Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadits riyawat : ibnu-majah dengan nomor hadits : 4013

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ حَمَّادٍ الْمَعْنِيُّ وَيَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ

Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :ابتلي

Arti kata ibtuliya ( ابتلي )diuji
Jumlah pemakaian kata ٱبْتُلِىَ1 kali. Rinciannya ada disini
Kata dasar dari kata ابْتُلِىَ tersusun dari suku kata ب-ل-و

kata dasar ب-ل-و ini huruf hijaizah yang ketiga yaitu و yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya.

Penggunaan kata dasar ب-ل-و ini pada AlQuran ada di sini

Kata ابْتُلِىَ dibentuk mengikuti kaidah pola kata kedelapanadapun makna dari pola kata kedelapan ( اِفتَعَلَ ) adalah :

1. sungguh-sungguh,

2. menjadi

Pemakaian pola kata ini pada AlQuran ada di sini

Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata
ب-ل-و pada AlQuran
37 kali.

Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 29 kali. Rinciannya ada disini

Dipakai untuk kata benda sebanyak : 8 kali. Rinciannya ada disini

Jumlah variasi pemakaian kata dasar ب-ل-و pada AlQuran32 macam. Rinciannya ada disini
Makna dari kata dasar ب-ل-و

Catatatan :
Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya
Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata kemalangan, malapetaka, mala, sesungguhnya, bahwasanya, betul-betul, sungguh-sungguh, pasti, memang, tentunya, tentu saja, penderitaan, kesusahan, derita, kesengsaraan, godaan, kesukaran besar, kesulitan besar, kemakmuran, kesejahteraan, kerezekian, kesuburan, kemampuan, kesulitan, kesukaran, tes, ujian, uji, cobaan, pemeriksaan, pengujian, sidik, kir, keuring, tafahus, eksamen, ceking, cek up, pengadilan, pemeriksaan pengadilan, eksperimen, usaha.

Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata
mencoba, menguji, membenarkan secara resmi, mengadakan percobaan, memeriksa, coba, berusaha, mengusahakan, mencari akal, mengadili, mencicipi, melelahkan, memperusahakan, memugar, mengganggu, menyakitkan.
Kajian kata ابْتُلِىَ ditinjau dari aspek tata bahasa :

1 kata kerja : kata ٱبْتُلِىَ merupakan bentuk kata kerja.

dalam bahasa arab kata kerja dibedakan bentuk lampau, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.

selain itu dalam bahasa arab kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung juga pada pelakunya

2 kata kerja bentuk lampau : kata ٱبْتُلِىَ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau, dan sekarang sudah tidak dilakukan lagi.

3 kata kerja pasif : kata ٱبْتُلِىَ ini merupakan bentuk dari kata kerja pasif, dimana subyek pelakunya dilakukan pekerjaan.

4 obyek pelaku : kata ٱبْتُلِىَ merupakan kerja pasif ini yang menerangkan perbuatan yang sedang atau akan dilakukan. dengan obyek perbuatan adalah orang ketiga tunggal laki-laki (dia laki-laki) atau dilakukan kepada orang ketiga tunggal laki-laki (dia laki-laki)

5 Kata kerja mendahului subyek: Kata ابْتُلِىَ ini merupakan kata kerja yang posisinya mendahului subyek, yaitu الْمُؤْمِنُونَ. Sehingga gabungan dari kata ابْتُلِىَ الْمُؤْمِنُونَ bermakna orang-orang mukmin diuji

Disclaimer / penafian