Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadits riyawat : malik dengan nomor hadits : 981

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُجَمِّعٍ ابْنَيْ يَزِيدَ بْنِ جَارِيَةَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ خَنْسَاءَ بِنْتِ خِدَامٍ الْأَنْصَارِيَّةِ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ ثَيِّبٌ فَكَرِهَتْ ذَلِكَ فَأَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ نِكَاحَهُ

Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :زوجها

Arti kata zawjahâ ( زوجها )jodohnya/isterinya
Jumlah pemakaian kata زَوْجَهَا3 kali. Rinciannya ada disini
Kata dasar dari kata زَوْجَهَا tersusun dari suku kata ز-و-ج

kata dasar ز-و-ج ini huruf hijaizah yang kedua yaitu و yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya.

Penggunaan kata dasar ز-و-ج ini pada AlQuran ada di sini

Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata
ز-و-ج pada AlQuran
81 kali.

Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 5 kali. Rinciannya ada disini

Dipakai untuk kata benda sebanyak : 76 kali. Rinciannya ada disini

Jumlah variasi pemakaian kata dasar ز-و-ج pada AlQuran43 macam. Rinciannya ada disini
Makna dari kata dasar ز-و-ج

Catatatan :
Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya
Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata pasangan, jodoh, sekutu, istri, kapal pengantara, kumpulan alat musik, kesesuaian, harmoni, engko, kompanyon, pacangan, tiang, kancing, papan, kuda pembiak, kuda pacek, bapak kuda, sepasang, pasang, suami istri, beberapa sesuatu, kelamin, bandung, angka dua, laki, rodong.

Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata
berhemat, mengurus dgn cermat, mengusahakan, menghematkan, menaburkan, kawin, mengawini, mengawinkan, memperistri, menyunting, mempersuamikan, memperistrikan, mengelamin, memperbinikan, memperlaki, memperumahkan, mempertalikan, menabur, menatah, cocok, sesuai, berkawan, merangkaikan, menggandengkan, menyatukan dua barang, menjantani, mempergandengkan, menikahkan, nikah, adalah selaras, mendukung, menyokong, menikahkan seseorang, mengawinkan seseorang, menyertai, memasangkan, memakai dgn hati-hati.
Kajian kata زَوْجَهَا ditinjau dari aspek tata bahasa :

1 kata benda : kata زَوْجَهَا termasuk dalam jenis kata benda.

adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.

2 gender laki-laki : kata زَوْجَهَا ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki

3 obyek : kata زَوْجَهَا ini berposisi sebagai obyek dengan dicirikan dengan adanya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna

4 kata dengan jumlah tunggal : untuk kata زَوْجَهَا ini digolongkan dalam bentuk kata tunggal yang memiliki jenis laki-laki.

5 kata benda abstrak atau penamaan : kata زَوْجَهَا ini masuk dalam kelompok kata yang sering digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (artinya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan Allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra. Kata زَوْجَهَا ini sering digunakan untuk menerangkan penamaan suatu obyek, kondisi, keadaan atau situasi.

6 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata زَوْجَهَا ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah a (fatchah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran a (fatchah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran fatchah.

7 diikuti kata ganti sebagai obyek : kata زَوْجَهَا ini memiliki ganti nya. kata ganti ini dicirikan dengan adanya imbuan ha ( هَا ) pada akhir katanya. Dimana imbuan ha ( هَا ) ini bertindak sebagai obyeknya.

8 Obyek mendahului kata kerja II: Kata زَوْجَهَا ini merupakan obyek yang posisinya mendahului kata kerja, yaitu وَبَثَ. Sehingga gabungan dari kataزَوْجَهَا وَبَثَ bermakna dan (dia) telah mengembang biakkan jodohnya/isterinya

Disclaimer / penafian