Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadist dalam bahasa Arab

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah] dari [Kabsyah binti Ka'b bin Malik] dan ketika itu dia dinikahi oleh Ibnu Abi Qatadah, bahwasanya [Abu Qatadah] masuk, lalu dia menuangkan (mempersiapkan) air wudhu baginya, lalu datang seekor kucing dan minum darinya, maka dia memiringkan bejana untuk kucing tersebut hingga ia selesai minum. Kabsyah berkata; Dia melihatku (ketika dia merasa bahwa) aku sedang memperhatikannya, maka dia berkata; "Apakah engkau heran wahai anak saudaraku?" Saya menjawab; "Ya." Dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kucing tidaklah najis, ia di antara binatang jantan dan betina yang selalu mengelilingi kalian."

AbuDaud:68

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Amru bin As-Sarj] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Karimah] berkata Ibnu As-Sarj; Ibnu Abi Karimah dan termasuk orang Islam pilihan, dia berkata; Telah menceritakan kepada saya [Ubaid bin Tsumamah Al-Muradi] dia berkata; [Abdullah bin Harits bin Jaz`in] salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, datang kepada kami di Mesir. Saya mendengarnya menceritakan hadits di Masjid Mesir, dia berkata; Saya pernah menjadi orang yang ketujuh atau orang yang keenam bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumah seseorang, kemudian Bilal lewat dan mengumandangkan adzan untuk shalat. Maka kami keluar dan melewati seorang laki-laki yang periuknya sedang di atas api. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah periukmu bagus?" (Yakni apakah daging yang ada di dalam periukmu sudah masak dan siap untuk dimakan?) laki-laki itu menjawab; Ya, aku rela ayah dan ibumu menjadi tebusanmu. Lalu beliau mengambil sepotong daging darinya (kemudian memakannya) dan terus mengunyahnya hingga beliau masuk ke dalam shalat sedangkan saya melihat kepadanya.

AbuDaud:165

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, beliau singgah di dataran tinggi Madinah di suatu perkampungan yang penduduknya bernama Bani Amru bin Auf. Beliau tinggal dengan mereka selama empat belas malam. Kemudian mengirimkan surat kepada Bani Najjar agar datang kepada beliau, lalu mereka pun datang dalam keadaan memikul pedang-pedang mereka. Anas berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya dan Abu Bakar dibelakangnya, sedangkan pembesar-pembesar Bani Najjar di sekitar beliau, hingga singgah di halaman rumah Abu Ayyub, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat tatkala datang waktu shalat, beliau shalat di tempat peristirahatan kambing. Lalu beliau memerintahkan para sahabat untuk membangun Masjid. Beliau mengirim utusan kepada Bani Najjar dengan mengatakan: "Wahai Bani Najjar, juallah kebun kalian?" Mereka menjawab; Kami tidak akan meminta harganya kecuali kepada Allah Azza wa jalla. Anas berkata; Di dalam kebun itu ada sesuatu yang telah saya katakan kepada kalian, di dalamnya terdapat kuburan orang-orang musyrik, reruntuhan-reruntuhan bangunan, dan pohon kurma. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar kuburan orang-orang musyrik dibongkar, reruntuhan-reruntuhan bangunan diratakan, dan pohon kurma ditebang. Lalu mereka menjadikan pohon kurma di arah kiblat dan menjadikan temboknya dengan bebatuan. Mereka memindahkan batu-batu besar sembari menyenandungkan syair, sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama mereka, beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka menangkanlah kaum Anshar dan Muhajirin." Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Tempat Masjid ketika itu adalah sebuah kebun milik Bani Najjar, yang di dalamnya terdapat tanah pertanian, pohon kurma, dan kuburan orang-orang musyrik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Juallah kebun ini." Maka mereka menjawab; Kami tidak mengharapkan harganya. Lalu pohon kurma ditebang, tanah pertanian diratakan, dan kuburan orang-orang musyrik dibongkar. Dia menyebutkan haditsnya serta menyebutkan kata "Ampunilah" sebagai ganti kata; "menangkanlah". [Musa] berkata; Dan telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dengan lafazh semisalnya, dan Abdul Warits menyebutkan reruntuhan-reruntuhan bangunan. Dan dia mengklaim telah menceritakan hadits ini kepada Hammad.

AbuDaud:383

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dan [Al Aswad] dari [Abdullah] dia berkata; "Apabila salah seorang dari kalian ruku', maka hamparkanlah kedua hastanya di atas pahanya dan ratakanlah antara kedua telapak tangannya, seakan-akan aku melihat jemari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersilang."

AbuDaud:735

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Khubbab Al 'Ukali] telah menceritakan kepadaku [Malik bin Mighwal] telah menceritakan kepadaku [Muqatil bin Basyir Al 'Ijli] dari [Syuraih bin Hani`] dari [Aisyah radliallahu 'anha]. Syuraih berkata; aku bertanya kepada Aisyah mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Aisyah menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengerjakan shalat Isya` sama sekali kemudian menemuiku melainkan beliau shalat (sunnah) sesudahnya empat atau enam raka'at. Suatu malam kami terkena hujan, kontan kami hamparkan selembar tikar kulit untuk beliau, dan seakan-akan kulihat suatu lubang pada tikar tersebut mengeluarkan rembesan air, dan tidak kulihat beliau menjauhkan tanah dengan bagian manapun dari kainnya."

AbuDaud:1108

Telah menceritakan kepada Kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz], telah menceritakan kepada Kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Al Hasan bin 'Ubaidullah] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; seolah-olah aku melihat kilatan minyak wangi pada belahan rambut Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam sementara beliau dalam keadaan berihram.

AbuDaud:1484

Telah menceritakan kepada Kami [Musharrif bin 'Amr Al Yami], telah menceritakan kepada Kami [Yunus yaitu Ibnu Bukair], telah menceritakan kepada Kami [Ibnu Ishaq], telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ja'far bin Az Zubair] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin Abu Tsaur], dari [Shafiyah binti Syaibah], ia berkata; tatkala Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam tinggal di Mekkah pada saat penaklukan Mekkah, beliau berthawaf di atas unta dan menyentuh rukun menggunakan tongkat di tangannya. Shafiyah berkata; dan aku melihat beliau.

AbuDaud:1602

Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur], dan [Musaddad], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Aisyah]; Sa'd bin Abu Waqqash dan 'Abdu bin Zam'ah berselisih kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai anak budak wanita Zam'ah. Sa'd berkata; saudaraku 'Utbah memberiku wasiat apabila aku datang ke Mekkah agar melihat kepada anak budak wanita Zam'ah, kemudian mengambilnya karena ia adalah anaknya. Sedangkan Abdu bin Zam'ah berkata; ia adalah saudaraku, anak budak ayahku dan terlahir di tempat tidur ayahku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kemiripannya yang sangat dengan 'Utbah. Kemudian beliau berkata; anak adalah mengikuti pemilik ranjang, dan orang yang berzina tidak mendapatkan sesuatu. Wahai Saudah berhijablah darinya. Musaddad menambahkan dalam haditsnya; dan beliau berkata; ia adalah saudaramu wahai 'Abdu.

AbuDaud:1935

Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur], telah menceritakan kepada kami [Sufyan], dari [Qa'nab], dari ['Alqamah bin Martsad], dari [Ibnu Buraidah], dari [ayahnya], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Kehormatan para isteri orang-orang mujahidin atas orang-orang yang tidak ikut berperang seperti kehormatan para ibu mereka. Tidaklah seorang laki-laki yang tidak berjihad menggantikan seseorang yang berjihad dalam diri isterinya kecuali akan ditegakkan peradilan baginya pada Hari Kiamat, kemudian dikatakan; wahai Fulan, inilah si Fulan. Ambillah kebaikan-kebaikannya semaumu." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menoleh kepada kami, kemudian bersabda: "Bagaimana perkiraan kalian?" Abu Daud berkata; Qa'nab adalah orang shalih, dan Ibnu Abu Laila menginginkan Qa'nab agar menjadi hakim yang mengurusi peradilan, kemudian ia menolak dan berkata; aku menginginkan suatu keperluan dengan uang satu dirham, aku minta bantuan seseorang untuk melakukan keperluan tersebut. Abu Laila berkata; siapakah diantara kita yang tidak meminta bantuan dalam melakukan keperluannya? Qa'nab berkata; keluarkan aku hingga aku bisa mempertimbangkan. Kemudian ia dikeluarkan lalu ia pun bersembunyi. Sufyan berkata; tatkala ia sedang bersembunyi tiba-tiba ia tertimpa rumah hingga meninggal.

AbuDaud:2135

Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Az Zinad], dari [ayahnya], dari [Kharijah bin Zaid] dari [Zaid bin Tsabit], ia berkata; aku pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau diliputi oleh ketenangan, kemudian paha Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terjatuh di atas pahaku, dan tidaklah aku mendapatkan sesuatu yang lebih berat daripada paha Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian rasa berat tersebut hilang dari beliau. Kemudian beliau berkata: "Tulislah!" Kemudian aku tuliskan di tulang pundak hewan firman Allah: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah……" hingga akhir ayat. Kemudian Ibnu Ummi Maktum orang yang buta berdiri tatkala ia mendengar keutamaan orang-orang yang berjihad dijalan Allah, lalu berkata; wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang mukmin yang tidak mampu untuk berjihad? Kemudian tatkala ia telah selesai berbicara maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diliputi rasa tenang kemudian pahanya terjatuh di atas pahaku dan aku merasakan beratnya lagi sebagaimana aku merasakannya pada kali pertama. Kemudian rasa berat tersebut hilang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berkata: "Bacalah wahai Zaid!" kemudian aku membaca: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) …" kemudian beliau berkata: "Selain orang-orang yang berudzur." Zaid berkata; Allah menurunkan ayat tersebut tersendiri, kemudian aku menggabungkannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh sepertinya aku melihat gabungannya pada belahan tulang pundak.

AbuDaud:2146

Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah], dari [Abu Al Muhallab], dari [Imran bin Hushain] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berada dalam suatu perjalanan dan mendengar sebuah laknat. Kemudian beliau berkata: "Apakah ini?" Mereka berkata; Fulanah telah melaknat kendaraanya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Turunkan barang-barang darinya, karena sesungguhnya unta tersebut telah ditinggalkan." Kemudian mereka menurunkan barang-barang darinya. Imran berkata; sepertinya aku melihatnya, yaitu unta yang berwarna pirang.

AbuDaud:2198

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid] bahwa [Muhammad bin Tsaur] telah menceritakan kepada mereka, dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Al Miswar bin Makhramah], ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar pada waktu terjadinya perdamaian Hudaibiyah bersama seratus tiga belas sahabatnya hingga ketika sampai di Dzul Hulaifah, beliau mengalungi hewan kurban dan memberinya tanda serta berihram untuk melakukan umrah. Al Miswar menyebutkan hadits tersebut, dan ia berkata; dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjalan hingga setelah berada di Ats Tsaniyyah yang darinya beliau turun kepada mereka, unta beliau menderum. Kemudian orang-orang berkata; hus, hus.. Al Qaswa` berhernti dua kali. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, Al Qashwaa` tidak berhenti dan hal itu bukanlah tabi'atnya, akan tetapi ia tertahan oleh sesuatu yang menahan gajah (yang hendak menghancurkan Ka'bah)." Kemudian beliau berkata: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangannya, tidaklah pada hari ini mereka meminta sebuah kondisi yang dengannya mereka mengagungkan bulan-bulan haram (dengan tidak melakukan peperangan) melainkan aku akan memberikannya kepada mereka." Kemudian beliu menggertak untanya hingga berdiri, lalu beliau pergi dari mereka hingga beliau singgah di bagian Hudaibiyyah yang paling jauh, berada di atas lubang yang memilliki sedikit air. Kemudian Budail bin Warqa` Al Khuza'i datang kepada beliau kemudian 'Urwah bin Mas'ud datang kepadanya, dan berbicara dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setiap kali ia berbicara dengan beliau ia memegang jenggot beliau. Sementara Al Mughirah bin Syu'bah berdiri di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan memegang pedang, dan memakai penutup kepala. Kemudian ia memukulkan tangannya pada gagang pedang, dan ia berkata; jauhkan tanganmu dari jenggot beliau! Kemudian 'Urwah mengangkat kepalanya dan berkata; siapakah ini? Mereka berkata; Al Mughirah bin Syu'bah. Kemudian ia berkata; wahai orang yang suka mengingkari janji, bukankah aku telah berusaha menolak keburukan sifat ingkar janjimu? Dahulu Al Mughirah pernah menyertai beberapa orang (dari Tsaqif) pada masa jahiliyah kemudan ia membunuh mereka dan mengambil harta mereka. Kemudian ia datang dan masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun (jika) masuk Islam, maka kami menerima, sedangkan harta tersebut adalah harta hasil dari pengkhianatan, kami tidak butuh kepadanya." kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tulislah, ini adalah yang diputuskan Muhammad Rasulullah." Kemudian ia menyebutkan kisah tersebut. Kemudian Suhail berkata; dan dengan syarat bahwa tidak ada seorangpun diantara kami yang datang kepadamu walaupun ia berada di atas agamu melainkan engkau kembalikan kepada kami. Kemudian tatkala telah selesai dari urusan tulisan tersebut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Bangkitlah, lalu sembelihlah kurban kemudian bercukurlah!" kemudian para wanita mukmi yang berhijrah datang, sebagaimana yang terdapat dalam ayat. Kemudian Allah melarang mereka untuk mengembalikan para wanita tersebut dan memerintahkan agar mereka mengembalikan mahar (kepada mantan suami mereka). Kemudian beliau kembali ke Madinah, kemudian beliau di datangi seorang laki-laki Quraisy. Lalu orang-orang Quraisy mengirimkan utusan untuk mencarinya, kemudian beliau menyerahkannya kepada dua orang. Kemudian kedua orang tersebut keluar dengan membawanya, hingga tatkala mereka sampai di Dzul Hulaifah, mereka singgah dan makan sebagian kurma mereka. Lalu Abu Bashir berkata kepada salah seorang dari mereka; demi Allah, sungguh aku melihat pedangmu ini bagus wahai Fulan. Kemudian orang yang lain menghunusnya dan berkata; benar. Sungguh aku telah mencobanya. Lalu Abu Bashir bekata; perlihatkan kepadaku! aku akan melihatnya. Kemudian orang tersebut menyerahkan pedang tersebut kepadanya. lalu Abu Bashir menebasnya hingga mati, dan yang lain melarikan diri hingga datang ke Madinah, lalu ia memasuki masjid. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sungguh orang ini telah melihat rasa takut." Kemudian orang tersebut berkata; demi Allah, sahabatku telah terbunuh, dan aku akan dibunuh. Lalu Abu Bashir datang dan berkata; sungguh Allah telah memenuhi perlindunganmu, anda telah mengembalikanku kepada mereka kemudian Allah menyelamatkanku dari mereka. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mengherankan, ia akan mengobarkan api peperangan apabila ia memiliki teman yang menolongnya." Kemudian tatkala Abu Bashir mendengar hal tersebut maka ia mengerti bahwa beliau akan mengembalikannya kepada mereka. Maka ia keluar hingga sampai di tepi laut, dan Abu Jundal hilang dan bergabung dengan Abu Bashir hingga terkumpul dari mereka sekelompok orang (berjumlah empat puluh atau lebih).

AbuDaud:2384

Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Najdah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Salim], dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Fadhl As Sijistani] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dengan maknanya; dari [Katsir bin Zaid Al Madani], dari [Al Muththalib], ia berkata; tatkala Utsman bin Mazh'un meninggal maka jenazahnya dikeluarkan dan dikuburkan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan seseorang agar datang kepadanya membawa batu, namun ia tidak mampu membawanya. Kemudian beliau pergi menuju batu tersebut dan menyingsingkan kedua lengannya. -Katsir berkata; Al Muththalib berkata; telah berkata [orang yang mengabarkan hal tersebut kepadaku] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; sepertinya aku melihat putih kedua lengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau menyinsingkan keduanya. Kemudian beliau membawanya dan meletakkannya di sisi kepalanya. Beliau berkata: aku belajar menguburkan saudaranya dengannya dan kepadanya aku menguburkan keluarganya yang meninggal.

AbuDaud:2791

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Khalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Marhab] bahwa Abdurrahman bin 'Auf turun ke kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Marhab berkata; aku melihat mereka berjumlah empat orang.

AbuDaud:2795

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Qais] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Adi bin 'Umairah Al Kindi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai para manusia, barangsiapa yang di antara kalian diserahi jabatan untuk mengurus pekerjaan, kemudian menyembunyikan sebuah jarum atau lebih dari itu dari kami, maka hal itu adalah sebuah pengkhianatan yang akan ia bawa pada Hari Kiamat." Kemudian seorang laki-laki anshar berkulit hitam berdiri seakan aku pernah melihatnya, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, terimalah dariku pekerjaan anda! Beliau bersabda: "Apakah itu?" laki-laki itu menjawab, "Saya mendengar anda mengatakan demikian dan demikian." Beliau bersabda: "Dan aku katakan: Barangsiapa yang kami beri jabatan untuk melakukan suatu pekerjaan maka hendaknya ia melakukan yang sedikit dan yang banyak! Lalu apa yang diberikan kepadanya boleh ia mengambilnya, dan apa yang dilarang darinya maka ia tinggalkan."

AbuDaud:3110

Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ali bin Zaid] dari [Anas bin Malik] berkata, "Raja Rum memberi haidah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa farwah (sejenis jubah) sutera, lalu beliau mengenakannya. Seakan aku melihat tangan nabi bergerak-gerak (mengkibas), beliau lalu mengirimkan jubah itu kepada Ja'far, hingga ia pun memakainya. Ketika Ja'far datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Aku berikan itu kepadamu bukan untuk engkau pakai!" Ja'far bertanya, "Lalu apa yang harus aku lakukan terhadap jubah itu?" beliau menjawab: "Kirimkanlah kepada saudaramu, raja Najasyi."

AbuDaud:3526

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Musaddad] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata; [Musaddad] berkata; telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] ia berkata; [Abu Musa] berkata, "Aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dua orang laki-laki dari Al Asy'ari; seorang dari keduanya ada di sebelah kananku dan seorang lagi di sebelah kiri. Keduanya minta dicarikan pekerjaan, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hanya terdiam. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Musa, apa pendapatmu? Atau beliau mengatakan, "Wahai Abdullah bin Qais?" Aku (Abu Musa) berkata, "Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak tahu apa yang mereka inginkan, aku juga tidak tahu bahwa keduanya juga minta pekerjaan. Seakan aku melihat siwak yang berada di bawah bibir beliau telah menyusut. Beliau lalu bersabda: "Sekali-kali kami tidak akan memperkerjakan, atau beliau mengatakan, "tidak akan memperkerjakan orang yang menghendakinya untuk melakukan pekerjaan kami. Wahai Abu Musa, pergilah engkau, atau beliau mengatakan, "Wahai Abu Abdullah bin Qais." Rasulullah kemudian mengutus Abu Musa ke Yaman yang kemudian disusul Mu'adz bin Jabal. Ketika Mu'adz datang, Abu Musa berkata, "Turunlah kemari." Kemudian Abu Musa mengambilkan bantal untuk Mu'adz. Namun tiba-tiba di sisinya (Mu'adz) ada seorang laki-laki yang terikat, Mu'adz bertanya, "Siapa ini?" Abu Musa menjawab, "Ini adalah seorang laki-laki yahudi, ia pernah masuk Islam, namun ia kembali lagi kepada agamanya yang jelek." Mu'adz lalu berkata, "Aku tidak akan duduk hingga ia dibunuh, sebagai bentuk dari ketetapan Allah dan Rasul-Nya." Hal itu ia ucapkan hingga tiga kali. Abu Musa berkata, "Baiklah, sekarang duduklah." Mu'adz berkata, "Aku tidak akan duduk hingga ia dibunuh, sebagai bentuk dari ketetapan Allah dan Rasul-Nya." Hal itu ia ucapkan hingga tiga kali. Abu Musa kemudian memerintahkan hukuman tersebut, dan laki-laki itu pun dihumum mati. Setelah itu mereka menyebut-nyebut tentang shalat malam, salah seorang dari keduanya (Mu'adz bin Jabal) lalu berkata, "Aku tidur dan bangun, atau ia mengatakan, "bangun dan tidur. Dan aku berharap disaat tidurku mendapatkan (pahala) sebagaimana saat aku terjaga."

AbuDaud:3790

Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Mahri Al Mishri bin Akhi Risydina bin Sa'd] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid] bahwa [Ibnu Syihab] menceritakan kepadanya dari ['Abdurrahman bin Azhar] berkata, "Saat ini seakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di sebuah pemukiman, beliau mencari rumah Khalid Ibnul Walid. Ketika beliau dalam keadaan seperti itu, seorang laki-laki yang telah minum khamer dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda kepada orang banyak: "Pukullah ia!" kemudian di antara mereka ada yang memukul dengan sandal, tongkat dan Mitakhah -Ibnu Wahb mengartikan dengan pelepah kurma yang basah-." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil pasir dan melemparkannya ke wajah laki-laki itu."

