telah aku ikat dengannya." Maka Abu Bakar menjawab; "aku mengmbalikan kepadamu jaminan perlindunganmu, dan aku ridla dengan jaminan perlindungan Allah 'azza wajalla." Dan NAbi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat itu sedang berada di Makkah, beliau bersabda kepada kaum muslimin: "Sungguh telah di perlihatkan kepadaku negeri tempat hijrah kalian yang memiliki pepohonan kurma diantara dua bukit yang berbatu hitam". Maka berhijrahlah orang yang mau berhijrah menuju Madinah. Begitu pula secara umum mereka yang berhijrah ke Habasyah ikut berhijrah ke Madinah. Lalu Abu Bakar juga bersiap-siap hendak berangkat menuju Madinah. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Diamlah kamu di tempatmu, sesungguhnya aku berharap semoga aku mendapat izin (untuk berhijrah) ". Abu Bakar berkata: "Sungguh demi bapakku sebagai tebusan, apakah benar Tuan mengharapkan itu?". Beliau bersabda: "Ya benar". Maka Abu Bakar berharap dalam dirinya bahwa dia benar-benar dapat mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam berhijrah. Maka dia memberi makan dua hewan tunggangan yang dimilikinya dengan dedaunan Samur selama empat bulan. Ibnu Syihab berkata, 'Urwah berkata, 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Pada suatu hari di tengah siang ketika kami sedang duduk di rumah Abu Bakar, tiba-tiba ada orang yang berkata kepada Abu Bakar; "Ini ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang pada waktu yang sebelumnya tidak pernah beliau datang kepada kami pada waktu seperti ini". Maka Abu Bakar berkata; "Bapak ibuku menjadi tebusan untuk beliau. Demi Allah, tidaklah beliau datang pada waktu seperti ini melainkan pasti ada urusan penting". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kemudian meminta izin lalu beliau dipersilakan masuk. Beliau masuk dan berkata kepada Abu Bakar; "Perintahkan orang-orang yang ada di rumahmu untuk keluar". Abu Bakar berkata; "Mereka itu dari keluarga tuan juga, bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah". Beliau lalu berkata; "Sunnguh aku telah diizinkan untuk keluar berhijrah". Abu Bakar bertanya; "Apakah aku akan menjadi pendamping, demi bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya benar". Abu Bakar berkata; "Demi bapakku sebagai tebusanmu, ambillah salah satu dari unta tungganganku ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "(Harus) dengan harga" 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Maka kami mempersiapkan untuk keduanya dengan baik dan kami buatkan bagi keduanya bekal makanan yang kami simpan dalan kantung kulit. Sementara Asma' binti Abu Bakar memotong kain ikat pingganngnya menjadi dua bagian lalu satu bagiannya digunakan untuk mengikat kantung kulit itu. Dari peristiwa inilah kemudian dia dikenal sebagai Dzatin Nithaqain (Wanita yang mempunyai dua potongan ikat pinggang). -'Aisyah radliallahu 'anha melanjutkan; - Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sampai di gua di bukit Tsur. Mereka bersembunyi disana selama tiga malam. 'Abdullah bin Abu Bakar, seorang pemuda yang cerdik lagi cepat tanggap ikut bersama keduanya bermalan disana. Pada waktu sahur (akhir malam) dia keluar meninggalkan keduanya dan pada pagi harinya dia berbaur dengan orang-orang Quraisy seperti layaknya orang yang bermalam di Makkah. Tidaklah dia mendengar suatu rahasia yang dapat memperdaya keduanya melainkan dia akan mengingatnya hingga dia datang menemui keduanya dengan membawa kabar ketika hari sudah mulai gelap. Dan 'Amir bin Fuhairah, mantan budak Abu Bakar menggembalakan kambing untuk diperah susunya dan diberikan kepada keduanya sesaat setelah berlalu waktu 'Isya', Maka keduanya dapat bermalam dengan tenang, dengan mendapat susu segar, yaitu susu hasil perahan kambing itu hingga Amir bin Fuhairah menggiring kambing-kambing tersebut untuk digembalakan saat menjelang pagi. Dia melakukan ini pada setiap malam selama tiga malam persembunyian itu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar mengupah seseorang dari suku Bani ad Diil, yaitu suku keturunan Bani 'Abdu 'Adi sebagai pemandu jalan. Orang itu adalah orang yang mengerti tentang jalur perjalanan. Orang ini telah ikut bersumpah dengan keluarga Al 'Ash bin Wa'il as Sahmiy dan juga dia adalah seorang yang beragama dengan agamanya orang-orang Kafir Quraisy. