Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Marzuq] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Ali bin Abdullah Al Bariqi] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat di malam dan siang hari adalah dua-dua (raka'at)." | AbuDaud:1103 |
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku ['Abd Rabbihi bin Sa'id] dari [Anas bin Abu Anas] dari [Abdullah bin Nafi'] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Al Mutthalib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat itu dua-dua (raka'at), hendaknya kamu (duduk) tasyahud setiap dua raka'at, hendaknya kamu khusyu', tenang dan berdo'a (dengan mengangkat kedua tanganmu), sambil mengucapkan; "Ya Allah, Ya Allah …, barangsiapa tidak melakukan hal itu, maka shalatnya kurang (sempurna)." Abu Daud di tanya mengenai shalat malam, apakah dua raka'at-dua raka'at?" jawabnya; "Jika mau dua raka'at-dua raka'at, dan jika mau boleh empat raka'at-empat raka'at." | AbuDaud:1104 |
Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Nafi'] dan [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai shalat malam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam dua raka'at-dua raka'at, apabila salah seorang dari kalian khawatir datangnya waktu subuh, hendaknya ia shalat satu raka'at sebagai witir atas shalat yang telah di kerjakan." | AbuDaud:1130 |
Telah menceritakan kepada Kamin [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada Kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Ibnu Umar] bahwa seorang laki-laki badui bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai shalat malam. Kemudian beliau mengatakan menggunakan jari-jarinya: "Dua, dua, dan witir satu reka'at pada akhir malam." | AbuDaud:1211 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha] bahwa ia mendengar [Ali Al Azdi] menceritakan, bahwa ia mendengar [Ibnu Umar] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat pada malam dan siang hari itu adalah dua rakaat-dua rakaat." Dan Syu'bah ketika itu sedang menyisirinya." | ahmad:4876 |
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami ['Amir Al Ahwal] telah menceritakan kepadaku [Makhul] [Abdullah bin Muhairiz] menceritakannya [Abu Mahdzurah] menceritakan kepadanya, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengajarinya adzan sembilan belas kalimat dan iqomat tujuh belas kalimat. Adzan: ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH. ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH. HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH. HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH. ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR LAA ILAAHA ILLA ALLAH. Dan iqomah dua-dua: ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH. HAYYA 'ALAS SHOLAAH, HAYYA 'ALAS SHOLAAH. HAYYA 'ALAL FALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH. QOD QOOMATIS SHALATU, QOD QOOMATIS SHALATU, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR. LAA ILAAHA ILLA ALLAH. | ahmad:14837 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, saya mendengar [Abda Rabbih bin Sa'id] menceritakan dari [Anas bin Abu Anas] dari [Abdullah bin Nafi' bin Amya`] dari [Abdullah bin Harits] dari [Al Muthallib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat itu adalah dua rakaat dua rakaat, tasyahud pada setiap dua rakaat, menghadirkan perasaan butuh, tunduk dan mengangkat tangan seraya berdoa, 'Ya Allah, Ya Allah.' Barangsiapa tidak melakukan hal itu, maka shalatnya adalah kurang sempurna." Hajjaj berkata, "Dan kamu mengangkat kedua tanganmu." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] ia berkata, saya mendengar [Syu'bah] ia berkata, saya mendengar [Abda Rabbih bin Sa'id] menceritakan dari [Anas bin Abu Anas] penduduk Mesir dari [Abdullah bin Nafi' bin Amya`] dari [Abdullah bin Harits] dari [Muthallib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat itu dua rakaat dua rakaat…lalu ia menyebutkan hadits tersebut." | ahmad:16867 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] mengabarkan kepadaku [Al Laits bin Sa'dari] dari [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Imran] dari [Abdullah] dari [Rabi'ah bin Harits] dari [Al Fadl bin Abbas] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat itu dua rakaat dua rakaat, tasyahud pada setiap dua rakaat, dan menghadirkan perasaan butuh, tunduk dan mengangkat tangan kepada Allah 'azza wajalla dengan menghadapkan kedua telapak tangan pada wajah, kemudian membaca' Wahai Rabb, wahai Rabb' tiga kali. Siapa yang tidak melakukannya maka shalat kurang (tidak sempurna)." Abu Abdurrahman berkata, "Inilah yang menurutku benar." | ahmad:16868 |