AbuDaud:3890

Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Salamah bin Kuhail] ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Zaid bin Wahb Al Juhani] Bahwasanya ia pernah bergabung dengan pasukan [Ali radliallahu 'anhu] yang menuju kaum Khawarij. Ali lalu berkata, "Wahai manusia sekalian, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar sekelompok orang dari umatku, mereka membaca Al-Qur'an, dan bacaan kalian terhadap Al-Qur'an tidak sebanding dengan bacaan mereka, shalat kalian tidak sebanding dengan shalat mereka, dan puasa kalian tidak sebanding dengan puasa mereka sedikit pun. Mereka membaca Al-Qur'an dan menyangka bahwa bacaan itu baik untuk mereka, padahal bacaan mereka itu akan menjadi madharat bagi mereka. shalat mereka tidak melebihi kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam seperti anak panah keluar dari busurnya. Sekiranya pasukan yang memerangi mereka mengetahui keutamaan memerangi mereka, sungguh mereka akan bermalas-malas untuk beramal (setelah memerangi mereka). Ciri-cirinya, di antara mereka ada seorang laki-laki yang mempunyai lengan tetapi tidak mempunyai siku (gemuk dan banyak dagingnya), pada panggal lengannya seperti buah dada dan berambut putih. Apakah kalian akan pergi kepada Mu'awiyah dan penduduk Syam, lalu kalian tinggalkan mereka bersama keluarga dan harta kalian? Demi Allah, sungguh aku sangat menginginkan mereka (memerangi). Sebab mereka telah menumpahkan darah yang diharamkan dan merampas hak manusia. Maka berjalanlah dengan nama Allah." -Salamah bin Kuhail berkata; "Maka Zaid bin Wahab menunjukkan (menyebutkan) kepadaku tempat-tempat yang mereka lalui satu persatu hingga ketika sampai pada sebuah jembatan kami bertemu dengan orang-orang khawarij yang dipimpin oleh Abdullah bin Wahab Ar Rasibi, maka Ali berkata kepada mereka (kaum muslimin); "Lemparkanlah tombak-tombak kalian dan hunuslah pedang kalian dari sarungnya, karena sesungguhnya aku khawatir jika mereka menuntut perdamaian pada kalian sebagaimana mereka menuntut perdamaian pada kalian di hari Harura, (sehingga setelah itu mereka membangun kekuatan untuk memerangi kaum muslimin), akhirnya pasukan kaum muslimin melemparkan tombak-tombak mereka, dan menghunuskan pedang serta menikam orang-orang khawarij dengan tombak mereka", Zaid bin Wahab berkata; "hingga sebagian (kaum muslimin) dapat membunuh sebagian (orang-orang khawarij) ", Zaid Wahab melanjutkan; "pada waktu itu yang terbunuh dari kaum muslimin hanya dua orang, lalu Ali radliallahu 'anhu berkata; "carilah di antara mereka Al Mukhdaj", namun mereka tidak mendapatkannya, Zaid berkata; "akhirnya Ali berdiri sendiri untuk mencarinya hingga ia sampai pada tumpukan mayat yang saling terbunuh", Ali berkata; "Keluarkanlah mereka", maka akhirnya ia mendapatkan Al Mukhdaj dalam pendaman tanah, ia lantas bertakbir dan berkata; "Maha benar Allah dan Rasul-Nya yang telah menyampaikannya (tentang informasi kejadian tersebut) ", lalu Abidah As Salmani mendekatinya dan berkata; "Wahai Amirul mukminin, demi Allah yang tiada Ilah selain Dia, apakah engkau telah mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ali berkata; "Iya, demi Allah yang tiada Ilah selain Dia", hingga Abidah memintanya untuk bersumpah tiga kali dan Ali pun bersumpah kepadanya tiga kali. telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Jamil bin Murrah] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Al Wadhi`] berkata; Ali 'alahis salam berkata; "carilah Al Mukhdaj … -lalu ia menyebutkan redaksi hadits- maka mereka mengeluarkannya dari bawah tumpukan mayat di bawah gundukan tanah, Abu Al Wadhi` berkata; "seakan akan aku melihatnya (Al Mukhdaj) adalah seorang habasyah yang mengenakakan qiba' (sejenis pakaian luar, jaket atau rompi) salah satu tangannya kecil seperti buah dada perempuan yang memiliki bulu bulu kecil seperti bulu yang terdapat pada ekor yarbu' (binatang sejenis tupai)."

AbuDaud:4139

Telah menceritakan kepada kami ['Amru Bin Muhammad Abu Sa'id yaitu Al 'Anqazi] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra' Bin 'Azib], dia berkata; Abu bakar membeli sebuah pelana dari 'Azib seharga tiga belas dirham, Al Barra' berkata; kemudian Abu Bakar berkata kepada Azib; "suruhlah Al Barro' membawanya ke rumahku." Maka 'Azib menjawab; "tidak, kecuali jika kamu mau menceritakan kepada kami, tentang apa yang kamu lakukan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersamamu." dia berkata; maka [Abu Bakar] berkata; "kami keluar berjalan di malam hari dan mempercepat jalan diwaktu siang dan malam yang kami lalui, ketika kami tiba di waktu dzuhur dan matahari tepat berada di atas, aku memperhatikan sekitar kami apakah ada tempat berteduh untuk kami, sesaat kemudian aku melihat sebuah batu besar dan aku pun mendekatinya dan ternyata ada sedikit rongga (menjorok kedalam) yang tertutupi bayangan batu tersebut, maka aku rapikan tempat itu dan membentangkan jubah dari kulit untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian aku berkata; "berbaringlah wahai Rasulullah" lalu beliau berbaring, kemudian aku keluar melihat lihat apakah ada orang yang mencari, tiba tiba aku melihat seorang penggembala kambing, aku bertanya; "milik siapa kamu wahai pemuda?" dia menjawab; "milik seorang lelaki dari Quraisy, " lalu dia menyebutkan namanya dan akupun mengenalnya, aku bertanya lagi; "apakah kambingmu mengeluarkan air susu? 'dia menjawab; 'ya 'aku bertanya lagi; 'apakah kamu mau memerahkan susu untukku? ' dia menjawab; "ya" maka aku perintahkan kepadanya untuk memegang salah satu dari kambingnya dan membersihkan susu kambing tersebut serta kedua telapak tangannya dari debu, aku membawa geriba dari kulit yang di bagian mulutnya ada penutup dari kain, kemudian dia memerahkan sedikit susu untukku dan aku siramkan air ke geriba supaya bawahnya tidak terlalu panas, kemudian aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memberinya minum, dan ternyata beliau sudah terjaga dari tidurnya, aku berkata; "wahai Rasulullah minumlah" Beliaupun meminumnya hingga aku merasa lega, kemudian aku berkata; "apakah sudah saatnya kita berangkat?" maka kami berangkat sementara orang-orang mencari dan tidak ada seorangpun dari mereka yang dapat menemukan kami kecuali Suraqah Bin Malik Bin Ju'syum dengan berkuda, aku berkata; "wahai Rasulullah orang yang memburu (kita ini) akan menyusul kita" maka Nabi menjawab: "jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita" sampai ketika Suraqah telah dekat dengan kami kira kira jarak satu tombak atau dua tombak atau tiga tombak aku berkata; "wahai Rasulullah orang yang memburu (kita ini) akan menyusul kita" dan aku (saat itu) menangis, Nabi bertanya: "kenapa kamu menangis?" aku menjawab; "demi Allah, aku bukan menangis karena khawatir terhadap diriku akan tetapi aku menangis karena khawatir kepada tuan" kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "kami serahkan dia (Suraqah) kepada kehendakMu "maka kaki sampai perut kuda Suraqah tergelincir masuk ke tanah yang keras dan dia melompat darinya dan berkata; "wahai Muhammad aku sudah tahu ini adalah perbuatanmu maka doakanlah kepada Allah agar menyelamatkanku dari apa yang menimpaku, demi Allah aku akan rahasiakan beritamu kepada orang-orang yang mencarimu yang ada di belakangku, dan ini wadah panah dari kulit milikku ambillah sebagian anak panahnya, sesungguhnya kamu akan melalui unta dan kambing milikku di tempat ini dan ini maka ambillah darinya untuk keperluanmu." Abu Bakar melanjutkan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "aku tidak membutuhkannya" kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakannya maka lepaslah Suraqah (dari bencana yang menimpanya) dan kembali kepada teman temannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanannya bersamaku, sesampainya kami tiba di Madinah, orang-orang menyambut dan keluar ke jalan-jalan dan di atas atap rumah, para pelayan dan anak anak keluar bersegera sambil berkata; "Allah maha besar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah datang, Muhammad telah datang." Orang-orang berselisih, siapakah diantara mereka yang berhak untuk ditempati rumahnya oleh beliau, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "malam ini aku akan menginap di rumah Bani Najar paman Abdul MuThalib untuk menghormati mereka, " maka ketika pagi esok harinya beliau berangkat sebagaimana yang diperintahkan. Barra' Bin Azib berkata; "orang muhajirin pertama yang datang kepada kami adalah Mush'ab Bin Umair saudara Bani Abdud Dar kemudian Ibnu Ummi Maktum yang buta saudara Bani Fihri, kemudian Umar Bin Al Khaththab bersama dua puluh orang berkendaraan, maka kami bertanya; "apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab; "beliau berada di belakangku", kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba bersama Abu Bakar, Barro' berkata; "tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba (di Madinah) kecuali pada saat itu aku telah hafal beberapa surat dari Al Mufashal." Israil berkata; " Barro' adalah sahabat Anshar dari Bani Haritsah."

ahmad:3

Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Manshur bin Salamah Al Khuza'i] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yazid bin Al Had] dari ['Amru bin Abu 'Amru] dari [Abu Al Huwairits] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Abdurrahman bin Auf] berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar kemudian aku mengikuti beliau, ketika beliau masuk ke kebun kurma, beliau bersujud dengan memanjangkannya sehingga membuatku takut atau khawatir jika Allah mewafatkan atau mencabut ruhnya. Maka aku mendekati beliau dan memperhatikannya, tiba-tiba beliau mengangkat kepalanya, lalu bertanya: "ada apa denganmu wahai Abdurrahman?" saya pun menerangkan hal itu kepada beliau, dan beliau menjawab; "Jibril 'Alaihiis salam berkata kepadaku: 'Apakah kamu mau aku sampaikan kabar gembira kepadamu, sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman kepadamu: 'Barangsiapa bershalawat kepadamu, niscaya Aku akan bershalawat kepadanya, dan barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu niscaya aku akan mengucapkan salam kepadanya." Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yazid] dari ['Amru] dari [Abdurrahman Abu Al Huwairits] dari [Muhammad bin Jubair] dari [Abdurrahman bin Auf] berkata; "Aku masuk masjid dan melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari masjid, kemudian aku mengikutinya.., " kemudian dia menyebutkan hadits secara lengkap.

ahmad:1574

Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Hisbah, Muslim bin Ukais] mantan budak Abdullah bin 'Amir, dari Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Hisbah berkata; telah menceritakan [orang] yang menemuinya ketika dia sedang menangis. Orang itu bertanya; "Apa yang menyebabkanmu menangis wahai [Abu Ubaidah]?" Dia menjawab; "Kami menangis karena pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan, bahwa Allah akan memenangkan kaum muslimin dan memberi mereka rampasan Perang sampai beliau menyebut negeri Syam. Beliau bersabda: "Jika ajalmu di akhirkan wahai Abu Ubaidah, maka cukuplah bagimu tiga pelayan; satu pelayan melayanimu, satu pelayan lagi yang melayani perjalananmu dan terakhir yang melayani keluargamu dan membantu mereka. Cukuplah bagimu tiga kendaraan; satu kendaraan untuk kamu naiki, satunya untuk membawa barang-barangmu dan satunya lagi untuk budakmu." kemudian saya melihat ke rumahku, ternyata telah penuh dengan budak laki-laki dan aku melihat ke kandang untaku, telah penuh dengan kendaraan unta dan kuda, bagaimana aku bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah ini, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berwasiat kepada kami: "Orang yang paling aku cintai dan paling dekat kepadaku diantara kalian adalah orang yang berjumpa denganku dalam kondisi sebagaimana ketika dia berpisah denganku."

ahmad:1604

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Katsir bin Abbas bin Abdul Muththalib] dari [Bapaknya, Al Abbas] berkata; Saya menyaksikan perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak di kawal oleh seorangpun kecuali aku dan Abu Sufyan bin Al Harits bin Abdul Muththalib, maka kami memutuskan untuk tetap mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak meninggalkan beliau. Pada saat itu, beliau berada di atas keledai putih kehitam-hitaman -Ma'mar berkata; berwarna putih- pemberian Farwah bin Nu'amah Al Judzami. Tatkala pasukan kaum muslim dan pasukan kafir bertemu, orang-orang muslim kabur sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengarahkan bighalnya ke arah orang kafir. Al Abbas berkata; Saya memegang kekang bighal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya menahannya agar kuda tersebut tidak berjalan cepat menuju orang-orang musyrik, sedangkan Abu Sufyan bin Al Harits memegang pijkan kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abbas panggillah orang-orang yang mengikuti Bai'atur Ridlwan." Aku adalah orang yang sangat tinggi suaranya, maka aku pun mengangkat suaraku dengan tinggi; "Dimanakah ashhab as samurrah (orang yang mengikuti Bai'atur Ridlwan)?" Demi Allah, rasa sayang mereka (kepada Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam) ketika mendengar suaraku (memanggil mereka) seperti rasa sayang seekor induk sapi terhadap anak-anaknya. Mereka menjawab; "Kami datang memenuhi panggilanmu, kami datang memenuhi panggilanmu." Maka kaum muslimin pun datang, kemudian terjadilah pertempuran antara kaum muslimin dan orang-orang kafir. Orang-orang Anshar pun (tak ketinggalan) menyeru; "Wahai segenap kaum Anshar!" Kemudian panggilan semakin menyempit kepada Bani Al Harits bin Al Khazraj, mereka memanggil; "Wahai Bani Al Harits bin Al Khazraj." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat pada saat di atas bighalnya, seakan-akan beliau berdiri di atasnya, memandangi peperangan yang sedang terjadi, dan bersabda: "Inilah yang terjadi ketika peperangan sangat sengit sedang terjadi." Kemudian beliau mengambil (segenggam) kerikil dan melemparkannya kepada arah orang-orang kafir, lalu bersabda: "Mereka akan kalah, Demi Rabb Ka'bah, mereka akan kalah, Demi Rabb Ka'bah." Al Abbas melanjutkan ceritanya; Aku bergegas melihat peperangan, dan ternyata peperangan masih dalam keadaan seperti yang kulihat. Demi Allah, tidak ada yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali melempar kerikil-kerikil tersebut kepada arah mereka, dan saya dapat melihat kekuatan mereka melemah dan akhirnya mundur sehingga Allah mengalahkan mereka. Saya tetap memperhatikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang mengejar di belakang mereka di atas bighalnya."

ahmad:1679

Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] -yaitu Ibnul Mughirah- dari [Tsabit] telah menceritakan kepada kami [seorang laki-laki] dari Syam, dia adalah seorang yang selalu mengikuti dan mendengar Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash, ia berkata; aku sedang bersama Abdullah bin 'Amru, lalu dia bertemu dengan Nauf, maka Nauf pun berkata: telah disebutkan kepadaku bahwa Allah Ta`ala berfirman kepada para Malaikat-Nya: "Panggilkanlah hamba-hamba-Ku." Mereka menjawab: "Wahai Rabb, bagaimana mungkin, langit yang tujuh lapis ada di atas mereka, dan Arsy ada di atasnya lagi?" Allah menjawab: "Sesungguhnya jika mereka mengucapkan LAA ILAAHA ILLAH maka doa mereka akan dikabulkan." (Lelaki dari Syam) berkata: [Abdullah bin 'Amru] berkata kepada Nauf; "kami shalat maghrib bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam atau shalat selainnya, maka orang-orang duduk sedang aku juga di antara mereka sedang menunggu shalat yang lain, kemudian beliau membalikkan badannya dan berjalan dengan cepat, seakan-akan aku melihat sarungnya diangkat lebih tinggi agar bisa berjalan dengan cepat, lalu beliau berhenti di hadapan kami dan bersabda: "maukah kalian aku beri kabar gembira, Rabb kalian memerintahkan pintu langit yang tengah, " atau beliau berkata: "pintu langit agar dibuka. Kemudian Dia membangga-banggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya. Dia berkata; "Lihatlah hamba-hamba Ku, mereka melaksanakan hak kewajiban dari-Ku, kemudian mereka juga sedang menunggu untuk mengerjakan hak untuk-Ku yang lainnya."

ahmad:6564

Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Ibrahim At Tustari telah menceritakan kepada kami [Shodaqoh bin Abi Imron] dari seorang lelaki yaitu [Tsabit bin Munqidz] dari [Abu Rimtsah], dia berkata: "aku bersama dengan bapakku pergi kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, maka ketika kami sedang berada pada salah satu jalan kami bertemu dengannya (Shallallahu 'alaihi wa Salam), lalu bapakku berkata kepadaku, 'Wahai anakku, ini adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam.'" Dia berkata; "aku mengira bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam adalah seseorang yang tidak mirip dengan kebanyakkan manusia, padahal beliau adalah seorang laki-laki yang mempunyai rambut yang menyentuh daun telinga, mengenakan inai, dan mengenakan dua selendang berwana biru." Dia berkata; "seakan aku melihat pada kedua betisnya." Dia berkata; Rasulullah berkata kepada bapakku: "Siapa yang bersamamu ini?" Dia menjawab, "Demi Allah ini adalah putraku." Dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tertawa karena bapakku bersumpah kepada Allah atas aku. Kemudian beliau bersabda: "Engkau telah berkata benar, adapun dia, sungguh tidak akan berbuat jahat kepadamu dan kamu tidak akan berbuat jahat kepadanya." Dia berkata; kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca ayat; "dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain".

ahmad:6817

Telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali Al Ju'fi] dari [Za'idah] dan [Mu'awiyah bin 'Amr] berkata; telah menceritakan kepada kami [Za'idah] dari [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Rib'i] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Al Yasar] Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa mempermudah orang yang kesulitan atau membebaskannya, Allah Tabaroka Wa Ta'ala akan menaunginya dengan naungan-Nya." Mu'awiyah berkata; pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

ahmad:14973

Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Abdullah Az Zubairi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Muhammad bin Abu 'Ubaid] dari [Ibnu Abu dzi`b] dari [Sa'id bin Khalid Al Qarizhi] dari [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] dia melihat Abu Lahab di pasar 'Ukazh mengikuti Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan berseru, "Wahai manusia, orang ini telah sesat. Janganlah kalian tersesat olehnya sehingga meninggalkan tuhAn tuhan bapak kalian" Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun menjauh darinya, namun Abu Lahab tetap mengikutinya. Kami pada waktu itu masih anak-anak membuntuti (Abu lahab) yang aku melihatnya seakAn akan aku melihat orang yang juling, yang rambutnya di kepang dua, kulitnya sangat putih dan sangat tampan di antara mereka".

ahmad:15445

Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Masruq bin Al Marzuban Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah], berkata; [Ibnu Ishaq] berkata; lalu menceritakan kepadaku [Husain bin Abdullah bin 'Ubaidullah bin Al Abbas] berkata; saya mendengar [Rabi'ah bin 'Abbad Ad-Dili] berkata; aku yang ketika itu masih muda belia, saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuntuti kabilah- kabilah sedang di belakangnya ada seorang juling, wajahnya cerah dan terjuntai rambutnya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri pada setiap kabilah dan menyerukan 'Wahai Bani Fulan, saya Rasulullah, saya perintahkan kalian agar kalian menyembah Allah dan janganlah menyekutukAn nya dengan sesuatupun dan agar kalian membenarkanku sampai saya bisa melaksanakan apa yag telah Allah bebankan kepadaku.' Jika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selesai melafadzkan perkataan itu, orang yang di belakangnya berkata 'Wahai Bani Fulan, orang ini menghendaki kalian meninggalkan Latta dan Uzza dan sekutu-sekutu kalian dari perkampungan Bani Malik bin Uqais untuk mengikuti ajaran yang dibawanya berupa hal yang baru dan kesesatan. Janganlah kalian mendengarnya, janganlah kalian mengikutinya. Saya berkata kepada bapakku siapakah orang ini?. Dia menjawab, itu justru pamannya sendiri, Abu lahab.

ahmad:15450

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin mahdi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Daud bin Qais] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram] berkata; telah menceritakan kepadaku [bapakku] dia dulu bersama bapaknya di Qa' dari Namirah, maka lewatlah rombongan musafir. Bapakku berkata; Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka. Lalu bapakku mendekat, begitu juga denganku, lalu saya melihat putih ketiak Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau bersujud.

ahmad:15806

Telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata; telah menceritakan kepada kami [Daud bin Qais] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] dari [Bapaknya] berkata; saya bersama Abu Al Aqra' di Qa'. (Abdullah bin Aqram Al Khuza'i Radliyallahu'anhu) berkata; lalu lewatlah rombongan yang berkendaraan lalu mereka menepi ke samping jalan. Lalu bapakku berkata kepadaku, 'Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka.' Lalu bapakku keluar, dan saya juga mengikutinya, ternyata ada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. lalu datanglah waktu shalat, lalu saya shalat bersama beliau, lalu saya melihat kedua ketiak putih Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam setiap beliau bersujud.

ahmad:15807

(Ahmad bin Hanbal Radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Nua'im] telah menceritakan kepada kami [Daud] yaitu Ibnu Qais, berkata; telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] berkata; telah menceritakan kepadaku [bapakku] dia bersama dengan bapaknya di Al Qa' di Namirah. Lalu lewatlah di hadapan kami rombongan yang berkendaraan dan mereka menepi ke samping jalan. Lalu bapakku berkata; Wahai anakku, tetaplah bersama dengan binatang ternakmu sampai aku mendatangi mereka dan menanyakan kepada mereka. (Abdullah bin Aqram Al Khuza'i Radliyallahu'anhu) berkata; Lalu (bapakku) mendekatinya, dan saya juga mengikutinya, dan didirikan shalat, ternyata di dalamnya ada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya shalat bersama mereka, seolah-olah saya melihat kedua ketiak putih Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam jika beliau bersujud.

ahmad:15808

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Nu'aim Al Mujmir] dari [Rabi'ah bin Kaab] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadaku, "Mintalah kepadaku, niscaya saya beri". Saya berkata; "Wahai Rasulullah, tunggulah sampai aku melihat kebutuhanku" Beliau bersabda: "Lihatlah urusanmu terlebih dahulu" Lalu saya melihat bahwa urusan dunia adalah hakekatnya terputus dan aku tidak melihat kebaikan apapun apabila aku mengambil tawaran dalam perkara akhiratku. Lalu saya menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu beliau bertanya, "Apa kebutuhanmu?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, berilah syafaat kepadaku dari Rabbmu Azzawajalla sehingga membebaskan aku dari api neraka". Beliau bertanya, "Siapa yang menyuruhmu berkata demikian"? maka aku berkata; "Demi Allah, Wahai Rasulullah, Tidak ada seorangpun yang menyuruhku, tapi hal itu muncul setelah aku memperhatikan urusanku, dan menyimpulkan bahwa dunia adalah tidak kekal dari para pemiliknya, maka aku lebih senang untuk mengambil tawaran tuanku untuk perkara kebaikan akheratku", beliau bersabda: "Tolonglah dirimu dengan memperbanyak sujud."