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar menpercayainya dan menyerahkan kedua unta tunggangannya dan membuat perjanjian dengannya untuk membawa kembali unta tunggangan tersebut di gua Tsur setelah tiga malam pada waktu shubuh di malam ketiga. Kemudian 'Amir bin Fuhairah berangkat bersama keduanya dan seorang penunjuk jalan tadi. Pemandu jalan itu mengambil jalan di pesisir bersama mereka. [Ibnu Syihab] berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku ['Abdur Rahman bin Malik Al Mudliji], keponakan Suraqah bin Malik bin Ju'syam, bahwa [bapaknya] mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar [Suraqah bin Ju'syam] berkata; Datang kepada kami beberapa orang utusan Kaum Kafir Quraisy, yang menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sebagai sayembara berhadiah bagi orang yang membunuh atau menawan salah seorang dari keduanya. Dan ketika aku sedang duduk bermajelis di tengah majelis kaumku, Bani Mudlij, tiba-tiba datang menghadap seorang dari mereka lalu berdiri di hadapan kami yang sedang duduk bermajelis seraya berkata; "Wahai Suraqah, sungguh barusan aku melihat hitam-hitam di pesisir. Aku kira mereka itu adalah Muhammad dan shahabatnya". Suraqah berkata; Saya tahu bahwa mereka itu adalah yang dimaksud, tetapi aku berkata kepadanya; "sesungguhnya mereka itu bukan mereka (rombongan Rasulullah), akan tetapi kamu telah melihat fulan dan fulan, yang bergerak bersama-sama dengan mata-mata kami." Aku tetap berdiam di majelis itu beberapa saat, kemudian aku pergi pulang dan masuk ke rumah. Kemudian aku perintahkan pembantu wanitaku agar membawa keluar kudaku dari balik bukit dan menahannya hingga aku datang. Aku mengambil tombak lalu keluar dari belakang rumah. Aku menyembunyikan tombakku dengan meletakkan ujung bawah tombak itu ke tanah dan merendahkan ujung atasnya, ketika aku sampai pada kudaku, aku langsung menungganginya. Aku mempercepat lari kudaku itu agar aku dapat mendekati mereka. Ketika aku sudah dekat dengan mereka, kudaku terperosok ke tanah dan aku jatuh tersungkur. Aku bangun lalu aku menggapaikan tanganku ke tempat anak panahku lalu aku keluarkan beberapa anak panah untuk aku jadikan alat mengundi nasib. Aku mencari penjelasan denga cara mengundi anak panah itu, apakah aku akan mencelakai mereka atau tidak. Maka undian yang keluar adalah apa yang tidak aku senangi. Kemudian aku menunggang kudaku lagi tanpa percaya dengan hasil undian tadi agar aku dapat mendekati mereka lagi. Ketika aku (mendekat) sampai dapat mendengar bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan pada saat itu beliau tidak menoleh, sedangkan Abu Bakar sering kali menoleh kesana kemari, kaki depan kudaku kembali terperosok di dalam tanah hingga mencapai kedua lututnya dan aku terpelanting dari atasnya. Aku menghalau kudaku, lalu dia bangkit dan hampir saja dia tidak dapat mencabut kedua kakinya. Ketika kudaku sudah berdiri tegak, tiba-tiba pada bekas jejak kakinya keluar asap (yang tidak berasal dari api) lalu membubung ke langit bagaikan awan. Kemudian aku kemabli mencari penjelasan dengan undian dan lagi-lagi undian yag keluar adalah yang aku tidak sukai. Akhirnya aku memanggil mereka dengan jaminan keamanan. Maka mereka berhenti. Lalu aku menunggang kudaku hingga sampai