Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Al-Atikah Al Azdi] dari [Umair bin Hani` Al Ansi] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mendatangi masjid dengan tujuan tertentu, maka dia hanya akan mendapatkan apa yang menjadi tujuannya." | AbuDaud:399 |
Telah menceritakan kepada Kami [Abdul Wahhab bin Najdah], telah menceritakan kepada Kami [Abu Al Yaman] dari [Shafwan bin 'Amr] dari [Abu Idris As Sakuni] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Ad Darda`], ia berkata; kekasihku shallallahu 'alaihi wasallam telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak meninggalkannya karena sesuatu, beliau berwasiat kepadaku agar melakukan puasa tiga hari setiap bulan, tidak tidur kecuali telah melakukan witir, dan melakukan shalat Dhuha disaat bermukim dan sedang bepergian. | AbuDaud:1221 |
Telah menceritakan kepada Kami [Sulaiman bin Daud Al Mahri], telah mengabarkan kepada Kami [Ibnu Wahb], telah menceritakan kepadaku [Umar bin Malik] serta [Haiwah] dari [Ibnu Al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah Allah memberikan izin untuk melakukan sesuatu sebagaimana Allah memberikan izin kepada seorang nabi yang indah suaranya memperindah bacaan Al Qur'an, dan mengeraskannya." | AbuDaud:1259 |
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] dan [Katsir bin 'Ubaid] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Ibnu Tsauban] dari [Abu Kabsyah Al Anmari] [Katsir] berkata, "Sesungguhnya ia telah meriwayatkannya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbekam pada kepalanya, dan di antara kedua pundanya. Beliau bersabda: "Barangsiapa mengalirkan sebagian dari darah ini, maka ia tidak akan terkena bahaya sekiranya tidak berobat dengan sesuatu, untuk suatu penyakit tertentu." | AbuDaud:3361 |
Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid Asy Syu'airi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] -maksudnya Ikrimah bin Ammar- ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ishaq] -maksudnya Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah- ia berkata; [Anas] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Suatu hari beliau mengutusku untuk suatu keperluan. Aku lalu berkata, "Demi Allah, aku tidak akan pergi." Padahal dalam hatiku aku ingin pergi melaksanakan perintah perintah Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian aku pergi hingga aku melewati anak-anak yang sedang bermain di pasar, namun tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memagang kerah bajuku dari belakang sambil tertawa. Beliau bersabda: "Wahai Anas kecil, pergilah sebagaimana yang aku pesan tadi." Aku menjawab, "Baik, ya Rasulullah. Aku akan pergi." Anas berkata, "Demi Allah, aku telah membantu beliau selama tujuh atau sembilan tahun. Namun aku tidak pernah mendapati beliau mengomentari perbuatanku 'Kenapa kamu lakukan begini dan begini'. Atau sesuatu yang aku tinggalkan; 'Kenapa tidak kamu melakukan begini dan begini! '. | AbuDaud:4143 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] lalu ia menyebutkan hadits. Dan ia berkata; dan ia menceritakan dari [Abu Qilabah] dari [seorang laki-laki] dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata, "Telah rerjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau shalat dua rakaat kemudian bertanya (apakah matahari telah terang kembali), kemudian beliau shalat dua rakaat lagi dan bertanya, sehingga matahari pun tampak kembali. Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang pada masa jahiliyah berkata, atau mereka menyangka bahwa terjadinya gerhana matahari dan bulan karena kematiannya pemuka (orang besar) penduduk bumi. Padahal bukan demikian, tetapi keduanya adalah dua makluk di antara makhluk-makhluk Allah. Jika Allah 'azza wajalla menampakkan diri untuk makhluk-Nya, maka makhluk itu akan tersungkur khusyuk pada-Nya." | ahmad:17628 |
Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq bin Yasar] dari [Az Zuhri Muhammad bin Muslim bin Syihab] dari ['Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] dan [Marwan bin Hakam], kata keduanya, Pada tahun Hudaibiyah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berangkat dengan niyat mengunjungi baitullah, ka'bah, bukan niyat untuk berperang, sekaligus beliau giring unta sembelihannya (hadyu) sebanyak tujuh puluh ekor. Sahabat ketika itu berjumlah tujuh ratus orang. Setiap satu ekor unta untuk sepuluh orang. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terus melanjutkan perjalanan, hingga ketika beliau di 'Usfan, Bisyir bin Sufyan alka'bi memergoki beliau dan berujar "Hai Rasulullah, ini quraisy telah mendengar berita keberangkatanmu dan mereka ikutsertakan wanita dan anak-anak, baik yang masih kecil atau dewasa. Telah mereka pakai kulit macan loreng - kulit macan loreng mereka pakai sebagai symbol kebanggaan dan keberingasan, dan kesiapan matinya betul-betul serius--, mereka telah berjanji kepada Allah agar engkau tidak memasuki baitullah secara paksa. Disana telah ada Khalid bin Walid yang tiba di Kura'il ghamim. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kontan bersabda "Celaka quraisy, mereka telah tercabik-cabik oleh perang, apa beratnya sekiranya mereka tidak menghalang-halangi aku dan sahabatku, kalaulah mereka berhasil mengalahkanku, itu ambisi mereka, dan sekiranya Allah menjadikanku menang atas mereka, jumlah mereka banyak sekali. Kalaulah (keIslaman) itu tidak mereka kerjakan, musti mereka lakukan peperangan karena mereka juga mempunyai kekuatan. Quraisy, apa lagi keinginan mereka? Demi Allah, sungguh aku tidak akan berhenti memerangi mereka karena risalah Allah yang utuskan kepadaku hingga Allah memenangkannya atau tali kekang unta tinggal satu -maksudnya hingga binasa, sebab tali kekang hewan yang biasanya sepasang sangat jarang satunya putus selain karena pembunuhan atau peperangan--. Kemudian beliau perintahkan para sahabat hingga mereka menyusuri jalan jalur sebelah kanan antara dua rerimbunan pohon yang bisa menghantarkan mereka ke Tsaniyatul mirar dan Hudaibiyah di bawah Makkah. Kata Marwan atau Miswar, sahabat Nabi menyusuri jalan tersebut. Ketika pasukan berkuda quraisy melihat debu-debu para sahabat nabi menyelisihi jalur mereka, mereka kembali pulang menemui Quraisy. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terus berangkat hingga ketika beliau selesai menempuh Tsaniyyatul mirar, unta beliau menderum. Para sahabat berujar "Wah, unta Nabi rupanya mogok." Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab "Unta ini tidak mogok karena kemauannya sendiri, dan mogok bukanlah adat kebiasaannya, namun Dzat yang pernah menahan gajah (pasukan Abrahah) dari Makkah-lah yang menahannya. Demi Allah, tidaklah quraisy mengajakku hari ini kepada ajakan yang isinya memintaku untuk menyambung silatu rahim, selain akan aku penuhi. Dan beliau katakan kepada para sahabatnya "Silahkan kalian turun." Para sahabat berujar "Ya rasulullah, lembah yang dijadikan kawan-kawan untuk singgah ini tak ada sumber mata air." Rasulullah kemudian mencabut anak panah dari tabungnya, beliau berikan kepada salah seorang sahabatnya, lantas beliau singgah di sebuah sumur tua dari beberapa sumur tua yang ada. Beliau lemparkan anak panahnya ke dalam sumur tersebut hingga air memancar deras. Para sahabat minum dengan puas, untanya juga minum dengan puas, sehingga mereka jadikan tempat bermukim. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tenang, tak tahunya Budail bin Warqa' bersama rombongan bani khuza'ah datang dan Rasulullah berujar kepada mereka sebagaimana ucapannya kepada Busyair bin Abi Sofyan. Akhirnya mereka kembali ke quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, kalian tergesa-gesa menimpakan bahaya kepada Muhammad, sungguh Muhammad datang bukan untuk berperang, hanyasanya ia datang dalam rangka mengunjungi baitullah untuk menghormati haknya.Quraisy pun menuduh dengan tuduhan buruk kepada Budail bin Warqa' dan rombongannya ini. Kata Muhammad, alias Ibn ishaq, kata Azzuhri, Tradisi bani Khuza'ah ketika itu, mereka senantiasa membongkar keburukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, baik mereka yang muslim maupun yang musyrik, mereka tak pernah menyembunyikan sedikitpun berita yang ada pada diri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika di Makkah. Kata Quraisy, "Sekalipun ia datang untuk itu, demi Allah, selama-lamanya mereka tak bisa memasukinya secara paksa, dan jangan sampai bangsa arab berbicara mengenai hal itu!" Lantas quraisy mengutus Mikraz bin Hafs bin al-akhyaf salah seorang bani Amir bin Lu'ay. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkomentar "Yang ini laki-laki pengkhianat! Ketika Mikraz sampai ke Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyampaikan kepadanya sebagaimana yang telah beliau konsultasikan kepada para sahabatnya. Lantas Mikraz kembali ke Quraisy dan mengabari mereka segala yang diucapkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Miswar atau Marwan, Quraisy kemudian mengutus Alhilsa bin 'Alqamah Alkinani yang ketika itu adalah tokoh kabilah yang ikut bersekutu dengan quraisy. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkomentar: "Laki-laki ini dari sebuah kaum yang suka menyembah tuhan, tolong persiapkanlah hewan kurban yang bisa dilihatnya." Para sahabat pun mengumpulkan beberapa hewan kurban. Ketika Hilsa bin 'Alqamah melihat hewan kurban susul-menyusul berjalan menghadapnya dari lembah bagian lebarnya dan lengkap dengan kalung-kalungnya, --tradisi arab mengalungi hewan yang akan dijadikan kurban- dan hewan tersebut memakan tali kalungnya karena sekian lama tertahan ditempatnya, Hilsa langsung pulang dan tidak menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebagai penghormatan atas peristiwa yang dilihatnya sendiri. Dan ia katakan kepada quraisy "Wahai segenap quraisy, telah kulihat kejadian yang terlarang dihalang-halangi, yaitu hewan-hewan kurban lengkap dengan kalung-kalungnya, mereka memangsa tali-tali kalungnya karena sekian lama tertahan di tempatnya. Quraisy menjawab "Duduk engkau hai Hilsa, kau adalah manusia arab primitife yang tak kenal apa-apa." Quraisy kemudian mengutus 'Urwah bin mas'ud atstsaqafi. 'Urwah kemudian mengatakan "Hai segenap quraisy, telah kulihat segala yang kalian temui dari sahabat-sahabat yang kalian utus kepada Muhammad, yang membawa kata-kata menyakitkan dan penghinaan. Kalian telah sama-sama mengerti bahwa kalian adalah orang tua dan aku adalah anak kecil, dan telah kudengar utusan yang mewakili kalian. Maka aku kumpulkan siapapun yang menaatiku dari kaumku, kemudian aku datang hingga aku tolong kalian dengan pribadiku sendiri. Qurays menjawab "Engkau benar, engkau tak lagi tersanksikan lagi oleh kami-kami ini." Urwah spontan berangkat hingga menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Ia pun duduk di hadapannya dan berujar "Hai Muhammad, telah kau kumpulkan sekian banyak kabilah kemudian kau datangkan mereka kepada keluargamu untuk kau pecah belah. Ketahuilah bahwa quraisy telah berangkat membawa isteri-isteri dan anak-anak mereka, telah mereka pakai kulit-kulit harimau -ungkapan kesombongan bahwa mereka siap mati, menumpahkan darah, dan pantang mundur-mereka ikrarkan janji kepada Allah agar engkau tidak memasukinya secara paksa selama-lamanya. Demi Allah, sungguh seolah-olah aku bersama mereka akan kelihatan olehmu tinggal esok saja! Kata Marwan atau miswar, Abu Bakar ketika itu duduk di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan berujar "Hisaplah kemaluan berhala Lattamu, apa mungkin kami kelihatan oleh berhalamu itu! (Perkataan ini Abu bakar ucapkan untuk menghina Urwah bin mas'ud). Urwah bertanya "Siapa ini hai Muhammad!"Itu Ibnu Abu Quhafah!" jawab Rasulullah. Urwah berujar "Kalaulah bukan karena budi baikmu kepadaku yang belum sempat saya balas, niscaya kubalas ucapan kotormu, namun cukuplah ucapan kotormu sekarang cukuplah sebagai pembalasan budi baikmu yang belum terbalaskan." Selanjutnya Urwah berusaha ingin menarik jenggot Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang ketika itu Mughirah bin Syu'bah berdiri diatas kepala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan berbaju besi yang menutup seluruh tubuhnya. Kata Marwan atau Miswar, Mughirah seketika itu juga memukul tangan 'Urwah bin mas'ud agar jangan sampai menarik jenggot Rasul. Mughirah katakan " Heih, tahan tanganmu dari jenggot Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, demi Allah, tanganmu tak bakalan bisa meraih jenggotnya! 