ahmad:15983

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata; telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] berkata; telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Amr bin 'Atha`] dari [Nua'im Al Mujmir] dari [Rabi'ah bin Kaab] berkata; saya melayani Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, saya memenuhi keperluannya pada siang hari semuanya sampai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat isya' pada akhir malam, lalu saya duduk di depan pintunya, jika beliau masuk, saya katakan semoga ada keperluan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sehingga saya tetap bisa mendengarnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca, SUBHANALLAHU, SUBHANALLAHU, SUBHANALLAHU, WABIHAMDIHI (Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, dengan puji-Nya) " sehingga saya bosan lalu saya pulang atau sampai mataku kalah, lalu saya tidur. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; pada suatu hari beliau bersabda karena beliau melihat seringnya saya kepadanya dan pelayanan saya kepada beliau, "Mintalah kepadaku Wahai Rabi'ah, saya akan memberikannya" (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; "Saya akan melihat kebutuhanku dulu Wahai Rasulullah, nanti akan saya beritahukan kepada anda" (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya berpikir dalam diriku, saya tahu sesungguhnya dunia adalah akan terputus dan akan hilang, dan saya telah memiliki rizqi yang cukup bagiku dan akan mendatangiku. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya katakan saya akan meminta kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk akhiratku karena hal itu dari Allah Azzawajalla dengan kedudukan beliau. (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya mendatanginya, lalu beliau bertanya, apa yang telah kau lakukan Wahai Rabi'ah? (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; Ya Wahai Rasulullah, saya meminta kepada anda aagr anda memberi syafaat kepadaku dari Rabmu sehingga membebaskan aku dari api neraka". (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; beliau bertanya, "Siapa yang menyuruhmu berkata demikian Wahai Rabi'ah"? maka aku berkata; "Tidak, Demi Allah, yang mengutus anda dengan Al Haq, Tidak ada seorangpun yang menyuruhku, tapi ketika anda bersabda mintalah kepadaku, maka saya akan memberikannya, dan anda di hadapan Allah mempunyai kedudukan, setelah aku memperhatikan urusanku, dan menyimpulkan bahwa dunia adalah tidak kekal dari para pemiliknya, maka aku lebih senang untuk mengambil tawaran tuanku untuk perkara kebaikan akheratku". (Rabiah bin Kaab radliyallahu'anhu) berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terdiam dalam waktu yang lama lalu beliau bersabda kepadaku, "Sesungguhnya saya akan melakukannya, maka tolonglah dirimu dengan memperbanyak sujud."

ahmad:15984

Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Hariz] dari [Yazid bin Shulaih] dari [Dzi Mihmar], dia adalah seorang laki-laki dari Habasyah yang pernah melayani Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dia berkata; "Pernah kami bersama beliau dalam suatu perjalanan, beliau berjalan dengan cepat ketika melakukan perjalanan karena sedikitnya bekal. Lalu ada seseorang yang menegur 'Wahai Rasulullah, orang-orang telah tertinggal jauh di belakang anda' Karena teguran ini beliau menghentikan perjalanannya dan beliau ajak orang-orang menghentikan perjalanannya hingga jumlah sahabat lengkap." Beliau bertanya kepada mereka, "Tidak sebaiknyakah kalian tidur malam sebentar?" --Atau sepertinya ada seseorang yang berkata kepada beliau "lantas beliau singgah dan mereka pun ikut singgah", lalu beliau bertanya, "Siapa yang hendak menjaga kami pada malam ini?", Saya berkata; "Saya, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusan anda, " lalu beliau memberikan kendali untanya kepadaku lalu bersabda: "Ini dan janganlah kau menjadi orang yang bodoh". (Dzi Mihmar Al Habasyi Radliyallahu'anhu) berkata; lalu saya mengambil kendali untanya dengan kendali untaku lalu saya menyingkir ke arah yang tidak terlalu jauh, lalu saya lepaskan kedua unta itu dalam keadaan bebas, dan saya terus mengawasi-awasi keduanya sampai saya ketiduran, sehingga saya bisa merasakan panasnya matahari pada wajahku, lalu saya bangun dan saya menoleh ke kanan, ke kiri ternyata saya berada di antara kedua kendaraanku yang jaraknya tidak terlalu jauh dariku. Saya mengambil unta Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan untaku lalu saya datangi manusia yang terdekat denganku. Orang itu kubangunkan dan saya bertanya, "Apakah kamu telah shalat?" dia menjawab, "Belum, " lalu orang-orang saling membangunkan satu dengan yang lainnya. Sampai Nabi Shallallahu'alaihiwasallam terbangun lalu bersabda: "Wahai Bilal, apakah ada air untuk wudlu?" Dia menjawab, 'Iya', semoga Allah menjadikanku sebagai tawananmu, " lalu dibawa kepada beliau air wudlu, lalu beliau berwudlu dengan tidak mencampurnya dengan tanah. Lalu beliau memerintahkan Bilal dan langsung mengumandangkan adzan, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berdiri dan shalat dua rekaat sebelum subuh dengan tidak terburu-buru. Bilal disuruhnya mengumandangkan iqamat shalat dengan tergesa-gesa, lalu ada seorang yang berkata; "Wahai Nabiyullah, apakah kita berarti telah menyepelekan shalat?" Beliau menjawab, "Tidak, karena Allah Azzawajalla telah mengambil ruh kita, dan Dialah yang akan mengembalikannya lagi, dan kita telah melakukan shalat."

ahmad:16221

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Yunus] dari [Zuhri] dari [Abdullah bin Harits bin Naufal] dari [Abdul Muthalib bin Rabi'ah bin Harits], bahwa ia bersama Al Fadll mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau mau menikahkan mereka dan memperkejakan keduanya untuk mengurusi sedekah hingga mereka mendapatkan upah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya harta sedekah ini adalah kotoran manusia. Dan sedekah itu tidak halal bagi Muhammad dan keluarganya." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Mahmiyah Az Zubairi "Nikahkanlah Al Fadl." Beliau juga berkata kepada Naufal bin Harits bin Abdul Muthalib: "Nikahkanlah Abdul Muthalib bin Rabi'ah." Kemudian beliau juga berpesan kepada Mahmiyah bin Jaz` Az Zubaidi -beliau memperkerjakannya untuk mengurusi Al Akhmasy (seperlima dari harta ghanimah yang wajib diserahkan untuk Allah dan Rasul Nya) -. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk memberi sedekah dengan sesuatu kepada keduanya dari harta 'seperlima' tersebut. Namun Abdullah bin Al Harits tidak menyebutkan dalam bentuk apa. Dan telah disebutkan pada awal hadits ini, bahwa Ali menemui keduanya dan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mempekerjakan kalian!" Keduanya menjawab, "Ini karena engkau hasad saja." Ali menjawab, "Saya adalah bapaknya sebaik-baik kaum (hasan), maka saya akan tetap menyaksikan hingga saya melihat apa tanggapan Rasulullah kepada kalian." Maka ketika keduanya berbicara kepada Rasulullah, beliau pun diam. Kemudian Zainab memutar-mutar melambai-lambaikan kainnya, sebagai isyarat bahwa beliau memerlukan mereka berdua."

ahmad:16863

(dua kali) Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Qais] dari [Adi bin Amirah Al Kindi] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, siapa di antara kalian yang bekerja untuk kami, lalu ia menyembunyikan sesuatu darinya meskipun hanya benang jahit atau lebih rendah dari itu, maka hal itu adalah pengkhiatan yang akan dibawanya kelak pada hari kiamat." Adi bin Amirah Al Kindi berkata, "Seorang laki-laki hitam dari kalangan Anshar kemudian berdiri, Mujalid berkata, 'Laki-laki itu adalah Sa'd bin Ubadah, ' seolah-olah saya melihatnya, ia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak mau menangani pekerjaanmu." Beliau bertanya: "Kenapa begitu?" laki-laki itu menjawab, "Saya telah mendengarmu berkata begini dan begini." Beliau bersabda: "Dan saya mengatakannya sekarang, siapa yang kami pekerjaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, hendaklah ia membawakannya baik sedikit maupun banyak. Apa yang diberikan hendaklah ia mengambilnya dan apa yang dilarang hendaklah ia meninggalkannya." Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Adi bin Amirah] lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Adi bin Amirah Al Kindi] ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang kami pekerjaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.... lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut."

ahmad:17056

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Sinan bin Salamah] dari [Ibnu Abbas] bahwa [Dzu`aib] telah mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menitipkan dua ekor unta kepadanya. Dan jika kedua unta tersebut tampak tanda-tanda kematian maka beliau memerintahkan untuk menyembelihnya. Kemudian memasukkan kedua telapak kaki unta tersebut ke dalam genangan daranya, lalu memukulkannya pada bagian samping dari kedua unta itu. Setelah itu membiarkan daging unta tersebut untuk orang lain, sehingga ia dan para sahabatnya tidak memakan dagingnya." Abdurrazaq berkata, "Ma'mar mengatakan bahwa hadits tersebut mursal dari Qatadah. Kemudian aku menuliskannya untuknya dari kitab milik Sa'id, lalu aku memberikan (catatan) itu kepadanya hingga ia pun melihat dan membacakannya seraya mengatakan, "Ya. Tetapi saya tidak bisa jika tidak melihat kitab."

ahmad:17293

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mukhariq] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata; Utusan Bajilah datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Berikanlah pakaian kepada Al Bajjaliyyin dan mulailah dari Bani Al Ahmasiyyin." Kemudian seorang laki-laki dari Qais mundur, hingga saya dapat melihat apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mereka. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mendo'akan mereka sebanyak lima kali: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAIHIM (Ya Allah, bershalawatlah atas mereka) -atau- ALLAHUMMA BAARIK FIIHIM (Ya Allah, berikanlah keberkahan atas mereka)." Yang ragu adalah Mukhariq.

ahmad:18079

Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Asy Sya'bi] telah mengabarkan kepada kami [Adi bin Hatim] ia berkata; Ketika ayat ini turun: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (QS. Albaqarah 187), Saya pun pergi mengambil dua benang yang satu berwarna putih sedang yang satunya lagi berwarna hitam. Lalu saya meletakkan di bawah bantalku, kemudian saya mencoba melihatnya, namun bagiku tidak tampak jelas antara yang putih dan hitam atau pun sebaliknya. Pada pagi harinya, saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkan hal apa yang telah saya perbuat. Maka beliau bersabda: "Kalau begitu, bantalmu panjang sekali. Hanyasanya maksudnya adalah putihnya siang daripada kegelapan malam."

ahmad:18561

Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Majalid] telah mengabarkan kepadaku [Amir] telah menceritakan kepadaku [Adi bin Hatim] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajariku shalat dan puasa. Beliau bersabda: "Tunaikanlah shalat pada saat begini dan begitu. Kemudian berpuasalah, dan ketika matahari telah terbenam, maka makan dan minumlah kamu hingga tampak bagimu benang putih daripada benang hitam. Berpuasalah selama tiga puluh hari, kecuali sebelum itu, kamu telah melihat Hilal." Akhirnya saya pun mengambil dua helai rambut yang hitam dan yang putih, lalu saya pun melihat kepada keduanya, namun belum juga tampak bagiku. Maka saya mengungkapkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pu tertawa dan bersabda: "Wahai ibnu Hatim, maksud sebenarnya adalah putihnya siang daripada kegelapan malam."

ahmad:18566

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim], telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Hayyan bin Umair] bahwa [Abdurrahman bin Samurah] telah menceritakan kepada kami, dia berkata; "Ketika aku sedang latihan melempar anak panah pada masa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, tiba-tiba terjadi gerhana matahari, kemudian aku lemparkan anak panah itu dan berusaha untuk melihat apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dengan gerhana matahari itu, ternyata beliau mengangkat kedua tangannya bertasbih kepada Allah 'azza wajalla, bertahmid, bertahlil, bertakbir dan berdo'a, beliau terus-menerus tak henti-hentinya melaksanakan hal itu hingga matahari nampak kembali, kemudian beliau membaca dua surat dan melaksanakan shalat dua raka'at."

ahmad:19703

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ubay bin Ka'b] berkata, "Aku berada di masjid lalu ada seorang yang membaca ayat dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang lagi seseorang yang membacaa dengan bacaan yang lain pula. Maka kami pun berdiri dan melaporkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku berkata, 'Wahai Rasulullah, orang ini membaca dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang temannya yang juga membaca dengan bacaan yang lain? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah oleh kalian berdua! ' Beliau lalu bersabda: "Kalian sudah benar." Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada keduanya, yakni orang yang mengatakan, 'Celaka aku, dan juga semasa aku jahiliyah', hingga ketika beliau melihat ada keraguan dalam hatiku, beliau memukul memukul dadaku hingga aku bercucuran keringat seakan aku melihat Allah Tabaaraka Wa Ta'ala. Beliau bersabda: 'Wahai Ubay, sesungguhnya Rabbku telah mengutus utusan kepadaku dan mengatakan; 'Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan) ', maka aku meminta kepadanya untuk meringankan umatku, Allah pun menjadikannya dua dialek. Lalu aku meminta agar memberikan keringanan untuk umatku, lalu Allah menjadikan agar aku membaca dalam tujuh dialek. Dan bagimu di setiap pertanyaan yang kamu ajukan aku berikan jawabannya." Rasulullah bersabda: "Aku berdoa: 'Ya Allah ampunilah umatku. Ya Allah ampunilah umatku' dan aku mengakhirkan doa yang ketiga untuk hari terakhir; yang semua makhluk mengharapkanku, hingga nabi Ibrahim sekalipun."

ahmad:20234

Telah menceritakan kepadaku [Wahab bin Baqiyah] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Isma'il bin Abu KHalid] dari [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b] ia berkata, "Saat aku berada di dalam masjid masuklah seorang laki-laki, ia lalu shalat dan membaca ayat dengan bacaan yang aku mengingkarinya. Kemudian datang lagi seseorang yang membacaa dengan bacaan yang berlainan dengan bacaan temannya tersebut. Selesai kami menunaikan shalat, maka kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ia membaca dengan bacaan yang aku mengingkarinya, lalu datang temannya yang juga membaca dengan bacaan yang lain? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Bacalah oleh kalian!" mereka pun membacanya. Beliau lalu bersabda: "Kalian telah benar." Lalu muncullah dalam hatiku rasa pendustaan kepada Nabi (rasa bersalah) yang tidak aku rasakan pada masa Jahiliyah. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat hatiku dihantui oleh perasaan tersebut, beliau menepuk dadaku." Ubay melanjutkan, "Akupun bercucuran keringat seakan aku melihat kepada Rabbku Tabaaraka Wa Ta'ala, beliau bersabda: "Wahai Ubay, sesungguhnya Rabbku telah mengutus utusan kepadaku dan mengatakan: 'Bacalah dengan satu dialek (satu model bacaan).' Aku pun meminta kepadanya agar memberi keringanan bagu umatku, lalu Allah memerintahkan agar aku membaca dengan dua dialek. Lalu aku kembali meminta agar memberi keringanan bagi umatku sampai tiga kali, sehingga Allah memerintahkan agar aku membaca dalam tujuh dialek. Dan bagimu di setiap pertanyaan yang kamu ajukan aku berikan jawabannya. Aku lalu berdoa: "Ya Allah ampunilah umatku. Ya Allah ampunilah umatku. Lalu aku mengakhirkan permintaan yang ketiga untuk hari yang semua makhluk mengharapkanku, hingga Nabi Ibrahim Alaihis Salam sekalipun."

ahmad:20242

Telah bercerita kepada kami [Waki'] telah bercerita kepada kami [Ibnu Abi Laila] dari [Muhammad bin 'Abdur Rahman bin Sa'ad bin Ruzarah] dari [Muhammad bin Syurahbil] dari [Qais bin Sa'ad] berkata: nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami lalu kami menyediakan air lalu beliau mandi, kami memberi beliau selimut merah, beliau mengenakanya dan sepertinya au melihat sisa-sisa merah di leher beliau kamudian kami memberi beliau keledai untuk beliau tunggangi, beliau bersabda: "Pemilik keledai lebih berhak menunggangi." Kami berkata: Wahai Rasulullah, kini keledai milik Tuan."

ahmad:22724

Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata, [aku diberi cerita] dari [Asma' binti Abu Bakar] bahwa dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terkejut pada waktu terjadi gerhana matahari, kemduian beliau mengambil jubah dan selendangnya, kemudian beliau shalat bersama manusia sampai berdiri lama, kemudian beliau rukuk." Asma berkata, "Aku lihat ke arah seorang wanita yang lebih tua dariku, ia tegak berdiri, dan aku juga melihat kepada wanita yang lebih lemah dariku, dan ia tetap berdiri tegak. Maka aku berkata, "Sungguh, aku lebih berhak bersabar atas lamanya berdiri daripada kamu." [Ibnu Juraij] berkata, telah menceritakan kepadaku [Manshur bin 'Abdurrahman] dari ibunya [Shafiyah binti Syaibah] dari [Asma' binti Abu Bakar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terkejut."

ahmad:25716

Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathn] berkata, Telah menceritakan kepada kami [Yunus] -yakni Ibnu Abu Ishaq- dari [Al 'Aizar bin Huraits] dari [Ummu Hushain Al Ahmasiyah] dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu haji Wada', beliau berkhutbah di atas mimbar dengan mengenakan kain burdah yang beliau lilitkan dari bawah ketiaknya." Ummul Hushain berkata, "Aku lihat urat lengannya beliau bergetar, kemudian aku mendengar beliau bersabda: "Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah sekalipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habsyah yang pesek hidungnya, dengar dan taatlah selama dia menegakkan Kitabullah Azza Wa jalla di tengah-tengah kalian."

ahmad:25999

Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al 'Aizar bin Huraits] berkata, aku mendengar [Ummu Hushain Al Ahmasiyah] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu Haji Wada' mengenekan selendang yang terbelih dari bawah ketiaknya, dan aku lihat urat lengannya yang besar bergetar, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan patuhlah meskipun kalian diperintah oleh seorang budak yang pesek batang hidungnya, selagi dia menegakkan kitabullah di antara kalian."

ahmad:26007

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqotil Abu Al Hasan Al Marwazi] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas bin Malik] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menulis surat atau bermaksud menulis surat, lalu dikatakan kepada Beliau, bahwa mereka tidak akan membaca tulisan kecuali tertera stempel. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat stempel yang terbuat dari perak yang bertanda; Muhammad Rasulullah. Seakan-akan aku melihat warna putih pada tangan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam". Lalu aku bertanya kepada Qotadah: "Siapa yang membuat tanda Muhammad Rasulullah?" Jawabnya: "Anas".

bukhari:63

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam minta untuk diambilkan bejana berisi air kepada orang-orang, maka diberikanlah satu bejana besar dan beliau meletakkan tangannya ke dalam bejana tersebut." Anas berkata, 'Aku sengaja memperhatikan air yang keluar dari selah-selah jari beliau." Anas melanjutkan, "Aku menduga bahwa orang-orang yang berwudlu saat itu berjumlah antara tujuh puluh hingga delapan puluh orang."

bukhari:193

Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata, telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah radliallahu 'anhu] berkata,: "Seakan aku melihat kilauan wewangian dari rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat Beliau sedang berihram".

bukhari:263

Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ima'il bin 'Ulayyah] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berperang di Khaibar. Maka kami melaksanakan shalat shubuh di sana di hari yang masih sangat gelap, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Thalhah mengendarai tunggangannya, sementara aku memboncenmg Abu Thalhah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu melewati jalan sempit di Khaibar dan saat itu sungguh lututku menyentuh paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau menyingkap sarung dari pahanya hingga aku dapat melihat paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang putih. Ketika memasuki desa beliau bersabda: "Allahu Akbar, binasalah Khaibar dan penduduknya! Sungguh, jika kami mendatangi halaman suatu Kaum, maka (amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu) ' (Qs. Asf Shaffaat: 177). Beliau mengucapkan kalimat ayat ini tiga kali." Anas bin Malik melanjutkan, "(Saat itu) orang-orang keluar untuk bekerja, mereka lantas berkata, 'Muhammad datang! ' 'Abdul 'Aziz berkata, "Sebagian sahabat kami menyebutkan, "Pasukan (datang)! ' Maka kami pun menaklukan mereka, para tawanan lantas dikumpukan. Kemudian datanglah Dihyah Al Kalbi seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, berikan aku seorang wanita dari tawanan itu!" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Pergi dan bawalah seorang tawanan wanita." Dihyah lantas mengambil Shafiyah binti Huyai. Tiba-tiba datang seseorang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Nabi Allah, Tuan telah memberikan Shafiyah binti Huyai kepada Dihyah! Padahal dia adalah wanita yang terhormat dari suku Quraizhoh dan suku Nadlit. Dia tidak layak kecuali untuk Tuan." Beliau lalu bersabda: "Panggillah Dihyah dan wanita itu." Maka Dihyah datang dengan membawa Shafiah. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Shafiah, beliau berkata, "Ambillah wanita tawanan yang lain selain dia." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerdekakan wanita tersebut dan menikahinya." Tsabit berkata kepada Anas bin Malik, "Apa yang menjadi maharnya?" Anas menjawab, "Maharnya adalah kemerdekaan wanita itu, beliau memerdekakan dan menikahinya." Saat berada diperjalanan, Ummu Sulaim merias Shafiah lalu menyerahkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat malam tiba, sehingga jadilah beliau pengantin. Beliau lalu bersabda: "Siapa saja dari kalian yang memeliki sesuatu hendaklah ia bawa kemari." Beliau lantas menggelar hamparan terbuat dari kulit, lalu berdatanganlah orang-orang dengan membawa apa yang mereka miliki. Ada yang membawa kurma dan ada yang membawa keju/lemak." Anas mengatakan, "Aku kira ia juga menyebutkan sawiq (makanan yang dibuat dari biji gandung dan adonan tepung gandum). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencampur makanan-makanan tersebut. Maka itulah walimahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

bukhari:358

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas kain yang bergambar. Lalu beliau melihat kepada gambar tersebut. Selesai shalat beliau berkata: "Pergilah dengan membawa kain ini kepada Abu Jahm dan gantilah dengan pakaian polos dari Abu Jahm. Sungguh kain ini tadi telah mengganggu shalatku." [Hisyam bin 'Urwah] berkata dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat pada gambarnya dan aku khawatir gambar itu menggangguku."

bukhari:360

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] dari [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah lalu singgah di perkampungan bani 'Amru bin 'Auf, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di sana selama empat belas malam. Kemudian beliau mengutus seseorang menemui bani Najjar, maka mereka pun datang dengan pedang di badan mereka. Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas tunggangannya sedangkan Abu Bakar membonceng di belakangnya dan para pembesar bani Najjar berada di sekelilingnya hingga sampai di sumur milik Abu Ayyub. Beliau suka segera shalat saat waktu shalat sudah masuk, maka beliau pun shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun masjid, beliau mengutus seseorang menemui pembesar bani Najjar. utusan itu menyampaikan: "Wahai bani Najjar, sebutkan berapa harga kebun kalian ini?" Mereka menjawab, "Tidak, demi Allah. Kami tidak akan menjualnya kecuali kepada Allah!" Anas berkata, "Aku beritahu kepada kalian bahwa pada kebun itu banyak terdapat kuburan orang-orang musyrik, juga ada sisa-sisa reruntuhan rumah dan pohon-pohon kurma. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membongkar kuburan-kuburan tersebut, reruntuhan rumah diratakan dan pohon-pohon kurma ditumbangkan lalu dipindahkan di depan arah kiblat masjid. Maka lalu membuat pintu masjid dari pohon dan mengangkut batu bata sambil menyanyikan nasyid. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ikut bekerja pula bersama mereka sambil mengucapkan: "Ya Allah. Tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin."

bukhari:410

Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] berkata, "Pada suatu hari aku penah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu rumahku sedangkan budak-budak Habasyah sedang bermain di dalam Masjid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kain selendangnya saat aku menyaksikan permainan mereka." [Ibraim bin Al Mundzir] menambahkan, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikan budak-budak Habasyah mempertunjukkan permainan tombak mereka."

