Hadits riyawat : AbuDaud dengan nomor hadits : 1833
| Arti kata nusyûzahunna ( نشوزهن ) | nusyuznya/kedurhakaan mereka |
| Jumlah pemakaian kata نُشُوزَهُنَّ | 1 kali. Rinciannya ada disini |
| Kata dasar dari kata نُشُوزَهُنَّ tersusun dari suku kata | ن-ش-ز Penggunaan kata dasar ن-ش-ز ini pada AlQuran ada di sini |
| Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata ن-ش-ز pada AlQuran | 5 kali. Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 3 kali. Rinciannya ada disini Dipakai untuk kata benda sebanyak : 2 kali. Rinciannya ada disini |
| Jumlah variasi pemakaian kata dasar ن-ش-ز pada AlQuran | 5 macam. Rinciannya ada disini |
| Makna dari kata dasar ن-ش-ز Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata kebangkitan, kenaikan, penerbitan, tambahan, bangkit, gerakan, adukan, kengerian, kejijikan, perasaan muak Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata, naik, bangkit, muncul, terbit, bangun, bertambah, membangkit, datang, timbul, mendekat, menggerakkan, membangkitkan, mengaduk, menggegerkan, mendebarkan, memberontak, berevolusi, merasa jijik, merasa ngeri, memuakkan |
| Kajian kata نُشُوزَهُنَّ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata benda : kata نُشُوزَهُنَّ termasuk dalam jenis kata benda. adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang. 2 obyek : kata نُشُوزَهُنَّ ini berposisi sebagai obyek dengan dicirikan dengan adanya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna 3 kata benda abstrak atau penamaan : kata نُشُوزَهُنَّ ini masuk dalam kelompok kata yang sering digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (artinya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan Allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. Kata نُشُوزَهُنَّ ini sering digunakan untuk menerangkan penamaan suatu obyek, kondisi, keadaan atau situasi. 4 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata نُشُوزَهُنَّ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah a (fatchah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran a (fatchah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran fatchah. 5 diikuti kata ganti dengan obyek : kata نُشُوزَهُنَّ ini memiliki ganti mereka(untuk perempuan). adapun cirinya adalah adanya imbuan hunna ( هُنَّ ) pada akhir katanya. dan imbuan hunna ( هُنَّ ) bertindak sebagai obyek. 6 diikuti kata ganti kepemilikan mereka perempuan : kata نُشُوزَهُنَّ ini memiliki ganti kepemilikan mereka(untuk perempuan). adapun cirinya adalah adanya imbuan hunna ( هُنَّ ) pada akhir katanya. dan imbuan hunna ( هُنَّ ) bertindak sebagai pemilik dari kata نُشُوزَ (yang artinya nusyuz/kedurhakaan ) |