Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dia berkata; saya mendengar [Budail bin Maisarah] dan [Ayyub] keduanya menceritakan dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Aisyah] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat beberapa malam dengan berdiri dan beberapa malam dengan duduk, apabila beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, maka beliau ruku' dalam keadaan berdiri, dan apabila beliau mengerjakan shalat dengan duduk, maka beliau ruku' dengan posisi duduk." | AbuDaud:818 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Khalid]. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Khalid] sedangkan maknanya dari [Abdullah bin Syaqiq] dia berkata; saya bertanya kepada [Aisyah] mengenai shalat sunnahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Jawabnya; "Beliau biasa mengerjakan shalat (sunnah) sebelum Dluhur empat raka'at di rumahku, kemudian beliau keluar dan shalat bersama orang-orang. Setelah shalat, beliau kembali ke rumahku lalu beliau mengerjakan shalat dua raka'at. Setelah shalat Maghrib (berjama'ah) bersama orang-orang, beliau pulang ke rumahku, kemudian beliau shalat (sunnah) dua raka'at. Setelah shalat Isya' bersama orag-orang, beliau masuk ke rumahku lalu shalat dua raka'at. Beliau juga biasa mengerjakan shalat malam sembilan raka'at bersamaan dengan witirnya. Beliau mengerjakan shalat malam dengan berdiri hingga jangka waktu yang lama, terkadang juga shalat malam sambil duduk hingga jangka waktu yang lama. Apabila membaca (Surat) sambil berdiri, maka beliau ruku' dan sujud sebagaimana (ruku' dan sujud) ketika mengerjakan shalat dengan berdiri, dan apabila beliau duduk, maka beliau ruku' dan sujud dengan posisi duduk. apabila waktu fajar telah terbit, beliau shalat dua raka'at, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam keluar mengerjakan shalat shubuh (berjama'ah) bersama orang-orang." | AbuDaud:1060 |
Telah menceritakan kepada Kami [Musaddad] telah menceritakan kepada Kami [Yahya] dari [Isma'il], telah menceritakan kepada Kami ['Amir], telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Mudharris Ath Thai], ia berkata; aku pernah datang kepada Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam di tempat wukuf yaitu di Muzdalifah. Aku katakan; wahai rasul, aku datang dari Gunung Thayyi`, aku telah membuat kendaraanku letih dan melelahkan diriku. Demi Allah tidaklah aku meninggalkan pasir yang memanjang melainkan aku berhenti padanya. Apakah aku mendapatkan haji? Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mendapati Shalat ini bersama Kami, dan telah datang ke Arafah sebelum itu pada malam hari atau siang hari maka sungguh telah sempurna hajinya dan menghilangkan kotoran yang ada pada badannya." | AbuDaud:1665 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Syabbuwaih Al Marwazi], telah menceritakan kepadaku [Abdurrazzaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar], dari [Az Zuhri], dari [Ali bin Husain], dari [Shafiyyah], berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf, kemudian aku datang menjenguk beliau pada malam hari. Lalu aku mengajak beliau berbicara kemudian berdiri dan kembali. Lalu beliau berdiri bersamaku untuk mengantarku, tempat tinggal Shafiyyah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Kemudian terdapat dua orang laki-laki anshar yang lewat. Kemudian tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka mereka mempercepat jalan. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Perlahanlah berjalan. Ia adalah Shafiyyah binti Huyai." Mereka berkata; subhanallah wahai Rasulullah. Beliau berkata: "Sesungguhnya syetan berjalan pada diri manusia melalui tempat mengalirnya darah. Aku khawatir ia akan melemparkan sesuatu -atau beliau mengatakan: keburukan- pada hati kalian berdua." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman], telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri], dengan sanadnya; dengan hal inilah Aisyah berkata; kemudian tatkala berada di samping pintu masjid yang berada di samping pintu Ummu Salamah, terdapat dua orang laki-laki yang melewati mereka ….. dan ia menyebutkan hadits secara maknanya. | AbuDaud:2113 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] dari [Asy Sya'bi], dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata; dahulu kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah safar, kemudian tatkala kami pergi untuk menemui keluarga kami beliau berkata: "Tundalah hingga kita masuk pada malam hari, agar wanita yang rambutnya acak-acakan bersisir, dan wanita yang ditinggal suaminya membersihkan bulu kemaluannya." Abu Daud berkata; Az Zuhri berkata; Thuruq adalah setelah 'Isya`. Abu Daud berkata; sedangkan setelah Maghrib tidak mengapa. | AbuDaud:2397 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq], telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah], menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau berkhutbah pada suatu hari. Kemudian beliau ingat kepada salah seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani pada kafan yang tidak sempurna dan dikuburkan pada malam hari. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang dikubur pada malam hari hingga ia dishalatkan kecuali seseorang terpaksa melakukan hal tersebut. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, hendaknya ia mengkafani dengan baik." | AbuDaud:2737 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Atha Al Khurasani] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata, "Aku kembali ke rumah di waktu yang sudah malam, dan tanganku terlihat pecah-pecah hingga mereka melumuri aku dengan Za'faran (yang berwarna kuning). Aku lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di waktu pagi, aku mengucapkan salam namun beliau tidak menjawab salam atau menyambutku. Bahkan beliau bersabda: "Pergi dan bersihkanlah ini darimu." Aku lantas pergi dan membersihkan Za'faran tersebut. Kemudian aku mendatangi beliau meskipun masih ada sisa-sisa Za'faran. Aku mengucapkan salam namun beliau tidak menjawab atau menyambutku. Beliau bersabda: "Bersihkan ini darimu." Aku lalu pergi dan membersihkannya. Kemudian aku datang dan mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau menjawab atau menyambutku. Beliau lantas bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak akan datang menghadiri jenazah orang kafir dengan kebaikan, dan pula orang yang melumuri dirinya dengan Za'faran dan orang yang junub." Ammar berkata, "Beliau memberi keringanan kepada orang yang junub jika ingin tidur, atau makan, atau minum cukup dengan berwudhu." Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Umar bin Atha bin Abu Al Khuwar] Bahwasanya ia mendengar [Yahya bin Ya'mar] mengabarkan dari [seorang laki-laki] ia mengabarkan kepadanya dari [Ammar bin Yasir] berkata -Umar berkeyakinan bahwa Yahya menyebut nama laki-laki itu, namun Umar lupa namanya-, "Aku memakai wewangian…sama seperti hadits ini. namun yang pertama lebih lengkap dan sempurna, sebab disebutkan tentang mandi di dalamnya." Ia berkata, "Aku bertanya kepada Umar, "Apakah mereka sedang ihram?" Umar berkata, "Tidak, mereka sedang menetap di rumah." | AbuDaud:3645 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Marwazi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Shafiyah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beri'tikaf (berdiam diri di masjid), maka pada waktu malam aku mengunjungi beliau dan bercakap-cakap. Aku lalu berdiri untuk pulang, dan beliau juga ikut berdiri bersamaku untuk mengantarku -waktu itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin Zaid-. lalu ada dua orang laki-laki Anshar melintas, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka bergegas membuntuti. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hendaklah kalian pelan-pelan, dia itu adalah Shafiyah binti Huyay." Keduanya langsung berkata, "Maha Suci Allah, ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia seperti mengalirnya aliran darah. Maka aku takut dia akan memasukkan sesuatu ke dalam hati kalian." Atau beliau mengatakan, "(memasukkan) Keburukkan." | AbuDaud:4342 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Muzahim bin Abu Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah] dari [Muharisy Al Ka'bi] Nabi Shallallahu'alaihiwasallam keluar dari Ji'ronah karena umroh lalu memasuki Makkah pada malam hari, lalu kembali dari malam itu dan pagi sudah sampai di Ji'ranah, seperti orang yang menginap. Tatkala matahari condong, beliau menuju ke tengah Sarifa sehingga jalan tersebut bertemu dengan jalan Madinah. Oleh karena itu umrahnya tersembunyi. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Muzahim bin Abu Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah] dari [Muharisy Al Ka'bi] Nabi Shallallahu'alaihiwasallam keluar, lalu menyebutkan sama dengan di atas. | ahmad:14966 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dari [Ibnu Juraij] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Muzahim bin Abu Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah] dari [Muharisy Al Ka'bi] Nabi Shallallahu'alaihiwasallam keluar dari Ji'ranah pada malam hari, setelah sorenya dalam keadaan umrah, lalu memasuki Makkah pada malam hari. Lalu beliau menyelesaikan umrahnya, kemudian kembali dari malam itu dan pagi sudah sampai di Ji'ranah, seperti orang yang menginap. Tatkala matahari telah condong, beliau keluar dari Ji'ranah menuju ke tengah Sarifa sehingga jalan tersebut bertemu dengan jalan Madinah, masih di daerah Sarifa. Muharrisy berkata; Oleh karena itu umrah beliau tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. | ahmad:14971 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Humaid Al A'raj] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin Rawahah] dia baru datang dari perjalanan pada malam hari, lalu dia tergesa-gesa menuju istrinya, yang ternyata di rumahnya ada lampu. Istrinya di sana sedang bersama bayang-bayang yang mencurigakan. Kontan Abdullah bin Rawahah mengambil pedang. Maka istrinya berkata; 'Maaf, menjauhlah dariku, menjauhlah dariku, ini adalah seorang wanita yang sedang menyisiri rambutku.' Lalu dia (Abdullah bin Rawahah Radliyallahu'anhu) menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan menceritakannya. Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallammelarang seseorang mendatangi keluarganya secara mendadak pada malam hari. | ahmad:15177 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ibnu Abu Khalid] dan [Zakariya] dari [Asy-Sya'bi] berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Mudlarris] berkata; saya mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan beliau sedang di Jam', saya berkata kepada beliau 'Wahai Rasulullah, aku datang kepada engkau dari daerah gunung Thayyi' sehingga aku keletihan dan tungganganku kelelahan, Demi Allah, tidaklah aku tinggalkan gunung kecuali agar dapat berdiri di sana. Apakah dengan ini, saya mendapatkan haji (tidak batalkah hajiku)?, maka (Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Barangsiapa shalat subuh bersama kami di Muzdalifah, dan melakukan wuquf bersama kita lalu bertolak darinya, atau sudah bertolak sebelumnya dari Arafah baik malam atau siang maka haji telah sah" | ahmad:15619 |