bukhari:435

Telah menceritakan kepada kami [Mahmud] -yaitu Ibnu Ghailan- berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Juraij] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah suatu malam disibukkan dengan urusan sehingga mengakhirkan shalat 'Isya. Dan karenanya kami tertidur di dalam masjid. Lalu kami terbangun, lalu tertidur, lalu terbangun lagi hingga akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui kami seraya bersabda: "Tidak ada seorangpun dari penduduk bumi yang menunggu shalat seperti ini selain kalian." Dan Ibnu 'Umar tidak mempermasalahkan apakah Beliau memajukannya atau mengakhirkan. Pelaksanakaannya. Dan Ibnu Umar tidur dahulu sebelum shalat Isya. [Ibnu Juraij] berkata, "Aku bertanya kepada ['Atha'], lalu dia berkata, "Aku mendengar [Ibnu 'Abbas] berkata, "Pernah suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengakhirkan shalat 'Isya hingga banyak orang tertidur, kemudian mereka terbangun, lalu tertidur lagi, kemudian terbangun lagi." 'Umar bin Al Khaththab lalu berdiri dan berkata, "Shalat." 'Atha' berkata, Ibnu 'Abbas, "Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian keluar dengan meletakkan tangan pada kepala, seakan aku melihat rambut beliau basah meneteskan air. Beliau kemudiaan bersabda: "Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan perintahkan mereka melaksanakan shalat 'Isya seperti waktu sekarang ini." Aku (Ibnu Juraij) kemudian menanyakan kepada 'Atha untuk memastikan kenapa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya di kepalanya seabgaimana yang diberitakan oleh Ibnu 'Abbas. Maka 'Atha merenggangkan sedikit jari-jarinya kemudian meletakkan ujung jarinya di atas sisi kepala, kemudian ia menekannya sambil menggerakkan ke sekeliling kepala hingga ibu jarinya menyentuh ujung telinga yang dimulai dari pelipis hingga pangkal jenggot. Dia melakukannya tidak pelan juga tidak cepat, kecuali sedang seperti itu. Lalu Beliau bersabda: "Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan perintahkan mereka melaksanakan shalat seperti waktu sekarang ini."

bukhari:537

Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahim Al Muharibi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengakhirkan shalat 'Isya hingga pertengahan malam, setelah melaksanakan shalat beliau bersabda: "Manusia semuanya sudah selesai shalat lalu mereka tidur. Dan kalian akan senantiasa dalam hitungan shalat selama kalian menunggu pelaksanaannya." [Ibnu Abu Maryam] menambahkan; telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Humaid] dia mendengar [Anas bin Malik] berkata, "Pada malam itu aku seolah melihat cahaya cincin Beliau."

bukhari:538

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] berkata, " [Anas bin Malik] ditanya, 'Apakah Rasulullah ada mengenakan cincin? ' Maka dia menjawab, "Ya. Beliau pernah mengakhirkan shalat Isya hingga pertengahan malam, kemudian selesai shalat beliau menghadap ke arah kami seraya bersabda: "Manusia sudah selesai shalat dan tidur, sementara kalian akan senantiasa dalam hitungan shalat kalian menunggu pelaksanaannya." Anas bin Malik berkata, "Sungguh saat itu aku melihat kilau sinar cincin beliau."

bukhari:621

Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats] berkata, telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] berkata, "Kami pernah bersama ['Aisyah] ketika kami menceritakan tentang masalah menekuni shalat berjama'ah dan mengutamakannya. Maka Aisyah pun berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sakit yang membawa pada ajalnya, waktu shalat tiba dan dikumandangkanlah adzan. Beliau lalu bersabda (kepada para isterinya): "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat bersama orang-orang." Lalu dikatakan kepada beliau, "Sesungguhnya Abu Bakr adalah orang yang lemah dan mudah menangis (saat membaca Al Qur'an). Dia tidak akan mampu menggantikan posisi Tuan untuk memimpin orang-orang shalat." Beliau kembali mengulangi ucapannya, dan mereka juga memberi jawaban yang sama. Hal itu terus berulang hingga tiga kali, akhirnya beliau pun bersabda: "Kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf! Perintahkanlah Abu Bakr agar memimpin shalat." Maka keluarlah Abu Bakr memimpin shalat jama'ah. Beliau kemudian merasa agak segar badannya, sehingga beliau keluar ke masjid dengan diapit oleh dua orang, seolah aku kedua kaki beliau menyentuh tanah karena sakit. Melihat kehadiran beliau, Abu Bakar berniat untuk mundur namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencegahnya dengan isyarat agar ia tetap pada posisinya. Kemudian beliau di dudukkan di sisi Abu Bakar." Dikatakan kepada Al A'masy, "Apakah beliau shalat kemudian Abu Bakar shalat mengikuti shalatnya beliau, dan orang-orang shalat dengan mengikuti shalatnya Abu Bakar?" Lalu Al A'masy menjawab 'Ya' dengan anggukkan kepalanya." [Abu Daud] juga meriwayatkannya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] sebagiannya, dan [Abu Mu'awiyah] menambahkan, "Beliau shalat dengan duduk di sebelah kiri Abu Bakar, sementara Abu Bakr shalat dengan berdiri."

bukhari:624

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Daud] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam kondisi sakit yang membawa kepada kematiannya, Bilal datang menemui beliau mengabarkan bahwa waktu shalat telah datang. Beliau lalu berkata: "Kalian suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Aku berkata, "Sesungguhnya Abu Bakar orang yang lemah lembut, jika ia menggantikan posisi tuan, maka dia akan menangis dan tidak akan bisa membaca Al Qur'an." Beliau berkata lagi: "Kalian suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Aku lalu menyampaikan jawaban yang sama. Maka pada ketiga atau keempat kalinya beliau bersabda: "Sungguh kalian ini seperti isteri-isterinya Yusuf. Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Akhirnya Abu Bakar pun shalat (sebagai Imam). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dengan diapit oleh dua orang laki-laki dan seolah aku melihat beliau berjalan dengan menyeret kakinya di atas tanah. Ketika Abu Bakar melihat kedatangan beliau, dia pun berniat mundur. Tetapi beliau memberi isyarat kepadanya seolah berkata: "Tetaplah shalat." Abu Bakar kemudian bergeser dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk disampingnya, lalu Abu Bakar memperdengarkan suara takbir kepada jama'ah." Hadits ini juga diperkuat oleh [Muhadlir] dari [Al A'masy].

bukhari:671

[Ibnu Juraij] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Al Hasan bin Muslim] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku pernah menghadiri shalat 'Idul Fitri bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman? radliallahu 'anhum. Mereka semua melaksanakan shalat sebelum khutbah, dan menyampaikan khutbah setelah shalat. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian pergi dan aku melihat seakan beliau memberi isyarat dengan tangannya agar jama'ah tetap duduk di tempatnya. Kemudian beliau melewati dan membelah shaf-shaf mereka hingga sampai pada jama'ah para wanita, dan saat itu Bilal juga bersama beliau. Beliau kemudian membaca ayat: '(Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, …) ' (Qs. Al Mumtahanah: 12), selesai membaca ayat tersebut beliau mengatakan: "Apakah kalian siap untuk itu?" salah seorang wanita dari mereka -dan tidak ada yang berani menjawab selain dia- berkata, "Ya." -namun Hasan tidak tahu siapa wanita tersebut. Perawi berkata, "Kemudian mereka bersedekah dan Bilal membentangkan selembar kain, kemudian Bilal berkata, "Demi bapak dan ibuku, kemarilah! Sungguh, itu akan menjadi tebusan bagi kalian." Mereka kemudian melemparkan gelang (besar) dan cincin mereka ke dalam kain yang dibawa oleh Bilal." [Abdurrazaq] berkata, "Al Fatakh adalah cincin besar (gelang) yang bisa mereka pakai pada masa jahiliyah."

bukhari:926

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Abu Bakar? radliallahu 'anhu pernah masuk menemuinya pada hari-hari saat di Mina (Tasyriq). Saat itu ada dua budak yang sedang bermain rebana, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi wajahnya dengan kain. Kemudian Abu Bakar melarang dan menghardik kedua sahaya itu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melepas kain yang menutupi wajahnya seraya bersabda: "Biarkanlah wahai Abu Bakar. Karena ini adalah Hari Raya 'Ied." Hari-hari itu adalah hari-hari Mina (Tasyriq)." 'Aisyah berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi aku dengan (badannya) sedangkan aku menyaksikan budak-budak Habasyah yang sedang bermain di dalam masjid. Tiba-tiba 'Umar menghentikan mereka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Biarkanlah mereka dengan jaminan Bani Arfidah, yaitu keamanan."

bukhari:934

Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ali] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin 'Abdullah bin Dinar] dari [Bapaknya] berkata, "Aku mendengar [Ibnu 'Umar] menirukan sya'irnya Abu Thalib, "#Wajahnya yang putih mengharap turunnya awan (hujan), #sumber kehidupan anak-anak yatim dan pelindung para janda." Dan [Umar bin Hamzah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Salim] dari [Bapaknya], barangkali aku sebutkan kepadanya perkataan syair -sementara aku lihat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta turunnya hujan. Maka beliau belum selesai, setiap aliran air telah penuh dengan air- Wajahnya yang putih mengharap turunnya awan (hujan), #sumber kehidupan anak-anak yatim dan pelindung para janda." Itulah perkataan Abu Thalib.

bukhari:953

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] berkata, aku mendengar [Yahya] berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Amrah] berkata; Aku mendengar ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata,: "Ketika telah tiba di hadapan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam jenazah Ibnu Haritsah, Ja'far dan Ibnu Rawahah, Beliau duduk dengan nampak kesedihannya sedangkan aku melihat dari lobang pintu. Lalu datang seorang laki-laki seraya berkata,: "Sesungguhnya isteri-isterinya Ja'far", lalu orang itu menceritakan tentang tangisan mereka. Maka Beliau memerintahkan laki-laki itu agar melarang mereka. Orang itu pergi namun kemudian datang untuk kedua kalinya dan belum berhasil melaksanakan perintah Beliau. Lalu Beliau berkata,: "Laranglah mereka?". Orang itu datang untuk ketiga kalinya seraya berkata,: "Demi Allah, mereka mengalahkan kami wahai Rasulullah!". 'Aisyah radliallahu 'anha menduga Beliau kemudian berkata,: "Sumpallah mulut-mulut nereka dengan tanah". Aku berkata kepada laki-laki itu: "Semoga Allah menyumpal hidungmu karena belum melaksanakan apa yang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam perintahkan, serta kamu (membiarkan) tidak meninggalkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dari kondisinya yang lelah dan kesusahan".

bukhari:1216

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Sa'id bin Jubair] berkata; [Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma] pernah meminyaki rambutnya dengan wewangian (saat berihram) lalu hal ini aku ceritaklan kepada [Ibrahim]. Maka dia berkata: "Bagaimana pendapatmu dengan apa yang disampaikannya; telah menceritakan kepada saya [Al Aswad] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] berkata; "Seakan aku melihat kilau minyak wangi pada bagian rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat Beliau sedang berihram".

bukhari:1438

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannaa] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu 'Adiy] dari [Ibnu 'Aun] dari [Mujahid] berkata; Kami pernah bersama [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] lalu orang-orang menyebut tentang Dajjal bahwasanya Beliau Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata ad-Dajjal tertulis kata "kafir". Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi Beliau bersabda: "Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia bertalbiyah".

bukhari:1453

Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Hushain bin 'Abdurrahman] dari [Asy-Sya'biy] dari ['Adi bin Hatim radliallahu 'anhu] berkata: Ketika turun QS Al Baqarah ayat 197 ("… hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu di waktu fajar"), maka aku mengambil benang hitam dan benang putih lalu aku letakkan di bawah bantalku untuk aku lihat pada sebagian malam namun tidak tampak olehku. Maka di pagi harinya aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku ceritakan hal tadi. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya yang dimaksud dengan ayat itu adalah gelapnya malam dan terangya siang".

bukhari:1783

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Manshur] bahwa [Rib'iy bin Hirasy] menceritakan kepadanya bahwa [Hudzaiah radliallahu 'anhu] menceritakan kepadanya dan berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Para Malaikat akan mendatangi ruh seseorang dari orang-orang sebelum kalian (saat menjelang ajalnya) lalu bertanya: "Apakah kamu pernah berbuat suatu kebaikan?" Orang itu menjawab: "Aku dahulu memerintahkan para pembantuku untuk memneri tangguh dan menagih orang-orang yang memeliki kelapangan". Dia berkata; Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maka orang-orang itu memenuhi kewajibannya". Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy; dan berkata, [Abu Malik] dari [Rib'iy]: "Aku biasa memudahkan urusan orang yang sedang mmiliki kelapangan dan memberi waktu bagi yang sedang kesulitan". Dan Hadits ini dikuatkan pula oleh [Syu'bah] dari ['Abdul Malik] dari [Rab'iy]. Dan berkata, [Abu 'Awanah] dari ['Abdul Malik] dari [Rib'iy]: "Aku memberi waktu untuk orang ang sedang memiliki kemudahan dan menagih untuk orang yang sedang kesulitan". Dan berkata, [Nu'aim bin Abu Hind] dari [Rab'iy]: "Maka aku menerima dari yang sedang memiliki kemudahan dan menagih dari orang yang sedang kesulitan".

bukhari:1935

Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa 'Abdu bin Zam'ah dan Sa'ad bin Abi Waqash mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang anak budak wanita Zam'ah. Sa'ad berkata: "Wahai Rasulullah, saudaraku berwasiat kepadaku apabila aku datang dan bertemu dengan anak hamba sahaya Zam'ah supaya aku mengambilnya karena dia adalah anakku". Dan berkata 'Abdu bin Zam'ah: "Saudaraku dan anak dari hamba sahaya bapakku lahir diatas tempat tidur bapakku". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat tanda kemiripan dengan jelas ada pada 'Utbah namun Beliau berkata: "Anak itu milikmu wahai 'Abdu bin Zam'ah. Anak itu berasal dari tempat tidur (perkawinan) sedangkan untuk pezina baginya batu (rajam). Jauhkanlah dia dariku, wahai Saudah ".

bukhari:2243

Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Sabiq] atau [Al Fadhal bin Ya'qub] darinya telah bercerita kepada kami [Syaiban Abu Mu'awiyah] dari [Firas] berkata; [asy-Sya'biy] berkata telah bercerita kepadaku [Jabir bin 'Abdullah Al Anshoriy radliallahu 'anhuma] bahwa bapaknya mati sebagai syahid pada perang Uhud dan meninggalkan enam anak perempuan serta hutang. Ketika tiba musim panen buah kurma aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku katakan: "Wahai Rasulullah, sungguh Tuan telah mengetahui bahwa bapakku telah mati syahid pada perang Uhud dan dia meninggalkan hutang yang sangat banyak dan aku suka bila para piutang dapat melihat Tuan. Maka Beliau bersabda: "Pegilah kamu ke kebunmu dan pisahkanlah masing-masing kurma jenis sesuai jenisnya". Maka aku kerjakan lalu aku memanggil Beliau. Ketika mereka melihat Beliau, mereka segera saja mendesakku untuk melunasi hutang pada saat itu juga. Tatkala Beliau melihat apa yang mereka kerjakan, Belia mengelilingi salah satu tempat menebah kurma yang paling besar sebanyak tida kali kemudian duduk di dekatnya lalu berkata: "Panggillah sahabat-sahabatmu". Dan Beliau terus saja menimbang kurma untuk mereka higga akhirnya Allah (dengan izin-Nya) menyelesaikan amanah bapakku dan demi Allah telah ridha dengan terlunaskannya amanah bapakku dan aku pulang kepada saudara-saudara perempuanku tidak membawa sebutir buah kurma pun. Dan demi Allah, tempat menebah kurma masih utuh seperti sebelumnya seolah tidak berkurang satu butirpun buah kurmanya". Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy: "ughruu bii artinya hiijuw bii (timbul/spontan) sepereti firman Allah "fa aghrainaa bainahul 'adaawata wal baghdhao' (Maka kami tibmbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian)

bukhari:2573

Telah bercerita kepada kami ['Ali bin Al Ja'di] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] berkata aku mendengar [Anas radliallahu 'anhu] berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak menulis surat kepada (raja) Romawi dikatakan kepada Beliau bahwa mereka tidak membaca tulisan kecuali bila berstempel. Maka Beliau mengambil stempel terbuat dari perak. Sungguh aku seakan melihat cahaya putih pada tangan Beliau. Lalu Beliau memberi tanda yang bertuliskan Muhammad Rasulullah."

bukhari:2721

Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Jarir]. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah bercerita kepada kami [bapakku] berkata aku mendengar [Humaid bin Hilal] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] berkata; "Aku seolah melihat debu-debu berkilauan di lorong-lorong jalan suku Bani Ghanmin". Musa menambahkan; "Ini merupakan bukti keterlibatan Jibril 'alaihissalam dalam perang".

bukhari:2975

Telah bercerita kepada kami [Bayan bin 'Amru] telah bercerita kepada kami [an-Nadlar] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Mujahid] bahwa dia mendengar [Ibnu 'Abbas RAa] ketika orang-orang menyebut tentang ad-Dajjal bahwasanya Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata ad-Dajjal tertulis kata "kafir" atau ada huruf kaaf, faa' dan Raa (Kaaf-Faa-Ro). Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi Beliau bersabda: "Adapun Ibrahim, maka lihatlah pada shahabatnu ini (maksudnya diri Beliau shallallahu 'alaihi wasallam) sedangkan Musa 'Alaihissalam, berbadan tegap dan kuat, berkulit sawo matang seperti ekor unta berwarna merah yang diberi cap dengan daun anggur. Seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah sambil bertalbiyah".

bukhari:3106

Telah bercerita kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah bercerita kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada bayi yang bisa berbicara saat masih dalam buaian kecuali tiga orang. (Yang pertama) Nabi 'Isa 'alaihis salam. (Yang kedua), dahulu ada seorang laki-laki Bani Isra'il, yang dipanggil dengan nama Juraij, ketika dia sedang melaksanakan shalat ibunya datang memanggilnya, namun laki-laki itu enggan menjawabnya. Dia berkata dalam hati: "Apakah aku penuhi panggilannya atau aku teruskan shalat?". Akhirnya ibunya berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia kecuali Engkau perlihatkan kepadanya wanita pezina". Suatu hari Juraij sedang berada di biaranya lalu datang seorang wanita menawarkan dirinya dan mengajaknya berbicara namun Juraij menolaknya. Kemudian wanita itu mendatangi seorang pengembala lalu wanita ini dapat merayu pengembala itu hingga melahirkan seorang anak. Si wanita lantas berkata; "Ini anaknya Juraij". Maka orang-orang mendatangi Juraij dan menghancurkan biaranya dan memaksanya keluar lalu memaki-makinya. Kemudian Juraij berwudlu' lalu shalat. Setelah itu dia mendatangi bayi itu lalu bertanya: "Siapakah bapakmu wahai anak?". Bayi itu menjawab: "Seorang penggembala". Orang-orang berkata: "Kami akan bangun biaramu terbuat dari emas". Juraij berkata: "Tidak, dari tanah saja". Dan (yang ketiga), ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra'il yang ketika sedang menyusui bayinya ada seorang laki-laki tampan dan gagah sambil menunggang tunggangannya lewat di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; "Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti pemuda itu". Maka spontan saja bayinya melepaskan puting susu ibunya dan memandang laki-laki tampan itu lalu berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia". Lalu dia kembali mengisap puting susu ibunya". Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Seakan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengisap jari beliau"."Lalu lewat seorang budak wanita, maka ibunya berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti dia". Maka sang bayi kembali melepaskan putting susu ibunya lalu berkata; Ya Allah, jadikanlah aku seperti dia (budak wanita itu). Ibunya bertanya: "Mengapa kamu berkata begitu?". Bayi itu menjawab: "Sesungguhnya pemuda penunggang itu sebenarnya salah seorang dari orang-orang kejam (diktator) sedangkan budak wanita ini, orang-orang menuduhnya dengan mengatakan; kamu mencuri, kamu berzina", padahal dia tidak pernah melakukannya".

bukhari:3181

Telah bercerita kepada kami [Yahya bin Bukair] telah bercerita kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa Abu Bakr radliallahu 'anhu datang kepada ('Aisyah radliallahu 'anha) saat di sisinya ada dua orang budak wanita yang sedang bernyanyi pada hari-hari Mina sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutup wajahnya dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar radliallahu 'anhu melarang dan menghardik kedua sahaya itu. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melepas kain yang menutupi wajahnya dan berkata: "Biarkanlah wahai Abu Bakar. Karena ini adalah Hari Raya 'Ied". Hari-hari itu adalah hari-hari Mina (Tasyriq). Dan berkata 'Aisyah radliallahu 'anha; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupi aku dengan (badannya) sedangkan aku menyaksikan budak-budak dari Habasyah itu bermain di dalam masjid. Tiba-tiba dia ('Umar radliallahu 'anhu) menghentikan mereka. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata: "Biarkanlah mereka dengan jaminan Bani Arfidah, yaitu keamanan".