kepada mereka. Ketika aku memperolah kegagalan (membunuh mereka), terbetiklah dalam hatiku bahwa kelak urusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan menang. Aku berkata kepada beliau; "Sesungguhnya kaum anda telah membuat sayembara berhadiah atas engkau". Lalu aku menceritakan kepada mereka apa yang sedang diinginkan oleh orang-orang atas diri beliau. Kemudian aku menawarkan kepada mereka berdua perbekalan dan harta bendaku, namun keduanya tidaklah mengurangi dan meminta apa yang ada padaku. Akan tetapi beliau berkata: "Rahasiakanlah keberadaan kami". Lalu aku meminta kepada beliau agar menulis surat jaminan keamanan, maka beliau menyuruh 'Amir bin Fuhairah untuk menuliskannya pada kulit yang telah disamak. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan. Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Az Zubair dalam rombongan kafilah dagang Kaum Muslimin. Mereka adalah para pedagang yang baru kembali dari negeri Syam, Az Zubair memakaikan pakaian berwarna putih kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar. Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar keluarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah, dan mereka setiap pagi pergi ke Harrah untuk menyambut kedatangan beliau sampai udara terik tengah hari memaksa mereka untuk pulang. Pada suatu hari, ketika mereka telah kembali kerumah-rumah mereka, setelah menanti dengan lama, seorang laki-laki Yahudi naik ke atas salah satu dari benteng-benteng mereka untuk keperluan yang akan dilihatnya, tetapi dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan shahabat-shahabatnya berpakaian putih yang hilang timbul di telan fatamorgana (terik panas). Orang Yahudi itu tidak dapat menguasai dirinya untuk berteriak dengan suaranya yang keras; "Wahai orang-orang Arab, inilah pemimpin kalian yang telah kalian nanti-nantikan". Serta merta Kaum Muslimin berhamburan mengambil senjata-senjata mereka dan menyongsong kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di punggung harrah. Beliau berdiri berjajar dengan mereka di sebelah kanan hingga beliau singgah di Bani 'Amru bin 'Auf. Hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal. Abu Bakar berdiri sementara beliau duduk sambil terdiam. Maka mulailah orang-orang Anshar yang belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi ucapan selamat kepada Abu Bakar hingga sinar matahari langsung mengenai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakar menghampiri beliau dan memayungi beliau dengan selendangnya. Saat itulah orang-orang baru tahu mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di rumah Bani 'Amru bin 'Auf sekitar sepuluh malam dan beliau membangun sebuah masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di masjid itu. Selanjutnya beliau mengendarai unta beliau untuk berjalan bersama orang-orang sampai unta beliau menderum di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah, masjid dimana Kaum Muslimin mendirikan shalat. Sebelumnya masjid tersebut adalah tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahal, dua anak yatim di bawah perwalian As'ad bin Zurarah. Kemudian ketika untanya menderum, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Insya Allah, inilah tempat tinggalku". Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil kedua anak yatim itu untuk membeli tempat penjemuran kurma itu, untuk dijadikan masjid. Kedua anak yatim itu berkata; "Tidak. Bahkan kami telah menghibahkannya kepada tuan. Wahai Rasulullah." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau menerima hibah keduanya sampai akhirnya beliau membelinya dari kedua anak itu. Selanjutnya beliau membangunnya sebagai masjid dan mulailah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama para shahabat beliau memindahkan batu-batu untuk membangunnya. Sambil memindahkan batu-batu itu beliau bersya'ir: "Barang yang dibawa ini (batu-batuan) bukanlah barang dari Khaibar.Ini adalah lebih baik, wahai Rabb kami, dan lebih suci". Dan beliau juga bersya'ir: "Ya Allah, sesungguhnya pahala itu adalah pahala akhirat. Maka rahmatilah kaum Anshar dan Muhajirin". Perawi membawakan sya'ir seseorang dari Kaum Muslimin namun tidak disebutkannya kepadaku. Ibnu Syihab berkata; Diantara hadits-hadits yang ada, tidak ada satupun hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membawakan sya'ir secara sempurna selain dari hadits ini". | bukhari:3616 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] [Amr] berkata, aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah yang akan membunuh Ka'b bin Asyraf yang telah durhaka kepada Allah dan melukai Rasul-Nya?" Maka Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, sukakah anda jika aku yang akan membunuhnya?" beliau menjawab: "Ya." Muhammad bin Maslamah berkata, "Izinkan aku untuk mengatakan sesuatu." Beliau bersabda: "Katakanlah." Setelah itu Maslamah mendatangi Ka'b, lalu dia berkata, "Sesungguhnya laki-laki itu (maksudnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -pent) telah meminta sedekah kepada kami padahal kami dalam keadaan susah, oleh karena itu aku datang kepadamu untuk berhutang." Ka'b berkata, "Dan juga -demi Allah- kalian akan bosan kepadanya." Maslamah berkata, "Sesungguhnya kami telah mengikutinya, dan kami tidak suka meninggalkannya hingga kami mengetahui akhir kesudahannya, dan kami hendak meminjam satu atau dua wasaq." 'Amru tidak hanya sekali menceritakan kepada kami, namun ia tidak menyebutkan 'satu atau dua wasaq'. Atau, aku berkata kepadanya, 'satu atau dua wasaq'." Perawi berkata, "Seingatku dalam hadits tersebut disebutkan 'satu atau dua wasaq'." - Ka'b bin Al Asyraf menjawab, "Baiklah, akan tetapi kalian harus memberikan jaminan kepadaku." Mereka menjawab, "Engkau harus kami beri jaminan apa?" Ka'b menjawab, "Gadaikanlah isteri-isteri kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana kami harus menggadaikan isteri-isteri kami, sementara kamu adalah orang yang paling rupawan di Arab." Ka'b berkata, "Kalau begitu, gadaikanlah puteri-puteri kalian." Mereka berkata, "Bagaimana kami harus menggadaikan puteri-puteri kami, nantinya mereka akan dihina orang-orang dan dikatakan, 'Mereka telah digadaikan dengan satu atau dua wasaq, ' hal ini akan membuat kami terhina, akan tetapi kami akan menggadaikan la'mah kami." -Sufyan mengatakan; maksudnya adalah senjata- Kemudian mereka membuat perjanjian untuk bertemu kembali, di suatu malam Maslamah bersama Abu Na`ilah -ia adalah saudara sepersusuan Ka'b- datang menemui Ka'b, lalu Ka'b mengundangnya untuk masuk ke dalam benteng, setelah itu Ka'b turun menemui mereka. Isteri Ka'b berkata kepadanya, "Kemana engkau hendak keluar pada saat seperti ini?" Ka'b menjawab, "Dia adalah Muhammad bin Maslamah dan saudaraku Abu Na`ilah." -Selain 'Amru menyebutkan, "Isteri Ka'b berkata, "Aku mendengar suara seperti darah menetes." Ka'b menjawab, "Dia hanyalah saudaraku, Muhammad bin Maslamah dan saudara sepersusuanku Abu Na`ilah. Sesungguhnya sebagai seorang yang terhormat, apabila dipanggil, maka ia akan menemuinya walaupun di malam hari." Perawi berkata, "Kemudian Muhammad bin Maslamah memasukkan (ke dalam benteng) dua orang bersamanya." -Dikatakan kepada Sufyan, "Apakah 'Amru menyebutkan nama mereka?" Ia menjawab, "Amru hanya menyebutkan nama sebagian dari mereka." 'Amru berkata, "Ia datang dengan dua laki-laki." Sementara yang lain mengatakan, "Abu Abs bin Jabr, Al Harits bin Aus dan 'Abbad bin Bisyr." 