'Urwah menjawab "Huss, alangkah jahat dan kasarnya engkau! Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun tersenyum. Urwah bertanya "Siapa ini ya Muhammad! Rasul menjawab "Ini anak saudaramu,. Mughirah bin Syu'bah. Kata 'Urwah " Pengkhianatan apa lagi ini, engkau tidak menghapus kesalahanmu masa lalu selain baru kemaren?! Kemudian Rasulullah sampaikan kepada 'Urwah bin mas'ud sebagaimana yang telah ia konsultasikan terlebih dahulu kepada para sahabatnya. Dan Rasul beritahukan bahwa beliau tidak berambisi berperang. Kata Marwan atau Miswar, kemudian Urwah tinggalkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan ia lihat perlakuan para sahabatnya terhadap beliau. Tidaklah Rasulullah berwudhu, selain para sahabatnya berebutan memperoleh sisa air wudhunya, dan tidaklah Rasulullah meludah selain mereka juga berebutan untuk memperoleh sisa ludahnya. Tidaklah rambut rasululah terjatuh selain mereka mengambilnya. Urwah kontan kembali menemui quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, aku pernah menemui Kisra dalam kerajaannya, dan juga pernah kudatangi Kaisar dan Najasyi dalam dua kerajaannya. Demi Allah, sama sekali belum pernah kulihat raja seorang pun yang seperti Muhammad di kalangan sahabat-shaabatnya. Telah kulihat sebuah kaum yang mereka tidak menyerahkannya kepada apapun selama-lamanya. Maka sekarang keluarkanlah saran dan ide kalian. Kata Marwan atau Miswar, sebelum itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah mengirim Khirasy bin Umayyah alkhuza'i ke Makkah dan beliau berikan kendaraan untanya yang seringkali dijuluki Tsa'lab. Ketika Khirasy bin Umayyah masuk Makkah, Quraisy membantai untanya dan ingin membantai Khirasy, namun sekutu-sekutu Quraisy mencegahnya hingga Khirasy datangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lantas Rasulullah panggil 'Umar untuk beliau utus ke Makkah. 'Umar menampik seraya mengatakan "Wahai Rasulullah, saya khawatir Quraisy akan mencelakai diriku, sementara disana tidak ada seorang pun dari bani Adi yang membelaku, dan semua quraisy tahu permusuhanku terhadapnya dan kekasaranku kepadanya, namun baiklah kutunjukkan kepadamu seseorang yang lebih kuat daripadaku, yaitu Usman bin Affan." Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam panggil Usman bin Affan, dan beliau utus ke Quraisy dengan misi memberitahu mereka bahwa kedatangan Nabi bukan untuk menyalakan perang, hanyasanya tujuannya sekedar mengunjungi baitullah, mengagungkan kehormatannya. Usman terus berangkat hingga beliau datangi Makkah, dan Usman dicegat oleh Abban bin Sa'id bin 'Ash. Usman turun dari untanya. Abban bin Sa'id menaikkan Usman keatas untanya, dan ia dudukkan didepannya sedang ia sendiri membonceng di belakangnya dan melindunginya, hingga 'Usman bisa menyampaikan surat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Usman terus berangkat hingga ia temui Abu Sofyan dan pejabat-pejabat elit quraisy. Ia sampaikan semua misi pengutusannya dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Mereka katakan kepada Usman "Kalaulah engkau berkenan, silahkan engkau thawaf di baitullah. Usman hanya menjawab "Saya tak akan melakukan thawaf sampai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan tawaf." Quraisy kemudian menahan Usman di baitullah, namun Rasulullah dan para sahabatnya keburu mendapat issue (alias hanya ghosip) bahwa Usman telah dibunuh. Kata Muhammad, telah menceritakan kepadaku Azzuhri, Quraisy mengutus Suhail bin Amru dan salah seorang bani 'Amir bin Lu'ay seraya mereka pesankan "Tolong kalian berdua datangilah Muhammad dan ajaklah untuk berdamai. Dan jangan sampai terjadi dalam perdamaiannya selain ia harus pulang untuk tahun ini, demi Allah, jangan sampai bangsa arab berujar bahwa Rasulullah bisa menemui kita secara paksa selama-lamanya! Suhail kemudian mendatangi Nabi, ketika Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melihatnya, Nabi berkomentar "Quraisy rupanya ingin berdamai ketika mengutus si laki-laki ini! Sesampai Suhail di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Suhail dan kawannya berbicara, mengajak diskusi yang sedemikian lama dan berlangsung alot hingga terjadi perdamaian diantara keduanya. Setelah terjadi titik kesepakatan dan hanya tinggal penulisan, Umar bin Khattab berlari dan ia datangi Abu bakar seraya berujar "Wahai Abu bakar, bukankah dia itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam? Bukankah kita muslimin? Bukankah mereka musyrikin? Abu bakar hanya menjawab "Benar." Kata Umar "Lantas karena alasan apa kita memberi kehinaan terhadap agama kita?!" Abu bakar menjawab "Wahai Umar, jagalah kayu tunggangannya sebagaimana apa adanya, karena saya bersaksi bahwa ia adalah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Umar "Kalau masalah bersaksi, aku juga bersaksi!." Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kemudian datang, lantas Umar menyatakan protesnya sevara vulgar "Wahai Rasulullah, bukankah kita muslimin dan mereka musyrikin?"Benar" Jawab Rasulullah." Lanjut Umar " lalu mengapa kita kita berikan kehinaan terhadap agama kita? Nabi hanya menjawab "Ingat, saya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sekali-kali aku tak bakalan menyelisihi perintah-Nya, dan sekali-kali Allah tak bakalan menelantarkan keadaanku." Kemudian hari Umar katakan, "Aku tidak berhenti melakukan puasa dan bersedekah, shalat dan membebaskan budak untuk menebus kesembronoanku terhadap Rasulullah, tepatnya karena ketakutanku terhadap ucapanku yang kuucapkan ketika itu, hingga aku berharap semua itu membawa kebaikan. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lalu memanggil Ali bin Abi Thalib dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam katakana "Coba kamu tulis Bismillaahirrohmaanirrohiim." Suhail memprotes seraya ia katakan "Saya tidak tahu kalimat ini, namun ucapkanlah Alloohumma." Rasulullah pun mengucapkan "Yah, tulis saja Bismikalloohumma, inilah perjanjian damai yang ditetapkan Rasulullah untuk Suhail bin Amru." Suhail protes lagi seraya mengatakan "Kalaulah aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, niscaya aku tidak akan memerangimu, namun tulis saja Ini perjanjian yang ditetapkan Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amru untuk menghentikan perang selama sepuluh tahun. Selama sepuluh tahun itu manusia aman dan satu sama lain saling menahan diri. Siapa saja yang menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dari sahabat Suhail dengan tanpa seijin walinya, maka Rasulullah wajib mengembalikan kepada mereka. Sebaliknya siapa saja yang menemui Quraisy dari sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Quraisy tak berkewajiban mengembalikan kepada mereka. Sesama kita (Quraisy dan muslimin) harus melupakan balas dendam yang terjadi masa lalu yang bisa menyulutkan perang, juga tidak ada pencurian, tak ada pengkhianatan. Dalam syarat mereka ketika penulisan dilangsungkan juga disetujui, siapa yang ingin memihak akad Muhammad dan janjinya, maka ia bersama Muhammad, dan barangsiapa memihak akad quraisy dan janji mereka, ia bersama quraisy. Serta merta Bani khuza'ah datang dan berujar "Kami memihak akad Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan janjinya." Sedang banu Bakar bergegas datang dan berujar "Adapun kami akan memihak akad quraisy dan janji mereka." Dan engkau (Muhammad) tidak berhak memasuki baitullah tahun ini, maka janganlah menemui kami (Quraisy Makkah), adapun tahun depan kami (Quraisy) mengosongkan Mekkah untuk anda (Muhammad) sehingga engkau bisa memasuki Makkah bersama sahabatmu dan tinggal disana selama tiga hari saja, engkau (Muhammad) boleh membawa senjata sebatas senjata pengendara, maksudnya selain pedang itupun harus disarungkan. Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melangsungkan penulisan, tiba-tiba Abu jandal bin Suhail bin Amru datang dengan terantai besi, ia melarikan diri kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Kata Marwan atau Miswar, sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelumnya keluar dengan | ahmad:18152 |
Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata, " [Umar] radliallahu 'anhu berkata, "Ali adalah orang yang paling paham dengan hukum di antara kami dan Ubai adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al-Qur'an di antara kami, sementara kami banyak meninggalkan qira`ah Ubay (dalam membaca Al-Qur'an). [Ubay] pernah berkata, "Aku telah mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tidak akan meninggalkannya karena sesuatu. Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman: '(Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya) ' (QS. Al Baqarah: 106). | ahmad:20172 |
Telah menceritakan kepada kami ['Arim] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya] telah menceritakan kepada kami [As Sumaith] dari [Abu As Sawwar] telah menceritakan kepadanya dari [pamannya], berkata; Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam diikuti oleh orang-orang lalu saya turut mengikuti mereka. Sekelompok kaum tiba-tiba datang, mereka berlari-lari kecil kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam mendatangiku kemudian memukulku dengan tulang ekor, dahan, siwak atau suatu benda yang beliau bawa. Demi Allah pukulan itu tidak menyakitiku lalu aku bermalam atau berkata; Tidaklah Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam memukulku kecuali karena suatu hal yang diketahui Allah subhanahu wata'ala berkenaan denganku. Hatiku berkata aku harus mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam pagi nanti. Kemudian Jibril 'alaihissalam turun mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiWasallam dan berkata; 'Engkau adalah penggembala, janganlah kau mematahkan tanduk gembalaanmu.' Berkata Abu As Sawwar; Saat kami shalat shubuh -atau berkata; Dipagi harinya- Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam bersabda; "Orang-orang mengikutiku dan aku tidak suka diikuti. Ya Allah! Orang yang aku pukul atau cela, jadikanlah itu sebagai penghapus dosanya dan sebagai pahala" -atau bersabda; Ampunan, rahmat, atau seperti yang beliau sabdakan. | ahmad:21472 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] berkata, telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Humaid bin Nafi'] berkata, aku mendengar [Zainab binti Abu Salamah] berkata, "Sewaktu kerabat dekatnya [Ummu Habibah] meninggal, maka dia meminta bejana yang terbuat dari wewangian, kemudian dia mengusap kedua sikunya dan berkata, "Aku melakukan seperti ini karena sesuatu yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." [Hajjaaj] berkata, "Sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita Muslimah yang beriman dengan Allah dan hari akhir melakukan tahdid (tidak berhias) melebihi tiga hari kecuali karena kematian suaminya, yakni selama empat bulan sepuluh hari." Dan [Zainab] telah menceritakan kepadanya dari [Ibunya], dan dari [Zainab] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, atau seorang wanita dari isteri - isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." | ahmad:25541 |
Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus] -yakni Ibnu Yazid Al Aila- dia berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Syaddad] dari [Mujahid] dari [Asma' binti 'Umais] dia berkata, "Aku menemani A'isyah untuk meriasnya sebelum bertemu dengan Rasulullah, sedangkan aku bersama beberapa wanita." Asma berkata, "Demi Allah, kami tidak mendapatkan hidangan dari sisi beliau (Nabi) kecuali sebuah mangkuk berisi susu." Asma berkata, "Kemudian beliau meminumnya lalu memberikannya kepada A'isyah, namun A'isyah malu-malu, maka kami pun berkata, "Jangan kamu tolak pemberian dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ambillah darinya." Kemudian dia mengambilnya sambil tersipu malu untuk kemudian meminumnya. Setelah itu beliau bersabda: "Ambilkan untuk sahabat-sahabatmu." Namun kami menjawab, "Kami tidak menginginkannya." Beliau bersabda: "Jangan kalian kumpulkan rasa lapar dengan kebohongan." Asma berkata, "Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari kami mengatakan 'aku tidak menginginkannya', padahal sebenarnya dia menginginkan sesuatu itu, apakah itu termasuk berbohong? ' Beliau menjawab: "Sesungguhnya setiap bohong itu pasti akan ditulis sebagai kebohongan, sehingga seseorang perempuan yang berbohong akan disebut sebagai tukang bohong." | ahmad:26199 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Shafwan] berkata, telah menceritakan kepadaku [sebagian Syaikh] dari [Abu Idris As Sakuni] dari [Jubair bin Nufair] dari [Abu Darda'] dia berkata, "Kekasihkau, Abul Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, memberiku nasihat dengan tiga hal, yang aku tidak akan meninggalkannya. Beliau nasihatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, agar aku tidak tidur kecuali setelah melaksanakan shalat witir dan untuk selalu melaksankan shalat sunnah dluha baik dalam keadaan mukim atau safar." | ahmad:26209 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin 'Abdullah] bahwa [Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan hajji tamattu saat hajii wada' dengan dengan menggabungkan niat (berihram) 'umrah dan hajjinya dan Beliau membawa hewan qurban. Beliau menggiring hewan qurbannya dari Dzul Hulaifah lalu Beliau memulai berihram dengan niat 'umrah lalu berihram untuk hajji. Sedangkan orang-orang berhajji tamattu' bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan niat ihram 'umrah untuk pelaksanaan hajji mereka. Diantara mereka ada yang membawa hewan qurban dan ada yang tidak membawa hewan qurban. Ketika Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tiba di Makkah, Beliau berkata, kepada orang banyak: "Barangsiapa dari kalian yang membawa hewan qurban maka baginya tidak halal suatu apapun yang diharamkan baginya hingga dia menyelesaikan seluruh manasik hajjinya dan siapa dari kalian yang tidak membawa hewan qurban hendaklah dia thawaf di Ka'bah Baitullah dan sa'iy antara bukit Shafaa dan Marwah kemudian dia memotong rambutnya lalu bertahallul. Kemudian dia berihram untuk hajji. Dan siapa yang tidak memiliki hewan qurban hendaklah dia shaum (puasa) selama tiga hari pada masa pelaksanaan hajji dan tujuh hari jika telah kembali kepada keluarganya. Sesuatu yang harus dilakukannya ketika tiba di Makkah adalah thawaf mencium Ar-Rukun (Al Hajar Al Aswad) yang thawaf nya itu dengan berjalan cepat pada tiga putaran dan berjalan biasa pada empat putaran lainnya, kemudian setelah menyelesaikan thawaf nya di Ka'bah Baitullah itu supaya dia shalat dua raka'at dibelakang maqam Ibrahim, kemudian salam dan setelah selesai hendaklah dia menuju bukit Ash-Shafaa lalu melaksanakan sa'iy antara bukit Shafaa dan Marwah tujuh putaran, lalu tidak menghalalkan apa yang diharamkan baginya hingga menyelesaikan manasaik hajjinya dan menyembelih hewan qurban pada hari Nahar. Setelah itu dia bertolak menuju Makkah, lalu thawaf, maka menjadi halallah segala sesuatu yang sebelumnya diharamkan baginya. Maka mereka yang berqurban dan membawa hewan qurban melakukan seperti yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lakukan". Dan dari ['Urwah] bahwa ['Aisyah radliallahu 'anha] mengabarkannya dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dalam pelaksanaan haji tamattu' dengan niat 'umrah dalam pelaksanaan hajji Beliau, maka orang-orang berhajji tamattu' bersama Beliau sebagaimana yang dikabarkan kepadaku oleh Salim dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. | bukhari:1578 |
Telah bercerita kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Katsir] telah bercerita kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] telah bercerita kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Saat tiba di Madinah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mempunyai pembantu lalu Abu Thalhah menggandeng tanganku untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anas ini adalah seorang anak yang cerdas dan dia siap melayani Tuan". Maka aku melayani Beliau baik saat bepergian maupun muqim (tinggal), dan Beliau tidak pernah berkata kepadaku terhadap apa yang aku lakukan,: "Kenapa kamu berbuat begini begitu" dan tidak pernah juga mengatakan terhadap sesuatu yang tidak aku lakukan,: "Kenapa kamu tidak berbuat begini begitu". | bukhari:2561 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Umar] bahwa [Salim] bercerita kepadanya dari [Abdullah bin 'Umar] radliallahu 'anhuma berkata; Aku tidak pernah mendengar ['Umar] karena sesuatu hal berkata; "Aku menduganya demikian, " melainkan kenyataannya akan seperti yang diduganya. Pada suatu saat 'Umar sedang duduk, tiba-tiba lewat seorang laki-laki tampan. 'Umar berkata; "Dugaanku salah" atau "Orang ini masih berpegang pada agamannya di masa jahiliyyah" atau "Ia adalah dukun mereka. Bawa kemarilah laki-laki itu". Maka laki-laki itu dipanggil menghadap 'Umar lalu dia menyampaikan dugaannya dan berkata; "Aku belum pernah melihat sesuatu seperti hari ini, yaitu seorang muslim dihadapkan pada suatu pembicaraan". 'Umar berkata lagi; "Sungguh aku yakin (tentang dugaanku) kepadamu kecuali bila kamu memberitahukan sesuatu yang lain kepadaku". Laki-laki itu berkata; "Dahulu aku memang dukun mereka di masa jahiliyyah". 'Umar bertanya; "Apa yang paling menakjubkan yang pernah didatangkan jinmu kepadamu?". Laki-laki itu menjawab; "Pada suatu hari ketika aku berada di pasar, jin itu datang kepadaku. Aku tahu dia dalam keadaan sedang ketakutan. Jin itu berkata; "Tidakkah engkau mengetahui jika jin sedang berada dalam kebingungan dan keputus asaannya setelah dia berpaling dari menjumpai unta-unta muda dengan alas pelananya". 'Umar berkata; "Jin itu benar. Pada waktu aku sedang tidur di dekat berhala-berhala mereka, (dalam mimpi) tiba-tiba datang seorang laki-laki membawa seekor anak sapi lalu dia menyembelihnya. Kemudian seseorang berseru dengan seruan yang belum pernah aku dengar selantang suara orang itu. Katanya; 'Wahai jalih (orang yang sungguh-sungguh dalam melawan musuh), sesungguhnya urusan najih (keberhasilan) ada pada seseorang yang fasih, yang berkata; "Laa ilaaha illallah".' Maka orang-orang melompat kaget. Aku berkata; 'Aku tidak akan meninggalkannya hingga aku mengetahui apa yang terjadi di balik semua ini.' Kemudian orang itu berteriak kembali; 'Wahai jalih, sesungguhnya urusan najih, ada pada seseorang yang fasih, yang berkata; "Laa ilaaha illallah.' Maka aku berdiri dan tidak lama kemudian dikatakan; "Orang ini adalah Nabi". | bukhari:3577 |
Telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Al Fadll] Telah mengabarkan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata, [Umar] berkata, "Orang yang paling baik bacaannya di antara kita adalah Ubbay, dan kita akan meninggalkan Qira`ah Ubay." Maka [Ubay] pun berkata, "Aku telah mengambilnya langsung dari bibir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu aku tidak akan meninggalkannya lantaran karena suatu masalah. Allah Ta'ala berfirman: 'MAA NANSAKH MIN `AAYATIN AW NUNSIKHA NA`TI BIKHAIR MINHAA AW MITSLIHAA (Tidaklah kami menghapus suatu ayat pun, atau ayat itu dihapus, kecuali kami akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya atau semisalnya). (QS. Albaqarah 106).'" | bukhari:4621 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] ia berkata, Telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak pernah mengijinkan sesuatu pun kepada Nabi sebagaimana ijin-Nya untuk melagukan Al Qur`an." Salah seorang sahabatnya berkata; Maksudnya adalah melagukannya dengan suara yang keras. | bukhari:4635 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah tidak mengizinkan pada sesuatu pun, sebagaimana Allah mengizinkan kepada Nabi untuk melagukan Al Qur`an." Sufyan berkata, "Tafsirnya adalah, bahwa ia melagu-lagu dengannya." | bukhari:4636 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman Al Ju'fi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An Nadlr] menceritakan kepadanya dari [Nafi] mantan budak Abu Qatadah, dan [Abu Shalih] mantan budak At Tau`amah ia berkata, Aku mendengar [Abu Qatadah] berkata, "Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu daerah antara Makkah dan Madinah, saat itu para sahabat sedang ihram. Sementara aku tidak melakukan ihram, dan sedang di atas kuda. Ketika aku sedang berada di atas gunung, aku melihat orang-orang berkerumun melihat sesuatu, kemudian aku pergi ke arah mereka dan ternyata yang mereka lihat itu adalah keledai liar. Aku lalu bertanya kepada mereka, "Apa ini?" Mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Aku pun berkata, "Itu adalah keledai liar." Mereka lantas berkata, "Ya itu adalah sebagaimana yang kamu lihat." Saat itu aku lupa dengan cambukku, maka aku pun berkata kepada mereka, "Tolong ambilkan cambukku." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menolong kamu dalam masalah itu." Aku lalu turun dan mengambilnya sendiri, kemudian aku mengikuti jejak keledai liar tersebut hingga dapat menangkap dan menyembelihnya. Kemudian aku datang menemui mereka dan kukatakan, "Bangun dan angkatlah." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menyentuhnya." Maka aku pun membawa ke hadapan mereka, lalu sebagian mereka ada yang makan dan sebagian lain tidak mau memakannya. Aku lalu berkata kepada mereka, "Aku akan sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan keberatan kalian." Kemudian aku menyusul beliau dan menceritakan kejadian tersebut, beliau pun bersabda kepadaku: "Apakah kalian masih mempunyai sisa dagingnya?" Aku jawab, "Ya." Beliau bersabda lagi: "Itu adalah makanan yang Allah berikan kepada kalian." | bukhari:5068 |
Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Zurarah] Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari ['Abdul 'Aziz] dari [Anas] mengatakan, dikala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang ke Madinah, Abu Thalhah menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar; 'Wahai Rasulullah, Anas adalah anak belia yang terampil, baik sekali jika ia menjadi pembantumu! ' Kata Anas, maka aku membantu beliau baik ketika beliau di rumah maupun bepergian, dan demi Allah, beliau tidak pernah menggerutu terhadap yang kulakukan dengan mengatakan; 'mengapa kau lakukan seperti ini! ' Dan tidak pernah pula beliau menggerutu terhadapku karena pekerjaan yang tidak kulakukan dengan mengatakan; 'mengapa tidak kau kerjakan ini hah! ' | bukhari:6400 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ahmad bin Tsabit] dan [Jamil bin Al Hasan] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Khalid Al Hadzdza] dari [Abu Qilabah] dari [An Nu'man bin Basysyar] ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terjadi gerhana, lalu Beliau keluar tergesa-gesa sambil menjinjing kainnya hingga tiba di masjid. Beliau tetap melaksanakan shalat hingga gerhana berakhir, setelah itu beliau bersabda: "Orang-orang mengklaim bahwa tidak akan terjadi gerhana matahari dan bulan kecuali karena kematian salah seorang pembesar, padahal tidak seperti itu. Matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang, Maka jika Allah menampakkan kepada salah satu dari hamba-Nya, maka ia akan tunduk kepada-Nya. " | ibnu-majah:1252 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Muhammad Al Farwi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Abdullah bin Jahsy] dari [Bapaknya] dari [Hamnah binti Jahsy] bahwasanya ketika disampaikan kepadanya berita kematian saudaranya, ia berkata, "RAHIMAHULLAH INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN (Semoga Allah merahmatinya, sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya). " Mereka berkata, "Suamimu juga terbunuh! " ia berkata, "Duhai, alangkah sedihnya. " Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya seorang suami itu mempunyai kedudukan tersendiri pada seorang isteri, maka tidak apalah ia sedih. " | ibnu-majah:1579 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Muhammad bin Hamzah bin Yusuf bin Abdullah bin Salam] dari [Bapaknya] dari kakeknya [Abdullah bin Salam] ia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; "Bani Fulan telah menyerah kepada orang-orang Yahudi, mereka dalam keadaan kelaparan hingga aku merasa khawatir mereka akan murtad." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Siapa yang mempunyai sesuatu? Seorang yahudi lalu berkata, "Saya memiliki seperti ini dan seperti ini." menurutku ia mengatakan, "Tiga ratus dinar dengan harga seperti ini dan seperti ini dari kebun kurma Bani fulan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Dengan harga seperti ini dan seperti ini sampai waktu seperti ini dan seperti ini, dan bukan dari kebun kurma Bani fulan." | ibnu-majah:2272 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah memberitakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya salah seorang dari kalian menyerahkan pengolahan tanahnya kepada saudaranya, maka itu lebih baik baginya daripada ia meminta bagian darinya sekian dan sekian." Ibnu Abbas berkata, "Seperti itu disebut Al Hagl, sementara orang-orang Anshar menyebutnya Muhaqalah." | ibnu-majah:2448 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa Al Himshi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [Ayahnya] dari [Abu Kabsyah Al Anmari] dia menceritakan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbekam di bagian kepalanya dan kedua pundaknya, lalu beliau bersabda: "Barangsiapa mengalirkan darah dari daerah ini, maka dia tidak akan mendapatkan bahaya atau penyakit jika dia tidak berobat dengan sesuatu yang lain." | ibnu-majah:3475 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Umar bin Sulaiman] dia berkata; saya mendengar [Abdurrahman bin Aban bin 'Utsman bin 'Affan] dari [Ayahnya] dia berkata, " [Zaid bin Tsabit] keluar dari sisi Marwan saat siang hari, aku pun berkata, "Tidaklah ia mengutus seseorang kepadanya di waktu seperti ini kecuali untuk menanyakan sesuatu kepadanya. Lalu aku tanyakan kepadanya dan ia pun menjawab, "Sesungguhnya kami menanyakan tentang sesuatu yang pernah kami dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan menyatakan urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan di beri dunia sekalipun dunia memaksanya." | ibnu-majah:4095 |
Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus Al Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abu Thalhah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] -yaitu pamannya Ishaq- dia berkata, "Ketika kami berada di masjid bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang Badui yang kemudian berdiri dan kencing di masjid. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Cukup, cukup'." Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Janganlah kalian menghentikan kencingnya, biarkanlah dia hingga dia selesai kencing." Kemudian Rasulullah memanggilnya seraya berkata kepadanya: "Sesungguhnya masjid ini tidak layak dari kencing ini dan tidak pula kotoran tersebut. Ia hanya untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca al-Qur'an, " atau sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Anas melanjutkan ucapannya, "Lalu beliau memerintahkan seorang laki-laki dari para sahabat (mengambil air), lalu dia membawa air satu ember dan mengguyurnya." | muslim:429 |
Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, seperti perhatiannya terhadap Nabi yang melagukan Al Qur`an dengan suara yang indah." Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Abdul A'la] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] keduanya dari [Ibnu Syihab] dengan isnad ini. Ia mengatakan; "Sebagaimana perhatianNya terhadap Nabi saat melagukan Al Qur`an." | muslim:1318 |
Telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Al Hakam] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia adalah Ibnul Hadi, dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, seperti perhatianNya terhadap Nabi ketika melagukan Al Qur`an dengan suara yang indah dan nyaring." Dan telah menceritakan kepadaku [Anak saudara Ibnu Wahab] telah menceritakan kepada kami [pamanku] Abdullah bin Wahb, telah mengabarkan kepadaku [Umar bin Malik] dan [Haiwah bin Syuraih] dari [Ibnul Hadi] dengan isnad ini semisalnya. Dan ia mengatakan; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengatakan; "Mendengar." | muslim:1319 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Hiql] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu pun seperti perhatianNya terhadap Nabi saat melagukan Al Qur`an dengan menyaringkan suaranya." Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia adalah Ibnu Ja'far, dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Yahya bin Abu Katsir. Hanya saja Ayyub mengatakan dalam riwayatnya, "Seperti perhatianNya." | muslim:1320 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Abd bin Humaid] dan [Muhammad bin Rafi'], Abd mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang memberikan tanah ladangnya kepada saudaranya (untuk ditanami), maka itu lebih baik daripada harus memungut ini dan ini dengan imbalan tertentu." Thawus berkata; Ibnu Abbas berkata; "Ia adalah haql, namun dalam bahasanya orang-orang Anshar adalah muhaqalah." | muslim:2894 |
Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Abu Rabi'] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dia berkata; "Aku menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sepuluh tahun. Demi Allah, selama itu beliau tidak pernah berkata "Uff' (Husy) kepadaku, dan tidak pernah membentakku dengan perkataan: "Hai, kenapa engkau perbuat begitu!" Abu Rabi' menambahkan; 'Melakukan sesuatu yang tidak layak bagi seorang pembantu.' Dan dia tidak menyebutkan; 'Demi Allah.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Syaiban bin Farukh] Telah menceritakan kepada kami [Salam bin Miskin] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas] dengan Hadits yang serupa. | muslim:4269 |