bukhari:3266

Telah bercerita kepada kami [Abdullah bin Raja'] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara'] berkata; " [Abu Bakr] membeli dari 'Azib seperangkat pelana unta dengan harga tiga belas dirham lalu Abu Bakr berkata kepada 'Azib; "Perintahanlah Al Bara' untuk membawa pelana ini kepadaku". Tapi 'Azib berkata; "Tidak, kecuali kamu mau bercerita apa yang kamu dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lakukan saat kalian berdua keluar untuk berhijrah dari Makkah sementara orang-orang musyrikin mencari-cari kalian". Abu Bakr berkata; "Baiklah. Kami berangkat dari Makkah lalu kami melalui perjalanan atau menempuh perjalanan siang dan malam hingga ketika di siang hari saat sangat panas aku mencoba mengarahkan pandanganku untuk melihat-lihat apakah ada naungan untuk tempat berteduh. Akhirnya ada sebuah batu lalu aku datangi dan aku lihat dibaliknya ada tempat untuk berteduh. Maka (kami singgah di batu tersebut) lalu aku meratakan tempat dengan tanganku sendiri dan menghamparkan tikar untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku katakan kepada beliau; "Berbaringlah, wahai Nabi Allah". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbaring lalu aku beranjak sejenak untuk mengamati keadaan sekeliling tempat itu apakah ada orang yang membuntuti kami. Ternyata aku bertemu dengan seorang anak kecil pengembala kambing yang sedang menggiring kambingnya menuju batu tersebut untuk bernaung sebagaimana yang kami lakukan. Aku bertanya kepadanya; "Milik siapakah kamu ini wahai ghulam (anak kecil)?". Anak kecil pengembala itu menjawab; "Aku ini milik seseorang dari suku Quraisy". Dia menyebutkan nama bagindanya yang aku mengenalnya. Aku bertanya lagi; "Apakah kambingmu ini menghasilkan air susu?". Anak gembala itu menjawab; "Ya". Aku tanya lagi; "Apakah kamu bersedia memeras susunya?". Anak gembala itu kembali menjawab; "Ya". Maka aku memerintahkannya lalu dia menarik seekor kambing gembalaannya dan kuperintahkan agar dia membersihkan puting susunya dari debu kemudian aku memerintahkannya untuk membersihkan telapak tangannya". Perawi (Abu Ishaq) berkata; "Aku melihat Al Bara' memukulkan salah satu telapak tangannya kepada yang lainnya untuk memberi contoh membersihkan puting. (Abu Bakr) melanjutkan; "Kemudian anak gembala itu memeras sedikit susu dan memasukkannya ke dalam sebuah gelas sedangkan aku membawa wadah kecil yang aku siapkan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang biasanya beliau gunakan untuk minum. Aku menuangkan (air) ke dalam susu itu agar dingin pada bagian bawahnya lalu aku beranjak menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan aku dapatkan beliau sudah terbangun lalu aku katakan; "Minumlah, wahai Rasulullah". Abu Bakr berkata; "Maka beliau meminumnya hingga aku puas". Kemudian aku bertanya; "Apakah sudah waktunya kita melanjutkan perjalanan, wahai Rasulullah?". Beliau menjawab; "Ya". Maka kami berangkat meneruskan perjalanan sementara kaum musyrikin mencari-cari kami namun tidak seorangpun dari mereka yang mendapatkan kami kecuali Suraqah bin Malik bin Ju'syam yang menunggang kudanya lalu aku berkata; "Itu orang yang mengejar kita, dia akan menangkap kita, wahai Rasulullah". Maka beliau bersabda: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita".

bukhari:3379

Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin ash-Shalti Abu Ja'far Al Kufiy] telah bercerita kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Hamzah] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika tidur, aku bermimpi meminum (segelas) susu hingga aku dapat melihat aliran air dari kukuku (dengan bentul tunggal) atau kuku-kukuku (dengan bentuk jamak), kemudian aku berikan (sisanya kepada) 'Umar". Orang-orang bertanya; "Apa maknanya (susu tersebut)?. Beliau menjawab: "Ilmu".

bukhari:3405

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman]; aku mendengar [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma bahwa, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika kaum Quraisy mendustakan aku (tentang Isra' dan Mi'raj), aku berdiri di al Hijir, lalu Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis, maka aku mulai menceritakan kepada mereka tentang tanda-tandanya. sedang aku terus melihatnya".

bukhari:3597

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami ['AbdulWarits]. Dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami ['Abdush Shamad] berkata, aku mendengar [Bapakku] bercerita, telah menceritakan kepadaku [Abu At Tayyah. Yazid bin Humaid Adl Dluba'i] berkata, telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau singgah di dataran tinggi Madinah, sebuah perkampungan yang mereka kenal sebagai Suku 'Amru bin 'Auf. Anas berkata; "Maka beliau tinggal selama empat belas malam. Kemudian beliau mengutus seseorang untuk menemui pemimpin suku Bani Najjar. Maka mereka datang sambil menyarungkan pedang di badan mereka. Anas melanjutkan; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diatas tunggangannya, sedangkan Abu Bakar membonceng di belakang beliau, sementara para pembesar suku Najjar mendampingi di sekeliling beliau hingga sampai di sumur milik Abu Ayyub. Anas berkata; "Beliau lalu bersegera mendirikan shalat saat waktu sudah masuk. Beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun masjid. Lalu Beliau mengutus seseorang untuk menemui pembesar suku Najjar. Utusan itu berkata; "Wahai suku Najjar, sebutkan berapa harga kebun kalian ini?" Mereka berkata; "Tidak, demi Allah. Kami tidak akan menjualnya kecuali kepada Allah!". Anas berkata; "Aku beritahu kepada kalian bahwa kebun itu banyak terdapat kuburan orang-orang musyrik, juga ada sisa-sisa reruntuhan rumah dan pohon-pohon kurma." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membongkar kuburan-kuburan tersebut. Sedangkan reruntuhan rumah supaya diratakan dan untuk pohon-pohon kurma ditumbangkan, lalu dipindahkan didepan arah qiblat masjid. Anas berkata; "Maka mereka bekerja membuat pintu masjid dari pohon dan mengangkut bebatuan yang besar-besar sambil bersenandung. Sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ikut bekerja bersama mereka sambil mengucapkan: "Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka tolonglah kaum Anshar dan Muhajirin."

bukhari:3639

Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Abu Suraij] telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dia berkata, telah menceritakan kepadaku [Jabir bin Abdullah] radliallahu 'anhuma, bahwa ayahnya syahid pada perang Uhud dan meninggalkan hutang serta enam orang putri, ketika datang masa panen kurma Jabir berkata, "Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, anda mengetahui bahwa ayahku syahid pada perang Uhud, ia meninggalkan hutang yang banyak, dan aku ingin agar orang-orang yang memberi hutang melihatmu." Beliau bersabda: "Pergi dan kumpulkanlah kurma-kurma disetiap ujung, " lalu saya melakukannya, aku kemudian memanggil beliau, ketika mereka melihat beliau, seakan-akan mereka terus memintaku saat itu, ketika beliau melihat apa yang mereka perbuat, beliau mengelilingkan tempat menebah di sekitar tumpukan kurma yang paling banyak, sebanyak tiga kali, lalu beliau duduk di atasnya dan bersabda: "Panggillah para sahabatmu, " maka beliau masih menakar untuk mereka hingga Allah menunaikan amanat ayahku dan aku ridla jika Allah menunaikan amanat ayahku, (meski) aku kembali ke saudara-saudara perempuanku tanpa membawa kurma, lalu Allah memberikan tumpukan kurma semuanya, sehingga aku melihat pada tumpukan kurma yang ada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seakan-akan tidak terkurangi satu kurmapun."

bukhari:3747

Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Humaid bin Hilal] dari [Anas radliallahu 'anhu], ia berkata; "Seolah-olah aku melihat debu-debu beterbangan di lorong-lorong jalan suku Bani Ghanmin. Hal ini sebagi bukti keterlibatan malaikat Jibril -shalawatullah 'alaihi- ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerbu perkampungan Bani Quraizhah."

bukhari:3809

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab], [Abu Usamah] berkata; Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma] berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya, dan saya dapat melihatnya." [Ya'qub bin Ibrahim] menambahkan; Telah menceritakan kepada kami [anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab] dari [pamannya]; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra: 69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu.

bukhari:4341

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim] Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Juraij] bahwa [Al Hasan bin Muslim] Telah mengabarkan kepadanya dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma] ia berkata; Aku pernah turut menunaikan Shalat 'Idul Fithri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman, maka semuanya shalat terlebih dahulu sebelum khuthbah. Dan setelah shalat, barulah mereka menyampaikan khuthbah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam turun, maka aku melihat saat beliau memerintahkan dengan tangannya agar kaum lelaki duduk. Dan setelah itu, beliau berjalan ditemani Bilal melewati mereka hingga sampai di tempat kaum wanita berada. Kemudian beliau membaca: "Wahai sang Nabi, apabila wanita-wanita mukminat datang kepadamu hendak berbai'at bahwa mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, tidak mencuri, tidak berzina, dan tidak akan membunuh anak-anak mereka, serta tidak akan berbuat kebohongan..."(QS. ALmumtahanah 12). hingga beliau selesai membaca ayat itu keseluruhannya. Setelah itu beliau bersabda: "Kalian semua berada di atas janji itu." Lalu salah seorang wanita menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Sementara yang lain diam. Al Hasan tidak tahu, siapakah wanita itu. Akhirnya para wanita bersedekah, sedangkan Bilal membentangkan pakaiannya, sementara mereka melemparkan gelang dan cincin-cincin mereka ke dalam pakaian Bilal.

bukhari:4516

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] ia berkta; Suatu ketika, orang-orang Habasyah sedang bermain-main dengan peralatan perang mereka, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menutupiku, sementara aku menonton mereka. Begitulah seterusnya hingga aku sendirilah yang bosan dan beranjak sendiri. Karena itu, jadilah kalian seperti anak kecil yang suka bergurau.

bukhari:4791

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dari [Isa] dari [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan pakaiannya, sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia yang suka bercanda."

bukhari:4835

Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'laa bin Hammad] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; Itu adalah Mughits, seorang budak Bani Fulan. Yakni, suami Barirah. Sepertinya, aku melihat ia mengikutinya (Barirah) di jalan-jalan Madinah seraya menangisinya.

bukhari:4873

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma, ia berkata; Suami Barirah adalah seorang budak yang berkulit hitam dan biasa dipanggil Mughits. Yakni, seorang budak Bani Fulan. Sepertinya aku melihat ia berkeliling di belakangnya di jalan-jalan Madinah.

bukhari:4874

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] Telah mengabarkan kepada kami [Abdul Wahhab] Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa suami Barirah adalah seorang budak yang bernama Mughits. Sepertinya aku melihat ia berthawaf di belakangnya seraya menangis hingga air matanya membasahi jenggot. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abbas, tidakkah kamu ta'ajub akan kecintaan Mughits terhadap Barirah dan kebencian Barirah terhadap Mughits?" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Seandainya kamu mau meruju'nya kembali." Barirah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda menyuruhku?" beliau menjawab, "Aku hanya menyarankan." Akhirnya Barirah pun berkata, "Sesungguhnya aku tak berhajat sedikit pun padanya."

bukhari:4875

Telah menceritakan kepada kami [Ash Shalt bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Al Ja'd Abu Utsman] dari [Anas]. (dalam jalur lain disebutkan) dan dari [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Anas] dari [Sinan Abu Rabi'ah] dari [Anas] bahwa Ummu Sulaim, ibunya, membuat makanan dengan satu mud gandum dan membuatnya semacam adonan, lalu ia memerah susu satu bejana (kecil dari kulit). Kemudian ia menyuruhku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku lalu mendatangi beliau yang saat itu sedang bersama para sahabatnya. Kemudian aku mengundangnya. Beliau bertanya: "Bersama semua (orang) yang bersamaku ini?" aku lalu kembali dan menyampaikan, "Sesungguhnya beliau mengatakan 'Bersama semua orang yang bersamaku? ' Abu Thalhah kemudian keluar menemui Rasulullah, ia berkata, "Wahai Rasulullah, itu hanyalah sesuatu (makanan ala kadarnya) yang dibuat oleh Ummu Sulaim." Beliau lalu masuk dan makanan tersebut dibawa ke hadapan beliau, lalu beliau bersabda: "Suruhlah sepuluh orang untuk masuk bersamaku." Mereka lalu masuk dan makan hingga kenyang. Beliau lalu bersabda lagi: "Suruhlah sepuluh orang untuk masuk bersamaku." Mereka lalu masuk dan makan hingga kenyang. Beliau bersabda lagi: "Suruhlah sepuluh orang untuk masuk bersamaku." Sehingga jumlah mereka mencapai empat puluh orang. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian makan dan setelah itu beliau pergi. Maka aku pun melihat, tapi kenapa tidak ada yang berkurang darinya sedikitpun."

bukhari:5030

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman Al Ju'fi] berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An Nadlr] menceritakan kepadanya dari [Nafi] mantan budak Abu Qatadah, dan [Abu Shalih] mantan budak At Tau`amah ia berkata, Aku mendengar [Abu Qatadah] berkata, "Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu daerah antara Makkah dan Madinah, saat itu para sahabat sedang ihram. Sementara aku tidak melakukan ihram, dan sedang di atas kuda. Ketika aku sedang berada di atas gunung, aku melihat orang-orang berkerumun melihat sesuatu, kemudian aku pergi ke arah mereka dan ternyata yang mereka lihat itu adalah keledai liar. Aku lalu bertanya kepada mereka, "Apa ini?" Mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Aku pun berkata, "Itu adalah keledai liar." Mereka lantas berkata, "Ya itu adalah sebagaimana yang kamu lihat." Saat itu aku lupa dengan cambukku, maka aku pun berkata kepada mereka, "Tolong ambilkan cambukku." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menolong kamu dalam masalah itu." Aku lalu turun dan mengambilnya sendiri, kemudian aku mengikuti jejak keledai liar tersebut hingga dapat menangkap dan menyembelihnya. Kemudian aku datang menemui mereka dan kukatakan, "Bangun dan angkatlah." Mereka menjawab, "Kami tidak akan menyentuhnya." Maka aku pun membawa ke hadapan mereka, lalu sebagian mereka ada yang makan dan sebagian lain tidak mau memakannya. Aku lalu berkata kepada mereka, "Aku akan sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan keberatan kalian." Kemudian aku menyusul beliau dan menceritakan kejadian tersebut, beliau pun bersabda kepadaku: "Apakah kalian masih mempunyai sisa dagingnya?" Aku jawab, "Ya." Beliau bersabda lagi: "Itu adalah makanan yang Allah berikan kepada kalian."

bukhari:5068

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dan ['Aisyah] bahwa [Abu Bakar] radliallahu 'anhu pernah mencium nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau wafat, selanjutnya Aisyah berkata; "Kami memasukkan obat melalui mulut beliau ketika beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat kepada kami dengan mengatakan: "Janganlah kalian memasukkan obat lewat mulutku (dengan paksa)." Maka kami berkata; "Ah, itu biasa, memang orang sakit tidak suka obat." Ketika beliau tersadar, beliau bersabda: "Tidakkah aku telah melarang kalian memasukkan obat kedalam mulutku!, janganlah kalian memasukkan obat ke dalam mulutku." Kami pun berkata; "Ah biasa, memang orang sakit tidak suka obat." Lalu beliau bersabda: "Tidak ada seorangpun dalam rumah kecuali dirinya harus di obati (dengan paksa) melalui mulutnya kecuali Abbas, karena ia tidak bersama kalian."

bukhari:5273

Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dia berkata; [Anas] pernah ditanya; "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat (mengenakan) cincin?” Dia menjawab; 'Beliau pernah mengakhirkan shalat Isya' sampai menjelang tengah malam, kemudian beliau menemui kami, seakan-akan saya melihat kilauan cincin beliau, beliau bersabda: “Orang-orang telah melaksanakan shalat dan tidur, sementara kalian senantiasa dalam keadaan shalat selagi kalian menunggu shalat.'

bukhari:5420

Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu dia berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak menulis surat ke raja Romawi, maka diberitahukan kepada beliau; 'Sesungguhnya mereka tidak akan mau membaca surat anda karena tidak ada stempel.' Setelah itu beliau membuat cincin (stempel) yang terbuat dari perak dan mengukirnya dengan tulisan 'Muhammad Rasulullah' seakan-akan saya melihat putihnya (cahaya) dari tangan beliau."

bukhari:5426

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu 'Adi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Mujahid] dia berkata; Kami pernah berada di samping [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma, lalu orang-orang menyebut-nyebut Dajjal, lantas Ibnu Abbas mengatakan; "Sesungguhnya di antara kedua mata Dajjal tertulis "Kafir", Ibnu Abbas mengatakan; "Namun saya belum pernah mendengar beliau (secara langsung) mengatakan hal itu, akan tetapi beliau (Nabi) mengatakan: "Adapun Ibrahim, maka lihatlah pada teman kalian, sedangkan Musa, ia adalah seorang laki-laki (berkulit) kecoklatan dan bertubuh kekar tengah (menunggang) unta merah yang kendalinya terbuat dari sabut kurma, seolah-olah aku melihat kepadanya ketika menuruni lembah sambil bertalbiyah."

bukhari:5458

Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] dan [Abdullah bin Raja'] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] radliallahu 'anha berkata; "Seakan-akan saya melihat kilatan minyak yang berada di ubun-ubun (rambut) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah berihram." Abdullah mengatakan; "Di ubun-ubun (rambut) Nabi."

bukhari:5463

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Ubaidullah bin Abu Bakr] dari [Anas bin Malik] bahwa seorang laki-laki melongokkan kepalanya ke salah satu kamar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menemuinya dengan membawa sisir, dan seolah-olah aku melihat beliau menakut-nakuti hendak mencolok laki-laki itu."

bukhari:5773

Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu; bahwa para sahabat banyak bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Maka beliau marah dan langsung naik mimbar sambil bersabda: 'Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, melainkan aku selalu jelaskan kepada kalian', lantas aku melihat kanan-kiri, tak tahunya setiap orang menutupi kepalanya dengan pakaiannya sambil menangis, Secara spontan muncullah seseorang yang jika bermusuhan, ia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, maka orang itu berujar 'Wahai nabiyullah siapakah ayahku? Beliau menjawab: 'ayahmu adalah Hudzafah." Umarpun bergegas mengucapkan RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN shallallahu 'alaihi wasallam RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MINAL FITANI (Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari fitnah), lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku belum pernah melihat keburukan dan kebaikan sama sekali seperti hari ini, sebab hari ini neraka dan surga digambarkan bagiku hingga aku melihat kedua-duanya berada dibalik dinding ini. Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini ketika membaca ayat 'Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian." (QS. Al Maidah; 101).

bukhari:5885

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidullah bin Abdillah] mengatakan; ['Aisyah] mengatakan; 'Dahulu kami memasukkan obat ke mulut Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau sakit, beliau memberi isyarat kepada kami yang isinya; "Janganlah kalian memasukkan obat ke dalam mulutku'. --Kata Ubaidullah, kami mengira bahwa beliau ucapkan karena orang yang sakit memang tidak suka obat-- Dikala Nabi telah sadar, beliau berkata: "Bukankah kalian telah kularang memasukkan obat ke dalam mulutku?" -- Kata Ubaidullah, kami berpendapat bahwa itu pertanda beliau tidak suka obat- Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pun diantara kalian sekarang, kecuali mulutnya harus dimasuki obat dan aku sendiri harus menyaksikannya, selain Abbas, karena ia tidak ikut bersama kalian."

bukhari:6388

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Qurrah bin Khalid] telah menceritakan kepadaku [Humaid bin Hilal] telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] dari [Abu Musa] mengatakan, Aku berangkat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dua orang asy'ari, satunya di sebelah kananku dan satunya di sebelah kiriku, sedang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tengah bersiwak. Keduanya sama-sama meminta pekerjaan (jabatan). Kemudian Nabi berujar: "Wahai Abu Musa atau hai Abdullah bin Qais" Abu Musa berkata; maka Saya menjawab; 'demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, kedua tamu itu tidak mengungkapkan isi hati mereka, dan aku tidak merasa bahwa keduanya minta pekerjaan (jabatan).' dan seolah-olah aku melihat siwak beliau dibawah bibirnya mengempes. Kemudian Nabi bersabda: "Sekali-kali aku tidak akan mempekerjakan tugas-tugas kita kepada orang yang memintanya (menginginkannya), akan tetapi kamu ya Abu Musa atau ya Abdullah bin Qais, pergilah ke Yaman." kemudian Mu'adz bin jabal menyusulnya. Ketika Mu'adz bin jabal menemuinya, Abu Musa menghamparkan bantal dan berujar; 'Turunlah'. Ternyata disisinya ada seorang laki-laki yang terikat. Muadz bertanya; 'kenapa dengan orang ini? ' Abu Musa menjawab; 'dahulu dia seorang yahudi, lantas masuk Islam dan kembali lagi memeluk agama yahudinya.' Maka Abu Musa berujar; 'Duduklah engkau! ' Mu'adz menjawab; 'Saya tidak akan duduk hingga dia dibunuh untuk menunaikan ketetapan Allah dan rasul-NYA' (ia mengulang tiga kali), maka Abu Musa memerintahkan untuk membunuh yahudi tersebut. Keduanya kemudian berbincang-bincang masalah shalat malam. Satunya mengatakan; 'Adapun aku shalat malam namun juga tidur, dan kuharap dari tidurku (mendapat pahala) sebagaimana aku berharap memperoleh pahala bersama di kaumku.'

bukhari:6412

Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Syaqiq] mengatakan, [Abdullah] mengatakan, Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengisahkan seorang Nabi yang ditempeleng oleh kaumnya sambil ia menyeka darah dari wajahnya dan memanjatkan doa; 'ya Rabbi, ampunilah kaumku, sebab mereka adalah orang yang tidak tahu.'

bukhari:6417

Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadhalah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qotadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu mengatakan, para sahabat banyak bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suatu hari naik ke mimbar dan bersabda: "Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian, " lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar; 'Wahai Nabiyullah siapakah ayahku? ' Nabi menjawab: "ayahmu adalah Hudzafah." Kontan Umar bergegas mengucapkan; 'RADHIINA BILLAHI RABBAN WABIL ISLAAMI DIINAN WABI MUHAMMADIN RASUULAN NA'UUDZU BILLAH MIN SUUIL FITANI (Kami ridha Allah sebagai rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah), " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini." Dan Qatadah selalu menyebutkan hadits ini berkaitan dengan ayat: 'Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bertanya tentang sesuatu yang sekiranya diungkapkan kepada kalian, justru malah menyusahkan kalian (QS. Almaidah; 101). [Abbas An Narsi] mengatakan, Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka; bahwa Nabiyullah Shallallahu'alaihiwasallam besabda masalah ini dengan redaksi: Setiap orang membungkus kepalanya dalam bajunya sambil menangis, dan ia mengatakan dengan redaksi: 'aaidzan billah min suu'il fitan (aku berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah) atau ia mengatakan; 'a'uudzu billah min sau`atil fitan (Saya berlindung kepada Allah dari keburukan-keburukan fitnah). Sedang [Khalifah] mengatakan kepadaku Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Mu'tamir] dari [ayahnya] dari [Qotadah], bahwasanya [Anas] menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini dan dia mengatakan dengan redaksi; 'aaidzan billah min syarril fitan (berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah).

bukhari:6562

Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] mengatakan, aku mendengar [Qatadah] dari [Anas bin Malik] mengatakan, Dikala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin berkirim surat kepada Romawi, mereka ternyata manusia yang tak mau membaca surat selain harus berstempel, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat stempel dari perak, seolah-olah aku melihat kilauannya dan ukirannya bertuliskan MUHAMMAD RASULULLAH.

bukhari:6629

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin As'ad bin Zurarah] dari [Muhammad bin Syurahbil] dari [Qais bin Sa'd] ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami, kemudian kami menyiapkan air untuknya hingga beliau pun mandi. Setelah itu kami memberikan kain berwarna merah, lalu beliau berselimut dengannya hingga seakan-akan kami melihat bekas warnanya pada lipatan perutnya."

ibnu-majah:459

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid Ibnul Harits] berkata, telah menceritakan kepada kami [Humaid] berkata; [Anas bin Malik] ditanya; "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan cincin?" ia menjawab; "Ya, beliau mengakhirkan malam shalat isya hingga pertengahan malam, maka ketika selesai shalat beliau menghadap ke arah kami seraya bersabda: "Orang-orang sudah shalat dan tertidur, dan kalian akan tetap dalam hitungan shalat selama kalian menunggunya." Anas berkata; "Seakan-akan aku melihat kilatan cincinnya."