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Wahab] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Iyadl] dari [Imran bin Abu Anas] dari [Abdullah bin Nafi' bin Amya`] dari [Muthallib bin Abu Rabi'ah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian shalat, maka hendaklah ia bertasyahud pada setiap dua rakaat, baru kemudian ia mengungkapkan hajatnya. Kemudian jika berdoa, hendaklah menghadirkan perasaan tunduk, butuh dan lemah (kepada Allah). Barangsiapa tidak melakukan hal itu, maka shalatnya kurang." | ahmad:16869 |
Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata, Telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Imran bin Abu Anas] dari penduduk Mesir dari [Abdullah bin Nafi'] dari [Abdullah bin Harits] dari [Muthallib], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat itu dua rakaat dua rakaat, kamu melakukan tasyahud lalu salam pada setiap dua rakaat. Kemudian engkau hadirkan perasaan butuh, tunduk dan mengangkat tangan seraya berdoa' YA Allah, ya Allah'. Barangsiapa tidak melakukannya, maka shalatnya kurang (tidak sempurna)." | ahmad:16871 |
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Ibnu Abi Anas] dari [Abdullah bin Nafi' bin Amyaa'] dari [Abdullah bin Harits] dari [Muthallib], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat itu dua rakaat dua rakaat, kamu melakukan tasyahud lalu salam pada setiap dua rakaat. Kemudian engkau hadirkan perasaan butuh, tunduk dan mengangkat tangan seraya berdoa' YA Allah, ya Allah'. Barangsiapa tidak melakukannya, maka shalatnya kurang (tidak sempurna)." Syu'bah berkata, "Lalu aku bertanya, "Shalatnya kurang?" Ia menjawab, "Ya." Lalu aku bertanya lagi, "Apa yang dimaksud iqna'? lantas ia membentangkan tangannya seakan sedang berdoa." | ahmad:16872 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdus Shamad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammam] berkata, telah menceritakan kepada kami ['Amir Al Ahwal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Makhul] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhairiz] bahwa [Abu Mahdzurah] berkata kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melafadzkan adzan kepadanya dengan sembilan belas kalimat dan iqamah sebanyak tujuh belas kalimat, yaitu; ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, ALLAHUAKBAR ALLAHU AKBAR, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAHU, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH, HAYYA 'ALASH SHALAAH HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH HAYYA 'ALAL FALAAH ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLALLAH (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Aku bersaksia bahwa tidak tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah, Aku bersaksia bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Mari menuju shalat, Mari menuju shalat. Mari menuju kemenangan, Mari menuju kemenangan. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidah tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah) '. Sedangkan iqamah dua-dua, dan tidak diulang." | ahmad:25991 |
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang pada saat itu sedang di atas mimbar, "Bagaimana cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Dua rakaat dua rakaat. Apabila dikhawatirkan masuk shubuh, maka shalatlah satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalatnya sebelumnya." Ibnu 'Umar berkata, "Jadikanlah witir sebagai shalat terakhir kalian, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal yang demikian." | bukhari:452 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang berkhuthbah. Katanya, "Bagaimana cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Dua rakaat dua rakaat. Apabila dikhawatirkan masuk subuh, maka shalatlah satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah kamu laksanakan sebelumnya." [Al Walid bin Katsir] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah] bahwa [Ibnu 'Umar] menceritakan kepada mereka, bahwa ada seseorang yang memanggil Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di masjid." | bukhari:453 |
Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dan ['Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu 'Umar], bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu shubuh, hendaklah ia shalat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah dilaksanakan sebelumnya." Dan dari Nafi' bahwa 'Abdullah bin 'Umar memberi salam di antara satu rakaat dan dua rakaat witir hingga dia menuntaskan sebagian keperluannya." | bukhari:936 |