(Ahmad bin Hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] berkata; telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Asy-Sya'bi] berkata; telah menceritakan kepada kami ['Urwah bin Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] dia melakukan haji pada masa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, dia tidak menjumpai orang-orang kecuali pada malam hari ketika di Muzdalifah, lalu dia berangkat ke Arafah dan bertolak daripadanya dengan cepat, ia pulang dan datang lagi ke Jama' (Muzdalifah). Lalu dia berkata; Wahai Rasulullah, saya telah kecapekan dan tungganganku telah kelelahan, apakah saya telah mendapatkan haji?. (Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam) bersabda: "Barangsiapa yang shalat subuh bersama kami di di Jam' (Muzdalifah) dan melakukan wuquf bersama kami hingga kita bertolak (dari Arafah) padahal sebelumnya ia telah bertolak dari Arafah pada. malam atau siangnya, berarti telah terlaksana hajinya dan menuntaskan manasiknya | ahmad:15620 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Amir] ia berkata, telah menceritakan kepadaku, atau telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Mudlarris Ath Tha`i] ia berkata, "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tempat wukuf, lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah, aku datang dari pegunungan Thayyi`, lalu hewan tungganganku kelelahan dan aku pun merasa letih. Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkan satu pegunungan pun kecuali aku berhenti dan istirahat. Apakah aku mendapatkan pahala haji.?" Beliau menjawab: "Barangsiapa mendapati shalat (subuh) ini bersama kami, lalu sebelum itu ia telah datang ke Arafah baik pada malam atau pun siang hari, maka hajinya telah sempurnya dan boleh untuk bertahallul." | ahmad:17583 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, aku mendengar [Abdullah bin Abu As Safar] ia berkata, aku mendengar [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Mudlarris bin Haritsah bin Lam] ia berkata, "Aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada dalam sekerumunan orang. Aku lalu bertanya kepada beliau, "Apakah aku mendapatkan pahala haji?" Beliau bersabda: "Barangsiapa menunaikan shalat (subuh) ini bersama kami di tempat ini, lalu melakukan wukuf bersama kami di tempat wukuf ini hingga Imam keluar, dan sebelumnya ia telah keluar dari Arafah pada malam hari atau siang hari, maka hajinya telah sempurna dan boleh bertahallul." Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] ia berkata, aku mendengar [Asy Sya'bi] menceritakan dari [Urwah bin Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] ia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam…lalu ia menyebutkan hadits itu." Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata, [Abdullah bin Abu As Safar] menceritakan kepadaku, ia berkata; aku mendengar [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Al Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] ia berkata, "Aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada dalam suatu kerumunan orang…lalu ia menyebutkan seperti hadits Rauh." | ahmad:17584 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu Safar] ia berkata, aku mendengar [Asy Sya'bi] berkata, Telah menceritakan kepada kami [Urwah bin Mudlarris] ia berkata, "Aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada dalam suatu kerumunan orang, aku lantas bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku mendapat pahala haji?" beliau bersabda: "Barangsiapa menunaikan shalat (subuh) ini bersama kami di tempat ini, lalu melakukan wukuf bersama kami di tempat wukuf ini hingga ia keluar, dan sebelumnya ia telah keluar dari Arafah pada malam hari atau siang hari, maka hajinya telah sempurnya dan boleh untuk bertahallul." | ahmad:17585 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Salil] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Mujibah] seorang yang sudah lanjut usia dari Bahilah, dari [Ayahnya] atau dari pamannya, dia berkata; "Suatu kali, aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Beliau kemudian bersabda: "Siapakah kamu?." Dia berkata, 'Tidakkah Anda mengenal saya? ' Beliau bersabda lagi: "Siapakah kamu?." Dia berkata; 'Saya adalah orang Bahili yang mendatangi Anda pada tahun pertama.' Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu dulu mendatangiku dengan badan, warna kulit, dan penampilan yang bagus. Lantas apa yang menyebabkanmu menjadi sebagaimana yang kulihat ini?." Dia menjawab; 'Demi Allah, saya tidak pernah makan setelah (aku berpisah dengan) anda kecuali di malam hari.' Sabda beliau: "Siapakah yang memerintahkanmu menyiksa diri? 'Siapakah yang memerintahkanmu menyiksa diri? 'Siapakah yang memerintahkanmu menyiksa diri?." (beliau mengulanginya hingga tiga kali), Berpuasalah pada bulan kesabaran, yaitu Ramadhan." Aku berkata; 'Sesungguhnya saya masih kuat dan saya ingin Anda menambahnya untuk saya'. Sabda beliau: "Berpuasalah satu hari setiap bulan." Kukatakan, 'Sesungguhnya saya masih kuat dan saya ingin Anda menambahnya untuk saya.' Beliau bersabda: "Berpuasalah dua hari setiap bulan." Kukatakan; 'Sesungguhnya saya masih kuat dan saya ingin Anda menambahnya untuk saya.' Beliau bersabda: "Kamu tidak akan mampu melaksanakan pada bulan kesabaran (Ramadhan) dan dua hari pada tiap bulan." 'Aku berkata; 'Sesungguhnya saya masih kuat dan saya ingin Anda menambahnya untuk saya.' Beliau bersabda: "Kalau begitu, tiga hari." Beliau berkata sembari menajamkan pandangannya pada kali yang ketiga. Aku tetap saja berkata; 'Sesungguhnya saya masih kuat dan saya ingin Anda menambahnya untuk saya.' Beliau bersabda: "(Berpuasalah) pada bulan-bulan haram, dan berbukalah." | ahmad:19435 |
Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Hasyraj] dari [Abu Nushairah] dari [Abu 'Asib] dia berkata; "Suatu malam Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar dan melewatiku, beliau memanggilku, maka akupun keluar, kemudian beliau melewati Abu Bakar dan memanggilnya, maka diapun keluar menemui beliau, beliau melewati Umar dan memanggilnya, Umarpun keluar menemui beliau, beliau berjalan hingga memasuki suatu kebun milik salah seorang sahabat Anshar, seraya bersabda kepada pemilik kebun; "Berilah kami kurma!." Si pemilik kebun datang dengan membawa segantang kurma, lalu ia meletakkan kurma tersebut dan memakannya, Rasulullah beserta para sahabatnyapun ikut memakannya, kemudian beliau meminta air dingin dan meminumnya lalu bersabda: "Pasti nikmat ini akan di tanyakan pada hari Kiamat kelak." [Abu 'Asib] berkata; kemudian Umar mengambil segantang kurma dan membantingnya ke tanah sehingga berceceranlah kurma itu di hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ia bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita akan ditanya tentang ini pada hari Kiamat kelak?." Beliau menjawab: "Ya, kecuali dari tiga hal; secarik kain yang digunakan seseorang untuk menutup auratnya atau secuil makanan untuk menghilangkan rasa laparnya atau sebongkah batu yang dia masukkan untuk menghindari panas dan dingin." | ahmad:19840 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dan ['Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ali bin Husain] dari [Shafiyah binti Huhai] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf, lalu saya datang mengunjunginya pada malam hari, setelah berbincang-bincang saya pun berdiri untuk kembali, lantas beliau berdiri untuk mengantarku -tempat tinggal Shafiyah adalah di rumah Usamah bin Zaid-. Lalu lewatlah dua laki-laki Anshar, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka mempercepat langkah mereka, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perlahanlah, sesungguhnya dia adalah Shafiyah binti Huyai." Maka mereka pun berkata, "Wahai Rasulullah, Maha Suci Allah!" Beliau lantas bersabda: "Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada aliran darah, dan aku khawatir jika hati kalian menuduhku berbuat tidak baik atau berkata yang tidak baik." | ahmad:25630 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika memerangi suaku kaum bersama kami, maka beliau tidak menyerang kaum tersebut hingga datangnya waktu shubuh (menunggu). Jika mendengar suara adzan, beliau mengurungkannya. Namun bila tidak terdengar suara adzan maka beliau menyerangnya." Anas bin Malik berkata, "Maka pada suatu hari kami keluar untuk menyerbu perkampungan Khaibar, kami lantas menunggu hingga malam hari. Ketika datang waktu pagi dan beliau tidak mendengar suara adzan, maka beliau menaiki tunggangannya sementara aku membonceng di belakang Abu Thalhah. Sungguh kakiku menyentuh kaki Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Anas bin Malik melanjutkan kisahnya, "Penduduk Khaibar keluar ke arah kami dengan membawa keranjang dan sekop-sekop mereka, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka mereka berkata, "Muhammad! Demi Allah, Muhammad dan pasukannya (datang)!" Kata Anas, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat mereka, beliau bersabda: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, hancurlah Khaibar! Sesungguhnya kami, apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut) ' (Qs. Ash Shaffaat: 177). | bukhari:575 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Abu Ishaq Asy-Syaibaniy] dari [Asy-Sya'biy] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata: "Bila ada orang yang meninggal dunia biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melayatnya. Suatu hari ada seorang yang meninggal dunia di malam hari kemudian dikuburkan malam itu juga. Keesokan paginya orang-orang memberitahu Beliau. Maka Beliau bersabda: "Mengapa kalian tidak memberi tahu aku?" Mereka menjawab: "Kejadiannya malam hari, kami khawatir memberatkan anda". Maka kemudian Beliau mendatangi kuburan orang itu lalu mengerjakan shalat untuknya". | bukhari:1170 |
Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] telah menceritakan kepada kami [Asy-Syaibaniy] dari ['Amir] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] berkata,: "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melewati kubur yang telah dimakamkan malam hari. Maka Beliau bertanya: "Kapan dimakamkan jenazah ini?. Mereka menjawab: "Tadi malam". Beliau bertanya kembali: "Mengapa kalian tidak memberi tahu aku?". Mereka menjawab: "Kami memakamkannya pada malam yang gelap gulita dan kami sungkan untuk membangunkan anda". Maka Beliau berdiri dan membariskan kami di belakang Beliau. Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu berkata,: "Dan aku hadir bersama mereka, maka kemudian Beliau melaksanakan shalat untuknya (jenazah) ". | bukhari:1237 |
Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muharib] dari [Jabir radliallahu 'anhu] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang jika seseorang pulang mendadak kepada keluarganya di malam hari". | bukhari:1674 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] telah bercerita kepada kami [Abu Ishaq] dari [Humaid] berkata aku mendengar [Anas radliallahu 'anhu] berkata; "Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila memerangi suatu kaum, Beliau tidak memeranginya hingga datang waktu shubuh. Apabila mendengar suara adzan Beliau menahan diri dan apabila tidak mendengar adzan, Beliau lantas memeranginya setelah waktu shubuh. Dahulu kami mendatangi Khaibar (untuk berperang) pada malam hari". Telah bercerita kepada kami [Qutaibah] telah bercerita kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila berperang bersama kami". | bukhari:2725 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Humaid] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berangkat menuju Khaibar dan Beliau mendatanginya di malam hari. Dan Beliau apabila mendatangi suatu kaum di malam hari Beliau tidak langsung menyerang mereka hingga menunggu datangnya waktu shubuh. Ketika tiba waktu shubuh, orang-orang Yahudi keluar dengan membawa sekop-sekop dan keranjang mereka. Tatkala melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata: "Muhammad. Demi Allah Muhammad dan pasukannya". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut". | bukhari:2726 |
Telah bercerita kepada kami ['Ali bin Muslim] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Zakariya' bin Abi Za'idah] berkata telah bercerita kepadaku [bapakku] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara' bin 'Azib radliallahu 'anhuma] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim serambongan pasukan dari kalangan Anshor menemui Abu Rofi' untuk membunuhnya. Lalu seseorang dari mereka pergi dan memasuki benteng mereka. Dia berkata: "Maka aku masuk di tempat mereka mengikat hewan terrnak mereka". Dia berkata: "Dan mereka menutup pintu benteng". Kemudian mereka merasa kehilangan seekor keledai mereka, merekapun keluar mencarinya. Maka akupun keluar bersama orang-orang yang keluar dan aku memperlihatkan kepada mereka bahwa aku juga mencarinya bersama mereka. Akhirnya mereka mendapatkannya, lalu aku dan mereka masuk ke benteng serta menutup pintu pada malam hari. Kemudian mereka meletakkan kunci-kunci di lobang pintu seperti yang aku lihat. Ketika mereka tidur aku mengambil kunci-kunci itu dan membuka pintu. Lalu aku menemuinya dan aku berkata: "Wahai Abu Rofi'". Aku merubah suaraku. Dia menjawabku: "Siapa kamu, celakalah bagi ibumu". Aku katakan: "Ada apa denganmu?" Dia menjawab: "Aku tidak tahu. Siapa orang yang masuk kepadaku?" Maka dia memukulku. Dia berkata: "Maka aku meletakkan pedangku diatas perutnya lalu aku membelah perutnya hingga patah tulang-tulangnya. Kemudian aku keluar, namun aku bingung hingga aku mendatangi tangga milik mereka agar aku dapat turun dari benteng itu. Namun aku terjatuh dan kakiku terkilir. Lalu aku keluar dan menemui para sahabatku. Aku berkata: "Tadi malam aku bangun karena mendengar suara rintihan, aku bangun karena mendengar suara rintihan Abu Rofi', seorang pedagang dari ahli Hijaz. Kemudian aku berdiri tapi aku merasa sakit qolabah (akibat terkilir) hingga aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu kami mengabarkan peristiwa itu. | bukhari:2799 |
Telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Adam] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Abi Za'idah] dari [bapaknya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara' bin 'Azib radliallahu 'anhuma] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim pasukan dari kalangan Anshor untuk mendatangi Abu Rofi'. Maka kemudian 'Abdullah bin 'Atik memsuki rumahnya di malam hari lalu membunuhnya saat dia sedang tidur. | bukhari:2800 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] [Amr] berkata, aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah yang akan membunuh Ka'b bin Asyraf yang telah durhaka kepada Allah dan melukai Rasul-Nya?" Maka Muhammad bin Maslamah berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, sukakah anda jika aku yang akan membunuhnya?" beliau menjawab: "Ya." Muhammad bin Maslamah berkata, "Izinkan aku untuk mengatakan sesuatu." Beliau bersabda: "Katakanlah." Setelah itu Maslamah mendatangi Ka'b, lalu dia berkata, "Sesungguhnya laki-laki itu (maksudnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -pent) telah meminta sedekah kepada kami padahal kami dalam keadaan susah, oleh karena itu aku datang kepadamu untuk berhutang." Ka'b berkata, "Dan juga -demi Allah- kalian akan bosan kepadanya." Maslamah berkata, "Sesungguhnya kami telah mengikutinya, dan kami tidak suka meninggalkannya hingga kami mengetahui akhir kesudahannya, dan kami hendak meminjam satu atau dua wasaq." 'Amru tidak hanya sekali menceritakan kepada kami, namun ia tidak menyebutkan 'satu atau dua wasaq'. Atau, aku berkata kepadanya, 'satu atau dua wasaq'." Perawi berkata, "Seingatku dalam hadits tersebut disebutkan 'satu atau dua wasaq'." - Ka'b bin Al Asyraf menjawab, "Baiklah, akan tetapi kalian harus memberikan jaminan kepadaku." Mereka menjawab, "Engkau harus kami beri jaminan apa?" Ka'b menjawab, "Gadaikanlah isteri-isteri kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana kami harus menggadaikan isteri-isteri kami, sementara kamu adalah orang yang paling rupawan di Arab." Ka'b berkata, "Kalau begitu, gadaikanlah puteri-puteri kalian." Mereka berkata, "Bagaimana kami harus menggadaikan puteri-puteri kami, nantinya mereka akan dihina orang-orang dan dikatakan, 'Mereka telah digadaikan dengan satu atau dua wasaq, ' hal ini akan membuat kami terhina, akan tetapi kami akan menggadaikan la'mah kami." -Sufyan mengatakan; maksudnya adalah senjata- Kemudian mereka membuat perjanjian untuk bertemu kembali, di suatu malam Maslamah bersama Abu Na`ilah -ia adalah saudara sepersusuan Ka'b- datang menemui Ka'b, lalu Ka'b mengundangnya untuk masuk ke dalam benteng, setelah itu Ka'b turun menemui mereka. Isteri Ka'b berkata kepadanya, "Kemana engkau hendak keluar pada saat seperti ini?" Ka'b menjawab, "Dia adalah Muhammad bin Maslamah dan saudaraku Abu Na`ilah." -Selain 'Amru menyebutkan, "Isteri Ka'b berkata, "Aku mendengar suara seperti darah menetes." Ka'b menjawab, "Dia hanyalah saudaraku, Muhammad bin Maslamah dan saudara sepersusuanku Abu Na`ilah. Sesungguhnya sebagai seorang yang terhormat, apabila dipanggil, maka ia akan menemuinya walaupun di malam hari." Perawi berkata, "Kemudian Muhammad bin Maslamah memasukkan (ke dalam benteng) dua orang bersamanya." -Dikatakan kepada Sufyan, "Apakah 'Amru menyebutkan nama mereka?" Ia menjawab, "Amru hanya menyebutkan nama sebagian dari mereka." 'Amru berkata, "Ia datang dengan dua laki-laki." Sementara yang lain mengatakan, "Abu Abs bin Jabr, Al Harits bin Aus dan 'Abbad bin Bisyr." 'Amru mengatakan- Ia datang bersama dua orang laki-laki." Maslamah melanjutkan, "Sungguh, aku akan meraih rambut kepalanya dan menciumnya, jika kalian melihatku telah berhasil menguasai kepalanya, maka mendekatlah dan tebaslah dia." Sesekali Maslamah berkata, "Kemudian aku akan memberikan kesempatan kepada kalian untuk menciumnya." Ketika Ka'b turun untuk menemui mereka, dan bau minyak wanginya mulai tersebar, Maslamah berkata, "Aku belum pernah mencium aroma wangi yang lebih bagus dari ini." Selain 'Amru menyebutkan, "Aku memiliki minyak wangi wanita arab dan lebih sempurna dikalangan Arab." 'Amru mengatakan, "Maslamah berkata, "Apakah engkau mengizinkanku untuk mencium kepalamu?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Kemudian Maslamah menciumnya dan diikuti oleh sahabat-sahabatnya." Setelah itu Maslamah berkata lagi, "Apakah engkau mengizinkanku lagi?" Ka'b menjawab, "Silahkan." Ketika ia telah berhasil menguasainya, Maslamah berkata, "Mendekatlah." Maka mereka langsung membuhnya, setelah itu mereka menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan kepada beliau." | bukhari:3731 |
Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Nashr] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah] dari [Ayahnya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] radliallahu 'anhuma, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus sekelompok orang kepada Abu Rafi', kemudian pada malam hari Abdullah bin 'Atik masuk ke dalam rumahnya dan membunuhnya saat ia sedang terlelap tidur." | bukhari:3732 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu] ia berkata; "Kami mengadakan perjalanan malam bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, lalu seorang laki-laki dari rombongan berkata kepada 'Amir; "Wahai 'Amir, apakah tidak sebaiknya engkau perdengarkan kepada kami bait-bait sya'irmu?" -'Amir adalah seorang ahli penyair- Maka dia mulai melantunkan sya'ir kepada rombongan itu. Katanya; "Ya Alah, kalau nukan karena Engkau, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk. Kami tidak akan bershadaqah dan juga tidak akan shalat. Berilah ampunan sebagai tebusan untuk-Mu atas apa yang telah kami lalaikan. Teguhkan kaki-kaki kami bila bertemu musuh. Berikanlah ketenangan atas kami. Sesungguhnya jika diserukan kepada kami, niscaya kami enggan mengikutinya Namun dengan seruan itu mereka datang kepada kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah yang sedang bersenandung itu?. Mereka menjawab; "'Amir bin Al Akwa'." Beliau bersabda: "Semoga Alah merahmatinya". Tiba-tiba seorang laki-laki berkata; "Sudah semestinya wahai Nabiyullah. (Bagaimana jadinya) sekiranya engkau tidak menyenangkan kami dengannya." Lalu kami mengepung Khaibar, hingga kami ditimpa rasa lapar yang sangat. Kemudian Allah Ta'ala menaklukannya. Di sore harinya, yaitu di hari (pertama) Khaibar ditaklukkan, orang-orang menyalakan api, melihat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah api-apai itu. Untuk apa dinyalakan?". Mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging apa?". Mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuk-periuknya)." Seorang laki-laki bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah kita menumpahkannya lalu mencucinya?." Beliau bersabda: "Atau seperti itu". Ketika rombongan pasukan sudah saling berhadapan, saat itu 'Amir membawa pedangnya yang pendek, lalu dia mengayunkannya untuk menebas betis kaki seorang Yahudi. Namun pedangnya berbalik mengenai kakinya dan tepat melukai mata kaki 'Amir hingga menyebabkan dia gugur." Salamah berkata; "Ketika mereka kembali, Salamah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatku lalu memegang tanganku seraya berkata; "Ada apa denganmu?." Aku berkata kepada beliau; "Demi bapak ibuku sebagai tebusan tuan. Orang-orang menganggap bahwa 'Amir telah melakukan amalan yang sia-sia." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Mereka berdusta. Siapa yang mengatakannya? Sesungguhnya dia mendapatkan dua pahala." -Beliau mengumpulkan dua jarinya- "Sungguh dia seorang mujahid yang telah berjuang dengan gigih. Sedikit sekali orang Arab yang dapat melakukan seperti yang dia lakukan." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hatim] ia berkata; (Dalam riwayat lain menggunakan kalimat) nasya'a bihaa, artinya mencontohkannya. | bukhari:3875 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi Khaibar pada malam hari. Apabila beliau menyerang suatu kaum di malam hari, beliau tidak menyerangnya hingga datang waktu pagi. Ketika pagi telah tiba, orang-orang Yahudi pun keluar rumah dengan membawa sekop-sekop dan keranjang mereka. Tatkala mereka melihat beliau, mereka berkata; "Muhammad Demi Allah, Muhammad dan pasukannya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hancurlah Khaibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, ("maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut"). QS Ash Shaffat; 177. | bukhari:3876 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata; Aku mendengar ['Abdur Rahman bin Yazid] dari ['Abdullah] dia berkata; "Bani Israil, Al Kahfi, Maryam, Thahaa, Al Anbiya, mereka adalah generasi terdahulu, dan ia adalah surat-surat yang sudah lama aku baca. Qatadah berkata; arti 'Judzadzan, ' adalah; Ibrahim memotong-motong berhala-berhala itu. Al Hasan berkata; 'Fi Falakin, ' artinya; seperti ujung roda. Yasbahuun, artinya; Berputar. Ibnu Abbas berkata; Nafasat artinya; mengembala diwaktu malam. Yusbahuun artinya; di larang. Umatukum Ummatan Waahidatan, dia berkata; agama yang satu. Ikrimah berkata; Hashabun artinya; kayu dari Habasyi. Yang lainnya berkata; Ahassuu, artinya: beranggapan Khaadimiin artinya; bertempat tinggal. | bukhari:4370 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi dalam salah satu perjalanannya. Dan Umar bin Khattab bersama beliau pada malam hari itu. Umar bertanya kepada beliau tentang suatu hal, namun beliau tidak menjawabnya. Dia bertanya lagi, namun beliau tetap tidak menjawab. Dia bertanya lagi, namun beliau tetap tidak menjawab. ' [Umar] berkata; "Huss kamu, 'Umar. Kamu telah memaksa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiga kali namun semuanya itu tidak ada yang dijawabnya.' 'Umar berkata; "Saya gerakkan untaku, dan aku maju ke hadapan orang-orang, saya khawatir jika turun padaku Al qur'an. tidak berapa lama, saya mendengar orang yang berteriak ke arahku." ('Umar radliallahu 'anhu) berkata; "Saya berkata; "Saya khawatir jika ada ayat yang turun kepadaku, " 'Umar radliallahu 'anhu berkata; "Maka saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya mengucapkan salam kepada beliau. Beliau bersabda: 'Telah turun padaku tadi malam satu surat, yang lebih saya cintai daripada matahari terbit'. Beliau membaca: 'INNAA FATAHNA LAKA FATHAN MUBINAA'." (QS. Alfath). | bukhari:4456 |
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia berkata, Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [bapaknya] bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah berjalan dalam suatu safar yang dilakukannya. Lalu pada suatu malam, Umar bin Al Khaththab berjalan bersama beliau, lalu Umar bertanya tentang sesuatu, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawabnya. Kemudian ia bertanya lagi, dan belum juga menjawabnya. Lalu bertanya lagi, tetapi tidak menjawabnya. Maka [Umar] pun berkata, "Alangkah merugilah kamu, kamu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun semua itu tidak dihiraukannya." Kemudian Umar berkata; "Maka aku pun memacu Untau hingga berjalan di hadapan orang-orang, dan aku khawatir ayat Al Qur`an akan turun berkenaan denganku. Aku tak peduli lagi, bilamana aku mendengar teriakan suara yang memanggilku." Umar melanjutkan, "Sungguh, aku khawatir ayat Al Qur`an akan turun berkenaan denganku. Karena itu, aku segera mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengucapkan salam atasnya. Beliau bersabda: 'Sesungguhnya, semalam telah turun satu surat padaku, dan surat itu lebih aku sukai, daripada terbitnya matahari.' Dan beliau pun membacakannya pada kami: 'INNAA FATAHNAA LAKA FATHAN MUBIINAA..'" (QS. Alfath) | bukhari:4626 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah menceritakan kepada kami [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata; Kami pulang dari peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku segera memacu untaku yang berjalan pelan. Kemudian seorang pengendara menyusulku dari belakang dan mencucuk Unta milikku dengan tongkat sehingga laju Untaku pun menjadi lamban seperti lambannya Unta yang kantuk. Dan ternyata orang itu adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Apa yang menyebabkanmu tergesa-gesa?" aku menjawab, "Karena aku baru saja memenikah." Beliau bertanya lagi: "Gadis ataukah janda?" aku menjawab, "Janda." Beliau bersabda: "Kenapa bukan gadis sehingga kamu dapat bercanda dengannya dan ia pun dapat bermain-main denganmu?" Maka saat kami berangkat, beliau bersabda: "Berjalanlah dengan santai, hinga kalian sampai tepat pada malam hari -yakni Isya`- dan agar keluarga yang masih kusut rambutnya dapat bersisir, dan juga bisa mempersiapkan diri." | bukhari:4689 |
Telah menceritakan kepada kami [Farwah bin Abu Al Maghra`] Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata; Pada suatu malam, Saudah binti Zam'ah keluar, lalu Umar pun melihatnya dan mengenalnya, maka ia pun berkata, "Demi Allah, sesungguhnya kamu wahai Saudah tidak akan samar bagi kami." Maka ia pun kembali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu pada beliau, dan saat itu beliau berada di rumahku dan sedang makan malam, sementara di tangan beliau terdapat keringat, maka Allah menurunkan wahyu kepadanya, lalu keringat itu hilang. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mengizin kalian untuk membuang hajat." | bukhari:4836 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] Telah mengabarkan kepada kami [Ashim bin Sulaiman] dari [Asy Sya'bi] bahwa ia mendengar [Jabir bihn Abdullah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian pergi agak lama, maka janganlah ia mendatangi keluarganya secara mendadak di malam hari." | bukhari:4843 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Husyaim] dari [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir] ia berkata; Aku pernah berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Ketika perjalanan pulang aku terburu-buru melajukan Untaku, lalu seorang pengendara dari arah belakang menghampiriku. Maka aku memalingkan muka, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya: "Apa yang menyebabkanmu untuk tergesa-gesa?" Aku menjawab, "Karena sebentar lagi aku akan melaksanakan walimatul 'ursy." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu menikahi seroang gadis ataukah janda?" Aku menjawab, "Janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan gadis sehingga kamu dapat bercanda dengannya dan ia pun dapat bercanda denganmu." Ketika sudah mendekat dan akan sampai, kami pun pergi untuk segera masuk, maka beliau bersabda: "Pelan-pelanlah hingga kalian masuk tepat pada malam (yaitu setelah shalat Isya) sehingga yang kusut rambutnya dapat bersisir dan mereka pun bisa mempersiapkan diri." Ia berkata; Dan Telah menceritakan kepada kami seorang yang Tsiqqah ia berkata; Di dalam hadits ini terdapat ungkapan: "Kalau bisa segeralah punya anak, kalau bisa segeralah punya anak wahai Jabir." Maksudnya adalah anak. | bukhari:4844 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian tiba dari bepergian pada malam hari, maka janganlah kalian temui keluargamu, hingga orang yang ditinggal dapat berdandan dan yang kusut rambutnya bisa bersisir." Syu'bah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaklah kamu mempercepat punya anak, hendaklah kamu mempercepat punya anak." Hadis ini diperkuat oleh [Ubaidullah] dari [Wahb] dari [Jabir], dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni terkait dengan ucapan 'Hendaklah kamu mempercepat punya anak, Hendaklah kamu mempercepat punya anak,. | bukhari:4845 |
Telah menceritakan kepadaku [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata; Suatu ketika, kami berada bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Saat perjalanan kembali dan telah mendekati kota Madinah, maka aku pun memacu laju Untaku. Lalu seseorang menyusulku dari belakang dan menahan laju Untaku dengan tongkat miliknya hingga Untaku menjadi sangat lamban sebagaimana Unta yang paling yang pernah Anda lihat. Aku menoleh, ternyata orang itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku punya hajat Walimatul Ursy." Beliau bertanya: "Apakah kamu telah menikahi seorang wanita?" Aku menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi: "Dengan gadis ataukah janda?" Aku menjawab, "Janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan gadis sehingga kamu dapat bermain-main dengannya dan ia pun dapat bermain-main denganmu?." Ketika sudah mendekat dan akan sampai, kami pun pergi untuk segera masuk, maka beliau bersabda: "Pelan-pelanlah hingga kalian masuk tepat pada malam (yaitu setelah shalat Isya) sehingga yang kusut rambutnya dapat bersisir dan isteri yang ditinggal bisa mempersiapkan diri." | bukhari:4846 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] dia berkata; "Aku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari, seorang anggota pasukan dari suatu Kaum berkata kepada 'Amir bin Al Akwa'; "Tidakkah kamu mau memperdengarkan kepada kami sajak-sajakmu? Salamah berkata; 'Amir memang seorang penyair, kemudian dia turun sambil menghalau unta dan berkata; "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan tidak akan mendirikan shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami, sebagai tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab; "Amir bin Al Akwa'." Beliau bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Lalu seorang anggota pasukan bertanya; "Betulkah begitu ya Rasulullah?, alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus." Salamah berkata; "Kiranya saat itu kami telah sampai di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar, kemudian Allah menaklukkan negeri itu atas mereka (kaum Muslimin)." Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka menyalakan api?" mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkanlah dan pecahkanlah." Lantas ada seorang laki-laki berkata; "Wahai Rasulullah, atau tumpahkan kemudian di cuci." Beliau menjawab: "atau seperti itu." Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek. Dengan pedang itu maka ia menikamnya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur karenanya." Setelah mereka kembali pulang, Salamah mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatku murung, lalu beliau bersabda kepadaku: "Kenapa denganmu?" Aku menjawab; "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, orang-orang menganggap pahala 'Amir telah terhapus." Beliau bertanya; "Siapa yang mengatakannya?" jawabku; "Fulan, fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dusta orang yang mengatakannya, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda -sambil beliau menggabungkan kedua jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia." | bukhari:5682 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Az Zubair] bahwa [Aisyah] radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Umar bin Khatthab pernah berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Tolong, perintahkanlah para isteri anda untuk berhijab." Aisyah melanjutkan; "Namun beliau tidak melakukannya, sedangkan isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga biasa keluar pada malam hari ke tempat untuk buang hajat. Maka isteri beliau, Saudah binti Zam'ah keluar, ia adalah wanita yang berpostur tinggi, lalu 'Umar bin Khatthab melihatnya ketika ia berada di Majlis, katanya; 'Hai Saudah! Kami mengenalimu! ' 'Sesungguhnya 'Umar menegurnya hanya karena dia ingin semoga ayat hijab segera turun. Kata 'Aisyah; 'Memang, tidak lama kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan ayat hijab.' | bukhari:5771 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Abdullah Al Wasithi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta pendapat para sahabat terhadap sesuatu yang membuat mereka berangkat menuju shalat. Maka mereka menyebutkan terompet, tetapi beliau tidak menyukainya karena menyerupai orang-orang Yahudi, kemudian mereka menyebutkan lonceng, tetapi beliau tidak menyukai pula karena menyerupai orang-orang Nasrani. Maka pada malam itu seorang sahabat Anshar bermimpi tentang (lafadz) adzan, sahabat itu dikenal dengan nama Abdullah bin Zaid, dan begitu juga Umar bin Al Khatthab telah memimpikannya. Maka pada saat malam seorang sahabat Anshar mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan." Az Zuhri berkata; "Bilal menambah dalam adzan subuh; ASH SHALAATU KHAIRUM MINANNAUM (Shalat itu lebih baik dari pada tidur). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menetapkannya. Lantas Umar berkata; "Ya Rasulullah, aku juga bermimpi seperti apa yang dia mimpikan, tetapi dia telah mendahuluiku." | ibnu-majah:699 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Humaid] dari [Abdullah bin Syaqiq Al Uqaili] berkata; Aku bertanya kepada ['Aisyah] tentang shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di waktu malam, maka ia pun menjawab, "Beliau kadang shalat malam yang panjang dengan berdiri, dan kadang shalat malam yang panjang dengan duduk. Jika beliau membaca dengan berdiri maka beliau rukuk dengan berdiri, dan jika beliau membaca dengan duduk maka beliau rukuk dengan duduk. " | ibnu-majah:1218 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] berkata, telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Al Yaman] dari [Minhal bin Khalifah] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menguburkan seseorang pada malam hari, dan memberikan penerangan di kuburnya. " | ibnu-majah:1509 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Syurahbil] dari [Ibnu Lahi'ah] dari [Ubaidullah bin Al Mughirah] dari [Abul Haitsam] dari [Abu Sa'id] ia berkata, "Dulu ada seorang wanita hitam yang sering menyapu masjid, pada suatu malam dia meninggal dunia. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi kabar perihal kematiannya, maka beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku?" Beliau dan para sahabat kemudian keluar dan berdiri di atas kuburnya. Beliau melakukan takbir (shalat) untuknya sementara para sahabat berada di belakangnya. Beliau mendo`akannya kemudian pergi. " | ibnu-majah:1522 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki']; telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Amir Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Mudharris At-Tha'i], ia pernah berangkat haji pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak dapat mengejar orang-orang kecuali mereka sudah berada di Muzdalifah. Lalu ia berkata; Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kukatakan kepada beliau: 'Wahai Rasulullah aku telah membuat kurus untaku, dan melelahkan diriku (karena tergesa-gesa mengejar waktu Arafah). Demi Allah jika aku terlepas dari perjalanan panjang itu, tentu aku dapat turut berwukuf. Lalu apakah aku mendapatkan haji? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa menyaksikan shalat bersama kami, dan menemui wukuf di Arafah baik malam maupun siang, maka ia telah melaksanakan tahalullul dan sempurnalah hajinya.' | ibnu-majah:3007 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu As Syawarib] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] telah menceritakan kepada kami [Bunanah bini Yazid Al 'Absyamiyah] dari [Aisyah] dia berkata, "Kami membuat minuman untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam bejana minum; kami ambil segenggam kurma atau kismis dan memasukkannya ke dalam bejana tersebut kemudian menuangkan air ke dalamnya. Kami membuatnya di waktu pagi lalu beliau meminumnya di waktu sore, dan jika kami membuatnya di sore hari beliau meminumnya di waktu pagi." Abu Mu'awiyah berkata, "(membuatnya) di waktu siang dan meminumnya di malam hari atau (membuatnya) di malam hari dan meminumnya di siang hari." | ibnu-majah:3389 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] dia berkata, "Saya bersama [Abdullah bin Umar] di Makkah, sementara saat itu langit terlihat mendung. Abdullah khawatir jika waktu subuh segera datang, sehingga ia shalat witir satu rakaat. Namun setelah itu mendung tersingkap dan Abdullah melihat ternyata masih malam. Maka ia pun menggenapkannya dengan satu rakaat lagi, setelah itu ia shalat dua rakaat, dua rakaat. Dan ketika ia khawatir waktu subuh akan segera datang, ia mengerjakan shalat witir satu rakaat." | malik:251 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam salah satu perjalanannya, dan [Umar bin Khattab] bersama beliau pada malam hari itu. Umar bertanya kepada beliau tentang suatu hal, namun beliau tidak menjawabnya. Dia bertanya lagi, namun beliau tetap tidak menjawab. Dia bertanya lagi, namun beliau tetap tidak menjawab. 'Umar pun berkata, "Celaka engkau wahai Umar! Engkau telah memaksa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiga kali, namun semuanya itu tidak ada yang dijawabnya." 'Umar berkata, "Aku gerakkan untaku, sampai ketika aku di hadapan orang-orang, aku khawatir jika turun padaku Al qur'an. Dan tidak berapa lama, aku mendengar orang yang berteriak ke arahku." 'Umar berkata, "Aku berkata, "Aku khawatir jika ada ayat yang turun kepadaku." 'Umar berkata lagi, "Aku lalu mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan mengucapkan salam kepadanya. Beliau bersabda: 'Telah turun padaku tadi malam satu surat, yang lebih aku cintai daripada terbitnya matahari." Kemudian beliau membaca: "'INNAA FATAHNAA LAKA FATHAN MUBIINA (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada kamu kemenangan yang nyata." (Qs. Al Fath: 1) . | malik:427 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] bahwa dia mengabarkan, bahwa ada seorang perempuan miskin sakit. Hal itu lalu dikabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa menjenguk orang-orang miskin dan bertanya tentang keadaan mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpesan: "Jika dia meninggal dunia, panggillah aku". Jenazah wanita miskin itu diberangkatkan pada malam hari dan mereka tidak sampai hati membangunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pagi harinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberitahu tentang apa yang telah terjadi. Beliau bertanya: "Bukankah aku telah menyuruh kalian untuk memanggilku saat dia meninggal?" Mereka menjawab; "Wahai Rasulullah, kami tidak enak hati mengajak anda keluar dan membangunkan anda pada malam hari." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersama beberapa orang-orang dan di atas kuburnya, beliau lalu bertakbir empat kali." | malik:477 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Bapaknya] bahwa dia memasuki Makkah pada malam hari untuk umrah, lalu dia melaksanakan thawaf di Ka'bah dan sa'i antara Shafa dan Marwa, lalu menunda mencukur rambut hingga pagi hari." Abdurrahman bin Al Qasim berkata, "Tapi dia tidak kembali ke Ka'bah untuk thawaf hingga memotong rambutnya." 'Abdurrahman menambahkan, "Mungkin dia masuk masjid lalu shalat witir di dalamnya tanpa mendekati Ka'bah." | malik:786 |
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] berkata, "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke Khaibar, beliau memasuki kota itu pada waktu malam. Jika beliau mendatangi suatu kaum pada malam hari, beliau tidak akan menyerang mereka hingga terbit fajar. Tatkala pagi hari, orang-orang Yahudi keluar membawa cangkul dan keranjang mereka. Ketika mereka melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; "Muhammad! Demi Allah, Muhammad dan tentaranya (datang)! " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar, jika kami memasuki halaman suatu kaum niscaya '(…Maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu) '." (Qs. Ash Shaffaat: 177) | malik:891 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dan dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan cara mulamasah dan munabadzah. Malik berkata; "Mulamasah ialah seseorang menyentuh pakaian, tidak membentangkannya, tidak memperjelas apa yang ada dalam pakaian itu, atau membelinya pada malam hari, hingga dia tidak tahu bagaimana pakaian itu. Sedangkan munabadzah yaitu seseorang melemparkan bajunya kepada orang lain, dan orang lain juga melemparkan bajunya kepadanya tanpa pertimbangan sama sekali dari keduanya, dan setiap mereka mengatakan; 'ini dijual dengan ini'. Mulamasah dan munabadzah dengan cara inilah yang dilarang." | malik:1176 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Budail] dan [Ayyub] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam sekian lama, jika beliau shalat dengan berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau shalat dengan duduk, maka beliau ruku' dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Budail] dari [Abdullah bin Syaqiq], katanya; "Aku pernah mengeluhkan nyeri, maka aku shalat dengan duduk, maka aku tanyakan hal itu kepada ['Aisyah], dia menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah shalat malam sekian lama sambil duduk, lalu ia menyebutkan haditnya." | muslim:1202 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muadz bin Muadz] dari [Humaid] dari [Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili] katanya; "Aku pernah bertanya kepada ['Aisyah] tentang shalat (sunnah) nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Aisyah menjawab; "Beliau biasa melakukan shalat malam sekian lama sambil berdiri, dan beliau juga biasa melakukan shalat sekian lama sambil duduk, jika beliau membaca sambil berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau membaca sambil duduk, maka beliau ruku' sambil duduk." | muslim:1203 |
Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] -Amru- berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bahwa beliau bersabda): "Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan. Dengan setiap ikatan ia akan membisikkan padamu bahwa malam masih panjang. Jika ia terbangun lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan. Dan jika ia melanjutkan dengan shalat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat. Namun jika tidak, maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan." | muslim:1295 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] dan [Hajjaj bin Asy Sya'ir] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata, [Ibnu Juraij] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Abu Zubair] bahwa ia mendengar [Jabir bin Abdullah] menceritakan bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah lalu menyebutkan kisah tentang salah seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani dengan kain yang tidak menutupi seluruh badannya, kemudian dimakamkan di malam hari. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk menguburkannya di malam hari sampai dishalatkan, kecuali jika keadaannya sangat terpaksa, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengkafani saudaranya, maka hendaknya ia memperbagus kafannya." | muslim:1567 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Sayyar] dari [As Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata; Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, ketika kembali, saya segera menaiki untaku yang jalannya sangat lamban, sehingga saya disusul oleh penunggang yang lainnya yang berada di belakangku, lalu dia menekan untaku dengan tombak kecilnya sehingga untaku berjalan sebagaimana unta-unta lainnya, lalu saya menoleh, tiba-tiba ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Kenapa kamu tergesa-gesa wahai Jabir?" Saya menjawab; "Wahai Rasulullah, saya baru saja menikah." Beliau bertanya lagi: "Gadis atau janda yang kamu nikahi?" Saya menjawab; Seorang janda. Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak memilih gadis hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan dia bercumbu denganmu?" Jabir berkata; Ketika kami sampai di Madinah, kami bersiap-siap masuk (rumah), tapi beliau bersabda: "Tangguhkanlah sampai kita masuk pada malam hari, agar para istri merapikan rambutnya dan berhias terlebih dahulu." Jabir berkata; Dan beliau juga bersabda: "Dengan demikian, ketika kamu datang, istrimu benar-benar cantik." | muslim:2665 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al hanzhali] dan [Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Miswar Az Zuhri] keduanya dari [Ibnu 'Uyainah] sedangkan lafadznya dari Az Zuhri, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ['Amru] aku mendengar [Jabir] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah di antara kalian yang sanggup membunuh Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya." Maka Muhammad bin Maslamah berkata, "Wahai Rasulullah, setujukah anda jika aku yang akan membunuhnya?" beliau bersabda: "Ya, setuju." Maslamah berkata, "Tetapi, izinkanlah aku terlebih dahulu untuk mengatakan sesuatu kepada anda." Beliau menjawab: "Silahkan." Kemudian Dia mendekati beliau untuk menyampaikan sesuatu, akhirnya keduanya terlibat dengan pembicaraan yang serius. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebenarnya Ka'ab memang pernah berniat untuk bersedekah, akan tetapi ia justru menyusahkan kami." Mendengar keterangan beliau, Muhammad bin Maslamah berkata, "Demi Allah sungguh aku tidak merasa lebih geram daripada kejengkelanku ini." Muhammad bin Maslamah berkata, "Kami sekarang akan membuntutinya, dan kami tidak suka membiarkan begitu saja sehingga kami mengetahui akhir kesudahannya." Maslamah berkata (kepada Ka'ab), "Wahai Ka'ab, aku hendak meminjam sesuatu darimu!" Ka'ab bertanya, "Lalu apa yang hendak kamu gadaikan kepadaku sebagai jaminanannya?" Ibnu Maslamah balik bertanya, "Apa yang kamu inginkan?" Ka'ab berkata, "Bagaimana menurutmu jika aku ingin agar kamu menggadaikan isteri-isterimu kepadaku?" Ibnu Maslamah menjawab, "Kamu adalah orang arab yang berpenampilan sangat menarik dan gagah, jadi bagaimana mungkin aku akan menggadaikan isteri-isteriku?" Ka'ab kembali bertanya, "kalau begitu, bagaimana kalau kamu gadaikan anak-anakmu kepadaku." Ibnu Maslamah menjawab, "Itu tidak mungkin aku lakukan, tetapi aku akan menggadaikan senjataku kepadamu." Ka'ab menjawab, "Baiklah aku setuju." Kemudian Muhammad bin Maslamah berjanji akan datang ke rumah Ka'ab bin Al Ashraf dengan ditemani Al Harits, Abu Abbas bin Jabr dan Abbad bin Bisyr. Akhirnya keempat orang tersebut datang ke rumah Ka'ab pada malam hari. Sufyan berkata; selain 'Amru berkata, "Lalu isterinya Ka'ab berkata, "Sepertinya aku mendengar suara orang yang akan menumpahkan darah." Ka'ab menjawab, "Itu hanya suara Muhammad bin Maslamah dan Abu Nailah, saudara sesusuanku. Sebagai seorang yang terhormat maka aku akan menemuinya walaupun di malam hari." Sementara itu Muhammad bin Maslamah berkata (kepada temanya), "Apabila di keluar, maka aku akan mengulurkan tanganku ke kepalanya, apabila aku telah berhasil membekuknya, maka kamu maju untuk membunuhnya." Maslamah berkata, "Ketika Ka'ab keluar dengan meletakkan senjatanya, mereka (temannya Maslamah) berkata, "Sepertinya kami mencium bau harum darimu." Ka'ab menjawab, "Memang, sebab isteriku adalah wanita yang pandai berhias dan merawat diri." Muhammad bin Maslamah berkata, "Kalau kamu berkenan, bolehkah aku mencium bau harum yang ada pada dirimu?" Ka'ab berkata, "Silahkan." Kemudian Muhammad menciumnya dan berusaha menciumnya lagi, lalu dia berkata, "Kalau kamu berkenan, bolehkah aku mengulanginya lagi?" rupanya Ka'ab tidak merasa keberatan dan menyodorkan kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah. Kemudian Muhammad bin Maslamah berkata kepada temannya, "Giliran kalian." Dia berkata, "Kemudian mereka membunuh Ka'ab bin Al Ashraf." | muslim:3359 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin 'Abbad] sedangkan lafadznya dari Ibnu 'Abbad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hatim] -yaitu Ibnu Isma'il- dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] bekas budak Salamh bin Al Akwa', dari [Salamah bin Al Akwa'] dia berkata, "Kami pergi berperang ke khaibar bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari. Seorang anggota pasukan lalu berkata kepada 'Amir bin Al Akwa', "Bacakanlah kepada kami sajak-sajakmu!" -'Amir memang seorang penyair- kemudian dia turun sambil menghalau unta dan berkata, "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan kami tidak akan mendirikan shalat. Oleh karena itu, ampunilah kami sebagai, selaku tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu denga musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab, "Amir." Beliau bersabda: "Semoga Allah memberinya rahmat." Lalu seorang anggota pasukan bertanya, "Betulkah begitu ya Rasulullah? alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus." Kiranya saat itu kami telah sampa di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya, sehingga perut kami terasa sangat lapar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menaklukkan negeri itu kepada kalian." Salamah berkata, "Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah mereka menyalakan api tersebut?" mereka menjawab, "Untuk membakar daging." Beliau bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuknya)." Lantas ada seorang laki-laki berkata, "Tumpahkan lalu di cuci." Beliau menjawab: "Atau seperti itu." Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek. Dengan pedang itu maka ia menikamkannya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur karenanya." Salamah berkata, "Tatkala mereka telah kembali pulang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memegang tanganku, ketika beliau melihat aku diam." Beliau bertanya: "Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, mereka mengatakan, 'Pahala 'Amir telah terhapus'." Beliau bertanya: "Siapa yang mengatakannya?" Aku menjawab, "Fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Beliau bersabda: "Orang yang telah mengatakannya telah berdusta, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda -sambil beliau memberi isyarat dengan jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia." | muslim:3363 |
Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Hammam] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mendatangi (tiba dari perjalanan) keluarganya di malam hari, namun beliau datang ke keluarganya di pagi hari atau di petang hari." Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, hanya saja ia menyebutkan, "Beliau tidak pernah masuk (menemui) …." | muslim:3555 |
Telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Salim] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Sayyar]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Yasar] dari [As Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata, "Kami pernah berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah kami tiba di Madinah, kami bermaksud hendak segera pulang ke rumah kami masing-masing. Namun beliau bersabda: "Tunggulah dahulu hingga hari agak senja, sisirlah dahulu rambut kalian yang kusut, berilah kesempatan kepada keluarga kalian untuk bersiap-siap dan berhias (untuk menyambut kedatangan kalian)." | muslim:3556 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepadaku [Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yasar] dari ['Amir] dari [Jabir] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian tiba (dari perjalanan) janganlah kalian pulang ke rumah keluargamu tengah malam, supaya keluarga yang ditinggalkan dapat bersiap-siap dan menyisir rambut (menyambut kedatanganmu)." Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Sayyar] dengan sanad seperti ini." | muslim:3557 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Muharib] dari [Jabir] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seorang laki-laki mengetuk pintu rumah isterinya (saat kembali dari perjalanan) di waktu malam dengan maksud hendak memergoki atau mencari-cari kesalahan mereka." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dengan sanad ini. [Abdurrahman] berkata; [Sufyan] berkata, "Saya tidak tahu pernyataan ini ada dalam hadits ini atau tidak, yakni kalimat 'dengan maksud untuk memergoki mereka atau mencari-cari kesalahan mereka'. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [ayahku] semuanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muharib] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau membenci seseorang pulang tengah malam (secara tiba-tiba), dan tidak menyebutkan, 'Untuk memergoki mereka atau mencari-cari kesalahan mereka'." | muslim:3559 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan ['Abdu bin Humaid], semuanya Dari [Abu 'Ashim], [Ibnu Al Mutsanna] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahak] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij]; Telah mengabarkan kepadaku [Abu Zubair]; Bahwa dia mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Abu Humaid As Sa'idi] ia berkata; Aku pernah mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa cangkir susu yang berisi minuman dari anggur dalam keadaan tidak tertutup, lalu beliau bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya walaupun hanya dengan melintangkan sepotong kayu?." Abu Hamid berkata; 'Minuman-minuman diperintahkan untuk diikat di waktu malam (ditutup) dan pintu-pintu ditutup. Dan telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Dinar], telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dan [Zakaria bin Ishaq] mereka berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Abu Zubair] bahwa dia mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata; 'Telah mengabarkan kepadaku [Abu Humaid As Saidi], bahwa dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan cangkir susu -dengan Hadits yang serupa- dia berkata; Zakaria tidak menyebutkan perkataan Abu Humaid mengenai di malam hari. | muslim:3752 |
Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abad bin Humaid] lafazh keduanya tidak jauh berbeda; Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]; Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ali bin Husain] dari [Shafiyyah binti Huyay] ia berkata; "Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang I'tikaf. Aku mendatangi beliau malam hari, lalu aku berbicara kepadanya. Sesudah itu aku berdiri hendak pulang, dan beliau berdiri pula mengantarku ketika itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang laki-laki Anshar. Tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka kemudian mempercepat langkahnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada mereka: 'Hai, pelan-pelan sajalah kalian. Ini adalah isteriku, Shafiyah binti Huyay.' Mereka menjawab; 'Subhanallah, ya Rasulullah! ' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Aku khawatir kalau-kalau setan membisikkan sesuatu yang jahat ke dalam hati kalian.' Dan telah menceritakannya kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]; Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]; Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]; Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Husain] bahwa [Shafiyyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan kepadanya, bahwasannya dia pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menjenguknya ketika beliau sedang I'tikaf di Masjid pada kesepuluh terakhir dari bulan RamAdhan. Lalu dia berbincang-bincang dengan beliau sejenak, lalu dia berdiri hendak pulang dan Nabi pun ikut berdiri hendak mengantarkannya. (dan seterusnya) sebagaimana yang di ceritakan di dalam Hadits Ma'mar hanya saja di dalam Hadits tersebut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggunakan lafazh 'yablagh' bukan 'yajri' (mengalir). | muslim:4041 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Yazid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata; bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian tidur, maka syethan mengikat tiga ikatan di atas kepalanya; tiap ikatan (buhul) diikat dengan kata, 'Malam masih panjang' yakni tidurlah. Jika ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka lepaslah ikatan lainnya, dan jika ia mengerjakan shalat maka lepaslah semua ikatannya, sehingga pada pagi harinya ia berjiwa lapang dan bersemangat. Sedangkan jika ia tidak melakukan hal tersebut (bangun, berwudhu, dan shalat malam), maka pada pagi harinya jiwanya akan buruk dan malas." | nasai:1589 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Budail] dan [Ayyub] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat malam beberapa lama, dan jika beliau shalat (diawali) dengan berdiri maka beliau juga ruku' dengan berdiri, dan jika shalatnya (diawali) dengan duduk maka beliau juga ruku' dengan duduk." | nasai:1628 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Abdurrahman bin Khalid Ar Raqqi Al Qaththan] dan [Yusuf bin Sa'id] -dan lafadz ini miliknya- dia berkata; telah memberitakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasanya ia mendengar [Jabir] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah, beliau menyebutkan salah seorang dari sahabatnya yang meninggal, lalu dikubur pada malam hari dan dikafani dengan kain kafan yang tidak besar, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencegah seseorang di kubur di malam hari, kecuali jika mendesak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian mengurusi saudaranya (yang meninggal), maka hendaknya ia membaguskan kain kafannya'." | nasai:1869 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dalam haditsnya dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] bahwasanya ia mengabarkan kepadanya bahwa seorang wanita miskin sakit, lalu hal itu dikabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengunjungi para fakir miskin serta bertanya tentang keadaan mereka. kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ia meninggal dunia maka beritahulah aku". Lalu jenazah wanita itu dikeluarkan di malam hari, dan mereka tidak ingin membangunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (karena takut mengganggu). Pada pagi harinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberitahukan tentang sesuatu yang terjadi pada wanita itu. Maka beliau bersabda: "Bukankah aku telah menyuruh kalian untuk memberitahukan kepadaku tentangnya?" mereka menjawab; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami tidak ingin membangunkan engkau di malam hari". Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar hingga orang-orang berbaris bersama beliau di atas kuburannya dan beliau bertakbir empat kali (shalat jenazah)." | nasai:1881 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Umamah bin Sahl] dia berkata; Seorang wanita dari penduduk daratan tinggi sakit, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik dalam urusan menjenguk orang sakit, lalu beliau bersabda: "Jika ia meninggal dunia, beritahulah aku." Lalu ia meninggal dunia di malam hari dan mereka menguburnya tanpa memberitahu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat pagi harinya, beliau bertanya tentang wanita itu, mereka menjawab; "Kami tidak ingin membangunkanmu wahai Rasulullah!" Kontan beliau mendatangi kuburannya, menshalatinya dan bertakbir empat kali (melakukan shalat jenazah). | nasai:1955 |
Telah mengabarkan kepadaku ['Abdurrahman bin Khalid Al Qaththan Ar Raqqi] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj]; berkata [Ibnu Juraij]; telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasanya ia mendengar [Jabir] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah, lalu menyebutkan salah seorang dari sahabatnya yang meninggal dunia, kemudian di kubur pada malam hari yang dikafani dengan kain kafan yang tidak besar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencegah jenazah dikubur di malam hari, kecuali terpaksa melakukan hal itu." | nasai:1987 |
Telah mengabarkan kepada kami [Imran bin Yazid] dari [Syu'aib], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij], ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Muzahim bin Abi Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah] dari [Muharrisy Al Ka'bi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berangkat pada malam hari dari Al Ji'irranah ketika beliau berjalan untuk melakukan umrah, pada pagi hari beliau berada di Ji'ironah seperti seorang yang bermalam disana hingga ketika matahari tergelincir, beliau keluar dari Al Ji'ironah ditengah-tengah As Sarif, hingga beliau menggabungkan jalan, yaitu jalan Madinah dari Sarif. | nasai:2814 |
Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Sufyan] dari [Isma'il bin Umayyah] dari [Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah bin Khalid bin Usaid] dari [Muharrisy Al Ka'bi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar dari Al Ji'irranah pada malam hari, seolah-olah beliau adalah sebatang perak, lalu beliau melakukan umrah, kemudian pada pagi hari beliau seperti orang yang bermalam. | nasai:2815 |
Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abdur Rahman], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il] serta [Daud] dan [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] dari ['Urwah bin Mudharris], ia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwukuf di Muzdalifah, kemudian bersabda: "Barang siapa yang melakukan shalat bersama kami dengan shalat kami ini di sini, kemudian bermukim bersama dengan kami dan sebelumnya telah melakukan wukuf di Arafah pada malam atau siang maka sungguh hajinya telah sempurna." | nasai:2989 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Al Husain], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Umayyah] dari [Syu'bah] dari [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari ['Urwah bin Mudharris], ia berkata; saya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Muzdalifah, kemudian saya katakan; wahai Rasulullah, saya datang dari Gunung Thayyi`, dan tidaklah meninggalkan satu tali kecuali saya berwukuf padanya, apakah saya mendapatkan haji? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang melakukan shalat ini bersama kami, dan berwukuf sebelum itu di Arafah pada malam atau siang, sungguh telah sempurna hajinya dan ia telah membersihkan kotorannya." | nasai:2991 |
Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abi As Safar], ia berkata; saya pernah mendengar [Asy Sya'bi] berkata; telah menceritakan kepadaku ['Urwah bin Mudharris bin Aus bin Haritsah bin La`m], ia berkata; saya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Muzdalifah seraya berkata; apakah saya mendapatkan haji? Lalu beliau menjawab: "Barang siapa yang melakukan shalat ini bersama kami dan berwukuf di tempat wukuf ini hingga bertolak dan telah bertolak sebelum itu dari Arafah pada malam atau siang hari, sungguh telah sempurna hajinya dan ia telah membersihkan kotorannya." | nasai:2992 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata; telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Khalid] -yaitu Al Hadzdza`- dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] ia berkata; "Aku bertanya 'Aisyah tentang shalat sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia menjawab, "Beliau pernah shalat malam dalam waktu lama dengan berdiri dan pernah juga dengan duduk. Jika beliau membaca dengan berdiri maka beliau rukuk dan sujud dengan berdiri, dan jika beliau membaca dengan duduk maka beliau rukuk dan sujud dengan duduk." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih." | tirmidzi:342 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Musa] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] telah mengabarkan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwasannya Ummu Sulaim berpagi-pagi menemui Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata, ajarilah saya beberapa kalimat yang saya ucapkan didalam shalatku, maka beliau bersabda: "Bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali dan bertahmidlah (mengucapkan al hamdulillah) sepuluh kali, kemudian memohonlah (kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya, (Aku kabulkan permintaanmu)." (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ibnu Abbas, Abdullah bin Amru, Al Fadll bin Abbas dan Abu Rafi'. Abu Isa berkata, hadits anas adalah hadits hasan gharib, telah diriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam selain hadits ini mengenai shalat tasbih, yang kebanyakan (riwayatnya) tidak shahih. Ibnu Mubarrak dan beberapa ulama lainnya berpendapat akan adanya shalat tasbih, mereka juga menyebutkan keutamaan shalat tasbih. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin 'Abdah Telah mengabarkan kepada kami Abu Wahb dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Al Mubarak tentang shalat tasbih yang didalamnya terdapat bacaan tasbihnya, dia menjawab, ia bertakbir kemudian membaca SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABAARAKASMUKA WA TA'ALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHAIRUKA kemudian dia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak lima belas kali, kemudian ia berta'awudz dan membaca bismillah dilanjutkan dengan membaca surat Al fatihah dan surat yang lain, kemudian ia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak sepuluh kali, kemudian ruku' dan membaca kalimat itu sepuluh kali, lalu mengangkat kepala dari ruku' dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, lalu mengangkat kepalanya dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud yang kedua kali dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, ia melakukan seperti itu sebanyak empat raka'at, yang setiap satu raka'atnya membaca tasbih sebanyak tujuh puluh lima kali, disetiap raka'atnnya membaca lima belas kali tasbih, kemudian membaca Al Fatehah dan surat sesudahnya serta membaca tasbih sepuluh kali-sepuluh kali, jika ia shalat malam, maka yang lebih disenagi adalah salam pada setiap dua raka'atnya. Jika ia shalat disiang hari, maka ia boleh salam (di raka'at kedua) atau tidak. Abu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz bin Abu Rizmah dari Abdullah bahwa dia berkata, sewaktu ruku' hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL 'ADZIIMI, begitu juga waktu sujud hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL A'LA sebanyak tiga kali, kemudian membaca tasbih beberapa kali bacaan. Ahmad bin 'Abdah berkata, Telah mengabarkan kepada kami Wahb bin Zam'ah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz dia adalah Ibnu Abu Zirmah, dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Mubarak, jika seseorang lupa (waktu mengerjakan shalat tasbih) apakah ia harus membaca tasbih pada dua sujud sahwi sebanyak sepuluh kali-sepuluh kali? Dia menjawab, tidak, hanysanya (semua bacaan tasbih pada shalat tasbih) ada tiga ratus kali. | tirmidzi:443 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Daud bin Abu Hind] dan [Isma'il bin Abu Khalid] dan [Zakariya bin Abu Za`idah] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Laam Al Thai] berkata; "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Muzdalifah ketika beliau hendak shalat. Aku berkata; 'Wahai Rasulullah, saya datang dari dua gunung Thayyi`. Perjalananku cukup melelahkan dan diriku merasa letih. Demi Allah, tidak ada gunung pasir kecuali aku wukuf di sana. Apakah hajiku sah? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; 'Barangsiapa yang shalat bersama kami, dan wukuf bersama kami hingga selesai dan sebelum itu dia wuquf di Arafah baik malam maupun siang maka hajinya telah sempurna serta telah melaksanakan seluruh manasik'." Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih. Makna sabda beliau 'TAFATSAHU' yaitu Manasiknya, dan arti dari perkataannya 'MAA TARAKTU MIN HABLIN ILLA WAQAFTU ILAIHI' (tidak ada gunung pasir kecuali aku wukuf di sana), jika dari pasir disebut 'HABLUN' sedang jika dari bebatuan disebut 'JABALUN'." | tirmidzi:815 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] dari [Muzahim bin Abu Muzahim] dari [Abdul Aziz bin Abdullah] dari [Muharisy Al Ka'bi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari Ji'ranah pada malam hari untuk umrah. Beliau masuk Makkah pada malam hari dan langsung mengqadha umrahnya, kemudian kembali ke Ji'ranah pada malam itu juga. Pagi harinya, beliau sudah berada di Ji'ranah seperti yang sudah menginap di dalamnya. Keesokan harinya, ketika matahari tergelincir, beliau keluar dari lembah Sarifa hingga sampai di jalan jama' lembah Sarifa. Oleh karena itu, umrah beliau tidak diketahui orang banyak. Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits gharib, tidak kami ketahui Muharrisy Al Ka'bi meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain hadits ini. dikatakan kalimat; Datang pada jalan, adalah mausul." | tirmidzi:857 |
Telah bercerita kepada kami [Abu Kuraib] dan [Muhammad bin 'Amr As shallallahu 'alaihi wasallamaq] berkata; Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Al Yaman] dari [Al Minhal bin Khalifah] dari [Al Hajjaj bin Arthah] dari ['Atha`] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasuki kuburan pada malam hari, kemudian dinyalakan lampu untuk mayit. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) membawa mayit dari arah kiblat dan membaca: RAHIMAKALLAH IN KUNTA LA AWWAHAN TALLAHAN LILQUR'ANI (Semoga Allah merahmati engkau. Engkau orang yang banyak menangis dan merebahkan diri karena takut kepada Allah dan banyak membaca Al Quran) lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) melakukan shalat atasnya dengan bertakbir empat kali. (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna diriwayatkan dari Jabir dan Yazid bin Tsabit, saudara Zaid bin Tsabit yang lebih tua darinya." Abu 'Isa berkata; "Hadits Ibnu Abbas ialah hadits hasan. Sebagian ulama telah berpendapat dengan hadits ini. Mereka berkata; 'Mayit dimasukan ke dalam kubur dari arah kiblat.' Sebagian ulama berpendapat; 'Mayit dimasukan kepalanya terlebih dahulu dari bagian belakang kubur.' Kebanyakan ulama memberi keringanan dalam mengubur pada malam hari." | tirmidzi:977 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah memberitakan kepada kami [Harun bin Isma'il Al Khazzaz] telah memberitakan kepada kami [Ali bin Al Mubarak] telah memberitakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] telah memberitakan kepada kami [Abu Salamah] dan [Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban] bahwa [Salman bin Shakhr Al Anshari] salah seorang banu Bayadhah menganggap isterinya seperti punggung ibunya hingga datang bulan Ramadhan. Ketika sampai pada pertengahan bulan Ramadhan, ia menggauli isterinya pada malam hari, lalu ia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya menyebutkan hal itu kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepadanya: "Merdekakan seorang budak." Ia menjawab; Aku tidak mendapatkannya. Beliau mengatakan lagi; "Berpuasalah dua bulan berturut-turut." Ia menjawab; Aku juga tidak mampu. Beliau mengatakan: "Berilah makan enam puluh orang miskin." Ia menjawab; Aku juga tidak mampu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada Farwah bin Amru: "Berilah ia satu 'arq." Satu 'arq adalah satu wadah yang memuat lima atau enam belas sha', "Supaya ia memberi makan enam puluh orang miskin." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan. Dikatakan; Salman bin Shakr terkadang dipanggil Salamah bin Shakhr Al Bayadhi, hadits ini menjadi pedoman amal menurut para ulama dalam masalah kaffarat zhihar. | tirmidzi:1121 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Anshari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ma'n] berkata, telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Humaid] dari [Anas] berkata, "bahwasanya Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam ketika keluar menyerang khobar beliau mendatanginya pada malam hari, dan jika beliau mendatangi suatu kaum pada waktu malam, beliau tidak langsung menyerbu hingga datang waktu subuh. Ketika subuh tiba, orang-orang yahudi khaibar berangkat ke ladang mereka sambil membawa sekop dan keranjangnya. Ketika mereka melihat Rasulullah, mereka berkata, "Muhammad! Demi Allah, Muhammad telah sepakat dengan pasukannya untuk menyerang." Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam berseru: "Allahu akbar, Khaibar akan musnah. Sungguh jika kami telah singgah di pekarangan suatu musuh, maka amat buruklah pagi hari bagi orang-orang yang telah diberi peringatan itu." | tirmidzi:1470 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Thalhah] berkata, "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam muncul (menyerang) pada suatu kaum, beliau bermukim di tempat yang tinggi selama tiga hari." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih, sedangkan hadits Anas dari Humaid hasan shahih. Sebagian ulama` memberi keringanan atas bolehnya menyerang di waktu malam. Namun sebagian ulama` yang lain memakruhkannya." Ahmad dan Ishaq berkata, "Tidak apa-apa menyerang musuh di waktu malam." Sementara maksud dari perawi 'Muhammad telah sepakat dengan Al-khamis', yaitu (sepakat dengan pasukannya)." | tirmidzi:1471 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Humaid Ar Razi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Salamah Ibnul Fadhl] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari ['Abdurrahman bin Auf] ia berkata, "Pada perang Badar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mempersiapkan kami di waktu malam." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Ayyub. Ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini. Aku pernah bertanya Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, tetapi ia juga tidak mengetahuinya. Ia berkata, "Muhammad bin Ishaq mendengar dari Ikrimah, saat aku bersamanya ia masih menganggap Muhammad bin Humaid Ar Razi sebagai orang yang baik, namun setelah itu ia mendha'ifkannya." | tirmidzi:1600 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Nubaih Al Anbari] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang para sahabat datang menemui para istri pada malam hari." Dan dalam bab ini ada hadits serupa dari Anas, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih, telah diriwayatkan dari beberapa jalur dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang para sahabat datang menemui para istri pada malam hari. Ibnu Abbas berkata; "Ada dua orang lelaki yang datang di waktu malam setelah ada larangan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ternyata masing-masing dari mereka mendapatkan istrinya sedang bersama lelaki lain." | tirmidzi:2636 |