ibnu-majah:684

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Dawud bin Qais] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Aqram Al Khuza'i] dari [Bapaknya] ia berkata; "Aku bersama bapakku berada di sebuah lembah di wilayah Namirah, tiba-tiba serombongan penunggang kuda melewati kami dan turun di ujung jalan, bapakku lalu berkata kepadaku, "Tetaplah kamu di atas batumu hingga aku mendatangi dan bertanya kepada mereka. " Ia berkata; "Rombongan itu keluar dan aku pun mendekat, ternyata rombongan itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika waktu shalat tiba aku shalat bersama mereka hingga aku dapat melihat putihnya kedua ketiak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sujud. " Ibnu Majah berkata; "Orang-orang berkata; "Ubaidullah bin Abdullah. " Dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata; "Abdullah bin Ubaidullah berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dan [Shafwan bin Isa] dan [Abu Dawud] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Qais] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Arqam] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana dalam hadits. "

ibnu-majah:871

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnul Azhar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Aqil] dari [Umar bin Hamzah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata, "Aku ingat perkataan sya'ir ketika memperhatikan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar, dan beliau tidak turun dari atas mimbar kecuali semua saluran air di Madinah penuh dengan air. Aku mengingat perkataan sya'ir, "Orang yang berkulit putih (Rasulullah), dengan wajahnya hujan di minta, penyantun anak yatim dan pelindung kaum janda. " Itu adalah ucapan Abu Thalib.

ibnu-majah:1262

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ashim bin Ubaidullah] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium Utsman bin Mazh'un, padahal ia telah menjadi mayat. Seakan-akan aku melihat air mata beliau mengalir pada kedua pipinya. "

ibnu-majah:1446

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Hasan] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Syaibah] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Ketika Ibrahim putra Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, beliau bersabda kepada para sahabatnya: "Jangan kalian bungkus dengan kafan hingga aku melihatnya. " Kemudian beliau mendatanginya dan memeluk sambil menangis. "

ibnu-majah:1464

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata, "Abdu bin Zam'ah dan Sa'd datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berselisih tentang setatus anak dari budak wanita Zam'ah. Sa'd berkata, "Wahai Rasulullah, saudaraku memberiku wasiat jika aku tiba di Makkah, aku disuruh untuk melihat anak dari budak wanita Zam'ah, maka aku pun menjemputnya." Dan Abdu bin Zam'ah berkata, "Saudaraku dan anak dari budak wanita milik bapakku lahir dari benih bapakku! " Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat bahwa ia mirip dengan Utsbah (saudara Sa'd), beliau lalu bersabda: "Dia milikmu wahai Abdu bin Zam'ah, anak itu bagi pemilik kasur (laki-laki), maka berhijablah darinya wahai Saudah."

ibnu-majah:1994

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dan [Muhammad bin Khallad Al Bahili] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata, "Suami Barirah adalah seorang budak yang bernama Mughits, seakan-akan aku melihatnya berjalan di belakang Barirah sedang air matanya mengalir di pipinya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda kepada Al Abbas: "Wahai Abbas, tidakkah engkau taajub dengan cintanya Mughits kepada Barirah dan betapa bencinya Barirah kepada Mughits?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda kepada Barirah: "Jika engkau mau kembali kepadanya, sungguh ia adalah bapak dari anakmu, " Barirah menjawab, "Wahai Rasulullah, apakah engkau memerintahkan kepadaku?" beliau bersabda: "Aku hanya menganjurkan." Barirah lalu berkata, "Aku tidak butuh (dia)."

ibnu-majah:2065

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Nufai' Abu Dawud] dari [Buraidah Al Aslami] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memberi kemudahan (dengan menangguhkan pembayarannya) kepada orang yang kesusahan, maka pada setiap harinya ia akan mendapatkan pahala sedekah. Dan barangsiapa memberikan kemudahan setelah jatuh tempo, ia juga akan mendapatkan pahala sedekah pada setiap harinya."

ibnu-majah:2409

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam], telah memberitakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abdurrahman bin Tsa'labah Al Anshari] dari [Ayahnya]; bahwa Amru bin Samurah bin Habib bin Abdu Syams mendatangi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam dan berkata; "Wahai Rasulullah, aku telah mencuri seekor unta milik bani Fulan, bersihkanlah aku!." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengirim kepada bani Fulan, dan mereka berkata; " kami telah kehilangan unta kami". Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menegakkan hukuman kepadanya, sehingga tangannya dipotong. Berkata Tsa'labah; "Aku melihatnya tatkala tangannya jatuh dan dia berkata; " segala puji bagi Allah yang telah mensucikanku dari dirimu (tangan) yang ingin memasukkan jasadku ke neraka."

ibnu-majah:2578

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]; telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir]; telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Ayahnya], ia berkata; seakan-akan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan di atas kepala beliau ada sorban hitam yang kedua ujungnya menjulur diantara pundaknya.

ibnu-majah:2811

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Bakar bin Khalaf]; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Dawud bin Abu Hindin] dari [Abu Al 'Aliyah] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat berada di antara Makkah dan Madinah. Lalu kami melintasi sebuah lembah, dan beliau bertanya: 'Lembah apakah ini? ' Para sahabat menjawab; 'Lembah Al Azraq.' Lalu beliau bersabda: 'Seakan-akan aku melihat Nabi Musa 'Alaihis Salam (beliau lalu menyebutkan tentang panjangnya rambut Nabi Musa 'Alaihis Salam, namun Daud tidak menghapalnya) yang sedang meletakan dua jari ditelinganya dan mengeraskan suaranya meminta pertolongan kepada Allah dengan talbiyah sambil melintasi lembah itu'." Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata; 'Kemudian kami meneruskan perjalanan hingga kami tiba di sebuah bukit, lalu beliau bertanya: 'Bukit apakah ini? ' Para sahabat menjawab; 'Bukit Harsya atau Bukit Laft.' Lantas beliau bersabda: 'Seakan-akan aku melihat Nabi Yunus 'Alaihis Salam sedang mengendarai unta merah, mengenakan jubah wol (domba), dengan tali kekang untanya terbuat dari serat, ia tengah melintasi lembah ini sambil bertalbiyah.'

ibnu-majah:2882

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]; telah menceritakan kepada kami [Waki']; telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masruq] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; "Seakan-akan aku melihat kilauan minyak wangi pada belahan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang bertalbiyah."

ibnu-majah:2918

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir] telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin 'Amru bin Huraits] dari [Ayahnya] dia berkata, "Seakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan surban hitam yang kedua ujungnya dibiarkan menjuntai antara kedua pundak beliau."

ibnu-majah:3577

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah] dia berkata, "Seakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -saat itu beliau menceritakan seorang Nabi dari para Nabi yang pernah di sakiti oleh kaumnya-, beliau mengusap darah dari wajahnya sambil bersabda: 'Wahai Rabbku, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui'."

ibnu-majah:4015

Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah] dari bibinya - [Kabsyah binti Ka'ab bin Malik] - dan dia dibawah asuhan Abu Qatadah Al Anshari, dia mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Qatadah] mengunjunginya, Kabsyah pun menuangkan air wudlu kepadanya, tiba-tiba datang seekor kucing yang minum dari air wudlunya, maka dia mendekatkan bejana sehingga kucing itu meminumnya. Kabsyah berkata; Lalu dia melihatku yang sedang memperhatikannya dan berkata; "Apakah kamu heran Wahai putri saudaraku?" Dia berkata; lalu saya menjawab, "Ya." Abu Qatadah menerangkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kucing itu tidak najis, karena dia adalah hewan yang berada di sekitar kita."

malik:38

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Jabir bin Abdullah Al Anshari] berkata; "Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam Perang Bani Anmar." Jabir berkata; "Ketika aku duduk di bawah pohon, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang. Aku lalu berkata; 'Wahai Rasulullah, kemarilah berteduh di bawah pohon.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas turun, sementara aku bangkit dan menuju karung milik kami. Aku merogoh sesuatu di dalamnya, dan aku mendapatkan mentimun kecil. Mentimun itu kemudian aku belah dan aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya: "Dari mana ini?" Jabir berkata; "Aku menjawab; 'Wahai Rasulullah, kami membawanya dari Madinah." Jabir melanjutkan, "Kami memiliki seorang teman, dan kami menyiapkan bekal untuk ia bawa saat mengembalakan hewan tunggangan kami." Jabir berkata; "Aku persiapkan bekal itu untuknya, kemudian dia berbalik dan pergi saat zhuhur dengan mengenakan dua buah kain yang telah usang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu melihatnya dan bertanya: 'Apakah dia memiliki dua pakaian lagi selain ini? ' aku menjawab; "Benar, wahai Rasulullah! Ia punya dua kain di tasnya yang aku berikan untuknya." Beliau bersabda: 'Panggillah dia dan suruh dia mengenakannya." Aku lalu memanggil dan menyuruhnya memakai kain tersebut. Sahabatku itu kemudian berpaling dan pergi." Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah menebas lehernya. Bukankah itu lebih baik baginya?" Sahabatku mendengar ucapan Rasulullah tersebut, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah ini di jalan Allah? ' Beliau menjawabnya: "Di jalan Allah." Jabir berkata; "Kemudian sahabatku terbunuh di jalan Allah." Telah menceritakan kepadaku Malik telah sampai kabar kepadanya bahwa Umar bin Khattab berkata; "Sungguh aku lebih senang melihat seorang Qari' yang mengenakan pakaian warna putih."

malik:1416

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Suraij bin Yunus] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Abu al-Aliyah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melalui sebuah Lembah al-Azraq. Beliau bertanya: "Lembah apakah ini?" Para Sahabat menjawab, "Inilah Lembah al-Azraq." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku seakan-akan memandang kepada Nabi Musa yang sedang menuruni sebuah bukit sambil memohon dari Allah dengan suara yang keras melalui talbiyah." Kemudian ketika sampai di Bukit Harsya beliau pun bertanya: "Bukit apa ini?" Para Sahabat menjawab, "Bukit Harsya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seolah-olah aku melihat Yunus bin Matta berada di atas seekor unta gemuk berwarna merah yang dilengkapi dengan kain bulu dan tali kekang untanya sementara dia sentiasa bertalbiah." Ibnu Hanbal berkata dalam haditsnya, "Husyaim berkata, 'Yaitu sabut spons'."

muslim:241

Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Ibnu Aun] dari [Mujahid] dia berkata, "Kami berada di sisi [Ibnu Abbas], lalu mereka menyebutkan Dajjal, ia mengatakan, 'Sesungguhnya dia tertulis pada antara dua matanya kata 'Kafir'. Perawi berkata, "Ibnu Abbas berkata, 'Saya belum mendengarnya bersabda demikian, akan tetapi beliau bersabda: "Adapun Ibrahim maka kalian lihatlah kepada sahabat kalian, sedangkan Musa maka dia seorang yang berkulit sawo matang bertubuh kekar berada di atas unta merah tertutup dengan sabut, seakan-akan aku melihat kepadanya ketika turun pada lembah tersebut sambil bertalbiyah'."

muslim:243

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Uqail] dari [az-Zuhri] dari [Ibnu Salamah bin Abdurrahman] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang Quraisy mendustakanku, aku berdiri di dalam Hijir. Kemudian Allah memperlihatkan kepadaku Baitul Maqdis. Lalu aku mulai menceritakan kepada mereka tentang tanda-tanda kebesaran Allah. Ketika itu aku memandang ke arah Baitul Maqdis."

muslim:249

Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hujain bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -yaitu Ibnu Abu Salamah- dari [Abdullah bin al-Fadll] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah melihat diriku sendiri dalam sebuah mimpi ketika di hijr, orang-orang quraisy bertanya kepadaku mengenai perjalanan malamku (pada waktu isra' dan mi'raj, pent). Mereka menanyakan beberapa hal mengenai baitul maqdis yang belum aku ketahui dengan pasti sehingga aku pun merasakan kesusahan yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya." Beliau bersabda lagi: "Maka Allah pun mengangkatnya untukku agar aku dapat melihatnya. Dan tidaklah mereka menanyakan kepadaku melainkan aku pasti akan menjawabnya. Aku telah melihat diriku bersama sekumpulan para Nabi. Dan tiba-tiba aku diperlihatkan Nabi Musa yang sedang berdiri melaksanakan shalat, ternyata dia adalah seorang lelaki yang kekar dan berambut keriting, seakan-akan orang bani Syanuah. Aku juga diperlihatkan Isa bin Maryam yang juga sedang berdiri melaksanakan shalat. Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi adalah manusia yang paling mirip dengannya. Telah diperlihatkan pula kepadaku Nabi Ibrahim yang juga sedang berdiri melaksanakan shalat, orang yang paling mirip denganya adalah sahabat kalian ini; yakni diri beliau sendiri. Ketika waktu shalat telah masuk, akupun mengimami mereka semua. Dan seusai melaksanakan shalat, ada seseorang berkata, 'Wahai Muhammad, ini adalah malaikat penjaga api neraka, berilah salam kepadanya! ' Maka akupun menoleh kepadanya, namun ia segera mendahuluiku memberi salam."

muslim:251

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Amru bin Maimun] dia berkata, "Saya bertanya kepada [Sulaiman bin Yasar] tentang mani yang mengenai baju seorang laki-laki, apakah dia harus mencucinya (bekasnya) atau mencuci bajunya?" Maka dia menjawab, " [Aisyah] telah mengabarkan kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu mencuci mani kemudian keluar menuju shalat dengan mengenakan baju tersebut, sedangkan saya melihat bekas cuciannya itu." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil al-Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] -yaitu Ibnu Ziyad-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu al-Mubarak] dan [Ibnu Abu Zaidah] mereka semua meriwayatkan dari [Amru bin Maimun] dengan isnad ini, sedangkan Ibnu Abu Zaidah maka haditsnya sebagaimana Ibnu Bisyr mengatakan, "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencuci mani." Sedangkan Ibnu al-Mubarak dan Abdul Wahid, maka dalam hadits mereka berdua Aisyah berkata, "Saya dahulu mencuci mani dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

muslim:436

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] semuanya meriwayatkan dari [Waki'] berkata [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami ['Aun bin Abi Juhaifah] dari [Bapaknya] dia berkata, "Saya mendatangi Nabi shallallahu'alaihiwasallam di Makkah, ketika itu beliau berada di Abthah, dalam jubah merah terbuat dari kulit. Sekonyong-konyong Bilal datang membawakan air wudhu untuk beliau. Dari sisa air itu ada orang yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya mendapat percikannya saja. Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, keluar memakai pakaian merah. Seolah-olah aku masih melihat (bagaimana) putihnya betis Nabi." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, wudhu, dan Bilal adzan. Aku mengikuti gerak-gerik mulut Bilal berseru ke kanan dan ke kiri mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah.' Kemudian, Bilal menancapkan sebuah tongkat berujung besi, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maju ke depan mengimami shalat qasar Zhuhur dua rakaat. (Ketika Nabi sedang shalat), keledai dan anjing digiring lewat di depan beliau (di balik tongkat itu), tetapi ia tidak dicegah (oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), kemudian shalat Ashar dua rakaat, kemudian tetap shalat dua rakaat hingga (tiba) kembali di Madinah'."

muslim:777

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Syaiban bin Farrukh] keduanya meriwayatkan dari [Abdul Warits] berkata [Yahya], telah mengabarkan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Abu at-Tayyah adh-Dhuba'i] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam tiba di dataran tinggi Madinah pada perkampungan Bani 'Amr bin 'Auf. Beliau tinggal di sana empat belas malam. Kemudian beliau mengirim utusan kepada pemimpin-pemimpin Bani Najjar, maka mereka datang dengan menyandang pedang." Kata Anas, "Seolah-olah aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam di atas kendaraannya sedangkan Abu Bakar berada di boncengannya, sedang para pemimpin Bani Najjar mengelilinginya di halaman Abu Ayyub." Pada masa itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat karena waktu shalat telah tiba, dan beliau shalat di tempat peristirahatan kambing. Kemudian beliau memerintahkan membangun masjid. Untuk itulah beliau mengundang para pemimpin Bani an-Najjar, sehingga mereka datang. Lalu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Hai, Bani Najjar! Juallah kepadaku kebun Anda ini!" Mereka menjawab, "Tidak! Demi Allah! Kami tidak akan meminta harga ganti rugi, melainkan hanya kepada Allah." Anas berkata, "Di kebun itu ada pohon-pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan runtuhan bangun-bangunan. Karena itu Rasululah memerintahkan supaya menebang pohon-pohon kurma, membongkar kuburan, dan meratakan runtuhan bangunan-bangunan itu." Dia berkata lagi, "Sesudah itu mereka susun pohon-pohon kurma (menjadi bangunan) menurut arah kiblat, dan pinggiran pintunya dibuat dari batu." Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantunkan syair sedangkan Rasulullah bersama mereka, "Ya Allah! Tidak ada kebaikan melainkan kebaikan di akhirat. Karena itu tolonglah kaum Anshar dan kaum Muhajirin."

muslim:816

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] semuanya meriwayatkan dari [Ibnu Ulayyah] berkata [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ulayyah] dari [al-Qasim bin Mihran] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak pada dinding arah kiblat masjid. Lalu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda, 'Bagaimana pendapat kamu semua, ada orang sedang shalat menghadapi Rabbnya, lalu dia meludah ke hadapanNya? Senangkah kamu jika kamu sedang dihadapi seseorang, lalu orang itu meludahi mukamu? Karena itu jika salah seorang dari kalian meludah ketika shalat, maka hendaklah dia meludah ke kiri atau ke bawah kakimu. Jika itu tidak mungkin, maka hendaklah dia mengatakan demikian, lalu al-Qasim memberikan gambaran contohnya, lalu dia meludah ke sapu tanganmu, kemudian mengusap sebagiannya pada sebagian yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] semuanya meriwayatkan dari [al-Qasim bin Mihran] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan dalam hadits Husyaim dia menambahkan, "Abu Hurairah berkata, 'Seakan-akan aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusapkan sebagian bajunya kepada sebagian lainnya'."

muslim:855

Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad Al 'Ammi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] bahwa mereka bertanya kepada [Anas] tentang cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menjawab; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengakhirkan shalat isya` hingga separah malam atau nyaris separah malam berlalu, lalu beliau datang dan bersabda: "Orang-orang telah shalat dan tidur, sementara kalian terus dihitung dalam shalat selama kalian menunggu shalat." Kata Anas; "Seolah-olah aku melihat mata cincinnya dari perak dan beliau angkat telunjuk kirinya dengan kelingking."

muslim:1012

Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] katanya; Aku katakan kepada ['Atha`]; "Kapan waktu yang paling engkau sukai agar aku shalat isya` bersamamu, yang diistilahkan orang-orang dengan shalat 'atamah itu, dan aku dan kamu hanya berdua? Jawab 'Atha`; Aku pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan; "Suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengerjakan shalat isya`." [Ibnu Abbas] berkata; Hingga para sahabat ketiduran dan terbangun, kemudian ketiduran dan terbangun. Umar bin Khatthab kemudian berdiri dan berkata; "Shalat!" Ath` berkata; Ibn Abbas melanjutkan; Tidak beberapa lama Nabiyulah shallallahu 'alaihi wasallam muncul, seolah-olah aku melihatnya kepalanya meneteskan air dan beliau letakkan tangannya diatas sebelah kepalanya, beliau bersabda: "Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan menyuruh mereka supaya mendirikan shalat (seperti waktu sekarang)." Ibnu Juraij berkata; aku bertanya kepada 'Atha`; "Lalu bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya diatas kepalanya sebagaimana diberitakan Ibn Abbas?" 'Atha` lalu merenggangkan sedikit antara jari-jarinya, kemudian ia letakkan ujung-ujung jarinya diatas tanduk kepala, kemudian ia tarik dan ditelusurkan ke arah kepala hingga jempolnya menyentuh ujung telinga yang menghadap wajah, kemudian beliau telusurkan kearah bagian atas pipinya dan arah jenggotnya, dia melakukan dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu cepat." Saya tanyakan kepada 'Atha`; "Berapa kali diceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengakhirkan shalat isya` hingga larut malam?" Jawab 'Atha` "Saya tidak tahu." Atha` berkata; Oleh karena itu, aku lebih suka melakukan shalat isya` secara sendirian ketika waktu sudah larut, sebagaimana dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu malamnya, sekalipun itu memberatkanmu, baik kau lakukan sendiri atau bersama orang-orang (jamaah), maka lakukanlah secara ideal, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat."

muslim:1015

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abdullah bin Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila] dari [kakeknya] dari [Ubay bin Ka'ab] ia berkata; Suatu ketika saya sedang berada di dalam Masjid, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan shalat. Lalu ia membaca (Al Qur`an) dengan dengan qiraah (bacaan) yang saya ingkari. Kemudian datanglah seorang laki-laki lain dan membaca (Al Qur`an) dengan qiraah yang lain lagi. Usai menunaikan shalat, kami semua menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ujarku, "Sesungguhnya orang ini membaca (Al Qur`an) dengan qiraah yang saya ingkari. kemudian datanglah laki-laki lain lalu ia membaca (Al Qur`an) dengan qiraah yang lain lagi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memerintahkan keduanya untuk mengulangi bacaannya masing-masing, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membenarkannya. Setelah itu, hilanglah prasangka dusta di dalam hatiku dan juga perasaan saat aku masih jahiliyah dulu. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat sesuatu yang telah menimpaku, beliau menepuk-nepuk dadaku, dan terbukalah bagiku suatu pengetahuan yang seakan-akan aku melihat Allah dengan penuh ketakutan. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Ubay, (Jibril) telah diutus kepadaku agar aku membaca Al Qur`an dengan satu huruf (lahjah bacaan) saja, maka saya pun terus mendesaknya agar memberikan keringanan atas umatku. Maka ia pun kembali kepadaku agar aku membacanya dengan dua huruf. Aku masih terus mendesaknya lagi agar memberikan keringanan atas umatku. Maka ia pun kembali lagi (dan memberikan keringanan) agar aku membacanya dengan tujuh huruf. Jibril berkata, 'Begitulah setiap kamu kembali, kuperkenankan permintaanmu.' Maka aku pun berdo'a: 'ALLAHUMMAGHFIR LI UMMATII (Ya Allah ampunilah umatku).' Dan saya mengakhirkan yang ketiga untuk suatu hari, dimana seluruh makhluk mengharap padaku, hingga Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Isa] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] telah mengabarkan kepadaku [Ubay bin Ka'ab] bahwa suatu ketika ia duduk di dalam masjid, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki kemudian shalat dan membaca (Al Qur`an) dengan sebuah qiraah. Ia pun mengkisahkan hadits yang serupa dengan hadits Ibnu Numair.