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Wahb] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] bahwa ['Abdurrahman bin Al Qasim] menceritakan kepadanya dari [Bapaknya] dari ['Abdullah bin 'Umar] berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam dua rakaat dua rakaat, jika kamu hendak mengakhirinya, maka shalatlah satu rakaat sebagai penutup dari shalatmu sebelumnya." Al Qasim berkata, "Semenjak kami ketahui, kami melihat orang-orang mengerjakan witir dengan tiga rakaat. Sesungguhnya urusan ini adalah kelonggaran yang aku berharap bukan menjadi perkara yang salah." | bukhari:938 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata, telah menceritakan kepada kami [Anas bin Sirin] berkata, Aku bertanya kepada [Ibnu 'Umar], "Apakah shalat dua rakaat sebelum shalat Fajar bacaannya dipanjangkan?" Maka dia menjawab, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam dua rakaat dua rakaat lalu witir dengan satu rakaat, dan beliau mengerjakan shalat dua rakaat sebelum melaksanakan shalat Fajar, seakan adzan ada di sisi telinganya." Hammad berkata, "Maksudnya beliau melaksanakan dua rakaat tersebut dengan cepat." | bukhari:940 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Salim bin 'Abdullah] bahwa ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu] berkata; Ada seseorang bertanya: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana cara shalat malam?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: " Dua dua (raka'at) dan jika kamu khawatir masuk waktu Shubuh witirlah dengan satu raka'at". | bukhari:1069 |
Telah menceritakan kepada kami [Ali] Ia telah mendengar [Hassan bin Ibrahim] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku [Urwah] bahwa ia bertanya kepada [Aisyah] tentang firman Allah Ta'ala: "Dan jika kalian khawatir tidak bisa berlaku adil terhadap anak yatim, maka nikahilah wanita yang baik-baik, dua, tiga, atau empat, jika kalian tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah satu saja, atau hamba sahaya kalian, itu lebih dekat agar kalian tidak melanggar batas (QS. Annisa' 3). Maka Aisyah menjelaskan, "Wahai anak saudaraku, maksudnya adalah seorang anak perempuan yatim bertempat tinggal di rumah walinya. Lalu ia pun menginginkan harta dan juga kecantikannya. Ia ingin menikahinya dengan mahar yang sedikit, maka mereka dilarang untuk menikahinya kecuali mereka dapat berbuat adil terhadap mereka dan menyempurnakan mahar. Karena itu, mereka diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita selain mereka." | bukhari:4676 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] Telah mengabarkan kepada kami [Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] Terkait dengan firman Allah, "WA IN KHIFTUM ANLAA TUQSIMUU FIL YATAAMA.." Ia berkata; "Maksudnya adalah seorang anak perempuan yatim yang terdapat pada seorang laki-laki, yakni walinya. Kemudian sang wali pun menikahinya lantaran ingin mendapatkan hartanya, namun bergaul dengannya dengan tidak baik, dan tidak pula bersikap adil pada hartanya, maka dari itu hendaklah ia menikahi wanita lain dua, tiga atau empat." | bukhari:4708 |
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Sa'd bin 'Ammar bin Sa'd] -mu`adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- berkata, telah memberitakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] berkata; "Adzan bilal adalah dua-dua, sedang iqamahnya adalah satu-satu." | ibnu-majah:723 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Badr 'Abbad bin Al Walid] berkata, telah menceritakan kepadaku [Mu'ammar bin Muhammad bin Ubaidullah bin Abu Rafi'] -mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Muhammad bin Ubaidullah] dari ayahnya [Ubaidullah] dari [Abu Rafi'], ia berkata; "Di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku melihat Bilal mengumandangkan adzan dua-dua, dan iqamah satu-satu." | ibnu-majah:724 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at dua raka'at, dan witir dengan satu raka'at. " | ibnu-majah:1164 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Abu Mijlaz] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at, sedangkan witir satu raka'at. " Aku bertanya, "Bagaimana pendapatmu seandainya aku terkalahkan oleh mataku hingga aku tidur?" ia menjawab, "Jadikanlah perandaianmu itu pada bintang (maksudnya; tidur), " aku pun mengangkat kepalaku dan ternyata bintang itu telah nampak. Ibnu Umar mengulangi ucapannya lagi, kemudian ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at, sedangkan witir adalah satu raka'at sebelum subuh. " | ibnu-majah:1165 |
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata, telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dari [Ibnu Umar] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at-dua raka'at. " | ibnu-majah:1308 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] berkata, telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at-dua raka'at. " | ibnu-majah:1309 |
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Nafi'] dan [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar], bahwa ada seorang laki-laki bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Shalat malam dikerjakan dua rakaat, dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir subuh tiba, shalatlah satu rakaat sebagai witir untuk shalat sebelumnya." | malik:247 |
Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Rabi' Az Zarani] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dan [Budail] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Abdullah bin Umar], bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu aku berada diantara beliau dan penanya; "Wahai Rasulullah, bagaimanakah tata cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Dua-dua, jika kamu khawatir tiba waktu shalat subuh, maka (witirlah) satu rakaat, dan jadikanlah akhir shalatmu witir." Tidak beberapa lama, seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya kepada beliau, ketika itu aku masih disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku tidak tahu, apakah yang bertanya laki-laki tadi ataukah laki-laki lain, dia bertanya kepada beliau seperti sebelumnya." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Kamil] telah menceritakan kepadaku [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dan [Budail] dan ['Imran bin Hudair] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Ibnu Umar], (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari] dan telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dan [Zubair bin Khirrit] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Ibnu Umar] katanya; "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam…" lantas keduanya menyebutkan hadits semisalnya, dan dalam hadis keduanya tak ada kalimat "Kemudian seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya kepada beliau." | muslim:1242 |
Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu Kamil] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] ia berkata; Saya bertanya kepada [Ibnu Umar], "Bagaimana menurutmu tentang shalat sunnah sebelum shalat Ghadat (Shubuh), apakah saya memanjangkan bacaannya?" Ibnu Umar menjawab, "Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at dua raka'at dan witir satu raka'at." Anas bin Sirin berkata; Saya berkata, "Bukan ini yang saya tanyakan padamu." Ibnu Umar berkata, "Kamu ini benar-bernar seorang yang besar tubuhnya, apakah kamu meninggalkanku membacakan hadits bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at dua raka'at dan shalat witir satu raka'at. Kemudian beliau shalat dua raka'at sebelum shalat Ghadat (Shubuh), dan sepertinya adzan telah berdengung di kedua telinganya." Khalaf berkata; "Bagaimana pendapat Anda mengenai dua raka'at sebelum Shubuh?" ia tidak menyebutkan kata Shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Anas bin Sirin] ia berkata; Saya bertanya kepada [Ibnu Umar] hadits yang semisal. Dan ia menambahkan; "Dan beliau shalat witir satu raka'at di akhir malam." Dan di dalamnya juga terdapat ungkapan; "Bah..bah.., kamu ini benar-benar seorang yang besar tubuhnya." | muslim:1251 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata, saya mendengar [Uqbah bin Huraits] ia berkata, saya mendengar [Ibnu Umar] menceritakan bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Jika kamu telah merasa bahwa waktu Shubuh akan segera masuk, maka shalat witirlah dengan satu raka'at." Kemudian ditanyakanlah kepada Ibnu Umar, "Apa artinya dua-dua?" Ibnu Umar menjawab, "Yaitu, kamu mengucapkan salam setiap dua raka'at." | muslim:1252 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far] dari [Abu Al-Mutsanna] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Dahulu adzan pada zaman Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dua kali-dua kali, sedangkan iqamah sekali-sekali, kecuali ucapan 'Qadqaamatish-shalah, qad qaamatish-shalah'." | nasai:624 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad bin Tamim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Syu'bah] dia berkata; aku mendengar [Abu Ja'far] - mu'adzin masjid Al 'Uryan- dari [Abu Al Mutsanna] -mu'adzin masjid jami'- dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada [Ibnu 'Umar] tentang adzan, lalu beliau menjawab, 'Adzan pada zaman Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam adalah dua-dua dan iqamah sekali-sekali, kecuali ketika mengucapkan, "Qad qaamatish-shalah".' -diucapkannya dua kali-. Ketika kami mendengar 'Qad qaamatish-shalah" kami telah berwudhu, kemudian segera shalat." | nasai:662 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Abdurrahman], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha] bahwasanya ia mendengar ['Ali Al Azdi] telah mendengar [Ibnu 'Umar] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Shalat (sunah) malam dan siang hari adalah dua rakaat-dua rakaat. Abu Abdurrahman berkata; 'Menurutku Hadist ini salah. Wallahu Ta'ala? lam. | nasai:1648 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Habib] dari [Thawus] dia berkata; berkata [Ibnu 'Umar]; "Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Lalu beliau bersabda: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera datang waktu Subuh maka (cukup) satu rakaat." | nasai:1649 |