Telah menceritakannya kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Zuhair bin Harb] seluruhnya dari [Ismail] lafazh ini milik Ahmad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Anas] dia berkata; 'Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, Abu Thalhah menuntunku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah, Anas ini adalah anak yang cerdik, Jadikanlah ia sebagai pembantumu. Anas berkata; 'Lalu aku selalu membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik ketika di rumah maupun ketika pepergian. Demi Allah, tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku atas apa yang aku kerjakan dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan ini dengan begini.' ataupun terhadap apa yang tidak aku laksanakan, dengan perkataan; 'Kenapa kamu belum lakukan ini seperti ini.' | muslim:4270 |
Telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasy Zaid bin Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Umar bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] yaitu Ibnu 'Ammar dia berkata; [Ishaq] berkata; [Anas] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepadaku. Pada suatu ketika saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum. Lalu kata beliau; "Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau melaksanakan apa yang aku perintahkan?" Jawabku; "Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah." Anas berkata; Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.' ataupun terhadap apa yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan; 'seharus begini dan begini.' | muslim:4272 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Zunbur Al Makki] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Hazim] dari [Yazid bin 'Abdullah] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah subhanahu wata'ala tidak pernah mengijinkan untuk (melakukan) sesuatu sebagaimana Dia mengizinkan nabi-Nya untuk memperindah dan mengeraskan suaranya saat membaca Al Qur'an." | nasai:1007 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak pernah mengijinkan untuk sesuatu sebagaimana Dia mengijinkan Nabi-Nya untuk memperindah suara saat membaca Al Qur'an." | nasai:1008 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata; [Bapakku] telah menceritakan kepadaku dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Qabishah Al Hilali], matahari mengalami gerhana maka Nabi Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam shalat dua raka'at dua raka'at hingga matahari terang kembali. Kemudian beliau bersabda: " Matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang akan tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah Azza Wa Jalla berbuat sesuatu terhadap ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-NYA. Dan Dia apabila menampakkan sebagian dari ciptaan-NYA maka akan membuat takut kepada-NYA, mana saja di antara keduanya mengalami gerhana maka shalatlah kalian hingga terang kembali atau Allah memutuskan perkara." | nasai:1470 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samrah] dia berkata, saya shalat dua hari raya bersama Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam tidak cuma sekali atau dua kali tanpa diawali dengan adzan dan juga iqamat. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Jabir bin Abdullah dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, hadits Jabir bin Samrah adalah hadits hasan shahih, para ahli ilmu dari kalanagn sahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya juga mengamalkan hadits ini bahwasannya tidak ada adzan dalam shalat dua hari raya dan tidak pula untuk shalat-shalat sunnah. | tirmidzi:489 |
Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami ['Uyainah bin Abdurrahman] berkata; telah menceritakan kepadaku [ayahku] berkata; "Suatu saat lailatul qodar disebut-sebut di hadapan [Abu Bakrah], lalu dia berkata; 'Saya tidak pernah mencarinya, karena saya telah mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali di sepuluh hari terakhir. Sesungguhnya aku telah mendengar beliau bersabda: 'Carilah pada sembilan hari terakhir atau tujuh hari terakhir atau lima hari terakhir atau tiga hari terakhir." (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Abu Bakrah shalat pada dua puluh hari Ramadlan sebagaimana dia shalat sepanjang tahun, jika telah masuk ke sepuluh hari terakhir dia bersungguh-sungguh. Abu 'Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan shahih." | tirmidzi:724 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman Adl Dluba'i] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata; Aku telah menjadi khadim (pembantu) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selama sepuluh tahun, namun selama itu beliau belum pernah berkata `Uff (ah..) kepadaku sekalipun. Juga tidak pernah menanyakan mengenai sesuatu yang aku lakukan kenapa aku melakukannya, dan tidak pula terhadap sesuatu yang aku tinggalkan, kenapa aku meninggalkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. | tirmidzi:1938 |
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Umar bin Sulaiman] dari kalangan anak-anak Umar bin al Khaththab, dia berkata; Saya mendengar [Abdurrahman bin Aban bin Utsman] menyampaikan hadits dari [bapaknya], dia berkata; [Zaid bin Tsabit] keluar dari sisi Marwan di pertengahan hari, maka kami berkata; 'tidaklah dia diutus di waktu seperti ini kecuali karena satu urusan yang akan di tanyakan kepadanya, ' maka kamipun bertanya kepadanya, dia menjawab; 'ya, dia bertanya kepada kami tentang perkara-perkara yang kami dengan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah akan memperindah seseorang yang mendengar hadits dari kami, dia menghafalnya sehingga dia menyampaikannya kepada yang lainnya, bisa jadi orang yang mengusung fiqih menyampaikan kepada orang yang lebih faqih darinya, dan bisa jadi orang yang mengusung fiqih tidak termasuk orang yang faqih." Dan pada bab lain, dari Abdullah bin Mas'ud, Muadz bin Jabal, Jubair bin Muth'im, Abu ad-Darda', dan Anas. Abu Isa berkata; 'Hadits Zaid bin Tsabit adalah hadits hasan. | tirmidzi:2580 |