muslim:1356

Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan [Abdu bin Humaid] semuanya dari [Abdurrazaq] - [Ibnu Rafi'] - berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Al Hasan bin Muslim] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; "Saya pernah menghadiri shalat Idul Fithri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka semua shalat terlebih dahulu sebelum khutbah." Kemudian Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar, sepertinya aku sempat melihat beliau ketika menyuruh orang-orang lelaki duduk dengan isyarat tangan beliau lalu beliau lewat di tengah sehingga beliau mendatangi kaum wanita disertai Bilal, dan beliau membaca ayat: "Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah…" beliau membaca ayat itu hingga selesai. Setelah itu, beliau bertanya: "Apakah kalian ingin termasuk seperti yang disebutkan ayat itu?" seorang wanita menjawab -ketika itu tidak ada wanita lain yang menjawab-, "Benar, wahai Nabiyullah." Saat itu, beliau tidak tahu siapa perempuan itu. Beliau bersabda: "Kalau demikian, bersedekahlah." Lalu Bilal membentangkan kainnya, kemudian ia mengatakan, "Ayolah! Sungguh, sedekah ini menjadi penebus kalian dari (siksa neraka)." Akhirnya para wanita itu pun meletakkan cincinnya di atas kain yang dihamparkan Bilal.

muslim:1464

Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al `Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadanya dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwa pada hari-hari di Mina Abu Bakar masuk ke dalam rumahnya, sementara di tempatnya terdapat dua orang budak wanita yang sedang bernyanyi dan memukul rebana, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup diri dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar pun menghentikan keduanya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menyingkap kainnya dan bersabda: "Biarkanlah keduanya, wahai Abu Bakar. Karena hari-hari ini adalah hari raya." Aisyah berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kainnya, sementara saya sedang melihat kepada orang-orang Habasyah yang sedang bermain. Saya adalah seorang anak wanita, karena itu berilah kesempatan kepada para anak wanita untuk bermain."

muslim:1480

Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Zubair] ia berkata, [Aisyah] berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menutupiku dengan kainnya agar aku dapat melihat permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar aku lebih leluasa melihat), sampai saya sendiri yang berhenti (setelah bosan) melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada anak-anak wanita untuk bermain."

muslim:1481

Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata; Orang-orang Habasyah sedang bermain-main di Masjid pada hari raya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku, aku pun meletakkan kepala di atas pundaknya untuk melihat permainan mereka sampai aku sendiri yang berhenti melihat mereka. Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Za`idah] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] keduanya dari [Hisyam] dengan isnad ini, namun ia tidak menyebutkan; "Di dalam masjid."

muslim:1483

Dan telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Dinar] dan [Uqbah bin Murqam Al Amiy] dan [Abdu bin Humaid] semuanya dari [Abu Ashim] -sementara lafazhnya dari Uqbah- ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [Ibnu Juraij] ia berkata, telah mengabarkan kepadaku [Atha`] telah mengabarkan kepadaku [Ubaid bin Umair] telah mengabarkan kepadaku [Aisyah] bahwa ia berkata berkenaan dengan orang sedang bermain-main, "Saya ingin melihat mereka." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan saya pun ikut berdiri di atas pintu sehingga saya melihat di antara kedua telinga dan pundak beliau, sementara mereka bermain-main di masjid. Atha` bertanya; Orang-orang Faris ataukah Habasyi? Dan Ibnu 'Atiq berkata kepadaku; Bahkan mereka adalah orang-orang Habasyi.

muslim:1484

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Haritsi] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Manshur bin Abdurrahman] dari [Ibunya, Shafiyyah binti Syaibah] dari [Asma` bin Abu Bakar] bahwa ia berkata; Pada hari terjadinya gerhana matahari, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terkejut. Maka beliau pun segera mengambil baju besi hingga memakaikannya dengan bajunya. Kemudian beliau berdiri menunaikan shalat bersama orang banyak. Beliau berdiri dengan sangat lama yang seandainya ada seseorang yang datang, maka di tidak akan menduga bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan ruku', karena memang begitu lamanya beliau berdiri." Dan telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Yahya Al Umawi] telah menceritakan kepadaku [bapakku] telah menceritakans kepada kami [Ibnu Juraij] dengan isnad ini, hadits yang semisalnya. Dan ia menyebutkan; "Bediri yang lama. Beliau berdiri, kemudian ruku'." Dan ia juga menambahkan; "Lalu aku melihat ke arah wanita yang lebih muda usianya dariku dan juga kepada wanita lain yang lebih kurus dariku."

muslim:1510

Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] dan [Ibnu Abu Umar] - [Ibnul Mutsanna] berkata- telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] ia berkata, saya mendengar [Yahya bin Sa'id] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Amrah] bahwa ia telah mendengar [Aisyah] berkata; Ketika berita mengenai tewasnya Ibnu Haritsah dan Ja'far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau duduk dan terlihat tanda kesedihan di wajah beliau. Kata 'Aisyah selanjutnya; Aku melihat dari celah-celah pintu, seorang laki-laki datang kepada beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, isteri Ja'far menangis." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh orang itu agar mendiamkannya. Lalu orang itu pergi. Tidak berapa lama kemudian orang itu datang kembali dan mengatakan kepada beliau, bahwa mereka tidak mau didiamkan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya pula kembali, namun tidak berapa lama, ia kembali lagi dan berkata, "Demi Allah, mereka tidak mau didiamkan dan tidak mengindahkanku wahai Rasulullah." Aisyah mengira bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh orang itu pergi dengan mengatakan: "Pergilah! Dan sumpalkan tanah ke dalam mulutnya!" Dan Aisyah pun berkata, "Celaka kamu, Demi Allah, kamu belum melaksanakan dengan baik apa yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu, sehingga kamu biarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kesulitan." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Mu'awiyah bin Shalih] -dalam jalur lain- telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim] dari [Yahya bin Sa'id] dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Abdul Aziz; "Dan kamu telah meninggalkan keletihan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

muslim:1551

Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] dan [Abu Sa'id Al Asyajj] mereka berkata, Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Dluha] dari [Masruq] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang membaca Talbiyah." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dan [Muslim] dari [Masruq] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; Aku seolah-olah melihat…, yakni sebagaimana haditsnya Waki'.

muslim:2050

Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata, saya mendengar [Ibrahim] menceritakan dari [Al Aswad] dari [Aisyah] radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang melakukan Ihram."

muslim:2051

Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Muhammad bin Rumh] keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami [Laits] -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] dan [Amrah binti Abdurrahman] bahwa [Aisyah] berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerahkan hewan kurbannya dari Madinah, dan akulah yang mengalungkan tanda pada hewan kurbannya. Sesudah itu, beliau tidak lagi menjauhi sesuatu yang biasanya dijauhi oleh seorang yang sedang Ihram." Dan telah menceritakannya kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Khalaf bin Hisyam] dan [Qutaibah bin Sa'id] mereka berkata, telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] dari [Aisyah] ia berkata; Aku masih teringat, saat aku mengalungkan tanda hewan kurban pada hadya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni serupa dengan hadits di atas.

muslim:2331

Dan Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Al Hasan Al Hulwani] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir Al Warraq] ia berkata, telah menceritakan kepadaku -sementara di dalam riwayat Al Hulwani ia berkata- saya mendengar [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [bapaknya] ia berkata; "Sepertinya aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar dengan mengenakan surban hitam yang kedua ujungnya telah beliau turunkan di antara kedua pundak." Sementara Abu Bakr tidak menyebutkan; "Di atas mimbar."

muslim:2421

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim bin Maimun] telah menceritakan kepada kami [Bahz]. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr Hasyim bin Al Qasim] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] -hadits ini diriwayatkan pula oleh Bahz - ketika iddah Zainab telah habis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Zaid: "Pergilah melamar Zainab untukku." Anas berkata; Lantas Zaid pergi menemuinya, didapatinya Zaenab sedang membuat adonan. Zaid berkata; "Ketika saya melihatnya, hatiku berdebar-debar, sehingga saya tak kuasa untuk melihatnya untuk menyampaikan pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya. Oleh karena itu, saya membelakanginya sambil mundur dan berkata kepadanya; "Wahai Zaenab, saya diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melamarmu untuk beliau, bagaimana tanggapanmu?" Dia menjawab; "Saya belum dapat membuat keputusan sebelum mendapat petunjuk dari Rabbku." Lalu dia pergi ke tempat shalatnya. Sementara itu, Al Qur'an (wahyu) turun kepada beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung masuk ke rumah Zainab tanpa meminta izin terlebih dahulu." Anas berkata; "Kami masih ingat, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamu kami dengan roti dan daging, maka tatkala hari sudah beranjak siang, para tamu sudah banyak yang pulang, hanya tinggal beberapa orang bercakap-cakap di dalam rumah sesudah makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju ke rumah para istrinya, sedangkan saya mengikuti di belakang beliau. Kemudian beliau memberi salam kepada mereka, mereka pun menjawab salam beliau sambil bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana kabarnya istri baru anda?" Anas berkata; "Saya tidak ingat, apakah saya mengabarkan kepada beliau atau beliau sendiri yang memberitahuku bahwa para tamu sudah pulang semuanya." Maka beliau kembali ke rumah Zainab, dan saya masuk bersama beliau, tiba-tiba beliau menutup tirai antara saya dengan beliau. Maka turunlah (ayat) hijab." Anas berkata; "Hal itu untuk memberikan pelajaran (peringatan) kepada orang-orang." Ibnu Rafi' menambahkan dalam haditsnya; (yaitu firman Allah) "Janganlah kamu masuk ke rumah Nabi kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk makan, tanpa menunggu makanan tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Allah tidak malu mengatakan yang benar." (QS: Al Ahzab: 53).

muslim:2567

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Hudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang laki-laki meninggal dunia kemudian dia dimasukkan ke surga, lantas dikatakan kepadanya, 'Apa amalanmu (sewaktu di dunia)? ' -ia menyebutkan atau disebutkan- Beliau bersabda: "Sesungguhnya dahulu saya pernah transaksi dengan orang-orang, lalu saya memberi tangguh kepada orang yang kesusahan dan mempermudah dalam urusan keuangan atau dalam pembayaran, oleh karena itu dosanya di ampuni." [Abu Mas'ud] berkata, "Dan saya mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

muslim:2919

Dan telah menceritakan kepadaku [Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Katsir bin Abbas bin Abdul Mutthalib] dia berkata; [Abbas] mengatakan, "Aku pernah ikut perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Mutthalib selalu mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pernah berpisah dengan beliau. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai bighal putih miliknya, hadiah dari Farwah bin Nufatsah Al Judzami. Tatkala kamu Muslimin dan tentara Kafir saling berhadapan, kaum Muslimin mundur ke belakang, karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memacu bighalnya ke arah kaum Kufar." Abbas mengatakan, "Namun aku pegangi tali kekang bighal beliau, menahannya jangan sampai ia berlari kencang. Sedangkan Abu Sufyan memegangi pula pelana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abbas, serulah regu Samurah!" Abbas -dia adalah orang yang mempunyai suara yang keras- berkata, "Lalu aku panggil mereka dengan suaraku yang lantang, 'Manakah regu Samurah…! ' maka demi Allah, alangkah cepatnya mereka datang setelah mendengar panggilanku, bagaikan larinya induk sapi ketika mendengar suara anaknya. Mereka kemudian berkata, "Ya, kami datang, kami datang." Abbas berkata, "Lalu mereka berperang melawan kaum kafir. Kemudian panggilan tertuju kepada kaum Anshar, "Wahai kaum Anshar, wahai kaum Anshar!" Abbas melanjutkan, "Kemudian seruan dialihkan kepada Bani Harits bin Khazraj, "Wahai Bani Al Harits bin Khazraj, Wahai Bani Al Harits bin Khazraj!" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat jalannya pertempuran dari atas bighal beliau, seperti menggelorakan semangat pasukan yang sedang bertempur. Beliau bersabda: "Beginilah kalau pertempuran sedang berkecamuk." Abbas berkata, "Lalu beliau mengambil beberapa butir kerikil dan melemparkannya ke arah orang-orang kafir sambil bersabda: "Demi Rabb Muhammad, kalian telah kalah…!" Abbas berkata, "Demi Allah, aku menyaksikan jalannya pertempuran, dan tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar mereka melainkan beliau melempar dengan beberapa kerikil saja, dan aku terus menyaksikan mereka berangsur-angsur kalah dan lari kocar kacir." Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Rafi'] serta [Abd bin Humaid] semuanya dari [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dengan isnad seperti ini, namun dia menyebutkan, "Farwah bin Nu'amah Al Judzami berkata, "Beliau bersabda: "Demi Rabbul Ka'bah, Hancurlah kalian semua." Dan dalam hadits ia menambahkan, "Sehingga Allah menghancurkan mereka." Abbas berkata, "Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan semangat (juang) di belakang pasukan dari atas bighalnya." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Katsir bin Al Abbas] dari [ayahnya] dia berkata, "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Hunain…kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, namun dalam hadits Yunus dan haditsnya Ma'mar lebih panjang dan lebih sempurna daripada hadits tersebut."

muslim:3324

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah] dia berkata, "Aku seakan-akan masih melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan seorang Nabi dari para Nabi yang dilukai oleh kaumnya, lalu beliau mengusap darah dari mukanya sambil mengatakan: "Wahai Rabbku, ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Muhammad bin Bisyr] dari [Al A'masy] dengan isnad ini, namun dia menyebutkan, "Dan beliau mengusap darah yang mengalir di pelipisnya."

muslim:3347

Dan telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al Ja'fi] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim] -yaitu Ibnu Sulaiman- dari [Zakaria] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun Al Audi] dari [Ibnu Mas'ud] dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dekat Ka'bah, Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang duduk-duduk, sementara ada bekas unta yang disembelih pada hari sebelumnya. Abu Jahal berkata, "Siapa di antara kalian yang sanggup mengambil perut unta sembelihan bani Fulan itu, lalu meletakkannya di bahu Muhammad apabila dia sujud." Dan orang yang paling jahat di antara mereka pergi mengambil isi perut unta tersebut, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, dia meletakkannya di bahu beliau." Ibnu Mas'ud berkata, "Setelah itu mereka tertawa terbahak-bahak, dan dorong-mendorong antara satu sama lain. Aku berdiri saja melihat peristiwa tersebut. Sekiranya aku anggup, tentu aku akan membuang isi perut unta tersebut dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terus saja sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga ada orang yang lewat, lalu orang tersebut memberitahukannya kepada Fathimah -ketika itu dia masih gadis kecil-. Fatimah datang dan membuang isi perut unta itu dari punggung beliau, sesudah itu Fatimah menghampiri mereka dan memaki-makinya. Seusainya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat, beliau mengeraskan suaranya dan mendo'akan kejelekan terhadap mereka. Apabila beliau berdo'a, biasanya beliau mengulanginya sampai tiga kali, dan apabila beliau meminta, beliau juga mengucapkan tiga kali, kemudian beliau berucap: "Allahumma 'alaika bi Quraisy (Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy)." Beliau mengucapkannya tiga kali. Tatkala mereka mendengar suara beliau, mereka berhenti tertawa dan merasa khawatir dengan do'a beliau, kemudian beliau melanjutkan do'anya: "ALLAHUMMA 'ALAIKA BI ABI JAHAL BIN HISYAM, WA 'UTBAH BIN RABI'AH WA SYAIBAH BIN RABI'AH WA WALID BIN 'UQBAH WA 'UMAYYAH BIN KHALAF WA 'UQBAH BIN ABI MU'ITH." (Ya Allah, binasakanlah Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Walid bin 'Uqbah, 'Umayyah bin Khalaf dan 'Uqbah bin Abu Mu'ith)." -Ibnu Mas'ud menyebutkan yang ketujuh, namun perawi lupa namanya- Maka demi dzat yang telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kebenaran, sungguh aku telah melihat orang-orang yang namanya disebut oleh beliau, mereka mati tergeletak dalam perang Badar. Kemudian mereka diseret ke sumur Badar." Abu Ishaq berkata, "Al Walid bin 'Uqbah masih ada kekeliruan dalam hadits ini."

muslim:3349

Telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Sa'id] dan [Muhammad bin Hatim] dan ini adalah lafadz Ibnu Hatim, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Qatthan] telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah] dia berkata, [Abu Musa] berkata, "Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan dua orang dari bani Al Asy'ariyin, seorang berada di sisi kananku dan seorang lagi di sisi kiriku. Keduanya meminta diberi jabatan, sementara saat itu beliau sedang bersiwak. Beliau lalu bersabda: "Wahai Abu Musa, atau Abdullah bin Qais, bagaimana menurutmu mengenai hal ini?" Abu Musa berkata, "Saya menjawab, "Demi dzat yang menutusmu dengan kebenaran, sungguh saya tidak tahu apa yang ada dalam hati mereka berdua, dan saya tidak menduga bahwa keduanya akan meminta jabatan dari anda wahai Rasulullah." Abu Musa berkata, "Seakan-akan saya melihat siwak beliau yang sudah usang berada di bawah bibirnya." Kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya saya tidak akan memberikan jabatan kepada orang yang justru menginginkannya, sekarang pergilah kamu wahai Abu Musa atau Abdullah bin Qais!" Akhirnya beliau mengutusnya ke negeri Yaman diikuti oleh Mu'adz bin Jabal. Ketika Mu'adz menemui Abu Musa, maka -sambil memberikan bantal kepadanya- Abu Musa berkata, "Silahkan duduk!" Ketika hendak duduk, Mu'adz bin Jabal melihat seorang laki-laki yang terikat, lalu Mu'dz berkata, "Siapakah laki-laki ini?" Abu Musa menjawab, "Dulunya dia adalah seorang Yahudi yang telah masuk Islam, tetapi setelah itu ia kembali lagi kepada agamanya yang semula, agama Yahudi." Mu'adz langsung berkata, "Saya tidak akan duduk sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu Musa berkata, "Duduklah dulu." Mu'az menjawab, "Saya tidak akan duduk sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu Musa tetap berkata, "Duduklah terlebih dahulu." Mu'adz tetap bersikeras menjawab, "Saya tidak akan duduk sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Hingga ia mengulanginya tiga kali. Akhirnya Abu Musa memerintahkan supaya laki-laki Yahudi itu dibunuh, kemudian keduanya saling mengingatkan untuk selalu melakukan shalat malam. Salah satu dari keduanya, yaitu Mu'adz berkata, "Kalau saya sendiri tetap akan tidur dan juga akan melaksanakan shalat, saya berharap bahwa dalam tidurku ini saya akan memperoleh pahala yang sama seperti saya melakukan shalat."

muslim:3403

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki' bin Jarrah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abi Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari ['Adi bin Amirah Al Kindi] dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa dari kalian yang aku angkat atas suatu amal, kemudian dia menyembunyikan dari kami (meskipun) sebuah jarum, atau sesuatu yang lebih kecil dari itu, maka itu adalah ghulul (pencurian) yang pada hari kiamat akan ia bawa." 'Adi bin 'Amirah berkata, "Kemudian seorang laki-laki hitam dari Anshar -sepertinya saya pernah melihatnya- berdiri sambil berkata, "Wahai Rasulullah, kalau begitu saya akan tarik kembali tugas yang pernah anda bebankan kepada saya!" Beliau balik bertanya: "Ada apa denganmu?" dia menjawab, "Saya telah mendengar bahwa Anda pernah bersabda seperti ini dan seperti ini." Beliau bersabda: "Sekarang saya sampaikan, bahwa barangsiapa dari kalian yang aku tugasi atas suatu amal hendaklah ia datang baik dengan sedikit atau banyaknya, apa yang memang diberikan untuknya ia boleh mengambilnya, dan apa yang memang dilarang untuknya, maka ia harus dapat menahan diri." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan [Muhammad bin Bisyr]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Handlali] telah mengabarkan kepada kami [Al Fadl bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] telah mengabarkan kepada kami [Qais bin Abu Hazim] dia berkata, "Saya pernah mendengar ['Adi bin 'Amirah Al Kindi] berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda… seperti hadits mereka."

muslim:3415

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar], [Ibnu Al Mutsanna] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]; Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata; Aku telah mendengar [Qatadah] berkata; dari Anas bin Malik dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim surat kepada Raja Ramawi, [Anas] berkata; 'Para sahabat mengatakan bahwa mereka (orang-orang Ramawi) tidak mau membaca surat tanpa stempel. Anas berkata; 'Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah masih melihat bagaimana cemerlangnya cincin itu di tangan beliau, tulisannya adalah 'Muhammad Rasulullah'.

muslim:3902

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]; Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam]; Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim surat kepada orang-orang 'Ajam (selain orang Arab), dikatakan kepada beliau bahwa mereka (orang-orang 'Ajam) tidak mau membaca surat tanpa ada stempelnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah masih melihat bagaimana cemerlangnya cincin itu di tangan beliau.

muslim:3903

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Abu Kamil Fudhail bin Husain] dan [Qutaibah bin Sa'id] lafazh ini miliknya [Yahya] dan [Abu Kamil] berkata [Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami. dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Ubaidillah bin Abu Bakr] dari [Anas bin Malik] bahwa seorang laki-laki mengintip ke dalam rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari salah satu kamar beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menghampirinya sambil membawa busur panah yang tajam atau beberapa busur panah. Seakan-akan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan tipu daya hendak menusuknya.

muslim:4015

Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim] Berkata [Ishaq]; Telah mengabarkan kepada kami dan berkata [Zuhair] dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Adh Dhuha] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata; "Apabila salah seorang di antara kami sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusapnya dengan tangan kanan, lalu beliau mengucapkan: 'Adzhabil ba'sa rabban naas, wasyfi, Anta Syaafi walaa syifaa illa syifaauka, syifaa-an laa yughaadiru saqaman.' ('Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi). Maka tatkala beliau sakit dan sakitnya bertambah berat, kupegang tangan beliau aku hendak membacakan mantera seperti yang pernah beliau lakukan kepada kami. Tetapi beliau menarik tangannya dari tanganku, kemudian beliau mengucapkan.: 'Allahummaghfirli, waj'alni ma'arrafiqil a'la (Ya Allah, ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersama kekasihku yang tertinggi).' Lalu kutengok beliau, ternyata beliau telah meninggal.' Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Bisyr]; Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] keduanya dari [Syu'bah]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Bakr bin Khalid] mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan dari [Sufyan] mereka semua dari [Al A'masy] melalui jalur Jarir di dalam Hadits Husyaim dan Syu'bah dengan lafazh; 'beliau mengusap dengan tangannya.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsauri dengan lafazh; 'beliau mengusap dengan tangan kanannya. Dan di akhir Hadits Yahya dari Sufyan dari Al A'masy dia berkata; lalu Aku menanyakannya kepada [Manshur] lalu dia menceritakan kepadaku dari [Ibrahim] dari Masruq dari Aisyah dengan Hadits yang serupa.