Telah mengabarkan kepada kami ['Amru bin 'Utsman] dan [Muhammad bin Shadaqah] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalat witirlah satu rakaat." | nasai:1650 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Labid] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat di atas mimbar ditanya tentang shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaaat." | nasai:1651 |
Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Sa'id] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Al Hurr] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Nafi'] bahwasanya [Ibnu 'Umar] mengabarkan kepada mereka, seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat." | nasai:1652 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kamu khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat." | nasai:1653 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Al Mughirah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami ['Utsman] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Bagaimana cara shalat malam? Lalu beliau menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat." | nasai:1654 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yahya] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami keponakanku [Ibnu Syihab] dari [pamannya] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin 'Abdurrahman] bahwasanya ['Abdullah bin 'Umar] mengabarkan kepadanya; "Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Dua rakaat-dua rakaat. Jika karena khawatir akan segera Subuh maka shalatlah witir satu rakaat." | nasai:1655 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Al Haitsam] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Harmalah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits], [Ibnu Syihab] menceritakan kepadanya bahwasanya [Salim bin 'Abdullah] dan [Humaid bin 'Abdurrahman] menceritakan kepadanya dari ['Abdullah bin 'Umar] dia berkata; "Ada seorang lelaki berdiri lalu bertanya; `Wahai Rasulullah, bagaimanakah cara shalat malam? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Dua rakaat-dua rakaat, Jika kamu khawatir akan segera subuh maka shalatlah witir satu raka'at.' | nasai:1656 |
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad] dari ['Affan] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammam] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari [Ibnu 'Umar] bahwa seorang badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Lalu beliau bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, sedangkan shalat witir satu rakaat pada akhir malam." | nasai:1673 |
Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Ibrahim] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari ['Amru bin Al Harits] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim], telah menceritakan kepadanya [bapaknya] dari ['Abdullah bin 'Umar] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat malam dua rakaat-dua rakaat. jika kamu hendak menyelesaikan maka shalatlah satu rakaat, sebagai witir bagi shalat yang telah kamu kerjakan." | nasai:1674 |
Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Ziyad] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan shalat witir itu satu rakaat'." | nasai:1675 |
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dan [Al Harits bin Miskin] secara baca dan aku mendengarnya lafazh ini darinya, dari [Ibnul Qasim] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Nafi'] dan ['Abdullah bin Dinar] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir datangnya waktu shalat Subuh maka hendaklah ia shalat satu rakaat, sebagai witir untuk shalat yang telah dikerjakan." | nasai:1676 |
telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi] berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku] berkata; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim Al Harits At Taimi] dari [Muhammad bin Abdullah bin Zaid] dari [Ayahnya] ia berkata; "Pada suatu pagi kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku lalu mengabarkan kepadanya perihal mimpi yang aku alami, beliau lalu bersabda: "Ini mimpi yang benar, maka berdirilah bersama Bilal, karena suaranya lebih lantang dan panjang daripada kamu, sampaikanlah padanya apa yang dikatakan padamu (impikan), suruhlah agar ia menyeru dengannya." Abdullah bin Zaid berkata; "Ketika Umar bin Al Khaththab mendengar seruan Bilal, maka ia pun keluar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya menjinjing kain sarungnya, ia lantas berkata; "Wahai Rasulullah, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku juga telah mengimpikan sebagaimana yang ia serukan." Abdullah bin Zaid berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Milik Allah lah segala pujian, maka itu akan lebih menguatkan lagi." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Umar." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin Zaid ini derajatnya hasan shahih. [Ibrahim bin Sa'd] telah meriwayatkan hadits ini dari [Muhammad bin Ishaq] dengan lafadz yang lebih sempurna dan lebih panjang. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa adzan dua kali-dua kali, sedangkan iqamah dengan satu kali-satu kali." Abdullah bin Zaid adalah Ibnu Abdu Rabbih, dan disebut juga dengan Ibnu Abdu Rabbi. Dan kami tidak pernah mengetahui hadits shahih darinya yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain hadits yang berkenaan dengan adzan ini. sedangkan Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al Mazini, ia mempunyai beberapa hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia adalah paman Abbad bin Tamim." | tirmidzi:174 |
telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyajj] berkata; telah menceritakan kepada kami [Uqbah bin Khalid] dari [Ibnu Abu Laila] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abdullah bin Zaid] ia berkata; "Seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua kali-dua kali dalam baik dalam adzan maupun iqamah." Abu Isa berkata; "Hadits Abdullah bin Zaid ini telah diriwayatkan oleh [Waki'] dari [Al A'masy] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila]. Ia berkata; " [Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam] meriwayatkan kepada kami bahwa [Abdullah bin Zaid] bermimpi tentang adzan ketika tidur." Sedangkan [Syu'bah] meriwayatkan dari ['Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] bahwa [Abdullah bin Zaid] bermimpi tentang adzan ketika tidur. Dan ini lebih shahih daripada hadits riwayat Ibnu Abu Laila. Dan Abdurrahman juga belum pernah mendengar dari Abdullah bin Zaid. Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa adzan itu dua kali-dua kali. Pendapat ini diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, bin Al Mubarak dan penduduk Kufah. Abu Isa berkata; "Ibnu Abu Laila adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Laila, ia adalah seorang hakim di Kufah, dan ia belum pernah mendengar dari ayahnya suatu hadits pun. Hanya saja ia pernah mendengarnya dari seorang laki-laki yang meriwayatkan dari ayahnya." | tirmidzi:179 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Amir Al Aqadi] berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat sebanyak empat rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat setelahnya." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari 'Aisyah dan Ummu Habibah." Abu Isa berkata; "Hadits Ali derajatnya hasan. Abu Bakar Al 'Aththar menceritakan kepada kami, ia berkata; Ali bin Abdullah berkata dari Yahya bin Sa'id, dari Sufyan, ia berkata; "Kami mengetahui kelebihan hadits 'Ashim bin Dlamrah bila dibandingkan dengan hadits Al Harits." Kebanyakan ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang setelah mereka mengamalkan hadits ini. Mereka memilih pendapat bahwa, seseorang hendaklah mengerjakan shalat sunnah empat rakaat sebelum zhuhur. Pendapat ini diambil oleh Sufyan Ats Tsauri, bin Al Mubarak, Ishaq dan penduduk Kufah. Sedangkan sebagian ahli ilmu mengatakan, "Shalat di waktu malam atau pun siang hari adalah dua rakaat-dua rakaat, dan salam setiap dua tekaat. Ini adalah pendapat yang diambil oleh Syafi'i dan Ahmad." | tirmidzi:389 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata; telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] -yaitu Al Aqadi Abdul Malik bin Amru- dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari ['Ashim bin Dlamrah] dari [Ali] ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat empat rakaat sebelum asar, dan beliau memisahkan antara empat rakaat tersebut dengan mengucapkan salam kepada malaikat muqarrabin, orang-orang muslim dan mukmin yang mengikutinya." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari Ibnu Umar dan Abdullah bin Amru." Abu Isa berkata; "Hadits Ali ini derajatnya hasan shahih. Ishaq bin Ibrahim memilih untuk tidak memisahkan antara empat rakaat tersebut berdasarkan hadits ini." Ishaq berkata lagi, "Adapun maksud dari ucapannya, "memisahkan di antara empat rakaat itu dengan salam, " adalah dengan tasyahud." Imam Syafi'i dan Ahmad berpandangan bahwa shalat yang dilakukan baik malam ataupun siang adalah dua rakaat-dua rakaat, dan keduanya memilih adanya pemisahan dalam melaksanakan shalat empat rakaat sebelum asar." | tirmidzi:394 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Shalat malam adalah dua raka'at dua raka'at, jika kamu khawatir akan masuk waktu subuh, maka kerjakanlah shalat witir satu raka'at, dan jadikan diakhir shalatmu dengan mengerjakan shalat witir." Abu Isa berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Amru bin 'Abasah, Abu Isa berkata, hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih, menurut ahli ilmu, mengamalkan hadits ini, maknanya shalat malam adalah dua raka'at dua raka'at, ini juga merupakan perkataan Sufyan At Tsauri, Ibnu Mubarrak, As Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. | tirmidzi:401 |
