Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada saya [Abu Khalid] dari [Adi bin Tsabit Al-Anshari] telah menceritakan kepada saya [Seorang laki-laki] yang pernah bersama Ammar bin Yasir sewaktu di Mada`in, ketika iqamat shalat telah dikumandangkan, 'Ammar maju untuk menjadi imam dan dia berdiri di atas bangku panjang, sementara para makmum berada di bawahnya, lalu Hudzaifah maju dan menarik tangan 'Ammar dan 'Ammar pun mengikutinya hingga dia diturunkan ditempat yang sejajar oleh Hudzaifah. Setelah 'Ammar selesai shalat, [Hudzaifah] berkata kepadanya; Apakah kamu belum pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang mengimami suatu kaum, maka janganlah dia berdiri di tempat yang lebih tinggi dari tempat mereka", atau semisal ucapan tersebut. Ammar berkata; Maka dari itu saya mengikutimu tatkala kamu menarik tanganku. | AbuDaud:506 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal], dan [Utsman bin Abu Syaibah] secara makna. Dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan], telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Kaisan] dari [Sulaiman bin Yasar], ia berkata; [Abu Rafi'] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak memerintahkanku agar mensinggahkan beliau, akan tetapi aku mendirikan tenda beliau, kemudian beliau pun singgah padanya. Musaddad berkata; Abu Rafi' pada saat itu berada di atas hewan yang membawa perbekalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Utsman berkata: bahwa itu terjadi di Al Abthah. | AbuDaud:1718 |
Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] berkata; telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Sawadah] dari [Ziyad bin Nua'im] dari [Wafa' Al Hadlrami] dari [Ruwaifi' bin Tsabit Al Anshari] sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang bershalawat atas Muhammad dan berkata; 'Ya Allah, turunkanlah dia pada tempat yang dekat di sisi-Mu pada Hari Kiamat' maka wajib baginya mendapat syafaatku." | ahmad:16377 |
Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] berkata; "Penduduk Kufah menulis surat kepada [Ibnu Az Zubair] (bertanya) tentang kedudukan kakek (dalam fara'idl/warisan), maka Ibnu Az Zubair berkata; "Adapun yang ada adalah seperti yang disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Seandainya aku diperbolehkan dari ummat ini mengambil seseorang sebagai puncak kekasih, pasti aku mengambilnya (Abu Bakr) ". Beliau menempatkannya sebagai bapak, maksudnya Abu Bakr". | bukhari:3385 |
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma] mengenai firman Allah: "dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya…, " (Al Israa: 110). Ibnu Abbas berkata; ayat ini turun ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sembunyi-sembunyi di Makkah. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bila mengimami shalat para sahabatnya, beliau mengeraskannya saat membaca al Qur`an. Tatkala orang-orang musyrik mendengarkan hal itu, mereka mencela al Qur`an, mencela yang menurunkannya dan yang membawakannya. Maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada NabiNya: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu) maksudnya adalah dalam bacaanmu sehingga orang-orang musyrik mendengarnya dan mereka mencela al Qu`ran dan: Dan janganlah pula merendahkannya dari para sahabatmu sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan mengambil Al Qu`ran darimu dan: Maka carilah jalan tengah di antara kedua itu. | bukhari:4353 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] mengatakan; yang disabdakan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ialah; "kalaulah aku mengambil seseorang dari umat ini untuk menjadi kekasih niscaya aku mengambilnya, namun persaudaraan Islam lebih utama -atau beliau bersabda: - lebih baik, " kemudian beliau menempatkannya sebagai ayah atau memutuskannya sebagai ayah. | bukhari:6241 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah] dan [Amru an-Naqid] semuanya meriwayatkan dari [Husyaim], berkata [Ibnu ash-Shabbah], telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] tentang firmanNya, "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya." Dia berkata, "Ayat ini turun ketika Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah. Beliau apabila shalat mengimami para sahabatnya maka beliau mengangkat suaranya dengan bacaan al-Qur'an. Sedangkan kaum musyrikin apabila mendengar hal tersebut maka mereka mencela al-Qur'an, dan yang menurunkannya (Allah dan Jibril), dan yang membawanya (Muhammad). Maka Allah berfirman kepada nabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu dan janganlah kamu merendahkannya dari para sahabatmu. Perdengarkanlah al-Qur'an kepada mereka, dan janganlah kamu mengeraskannya sekeras-kerasnya, dan usahakanlah jalan pertengahan antara hal tersebut.' Dia berkata, 'Antara keras dan pelan'." | muslim:677 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Mani'] dan [Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqiy] mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr Ja'far bin Abu Wahsyiyyah bin Iyas] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] tentang firman Allah Azza wa Jalla, "Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan Janganlah pula merendahkannya." (Qs. Al Israa' (17): 1 10), dia berkata; "Ayat ini turun dan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah di Makkah. Jika beliau mengerjakan shalat dengan para sahabatnya, maka beliau Shallallahu'alaihi wasallam mengeraskan suaranya, Ibnu Mani' berkata, "Beliau memperdengarkan bacaan Al Qur'annya. Adalah orang-orang musyrik yang mendengar suara Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam (saat membaca Al Qur'an) mencela Al Qur'an, yang menurunkannya (Allah), serta yang membawanya (malaikat Jibril). Oleh karena itu Allah Azza wa Jalla berfirman kepada nabi-Nya, "Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu" yakni dalam bacaannya. -Jika- Orang musyrik mendengar hal ini, maka mereka mencela Al Qur'an."Dan janganlah pula melirihkannya" dari sahabatmu hingga mereka tidak mendengar."Dan carilah jalannya diantara keadaan yang demikian." (Qs. Al Israa' (17): 110). | nasai:1001 |