muslim:4061

Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta air, lalu diberikan kepada beliau sebaskom air. Maka berwudhulah kaum muslimin dengan air itu. Aku memperkirakan jumlah mereka berkisar antara enam puluh sampai delapan puluh orang. Dan aku meyaksikan sendiri air itu keluar dari sela-sela jari beliau."

muslim:4224

Masih seperti jalur periwayatan hadits sebelumnya; (Abdullah bin Amr bin Ash berkata); [Asma' binti Abu Bakr] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh kelak aku akan tiba (pertama kali) di telaga, hingga aku akan melihat umatku datang menyusulnya. Sementara itu, di sana ada beberapa orang yang disingkirkan dariku. Lalu akupun berkata; Ya Allah, mereka itu masih tergolong dari umatku. Tetapi dijawab, tidak tahukah kamu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu? Demi Allah, mereka itu tiada henti memutar tumit mereka (melakukan kemurtadan) sepeninggalmu." Abdullah bin Amr berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; 'ALLOOHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 'ALAA A'QOOBINAA AW AN NUFTANA 'AN DIININAA, Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu agar kami tidak berbalik dari ajaran agama-Mu atau dapat cobaan hingga kami meninggalkan agamamu.

muslim:4245

Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]; Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]; Telah mengabarkan kepada kami [Jarir bin Hazim]; Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau telah bersabda: "Tidak ada bayi yang dapat berbicara ketika masih berada dalam buaian kecuali tiga bayi: bayi Isa bin Maryam, dan bayi dalam perkara Juraij." Juraij adalah seorang laki-laki yang rajin beribadah. Ia membangun tempat peribadatan dan senantiasa beribadah di tempat itu. Ketika sedang melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang dan memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Juraij bertanya dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku? ' Akhirnya ia pun meneruskan shalatnya itu hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Keesokan harinya, ibunya datang lagi kepadanya sedangkan Juraij sedang melakukan shalat sunnah. Kemudian ibunya memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, memenuhi seruan ibuku ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Hari berikutnya, ibunya datang lagi ketika Juraij sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti biasa ibunya memanggil; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang harus aku utamakan, meneruskan shalatku ataukah memenuhi seruan ibuku? ' Namun Juraij tetap meneruskan shalatnya dan mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat kecewa hati ibunya. Hingga tak lama kemudian ibunya pun berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan pelacur! ' Kaum Bani Israil selalu memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita pelacur yang cantik berkata; 'Jika kalian menginginkan popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka aku dapat memfitnahnya demi kalian.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun meneruskan sabdanya: 'Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij, tetapi Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan sering berteduh di tempat peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai akhirnya hamil. Setelah melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa; 'Bayi ini adalah hasil perbuatan aku dengan Juraij.' Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan Juraij dan bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya. Lalu Juraij bertanya kepada mereka; 'Mengapa kalian lakukan hal ini kepadaku? ' Mereka menjawab; 'Kami lakukan hal ini kepadamu karena kamu telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu.' Juraij berseru; 'Dimanakah bayi itu? ' Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; 'Hai bayi kecil, siapakah sebenarnya ayahmu itu? ' Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; 'Ayah saya adalah si fulan, seorang penggembala.' Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij. Mereka menciuminya dan mengharap berkah darinya. Setelah itu mereka pun berkata; 'Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas.' Namun Juraij menolak dan berkata; 'Tidak usah, tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah liat.' Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti semula. Dan bayi ketiga, Ada seorang bayi sedang menyusu kepada ibunya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang gagah dan berpakaian yang bagus pula. Lalu ibu bayi tersebut berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan tunggangan itu! ' Ajaibnya, bayi itu berhenti dari susuannya, lalu menghadap dan memandang kepada laki-laki tersebut sambil berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu kembali kepada ibunya. Abu Hurairah berkata; 'Sepertinya saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya: 'Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang menyeret dan memukuli seorang wanita seraya berkata; 'Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah berzina dan mencuri.' Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata; 'Hanya Allah lah penolongku. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolongku.' Kemudian ibu bayi itu berkata; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tiba-tiba bayi tersebut berhenti dari susuan ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya! ' Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya; 'Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada seorang laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Kemudian tadi, ketika ada beberapa orang menyeret dan memukuli seorang wanita sambil berkata; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tetapi kamu malah berkata; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! ' Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab; 'Sesungguhnya laki-laki yang gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan; 'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Sementara wanita yang dituduh mencuri dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah, tidak pernah berzina, ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun berdoa; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! '

muslim:4626

Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] seluruhnya dari [Ibnu 'Ulayyah]. [Zuhair] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim]; Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Al Muhallab] dari ['Imran bin Hushain] dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, ada seorang wanita Anshar yang tengah mengendarai unta. Namun, unta yang sedang dikendarainya itu memberontak dengan tiba-tiba. Lalu dengan serta-merta wanita itu mengutuk untanya. Ketika Rasulullah mendengar ucapan wanita itu, beliau pun bersabda: 'Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.' Imran berkata; 'Sepertinya saya melihat unta tersebut berjalan bersama rombongan kafilah tanpa ada seorang pun yang mengendarainya.' Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Ar Rabi'] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]; Telah menceritakan kepada kami [Ats Tsaqafi] keduanya dari [Ayyub] dengan sanad Isma'il yang serupa dengan Hadits tersebut. Namun di dalam Hadits Hammad, Imran berkata; 'Sepertinya aku melihat unta itu warna putihnya telah bercampur dengan warna hitam.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsaqafi beliau bersabda: 'Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.'

muslim:4699

Telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Yahya -Yaitu Ibnu Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin bin Khalid] berkata; telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata, "Aku pernah menghadap kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bersamaku dua laki-laki dari bani Asy'ari; satu di sebelah kananku dan yang satu lagi di sebelah kiriku, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang bersiwak. Lalu kedua laki-laki tadi meminta jabatan kepegawaian kepada beliau, maka aku Abu Musa berkata, 'demi Dzat yang mengutus engkau sebagai Nabi pembawa kebenaran, dua orang laki-laki tadi tidak mengungkapkan uneg-unegnya kepadaku dan aku juga tidak sadar kalau keduanya meminta jabatan kepegawaian, kemudian seolah-olah aku melihat siwak beliau yang berada di bawah bibirnya sehingga menyatu dan naik. Lalu beliau bersabda, 'kami tidak -atau tidak akan - meminta pertolongan orang yang menginginkan jabatan kepegawaian, maka pergilah kamu'. Beliau mengutusnya ke Yaman, dan diboncengkan oleh Mu'adz bin Jabal Radliyallahu'anhuma

nasai:4

Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah] dari [Kabsyah binti Ka'ab bin Malik] bahwa [Abu Qatadah] masuk ke dalam-menemuinya -kemudian menyebutkan suatu kalimat -yang maknanya- aku menuangkan air wudlu kepada beliau, lalu datang seekor kucing yang meminum air wudlu tersebut. Beliau lalu menyodorkan bejana tadi kepada kucing tersebut hingga kucing tersebut meminumnya. Kabsyah berkata, "Dia melihatku sedang memperhatikannya, maka dia berkata, 'Apakah kamu merasa heran wahai anak perempuan saudaraku? ' Aku berkata, 'Ya'. Dia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Kucing itu tidak najis. Kucing itu termasuk hewan yang ada di sekeliling kalian."

nasai:67

Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Humaidah binti 'Ubaid bin Rifa'ah] dari [Kabsyah binti Ka'ab bin Malik] bahwa [Abu Qatadah] menemuinya -kemudian menyebutkan suatu kalimat yang maknanya- aku menuangkan air wudlu kepada beliau, lalu datang seekor kucing yang meminum air wudlu tadi. Beliau lalu mendekatkan bejana tadi kepada kucing tersebut hingga ia meminumnya. Kabsyah berkata, "Dia melihatku sedang memperhatikannya, maka ia berkata, 'Apakah kamu takjub wahai anak perempuan saudaraku? ' Aku menjawab, 'Ya'. Kabsyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Kucing itu tidak najis, ia adalah hewan yang ada di sekeliling kalian.

nasai:338

Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Hasan] dan [Yusuf bin Sa'id] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij], dia berkata; "Aku berkata kepada [Atha], "kapan waktu yang paling engkau sukai untuk mengerjakan shalat Atamah (Isya) baik berjamaah maupun sendiri? ' dia menjawab, 'Aku mendengar [Ibnu Abbas] berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat Isya pada malam itu setelah lewat sepertiganya, hingga orang-orang telah tidur dan terbangun kembali kemudian tidur lagi dan bangun lagi, lalu Umar bangun dan meneriakkan, 'shalat, shalat! Atha mengatakan bahwa Ibnu Abbas berkata, 'Lalu Nabi Shallallahu'alaihi wasallam Keluar, dan saat itu aku seolah-olah melihat kepala Nabi Shallallahu'alaihi wasallam meneteskan air dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya'. Ibnu Abbas mengisyaratkan, " Lalu Ibnu Juraij berkata; "Lantas aku memastikan kepada Atha dengan berkata, 'Bagaimana cara Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangannya dibagian kepalanya? ' Ia mengisyaratkan kepadaku sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Abbas; Atha meletakkan sesuatu di antara celah-celah jarinya, kemudian meletakkan telapak tangannya di atas ubun-ubun kepala, membasahi kepalanya dan menyapu tangannya di atas kepala, wajah seterusnya menyapu pelipis, yaitu bagian di antara mata dan telinga, serta menyapu bagian janggut, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun, melainkan beginilah caranya." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, maka aku pasti menyuruh mereka mengerjakan shalat Isya seperti pada waktu ini."

nasai:528

Telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Hujr] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ismail]. Dari jalur lain, Telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Khalid] keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Humaid] dia berkata; "Anas pernah ditanya, 'Apakah Nabi Shallallahu'alaihi wasallam memakai cincin? [Anas] menjawab, 'ya, beliau Shallallahu'alaihi wasallam pernah mengakhirkan shalat Isya sampai menjelang tengah malam, dan setelah selesai shalat beliau menghadap kepada kami dengan wajahnya, lalu bersabda: "Kalian senantiasa dalam keadaan shalat selagi kalian menunggu shalat." Anas berkata; 'Seolah-olah aku melihat kilauan cincin beliau Shallallahu'alaihi wasallam '. Pada lafazh lain: Sampai pertengahan malam.

nasai:536

Telah mengabarkan kepada kami ['Imran bin Musa] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] dari [Abu At-Tayyah] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Anas bin Malik, dia berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam datang ke Madinah, beliau singgah di tanah lapang di perkampungan yang dinamakan Bani Amru bin Auf. Beliau Shallallahu'alaihi wasallam tinggal selama empat belas hari. Kemudian beliau mengutus orang kepada pembesar Bani Najjar, lalu mereka datang dengan menghunus pedang-pedang mereka. Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berada di atas unta kendaraannya dan Abu Bakar Radliyallahu'anhu naik di belakangnya, sedangkan pembesar Bani Najjar berada di sekelilingnya hingga beliau sampai ke pekarangan Abu Ayub, dan beliau Shallallahu'alaihi wasallam mengerjakan shalat kapansaja datang waktu shalat. Lantas beliau Shallallahu'alaihi wasallam mengerjakan shalat di tempat pengikatan kambing, dan beliau menyuruh untuk membuat masjid. Kemudian beliau mengirim orang ke pembesar Bani Najjar dan mereka pun datang, maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepada mereka, 'Wahai Bani Najjar, tentukan harga pekarangan ini? ' Mereka menjawab, 'Demi Allah, kami tidak menjualnya kecuali kepada Allah Azza wa Jalla'." Anas berkata, "Dulu di tempat itu ada kuburan orang-orang musyrik, reruntuhan bangunan, dan pohon kurma. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menyuruh untuk membongkar kuburan orang-orang musyrik dan memotong pangkal pohon kurma, serta meratakan bekas bangunan. Lalu beliau menjadikan pohon kurma sebagai arah kiblat masjid dan sebuah batu besar sebagai dua batu masjid. Mulailah mereka memindahkan batu besar dengan kerja keras sambil mendendangkan lantunan syair -Sedang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersama mereka- yang berbunyi: 'Ya Allah, tiada kebaikan yang lebih baik daripada kebaikan akhirat. Ya Allah, tolonglah orang-orang Anshar dan Muhajirin '."

nasai:695

Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dia berkata; aku mendengar [Ibrahim] menceritakan dari ['Alqamah] dan [Al Aswad] bahwasanya keduanya pernah bersama Abdullah di rumahnya, lalu [Abdullah] bertanya; "Apakah kalian sudah shalat?" Kami menjawab; "Ya." Lalu dia mengimami keduanya dan dia berdiri di antara keduanya tanpa adzan dan iqamah. la berkata; "Jika kalian bertiga, maka berbuatlah seperti ini, dan jika kalian lebih banyak lagi maka salah seorang dari kalian menjadi imam, dan bentangkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya -seolah-olah aku melihat rapatnya jari-jari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam-."

nasai:1019

Telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Akhzam] dari [Ibnu Dawud 'Abdullah bin Dawud Al Khuraibi] dari ['Ali bin Shalih] dari [Abu Ishaq] dari [Abul Ahwash] dari ['Abdullah] dari Nabi Shallallahu 'Alahi Wa Sallam, dia berkata; "Seolah-olah aku melihat pipinya yang putih disebelah kanannya -saat mengucapkan- assalamu'alaikum wa rahmatullah. Dan disebelah kirinya -saat mengucapkan- assalamu'alaikum wa rahmatullah.

nasai:1305

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Adam] dari ['Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata; "Beberapa orang hitam datang lalu bermain di depan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam pada hari raya. Beliau lalu memanggilku, dan saat itu aku melihat dari atas pundak beliau. Aku terus melihat mereka sampai akhirnya aku pergi meninggalkan mereka.

nasai:1576

Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Khasyram] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menutupiku dengan serbannya, dan aku melihat orang-orang Habasyah bermain di masjid, hingga aku merasa bosan. Maka, lihatlah dan jagalah dua anak perempuan kecil yang senang bermain."

nasai:1577

Telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin 'Abdul A'la] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Abdullah ibn Wahb] dia berkata; [Mu'awiyah bin Shalih] berkata; dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Amrah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Tatkala datang berita kematian Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk dan terlihat sedih pada raut wajahnya, saat itu aku melihat dari celah pintu, kemudian seseorang mendatanginya, lalu berkata; para istri Ja'far menangis. Maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Pergi dan laranglah mereka." Lalu ia pergi, kemudian ia datang kembali dan berkata; "Sungguh aku telah melarang, tapi mereka tidak mau berhenti?" Beliau bersabda: 'Pergi dan laranglah mereka.' Lalu ia pergi kemudian datang kembali dan berkata; Sungguh aku melarang, tapi mereka tidak mau berhenti? Beliau bersabda: 'Pergi lalu tuangkan debu pada mulut-mulut mereka.' Aisyah mengatakan; 'Aku berkata, 'Sungguh celaka, engkau -demi Allah-, tidaklah engkau meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal engkau tidak bisa melakukannya! '

nasai:1824

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; "Sepertinya saya melihat kilauan minyak wangi pada kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan berihram.

nasai:2647

Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Daud], ia berkata; telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; saya pernah melihat kilauan minyak wangi pada pangkal rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan berihram.

nasai:2648

Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bisyr yaitu Ibnu Al Mufadhdhal], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; sepertinya saya melihat kilauan minyak wangi pada tempat belahan rambut kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan berihram.

nasai:2649

Telah mengabarkan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah], ia berkata; sepertinya saya melihat kilauan minyak wangi pada tempat belahan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beliau dalam keadaan mengucapkan do'a talbiyah.

nasai:2651

Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Bisyr] -dia adalah Ibnul Mufadldlal- ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud menulis surat untuk Kaisar Romawi, para sahabat lalu berkata, "Mereka tidak mau membaca surat kecuali ada stempel di dalamnya." Beliau kemudian mengambil cincin dari perak, dan seakan aku melihat putihnya cincin tersebut melingkar di tangan beliau, pada cincin tersebut bertuliskan 'Muhammad Rasulullah'."

nasai:5106

Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Utsman Abu Al Jauza] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengakhirkan shalat isya yang akhir hingga berlalu tengah malam. Kemudian beliau keluar dan shalat bersama kami, dan seakan aku melihat putihnya cincin perak yang melingkar di tangan beliau."

nasai:5107

Telah mengabarkan kepada kami [Abu Dawud Sulaiman bin Yusuf Al Harani] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Harun bin Isma'il] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ali Ibnul Mubarak] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincin dan memberinya ukiran." Beliau bersabda: "Kami memakai cincin dan telah memberinya ukiran, maka janganlah seseorang mengukirnya seperti itu (ukiran 'Muhammad Rasulullah')." Ali berkata, "Seakan aku melihat putihnya cincin beliau yang berada di tangan."

nasai:5113

Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Biysr] -ia adalah Ibnul Mufdldlal- ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud menulis surat kepada (Raja) Rum, para sahabat lalu berkata, "Mereka tidak mau membaca surat kecuali ada stempel di dalamnya." Beliau kemudian mengambil cincin dari perak, dan seakan aku melihat putihnya cincin tersebut melingkar di tangannya. Dan pada cincin tersebut bertuliskan 'Muhammad Rasulullah'."

nasai:5183

Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Isa Al Bisyhami] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Salm bin Qutaibah] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata, "Seakan-akan aku melihat putihnya cincin Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di jari tangan kirinya."

nasai:5189

Telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakr bin Nafi'] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Tsabit] berkata, "Mereka bertanya kepada [Anas] tentang cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Anas menjawab, "Seakan-akan aku melihat putihnya cincin beliau yang terbuat dari perak, beliau mengangkat tangan kirinya, yakni jari kelingking."

nasai:5190

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Aban] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Amru bin Umayyah] dari [Bapaknya] ia berkata, "Seakan aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di atas mimbar dengan memakai surban berwarna hitam, beliau menurunkan ujung surbannya di antara dua pundak."

nasai:5251

Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata; "Suami Barirah adalah seorang budak bernama Mughits. Seakan aku pernah melihatnya selalu berputar-putar di belakangnya (Barirah) sambil menangis hingga air matanya membanjiri janggutnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Wahai Ibnu Abbas, tidakkah kamu ta'ajub dengan kecintaan Mughits kepada Barirah, dan kebencian Barirah kepada Mughits?" Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Barirah: "Sekiranya engkau kembali padanya, maka sungguh ia adalah ayah dari anakmu." Barirah berkata; "Wahai Rasulullah, apakah itu perintah untukku?" beliau menjawab: "Aku hanya pemersatu." Barirah berkata; "Aku sudah tidak butuh itu (rujuk) lagi."

nasai:5322

telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata; telah mengabarkan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Ayahnya] ia berkata; "Aku melihat Bilal mengumandangkan adzan seraya berputar mengikuti mulutnya ke sini dan ke sini, sedang jari-jarinya ada di telinganya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam waktu itu berada di dalam kubah merahnya. Menurutku ia mengatakan, "Dari kulit." Lalu Bilal keluar dari dalam kubah tersebut dengan membawa tombak kecil, ia menancapkan tombak itu di tanah yang lapang. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap ke arah tombak tersebut, dan lewatlah seekor anjing dan keledai di hadapannya. Beliau waktu itu mengenakan pakaian merah dan seolah-olah aku dapat melihat kilatan kedua betisnya." Sufyan berkata; "Kami memperkirakan bahwa pakaian itu adalah hibrah (pakaian yang terbuat dari sutra dan wol." Abu Isa berkata; "Hadits Abu Juhaifah ini derajatnya hasan shahih. Hadits ini diamalkan oleh para ulama, mereka menyukai sekiranya seorang mu'adzin memasukkan jari-jarinya ke dalam telinga saat adzan. Sedangkan ulama lain mengatakan, "Saat iqamah seseorang juga disunahkan untuk memasukkan jari-jarinya ke dalam telinganya." Ini adalah pendapat yang diambil oleh Al Auza'i. Dan Abu Juhaifah namanya adalah Wahb bin Abdullah As Suwa'i."

tirmidzi:181

telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Dawud bin Qais] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Al Aqram Al Khuza'i] dari [Ayahnya] ia berkata; "Aku bersama ayahku berada di suatu tanah lapang di Namirah, lalu melintaslah sebuah rombongan sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri shalat." Ia berkata; "Aku melihat dapat melihat putihnya bagian dalam dari ketiak beliau ketika sujud." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Buhainah, Jabir, Ahmar bin Jaz`i, Maimunah, Abu Humaid, Abu Mas'udi, Abu Usaid, Sahl bin Sa'd, Muhammad bin Maslamah, Al Barra` bin 'Azib, Adi bin 'Amirah dan 'Aisyah." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin Al Arqam derajatnya hasan, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Dawud bin Qais. Dan kami juga tidak mengetahui riwayat Abdullah bin Al Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain hadits ini. Kebanyakan para ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengamalkan hadits ini. Sedangkan Abdullah bin Al Arqam Az Zuhri sendiri adalah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan penulis Abu Bakar Ash Shiddiq."

tirmidzi:254

Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman Ar Razi] dari [Dawud bin Qais] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberi tempo kepada orang yang kesulitan membayar hutang atau menggugurkan (membebaskan) nya, niscaya Allah akan memberi naungan kepadanya pada hari di bawah naungan 'ArsyNya, pada hari tidak ada naungan kecuali naunganNya." Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abul Yasar, Abu Qatadah, Hudzaifah, Ibnu Mas'ud, Ubadah dan Jabir. Abu Isa berkata; Hadits Abu Hurairah adalah hadits shahih gharib dari jalur ini.

tirmidzi:1227

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Al Aizar bin Huraits] dari [Ummul Hushain Al Ahmasiyah] ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah saat haji wada', waktu itu beliau mengenakan selendang yang terlipat dari bawah ketiaknya." Ummul Hushain berkata, "Aku melihat otot lengannya bergetar, aku mendengar beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah. Meskipun kalian dipimpin oleh budak dari habasyah (etopia) yang cacat hidung atau telinganya, maka dengar dan taatilah selama ia memimpin kalian dengan Kitabullah." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah dan Irabdh bin Sariyah. Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan tidak hanya diriwayatkan melalui satu jalur saja dari Ummu Hushain."

tirmidzi:1628

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata; "Saat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim surat kepada bangsa ajam (non Arab), dikatakan kepada beliau: "Sesungguhnya orang-orang ajam (non Arab) tidak mau menerima surat kecuali telah di bubuhi stempel. Beliau pun membuat stempel (cincin)." Anas berkata; "Sepertinya aku melihat putihnya telapak tangan beliau." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.

tirmidzi:2642

Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abtsar bin Al Qasim] dari [Al Asy'ats yaitu Ibnu Sawwar] dari [Abu Ishaq] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata; "Pada malam bulan purnama aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan melihat bulan, ketika itu beliau tengah mengenakan pakaian berwarna merah, beliau bagiku lebih bagus rupanya daripada bulan." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Asy'ats.

tirmidzi:2735