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur Al Kausaj] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Aisyah] dia berkata, bahwa shalat malamnya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tiga belas raka'at termasuk witir sebanyak lima raka'at, beliau tidak duduk kecuali diakhir raka'atnya, jika seorang mu'adzin mengumandangkan adzan, beliau melanjutkan shalat dua raka'at dengan ringan. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Ayub. Abu Isa berkata, haditsnya 'Aisyah adalah hadits hasan shahih, sebagian ulama telah meriwayatkan dari para sahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya bahwa beliau mengerjakan shalat witir sebanyak lima raka'at, mereka berkata, beliau tidak duduk kecuali setelah raka'at yang terakhir. Ani Isa berkata, saya bertanya kepada Abu Mush'ab Al Madini mengenai hadits ini bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan witir sebanyak sembilan dan tujuh raka'at. Saya bertanya, bagaiman beliau mengerjakan shalat witir sebanyak sembilan dan tujuh raka'at? Dia menjawab, beliau shalat dua raka'at-dua raka'at, kemudian beliau salam dan witir satu raka'at. | tirmidzi:421 |
Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Anas bin Sirin] dia berkata, saya bertanya kepada [Ibnu Umar] seraya berkata, saya memanjangkan dalam dua raka'at shalat fajar, maka dia berkata, adalah Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat malam dua raka'at-dua raka'at, lalu witir satu raka'at, beliau mengerjakan sunnah (fajar) dua raka'at dengan ringan (cepat) seakan-akan telah terdengar adzan ditelinganya. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari 'Aisyah, Jabir, Fadll bin 'Abbas, Abu Ayyub dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, haditsnya Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih. Hadits ini juga diamalkan oleh sebagian ahli ilmu dari kalangan para sahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan para tabi'in, mereka berpendapat, hendaknya seseorang memisahkan antara raka'at kedua dan raka'at ketiga dengan witir satu raka'at, dengannya pula Malik, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq berkata. | tirmidzi:423 |
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin 'Atha'] dari [Ali Al Azdi] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam beliau bersabda: " Shalat sunnah di waktu malam dan siang hari dilakukan sebanyak dua raka'at- dua raka'at." Abu 'Isa berkata, Para sahabat Syu'bah berselisih pendapat mengenai hadits Ibnu Umar, sebagian dari mereka memarfu'kannya dan sebagian lagi memauqufkannya. Diriwayatkan dari [Abdullah Al Umary] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam seperti lafazh hadits diatas. Riwayat yang paling shahih ialah riwayat dari Ibnu Umar sesungguhnya Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat sunnah pada malam hari dilakukan sebanyak dua raka'at-dua raka'at." Dan para perawi yang tsiqah meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Umar dari Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam tanpa menyebut Shalat Nahar (pada siang hari). Dan telah diriwayatkan dari Ubaidullah dari Naf'i dari Ibu Umar bahwasanya beliau shalat sunnah pada malam hari dua raka'at-dua raka'at dan pada siang hari empat raka'at-empat raka'at. Oleh karena itu para ahlul ilmi berselisih pendapat dalam masalah ini, Imam Syafi'i dan Ahmad berpendapat bahwa shalat sunnah pada waktu malam ataupun siang hari sebanyak dua raka'at-dua raka'at, sedangkan Imam Sufyan Ats Tsauri, Ibnu Al Mubarak dan Ishaq berpendapat bahwa shalat sunnah pada malam hari dua raka'at-dua raka'at dan pada siang hari empat raka'at-empat raka'at seperti shalat sunnah empat raka'at sebelum zhuhur maupun shalat sunnah yang lainnya. | tirmidzi:543 |
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Yazid bin Sinan Al Jazari] dari [Ibnu Atha` bin Abu Rabah] dari [bapaknya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan sekaligus seperti minumnya unta, akan tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan dan bacalah basmalah jika kalian minum, serta (bacalah) hamdalah jika kalian mengangkat bejananya." Abu Isa berkata; Ini merupakan hadits gharib dan Yazid bin Sinan Al Jazari dia adalah Farwah Ar Ruhawi. | tirmidzi:1807 |