'Amru mengatakan- Ia datang bersama dua orang laki-laki." Maslamah melanjutkan, "Sungguh, aku akan meraih rambut kepalanya dan menciumnya, jika kalian melihatku telah berhasil menguasai kepalanya, maka mendekatlah dan tebaslah dia." Sesekali Maslamah berkata, "Kemudian aku akan memberikan kesempatan kepada kalian untuk menciumnya." Ketika Ka'b turun untuk menemui mereka, dan bau minyak wanginya mulai tersebar, Maslamah berkata, "Aku belum pernah mencium aroma wangi yang lebih bagus dari ini." Selain 'Amru menyebutkan, "Aku memiliki minyak wangi wanita arab dan lebih sempurna dikalangan Arab." 'Amru mengatakan, "Maslamah berkata, "Apakah engkau mengizinkanku untuk mencium kepalamu?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Kemudian Maslamah menciumnya dan diikuti oleh sahabat-sahabatnya." Setelah itu Maslamah berkata lagi, "Apakah engkau mengizinkanku lagi?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Ketika ia telah berhasil menguasainya, Maslamah berkata, "Mendekatlah." Maka mereka langsung membuhnya, setelah itu mereka menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau." | bukhari:3731 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dia berkata, telah menceritakan kepadaku [Anas], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus paman beliau, yaitu saudara laki-laki Ummu Sulaim, untuk menyertai tujuh puluh orang sahabatnya yang kemudian terbunuh di Bi'rul Ma'unah. Pemimpin musyrik pada saat itu adalah 'Amir bin Thufail, ia memberikan tiga pilihan. Thufail mengatakan, 'Bagimu penduduk Sahl dan untukku penduduk Madar, atau aku menjadi pemimpin bagimu atau aku akan memerangimu dengan mengerahkan penduduk Ghathafan sebanyak seribu dan seribu.' Amir ditikam di rumah Ummu Fulan, lalu dia berkata, 'Penyakit seperti penyakit unta, di rumah seorang wanita dari keluarga bani fulan, datangkan kudaku kepadaku.' Maka ia meninggal di atas kudanya. Lalu berangkatlah Haram, yaitu saudara Ummu Sulaim -dia adalah seorang laki-laki yang cacat- dan dia berangkat bersama seorang laki-laki dari Bani Fulan, dia berkata, "Hendaknya posisi kalian berada dekat denganku, hingga aku dapat mendatangi mereka, jika mereka memberikan jaminan keamanan kepadaku, kalian dekat, namun jika mereka membunuhku, maka mereka dapat mendatangi sahabat kalian." Haram lalu angkat bicara, "Apakah kalian mempercayaiku jika aku akan menyampaikan risalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" kemudian Haram mengajak bicara mereka, ternyata mereka memberi isyarat kepada salah seorang di antara mereka, lantas laki-laki tersebut mendatangi dari belakang dan menikamnya dengan tombak hingga tembus, " Haram berkata, "Allahu akbar, demi Rabb Ka'bah aku menang." Akhirnya semua sahabat ditangkap dan dibunuh selain laki-laki yang cacat, ketika itu ia tengah berada di puncak gunung, maka Allah menurunkan ayat-Nya kepada kami, kemudian ayat tersebut termasuk yang dimansukh, yaitu ayat: "Sesungguhnya kami telah menemui Rabb kami, maka Dia meridlai kami dan kamipun ridla terhadap-Nya." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kebinasaan kaum tersebut selama tigapuluh hari, yaitu terhadap Ri'l, Dzakwan, Lahyan dan 'Ushayyah yang telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam." | bukhari:3782 |
Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Aiman] dari [Ayahnya] dia berkata, aku pernah menemui [Jabir] radliallahu 'anhu, "Ketika kami menggali parit pada peristiwa khandaq, sebongkah batu yang sangat keras menghalangi kami, lalu para sahabat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata, "Batu yang sangat keras ini telah menghalangi kami dalam menggali parit, lalu beliau bersabda: "Aku sendiri yang akan turun." Kemudian beliau berdiri (di dalam parit), semntara perut beliau tengah diganjal dengan batu (karena lapar). Semenjak tiga hari kami lalu tanpa ada makanan yang dapat kami rasakan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengambil kampak dan memukulkan pada batu tersebut hingga ia menjadi pecah berantakan -atau hancur-. Aku lalu berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk ke rumah." Setelah itu kukatakan kepada isteriku, "Aku melihat pada diri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang aku sendiri tidak tega melihatnya, apakah kamu memiliki sesuatu (makanan)?" isteriku menjawab, "Aku memiliki gandum dan anak kambing." Kemudian ia meyembelih anak kambing tersebut dan membuat adonan gandum hngga menjadi makanan dalam tungku, setelah itu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara adonan mulai matang, dan periuk berada diantara dua tungku api dan hampir masak, maka aku berkata, "Aku memiliki sedikit makanan, " maka berdirilah wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan satu atau dua orang saja. Beliau bersabda: "Untuk berapa orang?" Lalu aku memberitahukan kepada beliau, beliau bersabda: "Tidak mengapa orang banyak untuk datang." Beliau bersabda lagi: "Katakan kepada isterimu, jangan ia angkat periuknya dan adonan roti dari tungku api hingga aku datang." Setelah itu beliau bersabda: "Bangunlah kalian semua." Bergegas kaum Muhajirin dan Anshar berdiri berangkat, ketika Jabir menemui Isterinya, dia berkata, "Waduh, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah datang bersama kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang bersama mereka." Isteri Jabir berkata, "Memang beliau (Rasulullah) memintamu yang demikian?" Jabir menjawab, "Ya, begitu." Lalu Rasulullah berkata: "Masuklah dan jangan berdesak-desakan." Kemudian Rasulullah mencuil-cuil roti dan ia tambahkan dengan daging, dan ia tutup periuk dan tungku api. Selanjutnya beliau ambil dan beliau dekatkan kepada para sahabatnya. Lantas beliau ambil kembali periuk itu dan terus menerus beliau lakukan antara mencuili roti dan menciduknya hingga semua sahabat kenyang dan masih menyisakan sisa. Setelah itu beliau bersabda: "Sekarang makanlah engkau (maksudnya isteri Jabir) dan kalau bisa, hadiahkanlah kepada yang lain, sebab orang-orang, banyak yang masih kelaparan." | bukhari:3792 |
Telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] bahwa [Anas radliallahu 'anhu] bercerita kepada mereka, bahwa serombongan dari suku 'Ukail dan 'Urainah mengunjungi Madinah untuk bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyatakan keIslamannya. Mereka berkata; "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang pandai memerah susu (beternak) dan bukan pandai bercocok tanam." Ternyata mereka tidak suka tinggal di Madinah karena suhunya (hingga menyebabkan sakit). Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuki mereka untuk menemui pengembala dan beberapa ekor untanya supaya dapat minum susu dan air seni unta-unta tersebut. Sesampainya mereka di distrik Harrat, mereka kembali kufur setelah keIslamannya, membunuh pengembala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan merampas unta-unta beliau. Ketika peristiwa ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau langsung mengutus seseorang untuk mengejar mereka melalui jejak perjalanan mereka. (Setelah berhasil ditangkap), beliau memerintahkan agar mencungkil mata mereka dengan besi panas, memotong tangan-tangan mereka dan membiarkan mereka di bawah sengatan matahari sampai mati dalam kondisi seperti itu." Qatadah berkata; telah sampai kepada kami, bahwa setelah peristiwa itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan untuk bersedekah (membagikan harta-harta mereka) dan melarang memutilasi." [Syu'bah], [Aban] dan [Hammad] mengatakan dari [Qatadah]; "...rombongan dari 'Urainah". Sedangkan [Yahya bin Abu Katsir] dan [Ayyub] mengatakan dari [Abu Qilabah] dari [Anas]; "..datang rombongan dari suku 'Ukul." | bukhari:3871 |